Kabarserasan Edisi 18 (Mei 2012)

Page 1

Kabar Serasan MEDIA PEMBANGUNAN MUARA ENIM

Muara Enim Juara Toga Tingkat Provinsi EDISI 18 - TAHUN 2 - MEI 2012



DARI MEJA BUPATI: 06

Menangkap Peluang di Era Perdagangan Bebas .................................................... 4 OPINI: Silaturahmi ........................................... 5

08

SOROTAN: Go Organic ........................................... 6 PEMBANGUNAN: Otonomi Expo & Forum 2012 ........... 8

10

Dengan Silaturrahmi Kita Galang Kekuatan ............................................. 10 SKPD: Polres Muara Enim Lakukan Mutasi ... 12

12

Mengoptimalkan Budidaya Ikan Air Tawar .................................................. 13 SKPD:

14

PTBA Bagikan Dividen 60 Persen Dari Laba Bersih ......................................... 14 SERBA SERBI: Muara Enim Juara Toga Tingkat Provinsi ............................................... 16

16

F-SBB Muara Enim Periode 2012-2017 Dikukuhkan ...................................... 18 RESEP NUSANTARA: Juku Pallumara

18

Beef Rolls Jepang ................................ 19

Kabar Serasan Penerbit: YPM MUARA ENIM BANGKIT Pelindung: Ir. Muzakir Sai Sohar

PU/PP/Penanggung Jawab: Firdaus Masrun Pemimpin Redaksi: Khairul Amri Redaktur: M. Lutfi

Staf Redaksi: Muhammad Al Hadi Toto Fotografer: Riana

Design Grafis: A. Raghib Amirullah

Manajer Adm/Keu dan Sirkulasi: Tita Zen Alamat Redaksi : Perumahan Depok Maharaja B3/8 RT 01/15 Pancoran Mas - DepokJawa Barat Telp. (021) 2616 1894 Fax. (021) 7788 5465

Hotline: 0811926736/08176696468 Email: redaksi@kabarserasan.com

Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca. Bagi yang tulisan yang dimuat akan diberikan uang lelah dan Tulisan maksimal 2 halaman folio (7500 Karakter) dan tidak menyangkut SARA.

KABAR SERASAN | Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012

3


DARI MEJA BUPATI

Menangkap Peluang di Era Perdagangan Bebas Pemerintah Kabupaten Muara Enim ikut serta dalam Otonomi Expo & Forum 2012 in Conjunction with ASEAN China Free Trade International Expo yang diselenggarakan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Jakarta Convention Center, dari tanggal 24-27 Mei 2012. Mudah-mudahan event-event seperti ini dilangsungkan secara berkesinambungan, baik dalam skala regional, nasional, atau bahkan internasional. Sehingga kita semakin percaya diri dalam memperkenalkan potensi-potensi sumber daya unggulan yang ada di daerah masing-masing. Lebih dari itu, di era free trade area ini, diharapkan produk-produk domestik mampu bersaing dengan produkproduk dari luar negeri.

Ir. H. Muzakir Sai Sohar, Bupati Muara Enim

S

ebelumnya Pemkab Muara Enim juga mengikuti South Sumatera Expo 2012 yang dilangsungkan di Gedung Sriwijaya Promotion Center Jaka Baring Palembang, pada 15-20 Mei 2012.

Keikutsertaan Kabupaten Muara Enim dalam kegiatan ini, tidak lain untuk mempromosikan potensi yang ada di Kabupaten Muara Enim baik potensi sumber daya alam, perkebunan, perikanan, serta potensi lainnya yang ada di Muara Enim. Melalui event ini, saya berharap pada akhirnya akan ada investor yang tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten Muara Enim. Memang, event-event seperti ini sangat dibutuhkan. Selain untuk mempromosikan sumber daya alam serta potensi lainnya yang ada di Kabupaten Muara Enim, juga dapat menangkap peluang kerjasama dan perdagangan yang ditawarkan oleh negara-negara Asean dan China, sehingga tercipta multiplier effect.

Dinas Koperasi dan UKM juga Muara Enim menunjukan prestasi yang membanggakan. Ini terbukti dengan penghargaan Satya Lencana Wirakarya Pembangunan Koperasi dan UKM yang saya terima langsung dari Presiden SBY.

Artinya pengembangan koperasi dan UKM di Muara Enim cukup berhasil. Keberhasilan ini tak lain karena kerja keras semua pihak yang terlibat di dalamnya. Seperti kita ketahui bahwa koperasi mempunyai potensi yang tinggi untuk meningkatkan perekonomian guna mensejahterakan masyarakat karena koperasi mempunyai fungsi sosial dan ekonomi guna mengurangi kemiskinan. Saya bersyukur karena selama beberapa bulan ini kita kembali mendapatkan penghargaan. Penghargaan ini bukanlah atas

keberhasilan saya sendiri tetapi keberhasilan kita semua masyarakat Kabupaten Muara Enim.

Penghargaan yang diterima berdasarkan hasil penilaian tim dari Kementerian Koperasi dan UKM. Bahkan Koperasi dan UKM yang ada di Muara Enim telah berkembang sebagaimana mestinya. Saat ini di Kabupaten Muara Enim terdapat 296 koperasi yang aktif. Dengan penghargaan ini, ia meminta kepada instansi terkait agar jangan dulu merasa puas. Namun berupaya terus untuk mengembangkan koperasi dan UKM yang ada di Muara Enim. Karena Pemkab Muara Enim bertekad mengembangkan terus koperasi dan UKM. Salah satu cara adalah dengan memberikan alokasi anggaran yang besar terhadap sektor ini dalam APBD. Segala program yang telah dilakukan tentu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Bumi Serasan Sekundang. Namun tentu saja Pemkab Muara Enim tidak berhenti di situ saja. Dengan sumber daya alam yang melimpah, ditopang dengan SDM yang kian berkualitas tentu bukanlah sekadar mimpi jika suatu saat akhirnya Kabupaten Muara Enim bisa menjadi daerah yang makmur dan sejahtera. ]

No Telepon Penting di daerah Muara Enim:

Polres Kodim Pemadam Kebakaran RSUD DR H M Rabain

4

(0734) 421-192 (0734) 421-059 (0734) 421-113 (0734) 421-192

Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012 |

KABAR SERASAN

Gangguan PLN Gangguan Telkom PDAM Tirta Lematang Askes Cab Pemb. ME

(0734) 421-601 (0734) 421-999 (0734) 421-093 (0734) 422-678


OPINI

Perbedaan ideologi, kepentingan, dan arah orientasi politik masing-masing, akan menyeret kita terpecah dalam kelompok-kelompok.

Bukan cerita baru, kakak adik jadi bermusuhan, ayah dan anak terlibat perselisihan, antara kita dan tetangga tidak saling bertegur sapa. Sudah pula menjadi rahasia umum di tengah-tengah perbedaan yang sensitif itu muncul pula kelompok-kelompok yang memanaskan suasana, sehingga perpecahan menjadi semacam kemestian. Ini sungguh memprihatinkan.

SILATURAHMI

S

(Oleh Firdaus Masrun)

ilaturahmi, sungguh penting artinya bagi terbinanya hubungan yang harmonis. Melalui silaturahmi, hubungan yang terputus diharapkan bisa tersambung kembali.

Beragam kepentingan membuat kita manusia kadang tenggelam dalam kesibukan masing-masing, terpisah dan berpisah satu sama lain. Pada kasus lain, ada yang menjadi putus hubungan karena sebab pertikaian. Maka itulah pentingnya bersilaturahmi, hubungan yang terputus bisa tersambung kembali. Silaturahmi yang kini telah makin membudaya dalam keseharian masyarakat Indonesia, berasal dari kata ‘silat’ dan ‘rahim’, yang dalam bahasa arab, ‘silat’ berarti menyambung dan ‘rahim’ yang berarti kasih sayang. Jadi silaturahmi bermakna menyambung kasih sayang.

Maka dapatlah dipahami pentingnya kegiatan silaturahmi yang dilakukan warga masyarakat Kabupaten Muara Enim yang tinggal di DKI Jakarta, Minggu, 13 Mei 2012 lalu. Apalagi hadir para tokoh, mantan pejabat, dan sesepuh masyarakat Kabupaten Muara Enim. Mereka berbaur dalam semangat kebersamaan. Itulah indahnya silaturahmi.

Antusiasme perserta pertemuan menggambarkan kegiatan-kegiatan yang bertujuan memperkuat persatuan seperti itu menjadi harapan bersama dan perlu terus dipupuk. Mengapa demikian penting? Karena ancaman perpecahan selalu ada. Beberapa bulan ke depan ancaman itu bahkan segera datang, yakni ketika kita warga masyarakat, suka tidak suka akan menghadapi ajang demokrasi bernama pemilihan kepala daerah atau pilkada.

Pilkada memang momentum penting karena menjadi waktu di mana kita warga masyarakat menentukan arah dan masa depan daerah kita. Dalam arti, salah memilih maka akibatnya akan ditanggung untuk waktu cukup lama. Karena itu pilihannya tidak lain, pilih pemimpin yang berkualitas, memiliki visi jelas hendak dibawa ke mana daerah yang kita cintai. Tetapi sedemikian penting momentum pilkada itu, tetaplah harus disikapi secara normal. Tidak perlu dengan semangat gegap gempita yang ujungujungnya justru memicu sentimen kelompok yang tidak senang, dan saat situasi panas membara itulah mereka yang disebut provokator memainkan perannya. Jika sampai demikian, kita warga masyarakatlah yang akan merasakan ruginya.

Karena itu, sekali lagi, ajang silaturahmi menjadi penting. Keakraban, semangat kesatuan akan akan terpupuk dalam hati manakala kita bisa terus bertemu, seperti yang terlihat pada ajang silaturahmi beberapa waktu lalu. Mudah-mudahan kita tak mudah terpecah, sebagai sesama anak bangsa, dan menganggap perbedaan sebagai keniscayaan bukan biang perpecahan. ] (Penulis adalah Ketua Umum YPM Muara Enim Bangkit)

KABAR SERASAN | Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012

5


SOROTAN

Kecendrungan ini antara lain disebabkan meningkatnya isu penggunaan bahan tambahan pangan pada beras, seperti pewangi dan pemutih, mengakibatkan konsumen mulai berbondong-bondong beralih ke beras organik. Pada tahun 2005, dengan pertumbuhan mencapai 22 persen per tahun, pasar beras organik di Indonesia mencapai Rp.28 miliar. Sementara volume produksi beras organik meningkat dari 1.180 ton pada tahun 2001 menjadi 11.000 ton pada tahun 2004. Saat ini, menurut data Kementerian Pertanian RI, pasar beras organik Indonesia baru mencakup Amerika Serikat, Malaysia, dan Timor Leste. Sedangkan potensi pasar organik dunia seperti Uni Eropa terutama Jerman dan Inggris masih belum dimaksimalkan. Padahal potensi pasar di benua biru ini sangat besar.

pemerintah melalui program Go Organic menjadi peluang besar bagi daerah untuk mengembangkan beras organik melalui pola tanam SRI (System Rice Intensification). Khusus untuk Provinsi Sumatera Selatan yang masih menjadi andalan penyangga ketahanan pangan nasional, ditopang oleh surplus pangan Sumsel yang mencapai 1,2 juta ton per tahun. Produksi sebesar itu masih mampu ditingkatkan lagi jika semua lahan di daerah dimanfaatkan secara maksimal.

Dan salah satu kabupaten di Sumsel yang berpotensi sebagai penyangga pangan adalah Muara Enim. Karena Kabupaten Muara Enim yang memiliki sumber daya alam melimpah, dengan luas lahan sawah irigasi mencapai 60.000 Ha, tadah hujan 6000 Ha, sawah lebak 24.000 Ha, dan padi ladang 118.000 Ha, serta didukung dengan potensi lahan gambut 59.018 Ha. Potensi lahan persawahan di Muara Enim ini tentu menjadi peluang besar untuk mendukung program swasembada beras nasional dengan

Go Organic Di Indonesia, permintaan terhadap produk beras organik yang aman dan bergizi, serta bebas dari bahan kimia yang membahayakan kesehatan terus meningkat. Sementara Kementerian Pertanian RI melalui kebijakan dan program bertema Go Organic, ingin mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen pangan organik terbesar di dunia. foto: Dok. Humas & Protokol Kab ME.

I

ndikator semakin banyaknya permintaan beras organik, bisa dilihat dari banyaknya geraigerai toko yang menjual beras organik, yang mudah kita temui di berbagai tempat, terutama kota-kota besar di Indonesia. Artinya keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi beras organik semakin tinggi.

Kementerian Pertanian RI sebenarnya melihat peluang besar tersebut. Sejak 2001 Kementan telah mencanangkan kebijakan dan program bertema Go Organic . Visinya pun luar biasa, yaitu ingin mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen pangan organik terbesar di dunia.

Pemerintah kemudian membentuk Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 380/Kpts/OT.130/10/2005 yang berada di bawah Ditjen Pengolahan dan Pemasaran hasil Pertanian (PPHP). OKPO bertugas menetapkan kebijakan tentang pengaturan, pengawasan dan pembinaan sistem pangan organik.

Prospek pasar beras organik yang masih terbuka luas dengan dukungan

6

Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012 |

Bupati Muara Enim, Ir Muzakir Sai Sohar saat menanam benih padi organik pola SRI.

KABAR SERASAN


foto: Dok. Kabar Serasan/Amri

SOROTAN

Beras Organik hasil tanam menggunakan pola SRI.

menggunakan teknologi yang sangat potensial meningkatkan produksi beras melalui metode System of Rice Intensification (SRI).

Sekilas Tentang SRI Organik

SRI Organik adalah kepanjangan dari System of Rice Insentification Organik. SRI pertama kali dikembangkan oleh seorang berkebangsaan Perancis bernama Fr. Henri de Laulanie, SJ, di Madagaskar antara tahun 1983-1984. Metode SRI bisa menjadi pilihan teknologi yang menarik karena beberapa hal. Pertama, ada efisiensi penggunaan input benih dan penghematan air. Kedua, mendorong penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, bisa menjaga bahkan merehabilitasi kesuburan tanah, selain tentu saja mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik (kimia). Di sisi lain, metode SRI Organik memungkinkan bagi para petani untuk berkontribusi dalam upaya mengendalikan Pemanasan Global. Hal ini dikarenakan tidak digunakannya sama sekali pupuk kimia maupun obat-obatan kimia penghasil gas rumah kaca.

Kebutuhan pupuk organik dan pestisida untuk padi organik metode SRI dapat diperoleh dengan cara mencari dan membuatnya sendiri dengan memanfaatkan kotoran hewan, sisa tumbuhan, dan sampah rumah tangga. Begitu pula dengan pestisida dicari dari tumbuhan sebagai pengendali hama.

Dengan demikian biaya yang keluarkan menjadi lebih efisien dan murah. Hal ini dapat dilihat, misalnya, dari penggunaan pupuk organik dari musim pertama ke musim berikutnya mengalami penurunan rata-rata 25% dari musim sebelumnya. Sedangkan pada metode konvensional, pemberian pupuk anorganik (kimia) dari musim ke musim cenderung meningkat. Kondisi ini akan lebih sulit lagi bagi petani konvensional untuk dapat meningkatkan produksi, apalagi bila dihadapkan pada kelangkaan dan kenaikan harga pupuk di kala musim tanam tiba. Selain itu, dalam metode SRI penggunaan air bisa dihemat sampai dengan 50 persen. Hal ini penting mengingat ketersediaan air yang kini terus memprihatinkan.

Sementara untuk hasil produksi, tercatat di wilayah Desa Embawang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, SRI telah meningkatkan hasil produksi padi dari 4,8 ton/ha menjadi 6-12 ton setiap hektarnya. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari hasil bertani padi dengan cara konvensional yang banyak bergantung pada pupuk dan obat-obatan kimia.

Pensuksesan program Go Organic pemerintah tentu memerlukan keterpaduan peran dan tanggung jawab berbagai kalangan mulai dari petani, perbankan, pengusaha, BUMN, BUMD, dan pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah untuk terlibat mengembangkan metode penanaman padi dengan pola intensifikasi (System of Rice Intensification/SRI) secara luas. Permasalahan modal, sarana dan prasarana produksi, budidaya, pengolahan, pemasaran, kelembagaan, serta regulasi perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak agar dapat mewujudkan visi Indonesia sebagai salah satu produsen pangan organik terbesar di dunia. ] Ria.

KABAR SERASAN | Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012

7


foto: Dok. Kabar Serasan/Amri

PEMBANGUNAN

Jumhari Yunus Kakankominfo Muara Enim menemani Menteri Perhubungan EA Mangindaan "singgah di stand Merinem" pada acara Otonomi Expo & Forum 2012.

OTONOMI EXPO & FORUM 2012 in Conjunction with

ASEAN-China Free Trade International Expo & Forum 2012 Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) menggelar OTONOMI EXPO & FORUM 2012 In conjunction with ASEAN-China Free Trade International Expo & Forum 2012 di Jakarta Convention Center, 24-27 Mei 2012. Apa saja poin yang dipetik dari expo ini?

M

enko Kesra Agus Laksono membuka pameran otonomi daerah 2012, Kamis(24/5/2012) di JCC Senayan yang dilaksanakan oleh APKASI (asosiasi pemerintah kabupaten seluruh indonesia). Dalam sambutannya Agung mengatakan, otonomi expo ini menunujukkan bahwa otonomi daerah masih sangat dibutuhkan untuk memacu pembangunan di daerah.

Sementara Ketua Umum APKASI, Ir H Isran Noor MSi, mengatakan, acara Otonomi Expo & Forum 2012 in Conjunction with ASEAN-China Free

8

Trade International Expo & Forum 2012 diikuti sekitar 600 peserta, dan dibuka Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Mayoritas peserta expo adalah pemerintah kabupaten yang sedang berkompetisi memberikan pelayanan, baik bagi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penananam Modal Asing (PMA). Isran Noor yang juga Bupati Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, ini menyebutkan bahwa APKASI sedang merancang grand design pembenahan daerah otonomi dan konsep peningkatan daya saing daerah.

Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012 |

KABAR SERASAN

“Saya sedang bangun di APKASI, membantu daerah untuk segera membenahi diri agar investor mau datang ke daerah tersebut dengan memberikan pelayanan kemudahan dan pemberian intensif lainnya,� kata Isran Noor. Ia menyebut expo adalah bagian tidak terpisahkan dari lebih 11 tahun perkembangan dan kemajuan pelaksanaan otonomi daerah. Di expo ini ada gambaran masalah yang dihadapi, kemajuan yang dicapai, termasuk perbandingan bagaimana sistem sebelum dan sesudah pelaksanaan otonomi daerah. Penyelenggaraan expo ini sendiri didasari hasil evaluasi terkait dengan arahan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Rakernas APKASI ke-VI di Madiun dan Rekernas VII di Kubu Raya, serta pidato Ketua Umum APKASI Isran Noor pada penutupan Kabupaten Expo 2011. Atas dasar


PEMBANGUNAN tersebut, APKASI memandang penting untuk meningkatkan kapasitas informasi ekonomi dan investasi kabupaten, sejalan dengan kesepakatan ACFTA dalam perspektif liberalisasi terhadap pemanfaatan dan pengembangan potensi ekonomi kabupaten. Baik dari sumber daya alam, pariwisata, produk unggulan dan sosial budaya, dalam penyelenggaraan pameran bersifat internasional.

Diakui atau tidak, Asean-China Free Trade Area (ACFTA) telah menimbulkan polemik terhadap kerugian maupun manfaatnya bagi perekonomian Indonesia. Namun demikian, jika tidak segera diantisipasi, ACFTA akan lebih mengarah pada implementasi zona prinsip liberalisasi perdagangan yang akan mengganggu pasar domestik dan mengancam konsumsi barangbarang produksi dalam negeri.

foto: Dok. Kabar Serasan/Amri

Seperti diketahui, sejak penerapan ACFTA—setidaknya-- sampai dengan Januari 2011, tercatat ekspor Indonesia ke China telah meningkat dari 12,4 miliar dollar AS menjadi 17,7 miliar dollar AS. Sisi positif lainnya, ekspor didominasi oleh produk industri, bukan bahan mentah. Namun demikian, defisit neraca perdagangan Indonesia-China pada periode yang sama mencapai 5,3 miliar dollar AS, meningkat 1 miliar dollar AS dibanding tahun sebelumnya (data Kemendag dan BPS). Analisa peluang ekonomi ke depan

dalam konteks ACFTA berdasarkan data tersebut di atas, mencerminkan terdapatnya potensi-potensi yang dapat menjadi komoditi unggulan selain produk industri. Ditambah dengan persepsi internasional terhadap nilai strategis Indonesia, utamanya ketahanan usaha sektor informal Indonesia yang tidak rentan terhadap potensi krisis finansial berskala global, serta persepsi Indonesia sebagai negara dengan potensi pasar menggiurkan. Karena itu, perlu direspon oleh para pemangku kepentingan ekonomi nasional. Menarik arti kesepakatan ACFTA untuk meningkatkan efisiensi dalam produksi dan konsumsi di wilayah antara kawasan tersebut, pemerintah merasa optimis pelaksanaan kesepakatan akan bermanfaat bagi kepentingan geostrategic dan ekonomi Indonesia khususnya dan negara-negara Asean secara keseluruhan. Akan tetapi, ACFTA juga mengandung potensi yang dapat meruntuhkan industri lokal di Indonesia karena kurang mampu bersaing terhadap produk-produk dari China. Terlepas dari plus minus diberlakukannya ACFTA, mau tak mau, pemerintah harus terus membangkitkan produk-produk dalam negeri. Tentunya diharapkan nantinya dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri. Nah, dengan diselenggarakannya Otonomi Expo & Forum 2012 in

Stand pameran Kabupaten Muara Enim di acara Otonomi Expo & Forum Mei 2012.

Conjunction with ASEAN-China Free Trade International Expo & Forum 2012, Isran Noor mengemukakan bahwa expo tersebut dilandasi oleh kepentingan utama informasi potensi ekonomi dan investasi daerah provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia, yang disandingkan dengan informasi peluang kerjasama dan perdagangan yang ditawarkan oleh negara-negara Asean maupun produk dan investor dari China. Dengan pola itu, diharapkan akan tercipta sebuah komunikasi aktif antara peserta pameran The Otonomi Expo & Forum 2012 dengan peserta pameran ACFTA dan Forum 2012 dalam momentum yang bersifat multiplier effects. Terkait kepentingan pemerintah kabupaten dalam mempresentasikan materi pameran, semuanya mengacu pada potensi sumber daya yang dimiliki dari masingmasing kabupaten. Karena itu, setiap pemerintah kabupaten diharapkan dapat menampilkan potensi unggulan daerahnya masingmasing. Baik dari sektor pertanian, kehutanan, barang tambang, pariwisata maupun hasil industri yang berdaya saing.

Guna memberikan ruang interaksi para pihak yang terlibat dalam kedua pameran tersebut, diikutsertakan pula pelaku-pelaku usaha dari kalangan swasta yang bergerak di berbagai sektor sebagai pendamping. Mendukung pameran tersebut, diselenggarakan pula berbagai media komunikasi bisnis dalam bentuk seminar, workshop, dialog usaha maupun forum investasi antar pemerintah negara-negara Asean maupun China yang dihadapkan dengan pemerintah kabupaten. Untuk memenuhi unsur edukasi, pameran juga diisi berbagai acara yang melibatkan masyarakat umum atau pengunjung dengan berbagai bentuk kegiatan yang bersifat produktif dan kreatif sesuai dengan tema pameran. Hal ini bertujuan untuk memperluas kesempatan partisipasi masyarakat dalam peran serta bagi pengembangan potensi ekonomi dalam konteks ACFTA. ] Fie.

KABAR SERASAN | Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012

9


PEMBANGUNAN

Dengan Silaturrahmi Kita Galang Kekuatan

foto: Dok. Kabar Serasan.

Silaturrahim seperti ini merupakan hal yang biasa terjadi dalam kehidupan masyarakat perantauan di Indonesia, termasuk masyarakat Muara Enim yang yang merantau di wilayah Jabodetabek. Bahkan, yang ada sejak Ir H Muzakir Sai Sohar memimpin Kabupaten Muara Enim setiap tahun acara seperti ini dilaksanakan.

Gubernur Sumsel, Alex Noerdin didampingi bupati Muara Enim, Muzakir Sai Sohar beserta Bupati Empat Lawang, Budi Antoni Al Jufri saat menerima persembahan sekapur sirih..

S

iang itu, hari Minggu 13 Mei 2012, disalah satu sudut Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, tepatnya di Hotel Desa Wisata terlihat ramai. Tak kurang dari 1200 orang kumpul disana. Ada apa gerangan ? Bagi masyarakat Jakarta mungkin akan terdengar aneh dengan bahasa yang mereka gunakan. Ya, karena yang berkumpul saat itu adalah masyarakat Kabupaten Muara Enim yang tinggal di Jabodetabek. Mereka sedang menggelar silaturrahim sesama warga masyarakat Bumi Serasan Sekundang yang merantau di Jabodetabek. Silaturrahim seperti ini merupakan hal yang biasa terjadi dalam

10

kehidupan masyarakat perantauan di Indonesia, termasuk masyarakat Muara Enim yang yang merantau di wilayah Jabodetabek. Bahkan, yang ada sejak Ir H Muzakir Sai Sohar memimpin Kabupaten Muara Enim setiap tahun acara seperti ini dilaksanakan.

Namun kali ini nuansanya sedikit berbeda, karena dalam pertemuan kali ini selain dihadiri Bupati Muara Enim dan tokoh-tokoh masyarakat asal Muara Enim juga dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan Ir Alex Noerdin dan Istri serta Bupati Empat Lawang Budi Antoni Al Jufri. Seperti diketahui, Alex Noerdin wong Sumsel yang sedang berjuang

Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012 |

KABAR SERASAN

untuk meraih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebagai bagian dari Sumatera Selatan, warga Muara Enim yang tinggal di Jakarta merasa bangga dengan wong kito yang satu ini. Kebanggaan tersebut terlihat ketika Alex Noerdin memasuki tempat acara, gemuruh tepuk tangan membahana di ruang tersebut. Tepukan meriah tersebut membuat Alex terharu.

Kepada Kabar Serasan Alex mengatakan, dirinya merasa senang atas undangan masyarakat asal Muara Enim yang ada di Jabodetabek. Acara seperti ini kata Alex, harus terus diadakan, agar satu sama lain saling mengenal sehingga dapat memperkokoh persatuan.


PEMBANGUNAN

Menyinggung pernyataan salah satu kandidat DKI yang menyebutkan dirinya orang kampung, Alex mengakui bahwa dirinya memang berasal dari kampung. Tetapi tidak kampungan.

Sementara Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar dalam sambutannya mengharapkan, agar ajang tahunan ini tidak hanya mempererat hubungan sesama masyarakat Kabupaten Muara Enim yang berada di perantauan, tapi harus mempunyai makna lebih dari itu. Ajang seperti ini mampu menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi antara masyarakat dan pemerintah, sehingga pada gilirannya pembangunan yang dilakukan merupakan tanggung jawab bersama. Tentu saja dengan pemikiran yang sipatnya membangun dalam meneruskan dan mewujudkan cita-cita pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat sebabagaimana telah tercermin dalam visi Kabupaten Muara Enim

yakni SMAS (Sehat, Mandiri, Agamis dan Sejahtera).

Terkait ajang silaturrahmi yang kali ini bertema “Dengan Silaturrahmi Kita Galang Kekuatan” Muzakir secara khusus meminta kepada panitia dalam pelaksanaanya tahun depan agar mencari tempat yang luas. Hal ini disampaikan Muzakir melihat antusiasme masyarakat yang luar biasa pada acara ini. Dalam acara tersebut kerinduan masyarakat Muara Enim terhadap kesenian daerahnya sedikit terobati. Secara khusus panitia mengundang sanggar dari Muara Enim pimpinan Pak Rasyid menampilkan beberapa tarian daerah. Selain tarian ,lagu-lau daerah juga ditampilkan. Masyarakat yang hadir menyatakan rasa senangnya terhadap ajang ini. Mereka berharap ajang silaturrahmi ini terus dilaksankan. Paling tidak ajang seperti sedikit bisa mengobati rasa kerinduan mereka pada kampung halaman. ] Amr.

foto: Dok. Kabar Serasan.

Bupati Muara Enim, Muzakir Sai Sohar.

foto: Dok. Kabar Serasan.

Gubernur Sumsel, Alex Noerdin.

“Saya memang orang kampung, tetapi bukan kampungan. Selama ini banyak program saya justru menjadi contoh dan diadopsi daerah lain,” ujarnya.

foto: Dok. Kabar Serasan.

foto: Dok. Kabar Serasan.

Terkait pencalonan dirinya untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta, Alex menyatakan dirinya siap. Dia sudah menyiapkan program bagaimana membangun Jakarta yang bisa dikatakan identik dengan kemacetan lalu lintasnya. Tak hanya soal kemacetan, soal banjir pun dia sudah menyiapkan program bagaimana menanganinya. Keseriusan Alex, tidak main-main Jika dalam tiga tahun dia tak mampu menjalankan programnya, dia menyatakan siap mundur.

Tokoh Nasional asal Muara Enim, Kemala Moetik bersama suami DR. Abdul Gafur ikut hadir dalam acara silaturahmi masyarakat Kabupaten Muara Enim di Taman Mini, Jakarta.

Tarian Tradisional Muara Enim ikut memeriahkan acara Silaturahmi Masyarakat Muara Enim di Taman Mini Jakarta.

KABAR SERASAN | Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012

11


foto: Dok. Kabar Serasan

SKPD

Serah terima jabatan sejumlah perwira di halaman Mapolres Muara Enim, dipimpin langsung oleh Kapolres Muara Enim, AKBP Budi Suryanto.

Polres Muara Enim Lakukan Mutasi Sejumlah jabatan strategis di lingkungan Polres Muara Enim kembali mengalami pergantian (mutasi). Upacara serah terima jabatan (sertijab) dipimpin Kapolres Muara Enim AKBP Budi Suryanto, Rabu, 16 Mei 2012.

K

apolres Muara Enim AKBP Budi Suryanto mengungkapkan bahwa pergantian jabatan merupakan hal biasa sebagai promosi dan penyegaran jabatan. Selain itu, kata Budi, mutasi juga sebagai sarana pengembangan karir dan promosi jabatan serta untuk kepentingan organisasi Polri sendiri. Budi mengharapkan kepada pejabat yang baru dilantik segera menyesuaikan diri di lingkungan baru dan fokus dalam bidang tugas masing-masing.

12

Jabatan yang mengalami pergantian itu di antaranya Wakapolres Muara Enim sekarang dijabat Kompol Rifka Fathoni Sik, Kabag Operasional yang sebelumnya dijabat Kompol Kadarislam Kasim SH Sik digantikan Kompol Ari Mujiyono SIk. Sementara Kasat Reskrim dipegang AKP Maruli Pardede menggantikan AKP Tri Wahyudi yang mengikuti pendidikan.

Kemudian, Kasat Sabhara yang sebelumnya dijabat AKP Andi Djunianto SH digantikan AKP A Halim. Iptu Saefulloh yang sebelumnya menjabat Kapolsek Tanjung Agung dimutasi sebagai Kapolsek Lembak.

Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012 |

KABAR SERASAN

AKP HT Sianturi yang sebelumnya menjabat Kapolsek Sungai Rotan digantikan AKP Rusmi MN SH (sebelumnya Kapolsek Gelumbang). Jabatan Kapolsek Gelumbang digantikan AKP Mulyono. Lalu, jabatan Kapolsek Rambang Lubay yang sebelumnya dijabat AKP Muhammad HN SE digantikan AKP Ahmad Yani SH.

Kepada pejabat yang baru, Kapolres meminta dapat berperan aktif khususnya dalam mengatasi masalah gangguan kamtibmas. “Setiap anggota Polri harus berperan aktif dalam mengatasi gangguan kamtibmas, “ tegasnya. Dengan terjadinya pergantian ini, diharapkan Polres Muara Enim akan lebih baik dalam melayani masyarakat yang merupakan salah satu TRI BRATA Polri. ] Amr.


SKPD

Begitu pentingnya ikan untuk tubuh kita. Namun sayangnya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan sebesar 15 Kg/kapita/tahun, Kabupaten Muara Enim masih banyak dipasok dari daerah lain. Muara Enim masih banyak membeli ikan dari luar, misalnya dari Kabupaten Musi Rawas. Padahal perairan umum di Muara Enim mencapai luas 50.000 Ha, sangat potensial untuk pembudidayaan ikan air tawar. Kondisi ini disebabkan pembudidayaan ikan air tawar yang dilakukan di Kabupaten Muara Enim masih belum optimal. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Muara Enim Teguh Sumitro melalui Kasi Pengolahan Hasil Perikanan dan Pemasaran Jumalana SP di sela kegiatan pendampingan kelompok tani pembudidayaan ikan, Selasa, 15 Mei 2012.

“Budidaya ikan di Muara Enim masih timbul-tenggelam, karenanya petani perikanan perlu diberikan motivasi,� kata Jumalana.

Menurutnya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan budidaya ikan di Kabupaten Muara Enim belum berkembang. Salah satunya karena tenaga PPL di Disnakkan Muara Enim masih sangat kurang. Saat ini tenaga PPL hanya 12 orang. Selain itu, saat ini yang terjadi dari petani sendiri belum fokus pengembangan budidaya ikan. Budidaya ikan, tak jarang hanya menjadi kegiatan alternatif usaha. Sebetulnya jika usaha budidaya ini digarap dengan serius bisa mendatangkan keuntungan yang cukup besar.

Dengan perairan umum Muara Enim

mencapai 50.000 Ha, tentu sangat potensial untuk meningkatkan sektor perikanan. Budidaya ikan bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, misalnya menggunakan kerambah atau jaring apung.

Jumalana menambahkan, ada beberapa jenis ikan air tawar yang potensial untuk dikembangkan, seperti, ikan lele dumbo, nila, patin, ikan mas, dan bawal. Lokasi kecamatan yang cocok daerah Uluan seperti Semende dan Tanjung Agung yang memiliki irigasi pedesaan. Sementara itu, dalam kegiatan pendampingan tersebut dihadiri kelompok tani pembudidayaan ikan sebanyak 30 orang. Mereka selain diajak ke lokasi budidaya ikan di

Lawang Kidul, Muara Enim, juga diajak ke lokasi pengolahan hasil perikanan. Mereka mendapatkan materi dari IPB Dr Ir Sri Buwono MM yang membawakan materi standardisasi (teknologi) budidaya ikan dan motivasi. Dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel, Ahmad Fuad SP, dan konsultan dari IPB, Muhammad Hasan.

Untuk meningkatkan sektor perikanan tentu bukan perkara mudah. Tetapi dengan penyuluhan yang maksimal dan dukungan dari semua pihak terkait juga bukan hal yang mustahil. Dengan kesungguhan dan kerja keras kita bisa berharap paling tidak Muara Enim bisa mencukupi sendiri kebutuhan pasokan ikan. ] Amr.

Budidaya Ikan Air Tawar binaan PTBA.

Mengoptimalkan Budidaya Ikan Air Tawar Ada sejumlah faktor yang menyebabkan budidaya ikan di Kabupaten Muara Enim belum berkembang. Salah satunya karena tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakkan) Muara Enim masih sangat kurang. Selain juga faktor masyarakat yang belum termotivasi untuk menggarap sektor ini secara optimal. KABAR SERASAN | Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012

13

foto: Dok. Kabar Serasan

S

eperti kita ketahui ikan merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3. Selain itu ikan juga kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi yang dibutuhkan agar tubuh tetap sehat.


EKBIS

PTBA Bagikan Dividen 60 Persen Dari Laba Bersih foto: Dok. Kabar Serasan/Amri

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2011 membagikan dividen tunai sebesar Rp.1,85 triliun atau Rp.700,10 per saham. Jumlah dividen tunai yang dibagikan itu merupakan 60 persen dari laba bersih Perseroan Tahun Buku 2011 sebesar Rp.3,09 triliun. Demikian salah satu keputusan RUPS Tahunan PTBA Tahun Buku 2011 di Jakarta, pada 3 Mei 2012 lalu.

Direktur PTBA, Milawarma, bersama jajaran direksi PTBA saat jumpa pers usai RUPS tahunan di Jakarta.

D

ividen tunai Tahun Buku 2011 tersebut lebih tinggi 15 persen dibandingkan dengan jumlah dividen tunai yang dibagikan untuk Tahun Buku 2010 sebesar Rp.1,21 triliun dari total Laba Bersih Tahun Buku 2010 sebesar Rp.2,01 triliun. "Jumlah dividen yang dibagikan tersebut merupakan 60 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2011," ujar Direktur Utama PTBA, Milawarma.

Mila menjelaskan, dividen tunai sebesar Rp.238 miliar akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat sampai 1 Juni 2012 dan akan

14

dibagikan pada 15 Juni mendatang. Dividen tunai Tahun Buku 2011 tersebut lebih tinggi 15 persen dibandingkan dengan jumlah dividen yang dibagikan pada Tahun Buku 2010 yang tercatat sebesar Rp.1,21 triliun dari total laba bersih sebesar Rp.2,01 triliun. "Sedangkan sisanya merupakan dividen interim sudah dibagikan akhir tahun 2011 Jika dibandingkan dengan penjatahan dividen pada Tahun Buku 2010 lalu, pembagian dividen untuk Tahun Buku 2011 lebih tinggi 15 persen," jelas Milawarman. Selain itu, RUPS juga menyetujui

Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012 |

KABAR SERASAN

pendanaan sebesar satu persen dari laba bersih untuk kemitraaan dan tiga persen dari laba bersih untuk bina lingkungan, dan sisanya 36 persen, dari laba bersih akan digunakan untuk cadangan pengembangan.

"Laporan kinerja tahun 2011 dan pemindahan laporan tahunan untuk program bina lingkungan sudah disepakati juga oleh pemegang saham," lanjut Mulawarman. Sementara pada triwulan pertama 2012 PTBA berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp.870,542 miliar. Angka ini meningkat 14,41 persen dibandingkan periode yang sama


EKBIS tahun sebelumnya yang mencapai Rp.760,919 miliar.

Kenaikan laba bersih ditopang hasil penjualan yang juga naik hingga 30,49 persen. Per Maret 2012, perusahaan tamabang pelat merah itu berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp.3,021 triliun. Sedangkan, pada periode yang sama 2011 hanya sebesar Rp.2,315 triliun. Sementara beban pokok penjualan pada triwulan pertama 2012 naik dari Rp.1.071 triliun menjadi Rp.1,593 triliun. Namun, laba bruto PTBA masih mampu naik menjadi Rp.1,427 triliun, dari tahun lalu hanya Rp.1,243 triliun. Selain itu, PTBA berhasil mencetak keuntungan selisih kurs sebesar Rp.4,244 miliar, dibanding sebelumnya rugi kurs di kuartal pertama 2011 sebesar Rp.3,130 miliar.

foto: Dok. Kabar Serasan/Amri

Laba sebelum pajak pun naik dari Rp.1,018 triliun menjadi Rp.1,152 triliun. Posisi itu berpengaruh besar terhadap besaran kenaikan laba bersih perusahaan.

Dibandingkan dengan volume penjualan tahun 2010 sebesar 12,95 juta ton, maka volume penjualan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 4 persen. Sedangkan

kenaikan signifikan untuk Pendapatan Usaha dan Laba Bersih tahun 2011, merupakan konstribusi dari kenaikan volume penjualan dan kondisi pasar yang baik, serta kinerja operasional yang juga lebih baik. Dalam hal ini, PTBA menjual batubara dengan harga rata-rata (tertimbang) sebesar Rp.784.000 per ton atau naik 29 persen dibanding harga jual tahun 2010 sebesar Rp.609.000 per ton.

Dalam kesempatan itu, RUPS juga memutuskan perubahan susunan Dewan Komisaris PTBA dengan memberhentikan Umiyatun Hayati Triastuti dan mengangkat Robert Heri.

Kinerja Triwulan I Tahun 2012 Dalam Triwulan I tahun 2012, PTBA berhasil mencatat Laba Bersih sebesar Rp.867.35 miliar atau 14 persen lebih tinggi dibanding Laba Bersih periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp.760,33 miliar. Sedangkan Laba Usaha mencapai Rp.1 triliun atau enam persen lebih tinggi dibandingkan Laba Usaha periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp.944,64 miliar. Kenaikan ini di antaranya karena adanya kenaikan Revenue (Pendapatan) sebesar 31 persen sehingga menjadi Rp.3 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp.2,32 triliun.

Para wartawan yang mengikuti acara jumpa pers usai RUPS tahunan PTBA, di Jakarta.

Kenaikan Pendapatan tersebut terutama ditopang oleh peningkatan volume penjualan pada Triwulan I 2012 sebesar 26 persen sehingga menjadi 3,86 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar 3 juta ton. Selain itu, kenaikan harga jual rata-rata (tertimbang) sebesar Rp.781.142 per ton atau naik empat persen dibanding harga jual rata-rata periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp.751.457 juga berkonstribusi terhadap kenaikan Pendapatan Usaha Perseroan.

Produksi batubara PTBA pada Triwulan I tahun 2012 naik 12 persen atau menjadi 3,37 juta ton dibanding Triwulan I tahun sebelumnya sebesar 3,1 juta ton. Di luar ini, dalam Triwulan I tahun 2012 PTBA juga melakukan pembelian batubara sebesar 0,36 juta ton.

Berdasarkan kenaikan kinerja operasional Triwulan I tahun 2012 dan dengan berbagai terobosan pada tiga triwulan berikutnya, PTBA optimis untuk bisa memenuhi target penjualan sebesar 18,67 juta ton, demikian juga dengan produksi serta pembelian batubara sebesar 17,42 juta ton. Ekspektasi untuk terpenuhinya target tersebut ditopang dengan peningkatan target angkutan batubara oleh kereta api untuk tahun 2012 sebesar 15,6 juta ton. PT KAI mengangkut batubara PTBA dari lokasi tambang di Tanjung Enim menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang. Di sisi lain, untuk pertumbuhan perusahaan ke depan, PTBA memiliki sejumlah program pengembangan untuk memenuhi target produksi 50 juta ton per tahun pada tahun 2016. Di antaranya berupa program pengembangan di bidang transportasi batubara, melalui kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Peningkatan kapasitas angkutan kereta api ini mencapai 22.7 juta ton per tahun mulai tahun 2014 mendatang untuk angkutan jalur Tanjung Enim Pelabuhan Tarahan dan Dermaga Kertapati. ] Amr.

KABAR SERASAN | Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012

15


SERBA SERBI

Muara Enim Juara Toga Tingkat Provinsi Hj. Shinta Paramita: Tim Penggerak PPK Kabupaten Muara Enim akan melakukan pembinaan kepada desa yang ada di lingkungan Pemkab Muara Enim untuk mempelajari cara-cara penataan taman Toga. Namun, menanam Toga tidak sekadar menanam dan tumbuh saja, akan lebih baik jika areal Toga mempunyai nilai estetika. foto: Dok. Humas & Protokol Kab ME.

ujar Shinta kepada Kabar Serasan.

Shinta berharap, dengan keberhasilan Desa Bidar meraih juara 1 tingkat Provinsi Sumatera Selatan, dapat memacu desa-desa yang ada di Kabupaten Muara Enim untuk memberikan perhatian serius terhadap budidaya tanaman obat keluarga ini.

Lebih lanjut dia menuturkan, Tim Penggerak PPK Kabupaten Muara Enim akan melakukan pembinaan kepada desa lain yang ada di lingkungan Pemkab Muara Enim untuk mempelajari cara-cara penataan taman Toga, termasuk cara perawatan jenis tanaman yang ada. Hj Shinta Paramitha saat menerima piala Toga dari Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin.

W

arga Muara Enim patut berbangga, sebab Desa Bidar Kecamatan Gelumbang yang mewakili Muara Enim berhasil menjuarai lomba Tanaman Obat Keluarga (Toga) tingkat Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat serta hari PTG Tk. Provinsi Sumatera Selatan, Rabu, 9 Mei 2012. Acara yang berlangsung di Kota Lubuk Linggau itu dihadiri langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan dan Ketua TP-PKK Provinsi Sumatera Selatan. Dari 11 kabupaten dan empat kota yang menjadi peserta, Muara Enim ditetapkan menjadi Juara 1 dan diterima langsung Ketua TP-PKK Muara Enim, Hj. Shinta Paramita SH, M.Hum didampingi Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar. Terpilihnya PKK Desa Bidar dalam mewakili Muara Enim pada lomba

16

toga tingkat provinsi tersebut setelah sebelumnya desa yang terletak di Kecamatan Gelumbang itu berhasil menjadi juara tingkat kabupaten setelah menyisihkan desa-desa lainnya.

Menurut Shinta Paramitha Muzakir, keberhasilan Kabupaten Muara Enim menjuarai lomba tanaman Toga ini merupakan hasil kerja keras semua pihak. “Ini keberhasilan kita semua. Saya yakin keberhasilan ini karena dengan kerja keras masyarakat Muara Enim khususnya Desa Bidar Kecamatan Gelumbang, untuk mengharumkan Muara Enim di tingkat provinsi. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih, dan ke depannya saya berharap PKK Kabupaten Muara Enim terus bersinergi dengan Pemkab untuk mensejahterakan masyarakat dengan mensukseskan dan menggerakkan masyarakat agar membudidayakan tanaman Toga,�

Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012 |

KABAR SERASAN

Jika program ini berhasil dikembangkan, tentunya seluruh masyarakat dapat memanfaatkan taman Toga tersebut. Menurut Shinta, menanam Toga tidak sekadar menanam dan tumbuh saja, akan lebih baik jika areal Toga mempunyai nilai estetika. Jadi bukan sekadar membudidayakan tanaman obat, tetapi bisa juga digunakan sebagai sarana rekreasi.

Mengenal Tanaman Obat Keluarga

Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Toga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obatobatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sejak terciptanya manusia di muka bumi, sebelumnya telah diciptakan


SERBA SERBI

Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat antara lain meliputi upaya preventif (pencegahan), upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan), dan upaya kuratif (penyembuhan penyakit).

foto: Dok. Humas & Protokol Kab ME.

Selain itu Toga juga berfungsi sebagai sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, papaya, dan lain-lain. Kemudian sebagai sarana

foto: Dok. Humas & Protokol Kab ME.

pula alam sekitarnya. Sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan.

Bupati Muara Enim, saat meninjau salah satu taman Toga di daerah Karang Endah Kec. Gelumbang.

untuk pelestarian alam. Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.

Lalu sebagai sarana penyebaran gerakan penghijauan. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon, misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli, dan lain-lain.

Tak kalah penting sebagai sarana untuk pemerataan pendapatan. Di samping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga, dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.

Dengan adanya Toga, apalagi bila di tata dengan baik, maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang ataumasyarakat yang ada di sekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang ditanam, terutama yang ditanam di perkarangan rumah. ] Wulan/Amr.

Bupati Muara Enim, Ir Muzakir Sai Sohar saat menanam benih padi organik pola SRI.

KABAR SERASAN | Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012

17


SERBA SERBI

B

Ketua Umum F-SBB Muara Enim terpilih, Rahmansyah SH, dalam laporannya mengatakan, saat ini anggota F-SBB Muara Enim sudah mencapai tiga ribu orang yang tersebar di wilayah Kabupaten Muara Enim. Untuk itu, kata Rahmansyah, buruh harus mempunyai panutan pemimpin yang bisa dan konsisten memperjuangkan hak-hak buruh sehingga bisa hidup dengan layak. Pada acara pelantikan itu, Rahmannya juga menyerahkan surat pernyataan sikap kepada Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar, Bupati OKI, H Ishak Mekki MM, dan Ketua DPC Partai Demokrat Muara Enim, Ahmad Yani.

Isi surat penyataan sikap itu, dengan tegas mendukung Ir H Ishak Mekki MM menjadi Gubernur Sumsel periode 2013-2018 dan mendukung Ir H Muzakir Sai Sohar kembali menjadi Bupati Muara Enim periode 2013-2018. Dalam pidatonya Rahmansyah mengatakan, untuk meraih kemenangan dan perbaikan kesejahteraan buruh maka harus mencari pemimpin yang tepat. "Saatnya kita dukung Ir Muzakir dan Ir Ishak Mekki untuk memperbaiki kesejahteraan buruh,� ajaknya. Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar, dan Ir H Ishak Mekki, menyambut baik dan sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan. "Dukungan yang disampaikan harus direalisasikan dengan memastikan apakah para buruh sudah masuk dalam daftar pemilih tetap atau belum. Jika belum terdaftar bagaimana mau merealisasikan dukungan

18

foto: Dok. Kabar Serasan

upati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar, secara resmi melantik para pengurus Federasi Serikat Buruh Bersatu Muara Enim (F-SBB Muara Enim) periode 2012-2017 di Lapangan Merdeka Muara Enim, Kamis, 17 Mei 2012. Pelantikan dihadiri oleh Bupati OKI, H Ishak Mekki, dan isteri, Ny. Tartila Ishak, serta ribuan buruh yang ada di Kabupaten Muara Enim.

Muzakir Sai Sohar (kiri) saat menerima pernyataan sikap dukungan dari Ketua F-SBB ME, Rahmansyah SH (kanan) disaksikan Bupati OKI, Ishak Mekki (tengah) usai pelantikan Pengurus F-SBB.

F-SBB Muara Enim Periode 20122017 Dikukuhkan Muzakir Sai Sohar : Dengan terbentuknya Federasi Serikat Buruh Bersatu Muara Enim (F-SBB Muara Enim) diharapkan para pengurus bisa mengurus anggotanya, bukan hanya mengurusi pengurusnya sehingga banyak anggotanya tidak terurus. ini. Makanya saya himbau agar memastikan diri kita semua terdaftar sebagai peserta pemilih pada Pilkada nanti," himbau Muzakir. Muzakir juga menekankan, dengan terbentuknya F-SBB Muara Enim diharapkan para pengurus bisa mengurus anggotanya, bukan pengurus mengurusi pengurusnya sehingga banyak anggotanya tidak terurus.

Di sisi lain dia juga menegaskan, bagi investor yang akan berinvestasi di Muara Enim agar benar-benar memperhatikan upah yang layak bagi para pekerja sehingga pekerja senang bekerja. Jika para pekerja senang, maka secara otomatis akan menjaga perusahaan tersebut.

Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012 |

KABAR SERASAN

"Jangan sampai buruh dieksploitasi saja, tetapi nasibnya tidak diperhatikan," ujarnya.

Sebaliknya kepada para buruh untuk selalu mengedepankan musyawarah jika ada permasalahan, jangan mudah terpancing emosi dan melakukan tindakan anarkis yang bisa berhadapan dengan hukum. Dengan terbentuknya F-SBB Muara Enim ini, para buruh yang bekerja di berbagai perusahaan di wilayah Muara Enim diharapkan kian bertambah kuat dan Solid, hingga pada gilirannya dapat membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan para buruh. ] Wulan/Amr.


RESEP NUSANTARA JUKU PALLUMARA Nah...ini salah satu masakan ikan favorit asal Makassar. Bumbunya minimalis tapi rasanya maksimal. Seger dengan kuah air asam ditambah belimbing. Ikannya bisa apa aja. Lebih nikmat bila yang berdaging Tebal.

Bahan-bahan: • 1/2 kg ikan (apa saja) • 2 sdm air asam yg agak kental • 1/4 sdt kunyit bubuk • 10 buah cabe rawit • 3 buah belimbing wuluh, potong dua memanjang • gula merah/pasir secukupnya • garam secukupnya Cara Membuat: • air • Setelah ikan dibersihkan dan dipotong-potong, susun di dalam panci stainless. Bumbu (tumis dengan 3 sdm minyak): • Tuang air sampai melebihi tinggi ikan. Tambahkan air asam, kunyit, • 3 butir bawang merah gula dan garam. Tambahkan cabe rawit dan belimbing. Masak dengan • 2 sing bawang putih api sedang. • 2 batang sereh, iris serong • Masukkan bumbu yang sudah ditumis sampai wangi. Aduk rata. • 1 potong lengkuas, iris tipis Masak sampai bumbu meresap.

BEEF ROLLS JEPANG Masakan Jepang kali ini sangat mudah menyajikannya, namun nilai gizinya sangat tinggi. Masakannya bernama Beef Rolls Jepang, Ini adalah makanan seperti jari yang besar. Sangat mudah menyajikannya.

Cara Membuat: • Gulung daging sapi membungkus asparagus dan daun bawang. • Buatlah sedikit gulungan di ujungnya. • Tusuk bersama-sama dengan tusuk gigi. • Gulungan daging sapi diolesi dengan teriyaki dan kecap. • Letakkan diatas panggangan dan terus diolesi. • Masak sekitar 3 menit di setiap sisi hingga semua sisi daging matang. • Setelah matang, beef rolls jepang siap untuk disajikan.

Bahan: • Sirloin Steak (Daging khas dalam Sapi) • Asparagus • Daun bawang • Saus teriyaki • Kecap

KABAR SERASAN | Edisi 18 | Tahun II | Mei 2012

19


foto: Dok. Kabar Serasan

foto: Dok. Kabar Serasan

LENSA SERASAN

foto: Dok. Kabar Serasan

Antusias Masyarakat Muara Enim perantauan di Jabodetabek yang mengikuti acara silaturahmi Masyarakat Muara Enim di Taman Mini Jakarta.

foto: Dok. Kabar Serasan

Bebi Saimima sebagai pembawa acara ikut membuat suasana Silaturahmi Masyarakat Muara Enim semakin meriah.

foto: Dok. Kabar Serasan

Bupati Muara Enim menyerahkan doorprize utama kepada para pemenang saat acara silaturahmi Masyarakat Muara Enim.

foto: Dok. Kabar Serasan

Gubernur Sumsel Alex Noerdin didampingi Bupati Muara Enim, Muzakir Sai sohar dan Bupati Empat Lawang, Budi Antoni Al Jufri, saat acara silaturahmi masyarakat Muara Enim.

Gubernur Sumsel, Alex Noerdin saat memberikan sambutan di acara Silaturahmi masyarakat Muara Enim.

Kakankominfo bersama istri berfoto bersama kru di stand Muara Enim pada Acara Otonomi Expo & Forum di JCC Jakarta.

foto: Dok. Kabar Serasan

foto: Dok. Kabar Serasan

Para panitia acara Silaturahmi Maysarakat Muara Enim yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta berfoto bersama usai acara.

Artis Ola Ramlan saat mengisi buku tamu di Stand Muara Enim pada acara Otonomi Expo & Forum di JCC Jakarta.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.