28 HALAMAN
Banjarmasin
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
RP 3.000
Post
Halaman 5
Halaman 9 5
penjara di Arab Saudi dan terancam qishash (hukuman mati),” kata Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Gatot Abdullah Manshur, saat berada di Surabaya, Sabtu (25/4). “Tapi kami akan berupaya membantu proses peringanan vonis hukuman mati yang harus dihadapi para WNI itu,” kata Gatot di sela-sela menyampaikan makalah dalam sosialisasi pelayanan warga dan perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) di luar negeri yang diadakan Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Departemen Luar Negeri. Hal 14 kol 1-3
26 APRIL 2009/ 30 RABIULAKHIR 1430
NO. 12535 TH XXXVII/ ISSN 0215-2987
Nyawa 9 Urang Banjar Terancam SURABAYA, BPOST - Sebanyak sembilan warga Kalimantan Selatan menghadapi ancaman hukuman mati di Arab Saudi. Mereka telah divonis bersalah terlibat kasus pembunuhan. Ketujuh warga Kalsel itu adalah Aminah binti H Budi dan Darmawati binti Tarjani yang berasal dari Rantau, Tapin, dan Nurmakin Sabri asal Banjarmasin. Sedang enam lainnya yaitu Sam’an Muhammad Niyan, Muhammad Daham Arifin, Abdul Aziz Supiyani, Muhammad Mursyidi, dan Ahmad Zizi Hatati, hanya tercatat berasal dari Kalsel tanpa diketahui asal kabupatennya. “Sampai saat ini mereka berada di sejumlah
MINGGU
Hafidz bin Kholil Sulam (Tulungagung, Jatim) Siti Zainab binti Duhri Rupa (Bangkalan, Jatim) Etty Thoyyib Anwar (Majalengka, Jabar) Suleimah Misnadi (Pontianak, Kalbar) Muhammad Zaini (Madura, Jatim) Saiful Mubarok (Cianjur, Jabar) Aminah binti H Budi (Tapin, Kalsel) Darmawati binti Tarjani (Tapin, Kalsel) Sam’an Muhammad Niyan (Kalsel) Abdul Aziz Supiyani (Kalsel) Muhammad Mursyidi (Kalsel) Ahmad Zizi Hatati (Kalsel) Jamilah binti Abidin Rifi’i (Cianjur, Jabar) Ahmad Fauzi bin Abu Hasan (tak diketahui asalnya)
Mega ‘Sayangi’ Prabowo RAJA-RAJA BANJAR
Stres HARI-hari belakangan ini, media terutama stasiun televisi menayangkan gambar-gambar orang yang terlihat stres. Ada yang mukanya lebam seperti habis dipukuli, ada yang bengong dan ada sekelompok massa mengerumuni rumah seseorang untuk menagih janji. Kebanyakan dari mereka seperti orang bego. Ya, mereka adalah para calon anggota legislatif yang gagal, yang jatuh miskin atau malu dengan tetangga kanan-kiri. Dalam tayangan televisi, caleg yang gagal itu ditangani oleh ulama di kampung yang spesial mengobati penderita gangguan jiwa. Ada yang dikurung dalam kerangkeng, ada pula yang direndam di sungai.
BANJARMASIN POST/DONNY SHOPANDI
ACUAN REPLIKA - Rumah Banjar bubungan tinggi di Desa Telok Selong Ulu menjadi acuan bentuk replika keraton Banjar yang akan dibangun di Martapura.
Menapak Istana Kerajaan Banjar
Andaikan Data Itu Lengkap Bukalah situs wikipedia.com, lalu ketik Kerajaan Banjar sebagai kata kunci. Tunggu sesaat, pasti akan muncul datadata yang diperlukan.
Hal 14 kol 1-3
D
i website itu tertulis; Kesultanan Banjar (24 September 1526-11 Juni 1860) adalah kesultanan yang terdapat di Kalimantan Selatan. Semula beribu kota di Banjarmasin lalu dipindahkan ke Martapura dan sekitarnya (Kabu-
SI PALUii
Kada Basalawar IMBAH tuntung salam sambahyang maghrib si Palui langsung baundur, duduk basandar di tawing balakang. Hal 14 kol 1-3
KOMPAS.COM
1,5 Kg Rambut dalam Perut PEREMPUAN berusia 27 tahun itu mengaku selama 20 tahun perutnya terasa sakit. Hampir tiap hari dia muntah. Tak kuat lagi menahan sakit, dia memeriksakan diri ke RS Al-Amal, Hudaida, Yaman. Saat memeriksa dengan sinar X, para dokter terkejut. Mereka melihat tumpukan rambut di dalam perut pasien yang tidak disebutkan namanya itu. Akhirnya, para dokter membedah perut dan mengangkat 1,5 kilogram rambut dari dalam perut. “Dia telah memakan rambut sejak usia tujuh tahun. Akibatnya rambut itu menumpuk di dalam perut,” kata Kepala RS, Al-Amal Abdul Majeed AlYusfi. (ant)
paten Banjar). Ketika beribu kota di Martapura disebut Kerajaan Kayu Tangi. Ketika ibu kota masih di Banjarmasin, disebut Kesultanan Banjarmasin. Kesultanan Banjar merupakan penerus dari Kerajaan Negara Daha yaitu kerajaan Hindu yang beribu kota di Kota Negara, (Kecamatan Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan). Hal 14 kol 4-7
Bak Lapangan Murdjani SEJAK Juli 2008, RSUD Ratu Zalecha Martapura dipindah. Imbasnya, bangunan yang berada di Jalan A Yani itu terbengkalai. Tak terawat. Kumuh. Suasana gelap langsung menyapa BPost saat memasuki ruang demi ruang. Pecahan kaca berserakan di bekas ruang instalasi gawat darurat (IGD). Tikus, kecoak, semut dan hewan berkaki seribu bersiliweran di antara puing dan sampah yang bertebaran. Rumput pun kian tinggi. Rencananya, pada tahun ini, Pemkab Banjar membongkar bangunan ‘menyeramkan’ itu lalu dijadikan ruang terbuka hijau. “Lalu pada 1020, kita akan bikin seperti lapangan Dr Murdjani Banjarbaru. Dananya dari APBD Perubahan 2009,” kata Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banjar, Noor Sunarto. Hal 14 kol 6-7
- Partai mulai baatur barisan mahadap Pilpres, Lak-ai +Bawa basabar, tuntungakan bahitung suara, Nang-ai
Anang Gayam
05:02
12:21
15:41
18:23
19:33
1526-1545: Pangeran Samudra (Sultan Suriansyah) 1545-1570: Sultan Rahmatullah 1570-1595: Sultan Hidayatullah 1595-1620: Sultan Mustain Billah (Pangeran Kecil). Memindahkan istana ke Kayu Tangi, Martapura pada 1612. 1620-1637: Sultan Inayatullah 1637-1642: Sultan Saidullah 1642-1660: Adipati Halid (Wali Sultan). Amirullah Bagus Kesuma belum dewasa 1660-1663: Amirullah Bagus Kesuma berkuasa hingga 1663. Pangeran Adipati Anum (Pangeran Suriansyah) merebut kekuasaan dan memindahkan kekuasaan ke Banjarmasin 1663-1679: Pangeran Suriansyah (Sultan Agung) 1679-1700: Sultan Tahlilullah 1700-1734: Sultan Tahmidullah (Sultan Kuning) 1734-1759: Sultan Tamjidillah 1759-1761: Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah 1761-1801: Pangeran Nata Dilaga (Wali Sultan) 1801-1825: Sultan Suleman Al Mutamidullah 1825-1857: Sultan Adam Al Wasik Billah 1857-1859: Pangeran Tamjidillah 1859-1862: Pangeran Antasari 1862-1905: Sultan Muhammad Seman
JAKARTA, BPOST - Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto dan Wiranto menyatakan diri sebagai ‘saudara politik’. Ketiganya juga menegaskan partai mereka memiliki visi dan misi yang sama. “Namun, Ibu Mega lebih ‘sayang’ kepada Prabowo. Duet ini kami anggap paling pas. Apalagi sayap-sayap partai juga sudah memberikan dukungan penuh kepada keduanya,” kata Direktur Eksekutif Pro Mega Center, Mochtar Muhammad. Kepada pers di sela-sela rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jakarta, Sabtu (25/4), Mochtar mengungkapkan mayoritas anggota organisasi sayap PDIP seperti Taruna Merah Putih, Relawan Perjuangan dan Demokrasi (Repdem), dan Forum Keluarga Korban (FKK) 27 Juli mendukung Prabowo sebagai pendamping Mega dalam Pilpres 2009. Saat membuka rakernas, Mega selaku ketua umum DPP PDIP mengatakan hubungannya dengan Prabowo dan Wiranto ibarat tali rasa yang gayung bersambut un-
tuk dikonkretkan pada Pilpres, 8 Juli 2009. Menanggapi itu, Wiranto saat diberi kesempatan berpidato menyatakan partai yang dipimpinnya, Hanura juga memperjuangkan kesejahteraan ‘wong cilik’. “Hanura pun lahir karena ada kepedulian terhadap ‘wong cilik’. Untuk itu saya dengan sangat yakin mengatakan PDIP dan Hanura bersaudara,” tegas Wiranto Prabowo tak mau kalah. “Jujur, saya ini canggung berdiri di sini, tidak seperti Pak Wiranto. Saya ini berasal dari keluarga yang dulu menjadi lawan politik Bung Karno. Ayah saya (Soemitro Djojohadikusomo) adalah lawan politik Bung Karno. Namun, ayah selalu mengajarkan untuk menghormati Bung Karno. Bung Karno itu pemimpin besar,” katanya. Hal 14 kol 4-7
Belum Realistis INDONESIA Corruption Watch (ICW) meragukan laporan sumbangan dana kampanye yang diterima partai politik. Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Ibrahim Fahmi Badoh, mengatakan besar kemungkinan jumlah sumbangan yang diterima jauh lebih besar ketimbang yang dilaporkan.
“Masa kampanye yang sangat panjang memberi peluang mengumpulkan sumbangan lebih besar,” katanya di Jakarta, Sabtu (25/4). Berdasar data Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), sumbangan yang dilaporkan itu lebih besar dibandingkan Pemilu 2004. Hal 14 kol 4-7
DANA KAMPANYE GERINDRA Terima: Rp 308.835.693.985 Keluar: Rp 308.770.923.325
PDIP Terima: Rp 10.583.241.021 Keluar: Rp 7.256.213.539
DEMOKRAT Terima: Rp 234.819.129.993 Keluar: Rp 234.632.119.255
PKPB Terima: Rp 4.546.330.861 Keluar: Rp 4.521.330.861
GOLKAR Terima: Rp 145.583.002.911 Keluar: Rp 142.906.032.920
PPP Terima: Rp 4.150.319.914 Keluar: Rp 3.662.378.462
PKS Terima: Rp 36.521.468.175 Keluar: Rp 36.258.788.361
PKB Terima: Rp 3.609.500.000 Keluar: Rp 3.253.851.500
HANURA Terima: Rp 19.235.371.037 Keluar: Rp 19.197.257.500
PBR Terima: Rp 2.702.647.924 Keluar: Rp 2.575.642.232
PAN Terima: Rp 18.118.000.000 Keluar: Rp 17.858.157.150
sumber: bawaslu
2604/01