PRESENTASI KONSEP LAPORAN AKHIR
Studi Dan Detail Desain Waduk Diponegoro
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maksud, Tujuan, Dan Sasaran
Lingkup Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan
•LATAR BELAKANG Sejalan dengan pertumbuhan wilayah di sekitar Tembalang sebagai komplek pendidikan dan pemukiman telah mendorong tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat, maka kebutuhan masyarakat akan berbagai sarana dan prasana meningkat pula, yang salah satunya kebutuhan air baku.
Artificial Lake
1. Salah satu upaya konservasi air dan pengendalian daya rusak air yang langsung dapat dirasakan manfaatnya 2. Meningkatkan pengisian air tanah serta memperbaiki kualitas air di bagian hilirnya. Penyediaan air baku laboratorium seperti laboratorium hidrolika, perikanan, teknik lingkungan, hidrografi dan lain-lain. Laboratorium lapangan seperti pengolahan air baku, pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dan operasi waduk. Rekreasi seperti dayung, pemancingan dan lain-lain.
MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN PEKERJAAN Maksud
Memperoleh gambaran data secara lengkap di sekitar lokasi rencana waduk serta
Mengamanatka n UU No.7 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Tujuan
Menampung kelebihan air hujan dan air permukaan (run off) di musim hujan dan memanfaatkannya di musim kemarau, terutama untuk
Keperluan air baku laboratorium Undip dan sebagai sarana laboratorium lapangan seperti laboratorium hidrolika, perikanan, teknik lingkungan, pembangkit listrik tenaga mikro hidro dan lain-lain
Sasaran
Tersedianya gambaran yang lengkap berdasarkan kajian terkini
LINGKUP PEKERJAAN
1.
Orientasi / inventarisasi lapangan dan identifikasi permasalahan yang ada.
2.
Penentuan lokasi bendungan, borrow area, quarry serta penentuan titik bor, test pit dll.
3.
Survey lapangan untuk mengetahui kondisi sosial-ekonomi, lingkungan dan konservasi.
4.
Pengukuran topografi dan penggambaran
5.
Penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah
6.
Analisa hidrologi
7.
Detail desain : ď Ž Analisis tubuh bendungan terhadap longsoran dan rembesan ď Ž Analisis stabilitas bangunan pelimpah dan bangunanbangunan pelengkap ď Ž Pekerjaan mekanikal dan elektrikal (PLTMH)
8.
Penggambaran
9.
Pekerjaan uji model fisik / model test pelimpah.
10.
Pembuatan Laporan :
Laporan Pendahuluan Laporan Bulanan Laporan Kriteria Perencanaan Laporan Antara/ Interim Laporan Akhir Sementara Laporan Akhir Laporan Utama Laporan Ringkasan Laporan Pendukung (Lap. Survey Topografi, Hidrologi, Sosek Lingkungan dll) Rencana Anggaran Biaya Dokumen Pengadaan Jasa Pemborongan dan Spesifikasi Teknis CD (File laporan, gambar, foto-foto dll.)
Peta Lokasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN
Kondisi Topografi
Kondisi Sosial Ekonomi
Konsep Perencanaan Konservasi
Kondisi Lingkungan Keairan
Kondisi Geologi Permukaan
KONDISI TOPOGRAFI
Waduk Diponegoro terletak dalam wilayah Kecamatan Tembalang dan Kecamatan Banyumanik,
Luas tangkapan air 917 Ha yang sebagian besar berupa pemukiman dan ladang,
Elevasi tertinggi pada bagian daerah tangkapan air 300 m MSL dan
Bagian hilir ditempati pemukiman dan kampus UNDIP dengan ketinggian tebing sekitar rencana waduk 195 m MSL.
Permukaan tanah sekitar rencana waduk mempunyai morfologi bergelombang, sedangkan penampang Kali Krengseng/Seketak sempit dan berbentuk “V” dengan kemiringan cukup landai.
Daerah tampungan waduk berbentuk V dan agak melandai pada sisi kanan
KONDISI SOSIAL EKONOMI
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Semarang Per Kecamatan
Perkembangan PDRB Kota Semarang Tahun 2001 - 2006 Nilai PDRB (juta Rp.)
30,000,000 25,000,000 20,000,000 Konstan
15,000,000
Berlaku 10,000,000 5,000,000 2001
2002
2003
2004
2005
2006
Tahun Sumber : BPS Kota Semarang, 2006
Data Kependudukan Kecamatan Tembalang
Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Tembalang
Sumber : Kecamatan Tembalang Dalam Angka, 2005
Data Kependudukan Kecamatan Banyumanik
Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Banyumanik
Sumber : Kecamatan Banyumanik Dalam Angka, 2005
Tataguna Lahan di Kec. Tembalang Persentase Luas Wilayah Kec. Tembalang Berdasarkan Penggunaannya
Tataguna Lahan di Kec. Banyumanik Persentase Luas Wilayah Kec. Banyumanik Berdasarkan Penggunaannya
KONDISI KONSERVASI
Daerah Tangkapan Air (DTA) Kali Krengseng
Luas Kelurahan yang termasuk DTA Kali Krengseng
PENGGUNAAN LAHAN DTA KALI KRENGSENG
KEMIRINGAN LAHAN DTA KALI KRENGSENG
Curah Hujan Terdekat pada DTA Waduk
Kondisi Vegetasi
Kondisi Tanah
Jenis tanah pada DTA Kali Krengseng adalah jenis Ultisol.
Solum tanah dangkal, kurang dari 30 cm,
Sangat masam dan kesuburan rendah, Tekstur liat berpasir, warna kemerahan. Umumnya ditumbuhi semak belukar, Umumnya dijumpai pada perbukitan, bergelombang sampai curam.
Jenis tanah ultisol dominan adalah Typic haploudult.
Nilai K (erodibilitas tanah) bervariasi dari ringan sampai sedang (0,17-0,29), Tingkat bahaya erosi ringan sampai sedang (6 sampai 13 ton/ha/thn).
Erosi Eksisting Tahun 2008
Erosi Eksisting Tahun 2008
Nilai Sedimen Tahun 2008
Volume Sedimen Dapat Ditolerir / Dikehendaki
Sasaran konservasi dalam rangka pelestarian pembangunan Waduk Diponegoro bertujuan agar umur waduk yang direncanakan selama 50 tahun dapat tercapai. Selama 50 tahun tersebut volume tampungan sedimen yang dapat ditolerir / diinginkan maksimum sebesar 2787 m3 atau volume sedimen tampungan per tahun maksimum yang dapat ditolerir adalah 55,74 m3/thn atau 89,184 ton/thn (ď ˛=1,6 ton/m3)
Perbandingan kondisi sediment dan erosi eksisting tahun 2008 dengan kondisi yang dapat ditolerir
UPAYA KONSERVASI Disesuaikan dengan kondisi Penggunaan lahan yang akan datang yang tadinya sawah tadah hujan, tegalan, perkebunan ddl. Berubah menjadi Pemukiman diberbagai penggunaannya
Perubahan Tata Guna Lahan
Erosi = 0 Run Off ďƒ¨ Meningkat
Memperkecil Run Off : Dibuat Sumur-sumur Resapan Di Rumah Penduduk
Upaya Konservasi lahan kosong milik UNDIP Penanaman vegetasi permanen dilakukan dengan jarak tanam 3 x 3 m dengan komposisi : ~. 70% tanaman utama (Acacia mangium),
~. 20% tanaman daun lebar (Mahoni, Jeunjing, Tanjung), ~. 10% tanaman MPTS (Durian, Petai, Mangga, Nangka, dll)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat DTA Kali Krengseng
Peta
KONDISI LINGKUNGAN KEAIRAN
Manfaat Manfaat pembangunan Waduk Diponegoro : Penyediaan air baku Laboratorium UNDIP dan sebagai sarana Laboratorium Lapangan termasuk sarana untuk PLTMH Meningkatkan pengisian air tanah di bagian hilir bendungan.
Evaluasi Kualitas Air K. Krengseng terhadap Kriteria Air Kls 1 PP 82/2001
Evaluasi Kualitas Air
Hasil Analisa Laboratorium Terhadap Kualitas Air Kali Krengseng
Prakiraan Produksi Sampah dari Lingkungan UNDIP
Prakiraan Produksi Limbah dari Lingkungan UNDIP
Prakiraan Produksi Limbah dari Kecamatan Banyumanik dan Tembalang yang Berpotensi Pencemaran Bagi Waduk
Timbulan Sampah di Kecamatan Banyumanik dan Tembalang Tahun 2008
Komposisi Limbah Cair dari Lingkungan UNDIP
Diagram Pengelolaan Sampah Permukiman
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)
& RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
RKL : TUJUAN : Sebagai acuan untuk mencegah, mengendalikan, menanggulangi dampak negatif penting akibat pembangunan W.Dipenogoro, dan mengembangkan dampak positif.
KEGUNAAN : Petunjuk Dampak Penting yg timbul& cara penanggulangannya, sehingga dampak negatif dapat dicegah&ditanggulangi serta manfaat proyek dapat ditingkatkan. Petunjuk bagi pemrakarsa, pengelola kegiatan &instansi terkait mengenai lingkup tugas dan tanggung jawab pengelolaan lingkungan suatu kegiatan.
RPL : TUJUAN • Umpan Balik Keberhasilan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Masukan Penyempurnaan Pengelolaan Lingkungan • Melengkapi Data Pendukung utk Mengevaluasi & Memantapkan Pelaksanaan Program Pengendalian,Pengembangan &Pemanfaatan SDA (Pasok Air Waduk) • Memantapkan Pelaksanaan OP , Sistem Pengendalian ,Pengembangan& Pemanfaatan SDA yg Efektif& Efisien KEGUNAAN Acuan Pemantauan Lingkungan Atas Hasil Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Memberi Kejelasan Ke Masyarakat /Pengelola Kegiatan &Instansi Terkait Tentang Lingkup Tugas - Tanggung Jawab Dalam Kegiatan Pematauan Lingkungan
RKL dan RPL disesuaikan dengan Tahapannya
Tahap Pra Konstruksi Keresahan & Kecemburuan Sosial Hilangnya lahan terbuka menjadi genangan waduk
Tahap Konstruksi Kecemburuan sosial. Perubahan Ekosistem (Hulu &Hilir Waduk) Kebisingan Lingkungan & Pengotoran Udara
Tahap Paska Konstruksi Perubahan pola lahan terbuka menjadi aquatis Perubahan sosial ekonomi masyarakat
Kegiatan lain yang Terkait Sedimentasi Waduk Diponegoro Memburuknya kualitas air waduk Terkumpulnya sampah terapung
KONDISI GEOLOGI PERMUKAAN
Fisiologi & Morfologi
ď Ž
Lokasi Penyelidikan
Peta Geologi Regional Skala 1:100.000
LOKASI PEKERJAAN
Aluvium Dataran Pantai, Sungai dan Danau
Formasi Kalibeng
Formasi Gunungapi Kaligesik
Formasi Kerek
Formasi Kali Getas
Andesit
Formasi Damar
Peta Geologi Teknik. Skala 1:100.000
U
S
LOKASI PEKERJAAN
R(sc) Lempungan Pasir Berkerikil
SURVEY PENGUKURAN TOPOGRAFI Lingkup Kegiatan
Titik Acuan
Daftar BM
LINGKUP KEGIATAN
LINGKUP KEGIATAN 1) Perintisan dan pemasangan patok poligon 2)
Pengukuran kerangka horizontal dan vertikal
3)
Pengukuran memanjang dan melintang rencana bendungan
4)
Pengukuran detail dan situasi
5)
Perhitungan data ukur
6)
Proses penggambaran
VOLUME KEGIATAN 1)
Pengukuran dan pemetaan situasi rencana site waduk dan bangunan pelengkapnya skala 1:500, dengan interval garis ketinggian 1 meter
2)
Pengukuran potongan melintang sungai, 200 m ke hulu dan 200 m ke hilir dari lokasi rencana As waduk dengan interval pengukuran 5 meteran,
3)
Pengukuran dan pemetaan situasi daerah genangan skala 1:1000.
TITIK ACUAN
Daftar Koordinat dan Elevasi BM Waduk Diponegoro Koordinat
Tinggi
Nama Bench Mark
Ordinat (Y) m
Atas Pilar (Z) m
Keterangan
Absis (X) m
1.
BM.01 BBWS-PJ
438.903,6900
9.220.531,0572
179,096
BM. Baru
2.
BM.02 BBWS-PJ
438.942,3867
9.220.365,3752
181,397
BM. Baru
3.
BM.03 BBWS-PJ
438.450,1462
9.220.266,5940
191,845
BM. Baru
4.
BM.GD.05
438.102,8586
9.220.279,8666
210,096
BM UNDIP
5.
BM.GD.16
438.143,6335
9.220.466,9442
211,207
BM UNDIP
6.
BM.GD.23
438.052,3100
9.220.022,8064
195,241
BM UNDIP
7.
BM.GD.24
438.496,2517
9.220.142,9083
194,447
BM UNDIP
8.
BM.GD25
438.764,4326
9.220.266,8142
185,534
BM UNDIP
9.
BM.5A
438.099,0453
9.220.144,2044
197,692
BM UNDIP
10.
BM.23A
438.164,0037
9.219.992,3942
191,879
BM UNDIP
11.
BPN
438.918,1374
9.220.534,3985
-
BPN
12.
BPN.004
438.938,7635
9.220.439,5085
177,053
BPN
13.
CP.
438.956,8810
9.220.368,8255
182,916
BPN
No.
Deskripsi BM
SKET LOKASI SEKITAR :
U
SKET DETAIL :
U
SKET LOKASI SEKITAR :
U
SKET DETAIL :
U
KETERANGAN :
KETERANGAN :
PT. JASAPATRIA GUNATAMA
PT. JASAPATRIA GUNATAMA
Hasil Topografi
PENYELIDIKAN GEOLOGI TEKNIK & MEKANIKA TANAH Lingkup Penyelidikan
Penampang Geologi
Hasil Pengujian Tanah, Sirtu, Batu
Dokumentasi
Lingkup Penyelidikan
Pemetaan geologi teknik rencana tapak bendungan (dam site) skala 1 : 500 dan daerah genangan (reservoir area) skala 1 : 1.000
Pemboran inti pada rencana tapak bendungan dengan pengujian di lapangan seperti uji penetrasi standar (SPT test) dan uji kelulusan air bertekanan (packer pest).
Penggalian sumuran uji (test pit) pada daerah genangan (borrow area).
Pengujian laboratorium mekanika tanah dan batuan untuk material konstruksi, pondasi bangunan (bendungan, pelimpah, saluran pengelak) dan pembetonan.
Daftar Penyelidikan Pemboran Inti
Daftar Penyelidikan Sumuran Uji
PETA GEOLOGI – DAERAH GENANGAN
PETA GEOLOGI - TAPAK BENDUNGAN
PELAKSANA PEKERJAAN
JENIS BANGUNAN
LOKASI
NOMOR BOR
SKALA
PT JASAPATRIA GUNATAMA
AS BENDUNGAN
PELIMPAH / TUMPUAN KIRI
BM - 1 / BB-1 (1 - 30 m)
1 : 100
- Keterpilihan
Nonporfiritik Gelas
- Kemas
- Homeoblastik :
Elevasi :
lepidoblastik Nematoblastik
Inklinasi :
Vertikal
Azimut :
N-E
Granoblastik - Heteroblastik
PUTAR
Contoh di Simpan di
Semarang
76 mm
- Keterpilihan
Fenerik Afanitik : Porforitik Nonporfiritik Gelas
- Kemas
SKALA 1 : 100
- Homeoblastik :
Elevasi :
lepidoblastik Nematoblastik
Inklinasi :
Vertikal
Azimut :
N-E
Granoblastik - Heteroblastik
: Lemah
1
2
3
3
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
Terpisah
Mudah dipotong dengan Tangan
> 10
:
Mudah pecah oleh pukulan ringan palu geologi
:
Pecah oleh pukulan keras palu geologi
:
Sukar pecah oleh pukulan keras palu geologi dan berbunyi nyaring Sukar pecah oleh pukulan palu godam
: Sangat Kuat
AIR PEMBILAS YANG KELUAR
:
S. P. T
: Sangat Rapat
241 - 700 : Sedang
> 1600
PEMERIAN Tanah berkohesi : nama, warna, konsistensi, kelulusan Tanah tak berkohesi : nama, warna, kebundaran, keterpilihan, kepadatan relatif, kelulusan Batu : nama, warna, struktur, besar butir, tekstur, pelapukan, diskontinuitas, kekuatan, kelulusan TUFA BREKSI, abu kecoklatan, berbutir halus kasar, lapuk kuat-sempurna, kekuatan sangat lemah, komposisi andesitik.
-2
-2
-3
-4
-6
10 - 10 -6
<2
: Sangat Lembek :
2-4
: Lembek
:
Mudah dibentuk oleh tekanan jari
5-8
: Teguh
:
Dapat dibentuk oleh tekanan kuat jari
:
Tidak dapat dibentuk oleh tekanan jari
15 - 30 : Sangat Kaku
:
Rapuh (getas) atau sangat liat
: Tinggi : Sedang : Rendah
< 10
-6
Keluar diantara jari bila ditekan
9 - 15 : Kaku
: Sangat Tinggi
10 - 10
10
TEKST BATU MALIHAN
TEKST. BATU BEKU
KEMAS
TERPILAH BURUK
TERPILAH SEDANG
TERPILAH SANGAT BURUK
< 60
701 - 1600 : Kuat
GRAFIK
TANGGAL
1
2
20
KEDALAMAN (m)
INTERPRETASI
: Rapat
Nemato Porfiritik
Granoblastik
OBSERVATION WELL
: Sangat Rendah
UJI LAB. UJI LAPANGAN UJI PENGUJIAN PENGUJIAN KELULUSAN HASIL
INTERPRETASI
KEDALAMAN (m)
70 - 240
200 - 60
Lapidoblastik
Nematoblastik
KONSISTENSI
: Sangat Jarang
2000 - 600 : Jarang 600 - 200 : Sedang
Gelas
INSTRUMENTASI
: Sangat padat
: Sangat lemah :
> 2000
HASIL
: Urai
30 - 50 : Padat
IKATAN BUTIR
Sebagian Besar Dapat Diamati Sebagian Dapat Diamati
< 70
INTI YANG TERAMBIL
UJI LAB. UJI LAPANGAN UJI PENGUJIAN PENGUJIAN KELULUSAN HASIL
2 - 10
11 - 30 : Agak padat
> 50
: Sangat Rendah
HASIL
: Sangat Urai
WARNA
OBSERVATION WELL
<4
KEKUATAN (UCS/plt) -2 kg/cm
LSM Seluruh Batu
KEPADATAN REL. (S. P. T)
INSTRUMENTASI
: Sedang
KETERPILIHAN
Sebagianterbuka Sebagianterpisah
TEKSTUR
HASIL
Rapuh (getas) atau sangat liat
TERPILAH BAIK
Terikat
Dapat Diamati
Afanitik Nonporfiritik
Fenerik
Afanitik Porforitik
MACAM
:
TERPILAH SANGAT BAIK
Terikat
Dapat Diamati
LKU
PERMUKAAN BATU
MEMBUNDAR BAIK
Dapat Diamati
Sebagian berubah Sebagian besarberubah Repul, mudah digali Seperti Tanah
Terisi tebal
Lu
15 - 30 : Sangat Kaku
MEMBUNDAR
Tidak berubah
Terisi tipis
MACAM
Tidak dapat dibentuk oleh tekanan jari
MEMBUNDAR TANGGUNG
Tertutup
K (cm/dt)
:
KEBUNDARAN
KEADAAN DISKONTINUITAS
Tidak ada < 20 % pada diskontinuitas > 20 % pada diskontinuitas Seluruh Batu
LSD
KELULUSAN AIR (cm/det)
9 - 15 : Kaku
MENYUDUT TANGGUNG
PERUBAHAN WARNA TLA LRi
CARA
Dapat dibentuk oleh tekanan kuat jari
Terbuka
Tertutup
UNDISTURBED SAMPLE
Mudah dibentuk oleh tekanan jari
:
DISKONTINUITAS (mm)
:
M.A.T
: Lembek : Teguh
: Tinggi
: Sedang
: Sangat Halus
MENYUDUT
2 - 0.06
0.06 - 0.002 : Halus
SIMBOL BATUAN
Keluar diantara jari bila ditekan
2-4
PELAPUKAN
: Sangat Lembek :
: Kasar
60 - 2
< 0.002
%
BESAR BUTIR ( mm )
TEKST BATU MALIHAN
Nemato Porfiritik
Granoblastik
40
TUFA BREKSI, abu kekuningan, komposisi andesitik, berbutir halus - sedang, lapuk sedang-kuat, kekuatan lemah - sedang, diskontinuitas rapat-sangat rapat, struktur masif.
-6
Lapidoblastik
Nematoblastik
5-8
: Rendah
< 10
Gelas
4
3
:
- Kebundaran
: Sangat Kasar
20
LEMPUNG PASIRAN, coklat, lunak, kelulusan sedang.
-6
10
MACAM
PEMERIAN Tanah berkohesi : nama, warna, konsistensi, kelulusan Tanah tak berkohesi : nama, warna, kebundaran, keterpilihan, kepadatan relatif, kelulusan Batu : nama, warna, struktur, besar butir, tekstur, pelapukan, diskontinuitas, kekuatan, kelulusan
-3
-4
10 - 10 -6
Afanitik Porforitik
> 60
: Sangat Tinggi
-2
10 - 10
K (cm/dt)
AIR PEMBILAS YANG KELUAR
:
TEKST. BATU BEKU
KEMAS
Sukar pecah oleh pukulan keras palu geologi dan berbunyi nyaring Sukar pecah oleh pukulan palu godam
KELULUSAN AIR (cm/det)
> 10
Mudah pecah oleh pukulan ringan palu geologi Pecah oleh pukulan keras palu geologi
GRAFIK
%
GRAFIK
Mudah dipotong dengan Tangan
:
-2
Afanitik Nonporfiritik
Fenerik
<2
Terpisah
:
: Sangat Kuat
BM - 4 (1 - 30 m)
TEKSTUR BATU
:
Lubang Bor
80 60 40
PMB (RQD) %
: Sangat Rapat
:
> 1600
NOMOR BOR
TUMPUAN KANAN
27 Agustus 2008
80 60
20
PANJANG (m)
< 60
241 - 700 : Sedang
80 60 40
20
80 60 40
1
: Rapat
701 - 1600 : Kuat
INTI YANG TERAMBIL
2
200 - 60
Lu
: Lemah
:
LOKASI
AS BENDUNGAN
Tanggal Pemotretan Contoh :
KONSISTENSI
: Sangat Jarang
2000 - 600 : Jarang 600 - 200 : Sedang
CARA
: Sangat padat
: Sangat lemah :
70 - 240
> 2000
UNDISTURBED SAMPLE
> 50
Sebagian Besar Dapat Diamati Sebagian Dapat Diamati
< 70
M.A.T
: Urai
30 - 50 : Padat
KEKUATAN (UCS/plt) -2 kg/cm
2 - 10
11 - 30 : Agak padat
WARNA
: Sangat Urai
IKATAN BUTIR
S. P. T
Sebagianterbuka Sebagianterpisah
TEKSTUR
Tertutup
HASIL
Terikat
Dapat Diamati
Terbuka
MACAM
Terikat
Dapat Diamati
<4
TERPILAH SANGAT BURUK
TERPILAH BURUK
TERPILAH SEDANG
Dapat Diamati
Sebagian berubah Sebagian besarberubah Repul, mudah digali Seperti Tanah
DISKONTINUITAS (mm)
KETERPILIHAN
TERPILAH BAIK
TERPILAH SANGAT BAIK
Tidak berubah
Terisi tipis Terisi tebal
PERMUKAAN BATU
MEMBUNDAR BAIK
MEMBUNDAR
Tertutup
LSM Seluruh Batu
KEPADATAN REL. (S. P. T)
MEMBUNDAR TANGGUNG
KEBUNDARAN
KEADAAN DISKONTINUITAS
Tidak ada < 20 % pada diskontinuitas > 20 % pada diskontinuitas Seluruh Batu
LSD
SIMBOL BATUAN
PELAPUKAN
PERUBAHAN WARNA TLA LRi
LKU
TANGGAL
MENYUDUT TANGGUNG
: Sedang
: Sangat Halus
MENYUDUT
2 - 0.06
0.06 - 0.002 : Halus
%
BESAR BUTIR ( mm )
: Kasar
60 - 2
Diperiksa Oleh
JENIS BANGUNAN
TEKSTUR BATU SEDIMEN
: Sangat Kasar
< 0.002
:
DJUMADI
TEKSTUR BATU SEDIMEN > 60
:
Pemerian Oleh
Mesin Bor : : Juru Bor Metode Pemboran :
GRAFIK
Semarang
:
Fenerik Afanitik : Porforitik
PELAKSANA PEKERJAAN PT JASAPATRIA GUNATAMA
:
PMB (RQD) %
Contoh di Simpan di
76 mm
- Kebundaran
%
PUTAR
:
Lubang Bor
PEMILIK PEKERJAAN SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
PANJANG (m)
27 Agustus 2008
LOKASI : TUMPUAN KANAN AS BENDUNGAN KEDALAMAN : 10 - 24,5 m (TOTAL 30 M)
KEDALAMAN (m)
:
Tanggal Pemotretan Contoh :
MALIHAN :
:
Diperiksa Oleh
BEKU :
Pemerian Oleh
GIYARNO
LOG BOR BM-4 / BB-4
LOKASI : TUMPUAN KANAN AS BENDUNGAN KEDALAMAN : 10 - 24,5 m (TOTAL 30 M)
Tanggal Mulai Tanggal Selesai
TEKSTUR BATU SEDIMEN :
:
: Mesin Bor : Juru Bor : Metode Pemboran :
KEDALAMAN (m)
Log Bor
PEMILIK PEKERJAAN SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
Tanggal Mulai Tanggal Selesai
CORE BOX : BM – 4 / BB-4
MALIHAN :
LOKASI : TUMPUAN KIRI / PELIMPAH KEDALAMAN : 10 - 21 m (TOTAL 30 M)
BEKU :
LOG BOR BM-1 / BB-1
LOKASI : TUMPUAN KIRI / PELIMPAH KEDALAMAN : 10 - 21 m (TOTAL 30 M)
SEDIMEN :
CORE BOX : BM – 1 / BB-1
1
2 3
TUFA BREKSI, abu kekuningan, berkomposisi andesitik, berbutir halus - sedang, tidak lapuk, kekuatan sedang, diskontinuitas sangat rapat - rapat, stuktur masif dan sebagian kecil berongga. Kekar terdapat pada kedalaman : 11.7 m, 16.3 m, 20.1 m
4 5 6 7 8
9
9
9
9
10
10
10
10
11
11
11
11
12
12
12
12
13
13
13
13
14
14
14
14
15
15
15
15
16
16
16
16
17
17
17
17
18
18
18
18 19
19
19
19
20
20
20
20
21
21
21
22
22
22
21 22
SEDANG DILAKUKAN PENGEBORAN
23
23
23
24
24
24
25
25
25
23 BREKSI VOLKANIK, terdiri dari dominasi fragmen batuan beku basal tersementasi lemah dalam matrik tufapasiran. Batuan beku berwarna abu kehitaman, diameter > 8 cm, bertekstur porfiritk, tidak lapuk, sangat kuat. Diskontinuitas pada masa dasar termasuk sangat rapat.
24 25
26
26
26
27
27
27
27
28
28
28
28
26
29
29
29
29
30
30
30
30
Keterangan :
Keterangan : Lokasi Pengambilan Inti Bor Untuk Uji Laboratorium Pemberian Berdasarkan : Standar SK. SNI M - 23 - 1990 - F dan SK. SNI M - 01 - 1989 - F
Lokasi Pengambilan Inti Bor Untuk Uji Laboratorium Pemberian Berdasarkan : Standar SK. SNI M - 23 - 1990 - F dan SK. SNI M - 01 - 1989 - F
CORE BOX : BM – 5 / BT-1
LOG BOR BM-5 / BT-1
CORE BOX : BM – 6
LOG BOR BM-6
LOKASI : INLET CONDUIT KEDALAMAN : 10 - 15 m (TOTAL 15 M)
LOKASI : INLET CONDUIT KEDALAMAN : 10 - 15 m (TOTAL 15 M)
LOKASI : KOLAM OLAK KEDALAMAN : 10 - 10 m (TOTAL 10 M)
LOKASI : KOLAM OLAK KEDALAMAN : 10 - 10 m (TOTAL 10 M)
N-E
GIYARNO
Tanggal Pemotretan Contoh :
27 Agustus 2008
PUTAR
Contoh di Simpan di
Semarang
:
76 mm
Lubang Bor
:
5
8 9
6
N-E
9
12
12
13
13
14
14 15
-2
Sukar pecah oleh pukulan keras palu geologi dan berbunyi nyaring Sukar pecah oleh pukulan palu godam
AIR PEMBILAS YANG KELUAR
:
PEMERIAN Tanah berkohesi : nama, warna, konsistensi, kelulusan Tanah tak berkohesi : nama, warna, kebundaran, keterpilihan, kepadatan relatif, kelulusan Batu : nama, warna, struktur, besar butir, tekstur, pelapukan, diskontinuitas, kekuatan, kelulusan LEMPUNG PASIRAN, coklat, lunak, kelulusan sedang, bercampur dengan kerikil tufa lapuk TUFA BREKSI, abu kekuningan, berkomposisi andesitik, berbutir halus - sedang, lapuk sedang-kuat, kekuatan lemah.
-3
10 - 10
-6
-4
10 - 10 10
-6
< 10
TEKST BATU MALIHAN
Keluar diantara jari bila ditekan
2-4
: Lembek
:
Mudah dibentuk oleh tekanan jari
: Teguh
:
Dapat dibentuk oleh tekanan kuat jari
9 - 15 : Kaku
:
Tidak dapat dibentuk oleh tekanan jari
15 - 30 : Sangat Kaku
:
Rapuh (getas) atau sangat liat
: Tinggi : Sedang : Rendah
-6
Nemato Porfiritik
Granoblastik
OBSERVATION WELL
: Sangat Rendah
UJI LAB. UJI LAPANGAN UJI PENGUJIAN PENGUJIAN KELULUSAN HASIL
INTERPRETASI
KEDALAMAN (m)
Pecah oleh pukulan keras palu geologi
:
Nematoblastik
5-8
INSTRUMENTASI
Mudah pecah oleh pukulan ringan palu geologi
:
-2
Lapidoblastik
: Sangat Tinggi
> 10
:
: Sangat Kuat
TEKST. BATU BEKU
: Sangat Rapat
241 - 700 : Sedang
> 1600
S. P. T
< 60
Terpisah
Mudah dipotong dengan Tangan
701 - 1600 : Kuat
70 - 240
: Lemah
: Rapat
: Sangat Lembek :
<2
HASIL
: Sangat lemah :
200 - 60
Gelas
KONSISTENSI
: Sangat Jarang
2000 - 600 : Jarang 600 - 200 : Sedang
HASIL
Sebagian Besar Dapat Diamati Sebagian Dapat Diamati
> 2000
Afanitik Porforitik
MACAM
TANGGUNG
MEMBUNDAR
MEMBUNDAR
KEBUNDARAN
MENYUDUT TANGGUNG
MENYUDUT
Sebagianterbuka Sebagianterpisah
Tertutup
MACAM
kg/cm
Terikat
Dapat Diamati
Terbuka
Afanitik Nonporfiritik
Fenerik
1
2
4
4
5
5
6
8
11
Lokasi Pengambilan Inti Bor Untuk Uji Laboratorium Pemberian Berdasarkan : Standar SK. SNI M - 23 - 1990 - F dan SK. SNI M - 01 - 1989 - F
Vertikal
Azimut :
3
7
10
15
Inklinasi :
3
8
11
Keterangan :
1
2
Terikat
Dapat Diamati
< 70
INTI YANG TERAMBIL
7
10
: Sangat padat
20
4
7
: Urai
30 - 50 : Padat
20
1 2
4
BREKSI VOLKANIK, terdiri dari dominasi fragmen batuan beku andesit dan basal tersementasi lemah dalam matrik tufapasiran. Batuan beku berwarna abu terang, diameter 5 - > 8 cm, bertekstur pofiritik, tidak lapuk, sangat kuat. Diskontinuitas pada masa dasar termasuk sangat rapat.
Granoblastik - Heteroblastik
K (cm/dt)
HASIL
INTERPRETASI
3
6
2 - 10
11 - 30 : Agak padat
> 50
UJI LAB. UJI LAPANGAN UJI PENGUJIAN PENGUJIAN KELULUSAN HASIL
: Sangat Urai
KEKUATAN (UCS/plt) -2
OBSERVATION WELL
: Sangat Rendah
3
5
BESAR BUTIR ( mm )
LSM Seluruh Batu <4
GRAFIK
: Sedang
Afanitik : Porforitik Nonporfiritik Gelas
IKATAN BUTIR
TEKSTUR Dapat Diamati
SIMBOL BATUAN
Rapuh (getas) atau sangat liat
LKU
PERMUKAAN BATU Tidak berubah Sebagian berubah Sebagian besarberubah Repul, mudah digali Seperti Tanah
M.A.T
:
Tertutup
%
15 - 30 : Sangat Kaku
PELAPUKAN
Tidak dapat dibentuk oleh tekanan jari
KEADAAN DISKONTINUITAS
Tidak ada
< 20 % pada Terisi tipis diskontinuitas > 20 % pada Terisi tebal diskontinuitas Seluruh Batu
LSD
WARNA
-6
TEKST BATU MALIHAN
:
PERUBAHAN WARNA TLA LRi
GRAFIK
< 10
: Sedang
: Sangat Halus
80 60 40
TUFA BREKSI, abu kekuningan, berkomposisi andesitik, berbutir halus - sedang, lapuk sedang-kuat, kekuatan sedang, diskontinuitas sangat rapat, stuktur masif.
9 - 15 : Kaku
: Rendah
10
2 - 0.06
0.06 - 0.002 : Halus
80 60 40
Tanah berkohesi : nama, warna, konsistensi, kelulusan Tanah tak berkohesi : nama, warna, kebundaran, keterpilihan, kepadatan relatif, kelulusan Batu : nama, warna, struktur, besar butir, tekstur, pelapukan, diskontinuitas, kekuatan, kelulusan
10 - 10 -6
Dapat dibentuk oleh tekanan kuat jari
: Tinggi
HASIL
PEMERIAN
-6
-4
Mudah dibentuk oleh tekanan jari
:
MACAM
AIR PEMBILAS YANG KELUAR
10 - 10
: Kasar
PMB (RQD) %
Sukar pecah oleh pukulan keras palu geologi dan berbunyi nyaring Sukar pecah oleh pukulan palu godam
:
:
KEPADATAN REL. (S. P. T)
Pecah oleh pukulan keras palu geologi
:
: Lembek : Teguh
TANGGAL
:
: Sangat Kuat
Keluar diantara jari bila ditekan
2-4
KEDALAMAN (m)
241 - 700 : Sedang 701 - 1600 : Kuat
-3
60 - 2
< 0.002
5-8
INSTRUMENTASI
70 - 240
Granoblastik
: Sangat Tinggi
> 10 -2
Nematoblastik
Nemato Porfiritik
%
-2
Mudah pecah oleh pukulan ringan palu geologi
Lapidoblastik
PANJANG (m)
Terpisah
Mudah dipotong dengan Tangan
- Keterpilihan - Kemas
: Sangat Kasar
KEDALAMAN (m)
: Sangat Rapat
Gelas
: Sangat Lembek :
<2
S. P. T
< 60
:
> 1600
TEKST. BATU BEKU
KEMAS
TERPILAH BURUK
TERPILAH SEDANG
KETERPILIHAN
TERPILAH BAIK
TERPILAH SANGAT BAIK
TANGGUNG
MEMBUNDAR BAIK
MEMBUNDAR
MEMBUNDAR
TERPILAH SANGAT BURUK
: Rapat
: Lemah
GRAFIK
GRAFIK
PMB (RQD) %
%
TANGGAL
PANJANG (m)
20
20
KEDALAMAN (m)
200 - 60
Afanitik Porforitik
1 : 100
TEKSTUR BATU SEDIMEN > 60
KONSISTENSI
: Sangat Jarang
2000 - 600 : Jarang 600 - 200 : Sedang
: Sangat lemah :
80 60 40
80 60 40
1
Sebagian Besar Dapat Diamati Sebagian Dapat Diamati
> 2000
< 70
INTI YANG TERAMBIL
2
Sebagianterbuka Sebagianterpisah
MACAM
: Sangat padat
Terikat
Dapat Diamati
K (cm/dt)
30 - 50 : Padat > 50
Terikat
Dapat Diamati
Lu
11 - 30 : Agak padat
kg/cm
: Urai
KEKUATAN (UCS/plt) -2
: Sangat Urai
2 - 10
WARNA
KEPADATAN REL. (S. P. T)
LSM Seluruh Batu <4
IKATAN BUTIR
TEKSTUR Dapat Diamati
UNDISTURBED SAMPLE
LKU
PERMUKAAN BATU Tidak berubah Sebagian berubah Sebagian besarberubah Repul, mudah digali Seperti Tanah
Tertutup
KELULUSAN AIR (cm/det)
Tertutup
Terbuka
Afanitik Nonporfiritik
Fenerik
SKALA
Elevasi :
- Homeoblastik : lepidoblastik Nematoblastik
MALIHAN :
Azimut :
Fenerik BEKU :
Granoblastik - Heteroblastik
CARA
KEADAAN DISKONTINUITAS
Tidak ada
< 20 % pada Terisi tipis diskontinuitas > 20 % pada Terisi tebal diskontinuitas Seluruh Batu
LSD
DISKONTINUITAS (mm)
PERUBAHAN WARNA TLA LRi
SIMBOL BATUAN
PELAPUKAN
KEBUNDARAN
: Sedang
: Sangat Halus
M.A.T
2 - 0.06
0.06 - 0.002 : Halus < 0.002
MENYUDUT TANGGUNG
: Kasar
MENYUDUT
60 - 2
%
BESAR BUTIR ( mm )
: Sangat Kasar
- Kebundaran
KEMAS
Gelas
Mesin Bor : : Juru Bor Metode Pemboran :
TEKSTUR BATU SEDIMEN > 60
NOMOR BOR BM - 6 (1 - 10 m)
TEKSTUR BATU
Lu
Nonporfiritik
:
KOLAM OLAK
TERPILAH SANGAT BURUK
- Keterpilihan - Kemas
Diperiksa Oleh
LOKASI
PELIMPAH
KELULUSAN AIR (cm/det)
Semarang
Vertikal
JENIS BANGUNAN
CARA
Contoh di Simpan di
76 mm
Inklinasi :
:
UNDISTURBED SAMPLE
PUTAR
:
Afanitik : Porforitik
Pemerian Oleh
TERPILAH BURUK
27 Agustus 2008
PELAKSANA PEKERJAAN PT JASAPATRIA GUNATAMA
: :
SEDIMEN :
PEMILIK PEKERJAAN SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
Tanggal Mulai Tanggal Selesai
Elevasi :
- Homeoblastik : lepidoblastik Nematoblastik
TERPILAH SEDANG
Tanggal Pemotretan Contoh : :
1 : 100
Fenerik
DISKONTINUITAS (mm)
GIYARNO
- Kebundaran
KETERPILIHAN
: : Juru Bor Metode Pemboran : Lubang Bor
SKALA
BM - 5 (1 - 15 m)
TERPILAH BAIK
:
NOMOR BOR
INLET
MALIHAN :
Diperiksa Oleh
LOKASI
TEKSTUR BATU
BEKU :
Mesin Bor
CONDUIT
:
TERPILAH SANGAT BAIK
JENIS BANGUNAN
Pemerian Oleh
MEMBUNDAR BAIK
PELAKSANA PEKERJAAN PT JASAPATRIA GUNATAMA
: :
SEDIMEN :
PEMILIK PEKERJAAN SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
Tanggal Mulai Tanggal Selesai
9 10
6 BREKSI VOLKANIK, terdiri dari fragmen batuan beku andesit dan basal tersementasi lemah dalam matrik tufapasiran. Batuan beku berwarna abu kehitaman dan kemerahan,diameter > 8 cm, bertekstur afanitik, tidak lapuk, sangat kuat. Tufapasiran, berwarna abu keputihan, berukuran butir pasir halus-sedang, lapuk kuat, sangat lemah, diskontinuitas sangat rapat.
Keterangan : Lokasi Pengambilan Inti Bor Untuk Uji Laboratorium Pemerian Berdasarkan : Standar SK. SNI M - 23 - 1990 - F dan SK. SNI M - 01 - 1989 - F
7 8 9 10
Penampang Geologi Pada Poros Bendungan
(didominasi oleh batuan tufa breksi dan breksi volkanik)
Penampang Geologi Sepanjang Pelimpah
Penampang Geologi Sepanjang Saluran Pengelak
Penampang Lugeon pada Poros Bendungan
Penampang Lugeon Sepanjang Pelimpah
Penampang Lugeon Sepanjang Saluran Pengelak
2. MATERIAL KONSTRUKSI
Inti (Impervious Core) - Bahan : Lempung pasiran - Volume : 44.213,245 m3 - Lokasi : daerah genangan waduk
Zonal - Bahan : Tufa lapuk atau Lempung dan Tufa lapuk - Volume : 132.639,73 m3 - Lokasi : daerah genangan waduk
Filter, transisi, aggregat dan pasir beton - Bahan : pasir dan kerikil sungai dan darat - Volume : cukup - Lokasi : Penambangan K. Pengkol, Meteseh, dan Rowosari (jarak 7,5 , 6 dan 10 km dari lokasi bendungan) Quarry - Bahan : lava basal - Volume : 88.000 m3 - Lokasi : Siroto Kec. Gunungpati (jarak 15 km dari lokasi bendungan)
PROFIL SUMURAN UJI
Test Pit
FOTO
No. Sumuran Uji
:
TP - 1
Lokasi
:
Borrow area / Kolam waduk
KEDALAMAN UJI (m)
TP-1 A TP-1 C
Agustus 2008 438.485 m 9.220.180 m
GROUP SIMBOL
PEMERIAN
SIMBOL
1.0
TP-1 B
Tgl. Pemerian : Koordinat, X : Y :
LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keabuan, teguh, plastisitas sedang, kelulusan sedang, dengan akar. (top soil)
CL
LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keputihan, plastisitas sedang, agak lunak, teguh - sangat kaku, kelulusan sedang, mengandung fragmen batuan andesit berukuran kerikil. (material rombakan)
CL
LEMPUNG PASIRAN, coklat, platisitas sedang, agak lunak, teguh sangat kaku, kelulusan sedang, mengandung sedikit kerikil batuan andesit. (pelapukan tufa breksi)
CL
TUFA BREKSI, coklat kehitaman, lapuk kuat, lunak-keras, kelulusan tinggi. (Formasi Kaligetes)
2.0
Akhir penggalian
KETERANGAN : TP-1A
Nomor dan lokasi pengambilan sampel terganggu
PROFIL SUMURAN UJI FOTO
No. Sumuran Uji
:
TP - 2
Lokasi
:
Borrow area / Kolam waduk
KEDALAMAN UJI (m)
SIMBOL
1.0
Tgl. Pemerian : Koordinat, X : Y :
Agustus 2008 438.579 m 9.220.297 m
PEMERIAN
LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keabuan, sedikit kerikil andesit, teguh dan plastis, dengan akar. (top soil)
CL
LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keputihan, plastisitas sedang, agak lunak, teguh - kaku, kelulusan sedang, terdapat kerikil andesit, keras. (material rombakan)
CL
LEMPUNG PASIRAN, coklat, platisitas sedang, agak lunak, teguh kaku, kelulusan sedang. (pelapukan tufa breksi)
CL
Akhir penggalian
2.0
KETERANGAN :
GROUP SIMBOL
TUFA BREKSI, coklat kehitaman, lapuk kuat, lunak-keras, kelulusan tinggi. (Formasi Kaligetes)
PROFIL SUMURAN UJI FOTO
No. Sumuran Uji
:
TP - 3
Lokasi
:
Borrow area / Kolam waduk
KEDALAMAN UJI (m)
SIMBOL
Akhir penggalian
1.0
Tgl. Pemerian : Koordinat, X : Y :
Agustus 2008 438.773 m 9.220.317 m
GROUP SIMBOL
PEMERIAN
LEMPUNG PASIRAN, coklat keabuan, teguh, plastis, dengan akar. (top soil)
CL
LEMPUNG PASIRAN, coklat, platisitas sedang, agak lunak, teguh, kelulusan sedang. (pelapukan tufa breksi)
CL
TUFA BREKSI, abu keputihan, lapuk kuat, lunak-keras, kelulusan tnggi. (Formasi Kaligetes)
2.0
KETERANGAN :
PROFIL SUMURAN UJI FOTO
No. Sumuran Uji
:
TP - 4
Lokasi
:
Borrow area / Kolam waduk
KEDALAMAN UJI (m)
SIMBOL
1.0
2.0
Tgl. Pemerian : Koordinat, X : Y :
Agustus 2008 438.905 m 9.220.135 m
PEMERIAN
LEMPUNG PASIRAN, coklat keabuan, teguh, plastis, kelulusan sedang, dengan akar. (top soil)
CL
LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keputihan, plastisitas sedang, agak lunak, teguh - sangat kaku, kelulusan sedang, terdapat kerikil andesit, keras. (material rombakan)
CL
LEMPUNG PASIRAN, coklat, platisitas sedang, agak lunak, teguh sangat kaku, kelulusan sedang, sedikit kerikil andesit. (pelapukan tufa breksi)
CL
TUFA BREKSI, coklat kehitaman, lapuk kuat, lunak-keras, kelulusan tinggi. (Formasi Kaligetes) Akhir penggalian
GROUP SIMBOL
PROFIL SUMURAN UJI FOTO
No. Sumuran Uji
:
TP - 5
Lokasi
:
Borrow area / Kolam waduk
SIMBOL
TP - 5C
TP - 5B
Agustus 2008 438.688 m 9.220.135 m
GROUP SIMBOL
PEMERIAN
TP - 5A
KEDALAMAN UJI (m)
Tgl. Pemerian : Koordinat, X : Y :
1.0
LEMPUNG PASIRAN, coklat keabuan, teguh-kaku, plastis, kelulusan sedang, dengan akar. (top soil)
CL
LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keputihan, plastisitas sedang, teguh - sangat kaku, kelulusan sedang, mangandung kerikil-berangkal andesit, keras. (material rombakan)
CL
LEMPUNG PASIRAN, coklat, plastisitas sedang, agak lunak, teguh kaku, kelulusan sedang. (pelapukan tufa breksi)
CL
TUFA BREKSI, coklat kehitaman, lapuk kuat, lunak-keras, kelulusan tinggi. (Formasi Kaligetes) 2.0
Akhir penggalian
KETERANGAN : TP - 5A
Nomor dan lokasi pengambilan sampel terganggu
PROFIL SUMURAN UJI FOTO
No. Sumuran Uji
:
TP - 6
Lokasi
:
Borrow area / Kolam waduk
KEDALAMAN UJI (m)
1.0
SIMBOL
Tgl. Pemerian : Koordinat, X : Y :
Agustus 2008 438.610 m 9.220.135 m
PEMERIAN
LEMPUNG PASIRAN, coklat keabuan, teguh, plastis, kelulusan sedang, dengan akar. (top soil)
CL
LEMPUNG PASIRAN, coklat, platisitas sedang, teguh. (pelapukan tuff breksi)
CL
Akhir penggalian
TUFA BREKSI, abu kekuningan, lapuk kuat, lunak - keras, kelulusan tinggi. (Formasi Kaligetes)
2.0
KETERANGAN :
GROUP SIMBOL
RINGKASAN HASIL PENGUJIAN BAHAN TIMBUNAN No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
MAC AM P E NG UJ IAN
B erat is i B erat jenis K adar air P oros itas Angka pori D erajat kejenuhan B atas cair B atas plas tis Indek plas tis L ewat s aringan No. 200 K adar lempung
12. T riaxial UU 13. T riaxial C U 14. Index kompres ibilitas 15. 16. 17. 18.
Cv P ermeability (k) B erat is i kering K adar Air O ptimum
g G w n e Sr LL PL PI
c f c f Cc C2
T P -1A 1.0-1.6 3
(gr/cm ) (% ) (% ) (% ) (% ) (% ) (% ) (% ) (% ) 2 (kg/cm ) 0 ( ) 2 (kg/cm ) 0 ( )
2
(cm /det.) (cm/det.) 3
(gr/cm ) (% )
K et.: - T P -1A dan T P -5A : lempung - T P -1B dan T P -5B : tufa lapuk - T P -1C dan T P -5C : lempung + tufa lapuk
TP - 1 T P -1B 1.6-2.8
T P -1C 1.0-2.8
T P -5A 0.3-0.8
TP - 5 T P -5B 0.8-2.0
T P -5C 0.3-2.0
1.61 1.67 1.67 1.51 1.67 1.67 2.62 2.69 2.65 2.67 2.62 2.69 34.96 19.15 24.7 23.16 30.48 23.44 54.98 47.19 49.54 51.07 51.19 49.86 1.22 0.89 0.98 1.04 1.05 0.99 75.85 56.78 66.66 59.32 76.08 63.48 70 36 55 64 44 43 34 27 32 33 31 31 36 9 23 31 13 11 93.4 4.77 17.9 74.62 16.15 30.12 35 2 4 22 3 6 0.49 0.36 0.23 0.37 0.57 0.37 11.4 14 12.4 12.5 12.9 14.3 0.44 0.34 0.38 0.24 0.33 0.25 14.2 18 14.9 16 15.9 16.2 0.2 0.21 0.2 0.28 0.11 0.12 22.54 19.25 22 17.33 39.61 37.98 -3 -3 -3 -3 -3 -3 7,16x10 6,23x10 5,87x10 6,01x10 5,89x10 7,43x10 -7 -7 -7 -7 -7 -7 2,17x10 3,33x10 2,33x10 2,13x10 1,05x10 1,23x10 1.34 1.515 1.375 1.375 1.375 1.315 31.5 24.5 29.5 31 28.5 31
RINGKASAN HASIL PENGUJIAN PASIR & KERIKIL J enis uji G rain s ize : - 76.2 mm - 63.5 mm - 50.8 mm - 36.1 mm - 25.4 mm - 19.1 mm - 12.7 mm - 9.52 mm - No. 4 - No. 8 - No. 16 - No. 30 - No. 50 - No. 100 - No. 200 Modulus kehalus an K adar air B erat jenis (kering) Abs orps i Abras i
unit
% % % % % % % % % % % % % % % % % %
P s . Mh
85.43 74.38 60.01 43.51 25.32 9.3 3.38 3.02 7.28 2.09 5.31
P s. P
96.28 95.16 93.78 90.02 68.31 28.33 7.3 1.28 7.28 2.35 5.13
P s . MT L N
85.76 78.55 69.56 55.7 40.6 25.45 11.72 4.68 3.18 4.51 2.69 1.26
P s. L
90.24 66.27 53.96 41.34 28.64 17.91 8.55 3.02 6.62 2.35 5.13
Ag.Mh
100 95.18 57.87 37.17 22.25 10.86 2.2 2.35 4.05 17.54
Ag.P
100 99.02 77.29 39.64 14.99 3.72 0.4 2.22 7.07 20.18
RINGKASAN HASIL PENGUJIAN BATU J enis uji S ifat F is ik : - Natural dens ity - Natural water content - S aturated dens ity - Abs orption - D ry D ens ity - D eg. O f S aturated - P oros ity - Ap. S pecific G ravity - T rue S pecific gravity - Void ratio Ultras onic velocity : - P ois on ratio - Y oung's Modulus - Modulus rig K uat T ekan Abras i D irect S hear : - C res idual - f res idual
s atuan
G P .1
G P .2
gr/cm % 3 gr/cm % 3 gr/cm % % -
3
2.764 0.36 2.796 1.52 2.756 23.53 4.18 2.7543 2.8744 0.044
2.149 3.87 2.295 10.98 2.068 35.29 22.7 2.0676 2.676 0.294
2 kg/cm 2 kg/cm 2 kg/cm %
0.39 3.23E +05 3.23E +05 1271.356 28.38
0.39 1.84E +05 6.82E +04 476.617 35.6
2
6.02 17.82
5.73 17.89
kg/cm 0 ( )
Lokasi penambangan Rowosari
Lokasi penambangan Meteseh
Lokasi penambangan K. Pengkol
LOKASI BAHAN FILTER, AGREGAT DAN PASIR BETON
LOKASI QUARRY
Terletak di Kp. Siroto Kecamatan Gunung Pati sekitar 15 km dari lokasi rencana bendungan
KONDISI HIDROLOGI Ketersediaan Air
Kebutuhan Air
Debit Banjir Rencana
Volume Waduk Diponegoro
KETERSEDIAAN AIR Data Curah Hujan Tahunan
Curah Hujan Bulanan (POS SUSUKAN)
KETERSEDIAAN AIR Debit andalan K. Krengseng/Seketak – Rencana Waduk Diponegoro dengan probability 50%, 80% dan 90% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
PROB. 0.048 0.095 0.143 0.190 0.238 0.286 0.333 0.381 0.429 0.476 0.524 0.571 0.619 0.667 0.714 0.762 0.810 0.857 0.905 0.952 1.000
Q50 Q80 Q90
PROB. % 4.8 9.5 14.3 19.0 23.8 28.6 33.3 38.1 42.9 47.6 52.4 57.1 61.9 66.7 71.4 76.2 81.0 85.7 90.5 95.2 100.0
BULANAN HARIAN BULANAN HARIAN BULANAN HARIAN
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
JUN
JUL
AUG
SEP
OCT
NOV
DEC
99.3 77.4 74.4 68.7 62.2 58.7 54.2 52.2 51.4 42 38.3 36.1 34.8 29.4 29.4 26.9 26.6 25.2 23.7 17.6 6.3
61.2 59.2 57.8 53.5 53.1 50.9 44.1 43.3 40.1 39 36.4 36.1 35.2 32.3 28 27.7 25.7 18.2 18.1 17.3 13.2
75.8 62 59.5 54.1 54 43.2 40.1 37.8 33.8 33.3 32 28.4 28.1 26.1 24.5 24 23.9 20.3 20.3 19.7 19.5
71.6 43.8 40 35.3 33.7 32.9 32.7 32.5 31.8 31.5 30.8 26.9 24.8 24.3 23.2 23.1 18.3 14.9 13.2 13.1 8.5
36.1 30 24.5 21.8 16.6 14.5 14.4 11 10.7 10.3 9.8 9.7 9.3 8.3 7.1 6.7 6.2 5.9 5 3.8 3.3
29.8 27.7 22.7 11.7 11.2 11 7.5 6.2 5.3 4.4 4.1 3.7 3.3 3.1 2.9 2.9 2.8 2.6 2.5 2 1.6
16.1 6.1 5.9 4.2 2.5 2.2 2.1 2.1 1.8 1.8 1.7 1.7 1.5 1.5 1.4 1.4 1.4 1.3 1.3 1 0.8
14.3 9.7 7.4 2.5 2.1 2.1 1.1 1.1 1 0.9 0.8 0.8 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.6 0.6 0.5 0.4
4.9 3.4 3.3 2.1 1.9 1.1 1 1 0.6 0.5 0.5 0.5 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.3 0.3 0.2 0.2
23.7 20.9 18.9 18 16.5 12.8 12 10.6 9.3 7 6.8 2.1 0.4 0.4 0.3 0.3 0.2 0.2 0.2 0.2 0.1
54.5 53.7 48.8 39.3 31.7 23 22.5 20.4 18.3 18 18 13.8 13.7 10.4 10.2 9.6 7.5 6.9 6.3 5.7 3.5
53.1 52.4 50.5 46.3 45.7 45.4 37.3 37.1 35.3 34.6 33.9 31.5 31.2 30.8 30.6 29.7 27.5 21.7 21.3 19.7 5.6
40.15 1.30 26.68 0.86 23.86 0.77
37.7 1.35 26.23 0.90 18.11 0.62
32.65 1.05 23.93 0.77 20.30 0.65
31.15 1.04 19.56 0.65 13.38 0.45
10.05 0.32 6.33 0.20 5.09 0.16
4.25 0.14 2.83 0.09 2.51 0.08
1.75 0.06 1.40 0.05 1.30 0.04
0.85 0.03 0.70 0.02 0.60 0.02
0.5 0.02 0.40 0.01 0.30 0.01
6.9 0.22 0.23 0.01 0.20 0.01
18 0.60 8.05 0.27 6.36 0.21
34.25 1.10 28.08 0.91 21.34 0.69
GRAFIK DEBIT ANDALAN 1.60 1.40 Q50 1.20
DEBIT (M3/DET)
RANK
1.00
Series1
Q80
Series2
0.80 0.60
Series3
Q90
0.40 0.20 0.00 0
2
4
6
8 BULAN
10
12
14
KEBUTUHAN AIR 1. Kebutuhan air Bersih Perhitungan Perkiraan Kebutuhan Air Bersih di Kampus UNDIP No 1 2 3 4 5 6 7
8
9
Jenis Kebutuhan Mahasiswa Dosen Karyawan Perumahan Guest House Laboratorium Rumah Sakit SUB TOTAL Rekreasi dan Kebersihan Lingkungan Kebakaran dan Kebocoran
Besaran 27.161 org 2.964 org 1.649 org 1.104 org 100 org 107.298 m2 2000 org
Kebutuhan air tiap besaran 16 l/org/hr 16 l/org/hr 16 l/org/hr 250 l/org/hr 400 l/org/hr 10 l/m2/hr 250 l/org/hr
Kebutuhan air l/hari 434.576 47.424 26.384 276.000 40.000 1.072.000 500.000
l/detik 5.03 0.55 0.31 3.19 0.46 12.42 5.79 27.75
5% Sub Total
1.39
10% Sub Total
2.77
Kebutuhan rata-rata total Kebutuhan hari maksimum : 1.25 x kebutuhan rata-rata Kebutuhan jam puncak : 2.50 x kebutuhan rata-rata
2. Kebutuhan air untuk PLTMH tergantung dari : ketersediaan air, tinggi jatuh dan kapasitas volume Waduk Diponegoro yang direncanakan.
31.91 39.89 79.78
DEBIT BANJIR RENCANA Hujan Rencana Pos Susukan Periode Ulang (Tahun) 2 5 10 25 50 100 200 500 1000
Distribusi Curah Hujan Jam-Jaman Pos Susukan
Hujan Rencana (mm/hari) 125.2 191.7 235.7 291.3 332.6 373.6 414.4 468.2 508.9
Jam ke 0 1 2 3 4 5 6 7
45.9 0 14.7 35.6 41.8 44.7 45.9 45.9 45.9
45.9
%
14.7 20.9 6.2 2.9 1.2
32 46 13 6 3
Hujan Rencana Jam-Jaman Pos Susukan Resume Banjir Rencana Periode Ulang (Tahun) 2 5 10 25 50 100 500 1000 PMF
Banjir Rencana (m3/det) 9 17 22 29 34 40 52 57 62
Periode Ulang (Tahun) 2 5 10 25 50 100 200 500 1000 PMP
Hujan Rencana ( mm) 125.2 191.7 235.7 291.3 332.6 373.6 414.4 468.2 508.9 544.9
Distribusi Curah Hujan (Jam Ke) 1 2 3 5 6 (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) 0.32 40.1 61.3 75.4 93.2 106.4 119.6 132.6 149.8 162.8 174.4
0.46 57.6 88.2 108.4 134.0 153.0 171.9 190.6 215.4 234.1 250.7
0.13 16.3 24.9 30.6 37.9 43.2 48.6 53.9 60.9 66.2 70.8
0.06 7.5 11.5 14.1 17.5 20.0 22.4 24.9 28.1 30.5 32.7
0.03 3.8 5.8 7.1 8.7 10.0 11.2 12.4 14.0 15.3 16.3
Volume Awal Waduk Diponegoro ELEVASI
VOLUME
LUAS
163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185
0.01 246.668708 1144.160549 2786.715446 5137.354956 8454.21385 12835.34564 18205.04428 25086.53658 33937.32847 44757.26588 57751.27863 72967.86064 90528.59558 110727.8614 134341.7148 163717.6665 198088.5057 236253.8248 280082.7923 330311.2057 388317.3424 454713.4402
55.8312 514.6631 1345.6215 1958.6073 2765.8291 3900.3035 4880.2447 5874.5051 7940.2531 9793.7047 11879.71 14141.1336 16317.993 18833.5182 21596.5211 25690.3674 33222.7053 35531.9028 40860.7646 46865.759 53667.8608 62455.4036 70416.3596
HUBUNGAN ELEVASI VS LUAS VS VOLUME LUAS (M2) 80000 190
60000
40000
20000
0
ELEVASI (M)
185 180 VOLUME 175
LUAS
170 165 160 0
100000
200000
300000
VOLUME (M3)
400000
500000
Volume Waduk Diponegoro Setelah Digali ELEVASI
VOLUME
LUAS
163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185
0.01 246.668708 114.160549 2786.715446 5137.354956 8454.21385 12835.34564 18205.04428 26017.94659 40676.2252 63666.86262 92789.85537 127044.9791 164771.7537 205829.9859 251356.067 302433.1808 357584.2688 415781.4024 478240.4036 546225.7131 624952.2196 714842.5863
55.8312 514.6631 1345.6215 1958.6073 2765.8291 3900.3036 4880.2447 5874.5051 9927.5031 19967.8747 26152.24 32198.4436 36353.823 39116.5882 43030.9811 48067.6274 54146.9153 56161.3928 60256.8946 64687.299 71337.5408 86354.3536 93473.3696
HUBUNGAN ELEVASI VS VOLUME WADUK DIPONEGORO LUAS (M2)
100000 80000 60000 190
40000 20000
0
ELEVASI (M)
185
VOLUME BARU
180
LUAS
175 170 165 160 0
200000
400000
600000
VOLUME (M3)
800000
PERENCANAAN TUBUH BENDUNGAN Tata Letak Bendungan
Tipe Bendungan
Tinggi Jagaan
Lebar Puncak
Analisa Stabilitas Lereng
Analisa Rembesan Bendungan
Debit VS Pelimpah
Saluran Transisi
Pecah Energi Sal. Pembuang
Gambar
TATA LETAK BENDUNGAN DIPENOGORO
POTONGAN MEMANJANG BENDUNGAN DIPONEGORO
Melintang Bendungan
TIPE BENDUNGAN
TINGGI JAGAAN
Koefisien Gempa Statik
=
0.132
Perioda Gelombang
=
1.00
detik
Percepatan Gravitasi
=
9.810
m/det2
Kedalaman Rata-Rata Waduk
=
10.00
meter
Sudut Lereng Udik Bendungan
=
21.800
derajat
Cadangan Konsolidasi
=
0.15
meter
Tinggi Jagaan Kondisi Ma Normal
=
2.160
Meter
Tinggi Jagaan Ma Banjir 1000 Tahunan
=
1.942
Meter
Tinggi Jagaan Ma Banjir PMF
=
0.750
Meter
Elevasi Muka Air Normal
=
+
182.00
Meter
Elevasi Ma Banjir 1000 Tahunan
=
+ 184.00
Meter
Elevasi Ma Banjir PMF
=
+ 184.15
Meter
Elevasi Bendungan Ma Normal
=
+ 184.16
Meter
Elevasi Bendungan Ma Banjir 1000 Th
=
+ 185.942 Meter
Elevasi Bendungan Ma Banjir PMF
=
+ 184.900 Meter
LEBAR PUCAK
Lebar puncak Embung dapat dianalisis dengan rumus empiris sebagai berikut : B = 3,6 H1/3 â&#x20AC;&#x201C; 3,0
dengan:
B = lebar mercu (m) H = tinggi Embung (m), elev. + 185.000 â&#x20AC;&#x201C; 163.00 = 22.00 m
Rumus praktis tersebut menghasilkan lebar puncak 7.10 m. Dari hasil pendekatan rumus di atas, lebar puncak bendungan diambil selebar 7.00 m dengan persyaratan puncak bendungan tidak dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan berat. Selanjutnya lebar mercu bendungan tersebut juga memadai untuk mendapatkan massa yang cukup besar guna menahan getaran gempa dalam kajian stabilitas lerengnya.
Hasil Analisis Stabilitas Lereng
ANALISA STABILITAS LERENG BENDUNGAN
No
Kondisi Analisis
Faktor Keamanan Minimum (Fk)
Koefisien Gempa
Tanpa Gempa 1
Kriteria Faktor Stabilitas Lereng Bendungan Kondisi
0.050
1.37 > 1.10
Udik
1.25
1.10
Y/H = 0.50
0.055
1.27 > 1.10
Hilir
1.25
1.10
Y/H = 0.25
0.066
1.76 > 1.10
Udik
1.50
1.30
Hilir
1.50
1.30
Y/H = 1.00
0.045
1.10 > 1.10
Udik
1.25
1.10
Y/H = 0.75
0.050
1.24 > 1.10
Y/H = 0.50
0.055
1.25 > 1.10
Y/H = 0.25
0.066
1.61 > 1.10
Masa Pembangunan ( Lereng Hilir )
Koefisien Gempa Untuk Setiap Kondisi Lereng Y/H= 0.25
Y/H = 0.50
Y/H = 0.75
Y/H = 1.00
Udik
dan hilir
0.066
0.055
0.050
0.045
Udik
dan hilir
0.130
0.110
0.100
0.091
0.066
0.055
0.050
0.045
Udik
Aliran Langgeng ( Lereng Udik ) Y/H = 1.00
0.091
-
1.43 > 1.30
Y/H = 0.75
0.100
-
1.34 >1.30
Y/H = 0.50
0.110
-
1.26 ~ 1.30
Y/H = 0.25
0.132
-
1.37 > 1.30
Y/H = 1.00
0.091
-
1.36 > 1.30
Y/H = 0.75
0.100
-
1.41 > 1.30
Y/H = 0.50
0.110
-
1.35 > 1.30
Y/H = 0.25
0.132
-
1.40 > 1.30
Y/H = 1.00
0.045
-
1.17 > 1.10
Y/H = 0.75
0.050
-
1.27 > 1.10
Y/H = 0.50
0.055
-
1.18 > 1.10
Y/H = 0.25
0.066
-
1.53 > 1.10
Aliran Langgeng ( Lereng Hilir )
Koefisien Gempa
Surut Cepat
1.35 > 1.10
Y/H = 0.75
2
Aliran Langgeng
0.045
Dengan Gempa
Surut Cepat
Pembangu nan
Y/H = 1.00
Tanpa Gempa
Air Langgeng
Masa
Masa Pembangunan ( Lereng Udik )
Lereng
Masa Pembangunan
Kondisi
Dengan Gempa
3
Surut Cepat ( Lereng Udik)
ANALISA STABILITAS LERENG BENDUNGAN A N A L ISIS ST A B IL IT A S L E R E N G U D IK K O N D IS I P E M B A N G U N AN ( Y /H = 0.5 0 )
A N AL ISIS ST A B IL IT A S L E RE N G U D IK KO N D ISI P E M B A N G U N AN ( Y /H = 1. 00 ) B E N D U N G A N D IP O N E G O RO Kh = 0 .0 4 5 h5m.13 i n = 1 .3 5 1 .9 3
B E N D U N G AN D IP O N E G O R O Kh = 0 .0 55
1.9 3 1 .67
5.00
h m i n = 1 .2 7 x m = 73 .1 3 m
x m = 57 .6 2 m y m = 2 1 9. 34 m
260
4.73
y m = 2 0 2. 75 m
260
E rd b e b e nb e s c hle u nig un g:
E r db e b e nb e s c hle u nig un g:
4.47
4.47
H oriz on tal e h/g = 0 .0 5 50
H o riz on tal e h/g = 0 .0 4 50 V e rtic a l e v /g = 0.0 0 00
V e rti c al ev /g = 0 .0 0 00
4.20
2 .73
240
4.73
R = 3 0 .7 5 m
R = 6 0 .0 9 m
2 .4 7
5.00
2.4 7 3 .2 7 3 .53
4.20
5 .1 3
240 3.93
3.93
2 .2 0
3 .0 0 S o il 1.35
3 .2 7
220
4 .87
3.67
3.67
1.4 0
3.5 3 .3 44.6 4.8 703
[° ]
c [k N/ m ²]
g [ kN /m ³]
pw [ -]
D es i gn ati o n
15.00 35.00 32.50 10.00 32.50 42.50
15.00 0.00 0.00 40.00 75.00 0.00
19.0 0 19.0 0 19.0 0 17.0 0 19.0 0 20.0 0
0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0
R A ND O M MA T E R RII A L T R A N SI SI F IL T E R IN T I BA T U A N D A SA R B A TU
220
3.13
.80 43.0 7 1 .6 7
200
2 .2 0
g [ k N/ m ³]
pw [ -]
De si gn at io n
1 5.00 3 5.00 3 2.50 1 0.00 3 2.50 4 2.50
1 5.00 0 .00 0 .00 4 0.00 7 5.00 0 .00
19.00 19.00 19.00 17.00 19.00 20.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
R A N DO M M AT E R IA L T R AN SI SI FIL T E R IN T I BA T U A N D A SA R BA T U
3.40
3.13
2.87
1.27
3 .8 0
4 .0 7
2.60
c [ k N/ m²]
1 .4 0
4 .33
2.87
200
S oi l
4 .60
32.0.703 3.40
[ °]
2.60
2.33
2.33 2.07
2.07
180
180
1.80
1.80 1.53
1.53 1.27
160 1.27
160
w
w
w
w
1.00
1.00
0
0
20
40
60
80
100
120
140
160
20
40
60
80
100
180
A N A L ISIS ST A B IL IT A S L E R E N G U D I K K O N D I SI P E M B AN G U N A N ( Y /H = 0 .2 5)
B E N D U N G AN D IP O N E G O R O Kh = 0 .0 50
B E N D U N G AN D IP O N E G O RO Kh = 0 .0 66
h m in = 1 .3 7
5.00
2.2 0
2 .7 3
h m in = 1 .7 6
x m = 57 .6 2 m
5. 00
x m = 83 .4 6 m
y m = 2 1 9. 34 m
2 .4 7
160
Stabilitas Lereng Udik Bendungan Diponegoro Kondisi Masa Pembangunan( Y/H = 0.50 ; Kh = 0.055)
A N A L ISIS ST A B IL IT A S L E R E N G U D IK K O N D IS I P E M B A N G U N AN ( Y /H = 0.7 5 )
260
140
180
Stabilitas Lereng Udik Bendungan Diponegoro Kondisi Masa Pembangunan( Y/H = 1.00 ; Kh = 0.045)
1 .6 7
120
4.73
y m = 2 0 2. 70 m
260
4. 73
R = 2 4 .2 0 m
R = 5 3 .8 4 m E r dbe be nb e s chle u nig un g:
3 .0 0
4.47
E rd b e be nbe s c hle u nig un g:
4. 47
H o riz on tal e h/g = 0 .0 5 50
H oriz on tal e h/g = 0 .0 5 00 V e rti cal ev /g = 0 .0 0 00
3 .27V e rti c al
4.20
ev /g = 0.0 0 00
4. 20
240
240
5 .1 3
1.9 3
3.67 S oil
44 .6 .8 07 1.4 1.370
220
3. 93
3.93
5 .1 3
4 .33
[°]
c [k N/ m²]
g [k N/ m ³]
pw [-]
De sign at io n
1 5.00 3 5.00 3 2.50 1 0.00 3 2.50 4 2.50
1 5.00 0 .00 0 .00 4 0.00 7 5.00 0 .00
19.00 19.00 19.00 17.00 19.00 20.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
R A N DO M M AT E R IA L T R AN SI SI FIL T E R IN T I BA T U A N D A SA R BA T U
3.40
3. 67 S oil
4 .8 7 4 .60 4 .3 3
3.13
[°]
c [k N/ m ²]
g [k N/ m ³]
pw [-]
De s ig na tion
15.00 35.00 32.50 10.00 32.50 42.50
15.00 0.00 0.00 40.00 75.00 0.00
19.00 19.00 19.00 17.00 19.00 20.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
R A NDO M M A T E R IA L T R A NS IS I F IL T E R I NT I B A T UA N DA S A R BA T U
3. 40
3. 13
3.8 4.0 07
4 .0 7 23.7.00 3 33.2.573 3 .8 0
2.2 0
2 .4 7
220
2. 87
2.87
200
2.60
1.76
3 .5 3
1 .9 3
200
2. 60
2. 33
2.33
2.07
180
2. 07
180 1. 80
1.80
1. 53
1.53
1.27
160
w
w
1. 27
160
w
w 1. 00
1.00
0 0
20
40
60
80
100
120
140
160
Stabilitas Lereng Udik Bendungan Diponegoro Kondisi Masa Pembangunan( Y/H = 0.75 ; Kh = 0.050)
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Stabilitas Lereng Udik Bendungan Diponegoro Kondisi Masa Pembangunan( Y/H = 0.25 ; Kh = 0.066)
180
Analisis Rembesan Bendungan Analisis rembesan pondasi bendungan dilakukan dengan membuat kontur ekipotensial dan garis preatik dengan beberapa anggapan seperti tersebut di bawah ini : 1) Inti kedap air dianggap homogen yang mempunyai nilai koefisien permeabilitas horisontal lebih besar dari koefisien permeabilitas vertikal (Kh = 5.0 Kv). 2) Koefisien permeabilitas horizontal pondasi dianggap sama dengan koefisien permeabilitas vertikalnya. 3) Urugan batu, transisi dan filter di hilir dan udik dianggap berfungsi dengan baik Analisis dilakukan pada profil tipikal bendungan (H tertinggi) dengan menggunakan program komputer professional GGU SSFLOW2D (2002 modif. 2006) yang dikembangkan oleh GGU Jerman. Faktor keamanan terhadap bahaya erosi buluh dianalisis berdasarkan dua kriteria sebagai berikut : 1. Bahan urugan berplastisitas tinggi 2. Faktor keamanan terhadap bahaya erosi buluh adalah :
FK icr
icr 4.0 iexit
Gs 1 1.33 1 e
Dengan penjelasan: icr = gradien hidraulik kritis pada pondasi bendungan Gs = Berat jenis tanah pondasi (2.75) = angka pori tanah pondasi (0.30) e iexit = gradien hidraulik hasil analisis rembesan
Parameter Koefisien Permeabilitas Pondasi dan Tubuh Bendungan Permeabilitas Material k (cm/det) 10-6
kh(m/det) 10.5
kv (m/det)
10-8
2.1 10-8
Inti
2.1
Filter
5.10 10-3
5.10 10-5
5.10 10-5
Transisi
1.00 10-3
1.00 10-5
1.00 10-5
Random
1.00 104
1.00 10-6
1.00 10-6
Urugan batu
1.00 10-2
1.00 104
1.00 10-4
Tufa Breksi
1.30 10-4
1.30 10-4
1.30 10-4
280
S TA B IL ITA S R EMB ESA PA D A PON D A SI D AN T UB U H B EN D U NG A N (T A NP A T R EAT MEN T ) B EN D U N G AN D IPO NE GO R O, K OT A S EMA R A N G ( F ILTER B ER FU N G SI) Is oline s
260
Bocoran Tubuh Bendungan
240
220 Soil
200
kx [L/T] 1.3 00 * 10 -6 1.0 50 * 10 -7 -6 5.0 00 * 10 -4 1.0 00 * 10+ 2 1.000 * 10
ky [L/T] 1.30 0 * 10 -6 2.10 0 * 10 -8 -6 5.00 0 * 10 -4 1.00 0 * 10+2 1 .0 00 * 1 0
n eff [-] 0 .2 0 0 .0 5 0 .3 0 0 .4 0 0 .2 0
De signa tion TUFA BR EKSI CORE RAN DOM ROCK FILL WATER
0 181.0 00 00 17 9. 180.
140
16
0 3.0 0 16 4.0 16
16 6 .00
182. 00
0 5.0 0 16 7.0 6 00 1618. 9 .0 0 1600 170.
160
Volume bocoran yang melewati pondasi tubuh bendungan dan pondasinya dianalisis dengan metoda elemen hingga (FEM), dengan mempergunakan program GGU-SS FLOW2D Version 7.
1 771 .0 17.078 60 0 11717 41.0750 732.00. 00 .00 .0 1710.00
180
1.0
16
16 0.0
0
0
2 .0 0
120
100 0
50
100
150
200
250
300
Kontur Garis Ekipotensial pada Pondasi dan Tubuh Bendungan Tanpa Perbaikan Pondasi
Hasil Analisa untuk Faktor Keamanan Terhadap Erosi Buluh 280
S TA B IL ITA S R EM B ESA PA D A PON D A SI D AN T UB U H B EN D U NG A N (D EN G A N T R EA TME NT )
Debit Rembesan Dan Faktor Keamanan Ix
Fk
240
220 Soil
200
0.23
4.92 ~ 4.00
Dengan Treatment
3.8 10-6
3.8 10-4
0.07
0.11
10.30 > 4.00
180
160
0 0.0 18
182. 00
00 18 1.
7.2
0.13
0.13
8.71 > 4.00
120
0
169.00
7.2
10-4
16 0.0
0 6.0
1
10-6
0 4.0 16
16 16 1.0 3.00 16 0 2 .0 0 0 16 6.0 5.0 16 4 17 0 116 0 687.00 0 .00 .0 3 .0 .0 0 7 5 17
16
140
Filter tidak berfungsi
0 3 .0 17
. 00 77
0.10
De signa tion TUFA BR EKSI CORE RAN DOM ROCK FILL WATER
0 01
5.3 10-4
n eff [-] 0 .2 0 0 .0 5 0 .3 0 0 .4 0 0 .2 0
8. 17
5.3 10-6
ky [L/T] 1.30 0 * 10 -6 2.10 0 * 10 -8 -6 5.00 0 * 10 -4 1.00 0 * 10+2 1 .0 00 * 1 0
.0 00 6.000 165 16 7.00 6.0 6198.0 170.00 11 6
Tanpa treatment
kx [L/T] 1.3 00 * 10 -6 1.0 50 * 10 -7 -6 5.0 00 * 10 -4 1.0 00 * 10+ 2 1.000 * 10
17 1 1 4.70 75 6 7 20 .0.0 1711.0 .00 00 0
Q/180 m’ (l/dt)
179.00
Q (l/dt/m)
174. 00
Q (m3/dt/m)
172.00 171.00 170.00
Kondisi
B EN D U N G AN D IPO NE GO R O, K OT A S EM A R A N G ( F ILTER B ER FU N G SI) Is oline s
260
100 0
50
100
150
200
250
300
Kontur Garis Ekipotensial pada Pondasi dan Tubuh Bendungan Dengan Perbaikan Pondasi
Faktor keamanan terhadap erosi buluh dari hasil analisis pada Tabel 6.11 menunjukan 280
STA B ILITA S R EM BE S A PA D A PON D A SI D A N T UB U H B EN D U NG A N (D EN G AN TR E A T MEN T) B EN D UN G A N D IPO N EGO R O , K O TA SE MA R A N G ( F ILTER TD K B ER FU N G SI) Iso lin es
260
220 Soil
200
kx [L/T] -6 1.30 0 * 10 1.05 0 * 10 -7 5.00 0 * 10 -6 -4 1.00 0 * 10+2 1 .0 00 * 1 0
ky [L/T] -6 1 .300 * 1 0 2 .100 * 1 0-8 5 .000 * 1 0-6 -4 1 .000 * 1 0+2 1.00 0 * 10
nef f [-] 0.20 0.05 0.30 0.40 0.20
D es ignation TU FA B REK SI C OR E R AND OM ROCKFILL WATER
180 00 18 2.
00
. 174.00 00
0 .0
175.001 76
61
0
.00
1 0 .0 16 2 00 163. 00 164.
165
16 9 .0 0
16 0
.00
0 0.0 0 17 71.0 1 172.00
0 .0 1 77
140
.0 166
18 1.
179.00
160
.00 167 169.00 0.000 168.00 171 .00 1 772.0 1 0 8.0 17
Namun karena tinggi bendungan cukup tinggi ( ≥ 22.00 m) maka pada pondasi bendungan disarankan dilakukan perbaikan pondasi dengan injeksi tirai sedalam 1.50 kali tinggi bendungan.
240
173.00
aman.
18 0.0 0 117 77 6 .0 17.05.0 0 17040 173.0 0.00
bahwa tanpa perbaikan pondasi faktor keamanan terhadap bahaya erosi buluh ≥ 4 cukup
120
100 0
50
100
150
200
250
Kontur Garis Ekipotensial pada Pondasi dan Tubuh Bendungan Dengan Perbaikan Pondasi ( Filter tidak berfungsi )
300
Hubungan Antara Debit Dengan Elevasi Pelimpah (koefisien C= 2.00)
PELIMPAH
Debit dengan Lebar Bukaan ( m )
Tinggi Air
Elevasi 5.00
m
Resume Banjir Rencana Periode Ulang Banjir Rencana (Tahun) (m3/det) 2 9 5 17 10 22 25 29 50 34 100 40 500 52 1000 57 PMF 62
m
7.50
m3/d
m3/d t
Hubungan Antara Debit Dengan Elevasi Pelimpah GRAFIK HUBUNGAN ANTARA ELEVASI M.A.W DENGAN DEBIT PELIMPAH BENDUNGAN DIPENEGORO KOTA SEMARANG, PROPINSI JAWA TENGAH 186.00
10.00
12.50
m3/d t
m3/d t
15.00
17.50
20.00
m3/dt
m3/dt
m3/dt
t
0.00
182.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.10
182.10
0.32
0.47
0.63
0.79
0.95
1.11
1.26
0.20
182.20
0.89
1.34
1.79
2.24
2.68
3.13
3.58
0.30
182.30
1.64
2.46
3.29
4.11
4.93
5.75
6.57
0.40
182.40
2.53
3.79
5.06
6.32
7.59
8.85
10.12
0.50
182.50
3.54
5.30
7.07
8.84
10.61
12.37
14.14
0.60
182.60
4.65
6.97
9.30
11.62
13.94
16.27
18.59
0.70
182.70
5.86
8.78
11.71
14.64
17.57
20.50
23.43
0.80
182.80
7.16
10.73
14.31
17.89
21.47
25.04
28.62
0.90
182.90
8.54
12.81
17.08
21.35
25.61
29.88
34.15
1.00
183.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
1.10
183.10
11.54
17.31
23.07
28.84
34.61
40.38
46.15
1.20
183.20
13.15
19.72
26.29
32.86
39.44
46.01
52.58
1.30
183.30
14.82
22.23
29.64
37.06
44.47
51.88
59.29
1.40
183.40
16.57
24.85
33.13
41.41
49.70
57.98
66.26
1.50
183.50
18.37
27.56
36.74
45.93
55.11
64.30
73.48
1.60
183.60
20.24
30.36
40.48
50.60
60.72
70.84
80.95
1.70
183.70
22.17
33.25
44.33
55.41
66.50
77.58
88.66
1.80
183.80
24.15
36.22
48.30
60.37
72.45
84.52
96.60
1.90
183.90
26.19
39.28
52.38
65.47
78.57
91.66
104.76
2.00
184.00
28.28
42.43
56.57
70.71
84.85
98.99
113.14
2.10
184.10
30.43
45.65
60.86
76.08
91.30
106.51
121.73
2.15
184.15
31.53
47.29
63.05
78.81
94.58
110.34
126.10
2.30
184.30
34.88
52.32
69.76
87.20
104.64
122.08
139.52
2.40
184.40
37.18
55.77
74.36
92.95
111.54
130.13
148.72
185.50
Elevasi M.A.W ( +m )
185.00
184.50
184.00
183.50
183.00
182.50
182.00 0.00
25.00
50.00
75.00
100.00
125.00
150.00
175.00
200.00
225.00
250.00
275.00
300.00
325.00
Debit Pelimpah ( m3/dt ) B=5m
B = 7.5 m
B = 10 m
B = 12.5 m
B = 15 m
B = 17.5 m
B = 20 m
SALURAN TRANSISI DAN SALURAN PELUNCUR
Bangunan pelimpah didesain tidak berpintu dan terdiri dari mercu pelimpah, saluran pengarah, saluran peluncur dan bangunan pemecah energi. Debit banjir ditentukan dari banjir PMF dengan debit puncak sebesar Qout = 62 m3/dt. Debit ini digunakan sebagai acuan untuk desain pelimpah, saluran pengarah dan saluran peluncur. Untuk desain bangunan pemecah energi dipakai debit banjir Q100 tahunan yaitu sebesar Qout = 57.00 m3/dt.
PMF
Perhitungan Saluran Peluncur Pelimpah (Q100 tahunan)
Perhitungan Saluran Peluncur Pelimpah PMF STASIUN
STASIUN
URAIAN
URAIAN I
II
III
IV
I
II
III
IV
Debit (m3/dt)
62.00
62.00
62.00
62.00
Debit (m3/dt)
40.00
40.00
40.00
40.00
Lebar dasar (m)
10.00
6.00
6.00
6.00
Lebar dasar (m)
10.00
6.00
6.00
6.00
Tinggi air (m)
0.77
1.35
1.26
0.99
Tinggi air (m)
0.53
0.91
0.86
0.67
Koefesien Manning
0.013
0.013
0.013
0.013
Koefesien Manning
0.013
0.013
0.013
0.013
Jarak stasiun (m)
5.00
15.00
15.00
10.00
Jarak stasiun (m)
5.00
15.00
15.00
10.00
Luas basah (m2)
7.69
8.07
7.57
5.96
Luas basah (m2)
5.26
5.44
5.16
4.04
Keliling basah (m)
11.54
8.69
8.52
7.99
Keliling basah (m)
11.05
7.81
7.72
7.35
Jari - jari hidrolis (m)
0.67
0.93
0.89
0.75
Jari - jari hidrolis (m)
0.48
0.70
0.67
0.55
Kecepatan air (m/dt)
8.03
7.65
8.16
10.36
Kecepatan air (m/dt)
7.60
7.35
7.75
9.89
0.01872
0.01092
0.01317
0.02683
0.02630
0.01479
0.01738
0.03666
Tinggi enersi (m)
3.29
2.99
3.39
5.48
Tinggi enersi (m)
2.95
2.75
3.06
4.99
Kehilangan enersi (m)
0.09
0.22
0.18
0.19
Kehilangan enersi (m)
0.13
0.31
0.24
0.26
Bilangan Froude
2.92
2.11
2.32
3.32
Bilangan Froude
3.35
2.46
2.67
3.85
El grs enersi awal (+m)
184.15
184.06
183.83
183.65
El grs enersi awal (+m)
183.60
183.47
183.16
182.92
El grs enersi (+m)
184.06
183.83
183.65
183.46
El grs enersi (+m) `
183.47
183.16
182.92
182.66
El muka air (+m)
180.77
180.85
180.26
177.99
El muka air (+m)
180.52
180.41
179.86
177.68
El dasar saluran (+m)
180.00
179.50
179.00
177.00
El dasar saluran (+m)
180.00
179.50
179.00
177.00
Kemiringan grs enersi
Keterangan : Debit Tinggi muka air Elev. mercu pelimpah Elev. muka air Lebar ambang mercu Lebar saluran peluncur Panjang Peralihan
: 62 m3/det. : 2.15 m : + 182.00 : + 184.15 : 10.00 : 6.00 : 9.00
m m m m m
Kemiringan grs enersi
Keterangan : Debit Tinggi muka air Elev. mercu pelimpah Elev. muka air Lebar ambang mercu Lebar saluran peluncur Panjang Peralihan
: 40 m3/det. : 1.60 m : + 182.00 : + 183.60 : 10.00 : 6.00 : 9.00
m m m m m
Bangunan Pemecah Energi Dan Saluran Pembuang Perhitungan Dimensi Pemecah Energi (Q100 tahunan) No
Sesuai dengan standar yang berlaku, bangunan pemecah enersi di desain dengan Q100. Bangunan pemecah energi tipe USBR I yang lebar 6.00 meter, elevasi dasar olakan + 177.00 dan panjang mencapai 16.00 meter di bangun untuk meredam energi akibat aliran dari saluran peluncur. Saluran pembuang yang di buat di hilir bangunan pemecah energi berfungsi untuk mengalirkan air dari bangunan pemecah energi yang alirannya sudah tenang kembali dalam kondisi aliran seragam. Bangunan pemecah energi didesain agar tidak mengalami arus balik dan dibuang kembali ke bagian hilir bendungan dengan membuat saluran sistem kaskade (trap).
Uraian
Satuan
Nilai
(m3/det)
29.00
1
Debit (Q)
2
Lebar Dasar Olakan (B)
(m)
3.25
3
Tinggi Air Awal di Atas Olakan (h)
(m)
2.25
4
Luas Basah di Olakan (A)
(m2)
7.31
5
Keliling Basah (O)
(m)
7.75
6
Jari-jari Hidrolis (R)
(m)
0.94
7
Kecepatan Aliran (V1)
(m/det)
7.50
8
Peninggian Akibat Airasi (U)
(%)
10.02
9
Tinggi Loncatan Awal (Y1)
(m)
2.48
10
Luas Basah Ruang Olak (A)
(m)
8.05
11
Kecepatan Air di Ruang Olak (V2)
(m)
3.71
12
Bilangan Froude
13
Tw/Y1
(m)
0.75
14
Tw
(m)
1.86
15
Tail Water (Tw = Y2)
(m)
1.86
16
Panjang Lantai Ruang Olak (L) Tipe USBR I
(m)
7.43 ď ž 10.00
0.75
Adapun data teknis bangunan pelimpah tersebut adalah sebagai berikut : Tipe = Ogee overflow tanpa pintu Debit Banjir PMF = 62 m3/dt Debit Banjir Q100 out Tahunan = 40.00 m3/dt Elevasi Mercu = + 182.00 m Elevasi Muka Air Banjir = + 184.15 m Elevasi Saluran Pengarah = + 181.00 m Lebar Mercu Pelimpah = 10.00 m Lebar Saluran Peluncur = 6.00 m Panjang Saluran Peluncur = 45.00 m Elevasi Ruang Olak = + 177.00 m Lebar Ruang Olak = 6.00 m Panjang Ruang Olak = 16.00 m Tipe = USBR I
DENAH & POTONGAN MEMANJANG PELIMPAH
Melintang Pelimpah
DENAH MERCU BANGUNAN PELIMPAH
Ruang Olak
Penulangan Mercu
Penulangan RuangOlak
PENULANGAN POTONGAN MEMANJANG JEMBATAN
DENAH & POTONGAN MEMANJANG BANGUNAN PENGAMBILAN
Melintang
DENAH INLET SEBELUM PENYUMBATAN
DENAH OUTLET SEBELUM PENYUMBATAN
Potongan Outlet
DENAH INLET SETELAH PENYUMBATAN
DENAH OUTLET SETELAH PENYUMBATAN
Potongan Outlet
Penulangan Inlet
Penulangan Outlet
PLTMH Prinsip kerja PLTMH yang paling utama adalah memanfaatkan semaksimal mungkin energi air yang dapat ditangkap oleh peralatan utamanya yang disebut turbin/kincir air. Efisiensi kincir air yang dipilih untuk menangkap energi air tersebut menentukan besarnya energi mekanik atau energi poros guna memutar generator listrik.
Perhitungan Daya hidraulik tenaga air : PAir =turbin ρ g Qair H didasarkan pada formulasi : Dimana:
P = . g . hef . q . h (kW) PAir = daya hidraulik (Watt) dimana : ρ = kerapatan massa air = 1.000 kg/m3 2 P = Daya G = percepatan gravitasi = 9,81turbin, m/detkW 3/det)= Massa jenis air Q = debit (m H = tinggi gjatuh efektif (m). Beda tinggi MA udik dan MA hilir (H static) – = Percepatan gravitasi Kehilangan engeri (∆ HJ) hef = Tinggi jatuh efektif, m. Daya turbin yang dihasilkan q : PT ==ηT PAir Debit Air Dimana:
η
=
Effisiensi
PT = daya turbin (Watt) Berdasarkan data pada head efektif dan debit yang ada dan dengan melihat kurva jenis ηT = Efisiensi Turbin turbin sebagaimana ditunjukkan pada gambar-1, maka jenis turbin yang dipilih adalah turbin Banki-Mitchel atau biasa sebagai turbin aliran silang (crossflow). Daya listrik yang dihasilkan : PE = η dikenal PAir Efisiensi turbin = 0,74 .Daya yang diperoleh adalah : Dimana :
PE = daya listrik (Watt) P = 997 kg/m3 x 9,81 m/s2 x 20 m x 0,08 m3/s x 0,74 η = Efisiensi Gabungan Turbin dan Generator = ηT ηG P = 11,61 kW. = Efisiensi Turbin ηG = Efisiensi Generator
Skema
Pemilihan Jenis Turbin Air
Kurva Performansi Pompa
PERHITUNGAN DEBIT POMPA SCHEME – 1 GAYA GRAVITASI (M/S2) = o
MASSA JENIS AIR PADA 25 C (KG/M3)= Debit (liter/s)= Debit (m3/s)= Debit (m3/menit)= PIPA TEKAN Panjang pipa tekan (m) = Diameter Pipa tekan (m) = Debit (m3/s) = Kecepatan di pipa tekan (m/s2) =
9.81 997 17.5 0.0175 1.05 140 0.1 0.0175 2.23
Viskositas kinematik, T =25 C (m /s) = Reynold number = Formula Blasius =
0.000000923
Epsilon baja (m) = Epsilon/D = Formula Colebrook (1) = Formula Colebrook (2) = Formula Colebrook (3) = Formula Colebrook (4) = Formula Colebrook (5) = HEAD LOSS MAJOR PIPA TEKAN (M) = Head loss valve = Head loss belokan = Head loss reducer = Head loss entrance = Head loss expansion = HEAD LOSS MINOR PIPA TEKAN (M) = HEAD LOSS TOTAL PIPA TEKAN (M) = HEAD TEKAN STATIS PIPA TEKAN (M) = HEAD TEKAN DINAMIS PIPA TEKAN (M) =
0.000046
o
2
241,405.11 0.0143 0.00046 0.016427068 0.016392832 0.016397299 0.0164297 0.01642966 5.82 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5.82 10.00 15.82
PIPA ISAP Panjang pipa isap (m) = Diameter Pipa isap (m) = Debit (m3/s) = Kecepatan di pipa isap (m/s2) =
1 0.125 0.0175 1.43
Viskositas kinematik, T =25 C (m /s) = Reynold number = Formula Blasius =
0.000000923
Epsilon baja (m) = Epsilon/D =
0.000046
o
2
241,405.11 0.0143 0.000368
TIPE POMPA :
Formula Colebrook (1) = Formula Colebrook (2) = Formula Colebrook (3) = Formula Colebrook (4) = Formula Colebrook (5) = HEAD LOSS MAJOR PIPA ISAP (M) = Head loss valve = Head loss belokan = Head loss reducer = Head loss entrance = Head loss expansion = HEAD LOSS MINOR = HEAD LOSS TOTAL PIPA ISAP (M) = HEAD TEKAN STATIS PIPA ISAP (M) = HEAD TEKAN DINAMIS PIPA ISAP (M) =
0.016427068 0.016392832 0.01639661 0.0164297 0.01642966 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 1.00 1.01
THD (TOTAL HEAD DINAMIS) (M) =
16.83
DAYA POMPA (BROSUR) (kW)=
7.50
MENGHITUNG EFISIENSI POMPA =
0.38
DEBIT POMPA RENCANA (LITER/S) =
17.5
4JCA57.5
4 POLE 1500 RPM 50 HERTZ 7.5 KILOWATT INLET POMPA = OUTLET POMPA =
125 MM 100 MM
PERHITUNGAN DEBIT POMPA SCHEME – 2 GAYA GRAVITASI (M/S2) = o
MASSA JENIS AIR PADA 25 C (KG/M3)= Debit (liter/s)= Debit (m3/s)= Debit (m3/menit)= PIPA TEKAN Panjang pipa tekan (m) = Diameter Pipa tekan (m) = Debit (m3/s) = Kecepatan di pipa tekan (m/s2) =
9.81 997 28 0.028 1.68 38 0.1 0.028 3.57
Viskositas kinematik, T =25 C (m /s) = Reynold number = Formula Blasius =
0.000000923
Epsilon baja (m) = Epsilon/D = Formula Colebrook (1) = Formula Colebrook (2) = Formula Colebrook (3) = Formula Colebrook (4) = Formula Colebrook (5) = HEAD LOSS MAJOR PIPA TEKAN (M) = Head loss valve = Head loss belokan = Head loss reducer = Head loss entrance = Head loss expansion = HEAD LOSS MINOR PIPA TEKAN (M) = HEAD LOSS TOTAL PIPA TEKAN (M) = HEAD TEKAN STATIS PIPA TEKAN (M) = HEAD TEKAN DINAMIS PIPA TEKAN (M) =
0.000046
o
2
386,248.18 0.0127 0.00046 0.016412188 0.016392056 0.016394849 0.016415121 0.016415106 4.04 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4.04 10.00 14.04
PIPA ISAP Panjang pipa isap (m) = Diameter Pipa isap (m) = Debit (m3/s) = Kecepatan di pipa isap (m/s2) =
0 0.125 0.028 2.28
Viskositas kinematik, T =25 C (m /s) = Reynold number = Formula Blasius =
0.000000923
Epsilon baja (m) = Epsilon/D = Formula Colebrook (1) =
0.000046
o
2
386,248.18 0.0127 0.000368 0.016412188
TIPE POMPA :
Formula Colebrook (2) = Formula Colebrook (3) = Formula Colebrook (4) = Formula Colebrook (5) = HEAD LOSS MAJOR PIPA ISAP (M) = Head loss valve = Head loss belokan = Head loss reducer = Head loss entrance = Head loss expansion = HEAD LOSS MINOR = HEAD LOSS TOTAL PIPA ISAP (M) = HEAD TEKAN STATIS PIPA ISAP (M) = HEAD TEKAN DINAMIS PIPA ISAP (M) =
0.016392056 0.016394418 0.016415121 0.016415106 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
THD (TOTAL HEAD DINAMIS) (M) =
14.04
DAYA POMPA (BROSUR) (kW)=
7.50
MENGHITUNG EFISIENSI POMPA =
0.51
DEBIT POMPA RENCANA (LITER/S) =
28
4JCA57.5
4 POLE 1500 RPM 50 HERTZ 7.5 KILOWATT INLET POMPA = OUTLET POMPA =
125 MM 100 MM
PERBANDINGAN ALTERNATIF 1 & 2
ALTERNATIF-1
ALTERNATIF-2
11.61
7.6
DEBIT TURBIN (LITER/DETIK)
80
50
DEBIT POMPA (LITER/DETIK)
17.5
28
DAYA POMPA (kW)
7.5
7.5
4JCA57.5
4JCA57.5
DIAMETER INLET POMPA (mm)
125
125
DIAMETER OUTLET POMPA (mm)
100
100
DAYA TURBIN (kW)
JENIS POMPA
Keuntungan : 1. Pada saat pompa tidak diperlukan, maka daya listrik yang dihasilkan bisa mencapai sekitar 10.6 kW, dengan memanfaatkan debit air 80 liter/detik. 2. Pada saat pompa diperlukan, maka katup pipa pesat diatur sehingga turbin hanya memanfaatkan air sebanyak 50 liter/detik, dengan air yang dapat dipindahkan sebesar 28 liter/detik. Kerugian : 1. Perlu pengaturan katup untuk menyesuaikan debit kerja bagi turbin. 2. Jika pada saat pompa digunakan, tetapi valve lupa ditutup maka daya pompa akan besar dan kemungkinan air yang dipindahkan juga besar, sehingga akan merugikan karena air yang keluar dari embung bisa lebih besar dari pada 80 liter/detik.
Penyelidikan Fisik Model Test Pelimpah
Penyelidikan Fisik / Model Test Pelimpah Dilakukan di laboratorium hidrolika ITB oleh tim yang di ketuai oleh Kepala Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air, ITB Cakupan Kegiatan
1.
Pekerjaan Pesiapan
2.
Pembuatan model fisik tiga dimensi yang mencakup tubuh bendungan, spillway, sebagian sungai di udik dan di hilir bendungan
3.
4.
Percobaan pengaliran model original desain dan modifikasi desain
1.
Memeriksa kesempurnaan desain spillway ditinjau dari segi aliran di mercu spillway, chuteway, stilling basin dan di sekitar tubuh bendungan
2.
Mencari struktur perbaikan dan penyempurnaan desain atau memeriksa konsep-konsep perbaikan terhadap original desain ditinjau dari segi hidraulik.
3.
Mempelajari efektifitas dari stilling basin
4.
Mempelajari masalah-masalah hidraulik yang tidak bisa atau sukar dihitung secara teoritis.
Tujuan
Pembuatan Laporan
1. Spillway : tipe overflow tanpa pintu dengan mercu tipe Ogee dengan arah agak lurus/serong.
Lebar mercu
: 10,0 meter
Tinggi muka air
: 2,15 meter
Elevasi mercu
: + 182 meter
Elevasi muka air
: + 184,15 meter
Elevasi saluran pengarah : + 181.0 meter
Elevasi dekzerk
: + 185,0 meter
2. Saluran peluncur :
Lebar
: 6.00 meter
Panjang
: 45.00 meter
Elevasi pada potongan SP.5 : + 179.50 meter
Skala Model No.
Variabel
1.
Panjang
2.
Kecepatan
3
Waktu
4
Debit
Skala
1 33 1
Keterangan Skala arah vertikal sama dengan skala arah horizontal.
3 1 5,77 1 5,77 1 6415
3. Ruang Olak :
Tipe
: USBR I
Lebar
: 6.00 meter
Panjang
: 16.00 meter
Elevasi ruang olak
: + 177,0 meter
Data Debit Banjir Periode Ulang (Tahun) 2 5 10 25 50 100 500 1000 PMF
Banjir Rencana (m3/det) 9 17 22 29 34 40 52 57 62 Model awal Sungai Sekatak tanpa Bendungan, dilihat ke arah hilir, Skala model 1 : 33 1/3 .
Pompa berkapsitas 20 s.d. 80 l/det.
Pembuatan profil awal model fisik.
Model Bendung dan Pelimpah Seri 0 telah selesai dibuat dan dilakukan uji coba, dilihat ke arah hilir, skala model 1 : 33 1/3.
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
O&P 1.
PANDUAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
2.
ORGANISASI OPERASI DAN PEMELIHARAAN
3.
OPERASI WADUK
4.
PEMELIHARAAN
5.
PEMANTAUAN PERILAKU BENDUNGAN
6.
PEMERIKSAAN DAN INSPEKSI KEAMANAN BENDUNGAN
7.
PEMERIKSAAN LEBIH LANJUT
RENCANA ANGGARAN BIAYA Konstruksi Bendungan
PLTMH
Total RAB
REKAPITULASI TOTAL RENCANA ANGARAN BIAYA KONTRUKSI BENDUNGAN DIPONEGORO
No
Harga Jenis pekerjaan ( Rp ) 1
Pekerjaan persiapan
195,000,000.00
2
Pekerjaan pembuatan tubuh Bendungan
3
Pekerjaan pembuatan konduit Pengelak dan Intake
6,119,534,670.39
4
Pekerjaan pembuatan Pelimpah
8,161,807,525.88
5
Kualiti kontrol selama 360 hari kerja
6
Instrumen
34,351,544,883.06
600,000,000.00 1,500,000,000.00 Jumlah
50,927,887,079.33
Dibulatkan
50,927,888,000.00
Terbilang : Lima Puluh Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah
REKAPITULASI RENCANA ANGARAN BIAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO REKAPITULASI PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
LOKASI : WADUK DIPONEGORO REKAPITULASI
JENIS PEKERJAAN WORKS
No.
I
PEKERJAAN SIPIL CIVIL WORKS
A
BAK PENAMPUNG
B
GEDUNG SENTRAL, SALURAN PEMBUANG POWER HOUSE, TAILRACE
TOTAL HARGA TOTAL PRICE (Rupiah)
523,028,706.67
7,964,171.82
SUB TOTAL I
530,992,878.49
II. PEKERJAAN MEKANIKAN ELEKTRIKAL MECHANICAL ELECTRICAL WORKS D
PERALATAN PEMBANGKIT ELEKTRO - MEKANIK ELECTRO - MECHANIC GENERATING EQUIPMENT
161,500,000.00
SUB TOTAL II
161,500,000.00
TOTAL
692,492,878.49
Rekapitulasi Total Rencana Anggaran Biaya Konstruksi Bendungan Diponegoro dan PLTMH
Biaya Konstruksi Bendungan : Rp. 50.927.888.000, Biaya Konstruksi PLTMH
: Rp.
692.492.878,-
Total
: Rp. 51.620.380.878,-
Dibulatkan
: Rp. 51.620.381.000,-
Terbilang : Lima Puluh Satu Milyar Enam Ratus Dua Puluh Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Rupiah
KESIMPULAN
7.1.
7.2.
Nama Sungai
:
Kali Krengseng / Seketak
Luas Daerah Tangkapan Air (DAT)
:
917 Ha
Panjang Sungai sampai lokasi waduk
:
7,72 km
Kemiringan rata-rata sungai
:
0,0174
Elevasi muka air normal
: + 182,00
Luas genangan pada muka air normal
:
Volume genangan pada muka air normal :
m
71.338 m2 ( 7,1338 Ha) 478.240 m3 (Setelah digali)
Elevasi muka air banjir (PMF)
: + 184,15
m
Luas genangan pada muka air banjir
:
86.354
m2 (8,6354 Ha)
Volume genangan pada muka air banjir
:
624.952 m3
Elevasi dead sstorage
: + 166,00 m
Volume dead storage
:
2.788 m3
7.3. Manfaat Waduk
Air baku Universitas Diponegoro (UNDIP)
Air baku laboratorium seperti laboratorium hidrolika, perikanan, teknik lingkungan dan hidrografi.
Laboratorium lapangan seperti pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
Rekreasi dan lain-lain.
7.1.
7.5.
Debit Banjir Rencana
PMF
=
62 m3/det (ouflow untuk pelimpah dengan lebar 10 meter)
Q1000
=
57 m3/det
Q100
=
40 m3/det
Q25
=
29 m3/det (untuk desain pengelak)
Bendungan Utama : Bahan Bangunan
:
Urugan (batu dan random) berinti lempung kedap
Panjang bentangan bendungan
:
245 meter
Tinggi bendungan dari dasar sungai
:
22 meter
Lebar mercu
:
7 meter
Elevasi puncak bendungan
:
+ 185,00 m
Elevasi dasar bendungan
:
+ 163,00 m
Elevasi counterweight (hulu & hilir) : Lebar counterweight
7.6.
7.7.
(hulu & hilir)
:
+ 173,00 m 5 meter
Bendungan Pengelak : Type
:
Kondut
Elevasi inlet
:
+ 160,00 m
Panjang pengelak
:
127 meter
Elevasi dasar outlet
:
+ 159,13 m
Kemiringan
:
0,00685
Desain Banjir
:
29,00 m3/det
Elevasi muka air
:
+ 168,56 m
Bangunan Operasi : Tipe inlet
:
Kisi-kisi vertikal
Tipe Bangunan
:
Beton dan pipa baja
Elevasi inlet
:
+ 166,00 m
Panjang
:
127 meter
SEKIAN & TERIMA KASIH Pendahuluan
Gambaran Umum
Topografi
Geotek Mektan
Hidrologi
Struktur
PLTHM
Model Test
O&P
RAB
Kesimpulan
Gambar
2. Peta Rekomendasi Upaya Konservasi
3. Potongan Melintang Bendungan
15. Potongan Melintang Pelimpah SP_5 â&#x20AC;&#x201C; SP_8
18. Detail Denah dan Potongan Ruang Olak Pelimpah
19. Denah Penulangan dan Potongan Mercu Pelimpah
20. Denah Penulangan dan Potongan Ruang Olak Pelimpah
24. Potongan Melintang Bangunan Pengambilan (BP.3 â&#x20AC;&#x201C; BP.4)
25. Potongan Melintang Bangunan Pengambilan (BP.5 â&#x20AC;&#x201C; BP.6)
31. Detail Potongan Outlet (Sebelum Penyumbatan)
34. Detail Potongan Outlet (Setelah Penyumbatan)
35. Penulangan Denah dan Potongan Inlet
36. Penulangan Denah dan Potongan Outlet
37. Penulangan Potongan Outlet
Skema Outlet dari Penstok
Valve
POMPA
TURBIN 80 L/Det
Valve
GENSET