11 Profesi ProfesiEdisi Edisi225 225Mei Mei Tahun Tahun XLII XLII 2018 2018
www.profesi-unm.com www.profesi-unm.com
Tabloid Mahasiswa UNM
Pengemban Tridharma Perguruan Tinggi
Pecat Tanpa Cegat
Edisi Harlah
www.profesi-unm.com www.profesi-unm.com
Tabloid XLII 2018 Urai Tahun data, ungkap fakta, saji berita Tabloid Mahasiswa Mahasiswa UNM UNM Profesi Profesi Edisi Edisi 225 225 Mei Mei XLII 2018 Urai Tahun data, ungkap fakta, saji berita
2
persepsi www.profesi-unm.com
Profesi Edisi 225 Mei Tahun XLII 2018
Editorial
surat dari pembaca
Catatan Buruk Kampus Merah Ada-ada saja masalah yang sering terjadi dalam Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM). Belum lama ini, sebagian besar mahasiswa si kampus merah ini kena sanksi berupa Drop Out (DO). Tak tanggung-tanggung, dua tahun berturutturut telah berada di posisi teratas dengan jumlah mahasiswa DO terbanyak. Pada Surat Keputusan (SK) Nomor 1907/UN36/ KM/2016 tertanggal 25 Maret 2017, FT sudah mencolok dengan angka tertinggi perihal mahasiswa DO, yakni 60 dari 250 orang. Mereka yang mendapat sanksi tersebut ialah mahasiswa angkatan 2015 yang tak mencukupi 30 Satuan Kredit Semester (SKS) tiga semester pertama untuk tahun akademik 2016/2017. SK Rektor kemudian kembali dikeluarkan dua tahun berikutnya. Dengan Nomor 260/UN36/ KM/2018 yang ditetapkan 25 Januari 2018, tercatat 2.434 mahasiswa kena DO. 349 mahasiswa DO di evaluasi tiga semester awal bagi angkatan 2016 yang tidak mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,0 dan jumlah SKS yang tidak mencukupi 30. Sedangkan
2.085 lainnya tidak aktif selama tiga semester berturutturut. Hasil tersebut lagi-lagi menempatkan si kampus merah sebagai peringkat pertama dengan jumlah terbanyak. Dari 2.434, 642 pun diantaranya ialah mahasiswa FT. Masalah ini tentu harus dicermati lebih baik lagi. Ini bukanlah sebuah prestasi yang patut dibanggakan. Upaya birokrasi dalam menekan jumlah mahasiswa DO kini pun dipertanyakan. Sejauh manakah peran pihaknya mengatasi masalah ini. Banyak dari mereka yang harus keluar beberapa faktor yang semestinya bisa ditanggulangi oleh pihak birokrasi. Seperti minat terhadap jurusan yang dipilihnya kurang dan tidak mendapat kenyamanan saat berada di kampus. Belum lagi, ada pengekangan birokrasi terhadap Lembaga Kemahasiswaan (LK) untuk memberi kegiatan non-akademik kepada mahasiswa. Semua itu patut diperhitungkan demi menekan jumlah mahasiswa DO. Menambah masalah bukanlah yang dimau semua sivitas utamanya mahasiswa. Deretan problema yang telah menjadi
Apa yang anda tanyakan?
lagu lama seperti sarana dan prasana (Sarpras), bentrok, dan kasus laboratorium terpadu FT pun tak kunjung usai diselesaikan. Misalkan, alat praktikum baru-baru ini yang turut menjadi sorotan. Sebab, beberapa jurusan seperti Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan yang memiliki alat yang sudah "jadul". Bahkan, hanya sedikit yang diperbarui. Ada juga masalah klasik yang tiap tahun dibicarakan. Ialah persoalan bentrok. Kejadian ini sering dikaitkan dengan tiga kubu yang ada di UNM Sektor Parangtambung. Fakultas Teknik pun kerap menjadi sasaran. Sivitas kadang tak bosan-bosannya membahas ini. Apalagi, citra UNM kerap buruk karena hal ini. Peran penting birokrasi dalam mengatasinya sangat dinantikan. Salah satu cara yang sebaiknya dilakukan ialah Pihaknya lebih mengawasi tugas penasehat akademik (PA) untuk meningkatkan kualitas mahasiswanya. Serta lebih mendengar lagi keluhan mereka. Jangan lagi ada catatan kelam buat kampus merah. (*)
Update terus informasimu di www.profesi-unm.com
Sekarang Tersedia di:
Anugrah: Bismillah. Kami sangat mengharapkan perampungan dan kelanjutan pembangunan gedung science square FMIPA UNM. Gedung yang sekiranya menjadi dambaan mahasiswa FMIPA ini kini terlihat memperihatinkan. Padahal sewaktu kami masih maba, optimisme dari birokrasi terhadap penyelesaian gedung ini sangat besar. Dekan FMIPA UNM, Abdul Rahman: Itu urusan pemerintah.
M. Yunasri Ridhoh: Akhir-akhir ini, marak kasus pencurian di dalam kampus, baik milik pribadi mahasiswa maupun fasilitas kampus. Barangkali ada tindakan cepat dan tegas dari pimpinan universitas. Bagaimana mau menjadi kampus unggul kalau keamanan saja tidak beres. Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum (PR II) UNM, Karta Jayadi: Saya belum menerima laporan tentang maraknya kecurian yang sungguh mengkhawatirkan itu. Apa yang dicuri? dimana kecurian? berapa kali dalam sehari, seminggu, sebulan terjadinya tindak pencurian?
Like, Comment, Share, and Subscribe
Youtube.com/profesitv
LPM Profesi UNM Keluarga Besar LPM Profesi Mengucapkan Selamat Atas Pernikahan
Rahmat Fadhli, S.Si, M.Ed
Ikuti Perkembangan Seputar UNM melalui Official Line kami di:
Pemimpin Umum LPM Profesi Periode 2011-2012
Berita Profesi UNM
& Inez Ayuningtyas
@xbp7686d
Redaksi menerima opini, saran dan kritikan dari mahasiswa atau birokrat UNM. Kirim opini, saran dan kritikan anda ke: (0411) 8914674 LPM Profesi UNM
@lensaprofesi profesi.online@gmail.com
@profesi_online @xbp7686d
Semoga Menjadi Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah
Pelindung: Prof. Husain Syam, M.TP , Dewan Pembina: Abdullah Dola, Asia Ramli Prapanca, Hazairin Sitepu, Anshari, Ammas, Syahrir Muhammmad, Mukhramal Azis, Uslimin, ÂF acharuddin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah. Pemimpin Umum: Resa Saputra, Sekretaris Umum: St. Aminah, Bendahara Umum: Endang Sri Wahyuni, Pemimpin Redaksi: Muh. Agung Eka S, Manajer Daring: Nurul Charismawaty S, Manajer Penyiaran: Citra Jati Utami, Pimpinan Penelitian dan Pengembangan: Ratna. Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/SK/Ditjen PPG/1990. Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Resa Saputra, Pemimpin Redaksi: Muh. Agung Eka S, Redaktur: Noval Kurniawan, Reporter: Dasrin, Faisal Fajar, Wahyudin, Nurul Atika, Anggi Prakasi, Syahru Ramadhan, Kurnia, Muh. Hasnur, Muh. Nur Taufik, Wahyu Riansyah, St. Reski Amalia, R. Ryan Subiakto S, Irham Nur, Muh. Sauky Maulana, Muh. Iqbal Sukawardana, Zulhijaya, Amastasha, Rara Astuti, Ulil Afiah Az-zakiyah Fotografer: Dasrin, Layouter/ Desainer Grafis: Masturi; Manajer Sirkulasi dan Iklan: Wahyudin Redaksi LPM Profesi UNM : Jl. Mallengkeri Luar No. 25 Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Makassar, Telp. (0411) 8914674, Âe-mail: profesi.online@gmail.com, website: www.profesi-unm.com
Tata Letak : Masturi
Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.
Urai data, ungkap fakta, saji berita
www.profesi-unm.com
harlah Profesi Edisi 225 Mei Tahun XLII 2018
Rektor UNM, Husain Syam: Semoga Profesi semakin matang dan selalu menyajikan berita yang menyejukkan, jayalah LPM Profesi UNM
PR 3, Arifuddin Usman: Diharapkan dalam hal merekrut mahasiswa nantinya adalah orang yang memiliki bakat dan minat, serta dalam pemberitaan sehari-hari ini dapat mendukung suatu kontribusi kepada pengembangan khususnya akademik dan non akademik di lingkungan UNM.
Dekan FPsi, Muhammad Jufri: Semoga Profesi makin maju, terdepan dalam pemberitaan khsusnya yang menyangkut good practice dari UNM, perkembangan kegiatan akademik dan prestasi yang unggul mahasiswa. Selamat ulang tahun LPM Profesi UNM
Dekan FSD, Nurlina Syahrir: Semoga kedepannya lebih baik, lebih dewasa, lebih kritis dan kritiknya lebih berimbang sehingga apapun nanti hasinya bisa menyenangkan keda belah pihak tanpa mengurangi esensi daring apa yang ingin disampaikan
Dekan FIP, Abdullah Sinring: Semoga makin dewasa, makin matang dalam membuat berita, harapan saya dalam membuat pemberitaan yang menimbulkan motifasi dorongan-dorongan bagi pembacanya, serta membuat berita yang berimbang
PR 1, Muharram: Semoga LPM Profesi UNM tetap eksis, semakin profesional, dan berkualitas dalam menyuguhkan informasi, serta mengambil bagian dalam memajukan UNM.
PR 4, Gufran Darma Dirawan: Saya berharap semoga Profesi ke depan jauh lebih profesional, lebih maju dan lebih banyak berkarya untuk kepentingan bangsa dan negara.
Dekan FE, Muhammad Azis: Semoga menjadi pers yang semakin dipercaya baik itu oleh masyarakat kampus maupun masyarakat pada umumnya.
Dekan FBS, Syarifuddin Dollah: Semoga sukses selalu dalam mengemban amanah.
Dekan FIK, Hasmyati: Selamat ulang tahun yang ke- 42 kepada LPM Profesi UNM. Semoga semakin sukses dan profesional dalam berkarya.
www.profesi-unm.com
Dekan FT, Muhammad Yahya: Semoga di ulang tahunnya ini semakin profesional dalam menyajikan berita kepada sivitas akademika UNM.
Dekan FIS, Hasnawi Haris: Semoga kedepan LPM Profesi semakin jaya, semakin berkembang dan tetap mencerahkan
Dekan FMIPA: Semoga LPM Profesi UNM dapat menjadi media yang dapat menyajikan berita yang berimbang bagi sivitas akademika UNM.
Ketua LPM Penalaran, Agusman: Selamat hari lahir LPM Profesi ke-42, semoga tetap konsensiten sebagai pers yang independen dan selalu menjadi pusat informasi mahasiswa. Sukses selalu LPM Profesi
Ketua UKM Kopma Almamater, Andi Ismail: Selamat hari lahir ke-42. Semoga menjadi wadah pengembangan jurnalistik bagi mahasiswa. Menjadi media informasi terpercaya dan bermanfaat untuk seluruh sivitas akademika UNM. Maju Terus!
Ketua UKM Seni, Yuspri Rahman: Semoga profesi masih menjadi media pemberitaan yang transparan dan tegas. Menciptakan inovasi baru. Memberitakan hal yang terjadi di UNM dan masih setia menjadi menyampaikan aspirasi masyarakat UNM.
Ketua Maperwa UNM Terpilih, Nur Saddam. : Selamat milad LPM Profesi UNM ke-42. Semoga tetap menjadi pilar demokrasi dan tetap independen tanpa interfensi atau kepentingan lain yang tidak memihak kepada keadilan dalam menyampaikan kebenaran.
PR 2, Karta Jayadi: Tetaplah sebagai pilar dalam mensuplai dan menyeimbangkan informasi yang akurat, akuntabel, tepat, dan profesional.
Ketua UKM Pramuka, Ilo: Selamat ulang tahun ke42 LPM Profesi UNM. Semoga dengan usia yang sekarang selalu memberi informasi terupdate dan terpercaya. Menciptakan karya yang lebih baik.
Ketua UKM Olahraga, Hasan: Saya selaku Ketua Umum UKM Olahraga UNM mengucapkan selamat ulang tahun LPM Profesi UNM yang ke 42 semoga kedepannya bisa lebih baik dari sebelumnya dan mencapai puncak kejayaan.
Presiden BEM FIS, Bahrul: Selamat Harlah yang ke 42 untuk LPM Profesi UNM. Jadilah lembaga pers yang independen dan menjadi media informasi yang faktual dan transparan.
3
Ketua UKM Pinisi Choir, Nurul Fauziyah: Selamat hari lahir untuk LPM Profesi UNM yang ke -42. Semoga makin sukses dan terus berkarya.
Ketua UKM Sintalaras, Agusriadi: Semoga dapat mencetak banyak generasi unggul. Generasi yang tak hanya kaya ilmu tetapi juga mampu menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari untuk masyarakat UNM. UKM Sintalaras UNM banyak terimakasih untuk informasi yang disiarkan selama ini.
Presiden BEM FMIPA, Ahmad Muafiq: Selamat harlah Profesi ke-42. Semoga tetap menjadi lembaga pers yang unggul menyajikan informasi aktual dan faktual. Serta senantiasa menunjukkan semangat sebagai sarana mencerdaskan, mewakili pendapat umum yang berkembang di lingkungan kampus serta selalu berusaha objektif dalam menyajikan berita.
nd
www.profesi-unm.com
Ketua UKM Menwa, Andi Kahar Muzakkar: Selamat hari lahir LPM Profesi UNM yang ke-42 tahun. Semoga sukses selalu.
Presiden BEM UNM Terpilih, Dwi Rezki Hardianto. : Selamat Ulang tahun kepada Profesi UNM semoga dapat mengobarkan berita-berita yang aktual dan valid serta mampu menjadi pers yang mengembalikan citacita dari bapak pers R.M Tirto Adhi Soerjo.
42
Ketua UKM Maphan, Jumasri: Selamat hari lahir LPM Profesi UNM yang ke 42 semoga tetap menjaga eksistensi lembaga Pers mahasiswa dan menciptakan wacana-wacana ilmiah.
Presiden BEM FBS, Muhammad Youri: Semoga kedepannya LPM profesi bisa menjadi semakin berintegritas dan bisa mengeluarkan berita berita yang lebih cemerlang lagi
Presiden BEM FIP, Ramli Ely: Semoga LPM Profesi UNM tetap jaya dalam tantangan dan menyampaikan berita secara faktual dan terpercaya
Presiden BEM FPsi, Muh. Wija Hadi: Besar harapan kami kepada lpm profesi unm tetap menjadi lembaga pers yang independen dan tetap menyiarkan saura suara rakyat agar dapat terdengarkan. saya berharap lpm profesi dapat berkembang dalam hal riset maupun penyiaran
Presiden BEM FIK, Muhammad Rizki: Semoga diulang tahnnya tetap eksis dan selalu menerbitkan berita yang pro terhadap mahasiswa
Ketua UKM LKIMB, Achwal Nazar: Semoga tetap terdepan menyampaikan berita, menjungjung tinggi nilai kebenaran, menjungjung tinggi nilai jurnalistik dan jadi wadah mahasiswa dan sukses selalu.
Presiden BEM FSD, Niswar: Selamat mengulang tahun yang ke-42 buat lembaga pers profesi UNM yang hingga hari ini masih amanah, bertanggungjawab, serta memiliki respon (kepedulian) yang cepat dalam meliput berita-berita. Semoga tetap bersifat netral.
Presiden BEM FE, Andri Candriawan: Selamat hari jadi untuk Profesi. Semoga di tahun yang ke 42 bisa menyajikan berita-berita yang faktual untuk pembaca di era digital aktivisme
Presiden BEM FT, Khaerul Mukmin: Sukses terus, berjaya, menunjukkan eksistensi dalam bidang pemberitaan, dan tetap menjadi media pers yang independen dan konsekuen. Tentunya juga selalu menjaga marwah sebagai lembaga pers kampus yang menampung dan memberitakan ide kreatif mahasiswa.
Urai data, ungkap fakta, saji berita
4
Jejak
sejarah
www.profesi-unm.com
Profesi Edisi 225 Mei Tahun XLII 2018
Jejak Sejarah 27 April 1985: Profesi kembali hadir menyapa sivitas IKIP Ujung Pandang dengan nama Surat Kabar Kampus (SKK) di mana Asia Ramli Prapanca yang menjabat sebagai Pemimpin Redaksi saat itu. 5 Mei 1976: Guna menghadiri pertemuan Dewan Mahasiswa (Dema) IKIP (Insititut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) se-Indonesia. Abdullah Dolla sebagai Ketua Dema IKIP Ujung Pandang menerbitkan Buletin perdana dengan nama “Profesi�.
27 April 1985: Profesi kembali hadir menyapa sivitas IKIP Ujung Pandang dengan nama Surat Kabar Kampus (SKK) di mana Asia Ramli Prapanca yang menjabat sebagai Pemimpin Redaksi saat itu. Februari 1978: Abdullah Dolla, kala itu menjabat sebagai ketua umum menjadi tahanan politik akibat pemberitaan Profesi yang bertentangan dengan aturan pemerintah orde baru.
April 2001: Tidak puas dengan hanya menerbitkan tabloid saja. Profesi pun mulai merambah radio kampus dengan jalur frekuensi 107,5 MHz. Lembaga ini juga mulai berganti nama menjadi Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi. 1984: Buletin Profesi dilarang terbit. Lantaran pemberitaannya menyinggung masalah KKN yang dipelesetkan menjadi NKK (Normalisasi Kehidupan Kampus).
"Tanpa Anda Kami Urai data, ungkap fakta, saji berita
www.profesi-unm.com
JEJAK Profesi Edisi 225 Mei Tahun XLII 2018
SEJARAH
5
www.profesi-unm.com
h LPM Profesi Juni 2008: Untuk mengikuti perkembangan zaman, Profesi akhirnya menambah produk baru berupa website di laman www.profesiunm. com.
2014: Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi berganti nama menjadi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi UNM. Tak hanya itu, Radio Profesi pun akhirnya memperoleh izin penyiarannya dari Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (RI)
2010: Agar terus eksis, tabloid Profesi menambah sejumlah rubric baru dari 8 halaman menjadi 16 halaman. Tak lupa, warna baru juga diberikan pada domain Profesi yang diubah menjadi www.profesi-unm.org. Mei 2016: Radio Profesi FM mendapatkan penghargaan dari Kang Guru Indonesia.
8 Halaman 16 Halaman
2012: Domain Profesi kembali berganti menjadi www.profesi-unm.com. Tak hanya itu, Jalur udara Profesi juga berubah ke 107,9 MHz. 6 Mei 2018: Memasuki usianya ke-42 tahun, LPM Profesi UNM tetap eksis menyapa sivitas kampus dengan menghadirkan produk barunya di dunia Broadcasting, yakni Profesi TV. Dapat langsung dilihat melalui channel Youtube LPM Profesi UNM.
i Belum Lengkap" www.profesi-unm.com
Urai data, ungkap fakta, saji berita
6
Reportase
khusus
www.profesi-unm.com
Profesi Edisi 225 Mei Tahun XLII 2018
Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM)
Capai Rekor DO Tertinggi
Fakultas Teknik (FT) terus menorehkan rapor buruk. Sejak 2017 fakultas merah itu menorehkan angka Drop Out (DO) Dini tertinggi di Universitas Negeri Makassar (UNM). Bahkan di tahun ini jumlahnya semakin bertambah. Sejak pertama kali Surat Keputusan (SK) Nomor 1907/UN36/KM/2016 dikeluarkan oleh Rektor UNM, Husain Syam tertanggal 25 Maret 2017, FT sudah mencolok dengan angka tertinggi perihal mahasiswa DO dini ketimbang fakultas lain. Sebanyak 60 dari 250 mahasiswa angkatan 2015 lantas mendapat sanksi tersebut. Mereka yang di DO tak mencukupi 30 Satuan Kredit Semester (SKS) tiga semester pertama untuk tahun akademik 2016/2017. Dua tahun berikutnya, SK Rektor kembali dikeluarkan dengan Nomor 260/UN36/KM/2018 yang ditetapkan 25 Januari 2018. Meningkat dari tahun sebelumnya, sebanyak 2.434 mahasiswa kena DO. Tercatat 349 mahasiswa DO di evaluasi tiga semester awal bagi angkatan 2016 yang tidak mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,0 dan jumlah SKS yang tidak mencukupi 30. Sedangkan 2.085 lainnya tidak aktif selama tiga semester berturut-turut. Lagi-lagi, si kampus merah bercokol di peringkat pertama dengan jumlah terbanyak. Dari 2.434, 642 pun diantaranya ialah mahasiswa FT. Hal tersebut tentunya menjadi perhatian tersendiri bagi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Elektronika (HIMANIKA), Andi Ahmad Rezky. Selama ini, menurutnya, banyak mahasiswa yang DO lantaran kinerja dosen yang kurang baik. Pasalnya, dosen kerap menunjukkan ketidaktaktifannya mengikuti perkuliahan. Sehingga, tak ayal jika banyak mahasiswa yang jenuh. “Profesionalnya seorang dosen karena lebih banyak dosen pengganti yang masuk,” ujarnya. Lanjut, mahasiswa angkatan
2014 ini menjelaskan bahwa birokrasi semestinya lebih baik lagi memegang peranan dalam mengawasi kinerja dosen. “Birokrasi lebih jelas memantau dosen yang seperti itu, karena sebagai penanggung jawab mata kuliah,” jelasnya. Di sisi lain, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT Khaerul Mukmin mengatakan, jumlah mahasiswa yang terjaring DO dini selalu tinggi diakibatkan oleh berbagai faktor. Utamanya, ketidaksesuaian jurusan dengan minat mahasiswa. Akibatnya, kebanyakan mereka mendaftar di instansi kepolisian atau pindah ke jurusan atau perguruan tinggi lain. “Banyak faktor kenapa DO dini di sini banyak terjadi. Misalnya memang karena passionnya tidak cocok, atau karena mendaftar di aparat,” jelasnya. Tak hanya itu, kata Khaerul, pihak birokrasi telah memainkan peran dalam angka mahasiswa DO dini ini. Sebab, birokrasi dinilai sengaja membatasi hubungan antara senior dan junior dengan pelarangan pengkaderan bagi mahasiswa semester awal. Hal tersebut sangat disayangkan olehnya mengingat tujuan pengkaderan hanya untuk membangun hubungan baik diantara mereka. “Kita di sini dilarang melakukan pengkaderan di semester awal, paling cepat di semester dua baru diperbolehkan. Padahal tujuannya cuma membangun rasa kekeluargaan, supaya mereka juga betah di kampus,” tuturnya. Bukan itu saja, mahasiswa Jurusan Pendidikan Otomotif ini juga menyesalkan sikap birokrasi yang seakan tidak menerima tujuan baik
foto: dasrin – profesi
PMB - Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang dilaksanakan oleh Fakultas Teknik (FT) beberapa waktu yang lalu.
Lembaga Kemahasiswaan (LK) untuk memberi ilmu tambahan bagi mahasiswa baru (Maba). Padahal menurutnya, salah satu cara menekan angka DO tersebut ialah memberikan ruang untuk maba dalam mengikuti kegiatan non akademik. Tujuannya, kata Khaerul, agar mereka dapat menyesuaikan diri di kampus. “Memang ini kegiatan non-akademik, tapi yang diajarkan di sana seperti kemampuan berfikir dan berbicara semua untuk keperluan akademik nantinya,” katanya. Pendapat yang berbeda justru diungkapkan oleh Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan (PD III) FT, Ahmad Rifqi Asrib. Ia menganggap mahasiswa itu sendiri yang menjadi akar dari DO dini. Ia mengatakan, kualitas mahasiswa tersebut serta ke-
cocokan terhadap bidang yang digeluti menjadi penentu. “Saya juga kurang tau, apa alasan mereka bisa DO dini. Tapi mungkin ada di kualitas pendidikan mereka, bukan berarti mereka bodoh hanya saja mereka tidak berada dibidangnya,” paparnya. Ia menambahkan jika keseriusan mahasiswa dalam belajar yang kurang menjadi jumlah mahasiswa DO menjadi tinggi. Menurutnya dengan standar SKS 30 dalam waktu tiga semester sudah sangat ringan bagi mahasiswa. “Kan batasnya 30 SKS kalau tidak bisa lulus di situ, berarti tiap semester dalam tiga semesternya lulus di bawah 10 SKS saja, kan sulit juga kalau begitu,” tambahnya. Menilik permasalahan tersebut, Dekan FT, Muhammad Yahya turut
berkomentar. Ia menyebut jika kasus DO dini yang tinggi bukan berarti menunjukkan mahasiswa tersebut telah gagal dalam bidang akademik. Dapat dilihat, jika tak sedikit kemudian mahasiswa DO dini justru berkarir di tempat lain. “Kalau masalah DO dini bukan berarti mereka gagal. Buktinya banyak yang diterima di tempat lain seperti STPDN dan lain sebagainya,” bebernya. Ia pula menampik anggapan jika lingkungan FT yang kemudian menjadi pemicu tingginya DO dini di fakultas ini. Menurutnya, lingkungan FT merupakan yang terbaik bila dibandingkan dengan fakultas lain. “Tidak ada itu DO karena lingkungan, coba lihat lingkungan saya dengan yang lain mana yang baik?,” tutupnya. (*)
Alat Praktikum Kian Usang dan Terbatas
foto: wahyu riansyah – profesi
RUSAK - Alat praktikum yang sudah rusak di simpan di laboratorium terpadu FT.
Tidak lengkap rasanya menjadi mahasiswa FT jika tidak pernah melakukan proses praktikum di laboratorium (lab). Bagi mereka yang memang membutuhkan praktik sebagai proses penerapan ilmu yang telah dienyam dalam kelas sangatlah penting. Sebab merupakan salah satu fasilitas penunjang belajar yang Urai data, ungkap fakta, saji berita
dibutuhkan. Belum selesai dengan kasus laboratorium terpadu, rupanya alat praktikum juga tidak lepas dari berbagai permasalahan. Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Sipil dan Perencanaan (HMSP), Zulfikar mengatakan, laboratorium yang ada, masih belum memiliki alat praktikum yang
memadai. Bahkan, terdapat laboratorium komputer yang dijanjikan hingga kini masih tidak ada fasilitasnya sama sekali “Itu kosong biar satu komputer tidak ada. Namanyaji lab komputer,” ujarnya. Permasalahan tersebut, menurutnya sudah lama ada. Janji yang ditawarkan pihak birokrasi, kata Fikar, hanya sebatas janji. Meski sudah ada sedikit pembaharuan, namun menurutnya itu tidak cukup untuk kebutuhan mahasiswa. “Bosan begini terus janji-janji yang dilontarkan. Bosan makan janji,” katanya. Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM), Hidayatullah turut berkomentar. Mahasiswa angkatan 2014 mengatakan, alat praktikum yang ada sekarang di jurusannya memiliki tahun produksi yang sudah lama. Tidak mengkuti perkembangan zaman saat ini. Padahal, menurutnya, itu perlu demi memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam belajar nanti. “Masalah lab sudah terbilang
lengkap, kalau mau digunakan merakit juga bisa kita gunakan, asal bisa bertanggung jawab. Hanya saja perlu di upgrade untuk mengikuti perkembangan zaman,” katanya. Sementara itu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT, Khaerul Mukmin turut pula merasakan hal serupa. Laboraturium yang menjadi wadah implementasi serta pengembangan keterampilan mahasiswa memang sering kali tak lepas dari permasalahan. Menurut mahasiswa angkatan 2013 ini, pihak birokrasi perlu memberikan transparansi agar mahasiswa tahu kondisi sebenarnya. Keperluan praktikum telah diatur pada cost pembiayaan komponen Uang Kuliah Tunggal (UKT tapi hingga sekarang belum dijelaskan oleh birokrasi. “Mungkin kalau permasalahan lab, kan itu semua sudah tertuang daftar kebutuhannya di komponen UKT. Tapi sampai sekarang kami belum diperlihatkan oleh pihak birokrasi,” tuturnya. Saat ditanya, Dekan FT, Muhammad Yahya setuju sarana ter-
masuk lab mendukung terbentuknya atmosfer akademik yang baik. Namun, ia menampik jika selama ini pihaknya tidak melakukan pembaruan alat praktikum. Hanya saja alat yang diperadakan disesuaikan dengan kebutuhan alat bersangkutan. “Kita tetap adakan pembaruan, hanya saja saya lupa kapan. Pembaruannya sendiri tergantung dari alatnya,” tuturnya. (*)
Itu kosong biar satu komputer tidak ada. Namanyaji lab komputer
Zulfikar Ketua Umum HMSP FT UNM www.profesi-unm.com
reportase
khusus
Profesi Edisi 225 Mei Tahun XLII 2018
7
www.profesi-unm.com
Tetangga Kok Gitu
foto: MASTURI – profesi
MELERAI - Aparat polisi ketika berusaha melerai para oknum yang sedang bentrok.
Perpecahan sengit antar kubu di Kampus UNM Parangtambung belum jua menemukan ujung cerita. Bahkan aksi baku lempar batu tersebut memasuki babak baru, bentrokan yang mulanya dilakoni oleh mahasiswa FT dengan Fakultas Seni dan Desain (FSD) telah berhijrah ke Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS)
meski dulunya dua fakultas tersebut adalah satu kesatuan. Berada di area sentral perpecahan memang sangat rawan, tak jarang fasilitas di kampus ungu sering mengalami kerusakan. Sekretariat Bengkel Sastra, perpustakaan, ruang belajar mahasiswa serta pembakaran motor selalu menjadi langganan sasaran. Mulanya hanya ko-
Nurlina Syahrir Dekan Fakultas Seni dan Desain "untuk mencegah yah mahasiswa harus ikut aturan. Kalau sudah jam pulang yah harus sudah pulang"
rban, sekarang menjadi kawan pelaku pemberontakan. Ironinya, bukan lagi Senin dan Kamis di siang hari, jadwal bentrokan bisa meledak kapan saja. Perang yang didendangkan oknum “bengal” tersebut dikonsep pada sore menjelang malam hari. Tak jarang pula berlangsung pada seperdua malam hingga dinihari. Tertanggal 13 April lalu, bentrok kembali terjadi di malam hari. Dampaknya, enam buah sepeda motor mahasiswa FBS mengalami kerusakan, dan satu hangus terbakar. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan (PD III) FT, Rifqy menduga, pelaku berasal dari Teknik. Pasalnya, pada saat kejadian sivitas FBS tengah melayat ke rumah salah satu Dosen yang meninggal dunia. “Kalau bukan anak Teknik yah siapa lagi” ujarnya. Berselang seminggu, pagar besi pemisah antar FT dan FBS mengalami kerusakan. Kejadian ini belum diketahui siapa dalangnya dan apa sebabnya. Kejadian juga berlangsung pada malam hari.
Meski PD III FT mengaku akar masalah ini bermula dari dendam lama senior yang diwariskan ke juniornya. Mengatas namakan solidaritas, walau hanya perkara pribadi, tingkah saling lapor di kandang masing-masing acapkali dibesarbesarkan. “Sensitivitas mahasiswa sangat kuat. Cepat tersinggung, ini seringkali menjadi pemicu,” bebernya. Pun halnya dengan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Khaerul, ia mengaku akar dari mewabahnya penyakit ini didalangi oleh orang-orang yang jauh sebelumnya berada di lingkungan tersebut. Ia pun merasa tidak memiliki kapabilitas untuk membahasnya. “Kalau mau tau motifnya yah coba tanya senior kami. Atau lebih baik ditanyakan sama pihak keamanan, mereka lebih tahu saya rasa,” ketusnya. Sementara itu, eks Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Heri Tahir memiliki persepsi yang berbeda. Menurutnya, kejadian tersebut
tak sepenuhnya didasari oleh perasaan menggebu-gebu antar mahasiswa yang bertikai. Ia menganggap persoalan ini justru kadang didesain oleh oknum yang tak bertanggung jawab, dosen misalnya. “Saya pernah mendapati dosen yang mengadu domba mahasiswanya, sehingga ada kubu yang merasa ditantang. Bahkan ada pula yang sengaja menggerakkan mahasiswanya demi kepentingan golongan atau kelompok,” bebernya. Melalui masalah yang tak hentihentinya tersebut, sejumlah spekulasi pun bermunculan. Seperti apa pengawasan pimpinan dalam memerangi persoalan ini. Mengapa begitu sulit menciptakan kerukunan dengan orang-orang yang terlahir di rahim sama. Dekan FT, Muhammad Yahya merasa kampus yang dinaunginya sudah terasa aman. Hal tersebut dibuktikan dari intensitas bentrok yang tak lagi sesering dulu. Pola bentrok sudah tak sekejam dulu yang sampai menelan nyawa. “Sudah aman kok,” katanya. (*)
Abdul Rahman Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Heri Tahir Mantan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
"kami tidak pernah gubris kalau ada begituan. Kami lebih sibuk urus perkuliahan dan praktek"
"Kalau seperti ini sama saja namanya pembiaran"
Data DO Dini 2017
FMIPA = 44
Data DO Dini Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 1907/UN36/ KM/2016 Tanggal 25 Maret 2017
FT = 60 FIK = 22 FIP = 21 FBS = 30
Total
FIS = 25
250
FPSI = 12 FSD = 14 FE = 22
Data DO Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) nomor 260/UN36/KM/2018 tanggal 25 Januari 2018
DO Akibat Tidak Mengikuti Kuliah Selama Tiga Semester Berturut-turut
FE 285 FBS 224 FIK 263 tim Kordinator : Faisal Fajar Anggota : - St Aminah - Citra Jati Utami - Muh. Sauky
FMIPA 211
Total
2.085 FIS 185
FPsi 18
FIP 133
DO Dini (IPK Di Bawah 2.0 dan Tidak Memenuhi 30 SKS dalam Tiga Semester)
FIK 33
FT 558 FSD 207
FIS 30 FPSI 9
FBS 32
FMIPA 79
349
FIP 29
FSD 22 FE 31
Total
FT 84
GRAFIS: MASTURI – profesi
www.profesi-unm.com
Urai data, ungkap fakta, saji berita
8
harlah
42
ND
www.profesi-unm.com
Profesi Edisi 225 Mei Tahun XLII 2018
Profesi, Romantisme tak Pernah Selesai Sejak 1995 status mahasiswa mulai saya sandang. Predikat yang menunjukkan kaum terpelajar. Bisa berbuat apa saja dan berkonstribusi dalam bidang apa pun. Termasuk membentuk dan mengubah tatanan negeri ini. Sebagai mahasiswa baru, saya mencari jati diri dan haus ilmu pengetahuan. Menelusuri kampus dan menemukan ruang terpelajar. Merdeka tanpa tertindas. Mengekspresikan diri melalui komunitas atau kumpulan mahasiswa. Akhir 1996 secarik kertas mengumumkan bila Lembaga Pers Mahasiswa Profesi akan merekrut anggota baru. Mengadakan pendidikan dan pelatihan dasar jurnalistik. Saya dan dua rekan lainnya Faisal dan Andi Cella sepakat ikut mendaftar. Kami satu kelas di jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Ujungpandang (kini FIK UNM). Kami merasa tertantang dan mencoba menggeluti kuli tinta di kampus “pahlawan tanpa tanda jasa� ini. Kala itu, masih Orde Baru. Dan, Profesi adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang kami anggap punya keberanian. Memiliki independensi pers mahasiswa yang menuntut integritas, kejujuran (honestly) dan dapat dipercaya. Profesi mengajari kebebasan. Pemimpin redaksi kala itu, Mukhramal Azis mengajak beberapa anggota Profesi ke kantor DPRD Sulawesi Selatan. Kami demonstrasi di hari Sumpah Pemuda 1996. Kami bergabung dengan aktivis pers mahasiswa lintas kampus. Teriakan mahasiswa menggelegar menentang kepemimpinan otoriter dan berbagai pelanggaran hak asasi manu-
sia (HAM) oleh Orde Baru. Kami menyerukan adanya kebebasan pers dan tidak membelenggu kebebasan mahasiswa. Saat itulah, untuk pertama kalinya saya memegang megaphone. Tubuh gemetar. Saya berteriak di depan ratusan mahasiswa yang memadati gedung DPRD. Di situlah awal mula saya memulai sebagai aktivis pergerakan dan pers mahasiswa. Tempaan yang terus dijalani berubah manis saat terpilih menjadi Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Periode 1999-2000. Saya sekaligus memadukannya sebagai aktivis pers kampus. Profesi mengajarkan banyak hal. Kami didoktrin untuk setidaknya mengetahui sedikit dari banyak hal. Di situlah saya belajar banyak mulai dari ilmu politik, ekonomi, psikologi, sosiologi dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Tugas perdana saya di Profesi yaitu meliput kasus Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) di Pinrang. Saya ditugaskan bersama rekan bernama Syahriani. Kemampuan menulis saya masih pas-pasan. Saat masuk tahapan editing, banyak yang harus dipangkas. Kala itu, tulisan saya diolah Redaktur Pelaksana, Uslimin. Saya berproses di Profesi dari sirkulasi, reporter, staf redaksi, hingga sekretaris redaksi. Untuk menambah pengetahuan jurnalistik, kami sempat diutus ke IAIN
Surabaya dalam Pendidikan dan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Menengah. Dalam perjalanan kami diuji ketika pimpinan rombongan Fachruddin Palapa kecopetan di Pelabuhan Tanjung Perak. Dompet dicopet saat bus tengah melaju. Pencopet langsung melompat dari bus setelah berhasil menjalankan aksinya. Waktu itu kami berangkat lima orang.Tiga lainnya yakni Arsyidin, Annisa Lachmuddin dan Aris andi. Atas insiden itu, rencana awal rombongan kami melanjutkan perjalanan ke Bandung terpaksa dibatalkan. Di sana juga berlangsung acara serupa. Saya dan Arsyidin yang akhirnya disepakati melanjutkan perjalanan. Dari berbagai pelatihan dan menulis itulah saya sempat menjadi wartawan Harian Ujungpandang Ekspres, Harian Parepos dan beberapa media lainnya. Profesi mengajari bertanggung jawab dan memiliki integritas dan petarung. Dalam berbagai kegiatan di Profesi sistem yang dianut begitu profesional. Profesi sangat kuat mengawal aturan yang telah disepakati lembaga. Senantiasa memperhatikan saran senior demi pengembangan lembaga ke depan. Di Profesi, saya belajar banyak tentang tanggung jawab utamanya saat dipercaya sebagai sekretaris redaksi. Saat itu, redaksi mendapat serangan aktivis Resimen Mahasiswa (Menwa). Insiden bermula saat Tabloid Profesi menurunkan hasil poling yang mayoritas menginginkan Menwa dibubarkan. Tak terima pemberitaan itu, personel Menwa datang menenteng balok kayu. Mereka mencaci maki pengelola Profesi yang kebetulan ada di redaksi. Suasana mencekam kala itu. Saya
yang berada di ruang redaksi dipaksa memperlihatkan berkas hasil survei. Saya berkukuh menolak. Dokumen itu adalah rahasia redaksi. Seseorang di antaranya melayangkan bogem mentah ke muka saya. Pengalaman ini membuat saya berupaya meredam emosi. Padahal waktu itu saya sudah dihubungi banyak teman-teman. Mereka ingin melakukan aksi balas dendam. Kala itu saya juga menjabat sebagai Ketua Badan Permusyawaratan Mahasiswa FPOK dan Ketua Umum Kerukunan Mahasiswa Pinrang IKIP Ujungpandang. Saya berusaha menahan diri dan meredam emosi teman-teman. Tapi upaya itu tidak berhasil. Salah seorang personel Menwa dikeroyok dan berhasil saya lerai. Aksi serupa terjadi di Fakultas MIPA. Teman-teman saya mencari pengurus Menwa yang melakukan pemukulan. Saya sepakat berduel atau menyelesaikan masalah itu secara damai. Kasus itu berakhir setelah yang bersangkutan meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya. Reaksi berbeda disuarakan aktivis kampus se-Makassar. Mereka membentuk Kesatuan Aksi Pers Anti Kekerasan (KAPAK). Mereka mendatangi markas Kodam VII Wirabuana (kini Kodam Hasanuddin). Misinya menuntut pembubaran Menwa. Atas insiden ini, mengajarkan saya tentang solidaritas, kebersamaan, dan yang utama tentang tanggung jawab serta keberanian. Pengalaman sebagai aktivis pers kampus juga membawa saya bertemu dengan orang-orang hebat. Bergaul dengan aktivis pers kampus yang punya idealisme yang kuat.
Itu semua menjadi ketika saya menjadi wartawan, guru, dosen di beberapa perguruan tinggi swasta dan kini sebagai kepala sekolah. Pengalaman serupa membawa saya berkiprah sebagai Ketua KNPI Pinrang, Sekretaris KONI Pinrang, Ketua Ikatan Guru Indonesia Sulawesi Selatan dan berbagai organisasi lain yang saya pimpin. Berbagai kisah tentu tak terlepas juga dari cerita asmara. Pengalaman mengelolah pers kampus ini menjadi pengalaman tersendiri dalam hidup saya. Dan itu romantisme yang tak pernah selesai. Selamat ulang tahun profesi ke-42. Tanpa Anda Kami Belum Lengkap (*) *Penulis adalah Abdul Wahid Nara, Sekretaris Redaksi LPM Profesi UNM Periode 1998-1999
Eksistensi Tak Lekang Usia *Ratna (Pemimpin Litbang LPM PROFESI UNM Periode 2017-2018 ) Setiap bilangan usia yang berlalu meninggalkan bekas cerita tersendiri di masanya. Pun Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM), kembali menambah bilangan usianya pada 5 Mei kemarin. Sebuah momentum yang dinanti para awak lembaga kuli tinta ini. Malam peringatan kelahiran lembaga yang terbentuk sejak tahun 1976 ini berlalu dengan penuh suka cita. Meski berlang-
Urai data, ungkap fakta, saji berita
sung secara sederhana di Redaksi yang beralamat di Jalan Malengkeri Luar No.25, namun suasana kekeluargaan tetap hidup di dalamnya. Ibarat sebuah keluarga besar yang baru berkumpul di hari bahagia. Begitulah suasana rumah yang kami sebut Redaksi malam itu yang dipenuhi canda tawa. Jauh dari kepenatan sehari-hari, tak ada kesibukan seperti kala mendekati deadline. Para awak beserta “kakak� yang dituakan duduk bersama. Semuanya berkumpul. Mengenang dan berbagi pengalaman saat menjadi pewarta kampus di masanya. Lengkap dengan ornamen hiasan ulang tahun yang menghiasi dinding di tiap sudut redaksi. Menambah kemeriahan
menanti detik pertambahan usia lembaga tercinta ini. Puncak peringatan hari lahir LPM Profesi pun ditandai dengan pemotongan kue. Sebagai simbol kesyukuran atas perjalanan panjang yang telah dilalui lembaga ini. Angka 42 bukanlah sekadar jumlah bilangan semata. Namun penuh arti. Usia yang menjadi bukti eksistensi LPM Profesi. Usia yang sudah cukup matang bagi sebuah lembaga paguyuban seperti lembaga kuli tinta ini. Melewati empat dekade, tentunya bukan hal yang mudah. Segala cerita suka maupun duka mengiringi perjalanan panjang lembaga ini. Intimidasi, tekanan, hingga pembredelan telah dirasakan. Kendati demikian, tak menyurutkan semangat awak Profesi untuk tetap setia menyuguhkan informasi bagi sivitas akademika.
Sebagai corong informasi utama sivitas, hingga kini, Profesi tetap eksis dengan tiga produk unggulannya. Tabloid dan buletin berupa Weekly News merupakan produk cetak yang rutin terbit setiap bulan dan minggu. Radio yang senantiasa mengudara di frekuensi 107.9 FM. Begitupun dengan berita online yang terbit secara real time melalui laman www.profesi-unm.com. Mengikuti perkembangan teknologi, Profesi pun mencoba merambah dunia pertelevisian. Kini, Profesi TV hadir sebagai terobosan baru melalui channel Youtube LPM Profesi UNM. Dengan ini diharapkan menjadi pelecut semangat awak Profesi untuk tetap berkarya dan melahir-
kan insan jurnalis yang handal. Terpenting, bagaimana LPM Profesi mempertahankan eksistensinya. Jangan sampai menjadi korban disrupsi. Apalagi di zaman digital seperti sekarang dengan tantangan yang semakin berat. Menjaga kepercayaan sivitas dengan menerbitkan berita yang faktual, berimbang, dan tentunya sesuai dengan kode etik jurnalistik. Diiringi dengan idealisme dan independensi. (*)
www.profesi-unm.com