KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT PEKERJAAN UMUM BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
CAKUPAN WILAYAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WS JRATUNSELUNA WS Jratunseluna meliputi 10 kabupaten & 2 kota (9.576,01 km2)
Kab. Kudus (425,17 Km2)
Kab. Jepara (1.004,16 Km2)
Kab. Pati (1.491,20 Km2) Kab. Rembang (862 Km2)
Kab. Demak (897,43 Km2) Kota Semarang (373,67 Km2)
Kab. Blora (897,20 Km2)
Kab. Semarang (946,86 Km2)
Kab. Grobogan (1.975,85 Km2) Kab. Sragen (141,97 Km2)
Kota Salatiga (52,96 Km2) Kab. Boyolali (507,54 Km2)
GAMBARAN UMUM WS JRATUNSELUNA Luas wilayah sungai 9.576,01 km². Mencakup 10 Kabupaten & 2 Kota. Jumlah penduduk ± 8,92 juta jiwa (2010) dengan kepadatan penduduk sebesar 10,33 orang/ha. Potensi sumber daya air sebesar 15,64 milyar m3, baru dimanfaatkan sebesar 20,99%. Curah hujan tahunan bervariasi, antara 900 – 3.700 mm. Kondisi topografi dominan dataran rendah, dibagian selatan perbukitan dan pegunungan terjal. Waduk sebanyak 14 buah.
Embung sebanyak 30 buah. Bendung sebanyak 67 buah.
ISU-ISU DALAM PENGELOLAAN SDA ISU STRATEGIS LOKAL
Alih fungsi lahan
DAS Kritis
Hutan gundul
Erosi lahan
Sedimentasi di tampungan air dan sungai
Kekeringan
Kelongsoran lereng
Degradasi sungai dan meandering
Banjir
Abrasi pantai
Lemahnya sanksi hukum terhadap pelanggaran hukum tentang SDA
PERMASALAHAN
1. Konservasi - Luas hutan berkurang - Kondisi DAS kritis - Perlindungan SDA belum optimal - Pencemaran air (industi, IPAL, dll)
2. Pendayagunaan SDA - Rencana tata ruang belum rinci terkait dengan tata guna lahan pengelolaan SDA - Pengambilan air tanah berlebih - Ketersediaan dengan kebutuhan air tidak imbang - Peningkatan populasi penduduk - Petani tidak disiplin terhadap pola tanam - Debit air banyak yang terbuang ke laut
• • • • •
Erosi Longsor Sedimentasi Kekeringan Ketersediaan air baku berkurang
• Timbul masalah dalam PSDA yaitu banjir dan kekeringan akibat alih fungsi lahan • Intrusi air laut, penurunan muka tanah • Defisit air baku makin meningkat • Banjir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau
3. Pengendalian Daya Rusak Air -
Kapasitas sungai dan bangunan prasarana tidak memadai Rob dan intrusi air laut Sedimentasi muara sungai Pemukiman di bantaran sungai
• Banjir dan rob selalu terjadi • Kapasitas muara makin kecil • Genangan banjir pasang surut makin luas
4. Ketersediaan Data & SISDA
- Data SDA belum tersedia dalam satu sistem informasi - Belum ada format standar untuk data SDA - Kurangnya sarana dan prasarana, infrastruktur dan SDM
• Akurasi data sangat terbatas • Data yang ada tidak tepat guna • Ketersediaan data untuk PSDA sangat terbatas sehingga tidak optimal
5. Pemberdayaan & Peningkatan Peran masyarakat - Partisipasi masyarakat dan swasta belum optimal - Kinerja pemerintah belum optimal
• Kerusakan lingkungan sulit dikendalikan • Lemahnya penegakan hukum terhadap pelanggaran PSDA
PETA RAWAN EROSI di WS JRATUNSELUNA
Prosentase Tingkat Erosi : • 0 – 12.5 ton/ha/th sebesar 0.55 %, • 12.5 – 50 ton/ha/th sebesar 0.20 %, • 50 – 100 ton/ha/th sebesar 0.17 %, • 100 – 250 ton/ha/th sebesar 0.07 %, • 250 ton/ha/th keatas sebesar 0.01 %.
PETA BAHAYA LONGSOR di WS JRATUNSELUNA
Prosentase Tingkat Longsor : • Longsor Sangat Rendah sebesar 0.74 %, • Longsor Rendah sebesar 0.03 %, • Longsor Sedang sebesar 0.15 %, • Longsor Tinggi sebesar 0.07 %, • Longsor Sangat Tinggi sebesar 0.01 %.
PETA LAHAN KRITIS di WS JRATUNSELUNA
PETA RAWAN KEKERINGAN di WS JRATUNSELUNA
Daerah Rawan Kekeringan ± 38,59% dari luas Wilayah Sungai
PETA RAWAN BANJIR di WS JRATUNSELUNA
Strategi dan Skenario Skenario Kondisi Perekonomian Tinggi
Pertumbuhan penduduk 15% diatas kondisi normal Anggaran Pemerintah diasumsikan naik 20 % (Khususnya SDA) Tidak ada perubahan atau alih fungsi pada penggunaan lahan (terkait SDA) dan perkembangan lainnya Berlanjutnya pembangunan bendungan (waduk/embung) sebagai tampungan baru Meningkatkan efisiensi dengan O&P yang baik
Neraca Hidrologis Tahunan Rata-rata: Curah hujan yang jatuh ke wilayah sungai
20.368 jt m3
100.00%
- Hujan
2.240 mm/thn
- Kehilangan air
4.722 jt m3
23.18%
15.647 jt m3
76.82%
- Aliran masuk (inflow) ke wilayah sungai:
Neraca Penggunaan Air Tahunan Rata-rata (Eksisting 2010) Penggunaan Air Netto
3.284 jt m3
20.99%
2.911 jt m3
18.60%
372 jt m3
2.38%
Terbuang ke laut
12.364 jt m3
79.02%
Total Inflow
15.647 jt m3
100.00%
- Pertanian - RKI
KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR RKI M3/dt
Sumber : DHV & Associates, 2010
KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI 7
Kebutuhan Rata-rata Pasokan Rata-rata 6
5
4
3
2
1
0
Sumber : DHV & Associates, 2010
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR RKI
M3/dt
Tahun
Sumber : DHV & Associates, 2010
PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI RATA-RATA DALAM SETAHUN
Gambar Pemenuhan kebutuhan air irigasi rata-rata dalam setahun Sumber : DHV & Associates, 2010
Potensi Air = 15,647.109 m3 Pemanfaatan • Irigasi = 2,911.109 m3 • RKI = 0,373.109 m3
Saldo = 12,363.109 m3
DATA NERACA AIR • Ketersediaan = 2,911.109 m3 • Real Time = 0,335.109 m3
Potensi Air Masih Berlebih
100 %
18,60 % 2, 38 %
20, 98 %
79,02 %
ANALISA DARI NERACA AIR DAN POTENSI & PEMANFAATAN AIR SAAT INI 1.
2.
Potensi Air /SDA WS Jratunseluna besar sekali 15,647 milyar m3, dimanfaatkan 3,284 milyar m3 (20,98%) yang terdiri dari pemanfaatan untuk irigasi 2,911 milyar m3 (18,60 %) dan pemanfaatan untuk RKI 372 juta m3 (2,38%) ketersediaan real time saat ini 10,753 m3/dt. Pada awal musim hujan dan selama musim kemarau ketersediaan hampir sama dengan pemanfaatan.
Sumber Data : DHV & Associate
Running Program Untuk Neraca Jangka Pendek,Jangka Menengah,Jangka Panjang di bandingkan dengan kondisi saat ini (2010/2011) ďƒź Asumsi tidak ada tambahan tampungan baru untuk Air Baku, RKI
2010/2011 (m3/dt)
2015/2016 (m3/dt)
2020/2021 (m3/dt)
2030/2031 (m3/dt)
1. Ketersediaan
10,753
10,753*)
10,753*)
10,753*)
2. Kebutuhan
10,702
15,374
18,248
24,687
0,05
-4,62
-7,53
-13,930
No
Uraian
Saldo/debit
Sumber Data : DHV & Associate KET * bila tidak ada tampungan baru
NERACA AIR SKENARIO EKONOMI TINGGI Tahun 2027 defisit air 0 m3/dt Potensi supply 8,18 m3/dt diperoleh dari : Membangun Embung Logung, Panohan, Waduk Jatibarang, Diponegoro, Jragung, Glapan, Bandungharjo, Balong, Suruhan serta penambahan debit dari mata air, sumur dalam, dan sungai
Potensi supply 3,63 m3/dt diperoleh dari : Membangun Embung Dung Kurungan, Banyusumur I, Embung Banyusumur II, Gua Buta, Dung Gudel, Dung Buyut, Pedak Gower, Gambiran, Trenggulunan, Waduk Babon, Pasedan, Banjarejo, Randugunting, Kedungwaru, Sapen
Potensi supply 1,19 m3/dt diperoleh dari : Membangun Waduk Dolok, Gunung Wulan, Ngemplak, Embung Tirto, Gogek, Ronggo, Palemsari, Sendangmulyo, Kaliombo, Sambiroto, Mojosari, Kedungwungu, Coyo, Puyoh, Tegalrejo, serta penambahan debit dari mata air, sumur dalam, dan sungai
125,48 m³/det 121,85 m³/det
3,63 m³/det
121,85 m³/det 8,18 m³/det
113,67 m³/det
126,67 m³/det 1,19 m³/det
125,48 m³/det
RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR Tujuan : Menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung dan fungsi sumber daya air Memelihara keberadaan SDA agar sumber air dan potensi yang terkandung didalamnya dapat terjaga secara berkelanjutan. (Contoh : Pembangunan/ Rehabilitasi Waduk dan Embung) Memelihara daya dukung SDA agar dapat mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya - Konservasi dan Rehabilitasi lahan kritis di hulu Waduk - Pembangunan Cek Dam penahan erosi dan embung Memelihara kemampuan air dan sumber air untuk menyerap zat, energi, dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan kedalamnya (Arboretum, penanaman pohon melalui program GNKPA, pengendalian penggunaan air tanah)
Rencana Kegiatan dan Pencapaian Target Konservasi SDA No
Uraian Kegiatan
Kode
Tahapan
Total
JK Pendek (Ha) Jk Menengah (Ha) JK Panjang (Ha) 1. Reboisasi, Pengkayaan
V1
2.089
2.388
1.492
5.969
2. Penghijauan Agroforesty
V2
6.881
7.864
4.915
19.660
3. Penanaman dengan Strip
V3
4.815
5.502
3.440
13.757
4. Penanaman Penutup Tanah
V4
14.830
16.949
10.594
42.373
5. Teras Kredit, Guludan, Datar
T1
3.436
3.927
2.454
9.817
6. Teras Bangku
T2
1.844
2.167
1.258
5.269
7. Chekc Dam Penahan
T3
632
723
453
1.808
8. Chekc Dam Pengendali
T4
15 Unit
16 Unit
11 Unit
42 Unit
9. Pengendali Jurang
T5
84 Unit
96 Unit
60 Unit
240 Unit
10. Sumur Resapan
T6
827 Unit
946 Unit
592Unit
2365Unit
40.183
45.862
28.758
114.803
74.710
85.382
53.364
213.456
Total Lahan Kritis
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR Tujuan : Upaya pencegahan melalui perencanaan dan pembangunan infrastruktur penanggulangan daya rusak air yang disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pengelolaan sumber daya air yang terselenggara dengan melibatkan masyarakat. • Pencegahan bencana alam akibat banjir. (Contoh : Penyiapan Peta Rawan Banjir, Pembangunan Waduk, Check dam dll). • Pencegahan dilakukan baik melalui kegiatan fisik dan non fisik dengan adanya keseimbangan antara hulu dan hilir wilayah sungai. (Contoh : Peningkatan kapasitas sungai dan bangunan pengendali banjir lainnya, Pengerukan muara sungai di sungai-sungai yang bermuara ke Pantai Utara) • Penanggulangan bencana alam akibat daya rusak air. (Contoh : Perbaikan tanggul sungai khususnya di Kali Wulan, Kali Tuntang dan Kali Juana, Pemasangan peralatan sistem peringatan dini banjir).
BANJIR di WS JRATUNSELUNA Genangan Banjir
Luas Genangan
= 112 000 Ha
Wilayah Semarang Barat Wilayah Tengah Antara
Lokasi / Sungai Kejadian Banjir
S. Penggaron & S. Dolok Wilayah Tengah Antara S.Jragung Tuntang
Wilayah Timur Antara S.Serang Lusi & S.Juana
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR Tujuan : untuk mendayagunakan SDA secara berkesinambungan dengan memprioritaskan secara pantas pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan masyarakat. • Penyediaan sumber daya air (Pembangunan Waduk/ Embung, Lumbung Air) • Penggunaan sumber daya air untuk kebutuhan RKI, Irigasi, PLTA, Tambak. (rasionalisasi jaringan irigasi yang ada; pengembangan jaringan perpipaan air baku pedesaan dan perkotaan) • Pengembangan sumber daya air (Rehab Waduk/embung, pengangkatan tumbuhan enceng gondok di Waduk Rawa Pening)
SISTEM INFORMASI SDA Tujuan : Mendukung pengelolaan sumber daya air Membuat sistem data base yang mampu menyediakan data SDA secara akurat Membuat sistem pelayanan data SDA yang memudahkan kebutuhan masyarakat dan swasta Pemasangan peralatan sistem peringatan dini banjir.
KETERSEDIAAN DATA & SISDA WS JRATUNSELUNA KETERSEDIAAN DATA : STASIUN
WS JRATUNSELUNA
BBWSPJ
KSO DINAS PSDA PROV. JATENG & BBWSPJ
208
16 12 0 28
20 7 7 34
DUGA AIR CURAH HUJAN KLIMATOLOGI Jumlah
SISDA :
Data Data Data Data Data
Hidrologi Irigasi Sumur Air Tanah Waduk dan Embung Sungai
INSTANSI LAIN (BMKG, PERKEBUNAN)
146
PEMBERDAYAAN & PENINGKATAN PERAN MASYARAKAT Tujuan : Meningkatkan kinerja pengelolaan sumber daya air Sosialisasi pengelolaan SDA kepada masyarakat. Kerjasama dengan berbagai stakeholder terkait pengelolaan SDA. Meningkatkan peran serta P3A, GP3A, dan IP3A.
PEMBERDAYAAN & PENINGKATAN PERAN MASYARAKAT
Terbentuknya TKPSDA WS Jratunseluna dengan SK Menteri PU No. 426/KPTS/M/2009, Tanggal 06 Juli 2009. Terbentuknya Tim Pokja GNKPA Kabupaten, meliputi :
Kab. Kendal SK Bupati No. 614/706/2009 tgl 4 September 2009 Kab. Jepara SK Bupati No. 179/2009 tgl 12 September 2009 Kab. Pati SK Bupati No. 050/960/2010 tgl 12 April 2010 Kab. Rembang SK Bupati No. 050/250/2010 tgl 7 April 2010 Kab. Blora SK Bupati No. 1150/2009 tgl 10 Desember 2009
Terbentuknya Komunitas GNKPA dibeberapa desa di Kabupaten : Kendal, Jepara, Pati, Rembang, Blora
MATRIK KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SDA WS JRATUNSELUNA (ASPEK KONSERVASI) No 1
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target yang ingin dicapai
Perlindungan dan Erosi, kerusakan hutan, Erosi 12,5 ton/ha/th Pelestarian sumber air kekeringan, sedimentasi waduk Longsor
Banjir
30% kawasan DAS merupakan kawasan lindung resapan air sesuai UU Nomor 6 th 2007 KRS (Koefisien Regime Sungai) = 75
Sedimentasi tampungan Berkurangnya air tingkat sedimentasi
Strategi Jangka Menengah (Tahun 2007 – 2017) Kegiatan konservasi teknik, vegetatif dan lain- lain.
Jangka Panjang (Tahun 2007 – 2027) Kegiatan konservasi teknik, vegetatif dan lain- lain.
Konservasi 50% kawasan lindung
Konservasi 25% kawasan lindung
Konservasi 25% kawasan lindung
Merubah cara pengelolaan lahan dan jenis vegetasi
Kegiatan konservasi teknik, vegetatif dan lain- lain.
Kegiatan konservasi teknik, vegetatif dan lain- lain.
Kegiatan konservasi teknik, vegetatif dan lain- lain.
Merubah cara pengelolaan lahan dan jenis vegetasi
Kegiatan konservasi teknik (check dam)
Kegiatan konservasi teknik (check dam)
Kegiatan konservasi teknik (check dam)
Kegiatan konservasi teknik, vegetatif dan lain- lain.
Kegiatan konservasi teknik, vegetatif dan lain- lain.
Mengembalikan kapasitas tampungan semaksimal mungkin Mengatur penambangan bahan galian C sesuai dengan kapasitas sumber daya alam Perbaikan sarana dan prasarana
Jangka Pendek (Tahun 2007 – 2012) Kegiatan konservasi teknik, vegetatif dan lain- lain.
Kerusakan lahan dan Berkurangnya Kegiatan konservasi teknik, alur sungai akibat galian kerusakan lahan dan vegetatif dan lain- lain. C alur sungai Sarana dan prasarana konservasi sudah tidak berfungsi dengan baik 2
3
Pengawetan Air
Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
Berfungsinya kembali sarana dan prasarana konservasi
Kebijakan Operasional Merubah cara pengelolaan lahan dan jenis vegetasi
Lembaga/Instansi Terkait BBWS Pemali Juana, Perhutani, Dinas PSDA Jateng, BPDAS Pemali Jratun BBWS Pemali Juana, Perhutani, Dinas PSDA Jateng, BPDAS Pemali Jratun Bappeda Jateng, BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng Bappeda Jateng, BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng, BPDAS Pemali Jratun
Rehab sarana dan prasarana Rehab sarana dan prasarana konservasi konservasi
Rehab sarana dan prasarana konservasi
Kekurangan air untuk air Terpenuhinya air di bersih dan irigasi di musim kemarau musim kemarau
Pembangunan Waduk Jatibarang, Waduk Diponegoro, Waduk Mundingan, Waduk Balong, Waduk Jragung, Waduk Bandungharjo, Waduk Glapan, Waduk Logung, Embung Suruhan
Pemabgunan Waduk Dolok, Menampung kelebihan air Waduk Coyo, Ngemplak dan Tirto, dengan cara membangun Embung Kaliombo, Waduk Gogek waduk dan Waduk Sendangmulyo, Embung Kedungwungu, Waduk Tegalrejo, Embung Ronggo, Embung Palemsari, Waduk Gunungwulan, Embung Mojosari dan Sambiroto, Embung Puyoh
BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng, Dinas Pertanian
Pemakaian air irigasi yang berlebihan
Tercapainya efisiensi air irigasi
Perbaikan jaringan irigasi Perbaikan jaringan irigasi untuk untuk meningkatkan efisiensi meningkatkan efisiensi
Perbaikan jaringan irigasi untuk meningkatkan efisiensi
Menurunnya kualitas air akibat pencemaran
Kualitas air permukaan memenuhi golongan B
Pembangunan pos pengamatan air di lokasi hulu , waduk esxisting dan waduk rencana
Pembangunan pos pengamatan air di lokasi hulu , waduk esxisting dan waduk rencana
Pembangunan pos pengamatan air Pemantauan kualitas air di lokasi hulu , waduk esxisting dan secara periodik waduk rencana
BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng, Dinas Pertanian BBWS Pemali Juana , Kem. LH, BLH Propinsi / Kab/Kota
Pembangunan dan pengelolaan IPAL
Pembangunan dan pengelolaan IPAL
Pembangunan dan pengelolaan IPAL
Pembangunan Waduk Babon/Penggaron, Waduk Sapen, Waduk Kedungwaru dan Waduk Banjarejo, Waduk Pasedan, Embung Gambiran dan Treggulunan, Waduk Randugunting, Embung Gua Buta, Dung Kurungan, Dung Gudel, Banyusumur 1, Banyusumur 2, Dungbuyut, dan Embung Pedak Gower
Pengelolaan limbah Mengupayakan masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan
MATRIK KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SDA WS JRATUNSELUNA (ASPEK PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR) Strategi
Sasaran/Target yang ingin dicapai
Jangka Pendek (Tahun 2007 – 2012) Banjir dan Terbebas dari banir dan Evaluasi dan perbaikan kekeringan akibat kekeringan RTRW alih fungsi lahan Hasil Analisis
Penyesuaian RTRW dengan tata ruang air dan penyusunan RTRW Sungai Pembangunan Waduk Pemabgunan Waduk Dolok, Penambahan air Babon/Penggaron, Waduk Sapen, Waduk Coyo, Ngemplak dan dengan cara Waduk Kedungwaru dan Waduk Tirto, Embung Kaliombo, Waduk membangun waduk, Banjarejo, Waduk Pasedan, Gogek dan Waduk penambahan debit dari Embung Gambiran dan Sendangmulyo, Embung mata air, Treggulunan, Waduk Randugunting, Kedungwungu, Waduk pembangunan sumur Embung Gua Buta, Dung Kurungan, Tegalrejo, Embung Ronggo, dalam Dung Gudel, Banyusumur 1, Embung Palemsari, Waduk Banyusumur 2, Dungbuyut, dan Gunungwulan, Embung Mojosari Embung Pedak Gower dan Sambiroto, Embung Puyoh
BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng, Bappeda Jateng BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng, Dinas Cipta karya
Merubah pola tanam eksisting menjadi padi – padi – palawija
Merubah pola tanam eksisting menjadi padi – padi – palawija
Merubah pola tanam eksisting menjadi padi – padi – palawija
BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng, Dinas Pertanian
Perbaikan 50% jaringan irigasi yang ada untuk meningkatkan efisiensi irigasi Pembangunan Jaringan Irigasi Lanang
Perbaikan 25% jaringan irigasi yang Perbaikan 25% jaringan irigasi ada untuk meningkatkan efisiensi yang ada untuk meningkatkan irigasi efisiensi irigasi -
-
Pengembangan pariwisata di waduk/bendung, wisata air di sungai, dan hutan wisata di lokasi waduk
Pengembangan pariwisata di waduk/bendung, wisata air di sungai, dan hutan wisata di lokasi waduk
Pengembangan pariwisata di waduk/bendung, wisata air di sungai, dan hutan wisata di lokasi waduk
Pengembangan waduk untuk PLTA
Pengembangan waduk untuk PLTA
Pengembangan waduk untuk PLTA
1
Penatagunaan Sumber Daya Air
2
Penyediaan Sumber Daya Air
Kekurangan air
RKI 80% terlayani pada Pembangunan Waduk 2012 Jatibarang, Waduk Diponegoro, Waduk Mundingan, Waduk Balong, Waduk Jragung, Waduk Bandungharjo, Waduk Glapan, Waduk Logung, Embung Suruhan
3
Penggunaan Sumber Daya Air
Intensitas tanam dan pola tanam masih belum optimal
Pola tanam DI yang terlayani waduk menjadi Padi-padipalawija pada kondisi 20% kering dengan intensitas tanam 270% Efisiensi irigasi 55%, memperbesar intensitas tanam (270%)
Pengembangan Sumber Daya Air
Produksi pangan yang rendah
5
Pengusahaan Sumber Daya Air
Kurang optimalnya pemanfaatan potensi waduk/bendung
Tersedianya Jaringan Irigasi Baru
Lembaga/Instansi Terkait
Jangka Panjang (Tahun 2007 – 2027) Evaluasi dan perbaikan RTRW
Sub Aspek
4
Kebijakan Operasional
Jangka Menengah (Tahun 2007 – 2017) Evaluasi dan perbaikan RTRW
No
Peningkatan Intensitas tanam dan pola tanam yang masih belum optimal
Meningkatkan BBWS Pemali efektifitas dan efisiensi Juana, Dinas PSDA jaringan irigasi Jateng, Dinas Pertanian Pengembangan BBWS Pemali daerah irigasi baru Juana, Dinas PSDA Jateng, Dinas Pertanian Pengembangan sumber air untuk memenuhi kebutuhan air Pengembangan waduk BBWS Pemali dan bendung sesuai Juana, Dinas PSDA dengan potensinya Jateng, Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata Pemeliharaan alur BBWS Pemali sungai dan aliran Juana, Dinas PSDA sungai Jateng O&P PLTA PT. Indonesia Power
MATRIK KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SDA WS JRATUNSELUNA (ASPEK PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR) No 1
2
3
Sub Aspek Pencegahan
Penanggulangan
Pemulihan
Hasil Analisis Genangan banjir
Tanah Longsor
Banjir dan rusaknya palung sungai
Sasaran/Target yang ingin dicapai
Jangka Pendek (Tahun 2007 – 2012) Pembangunan Waduk Pembangunan Waduk untuk menurunkan banjir Jatibarang, Waduk Diponegoro, Waduk SOP dilaksanakan dengan Mundingan, Waduk Balong, Waduk Jragung, Waduk baik Bandungharjo, Waduk Glapan, Waduk Logung, Embung Suruhan
Strategi Jangka Menengah (Tahun 2007 – 2017) Pembangunan Waduk Babon/Penggaron, Waduk Sapen, Waduk Kedungwaru dan Waduk Banjarejo, Waduk Pasedan, Embung Gambiran dan Treggulunan, Waduk Randugunting, Embung Gua Buta, Dung Kurungan, Dung Gudel, Banyusumur 1, Banyusumur 2, Dungbuyut, dan Embung Pedak Gower
Jangka Panjang (Tahun 2007 – 2027) Pemabgunan Waduk Dolok, Waduk Coyo, Ngemplak dan Tirto, Embung Kaliombo, Waduk Gogek dan Waduk Sendangmulyo, Embung Kedungwungu, Waduk Tegalrejo, Embung Ronggo, Embung Palemsari, Waduk Gunungwulan, Embung Mojosari dan Sambiroto, Embung Puyoh
Kebijakan Operasional Menampung kelebihan air dengan cara membangun waduk
Lembaga/Instansi Terkait BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng
O&P Sungai dan muara
O&P Sungai dan muara
O&P Sungai dan muara Meningkatkan tahun BBWS Pemali rencana pengendalian Juana, Dinas PSDA banjir dan pembangunan Jateng bangunan pengendali banjir
Tersedianya sistem peringatan dini thd banjir
Pemasangan Flood Warning System
Pemasangan Flood Warning System
Pemasangan Flood Warning System
Melakukan upaya-upaya sistem peringatan dini serta sistem evakuasi jika terjadi banjir
BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng, Bappeda Jateng
Berkurangnya resiko longsor
Perubahan tata guna menjadi kawasan fungsi lindung
Perubahan tata guna menjadi kawasan fungsi lindung
Perubahan tata guna menjadi kawasan fungsi lindung
Penataan Tata Guna Lahan
BPDAS Pemali Jratun, Dinas PSDA Jateng, Bappeda Jateng
Relokasi penduduk dari lokasi rawan longsor
Relokasi penduduk dari lokasi rawan longsor
Relokasi penduduk dari Relokasi pemukiman lokasi rawan longsor penduduk
Dinas PSDA Jateng, Bappeda Jateng
Sosialisasi dan latihan sistem tanggap darurat
Sosialisasi dan latihan sistem tanggap darurat
Sosialisasi dan latihan Menerapkan sistem sistem tanggap darurat tanggap darurat
Dinas PSDA Jateng, Bappeda Jateng
O&P sungai dan drainase
O&P sungai dan drainase
O&P sungai dan drainase
BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng
Memperbaiki sungai dengan menerapkan system ekohidrolik
Memperbaiki sungai dengan menerapkan system ekohidrolik
Memperbaiki sungai dengan menerapkan system ekohidrolik
Berkurangnya kerusakan sungai
Memulihkan sarana dan prasarana pengendali banjir
MATRIK KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SDA WS JRATUNSELUNA (ASPEK KETERBUKAAN & KETERSEDIAAN DATA & INFORMASI SDA)
No 1
Sub Aspek
Hasil Analisis
Perlindungan dan Kurangnya informasi Pelestarian sumber mengenai Sumber air Daya Air, informasi yang ada belum bisa diakses oleh masyarakat, swasta dan dunia usaha
Sasaran/Target yang ingin dicapai
Jangka Pendek (Tahun 2007 – 2012) Terbentuknya Data Mengembangkan jaringan Base Pengelolaan sistem informasi sumber Sumber Daya Air yang daya air dapat diakses system WEB Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi tentang SDA
Strategi Jangka Menengah (Tahun 2007 – 2017) Mengembangkan jaringan sistem informasi sumber daya air
Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi tentang SDA Melakukan pelatihan bagi Melakukan pelatihan para operator sistem data bagi para operator base sistem data base Membangun sistem Membangun sistem peringatan dini peringatan dini Mengelola dan Mengelola dan mengembangkan sistem mengembangkan data base Wilayah Sungai sistem data base Jratunseluna Wilayah Sungai Jratunseluna Pembuatan prosedur Pembuatan prosedur akses data dan informasi akses data dan SDA oleh masyarakat, informasi SDA oleh swasta dan dunia usaha masyarakat, swasta dan dunia usaha Sosialisasi sistem Sosialisasi sistem database agar dapat database agar dapat bermanfaat bagi semua bermanfaat bagi stakeholder semua stakeholder
Jangka Panjang (Tahun 2007 – 2027) Mengembangkan jaringan sistem informasi sumber daya air
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Menyediakan data dan informasi SDA yang akurat, tepat waktu, berkelanjutan dan mudah di akses
BBWS Pemali Juana, BPDAS Pemali Jratun, Dinas PSDA Jateng, Bappeda Jateng, Dinas Pertanian
Memudahkan akses data dan informasi SDA oleh masyarakat, swasta, dan dunia usaha
BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng, Bappeda Jateng
Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi tentang SDA Melakukan pelatihan bagi para operator sistem data base Membangun sistem peringatan dini Mengelola dan mengembangkan sistem data base Wilayah Sungai Jratunseluna Pembuatan prosedur akses data dan informasi SDA oleh masyarakat, swasta dan dunia usaha Sosialisasi sistem database agar dapat bermanfaat bagi semua stakeholder
MATRIK KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SDA WS JRATUNSELUNA (ASPEK PEMBERDAYAAN & PENINGKATAN PERAN MASYARAKAT, SWASTA & PEMERINTAH)
Strategi No 1
Jangka Pendek (Tahun 2007 – 2012) Pemberdayaan Rendahnya kesadaran Kesadaran Sosialisasi Masyarakat masyarakat dalam masyarakat terhadap memelihara lingkungan meningkat pentingnya pemeliharaan lingkungan Lemahnya penegakan Penegakan hukum Sosialisasi hukum terhadap terhadap pelaku peraturan yang pembalakan liar pembalakan liar berkaitan dengan makin jelas dan Sumber Daya Air tegas Belum adanya instansi Terbentuknya Pembentukan yang berfungsi sebagai semua P3A Dewan Air wadah koordinasi antar berbadan hukum pengelola SDA Terlaksananya dengan baik organisasi dan fungsi GNKPA Terbentuk wadah koordinasi Sumber Daya Air Peran serta masyarakat Peran serta Fasilitator dalam dalam perencanaan, masyarakat kegiatan pelaksanaan dan meningkat masyarakat pengawasan belum optimal Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target yang ingin dicapai
Jangka Menengah Jangka Panjang (Tahun 2007 – 2017) (Tahun 2007 – 2027)
Kebijakan Operasional Peningkatan kesadaran masyarakat
Lembaga/Instansi Terkait
Sosialisasi terhadap pentingnya pemeliharaan lingkungan
Sosialisasi terhadap pentingnya pemeliharaan lingkungan
BBWS Pemali Juana, Dinas PSDA Jateng, Bappeda Jateng
Sosialisasi peraturan yang berkaitan dengan Sumber Daya Air
Sosialisasi peraturan Penegakan hukum Dinas PSDA yang berkaitan Jateng, Bappeda dengan Sumber Daya Jateng Air
Pembentukan Dewan Pembentukan Dewan Pembentukan Kem. PU, Air Air wadah koordinasi Pemerintah Prov. /Kab/Kota
Fasilitator dalam kegiatan masyarakat
Fasilitator dalam Meningkatkan Kem. PU, kegiatan masyarakat peran serta Pemerintah Prov. masyarakat dan /Kab/Kota swasta untuk berpartisipasi dalam pengelolaan SDA
PENJELASAN MATRIK RANCANGAN POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WS JRATUNSELUNA STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SKENARIO 3 JANGKA PENDEK (5 TAHUN)
RENC. EMBUNG LOGUNG N
Kapasitas : 25,52 jt m³ RENC. EMBUNG SURUHAN
W
E
Kapasitas : 6,69 jt m³ Untuk memenuhi kebutuhan air DI Watulumbung (Kabupaten Blora)
WS Wiso Gelis
RENC. WADUK JRAGUNG
S
Kapasitas : 109,76 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air DI Down_Glapan (Kab. Grobogan).
Jepara
RENC. WADUK DIPONEGORO Kapasitas : 0,72 jt m³
Rembang RENC. WADUK JATIBARANG
Kudus
Kapasitas : 29,40 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air PWS Kaligarang (Kota Semarang)
Pati
Demak
RENC. WADUK MUNDINGAN
Blora
Kapasitas : 25,58 jt m³
WS Bodri Kuto Purwodadi Kab/Kota Semarang RENC. WADUK BALONG RENC. WADUK GLAPAN Kapasitas : 35,06 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air DI Down_Glapan (Kab. Grobogan).
Boyolali RENC. WADUK BANDUNGHARJO
Sragen
Kapasitas : 162,54 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air di DI Dumpil_Kiri (Kab. Grobogan), DI Klambu_Kanan dan DI Tambakromo (Kab. Pati).
Kapasitas : 3,32 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air di DI Dumpil_Kiri dan DI Dumpil_Kanan (Kab. Grobogan), DI Klambu_Kanan dan DI Tambakromo (Kab. Pati).
PENJELASAN MATRIK RANCANGAN POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WS JRATUNSELUNA STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SKENARIO 3 JANGKA MENENGAH (10 TAHUN) RENC. EMBUNG DUNG GUDEL
RENC. EMBUNG DUNG KURUNGAN Kapasitas : 50,07 jt m³
Kapasitas : 19,55 jt m³
RENC. EMBUNG BANYUSUMUR II
W
RENC. EMBUNG DUNG BUYUT
Kapasitas : 0,88 jt m³
N
Kapasitas : 13,02 jt m³
E
WS W iso Gelis
RENC. EMBUNG BANYUSUMUR I
S
RENC. EMBUNG GAMBIRAN
RENC. EMBUNG PEDAK GOWER
Kapasitas : 3,09 jt m³
Kapasitas : 12,73 jt m³
Kapasitas : 5,50 jt m³
RENC. EMBUNG TRENGGULUNAN
Jepara
RENC. EMBUNG GUA BUTA
Kapasitas : 23,85 jt m³
Kapasitas : 6,67 jt m³ Rembang Kudus
RENC. WADUK BABON Kapasitas : 35,11 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air DI Down_Penggaron (Kab. Semarang).
RENC. WADUK PASEDAN
Pati
Kapasitas : 67,42 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air DI Simoturun (Kab. Rembang).
Demak
Blora
RENC. WADUK SAPEN WS Bodri Kuto Kapasitas : 29,99 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air di DI Dumpil_Kiri (Kab. Grobogan), DI Klambu_Kanan dan DI Tambakromo (Kab. Pati). Kab/Kota Semarang
Purwodadi
RENC. WADUK BANJAREJO
RENC. WADUK KEDUNGWARU Kapasitas : 3,12 jt m³ Boyolali Untuk mencukupi kebutuhan air di DI Dumpil_Kiri Sragen dan DI Up_Dumpil_Kanan (Kab. Grobogan), DI Klambu_Kanan dan DI Tambakromo (Kab. Pati).
RENC. EMBUNG RANDUGUNTING
Kapasitas : 0,64 jt m³ Untuk memenuhi kebutuhan air DI Widodaren dan DI Kedungsapen (Kabupaten Pati).
Kapasitas : 85,65 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air di DI Dumpil_Kiri dan DI Up_Dumpil_Kanan (Kab. Grobogan), DI Klambu_Kanan dan DI Tambakromo (Kab. Pati).
PENJELASAN MATRIK RANCANGAN POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WS JRATUNSELUNA STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SKENARIO 3 JANGKA PANJANG (20 TAHUN) RENC. EMBUNG PALEMSARI
RENC. EMBUNG GOGEK
N
W
RENC. EMBUNG PUYOH Kapasitas : 5,43 jt m³
E S
Kapasitas : 0,34 jt m³
Kapasitas : 0,97 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air DI Jatihadi dan DI Sambong (Kab. Rembang).
RENC. EMBUNG SENDANGMULYO
WS W iso GelisRENC. EMBUNG RONGGO
RENC. WADUK DOLOK
Kapasitas : 3,27 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air DI Jatihadi dan DI Sambong (Kab. Rembang).
Kapasitas : 0,53 jt m³
Kapasitas : 29,89 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air DI Down_Penggaron (Kab. Semarang).
RENC. EMBUNG KALIOMBO
Jepara
Kapasitas : 2,15 jt m³ Untuk memenuhi kebutuhan air DI Rembang Landoh (Kab. Rembang).
RENC. EMBUNG TEGALREJO
Kudus
Pati
Kapasitas : 15,04 jt m³ Demak
Blora
RENC. EMBUNG SAMBIROTO RENC. TIRTO WSEMBUNG Bodri Kuto
Kapasitas : 7,07 jt m³
Kapasitas : 14,29 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air di DI Dumpil_Kanan (Kab. Grobogan), DI Kab/Kota Semarang Klambu_Kanan dan DI Tambakromo (Kab. Pati).
Purwodadi
RENC. EMBUNG MOJOSARI Kapasitas : 2,63 jt m³
Boyolali
RENC. WADUK GUNUNG WULAN Kapasitas : 12,31 jt m³
Sragen
RENC. WADUK NGEMPLAK Kapasitas : 46,20 jt m³
RENC. EMBUNG COYO Kapasitas : 6,97 jt m³ Untuk mencukupi kebutuhan air di DI Dumpil_Kiri (Kab. Grobogan), DI Klambu_Kanan dan DI Tambakromo (Kab. Pati).
RENC. EMBUNG KEDUNGWUNGU Kapasitas : 1,78 jt m³ Untuk memenuhi kebutuhan air DI Kedungwaru (Kabupaten Blora)
Sekian dan Terima Kasih
B. KONSEP PENGENDALIAN BANJIR STRUKTUR
W. Kedung Waru W. Tirto Bd. Balong
Bd. Dumpil
W. Ngemplak W. Bandungharjo
W. Sapen
Bd. Dumpil
W. Banjar Rejo
PENDEK MENENGAH
PANJANG
1. JANGKA PENDEK (2010-2014)
Peningkatan Tanggul Banjir Sungai Wulan Kanan ( Paket 2 ) Peningkatan Tanggul Banjir Sungai Wulan Kiri ( Paket 3 ) Pompa Banjir Kali Kencing W. Kedung Waru
Normalisasi Alur Sungai Wulan 8,8 Km’ ( Paket 1 )
W. Tirto Bd. Balong
Perbaikan Tanggul dan Perkuatan Tebing Sungai Wulan 13,250 M’
Bd. Dumpil
W. Ngemplak
Bd. Dumpil
W. Sapen
Normalisasi & Peningkatan Tanggul W. Bandungharjo Floodway S. Serang – Wulan
W. Banjar Rejo
2. JANGKA MENENGAH (2015-2020) Jetty Muara Floodway ( 2 Unit )
Pembangunan Embung Logung Jetty Sungai Juana ( 2 Unit ) Pembuatan Jetty Muara S. Wulan ( 2 unit )
Pembangunan Kolam Retensi Banjir ( 3 Lokasi )
Floodway Silugonggo ( Guyangan ) 11,000 M’
Bangunan Pelengkap di sepanjang S. Wulan W. Kedung Waru W. Tirto
Pembangunan Jembatan di S. Wulan ( 7 Unit )
Bd.Tanggul Balong S. Juana 59,600 M’ Normalisasi Alur dan Pembangunan
Normalisasi Alur Sungai Wulan 32,000 M’
Bd. Dumpil
Bd. Dumpil
Perbaikan Pintu Wilalung & Pintu Bendung Sedadi W. Ngemplak W. Bandungharjo
W. Sapen
W. Banjar Rejo
3. JANGKA PANJANG (2020 - )
W. Kedung Waru W. Tirto Bd. Balong
Bd. Dumpil
W. Ngemplak W. Bandungharjo
W. Sapen
Bd. Dumpil
W. Banjar Rejo
PENYEBAB BANJIR
:
Perubahan tataguna lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang Alih fungsi pada daerah resapan ( Catchmen area ) Terjadinya erosi dan sedimentasi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) cukup tinggi Laju sedimentasi Sungai Serang dan Lusi sebesar 4.396.000 m3/th ( data Th. 2004 ) Pemanfaatan bantaran sungai yang tidak sesuai dengan peruntukan Perubahan morfologi sungai akibat penambangan galian C Prasarana pengendalian banjir yang ada belum memadai Kurangnya kesadaran masyarakat akan fungsi prasarana pengendali banjir