Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Paser
LKjIP 2017
Ikhtisar eksekutif
P
emerintah Kabupaten Paser berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tatakelola pemerintahan yang baik dan berorientasi pada hasil sesuai dengan kewenangannya. Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas perumusan perencanaan strategis organisasi sehingga menggambarkan hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat diukur, diuji dan diandalkan. Laporan Kinerja tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini setiap Instansi Pemerintah dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator sasaran menunjukan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana 22 sasaran yang ingin dicapai dengan 1 sasaran yang tidak dapat diukur yaitu sasaran 16 Meningkatnya Pemahaman Masyarakat Tentang Pendidikan Politik dan Perilaku Demokratis dengan indikator Tingkat partisipasi pemilihan umum pada tahun 2017 tidak termasuk kedalam sasaran dan indikator kinerja yang dinilai, karena tingkat partisipasi pemilihan umum dilaksanakan apabila ada pemilihan umum, sehubungan pada tahun 2017 tidak ada pelaksanaan Pemilu, maka sasaran 16 tidak dilakuan pengukuran, sehingga sasaran yang ingin dicapai pada Tahun 2017 hanya menjadi 21 sasaran dan 55 indikator kinerja, yang juga merupakan indikator kinerja Utama dengan mengacu pada lima misi yang ingin diwujudkan dalam tahun 2017. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 21 sasaran strategis yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2017 menunjukkan 16 sasaran telah berhasil dicapai dengan baik. Tingkat pencapaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Paser dengan rata-rata capaian sasaran sebesar 94,81% dengan kategori “Sangat Berhasil�. Rincian capaian kinerja rata-rata tiap sasaran strategis tersebut dapat dideskripsikan dalam tabel yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 16 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 iv
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Paser
LKjIP 2017
Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Paser Tahun 2017 ditetapkan sebagai berikut : Tabel 1 Capaian Kinerja Per Sasaran
No 1.
Sasaran Meningkatnya
kualitas
pembangunan,
infrastruktur
jaringan
dasar
komunikasi
Rata-rata capaian Outcome (%)
Keterangan
102,5
Sangat Berhasil
90,4
Sangat Berhasil
96,6
Sangat Berhasil
100
Sangat Berhasil
71,5
Berhasil
95
Sangat Berhasil
dan
internet 2. 3. 4. 5.
Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan Meningkatnya akses dan kualitas dan daya saing pendidikan Meningkatkan partsisipasi dan peran aktif pemuda dan prestasi keolahragaan Meningkatkan akses, mutu dan daya saing pelayanan kesehatan Meningkatnya
6.
Kualitas
produksi,Produktifitas
Komoditi
Pertanian,
dan
perkebunan,
Peternakan dan Perikanan 7.
Meningkatnya nilai tukar petani (NTP)
94,7
Sangat Berhasil
8.
Tercukupinya Ketersediaan Pangan
100
Sangat Berhasil
9.
Berkembangnya sektor pariwisata
70
Berhasil
105
Sangat Berhasil
104
Sangat Berhasil
Meningkatnya 10
peran
pasar
tradisional,
koperasi dan UMKM dalam perekonomian masyarakat
11.
Menurunnya Angka Pengangguran
12.
Meningkatnya investasi
98
Sangat Berhasil
Meningkatnya indeks kualitas lingkungan
94
Sangat Berhasil
92,25
Sangat Berhasil
13. 14.
hidup Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi Meningkatnya
15.
pembangunan,pengelolaan
perencanaan data
dan
implementasi kerjasama daerah v
100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Paser
Meningkatnya akses masyarakat lokal untuk 17.
LKjIP 2017
20,31
Kurang Berhasil
100
Sangat Berhasil
dan
100
Sangat Berhasil
terhadap
167
Sangat Berhasil
bagi
106,5
Sangat Berhasil
Meningkatnya perlindungan bagi perempuan
84,7
Berhasil
berpartisipasi
dalam
berbagai
proses
promosi
nilai-nilai
kearifan
pembangunan 18. 19. 20. 21. 22.
Meningkatnya
lokal dalam pembangunan Meningkatnya
kerukunan,
keamanan
ketertiban masyarakat Meningkatnya
kesiapsiagaan
bencana alam Meningkatnya
perlindungan
sosial
masyarakat dan pemenuhan hak anak NILAI CAPAIAN KINERJA SASARAN ( RATARATA SEDERHANA)
94,81
SANGAT BERHASIL
Tabel 2 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kabupaten Paser Tahun 2017 Sasaran NO 1
1 Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
pembangunan, jaringan komunikasi dan internet INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2
3
4
5
1.
Panjang jalan dalam kondisi mantap
94 km
80 Km
85
2.
Panjang jembatan kondisi mantap (persentase)
56,50%
54,55
96,54
3.
Tingkat kepatuhan terhadap dokumen RTRW
60%
74%
123
4.
Irigasi kondisi mantap
47%
45,57
5.
Persentase desa blankspot
30%
20%
133
6.
Persentase pelayanan publik terintegrasi dalam sistem e-
10%
10%
100
vi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Paser
LKjIP 2017
government 7.
Hasil pelaksanaan konstruksi yang terstandar SNI
10%
8%
80
8.
Sarana dan prasarana publik yang memadai
53
53
100
Sub Total
Sasaran
102,5
2 Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
453,6 Ha
453 Ha
81,13
56.200 KK
55.964 KK
99,58
1. 2.
Luasan kawasan kumuh dan kawasan berpotensi kumuh Rumah tangga yang memiliki akses minum dan air bersih
Sub Total
90,4
Sasaran 3 Meningkatnya Akses dan Kualitas dan Daya Saing NO
Pendidikan INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
APK PAUD
50,45
APM PAUD
51,13
APK SD
100
APM SD
96,1
APK SMP
90
APM SMP
71,2
Rata-rata lama sekolah
Sasaran NO
9
48,47 48,43 113,2 94,13 87,8 60,31 8,19 Sub Total
96 95 113 98 98 85 91 96,6
4 Meningkatkan Partisipasi dan Peran Aktif Pemuda dan
Prestasi Keolahragaan INDIKATOR KINERJA TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
1. 2.
Jumlah wirausaha muda mandiri Jumlah cabang olahraga berprestasi nasional
2 3
2 3
100 100
Sub Total vii
100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Paser
Meningkatkan Akses, Mutu dan Daya Saing Pelayanan Kesehatan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
Sasaran NO 1
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Angka harapan hidup
3
4
5
74
72,02
97
AKI/1000 penduduk
8 kasus
12 kasus
50
AKB/1000 penduduk
11 kasus
40 Kasus
28
35%
29,71
85
50%
45%
90
Persentase penduduk memiliki jaminan kesehatan Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi Indeks Keluarga Sehat
0,3
0,237 Sub Total
79 71,5
6 Meningkatnya Produksi, Produktifitas dan Kualitas
Komoditi Pertanian, Perkebunan, Peternaka dan Perikanan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
1
1.
5
2
Sasaran
NO
LKjIP 2017
2
Kontribusi sektor pertanian perkebunan, peternakan dan perikanan terhadap PDRB (%)
3
4
5
13,18
12,56
95%
Sub Total
Sasaran
95%
7 Meningkatnya Produksi Pertanian dalam Arti Luas
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
48.315 1.066 224
41.468 3.523 61
86 330 27
1
Produksi Hasil Pertanian (Ton/tahun) a. Produksi Padi b. Produksi Jagung c. Produksi Kedelai
Rata-rata 2
3
Produksi Hasil Perikanan (Ton/tahun) a. Perikanan Tangkap b. Perikanan budidaya Produksi Hasil Perkebunan (Ton/tahun) a. Kelapa Sawit
10.870 15.157
3.040.000 viii
10.937,70 12.476,5 Rata-rata
2.029.319
148
100,6 82 89,7
67
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Paser
b. Karet
10.500
10.640
Rata-rata 4
Produksi Hasil Peternakan (Ton) a. Daging b. Telur
559,29 572,98
319,68 324,09 Rata-rata Sub Total
Sasaran
LKjIP 2017 101
84 57 57 57 94,7
8 Tercukupinya Ketersediaan Pangan
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
68 Desa
68 Desa
100
1.
Jumlah Penanganan Desa Rawan Pangan
Sub Total
Sasaran
100
9 Berkebangnya Sektor Pariwisata
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
25.609 Orang
17.834 Orang Sub Total
70% 70%
1.
Jumlah Kunjungan Wisata
Sasaran 10 Meningkatnya Peran Pasar Tradisional, Koperasi dan NO
UMKM dalam Perekonomian Masyarakat INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
1. 2. 3.
Omzet UMKM (%)
36%
38,69%
107
Presentase koperasi aktif
70%
78%
111
4,64%
4,51%
97,20
Kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB
Sub Total
105%
Sasaran 11 Menurunnya Angka Pengangguran NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET ix
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
1.
2 Tingkat keterserapan tenaga kerja (%)
LKjIP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Paser
3
4
5
91,41%
97,37
104%
Sub Total
104%
Sasaran 12 Meningkatnya Investasi NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
522.665
510.165
98
1.
Jumlah nilai investasi berskala Nasional (juta)
Sub Total
98
Sasaran 13 Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup NO 1
1. 2.
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Luas kawasan konservasi
REALISASI
CAPAIAN (%)
3
4
5
76
66,56
88
225.831,17
225.831,17
100 94
Sub Total
Sasaran 14 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
WTP
WTP
100
2,6
2,9 40,58
112 68 89
1. 2. 3. 4.
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah Nilai EKPPD Nilai Evaluasi AKIP
60
Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Unit Pelayanan yang melakukan Pelayanan Publik
75
66,5
Sub Total
92,25
Sasaran 15 Meningkatnya PerencanaanPembangunan, Pengelolaan NO 1
1.
Data dan Implementasi Kerjasama Daerah INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2
Persentase Program Prioritas yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
CAPAIAN (%)
3
4
5
100%
100%
100
x
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Paser
Sub Total
LKjIP 2017 100
Sasaran 16 Meningkatnya NO 1
1.
Pemahaman Masyarakat tentang Pendidikan Politik dan Perilaku Demokrasi INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2
3
Tingkat partisipasi pemilihan umum
4
5
-
Sub Total
Sasaran 17 Meningkatnya NO 1
1. 2.
Akses Masyarakat Lokal untuk Berpartisipasi dalam Berbagai Proses Pembangunan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2
Persentase komunitas adat terpencil (KAT) yang menjadi sasaran pembangunan Indeks pembangunan gender
3
4
5
30%
11,9%
39,67
72,26
68,66
95% 20,31
Sub Total
Sasaran 18 Meningkatnya
NO 1
1.
Promosi Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Pembangunan Berpartisipasi dalam Berbagai Proses Pembangunan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2
Persentase program pembangunan yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal
3
4
5
80%
80%
100
Sub Total
100
Sasaran 19 Meningkatnya Kerukunan, Keamanan dan Ketertiban NO 1
1. 2.
Masyarakat INDIKATOR KINERJA
TARGET
2 Jumlah konflik berbau SARA Persentase Penegakan PERDA
REALISASI
CAPAIAN (%)
3
4
5
1 Kasus
0 Kasus
100 100 100
100%
100%
Sub Total
Sasaran 20 Meningkatnya Kesiapsiagaan Terhadap Bencana NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET xi
REALISASI
CAPAIAN (%)
LKjIP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Paser
1
2
3
4
5
1.
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Bencana Alam
3 Jam
1 Jam
167%
Sub Total
167%
Sasaran 21 Meningkatnya Perlindungan Sosial bagi Masyarakat NO
INDIKATOR KINERJA
1
1.
TARGET
2
REALISASI
3
Menurunnya Tingkat Kemiskinan
CAPAIAN (%)
4
9,2
5
8,68 Sub Total
106,5 106,5
Sasaran 22 Meningkatnya NO
Perlindungan bagi Perempuan dan Pemenuhan Hak-Hak Anak INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
1
1. 2. 3. 4.
2 kasus kekerasan terhadap perempuan kasus kekerasan terhadap anak Predikat kabupaten layak anak Anak dan balita terlantar (anak dan balita)
3
4
5
18 Kasus
23 Kasus
72
18 Kasus
22 kasus
77,7
600
480
80
Anak Terlantar 70 Balita Terlantar 450
62
111,4
420
106,7 Rata2
109,1 84,7
Sub Total Kinerja
sasaran
strategis
yang
diukur
dengan
55
indikator
sebagaimana tersebut diatas, ada beberapa capaian indikator yang masih rendah dan perlu digarisbawahi untuk dilakukan perbaikan capaiannya pada tahun mendatang melalui serangkaian strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang terukur dan efektif dan tepat sasaran yang tertuang baik dalam dokumen perencanaan maupun penganggaran, termasuk dalam hal kebijakan percepatan, peningkatan dan penguatan pelayanan publik melalui kebijakan penerapan standar pelayanan minimal bagi Perangkat Daerah xii
LKjIP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Paser
pengampu SPM, penyusunan standar pelayanan publik, penyusunan SOP, penerapan
ISO
di
setiap
satuan
kerja,
penguatan
komitmen
dalam
pencapaian target MDGs. Perlu untuk mereview program dan kegiatan yang tetuang dalam rencana kerja tahunan dengan program kegaiatan yang lebih memberikan dampak percepatan dan perbaikan dalam capaian indikator kinerja dalam rangka pencapaian sasaran organisasi khususnya bagi indikator kinerja yang capaiannya rendah, adapun jkan program kegiatan yang sudah ditetapkan dalam dokumen perencanaan dan juga tertuang dalam dokumen anggaran. Yang juga menjadi dilema dan menjadi keluhan di setiap Perangkat Daerah
adalah
keberhasilan
terkait
yang
sudah
dengan
penganggaran
ditetapkan
dalam
yaitu
rencana
ukuran-ukuran
jangka
menengah
(Renstra Perangkat Daerah) belum terkawal secara optimal dalam bentuk penganggaran yang memadai, oleh karena itu perlu dibangun suatu sistem yang memadai agar ukuran-ukuran keberhasilan yang sudah ditetapkan dalam rencana jangka menengah terkawal dengan baik memenuhi dukungan anggaran yang memadai. Hal
lain
yang
juga
bersifat
urgens
untuk
kedepannya
adalah
membangun sistem pengelolaan data kinerja yang selama ini menjadi kelemahan yang mendasar dalam pengumpulan data kinerja, kevalidan, keabsahan dan keandalan data/informasi kinerja.
xiii
Pemerintah Kabupaten Paser
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
LKjIP 2017
DAFTAR ISI
PENGANTAR ............................................................................................................................................... i-iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................................................iv-iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................hal 1-32
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ............................................... hal 33-65
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................................hal 66-125
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................hal 126-128
LAMPIRAN : PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PASER TAHUN 2017 TABEL REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN 2017 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA (LKjIP) KABUPATEN PASER
xvii
Pemerintah Kabupaten Paser
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
xvii
LKjIP 2017
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
BAB I PENDAHULUAN
A. UMUM
A
kuntabilitas Kinerja pemerintah
untuk
kegagalan
diamanatkan
adalah perwujudan kewajiban mempertanggungjawabkan
pelaksanaan
program
dan
suatu instansi
keberhasilan
kegiatan
yang
/
telah
para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai
misi organisasi
secara terukur dengan sasaran/target
telah ditetapkan
kinerja yang
melalui Laporan Kinerja Insatansi Pemerintah yang
disusun secara periodik. Sejalan dengan hal tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi, Kolusi dan Nepotisme; dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selanjutnya, sebagai kelanjutan dari produk hukum tersebut diterbitkan Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan pada tahun 2014 Pemerintah mengeluarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai pengganti Inpres Nomor 7 tahun 1999 Salah pelaksanaan
satu
kewajiban
Sistem
Instansi
pemerintah
Akuntabilitas
Kinerja
Daerah
Instansi
dalam
Pemeritah
sebagaimana amanat Perpres Nomor 29 Tahun 2014 adalah menyusun Laporan
Kinerja.
menjelaskan
Pengertian Laporan
Kinerja adalah
ikhtisar
yang
secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang
disusun berdasarkan
rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara / Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBN/APBD) Lebih jauh Laporan Kinerja pertanggungjawaban
pelaksanaan 1
dibuat dalam rangka perwujudan program
dan
kegiatan
serta
Pemerintah
pengelolaan
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
sumber
daya
dan
pelaksanaan
kebijakan
yang
dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai, sekaligus
berperan sebagai alat
kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Bertitik tolak dari RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016 – 2021, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Paser Tahun 2016 dan perpres Nomor 29 Tahun 2014
tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah; serta memperhatikan Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis dan tata cara
reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan Pencapaian
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
Laporan
Sasaran
Kinerja
sebagaimana
Tahun
2017
ditetapkan
berisi
dalam
Ikhtisar Dokumen
Penetapan Kinerja dan Dokumen Perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RKPD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator sasaran, dengan demikian Laporan Kinerja Kabupaten Paser menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintah oleh Bupati kepada Presiden ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Telah menjadi tekad seluruh Paser
untuk
semakin
berbenah
dan
jajaran Pemerintah Kabupaten memberdayakan
diri
dalam
menjalankan tugas-tugas pemerintahan yang akuntabel, transparant dalam
menentukan
arah
kebijakan
dan
pembangunan
sesuaikan dengan potensi, tingkat kebutuhan dan
yang
di
karakteristik Daerah
Kabupaten Paser. Sebagai tindak lanjut dari Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
maka Pemerintah
Kabupaten Paser membuat laporan Kinerja tahun anggaran 2017, sebagai bentuk pertanggung jawaban.
2
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
1. Kedudukan Pemerintah Kabupaten Paser
dibentuk berdasarkan Undang-undang
Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Nomor 3 Darurat Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9). Dalam mewujudkan
menjalankan
tugas
akuntabilitas,
pokok
dan
Pemerintah
fungsinya
untuk
Kabupaten
Paser
berpedoman kepada antara lain : 1)
Undang-Undang Penyelenggaraan
Nomor Negara
28
Tahun
yang
Bersih
1999 dan
Tentang
Bebas
dari
Kolusi,Korupsi Nepotisme; 2)
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
3)
Undang-undang
Nomor
25
Tahun
2005
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126) 4)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5)
Peraturan
Pemerintah
No
58
Tahun
2005
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (lembaran Negara RI Tahun 2005
Nomor140,
tambahan
Lembaran
Negara
RI
Nomor
4577) 6)
Peraturan
Pemerintah
Nomor
Pedoman
Pembinaan
dan
Pemerintahan
Daerah
79
Tahun
Pengawasan
(lembaran
Negara
2005
tentang
Penyelenggaraan RI
Tahun
2007
Nomor 89, tambahan lembaran Negara RI Nomor 4741. 7)
Perpres nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
8)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
9)
Permenpan Nomor 53
Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja , pelaporan Kinerja dan Tata Cara Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 3
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
2. Struktur Organisasi Pemerintah
Kabupaten
Paser
dipimpin
oleh
Bupati
Drs.
H
Yusriansyah Syarkawi M.Si periode 2016 - 2021. Untuk mendukung pelaksanaan
kewenangan
pemerintah
daerah,
Pemerintah
Kabupaten Paser didukung dengan perangkat organisasi yang terdiri dari : a. Sekretariat Kabupaten, b. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, c.
Badan sebanyak 5 satuan kerja,
d. Dinas sebanyak 20 satuan kerja dan e.
Inspektorat
f.
Kecamatan 10 Satuan Kerja
g.
Kesatuan Bangsa dan Politik.
h.
Penanggulangan Bencana Daerah
i.
Rumah Sakit Umum
j.
Satuan Polisi Pamong Praja
k.
Sekretariat Korpri
3. Kewenangan Dengan dijadikannya Kabupaten Paser
sebagai daerah otonomi,
maka sesuai UU nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah bidang
pemerintahan,
kewenangannya mencakup seluruh
kecuali
kewenangan
yang
menjadi
kewenangan pusat yakni : 1)
Politik luar negeri,
2)
Pertahanan dan keamanan,
3)
Peradilan,
4)
Moneter dan fiskal,
5)
Agama,
6)
Pertanahan (ditunda sesuai Keppres Nomor 10 Tahun 2001 dan surat Mendagri dan Otda selaku Kepala BPN Nomor 110201-KBPN tanggal 23 Januari 2001) 4
Pemerintah
7)
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian nasional secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi
negara
pembinaan
dan
dan
lembaga
pemberdayaan
perekonomian
sumber
daya
negara, manusia,
pendayagunaan sumber daya alam, serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi, dan standarisasi nasional (sesuai Keppres Nomor 62 Tahun 2001). Dengan
disahkannya
Undang-
Undang
23
Tahun
2014
Tentang Pemerintah Daerah disebutkan tentang pembagian penyelenggaraan dibagi
atas
urusan
urusan
pemerintah, urusan
absolut
yang
pemerintahan
diselenggarakan
oleh
Pemerintah Pusat, urusan pemerintahan umum, dan Urusan pemerintahan konkuren yang dibagi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota. Urusan pemerintahan Absolut adalah Urusan Pemerintahan Pemerintah
yang
Pusat.
sepenuhnya
Urusan
menjadi
pemerintahan
kewenangan
Konkuren
adalah
Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan
umum
adalah
Urusan
Pemerintahan
yang
menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan. Untuk urusan konkuren atau urusan pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dibagi menjadi urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh semua
Daerah.
Sedangkan
Urusan
Pemerintahan
Pilihan
adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki Daerah. Urusan pemerintah wajib yang diselenggaraan oleh pemerintah daerah terbagi menjadi Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan berkaitan
Dasar
dan
dengan
penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan
Pelayanan
Dasar.
pemerintahan 5
daerah
diatur
yang Esensi
tidak dari
berdasarkan
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
distribusi kewenangan tersebut adalah untuk merealisasikan fungsi – fungsi pemerintahan di bidang pelayanan publik, pembangunan
dan
pemberdayaan,
dan
keamanan.
Pelaksanaan fungsi itu membutuhkan kejelasan kewenangan yang memadai dan dukungan anggaran yang maksimal. Untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung
jawab
Pemerintah
Peraturan
Pemerintah
Perangkat
Daerah.
Daerah,
Nomor
18
maka
Tahun
Diundangkannya
diterbitkanlah 2016
Peraturan
tentang
Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah pada tanggal 19 Juni 2016 adalah mencabut dan menyatakan tidak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah ini memberikan arah dan pedoman yang jelas kepada daerah dalam menata Perangkat Daerah secara efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan nyata dan kemampuan daerah
masing-masing
serta
adanya
koordinasi,
integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan antara
Pusat
dan
Daerah.
Dasar
utama
pembentukan
perangkat daerah adalah adanya urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah dan menjadi kewenangan daerah, yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib
dibagi
atas
urusan
wajib
yang
berkaitan
dengan
pelayanan dasar, dan urusan wajib yang tidak berkaitan dengan
pelayanan
dasar.
Penyelenggaraan
urusan
pemerintahan daerah yang bersifat wajib, diselenggarakan oleh seluruh pemerintah daerah, sedangkan penyelenggaraan pemerintahan
yang
bersifat
pilihan
hanya
dapat
diselenggarakan oleh daerah yang memiliki potensi unggulan dan kekhasan daerah. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan memunculkan sektor unggulan masing-masing daerah sebagai upaya optimalisasi
6
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
pemanfaatan
sumber
daya
daerah
dalam
rangka
mempercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat. Pengelompokan organisasi Perangkat Daerah didasarkan pada konsepsi pembentukan organisasi yang terdiri atas 5 (lima) elemen, yaitu : - Strategic Apex (Kepala Daerah); - Middle Line (Sekretaris Daerah); - Operating Core (Dinas Daerah); - Technostructure (Badan/Fungsi Penunjang); dan - Supporting Staff (Staf Pendukung). Dinas Daerah merupakan pelaksana fungsi inti (operating core) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus
sesuai
bidang
Urusan
Pemerintahan
yang
diserahkan kepada Daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan.
Badan
(technostructure)
Daerah yang
melaksanakan melaksanakan
fungsi tugas
penunjang dan
fungsi
sebagai pembantu kepala daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur
dan
mengurus
untuk
menunjang
kelancaran
pelaksanaan fungsi inti (operating core). Dalam
rangka
mewujudkan
pembentukan
perangkat
daerah sesuai dengan prinsip desain organisasi, pembentukan perangkat daerah yang diatur dalam peraturan pemerintah ini didasarkan pada asas efisiensi, efektivitas, pembagian habis tugas, rentang kendali, tata kerja yang jelas, fleksibilitas, Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dan intensitas Urusan Pemerintahan dan potensi Daerah. Kepala Daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang terdiri dari unsur staf,
unsur
pelaksana,
dan unsur
penunjang.
Unsur
staf
diwadahi dalam Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD. Unsur
pelaksana
urusan
pemerintahan
yang
kepada daerah diwadahi dalam Dinas Daerah. 7
diserahkan
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Unsur
pelaksana
fungsi
penunjang
Urusan
Pemerintahan
Daerah diwadahi dalam Badan Daerah. Unsur penunjang yang khusus
melaksanakan
fungsi
pembinaan
dan
pengawasan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diwadahi dalam wadah Inspektorat. Di samping itu, pada Daerah kabupaten/kota dibentuk Kecamatan sebagai Perangkat Daerah yang bersifat kewilayahan
untuk
melaksanakan
fungsi
koordinasi
kewilayahan dan pelayanan tertentu yang bersifat sederhana dan intensitas tinggi. Kepala Dinas, Kepala Badan, Sekretaris DPRD, Kepala Inspektorat dan Camat atau nama lain di kabupaten/kota bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Fungsi Sekretaris Daerah dalam pertanggungjawaban tersebut hanyalah fungsi pengendalian administrasi untuk memverifikasi kebenaran administrasi atas pertanggungjawaban yang disampaikan oleh kepala dinas, kepala badan, sekretaris DPRD, inspektur, kepala satuan polisi pamong praja dan camat atau nama lain kepada Kepala Daerah. Berdasarkan Pemerintah
pembagian
Pusat
kabupaten/kota
dan
Urusan
Daerah
sebagaimana
Pemerintahan
provinsi dimuat
dan
dalam
antara Daerah matriks
pembagian Urusan Pemerintahan konkuren, Perangkat Daerah mengelola
unsur
manajemen
yang
meliputi
sarana
dan
prasarana, personil, metode kerja dan penyelenggaraan fungsi manajemen pelaksanaan,
yang
meliputi
perencanaan,
pengoordinasian,
pengorganisasian,
penganggaran,
pengawasan,
penelitian dan pengembangan, standardisasi, dan pengelolaan informasi sesuai dengan substansi urusan pemerintahannya. Pembentukan
Perangkat
Daerah
mempertimbangkan
faktor luas wilayah, jumlah penduduk, kemampuan keuangan Daerah serta besaran beban tugas sesuai dengan Urusan Pemerintahan
yang
diserahkan
kepada
Daerah
sebagai
mandat yang wajib dilaksanakan oleh setiap Daerah melalui 8
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Perangkat
Daerah.
Peraturan
Pemerintah
ini
menetapkan
Perangkat Daerah dalam 3 (tiga) tipe, yaitu sekretariat Daerah, sekretariat DPRD dan inspektorat tipe A; sekretariat Daerah, sekretariat DPRD dan inspektorat tipe B; dan sekretariat Daerah, sekretariat DPRD dan inspektorat tipe C; dinas tipe A, dinas tipe B, dan dinas tipe C; badan tipe A, badan tipe B, dan badan tipe C; serta kecamatan dalam 2 (dua) tipe, yaitu kecamatan tipe A dan kecamatan tipe B. Penetapan tipe Perangkat Daerah didasarkan pada perhitungan jumlah nilai variabel beban kerja. Variabel beban kerja terdiri dari variabel umum dan variabel teknis. Variabel umum, meliputi jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah anggaran pendapatan dan belanja
Daerah
dengan
bobot
sebesar
20%
(dua
puluh
persen) dan variabel teknis yang merupakan beban utama dengan bobot sebesar 80% (delapan puluh persen). Pada tiap-tiap variabel, baik variabel umum maupun variabel teknis ditetapkan 5 (lima) kelas interval, dengan skala nilai dari 200 (dua ratus) sampai dengan 1.000 (seribu). Pemerintahan
Daerah
memprioritaskan
pelaksanaan
Urusan Pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, agar kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi secara optimal. Oleh karena itu, Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan wajib berkaitan dengan pelayanan dasar diwadahi dalam bentuk dinas utama minimal tipe C. Pembinaan dan pengendalian Perangkat Daerah dalam Peraturan
Pemerintah
ini
dimaksudkan
dalam
rangka
penerapan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi antar
Daerah
dan
antar
sektor,
sehingga
masing-masing
Pemerintah Daerah taat asas dan taat norma dalam penataan kelembagaan Perangkat Daerah. Menteri atau gubernur selaku 9
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
wakil Pemerintah Pusat dapat membatalkan Perda tentang pembentukan Perangkat Daerah yang bertentangan dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini. 4. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia baik yang berstatus PNS/CPNS yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Paser berjumlah 5.301 orang. Tabel : 1 Jumlah Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Paser Menurut Golongan dan Jabatan 2016 Golongan Degree (1)
Eselon Echelon I (2)
II
III
IV
V
(3)
(4)
(5)
(6)
Staf Staff
Jumlah Total
(7)
(8)
Golongan IV IV/E IV/D IV/C IV/B IV/A
0 0 0 0 0 0
38 0 2 29 5 2
141 0 0 0 55 86
53 0 0 0 0 53
1 0 0 0 0 1
1 010 1 0 1 99 909
1 243 1 2 30 159 1 051
Golongan III III/D III/C III/B III/A
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
16 16 0 0 0
497 270 188 39 0
10 0 1 7 2
2 502 517 389 785 811
3 025 803 578 831 813
Golongan II II/D II/C II/B II/A
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
1 1 0 0 0
2 2 0 0 0
1 003 190 390 259 164
1 006 193 390 259 164
Golongan I I/D I/C I/B I/A
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
77 24 41 9 3
77 24 41 9 3
0 0
38 38
157 157
551 551
13 13
4 592 4 592
5 351 5 351
Jumlah Total
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Paser Catatan : Untuk CPNS Belum Diklasifikasikan Golongannya
10
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
TABEL : 3 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Paser Tahun 2015 Luas Wilayah / Area (Km2)
Kecamatan
Subdistrict
Darat /
Land
(1)
(2)
1. Batu Sopang 1 2. Muara Samu
Jumlah /
Total
(Km2)
Laut / Sea
(3)
Persentase
Percentage ( )
(4)
(5)
1,111.38 855.25
0.00 0.00
1,111.38 855.25
9.58 7.37
480.40
233.65
714.05
6.15
1,501.61
5.65
1,507.26
12.99
5. Pasir Belengkong
836.62
153.49
990.11
8.53
6. Tanah Grogot
326.95
8.63
335.58
2.89
7. Kuaro
596.76
150.54
747.30
6.44
3. Tanjung Harapan 4. Batu Engau
8. Long Ikis 9. Muara Komam 10. Long Kali
Kabupaten Paser
1,138.37 1,753.40 2,250.44
65.85 1,204.22 0.00 1,753.40 134.95 2,385.39
10.38 15.11 20.56
10,851.18
752.76 11,603.94
100.00
Sumber : Bappeda Kabupaten Paser
Source : Regional Development Planning Board of Paser Regency TABEL : 4 Jumlah Pegawai Tidak Tetap/ Honor Pemerintah Kabupaten Paser 2016 Unit Kerja Work Unit
Jumlah Total
(1) 1 2 3 4 5
(2)
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Bagian Hukum Bagian Kesejahteraan Rakyat Bagian Keuangan Bagian Organisasi
9 1 8 2 3
11
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Bagian Pembangunan Bagian Perekonomian Bagian Pemerintahan Bagian Umum Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Daerah Inspektorat RSUD Panglima Sebaya Satuan Polisi Pamong Praja Badan Kepegawaian Daerah Badan Ketahanan Pangan D n Penyuluhan Badan Lingkungan Hidup Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Keluarga Berencana Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (1)
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kantor Perpustakaan Dan Arsip Dinas Bina Marga Pengairan Dan Tata Ruang Dinas Cipta Karya Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga Dinas Kehutanan Dinas Kelautan Dan Perikanan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Dinas Kesehatan Dinas Komunikasi Dan Informatika Dinas Pendapatan Daerah Dinas Pendidikan ** Dinas Perdagangan Ko si Dan Usaha Kecil Menengah Dinas Perhubungan Dinas Perindustrian Dan Energi Dinas Per ambangan Dinas Per anian Dan Perkebunan Dinas Pe ernakan Dan Kesehatan Hewan Dinas Sosial Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi http://paserkab
Kecamatan Batu Engau Kecamatan Batu Sopang Kecamatan Kuaro Kecamatan Long Ikis Kecamatan Long Kali Kecamatan Muara Komam Kecamatan Muara Samu Kecamatan Pasir Belengkong Kecamatan Tanah Grogot Kecamatan Tanjung Harapan Kelurahan Kuaro Keluarahan Long Ikis Kelurahan Long Kali Kelurahan Muara Komam Kelurahan Tanah Grogot
Jumlah Total
10 3 6 112 15 47 0 7 358 69 12 69 18 39 8 28 49 (2)
15 33 7 16 70 45 208 32 35 22 44 452 28 15 2.316 120 67 12 3 44 28 36 23
23 27 39 24 26 28 23 33 29 15 6 4 8 2 17
2016 2015 2014 2013
4.848 2.552 1.920 163
12
LKj IP 2017
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
Tabel 5 Penerimaan Penghargaan NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
JENIS PENGHARGAAN Penghargaan LKjIP dengan predikat C
TAHUN 2016
Kejuaran Provinsi Wushu Indonesia Kab. Paser Juara I LDBI Juara I Juara I Beregu Puteri Tenis lapangan Pornas KORPRI XIV Juara I Tenis (Ganda Beregu) Pornas KORPRI XIV Juara III Badminton Pornas KORPRI XIV Panji I Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Panji I Bidang Ketahanan Pangan Juara III Bidang Pangan, Perkebunan, Peternakan Juara III tentang Pengelolaan Keungan Daerah Juara III Bidang Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan KB Tenis Meja
2017 2017 2017
PEMBERI PENGHARGAAN Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi Gubernur Kaltim Gubernur Kaltim
2017 2017 2017
Gubernur Kaltim
2017 2017 2017 2017
Gubernur Gubernur Gubernur Gubernur
2018
Jerman
Kaltim Kaltim Kaltim Kaltim
B. GAMBARAN UMUM DAERAH 1. Letak Geografis Kabupaten Paser merupakan kabupaten paling selatan dari Provinsi
Kalimantan
Timur.
Kabupaten
Paser
memiliki
ibukota
kabupaten yang terletak di Kota Tanah Grogot. Secara geografis, Kabupaten Paser terletak di antara 0°45’18,37”-2°27’20,82” Lintang Selatan dan 115°36’14,5”–166°57’35,03” Bujur Timur. Secara administratif, Kabupaten Paser dibagi menjadi 10 kecamatan
yang
tersebar
pada
wilayah
pesisir
(pantai
Selat
Makassar) sebelah timur sampai wilayah perbukitan sebelah barat. Pada bagian utara, Kabupaten Paser berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Barat dan Penajam Paser Utara. Di sebelah barat terdapat Kabupaten barito Utara, Tabalong dan Balangan, Provinsi Kalimantan
Selatan,
sedangkan 13
di
bagian
selatan
terletak
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
Kabupaten Kota Baru, Provinsi Kalimantan Selatan. Pada sebelah timur, terdapat Kepulauan Balabalagan yang terletak di perairan Selat Makassar. Peta 1 menyajikan gambaran sebaran wilayah administrasi kecamatan
di
Kabupaten
Paser.
Luas
wilayah
masing-masing
kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6 Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Paser Luas Wilayah / Area Kecamatan Subdistrict (1)
(Km Darat / Land
Jumlah / Total
2 )
Laut / Sea
(2)
(3)
(Km
2
)
(4)
Persentase Percentage (%) (5)
1. Batu Sopang
1 111,38
0,00
1 111,38
9,58
2. Muara Samu
855,25
0,00
855,25
7,37
3. Tanjung Harapan
480,40
233,65
714,05
6,15
1 501,61
5,65
1 507,26
12,99
5. Pasir Belengkong
836,62
153,49
990,11
8,53
6. Tanah Grogot
326,95
8,63
335,58
2,89
7. Kuaro
596,76
150,54
747,30
6,44
8. Long Ikis
1 138,37
65,85
1 204,22
10,38
9. Muara Komam
1 753,40
0,00
1 753,40
15,11
2 250,44
134,95
2 385,39
20,56
10 851,18
752,76
11 603,94
100,00
4. Batu Engau
10. Long Kali
Kabupa en Paser
14
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
2. Ekonomi. a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Paser Tahun 2013 – 2016 ( Juta Rupiah )
39 250 901
40 000 000
38 249 407
39 000 000 38 000 000
37 191 462
36 916 267
37 000 000 36 000 000 35 000 000
2013
2014
2015*
2016**
Sumber : BPS Kabupaten Paser
Laju
pertumbuhan
PDRB
menunjukkan
perkembangan
agregat
pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya. Tahun
2016
hanya
3
kabupaten/kota
yang
mengalami
laju
pertumbuhan PDRB ADHK positif yaitu Kabupaten Mahakam Ulu, Kota Balikpapan,
dan
Kota
Samaarinda.
Kabupaten/kota
lainnya
mengalami pertumbuhan PDRB minus. Secara keseluruhan, Provinsi Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan PDRB minus yaitu -0,38%. Hasil perhitungan PDRB perkapita diperoleh dari PDRB atas Dasar Harga
Berlaku
(ADHB)
dibagi
jumlah
penduduk
pertengahan tahun. Data PDRB perkapita sering digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah, meskipun rata-rata perkapita tersebut telah yang
tinggi.
yang tinggi tidak
menjamin
bahwa
dapat mencapai tingkat kesejahteraan PDRB
perkapita
mencapai 139 Juta.
15
Kabupaten
Paser
daerah
masyarakat Tahun
2016
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
PDRB Perkapita Kabupaten Paser 2013 – 2016 (Juta Rupiah)
180 160
153
148
146
139
140 120 100 80 60 40 20 0
39
2013 PDRB Perkapita
43
45
2014
47
2015*
2016**
PDRB Perk pita Tanpa Pertambangan Batu Bara
b. Struktur Perekonomian Daerah Struktur peranan
ekonomi
masing-masing
merupakan sektor
indikator
terhadap
untuk
melihat
pembentukan
PDRB.
Sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor yang paling besar memberikan konstribusi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Paser. Besaran nilai konstribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap struktur perekonomian Kabupaten Paser adalah sebesar 71,31 persen. Sedangkan sektor lain yang juga memberikan nilai konstribusi cukup besar terhadap pembentukan perekonomian
Kabupaten
Paser
adalah
sektor
pertanian,
kehutanan, dan perikanan (12,56 persen). . c. PDRB Perkapita Hasil perhitungan PDRB perkapita diperoleh dari PDRB atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun. Data PDRB perkapita sering digunakan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat suatu daerah, meskipun rata-rata 16
tingkat
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
perkapita yang tinggi tidak menjamin bahwa daerah tersebut telah dapat mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat yang
tinggi.
PDRB perkapita Kabupaten Paser Tahun 2016 mencapai 139 juta Seperti kita
ketahui bersama bahwa di Kabupaten Paser terdapat
tambang
non
migas (batubara) yang,
pembentukan nilai PDRB, sehingga perperlu
kita
PDRB pertambangan non migas. pada
2016
tahun
lihat
angka
angka PDRB
perkapita tanpa tambang non migas sebesar 47 juta rupiah d. Pertumbuhan Ekonomi Penghitungan PDRB atas dasar harga konstan ditujukan untuk melihat
pertumbuhan
ekonomi
secara
riil
tanpa
dipengaruhi
perubahan harga barang dan jasa yang dihasilkan dalam proses kegiatan ekonomi. Berdasarkan hasil perhitungan PDRB ADHK tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser sebesar -4,79 persen. Struktur peranan
ekonomi
masing-masing
merupakan sektor
indikator
terhadap
untuk
pembentukan
melihat PDRB.
Sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor yang paling besar memberikan konstribusi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Paser. Besaran nilai konstribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap struktur perekonomian Kabupaten Paser adalah sebesar 71,31 persen. Sedangkan sektor lain yang juga memberikan nilai konstribusi cukup besar terhadap pembentukan perekonomian Kabupaten Paser adalah sektor pertanian kehutanan, dan perikanan (12,56 persen).
17
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
3. SOSIAL BUDAYA. a. Penduduk Karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin berguna dalam membantu menyusun perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing-masing, baik kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan
lain
sebagainya.
Tabel
3.1
menyajikan
karakteristik
penduduk
menurut umur dan jenis kelamin. Dari tabel tersebut diperoleh informasi bahwa jumlah penduduk Kabupaten Paser tahun 2016 sebesar 268.261 jiwa yang terdiri dari 142.377 laki-laki dan 125.884 perempuan sehingga menghasilkan Rasio Jenis Kelamin sebesar 113,10 persen, yang berarti bahwa diantara 100 perempuan terdapat 113 laki-laki. Bila dirinci menurut kelompok umur, secara umum jumlah laki-laki lebih banyak dibanding jumlah perempuan, hal tersebut juga dapat dilihat dari nilai rasio jenis kelamin yang lebih dari 100 di hampir semua masing-masing kelompok umur. Tabel 6 Jumlah Penduduk Kabupaten Paser Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur, Tahun 2016 Laki - laki
Perempuan
Jumlah
Rasio Jenis Kelamin
(2)
(3)
(4)
(5)
0- 4
13 801
13 232
27 033
104.30
5- 9
13 348
12 400
25 748
107.65
10- 14
12 637
11 947
24 584
105.78
15- 19
12 327
11 231
23 558
109.76
20- 24
12 299
10 892
23 191
112.92
25- 29
12 762
10 992
23 754
116.10
30- 34
12 889
11 094
23 983
116.18
35- 39
12 022
10 273
22 295
117.03
40- 44
10 736
9 444
20 180
113.68
45- 49
9 617
7 835
17 452
122.74
50- 54
7 126
5 978
13 104
119.20
Kelompok Umur (1)
18
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
55- 59
5 076
3 975
9 051
127.70
60- 64
3 414
2 795
6 209
122.15
65- 69
2 181
1 657
3 838
131.62
70- 75
1 144
1 076
2 220
106.32
75+
998
1 063
2 061
93.89
2016
142 377
125 884
268 261
113.10
2015
139 219
123 082
262 301
113.11
2014
135 925
120 250
256 175
113.04
Jumlah
LKj IP 2017
Sumber: Proyeksi Penduduk
b. Tenaga Kerja Data ketenagakerjaan dewasa ini semakin diperlukan, terutama untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan di bidang ketenagakerjaan seperti peningkatan keterampilan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan berusaha serta produktifitas tenaga kerja. Sangat masuk akal jika analisis mengenai kualitas sumber daya manusia biasanya menempatkan faktor ketenagakerjaan sebagai salah satu dimensi yang vital. Apabila kita bicara masalah penduduk usia kerja dewasa ini menurut UU No. 20 tahun 1999, berarti kita berbicara tentang penduduk usia 15 tahun keatas yang terdiri dari angkatan kerja dan bukan
angkatan
penduduk
dalam
kerja. usia
Yang kerja
termasuk (15
tahun
angkatan keatas)
kerja yang
adalah bekerja,
mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, dan orang tidak bekerja yang mencari pekerjaan. Sedangkan bukan angkatan kerja, adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun keatas) yang tidak bekerja, tidak mencari pekerjaan, tetapi kegiatan golongan ini masih bersekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya (seperti tidak m mpu bekerja, pensiun). Pada tahun 2016, BPS tidak melakukan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang menghasilkan angka estimasi hingga level kabupaten,
karena
keterbatasan
anggaran
sebagai
dampak
dari
efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pada ahun 19
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
2016 Sakernas yang dilaksanakan hanya menghasilkan data hingga level propinsi. Oleh karena itu, pada publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Paser tahun ini masih menggunakan data tahun 2015. Hasil Sakernas 2015 Kabupaten Paser seperti terlihat pada tabel 6.1 menunjukkan bahwa penduduk usia kerja (15 tahun keatas) tercatat ada sebanyak 186.460 orang, yang terdiri dari angkatan kerja sebesar 121.524 orang (65,17 persen) dan bukan angkatan kerja sebesar 64.936 orang (34,83 persen). Sebagian besar penduduk usia kerja tersebut kegiatan utamanya adalah bekerja (59,27 persen). Bila dilihat dari jenis kelamin penduduk usia kerja, angkatan kerja
laki-laki
lebih
besar
dibandingkan
dengan
angkatan
kerja
perempuan, di mana persentasenya masing-masing sebesar 85,37 persen dan 41,70 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa jumlah penduduk usia kerja laki-laki lebih berpotensi untuk bekerja dibanding dengan penduduk perempuannya. Sebaliknya, untuk penduduk usia kerja perempuan yang termasuk bukan angkatan kerja lebih besar dibandingkan dengan laki-laki di mana persentasenya masing-masing sebesar 58,30 persen dan 14,63 persen. Kegiatan utama seminggu yang lalu untuk penduduk usia kerja laki-laki sebagian besar adalah bekerja (80,47 persen) sementara penduduk usia kerja perempuan lebih banyak mengurus rumah tangga (45,98 persen). Tabel 7 Penduduk Usia Kerja (15 Tahun Keatas) Menurut Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Paser, Tahun 2015 Kegiatan Utama
Laki - laki
%
Perempuan
%
Jumlah
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Angkatan Kerja
85 568
85.37
35 956
41.70 121 524
65.17
80 655
80.47
29 856
34.62 110 511
59.27
Pengangguran Pernah Bekerja
2 114
2.11
1 014
1.18
3 128
1.68
Pengangguran Tidak Pernah Bekerja
2 799
2.79
5 086
5.90
7 885
4.23
14 660
14.63
50 276
58.30
64 936
34.83
9 884
9 86
8 900
10.32
18 784
10.07
Bekerja
2. Bukan Angkatan Kerja Sekolah
20
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Mengurus Rumah Tangga
1 122
1.12
39 653
45.98
40 775
21.87
Lainnya
3 654
3.65
1 723
2.00
5 377
2.88
Jumlah
100 228 100.00
86 232 100.00 186 460 100.00
Sumber: Sakernas 2015
Sedangkan
Tingkat
Kesempatan
Kerja
(TKK)
adalah
rasio
antara
penduduk yang bekerja terhadap angkatan kerja. Antara TPT dan TKK akan selalu berkaitan satu sama lain. Jika TPT semakin besar maka kesempatan kerja akan berkurang, dan sebaliknya jika TKK besar berarti TPT akan berkurang atau semakin kecil. Tabel 8 Perkembangan Angkatan Kerja, TPAK, TPT dan TKK Kabupaten Paser, Tahun 2013 - 2015 Uraian
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
Angkatan Kerja (jiwa)
110 147
117 188
121 524
TPAK (%)
62.03
64.11
65.17
TPT (%)
9.25
6.69
9.06
TKK (%)
90.75
93.31
90.94
Isu
penting
lain
terkait
ketenagakerjaan
adalah
masalah
pengangguran. Angka pengangguran sering kali menjadi tolok ukur utama keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah, bahkan cukup
banyak
pula
dijadikan
indikator
makro
pencapaian
kinerja
pemerintah daerah setempat. Konsep pengangguran yang digunakan adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja dan pada waktu bersamaan merek tidak bekerja (job less). Penganggur
dengan
konsep
/
definisi
tersebut
pengangguran terbuka (open unemploymnet ).
21
biasanya
disebut
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran diukur dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT), dimana Data base Sosial Ekonomi Kabupaten Paser 2014-2021 TPT
merupakan
persentase
jumlah
penganggur
terhadap
jumlah
angkatan kerja. TPT Kabupaten Paser pada tahun 2013 cenderung menurun jika dibanding tahun 2012. TPT Kabupaten Paser tahun 2013 sebesar 9.25 persen sedang tahun 2015 adalah 9.06 persen. Pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi tanpa diimbangi dengan pembukaan lapangan kerja banyak akan berdampak pada rendah tingkat kesempatan kerja (TKK) yang dimiliki penduduk usia kerja serta mampu menciptakan peningkatan terhadap angka pengangguran yang ada.Tahun 2013,
TKK
di
memberikan
Kabupaten
gambaran
Paser
bahwa
sebesar
kesempatan
90.75
persen.
penduduk
usia
Angka
ini
kerja
di
Kabupaten Paser untuk memperoleh pekerjan masih relative cukup tinggi. Jika dibandingkan dengan tahun 2015, walaupun tidak signifikan, angka TKK ini mengalami peningkatan sebesar 90.94 persen. c. Kesehatan  Sarana Kesehatan Penyediaan sarana kesehatan yang memadai merupakan salah satu kebutuhan
pokok
dalam
upaya
meningkatkan
taraf
kesehatan
masyarakat, dan program ini terus ditingkatkan kualitas pelayanan serta eberadaannya. Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Paser ternyata cukup memadai untuk jumlah penduduk yang harus dilayani. Hal ini dapat dilihat dari jumlah puskesmas, rumah sakit, dan jumlah tenaga medis yang ada di Kabupaten Paser. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten
Paser dapat dilihat bahwa pada tahun
2016 terdapat satu unit ruma sakit, 18 unit puskesmas, dan didukung oleh 1043 orang tenaga kesehatan. Salah satu indikator yang
digunakan
untuk
mengetahui
keterjangkauan
penduduk
terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000 penduduk. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk pada tahun 2016 adalah sebesar 6,71 sedangkan pada tahun 2015 sebesar 6,48. Artinya, diantara
100.000
penduduk
puskesmas pada tahun 2016 22
Kabupaten
Paser
terdapat
6,71
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
Tabel 9 Jumlah Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Paser, Tahun 2014 - 2016 Sarana/Tenaga 2014
2015
2016
(2)
(3)
(4)
Rumah Sakit
1
1
1
Puskesmas
17
17
18
Pusban
118
96
*)
Puskesmas Keliling
12
24
*)
Tenaga Kesehatan
1009
1116
1043
Kesehatan (1)
Ket: *) data tidak tersedia Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Paser
 Keluhan dan Angka Kesakitan Penduduk yang sehat cenderung memiliki kualitas fisik yang baik. Dengan fisik yang baik segala aktivitas dalam kehidupn sehari-hari akan berjalan dengan lancar baik bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga maupun melakukan aktivitas lainnya. Salah satu indikator yang dapat menggambarkan status kesehatan penduduk adalah angka keluhan kesehatan dan angka kesakitan. Angka keluhan kesehatan diukur dengan menggunakan pendekatan penduduk yang mempunyai
keluhan
kesehatan
selama
sebulan
yang
lalu,
sedangkan angka kesakitan merupakan persentase penduduk yang mengalami gangguan kesehatan sehingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Grafik 4.2 Perkembangan Angka Keluhan Kesehatan dan Angka Kesakitan Penduduk Kabupaten Paser, Tahun 2012 - 2016 22,41 20,91
16,5
15,16
8,38
8,01
16,25 9,41
2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Susenas 2012 – 2016
23
8,46
Angka Kesakitan
9,65
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa penduduk Kabupaten Paser yang menderita sakit, sebagian besar terganggu aktivitas sehari-harinya selama 0 sampai 3 hari (50,40 persen), sedangkan yang terganggu akivitas sehari-harinya selama 4 sampai 7 hari ada sebanyak 40,31 persen. Selanjutnya, penduduk yang menderita sakit sehingga terganggu aktivitas sehari-harinya selama 8 sam ai 14 hari sebesar 3,84 persen. Penduduk yang menderita sakit sehingga terganggu aktivitas sehari-harinya selama 15
sampai
21
hari
memiliki
persentase
sebesar
2,02
persen
dan
penduduk yang menderita sakit sehingga terganggu aktivitas sehariharinya selama 22 sampai 30 hari sebanyak 3,43 persen Tabel 10 Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Bulan Referensi Menurut Jumlah Hari Sakit,Tahun 2014 - 2016 Jumlah Hari Sakit
2014
2015
2016
(2)
(3)
(4)
0-3
53.56
42.63
50.40
4-7
31.20
34.88
40.31
8 – 14
4.26
7.52
3.84
15 - 21
0.00
4.71
2.02
22 - 30
10.98
10.26
3.43
(1)
Sumber: Susenas 2014 – 2016
 Penolong kelahiran Data penolong kelahiran bayi dapat dijadikan salah satu indikator kesehatan terutama dalam hubungannya dengan tingkat kesehatan ibu dan anak serta pelayanan kesehatan secara umum. Keberadaan tenaga medis seperti dokter dan bidan yang ditunjang dengan sarana/peralatan yang memadai, akan sangat menolong pada
saat
pengetahuan
proses
kelahiran.
Dokter
dan
yang
memadai
dalam
proses
bidan
mempunyai
kelahiran
yang
mempunyai resiko kematian yang tinggi terhadap ibu dan anak. Sehingga mereka diharapkan dapat menurunkan tingkat kematian ibu dan anak pada saat proses kelahiran. 24
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Seiring
dengan
berkembangnya
informasi,
kesadaran
masyarakat akan resiko kelahiran pada ibu dan anak semakin meningkat.
Berdasarkan
tabel
4.4,
sebagian
besar
penolong
persalinan terakhir dari perempuan pernah kawin usia 15 – 49 tahun yang melahirkan anak lahir hidup kurang dari 2 tahun yang lalu adalah tenaga medis yang terdiri dari bidan (59,37 persen), dokter kandungan (25,71) dan dokter umum (3,56 persen). Hal yang menjadi perhatian adalah masih adanya kelahiran yang ditolong oleh dukun beranak/paraji, yakni sebesar 11,36 persen. Masih adanya masyarakat yang melakukan proses kelahiran dengan dibantu oleh tenaga non medis dimungkinkan karena faktor ekonomi
dan
budaya/kebiasaan
masyarakat
setempat,
atau
kurangnya akses menuju informasi bagaimana proses kelahiran yang aman serta akses pada fasilitas kesehatan yang ada. Tabel 11 Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia 15 – 49 Tahun yang Melahirkan Anak Lahir Hidup Kurang Dari 2 Tahun yang Lalu Menurut Penolong Persalinan Terakhir di Kabupaten Paser, Tahun 2016 Fasilitas Kesehatan
2016
(1)
(2)
Dokter Kandungan
25.71
Dokter Umum
3.56
Bidan
59.37
Perawat
0.00
Tenaga Kesehatan Lainnya
0.00
Dukun Beranak/Paraji
11.36
Lainnya
0.00
Tidak Ada
0.00
Sumber: Susenas 2016
 Status Gizi Balita Status gizi balita Gizi adalah elemen terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh. Gizi yang 25
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
seimbang dibutuhkan oleh tubuh terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Pemenuhan gizi pada setiap balita ini merupakan keharusan karena sangat berpengaruh terhadap masa depannya. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kekurangan gizi yang terjadi pada masa emas ini bersifat irreversible (tidak dapat pulih). Salah satu indikator mengenai jumlah balita yang mengalami kekurangan gizi adalah dengan melihat status gizinya. Pemberian air susu ibu (ASI) merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bay berumur 6 bulan ke bawah, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Selain itu bayi yang diberi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Pada umur 6-12 bulan,
ASI
masih
merupakan
makanan
utama
bayi,
karena
mengandung lebih dari 60 persen kebutuhan gizi bayi. Pemberian ASI yang ideal adalah sampai anak berumur 24 bulan. Berdasarkan grafik 4.4 diketahui bahwa bayi di Kabupaten Paser yang disusui kurang dari 12 bulan sebanyak 54,56 persen. Namun terdapat 36,06 persen bayi yang hanya disusui sampai umur kurang dari 6 bulan. Selain itu, sebanyak 45,44 persen anak masih mendapatkan ASI pada umur 12 sampai 23 bulan. Persentase Balita Yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Jenis
26
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Persentase Balita Yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Kabupaten Paser, 2013‒2016 Percentage of Children Under Five Years Who Had Immunization by Type of Immunization in Paser Regency, 2013‒2016 Jenis Imunisasi 2013
Type of Immunization (1)
2014
(2)
2015
2016
(3)
(4)
(5)
B CG
95,13
95,74
94,94
82,12
Campak/M easles
91,32
88,38
82,67
72,37
DP T
95,91
94,96
86,03
79,28
P o lio
96,39
94,96
94,09
84,90
Hepatitis B
96,39
94,29
82,08
84,55
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional Kor, Maret Source National Socio Economic Survey kor, M arch
ISU STRATEGIS 1. Isu Internasional Perumusan internasional.
isu
strategis
Meskipun
juga
hanya
harus
berada
mempertimbangkan
dalam
level
isu
kabupaten,
perencanaan pembangunan tidak terlepas juga dari isu krusial di level internasional. Beberapa isu strategis di bawah ini dipilih berdasarkan kesesuaiannya dengan konteks Kabupaten Paser; a. MDGs/SDGs Pada tahun 2014, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melakukan pembaruan Millenium Development Goals (MDGs) dengan
agenda
pembangunan global yang bernama Sustainable Development Goals (SDGs).
Tujuan-tujuan
yang
tertuang
dalam
SDGs
merupakan
penyempurnaan tujuan pembangunan MDGs. Melalui mandat SDGs, PBB berupaya untuk mewujudkan sumberdaya manusia global yang berkualitas,
meningkatkan
mengesampingkan
kelestarian
perekonomian lingkungan
dan
global
yang
pembangunan
tidak yang
berkelanjutan. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk 20162030 meliputi:
27
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
1.
Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya.
2.
Mengakhiri
kelaparan,
mencapai
ketahanan
pangan
dan
peningkatan gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan. 3.
Memastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua pada segala usia.
4.
Menjamin
kualitas
pendidikan
inklusif
dan
adil
dan
mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua. 5.
Mencapai
kesetaraan
gender
dan
memberdayakan
semua
perempuan dan anak perempuan. 6.
Memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan.
7.
Menjamin
akses
energi
modern
yang
terjangkau,
dapat
diandalkan, dan berkelanjutan untuk semua. 8.
Mempromosikan berkelanjutan,
pertumbuhan kesempatan
ekonomi
kerja
penuh
yang
inklusif
dan
dan
produktif
dan
pekerjaan yang layak untuk semua. 9.
Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan dan mendorong inovasi.
10.
Mengurangi ketimpangan di antara negara-negara.
11.
Membuat kota-kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan.
12. Memastikan pola-pola konsumsi dan produksi berkelanjutan. 13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. 14. Melestarikan dan memanfaatkan samudera, laut dan sumberdaya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan. 15. Melindungi, ekosistem
memulihkan darat
dan
meningkatkan
danpengelolaan
hutan
yang
pemanfaatan berkelanjutan,
memerangi desertifikasi, dan menghentikan dan membalikkan degradasi lahan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati. 16. Mempromosikan pembangunan
masyarakat berkelanjutan,
yang
damai
menyediakan
dan
inklusif
akses
untuk
terhadap
keadilan bagi semua dan membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan. 28
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
17. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan b. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi Perkembangan
teknologi
komunikasi
menyebabkan
perkembangan
perkembangan
teknologi
dan
internet
media
informasi
semakin
telekomunikasi
saat
pesat. yang
ini
Disertai
menciptakan
konvergensi media, internet telah meruntuhkan sekat antar masyarakat bahkan dalam level global. Membanjirnya informasi bisa dimaknai sebagai peluang maupun tantangan bagi pemerintah daerah, bagi pemerintah kabupaten Paser, teknologi komunikasi dan informasi (TIK) penting untuk membantu proses pembangunan daerah. Penyediaan teknologi
dan
sistem
informasi
akan
mempermudah
pemerintah
kabupaten untuk aktivitas penyediaan data, transparansi, penyebaran informasi, sosialisasi, dan promosi daerah melalui website. Namun di sisi lain, pemerintah kabupaten juga harus menyiapkan substansi informasi agar nantinya teknologi dan infrastruktur yang disiapkan dapat benar-benar dimanfaatkan secara optimal c.
Ekonomi Ekologis (Green Economy) Pembangunan ekonomi global saat ini sudah mulai bergeser ke konsep green economy, yaitu ekonomi ekologis. Pengertian green economy
merujuk
pada
ekonomi
yang
mempertimbangkan
aspek
lingkungan dan ekologi sehingga praktiknya sangat memperhitungkan pengurangan resiko terhadap kelestarian lingkungan. Ekonomi ekologis tidak berarti ekonomi yang berbasis sektor lingkungan atau agraris melainkan ekonomi yang tidak mengesampingkan resiko kerusakan lingkungan
dan
ekologi.
Misalnya
perekonomian
berbasis
industri
dengan meminimalkan penggunaan bahan bakar minyak dan gas, dan mereduksi polusi. Prinsip-prinsip tersebut
menjadi
ekonomi
berkelanjutan
pedoman
perubahan
dalam arah
green
economy
pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi harus mengarah pada keberlanjutan ekologi. Misalnya, perekonomian yang berbasis industri harus meminimalkan 29
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
dampak lingkungan. Bahkan pembangunan berbasis ekonomi agraris pun harus direncanakan dengan pertimbangan dampak ekologis yang minimalis. Hal penting yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mendukung perkembangan ekonomi hijau tersebut adalah dalam level
perencanaan
pembangunan
dengan
menyeimbangkan
pertumbuhan ekonomi dengan minimalisir dampak lingkungannya. 2. Isu Nasional Isu jangka panjang nasional yang dapat dijadikan referensi dalam merumuskan isu strategis diantaranya adalah dokumen RPJP Nasional dan RPJMN. Rujukan terhadap RPJPN bertujuan untuk mengetahui arah pembangunan nasional dan sasaran pembangunan pada setiap tahapan lima tahunan. Dengan mengetahui arah dan sasaran RPJPD Provinsi Kalimantan Timur, maka isu strategis Kabupaten Paser dapat selaras dengan
tujuan
pembangunan
nasional.
Adapun
tahapan
dan
skala
prioritas pada RPJPN 2005-2025 ditampilkan pada tabel berikut ini:
RPJMN I (2005-2009)
RPJMN II (2010-2014)
RPJMN III (2015-2019)
RPJMN IV (2020-2024)
Tabel 12 : Tahapan dan Skala Prioritas RPJPN 2005-2025 Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang, Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang, Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing daerah Menetapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang, Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keungulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan IPTEK Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif 30
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
3. Isu Provinsi Kalimantan Timur Selain merujuk pada RPJPN dan RPJMN, arah pembangunan Paser mempertimbangkan Pemerintah
Daerah
perencanaan Provinsi
pembangunan
Kalimantan
yang
Timur.
ditentukan
Sinergi
oleh
perencanaan
pembangunan tersebut dapat dilihat dalam dokumen RPJMD, hal ini untuk memudahkan
perencanaan
dan
pengawasan
pembangunan,
serta
pemerataannya di segala bidang. Perencanaan pembangunan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut (RPJMD Kalimantan Timur 2013-2018): a.
Diperlukannya
peningkatan
kualitas
sumber
daya
manusia
yang
mandiri dan berdaya saing, b.
Diperlukannya pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing berbasis masyarakat dengan menggunakan sumber daya serta energi yang terbarukan.
Pertumbuhan
ekonomi
ini
dapat
dijalankan
dengan
penerapan konsep ekonomi hijau (green economy). c.
Diperlukannya peningkatan infrastruktur dasar yang berkualitas bagi masyarakat secara merata,
d.
Diperlukannya peningkatan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan dan berorientasi pada pelayanan publik
e.
Diperlukannya peningkatan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berperspektif perubahan iklim.
4. Isu Strategis Kabupaten Paser Berdasarkan hasil identifikasi dan pemetaan permasalahan pembangunan pada isu-isu strategis di level nasional serta provinsi Kalimantan Timur, maka dapat dirumuskan sejumlah isu strategis pembangunan daerah di Kabupaten untuk lima tahun mendatang, yaitu sebagai berikut: 1. Peningkatan kesehatan
layanan melalui
dasar
terutama
ketersediaan
dan
layanan
pendidikan
keterjangkauan
dan
infrastruktur,
sumberdaya manusia, dan peningkatan mutu layanan; 2. Peningkatan ketersediaan infrastruktur yang berhubungan langsung dengan aktivitas perekonomian masyarakat, terutama jalan dan listrik; 3. Peningkatan tatakelola pemerintahan yang mengakomodasi berbagai isu
strategis:
pemberantasan 31
korupsi,
pengelolaan
aset
daerah
Pemerintah
profesional,
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
ketepatan
sasaran
pembangunan,
pemerataan
pembangunan, dan perkembangan kawasan sekitar; 4. Peningkatan mengakomodasi
produktivitas berbagai
perekonomian
isu
strategis:
daerah
pengelolaan
dengan
sumber
dan
peningkatan PAD secara optimal, peningkatan produktivitas dari sektor non-tambang melalui diversifikasi usaha pertanian dan perkebunan, perikanan dan jasa berbasis spirit ekonomi hijau secara merata dan berkelanjutan; 5. Peningkatan sumberdaya manusia yang berhubungan langsung dengan kebutuhan daerah, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal, yang ditujukan bagi aparatur desa maupun masyarakat; 6. Pemberdayaan masyarakat adat dan pelestarian nilai-nilai sosialbudaya secara berkesinambungan; 7. Terbukanya investasi di level regional (ASEAN) terutama di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
32
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. PERENCANAAN STRATEGIS Untuk mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah dimulai dari aspek perencanaan. Perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan menjawab
oleh Instansi Pemerintah Daerah agar mampu
tantangan lingkungan strategis lokal, nasional dan global dan
tetap dalam tatanan sistem adminstrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rencana Strategis atau lazim dengan sebutan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah, dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya Perencanaan strategis kabupaten/kota dikenal dengan dengan istilah RPJMD atau Rencana Jangka Menengah Daerah, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
merupakan
Perencanaan
merupakan pejabaran Visi,
Misi,
Arah
Strategis
Daerah
(Renstrada),
Kebijakan dan Rencana Program
Indikatif Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih, yang telah disampaikan kepada
masyarakat
pemilih
dan
dalam
Sidang
Paripurna
DPRD
dalam
tahapan kampanye pemilihan pasangan Calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah secara langsung. Di samping itu, RPJMD yang disusun juga mengacu pada
RPJP
Nasional
dan
berbagai
Pemerintah daerah dan Pemerintah dimaksudkan memberikan
kebijakan
dan
prioritas
program
Provinsi. Selain itu penyusunan RPJMD
landasan kebijakan
taktis strategis lima tahunan
dalam kerangka pencapaian visi misi sebagai tolok ukur pertanggungjawaban kepala daerah
pada akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan. 33
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
VISI DAN MISI 1. V I S I Visi merupakan kondisi ideal sekaligus landasan konseptual bagi daerah. Visi daerah ini disusun dengan memperhatikan aspek substantif yang berpijak pada isu strategis, maupun aspek teknis berupa susunan kata yang sederhana dan mudah dipahami. Dalam pembangunan lima tahun mendatang, Kabupaten Paser memiliki visi:
Terwujudnya Kabupaten Paser yang Maju, Mandiri, Sejahtera, dan Berkeadilan Visi di atas merupakan keberlanjutan dan penegasan dari visi pembangunan lima tahun kebelakang. Visi ini juga bermakna sebagai keberlanjutan dan apresiasi pada pembangunan yang telah dijalankan pada periode sebelumnya yang didasarkan pada realitas dan telaah obyektif. Selain itu juga memiliki makna berupa harapan untuk terus bergerak progresif menuju kondisi ideal, ketika memiliki modalitas dari hasil pembangunan yang ada, selanjutnya fokus pembangunan lima tahun mendatang terwakili oleh empat kata kunci di dalam visi ini, yaitu: 1. Maju Maju mempunyai makna menjadikan Kabupaten Paser sebagai daerah yang maju dan mampu sejajar dengan daerah lain. Maju juga berarti berdaya saing, hal yang dibutuhkan bagi setiap daerah untuk responsif dan dapat unggul di tengah perkembangan kondisi lokal, regional dan global yang dinamis. Dalam visi ini, maju merujuk pada beberapa hal, yaitu: pertama meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan terpenuhinya kebutuhan dan peningkatan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Kedua, sebagai suatu kondisi semakin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Paser. Kondisi tersebut mencakup ketersediaan dan akses pelayanan kesehatan yang semakin baik dan merata serta kualitas pelayanan yang semakin meningkat. Ketiga, adalah peningkatan kualitas sumber daya 34
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
manusia masyarakat Paser agar selaras dengan kebutuhan pasar kerja yang semakin kompetitif. SDM berkualitas selain berperan dalam menghadapi perubahan sistem global, salah satunya melalui pelaksanaan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), juga mempunyai peran penting sebagai sumber daya dalam pembangunan daerah. 2. Mandiri Mandiri adalah suatu kondisi masyarakat Kabupaten Paser yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Mandiri juga merujuk pada kondisi yang berkesinambungan dalam proses pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Kabupaten Paser akan menjadi mandiri dengan mengandalkan sumber daya yang berkualitas dengan perkonomian yang merata dan berlandaskan pada potensi lokal. 3. Sejahtera Sejahtera
merupakan
masyarakat
dapat
yang
sebuah
kondisi
memenuhi
kehidupan
standar
kehidupan
individu yang
dan layak
sehingga tercipta kehidupan yang aman, sentosa dan makmur. Sejahtera juga dimaknai sebagai sebuah kondisi derajat kehidupan masyarakat Paser
yang
semakin
membaik
pada
berbagai
bidang
pembangunan
terutama pada sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Masyarakat membutuhkan dua prasyarat utama yaitu pendidikan dan
kesehatan.
Dua
prasyarat
tersebut
sebagai
modal
untuk
mengoptimalkan potensi masyarakat agar lebih berdaya, mandiri, produktif dan
berbudaya.
antara
lain
masyarakat,
Semakin
ditandai
membaiknya
dengan
meningkatnya
tingkat
meningkatnya
pendapatan
kesejahteraan
tersebut
produktivitas
ekonomi
perkapita
masyarakat,
hingga
meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan kesehatan masyarakat. Kesejahteraan bermakna pula secara sosial dan budaya, yaitu ketika masyarakat memiliki kohesivitas sosial yang menjadikannya sebagai modal untuk berpartisipasi aktif, serta budaya yang menjadikan setiap komponen
merasa
memiliki
daerah
dan
bertanggung
jawab
atas
berjalannya pembangunan daerah. Kondisi tersebut akan menciptakan situasi yang kondusif untuk menjalankan roda pembangunan. Namun untuk mencapainya dibutuhkan syarat berupa tata kelola pemerintahan 35
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
yang baik, yaitu adanya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat serta sektor privat dan organisasi masyarakat sipil. 4. Berkeadilan Berkeadilan merupakan perwujudan kesamaan hak dan kewajiban dalam segala aspek kehiduan tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras dan golongan. Adil juga bermakna bahwa pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dilaksanakan secara merata. Merata berarti menghilangkan kesenjangan antar wilayah, termasuk kesenjangan antar masyarakat.
Nilai
ini
sekaligus
bermakna
menutup/memperkecil
kesenjangan dalam mendapatkan pelayanan publik, mengelola sumber daya strategis serta memperoleh distribusi hasil pembangunan. Kondisi pembangunan yang merata merupakan wujud penghormatan pada semua masyarakat yang tinggal dan mencari penghidupan di Kabupaten Paser, dan
khususnya
sebagai
pengakuan,
afirmasi,
dan
pemberdayaan
masyarakat Paser yang masih merasakan persoalan terkait pembangunan. Harapannya akan tercipta stabilitas sosial sekaligus modal dasar bagi pembangunan
dari
waktu
pembangunan
bagi
daerah
ke
waktu.
yang
Kesenjangan
mempunyai
adalah
wilayah
problema
sangat
luas,
sekaligus tertundanya pemenuhan hak bagi setiap masyarakat daerah untuk
menikmati
hasil
pembangunan.
Dengan
demikian,
pemerataan
adalah kewajiban pembangunan yang harus terpenuhi melalui berbagai urusan pemerintahan. Rumusan visi di atas terbangun dalam satu kesatuan dan saling melengkapi. meningkatkan perekonomian
Secara
substantif,
pemenuhan masyarakat
rangkaian
kebutuhan dan
daerah,
visi
tersebut
infrastruktur, serta
bertujuan peningkatan
meningkatkan
kualitas
pelayanan publik. Serta tidak kalah penting, untuk mewujudkan dan meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan serta mewujudkan kohesi sosial di tengah masyarakat Paser.
36
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
2. M I S I Guna mewujudkan visi kabupaten 2016-2021 sebagai Kabupaten Paser Maju, Madiri, Sejahtera dan Berkeadilan diperlukan adanya misi sebagai perwujudan dari penjabaraan visi. Adapun misi pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Paser 2016-2021 adalah: 1. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Bersih, dan Pemukiman.
Transportasi,
Energi,
Air
2. Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan. 3. Memperkuat Fondasi Perekonomian yang Berbasis Potensi Lokal dan Berkelanjutan 4. Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan. 5. Memperkuat Kohesivitas Sosial, Budaya, dan Adat Istiadat Lokal 6.
TUJUAN DAN SASARAN Agar misi yang diagendakan dapat diimplementasikan secara operasional dan fokus diperlukan arahan umum dalam bentuk tujuan dan sasaran. Tujuan merupakan pernyataan arahan umum dari sebuah perencanaan yang hendak dicapai, sedangkan sasaran merupakan kondisi yang ingin dicapai dengan rujukan yang lebih spesifik dan terarah. Adapun tujuan dan sasaran yang akan dijabarkan di bawah ini sesuai urutan yang terdapat pada misi. 1. Misi 1: Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Energi, Air Bersih, dan Pemukiman Bagian ini akan secara khusus membahas misi pertama yang diturunkan dari Visi yang telah ada khususnya mengenai peningkatan pembangunan infrastruktur transportasi, energi, air bersih dan pemukiman. Misi ini masih memberikan ruang bagi diimplementasikannya pembangunan (ketersediaan) dan peningkatan (akses dan kualitas) infrastruktur yang menjadi urusan wajib dasar. Pemerataan pembangunan dari sisi akses dan kualitas infrastruktur transportasi, energi, air bersih dan pemukiman yang layak masih menjadi sesuatu yang harus diprioritaskan. Selain peningkatan 37
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
yang sudah ada, beberapa titik kritis di Paser masih membutuhkan ketersediaan sejumlah infrastruktur tersebut. Pembangunan infrastruktur harus bisa dimengerti sebagai ruang tempat bertemunya berbagai dimensi dan sektor pembangunan. Fokus peningkatan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Paser juga dapat menjadi penjamin terealisasinya perencanaan yang sudah dirumuskan. Misi ini akan diturunkan ke dalam
4
tujuan
besar
yang
mencakup
bidang
infrastruktur
darat
dan
laut,
komunikasi dan informasi, energi dan air bersih, dan pemukiman dengan poin-poin tujuan sebagai berikut:
a. b. c. d.
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan transportasi publik. Meningkatkan akses jaringan komunikasi. Meningkatkan akses air bersih. Mengembangkan infrastruktur pemukiman rakyat
Sebagai penunjang mobilitas masyarakat dan sektor pendukung yang menggerakkan aktivitas perekonomian, ketersediaan infrastruktur perhubungan yang berkualitas dan menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Paser menjadi prasyarat yang mesti dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten Paser. Ketersediaan infrastruktur perhubungan ini mencakup perhubungan darat dan perhubungan laut sesuai kondisi geografis dan topografi Kabupaten Paser. Peningkatan akses dan kualitas transportasi publik diarahkan untuk meningkatkan infrastruktur transportasi darat dan laut. Di darat, infrastruktur transportasi difokuskan pada peningkatan kualitas jalan dan jembatan yang menghubungkan wilayah yang terisolir dengan pusat-pusat layanan publik dan pusat kegiatan perekonomian. Hal ini sangat penting untuk memperlancar interaksi masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan. Perbaikan kualitas jalan dan jembatan juga mencakup berbagai pembangunan fasilitas pelengkap jalan seperti turap penahan di wilayah yang rawan longsor dan tanah amblas, penguatan jalan dan bantaran sungai dengan jaring batu penahan (bronjong) serta penyediaan fasilitas penerangan jalan, rambu dan taman hijau di sempadan jalan. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Selain infrastruktur transportasi darat, infrastruktur transportasi laut dan sungai juga perlu ditingkatkan, mengingat wilayah Kabupaten Paser yang dilalui beberapa sungai besar dan berbatasan dengan Selat Makassar. Kabupaten Paser hanya memiliki satu infrastruktur pendukung perhubungan laut berupa pelabuhan penyeberangan yaitu Pelabuhan Teluk Adang yang terletak 12 km dari ibu kota kabupaten (Kecamatan Tanah Grogot). Karena itu, selain pelabuhan penyeberangan, yang perlu dibangun di wilayah- wilayah pesisir adalah 38
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
dermaga untuk perahu kecil (ketinting) sebagaipenghubung desa-desa dan kecamatan yang ada di pesisir. Selain itu, infrastruktur pendukung transportasi sungai juga perlu ditingkatkan dengan membangun lebih banyak dermaga bagi perahu motor yang berfungsi sebagai sarana transportasi ke wilayah-wilayah pedalaman. Untuk itu, yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan rasio antara jumlah perahu motor dengan jumlah penduduk yang menggunakan sarana angkutan ini. Peningkatan infrastruktur pendukung transportasi sungai ini sangat penting mengingat wilayah-wilayah pedalaman sulit dijangkau dengan transportasi darat, sementara banyak desa terletak di daerah aliran sungai. Dermagadermaga angkutan perahu motor perlu dibangun lebih banyak di desa-desa yang terletak di daerah aliran sungai ini. Perbaikan fasilitas transportasi publik juga tidak terbatas pada pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur fisik berupa jalan dan jembatan tapi juga termasuk perbaikan tata kelola sarana dan prasarana perhubungan. Hal itu dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas dan kapasitas transportasi publik dan perbaikan pelayanan angkutan umum. Hal ini juga didorong untuk memperbaiki pelayanan urusan transportasi baik di darat maupun di laut. Peningkatan akses jaringan komunikasi juga menjadi aspek penting dalam percepatan pembangunan di Kabupaten Paser. Upaya ini dapat dilakukan dengan peningkatan jangkauan jaringan komunikasi seluler dan jaringan internet ke seluruh wilayah yang sulit mendapatkan jaringan. Keberadaan sarana komunikasi dan infromasi ini perlu diperluas jangkauan distribusinya agar mampu mencapai dan diakses juga oleh masyarakat di pedalaman, pesisir dan wilayah yang belum sepenuhnya terbuka terhadap akses informasi dan komunikasi. Tujuan selanjutnya dari misi ini adalah peningkatan akses air bersih. Karena itu misi peningkatan infrastruktur air bersih pelu dilakukan secara serius mengingat besarnya jumlah jumlah pemakaian air bersih dan terus meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Paser dari tahun ke tahun. Upaya ini dapat dilakukan dengan peningkatan jangkauan layanan air bersih baik jenis perpipaan maupun non perpipaan. Ketersediaan air bersih merupakan aspek sentral dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Paser. Pengembangan infrastruktur pemukiman rakyat juga menjadi tujuan tersendiri dalam perencanaan pembangunan lima tahunan Kabupaten Paser. Keberadaan
infrastruktur
pemukiman 39
merupakan
hal
mendesak
dalam
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
peningkatan kualitas hidup masyarakat. Tujuan ini konsen terhadap dua hal yaitu peningkatan kawasan pemukiman yang berwawasan lingkungan dan antisipatif bencana serta peningkatan kualitas pemukiman masyarakat yang didalamnya termasuk perbaikan sanitasi dan ruang terbuka hijau. Berikut tabel lengkap misi pertama dalam RPJMD Kabupaten Paser 2016-2021. Tabel 13 Tujuan dan Sasaran Misi 1 1.
2
Tujuan Meningkatkan akses dan 1.1. kualitas pelayanan transportasi publik , energi air bersih dan pemukiman Meningkatkan kualitas 1.2. kawasan dan lingkungan pemukiman 1.3.
Sasaran Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar pembangunan, jaringan komunikasi dan internet Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan Meningkatnya kualitas pemukiman masyarakat
Kedua tujuan pada misi pertama ini berupaya mewadahi berbagai upaya perbaikan kualitas pelayanan transportasi publik. Energi, air bersih dan pemukiman serta kualitas kawasan dan lingkungan hidup. Dengan demikian, keberadaan tujuan dan sasaran pada misi ini diharapkan mampu mengkover kondisi kontekstual dan kebutuhan masyarakat Kabupaten Paser. 2. Misi 2: Meningkatkan Kesehatan RPJMD
Pelayanan
Kabupaten
Paser
Dasar
di
2016-2021
Bidang
sangat
Pendidikan
dan
memperhatikan
perencanaan pembangunan terutama yang bersifat pelayanan dasar yakni pendidikan dan kesehatan. Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas
sumberdaya
manusia
sebagai
pelaksana
pembangunan,
oleh
karenanya kualitas sumberdaya manusia harus menjadi prioritas penting pembangunan. Di antara indikator dari kualitas sumberdaya manusia adalah pada kualitas pendidikan dan derajat kesehatan yang baik 40
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Mencerdaskan
kehidupan
bangsa
melalui
pendidikan
LKj IP 2017
merupakan
tugas
nasional bagi semua aparatur pemerintahan di tingkat nasional maupun daerah telah diatur melalui Peraturan Menteri yakni Permendikbud nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 15 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/kota sebagai tolak ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar. Sedangkan di bidang kesehatan,
pemerintah melalui Menteri Kesehatan
mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang mengatur mengatur aspek pemenuhan sumber daya (sarana, prasarana, alat, tenaga dan biaya) dalam pelaksanaan urusan kesehatan di daerah. Pemerintah Daerah
Kabupaten
pembangunan
di
Paser bidang
dalam
memenuhi
pendidikan
dan
kewajibannya
kesehatan
bagi
melakukan masyarakat
menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam dua peraturan menteri tersebut. Dalam rangka misi peningkatan pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan, terdapat dua tujuan yaitu: a. b.
Mewujudkan pendidikan yang maju , unggul dan merata. Meningkatkan derajat kesehatan
Dalam hal peningkatan pelayanan pendidikan tujuan yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Paser adalah untuk mewujudkan pendidikan yang maju, unggul dan merata. Pertama, terkait dengan pemenuhan akses pendidikan meliputi peningkatan profesionalisme tenaga pendidik, daya saing peserta didik, ketersediaan sekolah, dan keterjangkauan siswa terhadap pelayanan pendidikan. Kondisi riil saat ini dalam bidang pelayanan pendidikan dan kesehatan masih terfokus pada program penyediaan dan infrastruktur, padahal isu yang lebih penting dari isu pelayanan adalah soal peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dan keterjangkauan masyarakat sehingga menyebabkan tingkat pelayanan yang rendah. Dengan kondisi geografis yang sulit dan sarana perhubungan yang terbatas, pelayanan pendidikan. Dalam hal peningkatan pelayanan pendidikan tujuan yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Paser adalah untuk mewujudkan pendidikan yang maju, unggul dan merata. Pertama, terkait dengan pemenuhan akses pendidikan meliputi peningkatan profesionalisme tenaga pendidik, daya saing peserta didik, ketersedian sekolah, dan keterjangkauan siswa terhadap 41
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
pelayanan pendidikan. Kondisi riil saat ini dalam bidang pelayanan pendidikan dan kesehatan masih terfokus pada program penyediaan dan infrastruktur. Padahal isu yang lebih penting dari isu pelayanan adalah soal peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dan keterjangkauan masyarakat sehingga menyebabkan tingkat pelayanan yang rendah. Dengan kondisi geografis yang sulit dan sarana perhubungan yang terbatas, pelayanan pendidikan juga tidak akan dapat dijangkau oleh siswa-siswa yang bertempat tinggal jauh dari lokasi-lokasi sekolah. Oleh karenanya untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap pendidikan diperlukan peningkatan akses masyarakat maupun pelaksana lapangan, kedepan hal ini harus dilakukan untuk meningkatkan angka partisipasi siswa usia sekolah dan usia dini. Kedua, peningkatan kualitas pendidikan difokuskan pada kualitas peserta didik dan lulusan sekolah baik melalui perbaikan kurikulum, manajemen sekolah dan optimalisasi kegiatan belajar mengajar. Ketiga, pelayanan pendidikan yang berdaya saing tidak hanya dari aspek akreditasi sekolah dan guru tetapi dengan dibuktikan hasil lulusan peserta didik sekolah yang mampu bersaing dalam jenjang pendidikan yang lebih baik atau pasar kerja yang kompetitif. Pemerintah Kabupaten Paser menyadari bahwa tingkat pelayanan dasar di bidang pendidikan masih belum optimal, sehingga masyarakat kabupaten Paser masih tertinggal dalam hal kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, pemerintah daerah Kabupaten Paser memprioritaskan dalam misi pembangunan untuk meningkatkan ketersediaan keterjangkauan dan kualitas pelayanan pendidikan yang berdaya saing sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang mandiri dan berbudaya. Dalam hal pelayanan kesehatan, tujuan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Paser adalah meningkatkan derajat kesehatan. Pertama, meningkatkan berbagai pelayanan primer hingga unit pelayanan terkecil. Kedua, peningkatan masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan, Ketiga, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menurunkan resiko kematian dari penyakit, Keempat, peningkatan pelayanan kesehatan keluarga, remaja, dan balita, dan Kelima, peningkatan kualitas kelembagaan dan sumberdaya Kondisi kesehatan di Kabupaten Paser masih menjadi pekerjaan rumah yang layak dijadikan prioritas terutama dengan adanya temuan minimnya kualitas
pelayanan,
angka
mortalitas
ibu
yang
masih
tinggi
hingga
pengelolaan sistem pelayanan yang belum optimal. Sehingga perlu usaha 42
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
strategis yang dirumuskan secara terarah agar tujuan pemerataan kesehatan yang terpadu dapat terwujud dengan maksimal. Pada tabel di bawah ini dipaparkan sasaran dari setiap tujuan pada Misi Kedua Tabel 14 Tujuan dan Sasaran Misi 2 1.
2.
Tujuan Mewujudkan pendidikan 1.1. yang maju , unggul dan merata Meningkatkan derajat 2.1. kesehatan
Sasaran Meningkatnya akses dan kualitas dan daya saing pendidikan Meningkatkan akses, mutu dan daya saing pelayanan kesehatan
Dengan demikian, misi peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan fokus pada tiga hal yaitu akses, kualitas dan daya saing yang semuanya difokuskan pada penguatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Paser. Misi 3:
Memperkuat Fondasi Perekonomian yang Berbasis Potensi Lokal dan Berkelanjutan
Potensi lokal adalah dasar yang kuat untuk menggerakan dimensi ekonomi dalam konsep pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Paser. Potensi tersebut harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Paser pada masa kini dan akan datang. Walaupun Kabupaten Paser memiliki sektor potensial berupa hutan dan pertambangan, namun kedua sektor tersebut sudah ditarik ke dalam urusan Pemerintah Pusat setelah pelaksanaan UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dengan pertimbangan tersebut, maka beberapa sektor potensial penggerak ekonomi lokal yang menjadi otoritas Kabupaten Paser berasal dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan dan jasa. Sektor pertanian, perkebunan dan perikanan adalah beberapa sektor penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Paser. Kebutuhan akan produk-produk dari sektor ini terus bertambah, seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, misi pembangunan pertanian, perkebunan dan
43
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
perikanan ke depan ditujukan untuk memperkuat produktivitas, kualitas dan kontinuitas produk-produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Selain ketiga sektor potensial di atas, sektor pedagangan, jasa dan investasi merupakan sektor pendukung yang sangat potensial untuk dikembangkan. Sebagian besar masyarakat Paser berprofesi sebagai pedagang, sebagian yang lain bergerak di bidang jasa, seperti pariwisata, penginapan atau perhotelan. Dengan pertimbangan tersebut, maka dasar perekonomian dari bidang perdagangan, jasa dan investasi akan menjadi prioritas. Selain itu isu tentang degradasi lingkungan karena pertumbuhan ekonomi juga akan menjadi prioritas untuk diperbaiki, sehingga konsep green economy mampu diterapkan secara baik. Dengan demikian, untuk memenuhi misi tiga RPJMD, priotitas dasar perekonomian yang berbasis potensi lokal dan berkelanjutan yang akan dikelola oleh Kabupaten Paser adalah : a.
Meningkatkan Produksi, Produktifitas dan Kualitas Komoditi Pertanian, perkebunan dan Peternakan. b. Meningkatkan kesejakteraan petani c. Mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. d. Meningkatkan kinerja pasar tradisional, koperasi dan UMKM e. Meningkatkan iklim investasi Pengembangan produktivitas, kualitas, dan kontinuitas produk-produk sektor perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan merupakan salah satu isu prioritas yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Paser. Isu ini tidak hanya berhubungan dengan masalah ekonomi, namun juga berhubungan dengan masalah ketahanan pangan, keseimbangan lingkungan dan mitigasi bencana.
Produk-produk
pertanian,
perikanan,
dan
peternakan
berperan
penting dalam mewujudkan ketahanan pangan. Sementara pengelolaan sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan menjadi kajian yang harus benar-benar
diperhatikan,
agar
stabilitas
sosial-ekonomi
dan
kualitas
lingkungan dapat terjaga secara berkesinambungan. Sektor perkebunan di Kabupeten Paser didominasi oleh perkebunan kelapa sawit. Produk hasil olahan kelapa sawit memiliki nilai jual yang baik, namun berdampak kurang baik terhadap ketersediaan air dalam tanah. Sehingga mitigasi terhadap bencana kekeringan harus diperhatikan. Selain sektor-sektor di atas, pariwisata adalah sektor potensial yang harus dikembangkan ke depan. Pengembangan sektor pariwisata berbasis 44
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
masyarakat dan berkelanjutan, akan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Pengembangan ini perlu dilakukan agar aspek keberlanjutan perekonomian Paser menjadi semakin kuat. Di masa depan, meningkatnya lahan
konversi
eks-tambang
diharapkan
mampu
berkontribusi
terhadap
perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Paser. Untuk itu, reklamasi dan rehabilitasi lahan pasca tambang perlu dilakukan Sedangkan pendukung
yang
perdagangan, sangat
jasa
potensial
dan
untuk
investasi dikelola.
merupakan
Jumlah
sektor
pedagang
di
Kabupaten Paser meningkat tiap tahun, akan tetapi belum terkelola dengan baik agar mampu bersaing dengan pedagang dari pasar modern. Jika tidak dikelola dengan baik, lambat laun pasar modern akan menjadi persoalan bagi pedagang pasar tradisional. Oleh karena itu pengembangan pasar tradisional, koperasi, UMKM dan IKM perlu ditingkatkan. Sedangkan kualitas lingkungan selalu menjadi dasar terkuat untuk membangun perekonomian yang berkelanjutan di masa depan. Pada tabel di bawah ini dipaparkan sasaran dari setiap tujuan pada misi ketiga: Tabel 15 Tujuan dan Sasaran Misi 3 Tujuan Sasaran 1. Meningkatkan Produksi, 1.1. Meningkatnya Produktifitas dan Kualitas produksi,Produktifitas dan Komoditi Pertanian, perkebunan Kualitas Komoditi Pertanian, dan Peternakan perkebunan dan Peternakan 2. Meningkatkan kesejahteraan 2.1. Meningkatnya nilai tukar petani petani (NTP) 2.2 Tercukupinya Ketersediaan Pangan 3.
4.
Mengembangkan pariwisata 3.1 berbasis masyarakat yang berkelanjutan Meningkatkan kinerja pasar 4.1. tradisional, koperasi dan UMKM
45
Berkembangnya pariwisata
sektor
Meningkatnya peran pasar tradisional,koperasi dan UMKM dalam perekonomian masyarakat
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
4.2 5. 6
Meningkatkan iklim investasi 5.1. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
Menurunnya Pengangguran Meningkatnya investasi Meningkatnya indeks lingkungan hidup
LKj IP 2017 Angka
kualitas
Dengan demikian, misi peningkatan fondasi perekonomian dengan basis potensi ekonomi lokal dan berkelanjutan berupaya memperkuat perekonomian tanpa merusak atau mendegradasi kualitas lingkungan. Sasaran-sasaran pada tiap tujuan di atas secara spesifik menekankan perlunya penyelamatan lingkungan
hidup
pada
satu
sisi
tapi
juga
mendorong
investasi
dan
pengembangan ekonomi lokal dengan partisipasi masyarakat yang lebih kuat. 4. Misi 4: Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Peningkatan kualitas tatakelola merupakan pra-syarat yang menopang berkerjanya misi-misi yang lain. Pembangunan infrastruktur fisik dan peningkatan kualitas pelayanan publik terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan membutuhkan tatakelola pemerintahan yang lebih baik. Selain itu, pelaksanaan pembangunan juga sangat bergantung dengan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang tidak hanya berkaitan dengan transparansi, akuntablitas, dan sinergitas, tapi juga berkaitan dengan partisipasi publik dalam pembangunan. Oleh karena itu, misi keempat ini mempunyai dua tujuan, yaitu: a. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan bersih serta layanan publik yang berkualitas. b. Meningkatkan iklim investasi Pelaksanaan urusan pemerintahan dalam rangka pembangunan daerah membutuhkan sistem dan sumber daya manusia yang berkualitas. Keduanya menjalankan peran penting pemerintah sebagai pembuat kebijakan bersama legislatif daerah, sekaligus sebagai pelaksana kebijakan dan pelaksana anggaran. Dengan kewenangan yang besar itu, untuk mencapai misi 4 RPJMD maka pengembangan sistem akuntabilitas pemerintahan menjadi hal yang mutlak diperlukan. Sistem akuntabilitas dibangun secara internal maupun eksternal.. Akuntabilitas internal untuk menjalankan tertib adiministrasi dan tata kelola keuangan daerah. Sedangkan akuntabilitas eksternal merupakan wujud 46
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada masyarakat sebagai warga negara yang mempunyai hak untuk mengetahui dan menerima manfaat dari berbagai kebijakan, tata kelola dan capaian pembangunan daerah. Adanya akuntabilitas eksternal tersebut sekaligus sebagai wujud transparansi pemerintah daerah. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan juga diarahkan untuk meningkatkan sinergi antar dokumen perencanaan. Peningkatan sinergitas agar terdapat ketersatuan arah untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran daerah. Dalam hal ini merupakan sinergi antar dokumen perencanaan, maupun antara dokumen perencanaan dengan dokumen penganggaran. Perencanaan melalui berbagai dokumen tersebut, tidak lain untuk menjalankan fungsi pemerintah sebagai pelayan publik. Dengan tidak sedikitnya layanan yang diberikan, baik terkait urusan wajib maupun pilihan, maka dalam pencapaian misi 4 ini, juga ditempuh melalui peningkatan kinerja pelayanan pemerintah daerah Seiring paradigma
pula
dengan
tuntutan
berpemerintahan,
maka
zaman
tata
yang
kelola
membawa
pemerintahan
perubahan yang
baik
mensyaratkan adanya keterlibatan aktif aktor di luar pemerintah, yaitu masyarakat keterlibatan
sipil antar
dan
sektor
komponen
swasta.
Dalam
daerah
itu
menjalankan diperoleh
pembangunan,
dengan
semakin
terbukanya ruang partisipasi. Keterbukaan ruang partisipasi tidak saja dalam bentuk partisipasi pasif seperti halnya masyarakat mengetahui berbagai informasi kebijakan pemerintah, sekaligus partisipasi aktif ketika publik dapat berperan merupakan
dalam
perumusan
partisipasi
yang
dan
pelaksanaan
menekankan
kebijakan.
adanya
Hal
tersebut
kepastian
aspirasi
masyarakat untuk ditindaklanjuti dan direalisasikan. Penjabaran misi 4 ke dalam tujuan dan sasaran dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 16 Tujuan dan Sasaran Misi 4
1.
Tujuan Sasaran Mewujudkan Tata Kelola 1.1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Pemerintahan Yang Efektif birokrasi dan Bersih serta Layanan 1.2 Meningkatnya kualitas pelayanan Publik yang Berkualitas publik 47
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
1.3
2.
Meningkatnya Pemanfataan Sistem Informasi Publik Meningkatkan Partisipasi 2.1. Meningkatnya perencanaan Publik Dalam Proses pembangunan,pengelolaan data Pembangunan, Hukum dan dan implementasi kerjasama HAM daerah 2.2 Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan politik dan perilaku demokratis 2.3 Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam pelaksanaan produk hukum
Sasaran-sasaran dari tiap tujuan tersebut menggambarkan kondisi yang diinginkan oleh Pemerintah Kabupaten Paser dalam periode RPJMD dalam rangka peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan.. 5. Misi 5. Memperkuat Kohesivitas Sosial, Budaya dan Adat Istiadat Lokal Pembangunan
di
bidang
pertambangan
ternyata
belum
mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata. Persoalan tersebut tidak hanya disebabkan oleh permasalahan ekonomi tetapi juga terjadi karena
persoalan
sosial.
Selayaknya
pembangunan
pada
umumnya,
pembangunan akan menciptakan kelas sosial baru. Kelas sosial ini akan membentuk
persoalan
baru,
apabila
tidak
diimbangi
dengan
perhatian
terhadap dimensi sosial dalam pembangunan berkelanjutan. Berpijak kepada pemikiran tersebut, dalam RPJMD ini Pemerintah Kabupaten Paser berencana untuk memperkuat kohesivitas sosial sebagai salah satu misi pembangunan selama lima tahun ke depan. Kohesivitas sosial akan menjadi salah satu perhatian utama di dalam proses pembangunan Kabupaten Paser. Dalam RPJMD ini, misi tentang kohesivitas sosial dipandang sebagai salah
satu
misi
yang
perlu
diperhatikan
dalam
konsep
pembangunan
berkelanjutan, mengingat adanya dua hal besar yang perlu diperhatikan. Pertama, Kabupaten Paser memiliki penduduk yang berasal dari berbagai latar
belakang
sosial
(suku)
yang
beragam. 48
Kedua,
pemerataan
hasil
Pemerintah
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
pembangunan ekonomi di Kabupaten Paser belum mampu berjalan dengan optimal. Secara umum misi ini berhubungan dengan proses penciptaan keselarasan/ harmoni
kehidupan
sosial
dalam
masyarakat.
Harmoni
sosial
ini
perlu
diciptakan dan dikelola dengan baik untuk menghindari adanya persoalanpersoalan sosial, seperti konflik dan berbagai masalah sosial lainnya. Dengan demikian guna memenuhi misi tiga RPJMD, pembangunan di bidang sosial yang menjadi proritas Kabupaten Paser adalah : a.
Meningkatkan Rekognisi dan Promosi;
b.
Meningkatkan Stabilitas Sosial Rekognisi dan promosi adalah dua hal yang perlu ditingkatkan untuk
memberi ruang bagi masyarakat pribumi untuk mendapatkan pengakuan dalam pembangunan. Pengakuan tersebut dapat dijalankan dengan membuka akses
partisipasi
masyarakat
dalam
proses
pembangunan,
mulai
dari
perencanaan, implementasi, evaluasi hingga menikmati hasil pembangunan. Selama ini masyarakat pribumi berada di luar pusat aglomerasi ekonomi. Oleh
karena
itu
rekognisi
dan
promosi
keterlibatan
masyarakat
perlu
ditingkatkan. Selain rekognisi dan promosi, stabilitas sosial juga perlu ditingkatkan. Kondisi ini dapat besifat fluktuatif karena persoalan lingkungan dan ekonomi. Persoalan
lingkungan
seperti
bencana
kekeringan,
sedangkan
persoalan
ekonomi dapat berupa kemiskinan dan kurangnya pemerataan. Dalam RPJMD ini, Pemerintah Kabupaten Paser akan meningkatkan perhatian pada bidang stabilitas sosial untuk menjaga dimensi sosial dalam pembangunan yang berkelanjutan dirumuskan Kabupaten
meningkatkan untuk
Paser.
stabilitas
meningkatkan Hingga
saat
sosial
kerukunan ini,
merupakan dan
masyarakat
tujuan
kohesivitas Paser
yang
sosial
dikenal
di
sebagai
masyarakat yang heterogen baik dari sisi etnis mupun agama, tapi mampu hidup berdampingan dan harmonis. Secara lebih detail, sasaran dari ketiga tujuan pada misi kelima ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : 49
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
Tabel 17 Tujuan dan Sasaran Misi 5 Tujuan 1 Meningkatkan dan promosi
2
Meningkatkan sosial
Sasaran rekognisi 1.1. Meningkatnya akses masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan 1.2. Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan stabilitas 2.1. Meningkatnya kerukunan, keamanan dan ketertiban masyarakat 2.2 Meningkatnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam 2.3 Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat 2.4 Meningkatnya perlindungan bagi perempuan dan pemenuhan hak anak
Seluruh ulasan pada Bab 5 akan diperdalam dan dilengkapi dengan alur logika
perencanaan
dari
visi-misi
hingga
ke
program-kegiatan
beserta
indikator-indikatornya. Sinergi beberapa dokumen perencanaan mulai dari RPJMN, RPJMD Provinsi Kalimantan Timur, dan dokumen pengarusutamaan ekonomi hijau berusaha ditampilkan dengan dasar yang ada di Bab 5. Bab 6 secara khusus akan melengkapi ulasan pada Bab 5 dengan refleksi khusus mengenai strategi yang harus diambil untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang menopang visi-misi pembangunan Kabupaten Paser. Hal lain yang akan diperdalam adalah mengenai arah kebijakan. Beberapa pilihan teknokratis seputar fokus program dan kegiatan yang akan dipilih maupun lokus wilayah yang diprioritaskan bagi implementasi perencanaan. Semua ini akan menjadi bagian formal dan substansial yang tidak bisa dipisahkan dari Bab 6 yang akan dibahas. Tabel 18 Program Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Paser No Prioritas Pembangunan
Program Pembangunan Daerah / Program Prioritas
Sasaran
50
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
1
Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Telekomunikasi, Energi, Air Bersih, Dan Pemukiman
Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Dasar Pembangunan, Jaringan Komunikasi dan Internet;
Meningkatnya Kawasan Pemukiman Rakyat yang Berwawasan Lingkungan
51
LKj IP 2017
1. Pembangunan dan rehabilitasi jembatan 2. Pembangunan dan rehabilitasi jalan 3. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 4. Peningkatan Pelayanan Angkutan 5. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 6. Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 7. Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas 8. Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor 9. Tanggap darurat jalan dan jembatan 10. Peningkatan sistem informasi dan data base jalan dan jembatan 11. Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 12. Perencanaan teknis ke-PU-an 13. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Jalan 14. Pembangunan turap/talud/bronjong 15. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 16. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa/Internet 17. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa/Internet (Persandian) 18. Penyelenggaraan Persandian dan pengamanan Informasi 19. Peningkatan Tata Laksana Komunikasi dan Informatika 1. Program pembangunan infrastruktur pemukiman 2. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 3. Pengelolaan Areal Pemakaman 4. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 5. Pengembangan Perumahan 6. Pengendalian Banjir
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
7. Lingkungan Sehat Perumahan 8. Peningkatan dan Fasilitasi Pengembangan sarana dan prasarana kelistrikan 9. Pembangunan Infrastruktur Pedesaan 10. Pengawasan dan Pengendalian serta pengelolaan bangunan dan lingkungan pemukiman 11. Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 12. Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya 13. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 2
Meningkatkan Meningkatnya Akses dan Kualitas dan Daya Saing Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Pendidikan Kesehatan
Meningkatnya Akses, Mutu dan Daya Saing Pelayanan Keseahatan
3
Memperkuat Fondasi Perekonomian Yang Berbasis Potensi Lokal Dan Berkelanjutan
Meningkatkan Produksi, Produktifitas dan Kualitas Komoditi Pertanian, perkebunan, Peternakan dan perikanan
52
1. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun 2. Pengembangan Budaya Baca dan pembinaan perpustakaan 3. Pengembangan PAUD 4. Pendidikan Non-formal 5. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6. Pengembangan Manajemen Pelayanan pendidikan 7. Program Pengembangan Nilai Budaya 1. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 2. Peningkatan keselamatn ibu melahirkan dan anak 3. Peningkatan jaminan kesehatan masyarakat 1. Peningkatan produksi pertanian/perkebunan 2. Pengembangan budidaya perikanan 3. Pengembangan perikanan tangkap 4. Peningkatan produksi hasil peternakan 5. Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 6. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
7. Peningkatan penerapan teknologi pertanian 8. Peningkatan penerapan teknologi peternakan 9. Peningkatan penerapan teknologi peternakan 10. Peningkatan penerapan teknologi petanian/perkebunan 11. Pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan 12. Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar 13. Penerapan teknologi peternakan 14. Peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan 15. Optimalisasi pengelolaan pemasaran produksi perikanan 16. Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 17. Peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan 18. Pengembangan prikanan tangkap 19. Pengembangan budidaya perikanan 20. Peningkatan penerapan teknologi peternakan Meningkatnya nilai tukar 1. Optimalisasi pengelolaan dan petani (NTP) pemasaran produksi perikanan 2. Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 3. Pemberdayaan ekonomi masyarakat perikanan 4. Peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan 5. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi rawa dan jaringan pengairan lainnya 6. Peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan Berkembangnya sektor 1. Pengembangan kemitraan pariwisata 2. Pengembangan destinasi pariwisata 3. Pengembangan pemasaran pariwisata Meningkatnya peran pasar 1. Pengembangan kewirausahaan tradisional, koperasi dan dan keunggulan kompetitif UMKM dalam perekonomian UMKM 53
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
masyarakat
Menurunnya angka pengangguran
Meningkatnya investasi
Meningkatnya indeks kualitas lingkungan hidup
4
Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan
Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan lainnya Meningkatnya kualitas pelayanan publik
54
LKj IP 2017
2. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM 3. Penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif 4. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi aktif 5. Pengembangan industri kecil dan menengah 6. Pengembangan sentra industri potensial 7. Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 8. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan 1. Perluasan kesempatan kerja 2. Penempatan tenaga kerja 3. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja 4. Pembinaan hubungan industrial dan lembaga ketenagakerjaan 1. Penyiapan potensi sumber daya sarana dan prasarana daerah 2. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi 3. Peningkatan iklim investasi 1. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 2. Pengembangan kinerja pengeloaan persampahan 3. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam 4. Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam 5. Pengelolaan tahura 1. Perencanaan tata ruang 2. Meningkatnya sinergi antar dokumen Perencanaan lainnya 1. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 2. Pemeliharaan Kantrantibnas dan pencegahan tindak kriminal (operasi/patrol) 3. Pemeliharaan Kantrantibnas dan pencegahan tindak kriminal (SDM dan Sarana Prasarana)
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
Meningkatnya partisipasi masyarakat
1. Pendidikan politik masyarakat (pilkada) 2. Pendidikan politik masyarakat (pileg dan pilpres) 3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan (konteks aduan masyarakat) Meningkatnya kualitas 1. Penataan administrasi pelayanan publik kependudukan (KTP) (Urusan Wajib Non2. Penataan administrasi Pelayanan Dasar kependudukan (KK) Administrasi Kependudukan 3. Penataan administrasi dan Pencatatan Sipil) kependudukan (akta kelahiran) Meningkatnya akuntabilitas 1. Pembinaan dan fasilitasi kinerja dan keuangan daerah perencanaan dan pengelolaan keuangan desa 2. Peningkatan pembinaan dan pengembangan penyelenggaraan pemdes Meningkatnya partisipasi Peningkatan partisipasi masyarakat publik dalam membangun desa Meningkatnya akses terhadap informasi publik (Urusan Wajib NonPelayanan Dasar Komunikasi dan Informatika) Meningkatnya akses terhadap informasi publik (Urusan Wajib NonPelayanan Dasar Statistik)
Terciptanya birokrasi yang bersih dan dipercaya masyarakat
Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah
55
1. Pengembangan kelembagaan keterbukaan informasi 2. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 3. Kerjasama informasi dan media masa 1. Pengembangan data/informasi/statistik daerah 2. Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah 3. Penyelesain Konflik-Konflik Pertanahan 4. Pengadaan Tanah Untuk Fasilitas umum dan Pemerintah 1. Perbaikan sistem administrasi kearsipan 2. Peningkatan kualitas pelayanan informasi 3. Penyelamatan dan pelestarian dokumen 4. Pemeliharaan rutin sarana dan prasarana kearsipan 1. Peningkatan disiplin aparatur 2. pelayanan administrasi perkantoran (rutin SKPD) 3. Peningkatan sarana dan
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
prasarana aparatur (rutin SKPD) 4. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur/publik (khusus Dinas Pekerjaaan Umum dan Tata Ruang) 5. Pengawasan dan pengendalian bangunan dan lingkungan serta pengelolaan gedung dan rumah negara Meningkatnya akuntabilitas Pengadaan barang dan jasa secara kinerja dan keuangan daerah elektronik Meningkatnya akses Pengembangan data dan informasi terhadap informasi publik Meningkatnya konsistensi 1. Perencanaan pembangunan antar dokumen perencanaan daerah (Khusus Bappeda) dan antara perencanaan 2. Perencanaan pembangunan dengan penganggaran daerah (Setiap SKPD) 3. Pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan 4. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah (Khusus Bappeda) Meningkatnya sinergi antar 1. Perencanaan wilayah strategis dokumen perencanaan dan cepat tumbuh lainnya 2. Perencanaan sosial budaya 3. Perencanaan pembangunan ekonomi 4. Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 5. Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar 6. Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah Meningkatnya akuntabilitas 1. Peningkatan pengembangan kinerja dan keuangan daerah sistem pelaporan kinerja dan keuangan 2. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah 3. Manajemen aset daerah 4. Pengendalian dan evluasi pelaksanaan pembangunan daerah Meningkatnya kemandirian Peningkatan dan Pengembangan keuangan daerah pengelolaan keuangan daerah Meningkatnya konsistensi antar dokumen perencanaan 56
Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
dan antara perencanaan dengan penganggaran Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Terciptanya birokrasi yang bersih dan dipercaya masyarakat Meningkatnya partisipasi publik
LKj IP 2017
keuangan kabupaten/kota 1. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur (Khusus BKD) 2. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur (setiap SKPD) 3. Pembinaan dan pengembangan aparatur (Khusus BKD) 4. Pendidikan kedinasan 5. Pembinaan dan pengembangan aparatur (BKD dan Bagian Organisasi dan Kerjasama) 1. Pengembangan standarisasi pelayanan publik (SKPD urusan wajib pelayanan dasar) 2. Pengembangan standarisasi pelayanan publik Pengembangan Inovasi Daerah
Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan lainnya Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah
Pengembangan wilayah perbatasan
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
1. Perumusan kebijakan bidang pemerintahan 2. Perumusan kebijakan bagian bina ekonomi, bagian pengadaan barang dan jasa dan bagian kesra 3. Perumusan kebijakan bidang administrasi umum 4. Koordinasi bagian pemerintahan dan hukum 5. Koordinasi bagian bagianekonomi, bagian pengadaan barang dan jasa&bina Kesra 6. Koordinasi bidang administrasi umum 7. Pelayanan administrasi bagian pemerintahan dan hukum 8. Pelayanan administrasi bagian ekonomi, bagian pengadaan
57
Fasilitasi dan dukungan kelembagaan KORPRI
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Meningkatnya partisipasi publik
5
Kohesivitas Sosial, Budaya, Dan Adat Istiadat Lokal
LKj IP 2017
barang dan jasa&bina Kesra 9. Pelayanan administrasi bidang administrasi umum 10. Penataan peraturan perundangundangan Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah
Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Terciptanya birokrasi yang bersih dan dipercaya masyarakat Meningkatnya kualitas pelayanan publik (Urusan Kecamatan Penunjang Urusan Pemerintahan)
Pencegahan dan pemberantasan korupsi
1. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan umum 2. Koordinasi pemberdayaan masyarakat 3. Koordinasi penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum 4. Koordinasi penerapan dan penegakkan perda dan perkada 5. Koordinasi pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan umum 6. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan perangkat daerah lainnya 7. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan Meningkatnya akses 1. Pemberdayaan fakir miskin, masyarakat lokal untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT) berpartisipasi dalam dan Penyandang Masalah berbagai proses Kesejahteraan Sosial (PMKS) pembangunan Lainnya 2. Penguatan/Revitalisasi lembaga adat Meningkatnya akses bantuan 1. Penanggulangan korban bencana untuk masyarakat yang sosial terkena bencana sosial 2. Rehabilitasi dan rekonstruksi korban bencana sosial Meningkatnya perlindungan 1. Pemberdayaan fakir miskin, sosial bagi masyarakat komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya 58
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan
Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan Meningkatnya pemenuhan hak anak
Meningkatnya promosi nilainilai kearifan lokal dalam pembangunan Meningkatnya kerukunan, keamanan dan ketertiban masyarakat
Meningkatnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam
Meningkatnya ketersediaan data kependudukan yang selalu diperbaharui Meningkatnya peran serta pemuda dalam pembangunan
59
LKj IP 2017
2. Pembinaan para penyandang cacat dan trauma 3. Pembinaan panti jompo 4. Pemberdayaan lanjut usia 5. Pembinaan Anak Terlantar 6. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial 7. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 1. Keserasian kebijakan peningkatan kualitas perempuan (jabatan politik dan publik) 2. Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan 3. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 1. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak (kekerasan anak) 2. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak (layak anak) 1. Pengembangan Nilai Budaya 2. Pengelolaan Keragaman Budaya 3. Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya 1. Pengembangan Wawasan Kebangsaan 2. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam Penataan Administrasi Kependudukan (e-KTP) 1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga 2. Peningkatan Peran eerta Kepemudaan 3. Upaya Pencegahan
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
Meningkatnya pengendalian dan pengelolaan migrasi
LKj IP 2017
Penyalahgunaan Narkoba 4. Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Pembangunan dan pengembangan wilayah transmigrasi
Tabel 19 PERUMUSAN CAPAIAN SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA SEBAGAI DASAR PENETAPAN PERJANJIAN KINERJA TUJUAN 1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan transportasi publik , energi air bersih dan pemukiman
SASARAN INDIKATOR SASARAN 1. Meningkatnya kualitas 1. Panjang jalan infrastruktur dasar dalam kondisi pembangunan, jaringan mantap komunikasi dan internet 2. Panjang jembatan kondisi mantap (persentase) 3. Tingkat kepatuhan terhadap dokumen RTRW 4. Irigasi kondisi mantap 5. Persentase desa blankspot 6. Persentase pelayanan publik terintegrasi dalam sistem egovernment 7. Hasil pelaksanaan konstruksi yang terstandas SNI 8. Sarana dan prasarana publik yang memadai 2. Meningkatkan 2. Meningkatnya kawasan 9. Luasan kawasan kualitas kawasan pemukiman rakyat yang kumuh dan 60
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
dan lingkungan pemukiman
berwawasan lingkungan
3. Mewujudkan 3. Meningkatnya akses dan pendidikan yang kualitas dan daya saing maju , unggul dan pendidikan merata
4. Meningkatkan partsisipasi dan peran aktif pemuda dan prestasi keolahragaan
4. Meningkatkan derajat 5. Meningkatkan akses, mutu kesehatan dan daya saing pelayanan kesehataan
LKj IP 2017
kawasan berpotensi kumuh 10. Rumah tangga yang memiliki akses minum dan air bersih 11. APK PAUD 12. APM PAUD 13. APK SD 14. APM SD 15. APM SMP 16. APK SMP 17. Rata-rat lama sekolah 18. Jumlah wirausaha muda mandiri 19. Jumlah cabang olahraga berprestasi nasional 20. Angka harapan hidup 21. AKI/1000 penduduk 22. AKB/1000 penduduk 23. Persentase penduduk memiliki jaminan kesehatan 24. Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi 25. Indeks Keluarga Sehat
61
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
5. Meningkatkan 6. Meningkatnya 26. Kontribusi sektor Produksi, produksi,Produktifitas dan pertanian Produktifitas dan Kualitas Komoditi perkebunan, Kualitas Komoditi Pertanian, perkebunan, peternakan dan Pertanian, Peternakan dan Perikanan perikanan perkebunan dan terhadap PDRB Peternakan (%) 6. Meningkatkan kesejahteraan petani
7. Meningkatnya nilai tukar 27. Nilai Tukar petani (NTP) Petani (%) 8. Tercukupinya Ketersediaan 28. Jumlah Desa Pangan Rawan Pangan 7. Mengembangkan 9. Berkembangnya sektor 29. Jumlah pariwisata berbasis pariwisata kunjungan masyarakat yang wisata berkelanjutan 8. Meningkatkan 10. Meningkatnya peran pasar 30. Omzet UMKM kinerja pasar tradisional,koperasi dan (%) tradisional, koperasi UMKM dalam 31. Presentase dan UMKM perekonomian masyarakat koperasi aktif 32. Kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB 11. Menurunnya Angka 33. Tingkat Pengangguran keterserapan tenaga kerja (%) 9. Meningkatkan investasi
iklim 12. Meningkatnya investasi
34. Jumlah nilai investasi berskala Nasional (juta)
10. Meningkatkan 13. Meningkatnya indeks 35. Indeks Kualitas kualitas lingkungan kualitas lingkungan hidup Lingkungan hidup Hidup 36. Luas kawasan 62
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
konservasi
11. Mewujudkan Tata 14. Meningkatnya akuntabilitas 37. Opini BPK Kelola kinerja birokrasi terhadap Pemerintahan Yang Laporan Efektif dan Bersih Keuangan serta Layanan Daerah Publik yang 38. Nilai EKPPD Berkualitas 39. Nilai Evaluasi AKIP 40. Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Perangkat Daerah yang melakukan Pelayanan Publik 12. Meningkatkan 15. Meningkatnya perencanaan 41. Persentase Partisipasi Publik pembangunan,pengelolaan usulan Dalam Proses data dan implementasi Musrenbang Pembangunan, kerjasama daerah yang diakomodir Hukum dan HAM 16. Meningkatnya pemahaman 42. Tingkat masyarakat tentang partisipasi pendidikan politik dan pemilihan umum perilaku demokratis 13. Meningkatkan 17. Meningkatnya akses 43. Persentase rekognisi dan masyarakat lokal untuk komunitas adat promosi berpartisipasi dalam terpencil (KAT) berbagai proses yang menjadi pembangunan sasaran pembangunan 44. Indeks pembangunan gender 18. Meningkatnya promosi 45. Persentase nilai-nilai kearifan lokal program dalam pembangunan pembangunan yang mengangkat 63
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
14. Meningkatkan stabilitas sosial
B.
LKj IP 2017
nilai-nilai kearifan lokal 19. Meningkatnya kerukunan, 46. Jumlah konflik keamanan dan ketertiban berbau SARA masyarakat 47. Angka kriminalitas 20. Meningkatnya 48. Respon time kesiapsiagaan terhadap bencana alam 21. Meningkatnya perlindungan 49. Tingkat sosial bagi masyarakat Kemiskinan 22. Meningkatnya perlindungan 50. kasus kekerasan bagi perempuan dan terhadap pemenuhan hak anak perempuan 51. kasus kekerasan terhadap anak 52. Predikat kabupaten layak anak 53. Anak dan balita terlantar (anak dan balita
PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja adalah lembar /dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kinerja tahun ini, termasuk kinerja (out come) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup out come yang dihasilkan dari tahuntahun sebelumnya. 64
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Paser
LKj IP 2017
Perjanjian kinerja menyajikan indikator kinerja utama mengambarkan hasil-hasil utama dan kondisi seharusnya, mengesampingkan indikator yang lain relevan.
yang tanpa
Perjanjian Kinerja adalah sesuatu dokumen yang di dalamnya tertuang rencana kinerja yang definitive atau sudah menjadi RKA/DPA SKPD, Perjanjian Kinerja Kabupaten Paser Tahun 2017 sebagaimana dalam lampiran 1
65
Pemerintah Kabupaten Paser
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A
kuntabilitas
kinerja
adalah
kewajiban
untuk
menjawab
dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi
organisasi
kepada
pihak-pihak
akuntabilitas/pemberi
yang
amanah.
berwenang
Pemerintah
menerima
Kabupaten
pelaporan
Paser
selaku
pengemban amanah masyarakat,melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Paser yang dibuat menyesuaikan dengan Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian masing-masing
sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD
Tahun 2016-2021. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menggambarkan dan menilai keberhasilan serta kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran sesuai dengan program dan kegiatan yang ditetapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Paser. A. PENGUKURAN KINERJA ď ś Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja
dilakukan dengan
membandingkan
rencana dan
realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut: 1) Apabila kinerja
semakin atau
tinggi
semakin
realisasi
menunjukkan
semakin
tingginya
rendah
realisasi
menunjukkan
semakin
rendahnya kinerja, digunakan rumus:
Realisasi Capaian IndkaTor Kinerja
=
x Rencana
66
100 %
Pemerintah Kabupaten Paser
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus: Realisasi – (realisasi – rencana) Capaian Indikator Kinerja
=
x 100 % Rencana
Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga
dilakukan
dengan
membandingkan
realisasi
tahun
ini
dengan
Pengukuran
kinerja
realisasi tahun lalu. Metode
Penyimpulan
Capaian
Kinerja
Sasaran
dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan. Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing- masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
85 s/d 100
: Sangat Berhasil
70 s/d <85
: Berhasil
55 s/d < 70
: Cukup Berhasil
0 s/d< 55
: Kurang Berhasil
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100. Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja 67
Pemerintah Kabupaten Paser
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
LKj IP 2017
untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebabsebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. b. B. bb IDENTIFIKASI PENETAPAN PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Untuk dapat melakukan Pengukuran IKU, maka Identifikasi untuk menetapkan IKU yang ingin diukur harus dilakukan, untuk melaksanakan hal tersebut penetapan pengukuran IKU haruslah memperhatikan aspek legalitas penetapan dasar IKU, Untuk memenuhi aspek legalitas dasar penetapan IKU, dirujuklah RKPD Kabupaten Paser tahun 2017 sebagai dasar untuk menetapkan Goals dari Tujuan, Sasaran, Target dan Capaian baik Kinerja maupun Keuangan dengan berdasarkan pada Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh stakeholder penyelenggara urusan pemerintahan pada lingkup Pemerintah Kabupaten Paser. Didalam dokumen RKPD Kabupaten Paser dijabarkan tentang Tujuan Prioritas, sasaran dan target yang ingin dicapai pada tahun 2017. Untuk melihat lebih jelas terkait hal tersebut disajikan melalui tabel berikut : c. C. PERUMUSAN PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Berdasarkan pencapaian masing-masing sasaran sebagaimana di atas, selanjutnya
dilakukan
Perumusan
pengukuran
mengukur pencapaian sasaran strategis LKjIP 2017 sebagaimana tabel berikut :
68
Indikator
Kinerja
untuk
Kabupaten Paser tahun
Pemerintah Kabupaten Paser
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
LKj IP 2017
Tabel 20 Perumusan Indikator Kinerja Utama Target dan pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran 1. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar pembangunan, jaringan komunikasi dan internet
2. Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan 3. Meningkatnya akses dan kualitas dan daya saing pendidikan
4. Meningkatkan partsisipasi dan peran aktif pemuda dan prestasi keolahragaan 5. Meningkatkan akses, mutu dan daya saing pelayanan kesehatan
6. Meningkatnya produksi, Produktivitas dan Kualitas Komoditi Pertanian, perkebunan, Peternakan dan Perikanan
Indikator Kinerja 1 Panjang jalan dalam kondisi mantap 2 Panjang jembatan kondisi mantap (persentase) 3 Tingkat kepatuhan terhadap dokumen RTRW 4 Irigasi kondisi mantap
Target 94 km 56,50%
5 Persentase desa blankspot 6 Persentase pelayanan publik terintegrasi dalam sistem e-government 7 Hasil pelaksanaan konstruksi yang terstandas SNI 8 Sarana dan prasarana publik yang memadai
30% 10%
60% 30%
10% 53%
1 Luasan kawasan kumuh dan kawasan berpotensi kumuh
453,6 Ha
2 Rumah tangga yang memiliki akses minum dan air bersih 1 APK PAUD 2 APM PAUD 3 APK SD 4 APM SD 5 APK SMP 6 APM SMP 7 Rata-rat lama sekolah 1 Jumlah wirausaha muda mandiri 2 Jumlah cabang olahraga berprestasi nasional 1 Angka harapan hidup 2 AKI/1000 penduduk 3 AKB/1000 penduduk 4 Persentase penduduk memiliki jaminan kesehatan 5 Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi 6 Indeks Keluarga Sehat 1 Kontribusi sektor pertanian perkebunan, peternakan dan perikanan terhadap PDRB (%)
64.527 RT
69
50,45 51,13 100 96,1 90 71,2 2 3 74 8 kasus
11 kasus 35% 50% 0,3 13,18
Pemerintah Kabupaten Paser
Sasaran 7. Meningkatnya Produksi Pertanian dalam Arti Luas
8. Tercukupinya Ketersediaan Pangan 9. Berkembangnya sektor pariwisata
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Indikator Kinerja 1 Produksi Hasil Pertanian (Ton/Pertahun) a. Produksi Padi b. Produksi jangung c. Produksi Kedelai 2 Produksi Hasil Perikanan (Ton/tahun) a. Perikanan Tangkap b. Perikanan Budidaya 3 Produksi Hasil Perkebunan (Ton/Pertahun) a. Kelapa Sawit b. Karet 4 Produksi Hasil Peternakan a. Daging b. Telur 1 Jumlah Desa Rawan Pangan 1 Jumlah kunjungan wisata
LKj IP 2017 Target
48.315 1.066 224
10.870 15.157
3.040.000 10.500 559,29 572,98 68 25.609 Orang
10. Meningkatnya peran pasar tradisional,koperasi dan UMKM dalam perekonomian masyarakat
1 Omzet UMKM (%) 2 Presentase koperasi aktif 3 Kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB
70% 4,64%
11. Menurunnya Angka Pengangguran
1 Tingkat keterserapan tenaga kerja (%)
91,41%
12. Meningkatnya investasi
1 Jumlah nilai investasi berskala Nasional (juta)
522.665
13. Meningkatnya indeks kualitas lingkungan hidup
1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
14. Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi
2 Luas kawasan konservasi 1 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah 2 Nilai EKPPD 3 Nilai Evaluasi AKIP 4 Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Perangkat Daerah yang melakukan Pelayanan Publik
70
36%
76 WTP 2,6 60 = (B) 2,00
Pemerintah Kabupaten Paser
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Sasaran 15. Meningkatnya perencanaan pembangunan, pengelolaan data dan implementasi kerjasama daerah 16. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan politik dan perilaku demokratis 17. Meningkatnya akses masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan
Indikator Kinerja 1 Persentase Program Prioritas tertuang dalam RKPD
18. Meningkatnya promosi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembangunan
1 Persentase program pembangunan yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal
19. Meningkatnya kerukunan, keamanan dan ketertiban masyarakat
1 Jumlah konflik berbau SARA
20. Meningkatnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam 21. Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat 22. Meningkatnya perlindungan bagi perempuan dan pemenuhan hak anak
yang
1 Tingkat partisipasi pemilihan umum
1 Persentase komunitas adat (KAT) yang menjadi pembangunan 2 Indeks pembangunan gender
terpencil sasaran
LKj IP 2017 Target 100%
-
30%
72,26
80
1 Kasus
2 Angka Kriminalitas 1 Respon time
3
1 Tingkat Kemiskinan
9,2
1 kasus kekerasan terhadap perempuan 2 kasus kekerasan terhadap anak 3 Predikat kabupaten layak anak 4 Anak dan balita terlantar (anak dan balita
71
18 Kasus 18 Kasus 600 Anak : 70 Balita : 450
Pemerintah Kabupaten Paser
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
LKj IP 2017
Tabel 21 Rekapitulasi Pengukuran Capaian Indikator Sasaran Pemerintah Kabupaten Paser Tahun 2017
Sasaran NO
1 Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
pembangunan, jaringan komunikasi dan internet INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
1.
Panjang jalan dalam kondisi mantap
94 km
80 Km
85
2.
Panjang jembatan kondisi mantap (persentase)
56,50%
54,55
96,54
3.
Tingkat kepatuhan terhadap dokumen RTRW
60%
74%
123
4.
Irigasi kondisi mantap
47%
45,57
5.
Persentase desa blankspot
30%
20%
133
6.
Persentase pelayanan publik terintegrasi dalam sistem egovernment
10%
10%
100
7.
Hasil pelaksanaan konstruksi yang terstandar SNI
10%
8%
80
8.
Sarana dan prasarana publik yang memadai
53
53
100
Sub Total
Sasaran
102,5
2 Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
453,6 Ha
453 Ha
81,13
56.200 KK
55.964 KK
99,58
1. 2.
Luasan kawasan kumuh dan kawasan berpotensi kumuh Rumah tangga yang memiliki akses minum dan air bersih
Sub Total 72
90,4
Pemerintah Kabupaten Paser
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
LKj IP 2017
Sasaran 3 Meningkatnya Akses dan Kualitas dan Daya Saing NO
Pendidikan INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
APK PAUD
50,45
APM PAUD
51,13
APK SD
100
APM SD
96,1
APK SMP
90
APM SMP
71,2
Rata-rata lama sekolah
Sasaran NO
9
48,47 48,43 113,2 94,13 87,8 60,31 8,19 Sub Total
96 95 113 98 98 85 91 96,6
4 Meningkatkan Partisipasi dan Peran Aktif Pemuda dan
Prestasi Keolahragaan INDIKATOR KINERJA TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
1. 2.
Jumlah wirausaha muda mandiri Jumlah cabang olahraga berprestasi nasional
2 3
2 3
100 100
Sub Total
Meningkatkan Akses, Mutu dan Daya Saing Pelayanan Kesehatan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
Sasaran NO 1
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1
5
2
3
4
5
74
72,02
97
AKI/1000 penduduk
8 kasus
12 kasus
42
AKB/1000 penduduk
11 kasus
40 Kasus
28
35%
29,71
85
50%
45%
90
Angka harapan hidup
Persentase penduduk memiliki jaminan kesehatan Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi Indeks Keluarga Sehat
Sasaran
NO
100
0,3
0,237 Sub Total
79 70
6 Meningkatnya Produksi, Produktifitas dan Kualitas
Komoditi Pertanian, Perkebunan, Peternaka dan Perikanan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2
3 73
4
5
Pemerintah Kabupaten Paser
1.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kontribusi sektor pertanian perkebunan, peternakan dan perikanan terhadap PDRB (%)
13,18
12,56
Sub Total
Sasaran
LKj IP 2017 95%
95%
7 Meningkatnya Produksi Pertanian dalam Arti Luas
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
48.315 1.066 224
41.468 3.523 61
86 330 27
1
Produksi Hasil Pertanian (Ton/tahun) a. Produksi Padi b. Produksi Jagung c. Produksi Kedelai
Rata-rata 2
3
Produksi Hasil Perikanan (Ton/tahun) a. Perikanan Tangkap b. Perikanan budidaya Produksi Hasil Perkebunan (Ton/tahun) a. Kelapa Sawit b. Karet
10.870 15.157
3.040.000 10.500
10.937,70 12.476,5 Rata-rata
2.029.319 10.640 Rata-rata
4
Produksi Hasil Peternakan (Ton) a. Daging b. Telur
559,29 572,98
319,68 324,09 Rata-rata Sub Total
Sasaran
148
100,6 82 89,7
67 101 84 57 57 57 94,7
8 Tercukupinya Ketersediaan Pangan
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
68 Desa
68 Desa
100
1.
Jumlah Penanganan Desa Rawan Pangan
Sub Total
74
100
Pemerintah Kabupaten Paser
Sasaran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
LKj IP 2017
9 Berkebangnya Sektor Pariwisata
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
25.609 Orang
17.834 Orang Sub Total
70% 70%
1.
Jumlah Kunjungan Wisata
Sasaran 10 Meningkatnya Peran Pasar Tradisional, Koperasi dan NO
UMKM dalam Perekonomian Masyarakat INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
1. 2. 3.
Omzet UMKM (%)
36%
38,69%
107
Presentase koperasi aktif
70%
78%
111
4,64%
4,51%
97,20
Kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB
Sub Total
105%
Sasaran 11 Menurunnya Angka Pengangguran NO 1
1.
INDIKATOR KINERJA 2 Tingkat keterserapan tenaga kerja (%)
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
3
4
5
91,41%
97,37
104%
Sub Total
104%
Sasaran 12 Meningkatnya Investasi NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
522.665
510.165
98
1.
Jumlah nilai investasi berskala Nasional (juta)
Sub Total
98
Sasaran 13 Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup NO 1
1. 2.
INDIKATOR KINERJA 2 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Luas kawasan konservasi
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
3
4
5
76
66,56
88
225.831,17
225.831,17
100 94
Sub Total 75
Pemerintah Kabupaten Paser
LKj IP 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Sasaran 14 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi NO 1
1. 2. 3. 4.
INDIKATOR KINERJA 2 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah Nilai EKPPD
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
3
4
5
WTP
WTP
100
2,6
112 68 89
Nilai Evaluasi AKIP
60
2,9 40,58
Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Unit Pelayanan yang melakukan Pelayanan Publik
75
66,5
Sub Total
92,25
Sasaran 15 Meningkatnya PerencanaanPembangunan, Pengelolaan NO 1
1.
Data dan Implementasi Kerjasama Daerah INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2
Persentase Program Prioritas yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
CAPAIAN (%)
3
4
5
100%
100%
100
Sub Total
100
Sasaran 16 Meningkatnya NO 1
1.
Pemahaman Masyarakat tentang Pendidikan Politik dan Perilaku Demokrasi INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2
3
Tingkat partisipasi pemilihan umum
4
5
-
Sub Total
Sasaran 17 Meningkatnya NO 1
1. 2.
Akses Masyarakat Lokal untuk Berpartisipasi dalam Berbagai Proses Pembangunan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2
Persentase komunitas adat terpencil (KAT) yang menjadi sasaran pembangunan Indeks pembangunan gender
3
4
5
30%
11,9%
39,67
72,26
68,66
95% 20,31
Sub Total 76
Pemerintah Kabupaten Paser
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
LKj IP 2017
Sasaran 18 Meningkatnya
NO 1
1.
Promosi Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Pembangunan Berpartisipasi dalam Berbagai Proses Pembangunan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2
Persentase program pembangunan yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal
3
4
5
80%
80%
100
Sub Total
100
Sasaran 19 Meningkatnya Kerukunan, Keamanan dan Ketertiban NO 1
1. 2.
Masyarakat INDIKATOR KINERJA 2
Jumlah konflik berbau SARA Persentase Penegakan PERDA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
3
4
5
1 Kasus
0 Kasus
100%
100%
100 100 100
Sub Total
Sasaran 20 Meningkatnya Kesiapsiagaan Terhadap Bencana NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
1.
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Bencana Alam
3 Jam
1 Jam
167%
Sub Total
167%
Sasaran 21 Meningkatnya Perlindungan Sosial bagi Masyarakat NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
1.
Menurunnya Tingkat Kemiskinan
9,2
8,68 Sub Total
106,5 106,5
Sasaran 22 Meningkatnya NO 1
1.
Perlindungan bagi Perempuan dan Pemenuhan Hak-Hak Anak INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2
kasus kekerasan terhadap
3
4
5
18 Kasus
23 Kasus
72
77
Pemerintah Kabupaten Paser
2. 3. 4.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
perempuan kasus kekerasan terhadap anak Predikat kabupaten layak anak Anak dan balita terlantar (anak dan balita)
LKj IP 2017
18 Kasus
22 kasus
77,7
600
480
80
Anak Terlantar 70 Balita Terlantar 450
62
111,4
420
106,7 Rata2
Sub Total
109,1 84,7
Berdasarkan data tersebut diatas, dari 21 sasaran yang diukur kinerjanya pada tahun 2017 berdasarkan 55 Indikator Kinerja, untuk mengukur sasaran
organisasi maka diperoleh rata-rata nilai capaian
kinerja tahun 2017 sebesar 94,81 dengan Kategori
78
: Sangat Berhasil.