28
Banjarmasin
RP 3.000
HALAMAN
Post
KAMIS
18 JUNI 2009/ 23 JUMADILAKHIR 1430
NO. 13587 TH XXXVII/ ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Langsung Telepon Menantu Presiden ■ Aulia Pohan Divonis 4 Tahun 6 Bulan JAKARTA, BPOST - Vonis empat tahun enam bulan dijatuhkan majelis hakim tindak pidana korupsi kepada Aulia Tantowi Pohan. Mendengar vonis yang dibacakan Ketua Majelis Hakim Krisna Menon, besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu hanya diam dan menggigit bibir.
GRAFIS : PERSDA NETWORK/ANTON
Terdengar Rentetan Tembakan
Dia terdiam selama beberapa menit. Saat Krisna menanyakan sikapnya, Aulia masih saja mengatupkan mulut. Terdiam. Melihat itu, sang pengacara OC Kaligis langsung menyahut,” Kami akan mengajukan banding.” Menurut seorang petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bertindak
sebagai sopir penjemput Aulia dari Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jabar, Aulia berangkat menuju Pengadilan Negeri Tipikor pukul 05.00 WIB. Padahal sidang yang rencananya dimulai pukul 08.00 WIB berlangsung satu setengah jam kemudian. Hal 14 kol 4-7
JAKARTA, BPOST - Ledakan mengguncang markas komando Brimob Mabes Polri, Kelapa Dua, Depok, Jabar. Akibatnya, ruang simulasi Satuan Gegana dan tiga ruang di sebelahnya, hancur. Dinding bangunan satu lantai itu kehitaman dan asap masih mengepul.
Pengacara Protes
Hal 14 kol 1-3
Hal 14 kol 4-5
PENGACARA Aulia Pohan, OC Kaligis, tidak terima dengan vonis terhadap kliennya. Dia menilai hukuman itu tidak adil. Apalagi dalam amar putusan disebutkan tindak pidana korupsi itu dilakukan secara bersama.Semestinya, seluruh peserta rapat dewan gubernur (RDG) BI yang menyetujui pencairan dana YPPI dipenjara.
Berendam Air Hangat JAM-jam subuh gini saya dapat e-mail dari seorang sahabat di Malang. Katanya dia baru pulang dari Jepang. Terus biasalah yang namanya orang baru pulang dari tempat yang jauh pasti kesah-nya pina musti. Kesannya boAhmad Haitomi haethommy.wordpress.com leh dibilang handak beagak haja. Tapi apa mau dikata, mungkin rezeki dan jalan kakinya memang sudah sampai ke sana. Saya pribadi sih, sekarang cuma bisa bermimpi untuk pergi ke luar negeri. Tapi hati ini selalu berdoa dan berharap bisa ke luar negeri meski hanya sekali.
SEKITAR 100 rumah terbakar. Tragisnya, sang pelaku adalah seorang perempuan yang dibakar ‘api’ cemburu. Dia marah karena pacarnya selingkuh! Insiden ini terjadi di Kota Durban, Afrika Selatan seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (17/6). Awalnya perempuan yang tidak disebutkan namanya itu membakar satu gubuk di areal pemukiman liar. Si jago merah dengan cepat menjalar ke rumah-rumah lain. Tak ada yang luka-luka dalam kebakaran ini. Sebelum membakar, perempuan itu juga mengurung pacarnya di dalam gubuk tersebut. “Dia mengurungnya dan membakar gubuk tersebut. Untung pria itu bisa meloloskan diri,” kata seorang polisi setempat, Vincent Mdunge. (ap)
KONTAN MURADI
Nasib Siswa SMK ‘Digantung’ HELDA syok. Di saat temantemannya, para siswa SMA, MA dan SMA sudah mengetahui hasil ujian nasional (UN), siswi SMK 4 Banjarmasin itu harus menghadapi kenyataan pahit. Karena kesalahan pemeriksa hasil ujian, dia harus menunggu lebih lama untuk mengetahui nasibnya. Lulus atau tidak. Selama itu pula, hatinya dicekam rasa cemas dan bingung. “Saya hanya bisa tabah. Semoga kabar kelulusan dapat segera saya terima. Jika berlangsung lama, saya khawatir tidak bisa menahan rasa cemas dan waswas,” ucapnya, Rabu (17/6). Pada Selasa (16/6), Helda dinyatakan tidak lulus. Dia pun sedih. Namun, asa lulus kembali terbuka setelah
dinas pendidikan menyatakan ada kesalahan pemeriksaan hasil ujian yakni tertukarnya nomor dan kode
soal yang diujikan. Hal 14 kol 1-3
Amburadul
MENANGGAPI bermasalahnya pengumuman UN SMK di Banjarmasin, pengamat pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Sutarto Hadi menegaskan para siswa sangat dirugikan. “Itu menunjukkan pendidikan ini terkesan amburadul. Mekanisme ujian yang sudah dilakukan bertahun-tahun tetap saja menyisakan kejadian yang merugikan dengan pengantisipasian yang lamban. Seharusnya ada suatu pengkajian yang bisa memberi solusi dan penanggulangan yang cepat bila terjadi kondisi seperti ini,” ujarnya kepada BPost, Rabu (17/6). Menurut dosen FKIP Unlam ini, kelulusan yang tertunda itu merupakan bentuk manajemen pendidikan yang tidak teratur. “Memperlihatkan kurangnya prediksi terhadap hal yang terjadi dan kurangnya langkah cepat untuk menanggulangi,” ujarnya. (jj)
■ Jelang Debat Capres-Cawapres (2-Habis)
Moderator Pusing Pilih Pakaian
Hal 14 kol 4-7
Cemburu, Bakar 100 Rumah
Aulia Pohan
SI PALUii
Pamali Warisan PALUI taumpat himung jua wayah bubuhan pegawai babagi gaji ka-13. Walaupun inya itu cuma patugas kabarsihan marangkap susuruhan di kantor pambakal, tapi inya kana bagian jua dapat gaji ke-13 itu. “Kalu kalat liur ada haja tatambanya Bus ai, Hal 14 kol 1-3
Satu Per Satu Jenazah Ditemukan JERITAN tangis saling bersahutan di Desa Tanjung Ampala, Kecamatan Koto VII, Sijunjung, Sumbar. Belasan warganya tewas dalam tragedi meledaknya tambang batu bara di Bukit Bual, perbatasan antara Kabupaten Sijunjung dan Kota Sawahlunto. Helmi Didi (56), misalnya. Mantan kades Bukit Bual itu kehilangan enam kerabat. Dia ‘ditinggal’ Ali (40) dan dua anak Ali yakni Andre (19) dan Adel (17). Selain itu kerabatnya yang merupakan kakak-beradik, Mawar (40) dan Karim (38). Juga kerabat lain, Syamsul (25). “Kalau tetangga banyak,” katanya sambil menangis, Rabu (17/6). Setiap kali tim penolong menggotong jenazah dari dalam gua, teriakan lang-
sung terdengar dari kerumuman orang. Tangisan pun kian tak terbendung tatkala jenazah itu tiba di rumah. Para tetangga, saudara, orangtua dan kerabat langsung menumpahkan kesedihanya dengan memeluk kantong berisi jenazah yang telah gosong. Menurut Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Rustam S Pakaya hingga Rabu sore, jumlah korban tewas sebanyak 30 orang. Sebanyak 12 penambang belum diketahui nasibnya. Mereka masih terperangkap dalam gua yang hancur. Sedangkan korban luka sebanyak sembilan orang. Mereka dirawat di RS Jamil, RS Padang dan RSU Sawahlunto. Hal 14 kol 4-7
Aviliani, pakar ekonomi dari The Institute for Development of Economics and Finance (Indef), juga didaulat menjadi pemandu debat capres-cawapres Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sedemikian beratkah tugas tersebut hingga dia kesulitan memilih gaun? Berikut ulasannya. unya pengalaman segudang memandu acara tidak cukup bagi ekonom Aviliani untuk tampil maksimal sebagai moderator debat calon presiden dan wakil presiden, Kamis (25/6) mendatang. “Jujur saja, saya mulai deg-
P
deg-an. He-he-he... Sisi lain senang sih tapi berat juga,” kata Aviliani dalam perbincangan dengan BPost, Rabu (17/6). Berat karena ini merupakan sejarah yang terjadi sekali dalam lima tahun. Hal 14 kol 4-7
- Besan presiden divonis penjara, Lak-ai + Hukum kada pinandu siapa-siapa, Nang-ai Anang Gayam
05:01
12:23
15:48
18:23
19:37
DOK BPOST
1806/01