Weekly Profesi Edisi 04 2016

Page 1

Prasarana Kampus Belum Merata Seluruh mahasiswa mempunyai hak yang sama dalam memperoleh sarana dan prasarana kampus yang layak. Namun, untuk prasarana kampus seperti ruang kelas yang nyaman dengan ketersediaan kursi hingga pendingin ruangan hanya dinikmati oleh sebagian mahasiswa saja.

B

elum meratanya prasarana kampus masih nampak jelas terjadi dibeberapa fakultas. Salah satu yang menonjol, masih adanya kelas, memakai kursi kayu yang sudah berumur. Sedangkan di kelas lain sudah memakai kursi baru. Di Fakultas Matematika dan Ilmu Penetahuan Alam (FMIPA) misalnya. Mahasiswi Prodi Statistika, Vivianti mengungkapkan saat mengikuti perkuliahan, dirinya masih menggunakan kursi kayu yang diperadakan pada tahun 90-an. Padahal, di kelas lain telah memakai kursi dengan sandaran yang lebih nyaman. "Saya juga masih mendapati kursi kayu dibeberapa kelas lainnya. Sementara di kelas lain ada yang telah menggunakan kursi baru dan sandarannya itu bagus," ungkapnya. Selain itu, prasarana seperti pendingin ruangan hingga toilet untuk mahasiswa juga dikeluhkan oleh Vivianti. Ia menilai, prasarana tersebut sudah tidak berfungsi dan ada juga yang sudah tidak layak pakai. "Pendingin ruangan juga banyak tidak berfungsi dengan baik. Sama halnya dengan WC yang tidak layak pakai," keluhnya. Seperti di FMIPA, tidak meratanya pemenuhan prasarana kampus juga terjadi di Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Syahrisal turut membandingkan kelas yang masih menggunakan kursi kayu yang dianggap tidak nyaman untuk digunakan. Ia mengatakan, meskipun pihak FE telah memperadakan kursi baru, namun masih ada kelas yang Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

SARANA. fasilitas Kampus Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) masih menggunakan kursi kayu hingga sekrang, Selasa (29/11/2016).

masih menggunakan kursi kayu. "Padahal sudah ada kursi yang baru, tapi kursi kayu nyatanya masih digunakan juga. Seharusnya bisa disediakan untuk semua kelas biar adil," ucap Syahrisal. Mahasiswa FIP, Haswar juga menilai masih banyak kondisi kelas yang kelengkapan prasarananya belum merata. Ia berpendapat, kelengkapan prasarana merupakan salah satu penunjang agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar. Selain itu, Ia juga mengatakan seharusnya pengadaan ataupun pembaruan prasarana di masingmasing kelas harus merata. "Fasilitas seperti pendingin ruangan, kursi dan papan tulis di beberapa kelas itu tidak merata. Kalau dinilai, ada yang bagus, ada sedang dan ada yang kurang. Padahal fasilitas-fasilitas itu harusnya dapat dirasakan oleh semua mahasiswa," bebernya. Menanggapi masalah tersebut, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum FMIPA, Agus Martawijaya mengungkapkan pihaknya telah mengajukan permohonan untuk pengadaan sarana dan prasarana baru bagi mahasiswa. Hanya saja, Ia mengatakan jika pemenuhannya masih membutuhkan waktu. Agus pun berharap mahasiswanya dapat bersabar untuk menunggu pembenahan sarana dan prasara kampus. Ia mengung-

FOTO: Nurhaerunnisa Widagdo-Profesi

kapkan jika pihaknya sudah membahasa persoalan tersebut bersama para pimpinan prodi dan jurusan se-FMIPA. “Tidak segampang itu untuk menyelesaikan sarana dan prasarana kampus saat ini. Kami juga tidak tinggal diam, proposal sudah diajukan dan tinggal menunggu waktu. Saya harap mahasiswa juga bersabar. Rektor juga kan sudah merencanakan di tahun 2017 nanti akan dilakukan standarisasi, baik itu sarana prasarana ataupun aspek lain. Jadi kita tunggu langkah tersebut,� jelasnya. Sementara itu, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Syukur Saud menuturkan, terbatasnya anggaran menjadi salah satu penyebab minimnya sarana dan prasarana yang ada. Ia menjelaskan, jika anggaran untuk FBS tahun ini hanya mampu membangun ataupun menyediakan beberapa fasilitas tertentu saja. “Dana yang tersedia tidak cukup untuk membangun fasilitas yang ideal seperti yang diharapkan mahasiswa. Kami juga tidak tinggal diam, beberapa usaha telah dilakukan untuk memperbaiki masalah tersebut. Tapi kan yang punya wewenang universitas, jadi kita hanya bisa bersabar,� Bersambung ke halaman 4

Weekly News Profesi Edisi 04 / November 2016


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Weekly Profesi Edisi 04 2016 by LPM Profesi UNM - Issuu