28
Banjarmasin Post
RABU
3 NOVEMBER 2010/ 26 ZULKAIDAH 1431 H NO. 14088 TH XXXIX/ ISSN 0215-2987
RP 3.000
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Makna Peristiwa
Mujiburrahman
BELUM kering air mata duka akibat banjir bandang menyapu Wasior, sudah disusul tsunami yang menerjang Mentawai, dan Merapi yang memuntahkan debu panas vulkanik. Tiga wilayah bencana ini seolah mewakili seluruh Indonesia. Wasior di Timur (Papua), Merapi di Tengah (Yogyakarta) dan Mentawai di Barat (Sumatera Barat). Siapa pun yang masih waras, tentu akan tersentuh hati melihat mayat-mayat yang bergelimpangan, rumah-rumah yang luluh-
lantak, anak-anak kecil yang menangis, dan orangtua yang kebingungan. Para korban itu kehilangan harta benda, mata pencaharian dan orang-orang yang mereka cintai. Tetapi banjir, tsunami dan letusan gunung sebenarnya hanya suatu peristiwa. Andai ia tidak menimbulkan kesusahan pada manusia, kita tidak akan menyebutnya musibah. Suatu peristiwa pada dasarnya adalah netral. Hal 14 kol 1-3
Kunker, Studi atau Pelesir?
AP PHOTO/TRISNADI
EVAKUASI - Tidak hanya manusia dan harta benda yang menjadi korban letusan Gunung Merapi. Banyak hewan ternak warga yang mati. Selasa (2/11), tim relawan gabungan mengevakuasi bangkai ternak dengan menggunakan alat berat.
Ramai-ramai Copot Spanduk Warga Tutup Jalan ke Merapi YOGYAKARTA, BPOST - Menanggapi kejengkelan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X, pemprov setempat langsung mengerahkan tim gabungan untuk mencopoti spanduk dan bendera di lokasi bencana letusan Gunung Merapi. Puluhan anggota tim bergerak serentak ke barak pengungsian untuk melepas spanduk ormas, provider telepon seluler, sepeda motor, makanan dan minuman serta bendera parpol. ‘Pembersihan’ juga didukung Pemkab Sleman, TNI dan Polri. “Ini daerah bencana, bukan daerah promosi. Kami menindaklanjuti Perda Nomor 14 Tahun 2003 tentang Reklame. Atribut seperti spanduk dan bendera itu dipajang di jalan-jalan tanpa izin. Jadi harus ditertibkan,” ujar Kepala Seksi Operasional Satpol PP Pemkab Sleman, Setiharno di Yogyakarta, Selasa (2/11). Hal 14 kol 4-7
NO NAMA PENYUMBANG
NOMINAL
Saldo Per Tgl 1 November 2010 Rp 40 Mitra Group 41 Perkumpulan Sosial Mulia Sejahtera 42 PT. Trio Motor 43 Karyawan & Karyawati PT. Wira Megah Profitamas 44 BEM IAIN Antasari 45 PC. KMHDI 46 SMKN 2 Banjarmasin 47 BEM Fakultas Hukum UNISKA 48 Senat Mahasiswa STT-GKE Banjarmasin 49 Posko Bencana Alam Banjarmasin Post 2/11/10 50 Angkatan Muda Sabilal Muhtadin Saldo Per Tgl 2 November 2010
95.147.400 25.000.000 20.000.000 10.000.000 2.100.000 6.676.700 2.100.000 1.707.550 1.553.500 400.000 332.000 232.600
Rp 165.249.750
Rekening Dana Bencana 1. BCA 051.083038.5 2. Bank Kalsel 001.00.07.02036.9 3. BRI Banjarmasin 0003-01-001308-30-2 4. Mandiri Banjarmasin 031.000447379.2 Keterangan: - Rekening 1,2,3 atas nama PT Grafika Wangi Kalimantan. - Rekening 4 atas nama HG Rusdi Effendi AR (Dompet Bencana Alam)
Baangkatan Dingsanak BANJARMASIN, BPOST Di suatu kampung terjadi perkelahian antarpemuda. Untuk menyelesaikan masalah itu dikumpulkanlah tokoh masyarakat, agama dan tetua adat. Dalam pertemuan tidak dipersoalkan siapa yang salah dan siapa yang benar. Mereka hanya membicarakan upaya agar masalah tidak terulang. Selanjutnya semua pihak senang karena kedua pihak berdamai bahkan saling meng-
angkat saudara. Tradisi baangkatan dingsanak itu disampaikan Direktur Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin Ahmadi Hasan pada acara Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) ke-10 di Hotel Grand Mentari Banjarmasin, Selasa (2/11). Makalah berjudul Adat Berdamai pada Masyarakat Banjar, Dulu, Kini dan Masa yang Akan Datang itu diolah Ahmadi ber-
Live on Kamis (4 /11) pukul 0 3.30 Wit a
sama enam rekannya. Tampil sebagai pembanding Dubes Indonesia untuk Lebanon, Abdulah Sarbani. “Adat berdamai seperti ini perlu dipertahankan. Apalagi di daerah yang tetua adat dan tokoh kampungnya masih dianggap penting oleh masyarakat,” kata Ahmadi. Sedang dosen IAIN Banten, Maskur Wahid, mengangkat tema kehidupan Suku Badui dalam beribadah. Hal 14 kol 1-3
Biaya Satu Perda Rp 300 Juta BANJARMASIN, BPOST - Kosong lagi, kosong lagi. Keluhan ini sering terdengar dari tamu DPRD Kota Banjarmasin dan DPRD Kalsel. Mereka kecewa karena tidak bisa menemui anggota dewan yang terhormat. Alasan yang sering mereka peroleh, para legislator itu sedang kunjungan kerja (kunker) atau studi banding ke daerah lain untuk mendapat referensi penyusunan peraturan daerah (perda). Repotnya, kerap terjadi kunker itu dilakukan komisikomisi di DPRD dalam waktu berbarengan. Dalam satu tahun, kunker itu bisa dilakukan lebih dari tiga kali. Imbasnya,rumah rakyat sering ‘kosong’.
Jenis Per da Perda z Inisiatif legislatif z Inisiatif eksekutif z Copy paste (rutin)
Tahapan Inisiatif Dewan z Penyusunan naskah akademis z Seminar z Susun draf pasal z Konsultasi ke publik z Dibahas di pansus/komisi z Kunker/studi banding/ Konsultasi z Penyusunan z Pengesahan
DOKUMEN BANJARMASIN POST GROUP
RUMAH RAKYAT - Warga Alalak memenuhi halaman DPRD Kalsel untuk menyampaikan aspirasi, beberapa waktu lalu.
Cegah Biaya Ganda
Hal 14 kol 4-7
PENYUSUNAN peraturan daerah (perda) merupakan bagian dari fungsi dewan. Termasuk pula menyiapkan bahan pertimbangan. Yang menjadi persoalan adalah tingkat efektivitas perda itu untuk masyarakat. Selain itu, adalah sub-
Plus Uang Makan KONDISI serupa terjadi di DPRD Kota Banjarmasin. Namun, sejumlah anggota dewan tidak mau disebut menggunakan ‘aji mumpung’, apalagi dituding
Kita ANGGOTA DPRD sering kunker atau studi banding. Katanya untuk menimba ilmu penyusunan perda
AC Milan dan Real Madrid kembali sepanggung. Dua raksasa Eropa itu berseteru untuk kali kedua di musim ini dalam laga matchday keempat Grup G Liga Champions. Setelah Milan menyerah 12 pada matchday ketiga di markas Madrid, Stadion Santiago Bernabeu, kini giliran raksasa Italia ini menjamu jawara asal Spanyol itu di Stadion San Siro, Kamis (4/11) dinihari. Hal 14 kol 4-7
pelesir berbungkus kunker atau studi banding dengan menggunakan uang negara. Hal 14 kol 4-7
stansi dan efeknya. Hal yang perlu ditelisik dalam penyusunan perda adalah waktu pembahasannya. Hal ini menyangkut besaran anggaran penyusunan. Hal 14 kol 6-7
Gabung di FB Banjarmasin Post
Galih Rakaysiwah DENGAN pelesir, selain senangsenang dana perjalanan bisa nambah pemasukan mereka. Karenanya senang jalanjalan meski harus menguras uang negara/rakyat.
Ronaldo Makin Ganas
APRIANSYAH Dosen FISIP Unlam
Analisis
Annisa D’yuzile AminaPutra MOGA mreka sdar ap yg mreka lakukn mlah mrugikan rakyat. . Bknnya menlong yg lge kna musibah tp mlah ngabisin uang haduUech
An Cahaya JUMLAH anggota dewan kebanyakan sih.makanya banyak mau nya.manja banget.
Komentar lain di hal 4
SI PALUii
Bataruh Lalat SABAN kamarian Palui, Garbus, Tuhirang wan Tulamak takumpul di gardu runda di belakang kalurahan sambil mahadang azan magrib. Napa aja jadi tatawaan bubuhannya: Hal 14 kol 1-3
- Maulah perda sampai Rp 300 juta, Lak-ai + Babuang banyak kartas haja, Nang-ai Anang Gayam
SUBUH 04:40
ZUHUR 12:07
ASAR 15:25
MAGRIB 18:14
ISYA 19:24
SURYA
Suka Makan Tanah KELAINAN ini dialami Sri wahyuni (13) sejak berusia tujuh tahun. Warga Desa Plumpungrejo, Wonoasri, Madiun, Jatim ini lebih senang makan tanah daripada nasi. Kendati demikian, dia tak menunjukkan gejala sakit akibat makan benda yang tak layak dikonsumsi itu. “Lantai semen di rumah, banyak yang lubang karena ulah Sri. Dia melubangi terus mengambil tanah untuk dimakannya,” kata sang ibu, Sumeh, kemarin. Kebiasaan ini dilakukan Sri yang tunarungu dan tunawicara itu jika sendirian di rumah karena ditinggal ibunya --ayahnya telah meninggal-- mencari rumput. “Tanah yang dimakan tidak sedikit. Lumayan banyak karena cara makannya sama ketika anak minta makan nasi,” kata Sumeh. Sumeh mengaku tak bisa membawa Sri ke dokter karena hanya bekerja sebagai penggembala kambing orang lain. Padahal, selain Sri, Sumeh harus menghidupi anak sulung, Panji (21). (sry)
0311/B01