TEORI-TEORI HPI TENTANG HUKUM YANG HARUS BERLAKU DALAM PMH
DYAH OCHTORINA SUSANTI
UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS HUKUM JEMBER 2012
TEORI-TEORI HPI DALAM PMH • • •
TEORI LOCUS DELICTI TEORI LEX FORI TEORI KOMBINASI LOCUS DELICTI DAN LEX FORI • TEORI PROPER LAW OF THE TORT
TEORI LOCUS DELICTI (Tempat Terjadinya PMH) • Menurut teori ini, hukum yang harus berlaku (lex cause) adalah hukum dari tempat terjadinya PMH. Misalnya : A menabrak B di suatu negara X, maka berdasarkan teori Locus Delicti, hukum yang dipergunakan adalah hukum dinegara X. • Amerika menganut Locus Delicti yang agak berlainan dengan teori Locus Delicti seperti yang diatas. Amerika menganut prinsip tempat akibat PMH-nya. Lihat contoh di slide berikutnya:
• Contoh penerapan Locus Delicti di Amerika : A orang Timor Leste mengirim minuman beracun kepada B yang berada di negara Indonesia. Oleh B minuman tersebut dibawa ke negara Chili. Setelah di Chili B meminum minuman tsb dan B menderita sakit, kemudian B pergi ke Amerika untuk berobat, tetapi tidak tertolong lg, maka B meninggal di Amerika. Maka hukum yang berlaku adalah hukum Amerika yang akan menjerat A.
TEORI LEX FORI • Menurut teori ini bahwa dalam PMH dan akibat2nya dalam ganti rugi bersifat memaksa dan hakim berdasarkan segi etis tidak boleh menyimpang. • Teori ini selain memberikan kepastian hukum, juga memudahkan hakim untuk menyelesaikan perkaranya, karena lebih mengenal hukumnya sendiri.
TEORI KOMBINASI LOCUS DELICTI DAN LEX FORI • Teori ini lazim dipakai di Inggris. • Gugatan yang diajukan di pengadilan Inggris berdasarkan perbuatan PMH yang terjadi di luar Inggris, dapat dikabulkan jika memenuhi dua syarat: 1. Actionable, yaitu bahwa perbuatan tersebut menurut hukum Inggris harus pula merupakan PMH. 2. Justifiable, bahwa perbuatan tersebut harus merupakan PMH di tempat terjadinya perbuatan tersebut.