32
Banjarmasin Post
SABTU
15 JANUARI 2011/ 10 SAFAR 1432 H NO. 14159 TH XXXIX/ ISSN 0215-2987
RP 3.000
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Putra Gusti Hatta Kaget KPK Geledah Ruang Menteri LH
Wali Kota Bekasi ‘Seret’ KLH
JAKARTA, BPOST - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Wali Kota Bekasi, Mochtar Muhammad yang diduga melakukan suap untuk mendapatkan Adipura 2010. KPK pun mengembangkan kasus itu termasuk menggeledah Kantor Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Penggeledahan yang dilakukan Kamis (13/1) termasuk juga ruang kerja Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta. KPK menengarai ruang kerja Hatta juga dijadikan tempat menyembunyikan bukti-bukti suap dalam kasus itu. “KPK menduga ada bukti-bukti di sana. Ada beberapa tempat digeledah. Ruang pemeriksa, ruang menteri,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Jumat (14/1). Staf Khusus Menteri LH, Gusti Nurfansyah melalui pesan singkatnya membenarkan KPK menggeledah ruang kerja Hatta. Sayangnya, dia mengaku tidak tahu penggeledahan itu terkait kasus apa. Keterkejutan ditunjukkan putra pertama Hatta, Gusti Noor Hidayat. Dia mengaku baru mengetahui informasi itu saat dihubungi BPost, Jumat malam. Terlebih sudah cukup lama dia tidak berkomunikasi baik dengan Hatta mau-
Gusti Muhammad Hatta DOK.BPOST GROUP
pun ibunya, Violet Burhanuddin MS, yang kini berada di Jakarta. “Iya ya? Saya malah baru tahu. Dari tahun baru sampai sekarang belum juga ada kabar dari bapak atau ibu yang masih di Jakarta,” ujar pria yang akrab disapa Dayat itu. Ketika disebutkan pemeriksaan terkait kasus dugaan suap penghargaan Adipura oleh Wali Kota Bekasi, Dayat mengaku pernah mendengar kasus itu. “Bila terkait ditangkapnya Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohammad saya tahu. Itu pun tahunya dari televisi,” katanya. Johan mengatakan, dalam penggeledahan yang berlangsung sejak pukul 13.00 hingga pukul 21.00 WIB itu, KPK menyita sejumlah alat bukti yang diduga terkait kasus itu, seperti komputer.
menjadi fitnah, Polri, kata Ito, akan memeriksa HS guna mengetahui motifnya memodali Gayus pelesiran ke luar negeri. “Apakah pengusaha yang mungkin terkait ini memang karena kenal baik, pernah ditolong, atau memang berkolusi, ini masih didalami bersama,” ujarnya.
Belanja di Hongkong
Kita Gabung di FB Banjarmasin Post ITB menutup penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri karena terkesan jual kursi. Bagi PTN, jalur mandiri dijadikan sumber dana pendidikan mereka. Celakanya jika kualitas dinomorduakan. Tata Bachdim HAMPIR semua KAMPUS tu cari dana dgn jual kursi...kda efektif.. kyapa ndak maju.. Mariatul Qiftiah BIARKAN saja. yang ingin kuliah kan buka cuma orang pinter yang mampu lulus tes masuk... Berita terkait di halaman 18 Komentar lain di halaman 4
diduga sebagai anggota sindikat pemalsu paspor Gayus. Dari penggeledahan di tiga lokasi itu, polisi menyita puluhan barang bukti. “Dilakukan penyitaan terhadap beberapa barang yang dijumpai pada waktu itu,” ujar Kabag Penum Polri Kombes Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/1). Hal 18 kol 5-7
Hal 18 kol 4-7
Kamis (13/1). Meski demikian, Ketua Asociation of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Kalsel Hj Armistiany menilai prosedur pengembalian uang cukup menyulitkan. Akibatnya, agen perjalanan di daerah ini terancam rugi besar. “Nilai kerugian agen kami baik uang jaminan maupun uang tiket calon penumpang diperkirakan lebih dari Rp 500 juta,” katanya. Hal 18 kol 1-3
Hal 18 kol 1-3
Agen Rugi Dua Kali BANJARMASIN, BPOST - Sesaat setelah dibuka, kantor Perwakilan Mandala Airlines, Jalan A Yani Kilometer 2, Banjarmasin, Jumat (14/1), langsung diserbu massa. Mereka adalah calon penumpang dan agen perjalanan yang masing-masing ingin minta pengembalian uang tiket dan jaminan. Mandala menyatakan bersedia mengembalikan uang calon penumpang dan agen perjalanan. Ini sebagai bentuk tanggung jawab atas penghentian penerbangan sejak
Warungnya sederhana, hanya warung tenda kecil dengan bangku dan meja yang disatukan dengan tempat memasak. Harga kudapannya juga tidak mahal. Sekali makan, asal tidak mengambil banyak-banyak, tidak sampai Rp 5.000. Harga satu nasi bungkus biasanya Rp 1.000 dengan lauk oseng, sambal, atau tempe. Saya biasanya menambah satu mendoan (tempe goreng berlapis tepung) atau sate kerang. Minumnya teh panas. Hitung-hitung hanya habis Rp 2.500 atau Rp 3.000, asal mengambilnya tidak banyak-banyak. ‘Fasilitas’ inilah yang sering saya gunakan ketika bersantap di Yogyakarta. Hal 18 kol 1-3
Porprov bak Tarkam BANJARMASIN, BPOST - Salah satu cabang olahraga yang diindikasi menggunakan atlet luar pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Kalsel 2010 di Kotabaru adalah renang. Namun hal itu tidak menjadi masalah bagi Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Pengprov PRSI) Kalsel. Soalnya, menurut Sekretaris Pengprov PRSI Kalsel, Athar Zawawi, para atlet tersebut menyatakan siap membela Bumi Lambung Mangkurat pada PraPekan Olahraga Nasional 2011. Selama ini yang kerap terjadi adalah setelah membela kabupaten/kota dalam porprov dan mendapatkan bayaran, para atlet import itu kembali membela daerahnya pada Pra-PON. Untuk mencegah hal ini, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalsel melarang daerah menggunakan atlet luar pada Porprov IX 2013 di Martapura, Banjar. KONI menegaskan porprov merupakan ajang pencarian bibit atlet lokal. Menurut Wakil Ketua Umum KONI Kalsel, Mohammad Welny, permasalahan itu sudah dibahas pada rapat anggota KONI Kalsel akhir Desember 2010. Larangan itu sudah ditegaskan kepada semua pengurus cabang olahraga. Soalnya pengurus cabang olahraga merupakan penentu atlet yang akan berlaga pada Pra-PON.
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Ngutang di Angkringan YOGYAKARTA memang unik. Dari beragam fasilitas yang tersedia di kota pelajar itu, salah satu yang berkesan adalah keramahan warganya. Dengan sikap warga yang bersahabat, wajar jika kota ini menjadi tempat favorit perantau yang ingin menuntut ilmu. Tak terkecuali saya. ‘Keramahan’ yang seBPost - Mahasiswa Banua di Yogyakarta ring dijumpai adalah sikap Bagi yang mengisi rubrik ini kirim ke open dan toleran warga di ulundwie@yahoo.com atau banyak hal, salah satunya redaksi@banjarmasinpost.co.id aktivitas bisnis. Saking toulang. lerannya, bayar atau tidak bayar ketika membeli maYogyakarta memiliki sekanan tidak jadi soal. buah tempat makan yang sangat khas, yaitu ‘angkringan’. Konsumen dipersilakan Dikenal pula dengan istilah berutang jika tak ada uang. warung nasi kucing. BiasaYang penting, nanti dibayar nya, angkringan buka di madi lain kesempatan. Hal ini lam hari dengan penganan tidak hanya terjadi sekali-dua sederhana khas Yogya. kali, melainkan berulang-
SEBELUM Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Kantor Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Gusti Mahfud, kakak Menteri Lingkungan Hidup (KLH) Gusti Muhammad Hatta, sudah tahu persoalan yang melibatkan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad.
UANG TIKET Petugas administrasi Mandala Airlines melayani ratusan calon penumpang yang antre untuk mendapatkan uang pengembalian tiket di Kantor Mandala Airlines, Tomang, Jakarta Barat, Jumat (14/1).
HS Diduga Pemodal Gayus ke Luar Negeri
Hal 18 kol 4-7
Insya Allah Adinda Tak Korupsi
Hal 18 kol 4-7
Tangkap atau Serahkan Diri “Yang namanya JAKARTA, BPOST pengusaha kan pas- Terdakwa kasus ti berkait dengan mafia hukum dan masalah pajak,” pajak, Gayus Halokata Kabareskrim moan Partahanan Polri Komjen Ito Tambunan, menyeSumardi di Kemenbut seorang pengukum-HAM, Jumat saha berinsial HS (14/1). Namun Ito yang mendanai pekembali menegaslesirannya ke seGayus Tambunan kan, itu baru dugajumlah negara. Gaan sementara Polri. yus ke Singapura, Macau, Malaysia dan Guangzhou, Agar dugaan itu tidak ketika berstatus sebagai tahanan di Rutan Mako Brimob. Guna memastikan kebenaran pengakuan Gayus, Polri akan mendalaminya. SAAT penyelidikan kasus Polri akan meminta ketedugaan pemalsuan paspor rangan HS yang diketahui atas nama Sony Laksono sebagai pengusaha garmen mencuat, Polri melakukan di Tanjung Priok Jakarta Utapenggeledahan di tiga lokasi ra itu. pada 3 Januari 2010. Jika yang disampaikan Tiga lokasi tersebut, yakni Gayus benar, Polri menduga kediaman Gayus di Gading tindakan HS itu disebabkan Park View Kelapa Gading utang budi pada Gayus Jakarta Utara, Kantor Imiyang sudah membantunya grasi Jakarta Timur dan ke‘mengurus’ masalah pajak diaman tersangka AM di perusahaan. Utan Kayu Jakarta Timur. AM
z Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad ditahan KPK dalam tiga kasus. z Pertama, kasus dugaan suap dalam penghargaan Adipura. z Kedua, dugaan suap dalam pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2010. z Ketiga, dugaan penyelewengan dana pemerintah untuk kepentingan pribadi Mochtar. z Awal 2010, Mochtar diduga memerintahkan pada anak buahnya, seperti camat dan jajaran SKPD agar berpartisipasi memberikan kontribusi dana untuk pengurusan pemenangan adipura. z Yang disangkakan adalah Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 atau Pasal 5 ayat 1 atau Pasal 12 huruf e UU Pemberantasan Korupsi.
SI PALUii
Kamahiran Parai SATIAP hari Ahad atawa hari parai, bubuhan Palui, Garbus wan Tulamak katuju banar bajajalanan ka Banjar, tamasuk bila kamariannya bubuhannya pasti ka pasar tungging. Sampai-sampai bubuhan padagang di sana patuhan wan Hal 18 kol 1-3
SUBUH 05:00
ZUHUR 12:32
ASAR 15:57
MAGRIB 18:41
ISYA 19:54
- Kantor Abah Hatta didatangi KPK, Lak-ai + Surungi teh wan wadai, Nang-ai Anang Gayam
Sepatu Listrik SEORANG petani di Cina, Zhao Xueqin, menciptakan sepatu listrik. Dia mengklaim sepatu itu mampu ‘berjalan’ hingga 160 kilometer tiap harinya. Desain sepatu ini sederhana. Zhao membuatnya dari sepatu roda yang dimodifikasi. Dia melengkapinya dengan baterai 12 V, lampu depan, indikator, rem dan lampu rem. “Sepatu ini bisa terus berjalan nonsetop selama tiga jam. Bila jarak tempuhnya jauh, penggunannya bisa membawa baterai ORANGE.CO.UK cadangan,” ujarnya. Cara menggunakannya sangat mudah, tinggal pencet tombol.. ziiing.. langsung jalan. Jangan takut jatuh, sebab sepatu ini dilengkapi tongkat di kanan dan kiri sebagai pegangan. Zhao terinspirasi membuat sepatu listrik setelah tak tega melihat anaknya pergi ke sekolah berjalan kaki berjam-jam. “Rumah saya di desa pegunungan. Sekolah terdekat sekitar 20 kilometer dari desa saya,” ujarnya. (org/tic)
1501/B01