Tabloid Profes Edisi 220

Page 1

1 Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

www.profesi-unm.com

Tabloid Mahasiswa UNM

Pengemban Tridharma Perguruan Tinggi

Bukan Panggung Permainan

Hal. 4 | Marwah Omar Bakrie Mulai 'Hilang' Hal. 9 | Gedung 'Pembajak' Mahasiswa Hal. 15 | Tumpas Akomodasi Wisuda www.profesi-unm.com

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017 Urai data, ungkap fakta, saji berita


2

persepsi www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

EDITORIAL

surat dari pembaca

Jernih Melihat Politik Praktis BERBICARA soal politik, pembahasan ini tentu tidak akan ada habisnya. Sedari dulu, masalah demi masalah selalu saja mewarnai dunia ini. Apalagi akhir-akhir ini, jelang dihelatnya Pemlihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 nanti. Persoalan yang kerap menjadi sorotan ialah politik praktis. Politik praktis sejatinya merupakan hal yang wajar dilakukan jika pelakunya memang ialah orang politk. Namun, pada praktiknya sering menuai masalah. Misalnya saja ketika dikaitkan dengan dunia pendidikan. Selalu saja, ada upaya dari bakal calon untuk melakukan politik praktis ke institusi pendidikan. Menilik kembali satu tahun terakhir yang terjadi di Universitas Negeri Makassar (UNM). Terdapat tujuh politikus yang berkunjung di kampus pencetak pendidik ini. Masing-masing memiliki maksud kedatangan yang berbeda. Ada yang datang sebab diundangan menjadi pemateri kuliah umum. Serta, ada juga yang ikut dalam Silahturahmi Nasional (Silatnas).

Orang itu sama-sama memiliki kepentingan tentunya. Apalagi, mereka dikabarkan bakal bertarung di ajang Pemilihan Gubernur Sulsel dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Tentu saja, ada upaya untuk mencoba menarik simpati dari sivitas. Sudah jelas, meski maksud kedatangannya tak ada sangkut pautnya dengan kampanye. Namun, mereka berupaya memberi kesan yang baik agar bisa menjadi bahan pertimbangan sivitas untuk memilihnya nanti. Bahaya bisa menghampirinya jika ternyata kepergok melakukan politik praktis dalam perguruan tinggi. Sebab, pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu menyebutkan larangan kampanye disejumlah tempat, termasuk tempat pendidikan. Terlepas dari persoalan itu, sebenarnya ada hal yang patut diperhatikan oleh sivitas. Ialah peran pihak birokrasi dalam menyikapi masalah ini. Minimnya pengawalan dianggap membuka lebar jalan bakal calon mencari dukungan di dalam kampus. Terlebih lagi, adanya rumor yang berhembus

Apa yang anda tanyakan?

bahwa dosen yang turut ikut terlibat justru bisa memperunyam. Mereka yang ikut mendukung harus sadar akan posisinya. Jangan sampai, pandangan orang terhadap kampus akreditasi A ini tercoreng akibat hanya ingin meramaikan ajang pemilihan tersebut. Bila memaksa, sebaiknya mereka harus melepas status Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang disandangnya. Jika tidak, mereka akan diberhentikan secara tidak hormat sebagai PNS. Itulah yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS di pasal 250. Kampanye tentu boleh saja dilakukan, asal jangan sampai masuk ke dalam dunia pendidikan terkhusus kedalam UNM. Pasalnya, pandangan orang bisa saja berubah terhadap kampus pencetak pendidik ini. Sebagai kaum intelektual, sudah sepatutnya paham soal aturan yang berlaku dan larangan yang harus dihindari. Meski diketahui sekarang merupakan masa krusial bagi bakal calon menjelang pemilihan. Namun, jernih melihat situasi sebelum bertindak. (*)

Ikuti Perkembangan Seputar UNM melalui Official Line kami di:

Ardiansyah: Saya punya sedikit kritik dan saran perihal kinerja pelayanan pembuatan kartu mahasiswa yang menurut saya terlalu lama dalam proses penerbitannya, harus menunggu selama tiga bulan penuh untuk memiliki kartu mahasiswa, belum terhitung pengisian biodata yang kerap kali kehabisan selembaran stok blankon saat hendak melakukan registrasi. Semoga pihak bersangkutan membenahi tahapan registrasi dan mempersingkat lagi waktu penerbitannya. Kepala Sub Bagian Minat dan Penalaran UNM, Andi Ikhsan: Inikan MOU antara Universitas Negeri Makassar dengan pihak bank BNI kita sudah menerapkan pelayanan prima memberikan kesempatan untuk pengisian data kemudian memberikan ke bank BNI masalahnya. Penerbitan kartu mahasiswa kenapa lama persoalannya ada di bank BNI. Ternyata kartu ini di cetak di Jakarta di kantor pusatnya karena cabang disini tidak memiliki alat cetak seperti itu, kemudian memang BNI itu terpusat di kantor nya yang di Jakarta inilah yang menjadi kendala dan kita sudah bicarakan ke pimpinan. Windra Sandi: Kenapa anggaran RKAKL di FSD itu kecil sekali? masih tertinggal kodong sarana dan prasarananya FSD. Apakah tidak ada solusi selain dari menekan pembiayaan UKT?

Dekan Fakultas Seni dan Desain (FSD), Nurlina Syahrir: FSD itu adalah fakuktas paling terbuka mengenai RKAKL nya. Kenapa sedikit? karena mahasiswa juga sedikit jadi dana PMBP nya sedikit dan masalah prasarana kita mau apa? ada sumbangan kah atau apa, kita kan baru sembilan tahun ya pemekaran dari itu beda dengan psikologi, itu lembaga profesi dia cuman satu prodi karena memang seluruh indonesia begitu. Kalau seni kita tau berapa utang nya seni? mahasiswa yang tidak bayar SPP ada 600 juta

Dapatkan Informasi video liputan

seputar UNM dalam berbagai perangkat

LIKE, COMMENT, SHARE, AND SUBSCRIBE

Keluarga Besar LPM Profesi

Berita Profesi UNM @xbp7686d

Mengucapkan Selamat & Sukses Atas Wisuda Kanda Rizky Army Pratama, S.Pd. (Station Manager 2013-2014)

Redaksi menerima opini, saran dan kritikan dari mahasiswa atau birokrat UNM. Kirim opini, saran dan kritikan anda ke: (0411) 8914674 LPM Profesi UNM

@lensaprofesi profesi.online@gmail.com

@profesi_online

Kanda Yeni Febrianti, S.Psi. (Kepala Litbang 2013-2014) Kanda Kasdar Kasau, S.Pd. (Kepala Divisi Online 2014-2015)

@xbp7686d

Pelindung: Prof. Husain Syam, M.TP , Dewan Pembina: Abdullah Dola, Asia Ramli Prapanca, Hazairin Sitepu, Anshari, Ammas, Syahrir Muhammmad, Mukhramal Azis, Uslimin, F ­ acharuddin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah. Pemimpin Umum: Resa Saputra, Sekretaris Umum: St. Aminah, Bendahara Umum: Endang Sri Wahyuni, Pemimpin Redaksi: Muh. Agung Eka S, Manajer Daring: Nurul Charismawaty S, Manajer Penyiaran: Citra Jati Utami, Pimpinan Penelitian dan Pengembangan: Ratna. Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/SK/Ditjen PPG/1990. Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Resa Saputra, Pemimpin Redaksi: Muh. Agung Eka S, Redaktur: Andi Asoka Ulfa, Reporter: Faisal Fajar, Wahyudin, Andi Asoka Ulfa, Karmila, Anggi Prakasi, Fotografer: Dasrin, Layouter/ Desainer Grafis: Masturi; Manajer Sirkulasi dan Iklan: Karmila. Redaksi LPM Profesi UNM : Jl. Mallengkeri Luar No. 25 Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Makassar, Telp. (0411) 8914674, ­e-mail: profesi.online@gmail.com, website: www.profesi-unm.com

Sampul & Tata Letak: Masturi

Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.

Urai data, ungkap fakta, saji berita

www.profesi-unm.com


mozaik Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

3

www.profesi-unm.com

Fashion Show PKK FT UNM

Desainer Muda Siap Bersaing

SEBANYAK 45 desainer dari Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) memamerkan 90 busana. Sesuai temanya yakni ““Light Up The Night With Technological Colours”, pakaian tersebut masing-masing memiliki tema warna berbeda. Diantaranya, warm colours (warna hangat), cool colours (warna dingin/keren), dan neutral

colours (warna netral). Ketua Panitia, Asnia Yusuf membeberkan, para desainer muda memiliki tujuan untuk menerangi malam melalui suguhan busana. Ajang ini sekaligus menjadi tapakan pertama bagi desainer FT kepada warga masyarakat. “Dengan adanya fashion show ini dapat menjadi langkah pertama bagi desainer untuk mengakses busananya ke masyarakat,” harap mahasiswa Prodi Tata Busana ini. Dalam ajang peragaan ini, busana milik Ayusnia Yusuf pun terpilih sebagai juara satu umum. Ia merasa

bahagia karena dipilih oleh juri sebagai pemenang dalam Fashion Show. Predikat ini diraihnya berkat kerja keras yang telah Ayusnia persiapkan selama satu semester. “Intinya senang karena tercapai apa yang saya inginkan, dan ini persiapannya bukan cuma baju, tetapi acara juga,” katanya. Ia pun menyarankan kepada mahasiswa yang akan melakukan Fashion Show selanjutnya untuk merencanakan kegiatan dengan matang. Karena untuk meraih hasil yang terbaik, dibutuhkan manajemen waktu yang baik.

SNAPSHOT

yang terlibat,” ujarnya. Lanjut, ia berharap akan lahirnya desainer-desainer muda PKK dengan karya-karyanya yang dapat mengikuti perkembangan teknologi kedepan. Menurutnya, hal tersebut penting ketika akan ingin berkarir di dunia busana. “Agar menjadi modal berharga sebelum terjun dan terlibat langsung di masyarakat,” harapnya. Tak hanya itu, Fashion Show 2017 ini juga menghadirkan beberapa guess star, diantaranya Frontline Dancer, FDJ Wuland dan Dark Angels. (pr35)

BNI Payment Point

Transaksi Jadi Lebih Mudah

FOTO: DASRIN – PROFESI

TERGENANG - Genangan air sering terlihat di Gedung BU FE. Gedung ini pun sampai sekarang belum terselesaikan.

“Buat junior untuk kedepannya bisa berjalan dengan baik harus planning waktunya. Planning semuanya dan jangan mau kerja buru-buru,” sarannya. Sementara itu, Rektor UNM, Husain Syam mengatakan desainer muda jebolan Jurusan PKK FT telah mengikuti perkembangan zaman. Ia mengaku, dirinya mendukung dan memberikan apresiasi kepada desainer muda PKK dan semua aspek yang terlibat. “Saya mendukung mengapresiasi serta memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada semua aspek

UNTUK mempermudah transaksi para nasabah khususnya mahasiswa, PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk memperkuat kerjasama dengan Universitas Negeri Makassar (UNM). Jaringan pelayanan transaksi keuangan yakni BNI Payment Point kini dibuka di Pelataran Menara Pinisi. Direktur BNI Wilayah Makassar, Edi Awaluddin mengatakan, hadirnya BNI Payment Point di UNM sebagai bentuk dukungan pihaknya terhadap dunia pendidikan. Tujuannya, untuk memudahkan proses pembayaran biaya kuliah mahasiswa, gaji dosen, dan transaksi lainnya “BNI hadir untuk memberi-

kan kelancaran transaksi keuangan bagi sivitas UNM dan masyarakat sekitarnya,” katanya. Senada dengan Edi. Pemimpin BNI Cabang Makassar, Agus Suyono pun berharap BNI PP mampu membantu mewujudkan visi UNM. “Ini diharapkan mampu mewujudkan visi UNM sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan, sains, teknologi, dan seni berwawasan kependidikan dan kewirausahaan,” harapnya. Sementara itu, Rektor UNM, Husain Syam menjelaskan, hal tersebut bisa menjadi nilai tambah bagi sivitas UNM. Sebab, kata dia,

BNI hadir untuk memberikan kelancaran transaksi keuangan bagi sivitas UNM dan masyarakat sekitarnya Edi Pemimpin BNI Cabang Makassar transaksi perbankan melalui BNI akan menjadi lebih mudah. “Ini bentuk kerjasama yang baik bagi UNM beserta sivitas akademika UNM,” jelasnya. (ika)

Reza Arisandi, Wisudawan Terbaik UNM

Tak Surut Semangat Berprestasi *Irham Nur & Muh. Ryan Subiakto

PERJALANAN selama empat tahun akhirnya berbuah manis. Berganti status dari seorang mahasiswa hingga bergelar sarjana adalah suatu kesyukuran tersendiri bagi Reza Arisandi. Dengan IPK 3,96, ia berhasil menyandang status sebagai lulusan terbaik tingkat universitas dalam wisuda periode pertama tahun akademik 2017/2018. Tak seperti hari biasanya, pelataran menara Pinisi dipadati 1791 lulusan yang menjalani prosesi wisuda. Momentum yang ditunggutunggu oleh tiap mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Suka cita meliputi setiap insan yang hadir dalam acara sakral tersebut. Duduk berjejer dengan toga

Setiap harinya saya mendengar suara indah dari kedua orangtua. mereka selalu memberikan motivasi dan nasehat buat saya Reza Arisandi Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA www.profesi-unm.com

melingkar di atas kepala. Lengkap dengan sepatu kulit yang ia kenakan, Reza berada di barisan paling depan. Pengumuman lulusan terbaik dibacakan, satu persatu wisudawan yang disebutkan namanya. Hingga akhirnya, namanya pun disebut dan ditetapkan sebagai wisudawan terbaik tingkat universitas. Rasa haru dan bahagia pun tak dapat ia sembunyikan. Dengan wajah sumringah dan penuh percaya diri, mahasiswa jurusan Matematika ini melangkahkan kakinya ke atas panggung untuk menerima piagam penghargaan. Adalah pencapaian yang sangat membanggakan. Ia bersyukur, mimpi yang dituliskan dari awal menginjakkan kaki di kampus akhirnya terwujud. Sejak duduk di bangku sekolah, Reza terbilang anak yang cukup cerdas. Terbukti dari prestasi yang ia peroleh. Tak ayal, ia selalu berhasil menjadi juara kelas. "Alhamdulillah selalu masuk tiga besar," katanya. Prestasi yang ditorehkan pun tetap dipertahankan, hingga akhirnya ia menjadi wisudawan terbaik. Namun, hal itu tidaklah membuat pria asal Maros ini berbangga diri. Tercatat sebagai salah satu penerima beasiswa Bidikmisi melecutkan

semangat Reza untuk selalu berprestasi. Bidikmisilah yang mendorongnya untuk mencapai target menyelesaikan studi tepat waktu. "Pertama itu harus rajin shalat karena itu sudah menjadi kewajiban umat muslim, dan juga karena saya anak Bidikmisi. Di Bidikmisi itu ada jangka waktu empat tahun dan saya harus kuliah empat tahun," bebernya. Karenanya, selama menjalani perkuliahan, Reza selalu berusaha untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Ketekunan yang ia miliki membuatnya pantang menyerah. Dengan harapan, kelak ia dapat melanjutkan studi setinggi mungkin. Berkat usahanya itu, perlahan keinginannya pun akhirnya terwujud. "Saya hanya fokus dengan kuliah dan misalkan ada tugas di usahakan tidak bermalam," tuturnya. Reza pun bercerita, hari-harinya di kampus tak ia lalui begitu saja. Mengendarai motor bebek pemberian orang tuanya di kampung membuatnya tidak pernah terlambat. Disiplin adalah hal yang ia tekankan untuk dapat melalui segala kesulitan dalam proses pembelajaran. "Saya tidak pernah menumpukkan tugas yang diberikan dosen," katanya. Ia pun selalu berikhtiar, dalam

FOTO: ARWINI – PROFESI

Wisudawan Terbaik UNM, Reza Arisandi

sujudnya terpaut doa agar ia dapat menjadi mahasiswa terbaik. rasa syukur tak berhenti ia ucapkan atas hasil yang ia dapat saat ini. Selain itu, motivasi orang tua juga merupakan salah satu penentu pencapaiannya saat ini. "Setiap harinya saya mendengar suara indah dari kedua orangtua. mereka selalu memberikan motivasi dan nasehat buat saya," katanya. Terlepas dari semuanya, ia sangat bersykur takkala dirinya di-

berikan kesempatan bebas tes untuk melanjutkan studi dalam jenjang magister (S2). Ia berencana melanjutkan studi dengan memilih program studi dengan konsentrasi yang masih sama, yakni Matematika. "Insya Allah saya akan lanjutkan S2 di Pasca Sarjana UNM. karena saya diberi kesempatan untuk masuk di sana dengan bebas tes. Target kedepannya bisa terus lanjut ke jenjang yang lebih tinggi lagi," ujarnya. (*) Urai data, ungkap fakta, saji berita


4

Reportase

utama

www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

FOTO: IST

Berkunjung – Tokoh-tokoh besar politkus nasional saat berkunjung di UNM beberapa waktu lalu.

UNM dalam Lingkaran Politik

Marwah Omar Bakrie Mulai 'Hilang'

JELANG Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, sejumlah bakal calon kini tengah gencar mencari dukungan. Demi menggalang suara, berbagai upaya kemudian dilakukan. Tak sedikit yang memilih Universitas Negeri Makassar (UNM) menjadi sasaran kampanye. Tahun ini, sedikitnya tujuh nama besar yang disinyalir bakal bertarung di Pilkada Sulsel dan Pemilihan Presiden (Pilpres) telah berkunjung di UNM. Ada yang datang dengan maksud memberi kuliah umum atau orasi. Bahkan ikut serta dalam kegiatan besar

kampus. Tak sedikit, banyak kalangan yang menyebut jika ini merupakan salah satu bentuk upaya menggaet dukungan. Padahal, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir menegaskan bahwa kampus bukanlah tempat ajang berpolitik. Pernyataannya itu diperkuat pada pasal 86 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu. Dimana disebutkan larangan kampanye di sejumlah tempat misalnya di tempat pendidikan, dalam hal ini kampus. Lantas, pengawalan pihak birokrasi terkait permasalahan ini masih menyisakan tanda tanya. Sebab, politikus yang memiliki kepentingan pada pemilihan nanti silih berganti datang di

kampus Omar Bakrie. Sebanyak 27.568 mahasiswa UNM di akhir tahun Desember 2016 bukanlah jumlah yang sedikit. Belum lagi jika dihitung dengan pegawai dan dosen. Tak bisa dipungkiri, bila ini bisa menjadi peluang besar meraih pundipundi suara yang berasal dari sivitas. Terkait itu, Pakar Pendidikan, Suparlan Suhartono menilai, sesuatu yang berbau politik tidak boleh dibiarkan untuk masuk ke ranah pendidikan. Apalagi, bila ada indikasi ingin melakukan kampanye. Maka dari itu, kata dia, semestinya harus terdapat batasan. “Jangan berwajah dua. Harusnya satu,” nilai Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) ini. Pakar Ilmu Politik dari Universitas Hasanuddin (UH), Adnan Nasution

juga menyebut bahwa pihak birokrasi harus waspada di masa menjelang pemilihan ini. Sebab, banyak orang yang berkepentingan mencoba memanfaatkan kampus sebagai ajang mencari dukungan. Sebagai perguruan tinggi, menurutnya, UNM harus bebas dari politik sebab ada aturan yang berlaku. “Sebaiknya kampus tidak boleh ikut campur dengan hal-hal begini, kampus harus netral, karena itu lembaga ilmiah,” jelas Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UH ini saat dihubungi, Senin (12/12). Sementara itu dari lembaga kemahasiswaan (LK) UNM, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) terpilih, Bahrul M turut angkat bicara. Ia menduga kedatangan orang-orang poli-

tik tidak sekadar menjadi tamu saja. Tentu, menurutnya, mereka mengharapkan sesuatu yang menyangkut kepentingannya. “Meski tidak mengatasnamakan lembaga, tapi kita ketahui siapa orang itu, jika memang seorang berlatar belakang politis, pastinya ada nilai tawar yang mereka inginkan,” katanya. Ketika dikonfirmasi, Pembantu Rektor Bidang Kerjasama (PR IV), Gufran Darma Dirawan justru membantah. Ia menegaskan, selama ini yang dilakukan oleh pihaknya tidak ada kaitannya dengan politik praktis. "Itukan pengembangan wawasan saja, tidak ada niat-niat untuk itu,'' kilah Guru Besar Fakultas Teknik (FT) ini. (*)

Labrak Etika Pendidik UNIVERSITAS Negeri Makassar (UNM) saat ini sudah menjadi sasaran bakal calon untuk mendapat banyak dukungan. Tak ayal bila mereka selalu mencari peluang demi memuluskan jalannya menuju kursi nomor satu. Beberapa kasus yang melibatkan UNM dan politik telah terjadi belakangan ini. Mis-

alnya saja, salah satu bakal calon yang mencaplok Menara Pinisi ke balihonya. Ada juga salah satu bakal calon yang berkunjung ke UNM dengan maksud memberi kuliah umum. Serta, memanfaatkan sivitas untuk mendapat dukungan lantaran dirinya merupakan salah satu alumni dari

kampus orange ini. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Seni dan Desain (FSD), Niswar menjelaskan, permasalahan yang terjadi belakangan ini tidak terlepas dari kurangnya pengawalan pihak birokrasi. Selama ini, ia menilai pendidikan dijadikan alasan untuk memberi

leluasa bagi bakal calon untuk melakukan politik praktis.“Lucu juga ini lagi-lagi pendidikan dijadikan sebagai batu loncatan atau embel-embel untuk memasukkan politik praktis didalam kampus,” jelas mahasiswa Pendidikan Seni Rupa ini. Di tempat terpisah, Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa)

SUDUT

Mereka yang pernah berkunjung ke UNM Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Versi Muktamar Surabaya, Muh. Romahurmuzy

Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar

Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Akbar Faisal

Ketua Harian DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Nurdin Halid

Wakil Gubernur Sulsel 2008-2018 & Bakal Calon Gubernur Sulsel 201820213 usungan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Agus Arifin Nu’mang

UNM, M. Yunasri Ridho jutru mengatakan, pihak birokrasi harus fokus untuk mengejarkan visi misinya. Bukan, ikut andil dalam ajang politik. “Pihak UNM kalau paham hukum dan hormat pada moral akademik seharusnya tidak terlibat dalam kampanye politik memenangkan salah satu kandidat,” katanya. (*)

+ Marwah Omar Bakrie Mulai 'Hilang' - Jangan-jangan dibajak politikus + Gedung 'Pembajak' Mahasiswa - Sepertinya perlu ditumpas + Tumpas Akomodasi Wisuda - Mudah-mudahan marwahnya tidak ikut hilang

Ketua Umum DPP Partai Amant Nasional (PAN) Zulfkifli Hasan

Dg. Tata GRAFIS: MASTURI – PROFESI

Urai data, ungkap fakta, saji berita

www.profesi-unm.com


Reportase

Utama

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

5

www.profesi-unm.com

Tampil Blak-Blakkan

Memberi Salam – Para pimpinan birokrasi UNM bersama memberikan salam yang diduga merupakan bentuk dukungan untuk salah satu bakal calon saat di sela-sela pelantikan pejabat lalu

PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 tak lama lagi bakal digelar. Di Sulawesi Selatan (Sulsel), bakal calon Gubernur pun terus aktif mencari dukungan di setiap ranah. Termasuk mencoba menarik simpatisan dari sivitas Universitas Negeri Makassar (UNM). Khususnya kepada dosen kampus pencetak pendidik ini. Beragam rumor kemudian beredar di sosial media yang memperlihatkan para dosen ikut dalam ajang politik ini. Mereka dikabarkan terlibat dalam Pemilihan Gubernur Sulsel nanti. Ikut menjadi pendukung dan ambil bagian dalam tim sukses bakal calon. Salah satu media lokal Sulsel pun menyebut, ada 500 professor yang terlibat dalam kegiatan yang diinisiasi oleh salah satu bakal calon. Termasuk dari UNM Terlebih lagi, diketahui bahwa salah satu bakal calon itu merupakan alumni Institut Keguruan dan Ilmu

www.profesi-unm.com

Pendidikan (IKIP) Ujung Pandang. Jika ini berlanjut hingga ditetapkan menjadi calon, tentu saja sudah melanggar UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu pada pasal 86. Didalamnya sudah jelas melarang peserta melibatkan dosen yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Meski begitu, hal yang patut menjadi perhatian ialah keterlibatan dosen dalam ajang ini. Bahkan hal ini diakui oleh salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNM, Sari (nama samaran). Ia mengaku pernah diajak datang di rumah dosen tersebut. Tiba disana, rupanya ditempat tersebut turut hadir salah satu anggota tim sukses bakal calon. “Jadi kita sok-sok jadi anggota koperasi karena menggantikan anggota yang tidak sempat hadir ternyata waktu itu dihadiri tim suksesnya salah satu calon,”akuinya. Bukan hanya sekadar hadir,

namun Sari mengungkapkan jika anggota tim sukses itu sempat berbincang kepada mereka dan menyinggung persoalan pemilihan. “Tapi itu ji tadi, masuk keluar telinga kanan keluar telinga kiri,” lanjutnya. Hal tersebut malah melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Dalam pasal satu telah dijelaskan bila mereka harus bebas dari intervensi politik. Meski tak dijelaskan secara gamblang soal sanksi. Namun, Pakar Politik, Adnan Nasution mengatakan, jika memang sudah tercium maka pihak birokrasi mesti tegas melihat permasalahan ini. Jika terbukti terlibat, maka sanksi diberhentikan secara tidak hormat bisa saja dikenainya. Seperti yang dijelaskan pada pasal 250 PP Nomor 11 tahun 2017. “Kalau ada kampanye terselubung dan didapati, maka harus

ditindaki. Kalau secara moral dosen harus menghindari hal semacam ini,” kata pria asal Luwu ini. Menurut, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin (UH) ini, semua dosen yang berstatus PNS harus berhati-hati dalam menyikapi ini. Mereka patut mempertimbangkan posisinya saat ini sebelum ingin terjun ke ranah politik. “Kalau dia PNS sepanjang terlibat langsung maka harus meninggalkan posisinya,” jelasnya. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Seni dan Desain (FSD), Niswar justru menyayangkan sikap pihak birokrasi yang dinilai tak acuh dalam menanggapi permsalahan ini. Kata dia, adanya dosen yang terlibat bisa saja merubah pandangan orang terhadap UNM. “Saya rasa sangat disayangkan ketika hal itu terjadi, mau politik apapun baik itu politik partai atau politik prak-

FOTO: IST

tis lainnya.” keluh angkatan 2013 ini. Saat ditanya terkait persoalan tersebut, Pembantu Rektor Bidang Kerjasama (PR IV), Gufran Darma Dirawan belum bisa banyak berbicara. Ia hanya mengatakan, jika dirinya tidak mengetahui hal itu. "Saya tidak tahu," pungkasnya. Asisten Direktur Program Pascasarjana (PPs) Bidang Administrasi Umum (Asdir II), Hamsu Gani juga mengatakan hal yang sama. Ia membantah adanya keterlibatan dosen dalam ajang Pilgub. Termasuk para pimpinan. "Saya rasa tidak ada yang berpihak," katanya saat dihubungi, Rabu (20/12). (*)

TIM Kordinator : Faisal Fajar Anggota : – Dasrin – Andi Asoka Ulfa – Muh Agung Eka

Urai data, ungkap fakta, saji berita


6

WAWANCARA

KHUSUS

www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

Lewat Videografi, Jadilah Pengantar Pesan Terbaik DARI tahun ke tahun, dunia videografi terus saja mengalami perkembangan. Mulai dari segi teknologi sampai editing sudah semakin menunjukkan peningkatan. Kondisi ini pula memaksa videografer harus memiiki video yang menarik. Apalagi, hadirnya Youtube sebagai media penyiaran menjanjikan keuntungan. Hal ini tentu membuat mereka harus menggenjot produksi sebuah video. Namun acap kali, videografer melupakan hal terpenting dalam video. Ialah pesan. Selain mementingkan kuantitas, pesan diang-

gap paling penting. Mengapa hal tersebut begitu penting? Bagaimana mereka semestinya menyampaikan informasi yang jelas agar dapat tersampaikan kepada penonton?. Simak wawancara khsusu reporter Profesi, Muh. Agung Eka S dengan kontributor Good News From Indonesia (GNFI) yang membahas seputar elemen penting dalam video. Saat ini, kita tahu sudah banyak orang yang mulai menggeluti dunia videografi. Terus bagaimana tanggapan kakak melihat perkembangannya? Yah kalau saya melihat memang perkembangan videografi sudah pesat. Sudah banyak yang kepincut ingin membuat video apalagi sekarang

kan kita tahu ada Youtube. Bisa jadi sumber penghasilan. Kalau untuk membuat video sendiri, apa sih hal tepenting yang harus diperhatikan oleh videografer? Tentu saja ada, yaitu, message dan treatement. Jadi, story itu pesan apa yang ingin disampaikan. Terus, kalau story yakni alur cerita yang dibangun sangat penting. Kemudian treatment, cara menyajikan video dapat berupa dokumentasi, dokumenter, dama, animasi, motion grafis dan lain-lain. Bagaimana jika salah satunya hilang, apa yang terjadi? Nggak mungkin hilang salah satu, cuma nggak diperhitungkan atau nggak dikonsep. Makanya harus dipersiapkan dulu semuanya. Kan ada tahap pra production. Ketiga elemen itu harus ada. Terlebih message. Berbicara tentang message, kenapa itu harus

menjadi penting bagi video ? Message itu kan pesan. Videografer itu sebenarnya harus menjadi pengantar pesan terbaik bagi penonton. Kenapa penting karena sebuah video harus memiliki sebuah makna atau pesan yang nantinya ingin disampaikan kepada penonton. Sekali lagi, apa yang disampaikan itu penting sebab akan menentukan juga semua elemen video. Baik visual, audio, setting tempat, cast, dan lain-lain. Tapi jangan lupa juga perhatikan story dan treatment. Harus ada konsep dulu agar ketiganya masuk. Bisa beri contoh video yang memiliki pesan yang bagus? Misalkan saja, video cinematic dari Wondefull Indonesia. Itu kan pesannya dapat karena menyampaikan kepada penonton bahwa Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan dan keindahan alam yang indah. Jadi intinya pesannya

harus ada yah, terus bagaimana cara untuk membuat video seperti itu? Itu tadi, sebelum memproduksi video harus ada tahap pra production. Jadi buat dulu ceritanya, terus dalam video itu nanti pesan apa yang ingin disampaikan. Treatement yang ingin dipakai. Kalau itu dijalankan. Selanjutnya bakal bagus nanti. Urusan editing itu kan gampang bisa belajar sendiri. Kalau dari pengalaman kakak, apakah ada kesulitan saat pembuatan video untuk GNFI? Yah pasti, paling sulit itu pra production. Jadi memang harus benar-benar dikonsep dulu. Terakhir, apa pesan kakak untuk para videografer agar bisa meningkatkan kualitas video mereka? Mereka harus makin kreatif, makin inovatif. Banyak-banyak cari referensi. Dunia itu kan luas. Beranilah berkarya yang kreatif dan inovatif serta yang baru. (*)

BIODATA Nama: Ardhika Fathiras Tempat/Tanggal Lahir: Bandung,16 Agustus 1990 Pendidikan: S1 Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) 2008 S2 Perencanaan Kepariwisataan Institut Teknologi Bandung (ITB) 2014 Pekerjaan: Kontributor Good News From Indonesia (GNFI) Chief Executive Officer (CEO) Elixile Indonesia Co-Founder Vanasea Artwork Sosial Media: ardhikafathiras (Instagram)

FOTO: IST

Ketinggalan Baca Tabloid dan Weekly Profesi Edisi Terbaru ?

ngi di: ju n u K n a k h a il tir ! S Jangan Khawa www.issuu.com/e-tabloid

Urai data, ungkap fakta, saji berita

www.profesi-unm.com


INFO

AKADEMIK

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

www.profesi-unm.com

Tambah Satu Jalur PMB KEBIJAKAN baru bakal hadir pada penerimaan calon mahasisiswa baru (Camaba) tahun 2018 di Universitas Negeri Makassar (UNM). Jika tahun sebelumnya, Camaba yang ingin kuliah di UNM diseleksi melalui tiga jalur, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tingi Negeri (SBMPTN), dan Jalur Mandiri. Tahun depan akan ditambah satu jalur penerimaan yakni, jalur Tahfidz AlQuran. Program ini ada sebagai upaya UNM memberi apresiasi kepada calon mahasiswa yang sedang menghafal Al-Quran. Diharapkan dengan adanya program ini calon mahasiswa

lebih termotivasi dan terinspirasi untuk berprestasi dibidang akademik yang akan dipilihnya. Hal ini disampaikan Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I) Muharram saat ditemui diruangannya Lantai 6 Menera Pinisi, (28/11). Ia mengatakan syarat utama diterima dijalur seleksi tahfidz Al-Quran dengan menghapal 15 Juz. “Jalur ini dibuka bagi mereka yang sedang menghafal Al-Quran, yang hafal 15 Juz akan kita terima tanpa tes di UNM,” katanya. Pria asal Pinrang ini mengungkapkan alasan dibukanya jalur ini untuk mendukung semangat nawacita dan revolusi mental yang dicanangkan pemerintah. Sekaligus perluasan kebijakan guna meningkatkan mutu pendidikan.

“Ini diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang unggul dalam mengintegrasikan keilmuan dengan nilai keislaman. Dengan begitu lulusan UNM nantinya dapat berpartisipasi dalam program pembangunan dan menyelesaikan masalah-masalah keagamaan, kebangsaan, dan sosial kemasyarakatan,” ungkapnya. Lewat program ini, UNM berkomitmen untuk memberikan motivasi dan fasilitas agar calon mahasiswa baru yang sedang menghafal Al-Quran akan diberi kesempatan untuk diterima tanpa tes. Ia berpandangan Tahfidz Al-Quran akan menjadi pembeda paling esensial kita dengan perguruan tinggi umummnya yang ada di di Indonesia. “Juga untuk mendorong agar praktek menghafal Al-Quran

berkembang dengan baik.,” tambah Dosen FMIPA ini. Bagi mahasiswa yang diterima lewat jalur ini, nantinya diwajibkan untuk meningkatkan hafalannya dari 15 Juz menjadi 30 Juz. “Jadi selama menjalani proses perkuliahan sampai selesai harus meningkat hafalannya satu kali lipat,” ujar Guru.. Saat ini, pimpinan kampus tengah mempersiapkan berbagai persyaratan untuk merampungkan penerimaan jalur seleksi ini. Salah satunya mempresentasikan naskah akademik jalur Tahfidz di Semarang didepan penguji. “Saya akan ke Semarang memperlihatkan naskahnya dan kita juga akan mengunjungi perguruan tinggi yang sudah melakukan hal ini,” bebernya. (Faz)

A. Syarat calon mahasiswa Jalur Tahfidz Al-Quran UNM 2017 1. Warga Negara Indonesia 2. Telah mempunyai hafalan Al-Quran minimal 15 Juz dan wajib meningkatkan hafalan Al-Quran dari sebelumnnya yang pernah diikuti 3. Menyertakan Surat Keterangan peserta Sekolah Tahfidz Jika HTQ (Jika ada) 4. Menyertakan Fotokopy KTP atau kartu Identitas Lainnya 5. Menyertakan ijazah/SKHU 6. Sertifika kejuaran (Jika ada). B. Prosedur Pendaftaran 1. Melakukan pendaftran online di laman website http://pmbm.unm.ac.id pada waktu yang ditetapkan oleh panitia untuk mendapatkan KAP, PIN, dan Kode Bayar 2. Membayar melalui bank BRI dengan menggunakan kode bayar 3. Login dengan KAP dan PIN pada http://pmbm.unm.ac.id untuk mengisi data dan mencetak kartu pers 4. Mengikuti Tes Hafalan Al-Quran C. Tahapan Seleksi PMB Jalur Tahfidz 1. Seleksi SPMB Tahfidz Al-Quran dilaksanakan bersamaan dengan Tes Potensi Akademik (TPA) Jalur Mandiri UNM 2. Tempat seleksi Beasiswa Tahfidz Al-Quran di Program Studi Bahasa Arab Fakultas Bahasa dan Sastra 3. Penetapan Camaba hafidz Al-Quran ditetapkan berdasarkan hasil seleksi dan kelegkapan dokumen 4. Pengumunan penetapan calo penerima Beasiswa Tahfidz Al-Quran diumumkan bersamaan dengan pengumuman SPMB jalur Mandiri UNM di laman http://pmbm.unm.ac.id GRAFIS: MASTURI – PROFESI

10 Kuota KKN Internasional UNIVERSITAS Negeri Makassar (UNM) bekerjasama dengan Soth East Asian Minister of Education Organization (SEAMEO) kembali menyelenggarakan program Sea Teacher. Kerjasama tersebut berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Pengembangan Lapangan (PPL) berskala Inrternasional. Rencananya, sepuluh mahasiswa UNM akan bertukar dengan pelajar dari Thailand dan Filipina. Program tersebut hanya berlaku bagi mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), dan Fakultas Ekonomi (FE). "Saat ini informasinya sudah disampaikan keempat fakultas tersebut. Mereka yang menunjuk atau menyeleksi mahasiswanya yang dianggap mampu bersaing dengan mahasiswa fakultas lain," jelas Yaser, staff Pembantu Rektor Bidang Kerjasama (PR IV) . Setelah itu, perwakilan tiap fakultas diperkenankan mengikuti tes wawancara tingkat universitas untuk mengetahui kesediaan mereka. Wawancara tersebut dilakukan oleh universitas tujuan menggunakan video conference. www.profesi-unm.com

"Karena ini sifatnya pertukaran, jadi mahasiswa UNM akan diwawancarai oleh dosen dari Thailand atau Filipina. Begitupun sebaliknya, mahasiswa dari luar akan diwawancarai oleh dosen UNM," tambahnya. Adapun persyaratannya yakni, mahasiswa aktif semester tujuh atau sembilan. Selain itu, kemampuan yang harus dimiliki untuk mengikuti program ini yaitu mampu berkomunikasi menggunakan bahasa inggris. Seleksi melalui video conference akan dilaksanakan pada 12 hingga 17 Desember. Sementara itu, pemberangkatan rencananya dilakukan pada 22 Januari mendatang. Yaser berharap, mahasiswa yang mengikuti program ini bisa memiliki kelebihan yang lebih dibanding mahasiswa KKN PPL di dalam negeri. Ilmu yang didapat dari negeri lumbung padi dan gajah putih nantinya dapat aplikasikan. "Semoga mereka bisa mengambil pelajaran yang banyak pada saat mereka mengajar. Agar pulangnya nanti mereka bisa menularkan pengalaman mereka ke teman-temannya," harapnya. (win)

7

Pendaftaran Program Pascasarjana UNM

Buka Hingga 20 Februari PROGRAM Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM) membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk program Magister (S2) dan Doktoral (S3). Pendaftaran ini dibuka tanggal 1 Desember hingga 20 Februari 2018. Kepala Pusat Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Pangeran Paita Yunus membenarkan perihal terbukanya pendaftaran tersebut saat ditemui di ruangannya, lantai 3 gedung PPs UNM. (6/12). “Sebenarnya kita sudah mulai dari tanggal 1 Desember sampai 20 Desember untuk gelombang pertama genap, tanggal 20 Desember sampai 20 Januari untuk gelombang pertama ganjil, dan 20 Januari sampai 20 Februari untuk gelombang ked-

“Biaya pendaftarannya itu Satu Setengah Juta Rupiah per mahasiswa baru,” Kepala Pusat PMB Pangeran Paita Yunus

ua ganjil,” ujarnya. Lanjut, Pria asal Soppeng ini menjelaskan, alur pendaftaran masih sama dengan tahun lalu yakni, melakukan pendaftaran secara online terlebih dahulu sebelum melakukan tes dengan menggunakan sistem komputer. “Alurnya sama tahun lalu, mereka dulu mendaftar online setelah itu di kumpulkan 10 sampai 15 orang baru kita tes,” jelasnya. Kepala Program Studi Pendidikan Seni (S2) ini menambahkan, biaya pendaftaran yang universitas patok untuk calon mahasiswa baru PPs berkisar Satu Setengah Juta Rupiah. “Biaya pendaftarannya itu Satu Setengah Juta Rupiah per mahasiswa baru,” tambahnya. Ia juga membeberkan, target kouta yang akan diterima menjadi mahasiswa baru sekira 1200 peserta. Sedangkan untuk biaya Sumbangan Biaya Pendidikan (SPP) berjumlah Enam Juta Rupiah. “Targetnya sekitar itu dan untuk semua Prodi Program Megister (S2) dan Doktoral (S3),”bebernya. (Pr 35)

AGENDASIANA FSI FPsi Siap Gelar C-Bom FORUM Studi Islam (FSI) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) akan mengadakan C-Bom. Kegiatan tersebut akan dilakasnakan pada 29 hingga 31 Desember mendatang. C-Bom ini merupakan kegiatan camping dan pembinaan keislaman yang diberikan pada anakanak usia 5 sampai 11 tahun. (win)

Himatep FIP UNM Akan Kukuhkan Mahasiswa Baru HIMPUNAN Mahasiswa Teknologi Pendidikan (Himatep) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) akan melakukan pengukuhan mahasiswa baru melalui Inaugurasi Argumentasi Dimensi. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Pelataran HN FIP UNM, Kamis (21/12). Kegiatan ini akan menampilkan beberapa pertunjukan yakni, Teater, Sastra, Kontemporer, Cp9, Vocal Group, dan Perkusi the Cups. (*)

Sastra Inggris FBS Bakal Gelar Elite Festival HIMPUNAN Mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) akan menggelar Elite Festival 20th English Literature. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Pelataran dan Ballroom Menara Pinisi, Sabtu hingga Minggu (22-23/12). Kegiatan yang bertema "To Be or Not To Be" ini akan menawarkan beberapa sub acara seperti sharing section, music performance, literary and night cinema, seminar. Festival tersebut akan melibatkan beberapa pihak seperti komunitas literasi, food and drink, books store, crafting dan komunitas kreatif lainnya. (*)

National Advanced Training XIV BEM BADAN Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) bakal menggelar National Advanced Training XIV. Kegiatan yang bertemakan "Selamatkan Pendidikan Indonesia; berpihak & berdaulat" ini dijadwalkan akan digelar pada 8 hingga 15 Januari mendatang. National National Advanced Training merupakan latihan kepemimpinan tingkat ketiga dalam kemahasiswaan. Tujuannya, menciptakan generasi yang mampu menyikapi dan mengatasi masalah sosial. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi kontak panitia di 085399161344. (win) Urai data, ungkap fakta, saji berita


8

LENSA

ORANGE

www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

Kapan Rampungnya, Pak? *Foto & Teks: Dasrin

Universitas Negeri Makassas (UNM) saat ini sudah menyandang status akreditasi A masih menyimpan beberapa gedung yang sampai saat ini masih dalam kondisi mangkrak. Gedung-gedung tersebut kelihatanya sudah tidak lagi mendapat perhatian. Nampaknya gedung mangkrak tersebut sudah ada yang ditutupi tumbuhan liar. Ada pula yang sudah menjadi kolam yang di manfaatkan untuk membudidayakan ikan leleh. Selain itu, ada yang terpaksa

digunakan meski kondisinya ala kadarnya. Gedung-gedung tersebut sudah tidak mendapat kejelasan kapan akan dilanjutkan pembangunannya. Padahal gedung tersebut sudah bertahuntahun lamanya namun dibiarkan begitu saja. (*)

Laboratorium Terpadu FT UNM

Gedung Science Square FMIPA UNM

Gedung BU FE UNM Urai data, ungkap fakta, saji berita

Menara Tellu Cappa PPs UNM

Gedung FIS UNM www.profesi-unm.com


REPORTASE

KHUSUS

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

9

www.profesi-unm.com

Gedung 'Pembajak' Mahasiswa TAK bisa dipungkiri, organisasi kemahasiswaan tak lepas dari agenda seremoni. Melibatkan orang banyak serta membutuhkan ruang untuk menampung partisipan. Universitas Negeri Makassar (UNM) sebagai kampus yang dikenal dengan bangunnya yang unik nan megah, tentu menyediakan fasilitas berkegiatan yang 'wah' pula. Ballroom, ruang teater, pelataran, auditorium hingga aula di beberapa fakultas. Seyogianya, sarana tersebut disediakan birokrat untuk mewadahi kegiatan masyarakat kampus orange demi mutu dan kualitas perguruan tinggi. Sebab, banyaknya kegiatan yang membangun menjadi penunjang citra kampus menuju world class university. Namun sungguh memilukan, bilik tempat berkumpulnya para pemikir justru diperdagangkan. Tarif ruang demi ruang ditetapkan melalui surat keputusan rektor no 5281/ UN36/KP/2016 tentang penetapan tarif biaya operasional perawatan gedung, mobil dinas, dan biaya harian pengemudi mobil dinas di lingkup UNM. Ballroom misalnya, biaya sewa berkisar 1.000.000 rupiah perhari. Pelataran Pinisi seharga 750.000, teater 6.000.000, dan Auditorium Amanagappa 1.000.000. Lain halnya bagi masyarakat umum dan di hari libur, anggaran yang harus dikeluarkan sang penyewa lebih besar lagi. Ketua Umum Lembaga Kajian Ilmiah Mahasiswa Bertakwa (LKIMB), Adiyat Rizki mengeluhkan hal tersebut. Menurutnya birokrasi memanfaatkan fasilitas kampus untuk meraup keuntungan. Bukan hanya masyarakat umum, tetapi mahasiswa yang notabene tergolong Uang Kuliah Tunggal (UKT) juga dikenakan biaya dalam penggunaan gedung maupun fasilitas kampus. "Ini fasilitas kampus kaya dijadikan lahan bisnis. Karena bukan han-

FOTO: DASRIN – PROFESI

Megah - Ruang Teater Lantai Tiga Menara Pinisi UNM ini dipatok dengan harga Rp. 7 juta tiap kali pakai

ya umum yang membayar, tapi biar kita mahasiswa juga membayar. Dan kita dari teman2 juga yang membersihkan semua sampah yang ada disini," ujarnya. Di tempat terpisah, Ketua Maperwa UNM, M. Yunasri Ridho menungkapkan hal yang sama. Ia menilai tarif yang dipasang untuk penyewaan gedung merugikan mahasiswa. Pasalnya, Ia beranggapan pihak birokrasi tak seharusnya memungut biaya bilmaana LK UNM ataupun mahasiswa ingin berkegiatan. “Jelas jelas mahasiswa berhak menggunakannya karena sudah membayar UKT,” anggapnya.

Ia juga tak sependapat dengan kebijakan pimpinan kampus orange yang seolah mengkomersilkan fasilitas kampus. Apalagi, menurutnya yang menjadi objek sebagian besar ialah mahasiswa UNM. “Sudah secepatnya pimpinan mengevaluasi pemasangan harga itu. Mengingat yang menggunakan fasilitas adalah mahasiswa UNM yang sudah sangat jelas membayar UKT,” harap Mahasiswa angkatan 2013 ini. Pendapat yang sama juga datang dari Ketua UKM Sintalaras UNM, Ikhsan. Ia mengeluhkan pimpinan bersikap tidak adil dengan mahasiswanya sendiri. Selain harga yang dirasa sangat tinggi, penggunakan ru-

Karta Jayadi 'Lepas Tangan' TERKAIT banyaknya keluhan mahasiswa akan mahalnya biaya sewa gedung membuat membuat pihak yang bersangkutan geram. Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PR II), Kartajayadi, melayangkan sindiran bagi mahasiswa yang hendak memakai fasilitas kampus. "Tak usah berkegiatan kalau tak punya modal. Jangan bermodal dengkul saja," ketusnya saat ditemui di ruangannya, 27 November lalu. Seolah tak mau tahu dengan kondisi mahasiswa, eks

Tak usah berkegiatan kalau tak punya modal. Jangan bermodal dengkul saja Kartajayadi PR II www.profesi-unm.com

angan pun seringkali dibatasi. “Harga yang dipakai 1 sampai 2 jam sama dengan yang menggunakan ruangan setengah hari,” keluh Mahasiswa angkatan 2012 ini. Sementara itu, Ketua UKM Kopma UNM, Rusli mengaku prihatin dengan dana yang harus dikeluarkan terbilang tak sedikit jika ingin menyewa salah satu satu gedung. Apalagi dana yang dimiliki LK UNM dan mahasiswa dinilai masih jauh dari kata layak. “Sebentar lagi UNM akan beralih dari Satker ke BLU, dan pasti akan ada penyewaan fasilitas kampus, hanya saja tarifnya perlu dievalusi pihak pimpinan,” aku pria asal

Wajo ini. Terlebih saat ini banyak mahasiswa yang lebih memilih berkegiatan diluar ketimbang didalam kampus, ini harusnya menjadi bahan evaluasi para pimpinan. Semua mahasiswa mengeluh dengan tarif yang dipasang. “Kita hanya meminta tarifnya dikurangi kalau bisa tidak dipungut biaya sepeserpun. Karna begini, tarif yang terjangkau akan membuat banyak mahasiswa ingin berkegiatan didalam kampus, yang untung kan kampus sendiri. Kalo masih begini mahasiswa pasti lebih memilih diluar,” pinta Mahasiswa angakatan 2013 ini. (*)

Daftar Penyewaan Gedung di UNM Gedung Auditorium Amanagappa a. Mahasiswa UNM b. Warga UNM c. Umum

Rp. 1.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 8.000.000 Teater Menara Pinisi

a. Hari Kerja b. Diluar Hari Kerja c. Tidak Untuk Umum

FOTO: DASRIN – PROFESI

Ballroom Menara Pinisi a. Mahasiswa UNM b. Umum

Rp. 1.000.000 Rp. 2.500.000

Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum (PR II) UNM, Karta Jayadi

Dekan Fakultas Seni dan Desain (FSD) ini bersikukuh dengan ketetapan akomodasi yang telah diresmikan nahkodanya. Menurutnya hal tersebut telah melalui beberapa pertimbangan dan rujukan regulasi. "Mahasiswa harus tahu diri dalam hal proporsi kegiatan. Ini ketetapan, yang bisa

mengubah yah hanya Rektor," ujarnya. Fasilitas gedung harus dikontrol dengan baik. Pemakai dari berbagai kalangan akan bergantian jika tidak ada aturan yang dijadikan pedoman. "Bisa dibayangkan kalau tanpa aturan, semua mahasiswa akan datang,' pungkasnya. (*)

Rp. 7.000.000 Rp. 8.000.000

a. Mahasiswa UNM b. Umum

Pelataran Menara Pinisi Rp. 7.500.000 Rp. 2.000.000

Parkiran menara Pinisi a. Warga UNM Rp. 3.000 b. Mobil Umum Rp. 5.000

GRAFIS: MASTURI – PROFESI

Urai data, ungkap fakta, saji berita


10

REPORTASE

KHUSUS

www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

Nihil Anggaran Perawatan

FOTO: DASRIN – PROFESI

Sepi - Ballroom Menara Pinisi tampak sepi di luar jam kerja. UNM memasang tarif Rp. 1 juta setiap kali pakai yang diperuntukkan bagi mahasiswa

MENGELUARKAN ongkos gedung bagi mahasiswa bukanlah hal kecil. Terkhusus lembaga kemahasiswaan yang pucuk dananya berada di lingkaran kemahasiswaan. Untuk meperadakan kegiatan, pengurus LK terlebih dahulu mengikuti lika-liku pencairan anggaran, menyetor proposal dan menunggu persetujuan yang memakan waktu berbulan-bulan. Hal tersebut menjadi salah satu penghambat. Dalam situasi yang bersifat urgensi, untuk menyewa gedung pejabat LK menjadi kelabakan. Kampus sebagai penyedia layanan sepatutnya melayani mahasiswa dengan baik. "Biaya fasilitas kampus ini sebenarnya memberatkan kami mahasiswa. Kami berharap ada keringanan, harap Sekretaris Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Ekonomi, Ziana Asyifa. Upah dari penyewaan ruang pertemuan tersebut disebut dialokasikan untuk perawatan gedung. Tak jarang, ongkos tersebut dipakai untuk meng-

gaji petugas kebersihan. "Ini dialokasikan untuk perbaikan dan kebutuhan gedung. Juga untuk upah petugas kebersihan," ucap kepala sub bagian rumah tangga, Nur. Sama dengan Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PR II), Karta Jayadi mengatakan, hasil penyewaan semata untuk kontribusi pemeliharaan gedung sendiri. Tak boleh dibelanjakan, sebab UNM yang masih berstatus satuan kerja akan menyetor pendapatannya ke kas negara. "Seandainya ada anggaran pemeliharaan gedung dari pemerintah bagus mi itu sana gedung serba guna (read: Auditorium Amanagappa)," katanya. Karta menambahkan, tiap triwulan UNM diperiksa oleh Inspektorat, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Kalau ada yang keliru silahkan dilaporkan ke pihak yang berwenang, dengan catatan ada barang bukti," ketusnya (*)

Awas Disuruh Nombok BUKAN hanya persoalan tarif, penentuan waktu pemakaian pun menjadi sorotan. Beberapa organisasi kampus yang pernah menempati ruang pertemuan tersebut merasa heran. Pasalnya, mereka acap kali dikenakan biaya tambahan jika memakai tempat melebihi batas pergantian siang dan malam. Meski dalam SK tersebut tertulis bea ruang pertemuan diatur per-

Urai data, ungkap fakta, saji berita

harinya. Seperti yang dialami oleh pengurus HMPS Pendidikan Ekonomi, Ziana Asyifa. Ia mengaku pernah memakai Auditorium Amanagappa untuk acara inaugurasi pada tahun lalu. Tempat tersebut digunakan selama tiga hari. Namun tak disangka nominal yang ditagih oleh pihak kampus saat itu dua kali lipat dari harga semestinya, Rp

3.000.000. "Kukira yang dibayar hanya Rp 1.500.000. Ternyata kalau malam dihitung satu hari juga. Kami gunakan siang dan malam selama 3 hari," jelasnya. Lain halnya dengan Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (IKBIM) UNM yang menggunakan Ballroom untuk kegiatan Seminar Kewirausa-

haan di luar hari kerja. Ia membayar sewa diluar ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam SK tersebut, terkhusus mahasiswa UNM membayar Rp 1.000.000 untuk pemakaian ballroom. Sementara ongkos yang diminta pihak Kabag Rumah Tangga membengkak menjadi Rp 1.500.000. "Katanya kalau di luar hari kerja

bayarannya beda. Padahal tidak adaji tertulis di SK," keluh pengurus IKBIM, Ambo Askar. (*)

TIM

Kordinator : Wahyudin Anggota : – Nurul Atika – St. Aminah

www.profesi-unm.com


Laporan

perjalanan

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

11

www.profesi-unm.com

Jurnalisme di Era Digital

Tantangan Media Abad 21 *Wahyudin & Masturi

PERKEMBANGAN jurnalisme online di era digital tidak dapat di pungkiri akan menggeser media tradisional. Hal tersebutlah yang jadi latar belakang Surat Kabar Kampus (SKK) Ganto Universitas Negeri Padang (UNP) untuk mengadakan Pelatihan Keterampilan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PKJTLN). Sebanyak 17 LPM dari berbagai universitas yang ada di Indonesia turut andil dalam pelatihan ini. Salah satunya LPM Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM) yang merupakan UKM pertama di Kampus Orange ini. Sebagai delegasi LPM Profesi, kami dengan semangat berangkat dari Redaksi Profesi menuju Bandara Udara Internasional Hasanuddin Makassar tepat pukul 05.00 subuh, Minggu (1/10) dan kami bertolak dari Kota Daeng ini menggunakan pesawat Batik Air menuju Sumatera Barat, Padang. Setiba di Bandar Udara Internasional Minangkabau, kami mulai menghubungi panitia pelaksana PKJTLN untuk menjemput di Bandara. Sekitar sepuluh menit menunggu, terlihat dua gadis menggunakan Pakaian Dinas Harian (PDH) hitam merah menghampiri kami. "Abang dari LPM Profesi yah,"? tanya Putri Radila yang merupakan koordinator seksi humas. Kami mulai berbincang-bincang seputar PKJTLN dan LPM masing-masing sebelum berangkat menuju lokasi kegiatan. Setelah berbincang-bincang dengan dua pengurus SKK Ganto, tidak lama kemudian, Wartawan Tempo, I Wayan

Agus Purnomo yang merupakan pemateri PKJTLN juga tiba. Kami kira hanya kami yang di jemput, ternyata pemateri juga baru tiba. Kami kemudian berangkat bersama. Setiba di Kampus UNP, kami langsung disambut oleh teman-teman LPM yang sudah tiba sejak hari Sabtu. "Dari LPM Profesi?" kenapa baru datang? dan sebagainya ditanyakan?. kami pun berkenalan satu persatu dengan mereka. Tidak lama kemudian kami berangkat naik bus ke lokasi kegiatan di kota Sawahlunto, Padang Timur. Perjalanan yang cukup jauh. Kurang lebih 5 jam perjalanan melewati bukit. Kami tiba di Sawahlunto saat magrib. Mulailah kami beresberes dan mencari kamar masingmasing di penginapan. Pada pukul 20.00 WIB, acara pembukaan PKJTLN SKK Ganto UNP dimulai di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar Sawahlunto yang dibuka secara resmi Oleh Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf.

Keesokan harinya barulah dimulai materi pertama tentang Digitalisasi Media yang dibawakan oleh Wartawan Tempo, I Wayan Agus Purnomo. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2016, penetrasi pengguna internet di Indonesia yaitu sebanyak 132,7 Juta dari total populasi penduduk Indonesia 256,2 Juta orang. 15,7% di Pulau Sumatera, 65% pulau Jawa, 4,7 Bali dan Nusa Tenggara, 5,8% Kalimantan, 6,3% Sulawesi, serta 2,5% di Maluku dan Papua. “Mereka menggunakan internet sebagai media sosial, ada yang memanfaatkan hanya sebagai hiburan, dan juga memanfaatkan sebagai media informasi," katanya. Wayan juga mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi saat ini sangat berdampak kepada industri media, khususnya media cetak. Karena berbagai informasi sudah bisa didapatkan secara instan tanpa butuh waktu lama untuk menerbitkan suatu berita.

Akibatnya, banyak media saat ini menutup edisi cetak secara keseluruhan. Tak hanya pada media cetak, tapi digitalisasi media juga berdampak pada media daring. Karena persaingan media daring bukan lagi bersaing dengan media cetak ataupun sesama media daring. Tapi kini media pemberitaan tengah berkompetisi dengan media sosial seperti facebook, twitter, line, whatsapp group, instagram dan sebagainya. “Kompetisi tidak lagi media vs media, tetapi media vs media sosial,” ungkapnya. Senada dengan I Wayan Agus Purnomo, Direktur Kolaborasi Kumparan menguraikan dampak teknologi bukan hanya pada media cetak dan daring, tetapi juga berdampak pada media broadcasting radio dan televisi. Warganet sedikit demi sedikit sudah mulai meninggalkan radio maupun televisi. Dengan berkembang pesatnya teknologi, banyak orang tidak lagi menonton melalui televisi, tapi siarang langsung

suatu peristiwa sudah bisa dilihat langsung melalui HP Android. “Paradigma warganet awalnya sebuah film disukai banyak orang menonton di bioskop kemudian beralih ke TV dan sekarang beralih ke HP. Sama halnya dengan radio, masyarakat dulu umumnya sering mendengarkan berita menggunakan radio, tapi dengan teknologi yang ada, telepon genggam yang berukuran kecil sudah bisa dijadikan radio,” urainya. Setelah mengikuti materi selama tiga hari, peserta kemudian di tugaskan untuk melakukan peliputan pada hari keempat. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Setelah melakukan selama stengah hari, dilanjutkan membuat feature dan dikumpul ke panitia. Hasil penulisan feature terbaik diumumkan pada malam budaya yang merupakan rangkaian acara penutupan PKJTLN SKK Ganto. Pada malam penutupan ini, semua peserta memperkenalkan budaya dari daerah masing-masing. Dan kami, peserta dari Makassar LPM Profesi UNM, UKM Lima Wasilah UIN Alaudddin Makassar, dan UKPM Catatan Kaki Unhas menampilkan tarian Angngaru yang merupakan tradisi suku Bugis Makassar. Pada hari terakhir kegiatan, sebelum kembali ke UNP, panitia mengajak peserta berkeliling di beberapa tempat wisata yang ada di Padang. Mulai dari Taman Panorama, Lobang Jepang, dan Jam Gadang. Selain itu, kami juga sempat berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung Kota Batusangkar. (*)

FOTO: MASTURI – PROFESI

Sejarah Kelam di Sawahlunto Setelah mengikuti materi selama tiga hari, peserta PKJTLN ditugaskan untuk melakukan peliputan di Kota Sawahlunto. Ada tiga lokasi yang menjadi tempat peliputan yaitu Museum Kereta Api, Lubang Mbah Soero, dan Museum Goedang Ransoem. Sebagai awal kunjungan kami di Goedang Ransoem, terlebih dahulu kami diperlihatkan film dokumenter museum. Setelah menonton film, kami diajak oleh pemandu, Monic, berkeliling museum. Satu persatu benda yang ada di tempat tersebut di jelaskan. Mulai dari Bangunan Utama, Tungku Pembakaran, Rumah Jagal, Kompresor, dan Periuk. “Periuk digunakan untuk memasak beras dan sayur. Periuk ini berdiameter 124 cm hingga mencapai 132 cm. Badan Periuk setinggi 60 cm sampai 62 cm dan tebal 1,2 cm. Inilah yang diguwww.profesi-unm.com

nakan oleh Orang Rantai memasak untuk para Menir Belanda,” katanya. Dahulu ada ribuan Orang Rantai, yang dipekerjakan oleh Pemerintah Belanda di lokasi tambang batubara Sawahlunto, salah satunya Lubang Tambang Mbah Soero. Sebagian besar merupakan tahanan politik maupun tahanan dengan kasus kriminal dari berbagai penjara di Indonesia. Agar tidak melarikan diri, seluruh pekerja tambang tersebut diikat menggunakan rantai pada bagian kedua kaki, yang saling mengikat antara tahanan satu dengan yang lainnya. “Tak sedikit Orang Rantai pada masa itu tewas mengenaskan, karena terus dipaksa bekerja menggali tambang batubara tanpa dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk menghindari dampak bahaya gas methan yang ada. Bahkan tak hanya itu

saja, setiap hari Orang Rantai hanya diberi makan seadanya,” jelasnya. Identitas mereka tidak diketahui, karena hanya nomor tato di tempel menggunakan besi panas dibadan yang menjadi indentitas sampai mereka meninggal. Sampai saat ini belum diketahui siapa nama dibalik nomor-nomor tato tersebut. Kota Sawahlunto adalah fenomena sejarah masa lalu Indonesia yang memicu keharuan. Keberadaannya memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah batubara yang melibatkan Belanda dan Orang Rantai. Dulu, 120 tahun lalu, Sawahlunto dikenal sebagai “Kota Arang”, tempat beroperasinya tambang batu bara peninggalan Belanda dengan para pekerja berasal dari Jawa dan Sumatera. Mereka bekerja, makan, hingga tidur dengan rantai terikat di kaki. Itulah sebabnya, mereka disebut Orang Rantai.

FOTO: WAHYUDIN – PROFESI

Museum Goedang Ransoem - Periuk zaman penjajahan belanda yang berdiameter 132 cm, digunang memasak untuk para pekerja paksa

Pada zaman Belanda, Orang Rantai dicap sebagai tahanan atau kriminal. Namun bagi Sawahlunto, kehadiran mereka menjadi “pahlawan”.

Tetes keringat dan nyawa Orang Rantai menghidupkan tambang batubara dan menjadi cikal bakal berdirinya Sawahlunto. (*) Urai data, ungkap fakta, saji berita


12

LIFE

STYLE

www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

Transportasi Jaman Now *Endang Sri Wahyuni

DAMPAK perkembangan teknologi benar-benar dirasakan di setiap sendi kehidupan manusia. Termasuk dalam urusan transportasi sekalipun. Jika sebelumnya kita hanya mengenal beberapa jenis transportasi umum, seperti bus, angkutan umum (Angkot), Becak Motor (Bentor) dan ojek. Namun seiring berjalannya waktu, transportasi umum pun sudah berinovasi. Tahun 2015 adalah tahun penting bagi perkembangan transportasi online di Indonesia. Pasalnya, pada tahun tersebut transportasi online mulai diminati oleh seluruh masyarakat. Meski pada tahun 2014, salah satu aplikasi atau penyedia layanan transportasi online yang berasal dari Amerika Serikat yaitu Uber mulai beroperasi di Jakarta, namun peminat jasa transportasi online tersebut masih terbilang sedikit. Melihat peluang usaha di bidang tersebut, akhirnya muncullah salah satu penyedia jasa transportasi online yang paling bayak diminati masyarakat Indonesia yaitu Go-Jek. Lalu tahun 2016 kembali hadir penyedia jasa tranportasi online terbaru yaitu Grab. Dengan semakin banyaknya pilihan transportasi online membuat ketiga startup tersebut berusaha

menarik minat masyarakat dengan melakukan berbagai inovasi, mulai dari penambahan layanan jasa hingga pemberian potongan harga. Hal tersebutpun disambut baik oleh masyarakat termasuk kalangan mahasiswa . Syartikawati mahasiswa Pendidikan Sosiologi adalah salah satu pelanggang jasa transportasi online. Ia mengaku dalam sehari, ia bisa menggunakan jasa transportasi online hingga berkali-kali “ Saya lebih

Kalau saya pakai pete-pete saya harus jalan poros terlebih dahulu, sedangkan kalau pakai Go- jek saya hanya perlu menunggu di halaman rumah, selain itu murah ki juga Ermiati Mahasiswa asal Kabupaten Bone menggunakan transportasi online karena banyak potongan harganya, biasanya sampai 6 kali pesan dalam sehari” akunya. Lebih lanjut mahasiswa angkatan 2014 tersebut menjelaskan awalnya ada keraguan dan ketakutan menggunakan transportasi online apalagi malam hari, namun karena banyaknya potongan harga akhirnya ia memberanikan diri untuk memanfaatkan trans-

portasi online tersebut. “Pertama, saya agak takut, saya juga terbiasa kemana-mana pake pete-pete, tapi karena banyak sekali potongan harganya kalo naik go-jek, jadi saya lebih memilih pake gojek kalau kemana-mana,” jelasnya. Berbeda dengan Ermiati mahasiswa asal Kabupaten Bone tersebut memilih transportasi online, pasalnya ia memiliki banyak kegiatan di organisasi maupun komunitas yang digelutinya. Hal tersebut mengharuskannya harus mengunjungi banyak tempat, dan transporatsi umum yang pailing terjangkau adalah tarnsportasi online. Alasan lainnya adalah transpotai online akan menjemput pelanggan hingga depan rumah si pelanggang tersebut. “Kalau saya pakai petepete saya harus jalan poros terlebih dahulu, sedangkan kalau pakai Gojek saya hanya perlu menunggu di halaman rumah, selain itu murah ki juga,” jelasnya. Di tahun 2017, ketika hampir seluruh masyarakat memilih transpotrasi online semakin banyak, mahasiswa tak hanya menjadi pelanggang, ada beberapa mahasiswa yang memilih nyambi sebagai driver transportasi online. Seperti salah satu mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif, Abdul Rahman yang sudah beberapa bulan terakhir menjadi driver Grab. Ia mulai beroperasi

setiap selesai kuliah. Mahasiswa angkatan 2015 tersebut mengungkapkan alasannya memilih nyambi sebagai driver transportasi online karena pekerjaan tersebut sifatnya fleksibel dan tak mengganggu jadwal kuliah. “Saya cari pekerjaan yang fleksibel dan tidak mengganggu jadwal kuliah, nah setelah saya mencari-cari ada teman yang menawarkan untuk jadi driver Garb, saya pun mencobanya dan ternyata benar, tidak menggangu kuliah, dan saya pun mendapatkan penghasilan yang cukup,” ungkapnya. Sempat mendapatkan aksi penolakan dari pengemudi transportasi umum, transportasi online tetap menjadi primadona masyarakat terutama mahasiswa. Dengan banyaknya

pilihan, harga terjangkau dan berbagai promosi lainnya, transportasi online memang sudah menjadi “transportasi jaman now” bagi masyarakat. Karena kemudahan akses yang hanya memerlukan android beserta kuota dimana keduanya sudah manjadi kebutuhan masyarakat masa kini. Hal yang mesti diperhatikan oleh masyarakat saat ini adalah keamanan. Walaupun pihak penyedia transportai online sudah memberikan jaminan, meski begitu tidak ada salahnya jika para pengguna jasa transportasi online mempersiapkan perjalanan agar "aman dan nyaman". Dua prinsip ini wajib dipikirkan sebelum melakukan perjalanan dengan moda transportasi, termasuk transportasi publik & online. (*)

Resiko Keamanan Dalam Perjalanan 1. Keamanan fisik karena benturan atau kecelakaaan selama perjalanan. 2. Keamanan barang bawaan dari incaran penjahat. 3. Keamanan fisik dan bawaan bila menggunakan transportasi berbasis o line, karena sifat "private" di kendaraan, yaitu penumpang dan pengemudi.

FOTO: DASRIN – PROFESI

Faktor Resiko Keamanan Perlu Diperhatikan FAKTOR resiko keamanan dalam perjalanan ini perlu kita perhatikan dengan baik sehingga bila ada kejadian tidak kita inginkan bisa terantisipasi. Apa saja yang perlu disiapkan : 1. Bawa tas bawaan yang bisa tertutup rapat dan tidak mudah sobek 2. Simpan barang berharga sep-

erti Handpone atau barang berharga lainnya tidak dalam satu tas, terutama Handphone agar bisa dimanfaatkan saat kondisi darurat. 3. Siapkan nomer Handphone emergency (nomor keluarga terdekat ) di speed dial handphone anda, bila terjadi keadaan darurat bisa langsung cepat diakses.

4. Tidak membawa barang bawaan tidak perlu, bagi pekerja kantor, peralatan elektronik seperti handphone dan laptop adalah barang standar. Sebaiknya terbungkus dengan rapi dan tidak mudah dibuka oleh orang lain. 5. Selalu waspada saat dalam perjalanan , lebih berjaga -- jaga daripada kamu tidak tahu apa yang akan

atau sedang terjadi pada kamu. 6. Siapkan sarana pembayaran yang aman, usahakan jangan menggunakan uang tunai untuk menghindari incaran penjahat, sebaiknya menggunakan kartu elektronik atau sistim debit untuk pembayaran / pembelian. 7. Tidak menenteng handphone secara menyolok di lokasi --lokasi

rawan atau sepi, sebab pencopet biasanya membututi dari belakang. 8. Mewaspadai sopir taksi online, perhatikan hal -- hal unik di dalam mobil, seperti ID, nomer plat mobil, atau hal -- hal lain. Kejahatan di dalam taksi sering kali terjadi, lebih baik waspada terutama untuk kaum hawa. (*)

Kata Mereka Ahmad Hariyanto Batau

Andi Pattapari Uleng

Muh. Shadiq Kasman

Riska Nuristiqomah

Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan

Mahasiswa PTIK

Mahasiswa Pendidikan Fisika

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

"Transportasi online banyak promo potongan harganya, dan itu sangat membantu bagi mahasiswa terutama di akhir bulan"

"Transportasi online sekarang fiturnya tak hanya sekedar mengantarkan kita ke tempat tujuan tapi bisa juga untuk mengirim barang bahkan lebih banyak fitur lainnya yg membantu masyarakat apalagi mahasiswa"

"Hadir dengan har ga terjangkau membuat transportasi online menjadi primadona mahasiswa".

"kehadiran transportasi online sangat membantu terutama bagi mahasiswa yang punya segudang aktifitas".

Urai data, ungkap fakta, saji berita

www.profesi-unm.com


INOVASI Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

13

www.profesi-unm.com

Antibacterial Cotton Combed (ACC)

Atasi Infeksi Kulit Akibat Pakaian

SEJAK dulu, pakaian sudah menjadi kebutuhan pokok yang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Dalam segala kondisi apapun, tentu saja barang itu sangat dibutuhkan. Selain sebagai pelindung tubuh, pakaian juga digunakan untuk menutup aurat. Akan tetapi, pelbagai masalah juga sering dialami ketika mengenakan pakaian. Adanya bakteri jahat kerap kali muncul pada pakaian tanpa disadari. Straphylococcus aureus salah satunya. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit, bisul, pneumonia, endokarditis, dan septikemia. Berawal dari masalah tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang juga anggota Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran menciptakan sebuah inovasi. Musdalifa K dari Jurusan Kimia, Muh. Nurul Kamal dari Jurusan Kimia, dan Herawati di Jurusan Biologi membuat anti bakteri straphylococcus aureus untuk pakaian. “Idenya muncul ketika anggota tim saya merasa resah dengan kondisinya yang mudah berkeringat dan menyebabkan bau badan. Setelah dicari tahu ternyata salah satu penyebabnya ada bakteri di pakaian,” kata Musdalifa

www.profesi-unm.com

Invoasi ini berupa cairan yang akan di semprotkan pada pakaian. Anti bakterinya merupakan hasil sintesis atau gabungan dari senyawa seng asetat dan natrium hidroksida. Kedua senyawa murni ini mampu mengatasi bakteri straphylococcus aureus yang bisa ada dalam pakaian. Dapat diperoleh di toko bahan kimia, namun biasanya mereka mengambil bahan tersebut di laboratorium jurusannya. Sementara untuk prosedur pembuatannya, terlebih dahulu melakukan sintesis nano partikel ZnO atau seng oksida. Nano ZnO ini dibuat dari kristal seng asetat dan natrium hidroksida yang dilarutkan dalam aquades. Kemudian ditirasi atau proses penentuan jumlah larutan dengan alkohol dengan persentase 96 persen hingga membentuk endapan ZnO. “Setelah itu netralisasi pada endapan ZnO, lalu pemanasan dan kalsinasi untuk menguapkan sisa air di dalam endapan itu. Hasilnya jadi kristal warna putih ZnO,” jelasnya. Selanjutnya, kata Musdalifa, memastikan kristal yang diperoleh merupakan ukuran nano. Untuk itu, karakterisasi atau mengenal senyawa baru yang dilakukan memakai X-Ray Difraction (XRD). Ukuran tersebut dipakai lanataran memiliki kemampuan hambat bakteri lebih baik.

FOTO: DASRIN – PROFESI

Pamer - Mahasiswa FMIPA, Musdalifa K saat memamerkan inovasinya yakni Antibacterial Cotton Combed (ACC)

“Kemudian pengaplikasikan larutan anti bakteri ke kain cotton combed. Lalu uji daya hambat bakteri cairan anti bakteri yang telah dilapiskan pada kain itu,” lanjut mahasiswa angkatan 2015 ini. Seluruh tahapan yang dilakukan

ini membutuhkan waktu kurang lebih empat bulan. Setelah itu, kemudian barulah produk tersebut bisa dipakai. Cara penggunaannya, yakni dengan menyemprotnya pada pakaian. “Dan hasilnya bisa menghambat aktivitas bakteri,” tambahnya.

Tak cukup sampai disitu. Terakhir, inovasi tersebut rencana bakal dikembangkan lagi. Tujuannya, memberikan kenyamanan bagi orang dalam saat menggunakan pakaian. “Mau dihasilkan kaos antibakteri,” tutupnya. (*)

Urai data, ungkap fakta, saji berita


14

OPINI

www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

Organisasi Mahasiswa dan Lama Studi DUNIA kampus merupakan dunia yang penuh dinamika serta memiliki banyak cabangcabang. Bak sebuah pohon yang memiliki banyak cabang, terkadang ada cabang yang memiliki banyak buah,ada yang berjumlah sedang, berjumlah sedikit, dan bahkan ada yang tidak memiliki buah sama sekali. Begitu pula dengan seseorang yang memilih untuk terjun kedalam dunia kampus. Mereka bebas untuk berkembang dan melalui berbagai proses pendewasaan diri, yang dalam perjalanannya juga memiliki banyak cabang, terkadang ada mahasiswa yang memiliki segudang prestasi, ada yang memilih mengembangkan jaringan hingga memiliki banyak teman, dan ada yang biasa-biasa saja sehingga hampir tidak dapat dibedakan dirin-

ya yang sekarang dan dirinya ketika di bangku SMA. Salah satu hal yang didambakan oleh sebagian besar mahasiswa ialah lulus tepat waktu dengan predikat cumlaude, plus dengan minimal sebuah prestasi serta coretan indah didalam sebuah organisasi kampus minimal sebagai anggota. Tentu hal ini merupakan cita-cita setiap mahasiswa, jika tidak dapat meraih semuanya, minimal sebagian atau salah satunya,yang nantinya dapat menjadi bahan cerita atau kebanggan ketika telah menanggalkan status mahasiswanya. Bergabung dalam organisasi kampus merupakan salah satu langkah yang tepat untukmengembangkan diri. Langkah ini tentunya harus dilandasi dengan niat yang baik, bukan sekadar sebagai ajang gengsi, menyombongkan diri, atau bahkan sebagai bahan yang dapat dikambing hitamkan ketika memiliki masalah dalam waktu penyelesaian studi. Organisasi kampus semisal

*Iksan Arisandi

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Lembaga Dakwah Kampus (LDK), dan semisalnya, dapat dijadikan sebagai wadah untuk mengasah potensi diri seperti kemampuan berkomunikasi, manajemen diri, kepemimpinan, kecakapan bersosialisasi, dan lain sebagainya. Yang mana hal ini merupakan bekal yangsangat berguna ketika telah terjun ke masyarakat maupun menghadapi dunia kerja. Namun yang menjadi momok bagi sebagian mahasiswa, utamanya mahasiswa barui alah mindset me-

reka yang keliru tentang mahasiswa yang bergabung dengan organisasi,bahwa mereka jarang yang selesai tepat waktu, bahkan ada yang saking aktifnya di organisasihingga memaksimalkan masa studinya, dalam artian hingga 7 tahun. Hal ini tidak sepenuhnya benar maupun salah, pasalnya mereka (mahasiswa baru/semeseter awal) telah banyakmendapatkan informasi baik dari senior-seniornya, keluarganya, bahkan orang tuanya sendiriterkait hal tersebut. Faktanya bahwa tidak sedikit mahasiswa yang aktif di organisasi kampus mampu menyelesaikan studinya tepat waktu yakni 4 tahun. Yang mengherankan ialah mahasiswayang tidak aktif di organisasi kampus serta tidak selesai tepat waktu, tentu ini dapat dikatakan kerugian. Karena bagaimana mungkin mahasiswa yang tidak aktif di organisasi, tidak mampumenyelesaikan studinya tepat waktu, sementara mereka lebih memiliki

banyak waktu luangserta mampu lebih fokus disebabkan tidak perlu mengurus jadwal musyawarah, mengumpulkan anggota, merancang konsep kegiatan, mengantarkan proposal kegiatan, dansebagaianya. Terkait penyelesaian studi, ini adalah masalah pribadi masing-masing, bagaimana kita mengatur diri sebaik mungkin. Selalu membuat perencanaan terkait apa yang harus dikerjakan, membuat skala prioritas hinga melaksanakan setiap aktivitas dengan baik. Semua pilihan dikembalikan ke diri masing-masing, apakah ingin selesai dari dunia kampus dengan meraih buah yang banyak, ataukah buah yang sedikit, dan jangan sampai tidak berbuah sama sekali. Maksimalkan setiap siklus dari kehidupan yang anda lalui. Hidup Mahasiswa !,wallahu a’lam. *Penulis: Iksan Arisandi Mahasiswa Pendidikan Biologi FMIPA UNM

Simbiosis Mahasiswa Intelektual Lebih baik menyalakan sebuah lilin Daripada mengutuk kegelapan (Pepatah China) Indonesia sudah semestinya telah menjadi negara toleran percontohan di kawasan Asia Tenggara dengan umur proklamasi kemerdekaan sudah menginjak ke 72 tahun dan semakin merebaknya urbanisasi dan migrasi membuat kesadaran akan pluralism sudah semestinya terus menerus terjaga. Suasana kemajemukan bangsa ini tak seharusnya berbicara lagi pada tahap pemupukan hingga persiapan tetapi pada tahap keilmiahan dalam hal menjaga kebhinekaan bangsa ini. Menjaga kebhinekaan adalah kewajiban semua WNI dan tak heran apabila pendidikan di negeri ini harus berlandaskan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang katanya tanpa terkecuali, tetapi apakah bangsa ini hingga yang tinggal dipesisir telah mendapatkan pendidikan? Akankah itu sekadar utopia, angan-angan dan Impian? Sebuah asumsi awal ternyata terbantahkan oleh pengalaman empirik dilapangan yang menunjukkan bahwa orang atau penduduk yang pendidikannya belum maju justru suasana kemadaniaannya lebih tertonjolkan. Lantas bukankah itu tujuan akhir dari pendidikan? Hematku berkata justru merekalah kaum yang pantas dibela, merekalah kaum yang berpotensi tertindas, justru merakalah kaum jika kita berdebat harusnya berlandaskan keprihatinan kepada mereka. Semoga para pelaku politik tersadarkan oleh hal ini. Ingat….! kita tidak boleh terjebak pada verbalisme dan sloganisme yang penuh dengan fatamorgana. Penulis bertanya, apakah yang diinginkan stake holders ini? Apakah dia menunggu agar warga tersadar untuk menegurnya ataukah justru takut masyarakatnya tercedaskan bah-

kan sampai pada melek politik (politc literature) sehingga dia tak lagi bebas untuk memainkan kekuasaannya? Kini bukan lagi saatnya yang menurut F. Isjwara bahwa negara dipandang sebagai “penjaga malam” yang hanya bertugas menjaga ketertiban dan keamanan dan tak ingin masuk rana masalah sosial warga negaranya. Memang dalam konsep politik ada dictum yang menegaskan “that government is the best wich governs least” yang memiliki arti pemerintahan yang baik yang mana perintahnya yang sedikit tapi saya justru berharap semoga pemipin bangsa ini tidak pura-pura salah tafsir yang dimana kurang mengutamakan kebijakan dipelosok karena dia tidak mau membebani rakyatnya dengan membuat sebuah kebijakan yang positif terkhusus mengenai pendidikan. Bagi penulis sudah saatnya memberikan kuota kepada daerah tertinggal untuk duduk diparlemen, bukan hanya untuk kuota CPNS 2017 ini yang memberikan jatah yang besar untuk daerah papua yang kita tahu masih banyak daerah disana yang oleh Kemendikbud tergolong daerah 3T (Terluar,Terdepan, dan Tertinggal). Tanpa disadari kondisi sekarang ini yang dimana menurut Abraham Maslow bahwa fase kehidupan kembali pada tahap awal yakni fase faali. Kita hanya mementingkan sandang, pangan dan papan padahal kita sedang dalam percaturan global. Ini telah menjadi pencapaian yang primitive untuk era modern sekarang ini. Kita tak boleh mengalami degradasi intelektual, saatnya kita bersama memikirkan negeri ini yang bukan untuk kalangan birokrasi serta kepentingan pribadi saja. Disisi lain, penulis memiliki hipotesa bahwa kita sedang mengalami distrust society bahkan cenderung menjelma menjadi Paranoid-isme

atau was-was. Kondisi ini juga wajar saat masyarakat beranggapan bahwa pejabat yang pernah kampanye tak lagi datang untuk menyampaikan retorika politiknya. Semoga tanpa hadirnya lagi dia telah tahu kebutuhan yang katanya disebut sebagai konstituennya. Saatnya kita menumbuhkan kesadaran dalam berkonstitusi sampai pada mengembalikan kepercayaan kita pada birokrat. Kita butuh trust , kata Francis Fukuyama dalam ”Trust, Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran”, trust adalah pengharapan yang muncul dalam sebuah komunitas

Mirwan Fikri Muhkam, S.Pd

yang berperilaku normal, jujur, dan kooperatif berdasarkan norma norma yang dimiliki bersama, demi kepentingan anggota yang lain dalam komunitas itu. Semoga kita masih memiliki harapan itu agar kita bersama merawat kebhinekaan hingga mengokohkan ketunggalikaan dan jangan biarkan parokialisme tumbuh dalam jiwa masyarakat Indonesia agar kita tetap berada pada jalur demokrasi yang partisipan. Gagasan ini lahir sebagai spirit kebangsaan yang kini terlihat bahwa masyarakat kian phobia ketika berbicara politik padahal semakin kita phobia pada politik maka semakin pula kita memberikan peluang kepada orang-orang yang punya pikiran kotor untuk duduk dikursi terhormat sehingga

muncullah masalah baru yakni adanya feodalisme dan kapitalisme di negeri yang tercinta ini. Padahal republik ini dilahirkan bukan sekadar untuk menggulingkan kolonialisme tetapi untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Namun, dalam konteks bermasyarakat sekarang ini banyak yang tersandung penyakit relativisme, segala hal dianggapnya sebagai sebuah kerelatifan sampai kepada hal yang sangkral seperti tujuan negara Indonesia sehingga kebenaran menjadi abu-abu akibat realitas yang ada dianggap sebagai hal yang relative bahkan secara tak sadar momentum ini dapatlah dimanfaatkan oleh para pemangku kebijakan untuk mengamankan dirinya sebagai tempat menyampaikann aspirasi untuk mencari kebenaran dan keadilan. Olehnya itu, sebagai bangsa yang homogen wajib kita saling mengingatkan agar kiranya menjadi warga negara yang cerdas yang tanggap akan dinamika perpolitikan di Indonesia sehingga kita tak mudah disuguhkan drama politik yang ternyata hanya untuk dirinya sendiri, kolega, maupun kroni-kroninya. Kita harus menyadari betul bahwa persoalan republik ini yang dianggap sebagai negara demokrasi terbesar di dunia sudah sangat radikal sebab rendahnya minat warga negaranya dalam mengikuti perkembangan politik di negerinya sendiri belum lagi lahirnya kelompok-kelompok radikal yang terjun ke masyarakat memberikan doktrinnya agar menjauhi negara dan memikirkan akhirat semata padahal pada hakikatnya justru keberadaan negaralah yang dapat melanggengkan kita untuk menuju akhir yang berbahagia dengan adanya kebijakan-kebijakan yang pro terhadap agama sehingga dapat melahirkan pula naluri toler-

ansi antarumat beragama khususnya di negeri kita yang tercinta ini. Namun persoalan ini sudah makin kompleks dengan adanya masyarakat yang telah terbawah indoktrinisasi tersebut sehingga tak dapat lagi menerima negara sebagai intrumen untuk mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat. Sebagaimana pepatah diawal pragraf yang bersyair “lebih baik menyalakan sebuah lilin daripada mengutuk kegelapan” yang memiliki arti bahwa tidak usah lagi bercerita tentang kelemahan negeri kita ini karena didunia tak ada yang sempurna terkhusus kondisi negeri kita yang tercinta ini yang dimana telah banyak beranggapan bahwa kebhinekaan kita sudah tercapai namun ketunggaliikaan belum terlunasi. Saatnya kita memikirkan tentang kemaslahatan negeri kita yang tentunya secara garis besar kita masih banyak mengalami masalah yang dimana persatuan serta civic knowledge-lah yang menjadi solusi terbaiknya. Oleh sebab itu, kita tak boleh apatis atau acuh tak acuh terhadap bangsa kita, terhadap negara kita, serta terhadap tatanan kehidupan serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sebab mereka juga adalah manusia biasa yang membutuhkan dukungan, saran maupun kritik serta kepercayaan dari warga negaranya agar kinerjanya dapat dimaksimalkan di sisa periode mereka. Kita pula harus menolak dan membasmi secara sadar dan perlahan sifat parokial yang masih ada di masyarakat kita untuk mengubahnya menjadikan culture of participant agar suasana demokrasi di Indonesia terasa lebih sejati. *Penulis: Mirwan Fikri Muhkam, S.Pd Alumni Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS 2012

LPM Profesi UNM menerima tulisan dalam bentuk opini dari sivitas akademika. Kirim tulisan Anda ke profesi.online@gmail.com. Tulisan dibatasi maksimal 3.000 karakter. Redaksi berhak mengedit atau memotong tulisan Anda tanpa mengubah makna. Urai data, ungkap fakta, saji berita

www.profesi-unm.com


profesiana Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

www.profesi-unm.com

Tumpas Akomodasi Wisuda PROSESI wisuda menjadi detak detik membahagiakan yang ditunggu oleh pejuang jubah hitam dan topi segi lima. Berguru di kampus kurang lebih empat tahun lamanya merupakan tugas yang harus dijalankan. Bagi orangtua, menghabiskan dana besar bukanlah penghalang demi gelar sang anak.

Sejak dahulu, kegiatan peresmian gelar sudah menjadi ladang penghasilan birokrat. Betapa tidak, tiap fakultas berlomba-lomba memasang tarif tinggi untuk kegiatan yang berlangsung sehari semalam itu. Orang tua mahasiswa pun mau tidak mau harus merogoh kocek meski mencekik. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) salah satunya. Biaya yang dibutuhkan mahasiswa untuk mengakhiri perjalanannya di kampus orange terbilang sembilan ratus ribu rupiah. Dengan rincian wisuda 375.000, toga dan medali 150.000, fotocopy ijazah dan transkrip legalisir 100.000, dan ramah tamah 275.000. Ini menjadi kontroversial. Pasalnya, bagi mahasiswa penyandang Uang Kuliah Tunggal (UKT) pem-

15

bayaran wisuda bukan lagi menjadi beban. Sebab ini tertera dalam Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti) No 39 tahun 2017 tentang UKT dan BKT pada PTN. Lebih khususnya dirincikan pada Surat Keputusan Rektor No 5300/UN36/KP/2016. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIP

UNM, Ramli menilai, pimpinan fakultas tak profesional dalam menjalankan kerja-kerjanya. Beberapa aturan tak dipahami dengan baik. Salah satunya, pengaplikasian sistem UKT. "Jelas-jelas dalam SK rektor tercantum bahwa wisuda merupakan salah satu komponen yang dibiayai UKT," ujarnya. Hal ini pula yang mendorong, pengurus lembaga kemahasiswaan se FIP membuka ruang diskusi dengan birokrasi pada 30 November lalu. Akhirnya, lewat dialog yang panjang dan alot pengurus LK

pun berhasil meringankan kesengsaraan wisudawan angkatan 2013. Pimpinan FIP hanya memberlakukan uang wisuda bagi mahasiswa non UKT. Diakui oleh Dekan FIP, Abdullah Sinring. Pemulangan kontribusi wisuda tersebut dilakukan setelah berdialog dengan mahasiswa. Sebelumnya, ia bimbang dengan penetapan biaya terse-

but, sebab menurutnya ada dua surat keputusan rektor yang membahas tentang pendanaan wisuda. "Memang benar ada pengembalian uang wisuda. Itu hanya berlaku bagi mahasiswa UKT," jelasnya saat dihubungi via telepon. (sam) ILUSTRASI: INT

'Hantu' Menyasar Kampus TAK terlihat bak hantu, kawanan pencuri menyasar salah satu fakultas yang ada di Universitas Negeri Makassar (UNM). Tepatnya di Gedung ICT yang kini beralih fungsi sebagai laboratorium Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE). Akibat kejadian ini lima buah unit komputer hilang, masing-masing empat merek Lenovo ukuran 20 inch. Dan satu Asus ukuran 20 inch. Peristiwa ini bermula pada Senin malam (4/1), pencuri yang diduga berjumlah lebih dari satu orang. Memanfaatkan situasi kampus yang tengah sepi, para pencuri melarikan lima buah unit kumputer. Salah satu Satpam, Mursalin menuturkan. Kejadian ini pertama kali diketahui keesokan harinya, saat Cleaning Service tengah membersihkan didalam ruangan. Kondisi lab tidak seperti biasanya, membuat ia curiga, setelah diperhatikan lebih dekat ditemukan serbuk kayu berserakan dilantai dan ditemukannya jejak kaki yang mengarah pada ventilasi. “Setelah itu, ia langsung menoleh pada meja komputer. Saat dihitung ternyata jumlah komputer telah berkurang. Langsung melapor pada pimpinan,” tuturnya. Lanjut, Mursalim mengaku pada saat kejadian medapat giliran untuk berjaga. Ia pun secara berkala mengecek situasi kampus setiap dua jam sekali. “Saya patroli tiap dua jam, setiap melewati bangunan itu tidak ada orang-orang yang mencurigakan. Hanya ada beberapa mahasiswa saya liat kerja dinding dan bermain gitar,” akunya. Senada, Ketua Umum Mahasiswa Ekonomi Pencinta Alam (Maekpa), Hamzah yang berada tidak jauh dari lokasi Laborotorium Pendidikan Akuntasi, mengatakan tidak melihat adanya gerak gerik yang mencurigakan disekitar bangunan. Padahal ia bersama empat rekannya meninggalkan kampus saat menjelang adzan subuh berku-

Pelakunya harus ditangkap, jangan dibiarkan berlarutlarut. Ini harus menjadi pelajaran bagi pimpinan untuk segera memperbaiki keamanan kampus Suprianto Ketua HMPS Pendidikan Ekonomi mandang. “Kami sedang mengerjakan dinding, Climbing Wall. Sama sekali tidak ada gerakan yang mencurigakan. Mungkin karena kami fokus mengerjakan dinding,” katanya. Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Ekonomi, Suprianto merasa prihatin atas kejadian ini. Ia pun meminta pihak kampus segera menangkap pelaku yang sudah membuat resah mahasiswa. “Pelakunya harus ditangkap, jangan dibiarkan berlarut-larut. Ini harus menjadi pelajaran bagi pimpinan untuk segera memperbaiki keamanan kampus,” nilanya. Ia pun berharap, kejadian ini tidak berulang kembali di Fakultas Ekonomi dan fakultas lain. “Karena kita di Himpunan jadi tidak tenang, apalagi disekertariat banyak barangbarang berharga, takutnya nanti itu juga dicuri,” harapnya. Kasus pencurian lima buah unit komputer kini telah ditangani oleh pihak kepolisian dari Polsek Rappocini dan Polrestabes Makassar. Kanit Reskrim Polsek Rappocini, Iptu Iqbal berjanji segera menangkap pelaku. “Kami sudah olah tempat kejadian perkara dan sudah menemukan sidik jari dan barang bukti lain. Sesegera mungkin kami akan menangkap pelaku,” ucapnya. (Pr 33)

Pinisi Bocor Lagi SEMENJAK diresmikan pada tahun 2013, penggunaan Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk kebutuhan sivitas akademika terbilang masih seumur jagung. Gedung ini sendiri dirancang dengan jembatan penghubung di tiga lantai, yakni lantai dua, tiga, dan empat. Akan tetapi, pemandangan ganjil bisa dilihat di jembatan penghubung tersebut. Atap yang bocor terlihat jelas di area itu. Kondisi ini bukan pertama kali yang terjadi. Sebelumnya, hal serupa juga pernah terjadi di lantai empat. Imbasnya, ketika hujan

mengguyur, tempat sampah kemudian digunakan untuk menalangi air yang menetes dari langit-langit. Salah seorang pengunjung, Kurnia Jabbar menilai, bocornya plafon yang ada di Menara Pinisi bisa merusak citra kampus. Sebab, kata Kurnia, gedung yang sudah menjadi ikon kota Makassar ini akan mempengaruhi pandangan orang yang lain. “Pasti prihatin. Pinisi sudah jadi iconnya Makassar, otomatis hampir semua orang tahu gedung ini. Jadi kalo ada kerusakan atau cacat sedikit saja pasti jelek kelihatannya,” kata mahasiswa

Fakultas Psikologi (FPsi) ini. Amiruddin juga mengatakan hal yang sama. Ia menuturkan jika kebocoran yang terjadi seakan mengungkap sisi negatif dari ikon UNM ini. Terutama, jika melihat bagaimana megahnya gedung ini. “Kalau saya, kan kita lihat dari luar gedungnya luar biasa. Tapi pas masuk ada bocor, jelas kurang enak dilihat. Pasti orang juga jadinya, berfikir lain-lain,” tuturnya. Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) ini juga mengharapkan, adanya perbaikan secepatnya. Menu-

rutnya, bila hal ini terus dibiarkan akan mengganggu keindahan dari gedung yang sangat sering digunakan sivitas ini. “Semoga cepat direnovasi. Karena kerusakan seperti ini meski kecil tapi tetap mengurangi fungsi estetisnya,” harapnya. Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Rumah Tangga UNM, Amiruddin mengatakan bila kebocoran yang terjadi kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi cuaca. Terlebih atap di jembatan penghubung lantai empat, yang bersentuhan langsung dengan

alam terbuka.“Bocornya karena faktor alam. Terlalu sering terkena hujan, matahari, sama angin. Itu atapkan terbuat dari kaca,” katanya. Ia pula menambahkan, jika sekarang tengah dilakukan perbaikan terhadap kebocoran tersebut. Dia pula mengaku, telah lama melakukan pengajuan perbaikan. Tapi baru sekarang dilakukan perbaikan. “Sekarang tengah diperbaiki. Sebenarnya sudah lama kita mengajukan untuk diperbaiki sama pimpinan. Tapi tidak tahu juga kenapa baru sekarang diperbaiki,” tambahnya. (saf)

Biaya Kuliah "Cekik" Mahasiswa MAHASISWA baru (Maba) program studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) rupanya tengah dirundung masalah. Salah satu mata kuliah (MK), yakni Pengembangan Kepribadian dan Potensi Diri (PKPD) memaksa mereka merogoh kocek dalam-dalam. Sejumlah mahasiswa mengeluhkan hal tersebut. Sebab, dalam mata kuliah ini, terdapat kegiatan seperti Kursus Mahir Dasar (KMD) yang diwajibkan ikut dan dipaksa membayar www.profesi-unm.com

dengan biaya yang tak sedikit. Ditambah, komponen MK lainnya dalam menunjang pembelajaran turut dibayar. Hal ini diungkapkan oleh Bunga (samaran). Untuk komponen penunjang PKDP saja, kata dia. terdapat modul yang dipatok dengan biaya seharga Rp. 60.000. Belum lagi, KMD sebesar Rp. 345.000 untuk registrasi. belum termasuk biaya tenda, konsumsi, spanduk, dan sertifikat yang mesti juga ditanggung oleh Maba. "Katanya itu uang Rp. 345.000 untuk pemateri ji saja," ungkapnya. Kata Bunga, semua pembayaran

tersebut harus dibayar sebagai syarat untuk lulus dalam PKDP. Meski begitu, ia merasa beban biaya yang dipatok oleh pihak prodi memberatkannya. Apalagi, menurutnya, bukan satu komponen saja yang mesti dibayar. “Saya rasa banyak sekali itu, apalagi saya paceku cuma pensiunan kak, maceku meninggal mi,” ceritanya. Kondisi yang sama juga pernah dirasakan oleh Iwan (samaran). Mahasiswa angkatan 2014 ini mengatakan, penerapan MK ini sejak

dulu sudah menuai banyak keluhan oleh mahasiswa. Selain pembayaran yang mahal, ancaman seperti memberi nilai error turut kerap membayangi mereka. “Yah tidak boleh ikut KMD itu berarti ya nilainya juga pasti bermasalah,” akuinya. Disisi lain, saat dikonfirmasi, Ketua Prodi PGSD, Ahmad Syawaluddin menyebut, KMD digelar atas dasar permintaan himpunan. Kata Syawal, pihak himpunan menjelaskan terkait kegiatan ini ke pihak Prodi kemudian dipertimbangkan hingga akhirnya diwajib-

kan. Sebab, menurutnya, kegiatan tersebut dianggap bermanfaat. “Ini hanya lembaga kemahasiswaan yang melakukan. Hanya saja mereka meminta mengatakan ini wajib kepada mahasiswa, istilahnya sebagai tameng agar mahasiswa baru itu ikut kegiatan ini,” jelasnya. Untuk soal pembayaran, lanjut, ia mengatakan, bukan pihaknya yang menentukan. “Kami juga dari prodi tidak terlalu ikut campur terkait biaya. Yang mengatur mengenai pembayaran itu racana,” bantahnya. (win) Urai data, ungkap fakta, saji berita


16

PERSONA

www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 220 Desember Tahun XLI 2017

Kembangkan Potensi Jadi Prestasi

Duta Bahari Sul-Sel

TIDAK ada manusia yang terlahir tanpa kekurangan. Begitu pula yang dirasakan oleh Muh. Nurul Kamal. Akan tetapi, itu bukan menjadi alasan untuk bisa menorehkan prestasi. Sebab setiap orang, kata Kamal, pastilah memiliki potensi dalam diri.

Berkat potensi diri, Kamal berhasil meraih banyak prestasi. Mulai dari tingkat universitas hingga tingkat nasional. Terbaru, ia lolos menjadi delegasi Universitas Negeri Makassar (UNM) mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kapal Pemuda Nusantara (KPN) Sail Sabang 2017. Mahasiswa jurusan kimia ini mengaku, selama ini ia terus men-

gasah potensi yang dimiliki. Minatnya dalam ilmu kimia terus saja dikembangkannya. Tak ayal, bila hampir semua prestasi yang diraih datang dari bidang tersebut. “Kemudian bisa dikembangkan diluar juga melalui penelitianpenelitian untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat,” akuinya. Namun, menurutnya, semua usaha itu bisa saja tidak membuahkan hasil ketika tidak ada niat dari diri sendiri. Untuk itulah, pria asal Sinjai ini selalu memotivasi dirinya untuk dapat meningkatkan kemampuannya. Tak lupa pula yang terpenting agar usaha yang selama ini dilakukan tidak dijalani setengah hati. “Intinya kalau mau berprestasi berawal dari kemauan dan motivasi. Sebab kemampuan dan bakat

BIODATA Nama: Muh. Nurul Kamal Purnama Tempat/Tanggal Lahir: Sinjai, 1 Juli 1996 Program Studi: Kimia ICP 2013 Prestasi: 1. Finalis Lomba Essay Creative Competition Uiversitas Negeri Jember 2014 2. Finalis Science Project OSN Pertamina Unhas 3. Penerima Hibah PKM 5 Bidang Pendanaan 2015 4. Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah UKM Maphan UNM 2015 5. Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Biology Open Day UNM 2016

6. Finalis Call For Paper Trass Festival Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten 2016

Urai data, ungkap fakta, saji berita

bisa dipelajari dan diasah,” katanya. Baginya, motivasi menjadi hal terpenting ketika ingin mengembangkan potensi. Selain berasal pada diri sendiri, dorongan ini juga didapatnya dari orang lain. Misalnya saja ketika mendengar cerita teman yang berada kesulitan. Namun, pada akhirnya bisa meraih kesuksekan dengan tekad yang dimiliki. “Banyak sekali pelajaran bisa diambil. Teman lain ternyata masih banyak yang lebih parah dari kita dan bisa lebih berprestasi,” cerita mahasiswa angkatan 2013 ini. Hingga sekarang, prinsip tersebut selalu dipegangnya. Inilah yang membawanya mewakili Sulsel di ajang KNP Sail Sabang 2017. Ia merasa bangga bisa ikut berperan dalam kegiatan yang digelar oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia (RI) ini. Selain memperkenalkan budaya Sulsel, dirinya juga dapat berbagi pengalaman kepada peserta dari berbagai provinsi. “Jadi bangga menjadi warga Indonesia dengan kekayaan alam, adat, dan budayanya. Paling penting saling memahami antar peserta. Karena kita Indonesia itu berbeda untuk bersatu,” tambahnya.

Ia berpesan agar mahasiswa tak mudah putus ada jika ingin meraih prestasi tertentu. Mereka mesti memaksimalkan potensi yang terdapat dalam dirinya. Bukan berdiam diri begitu saja dan tidak ada usaha untuk dikembangkan.

“Yah terus berusaha dan berjuang. Jangan pantang menyerah. Kalau ada kompetisi, coba saja karena setiap orang punya kesempatan,” pesannya. (eks)

FOTO: IST

www.profesi-unm.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.