Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
Tabloid Mahasiswa UNM
Pengemban Tridharma Perguruan Tinggi
FAKULTAS EKSPEKTASI
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
2
Persepsi Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
www.profesi-unm.com
surat dari pembaca
Mampu atau Bikin Mampus?
K
ampus eks Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Ujung Pandang tampak akan melakukan ekspansi besar-besaran. Seolah mengembangkan diri instutusi dari jejak sejarah sebagai kampus pencetak Oemar Bakri, Universitas Negeri Makassar (UNM) berniat menambah sejumlah fakultas. Di antaranya, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Hukum. Rencana tersebut pun menuai pro-kontra pada sejumlah sivitas akademika UNM. Bagi yang setuju, inisiasi fakultas baru tersebut dinilai dapat mengembangkan kampus menjadi lebih besar lagi. Gengsi, citra kampus, ketersediaan kesempatan pendidikan bagi masyarakat menjadi tolok ukur perlunya pendirian fakultas baru tersebut. Namun, sebelum realisasi fakultas baru tersebut, birokrat kampus masih perlu menengok kembali wajah UNM hari ini. Pembangunan sejumlah gedung masih mangkrak seperti terjadi pada Menara Tellu Cappa Program Pascasarjana, Science Square Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Gedung Fakultas Ilmu Sosial, dan Gedung Fakultas Ekonomi. Masih berbicara soal sarana dan prasarana, kampus ini juga masih kerap dijumpai permasalahan remeh temeh lainnya. Seperti kurangnya
ketersediaan ruang kuliah, kursi untuk kuliah yang belum diperbaharui sejak tempo doeloe meski telah berganti tiga rektor, kipas angin dan ac yang tak berfungsi, atap kelas bocor, dan kelas kebanjiran. Ketersediaan dosen juga perlu menjadi catatan penting. Sejumlah jurusan dan prodi masih memiliki kekurangan SDM yang berkompetensi dalam mentransfer ilmu ke mahasiswa. Di UPP PGSD Parepare, untuk menyiasati hal tersebut, dosen dengan latar belakang tak sesuai ditarik untuk mengajarkan mata kuliah yang bukan di bidangnya. Hal serupa juga masih terjadi di FIS. Sejumlah permasalahan tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh pejabat kampus. Bengkalai pada fakultas yang telah ada saat ini semestinya diselesaikan sebelum adanya penambahan fakultas baru. Hal itu agar tidak menjadi beban baru sebagai pekerjaan rumah nantinya. Tak ada yang salah dengan niatan untuk mengembangkan kampus agar mampu lebih banyak menjaring disiplin ilmu yang ada. Tentu menjadi harapan bersama agar dapat meraih gelar kampus bertaraf dunia. Komitmen agar tidak melalaikan bengkalai yang ada perlu menjadi catatan penting bagi pejabat kampus berdasi. Karena jangan sampai, belum mampu, eh... malah bikin mampus. (*)
f
Apa yang Anda pertanyakan?
Putra Siar: Apakah dosen punya honor tersendiri ketika menjadi penyelaras atau pembimbing mahasiswa pada saat seminar (penyelesaian study) ? Ataukah itu sudah menjadi kewajiban dosen? Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PR II), Karta Jayadi: Iya
ada honor dan itu sudah jadi kewajiban dosen
Humairah Hansniar: Apakah unm memiliki mitra dg perusahaan/instansi ketenagakerjaan? Kalau tidak, sebaiknya ada. Biar alumni unm bisa langsung kerja setelah lulus kuliah. Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama (PR IV), Prof. Gufran D Dirawan: Saat ini kampus telah menjalin banyak kerja sama dengan berbagai instansi, baik pemerintahan maupun swasta. Untuk menerima alumni, instansi terkait akan melihat kualifikasi dari alumni sesuai dengan kebutuhan instansinya. Fajri Sultan Setidaknya hargai juga mahasiswa jangan Cuma dosen yang ma u terus di hargai. Mahasiswa ki ini eh, bayarki spp/ukt tiap semester. Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PR II), Karta Jayadi: Saran
dan masukan yang bagus.
Desy Indriani: Kalau kuliahnya jam segitu yah jam segitu. Jangan mau dima-
jukan atau di undur2 sampai kami menunggu dan seharusnya kami bisa pulang dan mengerjakan tugas-tugas lain.
Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I), Muharram: Idealnya memang tidak bisa dipindah-pindah jadwal kuliah, tapi kalau terpaksa no problem dengam catatan dimusyawarahkan dan disepakati dengan mahasiswa. Saya kira wajar jika sekiranya mahasiswa mengeluh dan muak atas perilaku dosen yang tidak disiplin. Akan tetapi, mahasiswa harus senantiasa mengingatkan dosen yang bersangkutan dan komunikasi dengan baik.
Keluarga Besar LPM Profesi UNM Mengucapkan Selamat Menempuh Hidup Baru
Kanda Fahrizal Syam, S.Pd. (Kadiv Litbang LPM Profesi Periode 2012/2013) dengan Zulfiah Muflihat, SE.
Redaksi menerima opini, saran dan kritikan dari mahasiswa atau birokrat UNM. Kirim opini, saran dan kritikan Anda ke: 08972872950/085299155632 LPM Profesi UNM
@profesi_online
Dapatkan informasi seputar kampus Universitas Negeri Makassar melalui akun Official LINE @xbp7686d - Berita Profesi UNM
profesi.online@gmail.com
Pelindung: Husain Syam. Dewan Pembina: Abdullah Dola, Asia Ramli Prapanca, Hazairin Sitepu, Anshari, Ammas, Syahrir Muhammmad, Mukhramal Azis, Uslimin, F Â acharuddin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah. Pemimpin Umum: Awal Hidayat, Sekretaris: , Bendahara: Fatimah Muffidah Azzahra, Pemimpin Redaksi: Rosni Armin, Kepala Penelitian dan Pengembangan: Nurul Fildzah Zatalini. Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/ SK/Ditjen PPG/1990. Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Awal Hidayat, Pemimpin Redaksi: Rosni Armin, Redaktur Pelaksana Penerbitan: Resa Saputra, Reporter: Nurul Fildzah Zatalini, Fatimah Muffidah Azzahra, Ita Andriani, Endang Sri Wahyuni, Ratna, Citra Jati Utami, Nurul Charismawaty S, Fotografer: Muh. Agung Eka, Layouter/ Desainer Grafis: Noval Kurniawan; Manajer Sirkulasi dan Iklan: St. Aminah. Redaksi LPM Profesi UNM : Jl. Mallengkeri Luar No. 25 Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Makassar, Telp. (0411) 887964, ÂE-mail: profesi.online@gmail.com, redaksi@profesi-unm.com, website: www.profesi-unm.com
DESAIN SAMPUL: MIFTAHUL RAHMAT
Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun. Urai data, ungkap fakta, saji berita
Streaming: radioprofesi.com
Mozaik Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
www.profesi-unm.com
MIPA Open and Exposition
Gandeng Industri Strategis
Kegiatan MIPA Open and Exposition yang digagas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) merupakan ajang untuk memperkenalkan produk kreatif dan inovatif yang dimiliki sivitas kampus.
Salah satu rangkaian kegiatan MIPA Open and Exposition ialah pameran karya di Pelataran Science Square, Kamis (23/2). Kegiatan tersebut bertujuan mendapatkan peluang kerja sama dengan pihak pemerintah dan industri yang hadir pada pagelaran ini. Dengan mengangkat tema "Membumikan Karya dan Inovasi FMIPA UNM untuk Indonesia yang lebih maju”, FMIPA menginginkan mahasiswa dapat menyumbangkan ide, baik gagasan ataupun karya yang dapat menjadi pilihan solusi dalam menghadapi permasalahan yang timbul di masyarakat. “Kegiatan ini baru pertama kali kita adakan, ada pameran produk yang diikuti mahasiswa, industri
Talkshow Pendidikan Beasiswa Unggulan
Danny Rumuskan Konsep Baru Atasi Begal Walikota Makassar, Muhammad Ramdhan Pomanto atau kerap disapa Danny Pomanto sedang merumuskan konsep baru dalam mengatasi begal di Makassar.
Foto: Liza -Profesi PAMERAN. Sejumlah mahasiswa memamerkan karyanya dalam Pameran MIPA Open and Exposition di Pelataran Science Square, Kamis, (23/2)
perusahaan. Kita ingin dengan kegiatan ini industri dan perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak kita, terutama dalam pengembangkan produk,” jelas Ketua Panitia MIPA Open and Exposition, Subaer. Lebih lanjut, Koordinator Bidang Kerjasama dan Pengembangan ini menuturkan, jumlah peserta yang turut meramaikan mencapai 1500 orang. Mereka berasal dari kalangan guru, siswa, pihak industri, perusahaan, lembaga penelitian, perguruan tinggi, dosen, mahaiswa dan alumni FMIPA UNM. “Sebenarnya kegiatan ini telah banyak dilakukan oleh berbagai
universitas termuka di Indonesia dan di luar negeri,”tutur Dosen Jurusan Fisika ini. Selain pameran produk, terdapat rangkaian kegiatan lain, di antaranya, Lomba Karya Tulis Ilmiah dari 16 Universitas dan Simposium MIPA Nasional. Kegiatan tersebut turut menghadirkan pemateri dari universitas se-Indonesia. Universitas yang turut berpartisipasi yaitu Universitas Sebelas Maret, Universitas Pendidikan Indonesia, Insitut Teknologi sepuluh November, Universitas Gadjah Mada, Insitut Pertanian Bogor, dan Universitas Hasanuddin. (pr21)
Mahasiwa FMIPA Jadi Delegasi Meeting of The USAID Prioritas Empat Mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) mempresentasikan media pembelajaran di Provincial Meeting of The USAID Prioritas, di Swiss Bell Inn Hotel Makassar, Senin (27/2). Ketua Tim, Amirullah mengatakan, timnya mempresentasikan dua media pembelajaran Matematika sebagai evaluasi keberhasilan program dan pembelajaran yang diusung USAID Prioritas. “Ada dua media pembelajaran, manipulasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat serta tali
3
perkalian,”ujarnya. Media pembelajaran karya Amirullah, Qurrata A’yuni, Muhammad Sadli Anas dan Andi Nur Fatimah ini merupakan karya yang diperuntukkan bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan Siswa Menenah Pertama (SMP) yang mempelajari bilangan bulat.
“Sasarannya untuk siswa SD. Bisa juga siswa SMP yang mempelajari bilangan bulat,”lanjutnya. Event Pertemuan Penutupan Program USAID Prioritas untuk Lembaga Tenaga Kependidikan (LPTK) ini juga diikuti oleh enam LPTK, di antaranya Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Parepare, IAIN Palopo, Universitas Cokroaminoto Palopo, serta 16 sekolah mitra UNM dan UIN yang terdiri dari SD, MI serta MTs. (tju).
Rumusan tersebut dipaparkan saat menjadi pembicara pada Talkshow Pendidikan Forum Awardee Beasiswa Unggulan Indonesia Timur di Ruang Teater, lantai 3 Menara Pinisi, Kamis (2/3). Ia mengungkapkan, pemerintah kota dan kepolisian sedang mengusung program pemasangan CCTV di beberapa ruas jalan. “CCTV ini bukan yang biasa tapi dapat menjangkau sampai empat kilometer. Secara langsung wajah pelaku akan terdeteksi dengan jelas," bebernya. Lulusan Jurusan Arsitektur Unhas ini menjelaskan, CCTV tersebut akan terkoneksi dengan alat penyatron pendeteksi keberadaan benda tajam. Sehingga apabila terdeteksi, pihak kepolisian akan melakukan penyergapan di jalan. “Sebelum melakukan aksinya, mereka akan tertangkap duluan,” jelasnya. Lebih lanjut, program tersebut sedang dalam tahap persetujuan
Kepolisian Republik Indonesia. Meskipun jumlahnya terbatas, tapi ini diharapkan mampu memberikan solusi atas ketakutan dan kekhawatiran warga Makassar. “Regulasi ini akan segera diresmikan dalam waktu dekat. Pemkot tidak akan berpangku tangan atas kejahatan yang menggangu ketentraman warga,” akunya. Pria asal Makassar ini juga mengatakan, tindak kejahatan di Makassar dewasa ini,disebabkan gagalnya keluarga dalam mendidik anaknya. Sementara itu, pembicara lain pada talkshow ini, Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I) UNM, Muharram mengatakan, sosialisasi beasiswa unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih belum maksimal sehingga kurang dikenal khalayak. "Banyak yang tidak tahu beasiswa ini, padahal banyak sekali yang bisa menerima beasiswa tersebut," tuturnya. (pr54)
SNAPSHOT
Foto: Masturi-Profesi TANDUS. Mahasiswa sedang berbincang-bincang di dekat pohon yang ditebang di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM. Sejumlah pohon di FBS UNM ditebang menyebabkan kampus terlihat tandus.
Alumni SM-3T UNM, Saddang Husain
Melestarikan Pendidikan di Rimba Borneo
Foto: IST MENGAJAR. Saddang Husain, alumni program SM-T3 tampak serius mengajar siswa-siswi yang di pelosok Kabupaten Berau, Kalimantaran Timur
“Setahun pengabdian adalah setahun terbaik dalam hidup saya.” Kesan itu yang terlintas pada benak Saddang Husain seusai mengikuti program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T).
HINGGA medio 2016 lalu, ia mengabdikan dirinya agar pendidikan lestari di pelosok hutan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pertama kali, Saddang Husain tiba di Borneo, julukan Pulau Kalimantan, Streaming: radioprofesi.com
pada 20 Agustus lalu. Setelah perjalanan udara dari Makassar, ia masih perlu melewati perjalanan darat sejauh 101 km, melewati sungai dan pegunungan. Ia bersama rekan setimnya, Akhwan
*Oleh: Faisal Fajar ditugaskan ke daerah terpencil di tengah hutan, Desa Long Lamcin. Begitulah Saddang Husain mengawali pengabdiannya pada program SM-3T UNM Angkatan V. Penduduk di desa itu mengandalkan hasil buruan hutan sebagai mata pencaharian. Kerasnya hidup di hutan harus turut mereka rasakan. Tiap harinya naik turun bukit mengambil air dari sungai serta tidak adanya jaringan seluler membuat tempat tersebut semakin terpencil. Ia bersama rekannya mengajar di SDN 012 Kelay, Berau. Sekolah itu terdiri dari tiga ruangan, masing-masing disekat tripleks sehingga terbagi menjadi enam ruang kelas. Sebanyak 31 murid bersekolah di sana. Tak lama, ia sadar bahwa tempat itu tidaklah tertinggal namun sengaja ditinggalkan. “Guru lokal kurang profesional dan terkesan tidak peduli, pengawas sekolah hanya satu kali datang selama satu tahun saya mengabdi, bahkan kepala sekolah hanya dua
kali mengunjungi saat saya berada di sana,” ujarnya. Sulitnya hidup di hutan pun tetap tak mematahkan tekadnya untuk membawa perubahan di daerah pedalaman itu. Kepedulian pendidikan yang kurang, dan tingkah laku siswa yang tak disiplin merupakan hal yang harus dihadapinya tiap hari. “Anak-anak terkadang meludah di kelas. Kalau marah, mereka pukul dinding tripleks atau papan tulis sampai berlubang,” jelasnya. Perubahan yang ia harapkan perlahan terlihat berawal dari keinginan untuk memperlihatkan dunia luar. Ia pun berusaha mengikutsertakan siswanya pada Porseni Kabupaten Berau. Tak tanggungtanggung, ia menghabiskan sebagian honornya untuk memperkenalkan sepak bola dan takraw. Persoalan tak berhenti di situ saja. Keterbatasan dana serta minimnya kepedulian guru lokal semakin mempersulit keinginan Saddang Husain terwujud.
“Tidak ada bantuan dari pihak sekolah jadi kami kumpulkan warga. Untunglah warga merespon positif dan memberikan bantuan dana,” kenangnya. Keberhasilan anak-anak Long Lancim meraih juara awalnya memang terasa mustahil. Tanpa disangka, semua kesulitan yang dihadapi terbayarkan tatkala sekolah pedalaman itu berhasil memperoleh empat juara. Tangis haru berlinang dari beberapa orang tua siswa mendengar kabar menggembirakan tersebut. “Pulang dari porseni kami memberitahu hasil porseni serta berpesan agar hal ini dapat dilanjutkan,” ujarnya. Pada 13 Agustus lalu, ia kembali ke Makassar, membawa perubahan besar dalam hidupnya dan pada desa yang tertinggal di pelosok hutan Borneo. Terutama sikap siswa yang memiliki nilai karakter. Ia juga menitip harapan agar tidak ada lagi anak yang tidak memperoleh pendidikan layak. (*) Urai data, ungkap fakta, saji berita
Wawancara Khusus
44
Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
www.profesi-unm.com
Hamdan Zoelva, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI 2013-2015
Gerakan Mahasiswa dan Nasib Indonesia di Tangan Hukum pernah salah kok, dengan undangundang dasar yang pernah diubah. Karena undang-undang dasar adalah masalah kenegaraan. Jadi harus dikaji ulang. Apakah salah di konstitusi atau tidak.
Lantas, bagaimana pandangan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Hamdan Zoelva terkait hal itu. Berikut kutipan wawancara khusus reporter Profesi. Muhammad Agung Eka S dengan Hamdan Zoelva.
Bisa beri contoh kasus konstutisi yang tidak salah pak? Kalau saya dari tadi misalnya masalah pemilihan, pemilihan anggota DPR, pemilihan langsung bupati, Walikota, Gubernur itu bukan masalah konstitusi tapi masalah undang-undang kalau mau dipilih langsung atau dipilih oleh DPR tinggal diubah undang-undangnya. Konstitusi tidak mengatur itu. Tapi bukan masalah itu. Termasuk masalah liberalisme, liberal-
Bagaimana tanggapan bapak melihat mahasiswa yang sering melakukan aksi tentang amandemen UUD 1945? Tidak bisa dipungkiri apabila jika ada rencana amandemen Undang-Undang Dasar 1945, mahasiswa pasti melakukan aksi karena takut akan dampaknya. Mahasiswa sebenarnya sudah mulai harus berpikir dengan bijak sebelum melakukan aksi atau tindakan apapun. Mereka terlebih dahulu harus melakukan kajian. Itu penting. Indonesia kan menganut negara kesejahteraan, jadi apa sih pak hubungannya dengan Tata Kelola Pemerintahan dan Amademen UUD 1945? Begini, amandemen diperlukan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan. Apabila amandemen yang kita buat itu, sudah bagus maka kita bisa merasakan sendiri dampaknya. Semuanya ini memang untuk kesejahteraan. Seberapa besar sebenarnya pak pengaruh amandemen bagi negara Indonesia? Mungkin inilah yang ditakutkan
mahasiswa. Sebenarnya pengaruhnya sangat besar, makanya untuk melakukannya tidak sembarangan, dilihat dulu apa dampaknya selama ini. Kita juga berpikir matangmatang. Sebagai negera kesejahteraan, tentu saja hal seperti impelementasi dan dampak diperhatikan. Kita sekarang berbicara bagaimana untuk melakukan apa yang terbaik untuk masyarakat Indonesia Jadi, jika ada yang salah dalam kenegaraan yang disalahkan adalah UUD 1945? Terus bagaimana dengan konstitusi? Saya itu anggota lembaga pengkajian, nah dari situ kita diskusikan berbagai aspek termasuk apakah masalah kenegaraan kita saat ini terkait dengan masalah konstitusi atau masalah implementasi. Nah ini yang harus kita teliti secara betul-betul jangan sampai kita karena melihat keadaan yang nggak benar langsung disalahakan pada konstitusi padahal konstitusi tidak salah. Misalkan pak, kalau konstitusi yang saat ini sudah tidak cocok lagi. Apa yang dilakukan? Saya sangat sejutu kalau konstitusi itu sudah tidak cocok, kita mulai kajian yang benar ya masalah kenegaraan akibat konstitusi ya kita ubah lagi. Tapi kalau salah kita karena mau kita kembali kepada yang lama tanpa kita kajian itu kita udah terpuruk dua kali, udah salah dibalik ke yang salah. Kita sudah
Biodata Nama:
Dr. Hamdan Zoelva, S.H, M.H
isme ekonomi. Konstitusi kita tidak menganut liberalisme tapi negara kesejahteraan sudah pasti tapi impelementasi dalam ekonomi kita itu ekonomi liberal. Apa harapan bapak untuk mahasiswa saat ini tengah banyak melakukan aksi tentang amandemen UUD 1945? Itu tadi, saya harap mereka bisa melihat dulu akar permasalahannya. Jadilah mahasiswa yang bijak. Jangan asal aksi, biasanya kan begitu
mahasiswa aksi karena ada suatu kepentingan yah. Mereka dibayar atau apalah. Tetap pada porosnyalah.
Terakhir, UNM rencananya ingin membuka prodi ilmu hukum. Sebagai pengamat hukum, bagaimana tanggapan bapak? Oh bagus itu, kalau memang UNM mau membuka prodi ilmu hukum. Yang jelas kualifikasi dosennya harus memenuhi jangan asal buka. Mereka yang berkompeten di bidang hukum harus ada. Yang terpenting jangan sampai menghasilkan alumni pengangguran. Dibuka lantas nantinya mahasiswa jadi pengangguran. (*)
Foto: Muh. Agung Eka Saputra-Profesi
Di zaman reformasi ini, gerakan mahasiswa tengah bergejolak melakukan aksi dengan mengatasnamakan kesejahteraan Indonesia. Dunia hukum adalah salah satu yang paling disoroti mereka.
Tempat/Tanggal Lahir: Bima, 21 Juni 1962 Agama:
Islam
Pendidikan: •
S1 Jurusan Hukum Internasional di Universitas Hasanuddin (Unhas)
•
S2 Jurusan Hukum di Universitas Padjajaran (Unpad)
•
S3 Jurusan Ilmu Hukum Tata Negara di Unpad
Pekerjaan: •
Asisten Dosen Unhas dan di Fakultas Syariah IAIN Makassar (1986-1987)
•
Asisten Pengacara dan Konsultan Hukum pada Law Office OC. Kaligis & Associates (1987-1990)
•
Pengacara Pengadilan Tinggi DKI Jakarta (1989-1997)
•
Anggota DPR RI Dapil NTB (1999-2004)
•
Ketua Mahkamah Konstitusi RI (2013-2015)
Dapatkan juga berita seputar UNM di: 107,9 profesi unm profesi-unm.com @profesi_online LPM Profesi UNM @lensaprofesi Urai data, ungkap fakta, saji berita
www.profesi-unm.com
Inovasi Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
5
www.profesi-unm.com
Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
Membumikan Sel Surya di Pedesaan
Sejumlah desa masih memiliki akses listrik terbatas. Kondisi tersebut membuat dua mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Makassar (UNM), Riska Ardila dan Akram Tuhira berinisiatif merakit perangkat sel surya (solar cell). Solar cell buatan mahasiswa ini dikombinasikan dengan mesin pompa air. Sehingga alat tersebut dapat mengalirkan listrik sekaligus air bersih langsung ke rumah warga. Riska Ardila mengatakan, solar cell saat ini masih belum banyak dilirik industri, apalagi di pedesaaan. Padahal, solar cell yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi memiliki kelebihan tersendiri. Kelebihan tersebut berupa jumlahnya yang besar dan tidak menyebabkan polusi udara sehingga alat ini ini dinilai ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar minyak bumi sebagai sumber energi utama. “Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali derah yang terpencil yang tidak tersuplai aliran listrik dari PLN, maka pengembangan solar cell untuk desa sangat bermanfaat,” katanya, Minggu (26/2). Lebih lanjut, mahasiswa angkatan 2012 ini menambahkan, karya yang dihasilkan sangat efisien karena tidak memerlukan transmisi energi. Tidak hanya itu, alat ini dinilai sangat bermanfaat bila diaplikasikan di wilayah terpencil. “Karya kami sangat efisien, warga tidak lagi susah mengambil air dengan ember maupun jerigen,” tambahnya. Riska pun menjelaskan, pada alat yang diciptakan terdapat beberapa komponen utama yang
memiliki fungsi yang saling berkaitan. Di antaranya, panel surya yang berfungsi untuk menangkap cahaya yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik, Solar Charge Controller yang mengatur arus untuk pengisian ke baterai/aki, dengan adanya alat juga dapat membuat semua komponen aman, Inverter yang mengubah tegangan DC (Direct Current) dari tenaga surya menjadi sistem tegangan AC (Alternating Current) yang nilai tegangannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu, di dalam baterai/aki berlangsung proses perubahan kimia menjadi energi listrik dan sebagai tempat untuk menyimpan sumber tenaga listrik yang dihasilkan, dan terakhir ialah mesin pompa. “Ada lima bagian utama. Pada alat ini solar cellnya kami mengambil ukuran 70x30 cm, ini masih bisa diubah sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Dan untuk ukuran tersebut sudah menghasikan energi sebanyak 12 giga watt,” jelasnya. Ia pun menuturkan, penggunakan solar cell tidak hanya dapat digunakan pada skala besar, namun alat ini dapat digunakan langsung oleh warga di rumahnya masing-masing. “Inikan disesuaikan dengan kebutuhan warga, ada juga ukuran yang dapat dipasang di rumah warga, tapi untuk solar cell yang ini digunakan jika jarak antar rumah warga berjauhan,” tuturnya.
Foto: Melati-Profesi SOLAR CELL. Dua mahasiswa mesin memperlihatkan solar cell yang diciptakan. Rencananya, sel surya ini akan ditujukan untuk masyarakat pedesaan.
Perkembangan solar cell saat ini memang mulai menunjukkan geliat yang maju, hal ini tidak terlepas dari kepedulian akan penggunakan bahan bakar fosil yang dinilai sudah berkurang. “Beberapa negara maju sudah mewajibkan penggunakan solar cell. Kami juga menginginkan hal yang seperti itu, supaya masyarakat Indonesia tidak lagi bergantung pada BBM,” nilainya. Hingga saat ini, mereka tengah mengembangkan karya yang
diciptakan agar dapat digunakan secara massal. Perbaikan demi perbaikan dilakukan, tujuannya untuk meningkatkan kerja alat. “Tetap kami akan mengembangkan alat ini. Karya ini sudah diuji coba di beberapa tempat dan hasilnya cukup memuaskan. Sekarang kami tengah mencari rekan yang dapat membantu menyalurkan alat ini sampai kedaerah pedesaan. Apalagi harga alat ini bisa dijangkau untuk msyarakat pedesaan,” pungkasnya. (pr08)
Kelebihan: • Tidak menggunakan bahan bakar minyak sehingga kelangsungan energinya dapat terjamin, • Dapat dipakai secara individual (masing-masing rumah), • Harga yang ekonomis. Kekurangan: • Jika terjadi kerusakan, butuh teknisi khusus untuk memperbaiknya.
Kurangi Risiko Bencana Lewat Kurikulum Pembelajaran
Foto: Resa Saputra-Profesi ORASI ILMIAH. Firdaus Daud dikukuhkan sebagai Professor dengan membawakan orasi ilmiah berjudul Paradigma Baru Pengurangan Resiko Bencana Selasa, (21/2)
Bencana alam sangat rentan terjadi di Indonesia. Lempeng tektonik dapat menyebabkan gempa bumi, gunung api aktif dapat memicu gunung berapi, serta bencana alam lainnya yang kerap terjadi. Sebagai upaya penanggulangan bencana, kurikulum mesti berisiRadio Profesi 107,9 FM
kan paradigma penanggulangan risiko bencana. Gagasan ini dikemukakan oleh Dosen Jurusan Biologi FMIPA UNM, Firdaus Daud dalam orasi ilmiahnya saat pengukuhan Guru Besar Bidang Evaluasi Pembelajaran Biologi di Ruang Teater, Menara Pinisi, Selasa (21/12). Ia menilai, anak usia sekolah merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena dampak bencana. Karena itu diperlukan adanya
pemahaman terhadap bencana melalui jalur pendidikan sehingga dapat menumbuhkan sikap tanggap pada bencana. “Di tengah potensi bencana yang mengancam, maka pendidikan kebencanaan mutlak diperlukan,” ujarnya. Firdaus Daud juga menambahkan, penerapan kurikulum pembelajaran berbasis paradigma pengurangan risiko bencana diharapkan dapat mendorong sekolah atau institusi pendidikan lainnya agar lebih sadar terhadap bencana. Pada perguruan tinggi, ia mencontohkan pada Jurusan Biologi, mitigasi bencana dapat dimasukan ke dalam mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup. Sementara itu, pada sekolah menengah dapat dimasukan ke dalam muatan lokal. Hal itu dikarenakan asumsi bahwa setiap daerah memiliki kekhasan jenis bencana. Gagasan paradigma baru pengurangan risiko bencana ini perlu dicanangkan dalam kurikulum pembelajaran bukan tanpa sebab. Misalnya, masih banyak penduduk menganggap bahwa bencana merupakan suatu takdir dari Tuhan. Hal ini menggambarkan pandangan pada zaman nenek moyang masih kuat dan berakar
di masyarakat. “Pada umumnya masyarakat percaya bahwa bencana itu merupakan suatu kutukan atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat, sehingga seseorang harus menerima bahwa itu sebagai takdir akibat perbuatannya. Sehingga tidak perlu lagi berusaha untuk mengambil langkahlangkah pencegahan atau penanggulangannya,” bebernya. Konsep penanggulangan bencana telah beberapa kali mengalami pergeseran paradigma dari konvensional menuju pendekatan holistik. Pandangan konvensional menganggap bencana merupakan peristiwa yang tak dapat dicegah dan pandangan ini disebut paradigma relief atau bantuan darurat yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan darurat. Paradigma yang berkembang selanjutnya adalah paradigma mitigasi, yaitu upaya mengurangi resiko bencana, baik itu melalui penanggulangan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Selanjutnya, paradigma penanggulangan bencana begeser lagi mengarah ke faktor-faktor kerentanan di dalam masyarakat yang disebut para-
digma pembangunan. Sedangkan paradigma terakhir adalah paradigma pengurangan risiko. Pendekatan ini merupanan perpaduan dari sudut pandang teknis dan ilmiah dengan memperhatikan faktor sosial, ekonomi, dan politik. Firdaus Daud menjelaskan dari semua paradima penanggulangan bencana, paradigma pengurangan risiko merupakan jawaban yang paling tepat untuk menanggulangi bencana di era saat ini. Dalam paradigma ini setiap individu dipekenalkan berbagai ancaman yang ada di wilayah sekitar, cara mengurangi ancaman dan kerentanan, serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Dalam paradigma ini, pemerintah pusat juga bertanggung jawab dalam peningkatan kemampuan pemerintah daerah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana. “Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, maka sudah selayaknya pemerintah pusat mulai meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat secara mandiri mengatasi permasalahan bencana daerahnya,” jelasnya. (pr35) Urai data, ungkap fakta, saji berita
66
Reportase Khusus Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
www.profesi-unm.com
Foto: IST MUBES. Sejumlah peserta Musyawarah Besar Lembaga Kemahasiswaan UNM tengah mengikuti pemilihan ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) dan Badan Eksekutif Mahssiwa (BEM) tingkat universitas. Pemilihan dilakukan di Local Education Center (LEC) Angkasa, Kabupaten Maros, Senin (13/2).
Kembalikan Kepercayaan LK
Dua tahun lamanya, nasib Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Universitas Negeri Makassar (UNM) terkatung-katung. Hingga akhirnya, ruh BEM/ Maperwa bangkit kembali setelah Musyawarah Besar (Mubes) ke-XVI kembali dihelat sebulan yang lalu.
Karut-marut yang mewarnai Lembaga Kemahasiswaan (LK) tertinggi ini telah memberikan catatan buruk bagi keberlangsungan lembaga tersebut.Berangkat dari masalah Mubes XV LK UNM yang digelar di Kab. Sinjai dianggap cacat prosedural. Presiden BEM-Maperwa UNM periode 2015/2016 yang terpilih akhirnya tidak dilantik dan tak menjalankan roda kepengurusan. Presiden BEM UNM periode 2014/2015, Zulfikri menjelaskan, BEM-Maperwa periode 2015/2016 tidak dilantik oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), saat itu Heri Tahir. Lantaran tidak memenuhi aturan LK yang telah ditetapkan, yaitu IPK harus minimal 3,00. “Itu kan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi,” akunya. Mendengar hal tersebut, Abdul Wahid Nara, selaku Presiden pertama BEM UNM sangat menyayangkan kejadian tersebut. Ia beranggapan, tidak seharusnya hal itu terjadi. Seharusnya masalah lembaga kemahasiswaan harus diselesaikan secara internal.“LK harus cerdas meyelesaikan persoalan internal Urai data, ungkap fakta, saji berita
Sumber: Litbang-LPM Profesi UNM Grafik: Noval Kurniawan
kampus dan berjalan dengan aturan organisasi,” katanya. Setelah pergantian pimpinan kampus, Arifuddin Usman yang kini menjabat sebagai PR III berencana menata kembali LK yang telah vakum seperti BEMMaperwa untuk menata kembali lembaga. “Ini adalah program kerja, jadi harus jelas. Kita menginginkan dinamisasi lembaga kemahasiswaan kembali normal,” kata Arifuddin Rencana pelaksanaan mubes pun menyeruak. PR III menge-
luarkan Surat Keputusan (SK) pembentukan Carateker untuk menggelar Mubes XVI LK UNM. 17 Januari lalu, semua LK yang ada di UNM diundang untuk menghadiri sosialisasi pelaksanaan Mubes. Meski jadwal telah diinformasikan, proses jalannya kegiatan mubes keXVI masih menuai hambatan. Beberapa agenda pra mubes tidak dijalankan, hingga akhirnya jadwal pelaksanaan mubes yang sebelumnya ditetapkan tanggal 3 Februari diundur hingga 10 Feb-
ruari. “Badan perumus dan steering melakukan verifikasi kedua, jadi terpaksa mubes LK UNM di undur,” jelas Koordinator Caretaker, Hafid Sumawardji. Memasuki tahap penjaringan bakal calon, sebanyak tiga calon presiden BEM ditetapkan. Diantaranya Baso Anwar dari Fakultas Teknik (FT), Mudabbir dari Fakultas Psikologi (FPsi), dan Andre Arisandi dari Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS). Sementara itu, calon ketua Maperwa yang dinyatakan lolos berkas ada sebanyak empat ialah, Muh. Romario Basirung dari FT, Hasdar dari Fakultas Ekonomi (FE), Sofyan Tsauri dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Muh. Yunasri Ridho dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Tepat 10 Februari, Mubes LK UNM pun dihelat di Local Education Center (LEC) Angkasa, Kab. Maros. Hanya saja, tidak semua fungsionaris LK dapat berpartisipasi dalam mubes tersebut.Seperti halnya Fakultas Seni dan Desain (FSD). Utusan dari fakultas ini tidak diikutsertakan lantaran tidak memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan. “Kemarin itu berkasnya tidak lengkap jadi tidak diperkenankan ikut dalam pemilihan,” ujar Rifki, Presiden BEM FSD. Kendati demikian mubes tetap berjalan. Melalui musyawarah mufakat, Yunasri Ridho yang merupakan delegasi dari FIS terpilih sebagai ketua Maperwa UNM. Sementara itu, Presiden BEM tetap dipilih secara demokratis melalui pemilihan langsung. Berdasarkan hasil perhitungan, Mudabbir unggul dua suara. Ia berhasil mendapatkan 14 suara dari 26 peserta penuh. Sedangkan, kandidat lainnya, Baso Aswar
memperoleh 12 suara. Menjadi nahkoda bagi lembaga yang pernah vakum bukanlah hal yang mudah. Membangun kembali kepercayaan fungsionaris LK dan menyatukan sembilan mata orange adalah tujuan utama yang hendak dicapai. Presiden BEM terpilih, Mudabbir berjanji akan menyatukan masyarakat UNM, baik itu LK Fakultas maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). ”Sekarang fokus merangkul seluruh fungsionaris LK. Yang terpenting bagaimana kita dapat menyatukan persepsi dan kepercayaan LK dapat dibangun kembali,” katanya. Sebagai langkah awal, seluruh fungsionaris LK akan dilibatkan dalam kepenguruasn BEMMaperwa periode 2017/2018. “BEM bukan masalah pengutusan, tapi merangkul. Kami sangat berharap semua lembaga terlibat dalam struktur kepengurusan ini,” harapnya. Tak hanya itu, safari ke seluruh sekretariat LK fakultas maupun UKM dilakukan. Meski belum mendapat respon dari semua fakultas, namun beberapa fakultas telah memberikan sinyal yang baik. “Ini juga sekaligus silaturahmi. Kami usahakan supaya betul-betul representatif kepengurusannya,” tutur mahasiswa angkatan 2013 ini. Sementara itu, Rektor UNM, Husain Syam menuturkan, BEM/ Maperwa universitas dihidupkan kembali dengan harapan dapat membangun kepercayaan seluruh fungsionaris LK.Apalagi dengan kondisi beberapa fakultas yang akhir-akhir ini sering bentrok. “Kalau tidak dapat mempersatukan LK untuk apa ada BEM/Maperwa.Itukan tujuan utamanya dihidupkan kembali,” katanya saat ditemui oleh awak profesi, Jumat (10/3). (tim) www.profesi-unm.com
Reportase Khusus Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
7
www.profesi-unm.com
Sumber: Litbang-LPM Profesi UNM/Grafik: Noval Kurniawan/Foto: Abdul Wahid Muhsin
Adanya penolakan terhadap presiden BEM/Maperwa periode 2015/2016 yang terpilih mengharuskan kebijakan kampus berjalan tanpa pengawalan. Untuk mengisi kekosongan tersebut, sejumlah LK fakultas pun membentuk aliansi yang dinamakan Aliansi Orange Bersatu.
Era Aliansi, LK UNM Sulit Bersatu Sejumlah LK tergabung dalam Aliansi Orange Bersatu. Di antaranya, BEM FIS, BEM FE, BEM FPsi, BEM FIP, BEM FMIPA, BEM FBS, dan KEMA FSD. LK lain yang berada di tingkat fakultas maupun jurusan/prodi memilih memisahkan diri dari aliansi tersebut. Namun, Ketua Komisi Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan (PTK) Maperwa FIS UNM, Sulpikar menilai terbentuknya aliansi selama ini belum dapat menepis kekosongan tersebut.Tidak semua LK bisa bersatu secara utuh, masih saja terdapat perpecahan hingga akhirnya LK terbagi menjadi beberapa kubu.“Selama
ini kalau berbicara aliansi, belum pernah setahuku sembilan fakultas secara lengkap bersatu.Alasannya tergantung dari lembaga masing-masing. Namun itu namanya dinamika berlembaga.Setiap lembaga berhak menentukan sikapnya,” katanya. Ia pun menuturkan, usaha untuk mempersatukan LK tanpa ada aliansi ataupun kubu bukanlah hal yang mudah. Menurutnya, sebuah tanggung jawab yang berat dan tentunya membutuhkan upaya yang benar-benar solutif. “Makanya kami sangat berharap dapat betul-betul menyatukan seluruh LK,” harapnya.
Undangan Tersebar, Pelantikan Ditunda Setelah terpilih melalui Musyawarah Besar LK pada LEC Angkasa, Maros, (10-12/2) lalu, kini BEM-Maperwa universitas tengah meniti jalan menuju pelantikan. Namun, rencana tersebut masih tak terealisasi lantaran struktur kepengurusan belum rampung. Padahal undangan telah disebar ke beberapa LK. Undangan telah disebar oleh Panitia Pelaksana Pelantikan Maperwa-BEM dengan nomor surat 004/P/PANPEL PELANTIKAN/MAPERWA/UNM/III/17 tertanggal 20 Maret 2017. Ketua Maperwa terpilih, Yunasri Ridho mengakui, sebelumnya, jadwal pelantikan telah ditetapkan pada Kamis (23/3) lalu. Hanya saja, pelantikan terpaksa ditunda lantaran struktur kepengurusan BEM belum rampung. "Ada beberapa hal, salah satunya komposisi struktur kepengurusan BEM masih dipersoalkan oleh rektor," jelasnya. Berbeda, Mudabbir menyangkal hal tersebut. Ia mengatakan, pelantikan ditunda karena jadwal yang telah ditentukan bertepatan dengan beberapa pelantikan UKM. Sementara mereka telah bersurat terlebih dahulu. "Masih menyesuaikan dengan jadwal pak Rektor dan PR III," katanya. Sementara itu, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR Radio Profesi 107,9 FM
Sementara itu, Ketua BEM FE, Firdaus Bahtiar berujar, kehadiran aliansi sebelumnya selalu mengakomodir tujuan bersama antar LK yang tergabung.“Kalau selama ini temanteman di aliansi oranye bersatu selalu mempertahankan komitmen untuk
”
Makanya kami sangat berharap dapat betul-betul menyatukan seluruh LK Ketua Komisi Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan (PTK) Maperwa FIS UNM, Sulpikar
Inventaris BEM-Maperwa Hilang Sempat vakum, seluruh perangkat Badan Eksekutif Mahasiswa dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (BEMMaperwa) turut lenyap. Stempel, printer, hingga komputer tak diketahui jejaknya.Padahal, inventaris tersebut adalah aset lembaga yang harus dijaga meski telah vakum.
III), Arifuddin Usman membantah adanya jadwal pelantikan BEM Maperwa. Ia mengatakan, sampai saat ini pelantikan BEM/Maperwa belum dijadwalkan. Pasalnya, struktur kepengurusan BEM/ Maperwa masih dalam proses pembentukan. "Bukannya ditunda, tapi memang pelantikan BEM/Maperwa belum dijadwalkan. Kita tunggu dulu nama-nama yang masuk di struktur. Saya mau matangkan dulu, sekarang proses masih berjalan," ujarnya. Senada, Rektor UNM, Husain Syam mengaku jika dirinya tidak tahu-menahu mengenai rencana pelantikan BEM/Maperwa yang
telah dijadwalkan. Bahkan Surat Keputusan (SK) belum dikeluarkan. "Bagaimana mau pelantikan kalau SK-nya belum ada. Saya belum tanda tangani SK. Draft struktur pengurusnya juga belum saya lihat," akunya. Mantan Dekan Fakultas Teknik (FT) ini berharap, pelantikan bisa dilaksanakan secepatnya. Ia pun menginginkan ketua terpilih segera mengahadap untuk membicarakan masalah pelantikan dan memperlihatkan draf kepengurusan baru. "Saya maunya dari kemarin dilantik, tapi tidak juga apa masalahnya anak-anak ini," katanya. (*)
tidak ada kubu-kubu,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (18/3). Ia pun berharap agar terpilihnya pengurus BEM/Maperwa UNM mampu kembali menyatukan LK yang ada. “Semoga bisa dipersatukan, dan melihat kondisi sekarang, dari semua fakultas tinggal Fakultas Seni dan Desain yang belum bergabung,” tuturnya. Ketua BEM FT, Irka Ismunandar mengatakan, hadirnya aliansi sebagai wadah pemersatu karena belum adanya BEM/Maperwa universitas, “Jadi kedepannya untuk apalagi ada seperti aliansi oranye bersatu,” tuturnya, Sabtu (18/3). (tim)
Hal ini diungkapkan oleh Yunasri Ridho selaku ketua Maperwa terpilih. Dirinya sangat menyayangkan hal tersebut. Ia mengungkapkan, tidak ada inventaris yang tersisa dari periode sebelumnya selain ruang sekretariat. Padahal, lanjutnya, inventaris sangat diperlukan untuk membantu jalannya kerjakerja kelembagaan. “Biasanya kalau awal kepengurusan kan dimulai dari nol. Tapi boleh dibilang saat ini kita mulai dari minus. Bahkan halhal kecil seperti stempel saja kami tidak punya. Kosong sama sekali,” sesalnya. Untuk menjalankan kerjakerja kelembagaan, pengurus harus membawa peralatan sendiri. Mereka terpaksa memanfaatkan peralatan seadanya. Apalagi uang kelembagaan untuk periode ini belum cair untuk mem-
beli inventaris kesekretariatan tersebut. ”Untuk sementara waktu kami pakai inventaris pinjaman dari para pengurus. Seperti print punya pengurus.” katanya. Menanggapi hal tersebut, Mantan Presiden BEM UNM, Zulfikar menapik hal tersebut. Inventaris BEM periode sebelumnya masih disimpan di sekretariat. Hanya saja inventaris tersebut sudah tidak dapat digunakan karena rusak. “Komputer sama printer masih ada di sekret di dalam lemari. Tapi sudah rusak semuanya,” dalihnya. Tak hanya itu, rencana pengajuan permintaan pengadaan sekretariat baru kepada rektorat juga akan dilakukan. Saat ini sekretariat BEM-Maperwa UNM bertempat di lantai 2 gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Namun ruangan tersebut dinilai masih belum mencukupi untuk menampung awak BEM-Maperwa. “Kami juga berencana ajukan sekret baru. Kita bisa lihat sendiri bagaimana kondisi sekretariat sekarang,” ujar Presiden BEM terpilih, Mudabbir. (tim) Tim Reportase Khusus: Koordinator: Ratna Anggota: Fatimah Muffidah Siti Nurhaliza Anggi Prakasi Dasrin Urai data, ungkap fakta, saji berita
8
Reportase Utama
Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
www.profesi-unm.com
Foto: -Profesi PECAH. Kaca jendela pecah di Ruang Seminar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM). Kondisi memprihatinkan tersebut juga terjadi pada beberapa fakultas lain di UNM. Sejumlah mahasiswa berharap birokrasi mestinya lebih memprioritaskan pembangunan fakultas yang telah ada sebelum mendirikan fakultas baru.
UNM Impikan Empat Fakultas Baru
Birokrat Universitas Negeri Makassar (UNM) tengah menggadanggadang pendirian sejumlah fakultas baru. Rencananya, sembilan fakultas yang ada saat ini akan bertambah menjadi tiga belas fakultas. Kelima fakultas yang hendak dibentuk di antaranya, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian (PTP) yang akan naik kelas menjadi Fakultas Teknologi Pertanian (FTP). Prodi PTP saat ini berada dalam naungan Fakultas Teknik (FT). Jika tidak ada aral melintang, pembentukan fakultas direncanakan akan rampung pada tahun 2018. Segala perangkat dokumen dan proposal syarat pendirian fakultas tengah dikebut oleh Ketua Prodi PTP, Andi Sukaenah bersama Guru Besar Perikanan, Patang. Tak hanya itu, isu pembentukan Fakultas Ilmu Administrasi pun kian berhembus. Rencana ini terus bergulir sejak pertama kali digagas oleh Guru Besar Ilmu Administrasi, Haedar Akib pada 2014 lalu. Saat ini, terdapat tiga prodi dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), yakni Ilmu Administrasi Negara, Pendidikan Administrasi Perkantoran, dan Ilmu Administrasi Bisnis yang akan menjadi bagian Fakultas Ilmu Administrasi nantinya. Pengajuan pembentukan fakultas juga masih datang darI para elit Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Dipelopori oleh Pembantu Urai data, ungkap fakta, saji berita
Dekan Bidang Akademik (PD I) FIS, Firman Umar yang menginginkan adanya Fakultas Hukum (FH) di kampus eks IKIP Ujungpandang ini. Hingga kini proposal pembentukannya pun masih dalam proses. Terakhir, kampus LPTK ini juga kembali tak hanya berfokus pada disiplin ilmu kependidikan. Eks Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Hamzah Upu mengusulkan pembentukan Fakultas Kedokteran. Menanggapi pendirian sejumlah fakultas, Rektor UNM, Husain Syam membenarkan hal tersebut. Hanya saja, menurutnya hingga kini belum ada satu pun proposal yang diusulkan ke Kemristekdikiti. Hal itu lantaran pihak kampus masih perlu melengkapi sejumlah dokumen dan syarat yang harus dipenuhi. “Betul ada penambahan fakultas bahkan ada beberapa sudah akan selesai proposalnya. Seperti Fakultas Teknologi Pertanian saya usahakan tahun 2018 dibuka. Selain itu juga Fakultas Ilmu Administrasi dan Fakultas Hukum,” katanya saat ditemui reporter Profesi, Rabu (8/3). Senada dengan itu, Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I) UNM, Muharram turut mengamini rencana pembentukan fakultas tersebut. Muharram pun menargetkan, rencana ini akan terealisasi hingga dua tahun ke depan. Target tersebut dengan mempertimbangkan proses pengerjaan proposal masih dalam proses. “Komunikasi dengan beberapa dekan yang mengajukan proposal tetap berjalan. Ilmu Adminis-
trasi saat ini paling berpeluang, Teknologi Pertanian masih dalam proses, Hukum juga masih dalam pengerjaan, dan Kedokteran hingga kini masih dalam tahap dievalusai,” jelasnya. Pria asal Pinrang ini menuturkan, pembentukan fakultas baru dilakukan demi mengembangkan sayap pendidikan di UNM. “Namanya juga untuk pengembangan pendidikan, kita harus dukung, apalagi pembentukan fakultas sudah ada anggaran tersendiri,” tuturnya. Rencana pembentukan fakultas baru tersebut turut ditanggapi oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM terpilih, Mudabbir. Ia agak menyayangkan rencana birokrasi yang dianggap dapat memicu persolaan baru, seperti kurangnya fasilitas dan sumber daya manusia (SDM). “Saya bukan tidak mendukung, boleh saja. Namun jangan sampai hal tersebut malah memicu persoalan lain. Itu sama dengan menanam penyakit. Kalau boleh menyarankan, perbaiki dulu fasilitas yang ada di sembilan fakultas,” ujarnya. Mahasiswa angkatan 2013 ini melanjutkan, sebelum membuka fakultas baru, pihak kampus orange diminta menyelesaikan berbagai permasalahan yang melilit, yaitu gedung mangkrak, sarana dan prasarana yang belum lengkap, hingga iklim akademik. “Mestinya harus memperbaiki segala kekurangan yang ada kalau memang berniat seperti itu,” harap mahasiswa Fakultas Psikologi ini. (tim)
Sumber: Litbang-LPM Profesi UNM Grafik: Noval Kurniawan-LPM Profesi UNM www.profesi-unm.com
Reportase Utama Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
9
www.profesi-unm.com
Fakultas Ilmu Administrasi Terhalang Moratorium Kemenristekdikti
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah mengeluarkan kebijakan penangguhan (moratorium) pendirian fakultas non eksak pada perguruan tinggi. Kebijakan tersebut secara langsung menghambat rencana pembentukan Fakultas Ilmu Administrasi di UNM. Rektor UNM, Husain Syam menjelaskan, adanya moratorium akan memperlambat laju pembukaan Fakultas Ilmu Administrasi. “Fakultas yang bukan eksakta harus menunggu moratorium dari kementerian, jadi kita harus menunggu.
Kalau dibuka, kita secepatnya usulkan agar secepatnya dibangun,” tuturnya. Setelah dikonfirmasi, salah satu pengusul Fakultas Ilmu Administrasi, Haedar Akib pun membenarkan hal tersebut. Namun, Haedar tetap teguh
pada pendirian fakultas ini akan berjalan meski adanya moratorium. “Proposal telah hampir selesai. Komunikasi dengan rektor tetap berjalan dan ia meminta secepatnya dirampungkan. Saya merasa fakultas ini akan ada meskipun ada moratorium,”tegasnya. Selain adanya moratorium, Guru Besar Ilmu Administrasi ini juga mengakui persyaratan lain masih perlu dipenuhi sebelum pendirian Fakultas Ilmu Administrasi. Ia berujar, tenaga dosen yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa yang ada. Bahkan menurutnya, Prodi Admin-
istrasi Bisnis belum memiliki dosen yang tetap. Ia pun mewngakui hal ini menjadi pekerjaan rumah yng harus diselesaikan sebelum mendirikan Fakultas Ilmu Administrasi. “Tidak hanya di Prodi Administrasi Bisnis. Prodi seperti Administrasi Perkantoran dan Administrasi Negara pun kekurangan tenaga dosen,” akunya. Lebih lanjut, pria asal Pangkep ini pun telah meminta penambahan dosen di tiga prodi yang menjadi cikal bakal pendirian fakultas nantinya. “Saya sudah sarankan penambahan dosen, baik itu yang telah ada atau diambil dari alumni terbaik dari ketiga prodi,” bebernya. “Saya juga menyesalkan, ada penambahan dosen kemarin tapi bukan pada prodi yang kekurangan dosen tapi pada prodi lain yang pada dasarnya sudah memiliki banyak dosen,” sesalnya. Terkait dengan lokasi fakultas, Dewan Pakar Asosiasi Sarjana dan Praktisi Pendidikan Administrasi Perkantoran Indonesia ini pun sudah jauh-jauh hari mempersiapkan hal tersebut. Rencana awalnya, lantai 1 Gedung FIS akan dijadikan markas baru Fakultas Ilmu Administrasi. Gambar denah dan pembagian ruangannya pun telah ada. “Tapi kemarin saya usulkan gedung perpustakaan sebagai lokasi fakultas, sementara itu perpustakaan dipindahkan ke Gedung Pinisi. Tapi kita lihat saja ke depannya, karena
rektor juga mempunyai rencana untuk membuat gedung yang baru,” pungkasnya. Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Hasnawi Haris menuturkan mendukung pembangunan Fakultas Ilmu Administrasi. Pihaknya pun tengah melengkapi beberapa dokumen sebagai syarat pendirian fakultas. “Proposalnya tengah dikebut dan kalau jadi langsung kami serahkan ke PR I. Saya mendukung adanya fakultas ini sebagai pengembangan pendidikan di UNM,” tuturnya. Menanggapi pendirian Fakultas Ilmu Administrasi, Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (Maperwa FIS), Anwar menginginkan perlunya efektivitas tenaga pengajar saat ini. “Dosen di FIS sendiri masih minim. Tak jarang ditemui beberapa dosen harus merangkap dua hingga empat mata kuliah untuk satu angkatan, belum angkatan yang lain,”katanya. Bukan hanya terkait dosen, terbatasnya ruang kuliah juga dikeluhkan mahasiswa angatan 2012 ini. Menurutnya jumlah ruangan di FIS tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa. Tak jarang mahasiswa harus diliburkan lantaran ruang kuliah yang dipakai mahasiswa lain. “Kami di sini masih kekurangan ruangan, belum sarana dan prasarana yang lain yang belum lengkap. Perkuliahan pun tidak efektif,” keluhnya. (tim)
Fakultas Teknik Siap Berbagi Lahan Rektor UNM, Husain Syam optimis terkait usulan pendirian Fakultas Teknologi Pertanian. Usulan pendirian fakultas baru tersebut pertama kali dilontarkan melalui sambutannya pada Kuliah Umum bersama Menteri Pertanian, Amran Sulaiman di Ruang Teater, lt. 3 Menara Pinisi, Sabtu (19/11) lalu. Setelah itu, Eks Dekan Fakultas Teknik ini bersama tim perancangan proposal mulai mempersiapkan sejumlah kelengkapan syarat yang wajib dipenuhi. Di antaranya ialah adanya gedung fakultas. “Fakultas Teknologi Pertanian sudah ada gambar denahnya. Lokasinya ada di area Fakultas Teknik, di bagian belakang bagian kiri yang masih banyak tanah kosong,” jelasnya, Kamis (2/3). Namun, pengusulan pendirian Fakultas Teknologi Pertanian tampaknya membutuhkan waktu lama. Pasalnya, sarana gedung yang menjadi kelengkapan fakultas masih belum tersedia. Sejumlah sivitas Prodi Pendidikan Teknologi Pertanian saat ini pun masih kerap mengalami keluhan karena keterbatasan lahan. Radio Profesi 107,9 FM
Ruang kelas hanya terdiri dari tiga unit. Bahkan, terdapat satu ruang kelas darurat berada di area Laboratorium Pertanian. Tak pelak, kelas darurat itu dinilai tidak kondusif dalam proses belajar mengajar karena banyaknya aktivitas selain perkuliahan. Mahasiswa lain kerap berlalu lalang mengurusi persoalan administrasi di ruang prodi dan kegiatan praktikum di tempat yang seatap. Keluhan itu dilontarkan oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknologi Pendidikan, Ahmad Rif’an Muzaqi. “Tentunya kami merasa tidak nyaman. Apa lagi kalau ada praktikum, belum lagi banyak orang lalu lalang. Tentunya sangat terganggu pembelajaran,” ujarnya. Mahasiswa angkatan 2014 ini pun mengeluhkan tidak sebandingnya antara ketersediaan ruang kelas dengan jumlah mahasiswa. Keempat ruang kelas tersebut harus digunakan bergilir oleh sedikitnya tiga angkatan. Keterbatasan tersebut pun diakui oleh Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Pertanian, Andi Sukaenah. “Ruang kelasnya untuk mahasiswa sering berebutan kuliah,” akunya. Ia pun berujar, ketersedian gedung masih menghambat berdirinya Fakultas Teknologi Pertanian. Sebelum tersedianya gedung fakultas yang memadai, rencana tersebut akan sulit tere-
alisasi. “Tidak mungkin kita tetap di area sekarang, masa ada fakultas dalam fakultas,” ujarnya. Alumni Unhas ini menambahkan, dirinya telah dijanjikan lahan di area Parangtambung. Lahan telah ada, namun pembangunan gedung kembali perlu butuh waktu. Sementara terkait ketersediaan dosen, ia mengatakan hal tersebut tidak lagi menjadi masalah. Fakultas Teknologi Pertanian berkemungkinan akan merekrut tenaga pendidik dari unit kerja prodi lain di UNM yang memiliki keterkaitan mata kuliah.
“Komunikasi dengan dosen yang bersangkutan sudah dilakukan dan setuju. Dosen dan kurikulumnya sudah rampung,” tuturnya. Draf borang pengusulan fakultas baru pun telah dalam tahap perampungan. Andi Sukaenah pun telah melakukan konsultasi dengan Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I) dan Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama (PR IV) UNM. “Tinggal melakukan konsultasi intens kembali dengan pak rektor untuk keputusan finalnya,” katanya.
LAHAN. Rencana gedung Fakultas Teknologi Pendidikan akan didirikan pada lahan kosong di area kampus sektor Parangtambung.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik, Muhammad Yahya berujar, pendirian gedung kemungkinan besar masih berada di dalam wilayah Fakultas Teknik saat ini. “Kampus untuk fakultas baru kemungkinan masih di area Teknik, masih ada lahan kosong dan sesuai untuk fakultas baru,” bebernya. Ia pun telah menyetujui adanya pendirian Fakultas Teknologi Pendidikan. “Saya pribadi setuju dengan adanya fakultas baru, karena hal tersebut bagian dari pengembangan dalam bagian Fakultas Teknik.,” katanya. (tim)
Foto: Resa-Profesi
Urai data, ungkap fakta, saji berita
10 10
Reportase Utama Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
www.profesi-unm.com
Fakultas Kedokteran Masih Angan-angan
Pendirian Fakultas Hukum
Persiapan Belum Matang
Pendirian Fakultas Hukum tampaknya masih perlu mematangkan persiapan. Hal ini dikarenakan hingga kini Fakultas Hukum belum memiliki satupun program studi yang saat ini ada di UNM. Salah satu syarat berdirinya fakultas ialah harus mempunyai prodi.
PASCASARJANA. Fakultas Kedokteran berencana akan menempati Gedung Program Pascasarjana (PPs) UNM
Usulan Fakultas Kedokteran (FK) bukan baru-baru ini terdengar. Santer terdengar kabar pengusulan FK sejak Hamzah Upu menjabat sebagai Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam periode 2011-2015. Saat itu, Alumnus S2 Deakin University, Australia ini menginginkan pembentukan prodi Kedokteran Herbal. Kini, proposal pendirian FK masih dalam proses pengerjaan.
Urai data, ungkap fakta, saji berita
Lebih lanjut, Hamzah Upu mengatakan, faktor utama penghambat dibentuknya FK ialah lokasi. Hingga saat ini pun belum ada tanda-tanda lokasi akan dibangunnya fakultas tersebut. “Untuk lokasi saat ini masih kita pikirkan karena lahan di UNM sudah ditempati semua,” katanya. Perangkat lain yang dikeluhkan Hamzah Upu ialah soal minimnya tenaga dosen. Menurutnya, UNM dinilai harus merekrut dosen dari kampus lain yang mempunyai keahlian di bidang kedokteran. “Tenaga pengajar bahkan dibilang tidak ada. Tapi saya usulkan agar merekrut
Foto: Resa-Profesi
dosen luar yang sudah memiliki kompetensi khusus di bidang kedokteran,” tuturnya. Sementara itu, Rektor UNM, Husain Syam mengatakan rencana pembangunan FK saat ini dalam proses. Namun, menurutnya pengadaan FK bukan target utama. “Rencana saya juga bangun FK tapi setelah pembangunan fakultas lain,” ujarnya. Terkait lokasi FK jika terbentuk, Husain Syam berencana akan mengalihkannya ke Gedung Program Pascasarjana (PPs). Hal itu akan dilakukan apabila PPs telah berlokasi di Menara Tellu Cappa yang kini masih mangkrak pembangunannya. (tim)
Diakui, Pembantu Dekan Bidang Akademik (PD I) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNM, Firman Umar menuturkan rencana pendirian Fakultas Hukum dinilai terlalu dini. “Syarat berdirinya fakultas kan harus ada dulu prodi. Nah, sekarang belum ada Prodi Hukum sama sekali,” ujarnya. Firman Umar menuturkan, pihaknya akan melakukan sesuai prosedur dengan membentuk prodi terlebih dahulu. “Jadi kita tunggu hingga ada prodi, baru selanjutnya kita usulkan pendirian fakultas. Saat ini kami tengah mengebut proposal pendirian Prodi Hukum yang sudah 90% jadi,” terangnya. Namun, rencana tersebut kembali menemui penghalang lantaran pendirian Prodi Hukum juga terkena moratorium dari Kemeristekdikti. “Walaupun proposal sudah jadi, kita harus menunggu moratorium. Jadi perlu bersabar. Kalau sudah dibuka,
secepatnya didaftarkan,” janjinya. Untuk ketersediaan dosen, Guru Besar Ilmu Hukum ini mengatakan, telah memenuhi syarat untuk pendirian sebuah prodi. “Kalau tenaga dosen di bidang Hukum sangat banyak. Kami mempunyai tiga guru besar dan lebih sepuluh doktor,” katanya. Sementara itu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa FIS, Saenal menilai pendirian Fakultas Hukum bukanlah langkah yang tepat. “Kurang tepat kalau ada penambahan fakultas. Lebih baik birokrasi memaksimalkan fakultas yang ada,” kritiknya. (tim)
Tim Reportase Utama: Koordinator: Resa Saputra Anggota: Endang Sri W Awal Hidayat Wahyuddin A. Asoka Ulfa
SUDUT
+ UNM Impikan Empat Fakultas Baru - Perbaiki dulu kelas bocor
+ Kembalikan Kepercayaan LK - Jangan sekadar menjadi impian + Bocor, Mahasiswa Buat Atap Darurat dalam Kelas - Kembalikan saja UKT kami....
Dg. Tata
www.profesi-unm.com
Info Akademik Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
FT Kembali Buka Prodi Diploma Tiga
Program Diploma Tiga (D3) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) akan siap digulirkan kembali pada tahun ajaran baru 2017 mendatang. Kepastian datang setelah Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR 1), Muharram membenarkan hal ini.
“Diploma tiga yang ada di seluruh fakultas teknik tahun depan akan dibuka kembali. Mengingat jumlah mahasiswa diploma tiga sekarang sudah banyak yang wisuda. Hal itu menjadi salah satu pertimbangan pihak kami,”katanya kepada kru profesi saat ditemui diruangan-
nya, (1/3). Muharram membeberkan, diploma tiga tidak dibuka selama dua tahun lantaran jumlah mahasiswa yang mendaftar program tersebut melebihi kuota. “Tahun 2014 lalu pihak UNM menutup pendaftaran itu karena jumlah mahasiswanya yang banyak dan sebagian besar belum selesai,”bebernya. Selain itu, salah satu pertimbangan dibukanya program diploma tiga, karena program ini menjadi salah satu yang paling diminati calon mahasiswa. “Sejak ditutup, banyak kalangan terutama dari pihak sekolah yang mempertanyakan kapan program ini dibuka. Itu adalah salah satu bukti program ini masih menjadi primadona disebagian kalangan. Hal lain, sebagai pihak yang menyelenggarakan pendidikan, kita harus membuka peluang bagi
Wisuda Siap Digelar Bulan April Universitas Negeri Makassar (UNM) siap menghelat wisuda periode kedua yang akan dilaksanakan April mendatang. Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswan (BAAK) Ismail Mukhtar mengatakan, agenda wisuda akan tetap mengkuti kalender akademik tanggal 12 hingga 13 April. “Jadwal wisuda telah ditetapkan dan tidak akan berubah. Pun dengan wisuda tahun ini, tetap tiga kali kita laksanakan. Bulan April nanti merupakan periode kedua setelah wisuda bulan Desember lalu,”katanya saat ditemui di ruangannya, (28/2). Lenih lanjut, Ismail Mukhtar mengklaim jumlah mahasiswa yang mendaftar wisuda periode
kedua berjumlah 1000 peserta, berbeda dengan wisuda sebelumnnya yang jumlahnya bisa mencapai 4000 peserta. “Saya prediksi jumlah mahsiswa yang akan diwisuda hanya 110 peserta, kerana memang bulan april sedikit pendaftar. Sudah setiap tahun begitu. Paling banyak pendaftar wisuda dibulan desember,”katanya. Dari segi persiapan pihak UNM mengakui siap untuk menyambut wisuda. Sebagai langkah awal, Lulussan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) tengah disibukkan persiapan administrasi bagi mahasiswa yang ingin mendaftar wisuda. “Untuk wisuda nanti kami sudah siap. Persyaratan dan alur pendaftaran masih sama dengan sebelumnya. Dan sampai saat ini belum ada perubahan aturan yang mencolok.” bebernya. (fah)
Foto: - Abdul Wahid Muhsin-Profesi GEDUNG FAKULTAS. Seorang mahasiswa tengah berjalan. Di rencanakan Fakultas Teknik akan membuka kembali Prodi Diploma Tiga setalah ditutup tahun 2014, Minggu (19/3)
mereka yang ingin mendaftar di program ini,”tuturnya. Lanjut, Guru Besar Kimia Organik ini menambahkan, kami telah menyiapkan dokumen yang diperlukan guna menunjang kelengkapan pembukaan program ini. “Dari segi persiapan,
kami telah persiapkan sedari dini,”tambahnya. Namun hingga kini, belum ada kejelasan mengenai kouta yang disiapkan UNM. “Untuk kouta belum kita bicarakan, yang pasti nanti akan diberi tahu,”jelas Muharram. (awa)
Perpustakaan UNM
Buka Hingga Pukul 8 Malam
Perpustakaan Universitas Negeri Makasssar (UNM) kini dibuka hingga pukul 8 malam. Hal itu dibenarkan oleh Kepala UPT Perpustakaan, Oslan Jumadi saat ditemui diruangannya. Selasa (14/3). Ia mengatakan penambahan jam buka perpustakaan hingga pukul 8 malam memepertimbangkan jam kuliah mahasiswa. Pun dengan ini, mahaisswa dapat mengebalikan atau meminjam buku pada malam hari. “Kita pertimbangkan mahasiswa yang kuliah jadi mereka bisa kembalikan buku pada malam hari,”katanya. Lanjut, Guru Besar Biologi ini menambahkan selain hal tersebut, jarak beberapa fakultas yang jauh dari perpustakaan UNM menjadi salah satu pertimbangan. “Kita
pertimbangkan beberapa fakultas yang jaraknya ke sini cukup jauh,”tambahnya. Oslan Jumadi menjelaskan, beberapa waktu lalu perpustakaan tidak buka hingga pukul 8 karena bertepatan dengan hari libur. Selain itu, kebijakan ini baru diterapkan kala itu. “Beberapa waktu lalu perpustakaan tidak buka sampai pukul 8 dikarenakan masih banyak mahasiswa yang libur. Namun setelah itu perpustakaan seperti biasanya,”jelasnya. Namun, Ia juga mengatakan kebijakan ini akan tetap dievaluasi bilama tidak sesuai dengan tujuan semula. Hal tersebut dilakukan demi kemajuan perpustakaan. Tak hanya kebijakan perpustakaan dibuka hingga pukul 8 malam. Kebijakan strategis perpustkaan yang lain akan dievaluasi. “Tetap kita akan evaluasi demi kemajuan perpustakaan kedepannya,”katanya. (pr49)
11 11
www.profesi-unm.com
AGENDASIANA
Wisata Pendidikan Nasional PGSD PENDIDIKAN Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan akan menggelar Wisata Pendidikan Nasional. Kegiatan ini akan dilaksanakan 30 April hingga 3 Mei mendatang. Tema yang yang diangkat pada tahun ini ialah "Jelajahi Dunia Pendidikan, Wujudkan Generasi Emas". Ketua Panitia, Ashabul Kahfi mengajak kepada mahasiswa UNM, khususnya Jurusan PGSD untuk turut menyukseskan kegiatan ini. (pr55)
Olimpiade Pendidikan dan Pekan Pujangga HIMPUNAN Mahasiswa Program Studi (HImaprodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra akan mengadakan Olimpiade Pendidikan dan Pekan Pujangga. Acara ini akan dilangsungkan 10 hingga 14 Mei mendatang. Beberapa lomba akan dipertandingkan, di antaranya mendongeng, karya tulis ilmiah, cepat tepat bahasa Indonesia, baca puisi, debat, akustik. Pendaftaran telah dibuka dan akan ditutup tanggal 2 Mei. Info lebih lanjut dapat dilakukan dengan menghubungi 085299962402. (pr55)
Bakti Sosial Himanika FT HIMPUNAN Mahasiswa Elektronika (Himanika) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) akan melakukan bakti sosial (baksos). Kegiatan ini berlangsung di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) pada 26 Maret nanti. Baksos ini sebagai bentuk pengabdian pengurus kepada masyarakat. Ini juga merupakan perwujudan dari fungsi mahasiswa. Terdapat beberapa item kegiatan yang akan dilakukan nantinya. Di antaranya, melakukan servis elektronik murah, pelatihan ke SMA dan kegiatan keolahragaan. (pr54)
Muskerwil V IHMSI IKATAN Himpunan Mahasiswa statistika (IHMS) akan menggelar Musyawarah Kerja untuk Wilayah Lima (Muskerwil V). Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 7-9 April 2017 bertempat di Aula Baji Gau Hotel. Kegiatan yang bertemakan “Sinergitas Membangun Eksistensi IHMSI yang Selaras” akan melibatkan mahasiswa Statistika yang tergabung dalam wilayah lima. Wilayah tersebut mencakup se-Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Muskerwil bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika/Statistika serta memperkuat jaringan komunikasi perguruan tinggi di wilayah V. (pr55) Radio Profesi 107,9 FM
Urai data, ungkap fakta, saji berita
12 12
Suplemen Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
www.profesi-unm.com
Safari Jurnalistik 2017
Cetak Insan Pers Kalangan Muda
Menjadi pelajar SMA tak hanya terus menerus belajar tentang pelajaran umum, tetapi hobi yang kita miliki juga harus dikembangkan. Apalagi hobi dalam bidang jurnalistik sangat baik untuk dikembangkan untuk meningkatkan keahlian, bahkan memberi banyak pengalaman. Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Univesitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan kegiatan benamakan Safari Jurnalistik. Kegiatan yang menyusung tema Jurnalis Muda Berkarya ini berlangsung di SMA 1 Sijai, 18-19 Februari lalu. Safari Jurnalistik merupakan pelatihan dasar jurnalistik yang tingkat SMA/SMK sederajat sebagai bentuk pengabdian LPM Profesi UNM. Ditahun sebelumnya LPM Profesi memilih Kabupaten Bone sebagai tuan rumah, sedangkan tahun ini LPM Profesi UNM memilih Kabupaten Sinjai. dipilih karna tingginya minat sekolah di bidang jurnalistik, bahkan di beberapa sekolah telah memiliki Lembaga Pers Siswa (LPS). Dibanding tahun kemarin, antusias peserta untuk mengikuti safari jurnalistik lebih tinggi. Hal ini terbukti dari jumlah peserta yang mencapai 47 peserta dari 14 sekolah. LPM Profesi UNM bekerja sama dengan LPS
SMAN 1 Sinjai. Dalam kegiatan ini LPM Profesi menyediakan wadah bagi siswa untuk mengembangkan minat di bidang jurnalistik. Tak hanya itu, berbagai materi jurnalistik yang disajikan oleh pemateri dari beberapa media pers terkenal. Salah seorang peserta, Nurfadilah mengungkapkan, ia merasa sangat beruntung telah mengikuti kegitan safari jurnalistik, pasalnya dari kegiatan ini ia menerima banyak ilmu dibidang jurnalistik bahkan juga pengalaman. “Tidak rugi kami mengikuti kegiatan ini, karna banyak sekali ilmu yang bisa diterima,” uangkap siswa asal SMAN 1 Sinjai ini. Tak jauh berbeda, peserta lainnya, Muhammad Fadel pun menjelaskan bahwa banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini. Ketua panitia, St. Aminah menjelaskan, dari safari jurnalistik ini dapat menumbuhkan generasigenerasi yang mampu mengem-
Foto: Dokumen Profesi FOTO BERSAMA. Peserta dan panitia safari Jurnalistik tengah melakukan foto bersama sesaat telah berkahirnya kegiatan yang dilakukan di SMAN 1 SINJAI UTARA, Minggu (19/2)
bangkan bidang jurnalistik muda di kabupaten Sinjai. “Semoga kegiatan ini tidak berlangsung sia-sia. Kami sangat mengharapkan kedepannya akan ada bibit-bibit baru dalam bidang jurnalistik dari kabupanten ini,”
jelas mahasiswa angkatan 2014 ini. Peserta safari jurnalistik tidak hanya duduk diam sambil mendengarkan materi, tetapi mereka juga diberi lomba seperti lomba Fotografi dan penulisan buletin. Para peserta
diajak mengunjungi Hutan Mangrove Tongke-tongke Sinjai Timur sebagai sesi foto pada lomba Fotografi. Peserta juga langsung diberi praktik simulasi peliputan pada lomba penulisan berita. (pr35)
Balutan Warna-warni Safari Jurnalistik SELURUH rangkaian safari jurnalistik 2017 telah berakhir. Berbagai keseruanpun dihadirkan dipenghujung kegiatan. Mulai dari peserta yang ditantang menunjukkan bakatnya mengolah vocal
hingga pengenalan panitia. Satu persatu peserta ditantang untuk menunjukkan kebolehannya bernyanyi, hal ini disambut antusias peserta bahkan panitia pun tak mau kalah untuk ambil
bagian menunjukkan bakatnya. Saling tunjuk dan gelak tawa mewarnai aula SMA 1 Sinjai. “Kegiatan ini sangat seru dan kami jadi lebih akrab,” ungkap salah satu peserta, Karmila.
Selain itu, pengenalan panitia juga tak kalah mencuri perhatian peserta. Pengenalan khas LPM Profesi dengan mengungkapkan “keburukan” panitia pelaksana. Walaupun hanya berlangsung
selama dua hari namun canda dan tawa mampu membangun keakraban peserta dan panitia. Hal ini adalah sekelumit kisah balutan warna-warni Safari Jurnalistik 2017.(pr55)
Bupati Sinjai Apresiasi Safari Jurnalistik LPM Profesi UNM
B
upati Kabupaten Sinjai, Sabirin Yahya mengapresiasi kegiatan Safari Jurnalistik 2017 yang diadakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar. Pelatihan itu berlokasi di SMA Negeri 1 Sinjai pada 18-19 Februari lalu. Bupati Sinjai menilai, Safari Jurnalistik yang diperuntukkan bagi siswa SMA/SMK/MA ini merupakan langkah tepat untuk menanamkan ilmu jurnalistik kepada siswa. Terlebih lagi, menurutnya, ilmu jurnalistik sangat dibutuhkan di era globalisasi. “Perkembangan teknologi yang berkembang cepat sekarang karena peran media massa. Sehingga sudah semestinya peserta belajar ilmu jurnalistik,” katanya.
Urai data, ungkap fakta, saji berita
Lanjutnya, dalam sambutannya saat membuka Safari Jurnalistik, Sabirin menambahkan, output dari kegiatan ini tidak menutup kemungkinan akan melahirkan penulis-penulis hebat. “Kegiatan seperti ini akan melahirkan penulis yang handal di bidang jurnalistik dan tidak menutup kemungkinan di bidang lainnya,” tambahnya. Pria asal Sinjai ini pun mengimbau peserta agar mewaspadai maraknya berita hoax yang kini tersebar di media. “Saya mau peserta nantinya bisa mengimplementasikan ilmu yang didapat pada kegiatan ini. Apalagi lagi marak-maraknya berita hoax yang tersebar di dunia maya,” imbaunya. (*) www.profesi-unm.com
Lensa Orange Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
13 13
www.profesi-unm.com
Rajut Kembali Tali Persaudaran *Foto: Masturi, Teks: Karmila
S
enin(13/3), Kampus Uiversitas Negeri Makassar (UNM) Sektor Parangtambung kembali ricuh. Kampus yang sejatinya sebagai tempat untuk menimbah ilmu justru menjadi arena pertikaian dua kubuh. Aksi ini seakan mencederai kampus yang berslogan “kampus cinta damai”. Bukan baru lagi dilingkungan Kampus UNM Parangtambung, bentrok seolah ritual sunnah mahasiswa. Lalu bagaimana pihak birokrasi memandang hal ini? Kampus sebagai wadah yang harusnya memberi kenyamanan dan menjaga keselamatan mahasiswa justru tak menjalankan perannya. Sudah saatnya konflik ini dihentikan, Rajut kembali tali persaudaran.
Membidik
Jangan sampai akibat kejadian terjadi kerengggaan sesama mahasiswa yang natobatenya masih satu nama yakni, “UNM”. Pembekuan Lembaga Kemahasiswaan (LK) untuk meredam insiden ini, pemecatan oknum yang terlibat, membuat mahasiswa sibuk dengan kegiatan akademik hingga pemberian sanksi berupa Droup Out (DO) bagi mahasiswa pada kenyataannya belum mampu meredam bentrok. Sudah saatnya birokrasi UNM merumuskan konsep baru yang menjadi solusi tepat. Komitmen diperlukan, jangan hanya berani mengumbar janji tanpa realisasi demi UNM yang bebas dari premanisme. (*)
Anak busur
Pantau
Pasang Badan Radio Profesi 107,9 FM
Urai data, ungkap fakta, saji berita
14 14
Opini Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
www.profesi-unm.com
Biaya Hidup dan Pendidikan Tinggi
Salam untukmu semua saudaraku. Yang dibesarkan dari tanah dan curah hujan. Dari api yang mematangkan daging dan sayuran. Terpenuhilah kebutuhan energimu untuk beraktifitas. Memiliki hari yang indah adalah angan kita semua. Dengan senyum dan pelukan memberikan kehangatan dari angin sore yang dingin. Jangan kita putus tali kemanusian yang telah mengikat kita dengan sempurna. Kita dilahirkan dari rahim yang sama, seorang perempuan sempurna, Ibu. Dalam tulisan ini saya tidak akan menyinggung polemik yang sedang naik daun beberapa bulan terakhir. Tentang caci-maki, hinamenghina, kafir-mengkafirkan, lapor-melaporkan, atau apapun bentuk perseteruan itu. Saya hanya ingin (setidaknya lewat tulisan ini) memberikan salam, mungkin pelukan, karena saya yakin perseteruan itu terjadi kerena kita jarang lagi untuk melemparkan senyum ketika kita berpapasan. Dan stigma buruk kita terhadap ‘pelukan’ bagi lelaki, padahal pelukan bisa memberikan rangsangan emosional. Pelukan memberikan kita semangat untuk saling menjaga dan melindungi. Angin malam terlalu dingin bagimu untuk memaki dan mengklaim kebenaran. Kemari, aku ingin memelukmu saudaraku, mengusir kesepian dan rasa dingin. Sebenarnya niat awal saya adalah menulis tentang bagaimana memancing kesadaran kita. Karena saya adalah seorang mahasiswa dan saya juga merasakan betapa biaya pendidikan (UKT) makin bangsat saja mahalnya. Saya tahu, keadaan sosial dapat membentuk kesadaran sosial. Jika memang itu benar, tapi kenapa sampai detik ini kita tak pernah sadar dan melakukan tindakan yang serius menyikapi masalah Bi-
aya Pendidikan Tinggi (UKT). Bukankah keadaan sosialnya sudah terpenuhi (yaitu biaya pendidkan makin mahal). Bahkan saya selalu mendengar keluhan dari saudaraku sekalian betapa kita dicekik dengan Biaya UKT bangsat ini. Maaf jika kata-kata saya sedikit kasar, saya sungguh emosional. Ini dari hati. Jujur, saya masuk di organisasi hanya alasan ekonomis, jangan salahkan saya. Saya masuk di sebuah organisasi hanya ingin tinggal gratis di sekretnya. Bukan untuk belajar, bukan untuk melakukan sebuah misi kemanusian, ini murni karna alasan ekonomi. Keuangan orang tua saya tidak cukup menyewakan saya sebuah rumah kost. Uang bulanan 500 ribu dan saya harus pintar menggunakan itu selama satu bulan. Jika tidak, kelaparan akan selalu menyapa saya setiap pertengahan malam. Makan satu kali sehari dan perbanyak tidur. Supaya irit. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tetap irit. Tapi biaya untuk mengerjakan tugas malah menyerang kantong saya. Satu mata kuliah satu tugas dan itu kebanyakan makalah. Sepertinya saya harus menjabarkan pengeluaran saya. Saya harap ini bisa menyentuh rasa kemanusiannya kalian
semua. Belum lagi bazar yang diadakan oleh LK, jika selama satu bulan lima kali bazar dan harga kopi 15 ribu, maka untuk bazar biaya yang saya keluarkan ialah 75 ribu. Belum lagi biaya nongkrong, kerena semakin lama nongkrong semakin banyak pengeluaran. Kadang saya harus menjadi orang paling pelit dalam kasus ini. Saya tidak punya banyak uang untuk semua rutinitas bangsat itu. Tabel di bawah ini bisa menjelaskan keuangan saya yang selalu habis sebelum satu bulan. Jangan heran ketika saya menjadi sangat pelit. No Barang/ Jumlah PengeluJasa
Saldo
aran
PEKAN PERTAMA
Rp. 500.000
1 Shampo
1
Rp 11.000 Rp5.000
2 Sabun
1
3 Rinso cair
3
Rp 4.500
4 Pepsodent
1
Rp 5,500
5 Nasi
14
Rp 70.000
1
Rp 20.000
kuning 6 Rokok Surya 7 Buku
1
Rp 70.000
8 Mi Instan
4
Rp 12.000
9 Nasi
3
Rp 33.000
Goreng
Tabel di atas hanya menjelaskan pengeluaran saya dalam beberapa hari. Lain waktu jika ada kesempatan saya akan menjabarkannya lebih sederhana. Ini sangat menggangu kehidupan saya dalam kampus. Mungkin saya seperti orang yang pandai mengeluh. Mungkin kalian akan mencercaku dengan pertanyaan seperti, ‘kenapa tidak cari kerja sambil kuliah?’. Jujur itulah alasan saya masuk dalam organisasi. Sebagaimana fenomena
politikus kekinian yang menjadikan kegiatan perpolitikan sebagai lahan pekerjaan untuk memperbaiki perekonomiannya. Lihat saja kelakuan wakil rakyat kita. Mereka maju menjadi anggota Dewan Legislatif sebagian besar bukan kerena misi Kemanusiaan ‘Mensejahterakan Rakyat’. Mereka hanya mewakili kesejahteraan ekonomi rakyatnya. Jadi tugas para anggota Dewan Legislatif ini sudah selesai dan mereka sudah merasa bertanggung jawab karena sudah mewakili ‘Kesejahteraan Rakyatnya’. Sebagaimana yang sudah saya jelaskan tadi. Saya masuk kesebuah organisasi kerena organisasi itu memiliki sekret yang siap menampung saya untuk tinggal. Jadi biaya untuk kost saya tidak perlu keluarkan lagi. Sebenarnya bukan hanya saya saja sih yang seperti itu. Pasti kalian juga demikian. Ayolah jangan berpura-pura lagi. Kembali lagi pada persoalan UKT. Kalian tahu bagaimana sistem ini sungguh kocar-kacir penerapannya. Sekarang saya sudah masuk semester 8 dan saya hanya program satu Mata Kuliah (MK) yaitu PPL. Tapi faktanya saya tetap membayar sebesar pembayaran semester 1, padahal semester 1 saya program 10 MK. Coba jelaskan pada saya logikanya gimana tuh? Seharusnya semakin sedikit MK yang kita program itu semakin sedikit pula UKT yang kita bayar. Atau saya yang bodoh. Mungkin di sini ada Profesor? Atau sejenisnya? Dan mungkin bisa menjelaskan pada saya kenapa bisa demikian? Saya harap kalian semua MAHASISWA bersatulah dalam belajar. Kalian tahukan bahwa sapu
*Adiyat Rizki Anwar lidi itu kuat menyapu semua sampah kerena lidi-lidi itu bersatu dan diikan kuat. Lalu kenapa kita tidak menerapkan sebagaimana yang kita pelajari dari sapu lidi itu? Ayolah, terlalu banyak pertanyaan mengenai UKT ini, dan sampai detik ini belum ada yang bisa menjawabnya. Saya harap kalian tidak menyerahkannya pada waktu. Biarkan waktu yang menjawab. Jangan seperti itu. Kitalah waktu itu. Lama-kelamaan UKT akan menjadi seperti SPP. Padahal yang saya tahu UKT ada karena alasan untuk menghindar dari praktik PUNGLI. Tapi nyatanya PUNGLI tetap saja subur bahkan menjadi ritual yang wajib dilakukan. UKT sekarang sudah menjadi SPP, coba tanya sama senior yang mendapatkan sistem pembayaran SPP. Apa bedanya UKT dan SPP, pada wilayah fasilitas? Sama, tidak ada bedanya. Lalu apa ini UKT? Saya memang bodoh makanya saya bertanya pada kalian yang bungkam. Atau CUTI MASSAL maki deh?! *Penulis adalah mahasiswa Jurusan Antropologi angkatan 2013 dan menjabat sebagai Ketua LKIMB.
Ironi Kampus dan Matinya Tukang Kritik Menyoal kampus dan pendidikan itu ibarat mengais sampah. Begitu banyak, bahkan telah menumpuk dan menggunung. Ruang demokratis di kampus kian sempit sedang pungli makin marak. Dalam realitasnya pungutan liar di kampus mulai dipoles agar nampak cantik biar tidak terendus. Motif pungli juga mulai beragam diantaranya alasan balas budi mahasiswa kepada dosen, padahal jika menelisik lebih jauh memang pada dasarnya sudah menjadi kewajiban dosen untuk membantu dan mempermudah urusan mahasiswa untuk hal apapun termasuk memotivasi mahasiswa bergerak untuk menuntut hak dan menyuarakan kebenaran. Namun hal ini nyatanya dianggap suatu perbuatan yang menyimpang oleh birokrasi kampus dengan berbagai macam tuduhan bila berkaitan dengan menyuarakan dan penyampaian aspirasi. Kesadaran mahasiswa dipenjarakan, pihak kampus menganggap terlalu berlebihan dan seolah mencari-cari kesalahan. Mereka berdalih jikalau seyogianya telah merujuk pada aturan atau norma yang ada. Birokrasi kampus memberikan contoh yang buruk bahwa introspeksi diri perlu dilakukan bukan malah bersikap anti kritik seolah tanpa celah.
Sikap anti kritik ini ditunjukkan kecurangan dan kebohongan. Ini dengan sangat arogan. Memperdimulai dari angka-angka yang tanyakan dianggap sebagai terus diburu sampai rela mensebuah dosa. Dan parahnya jual SIRI’ dan menukarkanitu didasarkan pada penafnya dengan nilai yang tidak siran yang dangkal, tanpa objektif. Hanya karena dasar. Kalaupun berdasar persoalan kolega, keluarpondasinya juga rapuh. ga, dan rupiah. Kalau tidak Pertanyaan kadang ditangpercaya coba lihat sendiri gapi dengan tanya yang faktanya. ujungnya hanya akan meneSaat mahasiswa sedang taskan tanya dikepala. Apakah final, sebagai penilaian taseperti itu yang dimaksud pengahap akhir, di sana justru bukan jar profesional? *Ari Perdana Kusuma ilmu yang didapatkan di ruang Apakah bertanya adalah suatu perkuliahan yang dipindahkan ke hal yang haram ? Apa salahnya secarik kertas berlebel jurusan. memberikan penjelasan yang rasional jikalau Fenomena mengheningkan cipta menjadi hal memang tidak ada indikasi kerancuan ditu- yang lumrah ala generasi instan. buh birokrasi kampus saat ini, bukan dengan Mengheningkan cipta yang kumaksud bumembalas pertanyaan dengan ancaman, intim- kan karena memperingati atau mengingat jasa idasi dan intervensi apatahlagi menghubung- para pahlawan yang telah gugur mendahului hubungkannya dengan persoalan akademik. kita sebagai manusia patriotik sekaligus heroik Tepatnya kekerasan akademik. melainkan untuk menunduk menatap gadget Dengan sendirinya birokrat kampus mem- sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. perlihatkan watak diktatornya yang malas Kasarnya, sebut saja, nyontek berjamaah. berfikir dan bermental pelacur, mereka melaApa yang diharap dari pendidikan bila yang curkan pengetahuannya untuk uang dan kekua- terjadi hal demikian. Bukannya sebagai ruang saan. Kampus sebagai tempat bersemainya transformasi pengetahuan, memanusiakan mapengetahuan, rahim dilahirkannya intelektual nusia sebagaimana gagasan Paulo Freire, alat muda yang nantinya diharap sebagai generasi pembebas seperti yang digagas Eko Prasetyo pembangun negeri. dan masih banyak lagi tujuan pendidikan lainTetapi, nyatanya tidak mencetak apalagi nya. Yang bisa diberikan oleh institusi pendimenghasilkan apa-apa kecuali mengajarkan dikan hanyalah pelanggengan praktek-praktek
kecurangan yang dibalas dengan senyuman dan nilai memuaskan dari sang pendidik yang tidak terdidik. Lain lagi dengan mahasiswanya. Kondisinyapun kurang lebih sama. Penuh dengan tumpukan permasalahan. Sebut misalanya, mahasiswa saat ini dari hari ke hari semakin berjarak dengan budaya literasi. Yang dulunya sangat diagungkan dan bahkan digandrungi mahasiswa sebagai kaum terpelajar. Mahasiswa yang mengandalkan materi ketimbang akal, yang mengkritik tanpa dasar. Yang banyak menuntut tapi tak mau memberi, yang mengkritik tapi menolak dikritik. Soe Hok Gie, bilang itu bermental sok kuasa, menindas ketika berkuasa, tetapi merintih ketika ditindas. Situasi ini menjadi ironi serta tragedi kehidupan kampus, hari ke hari kian berjarak dari dialektika pengetahuan. Kondisi ini bila tidak segera dibenahi, yakin dan percaya, barisan persoalan kian memanjang dan menumpuk. Kampus sebagai institusi pendidikan, dan mahasiswa serta dosen sebagai sivitas akademik mesti bertindak bijak dalam berlakon. Sebab, kata senior saya di kampus bahwa sunyi yang paling sunyi adalah hidup tanpa dialektika dan tanggung jawab. Panjang umur pendidikan yang membebaskan, memerdekakan dan memanusiakan. *Penulis adalah mahasiswa Jurusan PPKn Angkatan 2014
LPM Profesi UNM menerima tulisan dalam bentuk opini dari sivitas akademika. Kirim tulisan Anda ke profesi.online@gmail.com. Tulisan dibatasi maksimal 3.000 karakter. Redaksi berhak mengedit atau memotong tulisan Anda tanpa mengubah makna. Urai data, ungkap fakta, saji berita
www.profesi-unm.com
15 Profesiana 15 Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
www.profesi-unm.com
FIK UNM
Bocor, Mahasiswa Buat Atap Darurat dalam Kelas
Jendela tanpa kaca serta dua tiang bambu dipakai untuk menopang seng. Seng tersebut dipasang ala kadarnya untuk membuat atap dalam ruang kelas. Itulah yang dilakukan oleh mahasiswa di Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olaraga di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Hal tersebut dilakukan untuk menahan air masuk dalam kelas saat hujan melanda. Sebab atap kelas mereka bocor. Atap tersebut pun sudah dipasang selama satu semester. Namun hingga saat ini belum juga diperbaiki. Salah satu mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Andi Fadillah B mengungkapkan jika tak dipasangi atap tersebut, perkulihan
Radio Profesi 107,9 FM
di jurusan mereka akan terganggu. Pasalnya ruang kelas yang ada sangat minim. Apalagi jika salah satu kelas tak dipergunakan karena hujan, perkuliahan bisa langsung terhenti. “Ruang perkuliahan yang bocor itu mengganggu perkuliahan, apalagi cuaca yang seperti ini musim hujan. Jadi kalau sementara hujan perkuliahan kita dipindahkan ke ruangan
yang lain, padahal ruang kuliah hanya ada tiga,” jelasnya. Dikonfirmasi, Hikmad Hakim, Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga membenarkan hal tersebut. Bahkan mereka yang langsung terjun memasang atap darurat bersama mahasiswa. "Kita sudah tahu terkait kelas yang bocor itu, yang pasang kemarin itu sekretaris jurusan dengan anak-anak mahasiswa," katanya Lanjut, Hikmad menjelaskan, mereka sengaja mengambil tindakan seperti itu karena pihak fakultas belum mampu memperbaiki ruangan tersebut. "Sudah dikomunikasikan dengan pihak fakultas, katanya secepatnya akan diperbaiki. Kita juga kasihan kalau mahasiswa harus kuliah diruangan kalau lagi hujan deras, jadi kadang lebih baik tidak kuliah kalau lagi hujan," sesalnya Menanggapi hal tersebut, Dekan FIK, Andi ikhsan mengatakan akan segera memulai pekerjaan perbaikan. “Terkait ruangan di belakang itu kita sudah mau mulai mi pengerjaannya tapi karena masih musim hujan jadi orang masih agak takut untuk kerja karena itu ruangan di belakang tidak bisa di kerja satusatu harus dibongkar dulu semua,” janjinya. (pr45)
UPT Perpustakaan UNM
Sajikan Film Bollywood pada Jam Kunjungan Perpustakaan identik dengan suasana tenang agar pengunjung bisa belajar dengan baik. Tapi beda halnya dengan perpustakaan milik Universitas Negeri Makassar (UNM). Sebab film Bollywood akan disajikan pada jam kunjungan. Sayangnya hal tersebut mengganggu beberapa pengunjung perpustakaan. Seperti halnya, Mutmainnah, mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi). Menurutnya, perpustakaan harusnya sepi dari suara yang tidak berkaitan dengan tetek bengek literasi. Apalagi jika hal tersebut sampai mengganggu konsentrasi belajar mahasiswa. “Itu suara TVnya kadang volumenya dikecilkan, kadang juga suaranya volumenya dibesarkan,” ujarnya. Ia bahkan menyarankan untuk perbaikan sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan. "Lebih baik bukunya diperbanyak daripada menambah inventaris seperti itu," saranya. Terpisah, mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE), Nur Aini menilai tak mengapa jika TV yang ada dipergunakan. Tetapi seharusnya program yang dipilih itu yang mengedukasi bukan film seperti serial Bollywood yang sering terputar. “Kurang setuju dengan programnya, karena mengganggu
dan tidak memiliki nilai edukasi,” jelasnya. Sementara itu, mahasiswa Program Studi Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Rina Arianti merasa setuju dengan adanya hiburan tontonan film India yang ada di Perpustakaan UNM. "Tidak apa-apa sebenarnya saya setuju saja, apa lagi saya juga biasa ikut nonton," akunya. Dikonfirmasi, Ketua UPT Perpustakaan UNM, Oslan Jumadi menanggapi, pengadaan TV memang disengaja diperuntukkan untuk pegawai. Menurutnya, pengadaan inventaris TV di ruang baca perpustakaan agar dapat menjadi sarana hiburan bagi pustakawan. “Itu disediakan untuk pegawai supaya ada hiburan,” jelas Guru Besar Ilmu Biologi ini. TV tersebut memang hanya satu unit, namun diletakkan di ruang baca. Padahal perpustakaan UNM memiliki beberapa ruangan seperti ruang baca, Lab. komputer dan ruang karya ilmiah.(pr08)
Urai data, ungkap fakta, saji berita
16 16
Persona Profesi Edisi 211 Maret Tahun XL 2017
www.profesi-unm.com
Mahasiswa Sendratasik, Sri Rahayu
Raih Duta Pesona Budaya dengan Mabalendo
Tanggal 18 Februari menjadi hari bersejarah bagi Sri Rahayu. Pasalnya tanggal itu merupakan sejarah bagi mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) ini dalam meraih prestasi menjadi Duta Pesona Budaya Sulawesi Selatan.
mereka dinilai oleh dewan Juri yang profesional di bidangnya. Salah satunya Dewi anggraeni Putri Sulsel 2015 ikut hadir dalam menilai. Ada beberapa sesi penilaian yang yang harus dilewati Duta Pesona Budaya Sulsel
Duta Pesona budaya yang digelar setiap tahunnya ini, memiliki banyak persaingan dari berbagai daerah yang dikarantina dan dilatih. Sebanyak 55 finalis dari seluruh perwakilan Sulsel bersaing memperebutkan mahkota Duta Pesona Budaya Sulsel 2017. Selama karantina,
2017 untuk mencapai grand Final. Selain cantik, Duta Pesona Budaya juga harus melewati sesi pemotretan, catwalk dan public speaking, sesi like and voting, sesi bakat, orasi dan barulah pada malam puncak pada 18 Februari sekaligus malam pemilihan Duta Pesona Budaya
BIODATA Nama: Sri Rahayu Lahir : Palopo, 1 Januari 1995 UNM Prestasi: Purna Paskibraka Indonesia Putri Pariwisata Kabupate Luwu Duta Pelajar Duta KPU III Duta Pesona Budaya Sulsel 2017
Foto: Muh. Agung Eka Saputra-Profesi
Jurusan: Seni, Drama, Tari dan Musik FSD
Sulsel 2017. Budaya Mabalendo adalah salah satu budaya Luwu, budaya yang menjadi penampilan yang paling dibanggakan mahasiswa yang biasa disapa Ayu ini. Dia menampilkan budaya asal daerahnya untuk membangkitkan kembali budaya Luwu yang mulai terlupakan. “Saya kemarin memperkenalkan budaya Luwu yaitu teknik Mabalendo atau teknik menumbuk padi,” kata mahasiswa Sendratasik ini. Lebih lanjut, mahasiswa asal Luwu Timur ini mengatakan, alasan mengangkat budaya teknik Mabalendo yang biasa dilakukan pada saat pesta panen ini dikarenakan salah satu budaya Luwu ini mulai terlupakan di era sekarang. Tak hanya itu, ia beranggapan berasal dari Jurusan Sendratasik yang mempelajari budaya, jadi selayaknya mengangkat nilai-nilai budaya. Terutama budaya kelahirannya yang lebih melekat pada dirinya. “Budaya ini hampir punah, dan saya dari jurusan Sendratasik jadi selayaknya saya menagangkat budaya itu kembali agar tetap eksis,” ceritanya. Mahasiswa kelahiran 1995 ini juga selalu mengatur waktu dengan baik. Buktinya dirinya mampu menyeimbangkan antara kuliah dan tanggungjawabnya sebagai Duta Budaya Pesona Sulsel 2017. “Alhamdulillah, kuliah tidak ter-
ganggu,” kata mahasiswa angkatan 2013 ini. Bahkan dalam menjalankan tugasnya sebagai Duta Pesona Budaya Sulsel 2017, Ayu hanya perlu memotivasi para pemuda untuk terus mengasah bakat dan wawasannya agar mengingat betapa pentingnya melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia agar tetap eksis. Apalagi, budaya saat ini banyak yang mulai terlupakan dan digantikan oleh teknologi modern. Ayu juga salah satu mahasiswa yang rajin mengukir prestasi, terbukti Ayu pernah menjadi putri Pariwisata Kabupaten Luwu. Menjadi duta Pelajar dan Duta KPU III. (aan)
Foto: Muh. Agung Eka Saputra-Profesi
Berdayakan Potensi Mangrove Hingga Srilanka
Urai data, ungkap fakta, saji berita
memberikan pelatihan terkait mangrove di Malaysia dan Srilankan. Terlepas dari itu, keseimbangan ekosistem harus tetap terjaga, maka upaya rehabilitasi mangrove di daerah Sulawesi Selatan pun dilakukan. Namun, kurangnya lahan potensial menjadi kendala untuk melangsungkan program tersebut. “Itupun ada lahan yang sesuai dan layak sudah menjadi hak milik yang telah dijadikan tamba,” katanya. Tak hanya rehabilitasi mangrove, yang menjadi perhatian, yaitu pupuk yang digunakan oleh masyarakat setempat berupa pupuk kimia. Jika dibiarkan begitu saja, lama kelamaan akan berakibat buruk pada kesuburan tanah. “Jadi diberikan pelatihan tambahan kepada masyarakat pe-
sisir supaya membuat dan menggunakan pupuk organik,” jelasnya. Selama bertahuntahun
memberdayakan dan menjaga kelestarian tanaman mangrove, tahun 2012 lalu, Ratna memutuskan berkiprah di UNM dengan menjadi dosen di Prodi Pendidikan Teknik Pertanian. Ia berkeinginan menerapkan ilmu yang telah didapatkan dilapangan ke dalam ruang perkuliahan. “Banyak hasil-hasil riset mahasiswa hanya berhenti di perpustakaan. Padahal hasil penelitian tersebut diubutuhkan untuk mengembangkan potensi alam. Tantangan terbesar dari mengubah pola fikir masyarakat, semoga mereka dapat berubah dan lebih kritis dan tidak bergantung pada pihak luar”, harapnya. (pr09) BIODATA Nama Lengkap : Ratnawaty Fadilah
Wahid Muhsin-Profesi
Untuk menyalurkan minatnya, Ratna aktif bergelut di beberapa organisasi yang peduli terhadap pelestarian lingkungan. Semenjak duduk di bangku kuliah, ia bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). Tak hanya itu, ia juga pernah terjun ke media sebagai reporter sebuah stasiun Radio Komunitas yang berbasis lingkungan. Dari pengalamannya itulah, ia sering diminta untuk memberikan pelatihan terutama pada perempuan pesisir. Selain itu, ia juga kerap menanamkan pendidikan kepada anak-anak tentang cinta lingkungan. Terutama imbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan, menjaga tanaman mangrove dan terumbu karangnya.
“Kebetulan saya juga gabung dalam LSM. Memang kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan masih kurang. Jadi kami beri pelatihan, sekalian juga untuk memberdayakan perempuan dengan memanfaatkan sumber daya local,” ujarnya. Melihat peluang dan potensi yang ada, ia mulai memberdayakan masyarakat pesisir dengan mengembangkan produk lokal berupa olahan mangrove. Beragam produk berhasil dibuat dari olahan mangrove tersebut. Seperti teh, selai, sirup, dan tepung mangrove. “Banyak olahan yang kita buat. Tetapi lebih cenderung ke teh mangrove karena pengelolaannya lebih praktis dan tahan lama,” katanya. Dengan produk yang telah ia hasilkan dari tanaman Mangrove, dara asal Pangkep ini telah menjajal berbagai daerah untuk memberikan pelatihan pemanfaatn potensi lingkungan, baik di dalam maupun di luar negeri. seperti Aceh, Medan, Manado, Nusakambangan, dan Papua. Di luar negeri, ia pernah
Foto: Foto: Abdul
Berawal dari kecintaannya terhadap alam sekitar membuat hati Ratnawaty Fadilah tergerak untuk melakukan usaha pelestarian dan pemberdayaan lingkungan.
Tempat Tanggal Lahir : Pangkep, 27 Juni 1980 Alamat: Kompleks Anggrek TM 8 No. 12 Kel. Tombolo, Gowa. Riwayat Pendidikan: SDN 1 Pangkep SMP Negeri 8 Ujung Pandang SMU Negeri 13 Ujung Pandang S1 Universitas Sam Ratulangi S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
www.profesi-unm.com