Laporan Ormawa 2024-Kelincahan dan Keberlanjutan Organisasi Kemahasiswaan
Subdit Pembinaan Karakter, Organisasi Kemahasiswaan, Olahraga dan Kesenian Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan IPB University 2024®
Sub-Directorate of Character Development, Student Organizations, Sports and Student Arts, Directorate of Student Affairs, IPB University 2024®
TimPenyusun
Editorial Team
Pengarah Director
Rektor IPB Rector of IPB
Prof. Dr. Arif Satria, SP., M.Si.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB
Vice Rector for Education and Student Affairs of IPB
Prof. drh. Deni Noviana, Ph.D., DAiCVIM.
Penanggung Jawab Person in Charge
Direktur Kemahasiswaan Director of Student Affairs
Dr. Ujang Suwarna, S.Hut., M.Sc.F.Trop.
Asisten Direktur Bidang Pembinaan Karakter, Organisasi Kemahasiswaan, Olahraga, dan Kesenian Mahasiswa
Assistant Director for Character Development, Student Organizations, Sports, and Student Arts
Muh. Faturokhman, S.Pt., M.Si.
Supervisor Bidang Pembinaan Karakter dan Organisasi Kemahasiswaan
Supervisor of Character Development and Student Organizations
Fathurrohman, S.Kom., M.Kom.
Supervisor Bidang Olahraga, dan Kesenian Mahasiswa
Supervisor of Student Sports and Arts
R.A. Abdul Qodir S, S.Sos., M.M.
Perancang Ilustrasi dan Tata Letak Illustration and Layout Designer
Ahmad Fakhrurrozi Ramdhani i.
i
DaftarIsi Table of Contents
Penjelasan Singkat Perjalanan Ormawa IPB 2021-2024
Rincian Ormawa IPB 2024
Penggunaan Dana dan Total Kegiatan Ormawa IPB 2024
Partisipasi
Bentuk Kelompok Kegiatan Ormawa
Skala Kegiatan Ormawa
Proporsi Kegiatan Skala Internasional
Implementasi Ormawa 2024 dalam Nilai-Nilai SDG’s
Tim Penyusun
Daftar Isi Editorial Team
Table of Contents
A Brief Overview of Ormawa IPB Journey from 2021 to 2024
Details of Ormawa at IPB in 2024
Use of Funds and Total Activities of Ormawa IPB 2024
Student Participation in Student Organization Activities
of Ormawa Activity Groups
Student Organization Activity Scale
Proportion of International Scale Activities
Implementation of Ormawa 2024 in SDG's Values
Student Organization Activity Risks 2024
Services to Ormawa Satisfaction
Ormawa's Satisfaction on Ditmawa's Support
Influence of Social Media Used on Increasing Participation
Student Organizations Achievements
Frekuensi Kolaborasi Ormawa dalam 1 Periode 22
Perkembangan Ormawa IPB
IPB Student Organization Evolvement
Ormawa merupakan singkatan dari Organisasi Mahasiswa yang merujuk pada organisasi atau lembaga yang dibentuk oleh mahasiswa multistratadilingkungankampus.Organisasiini biasanya berfungsi sebagai wadah pengembangan diri, pembinaan kemampuan manajerial, jiwa kepemimpinan, dan pengembangan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler bagi mahasiswa di dalam kampus. Sedangkan di luar kampus, ormawa berfungsi untuk mengharumkan nama IPB melalui kompetisi, konferensi, inovasi, serta membantumemberdayakanmasyarakatdengan dampaksosialyangnyata.Organisasimahasiswa di IPB telah berkembang seiring dengan perjalanansejakpendiriannyapadatahun1963.
Ormawa" is an abbreviation for "Organisasi Mahasiswa," which refers to organizations or institutions formed by multi-strata students within a university environment. These organizations typically serve as platforms for personal development, managerial skill-building, leadership training, and the development of cocurricular and extracurricular activities for students on campus. Outside the campus, Ormawaplaysaroleinenhancingthereputation of IPB through competitions, conferences, and innovations, and contributing to community empowerment with tangible social impacts. StudentorganizationsatIPBhaveevolvedinline with the institution's journey since its establishmentin1963.
Pada tahun 2024, jumlah ormawa di IPB Universitymengalamikenaikandaritahun2023 yaitu dari 169 ormawa menjadi 173 ormawa. Jumlah ini juga jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2022 dan 2021 dengantotalormawa 114. Jarakjumlahyangjauh ini karena terdapat SK Rektor No.84 Tahun 2023 tentang organisasi mahasiswa daerah (OMDA) sepakat dimasukkan ke dalam kategori ormawa baruturunditahun 2023
The number of Ormawa at IPB University increased from 169 in 2023 to 173 in 2024. This number is also significantly higher compared to 2022 and 2021, where the total number of Ormawawas 114.Thislargeincreaseisduetothe Rector’s Decree No. 84 of 2023, which included regionalstudentorganizations (OMDA) underthe newOrmawacategoryestablishedin2023
IPB memiliki ormawa yang beragam jenis dan fungsinya. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan organisasi yang terdiri dari mahasiswa yang terpilih untuk mewakili dan mengatur urusan mahasiswa di suatu perguruan tinggi atau universitas dalam tingkatan atau cakupan tertentu. Untuk cakupan seluruh IPB dinaungi oleh Badan Pengurus Keluarga Mahasiswa (BPKM) sedangkan, pada cakupan fakultas/sekolahdinaungiolehBEMwilayah.
Dewan Eksekutif Mahasiswa (DPM) merupakan organisasi yang mewakili dan mengatur mahasiswa di tingkat fakultas atau jurusan di suatu perguruan tinggi atau universitas yang memiliki fungsi - fungsi legislasi. Himpunan profesi(Himpro)merupakanorganisasikeilmuan darisuatudepartemen.UnitKegiatanMahasiswa (UKM) merupakan organisasi yang mewadahi mahasiswa mengembangkan bakat dan minatnyadibidangtertentu.
Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) merupakan kumpulan organisasi mahasiswa dengan karakteristik atau fokus yang serupa, biasanya berdasarkan bidang studi, minat, atau profesi tertentu. Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) merupakan ormawa yang berfungsi menyatukan mahasiswa dari satu daerah yang aaaaa
IPB has a diverse range of Ormawa, each with different types and functions. The Student Executive Board (BEM) consists of elected students who represent and manage student affairs at a university or higher education institution within a certain scope. The entire IPB, this is overseen by the Student Family ManagementBoard(BPKM),whileatthefaculty/ schoollevel,itismanagedbytheregionalBEM.
TheStudentRepresentativeCouncil(DPM) is an organization that represents and governs students at the faculty or department level in a university, with legislative functions. The Professional Association (Himpro) is a scientific organization within a department/study program. The Student Activity Unit (UKM) is an organization that provides a platform for students to develop their talents and interests in specificfields.
The Association of Similar Student Organizations (IOMS) is a collective of student organizationswithsimilarcharacteristicsorfocus, typically based on study fields, interests, or professions. The Regional Student Organization (OMDA) is an organization that unites students fromthesameregion.
Rincian Ormawa IPB 2024
1.2
Details of Ormawa at IPB in 2024
sama. Komunitas merupakan organisasi dengan tujuan sama dan umumnya terbentuk dari keresahan terhadap suatu masalah.
Jika dirincikan, jumlah ormawa tertinggi tahun 2024 berada pada cluster wilayah. Cluster ini meliputi DPM, BEM, dan Himpro dari setiap fakultas, sekolah, serta program studi. Keberagaman ormawa ini menciptakan kegiatan yang bermacam-macam sesuai minat dan bidang keilmuan masing-masing sehingga menjadi wadah para mahasiswa untuk mengembangkan diri, membawa dampak sosial nyata kepada masyarakat, serta meningkatkan reputasi IPB.
Communities are organizations that operate with a common goal, often formed in response to concerns about a specific issue
The highest number of Ormawa in 2024 is found in the regional cluster. This cluster includes the DPM, BEM, and Himpro from each faculty/school and department/study program The diversity of these Ormawa creates various activities that align with the interests and academic fields of each, providing a platform for students to develop themselves, make a tangible social impact, and enhance IPB's reputation
Sebaran Ormawa 2024 Distribution of Student Organizations in 2024
IOMS
Ormawa Pusat Central Student Executives
Ormawa
Wilayah
Penggunaan Dana dan Total Kegiatan Ormawa IPB 2024
Dana bantuan BPPTN (Bantuan Pendanaan
Perguruan Tinggi Negeri ) adalah dana subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara untuk penyelenggaraan dan pengelolaan Pendidikan Tinggi. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum, telah memberikan kepastian hukum mengenai bentuk dan mekanisme pendanaan IPB sebagai PTN Badan Hukum. Dana BPPTN dibagi menjadi dua yaitu
Dana Hibah Kompetitif atau dana subsidi yang diperebutkan dan Dana Hibah Non Kompetitif ataudanahibahyangsengajadialokasikanuntuk ormawa secara proporsional. Ormawa yang berhak menerima dana hibah kompetitif yaitu ormawa yang tidak mendapatkan dana hibah ormawa non kompetitif, memiliki program tambahan yang mendukung SIMKATMAWA, PPK Ormawa, IKU, mengadakan kegiatan hosting nasional/internasional. Sedangkan ormawa yang berhak menerima dana non kompetitif yaitu ormawa yang termasuk dalam surat keputusan rektor.
Penggunaan Dana BPPTN
IOMS Association of Similar Student Organizations
BPPTN(FundingAssistanceforPublicUniversities) assistance funds are subsidy funds provided by the government to all Legal Entity Public Universities (PTNBH) which are sourced from the state revenue and expenditure budget for the implementation and management of Higher Education. Government Regulation (PP) Number 26 of 2015 concerning Forms and Mechanisms of Funding for Legal Entity Public Universities, has provided legal certainty regarding the form and mechanism of funding for IPB as a PTNBH. BPPTN funds are divided into two, namely Competitive Grant Funds or subsidy funds that are contested and Non-Competitive Grant Funds or grant funds that are deliberately allocated to ormawaproportionally.Ormawathatareentitled to receive competitive grant funds, namely ormawa that do not receive non-competitive ormawa grant funds, have additional programs that support SIMKATMAWA, PPK Ormawa, IKU, holding national/international hosting activities. Meanwhile, ormawa that are entitled to receive non-competitive funds are ormawa that are includedintherector'sdecree.
Use of BPPTN Funds
Rp213,460,543
Rp876,261,940
Rp13,203,000 Rp,-
Rp1,334,444,413
Pada tahun 2024, penggunaan dana BPPTN terbanyakditempatiolehOrmawawilayahyaitu
sebesar Rp876,261,940. Hal ini telah disesuaikan
dengan jumlah ormawa di klaster tersebut yang
menempati jumlah tertinggi yaitu di angka 67
ormawa. Ormawa wilayah melibatkan banyak
pihak yaitu DPM, BEM, dan Himpunan dari setiap
fakultas, sekolah, serta program studi. Jika
dipersentasekan, maka penggunaan dana BPPTN
dari klaster ormawa wilayah tadi menempati
persentase tertinggi yaitu 65,7%disusul oleh UKM 17,3%, pusat 16%, dan komunitas 2,1%.
In 2024, the largest use of BPPTN funds are conducting from regional Ormawa (IDR 876,261,940). This large use is due to the number of ormawa in the cluster which has the highest number (67 ormawa). Regional executives involve many parties, namely DPM, BEM, and Himpro from each faculty/school and department/study program If calculated as a percentage, the use of BPPTN funds from the regional Ormawa cluster occupies the highest percentage, at 65.7%, followed by UKM at 17.3%, the center at 16%, and the community at 2.1%.
IOMS
Selain menggunakan dana BPPTN, ormawa IPB juga memiliki inisiatif tinggi untuk mencari pendanaanlainmelaluisponsor,hibah,ataudana usaha. Ormawa yang telah berhasil menggunakan dana non BPPTN tertinggi yaitu ormawa wilayah dengan total dana Rp6,848,910,390.Haliniterjadikarenabanyaknya ormawadidalamklasteriniyangterdiridariDPM, BEM, dan Himpunan dari setiap fakultas, sekolah, sertaprodi.Jumlahdanayangbanyakinimenjadi investasi untuk menciptakan ormawa dan mahasiswayangberdayasaingtinggi.
Dari klaster ormawa wilayah sebagai pengguna dananonBPPTNtertinggi,dapatdiketahuibahwa penyumbang terbanyaknya terdapat 3 ormawa yaitu Himpunan Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (HIMAFARIN), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM), dan Himpunan MahasiswaSilvikultur(TreeGrowerCommunity).
Jumlah dana non BPPTN yang ormawa tersebut gunakan secara berturut-turut Rp723,314,000; Rp683,824,592;danRp579,743,200.
Student Organizations with the Highest Use of Non-BPPTN Funds
Komunitas Communities
UKM Student Activity Units
Apart from using BPPTN funds, IPB student organizations also have high initiative in seeking other funding through sponsorships, grants or business funds Organizations that have successfullyusedthehighestnon-BPPTNfunds are regional organizations with total funds of IDR 6,848,910,390. This happens because the numerous ormawa in this cluster, consisting of DPM,BEM, and Himpro from each faculty, school, and study program. This large amount of funds becomes an investment to create ormawa and students whoare highly competitive
From the regional ormawa cluster as the highest user of non-BPPTN funds, it can be seen that the largest contributors were 3 ormawa, namely the Fisheries Resource Utilization Student Association(HIMAFARIN),theStudentExecutive Board of the Faculty of Economics and Management (BEM FEM), and the Silviculture Student Association (Tree Grower Community). The amounts of non-BPPTN funds that these organizations used were IDR 723,314,000, IDR 683,824,592 and IDR579,743,200, res
Overall Use of Funds Penggunaan Dana Keseluruhan
O
verall Use of Funds
Rp11,386,415,538
OrmawaPusat Central Student Executives
Ormawa Wilayah Regional Student Executives
UKM Student Activity Units
Komunitas Communities
OMDA Regional Student Organizations
IOMS Association of Similar Student Organization
Maka dapat diketahui bahwa persentase penggunaandanaNon-BPPTNtertinggiadapada ormawa wilayah sebesar 68,1%. Selanjutnya disusul oleh UKM 20,2%, komunitas 4%, pusat 3,6%,danOMDA3,5%.
Dapat disimpulkan bahwa pengguna dana terbanyak baik dari BPPTN maupun Non-BPPTN yaitu ormawa wilayah dengan total dana Rp11,386,415,538. Selain itu pengguna dana terendah yaitu Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) dengan total Rp52,907,604 yang hanyaberasaldaridananonBPPTNsaja.
Dapat disimpulkan juga bahwa persentase penggunaan dana ormawa wilayah sebagai ormawa pengguna dana terbanyak yaitu sebesar 67,8% diikuti oleh UKM 19,9%, pusat 5,1%, komunitas3,6%danOMDA3,1%.
So it can be seen that the highest percentage of useof Non-BPPTN fundsisinregionalormawaat 68.1%. Next followed by UKM 20.2%, community 4%,central 3.6%, andOMDA 3.5%
It can be concluded that the largest users of funds from both BPPTN and non-BPPTN are regional ormawa with total funds of IDR 11,386,415,538. Apart from that, thelowestusers was the Association of Similar Student Organizations (IOMS) with a total of IDR 52,907,604(onlycamefromnon-BPPTNfunds).
It can also be concluded that the percentage of funds used by regional executives as the largest user of funds is 67.8%, followed by UKM 19.9%, central 5.1%,community 3.6% andOMDA 3.1%.
Pada tahun 2024, klaster ormawa wilayah menjadi pelaksana kegiatan terbanyak yaitu sebanyak 2238 kegiatan, mencangkup 67% dari total 3316 kegiatan yang diadakan oleh seluruh ormawa di IPB. Data ini menunjukan bahwa di ormawa wilayah memiliki variasi aktivitas yang sangat beragam dari DPM, BEM, dan Himpunan sesuai dengan kebutuhan fakultas, sekolah, maupun program studi. Kegiatan dari ormawa wilayah menyumbang keunikan masing-masing untuk menciptakan mahasiswa yang berkualitas danberdayasaing.
In 2024, the regional ormawa cluster are the organizer of the most activities, conducting 2238 activities, covering 67% of the total 3316 activities held by all ormawa in IPB. This data shows that regional student organizations have a very diverse variety of activities from DPM, BEM, and Himpro according to the needs of faculty/ school and department/study program.. Each activity of a regional student organization contributes its own uniqueness to creating high qualityandcompetitivestudents.
Relationship of Use of Funds and Total Activities of Ormawa 2024
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa terdapat hubungan penggunaan dana dengan jumlah kegiatan tetapi cukup lemah. Ada sedikit kenaikan penggunaan dana seiring bertambahnya jumlah kegiatan. Namun, jumlah kegiatan bukan faktor utama yang menentukan besarnya dana yang digunakan. Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi besarnya dana yang digunakan seperti skala kegiatan, kompleksitas kegiatan, dan juga pengadaan fasilitasormawa.
Based on the graph above, it can be seen that there is a relationship between the use of funds and the number of activities, but it is quite weak.There is a slight increase in the use of funds as the number of activities increases. However, the number of activities is not the main factor that determines the amount of funds used. Other factors that influence the amount of funds used are the scale of activities, complexity of activities, and also the provision of facilities.
Ormawa dengan Total Partisipan Kegiatan Tertinggi
Grafik di atas menjelaskan bagaimana tingkat partisipasi Mahasiswa dalam menghadiri dalam kegiatan ormawa IPB berdasarkan banyak sedikit nya jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ormawa baik pusat, wilayah, UKM, komunitas, IOMS, dan OMDA. Dapat diketahui bahwa ormawa wilayah menjadi klaster yang memiliki jumlah peserta dalam kegiatan-kegiatannya dalamjumlahterbanyakyaitu337.696peserta.
Total peserta yang banyak ini tidak terlepas dari partisipasi mahasiswa IPB di tiap tingkatannya djfn
This graph above explains the level of student participation in attending IPB student organization activities based on the number of participants who take part in student organization activities at the central, regional, UKM, community, IOMS, and OMDA levels. It can beseenthatregionalormawaistheclusterthat has the highest number of participants in its activities,namely337,696 participants
Thislargetotalnumberofparticipantscannotbe separated from the participation of IPB student
seperti BEM dan DPM dalam fakultas atau sekolahnya serta himpunan dalam departemen atau program studinya. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa IPB memiliki antusias yang tinggi dalam mengikut kegiatan yang diadakan olehormawawilayah.
Jikadigalilebihdalam,ternyataormawawilayah yang menyumbang peserta terbanyak dalam kegiatannya yaitu Organisasi Mahasiswa Eksekutif PKU, Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (HIMASIERA), dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia (BEM FEMA). Secara berturut turut, ormawa tersebut menyumbangpesertakegiatansebanyak99.700, 56.686,dan26.570.
at each level, such as BEM and DPM with their faculty/school as well as Himpro with their department or study program. This shows that mahasiswa IPB has high enthusiasm in participating in activities held by regional organizations.
If we dig deeper, it turns out that regional organizations that contribute the most participants to their activities are the PKU Executive Student Organization, the Association of Students Interested in Communication Sciences and Community Development (HIMASIERA),andtheStudentExecutiveBoardof the Faculty of Human Ecology (BEM FEMA). Consecutively, these organizations contributed 99,700,56,686and26,570participants.
The forms of activities organized by ormawa vary greatly as presented in the data above. The activities held are related to developing student competencies, both hard skills and soft skills, in various fields such as community service, entrepreneurship, leadership, talent, competition and competency. Apart from that, these activities alsohelpstudentsexpandtheirnetworks.
Spesialisasi Kelompok Kegiatan
Activity Group Specializations
Pengabdian Masyarakat
13 12 10 35
Setiap ormawa memiliki spesialisasi program yang secara tidak langsung menunjukan arah ormawa berjalan. Data diatas menunjukan ormawa yang melakukan program kerja terbanyak pada setiap spesialisasi program. Contohnya spesialisasi program kompetisi diselenggarakan terbanyak oleh Organisasi Mahasiswa Eksekutif PKU IPB dengan total 35 kegiatan. Spesialisasi program ini menunjukan bahwa ormawa IPB berdampak untuk setiap pangsapasarsesuaitujuanormawa.
23 31
Each ormawa has a special program that indirectly shows the direction the ormawa is going The data above shows that the organizations that carry out the most work programs in each program specialization For example, the most specialized competition programsareorganizedbythePKU IPBStudent ExecutiveBoard withatotalof 35 activities. The specialization of this program shows that IPB organizationshaveanimpactoneverymarket shareaccordingtotheorganization'sgoals.
Student Organization Activity Scale Skala Kegiatan Ormawa
Gambar 3 Kegiatan Kemah
Riset Pramuka Penegak
Nasional IV (KEMRINAS)
Tahun 2024 berskala
nasional yang dilaksanakan
oleh UKM Pramuka IPB
Figure 3 Activities of the 2024 National Enforcer Scout Research Camp IV (KEMRINAS) on a national scale carried out by IPB Scout UKM
Gambar 4 Delegasi UKM
IGAF LC IPB dalam mengikuti forum Internasional 3rd Asia
International Water Week 2024 di Beijing, China.
Figure 5 Delegation of IGAF LC IPB UKM participating in the 3rd Asia International Water Week 2024 international forum in Beijing, China.
Kegiatan pada skala ini menunjukkan tingkat profesionalisme dari ormawa sehingga meningkatkan citra organisasi di mata publik. Ormawa wilayah, UKM, dan IOMS merupakan ormawa yang berhasil mengadakan kegiatan skalainternasional.JumlahSumberdayaManusia (SDM) ormawa memberikan pengaruh signifikan terhadap capaian ormawa, salah satunya adalah terlaksananya program kerja. Terdapat tiga cluster ormawa, yaitu OMDA, Komunitas, dan Pusat, yang tidak memiliki kegiatan berskala internasional.
Sementara itu, IOMS, sebagai klaster ormawa dengan karakteristik tersendiri, selalu memiliki kegiatan berskala internasional, sehingga dikecualikan. Dengan mengecualikan IOMS, diketahui bahwa terdapat hubungan linear positif antara jumlah pengurus ormawa dan jumlah kegiatan berskala internasional berdasarkanklasterdengankoefisien0.965.
Activities on this scale show the level of professionalism of the ormawa so as to improve the image of the organization in the eyes of the public. Regional organizations, UKM, and IOMS are organizations that have successfully held international scale activities. The number of ormawa human resources has a significant influenceonormawaachievements,oneofwhich is the implementation of programs. There are three ormawa clusters, namely OMDA, Community, and Central Student Executives, whichdonothaveinternational-scaleactivities.
Meanwhile, IOMS, as an ormawa cluster with its own characteristics, always has internationalscaleactivities,soitisexcludedinthisanalysis.By excluding IOMS, there is enough evidence that there is a positive linear relationship between the number of ormawa administrators by cluster and the number of international activitiesbyclusterwithacoefficientof0.965.
Pengurus Ormawa Berdasarkan Klaster
Ormawa Management Based on Clusters
Ormawa dengan persentase pengurus terbanyak terdapat pada cluster ormawa wilayah yaitu sebanyak 54,8%.
The Ormawa with the highest percentage of administrators is in the regional Ormawa cluster, namely 54 8%
Program ormawa tidak dapat lepas dari peran pengurus di dalamnya. Persentase ini tercapai karenaormawadiwilayahmasihterbagimenjadi BEM, DPM, dan Himpro dari setiap fakultasfakultas di IPB sehingga jumlah pengurusnya aaaaaaaaaaaaaaa
Ormawaprogramscannotbeseparatedfromthe role of administrators in them. This percentage wasachievedbecauseormawaintheregionwere still divided into BEM, DPM, and Himpro from each faculty in IPB so that the number of
menjadi yang terbanyak. Jumlah pengurus ormawa memberikan pengaruh terhadap capaian ormawa yaitu dalam indikator jumlah programterlaksanadanjumlahpeserta.Jumlah pengurus yang memadai memungkinkan pembagian tugas yang lebih efektif, sehingga setiap program kerja dapat dijalankan dengan baik sesuai rencana. Sebaliknya, jika jumlah pengurus terlalu sedikit, beban kerja yang diemban akan lebih berat dan berpotensi menghambatpelaksanaanprogram.
administrators was the largest. The number of ormawaadministratorshasaninfluenceonthe achievementsoftheormawa, bytheindicators of the number of programs implemented and the number of participants. An adequate number of administrators allows for a more effective division of tasks, so that each work program can be carried out well. On the other hand, if the number of administrators is too small, the workload will be heavier and could potentiallyhamperprogramimplementation.
Seluruh kegiatan yang diadakan oleh ormawa IPB baik program kerja maupun kegiatan lainnya sebagian besar merujuk pada poin SDGs ke-4 yaitu pendidikan berkualitas.
All activities held by IPB organizations, both work programs and other activities, mostly refer to SDGs point number 4, namely quality education.
Penerapan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) dalam program-program ormawa sangat penting karena ormawa memainkan peran strategis dalam mendukung pencapaian tujuantujuan pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat,
The application of Sustainable Development Goals (SDGs) values in student organizations' programs is very important because organizations play a strategic role in supporting the achievement of sustainable development goals through education, research, community service and
Implementation of Ormawa 2024 in SDG's Values
HalinisesuaidengansalahsatupilarTriDharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran. Dengan kata lain, ormawa IPB mendukung institusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program-programnya untuk menghasilkan sumberdaya yang berkualitasunggul.
Risiko Kegiatan Ormawa 2024
Ormawa Pusat Risiko Central Student Executives
Thisisinaccordancewithoneofthepillarsofthe Tri Dharma of Higher Education, which are education and teaching. In other words, IPB's student organizations support institutions in making the nation's life smarter through their programstoproducesuperiorqualityresources
Student Organization Activity Risks 2024
Wilayah Regional Student Executives
Cakupan kegiatan ormawa yang cukup luas, memerlukan pengelolaan dan pengawasan kegiatan yang terstruktur. Kegiatan kemahasiswaan seringkali melibatkan berbagai unsur, baik dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta mitra internal maupun eksternal. Sejak 2022, Ormawa IPB telah mengimplementasikan proses manajemen risiko mulai dari identifikasi risiko, penilaian risiko,mitigasirisikosampaievaluasi.
Rata-rata tingkat risiko per cluster ormawa menunjukkan bahwa risiko kegiatan sudah diidentifikasi dan diukur melalui asesmen mandiri oleh Ormawa. Hal ini merupakan langkahawalpentingdalamprosesimplementasi manajemen risiko meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kesadaran atas pentingnya penyusunan strategi pengendalian risiko dalam kegiatan kemahasiswaan berdasarkan prioritas dantingkatrisiko.
The scope of organizational activities is quite broad, requiring structured management and supervision of activities. Student activities often involve various elements, including lecturers, education staff, students, and internal and external partners. Since 2022, Ormawa IPB has implemented a risk management process starting from risk identification, risk assessment,riskmitigationtoevaluation.
The average risk level per Ormawa cluster shows that activity risks have been identified and measured through independent assessments by Ormawa. This is an important first step in the process of implementing risk management to increase critical thinking skills and awareness of the importance of developing riskcontrolstrategiesinstudentactivitiesbased onprioritiesandrisklevels.
2.5
BAB III CHAPTER III
Kelincahan dan Keberlanjutan
Organisasi Kemahasiswaan
Student Organization in Collaborations Agility and Sustainability of Student Organization
Ormawa dalam Kolaborasi
Ormawa dalam
Kolaborasi
Studnet Organization in Collaboration
Sebagian besar Ormawa sudah cukup terbuka terhadap kolaborasi eksternal, meskipun ada ruang untuk meningkatkan intensitas guna mencapai dampak yang lebih luas.
Most Ormawa are already quite open to external collaboration, although there is still room to increase the intensity to achieve a wider impact
Kolaborasi dengan pihak eksternal menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan
Ormawa dalam membangun jejaring dan memperluas dampak kegiatan yang dilakukan. Data frekuensi kolaborasi dengan pihak eksternal menunjukkan bahwa mayoritas Ormawaaktifmenjalinkerjasama,dengan37,6% melakukannya lebih dari 5 kali dalam satu periode dan 26,6% lebih dari lima kali. Fakta tersebut dapat menjadi inspirasi bagi Ormawa lain untuk menjadikankolaborasisebagaistrategi utamadalampengembanganorganisasi.
Collaboration with external parties is an important indicator to measure the success of Ormawa in building networks and expanding the impact of activities carried out Data on the frequencyofcollaborationwithexternalparties shows that the majority of Ormawa actively collaborate, with 37.6% doing so more than 5 times in one period and 26.6% more than five times. This fact can be an inspiration for other
Ormawa to make collaboration as key strategy in organizationaldevelopment
31 Private Companies Perusahaan/Swasta 24 Governments Pemerintahan
Student Organizations Collaborators
Kerja sama yang dilakukan oleh Ormawa IPB menunjukan strategi dalam memperluas dampak dengan melibatkan beberapa pihak luar yang mendukung pengembangan program Ormawa.
Collaboration conducted by IPB Student Organizations (Ormawa) shows a strategy in expanding impact by involving several external parties that support their program development
8 Consultants Konsultan 23 Non-Government Organization Lembaga Swadaya Masyarakat
9 Communities Komunitas
24 Other Academic Institutions
Institusi Akademik Lain
36 Student Organizations Ormawa
Kerja sama yang dilakukan oleh Ormawa IPB menunjukanstrategidalammemperluasdampak dengan melibatkan beberapa pihak luar. Data menunjukkan bahwa kolaborator terbesar Ormawa IPB adalah dengan sesama organisasi mahasiswa yaitu sebesar 23,2%. Hal tersebut mencerminkan kemudahan dan relevansi kerja sama antarmahasiswa dalam mencapai tujuan bersama.Disisilain,kolaborasidengankonsultan menjadiyangterkecildenganpersentasesebesar 5,2% saja, kemungkinan hal tersebut terjadi karena kebutuhan terhadap jasa konsultan yang lebih spesifik dan tidak selalu relevan dengan program Ormawa. Menariknya, sektor swasta (20%)danpemerintah(15,5%)jugamenjadimitra strategis yang cukup dominan. Data tersebut menunjukkan upaya Ormawa untuk memperluas dampak melalui kerja sama dengan pihak eksternal yang mendukung pengembanganprogrammereka.
Collaboration conducted by IPB Student Organizations (Ormawa) shows a strategy in expanding impact by involving several external parties The data shows that the largest collaboratorofOrmawaIPB is withfellow student organizations at 23.2%.This reflects the ease and relevance of cooperation between students in achieving common goals On the other hand, collaboration with consultants is the smallest with a percentage of only 5.2%, possibly due to the need for consultant services that are more specific and not always relevant to Ormawa programs Interestingly, the private sector (20%) and government (15.5%) are also the dominant strategic partners This data shows Ormawa's efforts to expand their impact through collaborationwithexternalpartiesthatsupport theirprogramdevelopment.
Impacts of Collaboration of Student Organizations with External Dampak Kolaborasi Ormawa dengan Eksternal
Diperoleh cukup bukti bahwa jumlah kolaborasi dengan pihak eksternal memiliki pengaruh positif terhadap dampak yang dirasakan oleh Ormawa.
Dampak
Kolaborasi
Ormawa
Impacts of Student
Organization
Collaborations
Kolaborasi dengan pihak eksternal tidak hanya memperluas jaringan, tetapi juga berpotensi memberikan dampak besar bagi perkembangan Ormawa IPB. Dampak kolaborasi Ormawa IPB dengan pihak eksternal mayoritas dirasakan sangat besar dengan persentase 65,2%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kerja sama dapat memberikan manfaat, baik dalam pengembangan program maupun peningkatan kapasitas organisasi. Besarnya dampak kemungkinandisebabkanolehkolaborasidengan pihak eksternal membuka akses ke sumber daya, pengalaman, dan jaringan yang lebih luas. Di sisi lain, hanya sebesar 1,8% responden menilai dampaknya kecil yang mungkin disebabkan oleh pelaksanaankolaborasiyangkurangoptimalatau kurang relevan dengan kebutuhan Ormawa tertentu. Diperoleh cukup bukti bahwa jumlah kolaborasi dengan pihak eksternal memiliki pengaruh positif terhadap dampak yang dirasakan oleh Ormawa. Setiap peningkatan jumlah kolaborasi akan meningkatkan dampak bagi Ormawa sebesar 41,9%. Namun masih ada ajjd
There is enough evidence that the number of collaborations with external parties has a positive influence on the impact felt by Ormawa.
Besar Big CukupBesar Big Enough SangatBesar Very Big Kecil Small
Collaboration with external parties not only expands the network, but also has the potential to have a major impact on the development of Ormawa IPB. The impact of Ormawa IPB's collaboration with external parties is mostly felt to be very large with a percentage of 65.2%. This shows that collaboration can provide benefits, bothinprogramdevelopmentandorganizational capacitybuilding.Themagnitudeoftheimpactis likely due to the fact that collaboration with external parties opens access to resources, experience, and a wider network. On the other hand, only 1.8% of respondents consider the impact to be small, which may be due to the implementationofcollaborationthatislessthan optimal or less relevant to the needs of a particular Ormawa. There is enough evidence thatthenumberofcollaborationswithexternal parties has a positive influence on the impact felt by Ormawa. Each increase in the number of collaborations will increase the impact for Ormawa by 41,9%. However, there are still other factors that can affect the impact felt by Ormawa
faktor lain yang dapat memengaruhi dampak yangdirasakan oleh Ormawa. Secarakeseluruhan, data tersebut menegaskan bahwa kolaborasi yang dirancang dengan baik dapat memberikan dampak signifikanbagikemajuan Ormawa.
Ormawa Overall, the data confirms that welldesigned collaboration can have a strategic and significantimpactontheprogressofOrmawa
Peningkatan Wawasan dan Keahlian setelah Kolaborasi
Increased Insight and Expertise after Collaboration
Program kolaborasi memberikan dampak positif bagi sebagian besar peserta, meskipun masih terdapat segelintir individu yang belum merasakan manfaatnya.
Peningkatan
Wawasan dan
Keahlian
Increased Insight
and Expertise
Kolaborasi dengan pihak eksternal pada Ormawa IPB memiliki potensi besar untuk mengembangkan wawasan dan keahlian peserta. Berdasarkan data tersebut, mayoritas responden
sebesar 72,0% menyatakan bahwa kolaborasi yang dilakukan sangat meningkatkan wawasan dan keahlian mereka Meskipun begitu terdapat
sebesar 1.86% responden yang menyatakan bahwakolaborasitidakmemberikanpeningkatan sama sekali. Hal tersebut menunjukkan bahwa program kolaborasi memberikan dampak positif bagi sebagian besar peserta, meskipun masih terdapat segelintir individu yang belum merasakan manfaatnya. Peningkatan responden
menunjukkan potensi program kolaborasi eksternal dalam mendorong wawasan dan keahlian, sehingga optimalisasi dapat memastikanmanfaatmerata.
Collaboration programs has had a positive impact on most participants, although there are still a handful of individuals who have not felt the benefits
Bertambah Improved CukupBertambah Quite Improved
SangatBertambah Greatly Improved TidakBertambah Not Improved
Collaboration with external parties in Ormawa IPB has great potential to develop participants insights and expertise Based on the data, the majority of respondents (72.0%) stated that the collaboration greatly improved their insights and skills Nevertheless, there were 1.86% of respondents who stated that the collaboration did not provide any improvement at all This shows that the collaboration program has had a positive impact on most participants, although there are still a handful of individuals who have not felt the benefits. Theincreaseinthisgroupof respondents shows the great potential of collaboration programs with external parties in encouragingthegrowthofinsightsandexpertise, so that future optimization of the program can ensure more equitable benefits for all participants.
BAB IV CHAPTER IV
Refleksi Kepuasan &
Capaian Ormawa
Reflection of Student Organization’s Satisfaction and Achievements
Kelincahan dan Keberlanjutan
Organisasi Kemahasiswaan
Agility and Sustainability of Student Organization
frekuensi komunikasi, kemudahan untuk menyampaikan kebutuhan, dan kecepatan respon Ditmawa. Berdasarkan analisis pengaruh multivariat, ditemukan cukup bukti bahwa setiap peningkatan kemudahan komunikasi meningkatkan kepuasan sebesar 75%n. Di sisi lain, tidak didapatkan cukup bukti bahwa dana BPPTN dapat meningkatkan/menurunkan kepuasanOrmawaterhadappelayananDitmawa.
of communication, the ease of conveying needs, and the speed of Ditmawa's response. Based on multivariate effect analysis, there is sufficient evidence that every increase in ease of communication increases Ormawa satisfaction forDitmawaservicesby75%. On the other hand, there is not enough evidence that BPPTN funds can increase/decrease Ormawa's satisfaction for theservicesprovidedbyDitmawa.
Kepuasan Ormawa Terhadap Dukungan Ditmawa
Ormawa's Satisfaction on Ditmawa's Support
Ormawa wilayah mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi diantara semua kategori, sedangkan Ormawa pusat dan IOMS sangat rendah.
Ormawa wilayah mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi diantara semua kategori, dengan mayoritas memberikan nilai yang menunjukkan kepuasan kategori cukup puas. Sementara ormawa pusat dan IOMS menunjukkan tingkat kepuasan yang sangat rendah, dengan banyak responden merasa tidak puas. Beberapa kritik yang cukup sering disampaikan Ormawa adalah terkait sistem administrasi dimana keluhan terkait proses administrasi yang dianggap kurang efisien, rumit, memakan waktu, serta responkurangcepat.Sebaliknya,daribanyaknya kepuasan yang dirasakan, mayoritas ormawa merasakan manfaatnya dari dukungan pendanaandanpendampingan.
Regional organizations had the highest level of satisfaction among all categories, Meanwhile, the central organization and IOMS showed a very low satisfaction.
Regional organizations had the highest level of satisfaction among all categories, with the majority giving scores indicating moderate satisfaction. Meanwhile, the central organization and IOMS showed a very low level of satisfaction, withmanyrespondentsfeelingdissatisfied.Some ofthecriticismsthatarequiteoftenmentioned by the ormawa are related to the administrative system where complaints are related to administrative processes that are considered less efficient, complicated, timeconsuming,andlessrapidresponse.Incontrast, of the many satisfactions felt, the majority of ormawa felt the benefits of funding support andmentoring.
Pengaruh Media Sosial terhadap Peningkatan Partisipasi
Influence of Social Media Used on Increasing Participation
Setiap peningkatan jumlah media sosial yang digunakan berkontribusi pada peningkatan partisipasi kegiatan Ormawa sebesar 0.27 satuan.
SOSIAL
MEDIA
MEDIA
SOCIAL
social media used contributes to an increase in participation in Ormawa activities by 0.27 units
Mediapublikasimemainkanperanpentingdalam penyebaran informasi dan peningkatan partisipasi dalam kegiatan Ormawa. Salah satu bentuk media publikasi yang paling banyak digunakan adalah media sosial dengan persentase 98.8% Ormawa di IPB menggunakannya untuk menyampaikan informasi tentang kegiatan mereka. Seluruh Ormawa di IPB dipastikan menggunakan Instagramsebagaisalahsatumediasosialuntuk menyampaikan informasi. Berdasarkan analisis bootstrapping,ditemukanbuktiyangsignifikan bahwa jumlah media sosial yang digunakan memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan partisipasi kegiatan Ormawa. Setiap peningkatan jumlah media sosial yang digunakan berkontribusi pada peningkatan partisipasikegiatanOrmawasebesar0.27satuan.
Publication media is vital for disseminating information, raisingawareness, andencouraging participation in Ormawa activities It helps connect the organization with its audience and fosters engagement effectively. One of the most widely used forms of publication media is social media with apercentageof 98.8% ofOrmawaat IPB using it to convey information about their activities All Ormawa at IPB certainly use Instagram as one of the social media to convey information. Based on bootstrapping analysis, significant evidence was found that the number of social media used has a positive influence on increasing participation in Ormawa activities. Each increaseinthenumberofsocial mediaused contributes to an increase in participation in Ormawaactivitiesby 0.27 units
Ditmawa memiliki peran krusial dalam mendukung capaian kegiatan Ormawa yang
Ditmawa has a crucial role in supporting the achievements of Ormawa activities which are
peserta kegiatan. Capaian Ormawa dipengaruhi oleh faktor internal (jumlah SDM) dan faktor eksternal (dukungan dana, kemudahan komunikasi dengan Ditmawa, serta kepuasan Ormawa terhadap Ditmawa). Sementara itu, jumlah total peserta kegiatan mencerminkan tingkat partisipasi dan daya tarik program kerja Ormawa yang menjadi indikator kesuksesan dalam melibatkan anggota dan menyukseskan kegiatanyangdilaksanakan.
Berdasarkanhasilanalisispengaruhmultivariat, ditemukan bahwa dana yang terdiri dari dukungan dana (BPPTN dan non-BPPTN) memiliki pengaruh signifikan terhadap capaian Ormawa, dengan koefisien hubungan sebesar 28,3%. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan dana dapat meningkatkan capaian program kerja Ormawa. Selain itu, jumlah SDM juga menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap capaian Ormawa. Setiap peningkatan satu jumlah SDM dapat meningkatkan capaian Ormawa sebesar 42,1%. Sehingga dana dan SDM Ormawa menjadi salah satu faktor keberhasilan Ormawadalammelaksanakanprogramkerjadan meningkatkanpartisipasikegiatan
Sebaliknya, kemudahan komunikasi antara
Ormawa dan Ditmawa serta kepuasan Ormawa terhadap pelayanan, pembinaan, dan pendampingandariDitmawatidakmenunjukkan pengaruh signifikan terhadap capaian Ormawa. Halinimengindikasikanbahwameskipunadanya kemudahankomunikasisertakepuasanterhadap pelayanan, pembinaan, dan pendampingan, faktor tersebut belum cukup untuk memengaruhi keberhasilan capaian kegiatan secaralangsung.
Ormawa's achievements are influenced by internal factors (number of human resources) and external factors (funds, ease of communication with Ditmawa, and Ormawa's satisfaction with Ditmawa). Meanwhile, the total number of participants reflects the level of participation and attractiveness of Ormawa's workprogram,whichisanindicatorofsuccessin involving members and the success of the activitiescarriedout.
Based on the results of multivariate effect analysis, it was found that funds support (BPPTN and non-BPPTN) have a significant influence on Ormawa achievements, with a relationshipcoefficientof28,3%.Thisshowsthat anyincreaseinfunds,bothfromBPPTNandnonBPPTN sources, can increase the achievement of Ormawaworkprograms.Inaddition,thenumber of human resources from Ormawa also shows a significant influence on Ormawa achievements. Every one increase in the number of human resources will increase the achievement of Ormawaby42,1%.So that the funds and human resources itself are one of the key factors for the success of Ormawa in implementing work programsandincreasingactivityparticipation.
In contrast, the ease of communication between Ormawa and Ditmawa and Ormawa's satisfaction with Ditmawa's services, coaching, and mentoring did not show a significant influence on Ormawa's achievements. This indicatesthatdespitetheeaseofcommunication and satisfaction with services, coaching, and mentoring, these factors are not enough to directly influence the success of activity achievements.
Gebyar
Nusantara
Badan Pengurus Keluarga Mahasiswa IPB
IPB Student Family Executive Board
KelompokActivityKegiatan Groups
Festival Festival Minat Bakat Talent Interest
Gebyar Nusantara IPB 2024 adalah festival kebudayaan terbesar di IPB University yang melibatkanOrganisasiMahasiswaDaerah(OMDA) dan pelaku budaya untuk mempromosikan serta melestarikankekayaanbudayaIndonesia.Festival ini menampilkan kesenian, adat istiadat, bahasa, kuliner, dan potensi daerah lainnya melalui berbagai kegiatan seperti Festival Budaya, Karnaval, dan Kuliner Nusantara. Tujuan acara ini adalah untuk mengembangkan minat seni budaya, mempererat solidaritas antar OMDA, serta meningkatkan apresiasi terhadap keragaman budaya Indonesia. Gebyar Nusantara jugamendukungSDG’spoin4(QualityEducation) dan poin 17 (Partnership to Achieve the Goal) dengan mengedukasi masyarakat serta mendorongkolaborasiantarmahasiswa.
Gebyar NusantaraIPB 2024 isthelargestcultural festival at IPB University involving Regional Student Organizations (OMDA) and cultural actors to promote and preserve Indonesias rich culture The festival features arts, customs, languages, culinary, andotherregionalpotentials through various activities such as Cultural Festival, Carnival, and Nusantara Culinary The purpose of this event is to develop interest in cultural arts, strengthen solidarity between OMDA, and increase appreciation for Indonesia's culturaldiversity Gebyar Nusantaraalsosupports
SDG's point 4 (Quality Education) and point 17 (Partnership to Achieve the Goal) by educating the public and encouraging collaboration betweenstudents
Central Student Executive Board Flagship Work Program
Actuarial Collaboration Tour– Company Outreach &Exploration
Actuarial Science Student Association (ASSA)
KelompokActivityKegiatan Groups
Kompetensi Competency
Collaboration Tour – Company Outreach and Exploration (ACT CORE) adalah kunjungan mahasiswa Program Studi Aktuaria IPB ke perusahaan di bidang Aktuaria dan Matematika, dengan kegiatan berupa presentasi dan tanya jawab mengenai dunia kerja. Tujuan acara ini adalah untuk memberikan wawasan tentang peluang karir, proses rekrutmen, dan dinamika dunia kerja di perusahaan. Manfaatnya termasuk pemahaman lebih dalam mengenai penerapan ilmu aktuaria, persiapan keterampilan dan sertifikasi, serta informasi tentang peluang pekerjaan. Kegiatan ini mendukung SDGs poin 4 (Quality Education) dan poin 8 (Decent Work and Economic Growth) dengan mempersiapkan mahasiswauntukberkarirdiduniakerja.
Collaboration Tour - Company Outreach and Exploration(ACTCORE)isavisitbystudentsofIPB ActuarialStudyProgramtocompaniesinthefield of Actuarial and Mathematics, with activities in the form of presentations and questions and answers about the world of work. The purpose of this event is to provide insight into career opportunities, recruitment processes, and the dynamics of the world of work in the company. Benefits include a deeper understanding of the application of actuarial science, preparation for skills and certification, and information about job opportunities. This activity supports SDGs point 4 (QualityEducation)andpoint8(DecentWorkand Economic Growth) by preparing students for a careerintheworldofwork.
Minat Bakat Talent Interest
Ekspedisi
50 Tahun Lawalata IPB
Lawalata IPB
KelompokActivityKegiatan Groups
Pengabdian Masyarakat Community Service
Ekspedisi50TahunLawalatamenelitimasyarakat
adat sebagai solusi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui pelestarian sumber daya,kearifanlokal,danhukumadat.Kegiatanini
Kompetensi Competency
melibatkan masyarakat adat Kalimantan Utara, Kepulauan Mentawai, dan Pulau Buru, bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI untuk memahami pola hidup, budaya, serta adaptasi mereka. Hasilnya mencakup data kehidupan masyarakat adat dan mendukung berbagai SDGs, termasukpoin1(NoPoverty),poin6(CleanWater and Sanitation), poin 10 (Reduced Inequality), poin 13 (Climate Action), poin 14 (Life Below Water), poin 15 (Life on Land), dan poin 17 (PartnershipforTheGoals).
The50thAnniversaryLawalataExpeditionstudies indigenouscommunitiesasasolutionforclimate change adaptation and mitigation through resource conservation, local wisdom, and customary law. This activity involves indigenous communities from North Kalimantan, the Mentawai Islands, and Buru Island, in collaborationwiththeMinistryofSocialAffairsof the Republic of Indonesia, to understand their lifestyles, culture, and adaptation strategies. The results include data that support various SDGs, such as point 1 (No Poverty), point 6 (Clean Water and Sanitation), point 10 (Reduced Inequality), point 13 (Climate Action), point 14 (Life Below Water), point 15 (Life on Land), dan point 17 (PartnershipforTheGoals).
3rd SSRS Academy
KelompokActivityKegiatan Groups
Kompetensi Competency
3rdSSRSAcademyadalahprogramyangdiinisiasi oleh IPB SSRS Association untuk meningkatkan keberagaman dan kualitas tim riset dengan melibatkanmahasiswadariberbagaijurusandan latar belakang. Program ini bertujuan menciptakan tim riset yang inklusif, kreatif, dan inovatif, serta mengidentifikasi dan mengembangkan bakat riset mahasiswa. Dampaknya, peserta diharapkan dapat memperdalam pemahaman tentang riset dan menginterpretasikan hasil penelitian dengan baik. Kegiatan ini mendukung SDGs poin 4 (QualityEducation)denganmemberikandampak positif mengenai hasil penelitian bagi kualitas pendidikan masyarakat, dunia akademik, dan tantanganglobal.
3rd SSRS Academy is a program initiated by IPB SSRS Association to improve the diversity and quality of research teams by involving students from various majors and backgrounds. The program aims to create inclusive, creative, and innovativeresearchteams,aswellasidentifyand develop students' research talents. As a result, participants are expected to deepen their understandingofresearchandinterpretresearch results well. This activity supports SDGs point 4 (QualityEducation)byprovidingapositiveimpact on research results for the quality of public education, the academic world, and global challenges.
Riset Research
Program Kerja Unggulan Komunitas Community Flagship Work Program
Parahyangan 2024
Pamaung
KelompokActivityKegiatan Groups
Kompetensi Competency
PARAHYANGAN (PAMAUNG SARASA PRIANGAN)
Kepemimpinan Leadership
PARAHYANGAN (PAMAUNG SARASA PRIANGAN)
2024 adalah rangkaian kegiatan IPB Goes to School (IGTS) yang bertujuan memperkenalkan IPB University kepada siswa SMA/SMK/MA di Bandung Raya. Kegiatan ini mencakup sosialisasi kampus, Try Out, talkshow, serta acara sosial seperti Kanyaah, yang memberikan santunan kepada anak yatim piatu. Selain itu, Pamaung X Gama Urban juga mempererat hubungan antar mahasiswa dan menciptakan peluang untuk berbagi pengalaman. Program ini mendukung SDGspoin4(QualityEducation)denganmemberi informasi pendidikan serta poin 3 (Good Health and Well-Being) melalui kegiatan sosial yang bermanfaatuntukmembantusesama.
2024isaseriesofeventsintheIPBGoestoSchool (IGTS) program aimed at introducing IPB University to high school students (SMA/SMK/MA) intheBandungRayaarea.Theseactivitiesinclude campus socialization, Try Out, talkshows, and social events such as Kanyaah, which provides donations to orphaned children. In addition, Pamaung X Gama Urban also strengthens the bondbetweenstudentsandcreatesopportunities to share experiences. This program supports SDGs goal 4 (Quality Education) by providing educational information, as well as goal 3 (Good Health and Well-Being) through social activities thatbenefitandassistothers.
Youth Action Act 2 : FOLU Net Sink 2030
International Forestry Students' Association
(IFSA) Local Committee (LC) IPB
KelompokActivityKegiatan Groups
Kompetensi Competency
Kegiatan"YouthActionAct2:FoluNetSink2030"
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mitigasi perubahan iklim melalui pemanfaatan hutan secara bijaksana.
Kompetisi Competition
Kegiataninimeliputitalkshow,seminar,pelatihan esai dan poster, serta kompetisi dengan dua cabang lomba. Tujuannya adalah membangun relasi antar mahasiswa kehutanan, mengembangkan ide kreatif untuk mengurangi perubahan iklim, dan mendorong prestasi mahasiswa.KegiataninimendukungSDGspoin4 (Quality Education), poin 13 (Climate Action), dan poin 15 (Life on Land) dengan mengedukasi lingkungan, kampanye mitigasi iklim, dan konservasihutan.
"Youth Action Act 2: Folu Net Sink 2030" aims to raise public awareness about climate change mitigation through wise forest utilization. This activity includes talk shows, seminars, essay and poster training, and competitions with two branches of competition. The aim is to build relationships between forestry students, develop creative ideas to reduce climate change, and encourage student achievement. This activity supports SDGs point 4 (Quality Education), point 13(ClimateAction),andpoint15(LifeonLand)by educating the environment, climate mitigation campaigns,andforestconservation.
Kelincahan dan Keberlanjutan Organisasi Kemahasiswaan Agility and Sustainability of Student Organization
Ormawa IPB 2024 IPB Student Organizations of 2024
Ketua
Nomor
Nama Ormawa
ORGANISASI KEMAHASISWAAN TINGKAT IPB
Nama
Muhammad Rifki Kongres Keluarga Mahasiswa 1. 1.
NIM
E34190055 Firmansyah
Akmal Nurisnanto Komite Pengawas Keluarga Mahasiswa 2. 2.
H2401211154 Dewatmoko
Gunawan Aji Prasetyo Badan Pengurus Keluarga Mahasiswa 3. 3.
Deli Wakano, S.Pd., Forum Mahasiswa Pascasarjana 4. 4.
D1401201043
P0602221015 M.Si.
Aturmonanda Sahputra Komite Audit Mahasiswa 5. 5.
H3401211064 Manik
Aldi Ferdiansyah Organisasi Mahasiswa Pengawal Ideologi Bangsa 6. 6.
ORGANISASI KEMAHASISWAAN TINGKAT FAKULTAS ATAU SEKOLAH
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian 1. 7.
Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian 2. 8.
Muhamad Ghozi
Maulana
Sachio Muhammad Hakim IPB
Muhammad Miftahul Himpunan Mahasiswa Agronomi dan Hortikultura 3. 9.