28
Banjarmasin
Post
RP 3.000
HALAMAN
SENIN
18 MEI 2009/ 22 JUMADILAWAL 1430
NO. 13556 TH XXXVII/ ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Mencari Cahaya SEBUT saja saja namanya Gaul. Tahun ini dia baru tamat SMA dan ingin melanjutkan kuliah. Sebelum ujian nasional (UN) kemarin, di sekolahnya sudah banyak tim promosi dari berbagai perguruan tinggi yang datang. Dia agak bingung mau memilih fakultas apa,
jurusan apa dan perguruan tinggi mana. Pertanyaan yang muncul di benaknya adalah: kalau aku kuliah di satu fakultas, jurusan tertentu, nanti aku akan jadi apa? Hal 14 kol 4-7
Mujiburrahman
BPOST/YUNI
Kami Tidak Sakit Jiwa TAHAP kedua Pemilihan Presiden (Pilpres 2009) adalah pemeriksaan kesehatan. Dua pasang calon yakni Jusuf Kalla-Wiranto (JK Win) dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo (Mega Pro) mendapat giliran pada hari pertama pemeriksaan, Minggu (17/5). Pasangan lain, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono direncanakan menjalani pemeriksaan, Senin (18/5) ini. Sesuai jargonnya --lebih cepat lebih baik-- JK Win datang lebih dulu di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Ke-
duanya datang terpisah. Wiranto tiba lebih dulu pada pukul 07.20 WIB. Dia mengenakan baju kemeja biru lengan pendek. Lima menit kemudian, Kalla yang berbalut batik berwarna abu-abu, tiba. Dia menumpang mobil Mercy B 2749 BQ. Sekitar 30 menit berselang, Prabowo datang dengan menumpang mobil Lexus hitam B 107 AR. Mantan danjen Kopassus itu mengenakan kemeja lengan pendek putih dan celana panjang krem. Hal 14 kol 4-7
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN STIEI INDONESIA BANJARMASIN Menerima Mahasiswa Baru Kelas Reguler dan Non Reguler Fasilitas lengkap, Ruang kuliah yang nyaman, Kualifikasi Dosen Pengajar S3, Guru Besar S3 & Praktisi Manajemen/Bisnis
0818383542, 0511-7405200
Megawati
Prabowo
Jusuf Kalla
Wiranto KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN /ANTARA/SAPTONO
Antre Dua Hari di Trisakti “
Pengusaha Rugi Rp 90 Juta Per Hari
BANJARMASIN, BPOST- Ketidaklengkapan fasilitas mengakibatkan aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin mengalami keterlambatan. Kerugian dalam jumlah besar ditanggung para pengguna jasa pelabuhan. PT Samudera Indonesia (SI) Shipping Service, misalnya. Setiap hari perusahaan itu mengalami kerugian Rp 30 juta. Hal itu disebabkan empat unit kapal kargo miliknya tidak bisa beroperasi lantaran harus antre menda-
patkan pelayanan hingga 12 jam. “Kalau diakumulasi per jam, kami mengalami kerugian Rp 1,25 juta. Itu belum termasuk retribusi pelabuhan, biaya labuh (jangkar) dan biaya tambat,” kata Manager PT SI, Fulkannor kepada BPost, kemarin.
Tanpa penambahan sarana dan prasarana, kapal-kapal terpaksa harus antre
RUDY ARIFFIN Gubernur Kalsel
Kerugian lebih besar ditanggung seorang pengusaha kontainer. Dia mengaku mengalami kerugian 10.000 dolar AS (sekitar Rp 90 juta per hari).
“Kapal saya harus antre hingga dua hari untuk bongkar muat,” ujarnya. Yang membuat si pengusaha itu pusing, risiko kerugian harus ditanggungnya, bukan pengguna jasa. “Seandainya ada pelabuhan lain, saya tidak menggunakan jasa Pelabuhan Trisakti,” tandasnya. Menurut Fulkannor, selain aktivitas bongkar muat yang lambat, kapasitas pelabuhan di Trisakti terlalu kecil. Kondisi itu tidak sebanding dengan banyaknya kapal peti kemas yang ingin bongkar muat di pelabuhan tersebut. Hal 14 kol 1-3
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER KENOTARIATAN KERJASAMA
_ _
_ _
FAKULTAS HUKUM UNLAM DAN FAKULTAS HUKUM UGM
Penerimaan Mahasiswa Baru Magister Kenotariatan Tahun Ajaran 2009/2010
Tempat Pendaftaran : Sekretariat MKn Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat Lantai II Banjarmasin Pendaftaran dimulai tanggal 11 Mei s/d 1 Agustus 2009
Djumadi 08164552225/05117406030, Halim 081348439997/05117592244, Yadi 08195498579/05117669516
Ekspor Tersendat PARA pengusaha juga mengeluhkan kesulitan bisa mengirim barang ke luar negeri. Pasalnya, PT Pelindo III
tidak memberikan izin melakukan fumigasi di pelabuhan. Hal 14 kol 2-3
Sulitnya Memburu Panglima Berkumis Pasukan Macan Tamil Hancur RIBUAN tentara Srilanka menjelajahi pantai dan danau kecil di semenanjung Jaffna, Minggu (17/5). Mereka memeriksa wajah-
GGL
VELUPILLAI Prabhakaran (tengah berkumis) bersama orang-orang dekatnya di Organisasi Macan Tamil (atas). Pasukan Macan Tamil saat berperang melawan pasukan pemerintah (kanan).
wajah pemberontak yang tewas dan membongkar tempat-tempat persembunyian di bawah tanah. Pasukan itu mencari pemimpin pemberontak Macan Tamil, Velupillai Prabhakaran. Sosok itu dikenal setelah membentuk organisasi bersenjata yang paling terkenal di dunia. Tanpa tertangkapnya Velupillal, perang yang digelorakan pemerintah Srilanka tak bisa dikatakan ada kemenangan. Pasukan pemerintah terus membombardir daerah-daerah kekuasaan Macan Tamil, namun pria bertubuh gemuk dan berkumis lebat itu tak diketahui keberadaannya.
Pasukan dan para anggota keluarga Macan Tamil diinterogasi. Namun, semua mengaku tak mengetahui. Semuanya kompak mengatakan sang panglima bersama pasukannya. Informasi lain menyebutkan Velupillai bersama sejumlah orang kepercayaannya telah melakukan bunuh diri massal. Mereka menelan kapsul cyanida yang selalu tergantung di leher. Aksi itu dilakukan di dalam kapal yang juga sengaja diledakkan agar jenazah mereka tidak ditemukan. Hal 14 kol 1-3
GGL
SI PALUii
Kado Gasan Mintuha
PALUI laki bini sabujurnya rukun banar, basasayangan hingga hidupnya kalihatan bahagia. Urang lain pasti manangguh inya kadada baisian masalah. Rumahnya ganal walaupun umpat mintuha, tapih baju langkap dan pamakan cukup haja. Sayangnya Palui kada baisian gawian tatap. Hal 14 kol 1-3
Merampok dengan Pisang
- Talu pasang capres-cawapres tes kesehatan, Lak-ai + Sudah badeklarasi masa kada lolos, Nang-ai Anang Gayam
04:59
12:19
15:42
18:19
19:31
MESKI masih remaja, tapi sudah berlagak jadi pelaku kriminal kelas kakap. Itulah yang dilakukan John Szwalla (17) yang mencoba merampok sebuah kafe internet di kota Winston-Salem, AS. Saat beraksi, John tidak menggunakan senjata api. Dia menggunakan pisang berukuran cukup besar dan keras. Supaya terlihat seperti pistol sungguhan, John menyembunyikan pisang itu di balik kaus dan menodongkannya ke pemilik kafe, Bobby Ray Mabe. Kepada Bobby, John berkoar bahwa dia memiliki pistol dan tak segan-segan menembaknya bila tak diberi uang. Sayang, Bobby tak mudah digertak. Bersama pengunjung kafe, mereka mengeroyok John hingga babak belur. (ap)
1805/01