28
RP 3.000
Banjarmasin Post
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Bandara Terpaksa Kami Tutup BANJARBARU, BPOST Akhir Maret 2011, pilot maskapai penerbangan yang datang dan meninggalkan Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, harus ekstra hati-hati. Landasan pacu (runway) sejauh 2.500 meter terpangkas 300 meter karena mengelupas. Kamis (21/4), runway itu kembali bermasalah. Bahkan, bandara ditutup selama tiga jam sejak pukul 16.00
JUMAT
22 APRIL 2011/ 18 JUMADIL AWAL 1432 H NO. 14256 TH XXXIX/ ISSN 0215-2987
“
Ada kerusakan di landasan pacu. Kami tidak mau mengambil risiko
”
YAYAN SUDIANA Manajer Operasional AP
Wita. Aktivitas penerbangan pun dihentikan. Imbasnya, ratusan calon
penumpang ‘telantar ’. Kerugian dialami mereka karena penerbangan diundur. Seperti yang dialami Irfan. Rencananya, dia dan istri terbang menggunakan pesawat Citilink ke Surabaya, Jatim, pukul 16.00 Wita. “Kata petugasnya ditunda hingga pukul 21.30 Wita tapi di monitor tidak ada kejelasan. Kami bingung,” katanya. Hal 14 kol 4-7
Bomber Buku Minta Maaf ■ Ditemukan Bom dekat Pipa Gas JAKARTA, BPOST - Minta maaf. Itulah yang dilakukan tersangka pelaku teror bom buku saat ditangkap personel Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kamis (21/4). Dia meminta maaf kepada tetangga rumah kontrakan di sekitar Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Merah, Desa Rawadas, Pondok Kopi, Jakarta.
“Maaf, maafin saya, Bu,” ujar Darto kepada seorang tetangga, Maryati ketika hendak memasuki mobil. Mendengar itu, Maryatin mengatakan,” Ya, Ibu maafin. Tapi kok kamu bisa begitu (terlibat aksi teror).” “Saya juga nggak tahu, Bu,” kata Darto. Hal 14 kol 4-7
DETIK.COM
Salah satu rumah yang digerebek Densus 88 Antiteror di sekitar TPU Tanah Merah, Pondok Kopi, Jakarta, Kamis (21/4).
Jemaah Dipaksa Bayar Pungli ■ Pengurusan Umrah/Haji Banyak Keanehan BANJARMASIN, BPOST - Seorang pegawai di Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) berencana menunaikan umrah, pada tahun ini. Saat mengurus beberapa persyaratan, dia tersentak. Banyak keanehan yang ditemuinya.
BANJARMASIN POST GROUP/APUNK
Keanehan pertama terjadi saat perempuan itu mengurus paspor. Dia menyiapkan berbagai surat keterangan, KTP (kartu tanda penduduk), kartu keluarga dan ijazah pendidikan. “Saya dimintai Rp 280 ribu. Saya rasa itu sudah standar. Tapi, selesainya seminggu. Seharusnya dua hari selesai karena semua persyaratan sudah lengkap,” katanya kepada BPost, kemarin. Keanehan lain terjadi saat dia mendaftar untuk mengecek kesehatan. Dia harus membeli formulir pendaftaran seharga Rp 10 ribu, padahal tarif resminya Rp 5 ribu. “Saat itu saya pikir, sudahlah, hitung-hitung se-
dekah,” ujarnya. Keanehan berlanjut. Setelah menyerahkan formulir, dia dimintai pembayaran pemeriksaan kesehatan. Sesuai ketentuan, biaya pemeriksaan kesehatan untuk calon jemaah umrah/haji sekitar Rp 250 ribu. “Tapi, biaya yang dikenakan untuk saya dan orang lain beda. Saat itu ada tiga orang lain, tarifnya beda-beda. Ada yang Rp 300 ribu, ada yang Rp 475 ribu, ada pula Rp 650 ribu. Saya dimintai Rp 450 ribu,” ucap perempuan yang enggan disebutkan identitasnya itu. Sebenarnya, kala itu dia jengkel bahkan emosi. Na-
Dianggap Cobaan KONTAN/FRANSISKUS SIMBOLON
KARTINI MODERN Beginilah aksi ‘Kartini ‘ zaman sekarang. Mereka beramai-ramai mengenakan pakaian tradisional untuk mengenang perjuangan Kartini. Itu pula yang dilakukan karyawati Bank Mandiri, Banjarmasin dan sopir Trans Jakarta. Lain lagi cara yang dilakukan Polwan Polresta Banjarmasin yang membagikan bunga kepada pengendara, Kamis (21/4).
TAK hanya calon jemaah umrah/haji yang mengeluhkan banyaknya keanehan saat mengurus persyaratan, sejumlah pembimbing jemaah umrah/haji juga mengeluhkan hal serupa. “Terus terang, kami heran terhadap Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) Kemenag Kalsel,” kata seorang di antara mereka kepada BPost,
kemarin. Salah satu yang membuat mereka heran adalah rincian biaya khususnya pembuatan paspor. Disebutkan, pembayaran sudah termasuk biaya pembikinan paspor. “Tetapi yang sudah memiliki paspor tetap membayar sesuai aturan. Logikanya kan dikurangi karena dia sudah memiliki paspor yang masih berlaku,” tegasnya.
mun, dia memendam dan menganggap keanehan itu sebagai cobaan karena akan beribadah di Tanah Suci. “Tetapi mengapa itu harus dilakukan oleh mereka? Untung saja, persyaratan lain sudah diurus petugas travel yang akan memberangkatkan saya dan suami. Saat ini kami sedang menunggu jadwal keberangkatan,” katanya. Lain lagi pengalaman seorang warga Banjarbaru. Setidaknya ada tiga keanehan yang ditemuinya ketika akan berangkat haji, November 2010. Pertama, soal suntikan meningitis. Beberapa bulan sebelumnya, dia menunaikan ibadah umrah sehingga pernah mendapat suntikan itu. Dan, masa ‘berlaku’ suntikan selama dua tahun. “Waktu akan menunaikan haji, saya diwajibkan suntik lagi. Saya mempertanyakan. Bagi saya, bukan soal biayanya, tapi mengapa harus dua kali disuntik vaksin yang sama dalam kurun waktu kurang dari setahun. Kan tidak sesuai dengan ketentuan,” katanya. Akan tetapi petugas tetap bersikukuh. Akhirnya, dia tetap disuntik dengan membayar sekitar Rp 200 ribu. Lagi-lagi, ketidakwajaran ditemuinya saat diminta membikin paspor, padahal paspor yang dimilikinya masih berlaku. Petugas kembali ngotot agar dia membayar biaya pengurusan paspor sebesar Rp 270 ribu. Hal 14 kol 4-7
Ikuti berita terkini
Banjarmasinpost.co.id
Hal 14 kol 6-7
BANJARMASIN POST GROUP/APUNK
Kesulitan SEMUA orang pernah kesulitan. Kesulitan gigi pada waktu makan bisa dikuit ‘dicungkil’ dengan bilah korek api, tetapi kesulitan dalam hidup dan kehidupan sungguh KH Husin Naparin Lc MA sulit. Untuk mengatasinya, Islam menyerukan agar seseorang mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengingat-Nya. Allah SWT berfirman: “Barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh dia akan menjalani kehidupan yang sempit (QS Thaha ayat 124). Di antara kiat pendekatan diri kepada Allah SWT, membaca surah Yasin. Syekh Hamami Zadah dalam bukunya Tafsir Surah Yasin berkata: “Barang siapa yang membaca surah Yasin pada saat menghadapi kesulitan, niscaya kesulitan itu Hal 14 kol 4-7
SI PALUii HARI Ahad samalam Palui dua laki bini dapat undangan di kampung subarang, sakitar ampat kilu matan wadahnya badiam. Tapi wayah handak tulak sakalinya bininya bapadah kada kawa umpat saruan, padahal nang bakawinan itu Hal 14 kol 1-3
ZUHUR 12:22
ASAR 15:41
MAGRIB 18:23
KUOTA HAJI KALSEL ● 2011 ● 2010 ● 2009 ● 2008
3.811 3.952 3.481 3.485
orang orang orang orang
◗ Besaran pembikinan paspor ◗ Lamanya pembikinan paspor ◗ Biaya formulir pemeriksaan kesehatan ◗ Biaya pemeriksaan kesehatan ◗ Kewajiban suntik meningitis ◗ Pungutan di asrama haji
SUARA WARGA 08121851**** 08121851****: Saya pilih nomor dua saja, soalx bapak saya mau naik haji, sekalian saya biar tahu infox 08575397**** 08575397****: Mau tahu apa yg aneh 08524857**** 08524857****: masyarakat harus tahu apa penyebab keanehan pungurusan haji/umrah karena pengelolaan dana yang disetor tidak transparan
Kita Gabung di FB Banjarmasin Post DIDUGA terjadi pungli terhadap calon jemaah umrah/haji Hesti Espede Dwi MAU ibadah koq masih di buat aneh2 ya.. Salsabil Nabilah UMRAH/HAJI adalah rukun islam ,,, jangan sampai ada keanehan dalam pengurusannya,,,, karna dosanya pasti sangat besar.... Noura Afifah Sari SANGAT jelas pst k’anehan ini ad kaitan na dg uang kalo bisa dperjelas k’anehan na sperti ap?? Komentar lain di halaman 4
Disesaki 800 Ribu Kendaraan
Salah Angin
SUBUH 05:02
KEANEHAN ITU
ISYA 19:33
- Jamaahnya takana pungli, Lak-ai + Urang niat baibadah saharusnya dibantui, Nang-ai Anang Gayam
■ Pemberlakuan Pajak Progresif Kurangi Macet BANJARMASIN, BPOST Kemacetan lalu lintas di Banjarmasin jika tidak segera ditangani bisa semakin parah. Bahkan, tidak sedikit kalangan yang khawatir Kota Seribu Sungai ini bakal seperti kota besar-kota besar di Jawa. Hingga kini, pemko, pemrov dan kepolisian belum menemukan formula yang tepat untuk mengurangi kemacetan yang terjadi seiring terus bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di Kota Seribu Sungai itu. Salah satu cara yang dipersiapkan Pemprov Kalsel adalah penerapan pajak progresif. Hal 14 kol 1-3
BANJARMASIN POST GROUP/APUNK
PADAT - Banyaknya kendaraan bermotor dan minimnya lahan parkir di Jalan S Parman, Banjarmasin, beberapa kali menyebabkan kemacetan. Terlebih ketika ada kegiatan yang dilakukan di gedung sekitar jalan tersebut.
2204/B01