Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Paser Menurut Lapangan Usaha Tahun 2018

Page 1


ANALISIS PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PASER MENURUT LAPANGAN USAHA

TAHUN 2018

Ukuran Buku

: 21 cm x 29,7 cm (A4)

Jumlah Halaman : 76 + x halaman

Naskah

:

Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Paser

Penyunting : Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Paser

Perancang Sampul : Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Paser

Diterbitkan : Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Paser

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya.



KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya maka buku “Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Paser Menurut Lapangan Usaha Tahun 2018 � ini dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengukur besarnya produksi atau output barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah selama suatu periode waktu tertentu . PDRB dinilai dalam satuan moneter dan dirinci menurut berbagai kegiatan ekonomi (economic activities) yang membangun perekonomian wilayah yang bersangkutan, seperti: pertanian, pertambangan, industri manufaktur, perdagangan, dan sebagainya. Publikasi ini merupakan publikasi yang membahas kinerja ekonomi melalui data PDRB dan berbagai aspek data terkait pada kondisi 2011 sampai dengan 2017. Pembahasan analisis selain secara sektoral juga melakukan perbandingan antarwilayah kabupaten/kota. Analisis dalam dan lintas sektoral yang disajikan dalam publikasi ini, diantaranya : struktur ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi, dan beberapa indikator lain. Analisis lebih jauh juga melakukan identifikasi potensi ekonomi kabupaten paser Pada akhir bab disajikan kesimpulan dan saran dari pembahasan analisis . Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan analisis ini kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, dan semoga apa yang kita sajikan ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak. Akhir kata, kami menyadari bahwa apa yang kami susun dalam publikasi masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Oleh sebab itu, kritik, saran dan masukan bagi perbaikan publikasi ini di masa mendatang, sangat kami harapkan. Tana Paser,

Oktober 2018

Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Paser, Kepala

Bambang Abdul Haliq,S.Kom,M.AP

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

iii



DAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR .....................................................................................................

iii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

v

DAFTAR TABEL .............................................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................

ix

BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................................

1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................

1

1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................

2

1.3 Sumber Data ............................................................................................

2

1.4 Cakupan Data ..........................................................................................

3

1.5 Sistematika Penulisan .............................................................................

3

BAB II. KONSEP DAN DEFINISI ……………………………… ...........................

5

2.1 Produk Domestik Regional Bruto .........................................................

7

2.2 Pertumbuhan Ekonomi ...........................................................................

8

2.3 Pendapatan Perkapita .............................................................................

9

2.4 Struktur Perekonomian dan Pergeseran Ekonomi .............................

10

2.5 Indeks Harga Implisit .............................................................................

12

2.6 Sektor Basis dan Non Basis ....................................................................

12

BAB III. METODOLOGI .............................................................................................

15

3.1 Perhitungan PBRD Menurut Lapangan Usaha ..................................

17

3.2 Analisis PDRB Menurut Lapangan Usaha ...........................................

19

3.2.1 Analisis Location Question (LQ) .......................................................

19

3.2.2

Analisis Shift Share.............................................................................

21

3.2.3

Analisis Tipologi Klassen ...................................................................

23

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

v


BAB IV. PEMBAHASAN ........................................................................................................ 25 4.1

Gambaran Ekonomi Kabupaten Paser

4.2

Pertumbuhan Ekonomi

29

4.3

Struktur Perekonomian

32

4.4

Indeks Harga Implisit 33

4.5

PDRB Perkapita

4.6

Analisis Location Quotient (LQ)

4.7

Analisis Shift Share

4.8

Analisis Tipologi Klassen

40

4.9

Perbandingan Regional

43

27

34 35

37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 47 5.1

Kesimpulan

5.2

Saran . 51

49

LAMPIRAN ................................................................................................................................... 53

vi

A NA LIS IS P DRB Ka b up a te nP as er Me nu ru t La p an ga n Us a h a Ta h u n2 018


DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 4.1.

Nominal PDRB

3 Kategori Lapangan Usaha

terbesar,

2011─2017 (Juta Rupiah)………….…………………………….

28

Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi 3 Kategori Lapangan Usaha terbesar, 2011─2017 (persen).......................................... Tabel 4.3. Peranan

PDRB

3 Kategori

Lapangan

................... Usaha

31

terbesar

2011─2017 (persen), .............................................................................

33

Tabel 4.4. Indeks Implisit PDRB 3 Kategori Lapangan Usaha terbesar, 33

(2010 = 100), 2011─2017 ......................................................................

Tabel 4.5. Hasil Analisis LQ Daerah Kabupaten Paser, 2011 – 2017 ..............

36

Tabel 4.6. Hasil Analisis Shift Share Ekonomi Kabupaten Paser, Tahun 38

2011 - 2017 .............................................................................................

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

vii


DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 4.1. Nominal PDRB Atas Dasar Harga Berlaku , 2011-2017 (triliyun rupiah)

27

Gambar 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Paser (persen), 2011─2017 ................. 29 Gambar 4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Paser Tanpa Batubara (persen), 2011─2017 30 Gambar 4.4. Struktur Ekonomi Kab. Paser (persen), Tahun 2017 .................................... 32 Gambar 4.5. Perkembangan PDRB Perkapita Kab. Paser, 2011─2017 (Juta rupiah)

34

Gambar 4.6. Posisi Kategori Ekonomi Kab. Paser dalam Diagram KPP dan KPD

39

Bruto Kabupaten Paser, selama Tahun 2011-2017

41

Gambar 4.7. Hasil Analisis Tipologi Klassen Produk Domestik Regional

Gambar 4.8. Hasil Analisis Tipologi Klassen Produk Domestik Regional Bruto Diluar

Kategori

Pertambangan

dan

Penggalian

Kabupaten Paser, selama Tahun 2011-2017 .. 42 Gambar 4.9. Nominal PDRB Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur tahun 2017 (triliun rupiah) 44 Gambar 4.10. Kontribusi Kabupaten/Kota dalam perekonomian Kalimantan Timur tahun 2017 (persen) Gambar 4.11. Pertumbuhan

Ekonomi

Kabupaten/Kota

44

se-Kalimantan

Timur tahun 2017 (persen)

45

Gambar 4.12. PDRB PerkapitaKabupaten/Kota se-Kalimantan Timur tahun 2017 (juta rupiah/tahun)

viii

A NA LIS IS P DRB Ka b up a te nP as er Me nu ru t La p an ga n Us a h a Ta h u n2 018

46


DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah) Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah) Tabel

3. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2017 (%)

Tabel

4. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2017 (%)

Tabel

5. Indeks Implisit PDRB menurut lapangan usaha Tahun 2011 - 2017 (2010 = 100)

Tabel

6. Laju Indeks Implisit PDRB menurut lapangan usaha Tahun 2011 – 2017 (%)

Tabel 7. PDRB per kapita tahun 2011 – 2017 (Juta rupiah) Tabel

8. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah)

Tabel

9. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah)

Tabel

10. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Pengeluaran Tahun 2010-2017 (%)

Tabel

11. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (%)

Tabel

12. Indeks Implisit PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (2010 = 100)

Tabel

13. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah)

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

ix


Tabel

14. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah)

Tabel

15. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah)

Tabel

16. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah)

Tabel

17. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab/Kota se-Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2017 (Miliar Rupiah)

Tabel

18. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab/Kota se-Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha Tahun 2017 (Miliar Rupiah)

Tabel

19. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab/Kota se-Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku menurut Pengeluaran Tahun 2017 (Miliar Rupiah)

Tabel

20. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab/Kota se-Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Pengeluaran Tahun 2017 (Miliar Rupiah)

x

A NA LIS IS P DRB Ka b up a te nP as er Me nu ru t La p an ga n Us a h a Ta h u n2 018


BAB 1 PENDAHULUAN



Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah pusat dalam rangka untuk mempercepat pencapaian pemerataan pembangunan adalah dengan pemberlakuan otonomi daerah yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Dengan adanya Undang-undang otonomi daerah tersebut maka Pemerintah Daerah memiliki kewenangan yang lebih luas untuk mengatur dan mengelola berbagai urusan penyelenggaraan pemerintah bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat daerah sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Berkaitan dengan pelaksanaan program-program pembangunan yang dilaksanakan daerah, maka proses perencanaan, penetapan kebijakan, pelaksanaan, pengorganisasian,

pengawasan,

pengendalian,

pembiayaan,

koordinasi,

penyempurnaan serta pengembangannya harus dapat dilaksanakan secara tepat, akurat dan dengan sebaik-baiknya. Penyusunan publikasi Analisis PDRB Kabupaten Paser Menurut Lapangan Usaha tahun 2018, berdasarkan lapangan usaha dan pengeluaran dimaksudkan untuk memenuhi permintaan kebutuhan data tentang Analisis PDRB yang semakin meningkat, misalnya mengenai petumbuhan ekonomi atau kotribusi/ shared kategori mana saja yang menjadi sektor unggulan di Kabupaten Paser. Dalam publikasi ini pembahasan dimulai dengan tinjauan PDRB menurut lapangan usaha dilanjutkan dengan tinjauan perekonomian Kabupaten Paser serta analisis PDRB dari segi lapangan usaha. Adapun cakupan periode pembahasan adalah selama periode tahun 2011 – 2017. Beberapa data indikator makro yang biasa digunakan untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan, adalah data ekonomi seperti PDRB, inflasi dan data sosial seperti kemiskinan dan pengangguran. Dari berbagai jenis indikator tersebut, memiliki keterkaitan antara data yang satu dengan data yang lainnya yang dapat untuk digunakan melihat gambaran hasil capaian dari program pembangunan yang

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

3


Pendahuluan

telah dilaksanakan dan sekaligus dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan bagi penyusunan program pembangunan selanjutnya.

1.2

Maksud dan Tujuan Data PDRB adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan

kondisi

perekonomian

regional

setiap

tahun.

Penyusunan

Publikasi

ini

dimaksudkan untuk dapat memberikan gambaran umum mengenai kondisi perekonomian Kabupaten Paser secara menyeluruh selama periode waktu tertentu. Tujuan dari penyusunan publikasi ini, diantaranya adalah : 1. Mengetahui Kondisi Perekonomian Kabupaten Paser. 2. Mengetahui Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Paser, Selama tahun 2011 s.d. 2017. 3. Mengetahui Kategori/Sektor mana saja yang menjadi unggulan dan sektor mana yang harus mendapat perhatian lebih demi perbaikan ekonomi masyarakat Kabupaten Paser. 4. Salah satu dasar evaluasi hasil pembangunan serta dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam menentukan penyusunan kebijakan di masa yang akan datang.

1.3

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam publikasi ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data Primer berasal dari survei khusus sektoral yang dilaksananakan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser sedangkan data sekunder tersebut berasal dari inventarisasi data yang dilaksanakan/dikumpulkan oleh Lembaga, perusahan dan Dinas/Instansi terkait, serta data olahan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistk baik ada tingkat pusat maupun provinsi.

4

A NA LIS IS P DRB Ka b up a ten P as er Me nu ru t La p an ga n Us ah a Ta h u n2 018


Pendahuluan

1.4

Cakupan Data

Cakupan dalam pembahasan Publikasi Analisis PDRB Kabupaten Paser Menurut Lapangan Usaha tahun 2018 adalah seputar perkembangan capaian perekonomian yang ada di wilayah Kabupaten Paser selama tahun 2011 s.d. 2017 dengan menampilkan perbandingan dengan capaian perekonomi di wilayah lainnya dalam lingkup Provinsi Kalimantan Timur.

1.5

Sistematika Penulisan

Sistematika penyajian dalam Publikasi Analisis PDRB Kabupaten Paser Menurut Lapangan Usaha tahun 2018 ini, disajikan dalam 5 (lima) BAB dengan rincian sebagai berikut : BAB I

Memuat informasi tentang Latar Belakang, Maksud dan

PENDAHULUAN

Tujuan, Sumber Data, Cakupan Data serta Sistematika penyajian publikasi Analisis PDRB Kabupaten Paser menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2017.

BAB II

Memuat Informasi tentang Nilai PDRB, Pertumbuhan

KONSEP DAN

Ekonomi,

DEFINISI

Pergeseran Ekonomi, Indeks Harga Implisit serta Informasi

Pendapatan tentang

Per

Sektor

Kapita, Basis

Struktur

dan

Non

dan Basis

Perekonomian Kabupaten Paser. BAB III

Memuat

Informasi

tentang

Perhitungan

METODOLOGI

Kabupaten Paser menurut lapangan Usaha, Analisis LQ,

PDRB

Analisis Shift Share, Analisis Tipologi Klassen. BAB IV

Memuat

Informasi

pembahasan

Analisis

PEMBAHASAN

Kabupaten Paser menurut Lapangan Usaha tahun 2011 –

PDRB

2017. BAB V KESIMPULAN

Memuat Kesimpulan dan Saran Hasil Pembahasan PDRB

DAN SARAN

Berdasarkan Lapangan Usaha.

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

5



BAB 2 KonSEP dAN DEFINISI



KonsepdanDefinisi

BAB II KONSEP DAN DEFINISI

2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB merupakan sejumlah nilai tambah produksi yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu daerah atau regional tanpa memilih atas faktor produksi (Arsyad, 1992). Keberhasilan pembangunan ekonomi daerah baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun

masyarakat

swasta

dalam

rangka

peningkatan

kesejahteraan

penduduknya dapat dinilai dari besarnya tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Soebagyo, 2007:179). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau nonresiden. Penyusunan PDRB disajikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan. Pengertian PDRB menurut Badan Pusat Statistik (2004) yaitu jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu langsung dan tidak langsung (alokasi). Perhitungan metode langsung dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran. Walaupun mempunyai tiga pendekatan yang berbeda namun akan memberikan hasil perhitungan yang sama (BPS, 2008). Kemudian penghitungan PDRB dengan metode tidak langsung atau metode alokasi diperoleh dengan menghitung PDRB wilayah tersebut melalui alokasi PDRB wilayah yang lebih luas. Untuk melakukan alokasi PDRB wilayah ini, digunakan beberapa alokator antara lain: Nilai produksi bruto dan netto setiap

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

9


KonsepdanDefinisi

sektor/subsektor pada wilayah yang dialokasikan ; jumlah produksi fisik ; tenaga kerja; penduduk, dan alokator tidak langsung lainnya. PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk melihat struktur perekonomian. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Dengan

menggunakan

salah

satu

atau

beberapa

alokator

dapat

diperhitungkan persentase bagian masing masing provinsi terhadap nilai tambah setiap sektor dan subsektor. Cara penyajian PDRB terdapat PDRB Atas Dasar Harga Konstan, semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga tetap, maka perkembangan agregat pendapatan dari tahun ke tahun semata-mata karena perkembangan produksi riil bukan karena kenaikan harga atau inflasi. PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun. Selain itu terdapat penyajian PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahunnya, baik pada saat menilai produksi dan biaya antara maupun pada penilaian PDRB. PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan suatu daerah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.

2.2 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di suatu perekonomian. Kesejahteraan dan kemajuan suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang ditunjukkan oleh perubahan output nasionalnya. Menurut Kuznets pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari suatu negara untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri terjadi

oleh

adanya

kemajuan

atau

penyesuaian-penyesuaian

teknologi,

kelembagaan dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada (Ma’ruf 10

A NA LIS IS P DRB Ka b up a ten P as er Me nu ru t La p an ga n Us ah a Ta h u n2 018


KonsepdanDefinisi

dan

Wihastuti,

2008:46).

Dengan

kata

lain,

laju

pertumbuhan

ekonomi

menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah dalam selang waktu tertentu, yang secara teknis nilainya sama dengan pertumbuhan PDRB. Pertumbuhan ekonomi dihitung dengan melihat pertumbuhan rill dari PDRB atas dasar harga konstan, dimana perubahan harga sudah dihilangkan, sehingga hanya perubahan produksi dari setiap kategori lapangan usaha saja yang diperhatikan. Penghitungan laju pertumbuhan ekonomi dapat diformulasikan sebagai berikut.

= − −1 100%

−1

Keterangan : : PDB/PDRB tahun tertentu : PDB/PDRB tahun sebelumnya −1

2.3

Pendapatan Perkapita

Pembangunan ekonomi daerah pada umumnya dipandang sebagai kenaikan pendapatan perkapita penduduk daerah tersebut yang diwakili oleh produk domestik regional bruto (PDRB). Peningkatan PDRB berarti kenaikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan ini ditandai dengan naiknya tingkat pendapatan perkapita penduduk setiap tahunnya sehingga semakin tinggi PDRB perkapita riil suatu daerah. Maka semakin besar pula kemampuan daerah tersebut untuk membiayai pengeluaran pembangunan daerah. Dengan kata lain, semakin tinggi PDRB perkapita suatu daerah, Semakin tinggi pula potensi sumber penerimaan yang bisa digali dari daerah tersebut. Pendapatan perkapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu Negara pada tahun tersebut konsep pendapatan nasional yang biasa dipakai dalam menghitung pendapatan perkapita oleh pemerintah suatu Negara pada umumnya adalah produk domestik bruto (Ritonga,2007)

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

11


KonsepdanDefinisi

Pendapatan

perkapita

dapat

digunakan

untuk

membandingkan

kesejahteraan atau standar hidup suatu Negara dari tahun ke tahun .dengan melakukan perbandingan seperti itu. Kita dapat mengamati apakah kesejahteraan masyarakat suatu Negara secara rata-rata telah meningkat. Pendapatan perkapita yang meningkat merupakan salah satu tanda bahwa rata-rata kesejahteraan penduduk telah meningkat. Pendapatan perkapita menunjukkan pula apakah pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah telah berhasil, seberapa besar keberhasilan tersebut, dan akibat apa yang ditimbulkan oleh peningkatan tersebut (Ritonga,2007) Secara ringkas (Ritonga,2007) beberapa manfaat penghitungan pendapatan perkapita adalah sebagai berikut (1) Mengetahui perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu Negara dari tahun ketahun, (ii) Mengetahui data data perbandingan tingkat kesejahteraan penduduk suatu Negara dengan Negara yang lain, (iii) Pedoman evaluasi kebijakan dalam bidang ekonomi, (iv) bahan perencanaan pembangunan dimasa yang datang, (v) Membandingkan standar hidup beberapa Negara dalam kelompok rendah, menengah dan tinggi. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu wilayah. Formulasi penghitungan PDRB perkapita dapat disajikan sebagai berikut ini. =∑

2.4

Struktur Perekonomian dan Pergeseran Ekonomi Secara teoritis, struktur ekonomi suatu wilayah dapat dilihat dari berbagai

sisi. Kontribusi atau peranan sektor ekonomi menunjukkan struktur perekonomian yang terbentuk di suatu daerah. Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase, menunjukkan besarnya peranan masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah. Hal ini menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi masing-masing sektor ekonomi. Apabila struktur 12

A NA LIS IS P DRB Ka b up a ten P as er Me nu ru t La p an ga n Us ah a Ta h u n2 018


KonsepdanDefinisi

ekonomi disajikan dari waktu ke waktu, maka dapat dilihat perubahan dan pergeseran struktur sebagai indikator adanya proses pembangunan. Misalnya, adanya penurunan peran sektor pertanian yang diikuti dengan kenaikan peran sektor Industri. Dalam kaitannya dengan struktur ekonomi suatu wilayah, Todaro (2000) mengatakan bahwa proses pertumbuhan ekonomi mempunyai kaitan erat dengan perubahan struktural dan sektoral. Beberapa perubahan komponen utama struktural ini mencakup pergeseran secara perlahan-lahan aktifitas pertanian ke sektor nonpertanian dan dari sektor industri ke sektor jasa. Suatu wilayah yang sedang berkembang proses pertumbuhan ekonominya akan tercermin dari penggeseran sektor ekonominya. Yaitu tercermin dari pergeseran sektor ekonomi tradisional dimana sektor pertanian akan mengalami penurunan di satu sisi dan peningkatan peran sektor nonpertanian di sisi lainnya. Terkait dengan proses pembangunan daerah, maka struktur ekonomi memiliki peran penting dalam konsep pendekatan model pembangunan daerah. Perubahan struktur ekonomi atau disebut juga transformasi struktural, didefinisikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling berkaitan satu sama lainnya dalam komposisi dari permintaan agregat, perdagangan luar negeri (ekspor dan impor), penawaran agregat (produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi, seperti penggunaan tenaga kerja dan modal) yang disebabkan adanya proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan Perekonomian suatu daerah dalam jangka panjang akan terjadi perubahan struktur perekonomian dimana semula mengandalkan sektor pertanian menuju sektor industri. Dari sisi tenaga kerja akan menyebabkan terjadinya perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian desa ke sektor industri kota, sehingga menyebabkan kontribusi pertanian meningkat. Faktor penyebab terjadinya perubahan struktur perekonomian antara lain ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta modal dan investasi yang masuk ke suatu daerah. Struktur ekonomi dapat dilihat dari melihat peranan/kontribusi masingmasing lapangan usaha terhadap nilai PDRB keseluruhan, PDRB yang digunakan

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

13


KonsepdanDefinisi

ialah PDRB atas dasar harga berlaku. Distribusi PDRB lapangan usaha menunjukkan peranan masing-masing kategori/sektor dalam menghasilkan nilai tambah bruto. Untuk menghitung peranan suatu lapangan usaha di dalam perekonomian suatu wilayah digunakan formulasi sebagai berikut. /â„Ž

=∑

Ă— 100%

Keterangan :

: Nominal PDRB atas dasar harga berlaku lapangan usaha ke� i

2.5 Indeks Harga Implisit Dalam pembangunan ekonomi, masalah tingkat harga merupakan variabel penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi serta daya beli (purchasing power) masyarakat. Pertumbuhan yang tinggi tidak akan membawa dampak terhadap kesejahteraan masyarakat jika tingkat harga meningkat lebih tinggi. Dengan berkembangnya perekonomian berarti semua komponen nilai tambah, termasuk upah dan gaji sebagai balas jasa faktor produksi tenaga kerja mengalami kenaikan, serta keuntungan pengusaha juga meningkat. Apabila harga barang relatif stabil maka akan terjadi kenaikan daya beli. Kenaikan daya beli masyarakat tersebut yang berarti terjadinya perbaikan kesejahteraan. Indeks Harga Implisit (IHI) adalah suatu indeks harga yang diperoleh dengan membagi nilai PDRB atas dasar harga berlaku dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan untuk masing-masing kategori/lapangan usaha dalam tahun yang sama kemudian dikalikan 100. Indeks harga implisit menggambarkan tingkat perubahan harga secara umum untuk seluruh komoditas baik barang maupun jasa yang terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.

2.6

Sektor Basis dan Non Basis Kegiatan perekonomian regional digolongkan dalam dua sektor kegiatan,

yaitu aktivitas basis dan non basis. Kegiatan basis merupakan kegiatan yang berorientasi ekspor (barang dan jasa) keluar batas wilayah perekonomian yang 14

A NA LIS IS P DRB Ka b up a ten P as er Me nu ru t La p an ga n Us ah a Ta h u n2 018


KonsepdanDefinisi

bersangkutan, sedangkan kegiatan non basis merupakan kegiatan berorientasi lokal yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat dalam batas wilayah perekonomian yang bersangkutan. Arsyad (1999), menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah. Semakin besar ekspor suatu wilayah ke wilayah lain akan semakin maju pertumbuhan wilayah tersebut, dan demikian sebaliknya. Setiap perubahan yang terjadi pada sektor basis akan menimbulkan efek ganda (multiplier effect) dalam perekonomian regional (Adisasmita, 2005). Mengacu pada teori ekonomi basis tersebut maka Arsyad (2008) menjelaskan bahwa teknik location Quotient dapat membagi kegiatan ekonomi suatu daerah menjadi dua golongan yaitu: 1. Kegiatan lapangan usaha ekonomi yang melayani pasar di daerah itu sendiri maupun di luar daerah yang bersangkutan. Lapangan usaha ekonomi seperti ini dinamakan sektor ekonomi potensial (basis); 2. kegiatan lapangan usaha ekonomi yang hanya dapat melayani pasar di daerah itu sendiri dinamakan sektor ekonomi tidak potensial (non basis) atau local industry.

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

15



BAB 3 METODOLOGI



Metodologi

BAB III METODOLOGI

3.1. Perhitungan PDRB Menurut Lapangan Usaha Perhitungan PDRB Menurut Lapangan Usaha disebut juga dengan perhitungan PDRB melalui pendekatan produksi. Pendekatan produksi (Production Approach) dilakukan dengan menghitung nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi (di suatu region) pada suatu jangka waktu tertentu (setahun). Perhitungan PDRB melalui pendekatan ini disebut juga penghitungan melalui nilai tambah (value added). Nilai tambah merupakan selisih antara nilai produksi dan nilai konsumsi antara, sedangkan konsumsi antara adalah nilai barang dan jasa yang digunakan sebagai input antara dalam proses produksi. Barang dan jasa yang termasuk input antara adalah bahan baku atau bahan penolong yang biasanya habis dalam sekali proses produksi atau mempunyai umur penggunaan kurang dari satu tahun, sementara itu pengeluaran atas balas jasa faktor produksi seperti upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan yang diterima perusahaan bukan termasuk konsumsi antara. Begitu juga dengan penyusutan dan pajak tidak langsung neto bukan merupakan konsumsi antara (Tarigan, 2007). Formulasi yang digunakan untuk menghitung PDRB dengan pendekatan produksi adalah sebagai berikut. ,

.

=

Ă—

=

,

−

,

Atau .

=

,

Ă—

0

Keterangan: , : Ouput/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t .

: Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke t

ANALISIS PDRBKabupatenPaserMenurutLap anganUsaha Tahun2018

19


Metodologi

: Kuantum produksi tahun ke t : Harga produksi tahun ke t

0

: Perbandingan NTB terhadap Output (NTB/Ouput) : Rasio NTB pada tahun dasar (0)

Pendekatan produksi banyak digunakan untuk memperkirakan nilai tambah dari sektor yang produksinya berbentuk fisik/barang. PDRB menurut pendekatan produksi/Lapangan Usaha terbagi atas 17 lapangan usaha (kategori), sesuai KBLI 2009 yaitu : A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan B. Pertambangan dan Penggalian C. Industri Pengolahan D. Pengadaan Listrik dan Gas E. Pengadaan Air F. Konstruksi G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor H. Transportasi dan Pergudangan I.

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

J.

Informasi dan Komunikasi

K. Jasa Keuangan L. Real Estat

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P. Jasa Pendidikan Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T,U. Jasa Lainnya.

20

ANALISISPDRBKabupatenPaserMenurutLapa nganUsaha Tahun2 018


Metodologi

3.2. Analisis PDRB Menurut Lapangan Usaha Analisis dilakukan secara deskriptif, yaitu terdiri dari tabel silang, grafik, maupun indikator proporsi. Analisis deskriptif antara lain dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi perekonomian, diantaranya pertumbuhan ekonomi dan struktur perekonomian. Sementara analisis lainnya digunakan beberapa metode analisis data, yaitu : 1. Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk menentukan sektor basis dan non basis dalam perekonomian wilayah; 2. Analisis Shift Share digunakan untuk mengetahui perubahan dan pergeseran sektor perekonomian wilayah, 3. Analisis Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui menunjukkan posisi pertumbuhan dan pangsa sektor tersebut dalam membentuk perekonomian di suatu wilayah.

3.1.2.1 Analisis Location Quotient (LQ) Sektor basis ekonomi suatu

wilayah

dapat

dianalisis dengan

teknik

Location Quotient (LQ), untuk mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor basis. Pada lingkup internasional, suatu sektor dikatakan

unggul jika

sektor

tersebut mampu bersaing dengan sektor yang sama dengan negara lain. Sedangkan pada lingkup nasional,

suatu sektor

dapat dikategorikan

sebagai

sektor unggulan apabila sektor di wilayah tertentu mampu bersaing dengan sektor yang sama yang dihasilkan oleh wilayah lain, baik di pasar nasional ataupun domestik. Penentuan

sektor unggulan

menjadi

hal yang

penting

sebagai

dasar perencanaan pembangunan daerah sesuai era otonomi daerah saat ini, di mana daerah memiliki kesempatan dan kewenangan untuk membuat kebijakan yang sesuai dengan potensi daerah demi mempercepat pembangunan ekonomi daerah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat. Menurut Rachbini (2001) ada empat syarat agar suatu sektor tertentu menjadi sektor prioritas, yakni (1) sektor tersebut harus

menghasilkan

ANALISIS PDRBKabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

produk yang

21


Metodologi

mempunyai permintaan yang cukup besar, sehingga laju pertumbuhan berkembang cepat akibat dari efek permintaan tersebut; (2) karena ada perubahan teknologi yang teradopsi secara kreatif, maka fungsi produksi baru bergeser dengan pengembangan apasitas yang lebih luas; (3) harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasil- hasil produksi sektor yang tersebut,

baik

berkembang,

swasta

menjadi

prioritas

maupun pemerintah; (4) sektor tersebut harus

sehingga

mampu

memberi pengaruh terhadap sektor-sektor

lainnya. sektor unggulan

(leading sector) di suatu daerah/wilayah. Sektor

unggulan adalah satu grup

sektor/subsektor

kegiatan

ekonomi

dan

yang mampu

mendorong

menciptakan kesejahteraan di suatu daerah

terutama melalui produksi, ekspor dan penciptaan lapangan pekerjaan, sehingga identifikasi sektor unggulan sangat penting terutama dalam rangka menentukan prioritas dan perencanaan pembangunan ekonomi di daerah. Menurut Tarigan (2007), secara matematik, LQ diformulasikan sebagai perbandingan relatif antara kemampuan suatu sektor di daerah yang diamati dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih luas, yang dapat dihitung dengan rasio berikut :

LQ =

Vi /V R

R

Vi /V dimana:

Vi R = jumlah PDRB suatu sektor kabupaten/sub suatu sektor V R = jumlah PDRB seluruh sektor kabupaten/suatu sektor propinsi

Vi = jumlah PDRB suatu sektor tingkat propinsi/sektor propinsi

V = jumlah PDRB Propinsi

Dari perhitungan LQ, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Jika nilai LQ > 1, maka sektor tersebut merupakan sektor basis. Sektor tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan di dalam daerah saja namun juga 22

ANALISISPDRBKabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2 018


Metodologi

kebutuhan di luar daerah karena sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan. 2. Jika nilai LQ = 1, maka sektor tersebut hanya cukup memenuhi kebutuhan di daerahnya saja. 3. Jika nilai LQ < 1, maka sektor tersebut merupakan sektor non basis dan perlu impor produk dari luar daerah karena sektor ini kurang prospektif untuk dikembangkan. Analisis LQ memang sangat sederhana dan apabila digunakan dalam bentuk oneshot analysis , manfaatnya juga tidak begitu besar, yaitu sekedar melihat apakah LQ berada di atas satu atau tidak. Akan tetapi, analisis LQ dapat memancing analisis lebih lanjut, yaitu misalnya: 1) dilakukan analisis LQ secara berkala (series ) 2) dilakukan penghitungan LQ secara rinci sampai pada subsektor-subsektor dalam sektor tertentu, dilakukan analisis LQ untuk daerah tetangga yang menjadi mitra atau mungkin pesaing daerah tersebut, dan lain-lain. Upayaupaya ini tentu sangat mengandalkan ketersediaan data.

3.1.2.2 Analisis Shift-Share Pada dasarnya analisis ini membahas hubungan antara pertumbuhan wilayah dan struktur ekonomi wilayah, untuk mengetahui perubahan struktur perekonomian dan pertumbuhan ekonomi di daerah dibandingkan dengan perekonomian daerah yang lebih tinggi digunakan analisis Shift- Share. Analisis Shift-share Klasik yang dikembangkan oleh Daniel B. Creamer (1943), adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan suatu daerah, menganalisis sektor yang menjadi dasar perekonomiannya, dan untuk mengetahui perubahan dan pergeseran sektor pada perekonomian regional maupun lokal sebagai akibat adanya perubahan atau perkembangan ekonomi. Menurut Shiftshare Klasik, perubahan atau perkembangan ekonomi suatu daerah ditentukan oleh : Pertama, komponen pertumbuhan ekonomi nasional atau national share (NS), yang menggambarkan besarnya dampak pertumbuhan ekonomi

ANALISIS PDRBKabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

23


Metodologi

nasional terhadap perekonomian daerah. Kedua, komponen bauran industri atau industry mix (IM) yang menunjukkan tingkat spesialisasi suatu sektor, dalam hal ini tumbuh lebih cepat atau lebih lambat bila dibandingkan dengan perekonomian nasional. Ketiga, komponen differential shift atau competitive advantage (CA), yang menunjukkan keunggulan kompetitif suatu sektor. Hasil analisis shift-share mampu memberikan gambaran sebab-sebab terjadi pertumbuhan suatu aktivitas di suatu wilayah. Sebab-sebab yang dimaksud dibagi menjadi tiga bagian yaitu; (1) sebab yang berasal dari dinamika lokal (sub-wilayah) (2) sebab yang berasal dari dinamika aktivitas sektor (total wilayah) (3) sebab dari dinamika wilayah secara umum. Gambaran kinerja ini dapat dijelaskan dari tiga komponen hasil analisis, yaitu: 1. Komponen laju pertumbuhan total (komponen share). Komponen ini menyatakan pertumbuhan total wilayah pada dua titik waktu yang menunjukkan dinamika total wilayah. 2. Komponen pergeseran proporsional (komponen proportional shift). Komponen ini

menyatakan

pertumbuhan

total

aktivitas

tertentu

secara

relatif

dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum dalam total wilayah yang menunjukkan dinamika aktivitas sektor total dalam wilayah. 3.

Komponen pergeseran diferensial (komponen differential shift). Ukuran ini menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi suatu aktivitas tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan total aktivitas sektor tersebut dalam wilayah. Komponen ini menggambarkan dinamika suatu aktivitas sektor tertentu di sub-wilayah tertentu terhadap aktivitas tersebut di sub-wilayah lain.

Persamaan Shift Share Analysis adalah sebagai berikut :

24

ANALISISPDRBKabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2 018


Metodologi

=(

..( 1) −

1) + (

..( 0)

a

( 1)

−

..( 1)

( 0)

)+ (

( 1) −

..( 0)

b

)

( 1)

( 0)

( 0)

c

Dimana : a = komponen share b

= komponen Proportional shift

c

= komponen differential shift

X.. = nilai total sektor dalam Provinsi X.i = nilai total sektor tertentu dalam Provinsi Xij = nilai sektor tertentu dalam kabupaten/kota ke-i

3.1.2.2 Analisis Tippologi Klassen Tipologi Klassen mendasarkan pengelompokkan suatu sektor di suatu wilayah dengan cara membandingkan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut dengan pertumbuhan ekonomi wilayah yang lebih luas dan membandingkan pangsa sektor tersebut dengan nilai rata-ratanya di tingkat yang lebih luas. Hasil analisis Tipologi Klassen akan menunjukkan posisi pertumbuhan dan pangsa sektor tersebut dalam membentuk perekonomian di suatu wilayah. Untuk melihat potensi ekonomi di suatu wilayah digunakan pendekatan pertumbuhan sektoral dan kontribusinya terhadap perekonomian di suatu wilayah. Untuk pengukuran sektor potensial pada analisis ini menggunakan data PDB/PDRB harga konstan untuk pertumbuhan, PDB/PDRB atas dasar harga berlaku untuk kontribusi. Melalui metode ini diperoleh empat karateristik pola dan struktur pertumbuhan dari sektor ekonomi yang berbeda, yaitu: sektor unggulan dan tumbuh pesat, sektor unggulan tapi pertumbuhannya tertekan, sektor potensial yang berkembang cepat, dan sektor yang tidak potensial. Adapun matriks untuk menentukan tipe karakteristik untuk melihat sektor unggulan di tingkat wilayah analisis adalah sebagai berikut :

ANALISIS PDRBKabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

25


Metodologi

Pertumbuhan Sektoral Kontribusi Sektoral

Gia ≼ Gir

Sia ≼ Sir

Sektor unggulan dan tumbuh pesat

Sia < Sir

Sektor potensial dan masih dapat dikembangkan

Gia < Gir Sektor unggulan tetapi pertumbuhannya tertekan Bukan sektor potensial dan tertinggal

Keterangan: Gia

: Pertumbuhan PDRB sektor i di wilayah analisis a

Gir

: Pertumbuhan PDB/PDRB sektor i di wilayah referensi r

Sia

: Kontribusi PDRB sektor i di wilayah analisis a

Sir

: Kontribusi PDB/PDRB sektor i di wilayah referensi r Kriteria yang digunakan untuk membagi daerah kabupaten/kota dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Kategori Lapangan Usaha Unggulan dan tumbuh cepat, yaitu Kategori Lapangan Usaha yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat kontribusi yang lebih tinggi dibanding rata-rata provinsi.

2.

Kategori Lapangan Usaha Unggulan tapi tertekan, yaitu Kategori Lapangan Usaha yang memiliki kontribusi lebih tinggi, tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibanding dengan rata-rata provinsi.

3.

Kategori Lapangan Usaha Potensial adalah yaitu Kategori Lapangan Usaha yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi,tetapi kontribusinya masih lebih rendah dibanding rata-rata provinsi, sehingga masih memungkinkan untuk dikembangkan.

4.

Kategori Lapangan Usaha bukan sektor unggulan dan tertinggal yaitu adalah Kategori Lapangan Usaha yang memiliki tingkat pertumbuhan dan kontribusi yang lebih rendah dibanding dengan rata-rata provinsi.

26

ANALISISPDRBKabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2 018


BAB 4 PEMBAHASAN



Pembahasan

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Ekonomi Kabupaten Paser Nilai Nominal PDRB menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dapat dikelola oleh suatu daerah atau dengan kata lain seberapa besar nilai tambah yang dapat dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi dalam suatu daerah. Pada tahun 2010 – 2014, dilihat dari perkembangan Nominal PDRB, nilai tambah dari aktifitas ekonomi yang dihasilkan terus mengalami peningkatan, akan tetapi pada tahun 2015 dan 2016 Nominal PDRB mengalami penurunan. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Paser atas dasar harga berlaku pada tahun 2017 sebesar 43,88 triliyun rupiah mengalami kenaikan kembali dari tahun 2016, dimana membaiknya harga Batubara menyebabkan nilai ekonomi sektor pertambangan tersebut kembali meningkat. Gambar 4.1

Nominal PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, 2011-2017 (triliyun rupiah)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser Keterangan : * = Angka sementara ; ** = Angka sangat sementara

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

29


Pembahasan

Nominal PDRB Kabupaten Paser sangat dipengaruhi oleh pertambangan batubara, sehingga jika kita ingin melihat sisi lain dari PDRB Kabupaten Paser, kita harus melihat nominal PDRB tanpa pertambangan batubara. Pada gambar 4.1. terlihat bahwa setelah dikeluarkan pertambangan Batubara ternyata pada tahun 2017 angka PDRB tanpa batubara hanya mencapai 13,89 triliyun rupiah atau sekitar sepertiga dari total PDRB. Walaupun demikian, nilai tersebut terus mengalami peningkatan selama 7 tahun terakhir. Sehingga bisa dikatakan bahwa tanpa memasukan pertambangan batubara, Nominal PDRB Kabupaten Paser terus mengalami peningkatan. Tabel 4.1 Nominal PDRB 3 Kategori Lapangan Usaha terbesar, 2011─2017 (Juta Rupiah) Kategori

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016*

2017**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

A B

C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN

3.326.194

26.708.010 27.352.804 1.206.674

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PDRB Tanpa Batubara

3.072.186

1.349.223

33.744.788 35.093.422 8.303.733

9.147.546

3.433.173

4.125.821

4.325.020

4.714.653

4.914.721

28.685.151 29.748.467 28.207.112 26.478.849 32.146.290 1.402.993

1.567.921

1.639.166

1.780.200

2.157.068

36.916.267 39.250.901 38.309.278 37.285.964 43.879.541 9.757.892 11.141.613 11.879.525 12.762.053 13.893.668

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser Keterangan : * = Angka sementara ; ** = Angka sangat sementara

Dari tabel 4.1. terlihat bahwa untuk kategori pertanian, kehutanan dan perikanan selama 7 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan nominal PDRB, kategori ini didominasi oleh perkebunan tahunan, dalam hal ini perkebunan kelapa sawit yang paling dominan. Perkembangan perkebunan kelapa sawit masih menghasilkan trend positif dalam hal nominal PDRB, sedangkan untuk kategori pertambangan dan penggalian dari tahun 2010 – 2014 mengalami peningkatan, kemudian turun di tahun 2015 dan 2016. Hal ini disebabkan oleh menurunnya harga komoditas batubara dan diikuti oleh menurunnya produksi. Industri pengolahan di Kabupaten Paser didominasi oleh industri makanan dan minuman, khususnya Produksi CPO dan Minyak mentah lainnya hasil pengolahan kelapa sawit, meningkatnya pembangunan pabrik kelapa sawit selama tujuh tahun terakhir membuktikan bahwa hasil perkebunan Kabupaten Paser 30

ANALISISPDRB KabupatenPaserM enurutLapanganUsaha Tahun2 018


Pembahasan

cukup melimpah, dan sangat dimungkinkan untuk diolah menjadi minyak mentah di wilayah Kabupaten Paser itu sendiri. Dengan terus bertambahnya pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit, berdampak positif kepada meningkatnya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. 4.2 Pertumbuhan Ekonomi Pelemahan perekonomian diberbagai negara dan penurunan harga komoditas sumber energi (Migas dan Batubara) di pasar internasional menjadi salah satu penyebab perlambatan ekonomi nasional dan regional Kalimantan Timur pada tahun 2015 dan puncaknya di tahun 2016. Sebagai kabupaten yang mengandalkan ekspor komoditas Batubara, melemahnya harga komoditas tersebut berpengaruh signifikan terhadap produktifitas lapangan usaha dan perekonomian Kabupaten Paser. Penurunan Produksi Sektor Pertambangan Khusunya Batubara, penyebabkan pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Paser Negatif, Hal ini dikarenakan besarnya peranan Sektor tersebut terhadap perekonomian Kabupaten Paser. Gambar 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Paser, 2011─2017 (persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser Keterangan : * = Angka sementara ; ** = Angka sangat sementara

Gambar 4.2. memperlihatkan perkembangan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Paser dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2017. Selama 7 tahun terakhir, perekonomian Kabupaten Paser cenderung mengalami perlambatan,

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

31


Pembahasan

kondisi terburuk terjadi pada tahun 2016 yang mana perekonomian Kabupaten Paser mengalami kontraksi sebesar -4,96 persen, lebih rendah dari tahun 2015, yang tumbuh -0,89 persen. hal ini disebabkan karena terjadi penurunan produksi di lapangan usaha Pertambangan dan penggalian sebesar -8,14 persen, yang mempunyai peranan cukup besar terhadap nilai PDRB Kabupaten Paser secara keseluruhan. Gambar 4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Paser Tanpa Batubara, 2011─2017 (persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser Keterangan : * = Angka sementara ; ** = Angka sangat sementara

Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa Pertumbuhan PDRB tanpa Batubara berfluktuasi dan cenderung mengalami perlambatan Selama 7 tahun terakhir, kondisi terburuk terjadi pada tahun 2016 yang mana pertumbuhannya hanya sebesar 3,05 persen, hal ini disebabkan karena terjadi perlambatan nilai produksi di lapangan usaha pertanian dan industri pengolahan yaitu Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri Pengolahan Kelapa Sawit, yang mempunyai dominasi/peranan cukup besar dalam PDRB tanpa Batubara Kabupaten Paser. Memperhatikan pertumbuhan tanpa Batubara ini penting untuk mengetahui keadaan perekonomian Kabupaten Paser jika tanpa Batubara. Hal tersebut bisa menjadi referensi yang baik untuk melihat Kategori/lapangan usaha sekunder yang bisa dikembangkan untuk menjadi lapangan usaha unggulan dimasa yang akan datang. 32

ANALISISPDRB KabupatenPaserMe nurutLapanganUsaha Tahun2 018


Pembahasan

Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi 3 Kategori Lapangan Usaha terbesar, 2011─2017 (persen) Kategori

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016*

2017**

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

A

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

5,06

8,41

3,33

10,93

4,11

6,04

-0,85

B

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

8,87

5,65

7,39

3,37

-2,55

-7,43

0,51

C

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

3,58

8,29

2,64

5,71

7,12

-1,15

10,04

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

8,30

6,05

6,81

4,51

-0,89

-4,96

1,13

PDRB Tanpa Batubara

6,30

7,27

4,78

7,72

3,05

3,22

(1)

(2)

4,54

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser Keterangan : * = Angka sementara ; ** = Angka sangat sementara

Memperhatikan tabel diatas dapat ketahui bahwa, Pertumbuhan Ekonomi Kategori Pertambangan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan total Kab. Paser, hal tersebut dikarenakan oleh peranan/kontribusi Kategori tersebut merupakan yang terbesar dalam perekonomian kabupaten Paser. Pada tahun 2015 dan 2016 pertumbuhan kategori pertambangan berturut-turut negatif, yaitu -2,55 persen dan -7,43 persen, menyebabkan pertumbuhan total kabupaten Paser juga mengalami kontraksi sebesar -0,89 persen dan -4,96 persen. Kategori Pertanian masih cenderung stabil tetapi turun di tahun 2017 yaitu sebesar -0,85 hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi komoditas Kelapa Sawit dikarenakan sebagian besar sawit sudah tidak menghasilkan lagi (sudah melewati masa produktif) sehingga perlu diadakan replanting, yang harus sepenuhnya didukung oleh Pemerintah. Kategori Industri pengolahan sangat dipengaruhi oleh Perkembangan Industri Pengolahan Kelapa Sawit (CPO). Perkembangan pembanguan Industri tersebut cukup pesat di Kabupaten Paser, walaupun demikian, masyarakat kab. Paser masih ada yang menjual buah kelapa sawitnya keluar wilayah kabupaten paser, dikarenakan persolan harga. Kedepan persaingan harga tersebut harus mendapat perhatian pemerintah, sehingga seluruh hasil komoditas Kelapa Sawit dapat diolah di wilayah Kabupaten Paser dan didaharapkan pembanguan Industri Hilir dari komoditas Kelapa Sawit dapat segera terwujud.

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

33


Pembahasan

4.3 Struktur Perekonomian dan Pergeseran Ekonomi Struktur perekonomian Kabupaten Paser sampai tahun 2017 masih didominasi oleh kategori berbasis sumberdaya alam unrenewable yaitu kategori Pertambangan dan Penggalian. Hal ini dapat dilihat dari besarnya peranan kategori ini terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Paser. Pada tahun 2017 kategori pertambangan dan penggalian berkontribusi 73,26 persen terhadap PDRB Kabupaten Paser. Kategori lainnya yang punya kontribusi cukup signifikan adalah Pertanian (11,20%), Industri Pengolahan (4,92%), Perdagangan Besar dan Eceran (3,48%) serta Konstruksi (2,20%). Selebihnya, sebanyak 12 kategori kontribusinya kurang dari 6 persen. Struktur perekonomian yang terlalu didominasi oleh salah satu kategori (dalam hal ini pertambangan) bisa berdampak positif dan negatif, di satu sisi bisa berdampak positif sangat menguntungkan karena dengan hanya memperhatikan satu kategori saya maka dapat mengontrol perekonomian Kabupaten Paser, tetapi di sisi lain ketika kategori yang di unggulkan tersebut terpuruk dan tidak dapat dikontrol apalagi kategori tersebut merupakan kategori sumber daya alam yang tidak terbarukan yang mana suatu saat pasti habis, maka akan sangat berdampak buruk sekali pada nominal PDRB keseluruhan, dan pada akhirnya akan berdampak pada perkembangan perekonomian Kabupaten Paser. Sehingga akan sangat bijak jika kita juga memperhatikan kategori lain yang juga menjadi unggulan, dalam hali ini pertanian dan industri pengolahan. Kategori pertanian yang menjadi penyumbang terbesar adalah sub kategori perkebunan kelapa sawit, dan Industri pengolahan yang menjadi primadona ialah Industri pengolahan kelapa sawit (CPO dan kernel). Gambar 4.4. Struktur Ekonomi Kab. Paser, Tahun 2017 (persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser

34

ANALISISPDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2 018


Pembahasan

Tabel 4.3 Peranan PDRB 3 Kategori Lapangan Usaha terbesar, 2011─2017 (persen) Kategori

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016*

2017**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

A B C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

9,10

9,48

9,30

10,51

11,29

12,64

11,20

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

79,15

77,94

77,70

75,79

73,63

71,02

73,26

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

3,58

3,84

3,80

3,99

4,28

4,77

4,92

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser Keterangan : * = Angka sementara ; ** = Angka sangat sementara

Perkembangan kontribusi kategori dominan yang berbasis SDA unrenewable, yaitu Pertambangan dan penggalian, dari tahun 2011 terus menurun dari 79,15 persen terus menurun sampai tahun 2016 menjadi 71,02 persen, , Hal ini dipicu oleh berkurangnya produksi batubara sebagai respon atas rendahnya harga batubara tetapi kembali meningkat di tahun 2017 menjadi 73,26 persen yang disebabkan oleh adanya peningkatan produksi seiring membaiknya harga komoditas batubara. Selama 7 tahun terakhir tidak terlihat adanya pergesaran ekonomi dari kategorikategori unggulan di wilayah Kabupaten Paser.

4.4 Indeks Harga Implisit Perkembangan indeks harga implisit Kabupaten Paser selama tujuh tahun terakhir ditampilkan pada Tabel 4.4. di bawah ini. Tabel 4.4. Indeks Implisit PDRB 3 Kategori Lapangan Usaha terbesar, 2011─2017 Kategori (1)

A B C

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016*

2017**

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

110,73

110,58

110,46

119,67

120,49

123,87

130,23

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

116,95

113,37

110,71

111,07

108,07

109,59

132,37

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

107,91

111,42

112,88

119,33

116,46

127,96

140,90

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

114,84

112,62

110,92

112,85

111,13

113,81

132,44

PDRB Tanpa Batubara

107,45

110,34

112,34

119,07

121,45

126,61

133,54

(2)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser Keterangan : * = Angka sementara ; ** = Angka sangat sementara

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

35


Pembahasan

Indeks Implisit menggambarkan perkembangan harga dari sisi produsen dimana tahun 2010 = 100, dari tabel 4.4 akan terlihat tingkat perubahan harga selama periode tahun 2011 – 2017, baik secara umum maupun tiga kategori lapangan usaha terbesar. Selama 7 tahun terakhir perkembangan Indeks Implisit PDRB Total, berfluktuatif, Kategori yang mengalami kenaikan dan penurunan harga (Penurunan Indeks) diantaranya pertanian, pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan indeks implisit dari 113,81 menjadi 132,44 Kenaikan itu disebabkan oleh kenaikan harga komoditas Batubara.

4.5 PDRB Perkapita PDRB perkapita merupakan salah satu indikator yang diturunkan dari angka PDRB. Angka tersebut didapat dengan cara membagi angka PDRB suatu tahun dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang ada di daerah itu. PDRB Perkapita yang menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk bukanlah alat untuk mengukur kesejahteraan karena nilai PDRB tersebut belum tentu dimiliki oleh penduduk wilayah tersebut. PDRB per kapita lebih tepat hanya untuk melihat produktifitas penduduk suatu wilayah, walaupun kadangkala angka ini dijadikan pendekatan pendapatan perkapita karena keterbatasan data yang ada. Gambar 4.5 Perkembangan PDRB Perkapita Kab. Paser, 2011─2017 (juta rupiah)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser Keterangan : * = Angka sementara ; ** = Angka sangat sementara

36

ANALISISPDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahu n2 018


Pembahasan

PDRB per kapita penduduk Kabupaten Paser pada tahun 2017 sebesar 160,02 juta rupiah per tahun. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami kenaikan sekitar 21 juta rupiah. PDRB perkapita tanpa batubara terus mengalami peningkatan, Pada tahun 2015 dan 2016 peran kategori pertanian, industri pengolahan dan perdagangan menjadi subsitusi menurunnya nilai tambah kategori Pertambangan terhadap pembentukan PDRB per kapita. Pada tahun 2017, PDRB perkapita penduduk Kabupaten Paser tanpa pertambangan Batubara hanya mencapai 50,67 juta rupiah pertahun, sangat jauh dibawah nilai PDRB per kapita dengan Batubara, disini terlihat bahwa peranan pertambangan Batubara sangat besar dalam perekonomian Kabupaten Paser. Tingginya angka PDRB perkapita penunjukan bahwa kemampuan/potensi Kabupaten Paser untuk menghasilkan suatu nilai tambah ekonomi sangatlah besar, atau dengan kata lain wilayah Kabupaten Paser sangatlah menjanjikan sebagai tempat mencari penghidupan. permasalahannya sekarang adalah masih banyak orang-orang dari luar Kabupaten paser yang mencari penghidupan di Kabupaten Paser, sehingga kekayaan dan potensi Kabupaten Paser, belum bisa sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Paser sendiri.

4.6 Analisis Location Quotient (LQ) Penentuan Kategori unggulan menjadi hal yang penting sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah. Apalagi di era otonomi daerah saat ini, setiap daerah memiliki kesempatan dan kewenangan untuk membuat kebijakan yang sesuai dengan potensi daerahnya dengan tujuan mempercepat pembangunan ekonomi daerah guna peningkatan kemakmuran masyarakat. Analisis LQ merupakan salah satu metode untuk menentukan kategori unggulan di suatu wilayah. Analisis LQ melihat kontribusi/shared suatu kategori di Kabupaten Paser terhadap kontribusi/shared kategori tersebut di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Hasil dari analisis LQ di Kabupaten Paser disajikan pada tabel 4.5 di bawah ini.

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutL apanganUsaha Tahun2018

37


Pembahasan

Tabel 4.5 Hasil Analisis LQ Daerah Kabupaten Paser, Tahun 2011-2017 Kategori

Uraian

2011

(1)

(2)

(3)

A

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

1,74

1,73

1,64

1,50

1,46

1,54

1,41

B

Pertambangan dan Penggalian

1,40

1,36

1,41

1,51

1,64

1,65

1,58

C

Industri Pengolahan

0,18

0,22

0,21

0,21

0,21

0,23

0,26

D

0,52

0,56

0,56

0,49

0,50

0,51

0,48

0,50

0,47

0,48

0,45

0,44

0,44

0,40

0,34

0,33

0,33

0,30

0,29

0,28

0,27

0,62

0,66

0,67

0,65

0,65

0,68

0,66

H

Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan

0,16

0,16

0,15

0,14

0,13

0,13

0,12

E

F G

2012

2013

(4)

2014

(5)

2015

(6)

(7)

2016

2017

(8)

(9)

I

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

0,36

0,35

0,35

0,33

0,31

0,31

0,29

J

Informasi dan Komunikasi

0,55

0,54

0,53

0,51

0,51

0,51

0,48

K

Jasa Keuangan dan Asuransi

0,26

0,27

0,24

0,23

0,23

0,24

0,24

L

Real Estate

0,38

0,39

0,37

0,35

0,34

0,35

0,34

Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

0,27

0,29

0,28

0,27

0,27

0,27

0,26

0,55

0,54

0,54

0,55

0,53

0,54

0,52

P

Jasa Pendidikan

0,94

0,91

0,88

0,83

0,78

0,77

0,76

Q

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

0,77

0,76

0,78

0,75

0,70

0,70

0,70

0,38

0,40

0,40

0,37

0,35

0,36

0,36

1,00

1,00

1,00

1,00

1,00

1,00

1,00

M,N O

R,S,T,U Jasa lainnya PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser

Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa selama periode waktu 2011-2017, nilai LQ tiap kategori ekonomi tetap, yaitu berada pada nilai kurang dari 1 atau lebih dari 1. Ada 2 kategori yang mempunyai nilai LQ lebih dari 1, yaitu kategori Pertanian dan kategori Pertambangan dan penggalian. Nilai LQ kedua kategori ini konsisten di atas 1 dalam tujuh tahun terakhir. Artinya kategori tersebut merupakan kategori basis yang dari segi shared/produknya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah maupun dapat diekspor baik keluar kabupaten maupun keluar provinsi bahkan keluar negeri. Sementara itu, 15 kategori lainnya mempunyai nilai LQ yang kurang dari 1 dalam tujuh tahun terakhir. Artinya kategori tersebut merupakan sektor non basis dan perlu impor produk dari luar daerah karena sektor ini kurang prospektif untuk dikembangkan. Pada tahun 2017 kategori yang memiliki nilai LQ paling rendah adalah kategori transportasi dan pergudangan yang mempunyai nilai LQ tidak lebih dari 0,15. 38

ANALISISPDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2 018


Pembahasan

Nilai LQ pertambangan yang cukup tinggi disebabkan oleh sumberdaya alam Kabupaten Paser yang memang didominasi oleh sektor pertambangan, terutama pertambangan Batubara. Komoditi tersebut merupakan produk ekspor andalan

Kabupaten

Paser.

Batubara

merupakan

komoditi

yang

berbasis

sumberdaya alam tak terbarukan, sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah demi keberlanjutan pembangunan ekonomi Kabupaten Paser karena suatu saat komoditi tersebut akan habis. Hal ini dibuktikan dengan kinerja ekonomi yang mulai menurun, sebagaimana terlihat pada uraian analisis pertumbuhan ekonomi sebelumnya. Selain penurunan produksi, maka dampak buruk yang diakibatkan oleh Pertambangan adalah kerusakan lingkungan. Apalagi mengingat dari hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa biaya pemulihan lingkungan lebih besar daripada output yang dihasilkan dari usaha Pertambangan. Kategori Pertanian, yang merupakan salah satu kategori basis di Kabupaten Paser dan berbasis SDA terbarukan. Sangat ditunjang oleh tersedianya sumberdaya lahan yang luas dan SDM yang banyak, maka sangat besar potensinya untuk dapat dikembangkan di Kabupaten Paser. Komoditas andalan dari kategori pertanian ialah kelapa sawit, area perkebunan yang luas dan produksinya yang melimpah membuat komoditas ini sangat siap bila di ekspor ke luar daerah, namun demikian dikarenakan memadainya pabrik CPO di Kabupaten Paser , maka hampir seluruh hasil perkebunan kelapa sawit langsung diolah di dalam wilayah kabupaten, hal ini juga menjadi potensi Kabupaten Paser. Sementara itu, kategori-kategori lainnya merupakan kategori non basis. Sehingga kategori tersebut, memerlukan impor dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan dalam wilayah Kabupaten Paser. Mengingat kategori berbasis sumber daya alam terbarukan yang masih mengandalkan impor dari luar daerah, maka sangat perlu untuk dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan sendiri.

4.7 Analisis Shift Share Perkembangan suatu kategori perekonomian dalam suatu wilayah dan prospeknya di masa depan dapat dilihat dengan menggunakan alat Analisis ShiftShare. Melalui analisis ini dapat diungkap potensi dan keunggulan suatu daerah dilihat dari kategori-kategori yang dimilikinya. Analisis ini digunakan untuk

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

39


Pembahasan

mengetahui perubahan dan pergeseran kategori pada perekonomian regional atau lokal. Analisis shift-share Kabupaten Paser dilakukan dengan melihat dari sisi pertumbuhannya dan membandingkannya terhadap perekonomian Kalimantan Timur. Hubungan antara pertumbuhan wilayah dan struktur ekonomi wilayah Kabupaten Paser dan Kalimantan Timur berdasarkan hasil olah data dengan analisis Shift- Share, seperti diuraikan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Shift Share Ekonomi Kabupaten Paser, Tahun 2011 - 2017 Kategori (1)

Uraian

KPN

KPP

KPD

(2)

(3)

(4)

(5)

A B C D E

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang F Konstruksi G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H T ransportasi dan Pergudangan I Penyediaan Akomodasi dan Makan J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi L Real Estate M,N Jasa Perusahaan O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T ,U Jasa lainnya PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KPT

Pertumbuhan

(KPD+KPP)

Sektoral

(6)

(7)

0,11 0,11 0,11 0,11 0,11

0,25 (0,09) (0,05) 1,03 0,25

0,00 0,05 0,30 (0,10) (0,21)

0,25 (0,05) 0,26 0,93 0,04

0,36 0,06 0,37 1,04 0,15

0,11 0,11

0,11 0,16

(0,08) 0,10

0,03 0,26

0,14 0,37

0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11

0,28 0,39 0,56 0,25 0,24 0,10 0,06

(0,10) (0,14) (0,17) (0,09) (0,10) (0,06) 0,10

0,17 0,25 0,39 0,16 0,14 0,04 0,15

0,29 0,36 0,50 0,27 0,25 0,15 0,26

0,11 0,11 0,11

0,90 0,53 0,37

(0,31) (0,09) (0,06)

0,59 0,43 0,31

0,70 0,54 0,42

0,11

-

0,11

0,11

0,13

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser

Kegiatan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur sebagai wilayah acuan dalam penghitungan analisis shift-share Kabupaten Paser tercatat menghasilkan nilai tambah atas dasar harga konstan sebesar 452,85 triliun rupiah pada tahun 2017. Sedangkan nilai tambah bruto pada tahun 2011 tercatat sebesar 407,4 triliun rupiah. Nilai tersebut menyebabkan perubahan perekonomian Kalimantan Timur dalam periode 2011—2017 naik sekitar 11,15 persen, seperti terlihat pada komponen KPN dengan nilai 0,11. 40

ANALISISPDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2 018


Pembahasan

Sementara itu komponen pergeseran proporsional (KPP) yang menunjukkan dinamika pergeseran relatif suatu kategori/lapangan usaha terhadap perekonomian secara makro pada wilayah acuan (dalam hal ini Provinsi Kalimantan Timur), menunjukkan terdapat dua kategori yang bernilai negatif yaitu : Kategori Pertambangan dan Industri Pengolahan. Hal tersebut menggambarkan bahwa laju pertumbuhan kategori tersebut lebih lambat apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi secara makro di Kalimantan Timur, sedangkan sisanya bernilai positif artinya kategori tersebut mengalami perkembangan yang lebih cepat apabila dibandingkan dengan perkembangan ekonomo Kalimantan Timur secara keseluruhan pada periode 2011—2017. Selanjutnya komponen pergeseran diferensial Kabupaten Paser yang merupakan daya saing relatif kegiatan ekonomi Kabupaten Paser terhadap kegiatan/kategori yang sama di Kalimantan Timur ditunjukkan oleh komponen KPD.

Dalam

rentang

waktu

2011—2017

nilai

KPD

sebagian

besar

kategori/lapangan usaha Kabupaten Paser terhadap Kalimantan Timur bernilai negatif, Hal tersebut menunjukkan bahwa daya saing sebagian besar kegiatan ekonomi di Kabupaten Paser relatif lebih rendah apabila dibandingkan dengan kegiatan yang sama pada perekonomian Kalimantan Timur. Ada sebanyak 5 kategori di Kabupaten Paser yang mempunyai daya saing lebih tinggi di tingkat Kalimantan Timur, yaitu Kategori Pertanian, Pertambangan dan penggalian, Industri pengolahan, Perdagangan dan reparasi mobil dan motor, serta administrasi pemerintahan. Kombinasi nilai KPP dan KPD dapat dijadikan sebagai suatu alat analisis dengan cara menggambarkan keduanya ke dalam diagram Kartesius. Dengan mengelompokkan kategori/lapangan usaha Kota Bontang ke dalam empat kuadran diagram Kartesius, diperoleh gambaran seperti pada Gambar 4.6 berikut ini.

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

41


Pembahasan

Gambar 4.6 Posisi Kategori Lapangan Usaha Ekonomi kab. Paser dalam Diagram KPP dan KPD KPP KPD

Positif (+)

Negatif (-)

Positif (+)

Negatif (-)

UNGGULAN (I)

AGAK MAJU (II)

- Pertanian - Perdagangan - Administrasi Pemerintahan

AGAK MUNDUR (III) - Pengadaan Listrik, Gas - Pengadaan Air - Konstruksi - Transportasi - Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum - Informasi Komunikasi - Jasa Keuangan - Real Estat - Jasa Perusahaan - Jasa Pendidikan - Jasa Kesehatan - Jasa Lainnya

- Pertambangan dan Penggalian - Industri Pengolahan

MUNDUR (IV) -

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Paser

Pada Gambar 4.6 Dapat dilihat bahwa kategori ekonomi yang unggul (winners), yang terletak dalam kuadran I ada 3 kategori yaitu Pertanian, Perdagangan dan administrasi pemerintahan. Kategori ini selain memiliki tingkat pertumbuhan positif pada tingkat Kalimantan Timur, tingkat pertumbuhannya dalam ekonomi lokal juga lebih besar dari rata-rata pertumbuhan kategori pada tingkat provinsi. Perkembangan kategori tersebut beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Pertanian dalam hal ini ialah Sektor Perkebunan Kelapa Sawit, dimana memang sektor ini menjadi sektor unggulan di hampir seluruh Kabupaten di Kalimantan Timur, harapannya sektor unggulan ini dapat dikelola sebaik mungkin sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Paser pada khususnya dan di wilayah Kalimantan Timur pada umumnya.

42

ANALISISPDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Ta hun2 018


Pembahasan

Kuadran II adalah kategori agak maju (mixed winners), ditempati oleh kategori Pertambangan dan Industri Pengolahan. Kategori tersebut memiliki nilai Proporsional negatif (KPP) dan KPD yang positif. Artinya, kategori ekonomi dalam kuadran

ini

meskipun

mengalami

penurunan

atau

kemunduran

dalam

perekonomian Kalimantan Timur namun pada tingkat lokal kategori tersebut meningkat dan cenderung semakin kompetitif. Kategori industri pengolahan yang mendominasi ialah industri makanan dan minuman, yaitu industri CPO dan turunannya. Industri ini sangat menjanjikan mengingat potensi yang sangat besar dari perkebunan sawit yang ada di wilayah Kabupaten Paser. Pada Kuadran III yang merupakan kategori ekonomi yang agak mundur, ditempati oleh kategori Pengadaan Listrik/Gas, Konstruksi, Trasportasi, Penyedia Akomodasi,Real Estate, Infokom, Jasa Keuangan, Jasa Perusahaan, Jasa pendidikan, Jasa kesehatan dan Jasa Lainnya. Kategori ini memiliki nilai KPP positif dan KPD negatif. Artinya, kategori ekonomi dalam kuadran ini mengalami peningkatan dalam perekonomian Kalimantan Timur namun pada tingkat lokal kategori tersebut mengalami kemunduran dan cenderung tidak kompetitif. Sementara itu tidak ada kategori yang masuk kedalam kuadran IV yaitu kategori mundur yang memiliki nilai negatif pada KPP dan KPD.

4.8 Analisis Tipologi Klassen Perhitungan Data yang digunakan ialah data PDRB Kabupaten Paser dan PDRB Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2011 s.d. 2017, Analisis Tipologi kalssen ini memperhitungkan perbandingan kontribusi dan pertumbuhan secara bersamaan/sekaligus pada masing-masing sektor dalam rentang waktu tertentu antara wilayah analisis (Kabupaten Paser) dengan wilayah referensi (Provinsi Kalimantan Timur), yang mana menghasilkan pengelompokan sektor-sektor Ekonomi kedalam 4 Kuadran, seperti Gambar 4.7 dibawah ini. Kita juga dapat menghitung Analisis Tipologi klassen dengan mengeluarkan Kategori Pertambangan dan penggalian jika kita ingin melihat kondisi sektor-sektor ekonomi yang lain diluar pertambangan. Hal ini perlu dilakukan, agar sektor-sektor ekonomi lain yang proporsinya jauh lebih sedikit dapat lebih terlihat dan muncul kepermukaan untuk bisa dianalisis lebih lanjut (Gambar 4.8).

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

43


Pembahasan

Gambar 4.7. Hasil Analisis Tipologi Klassen Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Paser selama tahun 2011 - 2017 • Jasa Pendidikan;

• Pertambangan • Administrasi Pemerintahan

• Pengadaan Listrik • Pengadaan Air; • Kontruksi; • Pengadaan•Transportasi;Listrik dan Penyediaan Akomodasi •

• • • • • •

Infokom; Jasa Keuangan; Real Estate; Jasa Perusahaan; Jasa Kesehatan ; Jasa Lainnya;

Sektor Basis dan Tumbuh Tertekan

Sektor Basis dan Tumbuh Cepat

Sektor Nonbasis

Sektor Nonbasis

dan Tumbuh

dan Tumbuh

tertekan

Cepat

• Pertanian • Industri pengolahan • Perdagangan

Dari gambar diatas terlihat bahwa terdapat empat kategori pengelompokan sektor-sektor Lapangan Usaha berdasarkan Nilai PDRB Kabupaten Paser (Diluar Pertambangan), yaitu : 1. Sektor Unggulan yaitu dan Pertambangan dan Penggalian serta Administrasi Pemerintahan, Sektor di Kuadran ini merupakan sektor Basis dan Tumbuh Cepat. 2. Sektor Basis yaitu Jasa Pendidikan, Sektor di Kuadran ini merupakan sektor Basis tetapi pertumbuhannya tertekan. 3. Sektor Tumbuh Cepat yaitu Pertanian, Perdagangan Besar dan Eceran, Perawatan Mobil Motor dan Industri Pengolahan , Sektor di Kudaran ini bukan sektor Basis tetapi pertumbuhannya cepat. 4. Sektor Non Unggulan yaitu Pengadaan LIstrik dan Gas;Pengadaan Air; Informasi dan Komunikasi; Kontruksi; transportasi ; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Jasa Keuangan, real Estate, Jasa Perusahaan, Jasa Kesehatan dan jasa lainnya, sektor di kuadran ini bukan sektor Basis dan pertumbuhannya juga tertekan.

44

ANALISISPDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2 018


Pembahasan

Gambar 4.8. Hasil Analisis Tipologi Klassen Produk Domestik Regional Bruto Diluar Kategori Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Paser selama tahun 2011 - 2017 • Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air; Informasi dan Komunikasi; Jasa Pendidikan ; Kesehatan

Kontruksi; Transportasi;

• • •

• Kontruksi;

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Transportasi;Minum;

Penyedi•Jasaan Keuangan; Akomodasi•Real danEstate;

Sektor Basis dan Tumbuh Tertekan

Sektor Basis dan Tumbuh Cepat

Sektor Nonbasis dan Tumbuh tertekan

Sektor Nonbasis dan Tumbuh Cepat

• Pertanian; • Perdagangan; • Administrasi Pemerintah

• Industri pengolahan

Makan• JasaMinumPerusahaan;

Jasa Lainnya

Dari gambar diatas terlihat bahwa terdapat empat kategori pengelompokan sektor-sektor Lapangan Usaha berdasarkan Nilai PDRB Kabupaten Paser (Diluar Pertambangan), yaitu : 1. Sektor Unggulan yaitu Pertanian, Perdagangan Besar dan Eceran, Perawatan Mobil Motor dan Administrasi Pemerintahan, Sektor di Kuadran ini merupakan sektor Basis dan Tumbuh Cepat. 2. Sektor Basis yaitu Pengadaan Listrik dan Gas;Pengadaan Air; Informasi dan Komunikasi; Jasa Pendidikan; dan Kesehatan, Sektor di Kuadran ini merupakan sektor Basis tetapi pertumbuhannya tertekan. 3. Sektor Tumbuh Cepat yaitu Industri Pengolahan , Sektor di Kuadran ini bukan sektor Basis tetapi pertumbuhannya cepat. 4. Sektor Non Unggulan yaitu Kontruksi; transportasi ; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Jasa Keuangan, real Estate, Jasa Perusahaan dan jasa lainnya, sektor di kuadran ini bukan sektor Basis dan pertumbuhannya juga tertekan.

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

45


Pembahasan

4.9 Perbandingan Regional Suatu hal yang tidak kalah penting dalam melakukan Analsis suatu daerah ialah melihat posisi daerah tersebut dilingkup wilayah regionalnya, dalam hal ini penting

untuk

melihat

posisi/keberadaan

Kabupaten

Paser

diantara

Kabupaten/Kota se-Kalimantan timur. Pada

Gambar

4.9

terlihat

Nominal

PDRB

dari

masing-masing

Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur. Kabupaten yang mempunyai Nilai PDRB terbesar ialah Kabupaten Kutai Kartanegara sebagian besar perekonomiannya dihasilkan oleh Sektor Pertambangan Batubara dan Migas, sedangkan Nilai PDRB yang paling kecil ialah Kabupaten Mahakam Ulu yang merupakan kabupaten termuda, sedangkan Kabupaten Paser menduduki posisi ke enam. Nilai PDRB tersebut merupakan Kontribusi Perekonomian masing-masing Kabupaten/Kota terhadap perekonomian Provinsi Kalimantan Timur, lebih dari 25 persen merupakan Kontribusi dari Kabupaten Kutai Kartanegara, sedangkan Kontribusi Kabupaten paser hanya sebesar 7,49 persen (Gambar 4.10).

Gambar 4.9. Nominal PDRB Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur tahun 2017 (Triliun rupiah)

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur 46

ANALISISPDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2 018


Pembahasan

Gambar 4.10. Kontribusi Kab/Kota Dalam Perekonomian Kalimantan Timur Tahun 2017 (persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur

Gambar 4.11. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur tahun 2017 (persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

47


Pembahasan

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur, menggambarkan kondisi perekonomian di wilayah Kalimantan Timur, Pada Gambar 4.11 terlihat Pertumbuhan Ekonomi dari masing-masing Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur. Kabupaten yang mempunyai Pertumbuhan Ekonomi tertinggi ialah Kabupaten Mahakam Ulu yaitu 4,23 persen, sedangkan yang paling rendah ialah Kota Bontang sebesar 0,68 persen, sedangkan Kab. Paser menduduki posisi ke sembilan yaitu sebesar 1,13 persen (Gambar 4.11). Secara keseluruhan terlihat bahwa pada tahun 2017 di Kalimantan Timur sudah tidak ada lagi pertumbuhan Ekonomi yang Negatif, seiring dengan membaiknya harga komoditas yang menjadi unggulan yaitu : Batubara dan Migas, yang berdampak pada peningkatan Produksi, walaupun memang belum signifikan meningkat.

Pada

Gambar

4.12

terlihat

PDRB

Perkapita

dari

masing-masing

Kabupaten/Kota di Kaliman Timur. Kabupaten yang mempunyai PDRB Perkapita tertinggi ialah Kota Bontang yaitu 344,57 juta rupiah pertahun, sedangkan yang paling rendah ialah Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 53,58 juta rupiah pertahun, sedangkan Kab. Paser menduduki posisi ke enam yaitu sebesar 160,02 juta rupiah pertahun (Gambar 4.12). Adapun PDRB Perkapita Provinsi Kalimantan Timur yaitu sebesar 165,71 juta rupiah pertahun Gambar 4.12. PDRB Perkapita Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur Tahun 2017 (juta rupiah/tahun)

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur

48

ANALISISPDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2 0 18


BAB 5 Kesimpulan dan saran



KesimpulandanSaran

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan 1. Perekonomian provinsi Kalimantan timur pada tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 3,13 persen, keadaan ini sedikit membaik jika dilihat pada tahun 2016 yang mengalami kontraksi sebesar -0,36 persen, penyebab utama diantaranya adalah membaiknya harga komoditas ekspor batubara dan migas, yang diikuti oleh peningkatan produksi. Tingginya peranan kategori pertambangan bagi perekonomian Kabupaten Paser, menyebabkan perekonomian Kabupaten Paser pada tahun 2017 juga mengalami kenaikan sebesar 1,13 persen. 2. Gambaran Perekonomian Kabupaten Paser Tahun 2017 didominasi oleh potensi SDA dimana nilai nominal PDRB Kabupaten Paser atas dasar harga berlaku mencapai 43,88 triliun rupiah, yang mengalami peningkatan sebesar 6,6 triliun rupiah dari tahun 2016 yang sebesar 37,28 triliun rupiah. Sedangkan nominal PDRB Kabupaten Paser atas dasar harga Konstan hanya mencapai 33,13 triliun. 3. Selama 7 tahun terakhir Kontribusi atau peranan kategori pertambangan khususnya batubara sangat besar, lebih dari 2/3 bagian atau sebesar 73,26 persen pada tahun 2017. Diikuti oleh kategori pertanian, khusunya perkebunan sawit dan kategori industri pengolahan khusunya Industri CPO. Perkebunan sawit dan Industri CPO bisa menjadi komoditi unggulan Kabupaten Paser dimasa mendatang. 4. PDRB perkapita Kabupaten Paser mencapai 160,02 juta rupiah pada tahun 2017, sedangkan jika dikeluarkan sektor pertambangan batubara, PDRB perkapita Kabupaten paser hanya 50,67 juta rupiah. 5. Berdasarkan hasil penghitungan Analisis LQ Kabupaten Paser, terdapat hanya 2 kategori yang mempunyai nilai LQ lebih dari 1, yaitu kategori Pertambangan dan penggalian serta kategori Pertanian, Nilai LQ kategori tersebut konsisten di atas 1 dalam tujuh tahun terakhir. Artinya kategori tersebut merupakan kategori basis yang produknya dapat digunakan untuk

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun20 18

51


KesimpulandanSaran

memenuhi kebutuhan dalam daerah maupun dapat diekspor. Namun demikian untuk kategori pertanian khususnya perkebunan, walaupun kategori basis yang hasilnya dapat di ekspor, tetapi karena di Kabupaten Paser sendiri sudah terdapat Industri Pengolahan Kelapa Sawit, maka hampir seluruhnya langsung diolah di dalam wilayah Kabupaten Paser. 6. Berdasarkan hasil perhitungan analisis shift share selama tahun 2011 s.d. 2017 didapat hasil dalam kuadran Kartesius, dengan posisi kategori-kategori yaitu: Kategori ekonomi yang unggul (winners), yang terletak dalam kuadran I ada 3 kategori lapangan usaha yaitu, Pertanian, Perdagangan dan Administrasi Pemerintahan. Kategori ini selain memiliki share dan tingkat pertumbuhan positif pada tingkat Provinsi, tingkat pertumbuhannya dalam ekonomi lokal juga lebih besar dari rata-rata pertumbuhan kategori pada tingkat Provinsi. Perkembangan kategori tersebut beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Kuadran II adalah kategori agak maju (mixed winners), ditempati oleh kategori Pertambangan dan Industri Pengolahan. kategori tersebut memiliki nilai Proporsional negatif (KPP) dan KPD yang positif. Artinya, kategori ekonomi dalam kuadran ini meskipun mengalami penurunan atau kemunduran dalam perekonomian Kalimantan Timur namun pada tingkat lokal kategori tersebut

meningkat

dan

cenderung

semakin

kompetitif.

Sektor

pertambangan dan penggalian khususnya batubara, merupakan Sektor yang telah menarik banyak investor domestik dan investor asing untuk melakukan investasi di wilayah ini. Kategori industri pengolahan yang mendominasi ialah industri makanan dan minuman, yaitu industri CPO dan turunannya. Industri ini sangat menjanjikan mengingat potensi yang sangat besar dari perkebunan sawit yang ada di wilayah Kabupaten Paser. 7. Berdasarkan hasil perhitungan analisis Tipologi Klassen pada PDRB Kabupaten Paser tahun 2011 s.d 2017 didapat kesimpulan sebagai berikut yaitu

:

Sektor

Unggulan

yaitu

Pertambangan,

dan

Administrasi

Pemerintahan, Sektor di kuadran ini merupakan sektor Basis dan Tumbuh Cepat. Sektor Tumbuh Cepat yaitu Pertanian dan Industri Pengolahan , dan

52

A NA LIS IS P DRB Ka b up a ten P as er Me nu ru t La p an ga n Us ah a Ta h u n 2 018


KesimpulandanSaran

Perdagangan Besar dan Eceran, Perawatan Mobil Motor sektor di Kudaran ini bukan sektor Basis tetapi pertumbuhannya cepat. 8. Dari perbandingan regional terlihat bahwa lebih dari 25 persen Kontribusi perekonomian Kutai Kartanegara dalam perekonomian Provinsi Kalimantan Timur, Mahakam Ulu merupakan kabupaten yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi yaitu 4,23 persen, sedangkan PDRB perkapita tertinggi di Kota Bontang.

5.2 Saran 1. Kategori Pertambangan merupakan kategori basis di Kabupaten Paser, akan tetapi kategori ini berbasis sumberdaya alam tak terbarukan yang suatu saat akan habis. Kinerja kategori ini sudah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah perlu mendorong kategori alternatif menjadi kategori prima,

yaitu

diantaranya

kategori

Pertanian,

Industri

pengolahan,

Perdagangan dan Jasa-jasa. 2. Perkebunan Kelapa Sawit yang menjadi primadona Kabupaten Paser setelah pertambangan harus mendapat perhatian lebih dari Pemerintah dalam hal peremajaan kembali dikarenakan sebagian besar perkebunan sudah berada di usia yang kurang produktif lagi. 3. Industri Pengolahan yang sebagian besar merupakan Industri Pengolahan Kelapa Sawit harus terus dikembangkan, bahkan seharusnya pemerintah terus mendorong Investasi untuk pembangunan Industri Hilir dari Hasil Pertanian, agar hasil perekonomian di Kabupaten Paser dapat lebih besar lagi dan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat di Kabupaten Paser. 4. Khusus kategori Lapangan Usaha Pertanian yang lain diluar sektor Perkebunan merupakan SDA terbarukan, dan Produksinya harus terus ditingkatkan. Percepatan di kategori pertanian sangat diperlukan agar dapat mengimbangi penurunan pada kategori basis/primer.

ANALISIS PDRB KabupatenPaserMenurutLapanganUsaha Tahun2018

53



LAMPIRAN



LAMPIRAN

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah) Kategori

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

A

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIK

3.072.186

B

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

26.708.010 27.352.804 28.685.151 29.748.467 28.207.112 26.478.849 32.146.290

C

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

1.206.674

1.349.223

1.402.993

1.567.921

1.639.166

1.780.200

2.157.068

D

4. PENGADAAN LISTRIK, GAS

3.854

4.267

4.256

4.634

7.742

8.744

9.878

E

5. PENGADAAN AIR

5.847

5.525

6.253

6.567

6.965

7.633

8.066

F

6. KONTRUKSI

665.456

726.465

810.096

881.384

918.920

878.196

965.159

3.326.194

3.433.173

4.125.821

4.325.020

4.714.653

4.914.721

G

7. PERDAGANGAN Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

878.699

981.529

1.059.970

1.170.707

1.278.872

1.397.716

1.527.610

H

8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN

116.629

131.222

143.749

162.364

177.031

179.040

191.671

I

9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN M

68.302

75.867

85.521

93.354

102.697

110.629

119.175

J

10. INFORMASI & KOMUNIKASI

167.481

181.165

195.504

216.562

233.711

249.473

267.084

K

11. JASA KEUANGAN

95.389

115.308

128.870

136.918

144.908

152.346

159.671

L

12. REAL ESTATE

85.158

93.705

102.204

114.394

123.018

125.361

130.793

13. JASA PERUSAHAAN

14.357

17.073

19.210

21.870

22.090

22.437

23.732

M,N O

14. ADMINSTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMINAN SOSIAL WAJIB

282.519

307.505

339.915

420.031

469.928

467.963

465.188

P

15. JASA PENDIDIKAN

239.378

276.081

331.964

387.854

432.696

465.157

515.796

Q

16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSI

89.505

98.528

112.243

129.326

146.867

162.608

180.774

17. JASA LAINNYA

45.344

50.960

55.195

62.727

72.533

84.960

96.865

R,S,T ,U

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

33.744.788 35.093.422 36.916.267 39.250.901 38.309.278 37.285.964 43.879.541

PDRB Tanpa Batubara

8.303.733

9.147.546

9.757.892 11.141.613 11.879.525 12.762.053 13.893.668

* Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara

ANALISIS PDRBKabupatenPaser MenurutLapanganUsaha Tahun2018

57


LAMPIRAN

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah) Kategori

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

A

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIK

2.774.595 3.008.076

B

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

22.836.221 24.126.942 25.910.631 26.784.642 26.101.317 24.160.960 24.285.159

C

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

1.118.178 1.210.885

D

4. PENGADAAN LISTRIK, GAS

4.085

E

5. PENGADAAN AIR

F

6. KONTRUKSI

3.108.122

3.447.711

3.589.385

3.806.166

3.773.892

1.242.907

1.313.905

1.407.451

1.391.221

1.530.877

4.722

4.923

5.796

7.796

8.457

8.338

5.366

5.300

5.604

5.665

5.859

6.140

6.167

637.729

659.526

695.259

725.394

727.768

685.835

725.151

G

7. PERDAGANGAN Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

853.162

919.536

972.503

1.030.115

1.075.206

1.118.911

1.168.123

H

8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN

112.574

120.361

128.472

136.749

142.521

140.282

144.798

I

9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN M

62.788

66.579

71.779

74.900

79.278

82.113

85.366

166.219

178.338

191.722

210.912

225.689

238.339

248.744

J

10. INFORMASI & KOMUNIKASI

K

11. JASA KEUANGAN

89.352

100.255

104.738

106.263

109.079

111.957

113.271

L

12. REAL ESTATE

83.308

86.474

91.774

97.961

103.395

102.534

103.912

13. JASA PERUSAHAAN

13.076

14.178

14.967

15.883

15.457

14.932

15.090

270.627

278.331

302.708

342.165

365.767

353.276

341.968

228.378

247.266

289.866

326.512

349.580

362.385

388.754

M,N O

14. ADMINSTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMINAN SOSIAL WAJIB

P

15. JASA PENDIDIKAN

Q

16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSI

84.090

86.988

96.489

106.575

113.298

119.630

129.915

17. JASA LAINNYA

43.484

46.469

48.752

51.387

54.028

58.199

61.916

R,S,T ,U

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

29.383.234 31.160.226 33.281.215 34.782.536 34.472.875 32.761.336 33.131.442

PDRB Tanpa Batubara

7.728.230 8.290.396

8.686.388

9.356.959

9.781.782 10.080.037 10.404.346

* Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara

58

A NA L I S I S P D R B K a b u p a t e n P a s e r M e n u r u t L a p a n g a n U s a h a T a h u n 2 0 1 8


LAMPIRAN

Tabel 3. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2017 (%) Kategori

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

A

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIK

9,10

9,48

9,30

10,51

11,29

12,64

11,20

B

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

79,15

77,94

77,70

75,79

73,63

71,02

73,26

C

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

3,58

3,84

3,80

3,99

4,28

4,77

4,92

D

4. PENGADAAN LISTRIK, GAS

0,01

0,01

0,01

0,01

0,02

0,02

0,02

E

5. PENGADAAN AIR

0,02

0,02

0,02

0,02

0,02

0,02

0,02

F

6. KONTRUKSI

1,97

2,07

2,19

2,25

2,40

2,36

2,20

G

7. PERDAGANGAN Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2,60

2,80

2,87

2,98

3,34

3,75

3,48

H

8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN

0,35

0,37

0,39

0,41

0,46

0,48

0,44

I

9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN M

0,20

0,22

0,23

0,24

0,27

0,30

0,27

J

10. INFORMASI & KOMUNIKASI

0,50

0,52

0,53

0,55

0,61

0,67

0,61

K

11. JASA KEUANGAN

0,28

0,33

0,35

0,35

0,38

0,41

0,36

L

12. REAL ESTATE

0,25

0,27

0,28

0,29

0,32

0,34

0,30

13. JASA PERUSAHAAN

0,04

0,05

0,05

0,06

0,06

0,06

0,05

O

14. ADMINSTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMINAN SOSIAL WAJIB

0,84

0,88

0,92

1,07

1,23

1,26

1,06

P

15. JASA PENDIDIKAN

0,71

0,79

0,90

0,99

1,13

1,25

1,18

Q

16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSI

0,27

0,28

0,30

0,33

0,38

0,44

0,41

17. JASA LAINNYA

0,13

0,15

0,15

0,16

0,19

0,23

0,22

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

M,N

R,S,T ,U

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara

ANALISIS PDRBKabupatenPaser MenurutLapanganUsaha Tahun2018

59


LAMPIRAN

Tabel 4.

Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2017 (%)

Kategori

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

A

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIK

5,06

8,41

3,33

10,93

4,11

6,04

(0,85)

B

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

8,87

5,65

7,39

3,37

(2,55)

(7,43)

0,51

C

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

3,58

8,29

2,64

5,71

7,12

(1,15)

10,04

D

4. PENGADAAN LISTRIK, GAS

12,90

15,57

4,26

17,74

34,51

8,47

(1,41)

E

5. PENGADAAN AIR

(4,77)

(1,23)

5,73

1,09

3,42

4,79

0,45

F

6. KONTRUKSI

5,49

3,42

5,42

4,33

0,33

(5,76)

5,73

G

7. PERDAGANGAN Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

8,21

7,78

5,76

5,92

4,38

4,06

4,40

H

8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN

6,22

6,92

6,74

6,44

4,22

(1,57)

3,22

I

9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN M

8,04

6,04

7,81

4,35

5,84

3,58

3,96

J

10. INFORMASI & KOMUNIKASI

9,88

7,29

7,51

10,01

7,01

5,61

4,37

K

11. JASA KEUANGAN

8,47

12,20

4,47

1,46

2,65

2,64

1,17

L

12. REAL ESTATE

11,73

3,80

6,13

6,74

5,55

(0,83)

1,34

13. JASA PERUSAHAAN

13,07

8,43

5,56

6,12

(2,68)

(3,40)

1,06

14,92

2,85

8,76

13,03

6,90

(3,42)

(3,20)

M,N O

14. ADMINSTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMINAN SOSIAL WAJIB

P

15. JASA PENDIDIKAN

15,26

8,27

17,23

12,64

7,06

3,66

7,28

Q

16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSI

14,15

3,45

10,92

10,45

6,31

5,59

8,60

17. JASA LAINNYA

6,04

6,86

4,91

5,41

5,14

7,72

6,39

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

8,30

6,05

6,81

4,51

(0,89)

(4,96)

1,13

PDRB Tanpa Batubara

6,30

7,27

4,78

7,72

4,54

3,05

3,22

R,S,T ,U

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

60

A NA L I S I S P D R B K a b u p a t e n P a s e r M e n u r u t L a p a n g a n U s a h a T a h u n 2 0 1 8


LAMPIRAN

Tabel 5.

Indeks Implisit PDRB menurut lapangan usaha Tahun 2011 - 2017 (2010 = 100)

Kategori

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

A

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIK

110,73

110,58

110,46

119,67

120,49

123,87

130,23

B

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

116,95

113,37

110,71

111,07

108,07

109,59

132,37

C

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

107,91

111,42

112,88

119,33

116,46

127,96

140,90

D

4. PENGADAAN LISTRIK, GAS

94,34

90,37

86,46

79,96

99,30

103,39

118,47

E

5. PENGADAAN AIR

108,96

104,24

111,57

115,91

118,88

124,33

130,79

F

6. KONTRUKSI

104,35

110,15

116,52

121,50

126,27

128,05

133,10

G

7. PERDAGANGAN Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

102,99

106,74

108,99

113,65

118,94

124,92

130,77

H

8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN

103,60

109,02

111,89

118,73

124,21

127,63

132,37

I

9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN M

108,78

113,95

119,14

124,64

129,54

134,73

139,60

J

10. INFORMASI & KOMUNIKASI

100,76

101,59

101,97

102,68

103,55

104,67

107,37

K

11. JASA KEUANGAN

106,76

115,02

123,04

128,85

132,85

136,08

140,96

L

12. REAL ESTATE

102,22

108,36

111,37

116,78

118,98

122,26

125,87

13. JASA PERUSAHAAN

109,80

120,42

128,35

137,70

142,91

150,26

157,27

O

14. ADMINSTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMINAN SOSIAL WAJIB

104,39

110,48

112,29

122,76

128,48

132,46

136,03

P

15. JASA PENDIDIKAN

104,82

111,65

114,52

118,79

123,78

128,36

132,68

Q

16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSI

106,44

113,27

116,33

121,35

129,63

135,93

139,15

17. JASA LAINNYA

104,28

109,67

113,22

122,07

134,25

145,98

156,44

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

114,84

112,62

110,92

112,85

111,13

113,81

132,44

M,N

R,S,T ,U

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

ANALISIS PDRBKabupatenPaser MenurutLapanganUs aha Tahun2018

61


LAMPIRAN

Tabel 6. Laju Indeks Implisit PDRB menurut lapangan usaha Tahun 2011 - 2017 (2010 = 100) Kategori

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

A

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIK

10,73

(0,14)

(0,11)

8,34

0,69

2,80

5,14

B

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

16,95

(3,06)

(2,35)

0,32

(2,70)

1,41

20,78

C

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

7,91

3,25

1,31

5,72

(2,40)

9,87

10,12

D

4. PENGADAAN LISTRIK, GAS

(5,66)

(4,21)

(4,33)

(7,52)

24,19

4,11

14,59

E

5. PENGADAAN AIR

8,96

(4,33)

7,04

3,89

2,56

4,58

5,19

F

6. KONTRUKSI

4,35

5,56

5,78

4,28

3,92

1,41

3,94

G

7. PERDAGANGAN Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2,99

3,64

2,11

4,27

4,66

5,02

4,69

H

8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN

3,60

5,23

2,63

6,11

4,62

2,75

3,72

I

9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN M

8,78

4,75

4,56

4,61

3,93

4,00

3,62

J

10. INFORMASI & KOMUNIKASI

0,76

0,82

0,38

0,69

0,85

1,08

2,58

K

11. JASA KEUANGAN

6,76

7,74

6,98

4,72

3,10

2,43

3,59

L

12. REAL ESTATE

2,22

6,01

2,77

4,86

1,89

2,76

2,95

13. JASA PERUSAHAAN

9,80

9,67

6,58

7,28

3,79

5,14

4,66

O

14. ADMINSTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMINAN SOSIAL WAJIB

4,39

5,83

1,64

9,32

4,66

3,10

2,69

P

15. JASA PENDIDIKAN

4,82

6,52

2,57

3,72

4,20

3,70

3,36

Q

16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSI

6,44

6,41

2,70

4,32

6,82

4,86

2,37

17. JASA LAINNYA

4,28

5,17

3,24

7,82

9,98

8,74

7,17

14,84

(1,93)

(1,51)

1,73

(1,52)

2,41

16,37

M,N

R,S,T ,U

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO * Angka sementara ** Angka sangat sementara

62

A NA L I S I S P D R B K a b u p a t e n P a s e r M e n u r u t L a p a n g a n U s a h a T a h u n 2 0 1 8


LAMPIRAN

Tabel 7. PDRB per kapita Kabupaten Paser tahun 2011 – 2017 (Juta rupiah) Kategori

LAPANGAN USAHA

(1)

A

(2)

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB dengan Batubara PDRB tanpa Batubara Penduduk PDRB Per Kapita dengan Batubara PDRB Per Kapita tanpa Batubara

B

2011

33.744.788 35.093.422 36.916.267 39.250.901 38.309.278 37.285.964 43.879.541 8.303.733

9.147.546

9.757.892 11.141.613 11.879.525 12.762.053 13.893.668

237.783

244.111

249.991

256.175

262.301

268.261

274.206

141,91

143,76

147,67

153,22

146,05

138,99

160,02

34,92

37,47

39,03

43,49

45,29

47,57

50,67

PDRB Atas Dasar Harga Konstan PDRB dengan Batubara PDRB tanpa Batubara Penduduk PDRB Per Kapita dengan Batubara PDRB Per Kapita tanpa Batubara

29.383.234 31.160.226 33.281.215 34.782.536 34.472.875 32.761.336 33.131.442 7.728.230

8.290.396

8.686.388

9.356.959

9.781.782 10.080.037 10.404.346

237.783

244.111

249.991

256.175

262.301

268.261

274.206

123,57

127,65

133,13

135,78

131,42

122,12

120,83

32,50

33,96

34,75

36,53

37,29

37,58

37,94

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

ANALISIS PDRBKabupatenPaser MenurutLapanganUsaha Tahun2018

63


LAMPIRAN

Tabel 8. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah) 2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

3.448.156,07

3.964.976,95

4.472.388,94

4.854.927,74

5.163.385,93

5.314.354,59

5.488.384,07

1.441.380,55

1.676.159,82

1.919.592,68

2.047.785,27

2.244.937,95

2.477.442,16

2.588.163,13

83.851,70

93.383,01

101.741,07

107.951,64

119.192,86

121.112,82

122.659,27

1.c. Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga

607.383,13

665.469,30

726.537,95

799.062,70

847.836,57

849.283,15

865.859,30

1.d. Kesehatan dan Pendidikan

166.206,93

201.192,97

229.934,16

255.566,81

259.619,81

254.228,38

250.216,37

1.e. Transportasi dan komunikasi

648.473,15

740.457,81

821.552,01

906.144,12

919.606,96

884.030,28

899.495,67

1.f. Restoran dan Hotel

364.682,44

432.052,36

501.607,45

556.593,23

597.577,88

558.169,23

592.940,35

1.g. Lainnya

136.178,18

156.261,69

171.423,62

181.823,96

174.613,90

170.088,58

169.049,97

31.800,62

35.191,63

42.848,02

52.797,12

60.922,03

60.533,04

64.828,81

843.173,96

1.028.895,40

1.201.835,73

1.387.989,05

1.401.209,28

1.363.784,51

1.312.004,22

5.041.983,32

5.566.726,81

6.690.777,88

6.811.554,38

7.107.950,65

7.344.863,11

8.081.044,27

208.450,14

238.635,27

247.010,48

349.638,70

363.648,63

228.917,24

213.606,72

KOMPONEN PENGELUARAN (1)

(2)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1.a. s/d 1.g.) 1.a. Makanan dan Minuman, selain restoran 1.b. Pakaian

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 5 Perubahan Inventori 6 Ekspor Neto PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

24.171.223,66 24.258.995,53 24.261.405,94 25.793.994,15 24.212.161,00 22.973.512,00 28.719.672,67

33.744.787,77 35.093.421,58 36.916.266,99 39.250.901,15 38.309.277,52 37.285.964,49 43.879.540,76

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

64

A NA L I S I S P D R B K a b u p a t e n P a s e r M e n u r u t L a p a n g a n U s a h a T a h u n 2 0 1 8


LAMPIRAN

Tabel 9. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah) KOMPONEN PENGELUARAN (1)

(2)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1.a. s/d 1.g.)

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

3.231.105,73

3.491.409,32

3.695.481,21

3.859.285,12

3.894.766,30

3.806.887,67

3.818.377,84

1.349.955,02

1.447.243,70

1.524.876,51

1.587.742,31

1.599.495,39

1.624.261,09

1.678.560,72

79.982,53

86.738,48

89.629,54

92.395,61

98.562,22

99.816,86

100.158,62

1.c. Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga

577.187,91

610.996,64

634.279,99

660.058,55

669.856,37

661.037,26

639.739,53

1.d. Kesehatan dan Pendidikan

138.513,20

153.499,80

165.962,54

174.082,20

174.092,35

168.739,01

160.495,66

1.e. Transportasi dan komunikasi

621.052,38

679.720,92

722.262,88

756.397,54

756.877,23

707.904,00

683.984,84

1.f. Restoran dan Hotel

342.815,58

382.895,89

413.319,61

433.792,62

441.818,16

399.930,07

416.017,61

1.g. Lainnya

121.599,12

130.313,89

145.150,14

154.816,30

154.064,57

145.199,38

139.420,86

30.216,84

31.777,73

36.770,13

42.660,39

46.566,55

43.724,22

45.434,95

828.676,42

934.378,62

1.040.060,46

1.030.955,68

894.340,57

810.330,39

758.979,08

4.813.621,29

5.216.225,91

5.745.147,39

5.806.644,73

5.790.434,07

5.620.192,68

6.047.994,50

181.507,71

211.889,54

222.698,02

306.348,22

308.524,20

195.164,02

171.727,35

1.a. Makanan dan Minuman, selain restoran 1.b. Pakaian

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 5 Perubahan Inventori 6 Ekspor Neto PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

20.298.106,36 21.274.545,14 22.541.058,17 23.736.642,29 23.538.243,41 22.285.037,33 22.288.927,99

29.383.234,35 31.160.226,26 33.281.215,38 34.782.536,43 34.472.875,10 32.761.336,30 33.131.441,71

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

ANALISIS PDRBKabupatenPaser MenurutLapanganUsaha Tahun2018

65


LAMPIRAN

Tabel 10. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Pengeluaran Tahun 2011-2017 (%) KOMPONEN PENGELUARAN (1)

(2)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1.a. s/d 1.g.)

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

10,22

11,30

12,11

12,37

13,48

14,25

12,51

1.a. Makanan dan Minuman, selain restoran

4,27

4,78

5,20

5,22

5,86

6,64

5,90

1.b. Pakaian

0,25

0,27

0,28

0,28

0,31

0,32

0,28

1.c. Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga

1,80

1,90

1,97

2,04

2,21

2,28

1,97

1.d. Kesehatan dan Pendidikan

0,49

0,57

0,62

0,65

0,68

0,68

0,57

1.e. Transportasi dan komunikasi

1,92

2,11

2,23

2,31

2,40

2,37

2,05

1.f. Restoran dan Hotel

1,08

1,23

1,36

1,42

1,56

1,50

1,35

1.g. Lainnya

0,40

0,45

0,46

0,46

0,46

0,46

0,39

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT

0,09

0,10

0,12

0,13

0,16

0,16

0,15

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

2,50

2,93

3,26

3,54

3,66

3,66

2,99

14,94

15,86

18,12

17,35

18,55

19,70

18,42

0,62

0,68

0,67

0,89

0,95

0,61

0,49

71,63

69,13

65,72

65,72

63,20

61,61

65,45

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 5 Perubahan Inventori 6 Ekspor Neto PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

66

A NA L I S I S P D R B K a b u p a t e n P a s e r M e n u r u t L a p a n g a n U s a h a T a h u n 2 0 1 8


LAMPIRAN

Tabel 11.

Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (%)

KOMPONEN PENGELUARAN (1)

(2)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1.a. s/d 1.g.)

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

5,08

8,06

5,84

4,43

0,92

(2,26)

0,30

1.a. Makanan dan Minuman, selain restoran

3,64

7,21

5,36

4,12

0,74

1,55

3,34

1.b. Pakaian

2,76

8,45

3,33

3,09

6,67

1,27

0,34

1.c. Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga

2,00

5,86

3,81

4,06

1,48

(1,32)

(3,22)

1.d. Kesehatan dan Pendidikan

6,05

10,82

8,12

4,89

0,01

(3,08)

(4,89)

1.e. Transportasi dan komunikasi

7,15

9,45

6,26

4,73

0,06

(6,47)

(3,38)

1.f. Restoran dan Hotel

8,54

11,69

7,95

4,95

1,85

(9,48)

4,02

18,55

7,17

11,39

6,66

(0,49)

(5,75)

(3,98)

5,80

5,17

15,71

16,02

9,16

(6,10)

3,91

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

14,62

12,76

11,31

(0,88)

(13,25)

(9,39)

(6,34)

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto

20,07

8,36

10,14

1,07

(0,28)

(2,94)

7,61

5 Perubahan Inventori

59,29

16,74

5,10

37,56

0,71

(36,74)

(12,01)

5,82

4,81

5,95

5,30

(0,84)

(5,32)

0,02

8,30

6,05

6,81

4,51

(0,89)

(4,96)

1,13

1.g. Lainnya

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT

6 Ekspor Neto

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

ANALISIS PDRBKabupatenPaser MenurutLapanganUsaha Tahun2018

67


LAMPIRAN

Tabel 12. Indeks Implisit PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (2010 = 100) KOMPONEN PENGELUARAN (1)

(2)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1.a. s/d 1.g.)

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

106,72

113,56

121,02

125,80

132,57

139,60

143,74

1.a. Makanan dan Minuman, selain restoran

106,77

115,82

125,89

128,97

140,35

152,53

154,19

1.b. Pakaian

104,84

107,66

113,51

116,84

120,93

121,34

122,47

1.c. Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga

105,23

108,92

114,55

121,06

126,57

128,48

135,35

1.d. Kesehatan dan Pendidikan

119,99

131,07

138,55

146,81

149,13

150,66

155,90

1.e. Transportasi dan komunikasi

104,42

108,94

113,75

119,80

121,50

124,88

131,51

1.f. Restoran dan Hotel

106,38

112,84

121,36

128,31

135,25

139,57

142,53

1.g. Lainnya

111,99

119,91

118,10

117,44

113,34

117,14

121,25

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT

105,24

110,74

116,53

123,76

130,83

138,44

142,68

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

101,75

110,12

115,55

134,63

156,68

168,30

172,86

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto

104,74

106,72

116,46

117,31

122,75

130,69

133,62

5 Perubahan Inventori

114,84

112,62

110,92

114,13

117,87

117,29

124,39

6 Ekspor Neto

119,08

114,03

107,63

108,67

102,86

103,09

128,85

114,84

112,62

110,92

112,85

111,13

113,81

132,44

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

68

A NA L I S I S P D R B K a b u p a t e n P a s e r M e n u r u t L a p a n g a n U s a h a T a h u n 2 0 1 8


LAMPIRAN

Tabel 13.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah)

Kategori

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

A

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIK

24.804,02 27.543,01 29.348,94 36.948,24 38.979,24 41.842,72 47.145,76

B

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

268.035,70 287.478,74 286.637,78 264.883,36 227.448,00 219.755,31 274.361,57

C

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

92.006,27 88.586,16 93.315,50 101.933,50 103.998,50 104.969,95 112.988,76

D

4. PENGADAAN LISTRIK, GAS

103,15

110,18

107,50

127,55

205,23

232,81

280,20

E

5. PENGADAAN AIR

163,07

170,32

184,95

197,65

208,72

236,98

275,21

F

6. KONTRUKSI

27.690,77 31.936,59 34.863,90 39.537,94 41.871,57 42.320,45 47.802,42

G

7. PERDAGANGAN Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

19.872,19 21.311,54 22.291,90 24.151,88 25.844,88 28.156,18 31.375,97

H

8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN

10.185,85 11.593,66 13.392,02 15.758,99 17.451,84 18.891,49 21.437,05

I

9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN M

2.678,30

3.118,90

3.423,16

3.826,88

4.361,98

4.857,23

5.489,50

J

10. INFORMASI & KOMUNIKASI

4.239,99

4.781,09

5.185,90

5.662,42

6.075,45

6.628,93

7.440,26

K

11. JASA KEUANGAN

5.065,08

6.179,13

7.409,91

7.906,88

8.386,36

8.762,06

9.052,24

L

12. REAL ESTATE

3.120,52

3.450,46

3.868,13

4.421,93

4.803,76

4.869,80

5.218,43

740,03

844,11

959,04

1.088,75

1.085,81

1.116,07

1.215,39

M,N

13. JASA PERUSAHAAN

O

14. ADMINSTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMINAN SOSIAL WAJIB

7.223,83

8.236,64

8.859,47 10.229,68 11.609,14 11.809,05 12.051,97

P

15. JASA PENDIDIKAN

3.550,08

4.368,35

5.293,71

6.245,46

7.288,30

8.236,08

9.181,82

Q

16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSI

1.627,76

1.865,83

2.028,16

2.320,46

2.781,30

3.191,96

3.506,04

17. JASA LAINNYA

1.673,93

1.827,33

1.961,89

2.273,69

2.705,00

3.208,18

3.679,94

R,S,T ,U

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

472.780,55 503.402,03 519.131,87 527.515,26 505.105,06 509.085,26 592.502,52

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

ANALISIS PDRBKabupatenPaser MenurutLapanganUsaha Tahun2018

69


LAMPIRAN

Tabel 14. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 2017 (Juta Rupiah) Kategori

LAPANGAN USAHA

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

A

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIK

22.292,61 23.991,79 25.535,67 27.267,20 28.506,91 28.639,04 30.272,61

B

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

211.507,27 228.444,30 232.661,01 231.725,33 220.405,12 212.641,69 215.214,21

C

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

90.960,16 87.788,85 86.201,39 86.590,09 88.889,32 93.740,63 96.989,99

D

4. PENGADAAN LISTRIK, GAS

111,17

125,93

130,41

158,12

206,24

223,40

238,53

E

5. PENGADAAN AIR

161,86

166,12

176,53

184,56

189,29

201,72

219,98

F

6. KONTRUKSI

26.154,79 27.778,92 29.142,46 30.987,51 30.696,16 29.649,43 31.822,67

G

7. PERDAGANGAN Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

18.444,35 19.475,40 20.110,60 21.142,44 21.442,37 22.029,10 23.467,40

H

8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN

9.544,95 10.236,55 10.903,34 11.694,98 12.017,84 12.384,85 13.261,10

I

9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN M

2.513,93

2.757,40

2.849,54

3.010,52

3.243,58

3.463,69

3.781,31

J

10. INFORMASI & KOMUNIKASI

4.225,24

4.736,41

5.167,74

5.604,48

6.034,02

6.483,81

7.049,90

K

11. JASA KEUANGAN

4.801,37

5.399,64

6.175,39

6.324,32

6.454,21

6.572,29

6.532,01

L

12. REAL ESTATE

2.993,32

3.240,87

3.507,51

3.798,44

3.934,65

3.901,89

4.032,55

703,41

763,48

826,27

894,76

861,22

824,64

853,81

6.702,96

6.829,76

7.153,50

7.818,06

8.102,30

7.838,70

7.820,64

M,N

13. JASA PERUSAHAAN 14. ADMINSTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMINAN SOSIAL WAJIB

O P

15. JASA PENDIDIKAN

3.175,90

3.782,29

4.491,03

5.040,44

5.538,44

5.944,18

6.398,19

Q

16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSI

1.520,93

1.679,57

1.765,60

1.924,96

2.127,64

2.325,82

2.492,46

17. JASA LAINNYA

1.621,16

1.680,44

1.734,90

1.862,85

2.027,05

2.222,65

2.400,13

R,S,T,U

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

407.435,38 428.877,71 438.532,91 446.029,05 440.676,36 439.087,52 452.847,48

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

70

A NA L I S I S P D R B K a b u p a t e n P a s e r M e n u r u t L a p a n g a n U s a h a T a h u n 2 0 1 8


LAMPIRAN

Tabel 15. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah) KOMPONEN PENGELUARAN (1)

(2)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1.a. s/d 1.g.)

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

57.527,38

65.493,37

73.396,42

80.180,29

86.786,22

91.893,35

97.284,58

19.853,33

22.796,30

25.665,00

27.605,87

31.169,91

35.130,70

38.084,58

1.745,01

1.954,97

2.112,17

2.219,48

2.475,86

2.375,06

2.299,50

10.954,23

11.939,51

13.125,65

14.348,61

15.585,74

15.740,69

16.055,44

4.903,97

5.796,76

6.459,19

7.227,16

7.585,12

7.822,50

8.204,86

10.848,09

12.162,39

13.497,37

14.966,07

14.958,00

15.412,52

16.385,77

1.f. Restoran dan Hotel

6.160,62

7.240,84

8.646,23

9.670,67

10.743,94

10.981,21

11.630,86

1.g. Lainnya

3.062,11

3.602,59

3.890,81

4.142,44

4.267,66

4.430,66

4.623,57

1.182,16

1.301,07

1.766,36

2.090,68

2.460,19

2.439,03

2.629,57

15.108,73

17.342,81

20.281,62

23.523,17

25.949,72

24.038,34

20.862,79

1.a. Makanan dan Minuman, selain restoran 1.b. Pakaian 1.c. Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga 1.d. Kesehatan dan Pendidikan 1.e. Transportasi dan komunikasi

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 5 Perubahan Inventori 6 Ekspor Neto

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

111.083,54 124.671,83 129.083,65 139.830,35 7.001,92

8.232,43

9.842,94

12.344,42

145.766,48 144.794,38 155.808,23 5.771,87

1.922,89

1.757,93

280.876,82 286.360,52 284.760,88 269.546,35

238.370,58 243.997,27 314.159,43

472.780,55 503.402,03 519.131,87 527.515,26

505.105,06 509.085,26 592.502,52

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

ANALISIS PDRBKabupatenPaser MenurutLapanganUsaha Tahun2 018

71


LAMPIRAN

Tabel 16.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Pengeluaran Tahun 2011 - 2017 (Juta Rupiah)

KOMPONEN PENGELUARAN

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *

2017 **

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(1)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1.a. s/d

53.707,97

58.004,00

61.025,60

63.242,82

64.164,14

64.701,04

66.345,74

1.a. Makanan dan Minuman, selain restoran

18.552,91

19.865,41

20.577,41

21.140,98

21.932,53

22.509,23

23.470,91

1.660,98

1.800,18

1.856,52

1.898,78

2.073,19

1.934,34

1.843,64

10.197,84

10.744,13

11.146,02

11.408,75

11.698,54

11.622,81

11.611,12

4.407,66

4.893,82

5.150,31

5.358,70

5.351,64

5.496,12

5.559,18

10.489,47

11.469,17

12.221,84

12.927,12

12.301,93

12.346,14

12.778,07

1.f. Restoran dan Hotel

5.687,52

6.324,73

6.859,64

7.119,38

7.431,87

7.362,36

7.609,16

1.g. Lainnya

2.711,60

2.906,56

3.213,86

3.389,11

3.374,44

3.430,04

3.473,66

1.118,07

1.173,39

1.473,88

1.634,57

1.770,23

1.698,70

1.781,78

14.950,86

15.971,39

17.532,58

17.562,26

16.697,10

14.452,27

12.244,05

105.497,50

110.334,68

111.846,99

117.106,16

115.380,24

107.405,55

110.636,67

3.566,17

5.510,75

4.512,59

5.836,97

3.742,19

1.302,84

1.096,37

228.594,81

237.883,51

242.141,27

240.646,28

238.922,46

249.527,12

260.742,88

407.435,38

428.877,71

438.532,91

446.029,05

440.676,36

439.087,52

452.847,48

1.b. Pakaian 1.c. Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga 1.d. Kesehatan dan Pendidikan 1.e. Transportasi dan komunikasi

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 5 Perubahan Inventori 6 Ekspor Neto

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

72

A NA L I S I S P D R B K a b u p a t e n P a s e r M e n u r u t L a p a n g a n U s a h a T a h u n 2 0 1 8


LAMPIRAN

Tabel 17. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab/Kota se-Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2017 (Miliar Rupiah) Kutai

Kategori

LAPANGAN USAHA

Paser (3)

Mahakam

Kutai Barat Kartanegara Kutai Timur Berau (4)

(9)

Balikpapan Samarinda Bontang

A

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

B

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 32.146,29 12.873,33

C

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

D

4. PENGADAAN LISTRIK, GAS

9,88

5,38

66,67

10,47

11,12

6,06

0,44

77,91

75,97

16,18

E

5. PENGADAAN AIR

8,07

7,93

47,14

13,98

13,00

7,31

0,70

72,41

85,94

12,45

F

6. KONTRUKSI

965,16 2.839,15

11.120,17

2.248,19 1.286,26

848,02

128,12 13.427,21 11.921,24 2.886,70

1.527,61 1.722,60

5.282,41

1.891,66 1.784,78

698,08

96,41 7.471,83 8.935,48 1.468,94

1.188,11 2.008,89

123,39

79,42 10.853,80 3.957,81

701,32

2.157,07 1.584,43

(7)

Ulu

(2)

19.202,33

(6)

(8)

(1)

4.914,72 3.740,49

(5)

PPU

9.129,99 3.938,10 1.753,45 1.793,36

97.052,50 96.064,87 22.344,06 2.582,31 6.132,06

3.585,91 1.432,01 1.443,66

176,72

(10)

(11)

(12)

801,73 1.058,90

563,79

41,39 8.175,37

483,34

12,53 40.608,18 4.634,04 49.349,65

G

7. PERDAGANGAN Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

H

8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN

191,67

374,03

1.424,55

I

9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM

119,17

77,63

408,12

244,77

390,13

48,03

2,65 1.608,93 2.216,60

257,51

J

10. INFORMASI & KOMUNIKASI

267,08

245,24

968,16

287,94

299,45

96,21

4,03 2.792,66 2.011,99

401,22

K

11. JASA KEUANGAN

159,67

30,45

433,84

161,29

179,80

63,82

1,91 3.290,38 4.243,10

400,03

L

12. REAL ESTATE

130,79

136,57

790,61

318,88

314,86

96,26

3,69 1.801,34 1.456,21

234,35

23,73

15,51

45,67

80,05

34,87

1,57

0,73

504,99

231,20

465,19 1.274,31

2.413,00

1.121,05

391,68

330,45

28,48

990,86 3.832,89

743,14

3,73 1.351,05 2.383,94

513,59

M,N O

13. JASA PERUSAHAAN 14. ADMINSTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMINAN SOSIAL WAJIB

278,39

P

15. JASA PENDIDIKAN

515,80

401,63

1.711,72

1.119,27

828,77

270,42

Q

16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL

180,77

203,03

916,35

152,25

289,60

2,39

2,32

567,24

809,87

343,63

96,86

78,22

321,67

198,30

228,73

78,71

1,15

697,10 1.642,29

180,60

R,S,T,U 17. JASA LAINNYA

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

ANALISIS PDRBKabupatenP aser MenurutLapanganUsaha Tahun2018

73


LAMPIRAN

Tabel 18. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab/Kota se-Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha Tahun 2017 (Miliar Rupiah) Kutai

Kategori

LAPANGAN USAHA

Paser (3)

Mahakam

Kutai Barat Kartanegara Kutai Timur Berau (4)

(9)

Balikpapan Samarinda Bontang

A

1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

B

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 24.285,16 10.493,25

C

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

D

4. PENGADAAN LISTRIK, GAS

8,34

4,50

57,30

8,99

9,55

5,09

0,36

66,08

64,57

13,69

E

5. PENGADAAN AIR

6,17

6,76

38,88

11,64

10,74

5,63

0,57

54,34

70,67

9,23

F

6. KONTRUKSI

725,15 1.900,17

6.519,14

1.504,69 1.012,63

571,71

84,26 9.215,49 8.287,16 2.137,03

1.168,12 1.287,41

3.657,01

1.496,93 1.579,50

533,93

60,96 5.964,72 6.743,66 1.055,02

827,37 1.292,63

102,78

56,53 5.922,34 2.675,55

569,23

1.530,88 1.048,98

(7)

Ulu

(2)

11.539,66

(6)

(8)

(1)

3.773,89 2.447,62

(5)

PPU

5.383,82 2.468,32 1.323,60 1.218,50

86.272,31 72.295,89 16.663,93 2.184,07 3.914,89

2.289,92 1.026,51 1.034,59

126,53

(10)

(11)

(12)

684,55

697,86

368,36

35,26 5.991,79

441,27

9,80 43.665,80 3.289,61 36.125,00

G

7. PERDAGANGAN Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

H

8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN

144,80

284,19

1.027,75

I

9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM

85,37

52,97

268,66

191,26

240,45

28,49

1,75 1.101,87 1.511,34

173,66

J

10. INFORMASI & KOMUNIKASI

248,74

225,50

913,38

257,21

276,41

90,59

3,73 2.570,50 1.831,90

379,40

K

11. JASA KEUANGAN

113,27

22,29

315,89

139,28

124,09

44,12

0,82 2.389,74 3.011,96

301,28

L

12. REAL ESTATE

103,91

113,63

539,48

301,92

231,08

81,65

2,93 1.321,55 1.104,96

189,61

15,09

10,66

30,97

56,09

23,95

1,09

0,54

330,06

197,40

341,97

790,14

1.595,80

674,63

269,08

235,49

16,81

884,60 2.469,86

455,05

2,29 1.001,52 1.517,18

357,14

M,N O

13. JASA PERUSAHAAN 14. ADMINSTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMINAN SOSIAL WAJIB

200,14

P

15. JASA PENDIDIKAN

388,75

266,14

1.073,30

770,81

617,90

204,75

Q

16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL

129,92

128,30

675,84

114,93

231,90

1,64

1,49

385,00

548,74

232,56

61,92

50,79

222,98

133,16

163,17

52,68

0,77

491,88 1.022,94

123,37

R,S,T,U 17. JASA LAINNYA

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

74

A NA L I S I S P D R B K a b u p a t e n P a s e r M e n u r u t L a p a n g a n U s a h a T a h u n 2 0 1 8


LAMPIRAN

Tabel 19. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab/Kota se-Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku menurut Pengeluaran Tahun 2017 (Miliar Rupiah) Kutai KOMPONEN PENGELUARAN (1)

(2)

Paser (3)

Mahakam

Kutai Barat Kartanegara Kutai Timur (4)

(5)

(6)

Berau

PPU

Ulu

(7)

(8)

(9)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1.a. s/d 1.g.) 5.488,38 4.005,88 16.417,06 7.168,30 4.326,66 3.376,92 1.a. Makanan dan Minuman, selain restoran

2.588,16

1.b. Pakaian

122,66

1.c. Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga

2.074,77 6.971,94 3.377,43

(11)

(12)

523,65 23.197,10 27.048,63 5.238,15 295,14 6.845,70

91,68

865,86

646,95 3.057,91 1.331,35

929,24

414,08

72,70 3.884,71

3.834,35 1.251,87

1.d. Kesehatan dan Pendidikan

250,22

274,94

464,59

291,03

270,46

34,04 2.027,97

3.064,05

964,48

1.e. Transportasi dan komunikasi

899,50

582,98 2.561,49 1.029,14

402,25

808,87

70,07 5.006,77

5.220,43

340,59

1.f. Restoran dan Hotel

592,94

195,72 1.411,87

466,65

164,55

258,32

23,53 3.796,90

4.125,35

373,98

1.g. Lainnya

169,05

149,74 1.051,25

319,51

183,50

91,80

18,18 1.132,35

1.233,58

332,18

259,50

270,87

48,28

21,32

582,50

256,43

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

1.312,00 1.892,82 3.556,73 1.916,55 1.153,61

838,50

281,47 2.530,01 6.685,09

815,97

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto

8.081,04 9.121,85 45.642,76 18.842,71 7.037,36 2.689,12

5 Perubahan Inventori 6 Ekspor Neto

213,61

208,95

45,01

910,00

444,24

415,67

436,27

16,08

31,09

28.719,67 10.335,40 81.860,50 89.193,67 22.971,53 1.466,23

9,98

502,69

8.849,80 1.848,59

123,60

64,83

452,61

(10)

179,63

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT

80,77

2.232,49 1.441,71

Balikpapan Samarinda Bontang

445,31

721,06

126,45

599,00 36.029,00 22.969,27 6.424,55 6,17

245,54

904,80 24.285,45

293,75

45,40

367,39 46.007,13

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

ANALISIS PDRBKabupatenPaser MenurutLapanganUsaha Tahun2018

75


LAMPIRAN

Tabel 20. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab/Kota se-Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Pengeluaran Tahun 2017 (Miliar Rupiah) Kutai KOMPONEN PENGELUARAN Paser (2)

(1)

(3)

Mahakam

Kutai Barat Kartanegara Kutai Timur Berau (4)

(5)

(6)

(7)

PPU

Ulu

(8)

(9)

Balikpapan Samarinda Bontang (10)

(11)

(12)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1.a. s/d 1.g.) 3.818,38 2.722,95 11.773,95 4.862,12 2.920,48 2.409,48 356,19 16.093,82 19.493,61 3.623,98 1.a. Makanan dan Minuman, selain restoran 1.678,56 1.320,60 4.522,18 2.107,37 1.426,79 1.b. Pakaian

100,16

1.c. Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga

356,17

145,04

98,62

71,95

639,74

472,12 2.248,68

921,22

664,07

1.d. Kesehatan dan Pendidikan

160,50

194,36

726,23

334,82

1.e. Transportasi dan komunikasi

683,98

442,83 2.085,35

1.f. Restoran dan Hotel

416,02

1.g. Lainnya

139,42

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT

59,39

949,94

190,75 4.723,90 5.945,13 1.151,61 588,34

100,01

325,42

54,40 2.795,13 2.806,32

902,01

192,97

171,31

23,42 1.145,46 2.179,67

702,63

822,50

309,41

632,04

53,63 3.601,98 4.324,56

313,42

125,14 1.084,23

296,97

100,19

180,27

14,18 2.541,40 2.737,86

227,59

108,52

234,20

128,43

78,55

12,70

226,71

45,43 142,42 307,09 172,76 193,93

33,38

12,62 318,55 388,57 171,74

751,11

7,12

407,00

878,95

911,73

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 758,98 1.145,15 2.186,17 1.094,36 725,77 515,24 165,27 1.519,53 4.257,63 485,02 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 6.047,99 6.259,29 35.035,60 13.082,10 5.311,98 2.080,83 402,82 24.481,53 17.024,29 4.676,21 5 Perubahan Inventori

171,73

6 Ekspor Neto

22.288,93 8.840,78 69.180,21 66.891,67 17.080,81 1.439,37 648,88 33.368,87 (172,80) 34.138,52

76

22,69 180,21 355,54

8,85

23,63

2,86 173,08 178,54

A NA L I S I S P D R B K a b u p a t e n P a s e r M e n u r u t L a p a n g a n U s a h a T a h u n 2 0 1 8

32,82


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.