28 HALAMAN
Banjarmasin
Post
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
RP 3.000
JUMAT 20 MARET 2009/ 23 RABIUL AWAL 1430
NO. 12498 TH XXXVII/ ISSN 0215-2987
Wawancara Khusus dengan Wapres Jusuf Kalla (1)
Negeri Ini Harus Maju DALAM suasana serius tapi santai, Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima rombongan Persda Network (induk BPost) di ruang tamu Istana Wapres, Kamis (19/3) sore. Dari waktu yang disediakan protokoler hanya 20 menit, perbincangan yang diwarnai tawa-canda berlangsung sampai 55 menit. Wapres menjawab pertanyaan Direktur Kelompok Persda Network Herman Darmo, Pemimpin Redaksi Tribun Timur Dahlan, Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim Achmad Subechi, dan dua wartawan dengan tangkas dan gamblang. Berikut hasil wawancara eksklusif itu yang disajikan secara bersambung.
PERSDANETWORK/BIAN HARNANSA
SILATURAHMI - Wakil Presiden M Jusuf Kalla (kanan) memaparkan dengan panjang lebar strategi pembangunan pemerintah kepada Direktur Kelompok Persda Network (induk BPost) Herman Darmo di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (19/3).
Herman Darmo: Kami mewakili masyarakat daerahdaerah di Indonesia, bangga terhadap Pak Jusuf Kalla karena secara emosional kami
dekat. Mewakili pembaca yang sama-sama orang yang berada di luar Pulau Jawa. Ada yang menyebut Pak Jusuf Kalla sebagai Wapres karena ada nama Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi empat setengah tahun terselenggaranya pemerintahan, masyarakat melihat bagaimana besarnya karya Jusuf Kalla. Satu contoh yang dekat dengan kami, lewat koran Serambi Indonesia di Aceh, adalah perdamaian di Aceh. Ada lagi soal sukses konversi penggunaan minyak tanah menjadi gas, dan macam-macam. Dalam kesempatan ini, bisa disampaikan ke masyarakat luar Pulau Jawa, karya dan hasil pekerjaan yang paling dirasa Pak Jusuf Kalla itu wah sekali. Jusuf Kalla: Ya, tentu suatu pekerjaan itu tidak dapat satu per satu disebut, tapi keselu-
Herman Bikin Geger Kabinet Pemilu Tidak Bisa Ditunda JAKARTA, BPOST - Kasus mundurnya mantan Kapolda Jawa Timur Irjen Herman Surjadi Sumawiredja dari kepolisian, menggelinding menjadi ‘bola panas’. Pemerintah pun serius menyikapinya. Kamis (19/3) siang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara mendadak menggelar rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta. Rapat itu tak ada dalam agenda presiden. Sejumlah petinggi politik dan keamanan dipanggil. Mereka antara lain Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung, Hendarman Supandji, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Syamsir Siregar, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto dan Menko Polkam Widodo AS. Sumber di Istana menyebutkan agenda rapat itu membahas situasi negara selama pelaksanaan pemilu. Namun, secara khusus mereka juga membahas pengunduran diri Herman terkait stabilitas politik. Pasalnya, Herman mengemukakan adanya dugaan pemalsuan daftar pemilih tetap (DPT) oleh Komisi Pemi-
“Parpol juga bertanggung jawab jika terjadi manipulasi DPT”
lihan Umum (KPU) Jatim saat pelaksanaan Pilkada. Problemnya, DPT itu digunakan lagi dalam Pemilu 2009. Bahkan, Herman telah menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membahas masalah tersebut. Megawati pun menindaklanjutinya dengan melakukan pertemuan dengan pendiri Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto.
I GUSTI PUTU ARTHA Anggota KPU
Hal 14 kol 1-3
Logistik Belum Beres PEMUNGUTAN suara Pemilu 2009 tinggal 20 hari lagi. Akan tetapi, pendistribusian logistik Pemilu di Kalsel, hingga kemarin belum beres. Masih ada logistik yang pengadaannya dilakukan KPU provinsi dan KPU pusat yang belum diterima KPU kabupaten/ kota. “Kalau dipersentasikan sekitar 90 persen sudah kita
terima dan langsung dikirim ke kecamatan-kecamatan. Tapi masih ada logistik formulir yang belum diterima dari KPU provinsi,” kata Ketua KPU Kota Banjarmasin, Murjani, Rabu (19/3). Selain itu, Murjani mengatakan belum menerima pengganti ribuan surat suara DPR yang rusak.
Saling Minta Bertobat
Hal 14 kol 1-3
FIKRAH
KH Husin Naparin Lc MA
Muhammad Rasulullah SAW DR Abdullah Halim Mahmud, Syekh Al Azhar, dalam buku “Dala’il An-Nubuwwah wa Mu’jizat Ar-rasul (Bukti-bukti Kenabian dan Mukjizat Rasul) halaman 27 menulis sebuah riwayat dari Ibnu Atha’illah As-Sakandari bahwa seorang pejabat berziarah ke kubur Abu Yazid r.a, seorang ahli sufi kenamaan di Irak. Saat itu terjadilah dialog antara dia dan orangorang di sekitar. Pejabat; Adalah di antara kalian yang hidup semasa Abu Yazid? Seorang tua; Ya, aku pernah hidup semasa Abu Yazid.” Pejabat; Apa perkataan Abu Yazid yang paling berkesan di hati tuan?
ICW: Lobi-lobi di Gedung DPR Saja JAKARTA, BPOST - Perang kata-kata terjadi antarsesama anggota DPR, Abdul Hadi Djamal dan Rama Pratama. Garagaranya, dugaan korupsi dana stimulus Departemen Perhubungan (Dephub) untuk proyek pembangunan bandara dan dermaga di kawasan Indonesia timur. Pemicunya adalah tudingan Hadi terhadap Rama. Dia mengatakan Rama mengikuti pertemuan membahas dana itu di Hotel Four Seasons (sebelumnya, Hadi menyebut Ritz Carlton Jakarta). Hal 14 kol 4-7
Abdul Hadi Djamal Rama Pratama
Hal 14 kol 1-3 DOK BPOST
SI PALUii
ruhan demi bangsa ini. Dan kemajuan bangsa ini tentu kita sharing. Semua itu ada peranan yang baik, walaupun hal-hal tertentu banyak pikiran-pikiran. Tentu semua disetujui presiden. Tapi inisiatif atau cara atau praktisnya itu menjadi terkumpul dalam keadaan yang baik. Contohnya, seperti di perdamaian di Aceh. Kalau itu bisa diformulasikan karena memang jelas, demi perdamaian. Semua negeri harus damai, apakah di Poso, Ambon. Hampir semua saya ikut, untuk menginisiasi dan melaksanakannya. Bagi saya prinsipnya sederhana, negeri ini harus maju. Maju juga negara itu sama dengan majunya perusahaan. Ukurannya pendapatan besar, costnya kecil. Itu baru maju.
Hal 14 kol 4-7
RAMAPRATAMA.WORDPRESS.COM
‘Reuni’ di Kampung Orang Lain
Konflik Itu Bikin Kami Trauma Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu. Semangat itulah yang mendasari kokohnya negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Tetap bersatu meski tidak melupakan akar budaya masing-masing.
GGL
Ubur-ubur Pelangi SEEKOR ubur-ubur di Perairan Pulau Tasmania, Australia, sangat unik. Warnanya seperti pelangi. Ada merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Bahkan ada yang menyebutnya ubur-ubur spesies baru. Warna-warna itu terlihat di bagian cilia, sepasang alat tubuh mirip rambut yang bergerak serempak saat uburubur berenang. “Spesies baru itu masuk dalam Ctenophora, kelompok hewan yang aneh dan belum banyak diketahui,” kata Lisa Gershwin yang merupakan kurator ilmu alam di Museum dan Galeri Seni Ratu Victoria di Tasmania. Untuk seekor ubur-ubur, ukuran tubuhnya relatif besar dengan panjang 13 sentimeter. (ngn)
Ajaran Asgrib PALUI wan kakawalannya tulakan ka pasar ganal. Asing-asingnya bacari napa nang dikahandaki. Garbus bacari sandal, sadang Tulamak tuhuk bakikih salawar. Hal 14 kol 1-3
- Pamilu makin panas, Lak-ai + Bawa bakipas, Nang-ai Anang Gayam
05:10
12:30
15:37
18:34
19:43
K
ue cucur berbentuk segi tiga khas Sulawesi Selatan (Sulsel) disajikan Iskandar Ham kepada BPost. Badik khas provinsi itu pun teronggok di sudut ruang tamu. “Saya baru dua hari lalu datang dari Sulsel jadinya sekalian saja membawa kue asli kampung halaman,” kata Iskandar di Banjarmasin, kemarin. Pria yang bekerja di Depnakertrans Kalsel itu adalah ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kalimantan Selatan. Organisasi
--tepatnya disebut paguyuban-- itu ada di seluruh provinsi di Indonesia. Di Banua, mayoritas anggotanya berdomisili di Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Banjar, Banjarbaru, dan Barito Kuala. Ada dua kategori anggotanya, asli Sulsel dan mempunyai ikatan dengan provinsi itu karena faktor pernikahan. Sudah lebih dari 30 tahun, organisasi itu eksis di Kalsel. Usia yang cukup tua. Selama itu pula, mereka ikut berkontribusi membangun Banua, baik secara perorangan maupun kelompok.
ISTIMEWA
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh warga Kalsel yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
Meski tujuan pendirian organisasi adalah menjalin silahturahmi antarwarga Sulsel, namun bukan berarti tidak ada program untuk masyarakat lain. “Kami selalu aktif menggalang dana bantuan jika terjadi bencana alam atau kebakaran. Selain itu, setiap
tahun kita mengadakan halal bi halal dengan warga dari suku lain,” katanya. Tak hanya itu, mereka sepakat tidak menggunakan bahasa daerah Sulsel saat berada atau berkumpul dengan masyarakat. Hal 14 kol 4-7
2003/01