Banjarmasin Post Jumat 13 November 2015

Page 1

Banjarmasin Post

JUMAT

13 NOVEMBER 2015 1 SAFAR 1437 H

28

Halaman

RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 152084 TH XLIIII/ISSN 0215-2987

DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI

Duar..., Apartemen Pun Diterjang SEMBILAN orang tewas. Tubuh mereka bergelimpangan dalam kondisi terbakar, di antara puing–puing pesawat yang ditumpangi. Pesawat carteran itu mendadak terbang rendah lalu menyambar kabel-

kabel listrik dan telepon kemudian menghantam apartemen yang kebetulan sedang kosong karena seluruh penghuninya sedang keluar. Suara ledakan langsung terdengar diikuti kobaran api dan bubungan asap hitam. (*)

HALAMAN

10

Ini Seharusnya Jadi Tanggung Jawab Pemko Warga Simpang Jelai Bikin Jalan Sendiri BANJARMASIN, BPOST - Warga itu dibikin dengan cara menumSimpang Jelai, Kelurahan Mant- puk lumpur yang diambil dari uil, Banjarmasin, bergotong ro- sungai yang surut airnya. Karena yong membikin jalan dari lumpur, jalan itu tanah untuk akses ke tidak bisa langsung digunakan. Harus meluar dan masuk ke kampungnya. nunggu kering dan paMereka meladat terlebih dulu. kukan itu karena Agar pengerjaan berpemerintah terkesan jalan cepat dan efektif, kurang ‘memperhawarga membagi ke betikan’ kondisi terberapa kelompok. VIDEO KEHIDUPAN pencilnya kam- KAMPUNG TERPENCIL Ada yang bertugas pung itu meski mengambil lumpur seDI TENGAH KOTA lokasinya hanya cara estafet. Ada pula berjarak sekitar tiga kilome- yang ditugaskan menyusun tumter dari Balai Kota. pukan lumpur menjadi badan Kamis (12/11), sekitar 50 war- jalan. Saat rehat siang, mereka ga bergotong royong membikin berbarengan menyantap nasi dejalan tanah dari kampung mereka ke depan SDN Basirih 10. Jalan Hal 10 kol 4-7

NEWS ANALYSIS

NOORHALIS MAJID Ketua Ombudsman Kalsel

Bagian dari Kritik

BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO

BIKIN JALAN - Warga Simpang Jelai bergotong royong membikin jalan tanah untuk akses keluar masuk kampung mereka, Kamis (12/11). Tindakan itu mereka lakukan karena pemerintah belum juga membangunkan jalan buat mereka.

Bulikan, Kadada Gurunya....

PELAYANAN publik semestinya tidak boleh diskriminatif. Terutama menyangkut pelayanan dasar. Kalau terjadi karena alasan geografis maka pemerintah mesti mencarikan solusinya. Kelemahan selama ini adalah soal komunikasi publik. Pemerintah tidak mampu mengomunikasikan berbagai persoalan terkait keterbatasannya kepada publik. Jalan dan jembatan termasuk

KEKECEWAAN dialami enam bocah kampung Simpang Jelai. Mereka sudah bersusah payah menuju sekolah, di SDN Basirih 10, dengan menggunakan jukung di sungai yang surut.

Namun begitu sampai di sekolah, para guru mereka tidak datang. Keenam bocah itu pun kembali berjukung, balik ke Hal 10 kol 4-7

Hal 10 kol 1-3

FOTO-GRAFIS: BANJARMASIN POST GROUP/RIZALI RAHMAN/AFP PHOTO/NET

SI PALUii

DUKA DI HARI KESEHATAN NASIONAL

Rayuan Palui

Baca di Halaman

10

04

39

12

08

15

30

18

16

19

28

Anang Gayam

- Bubuhan Simpang Jelai manimbuk saurang jalan, Lak-ai + Panjang janggut mahadang pamarintah, Nang-ai

KH Husin Naparin Wakil Ketua Umum MUI Kalsel

Melestarikan Kemabruran Haji Seandainya kemabruran jemaah haji dilestarikan dalam kehidupan sehari-hari, berupa hablun minallah dan hablun minannas, niscaya terwujud kenyamanan hidup duniawi dan membawa kepada kenyamanan hidup ukhrawi. (*)

HALAMAN

9

Dokter di Kalsel Doakan Andra PERAYAAN Hari Kesehatan Nasional pada Kamis (12/11) kemarin, berselimut duka. Kalangan dokter di Indonesia bersedih dengan meninggalnya dokter muda Dionisius Giri Samudra alias Andra (24). Dia mengembuskan napas terakhir saat menjalankan tugas di daerah terpelosok Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Rabu (11/11) petang. Demam disertai penurunan kesadaran dan trombosit yang mencapai 50 ribu merenggut jiwa dokter yang

sedang menjalani program internship (magang) itu. Berdasar pemeriksaan dokter di RSUD Cenderawasih, Dobo, dia dinyatakan terkena morbili (campak) disertai radang selaput otak. Kabarnya, sebelum meninggal, Andra akan dirujuk ke rumah sakit di Ibu Kota Maluku, Ambon. Namun, urung dilakukan karena pesawat perintis Trigana Air yang melayani rute Dobo ke Tual lanjut ke Ambon, tidak beroperasi karena jadwal terbangnya memang tidak menentu.

Dionisius Giri Samudra FOTO: INSTAGRAM

Pilihan lain mencarter pesawat, namun tarifnya mencapai puluhan juta rupiah, sementara gaji dokter intern-

ship di sana kabarnya hanya Rp 2,5 juta per bulan. Hal 10 kol 1-3

1311/B01


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.