http://konipayakumbuh.blogspot.com
EDISI #2
Payakumbuh MENUJU PORPROV XIII 2014
KONI PAYAKUMBUH TARGETKAN PAPAN ATAS PORPROV 2014 PROFIL Ismail Fahmi, S.Sos
W A L I K O T A P A YA K U M B U H - R I Z A F A L E P I
PAYAKUMBUH
BISA !
“Tidak akan membeli kemenangan, tidak pula menangisi kekalahan.” Prinsip ini yang ditanamkan oleh Walikota Payakumbuh Riza Falepi yang peduli dan sangat perhatian dengan prestasi olahraga di kota berkategori sedang ini. Payakumbuh, bahkan di awal pemerintahan Walikota Riza Falepi dan Wakil Walikota Suwandel Mukhtar bahkan langsung melonjakkan prestasi olahraga, di arena Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Sumbar di Limapuluh Kota, dari raihan urutan ke-10 di Porprov XI dengan 14 emas, 24 perak, dan 40 perunggu menjadi urutan ke-9 di Porprov XII. Medali yang terkumpul di Limapuluh Kota, 22 emas, 24 perak dan 30 perunggu.
S
ungguh, Kota Payakumbuh kini menjadi perhatian dunia olahraga prestasi Sumatera Barat. Banyak potensi prestasi yang bangkit dan siap meraup medali di Porprov XIII di Dharmasraya. Alek olahraga 16-26 Desember 2014 akan jadi ajang pembuktian 26 cabang olahraga yang ikut serta dari 29 cabang yang dipertandingkan di Porprov XIII. Pembuktian pembinaan yang serius di masing-masing cabang itu berhasil. Saat ini, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Payakumbuh telah bekerja di level tertinggi. Mengkoordinasikan, merapikan koordinasi dengan cabang olahraga, melakukan evaluasi terhadap kontingen yang akan diberangkatkan bersamasama dengan pemerintah kota dan penggiat olahraga di Payakumbuh. Walikota Riza Falepi terus memantau perkembangan atlet dari cabang-cabang olahraga ini. Kesiapan berlaga sampai gizi atlet terus dipantau. Sebab itu, Walikota Payakumbuh Riza Falepi menggagas pembentukan Tim Pembina Porprov. Tim ini bekerja melakukan monitoring,
evaluasi, dan memutuskan hasil pertimbangan kontingen Porprov XIII. Selaku Walikota penggemar futsal, Riza Falepi menggagas berbagai pembangunan stadion olahraga terbaik. Sehingga bisa dipakai untuk pertandingan dan pembinaan olahraga di Payakumbuh. Jika, nanti hadir stadion bertaraf nasional maka akan memperkuat kedudukan Kota Payakumbuh, sesuai dengan tekad Sumbar hendak menjadi tuan rumah PON 2024 nantinya. Walikota Riza Falepi, sangat berharap agar kontingen Kota Payakumbuh ke Porprov XIII di Dharmasraya tetap kuat dan berjaya. Kemenangan Payakumbuh yang posisi peringkat yang terus menanjak tahun ke tahun, sangat diharapkan meningkat pula di 2014 ini. ”Selamat berjuang. Mari samasama kita harumkan nama Kota Payakumbuh yang terus membangun dan mensejahterakan masyarakat ini. Prestasi olahraga adalah simbol kejayaan di suatu daerah. Mari kita berjuang, bersama!” pungkas Riza Falepi. (Dodi Syahputra)
KETUA DPRD KOTA PAYAKUMBUH - YB Dt PARMATO ALAM
OPTIMALKAN HASIL, MASYARAKAT RINDUKAN
PAYAKUMBUH BERPRESTASI
Optimalisasi hasil capaian di multi iven olahraga prestasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumbar di Dharmasraya 16-26 Desember mendatang, adalah impian masyarakat Kota Payakumbuh. Setidaknya, Ketua DPRD Kota Payakumbuh YB Dt Parmato Alam mengatakan bahwa prestasi olahraga di olahraga prestasi perlu terus meningkat.
”
Kita apresiasi seluruh cabang olahraga prestasi yang kini kian menggiatkan persiapan. Kita ucapkan terima kasih kepada Pemko Payakumbuh, KONI, pembina, dan penggiat olahraga di Payakumbuh seluruhnya. Mari sama-sama kita berjuang untuk kejayaan Kota Payakumbuh di level Sumatera Barat ini,” ujar YB Dt Parmato Alam. Pembinaan yang dilakukan oleh KONI dan cabangcabang olahraga kita akui telah begitu optimal. Setiap saat kita perhatikan perkembangan prestasi KETUA KONI PAYAKUMBUH - DEDRIZAL
Dukungan MasyarakatJadi
olahraga di Payakumbuh terus meningkat. Secara dukungan anggaran telah dioptimalkan oleh DPRD, didukung oleh pemerintah kota, dan para sponsor dan penggiat olahraga. ”Di Kabupaten Dharmasraya, akhir tahun ini, akan jadi pembuktian bagi pembinaan olahraga yang telah dilakukan. 26 cabang olahraga yang diutus oleh Kota Payakumbuh akan diuji mampu menaikkan harkat olahraga prestasi kota ini. Kita sama-sama menanti!” pungkas YB Dt Parmato Alam. (Rino, Meddi, Jeffrey)
Cemeti
Tak pelak, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia, Dedrizal ikut bersemangat. Sebab, ungkapnya, setiap hari masyarakat Payakumbuh terus membicarakan prestasi olahraga dan olahraga prestasi. Ini cemeti. Menurut Dedrizal, bahwa Kontingen Payakumbuh menuju Porprov XIII tahun 2014 di Dharmasraya akan berjuang habis-habisan demi nama baik Kota Payakumbuh, sebenarnya baru tantangan awal.
”
Sebab, ukuran tantangan prestasi olahraga terletak di banyak iven. Multi iven di Porprov XIII ini adalah satu bagian dari iven lain yang menanti setiap insane olahraga; atlet, pelatih, penggiat, dan pembina olahraga. Sebab itu, tebasan hasil yang akan diraih para atlet di medan laga Porprov XIII nanti, harus lebih optimal dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujar pria yang matang di urusan sosial kemasyarakatan ini. Tugas KONI selaku lembaga yang mengkoordinasi pembinaan olahraga dan tempat cabangcabang olahraga berpayung, terus dimaksimalkan. Database atlet, prestasi, dan peluang prestasi yang lebih tinggi di tingkat provinsi dan nasional kini terus didebut guna menjadikan Payakumbuh sebagai kota pencetak atlet-atlet berkualitas nasional. Barangkali, ini harapan bersama.
Dedrizal setuju jika dilakukan pembinaan yang kokoh dan terdukung dengan anggaran yang memadai, maka prestasi olahraga selain jadi kebanggaan, juga akan menjadi trigger atau pemacu semangat sehat jasmani warga. Warga kota yang sehat, maka pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosialnya akan baik pula. KONI Kota Payakumbuh terus berupaya membangun kepercayaan masyarakat akan olahraga prestasi. Beragam program dari bidangbidang yang ada diluncurkan dan dipergunakan bagi kelancaran tugas pembinaan olahraga prestasi secara keseluruhan. ”Secara umum dinyatakan, bahwa KONI memiliki tugas pokok merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan dan peningkatan prestasi Atlet, kinerja Wasit, Pelatih dan Manajer, guna
mewujudkan prestasi keolahragaan, serta turut memperkokoh persatuan dan kesatuan dan ketahanan nasional dalam rangka mengangkat harkat serta martabat Indonesia,” kata Dedrizal. Sejalan dengan ini, prestasi kata Dedrizal adalah capaian. Pembinaan adalah proses. Atlet adalah potensi. Maka, memadupadankan ini menjadi milik Payakumbuh, tentu dengan sinergisitas seluruh komponen yang ada. Tidak bisa hanya KONI, juga pemerintah dan masyarakat. Dedrizal berharap agar di arena Porprov XIII 16-26 Desember tahun 2014 ini prestasi atlet yang sudah dibina dan dilatih dengan maksimal oleh pembina dan penggiat olahraga semakin tinggi. Harapan yang sudah diiringi dengan perbuatan dan program ini hendaknya berhasil guna. Insya Allah.***
http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH 03
Payakumbuh
Menuju Porprov XIII/2014 RIZA FALEPI, HARAMKAN ATLET IMPOR
Kontingen Kota Payakumbuh menuju Porprov Sumatera Barat XIII/2014, di Dharmasraya, 16-26 Desember mendatang, akan berjumlah 463 atlet, pelatih dan ofisial. Kontingen Kota Batiah ini akan mengikuti 26 dari 29 cabang olahraga yang dipertandingkan.
P
ayakumbuh absen dalam cabang gulat, panahan dan birdge. Termasuk tiga cabang eksibisi, biliar, sepatu roda dan marching band. Seluruh atlet yang diboyong ke Dharmasraya, tak satupun atlet impor dari daerah lain. Walikota Riza, haramkan atlet yang bukan binaan cabor daerah sendiri. Wakil Ketua KONI Payakumbuh Ostimardi dan Kadisparpora Syahnadel Khairi, dihubungi terpisah, Minggu (12/10), membenarkan, jika atlet yang didaftarkan ke panitia Porprov Dharmasraya, di antaranya ada atlet impor. “Walikota Payakumbuh Riza Falepi, jauh hari sudah menegaskan, Payakumbuh datang dengat atlet binaan sendiri,� tegasnya mengutip walikota. Dikatakan, Payakumbuh tidak akan membeli kemenangan dan juga tidak pula menangisi kekalahan. Prinsip ini yang ditanamkan oleh Walikota Payakumbuh Riza Falepi yang kepada seluruh pengurus KONI dan semua cabor yang terdaftar di KONI. Membeli atlet, sama saja membohongi publik, dan tindakan tak terpuji dalam dunia olahraga, sebut kedua pembina olahraga Payakumbuh tersebut. Dalam dua Porprov terakhir, Payakumbuh masih terpaut di papan tengah dalam perolehan medali. Pada Porprov XI/2010, Payakumbuh menyebet 14 emas, 24 perak, dan 40 perunggu menjadi urutan ke10. Kemudian, pada Porprov XII/2012, Payakumbuh sukses
memperbanyak torehan medali, dengan 22 emas, 24 perak dan 30 perunggu, berada di urutan kesembilan. Menurut Ostimardi dan Syahnadel, total 463 atlet, pelatih dan ofisial itu, akan didaftarkan ke Dharmasraya, Selasa (14/10). Semua persyaratan untuk itu, sudah terpenuhi. Mereka berasal dari caborcabor atletik, binagara, bola basket, bola voli, bulutangkis, balap sepeda, balap motor, dayung, catur, judo, karate, kempo, menembak, renang, senam, sepabola, futsal, sepak takraw, silat, tinju, tarung derajat, taekwondo, terbang layang, tenis, tenis meja, panjat tebing dan wushu. Dikatakan, pembentukan atlet, pelatih dan ofisial itu sudah melalui seleksi yang ketat. Ditetapkan Disparpora bersama KONI, setelah mendapat masukan dari tim pembina dan monitoring yang dibentuk pemko. Ke-26 cabor yang dikirim, diyakini punya peluang merebut medali. Payakumbuh punya target, memperbaiki peringkat dan meraup medali sebanyakbanyaknya. (Jentra & Dodi)
04 http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH
Seleksi Atlet Potensial Medali Dimulai Tim Pembina Porprov Sumbar XIII mengadakan rapat pertama, Jumat (29/8) di Ruang Rapat Balaikota Payakumbuh di Bukik Sibaluik. Kriteria atlet yang akan dikirimkan ke ajang Porprov Sumbar XIII di Dharmasraya mulai disusun dan diusulkan oleh Tim Pembina yang bekerja memonitoring, mengevaluasi, hingga memutuskan keberangkatan atlet da kontingen di ajang multi event level Sumbar ini.
�
Walikota selaku Pembina Tim Pembina berharap agar atlet yang dikirimkan ke ajang Porprov betul-betul yang memiliki potensi untuk meraih medali. Maka, prasyarat utama tentu atlet yang punya pengalaman di ajang iven yang tak terpaut beda dengan Porprov,� ujar Ketua Tim Pembina Porprov XIII, Benny Warlis yang juga Sekda Kota Payakumbuh itu. Rapat seluruh Tim Pembina bersama Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dan KONI Kota Payakumbuh ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pembina, didampingi Ketua
KONI Payakumbuh Dedrizal, Kadinas Parpora Payakumbuh Syahnadel Khairi, serta anggota Tim Pembina lainnya. Tim Pembina menargetkan seleksi atlet-atlet ini, berdasarkan kriteria yang ditetapkan tim. Sebab, selain kemampuan daerah membawa kontingen Porprov ini terbatas, juga diperkirakan keseluruhan kontingen hanya bisa dimaksimalisasi sampai 500 orang saja. Nah, dalam rapat bermeja bundar itu kemudian disampaikan oleh Ketua KONI Payakumbuh Dedrizal bahwa kondisinya kini 26 cabang
olahraga tentu sudah punnya daftar atlet yang akan diusulkan untuk mengikuti Porprov XIII. Menjadi tantangan tersendiri bagi cabang olahraga untuk berprestasi maksimal. Prestasi Kota Payakumbuh di urutan ke-9 dengan raihan 22 medali emas, 30 medali perak, dan 41 medali perunggu. Kata Wakil Ketua I KONI Payakumbuh Ostimardi yang juga anggota Tim Pembina Porprov XIII, bahwa ada persoalanpersoalan internal cabang olahraga dan atlet-atlet potensial medali yang segera harus diselesaikan bersama. Sebab itu, Tim Pembina harus bekerja serius dan cepat, tanggap. Kadinas Parpora Syahnadel Khairi bersama Sekretaris Dafrul Pasi kembali menegaskan bahwa pimpinan daerah sangat inginkan agar atlet yang dibawa betul-betul yang potensial medali. Tim Pembina harus yang selektif memilih dengan kriteria yang tepat.(bule)
http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH 05
KONI Payakumbuh Targetkan Papan Atas Porprov 2014 Dapat Alokasi Dana Rp 2 Miliar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Payakumbuh mendapat dana hibah dari pemerintah setempat sebesar Rp2 miliar pada anggaran berjalan tahun ini.
K
etua KONI Payakumbuh, Yunir Yalri di Payakumbuh seperti dilansir antarasumbar.com, Kamis (11/4) mengatakan, dana Rp2 miliar itu, sebesar Rp1,2 miliar di antaranya dialokasikan untuk Dharmasraya. Menurut Yunir, Pemko Payakumbuh bertekad menduduki papan atas dalam klasemen umum perolehan medali pada Porprov XIII, karena itu persiapan telah dilakukan mulai tahun ini. “Dana hibah yang diberikan Pemko Payakumbuh tahun ini juga lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah Rp1,6 miliar,” kata Yunir. Menurutnya, selain dana pembinaan bagi 28 cabang olahraga, dana tersebut sebesar Rp800 juta dialokasikan untuk mengikuti berbagai iven mulai tingkat provinsi sampai ke nasional. “Dana operasional untuk KONI Payakumbuh juga dialokasikan sekitar Rp300 juta, termasuk
di dalamnya sisa anggaran tahun sebelumnya. “Perhatian Pemko yang cukup tinggi ini harus mendorong semangat seluruh cabang olahraga untuk meningkatkan prestasi ke depan,” harapnya. Dana hibah dari Pemko kepada KONI itu, dikatakan Yunir, sudah dapat dicairkan bagi 28 cabang olahraga, sebesar 50 persen dari alokasi dana yang diberikan kepada cabor dengan syarat permintaan atau rencana kegiatan cabor itu harus diberikan saat mencairkan dana. Selain itu, keabsahan kepengurusan cabor dan tidak kadaluarsa atau sudah habis masa berlakunya juga menjadi syarat utama. “KONI tidak akan mentolerir, kepengurusan cabor yang tak sah,” tegas Yunir. Bola voli, bola basket, taekwondo, tinju, sepak takraw, tenis, tenis meja, balap sepeda, senam, dan terbang layang. (011)
06 http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH
Petinju andalan Pertina Kota Payakumbuh menerima bonus sebesar Rp2 juta, dari Pemko Payakumbuh, atas prestasinya merebut emas dalam Kejuaraan Tinju Amatir Elite Bupati Dharmasraya Cup I/2014. Penyerahan bonus tersebut dilakukan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Drs. Syahnadel Khairi, dalam acara di kantor Disparpora setempat, Senin (15/9).
Abdul Halim
Peraih Emas
Terima Bonus dari Pemko Payakumbuh
P
enyerahan bonus terhadap atlet berprestasi itu, ikut disaksikan pelatih tinju Pertina Supratman dan Aseng, serta Sekretaris Kabid Olahraga dan Pemuda Fardinal dan Kasi Olahraga An Denitral. “Bonus ini, bentuk kepedulian Pemko terhadap atlet terbaik yang mampu mengharumkan nama Payakumbuh dalam event olahraga daerah, kejurnas dan regional,� kata Kadisparpora Syahnadel, usai menterahkan bantuan. Menurut Syahnadel, setiap tahun Pemko menyediakan bonus terhadap atlet berprestasi dari seluruh cabang olahraga yang menjadi anggota KONI. Nilai bonus yang diberikan bervariasi, tergantung dari event yang diikuti.
Bonus terbesar, diberikan terhadap atlet pendulang medali pada Porprov Sumatera Barat, jelasnya. Abdul Halim yang menerima bonus, adalah pemegang medali emas pada kejuaraan tinju amatir Bupati Dharmasraya Cup I/2014, yang berlangsung di Pulau Punjuang, 10-13 September 2014. Abdul Halim turun di kelas 69 Kg, dan merupakan petinju andalan Payakumbuh pada Porprov Sumatera Barat XIII/2014, Desember mendatang. Menurut pelatih tinju Payakumbuh Supratman, Abdul Halim diprediksi akan mampu mendulang emas pada Porprov XIII nanti, dan diharapkan mampu lolos menju PON di Jawa Barat, 2016 mendatang.
http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH 07
Koni dan
Disparpora Turunkan Tim Pembina Kekuatan kontingen Kota Payakumbuh menuju Porprov Sumatera Barat
K
unjungan Tim Pembina Porprov yang dibentuk berdasarkan Keputusan Walikota Payakumbuh itu kelokasi latihan semua cabor, tidak hanya melihat atlet berlatih menuju Porprov. Tapi, juga memantau kondisi cabor yang sebenarnya, mulai dari managemen organisasi, prestasi atlet sampai kepada peralatan yang dimiliki. Selain meningkatkan hubungan silaturahim antara
menambahkan, tim pembina juga akan memantau cabor-cabor yang melepas atletnya memperkuat kontingen daerah lain pada Porprov di Dharmasraya nanti. Sebaliknya, juga ingin mendapatkan informasi terhadap cabor yang merekrut atlet impor. Sementara, terhadap atlet potensi Payakumbuh yang dilepas cabor ke daerah lain, ini yang akan dipantau tim pembina. “Apa alasan cabor bersangkutan
pembina olahraga dengan pengurus, pelatih dan atlet cabor bersangkutan. “Kita ingin tahu kondisi cabor yang sebenarnya, sehingga ke depan KONI bersama Disparpora lebih bersinergi dalam membenahi seluruh cabang olahraga yang menjadi binaan kita bersama,” ucap Ketua Umum KONI Payakumbuh Dedrizal dan Wakil Ketua I KONI Ostimardi, dalam kesibukannya memantau atlet dari semua cabor berlatih, Sabtu (13/9). Menurut Dedrizal, kunjungan tim pembina sangat positif sekali, mendorong cabor untuk meningkatkan prestasi. Keluhan cabor dalam mencetak atlet berprestasi akan menjadi catatan untuk dimusyawarahkan secara paripurna dengan pengurus KONI dan Disparpora. Wakil Ketua I Ostimardi
melepas atletnya. Dan alasan tersebut perlu didapatkan dan dicarikan solusinya, sehingga atlet bersangkutan tetap menjadi milik Payakumbuh” tambah Dedrizal dan Ostimardi yang juga didampingi Wakil Ketua II Eri Bestari. Dalam catatan KONI, prestasi Payakumbuh pada Porprov XII/2012, di Limapuluh Kota, merebut 22 emas, 24 perak dan 30 perunggu. Payakumbuh berada di urutan kesembilan dalam klasemen umum perolehan medali dari 19 daerah peserta. Di Porprov Sumatera Barat di Dharmasraya, dengan sistemasi dan pemilihan kontingen yang lebih maksimal, diharapkan Payakumbuh mampu memperbaiki peringkatnya ke papan atas dalam perolehan medali.(***)
XIII/2014, akan ditentukan oleh hasil evaluasi Tim Pembina Porprov yang diturunkan KONI dan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Payakumbuh. Selama dua hari, SabtuMinggu (13-14/9), Tim Pembina yang dibagi dalam empat kelompok itu, turun ke lapangan, melihat kesibukan cabor mempersiapkan atletnya menghadapi Porprov.
08 http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH
KONI Minta Cabor
Siapkan Atlit Porprov Sejak Dini Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Payakumbuh Dedrizal minta seluruh Pengurus Kota (Pengkot) 29 Cabang Olahraga (Cabor) menyiapkan para atlitnya sejak dini. Akhir Juni ini, dia harapkan semua cabor sudah punya tim bayangan yang akan didaftarkan dalam kontingen Kota Payakumbuh guna menghadapi Pekan OLahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Barat XIII/2014, di Dharmasraya, Desember mendatang.
H
al itu dikemukakan Dedrizal di Kantor KONI Kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Kubu Gadang, Payakumbuh, Minggu (15/6). Menurutnya, pembentukan tim selain untuk mematangkan persiapan atlit, juga erat hubungannya dengan pengadaan pakaian, sepatu dan peralatan kontingen. Pasalnya, pengadaan kostum kontingen dilaksanakan melalui tender yang akan dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Prosesnya akan memakan waktu cukup panjang. Oleh karena itu, cabor harus lebih cepat menyeleksi atlit intinya, kata Dedrizal. Pada Porprov Sumbar di Dharmasraya nanti, Payakumbuh merencanakan bakal ikut pada 28 dari 29 cabang olahraga. Satu-satunya cabang olahraga yang tak ambil bagian adalah berkuda, karena tak diperlombakan. Ke-29 cabang olahraga yang terdaftar di KONI mendapat hibah yang cukup memuaskan untuk pembinaan olahraganya. Meski tidak terlalu besar, tapi lumayan buat pembinaan atlit menuju porprov, katanya. Menurut Dedrizal, seleksi atlet yang dilakukan jauh hari akan membantu cabor dalam menjalani pemusatan latihan. Sehingga atlet yang akan diterjunkan berlaga pada Porprov, siap mental merebut medali. Kita optimis kontingen
Payakumbuh akan mampu bertengger pada papan atas dalam klasemen umum perolehan medali, tegas Dedrizal. Cabang olahraga yang menjadi anggota KONI Payakumbuh, dan telah mendapat anggaran pembinaan itu, masingDedrizal masing sepakbola Ketua KONI Rp187.500.000, Kota Payakumbuh bola voli dan bola basket sama-sama Rp60.000.000, senam Rp37.500.000, fra layang dan tenis (Rp35.000.000). Selanjutnya, bulutangkis dan atletik, (Rp33.750.000), dayung, renang dan balap sepeda (Rp30.000.000), silat, karate, taekwondo, tinju, tarung derajat, wushu, kempo dan judo (Rp26.250.000), menembak (Rp22.500.000, tenis meja (Rp21.250.000), catur (Rp18.750.000), sepak takraw, bina raga dan panjat tebing (Rp15.000.000), biliyar dan pordasi (Rp11.250.000), balap motor dan drumband (Rp10.000.000). (Mamad/Zast)
http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH 09
Koni PAYAKUMBUH
KUNJUNGI PANPEL PORPROV XIII
Dharmasraya mengaku siap jikapun Pekan Olahraga Provinsi XIII hari ini dilaksanakan. Bukan sombong, namun jika itu yang diperlukan hanya tempat bertanding dan berlaga, semua sudah ada. Sayangnya, keperluan panitia pelaksana tidak hanya itu. Keperluannya bahkan mencakup seluruh aspek fisik dan non fisik. Misalnya, soal kesiapan pemandu dan pemberdayaan masyarakat, baru setelah Lebaran bisa dilakukan.
K
etua Harian KONI 23 Desember 2014. tuan rumah. Oleh Ostimardi, Dharmasraya Drs Sutadi Meski demikian untuk waktu dikatakan Dharmasraya dan Ketua Bidang pelaksanaan ini, Panpel Porpov melakukan percepatan dan Acara Drs Andiko Jumarel XIII, Pemerintah Kabupaten akselerasi dengan targeting dan menjelaskan hal ini kepada dan masyarakat Dharmasraya, matrikulasi yang terencana. rombongan Komite Olahraga komitmen dengan terus Luar biasa! Nasional Indonesia (KONI) memacu persiapan. Rasanya Dharmasraya, kini dikenal Kota Payakumbuh sebagai daerah pemekaran di ruangan Dinas yang berkinerja dan Pendidikan dan bertumbuh ekonomi KONI Kota Payakumbuh khususnya Olahraga Kabupaten dengan baik. Luas wilayah terus ingin mengembangkan Dharmasraya. Dalam 2.961,13 km² dan jumlah pembinaan prestasi yang terbaik. kunjungan kerjanya, penduduk 234.401 jiwa, KONI Payakumbuh serta 11 kecamatan dan Sebab itulah, selain hendak mengikuti yang bersama Wakil 56 Nagari menjadikan perkembangan kesiapan tuan rumah Ketua I Ostimardi, kabupaten ini berpotensi Wakil Ketua II untuk lebih cepat maju. Porprov XIII, kami juga ingin melihat Eri Bestari, Ketua Kini saja, selain olahraga, langsung kesiapan berbagai venue Bidang Perencanaan masyarakatnya yang telah pertandingan. dan Anggaran banyak kaya dengan hasil Zurmanuddin, tanam dan perdagangan, Ketua Bidang Media kian paham dengan etika dan Humas, Dodi Syahputra, tak ada lagi masalah yang iven. Bidang Pembinaan dan Prestasi mengemuka, selain memang Disebutkan oleh Andiko Selvi, dan Sekretariat Wahyu. saat ini Panpel masih menunggu Jumarel, bahwa Dharmasraya Maka, sebab persoalan kelumit pendaftaran cabang olahraga untuk 2014 ini saja telah anggaran pemerintah sesuai dan atlet serta ofisial, by name berkali-kali menjadi tuan regulasi itu pulalah, maka by address. KONI Payakumbuh rumah iven nasional dan rencana Porprov XIII yang siap di kepengurusan sebelumnya provinsi. Kian lama masyarakat digeber September tahun ini, juga sempat melihat telah terlatih untuk menjadi terundur waktunya menjadi 16- perkembangan dan kesiapan tuan rumah dengan baik. Sehingga, tidak ada lagi kepanikan melanda saat sebuah iven besar dikemas di daerah ini. Daerah yang berhawa panas ini berketinggian rata-rata 100 meter di atas permukaan laut. Bandingkan dengan Kota Payakumbuh yang rata-rata 500mdpl. KONI Kota Payakumbuh bertemu dengan Panitia Pelaksana Porprov, serta Ketua Harian KONI Dharmasraya Drs Sunadi. Informasi terakhir, KONI Dharmasraya juga sedang menanti kepastian dari KONI Sumbar tentang pelaksanaan Rakor Porprov XIII. KONI Payakumbuh terus mengikuti perkembangan kesiapan tersebut. Selain
“
10 http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH
memiliki kepentingan untuk memenangkan laga dan pertandingan di 26 cabang dari 29 cabang yang bermedali, Payakumbuh punya atensi tinggi terhadap pelaksanaan berbagai iven olahraga di Sumatera Barat. Gayung bersambut. KONI Payakumbuh dibawa ke Stadion Utama yang sampai hari ini belum bernama itu. Stadion di Pulau Punjuang yang megah dan perkasa itu, kini sedang disempurnakan oleh BUMN bidang konstruksi Hutama Karya. Payakumbuh disuguhi kondisi terakhir di dalam Stadion. Rumput khusus yang diimpor dari Jepang itu kini kian hijau dan meninggi. Hujan mulai turun. Belum lagi, running track alias lintasan lari yang pernah dikatakan Ketua Panpel Porprov XIII yang juga Sekda Dharmasraya Benny Mukhtar senilai track lari senilai Rp16 miliar itu berbahan rubber telah mendapat titik terang dari pemerintah pusat. Saat ini, Dharmasraya tengah menunggu kepastian dari realisasi pemerintah pusat. Andiko Jumarel bercerita bahwa Bupati Ady Gunawan selaku Bupati dan Ketua KONI Dharmasraya bahkan tidak bosan-bosan untuk mendatangi langsung ke pusat. Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo pun telah diantarkan langsung ke tangannya proposal kegiatan Porprov ini. Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring Datuak Tumangguang bahkan harus dicegat langsung di Bandara Internasional Minangkabau saat hendak pulang kampung ke Bukittinggi oleh Andiko. “Saya panggil beliau, Ustadz! Beliu langsung respon,� papar Andiko. Panggilan ustadz dilanjutkan sedikit saja oleh Andiko Jumarel. Bahwa telah ia sampaikan proposal media center dan informatika ke Kementrian. Tifatul responsif, beberapa waktu kemudian telah datang tim verifikasi ke Dharmasraya. Dharmasraya positif mendapatkan bantuan media center. Perjuangan panitia pelaksana Porprov Dharmasraya patut diacungkan jempol. Porprov Dharmasraya bukannya bertiang emas, seperti yang acap disebut mengalir di Sungai Batanghari yang melintas Gunung Medan itu. Panitia bahkan tak bermewahmewah. Panpel Porprov kini hanya menempati ruangan kecil di sudut kompleks Dinas
Pendidikan dan Olahraga. Ruangan seadanya, sempit dan bercampur pula dengan kerja bidang lainnya di Disdikspora Dharmasraya. Baik dari Kota Padang, Payakumbuh, Bukittinggi atau Pekanbaru, jarak dan lama perjalanan menuju Dharmasraya seumpama sama. 6 jam lamanya. Dharmasraya ditempuh setengah hari perjalanan. Udara sejuk Payakumbuh langsung berubah gerah saat memasuki batas wilayah Dharmasraya dari Sijunjung. Dharmasraya, memang kini dilingkupi minyak atas bumi alias perkebunan sawit dan tanaman karet dimana-mana. Sebab itu, Kontingen 18 Kota dan Kabupaten di Sumbar yang akan hadir serempak Desember mendatang, harus siap dengan kondisi bahwa tuan rumah telah punya semua alat dan kelengkapan. Artinya, menurut Andiko, bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat dilakukan Pemkab dan Panpel dengan tidak membangun lagi venue-
venue seluruhnya. “Justru, kami mendorong masyarakat berinvestasi dan menghidupkan olahraga prestasi di daerah mereka ini. Gayung bersambut, kini di 11 kecamatan, bahkan ada yang punya lapangan dan hall futsal lebih dari dua. Kolam renang pun sudah dibangun selayaknya konsep wisata keluarga namun dengan ukuran dan standardisasi nasional. Sehingga, istilah bernafas keluar badan tidak berlaku bagi Dharmasraya. Jika Porprov hari ini dilaksanakan di Dharmasraya, secara kesiapan alat, tempat, dan fisik, tuan rumah bisa. Sayang, banyak hal lain yang harus disiapkan, dan ini terkait anggaran pemerintah yang harus mengikuti regulasi dan aturan. Nah, Payakumbuh dan 17 kontingen kabupaten dan kota lainnya ditunggu berlaga 16-23 Desember 2014! Jaya Olahraga!. (zal)
http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH 11
Ostimardi: Jangan Lagi Ada Atlet Potensi Medali Yang Pindah Daerah Komite Olahraga Nasional Indonesia Kota Payakumbuh meminta agar komitmen cabang olahraga yang kini dalam tahapan monitoring, evaluasi, dan penyeleksian kontingen di bawah payung Tim Pembina Porprov XIII dapat direalisasikan.
H
al ini menengarai jangan sampai ada atlet yang diporsikan untuk bertarung dan bertanding di bawah payung Kota Payakumbuh, kemudian terpilih oleh Tim Pembina, ternyata bergabung dengan kontingen daerah lain. ”Soal komitmen ini perlu kita tegaskan bersama. Sebab, jika atlet yang terpilih dan berkomitmen untuk membela Kota Payakumbuh di ajang Pekan Olahraga Provinsi yang digeber di Dharmasraya, kita tidak jaga sedari awal, alamat prestasi Payakumbuh tidak akan sesuai harapan,” demikian ulas Wakil Ketua I Ostimardi SP bersama Wakil Ketua II Eri Bestari, Jumat (12/9) pagi. 2014 ini, aku Ostimardi, prestasi Kota Payakumbuh di 2012 saat Porprov XII berlangsung di Limapuluh Kota, berhasil merebut 22 emas, 24 perak dan 30 perunggu. Payakumbuh berada di urutan kesembilan dalam klasemen perolehan medali dari 19 daerah peserta. Di 2014 ini, Porprov dengan sistemasi dan pemilihan kontingen yang lebih maksimal, dengan kuota 500 orang; atlet dan ofisial, diharapkan mampu lebih meningkat. ”Target pasti akan muncul. Namun, kita tetap berusaha maksimal. 5 besar setidaknya kita berjuang dengan sekuat tenaga,” ujar Ostimardi. Kepada para pengurus cabang olahraga, terutama 26 cabang olahraga yang mengikuti laga di Porprov XIII di Dharmasraya, tentunya diharapkan keseriusan dan komitmen
positifnya. Jangan lagi terdengar dan tersua atlet andalan Kota Payakumbuh yang diprediksi mampu meaup medali, kemudian membela daerah lain. Namun, dalam aturan umum Porprov XIII sudah dijelaskan pula bahwa kepindahan atlet ke daerah lain hanya dibolehkan dalam waktu 6 bulan sebelum dilaksanakannya Porprov XIII. Sedangkan waktu pelaksanaan sudah dekat, 13 – 23 Desember 2014. ”Kita berjaga-jaga saja. Agar jangan ada atlet yang potensial medali, justru berjuang untuk daerah lain. Makanya, komitmen seluruh pihak, pemerintah dan masyarakat juga kita minta,” tukuk Ostimardi.(malin)
12 http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH
Pemko Payakumbuh
Targetkan 500 Kontingen ke Porprov Dharmasraya
Kadinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Payakumbuh Syahnadel Khairi, mengatakan kepada 26 pengurus cabang olahraga di Payakumbuh, Selasa (26/8) kemarin bahwa kuota kontingen yang bisa diberangkatkan ke Porprov XIII di Dharmasraya sejumlah 500 orang.
D
alam kuota 500 itu, sudah termasuk di dalamnya, ofisial, pelatih, dan pejabat sampai setingkat Lurah. Rapat Koordinasi persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi Sumbar XIII di Dharmasraya itu, digelar di Lantai 3 Kantor Balaikota Payakumbuh di Bukik Sibaluik. Wakil Ketua I Ostimardi pun hadir bersama para pejabat di lingkungan Disparpora
Payakumbuh itu. Selanjutnya, Disparpora menjelaskan bahwa untuk keberangkatan, selama, dan pulang kontingen seluruh pembiayaan ditanggung dengan anggaran kontingen yang ada di Disparpora. Maka dari itu, kepada seluruh cabang diminta untuk melengkapi data atlet dan ofisial, serta menyertakan ukuran baju. Sementara itu, di tempat terpisah, anggota DPRD terpilih, Edward DF mengatakan bahwa Porprov XIII harus menjadi ajang kompetisi yang sehat bagi olahraga prestasi Kota Payakumbuh. Ke depan, kota ini harus mampu menunjukkan prestasinya dengan berbagai iven daerah, dengan unjuk gigi sendiri dan didukung oleh program pemerintah yang tepat sasaran.
�Kita jelas ingin agar, baik Dinas maupun KONI bekerja sesuai prosedurnya masing-masing. Serta cabang-cabang olahraga berbenar-benar membina atlet dan cabangnya sendiri. Untuk itu, pemerintah Kota Payakumbuh ke depan, harus punya sport positive insting soal pembinaan prestasi ini,� ujar Edward DF yang juga Ketua Uni Taekwondo Indonesia di Balai Wartawan Payakumbuh. Ostimardi sendiri saat dikonfirmasi mengatakan bahwa seluruh sumber daya dan sumber dana di saat pelaksanaan Porprov XIII di Dharmasraya dipegang oleh Disparpora. KONI dan 26 Cabang Olahraga bertugas membina dan memaksimalkan atlet yang akan berlaga di arena multi iven di Dharmasraya, 13-23 Desember 2014 nantinya. (malin)
Edward DF S.Sos
http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH 13
Atlet Yunior Paralayang Payakumbuh
Selamatkan Muka Sumbar Nama Sumatra Barat (Sumbar) terselamatkan dalam Kejurnas Paralayang Series I/2014, yang berlangsung di Bukik Langkisau, Kabupaten Pesisir Selatan, dan berakhir Minggu (20/4) lalu.
S
atu-satunya gelar juara pertama yang direbut atlet paralayang Sumbar dalam kejurnas itu diraih oleh Riani Kusuma Kembari, asal Kota Payakumbuh. Riani, 23 tahun, atlet paralayang asuhan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Payakumbuh, merebut gelar juara pada nomor ketepatan mendarat puteri yunior. Mahasiswi UPI Padang ini, mendarat dengan mulus setelah terbang dari atas bukit dengan ketinggian 240 meter. Riani membuyarkan harapan atlet dari Jabar, DKI, Jateng, Kaltim, Riau dan Jatim dalam perlombaan itu. Pelatih merangkap ofisial rombongan FASI Payakumbuh, Erwin Nauli Harahap, melalui siaran pers yang diterima PKS Nongsa, sabtu (26/4) mengatakan dalam kejurnas ini Payakumbuh mengirim 9 atlet paralayang, masing-
semangat atlet yang begitu tinggi, untuk mendapatkan pengalaman bertanding, makanya rasa malu tersebut hilang dengan sendirinya. Harapan Erwin, keterbatasan fasilitas latihan ini, seyogyanya masing 5 putera dan 4 puteri. menjadi perhatian bagi KONI Dari 9 atlet yang bertarung, atau Pemko Payakumbuh. hanya Riani sendiri merebut Kejurnas Paralayang Series gelar bergengsi. Sedangkan, II/2014, akan berlangsung di atlet puteri lainnya, Rina Ningrum, harus puas merebut Manado, Sulut, 19 September 2014. gelar juara harapan pertama, “Kita optimis, jika alatdalam nomor ketepatan alat latihan, seperti parasut, mendarat senior puteri. arnes, payung cadangan dan Tujuh atlet lainnya, sebut GPS tersedia, prestasi atlet Erwin, meski gagal masuk 10 paralayang Payakumbuh besar, tapi prestasi mereka cukup membanggakan. Mereka tidak akan kalah dengan atlet nasional,” tegas Erwin. tampil tak memalukan atau 9 atletnya itu, terang Erwin tidak berada pada posisi paling juga akan membela bendera buncit. Payakumbuh pada Porprov “Kita senang dan cukup Sumatera Barat XIII/2014 bangga, dengan catatan di Dharmasraya, Desember prestasi yang diukir anakmendatang. Ia memprediksi, anak,” kata Erwin dengan seluruh atlet tersebut akan wajah berseri-seri. Pasalnya, lanjut Erwin dalam mampu mendulang medali Dua perak yang direbut pada kejurnas itu atlet paralayang Porprov Sumbar XII/2012 di Payakumbuh tampil dengan Limapuluh Kota, akan disepuh alat pinjaman dari daerah menjadi emas, ungkap Erwin lain. Diakui Erwin, tak pantas optimistis.[rfk/irf/dm/ para atlet itu tampil dengan alat pinjaman itu. Tapi, karena pksnongsa.org]
14 http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH
Tim Pembina Porprov Segera Finalkan Kontingen PANPEL: Payakumbuh Silakan Pilih Tim Pembina Pekan Olahraga Provinsi Sumbar Kota Payakumbuh yang diketuai oleh Sekda Benni Warlis makin menajamkan strategi.
T
im yang terdiri dari unsur KONI Kota Payakumbuh dan Pemerintah Kota itu, Sabtu pekan lalu mengevaluasi hasil amatan lapangannya terhadap 26 cabang olahraga yang dimonitoring dan evaluasi serta dilakukan pengamatan tercatat serta terkualifikasi untuk dibawa berlaga 16-25 Desember 2014 mendatang. ”Kami tuan rumah telah siap. Kota Payakumbuh kami harapkan bisa naik kelas, dari urutan kesembilan di Porprov XII naik jadi runner-up di Porprov XIII. Saya doakan,” ujar Kabid Olahraga Kabupaten Dharmasraya Andiko Jumarel yang sedang pulang kampung ke Labuah Basilang. Andiko sempat menyinggahi Kantor Disparpora Payakumbuh di akhir-akhir rapat Tim Pembina. Elza Daswarman dari kelompok 3 dengan tugas menanggungjawabi pengamatan di cabang olahraga Panjat Tebing, Pencak Silat, Renang, Sepak Bola, Angkat Berat, Basket, dan Menembak, disertai oleh Asril Syamsuddin, Agustion, Aplimadanar, dan Dodi Syahputra, melaporkan kondisi terakhir masing-masing cabang olahraga. Catatan di papan tulis rekap atlet, ofisial, dan kontingen, menunjukkan seperti yang juga dilaporkan oleh kelompok 1 Jhon Kennedy, Ostimardi, Yoherman, Fardinal dan Firdaus, tentang jumlah atlet, ofisial cabor atletik, balap sepeda, senam, bulu tangkis, balap motor, catur, dan tenis lapangan, bahwa masih over kuota jumlahnya. Jumlah yang disiapkan dalam
anggaran APBD hanya dalam jumlah 500 orang saja. ”Kebutuhan kita tidak hanya atlet, pelatih, masih ada kontingen lainnya,” ujar Kadisparpora yang juga Sekretaris Tim Pembina Syahnadel Khairi. Kelompok 2; Dedrizal, Dafrul Pasi, Eri Bestari, dr Iskandar, Supratman, melaporkan jumlah usulan dan verifikasi cabor Tarung Derajat, Aerosport, Judo, Karate, Tinju, dan Wushu. Di kelompok 4; Zulfahmi, Erwan, Ostimardi, Erizal, dan Denitral, melaporkan cabor Bola Voli, Kempo, Sepak Takraw, Taekwondo, Dayung, dan Tenis Meja. Dharmasraya Siap Seusai rapat Tim Pembina, Kabid Olahraga Andiko Jumarel diberondong pertanyaan soal kesiapan tuan rumah oleh Tim Pembina yang telah menyelesaikan rapatnya. Spontan, Ketua Bidang Acara Panitia Pelaksana Porprov XIII ini menyodorkan file presentasinya. ”Silakan diprint!” kata Andiko Jumarel. Memang, ternyata tuan rumah Dharmasraya telah menyiapkan segala hal terkait mulai dari venue pertandingan, stadion utama, sampai akomodasi. ”Payakumbuh tinggal memilih saja lagi. Tempattempat penginapan; rumah penduduk, skeolah, dan hotel sudah kita siapkan. Silakan datang dan tunjuk!” tantang Andiko Jumarel, alumnus FMIPA IKIP Padang ini. Selasa (9/10) siang akan dievaluasi kembali secara komprehensif dan memfinalkan kontingen Kota Payakumbuh untuk berangkat ke Porprov XIII Dharmasraya. Tim juga akan berangkat 9 Oktober guna mendaftarkan atlet by name by address, sebab dalam batas aturan Panpel 10 Oktober 2014.(malin)
http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH 15
Profile
Ismail Fahmi, S.Sos
Pelatih yang Spesialis Sejak Dini Membina usia dini dan melahirkan pemain muda bertalenta adalah menjadi salah satu alasan bagi seorang Ismail Fahmi memilih profesi sebagai seorang pelatih sepakbola. Ismail Fahmi yang akrab di sapa Fahmi ini merupakan sosok pelatih yang cukup keras dalam melatih. Namun kerasnya latihan yang dilakukan pria kelahiran 6 Oktober 1984 ini berbuah manis dengan segudang prsetasi yang diraihnya.
A
lumni Diklat Ragunan yang pernah bermain dibeberapa klub seperti PSIS Semarang U-20 dan Pratama Semen Padang ini kini dipercaya sebagai Kepala Pelatih Sepakbola Kota Payakumbuh 2014. Kepercayaan ini merupakan sebuah tanggung jawab yang diemban oleh suami dari Elya Harmi Ismail ini. Di sore yang indah ketika sang mentari mulai kembal ke ufuknya, Fahmi yang mengenakan kostum tim kesukaannya yaitu Jerman, bercerita secara gamblang alasan kenapa dirinya memilih profesi sebagai seorang pelatih. Selain ingin melakukan pembinaan kepada anak usia dini, ayah dari Anggun Kurnia Putri dan Pangeran Haitsam Ismail ini juga tertantang untuk bisa menjadi seperti idolanya, Joachim Low. “Menjadi pelatih bukanlah hal yang mudah terutama membentuk anak usia dini menjadi
pemain yang bertalenta. Profesi ini menjadi salah satu tantangan yang ingin membuat saya terpacu untuk bisa melakukannya. Sosok Joachim Low menjadi salah seorang tokoh yang membuat saya ingin menjadi seorang pelatih saat sekarang ini,� cerita pelatih SSB Blue City, juara Danone Sumatera Barat 2014. Uniknya, pria kelahiran Brebes dan bukan asli orang Payakumbuh ini terlihat lebih tertarik dan menyukai untuk berbagi ilmunya di Kota Galamai Payakumbuh. Ketika ditanya alasannya, sontak mantan pelatih Pasaman Barat ini menjawab bahwa ingin melakukan perubahan karena Payakumbuh luar biasa. Hal ini terkait dengan potensi yang dimiliki Payakumbuh dalam segi pembinaan pemain usia dini. “Kalau ditanya kenapa tertaik melatih di Payakumbuh daripada kota lain jawabnya hanya satu, Payakumbuh adalah gudangnya pemain
16 http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH
Foto bersama pelatih Persipura Jacksen F. Tiago saat mengikuti Coaching Clinic di Jakarta.
Ismail Fahmi bersama pemain SSB Blue City Kota Payakumbuh dalam ajang tingkat nasional mewakili Sumatera Barat pada Danone National Cup (DNC) 2014.
muda berbakat. Pembinaan sejak usia dini kepada anak-anak yang dilakukan di Kota Payakumbuh menurut saya sangat bagus dan luar biasa. Sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya pribadi untuk mencari bibit muda di daerah dan dilatih untuk bisa menjadi pemain berskala nasinonal dan bahkan internasional sekalipun,� ungkap pelatih yang saat ini menyandang lisensi C nasional ini. Promosi tim Pasaman Barat dari Divisi II ke divisi I, finalis Piala Semen Padang U-21, juara II Walikota Sawahlunto Cup dan Bupati Pasaman Barat Cup serta berhasil membawa SSB Blue City Kota Payakumbuh sebagai perwakilan Sumatera Barat berada pada peringkat 10 nasional dalam Danone National Cup (DNC) 2014 adalah sederatan prestasi kepelatihan yang telah diukir oleh Ismail Fahmi yang saat ini tercatat sebagai salah seorang karyawan di Dinas Tata Ruang dan Kota (DTRK) Payakumbuh. Desember mendatang menjadi salah satu ajang pembuktian bagi pelatih tamatan S1 Ilmu Administrasi Negara ini. Pasalnya, sebagai seorang pelatih yang dipercaya oleh Pemerintah Kota Payakumbuh, Bapak dua anak ini harus bisa memberikan yang terbaik dan bisa mengukir prestasi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Barat yang akan berlangsung di Kabupaten Dharmasraya nanti. Sebagai target yang ingin dicapai pada ajang bergengsi tingkat propinsi ini, Ismail Fahmi mengungkapkan bahwa dirinya bersama pengurus dan manajemen tim akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Kota Payakumbuh. Selain menjadi juara dan merebut gelar di ajang proprov tersebut, salah satu harapannya adalah bisa dan mampu mengaplikasikan metode kepelatihan yang telah didapat selama ini kepada 18 pemain yang akan mengikuti Training Centre (TC) pada bulan November nanti. “Untuk target sudah pasti setiap pelatih ingin bisa merebut gelar juara. Tapi hal yang paling penting adalah usaha yang dilakukan untuk mencapai pretasi terbaik tersebut dengan mengaplikasikan seluruh metode yang saya pelajari terkait membentuk tim sepakbola Payakumbuh sehingga menjadi lebih baik,� harap Ismail Fahmi yang pernah mengikuti dan menimba ilmu bersama pelatih Timnas Indonesia asal Payakumbuh Nilmaizar dan pelatih asal Brasil Jacksen F. Tiago mengakhiri. (ADE SUHENDRA)
http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH 17
TAAT ATURAN, HUKUM ATLET NAKAL Laporan : Dodi Syahputra, Bandung
Tidak pandang bulu, itulah yang dilakukan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Barat terhadap atlet binaannya. Bagi atlet yang tidak patuh dengan jadwal dan kewajiban latihan, langsung dipending alias ditahan uang pembinaannya. KONI Jabar, khusus untuk atlet 9 cabang olahraga yang masuk dalam Pelatihan Daerah (Pelatda) Sentralisasi memberikan porsi makan dan asupan gizi Rp50 ribu setiap jadwal makan atletnya. Ditambah dengan uang pembinaan Rp1,5 juta bagi setiap atlet per bulan.
Humas Koni Payakumbuh
Kunjungi
K
KONI Jabar
unjungan dan diskusi dengan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat, Selasa sepanjang pagi hingga adzan Zuhur membatasi begitu padat akurat. Penulis yang Wakil Ketua Bidang Humas KONI Kota Payakumbuh bersama Wartawan Editorial terbit di Sumbar, Yusrizal datang bersama persetujuan surat permohonan audiensi yang telah dilayangkan dengan faksimile minggu sebelumnya. Ketua I KONI Jabar Djumara Frasad, Jendral yang pernah berdinas ketentaraan di Sumbar itu, bersama Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Ir Verdia Yosep, Kepala Urusan Administrasi Bidang Media dan Promosi Zulkarnaen, dan Sekretaris I Dra Hj Lily Rolina sungguh di luar sangkaan. Para pejabat tinggi di tubuh KONI Jabar itu tetap antusias menerima kedatangan tamunya nan jauh dari Payakumbuh, kota sedang di Sumbar. Ketua I KONI Jabar Djumara Frasad bersama Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Ir Verdia Yosep, Kepala Urusan Administrasi Bidang Media dan Promosi Zulkarnaen, dan Sekretaris I Dra Hj Lily Rolina menjelaskan hal ini kepada penulis yang Wakil
Ketua KONI Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Meski mengetahui bahwa tamu audiensinya, bukan pejabat tinggi sekalipun, KONI Jabar tetap bersemangat dan penuh spirit olahraga menjelaskan keunggulannya. Dijelaskan oleh Djumara Frasad, saat memutar dan mempresentasikan perolehan runner-up PON XVIII di Riau tahun 2012 lalu, bahwa perhitungan dan pergerakan medali sudah dihitung dengan seksama. Djumara mengatakan ini bukan hasil prediksi, ini hasil kalkulasi seluruh sektor yang diakumulasikan bahwa di PON 2012 lalu, Jabar sebenarnya telah Juara Umum. Namun, selisih 4 emas raihan Jabar yang diungguli DKI disebabkan di hari keenam terjadi perubahanperubahan skematik konspirasi di cabang olahraga tertentu. Kita sudah temukan fakta itu. Makanya, cabang olahraga yang kami sebut berkhianat itu, sudah kami bekukan kepengurusannya. Kita tidak ingin menjumpai adanya konspirasi kembali di PON di tanah Sunda ini,? ujar Jendral yang sempat bertugas di Bukittinggi ini. Satu hal lagi yang menarik hati setiap pengurus olahraga prestasi di KONI Jabar, adalah dukungan pemerintah Jabar sangat konsekuen dengan KONI. Untuk 2013 ini, KONI Jabar dipercayakan anggaran Rp80 miliar. Bukan apa-apa, Djumara Frasad mengatakan melakukan komitmen bersama seluruh pengurus KONI, Pemprov dan DPRD. Sehingga, seluruh elemen memang yakin bahwa anggaran yang diberikan betul-betul untuk prestasi dan tidak ada untuk memperkaya diri sendiri dan golongan. Pak Gubernur, saat 2012 lalu menyusun anggaran bahkan menelpon saya dan pimpinan lainnya. Berapa? Katanya, singkat. Kami arif, kami jawab Rp87 miliar! Pak Gubernur kemudian menyetujui langsung Rp80 miliar, cerita Djumara Frasad. Memang, KONI Jabar terus berbuat dan perbuatan mereka ini berujung prestasi. Jadi, tidak salah jika seluruh elemen di Jabar yakin hakkul yakin atas semua kebijakan yang dikerjakan oleh KONI Jabar. Presentasi yang disampaikan jelang PON XVIII lalu, saat tim PON akan berangkat ke Riau betul-betul diberikan motivasi mendalam. Seluruh atlet dan pelatih menangis. Dua layar besar di Gubernuran di lapangan terbuka, disaksikan ribuan masyarakat, diputar. Presentasi tentang kesiapan
18 http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH
Jabar bertarung di PON Riau, ditambah dengan suara bom nuklir yang ditembakkan ke Riau, menjadikan kemudian seluruh atlet mengepalkan tangan, tanda semangat, siap berjuang habis-habisan demi Jabar, papar Verdia Yosep yang membawahi Tim Analisa dan Evaluasi (Anev) serta Bidang Sport dan Forensik Intelijen KONI Jabar. Para pesaing, di masing-masing cabang olahraga telah dipetakan dengan tepat. Seluruh data, sampai fotokopi KTP atlet daerah lawan ternyata seluruh datanya dikantongi oleh KONI Jabar. Jadi, jejak rekam atlet lawan, dimana berlatih, siapa pelatihnya, berapa asupan gizi atlet lawan, sampai hal sekecil-kecilnya, siapa pacarnya pun sudah di dalam database. Bayangkan, hebatnya sistem yang dijalankan oleh KONI Jabar. Sistemasi ini terus disempurnakan
kesuksesan prestasi Jabar. Bahkan Ketua I KONI Jabar Djumara Frasad menyatakan KONI Jabar kini telah meubah kiblat birokrasi menjadi efisien dan efektif. Surat-menyurat yang menghabiskan waktu dan jalur birokrasi serta tinta dan kertas telah kita pangkas. Audiensi ini sebenarnya, tidak sekali dua bulan bisa kita lakukan. Setiap hari! Makanya, kami lengkapi ruang pertemuan ini dengan jaringan televisi, internet dan televisi plasma 69 Inchi agar bisa bertelekonference dengan 32 provinsi lainnya sekaligus, ujar Ketua I KONI Jabar Djumara Frasad saat menerima Humas KONI Payakumbuh di Gedung KONI berlantai II itu komplek GOR Bandung, Selasa (17/9) lalu. Jabar Kahiji! Jabar Nomor Satu! Sudah menjadi tagline dan tekad seluruh masyarakat olahraga prestasi di Jabar. Jabar... Jabar... Jabar... Yes... Yes...Jabar...Kahiji! Seperti itulah
apapun. Inilah istimewanya KONI Jabar. Semangat seluruh pengurus tidak terganggu oleh kepentingan lain. 7 perwira aktif TNI AD yang ditugasi selaku pengawas Pelatda Sentralisasi, bahkan memang bertugas penuh di sana. Komandan Pengawas ternyata berpangkat Letkol TNI. Ini bukti keseriusan KONI Jabar. Soalan anggaran, KONI Jabar patut diacungkan jempol. Selain didukung oleh seluruh elemen di Jabar, mereka berani menentang aturan pusat yang membatasi hibah KONI sekalipun. Ini demi prestasi olahraga. Betul dan benar. Jika aturan yang dikenakan justru melemahkan, kita harus lawan. Alhamdulillah, semua elemen masyarakat bertekad sama!? Djumara Frasad. Soal kontra opini, tim Sport dan Foreksik Intelijen menggunakan ini jika terjadi pelemahan di sistem pembinaan, cabang olahraga atau atlet mereka. Maka, disusunlah oleh tim Analisa dan Evaluasi lawan opini yang membuat gairah bagi
setiap harinya. Setiap saat informasi terus diolah datang dari daerah lain di Indonesia, entah siapa yang mengirim, namanya juga intelijen, dimasukkan di data dan dijadikan pedoman. Olahraga terukur, olahraga permainan, olahraga tim serta ragam macam lainnya pun tersimpan rapi di dalam data. Ketua Umum, H. Aziz Syarif Datuak Kabasaran Ameh yang perantau yang pebisnis kuat di Bandung asal Tanjuang Baru Tanahdatar ini setiap waktu bisa mengakses lewat I-phone tentang posisi cabang olahraga, atlet dan perkembangan prestasi terkini.
jika para olahragawan serta insan olahraga bertemu satu dengan yang lain kini. Setiap pertemuan dibuka dengan Jabar Kahiji. Semangat yang sudah sepatutnya bagi calon Juara Umum PON XIX 2016. Hampir tidak ada pengurus KONI Jabar yang berpangku tangan. Semuanya turun ke lapangan. Kantor KONI ramainya saat istirahat dan jam-jam kosong kegiatan saja. Selebihnya, para pengurus seluruhnya telah berada di tempat latihan atlet, memantau lokasilokasi pertandingan dan sebagainya. Sehingga, meski di bidang media dan promosi, Zulkanaen yang mantan wartawan Harian Singgalang di Padang ini, serta pesilat Pat Ban Bu, mengerti tentang siapa atlet, pelatih, sampai pola latihan terkini dari cabang olahraga
atlet, cabor, atau insan olahraga yang bermasalah. Sehingga, bangkit kembali semangatnya untuk berjuang. Kelumit pembinaan olahraga di KONI Jabar begitu luar biasa. Penuh semangat dan integritas. Semua pengurus, semua elemen, Pemprov dan DPRDnya bahkan berani bertanggung jawab jika ada aturan pusat yang jatuh melemahkan. Ini tanggung jawab kami semua!? ucap Ketua I KONI Jabar Djumara Frasad seperti ungkapan semua insan olahraga Urang Tanah Pasundan lainnya. Seribu hal masih harus dipelajari dari KONI Jabar yang bekerja ini. Tetapi, sambungannya akan memanfaatkan teknologi informasi seperti yang mereka lakukan. Jayalah Olahraga. Jabar Kahiji! (Tamat)
SPORT IT Pemanfaatan Teknologi Informasi ini sungguh luar biasa. Memaksimalkan teknologi guna
http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH 19
Puluhan atlet kelas laga Pencak Silat Payakumbuh berlaga di arena SMK 1 Payakumbuh, Minggu (12/10) dikawal langsung oleh Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Payakumbuh, H Wilman Singkuan SSos MM. Wilman yang pesilat ini mengenakan pakaian hitam khas pakaian silat.
H Wilman Singkuan Dt Parpatiah SSos MM - KETUA IPSI Payakumbuh
IPSI SELEKSI ATLET WILMAN SINGKUAN: TARGET KITA EMAS SEBANYAK-BANYAKNYA
”
Seleksi atlet ini kami lakukan, agar mendapatkan atlet-atlet yang berkualitas dan berpotensi medali di ajang Porprov Sumbar XIII di Dharmasraya 16-26 Desember mendatang. Harapan kita, cabang olahraga silat ini kembali mampu membuktikan kelasnya, lebih tinggi dari capaian Porprov XII lalu,” ujar Wilman Singkuan yakin. Saat di Porprov XII tahun 2012 di Limapuluh Kota,
cabang olahraga silat berhasil memboyong 1 emas dan 2 perunggu. Emas diraih oleh Fatma Yuliani di kelas F diatas 70 kg - 75 kg (putri). 2 perunggu berhasil diraup dari kelas A 45 kg - 50 kg dan kelas E diatas 65 kg 70 kg. Di Selekda kali ini, Wilman Singkuan mengaku belum memastikan apakah di seluruh kelas akan diturunkan. ”Kita lihat dulu hasil seleksi ini,” pungkas Wakil Ketua DPRD Payakumbuh ini singkat.
Memang, untuk kelas seni tunggal, ganda, dan beregu, tim silat Payakumbuh tampaknya tidak menurunkan atlet. Sebab, untuk kelas ini belum muncul atlet yang berkualitas. Di seleksi daerah yang digelar berupa pertandingan itu, para calon atlet dilagakan dengan calon atlet lainnya, seperti pertandingan resmi lainnya. Seleksi ini merupakan kinerja
pertama dari kepengurusan IPSI Kota Payakumbuh periode baru ini. Bermacam perguruan silat prestasi di Payakumbuh, mengirimkan calon atletnya untuk diseleksi di ajang ini. Ada muka-muka lama yang telah biasa menjadi utusan daerah ke iveniven provinsi dan banyak mukamuka baru bermunculan. (Dodi Syahputra/Rino)