Banjarmasin Post
KAMIS
20 AGUSTUS 2015 5 ZULKAIDAH 1436 H
28
Halaman
RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 152000 TH XLIIII/ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Kenangan Terakhir
FOTO-FOTO/GRAFIS: DAILYMAIL.CO.UK/AFP/BPOST GROUP/RIZALI RAHMAN
di Loksado
Lagi, Warga Kalsel Tewas Akibat Kecelakaan Pesawat BANJARBARU, BPOST Kalsel kembali ikut berduka. Pada dua kali kecelakaan pesawat, dua orang yang lahir di provinsi ini menjadi korban tewas. Setelah Serda Sri Pebri Rahmadhanu yang tewas
DATA & FAKTA ◗ Sesaat sebelum kecelakaan, ketinggian pesawat turun dari 13.500 kaki (4.100 meter) ke 8.800 kaki (2.700 meter) ◗ Pilot sudah minta izin masuk ke sirkuit Bandara Oksibil sebagai persiapan pendaratan ◗ Saat ATC mengontak balik, tidak ada jawaban bahkan kemudian hilang kontak ◗ Bukit yang diduga ditabrak memiliki ketinggian 13.000 kaki ◗ Serpihan pesawat ditemukan di ketinggian 8.300 kaki (2.500 meter)
untuk terbang ke dalam tragedi jatuhsana. Kami berhanya pesawat Herrap bisa lebih dulu cules di Medan, Susampai di Banjarmut, Selasa (30/6) baru sebelum kedalalu, kini nasib serutangan jenazah,” kapa dialami Ariadin banjarmasinpost.co.id ta sang istri, Rosnila Falani. Ariadin adalah kopilot di rumah duka Perumahan pesawat Trigana Air yang Taman Kenari, Bogor, Jabar, menabrak lereng bukit Ok- Rabu (19/8). Ibu tiga anak ini juga mesok, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, ngungkapkan orangtua dan Papua, Minggu (16/8) ke- adik Ariadin sudah terbang marin. Rencananya jenazah ke Papua untuk ‘menjemput’ dimakamkan di kampung jenazah. Keberadaan mereka di sana, juga untuk keperhalamannya, Banjarbaru. Namun, hari pemakaman luan identifikasi dan autopsi. “Mereka pergi untuk mebelum bisa dipastikan karena jenazah masih dalam proses mastikan jenazah suami seevakuasi kemudian identifi- suai DNA-nya,” kata Rosnila kasi sebelum diterbangkan yang bersama suami dan anak-anak mereka baru delake Kalsel. “Memang mau dima- pan bulan tinggal di Bogor. kamkan di Banjarbaru. Saya Adapun ketiga anak mereka dan anak-anak masih menunggu kabar dari Trigana Hal 14 kol 4-7
Pengusaha Batu Bara Pasrah KPK Bisa Rekomendasikan Pencabutan IUP BANJARBARU, BPOST Permasalahan kepemilikan sertifikat clear and clean (CnC) untuk perusahaan pertambangan batu bara di Kalsel, kembali mengemuka. Saat membuka seminar energi di Banjarbaru, Rabu (19/8), Sekdaprov Kalsel,
HM Arsyadi mengungkapkan dari 650 pemegang izin usaha pertambangan (IUP) komoditas batu bara, hanya ada 74 yang memiliki sertifikat CnC. Dia pun mengungkapkan, Pemprov Kalsel masih melakukan penataan terha-
SI PALUii - Jalur sapida gasan parkir mobil dinas, Lak-ai + Kau nang mamulai, kau nang maahiri, Nang-ai Anang Gayam
05
08
12
27
15
47
18
28
19
38
Jadi Sarang Kalalawar WAYAH hahanyaran urang rami baparabula Palui umpat jua manajak parabula di rumahnya. Salawas itu urang rami umpat manuntun Hal 14 kol 1-3
dap perizinan pertambangan yang menjadi kewenangan pemkab tersebut. Kepala Distamben Kalsel, Kustono Widodo menambahkan, dari seluruh izin tambang itu, 423 di antaranya sebenarnya sudah memenuhi kategori CnC akan tetapi yang mendapat sertifikatnya baru 74. “Rata-rata permasalahannya karena mereka masih menunggak pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” katanya. Menanggapi pernyataan Arsyadi dan Kustono, Wakil Ketua Pokja Bidang Investasi Kemenlu Nur Syahrir Rahardjo menegaskan, berdasar data yang dimiliki Pokja, memang masih banyak perusahaan batu bara yang be Hal 14 kol 1-3
Batu Bara Kalsel 2015 z Pemegang PKP2B: 19 z Pemegang IUP: 861 ◗Komoditas Batu Bara: 650 ◗Komoditas Mineral Logam: 90 ◗Komoditas Batuan: 121 z CnC IUP: 423 z Sertifikat CnC IUP: 74 IUP
Mendadak Turun 1.400 Meter
ISTIMEWA
FOTO kenangan kopilot pesawat Trigana Air, Ariadin Falani bersama istri dan dua dari tiga anaknya.
PENYEBAB kecelakaan yang dialami pesawat Trigana Air rute JayapuraOksibil masih misterius. Semula berembus kabar karena cuaca buruk, namun berdasar data di BKMG (Badan Klimatologi, Meteorologi, Geofisika) dan AirNav Indonesia, saat itu cuaca di kawasan perbukitan Oksok, Pegunungan Bintang sedang cerah. Kondisi pilot dan pesawat juga dianggap tidak bermasalah. Apalagi itu adalah penerbangan kedua dengan pesawat dan pilot yang sama.
Polemik ‘Kepentingan Tertentu’ 22/2009: Kepentingan Penjelasan Pasal 135 huruf g UU 22/2009 tertentu adalah untuk kepentingan segera, antara lain kendaraan untuk penanganan ancaman bom, pengangkut pasukan, penanganan huru hara dan bencana alam Kirono: Kan pada penjelasan itu ada kata ‘antara Irjen Condro Kirono lain’. Jadi ada yang lainnya lagi, salah satunya ya konvoi. Kan tidak mungkin semuanya dimasukkan ke penjelasan pasal itu
Istana: Kawal Moge
Hal 14 kol 1-3
Irit Bicara Usai Rapat Kabinet Jokowi Tegur Rizal
Dan, sesuai penjelasan pasal tersebut, ‘kepentingan tertentu’ itu adalah kepentingan yang memerlukan penanganan segera, antara lain kendaraan untuk penanganan ancaman bom, pengangkut pasukan, penanganan huru-hara dan penanganan bencana alam. Situs tersebut juga mengutip Pasal 4 ayat (1) Peraturan Kapolri Nomor Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengaturan Lalu Lintas dalam Keadaan Tertentu dan Penggunaan Jalan Selain untuk Kegiatan Lalu Lintas. Disebutkan, pengaturan dalam keadaan tertentu pada sistem lalu lintas, tidak ber-
JAKARTA, BPOST - Rapat kabinet membahas kebutuhan pokok menjadi ajang ‘perdamaian’ antara Menko Kemaritiman Rizal Ramli dan Wapres Jusuf Kalla. Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memimpin rapat, mengakhiri perseteruan mereka. Caranya, meski tidak secara langsung, Jokowi menegur Rizal dengan mengungkapkan etika mengkritik antaranggota kabinet. “Presiden bicara dan Pak Luhut (Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan) juga menyampaikan. Mereka menegaskan saran, masukan atau kritik, lebih baik disampaikan dalam rapat kabinet, rapat terbatas, atau langsung. Tidak diumbar,
Hal 14 kol 1-3
Hal 14 kol 4-7
Itu Pelanggaran Polri Tetap Yakin Bertindak Benar JAKARTA, BPOST - Pemerintah atau ‘Istana’ melalui Sekretariat Kabinet (Setkab) menegaskan pengawalan polisi terhadap rombongan pengendara motor gede (moge) adalah tindakan melanggar hukum. Alasannya, konvoi moge tidak termasuk kategori pengguna lalu lintas yang memperoleh hak untuk didahulukan. Dalam situs setkab.go.id disebutkan, merujuk isi dan penjelasan Pasal 134 huruf g UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, konvoi dan atau kendaraan yang digolongkan mendapat hak utama lalu lintas jika untuk ‘kepentingan tertentu’.
“Yang menjadi misteri itu adalah mengapa pilot mendadak menurunkan ketinggian pesawat ke8.800 kaki atau 2.700 meter,” Kata Direktur Operasi Airnav Indonesia, Wisnu Darjono, kemarin. Padahal, berdasar pantauan radar, pesawat semula terbang pada ketinggian 13.500 kaki (4.100 meter) atau di atas ketinggian bukit yang diduga ditabrak: 13.000 kaki. Berdasar serpihannya, pesawat diduga menabrak bukit di keting-
Rizal Ramli ANTARA FOTO/WIDODO S. JUSUF
2008/B01