Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

Page 1

Geothermal, Alternatif untuk Atasi Krisis Energi EDISI 02 - TAHUN I - DESEMBER 2010


Dari meja Bupati Muaraenim

Menatap Masa Depan Penuh Optimistis

P

ada tanggal 20 November 2010, Kabupaten Muaraenim telah berusia 64 tahun. Tak dipungkiri peringatan hari jadi Kabupaten Muaraenim, mempunyai arti dan makna tersendiri bagi seluruh masyarakat Kabupaten Muaraenim. Dari peringatan ini kita dapat mengetahui bagaimana sejarah Kabupaten Muaraenim, sehingga dapat memotivasi kita untuk menatap masa depan dengan penuh rasa optimis dan harapan yang tentunya akan lebih memberikan makna dihati sanubari kita yang mendalam. Bila kita mengenang masa lalu tentang kilas balik sejarah hari jadi Kabupaten Muaraenim tidak berarti kita terhanyut dalam kenangan masa lampau, justru sebaliknya kita bertekad Ir. Muzakir Sai Sohar, untuk memperbaharui semangat dan Bupati Muaraenim meningkatkan kinerja kita, di masa yang akan datang. Kita hendaknya mengetahui di mana keberadaan kita sekarang dan di mana kita seharusnya berada serta bagaimana mengejar ketertinggalan kita dengan daerah lain yang lebih maju. Dalam momentum peringatan hari jadi Kabupaten Muaraenim ini, marilah kita evaluasi dan instropeksi diri kita masing-masing apa yang telah kita kerjakan dan keberhasilan apa yang telah kita capai. Begitu pula sebaliknya, kita serahkan kepada masyarakat sendiri yang menilai secara objektif atas keberhasilan yang telah kita capai. Karena pembangunan yang kita lakukan merupakan hasil kerja seluruh masyarakat yang ada di Bumi Serasan Sekundang ini. Untuk itu saya mengharapkan agar keberhasilan yang telah kita raih janganlah menjadikan kita angkuh dan sombong. Justru hal tersebut memotivasi kita untuk berbuat lebih baik lagi di masa yang akan datang. Kita semua menyadari masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan dan harapan masyarakat yang belum dapat diwujudkan. Kendala, hambatan, dan tantangan selalu ada, karena itu bukanlah hal yang mustahil dalam suatu perjuangan memerlukan pengorbanan dan mengalami kegagalan. Namun demikian, kita tidak boleh pesimistis. Mari kita jadikan kegagalan tersebut sebagai cambuk bagi kita untuk berbuat dan belajar lebih banyak lagi, guna peningkatan ke arah perbaikan di semua sektor pembangunan dan aspek kehidupan. ] Untuk menjaga hubungan baik serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sesama pihak yang berkepentingan. Maka kepada relasi, instansi pemerintah, instansi swasta, bila menerima surat dari pihak maupun yang mengatasnamakan redaksi atau berhubungan dengan Kabar Serasan agar mengkonfirmasikan kepada redaksi. Dalam tugas jurnalistiknya, wartawan kami selalu dibekali kartu pers serta surat tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dari redaksi. Wartawan Kabar Serasan dilarang menerima dan meminta apapun dari narasumber.

2

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 |

Penerbit: YPM Muaraenim Bangkit Pelindung: Ir. Muzakir Sai Sohar PU/Penanggung Jawab: Firdaus Masrun Pemimpin Perusahaan: Asrul Hadi Pemimpin Redaksi: Khairul Amri Redaktur: M. Lutfi Staf Redaksi: Muhammad Al Hadi Reza Fotografer: Gabby Febrian Design Grafis: A. Raghib Amirullah Manajer Adm/Keu dan Sirkulasi: Tita Zen

Alamat Redaksi : Jl Wijaya Timur Raya No 7 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (12170) Telp. (021) 2616.1894 Email: kabar_serasan@yahoo.co.id

Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca. Bagi yang tulisan yang dimuat akan diberikan uang lelah dan Tulisan maksimal 2 halaman folio (7500 Karakter) dan tidak menyangkut SARA.

Daftar Isi: Geothermal, Alternatif untuk Atasi Krisis Energi ...Hlm 04 Sumsel Siap Menjadi Tuan Rumah Sea Games XXVI 2011 ...Hlm06 Australia Hibahkan 1.000 Sambungan PDAM Rumah Tangga ...Hlm 08 Muaraenim Masuk 4 Besar Penilaian WTN Tahap Pertama ...Hlm 09 Tingkatkan Penjualan PTBA Bangun Jalur Kereta Api ...Hlm 10 Pentingnya Menjalin Komunikasi ...Hlm 11


Maju Terus Muaraenim!

U

OPINI

Oleh: Firdaus Masrun

lang tahun adalah hari dimana bertambanya usia kita setiap tahun. Selalu memilki arti yang khsusus. Biasanya saat itu dijadikan momentum. Saat yang tepat untuk melakukan perenungan, sejauh mana kemajuan yang sudah dicapai. Apakah sudah sesuai keinginan? Jika belum, mengapa? Karena itu, pada saat ulang tahun juga dijadikan momentum untuk menancapkan tekad untuk menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Demikian juga dengan Kabupaten Muaraenim. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Muaraenim nomor 47/Deshuk/1972 tanggal 14 Juni 1972 (waktu itu masih bernama Daerah Tingkat II LIOT, Red), hari jadi Kabupaten Muaraenim ditetapkan pada tanggal 20 Nopember. Penetapan hari jadi ini diambil berdasarkan tanggal saat berlangsungnya Sidang Dewan Keresidenan Palembang 20 Nopember 1946. Salah satu keputusannya menyatukan wilayah Kewedanaan Lematang Ilir Ogan Tengah disingkat LIOT dengan Ibu Kota Muaraenim. Nama Muarenim sendiri ditetapkan sebagai kabupaten berdasarkan pasal 212 UU No. 22 tahun 1999 (LN RI tahun 1999 No.60 tentang Pemerintahan Daerah) Wilayah pemerintah memang bukan manusia yang usianya mencapai batas tertentu. Tapi tetap saja di usia ke-64 bukanlah waktu yang singkat dan tak bisa lagi katakan bayi. Artinya dalam rentang waktu itu, jika mengambil analogi manusia, jalannya tidak merangkak lagi. Bahkan sudah bisa berlari dan menentukan arah sendiri. Apalagi kabupaten ini didukung oleh kekayaan potensi sumber daya alam dan mineral yang melimpah. Patutlah kiranya kita berharap kemajuan yang dicapai lebih baik dari daerah lain yang tak memilki potensi seperti Muaraenim. Tingkat kemajuan suatu daerah tidak hanya diukur dari aspek penyelenggraan pemerintahannya saja, tapi juga diukur dari dua indikator lain, yakni dari tingkat perkembangan ekonomi dan tingkat kemakmurannya masyarakatnya. Suatu daerah bisa dikatakn maju jika perekonomiannya

stabil. Gejolak yang bersifat lokal dan regional maupun nasional dapat diredam oleh ketahanan ekonominya. Sedangkan indikator kemakmuran tercermin pada tingkat pendapatan dan distribusi masyarakat yang merata. Untuk mencapai hal itu, tentu bukan hanya tugas pemerintah daerah saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat. Artinya, kemajuan suatu daearah merupakan akumulasi dari kerja keras dan karya bersama antara pemerintah dan seluruh komponen masyarakatnya. Begitu juga di Kabupaten Muaraenim, bagaimana kemajuan Kabupaten Muaraenim di usianya yang ke-64, tahun ini? Sebagai gambaran, struktur ekonomi Kabupaten Muaraenim sampai kini masih didominasi oleh sektor primer (pertanian dan pertambangan). Berdasarkan data (Muaraenim dalam angka 2008/2009) sebesar 76,98 persen. Adapun dari sektor sekunder hanya menyumbang 10,55 persen, terutama dari sektor industri pengolahan (6,61 persen). Sedangkan dari sektor tersier menyumbang 12,46 persen, dengan sektor perdagangan dan jasa sebagai penyumbang terbesar. Untuk pertumbuhan ekonomi, tahun 2008 pertumbuhan riil Kabupaten Muaraenim sebesar 5,67 persen dengan migas dan bila tanpa migas mencapai 6,82 persen. Angka ini sedikit lebih melambat dibanding tahun 2007, yakni sebesar 95,85 persen dengan migas dan 6,94 persen tanpa migas. Sektor yang mengalami kemajuan pesat bahkan tertinggi dibanding sektor lain justru sektor jasa, yakni 11,2 persen. Disusul kemudian sektor pengangkutan dan komunikasi. Sektor pertambangan dan penggalian malah menunjukkan pertumbuhan relatif kecil, yakni hanya 3,82 persen. Pendapatan per kapita juga menjadi tolok ukur kemajuan ekonomi suatu daerah karena menunjukkan besarnya pendapatan yang dapat dinikmati setiap penduduk secara rata-rata. Lalu, berapa jumlah per kapita Kabupaten Muaraenim?

Mengukur dari struktur ekonomi atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2008 tercatat sebesar 21,37 juta rupiah (naik 20,02 persen dibanding tahun 2007), dan jika tanpa migas sebesar 9,36 juta rupiah (naik 21,41 persen) Melihat data di atas, tergambar bahwa roda pembangunan Kabupaten Muaraenim sudah berada pada jalur yang benar, bergerak maju sesuai sasaran yang diinginkan. Tapi kita tidak boleh berpuas diri yang hanya akan mematikan kreatifitas kita untuk mencapai hasil lebih baik. Tantangan ke depan sangat berat. Era globalisasi mengharuskan kita bersiap menghadapi iklim persaingan yang ketat. Kesiapan tidak hanya dalam arti mental, tapi juga kemampuan dan kebersamaan untuk menghasilkan karya produktif, inovatif. Sebaliknya, ketidaksiapan menghadapi persaingan hanya akan membuat kita tertinggal, tergilas oleh roda kehidupan yang terus bergerak maju. Karena itu, kebersamaan antar semua elemen masyarakat menjadi sangat penting untuk membangun Muaraenim. Kebersamaan dalam memikul tanggungjawab, saling mengisi kekurangan satu sama lain dan menyingkirkan perasaan paling penting, paling dibutuhkan dan paling berjasa dalam proses itu. Mudah-mudahan kesadaran itu kita miliki, sehingga tugas pemerintah daerah menjadi lebih ringan dan hasil pembangunanpun tepat sasaran, sesuai kebutuhan dan sesuai pula dengan yang diinginkan. Selamat ulang tahun Kabupaten Muaraenim, teruslah maju. buatlah kami bangga menjadi wargamu. ] (Penulis adalah Ketua Umum YPM Muaraenim Bangkit)

| Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010

3


Bupati Muaraenim, Ir Muzakir Sai Sohar ketika berkunjung ke lokasi proyek Geothermal di Lumut Balai Semendo Darat Laut.

Geothermal, Alternatif untuk Atasi Krisis Energi Nama geothermal memang belum begitu familiar di telinga kalangan awam, dibanding sumber energi lain seperti minyak bumi, gas, batubara yang kandungannya juga melimpah di Kabupaten Muaraenim. Tapi ketika geothermal disebut-sebut sebagai energi alternatif yang potensial di masa mendatang, mau tak mau kita perlu memiliki pemahaman jelas dan mendalam soal sumber energi panas bumi ini. Apa upaya yang dilakukan Pemkab Muaraenim untuk mewujudkan agar geothermal ini dapat segera dimanfaatkan?

S

eiring makin menipisnya cadangan minyak di perut bumi—ditandai dengan makin mahalnya harga bahan bakar ini di pasaran dunia, geothermal makin ramai diperbincangkan sebagai energi cadangan pembangkit listrik. Beruntung, energy panas bumi ini banyak dimiliki Indonesia. Berdasarkan data di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, di Indonesia terdapat potensi geothermal sebesar 27.710 Mega Watt (MW) atau setara dengan 19 miliar barel minyak bumi. Maka tidak heran bila pemerintah kini menetapkan target untuk menjadi negara pengguna energi panas bumi terbesar di dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Kongres Panas

4

Bumi Dunia 2010 di Nusa Dua Bali, menegaskan bahwa untuk memenuhi target tersebut, pemerintah menargetkan pemanfaatan energi panas bumi ini sebesar lima persen pada 2025, setara dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 9500 MW. Untuk itu pemerintah akan menyiapkan berdirinya sebuah laboratorium pusat pengembangan energi di mana para ahli dari Indonesia dan dunia melakukan kajian mendalam terhadap penggunaan energi yang terbarukan ini. Saat ini terdapat terdapat 87 negara yang telah memanfaatkan geothermal dan Indonesia adalah negara ketiga yang paling banyak memanfaatkannya setelah Amerika dan Filipina. Itupun baru sekitar empat persen dari total potensi yang dimiliki.

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 |

Di sinilah posisi strategis Kabupaten Muaraenim ke depan. Karena, seperti dikatakan Gubernur Sumatera Selatan Ir. H. Alex Nurdin SH, beberapa waktu lalu, 40 persen potensi geothermal di Indonesia terdapat di Kabupaten Muaraenim, tepatnya di Desa Penindaian (Lumut Balai), Kecamatan Semendo Darat Laut, dan di Desa Segamit (Rantau Dedap), Kecamatan Semendo Darat Ulu. PT Pertamina (Persero) sebagai badan usaha milik pemerintah sebenarnya sudah memulai langkah awal pemanfaatan energi panas bumi sejak 1983, melalui anak perusahaan mereka PT Pertamina Energi Geothermal (PT PEG), dengan proyek awal dilakukan di Kamojang, Jawa Barat . Untuk di Kabupaten Muaraenim, setelah melakukan survey secara menyeluruh, PT PEG mulai melakukan kegiatan ekplorasi di lokasi yang diberi nama Lumut Balai itu. Ekplorasi tersebut dilakukan atas desakan pemerintah pusat yang memberikan penugasan kepada manajemen PT PEG agar segera mengelola panas bumi tersebut. Desakan pemerintah pusat disambut cepat oleh Pemkab Muaraenim, dengan memberikan kemudahan perizinan untuk membangun pembangkit tersebut. Namun sayangnya, kegiatan ekplorasi saat ini terhenti sementara. Polres Muaraenim melakukan penye-


lidikan terhadap izin pinjam kawasan hutan untuk kegiatan eksplorasi tersebut yang diduga belum diterbitkan Kementerian Kehutanan RI. Meski belum mendapatkan izin pinjam pakai kawasan hutan lindung tersebut, namun manajemen PT Pertamina Energi Geothermal telah mendapatkan izin prinsip dari Kementerian Kehutanan RI. Adapun Izin Prinsip tersebut bernomor S.244/Men-Hut VII/PW/2009 tanggal 9 Mei 2009 perihal kegiatan pemboran eksploitasi energi panas bumi dengan luas 17,30 hektar di kawasan hutan lindung Bukit Jambul Asahan, Lumut Balai, Kabupaten Muaraenim-Sumsel. Kemudian Izin Prinsip Nomor 222/Men-HUT VII/2010 tanggal 4 Mei 2010 tentang persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan lindung Bukit Jambul Asahan seluas 19 hektar, untuk lokasi pemboran eksploitasi sumur LMB5,LMB-6, rainjeksi A, rainjeksi B dan sarana penunjang atas nama PT Pertamina Energi di Sumsel. Atas dasar surat izin prinsip inilah, manajemen PT Pertamina Energi Geothermal mulai melakukan kegiatan eksplorasi tersebut, sembari mengurus izin pinjam pakai kawasan hutannya yang saat ini masih diproses di Kementerian Kehutanan. Penyelidikan yang dilakukan Polres Muaraenim, sedikit mengusik ketenangan Pemkab Muaraenim, sehingga perlu melakukan klarifikasi. Karena sejak penyidik melakukan penyelidikan ke lokasi proyek geothermal tersebut, praktis manajemen PT PEG mengambil sikap untuk sementara waktu menunda seluruh kegiatan di lapangan. Kondisi ini tentu saja tidak menguntungkan Pemkab Muaraenim. Bupati Muaraenim, Ir Muzakir Sai Sohar kemudian mengmabil langkah cepat menyikapi permasalahan tersebut. Pada medio November 2010, orang nomor satu di Muaraenim ini bersama unsur Muspida Muaraenim, di antaranya Dandim 0404 Letkol Inf Budi Kusworo, Kajari Muaraenim Robet PA Pelialu, dan sejumlah Kepala Dinas di lingkungan Pemkab Muaraenim melakukan peninjauan ke lokasi proyek tersebut. Di lokasi proyek, bupati dan rombongan disambut oleh Direktur Operasi PT Pertamina Energi geothermal Irhas, Sekertaris Perusahaan PT Per-

tamina Energi Geothermal Adiyatma, dan Pimpinan Proyek Pembangunan Listrik Panas Bumi Lumut Balai PT Pertamina Energi Geothermal Silvius. Dalam pertemuan itu, Bupati Muaraenim, meminta PT PEG agar mentaati aturan yang berlaku terkait keberadaannya di kawasan hutan lindung. Sesuai regulasi yang ada, penggunaan kawasan hutan tersebut, harus mendapatkan izin pinjam kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan RI. �Saya berharap problem masalah izin pinjam pakai kawasan hutan ini segera ditindak lanjuti jangan sampai berlarut-larut seperti yang dialami manajemen PT Batubara Bukit Kendi (PT BBK). Apalagi proses perizinan tersebut berada di pemerintah pusat,� kata Muzakir. Selain itu dia juga berharap agar PT PEG mengedepankan kepentingan masyarakat sekitar. Terutama akses jalan menuju lokasi proyek, agar dilakukan perbaikan. Sehingga akses jalan menuju lokasi tersebut tidak sulit. Menanggapi hal itu, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Energi Geothermal, Adiyatma, mengatakan, pihaknya sangat komit dan konsen dengan masalah perizinan dan regulasi yang ada. Pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengurus izin pinjam pakai kawasan hutan tersebut. Proses pengurusan izin itu telah dilakukannya selama dua tahun, namun belum juga diterbitkan Kementerian Kehutanan RI. Proyek pembangunan pembangkit listrik Gerothermal Lumut Balai dikembangkan untuk mengatasi krisis energi listrik nasional. Pembangkit listrik tersebut akan dibangun 4x55 MW. Namun tahap pertama akan dibangun 2x55 MW. Proyak tersebut dibangun merupakan penugasan dari pemerintah yang ditargetkan pada 2013 mendatang sudah berproduksi. Selain itu, Adiyatma juga menjelaskan cara kerja pengolahan Geothermal. Dari sumur produksi yang dibor akan menghasilkan uap dan air panas. Untuk Lumut Balai, rata-rata sumur yang dibor dengan kedalaman sekitar 2000 meter. Setiap sumur yang dibor, 80 persen menghasilkan air dan 20 persen menghasilkan panas bumi. “Uap yang dihasilkan tersebut,

nantinya akan digunakan untuk memutar turbin pembangkit listrik. Lalu uap yang telah memutar turbin tersebut didinginkan kembali, lalu airnya diinjeksikan kembali ke perut bumi,� jelasnya. Sementara investasi yang dibutuhkan untuk membangun proyek tersebut mencapai Rp 2,5 triliun. Dana investasi diperoleh berupa pinjaman dari pemerintah Jepang. Perjanjian kerjasamanya segera akan ditanda tangani dengan Pemerintah Indonesia. Di sisi lain, menurut Silvius, untuk membangun pembangkit tersebut tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas. Izin yang diajukan ke Kementerian Kehutanan, kawasan hutang yang akan digunakan secara keseluruhan 102 hektar. Dari jumlah itu pihaknya telah mendapatkan izin prinsip dari Kementerian Kehutanan untuk lahan seluas 17 dan 19 hektar yang sekarang telah dilakukan kegiatan eksplorasi. Sedangkan untuk izin pinjam pakai kawasan hutan, pihaknya telah mengurus kelengkapan persaratannya. Di antaranya telah melakukan inventarisasi lahan, pembayaran PSDH dan Dana Reboisasi (DR) ke Kementerian Kehutanan. Sedangkan pengukuran tata batas, saat ini masih mengalami kendala. Terutama yang berbatasan dengan lahan milik masyarakat. Karena, dari 19 hektar izin prinsip yang telah diterbitkan Kementerian Kehutanan, sebagian besar sudah dijadikan perkebunan kopi masyarakat. Melihat betapa pentingnya potensi geothermal dan prospeknya bagi masa depan energi di Kabupaten Muaraenim khususnya dan Indonesia pada umumnya, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat bersinergi, agar potensi energi yang ramah lingkungan ini segera dapat dimanfaatkan. Sumber daya mineral yang tak terhingga ini merupakan anugerah yang luar biasa bagi Kabupaten Muaraenim. Persoalannya tinggal bagaimana memanfaatkan kekayaan ini, khususnya geothermal bagi kepentingan pembangunan di daerah ini. Dan tak kalah penting dari semua itu, pembahasan manfaatnya secara jangka panjang perlu diimbangi dari sudut pandang masyarakat, sehingga hasilnya langsung dirasakan bersama. ] Rsm/Fir

| Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010

5


Sumsel Siap Menjadi Tuan Rumah Sea Games XXVI 2011

Gedung Olahraga Jakabaring, Palembang.

Gubernur Sumatera Selatan Ir. H Alex Noerdin menyatakan kesiapan Sumsel sebagai tuan rumah penyelenggaraan Sea Games XXVI yang akan dilangsungkan pada 11 November 2011. Bagi Alex, momentum strategis ini sekaligus untuk memicu pembangunan di Sumsel. Kerajaan Sriwijaya memang digdaya, berkuasa hingga ke Negeri Campa Malam ini, acara the Glory of Sriwijaya, penuh nuansa seni dan budaya Parameswara raja Sriwijaya memerintah negeri dengan bijaksana Sea Games ke-26 sudah di depan mata Pemerintah Sumsel siap menjadi tuan rumah.

I

tulah sebait pantun yang disampaikan oleh Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH, dalam pralaunching Sea Games XXVI yang digelar di Jakarta baru–baru ini. Dari bait pantun itu jelas terlihat bahwa Sumsel betul-betul siap untuk menjadi tuan rumah pesta olah raga antar negara-negara Asean ini. Seperti diketahui, untuk keempat kalinya Indonesia mendapatkan kesempatan menggelar hajatan besar, Sea Games XXVI, yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara ini. Kali ini, Provinsi Sumatera Selatan dan DKI Jakarta dipercaya menjadi lokasi penyelenggaraannya. Kepastian Sumatera Selatan sebagai salah satu provinsi penye-

6

lenggara Sea Games 2011 setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara langsung memberikan arahan dalam rapat kabinet terbatas dengan agenda membahas kesiapan dan persiapan Indonesia menggelar Sea Games 2011 di Istana Negara, pertengahan Juli 2010. Dalam rapat tersebut, Presiden menyarankan agar Sea Games 2011 diselenggarakan cukup di dua provinsi karena dari sisi teknis dan operasional sangat repot apabila digelar di empat kota. Sumatera Selatan sendiri otomatis terpilih karena Presiden SBY telah memastikan bahwa Palembang akan menggelar upacara pembukaan pada 11 November 2011. Upacara penutupan juga direncanakan di kota tersebut. Terpilihnya Sumatera Selatan sebagai tuan rumah Sea Games 2011 merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakatnya. Selama ini, apabila Indonesia dipercayakan sebagai tuan rumah Sea Games, maka kota penyelenggara tidak pernah di luar Jakarta. Maka keberhasilan Sumatera Selatan menjadi salah satu tuan ru-

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 |

mah Sea Games, berdampingan dengan DKI Jakarta, merupakan sebuah prestise tersendiri. Sebelumnya, empat provinsi di Indonesia menjadi kandidat tuan rumah penyelenggaraan Sea Games XXVI 2011 mendatang, yakni DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Akan tetapi, negara peserta Sea Games meminta Indonesia mengkaji lagi keputusan itu karena dinilai tidak efisien dan menyulitkan peserta disebabkan jauhnya jarak antar lokasi. “Saya sudah memutuskan bahwa kita pilih provinsi yang bukan hanya siap tapi juga memiliki semangat untuk menjadi tuan rumah. Saudara Gubernur Sumatera Selatan (Alex Noerdin) saya nilai punya tekad dan semangat yang tinggi untuk menjadi tuan rumah yang baik,� kata Presiden seraya mengingatkan kepada semua pihak untuk bekerja sama mewujudkan penyelenggaraan Sea Games yang berhasil, baik dari pelaksanaan maupun prestasi. Menurut Presiden, waktu satu tahun menjelang digelarnya hajatan olah raga terbesar di Asia Tenggara itu dapat dimanfaatkan untuk dilakukannya sinergi, sinkronisasi, dan koordinasi antar daerah, KONI Pusat, pemerintah pusat utamanya Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta kementerian lain. Dalam penyelenggaraannya, Presiden


melihat akan ada pengaturan-pengaturan terkait keamanan yang sedikit banyak memberikan pengaruh pada aktivitas warga. Berkaitan dengan itu, Presiden meminta agar diinformasikan kepada masyarakat dan didengar masukan masyarakat. Sea Games XXVI 2011 diperkirakan diikuti sekitar 6 ribu atlet, 4 ribu official dan wartawan dalam dan luar negeri. Mengenai kesiapan menggelar hajatan besar ini, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin menyatakan kesiapannya. “Sea Games 2011 merupakan event strategis yang harus disukseskan. Ini adalah momentum strategis yang memicu pembangunan Sumatera Selatan. Meski tak dilengkapi berbagai fasilitas yang sempurna, Sumatera Selatan memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkan keberhasilan Sea Games,” tutur Nurdin pada acara Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) Tingkat Daerah Sumatera Selatan 2010. Pada acara tersebut, dibacakan pula deklarasi bersama antara Pemda Sumatera Selatan, dalam hal ini Gubernur Alex Noerdin, bersama sejumlah generasi muda Sumatera Selatan yang menyatakan komitmen bersama menyukseskan Sea Games 2011 yang akan berlangsung di Palembang. Pada kesempatan lain, Wakil Ketua DPRD Sumatera Selatan, A. Djauhari, menyatakan bahwa Provinsi Sumatera Selatan harus bisa mencapai tiga sukses pada pelaksanaan Sea

Gedung Olahraga Pancasila, Muaraenim.

Games XXVI 2011 mendatang, yakni pelaksana, ekonomi, dan prestasi. “Untuk mencapai tiga sukses itu, persiapankanlah dengan baik untuk menjadi tuan rumah,” kata Djauhari. Menurutnya, sukses pelaksanaan pembukaan dan penutupan Sea Games di Palembang merupakan tanggung jawab bersama, termasuk dengan pihak-pihak terkait. Dengan waktu yang tinggal beberapa bulan lagi, maka diperlukan koordinasi baik dengan pihak-pihak terkait, katanya. Ia pun menambahkan, persiapan pelaksanaan Sea Games itu secara dini harus baik termasuk fasilitas infrastruktur. Dalam rangka persiapan penyelenggaraan, khususnya pembukaan dan penutupan, kegiatan Sea Games XXVI 2011, Sumatera Selatan telah mempersiapkan sebanyak 24 fasilitas cabang olah raga berstandar internasional. “Di antara fasilitas olah raga tersebut, 11 masih dalam pembangunan yang baru mencapai 30 persen, sedangkan sisanya yang berjumlah 13 hanya memerlukan perbaikan. Diharapkan, selesai tiga bulan sebelum kegiatan pesta olah raga Asia Tenggara itu dimulai,” terang Alex Noerdin. Bagaiamana dengan Muaraenim? Bagi Kabupaten yang berjarak sekitar 183 kilo meter dari Kota Palembang ini, Sea Games yang dilaksanakan di Sumsel merupakan “gawean” yang harus disukseskan. Meskipun sampai saat ini belum ada keputusan dari panpel maupun

Koni Sumsel apakah Muaraenim ikut sebagai penyelenggra cabang olahraga tertentu, namun menurut Wakil Bupati Muaraenim H Nurul Aman, pada prinsipnya Pemkab dan masyarakat Muaraenim siap untuk mensukseskan gelaran Sea Games di Sumsel ini. “Kami masih menunggu keputusan dari panpel atau Koni Sumsel, apakah Muaraenim diberi tanggung jawab untuk menggelar salah satu cabang olahraga di Sea Games XXVI ini,” ungkap Nurul. Lebih lanjut Nurul menuturkan, Kabupaten Muaraenim beberapa waktu lalu pernah menyelenggarakan kejuaraan nasional sepak takraw. ”Jika diberi kepercayaan untuk menjadi penyelenggara cabang olah raga sepak takraw, kami (Kab Muaraenim) sangat siap,” kata Nurul optimis. Sumatera Selatan sendiri sebagai tuan rumah Sea Games XXVI 2011 mendapatkan tambahan sembilan cabang olah raga dari Komite Olahraga Indonesia. Semula, kota yang terkenal dengan ikon Sungai Musi ini hanya dipercaya menyelenggarakan 12 cabang olah raga saat wacana Sea Games digelar di empat provinsi. Namun, seiring dengan perubahan menjadi dua provinsi, maka terjadi penambahan cabang olah raga. Adapun kesembilan cabang olah raga tambahan tersebut, tujuh di antaranya merupakan limpahan dari Provinsi Jawa Tengah, yaitu panahan, sepak takraw, sepatu roda, biliar, soft tenis, tinju, dan bridge, serta dua cabang olah raga dari Provinsi Jawa Barat, yakni renang dan softball. Sedangkan dua belas cabang olah raga sebelumnya adalah atletik, menembak, wushu, gulat, sepak bola, renang, panjat dinding, polo air, loncat indah, angkat berat dan binaraga, serta senam. Dengan menjadi penyelenggara event berskala interntional seperti Sea Games, merupakan kebanggan tersendiri bagi pemprov dan masyarakat Sumsel. Sudah seharusnya kita bisa memanfaatkan event ini sebagai promosi daerah. Tidak hanya sebagai pemacu bagi atlet Sumsel untuk berprestasi lebih baik, tetapi moment ini juga dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan di Palembang dan sekitarnya. Sehingga tidak hanya sukses dipenyelenggaraan saja tetapi juga sukses di sektor ekonomi. ] Amri/Fir

| Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010

7


Australia Hibahkan 1.000 Sambungan PDAM Rumah Tangga Pemerintah Australia menghibahkan 1.000 sambungan PDAM kepada PDAM Tirta Lematang Enim Muaraenim. Hibah ini khususnya disasarkan bagi rumah tangga yang berhak menerima air dari PDAM.

Direktur PDAM Tirta Lematang Enim H Mirza Jaya SE (kiri) menunjuk kualitas air yang saat ini diolah PDAM sebelum didistribusiskan ke pelanggan.

K

inerja PDAM Tirta Lematang Enim Muaraenim, kian hari terus menunjukkan prestasi yang luar biasa. Setelah sebelumnya mendapatkan bonus dana Rp 6 miliar untuk pengembangan air bersih karena mampu menyelesaikan pinjaman dana dari World Bank. Kini perusahaan ini kembali mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Australia. Negara Kangguru ini telah menghibahkan 1.000 sambungan PDAM bagi rumah tangga. Hibah diberikan karena perusahaan tersebut berdasarkan hasil audit yang dilakukan BPKP dianggap sehat. Bahkan dari sekian banyak PDAM sekala kecil di Provinsi Sumsel, PDAM Lematang Enim Muaraenim dinilai paling sehat. Direktur PDAM Tirta Lematang Enim Muara Enim, H Mirza Jaya SE, kepada wartawan mengatakan, hibah yang diberikan pemerintah Australia, selain PDAM Muaraenim dinilai sehat, juga konsen terhadap pembangunan air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah di pedesaan. ”Penilaian sehat ini sesuai hasil audit BPKP. Dalam audit itu penilaian sehat yang dilakukan di antaranya

8

hutang luar negri sudah tidak ada masalah dan sudah lunas. Kinerja PDAM yang dinilai meliputi oprasional, keuangan, dan administrasi,” jelasnya. Saat ini, lanjutnya, masyarakat perkotaan termasuk masyarakat yang tinggal di kota dan kecamatan di wilayah Muaraenim, sudah 47 persen menikmati air PDAM. Dengan adanya hibah sambungan tersebut, nantinya akan diberikan kepada masyarakat yang dinilai berhak untuk menerimanya. Saat ini biaya sambungan PDAM ke rumah tangga mencapai Rp 1,2 juta. Dijelaskannya, untuk meningkatkan kualitas air PDAM tersebut, guna mengatasi keluhan para pelanggan, pihaknya tengah membangun kolam prasidimentasi (kolam Pengendapan) di Intake Pelitasari. ”Kelemahan kita selama ini tidak memiliki kolam prasidimentasi, sehingga kualitas airnya tidak sesuai yang diharapkan para pelanggan. Untuk itu kita tengah membangun kolam prasidimentasi tersebut,” jelasnya lagi. Pembangunan kolam tersebut dilakukan secara multi yers (tahun jaman) menggunakan dana bantuan World Bank selama empat tahun ang-

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 |

garan. Dana yang dibutuhkan untuk membangun kolam tersebut mencapai Rp 12 miliar. Selain membangun kolam prasidimentasi, juga akan dilakukan pembangunan water treatment plant (WTP) dan memperbesar kapasitas intake. Dengan adanya pembangunan tersebut, diharapkan pendistribusian air kepada pelanggan akan tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat mutu. Sehingga pendistribusian air kepada pelanggan setiap jalur akan bisa berlangsung selama 12 jam yang selama ini hanya 6 jam. ”Dengan pembangunan kolam prasidimentasi akan terjadi peningkatan kapasitas dari sebesar 20 liter per detik, menjadi 70 liter per detik. Arahnya kita harapkan pendistribusian air kepada pelanggan dapat berlangsung selama 24 jam,” urainya. Dikemukakannya, agar pendistribusian tersebut bisa berlangsung selama 12 jam setiap jalur, pihaknya juga akan melakukan perbaikan terhadap instalasi pipa. Sehingga kapasitas air 70 liter/detik, akan dapat tersalurkan dengan baik tanpa ada kebocoran. ”Kalau sekarang cukup banyak kendala yang kita hadapi. Selain kualitas air baku yang terkadang sangat buruk sehingga biaya produksi semakin tinggi dan masih banyak terjadi kebocoran pipa,” ungkapnya seraya berucap saat ini jumlah pelanggan PDAM di Kota Muaraenim sebanyak 6.614 sambungan. Biaya produksi yang dikeluarkan selama ini sebesar Rp 4.416/m3. Biaya tersebut jika kondisi air baku Sungai Enim dalam kondisi normal. Jika dalam kondisi tidak normal sangat kotor dan keruh, akan terjadi biaya penambangan produksi. Terutama penambahan bahan kimia tawas. Biasanya hanya dibutuhkan 150 kg/hari. Tetapi jika air baku sangat buruk akan terjadi kenaikan mencapai 150 persen. Sementara tarif dasar PDAM kepada pelanggan sebesar Rp 2.500/m3. Dengan tarif sebesar itu, maka PDAM masih melakukan subsidi. ] Rsm


Tahun ini, dari 15 kabupaten/kota di Sumsel, Kota Muaraenim masuk empat besar penilaian penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahap pertama dari Kementerian Perhubungan RI. Peluang mendapatkan penghargaan WTN untuk keempat kalinya.

K

eindahan dan kebersihan Kota Muaraenim yang senantiasa terjaga dengan baik membuat Kota Serasan Sekundang ini setiap tahunnya mendapatkan penghargaan Piala Adipura dari Presiden RI. Selain piala adipura, Kota Muaraenim juga sudah tiga tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan piala dan piagam penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Menteri Perhubungan RI. Penghargaan Wahana Tata Nugraha adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik. Penghargaan ini diberikan setiap tahun. Penilaian dilakukan atas kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang, dan kota kecil. Aspek penataan transportasi yang berkelanjutan dan berbasis kepentingan publik serta ramah lingkungan mendapat pertimbangan terbesar dalam penilaiannya. Penghargaan tersebut diterima, karena Kota Muaraenim berhasil

Kepala Dinas Perhubungan Muaraenim, Drs H Fathur Rahman.

Muaraenim Masuk 4 Besar Penilaian WTN Tahap Pertama melaksanakan ketertiban lalu lintas dan kelengkapan fasilitas infrastruktur pendukung lainnya. Pada tahun ini, Kota Muaraenim kembali mendapatkan penilaian penghargaan WTN dari Kementerian Perhubungan RI. Dari 15 kabupaten/kota di Sumsel, yang dilakukan penilaian oleh tim Wahana Tata Nugraha (WTN) pusat bidang tertib lalu lintas. Kota Muaraenim masuk empat besar pada

Tim WTN pusat dan Provinsi Sumsel didampingi Petugas Dishub Muaraenim tengah melakukan penilaian terhadap fasilitas lalu lintas dalam kota Muaraenim.

penilaian tahap pertama. Sedangkan tiga kota lainnya, yakni Kota Palembang, Kota Lubuk Linggau, dan Kota OKUT. �Pada penilaian pertama kita masuk ke dalam empat besar, sekarang tim kembali melakukan penilaian tahap kedua dengan melakukan investigasi ke lapangan,� jelas Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Muaraenim, Drs Syahrul Effendi, ketika mendampingi tim penilai WTN pusat. Menurutnya, tim yang melakukan penilaian tahap kedua berjumlah 6 orang yakni, 3 orang berasal dari Departemen Perhubungan pusat dan 3 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel. Penilaian yang dilakukan di antaranya sarana dan prasarana lalu lintas, rambu-rambu jalan, marka jalan, halte, dan terminal. Selain itu trotoar badan jalan dan penyelenggaraan angkutan umum. �Setelah penilaian tahap kedua, tim juga akan melakukan penilaian tahap ketiga yang diperkirakan bulan Desember mendatang. Dalam penilaian itu, skor terendah yang diberikan tim yakni 70. ] Rsm

| Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010

9


Tingkatkan Penjualan PTBA Bangun Jalur Kereta Api PTBA bersama PT BATR akan membangun jalur kereta api khusus batubara dan pelabuhan khusus batubara beserta sarana infrastruktur penunjang. Tujuannya, agar volume penjualan batubara terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Rangkaian gerbong kereta api batubara.

P

ada periode Januari-September 2010 PT Bukit Asama (Persero) Tbk berhasil meningkatkan volume penjualan batubaranya sebesar 12 persen. Jika pada periode yang sama 2009 volume penjualan sebesar 8,73 juta ton, pada 2010 mengalami peningkatan menjadi 9,78 juta ton. Komposisi penjualan batubara PTBA masih didominasi oleh pasar domestik sebesar 64 persen dari total penjualan. Sisanya, 36 persen, merupakan penjualan di pasar ekspor. Namun dari sisi pendapatan PTBA justru mengalami penurunan. Turunnya harga batubara mengakibatkan revenue (pendapatan) PTBA pada periode Januari-September 2010 menjadi tergerus hingga 10 persen menjadi Rp 5,9 triliun dibanding periode yang sama 2009 yang memproleh pendapatan sebesar Rp 6,5 triliun. Di pasar domestik pada kwartal ketiga tahun ini harga jual rata-rata (tertimbang) batubara PTBA sebesar Rp 613,214 per ton atau mengalami penurunan 18 persen dibanding harga jual rata-rata pada periode yang sama pada 2009 sebesar Rp 751.428 per ton. Untuk pasar ekspor juga mengalami hal yang sama. Jika pada periode yang sama 2009 harga jual

10

rata-rata sebesar USD 69,98 perton, maka di 2010 harga jual rata mengalami penurunan menjadi USD 65,44 per ton, atau mengalami penurunan sebesar 6 persen. Sementara dari sisi biaya, Harga Pokok penjualan (HPP) mengalami kenaikan menjadi Rp 3,2 triliun. Menurut Corporate Secretary PTBA Achmad Sudarto, kenaikan HPP ini disebabkan pada periode itu terjadi kenaikan tarif angkut kereta api. Dengan turunnya harga jual batubara tahun ini tentu berimbas pada laba PTBA. Untuk periode Januari-September 2010 ini Laba Kotor PTBA turun menjadi sebesar Rp 2,64 triiiun, Laba Usaha menjadi Rp 1,63 triliun, dan Laba Bersih juga mengalami penurunan menjadi Rp l,4 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2009, dimana PT BA berhasil memperoleh Laba Bersih sebesar Rp 2,23 triliun. Di sisi lain, untuk lebih meningkatkan volume penjualan di tahun-tahun mendatang, PTBA bersama-sama dengan mitra usahanya melalui perusahan patungan PT BA Transpacific Railway (PT BATR), akan membangun jalur kereta api khusus batubara dan pelabuhan khusus batubara beserta sarana infrastruktur penunjang. Pan-

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 |

jang jalur kereta api khusus yang akan dibangun ini sekitar 307 kilo meter dengan kapasitas angkut mencapai 25 juta ton pertahun. Jalur kereta api khusus ini akan mengangkut batubara PTBA dari Tambang Batubara Banko Tengah, di Tanjung Enim Provinsi Sumatera Selatan ke Pelabuhan Baru di Provinsi Lampung. PT BATR sendiri merupakan Perusahaan Patungan antara PTBA (10%), PT Transpacific Railway Infrastructure (80%), dan China Railway Engineering Corporation (10%). Penandatangan kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) antara PT BATR dan China Railway Group Limited telah dilaksanakan pada Maret 2010 lalu. China Railway Group Limited sendiri merupakan perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh China Railway Engineering Corporation (CREC). Saat ini kontraktor EPC sedang mengerjakan detail design (Engineering). Angkutan kereta api ini ditargetkan akan mulai beroperasi secara komersiai pada tahun 2014, dan akan meningkatkan produksi batubara PTBA secara signifikan. Pada tahun- tahun mendatang, PTBA berencana tidak hanya meningkatkan pertumbuhan volume penjualan secara signifikan, akan tetapi PTBA juga akan terus melaksanakan langkah-langkah efisiensi di setiap lini kegiatan operasionalnya dalam rangka mempertahankan biaya produksi yang rendah secara berkesinambungan. Salah satu usaha untuk meningkatkan efisiensi adalah membangun PLTU untuk pemakaian sendiri, yaitu PLTU (3x10 MW) di lokasi tambang Tanjung Enim dan PLTU (2x8 MW) di lokasi Pelabuhan Tarahan. Progres pembangunan PLTU (3x10 MW) di Tanjung Enim telah mencapai 76% pada akhir bulan September 2010 dan ditargetkan sudah bisa mulai operasi pada triwulan 2 pada 2011. Sedangkan kontraktor EPC (Engineering, Procurement, and Construction), untuk PLTU (2x8 MW) di Pelabuhan Tarahan pada Agustus 2010 telah ditunjuk dan saat ini sedang dalam proses negosiasi kontrak. EPC untuk PLTU (2x8 MW) direncanakan sudah dapat dimulai pada awal tahun 2011 dengan jangka waktu penyelesaian pekerjaan 24 bulan. ] Amr


Ketua Umum YPM Muaraenim bangkit, menyerahkan edisi perdana Majalah Kabar Serasan pada Bupati Muaraenim.

Ir H Muzakir Sai Sohar:

Pentingnya Menjalin Komunikasi Bupati Kabupaten Muaraenim, Ir H Muzakir Sai Sohar, merupakan sosok yang sangat menjaga silaturahmi komunikasi. Jika terbina dengan baik, maka akan menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi antara masayarakat dan pemerintah, sehingga pada gilirannya nanti pembangunan yang dilakukan merupakan tanggung jawab bersama.

B

ertempat di Resto Caping Gunung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada tanggal 30 Oktober 2010, Yayasan Pemberdayaan Masyarakat (YPM) Muaraenim Bangkit menyelenggarakan pertemuan masyarakat Kabupaten Muaraenim yang berada di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Sebelumnya ajang silaturrahim yang melibatkan banyak kalangan masyarakat dan tokoh yang berasal dari Kabupaten Muaraenim diperantauan, khususnya Jabodetabek dengan pemimpin daerahnya, bisa dikatakan tidak pernah terjadi. Hal berbeda dilakukan oleh Ir Muzakir Sai Sohar. Bupati satu ini memandang pentingnya menjalin komunikasi dengan seluruh masyarakat asal Muaraenim yang berada di perantauan, khususnya di Jabodetabek. Sejak 2009 di tahun pertama dia menjadi bupati, Muzakir telah menjalin komunikasi dengan warga

dan tokoh masyarakat Kabupaten Muaraenim. Salah satunya dalam bentuk silaturrahim tahunan. Lewat acara ini, maka akan terjalin komunikasi dua arah. Satu sisi, bupati selaku pimpinan pemerintah kabupaten, berkesempatan memaparkan program pembangunan, baik yang akan, sedang, dan telah dilakukan. Dari sisi lain, warga masyarakat dan para tokoh dapat menyampaikan saran dan pendapat, ataupun usulan menyangkut arah pembangunan yang mesti dilakukan sesuai yang dibutuhkan. Kali ini pelaksana acara, seperti tahun sebelumnya, tetap dipercayakan kepada Yayasan Pemberdayaan Masyarakat (YPM) Muaraenim Bangkit. Sama seperti tahun 2009, silaturrahim tahunan masyarakat Kabupaten Muaraenim dan Bupati Muzakir tahun ini juga dihadiri sekitar 300 orang. Terdiri dari warga dan para tokoh masyarakat Kabupaten Muaraenim lintas profesi dan para pimpinan BUMN

dan BUMS di Kabupaten Muaraenim. Tampak hadir Direktur Pengembangan Usaha PTBA Herry Supriyanto, anggota DPR RI Edhy Prabowo, anggota DPD asal Sumsel Abdul Aziz, anggota KPU Pusat Syamsul Bahri, dan Pengusaha Nasional Dewi Motik Pramono, serta tokoh-tokoh masyarakat asal Kabupaten Muaraenim lainnya. Sedangkan dari jajaran Pemerintah Kabupaten Muaraenim, selain bupati, hadir juga beberapa Kepala dinas di lingkungan Pemkab Muaraenim, Wakil Ketua DPRD Muaraenim Akwam dan beberapa anggota DPRD lainnya. Bupati Muzakir mengharapkan agar ajang silaturrahim tahunan ini tidak hanya dapat mempererat hubungan antara sesama masyarakat Kabupaten Muaraenim yang berada di perantauan. Lebih dari itu mampu menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi antara masayarakat dan pemerintah, sehingga pada gilirannya nanti pembangunan yang dilakukan merupakan tanggung jawab bersama. Tentunya dengan pemikiran yang sifatnya membangun demi meneruskan dan mewujudkan cita-cita pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat sebagaimana telah tercermin dalam visi Kabupaten Muaraenim “SMAS” (Sehat, Mandiri, Agamis, dan Sejahtera). Pada kesempatan itu, Ketua Umum YPM Muaraenim Bangkit, Firdaus Masrun, memanfaatkan acara ini untuk memperkenalkan Majalah “Kabar Serasan”. Media bulanan ini yang diterbitkan yayasan ini mengulas berbagai informasi pembangunan Kabupaten Muaraenim. Sebagian oplah majalah ini akan dibagi gratis kepada warga masyarakat Kabupaten Muaraenim dengan harapan tersebarnya informasi pembangunan Pemkab Muaraenim secara reguler dan berkelanjutan. Yayasan ini juga mencanangkan Gerakan Cinta Daerah ditandai peluncuran stiker I Love Muaraenim, dan dibagikan secara gratis kepada semua peserta pertemuan. Firdaus pun berharap agar ajang silaturrahim ini menjadi momentum yang tepat dalam meningkatkan ukhuwah--tali persaudaraan—di antara masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Muaraenim yang berada di Jabodetabek agar ikut berperan dalam pembangunan nasional pada umumnya dan bagi pembangunan daerah khususnya. ] Amr

| Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010

11


LENSA SERASAN

Bupati Muaraenim memberikan piala kepada salah satu peserta favorit pergelaran seni tari dan lagu daerah Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan.

Wakil Bupati Muaraenim, H Nurul Aman membuka pergelaran seni tari dan lagu daerah se-Sumatera Selatan Tahun 2010.

Wakil Bupati Muaraenim ketika mengunjungi stand pameran Dinas Koperasi dan UKM Kab Muaraenim.

Bupati Muaraenim berfoto bersama tokoh asal Kabupaten Muaraenim sesaat setelah penyerahan edisi perdana Majalah Kabar Serasan dalam acara silaturrahim masyarakat Kab. Muaraenim se-Jabodetabek di TMII.

Acara silaturrahim masyarakat Kab. Muaraenim se-Jabodetabek di Resto Caping Gunung TMII, Jakarta, akhir Oktober 2010.

Asisten II Pemkab Muaraenim, Najib Abdullah dan Kabag Kesra, Rusdi Khaerullah, nyanyi bersama saat acara silaturrahim masyarat Kab Muaraenim se-Jabodetabek.

12

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 |


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.