Peraturan Umum Lembaga Kemahasiswaan
Birokrasi Kampus Tidak Dewasa
Aliansi Orange Bersatu mulanya melakukan aksi unjuk rasa di pelataran menara Pinisi UNM, Kamis (10/11) lalu. Pada aksi tersebut, mereka menyodorkan enam tuntutan kepada pihak rektorat. Salah satunya menanggapi soal draf PULK baru yang dikeluarkan oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), Arifuddin Usman. Draf PULK tersebut menjadi lampiran dalam surat bernomor 4998/UN36/ KM/2016 tertanggal 11 November 2016.
S
ecara khusus, para aktivis kemahasiswaan itu menolak pasal yang mengatur tentang status Ketua BEM UNM dan Ketua Maperwa UNM yang secara otomatis menjadi staf dari PR III. Bukan tanpa alasan, draf PULK pada Bab IV pasal 12 dan 13 itu terkesan mematikan gerakan mahasiswa. Ketua KEMA FSD Rifqi Rivaldy berpandangan, draf PULK tersebut dapat mempengaruhi kinerja dan peran Ketua BEM serta Ketua Maperwa dalam mengawal kebijakan kampus. Menurutnya, draf tersebut dijadikan alat oleh birokrasi kampus untuk membatasi ruang gerak hingga mematikan peran dan fungsi lembaga kemahasiswaan tingkat universitas. “Kami jelas menolak aturan ini. Dampaknya kan ketika ada aspirasi dari mahasiswa mau tidak mau BEM yang turun. Tapi secara tidak langsung ada PR III dan staf ahli dibelakangnya. Jadinya akan saling tumpang tindih jika aturan ini berlaku,” ucapnya. Respon juga datang dari Ketua BEM FT, Irka Arismunandar terkait draf PULK yang dikonsep oleh pihak kampus tersebut. Irka berpendapat, aturan tersebut dapat melunturkan fungsi BEM sebagai pengawas kebijakan birokrasi kampus. Bahkan Irka meniUrai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
lai birokrasi kampus melalui aturan tersebut telah merendahkan status BEM dan Maperwa di tingkat universitas. “Kami minta perlu ada perwakilan BEM dalam memutuskan setiap aturan yang baru. Apalagi yang menjadi pelaksana kan mahasiswa. Kalau begini jelas sangat merendahkan BEM dan Maperwa. Kami aktivis bukan mahasiswa yang gila dengan uang dan jabatan,” kata Irka. Sementara itu, Ketua BEM FMIPA, Inal Iqbal menganggap draf PULK yang dikeluarkan, tak sejalan dengan peran control yang harusnya diemban oleh BEM dan Maperwa universitas. Bahkan, aturan tersebut juga dapat mempengaruhi citra para fungsionaris yang berkecimpung di lembaga kemahasiswaan. Tak hanya itu, Iqbal menilai birokrasi kampus terkesan takut akan pergerakan mahasiswanya sendiri.
tas bisa menjadi boneka birokrasi jika draf PULK baru itu disahkan. Ia pun menilai pihak birokrasi kampus tidak dewasa dalam menetapkan aturan yang dianggap akan merugikan lembaga kemahasiswaan. Bersambung ke halaman 4
"
Jelas kita tolak. Sepertinya pihak kampus tidak dewasa dalam berdemokrasi. Hal ini juga memperlihatkan rasa takut yang jikalau BEM dan Maperwa akan membongkar aib birokrasi kampus”
Ketua Maperwa FIS, Yunasri Ridho “Rektorat terlihat takut dengan adanya BEM dan Maperwa. Sampai- sampai para ketua harus dijadikan staf. Kalau memang pihak kampus berkeinginan mengembalikan BEM dan Maperwa universitas tidak perlu dengan membuat aturan tidak jelas. Terkesan ada kepentingan yang mau dibawa,” ucap Inal. “Ketika merangkap jabatan mejadi staf PR III, secara otomatis komando lembaga kemahasiswaan dikendalikan oleh birokrasi kampus. Kesannya, rektorat terlalu takut dengan pergerakan mahasiswa. Harusnya kami dibina, kalau begini caranya sama saja kami akan dibinasakan,” tambahnya. Ketua Maperwa FIS, Yunasri Ridho beranggapan BEM dan Maperwa universi-
Weekly News Profesi Edisi 03 / November 2016
2
Kampusiana
www.profesi-unm.com FB: LPM PROFESI UNM
Fakultas Bahasa dan Sastra
Sulap Lapangan Tenis Jadi Lahan Parkir
Lapangan Tenis Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) kini dijadikan lahan parkir sejak September lalu. Hal ini membuat terganggunya aktivitas mahasiswa yang sering menggunakan lapangan tennis tersebut sebagai sarana latihan.
A
nnawidy misalnya, mahasiswa Lembaga Kemahasiswaan (LK) Bengkel Sastra (BESTRA) ini mengeluhkan, sejak dialih fungsikannya lapangan tenis menjadi lahan parkir, membuat ruang latihan mahasiswa menjadi terbatas. Hal ini dikarenakan banyaknya motor yang terparkir. “Latihannya tidak leluasa. Jika saat latihan di lapangan tennis masih terdapat motor maka alternatifnya kami hanya melakukan olah tubuh dengan lari mengelilingi FBS,” keluhnya. Senada dengan itu, hal yang sama pun dilontarkan oleh Citra Mahasiswa angkatan 2014 ini mengeluhkan kondisi lapangan tenis FBS yang kini sudah jadi alih fungsi. Padahal lapangan tersebut rencananya akan dijadikan tempat latihan acara pentas kelas yang akan dihelat Desember mendatang. “Susah juga kalau begini, lapangan itu biasanya kami jadikan tempat latihan disamping sebagai lapangan tenis, tapi sekarang malah dijadikan lahan parkir,” katanya. Ia pun berharap, lahan parkir di FBS segera dibenahi agar mahasiswa tidak parkir sembarangan. “Kalau bisa tempat parkirnya lebih ditertibkan lagi, kan bagus kalau parkirnya juga teratur. Kami pun jadi leluasa untuk latihan,” harapnya. Menanggapi hal tersebut, Pembantu
Foto: Salfiah Mansyur-Profesi
PARKIRAN. Lapangan tenis Fakultas Bahasa dan Sastra yang disulap menjadi lahan parkiran.
Dekan Bidang Administrasi Umum (PD II) FBS, Syukur Saud mengatakan, lapangan tersebut dijadikan lahan parkir karena maraknya pencurian motor yang terjadi lantaran mahasiswa parkir sembarangan. “Mahasiswa sering parkir sembarangan, makanya kami arahkan dulu untuk parkir di lapangan tenis. Hal ini juga untuk menghindari terjadinya curanmor,” katanya. Namun saat ditanya mengenai kejelasan lapangan tenis yang dialihkan menjadi tempat parkir tersebut, Syukur men-
gatakan lapangan tersebut akan dijadikan lahan parkir sepanjang tidak ada perbaikan dari pihak rektorat. “Kalau tidak ada perbaikan, lapangan tersebut akan dijadikan tempat parkir seterusnya,” katanya. Syukur bahkan menuturkan, mahasiswa yang mengeluhkan sempitnya ruangan latihan karena adanya lahan parkir tersebut dapat latihan dimana saja tanpa larangan. “Mereka bisa latihan di mana saja, banyak tempat yang bisa ditempati latihan,” tuturnya. (pr06/pr05).
Kabel Wifi di FIS dan FE di Jarah Maling SEBAGAI salah satu penunjang dalam kegiatan akademis, Universitas Negeri Makassar (UNM) menyediakan fasilitas wifi gratis di seluruh sektor kampus. Namun, sarana penunjang tersebut tampaknya tidak bisa dinikmati oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dan Fakultas Ekonomi (FE). Salah satu mahasiswa FIS, Muhammad Nur Ikram Burhan mengatakan, sarana tersebut tak dapat dinikmatinya. Padahal, fasilitas tersebut merupakan salah satu penunjang dalam proses perkuliahan. Ia pun harus ke pelataran Menara Pinisi untuk menggunakan internet yang disediakan oleh kampus. “FIS memang dekat Pinisi yang merupakan pusat dari wifi di kampus, tapi masa’ setiap kerja tugas harus ke Pinisi? bagus kalau ada di ruang kelas,” katanya.
Saat dikonfirmasi, FIS dan FE bukannya tak menyediakan fasilitas penunjang tersebut, akan tetapi kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) yang menghubungkan akses point dengan jaringan Local Area Network (LAN) dicuri orang. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu petugas keamanan kampus yang enggan disebutkan namanya."Bukan orang luar penyebab kejadian ini tapi ada orang dalam yang sengaja,” katanya. Ia menambahkan, pihak keamanan memang mendapat tugas untuk menjaga perangkat pendukung wifi tersebut. Namun, belum ada instruksi lebih lanjut untuk menangani hal tersebut. “Jika ada yang diperintahkan kami akan menjaganya, pihak di atas hanya memberi tahu ada jarin-
Weekly News Profesi Edisi 03 / November 2016
gan yang harus dijaga,” tambahnya. Ia membeberkan pihak birokrasi terkesan tak menghiraukan hilangnya kabel UTP tersebut. “Pada saat hilang pun kami hanya diam dan tidak disuruh apa-apa. Sampai sekarang kabel itu belum juga digantikan,” bebernya. Sementara itu, saat dikonfirmasi, Pembantu Dekan Administrasi Umum (PD II), Andi Ima Kesuma menuturkan, pihaknya akan menyelidiki pelaku pencurian kabel wifi. Demi menghindari pencurian, keamanan dan pengawasan di kampus akan ditingkatkan. “Untuk hal tersebut kami akan tingkatkan keamanan. Untuk sementara waktu saya tugaskan pihak terkait untuk memperbaiki dan menindaklanjuti masalah ini,” tuturnya. (Pr18/Pr22) Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
Kilas LK
Twitter @Profesi_Online Instagram @lensaprofesi
3
HIMA Manajemen Helat Porseda HIMPUNAN Mahasiswa Manajemen (HIMA Manajemen) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Makassar kembali mengadakan Pekan Olahraga, Seni dan Dakwah (Porseda). Kegiatan tersebut diadakan di kampus UNM Gunung Sari, 15-19 November lalu. Ketua Panitia Porseda, Iqram mengatakan, kegiatan yang terakhir dilaksanakan 2011 lalu, dihelat sebagai ajang
silaturahmi sivitas Jurusan Manajemen “Terakhir diadakan pada lima tahun yang lalu, jadi kita bangkitkan kembali sebagai ajang silaturahmi antar mahasiswa Jurusan Manajemen,” katanya. Lebih lanjut, Iqram menambahkan ada delapan lomba yang yang memeriahkan kegiatan Porseda tersebut. “Ada delapan lomba. Futsal, Sepak Taqraw, Bola Volly, Domino, Tilawah Al-
quran dan tiga lomba lainnya kita siapkan,” tambahnya. Mahasiswa Manajemen ini berharap, kegiatan ini akan terus berlanjut dengan menjunjung tinggi sportifitas dan rasa kekeluargaan. “Semoga Porseda akan terus ada, tentu dengan harapan agar dapat menghidupkan rasa saling menghargai antar angkatan,” harapnya. (Pr53)
Kartini Luwu Utara Pemateri di UNM Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) menghelat kuliah umum yang bertemakan “Membangun Trust Publik di Era Kompleksitas”. Selasa (15/11). Dengan menghadirkan pemateri Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani. Kartini pertama asal Bumi Sawerigading ini dipilih lantaran dikenal sebagai sosok yang mampu membangun kepercayaan masyarakat di era kompleksitas.
K
etua Panitia, A. Octamaya Tenri Awaru mengatakan, seminar ini bertujuan guna membentuk kepercayaan antar sesama, khususnya pada mahasiswa. “Kami menganggap saat ini kepercayaan antar sesama mulai berkurang. Makanya kami adakan seminar ini. Pemateri pun adalah sosok orang yang berpengaruh pada bidangnya,” katanya. Sementara itu, Indah Putri Indriyani yang menjadi pemateri mengutarakan, memperbaiki etika adalah langkah awal untuk membangun sebuah kepercayaan. Menurutnya etika berpengaruh besar dalam tatanan hidup ditengah kehidupan yang penuh kompleksitas. “Janganlah dulu berbicara terkait public trust, namun pertama kita harus memba-
Foto: Faisal Fajar-Profesi
KARTINI. Bupati Luwu Utara membawakan kuliah umum Program Studi Pendidikan Sosiologi FIS UNM, di Ballroom Menara Pinisi, Selasa (15/10).
has produk apa yang ditawarkan terhadap masyarakat, bila kita yang dijadikan produk, maka kita harus memperbaiki diri," ucapnya. Bupati ketiga Luwu Utara ini menambahkan, kegagalan merupakan langkah awal sebelum akhirnya menggapai kesuksesan. ”Kita harus membuka mata terhadap pengalaman. Pengalaman itu kita ambil. Lalu digunakan untuk membangun citra," tambah ibu dua anak ini.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) ini pun mengimbau sejarah tidak akan berubah kalau bukan kita yang merubahnya. “Seseorang pernah mengatakan pada saya, belum ada sejarahnya seorang wanita menjadi bupati di luwu, saya katakan biarlah saya yang jadi pertama. Kitalah yang harus menciptakan sejarah bukannya menunggu sejarah tersebut lahir” imbaunya.(Pr40/Pr55)
Terkendala Dana, Baksos Fakultas Teknik Ditunda
BAKTI Sosial (Baksos) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) terancam batal lantaran dana dari birokrasi belum cair. Kegiatan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Enrekang ditunda sampai bulan Desember mendatang. Presiden Mahasiswa FT, Irka Ismunandar mengatakan, penyebab baksos ditunda akibat kurangnya persiapan dari BEM sebagai panitia pelaksana kegiatan. Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
“Banyak teman-teman himpunan yang musyawarah jurusan (Musjur). Makanya kita tunggu selesai pelantikan. Karena BEM kan keluar tidak sendirinya harus menaungi jurusan-jurusan yang ada,” katanya. Pria asal Bulukumba ini menambahkan, hal lain yang menjadi penyebab baksos ini ditunda karena terkendala dana dari fakultas yang tidak kunjung cair sepenuhnya. Masalah tersebut berdampak pada ditundanya kegiatan.
“Dana juga belum cair sepenuhnya. Total dana keseluruhan sebesar 60 juta yang cair baru beberapa persen,” tambahnya. Lanjut, Mahasiswa angkatan 2012 berharap pihak birokrasi Fakultas Teknik segera mengucurkan dana kemahasiswan yang masih tertahan tersebut. “Inikan permasalahan klasik jadi saya minta agar tiap tahun tidak seperti ini. Jangan selalu diakhir pengurusan baru cair,” harapnya. (Pr 49/Pr61)
WeeklyNews NewsProfesi ProfesiEdisi Edisi02 03/ November / November2015 2016 Weekly
4
Lintas UNM
Radio Profesi UNM: 107,9 FM Live Streaming: CNC One Radio
EDITORIAL
Aturan atau Jebakan ?
K
onsep yang tertuang dalam draf aturan baru lembaga kemahasiswaan Bab IV pasal 12 poin 2 huruf h dan g yang berbunyi BEM dan Maperwa secara otomatis merangkap menjadi staf ahli PR III. Hanyalah tipu akal mushlihat dari pihak universitas untuk mematikan LK, alias jebakan. Bagaimana tidak, rektorat UNM dinilai tidak dewasa dalam membuat aturan kemahasiswaan. Niat untuk mengembalikan BEM dan Maperwa universitas tak diiringi dengan ketulusan hati. Bahkan terkesan ada kepentingan yang ingin disusupkan. Pihak rektorat UNM mesti mengingat, dalam membangun nuansa kemahasiswaan perlu dibuatkan aturan agar LK mempunyai rambu-rambu dalam bergerak. Namun yang disayangkan, jika aturan tersebut bertolak belakang dengan cita-cita yang ada dibenak lembaga kemahasiswaan. Cara berpikir kuno yang diperlihatkan pihak kampus, harusnya sudah tidak dipelihara. Meskipun rektorat mempunyai keleluasaan dalam mengelola kampus. Namun, juga perlu diketahui, sikap sewenang-wenang juga tidak dibenarkan.Terlebih LK bukanlah musuh yang berbahaya di kampus. Idealnya, pihak UNM tidak perlu mengerahkan tenaga dan pikiran begitu besar. Dalam mengurus masalah remehtemeh yang seperti ini. Yang perlu di pikirkan sekarang adalah, bagaiman pihak kampus mencari solusi dari berbagai masalah yang membelit UNM. Sarana dan prasarana kampus yang masih terbengkalai disana-sini, kualitas akademik yang masih kurang hingga maraknya kasus korupsi. (*)
SUDUT + Birokrasi Kampus Tidak Dewasa - Mungkin perlu disulap + Sulap Lapangan Tenis Jadi Lahan Parkir - Awas di Jarah Maling + Kabel Wifi di FIS dan FE di Jarah Maling - Butuh perhatian birokrasi
Dg. Tata
Bank Indonesia Sosialisaikan GNNT di UNM BANK Indonesia (BI) bekerjasama NET TV, dan Kompasiana mensosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Universitas Negeri Makassar (UNM).Dengan mengusung tema “Smart Money Wave” kegiatan ini diselenggarakan di Auditorium Amanagappa Universitas Negeri Makassar (UNM), Selasa (15/11). Rektor UNM, Husain Syam , menyambut baik kegiatan dan siap bekerjasama dengan pihak BI untuk menyukseskan gerakan non tunai. Pihaknya pun terbuka dan mendukung perbankan hadir di kampus. “Kami siap mendukung program baik. Banyak manfaat yang kita dapatkan. Salah satunya tak perlu lagi memegang uang langsung saat membayar,” Katanya Hal yang sama diungkapkan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu’mang yang mengaku mendukung terselenggaranya kegiatan. Gerakan non tunai dianggap sebagai alat tukar modern yang mempunyai banyak kelebihan. Salah satunya menekan tingkat korupsi.
“Kita juga membantu pemerintah menekan korupsi, karena basisnya kan elektronik jadi mudah untuk diketahui penggunanya,” ungkapnya Sementara itu, Pungki Prabowo dari Bank Indonesia menjelaskan Bank Indonesia Goes To Campus menginginkan mahasiswa dapat terlibat langsung dalam gerakan non tunai. Menurutnya penggunaan uang elektronik dapat memudahkan orang dalam bertransaksi. “Harapannya kan mahasiswa juga mampu mengajak masyarakat luar mensosialisasikan gerakan non tunai ini,” jelasnya. Tak hanya itu, Pungki menambahkan penggunaan alat tukar berbentuk kartu dapat mencegah tingkat kejahatan Kriminal. “Memakai dompet atau tas bisa mengundang orang berbuat jahat terhadap kita,” tambahnya. Bank Indonesia Goes To Campus dihadiri sekitar dua ribu mahasiswa. Kegiatan ini pun meriah dengan hadirnya beberapa artis ibukota. Diantaranya komika Kemal Pahlevi dan penyanyi Risky Febian. (Pr35/Pr45)
Sambungan dari halaman 1 “Bahkan ada beberapa aturan yang ditambah dan dikurangi, jika dinilai hal tersebut merugikan mahasiswa. Jelas kita tolak. Sepertinya pihak kampus tidak dewasa dalam berdemokrasi. Hal ini juga memperlihatkan rasa takut yang jikalau BEM dan Maperwa akan membongkar aib birokrasi kampus,” tegasnya. UKM Buat Draf Tandingan Penolakan juga dilayangkan oleh mahasiswa yang bergelut di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terhadap aturan PULK yang akan direvisi tersebut. Melalui rapat Forum UKM, mereka pun membuat draf tandingan yang mengkritik beberapa point yang dianggap janggal dalam aturan tersebut. Ketua LKIMB, Ahmad Arkam mengatakan, draf tandingan yang disepakati dalam rapat Forum UKM itu sebagai bentuk pernyataan sikap penolakan terhadap PULK baru tersebut. Ia pun berharap, beberapa koreksi yang tertuang dalam draf tandingan itu
mendapat respon positif oleh pihak rektorat. Senada, Ketua Sintaras, Hamzah menegaskan tidak akan menerima draf PULK baru yang dikeluarkan oleh pihak rektorat. Terlebih terharap pasal yang mengatur setiap UKM yang berstatus di bawah koordinasi BEM dan Maperwa UNM. “Tentu kami tolak, kita sudah buat draf aturan yang baru sebagai tandingannya. Ada beberapa point yang kita rubah. Harapan kita agar pihak birokrasi merespon positif upaya kami ini,” ujarnya. Menanggapi kritikan atas draf PULK tersebut, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Arifuddin Usman mengatakan jika draf tersebut tidak Ia pahami secara utuh. Pasalnya, Arifuddin mengaku, draf tersebut dibuat oleh staf ahlinya. “Terkait aturan itu, saya tidak akan mencampuri terlalu jauh.Silahkan berurusan dengan staf ahli yang saya tugaskan,” katanya singkat.(Tim)
Weekly News
Pemimpin Umum: Awal Hidayat, Pemimpin Redaksi: Nurul Fildzah Zatalini, Sekretaris: Rosni Armin, Bendahara: Fatimah Muffidah Azzahra, Kepala Litbang: Ita Andriani, Redaktur Pelaksana Penerbitan: Resa Saputra, Fotografer: Muh Agung Eka S, Layouter/ Desainer Grafis: Noval Kurniawan, Manajer Sirkulasi dan Iklan: St. Aminah, Reporter: Abdul Wahid Muhsin, Suhartini Supriadi, Reni Safitri, Dedy Murhamdy, Yunus, Megawati, Melati Nurul Insani, Muh. Fisqi Dirga, Salfiah Mansyur, Muhlizah Inayatullah, Nurfadilah, Muh. Haryanto, Faisal Fajar, Ayu Ananda Pratiwi, Dewi Ulfah, Irta Safitri, Iksmi Mursad, Siti Nurhaliza, Karmila. Redaksi LPM Profesi UNM: Jl. Malengkeri Luar No.25 Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate, Telp.(0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.com. Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima imbalan dalam bentuk apapun.
WeeklyNews NewsProfesi ProfesiEdisi Edisi02 03/ /November November2015 2016 Weekly
Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita