Warta PMB Profesi/Agustus 2017

Page 1

www.profesi-unm.com LPM Profesi UNM @Profesi_Online Profesi FM: 107.9 MHz @lensaprofesi

Kampus Label A Ditolak Camaba

FOTO: DASRIN – PROFESI

Ujian - Peserta SBMPTN 2017 saat mengikuti ujian tertulis di salah satu kelas Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) beberapa waktu yang lalu

Kampus predikat A tentu jadi salah satu penilaian bagi calon mahasiswa baru untuk memilih tempatnya menimbah ilmu. Namun beda dengan Universitas Negeri Makassar (UNM), label A yang diraih Juni lalu tak mampu menjadikannya universitas favorit. Hal ini dilihat dari kurangnya mahasiswa baru yang mendaftar ulang jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Hal tersebut dibenarkan Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I), Muharram, bahwa sangat kurang peserta SNMPTN dan SBMPTN yang mengikuti proses pendaftaran ulang. Salah satu penyebabnya ialah ketidaksukaan terhadap jurusan yang dilulusinya. “Kami sudah menerima sesuai kuota yang ditentukan. Tapi banyak dari mereka yang diterima tidak suka dengan jurusan yang dilulusi,” ucapnya ditemui di ruangannya, Jumat (11/8). Jalur Mandiri pun berpotensi menjadi Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

tumbal atas perkara ini. Ketidaksesuaian kuota yang diharap di dua jalur tersebut membuat birokrasi berinisatif memenuhinya melalui jalur keluarga (read: jalur Mandiri). “Untuk memenuhi, kami memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin kuliah di UNM dengan menerima di jalur Mandiri,” beber Guru Besar Kimia Organik ini. Hingga kuota jalur Mandiri yang awalnya berkisar 1.600 meningkat drastis. 3.126 yang diterima setelah UNM mengeluarkan pengumuman dijalur ini pada 19 Juli lalu. Jika dikalkulasikan dari jumlah tersebut, camaba yang menolak UNM pada jalur SNMPTN dan SBMPTN terhitung 1.526 orang. Kuota Jalur Mandiri Tak Rasional Tahun ajaran 2017/2018 UNM menerima 7.062 calon mahasiswa baru. Sebanyak 1.480 mahasiswa jalur SNMPTN, 2.456 jalur SBMPTN dan 3.126 jalur Mandiri. Ini bertolak belakang dengan Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tingggi (Permenristekdikti) Nomor 126 tahun 2016 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada PTN. Ketetapan ini diperjelas dalam Bab III terkait daya tampung penerimaan mahasiswa baru. Kebijakan tersebut menegaskan PTN

dapat menerima mahasiswa baru jalur SNMPTN dan SBMPTN paling sedikit 30%, dan paling banyak 30% untuk jalur Mandiri. Hal ini mengindikasikan UNM tak mematuhi aturan ini, sebab jalur Mandiri mendominasi dari ketiga jalur penerimaan maba. Menanggapi hal tersebut, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM, Mudabbir menganggap UNM melanggar regulasi. Pernyataan birokrasi terkait SNMPTN dan SBMPTN yang tidak memenuhi kuota menurutnya tak logis. “Saya kira keliru dan diskriminatif. Mana mungkin kampus terakreditasi A ditolak ribuan calon maba,” bantahnya via WhatsApp. Menampik hal ini, PR I, Muharram mengaku telah berkomunikasi perihal ini kepada Menristekdikti. “Kita sudah jelaskan kalau kita menerima jalur mandiri banyak karena ingin memenuhi kuota. Itu tidak masalah,” ketusnya. Ketidakwajaran ini dibuktikan pernyataan Rektor, Husain Syam saat pemantauan ujian mandiri. Ia mengatakan, hanya 30 persen diterima, hitungannya sekitar 1600 dari 5.521 pendaftar. Sebanyak 5.521 mendaftar dan mengikuti tes tertulis, dan yang akan diterima hanya 30%," katanya. (tim)

Warta PMB Profesi / Agustus 2017


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.