Majalah Santuni Baitul Mal Aceh Besar

Page 1


SALAM REDAKSI

MARI BERZAKAT...

S

ecara bahasa zakat artinya suci, karena itu kewajiban zakat bagi yang sudah masuk hisabnya wajib, sebagaimana firman Allah SWT laksanakan sholat dan tunaikan zakat, agar kita termasuk orang-orang yang bertaqwa. Zakat merupakan salah satu rukun Islam, baik itu zakat fitrah maupun zakat mal, karena itu sebagai insan yang diberikan limpahan rahmat tentunya ada hak-hak orang miskin yang terdapat didalamnya, mana kala kita mungkar terhadap perintah Allah SWT maka suatu saat kita akan di balikan oleh-Nya, seperti yang pernah dikisahkan oleh para sahabat Nabi tentang zakat. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang zakat, yang berdampak buruk terhadap kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai zakat yang sesungguhnya, karena itu tugas kita memberikan informasi yang cukup tentang makna zakat memiliki segudang prestasi. Aceh Besar salah satu kabupaten yang seyogyanya telah memberikan suri tauladan kepada daerah lain,

sehingga tingkat kesadaran masyarakat tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) perlu diapresiasikan. Kita sepatutnya bersyukur dengan kondisi saat ini, miskipun kita sangat terbatas memberikan informasi kepada masyarakat, namun para pendahulu kita telah menyadari pentingnya akan zakat ini. Baitul Mal Aceh Besar telah melakukan berbagai macam terobosan untuk menyosong dan terus membenah diri untuk menata masa depan Baitul Mal yang lebih efektif. Pembentukan Baitul Mal Gampong sebagai perpanjangan tangan Baitul Mal Kabupaten induk merupakan salah satu cara untuk memudahkan para muzakki menghubungi para Amil Zakat. Ini sangat efektif dan efesien mengingat wilayah kita nan luas. Mari kita berzakat untuk menyucikan diri, masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh ke Kota Jantho untuk menyucikan diri, cukup saja menghubungi petugas dan lembaga bentukan pemerintah Aceh Besar ini melalui saluran informasi yang disediakan.[]

Pembina: Bupati Aceh Besar, Wakil Bupati Aceh Besar, Setda Aceh Besar Penanggung Jawab : Ketua Baitul Mal Aceh Besar Dewan Redaksi : Dr. Jasafar, MA. Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Besar

Pimpinan Redaksi: Ekasaputra, S.Sos.I Sekretaris Redakasi: H. Zulkarnaini, SE,M.Kes Redaktur Pelaksana: Heri Suprianto Reporter: Emil Salim, SE Editor: Malik Ridwan, S.Sos.I Layouter: Zulfahmi Ismail Fotografer: Basyiruddin, S.Pd.I Keuangan: Atia Era Kirana, Hendra Saputra Distribusi: Hasnuri Sartika Dicetak oleh: aSOKA communications Alamat Redaksi: Jl. T.Bachtiar Panglima Polem No.1 Kota Jantho Telp.(0651) 92402, Handphone: 08126992556, 08126912679 Email: baitulmalacehbesar@ymail.com Website: www.baitulmal-acehbesar.org

[ INDEKS ] BERITA UTAMA 3 MERAJUT ZAKAT MERAIH MANFAAT KEGIATAN 5 PERAN BAITUL MAL SANGAT STRATEGIS DALAM PEMBANGUNAN UMAT FOTO GALERI 6 BERITA 9 ACEH BESAR LATIH BAITUL MAL GAMPONG BERITA 10 8.916 FAKIR MISKIN DI ACEH BESAR TERIMA ZAKAT


BERITA UTAMA

MERAJUT ZAKAT MERAIH MANFAAT DR.JASAFAT, MA

KEPALA BAITUL MAL ACEH BESAR

T

ekad bulat yang diembankan Kepala Baitul Mal Aceh Besar Dr. Jafasat MA, usai dilantik Bupati Aceh Besar, Tgk Mukhlis Basyah, S.Sos pada tanggal 17 Juni 2013 untuk periode 2013-2018 di Aula Serba Guna sekretariat daerah setempat, untuk terus berkarya membantu fakir miskin dan memberi pemahaman masyarakat Aceh Besar sadar akan zakat di Kabupaten tua ini. Menurutnya, zakat itu sangat membantu seluruh elemen masyarakat miskin, pembangunan daerah dan ikut andil pengembangan masyarakat madani, karena itu tekad saya sesuai dengan petunjuk-petunjuk dalam Al-Quran dan hadist untuk terus berusaha agar masyarakat terus sadar akan pentingnya zakat dan membantu orang lain. Jasafat, sapaan akrab dosen

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, selama kepemimpinannya di Baitul Mal Aceh Besar beliau akan melakukan langkah-langkah yang persuasif yang dekat dengan masyarakat miskin, fakir uzur dan orang susah lainnya. Perlu di ketahui masyarakat Aceh Besar yang jumlah Gampong cukup banyak yaitu 604 gampong, tentunya menjadi motivasi tersendiri untuk menjadi Kabupaten Aceh Besar ini sebagai kabupaten yang masyarakatnya sadar betapa pentingnya zakat. Dari sekian gampong yang terdapat di dalam kabupaten ini, terdapat 2.414 orang fakir dan 6.500 orang miskin dengan demikian jumlah fakir miskin yang mendapat bantuan langsung dari Baitul Mal Aceh Besar sebanyak 8.916 orang, itu dapat yang di ambil dari setiap gam-

pong, mudah-mudahan masyarakat pro aktif menyampaikan keakuratan data fakir dan miskin. Tanpa bantuan masyarakat tentang informasi keberadaan fakir miskin di kabupaten ini, menjadi hambatan dalam penyaluran zakat nantinya, tambahnya Doktoral jembolan UKM Malaysia ini menambahkan, “kami selalu melakukan blusukan berbagai daerah untuk mencari informasi keberadaan fakir miskin dalam wilayah kabupaten Aceh Besar�. “Kami tidak pernah lelah untuk merajut zakat mencari manfaat demi pembangunan masyarakat kita juga, namun demikian partisipasi masyarakat sangat penting terutama me-nyampaikan keberadaan fakir miskin, orang jumpo, dhuafa agar dalam penyaluran nantinya benar-benar efektif dan berman-

Edisi I.Vol.1.Tahun 2013 | Santuni 3


faat bagi si penerima”. Ujar Ketua Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikisi UIN Ar-Raniry. Jasafat menambahkan, “komitmen tinggi dan amanah itu sangat perlu dalam menyalurkan hak-hak orang lain, karena jika tanpa komitmen yang tinggi akan menjadi malapetaka bagi kita terutama bagi amil yang melaksanakan tugas di lapangan”, ujarnya Pemerintah Aceh Besar secara khusus telah berkomitmen untuk membantu fakir miskin, dhuafa, fakir uzur, orang jumpo, dan ada beberapa program lain untuk mendukung terwujudnya masyarakat mandani, taat dan patuh dalam menjalankan amal ibadah, tambahnya Untuk tahun pertama ini kami telah melakukan berbagai macam terobosan dalam menyalurkan hak-hak orang lain seperti Bantuan Langsung Tunai Bulan suci Ramadhan tahun 2013. Program ini dibagikan pada minggu kedua pada bulan Ramadhan untuk persiapan menyambut hari raya. Bantuan ini diberikan kepada fakir miskin yang ada di seluruh gampong yang ada di Aceh Besar. Untuk Fakir menerima Rp.250.000 dan Miskin Rp.220.000. Diharapkan penyaluran ini dapat meringankan beban fakir miskin dalam menghadapi megang lebaran, tambahnya. PROGRAM-PROGRAM LAINNYA • Selain program penyaluran zakat ini kami juga melakukan penyaluran lainya Intensif

Guru TPA/TPQ. Dalam rangka meningkatkan peran serta para ustadz dan ustadzah dalam menggalakkan dan memasyarakatkan cinta generasi muda kepada al-Qur’an. Baitul mal Aceh Besar setelah melakukan verifikasi dan visitasi oleh petugas dari 117 TPA/TPQ ditetapakan beberapa tipe yang memperoleh bantuan ini, Tipe A mendapat bantuan sebesar Rp. 3.150.000, Tipe B, Rp.2.250.000 dan Tipe C Rp.1.350.000. Jafasat menambahkan, program Miskin Insidentil juga ada di Baitul Mal Aceh Besar setiap tahun pemerintah setempat menyediakan dana untuk para fakir insidentil, dana ini diperuntukkan bagi hamba Allah yang memerlukan bantuan dan langsung datang ke kantor Baitul Mal-Jantho.

• Bantuan untuk muallaf diberikan kepada saudara/i yang baru menjadi muslim dan masuk Islam di wilayah Aceh Besar dengan memohon bantuan ke Baitul Mal. Khusus bagi mereka yang diislamkan di Aceh Besar akan dibina dan diberikan tempat tinggal dan lahan usaha. Bantuan pembinaan diberikan selama tiga tahun berturut-turut, Selain ini para muallaf juga diberikan jatah hidup (jadup) per bulan sebesar Rp.1.000.000/KK. Saat ini baitul mal Aceh Besar membina Muallaf berjumlah 12 KK. • Bantuan Bencana/Kebakaran. Bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Bait-

4 Santuni| Edisi I.Vol.1.Tahun 2013

ul Mal Aceh Besar terhadap musibah/bencana yang dialami oleh masyarakat Aceh, khususnya Aceh Besar. Bagi Bencana Aceh, Baitul Mal beserta Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menghimpun dana untuk disalurkan ke masyarakat yang mengalami musibah.

• Tahfizd Qur’an. Sejak tahun 2009, dalam rangka menciptakan para Hafiz yang saat ini sangat minim di Aceh Besar. Pada tahun 2013 baitul mal aceh besar melakukan pembinaan santri tahfiz sebanyak 26 orang. Pada tahun 2014, Baitul mal Aceh Besar akan mengembangkan program tahfidz Qur’an dengan menyeleksi dan mengirim 40 0rang calon santri ke beberapa Pesantren yang ada di wilayah Aceh Besar. • Fakir Uzur, program ini merupakan program unggulan Baitul Mal Aceh Besar tahun 2014. Fakir uzur, Program ini adalah menyalurkan bantuan kepada orang-orang tua baik lelaki maupun perempuan yang usianya di atas 60 tahun, mereka tidak memiliki pendapatan tetap, tidak memiliki harta untuk menyambung hidupnya, tinggal menumpang dan secara khusus mereka dalam keadaan sakit dan memerlukan perawatan. Baitul Mal Aceh Besar akan memberi bantuan khusus kepada mereka berupa uang tunai Rp. 150.000/ bulan selama hidupnya sampai mereka dapat berusaha kembali seperti sebelumnya.[]


KEGIATAN

PERAN BAITUL MAL

SANGAT STRATEGIS DALAM PEMBANGUNAN UMAT

L

embaga Baitul Mal menjadi bagian yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat sehingga perlu terus melakukan koordinasi dengan pimpinan daerah dan para stakeholder dalam lingkup Pemkab Aceh Besar. Demikian dikatakan Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah yang diwakili Sekdakab Aceh Besar Drs H Jailani Ahmad MM ketika melantik DR Jasafat MA sebagai Kepala Baitul Mal Kabupaten Aceh Besar di Aula HT Bachtiar Panglima Polem Setdakab Aceh Besar, Selasa (18/6). Menurutnya, di bawah kepemimpinan DR Jasafat, Pemkab Aceh Besar berharap agar Baitul Mal Aceh Besar menjadi sebuah lembaga syariah yang semakin besar dan jaya untuk membangun ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan umat. Di samping itu, ujar Mukhlis Basyah Baitul Mal juga harus

mampu melakukan peningkatan pengumpulan dana sosial keagamaan yang bersumber dari berbagai pihak, baik yang ada dalam kabupaten maupun luar kabupaten. “Peran penting yang dijalankan oleh Baitul Mal yaitu sebagai penghimpun dan pengelola harta agama menjadikan Baitul Mal Aceh Besar harus mampu menumbuhkan kesadaran sosial bagi masyarakat yang mampu memberikan sebagian hartanya, baik berupa zakat, infaq, serta shadaqah untuk disalurkan kepada masyarakat,” ungkapnya. Ke depan, kata Mukhlis Basyah, peran Baitul Mal semakin strategis dalam pembangunan umat, termasuk untuk pengentasan kemiskinan. “Oleh karena itu, di bawah kepemimpinan DR Jasafat diharapkan Baitul Mal Aceh Besar dapat terus memberikan kontribusi maksimal dan semangat baru untuk memajukan lembaga tersebut,”pintanya.

DR Jasafat MA dilantik memimpin Baitul Mal Aceh Besar menggantikan DR H Armiadi MA yang sejak beberapa bulan lalu dilantik oleh Gubernur Aceh untuk memimpin Baitul Mal Provinsi Aceh. Sejak itulah, Pemkab Aceh Besar melakukan penjaringan oleh tim independen untuk menentukan calon Ketua Baitul Mal yang baru. Setelah melalui sejumlah tahapan, akhirnya Dr Jasafat MA yang juga staf pengajar di Fakultas Dakwah IAIN ArRaniry terpilih untuk memimpin Baitul Mal Aceh Besar. Penetapan DR Jasafat sebagai Ketua Baitul Mal Aceh Besar sesuai Surat Keputusan Bupati Aceh Besar Nomor 190 Tahun 2013 Tanggal 17 Juni 2013 yang ditandatangani Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah. Hadir dalam kesempatan itu, unsur Muspida Aceh Besar, para staf Ahli Bupati, Asisten, dan Kepala SKPD di jajaran Pemkab Aceh Besar.

Edisi I.Vol.1.Tahun 2013 | Santuni 5


GALERI

FOTO 2013

Penyerahan Bantuan Fakir Uzur

SUKIEM (+90 Tahun), warga Bukit Meusara, Kota Jantho Aceh Besar

KHADIJAH US (+100 Tahun), warga Neuheun, Kec.Mesjid Raya - Aceh Besar

KHADIJAH US (+100 Tahun), warga Neuheun, Kec.Mesjid Raya - Aceh Besar

ALIMUDDIN (58 Tahun), warga Gampong Teudayah, Kec. Kuta Malaka - Aceh Besar

FATIMAH (80 Tahun), warga Blang Tingkeum, Kec. Seulimum - Aceh Besar

HAJJAH HAWA, Aceh Besar

Santri Tahfidz Al-Qur’an Binaan Baitul Mal Aceh Besar

Santri Tahfid Al-Qur’an

Santri Tahfid Al-Qur’an

6 Santuni| 2013 Ma’had Athiyyah, Saree Ma’hadEdisi Yala -I.Vol.1.Tahun Thailand

Aceh Besar

Santri Tahfid Al-Qur’an Ma’had Al-Fatah, Tomboro Jawa Timur


Penyaluran Zakat

Penyaluran BLT Bulan Ramadhan 2013, oleh Bupati Aceh Besar

Penyaluran BLT Bulan Ramadhan 2013, oleh Bupati Aceh Besar

Penyaluran BLT Bulan Ramadhan 2013

Penyaluran Insentif Guru TPA

Penyaluran Insentif Guru TPA

Penyaluran Insentif Guru TPA

Pelatihan yang dilaksanakan oleh Baitul Mal Aceh Besar

Pelatihan Komputer

Pelatihan Da’i Zakat

Pelatihan Komputer

Pelatihan Komputer

Pelatihan Baitul Mal Gampong Pelatihan Baitul Mal Gampong Edisi I.Vol.1.Tahun 2013 | Santuni 7


Kesadaran berzakat bagi masyarakat Aceh sebenarnya bukanlah hal baru melainkan sudah lama dipraktekkan di dalam masyarakat. Kebiasaan masyarakat Aceh dalam menunaikan zakatnya, baik zakat fitrah maupun zakat mal dapat dilihat pada saat menjelang akhir Ramadhan dimana dengan sadar masyarakat pergi menunaikan/ membayarkan zakatnya dengan mendatangi meunasah atau mesjid-mesjid yang ada di kampung tersebut. Setelah zakat terkumpul maka dibagikan kepada orang-orang yang berhak (mustahiq) menurut pemahaman para ‘amil yang tercantum dalam al-Qur’an surat At-Taubah: 60. Dengan demikian, jelas bahwa kesadaran masyarakat Aceh untuk membayar zakat memangnya sudah tidak diragukan lagi. Memang dimaklumi, pengelolaan zakat pada waktu itu, masih bersifat tradisional, artinya zakat belum dikelola dengan manajemen yang baik, sehingga zakat yang diberikan kepada mustahiq hanya bersikap konsumtif. Berdasarkan pengalaman masa lalu, seiring dengan pelaksanaan syariat Islam secara kaffah, pemerintah Aceh menyadari pentingnya kehadiran sebuah lembaga zakat yang definitif dengan membuat Undang-undang dan sistem manajemen untuk mengelola zakat. Dengan melibatkan stakeholder yang ada pemerintah terus mencari formulasi yang tepat tentang untuk membentuk lembaga pengelolaan zakat ini, sehingga yang terakhir lahirlah

lembaga pengelola zakat secara profesional. Cikal bakal terbentuknya Baitul Mal di Aceh, dimulai saat pemerintah mengeluarkan Keputusan Gubernur No. 05 Tahun 1973 tentang pembentukan Badan Penertiban Harta Agama (BPHA). Badan ini berjalan selama dua tahun (1973-1975), sebelum kemudian pemerintah menggantikan dengan Badan Harta Agama (BHA) dengan mengeluarkan Keputusan Gubernur Prov. NAD No. 18 Tahun 2003 tentang pembentukan Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (BAZIS). Kemudian BAZIS, kembali diganti dengan nama Baitul Mal, hal tersebut berkaitan dengan lahirnya UndangUndang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh yang merupakan tindak lanjut perjanjian MoU Helsinki Baitul Mal hanya diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 semata, tetapi terdapat juga dalam Undang-Undang No. 48 Tahun 2007 tentang Penetapan Peraturan Pengganti UndangUndang No. 2 Tahun 2007 tentang Penanganan Masalah Hukum dan Pasca Tsunami di Aceh dan Nias menjadi Undang-Undang. Untuk melaksanakan Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh dan UndangUndang No. 48 Tahun 2007 sebagaimana telah diuraikan di atas memerlukan peraturan turunan (derivatif) dalam bentuk Qanun, yaitu Qanun No. 10 Tahun 2007 tentang Baitul Mal. Pelaksanaan Qanun tersebut diatur kembali dalam Peraturan

8 Santuni| Edisi I.Vol.1.Tahun 2013

Gubernur (PERGUB) No. 92 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Baitul Mal Aceh dan PERGUB No. 60 Tahun 2008 tentang Mekanisme Pengelolaan Zakat. Setelah terbentuknya peraturan dan struktur organisasi Baitul Mal di Aceh maka, pemerintah pusat menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) No. 18 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Keistimewaan Aceh, dimana Baitul Mal Aceh termasuk dalam satu dari empat Lembaga Keistimewaan Aceh, yaitu Baitul Mal Aceh, MPU, MAA dan MPD. PERMENDAGRI tersebut membentuk sekretariat yang bertugas untuk memfasilitasi kegiatan lembaga keistimewaan Aceh yang bersumber dari dana APBD. Pelaksanaan PERMENDAGRI tersebut diatur dalam Peraturan Gubernur Aceh No. 33 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh. Untuk Kabupaten/ Kota, pemerintah pusat juga menetapkan PERMENDAGRI No. 37 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Kerja Lembaga Keistimewaan Aceh untuk Kabupaten/Kota. Khusus Baitul Mal Kabupaten Besar secara filosofi dan sosiologi sejarah/ latar belakang terbentuknya tidak jauh berbeda dengan terbentuknya Baitul Mal di Aceh. Namun secara eksplisit pembentukan Baitul Mal Kabupaten Aceh Besar diperkuat oleh Pemerintah Kabupaten


BERITA

ACEH BESAR LATIH

BAITUL MAL GAMPONG

U

ntuk memaksimalkan pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah dalam wilayah kabupaten Aceh Besar tentunya dibutuhkan tenaga yang tidak sedikit agar pengumpulan, penyaluran benar-benar efektif dan efesien, Karena itu Baitul Mal Aceh Besar melatih para Amil Zakat Gampong demi terlaksananya pengumpulan yang benar-benar efektif, mudah dijangkau oleh para muzakki. Untuk tahun 2013 ini Baitul Mal Aceh Besar melatih dan membina Baitul Mal Gampong sebanyak 300 orang yang berasal dari 10 Kecamatan setiap Gampong dilatih 5 orang, pembinaan ini dilakukan mengingat Aceh Besar luas wilayah mencapai 2.969 km² terdiri 23 Kecamatan dan 609 gampong. Ketua Baitul Mal Aceh Besar Dr Jasafat MA, disela-sela pelatihan mengatakan, dengan terben-

tuknya baitul mal gampong ini akan lebih mudah para m u z a k k i (pemberi zakat) menyalurkan zakatnya ke lembaga resmi bentukan pemerintah. Bagi masyarakat yang ingin menyalurkan zakat tidak mesti harus ke Kota Jantho, cukup menyalurkan zakatnya melalui lembaga dan petugas yang sudah di bentuk oleh Baitul Mal Aceh Besar, ujarnya November lalu. Bagi gampong yang belum TUJUAN PEMBENTUKAN BANITUL MAL GAMPONG

terbentuknya bisa menyalurkan zakatnya ke gampong-gampong terdekat yang sudah ada petugasnya, kami memilih beberapa kecamatan yang berdekatan ini untuk memudah para muzakki menghubungi para amil yang sudah ada di lapangan, tambah Jasafat. Mudah-mudahan dengan terbentuknya Baitul Mal Gampong ini, para Amil Zakat ini benarbenar memberikan konstribusi yang cukup untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan pembangunan daerah kita, terutama dalam pembangunan masyarakat sadar akan zakat, harap Ketua Baitul Mal. Meskipun wilayah kita sangat luas, tidak menjadi hambatan dalam pengumpulan zakat, mudah-mudahan saja di tahun mendatang Aceh Besar akan menjadi contoh dalam pengelolaan, pengumpulan, Penyaluran Zakat, Infaq dan Shadaqah untuk wilayah lain terutama daerah Aceh yang sudah memiliki badan sendiri dalam urusan zakat. Tambahnya Tujuan pembentukan baitul mal gampong ini semata agar masyarakat gampong dapat melakukan pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah secara terorganisir dan bertanggungjawab sesuai fungsinya dalam Struktur Badan Baitul Mal Gampong.

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat gampong untuk menunaikan zakat bagi yang sudah sampai nisabnya 2. Meningkatkan wawasan masyarakat tentang pengelolaan zakat. 3. Menginventarisir kembali harta – harta agama. 4. Melakukan system pengelolaan zakat yang lebih terorganisir di gampong – gampong. 5. Menumbuh kembangkan budaya hidup sosial antar Edisi I.Vol.1.Tahun 2013 | Santuni 9 elemen masyarakat.


BERITA

8.916 FAKIR MISKIN

DI ACEH BESAR TERIMA ZAKAT Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah menyerahkan bantuan zakat untuk 2.416 fakir plus 6.500 miskin yang tersebar di 23 kecamatan menerima zakat dari Baitul Mal Aceh Besar yang dipusatkan di Masjid Jamik Al-Ittihadiyah, Kecamatan Seulimeum, juli lalu Prosesi penyerahan bantuan zakat yang diserahkan oleh orang nomor satu di kabupaten Aceh Besar ini merupakan kumpulan zakat yang dilakukan oleh petugas Baitul Mal Aceh Besar Kegiatan tersebut turut dihadiri kepala SKPD terkait, Muspika Seulimuem, imam mukim, keuchik, imam masjid, dan tokoh-tokoh masyarakat. Kepala Badan Pelaksana Baitul Mal Aceh Besar, Dr Jasafat MA menjelaskan, besarnya penyaluran zakat untuk bantuan langsung tunai Ramadhan 1434 H di seluruh kecamatan di Aceh Besar berjumlah Rp 2.034.000.000. Dengan rincian, senif miskin

sebanyak 6.500 orang (tiap orang memperoleh Rp 220.000), dan senif fakir masing-masing mendapat Rp250.000/orang. “Mudah-mudahan zakat yang diserahkan menjelang Idul Fitri 1434 H ini bermanfaat bagi fakir dan miskin di Aceh Besar,” harapnya. Penyerahan zakat secara simbolis kepada fakir dan miskin juga akan berlangsung di Masjid Jamik Kecamatan Darul Imarah dan akan dilakukan oleh Wabup Aceh Besar, Drs H Syamsulrizal M.Kes. tambahnya Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah mengatakan, zakat merupakan hal wajib dalam Islam. Fungsi zakat bukan hanya bernafaskan ekonomi, namun juga meliputi spiritual dan sosial. Dalam bidang ekonomi, zakat tentunya memiliki peranan penting untuk pengentasan kemiskinan. Dikatakannya, dalam bidang spiritual, zakat secara tak langsung mengajarkan umat

10 Santuni| Edisi I.Vol.1.Tahun 2013

Islam untuk tak tamak seperti Qarun. “Zakat dalam peranan sosial mengajarkan kita untuk dapat merasakan penderitaan yang dialami oleh saudarasaudara seagama, sehingga dapat semakin mempererat silaturahmi,” katanya. Bupati Aceh Besar juga menjelaskan, zakat untuk bantuan langsung tunai Ramadhan 1434 H sebesar Rp 2.034.000.000 tersebut merupakan hasil dari penghimpunan beberapa sumber zakat mal yang didominasi oleh zakat dari gaji PNS di jajaran Pemkab Aceh Besar. Di samping itu, sebagian kecilnya berasal dari zakat pedagang dan sumber infaq yang diterima dari pihak ketiga yang mendapatkan pekerjaan dari Pemkab Aceh Besar. Dalam kesempatan itu, atas nama Pemkab Aceh Besar, Mukhlis Basyah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayakan Baitul Mal Aceh Besar sebagai tempat penyetoran zakat.[]


DA’I ZAKAT UJUNG TOMBAK

DALAM MENUMBUHKAN

KESADARAN BERZAKAT

U

ntuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menyalurkan zakat, tentunya dibutuhkan peran seluruh elemen masyarakat, terutama Ulama dan Tokoh masyarakat yang berpengetahuan tentang zakat, seperti mubaliqh. Kampanye sadar zakat ini tidak harus dengan poster, baliho, selebaran, akan tetapi para da’i dapat dijakdikan ujung tombak dalam menyampaikan pesanpesan zakat sebagai materi khutbah dan ceramahnya. Demikian disampaikan Ketua Baitul Mal Aceh Besar Dr. Jasafat, MA saat memberikan arahan dan bimbingan Pelatihan Da’i Zakat

di Hotel Permata Hati, tanggal 14 Desember 2013. Pelatihan ini diikuti oleh 25 orang mubaligh dari Kabupaten Aceh Besar yang mewakili unsur MPU, KUA-Kec, Dayah dan guru madrasah, sedangkan materi yang disampaikan adalah zakat dalam pandangan Islam, disampaikan oleh Ketua MPU, Tgk. H. Muhammad Thaib, LC. Dakwah dalam konteks zakat oleh Drs. H. A.Karim Syeikh, MA dan Zakat di Aceh Besar disampaikan oleh Tgk. H. Tamlikha Hasan, LC. Cara mudah masyarakat mendapatkan informasi tentang zakat ini melalui mimbar-mimbar jumat, ceramah agama yang di sampaikan oleh para mubaliq

yang tersebar dalam wilayah kabupaten Aceh Besar, tambahnya Kami melihat fenomena ini muncul dari setiap muslim sejati yang setiap jum’at datang kerumah Allah melaksanakan ibadah, tentunya materi singkat ini kita minta kepada para da’i untuk menyampaikan materi zakat dan manfaatnya bagi muzakki. Ujarnya. Penggemblengan ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan budaya hidup sosial antar elemen masyarakat, serta meningkatkan sumber daya manusia para mubaliq dalam menyampaikan materinya kepada masyarakat, harapnya[]

Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit dengan bersadaqah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)

PERANAN PEMERINTAH DALAM PENGUMPULAN ZAKAT DI ACEH BESAR OLEH H.ZULKARNAEN, SE.M.Kes

Edisi I.Vol.1.Tahun 2013 | Santuni 11


BAITUL MAL ACEH BESAR Telp. (0651) 92402 Website: www.baitulmal-acehbesar.org Email: baitulmalacehbesar@ymail.com

NOMOR REKENING PENERIMAAN BAITUL MAL

BANK BSM: 7020088798 BANK ACEH: 011.01.02.120150-1 12 Santuni| Edisi I.Vol.1.Tahun 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.