Dpr Salah Gaul

Page 1

in bu ku .c om

Tentang Penulis

Yayat R Cipasang lahir di tanah pertanian

nan subur di Rancah, Ciamis, Jawa Barat. Pernah kuliah di Jurusan Teknologi Benih

Fakultas Pertanian IPB dan Jurusan Jurnalistik Fakultas Komunikasi IISIP Jakarta.

Sejumlah tulisan berupa feature, resensi

buku, dan artikel dimuat di Media Indo-

nesia, Kompas.com, Pikiran Rakyat, Waspada, Sinar Harapan,

de sa

Suara Karya, Berita Buana, Tabloid Wanita Indonesia, Majalah Pantau, Jurnal Sosial Demokrasi terbitan Fredrich Ebert Stiftung

(FES), dan Reader’s Digest Indonesia. Menulis buku Selebritis Ramai-Ramai Bidik Senayan (2009), Pers Amnesia: Mengapa Jawa Pos Berbohong & Mengapa SBY Nginggris (2012), Max Sopacua: Separuh Jiwaku Pergi (2013), Sutan Bhatoegana Ngeri-Ngeri Sedap Gebrak Senayan (2013), Sutarto Alimoeso Jenderal Semut

i


Membangun Bulog yang Baru (2014) dan Transformasi Yanti B Sugarda Ibu Polling Indonesia (2014). Sehari-hari Kang Yayat

in bu ku .c om

berkhidmat mengelola blog khusus keparlemenan www.myparlemen.com dan dapat dihubungi lewat surel: kangyayat@gmail.

de sa

com.

ii


in bu ku .c om

de sa


in bu ku .c om

DPR SALAH GAUL karya Yayat R Cipasang Copyright © 2014, Yayat R Cipasang

Hak cipta dilindungi undang-undang All rights reserved Hak terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia ada pada PT. Zaytuna Ufuk Abadi Pewajah Sampul: Giet—Change Creative Artistik: EMW—Change Creative Layout Isi: Hermawan Istiyanto Ilustrasi Sampul & Isi: Master Grafis Penyunting: Daniel Bukit Cetakan I: April 2014

de sa

ISBN: 978-602-1258-90-3

PENERBIT CHANGE (imprint PT Zaytuna Ufuk Abadi)

Jl. Masjid Al-Hidayah No. 1, Pejaten Barat, Pasar Minggu 12510, Jakarta Selatan, INDONESIA Phone: 021 7802264 “Like” us on Facebook: Change Publisher Follow us on Twitter: @penerbitchange Email: changepublisher@gmail.com Web: http://changepublications.com/


in bu ku .c om Daftar Isi

Tentang Penulis—i

Pengantar: DPR Emang Gokil!—1

DPR dan Presiden (Mungkin) Sama Saja | Mas, Anunya Jelas Nggak? | Kisah Wartawan Tua dan Mazda ‘95 | Puting Versus Voting | Hati-hati Menghadapi Narasumber Atraktif! | Wawancara di Akhir Bulan | Kepincut Wartawati | Wartawan Galak | Mabuk Membawa Berkah | Kisah Anggota DPR Kunker ke Surga | Hati Opung Butar Butar Hancur Dahlan Iskan dan Istri Cantiknya | Mencium Nurul Arifin | Ancaman dari Taman Lawang | Yok Koeswoyo Menangis di Senayan | Tuduhan Korupsi dan Jembatan Siratal Mustaqim | Dari yang Stres Hingga yang Waras | THR Injury Time | Langit Biru Sutan Bhatoegana | Berburu Karolin | Penggemar Kondom vs Penggila Bola | Dokter Hewan dan Partai Demokrat | Caddy Juga Rakyat Indonesia | Jangan Panggil Saya Buaya | Vickinisasi Jangkiti DPR | Guyonan Pram untuk Pak Menteri | Sutan vs Sm*sh | Konvensi Rasa Duren | Ketika Mbah Dukun Curhat | Jangan Sapa Kami Kalian | Qodari, Hadori, dan Sate

de sa

v


de sa

in bu ku .c om

di Bandung | SIM Keliling Spesial untuk Mas Priyo | Jangan Mangkir Kalau Diundang DPR | Bhatoegana vs Simbolon | Pak Menteri Keseleo Lidah | Alamat Palsu Nining Indra Saleh | Berburu Suami Bunda Putri | Cukup 3 Buku untuk Jadi Ketua DPR | 3 Pidato 3 Rasa | Priyo Mesem-mesem | Menggugat Gaji Dahlan | Ada Ruang Karaokenya, Nggak? | Buku, Konstituen, dan Sepak Bola | Makan Gratis dari MA | Bahasa Pejabat, Rok Mini, dan Stocking | Tak Percaya BPS | Perumahan DPR Jadi Tempat Mesum | JK dan Komisi Air Mata | Noriyu Hiperaktif | Miing dan Tangis Putrinya | Please, Jangan Sentuh Meja | Pesona si Raja Minyak | Ssstt... Karen Grogi | Teror Cabe dan Anggota DPR Narsis | Narsis di Kursi Pimpinan | Lebih Percaya Fotografer | Jafar ‘Dibuang’ ke MPR | Bahasa Gado-gado Aria Bima | Pujian Dahlan | Silat Kata yang Bikin Rumit | Dahlan Iskan Permalukan Komisi VI | Berfoto Bersama Marzuki Alie | Rocker Dadakan | Alergi Rekaman | Hidup Golkar, Demokrat... | Menebar Loli Pop | Balas Jasa ala Wakil Rakyat

vi

DPR Salah Gaul


in bu ku .c om

Pengantar

DPR Emang Gokil! Apa

persamaan aku dengan

Archimedes? Karen a

b u kan b ermaksud

membuat pembaca harus berpikir, maka aku jawab sendiri. Persamaannya nggak jauh berbeda.

Ketika Archimedes menemukan postulatnya, ia spontan ber-

teriak, “Eureka!” (sudah kutemukan. Sudah kutemukan!). Semen-

tara aku kali pertama menginjakkan kaki di Kompleks Parlemen awal 2011 langsung berteriak, “DPR emang gokil!” (ini benarbenar gila atau kalau menurut anak Bandung disebut gelo pisan!)

de sa

Ada ungkapan klasik, apa sih yang tidak bisa terjadi di

dunia ini. Apalagi di DPR—sebuah lembaga politik yang sangat powerfull pascareformasi—semua bisa terjadi. Dari mulai yang remeh-temeh sampai yang berkonteks tinggi, dari mulai kelakuan wartawan sampai perilaku anggota DPR, dari mulai rapat serius hingga ada yang pekerjaannya cuma akting dan main drama

Pengantar—DPR Emang Gokil!

1


amatir, dari mulai politik salon hingga politik kelas tinggi. Semuanya lengkap.

in bu ku .c om

Kemudian aku sederhanakan gokil dalam konteks DPR ini adalah sebuah kelucuan paradoksal. Misalnya di antara keseriusan

pada saat bersamaan berkelindan kelucuan. Di antara diksi yang sederhana terselip semiotika atau simbol yang rumit. Dalam pujian saat bersamaan hadir pula tonjokan yang mematikan.

Kelucuan paradoksal juga bukan hanya milik DPR (anggota

DPR), tetapi juga penghuni Kompleks Parlemen, seperti warta-

wan, office boy, staf ahli, dan juga mitra DPR. Kalau dalam istilah pemasaran dan meminjam cara bicara Presiden SBY yang ‘nginggris’, DPR itu mirip gerai one stop shopping atau one stop issue.

Di Kompleks Parlemen ini semuanya serba mungkin. Wartawan bisa memlintir ucapan anggota DPR hingga anggota Dewan

terhormat itu terlempar dan terbuang dari tempat strategis di

alat kelengkapan ke tempat untuk bertapa, berkontemplasi atau bahasa kerennya disuruh mengkaji.

Tapi jangan salah pula anggota DPR juga bisa ngerjain atau

de sa

ngibulin wartawan. Tak percaya? Coba simak tulisan di Kompas. com berikut ini:

2

DPR Salah Gaul


in bu ku .c om

NASIR DJAMIL MENIPU WARTAWAN Selasa, 11 September 2012 | 15:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com—Anggota Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat Dimyati Natakusumah memban­ tah pernah menyebut bahwa Baleg tidak pernah kunjungan

kerja ke Denmark dan Turki, termasuk mengenai rombong­ an Baleg tidak pernah mengikuti “canal tour” di Denmark.

“Siapa yang ngomong? Enggak pernah saya ngomong

itu. Apa yang membantah? Kunker itu memang ada,” kata Dimyati di Gedung Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (11/9/2012).

Hal itu dikatakan Dimyati ketika Kompas.com mem­

pertanyakan kembali pernyataannya yang disampaikan ke­ pada Kompas.com. Sebelumnya, Kompas.com ingin meng­ konfirmasi mengenai kunker ke Denmark kepada Dimyati

de sa

selaku ketua rombongan. Kunker itu terkait pembahasan

Rancangan Undang-Undang Palang Merah. Kompas.com lalu mencari tahu nomor Dimyati di ka­

langan wartawan. Ketika nomor didapatkan, Kompas.com langsung menghubungi. Dalam percakapan, selain mem­ perkenalkan diri, Kompas.com sempat memastikan tengah berbicara dengan Dimyati. Penerima telepon membenarkan.

Pengantar—DPR Emang Gokil!

3


Ketika itu, penerima telepon hanya menyebut tidak benar Baleg kunker ke Denmark dan Turki. Telepon lang­

in bu ku .c om

sung dimatikan. Dia langsung mengirimkan pesan singkat berisi “Tidak benar Baleg melakukan kunker ke Denmark dan Turki”.

Ketika ditanya kembali perihal foto yang dikirimkan

warga Indonesia di Denmark, pria itu membalas “Foto itu

bukan di Copenhagen. Kami tidak pernah ke sana. Saat ini foto mudah direkayasa.”

Penjelasan itu lalu dijadikan dua berita yang diunggah

kemarin. Kedua berita itu berjudul “Dimyati Bantah Rom­

bongan DPR ke Denmark” dan “Anggota DPR Tuding Foto Canal Tour Rekayasa.”

Ketika Dimyati membantah pernah mengeluarkan per­

nyataan itu, Kompas.com lalu mencoba menghubungi kem­ bali nomor yang dihubungi sebelumnya dengan memakai

nomor yang berbeda. Ketika ditanya apakah benar pemilik

nomor itu Dimyati, penerima telepon masih membenarkan.

de sa

Ketika ditegaskan kembali apakah benar Dimyati Natakusu­ mah anggota Baleg, penerima telepon kembali membenar­ kan. Kompas.com langsung menutup telepon. Tak lama, pria yang mengaku Dimyati itu menelepon

balik. Akhirnya, dia mengaku bukan Dimyati, namun Nasir Djamil, Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.

4

DPR Salah Gaul


Menurut Nasir, dia tengah bercanda dengan Kompas. com lantaran kedekatan selama ini. Dia menyangka Kom-

in bu ku .c om

pas.com akan hafal suaranya. Nasir juga tak menyangka pernyataannya akan menjadi berita.

“Saya minta maaf. Soalnya enggak menyangka menjadi

berita dan maksudnya bercanda,� kata Nasir.

Penulis: Sandro Gatra Editor: Heru Margianto

Itulah DPR. Gokil ya! Ini belum seberapa. Bebarapa tulisan

dalam buku ini yang aku rangkum sejak 2011 hingga 2013 memperlihatkan sisi lain ke-gokil-annya.

Tulisan dalam buku ini tidak bertujuan untuk menjelekkan

siapapun. Aku hanya ingin mengajak siapa saja yang membaca buku ini tertawa atau paling minimal tersenyum simpul. Selamat membaca.

de sa

Depok, 14 Maret 2014

Pengantar—DPR Emang Gokil!

Yayat R Cipasang

5


in bu ku .c om

de sa 6

DPR Salah Gaul


in bu ku .c om

DPR dan Presiden (Mungkin) Sama Saja

Sejak Sen in, 3 April 2011,

aku mu lai

peman asan liputan di

Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Sangat menarik setelah begitu lama tak menginjakkan kaki di Gedung Wakil Rakyat yang

sangat besar dan megah tersebut. Mantan Wakil Presiden Jusuf

Kalla bahkan menyebut Kompleks DPR sangat luas dibandingkan Gedung Capitol, Wahington DC, Amerika Serikat.

Saat kembali masuk ke Kompleks Parlemen itu aku kembali tergelitik dengan pertanyaan sarkastis yang ditulis almarhum ak-

de sa

tivis 66 Soe Hok Gie yang aku kutip dari buku So Hok Gie, Buku Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya.

“Siapakah kamu?� tanya So Hok Gie kepada rekan aktivis

dan mantan tokoh mahasiswa yang memilih menjadi anggota Parlemen.

DPR dan Presiden (Mungkin) Sama Saja

7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.