ISSN: 2089-0222
Mencetak Sarjana Wirausaha
21
Saifuddin Mahasiswa Politeknik Lhokseumawe
5
Bisnis dan Perempuan
Desy Saflin Ketua Biro Kewanitaan Partai SIRA Kota Lhokseumawe
Rangkang
DEMOKRASi Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
http://sekolahdemokrasi.sepakat.or.id
Membumikan Pendidikan
Entepreneurship di Sekolah
Menjadi Marketer Kreatif dengan Otak Kanan
Publo Nanggroe
Political Entepreneurship, Mungkinkah?
Saleum Indeks Demokrasi sebagai ukuran Ini merupakan edisi kesepuluh Majalah ini, seperti biasa kami akan menyajikan beberapa tulisan artikel peserta Sekolah Demokrasi dan kegiatan yang sudah dilaksanakan teman-teman peserta yang kami harap menjadi bagian dari usaha perbaikan kualitas wacana demokrasi. Bulan September lalu Sekolah Demokrasi Aceh Utara bekerjasama dengan Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID) menyelenggarakan Penelitian untuk Penyusunan Indeks Demokrasi Kota Lhokseumawe. Penelitian dilaksanakan melalui Focuss Group Discussion (FGD) untuk memperoleh data kualitatif dan Pengisian Kuisioner untuk memperoleh data kuantitatif. Hampir semua perwakilan stake holder dan masyarakat terlibat dalam penelitian ini. Data hasil penelitian tersebut akan dipublikasikan pada awal Januari 2013 mendatang dan dapat digunakan oleh pemerintah serta otoritas lokal sebagai alat merumuskan kebijakan dan melakukan evidence-based analysis agar dapat menentukan bidang sasaran yang spesifik untuk diintervensi, maupun untuk berbagi pengalaman/praktek terbaik guna semakin mengukuhkan demokrasi di daerah. Melalui indeks demokrasi, keadaan demokrasi di daerah dapat digambarkan dengan jelas, misalnya, pada indikator mana sebuah daerah berada pada tingkat kondisi demokrasi yang baik, sedang, atau buruk. Dengan gambaran ini, pemerintah dapat memberikan prioritas pembangunan politik menurut indikator tertentu yang dianggap perlu karena indeksnya dinilai rendah, atau sebaliknya, indikator mana saja yang perlu dipertahankan karena mendapatkan indeks tinggi. Bagi stakeholder pembangunan nonpemerintah, mereka dapat bersama-sama mengawasi bagaimana proses perencanaan itu disusun dan bagaimana pula rencana tersebut diimplementasikan dalam kebijakan pembangunan nasional dan daerah. Kita berharap, hasil penelitian ini nantinya dapat memacu motivasi pemerintah daerah dan masyarakat dalam meningkatkan kondisi demokrasi wilayah masing-masing. Selamat membaca,!
DaftarIsi
â–ź RESENSI
â–ź OPINI
5
Bisnis dan Perempuan Desy Saflin | Ketua Biro Kewanitaan Partai SIRA Kota Lhokseumawe dan Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara Membumikan Pendidikan Entrepreneurship di Sekolah Ibnu Hajar Ibrahim | Guru SMP Negeri 1
8
Payabakong, Aceh Utara dan Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara
11 13
16
Menjadi Marketer Kreatif dengan Otak Kanan Mawaddah | Guru SMA Negeri 6 Lhokseumawe dan Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara
19
ETIKA BISNIS & GOOD CORPORATE GOVERNANCE Salbiah | Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara
Pertumbuhan Ekonomi di Tangan Pembisnis Muntasir, S.Pd.I | Pemerhati Masalah LIngkungan dan Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara Publo Nanggroe Eka Saputra | Staf Sekolah Demokrasi Aceh Utara
Mencetak Sarjana Wirausaha
Saifuddin Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe, Prodi Teknik Multimedia dan Jaringan Komputer.
20
PENANGGUNG JAWAB: Edi Fadhil PEMIMPIN UMUM: Edi Fadhil, SIDANG REDAKSI: Edi Fadhil, Muhammad Usman, Zulkifli Hamid REDAKTUR PELAKSANA: Eka Saputra WARTAWAN: Muksalmina, Ismadi SIRKULASI: Zakaria LAYOUTER/DESAIN GRAFIS: Eka Saputra IKLAN: Zakaria KEUANGAN: Dewi Tirta Wati KASIR: Ika Febriani
2
: Jl. Petua Ali No. 49. Gampong Tumpok Teungoh, Lhokseumawe, Aceh Kode Pos: 24351 : rangkangdemokrasi@sepakat.or.id : http://sekolahdemokrasi.sepakat.or.id Rangkang Demokrasi | Edisi 10 |:Tahun 2 | Oktober-November 2012 sekolahdemokrasi.acehutara
Diterbitkan atas kerjasama antara:
TTS
humor
Teka Teki Silang
Lurus Jalan Terus.
MENDATAR 2. Nama belakan Presiden UEFA 4. Nama produk General Motors 7. Merek Jeans dari Spanyol 9. Negara Dmitry Mdvedev 11. Ukuran kepekatan Oli 12. Propinsi di Indonesia 19. Harapan 20. Ibukota propinsi di Kalimantan 21. Merek truk 22. Penyakit kulit 24. Gagasan 25. Bayangan air saat panas terik 28. Merek TV 29. Pelayanan (inggris) 30. Kota sungai di Italia
MENURUN 1. Nama logam 2. Nama negara 3. Badan antariksa Amerika 5. Nama belakang penemu bola lampu 6. Merek HP 8. Organisasi negara penghasil minyak 9. Nama pulau di NTT 10. Presiden wanita Argentina 13. Pemain Chelsea asal Brasil 14. Kepulauan di Riau 15. Ibukota propinsi Sulteng 16. Salah satu produsen elektronik Indonesia 17. Logam cair 18. Peta (inggris) 23. Kota di Bolivia 26. Nama Buah 27. Satu
Redaksi menerima tulisan berbentuk opini dan artikel yang bertemakan tentang politik, sosial dan isu demokrasi. Panjang tulisan artikel maksimal 500-600 kata.
Di sebuah ruas jalan protokol Jakarta Pusat, terpasang ramburambu lalu lintas yang bertuliskan “LURUS JALAN TERUS”. Ketika seorang pemuda pengendara sepeda motor melaju kencang di jalan tersebut, tiba-tiba ada pengendara sepeda motor di depannya yang menghentikan motornya secara mendadak. Akibatnya, si pemuda ini pun harus menghentikan motornya sesegera mungkin untuk menghindari tabrakan dengan pengendara di depannya. Dia pun mulai turun dari motornya menghampiri si pengendara itu dan berkata, “HEY, Mas! Kenapa kamu berhenti mendadak di depan saya? Itu bisa membahayakan saya tahu?! Baca tuh! Rambu-rambu di sana, LURUS JALAN TERUS!” kata si pria muda itu dengan nada kesal. Sesaat kemudian, “Maaf Mas!” jawab si pengendara sepeda motor itu sambil membuka helmya, “Saya kan kriting, Mas!”
Mari bergabung dan berdiskusi bersama komunitas kami di halaman Facebook. klik facebook. com/sekolahdemokrasi.acehutara
Kirimkan kritik dan saran atau pendapat anda melalui email rangkangdemokrasi@sepakat.or.id
Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
| Rangkang Demokrasi
3
Editorial
Political Entepreneurship, Mungkinkah? Political entrepreneur bukan bermakna politikus yang berlatar belakang usahawan, pedagang, pebisnis atau saudagar. Tafsiran seperti ini sering muncul ketika kita mendengar kata entrepreneur, dalam kamus sering diartikan sebagai pengusaha. Entrepreneur adalah orang-orang yang sanggup mewujudkan lahirnya solusi atau resolusi baru yang dapat diwujudkan dalam bentuk ide, barang, dan jasa, sedangkan para profesional adalah orang-orang yang dengan keahlian manajerialnya (konseptual, relasi sosial maupun teknis) mampu mengadopsi, mendifusikan, dan malahan sanggup menyempurnakan produk tersebut (ide, barang, dan jasa) dalam memecahkan dan memuaskan disolusi yang secara kontinyu serta dinamis senantiasa hadir pada setiap individu dalam siklus kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Faisal Afiff, 2001). Dalam konteks Kabupaten Aceh Utara, Daftar panjang kegagalan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), seperti pengelolaan Kapal Dagang Marisa, Pengoperasian kembali Pabrik KKA, Proyek North Aceh Airline (NAA) dan lain-lain makin mempertontonkan lamban dan buruknya kinerja pejabat daerah (Eksekutif dan Legislatif) dalam merespon dinamika pembangunan di Aceh Utara. Upaya-upaya perintisan dan penanggulangan krisis ekonomi, politik, dan sosial kemasyarakatan lain sebaiknya didelegasikan kepada entrepreneur politik di pemerintahan, sedangkan upaya-upaya pengelolaan serta pengembangan sebaiknya didelegasikan kepada pihak entrepreneur profesional. Sebagai contoh Franklin D Roosevelt hadir di tengah-tengah bangsa Amerika Serikat menjadi seorang presiden yang berhasil membangun kepercayaan dan harapan rakyatnya. Dia mampu membentuk peran strategi political entrepreneurship kepada jajaran tim eksekutif untuk keluar dari krisis depresi ekonomi melalui kemampuannya berpidato dan keberaniannya mengambil serangkaian tindakan solutif dan inovatif secara cepat dan tepat. Tindakannya lebih mencerminkan peran karakteristik peran strategis political entrepreneurship ketimbang mendambakan policy good corporate government semata yang selalu mengharapkan sistem
4
Rangkang Demokrasi | Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
benar dengan sendirinya. Contoh lain adalah Presiden Korea Park Chung Hie yang dulu berani memberikan perhatian besar pada mikroekonomi pengembangan sumbangan daya manusia yang bersifat mandiri demi kemakmuran. Hasilnya perusahaan-perusahaan di negeri ginseng itu tumbuh dengan cepat dan menjadi konglomerat tangguh. Di awal jabatannya, Park Chung Hie menggebrak dengan memperhatikan sektor mikroekonomi secara cepat untuk segera keluar dari krisis moneternya. Tindakan motivatif sektor mikroekonomi inilah yang menjadi landasan pertumbuhan ekonomi di Korea sehingga bisa menumbuhkan konglomerat tangguh seperti Hyundai dan KIA. Perbedaan Political Enterpreneurship dengan professional murni terlihat secara kasat mata laksana dua golongan “Tukang Makan.� Pertama Tukang makan yang motivasi makannya karena kebutuhan untuk makan, sedangkan golongan kedua menjadi tukang makan karena termotivasi oleh keinginannya untuk makan. Tukang makan memiliki banyak arti dan konotasi, Tukang makan yang menjadi arsitek didapur sebuah resto yang disebut Chef akan memakan/mencicipi terlebih dahulu makanan yang akan dihidangkan kepada pemesan, jika belum memenuhi standar maka ia akan meminta koki untuk mengulangi proses pembuatannya hingga makanan tersebut benar-benar memenuhi standar terbaik resto tersebut, adalah sebuah kebutuhan menyajikan makanan terbaik adalah motivasi utama sang Chef. Tukang makan keringat bawahan, APBN, APBD/APBK adalah orang yang hanya memiliki motivasi sesaat, kurang kreatifitas dan malas namun ingin mendapatkan sesuatu secara cepat dan memuaskan kantong pribadi dan atau golongannya saja. Tukang makan rezeki orang ini termotivasi memenuhi daftar keinginannya yang panjang dan tidak terbatas. Bingung memilih pemimpin dengan pola makan yang bagaimana? Kita hanya perlu menyesuaikan pola makan calon Pemimpin kita dengan pola makan kita apakah makan yang dimotivasi oleh kebutuhan tubuh atau makan sekeyang-kenyangnya guna memuaskan keinginan yang tak berujung.
OPINI
Bisnis dan Perempuan Di era globalisasi saat ini, perempuan adalah konsumen yang paling mayoritas menikmati kemajuan teknologi. Baik dari segi kehidupan rumah tangga mau lingkungan pekerjaan. Lingkungan pekerjaan yang menuntut perempuan mampu mengikuti perkembangan teknologi yang mengarahkannya agar dapat mandiri serta berkarya setara dengan kaum lelaki. Didukung dengan kemampuan finansial yang dihasilkan sehingga mereka mandiri dan dapat terbebas dari kepahitan ekonomi.
Desy Saflin Ketua Biro Kewanitaan Partai SIRA Kota Lhokseumawe dan Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara.
M
aka dari itu sebagai sesama perempuan diharuskan memberdayakan wanita yang lain sehingga para perempuan di Indonesia dapat mandiri,
berkarya dan berdaya guna baik dikehidupan pribadinya, di keluarga maupun kehidupan sosial. Pemberdayaan perempuan bisa saja dimulai dari hal yang kecil contohnya mengadakan
Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
| Rangkang Demokrasi
5
OPINI 6
keterampilan menjahit dan juga keterampilan yang lain yang dapat menghasilkan barang yang dapat di pasarkan dsan hasil penjualannya dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Standar hidup di Indonesia jauh dari standar hidup Internasional. Dibuktikan dari fakta Data yang didiseminasi Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada Maret 2012, sebanyak 29,13 juta (11,96 persen) penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, sementara 26,39 juta (10,83 persen) lainnya rentan untuk jatuh miskin karena kondisi kesejahteraan yang tidak jauh berbeda dengan penduduk miskin. Dengan hal demikianlah para wanita akhirnya mengambil jalan lain dalam meningkatkan taraf hidup dirinya maupun keluarga. Baik dengan meciptakan usaha dan lapangan pekerjaan maupun harus bekerja di luar negeri sebagai TKI atau TKW. Para wanita ini menjadi bagian dalam meningkatkan kekuatan pertumbuhan ekonomi baik didalam negeri maupun diluar kawasan negaranya. Dan efeknya juga bisa dirasakan tidak pada peningkatan perekonomian keluarga, kemandirian perempuan, aktualisasi diri, yang kelak akan membantu negara meningkatkan perekonomian sebagai penambah devisa negara. Para perempuan ini sebenarnya memiliki banyak sifat positif dan kemampuan untuk berwirausaha.
Seperti yang dikutip di majalah forbes. Banyak perempuan-perempuan yang berpengaruh di Indonesia yang mampu berkarya didunia bisnis besar. Mereka adalah Karen Agustiawan (Dirut Pertamina), Sri Hartati Murdaya (Pemilik Central Cipta Murdaya), Shinta Widjaja Kamdani (Sintesa Group), dan Wendy Yap (PT Nippon Indosari Corpindo). Pada dasarnya adalah agar kaum ibu dapat mandiri dan dapat membantu menyokong perekonomian keluarga. Diluar negeri,banyak diantara miliader-miliader merupakan perempuan, baik dari pebisnis teknologi mapun pebisnis dibidang lainnya. Semua dirintis dan dibangun oleh tangan tangan lembut seorang perempuan. Pada dasarnya semua orang sudah ditakdirkan hidup dengan ‘business of selling’, terlepas apakah ia pengusaha atau pun orang biasa. Karena takdir itulah, maka sebagian hukum alam yang mengatur kehidupan ini adalah hukum untung rugi. Dalam menyikapi hukum diperlukan kepemilikan sikap mental pengusaha (the entrepreneurship mental attitude). Atau sosok yang bermentalitas ‘creating’ dan bertanggung jawab atas resiko keputusan yang diambil serta menerima resiko sebagai pemilik. Selain dari faktor yang lain yang menyebabkan perempuan terjun didunia bisnis yaitu berdasarkan hobby belanja wanita ternyata bisa juga menghasilkan uang. Dimulai pertama dengan
Rangkang Demokrasi | Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
membeli barang-barang kesukaannya dan terus dilanjutkan dengan tanggapan teman tentang barang-barang yang dikenakannya kemudian teman-teman menyukai gaya dan barang yang dikenakan dan akhirnya menerima pesanan yang berujung dengan bisnis. Semua itu diawali dengan hobi dari diri sendiri. Bisnis yang digeluti itupun dimulai dari skala micro atau kecil kecilan. Yang lambat laun dengan berjalannya waktu didukung dengan menejemen yang kuat serta keyakinan dan kesabaran dalam berbisnis yang membuat bisnis yang dihasilkan mampu bersaing di dunia bisnis besar .di sisi lain, perempuan adalah makhluk yang dibekali perasaan yang lebih dalam sehingga bisa lebih peka dan sensitif terhadap lingkungan sekitar sehingga bisnis yang dipimpin atau dirintis dapat memberi efek positif baik dari segi operasional maupun kesadaran atas lingkungan tempat bisnis itu berlangsung. Setiap hal yang dilakukan pasti memiliki konsekwensi ,begitu juga dunia bisnis. Tidak semua yang bisnis yang dijalani bisa berkembang pesat dan sukses. Banyak diantara mereka mengalami kegagalan dalam berbisnis. Semua itu disebabkan oleh beberapa faktor. sebagaimana pendapat penulis. Faktor faktor yang menyebabkan usaha atau bisnis gagal disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya seorang pebisnis atau pengusaha tidak
Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
| Rangkang Demokrasi
OPINI
memiliki kepercayaan diri beranggapan bahwa mengharuskannya untuk yang kuat. Tidak percaya pada mereka akan memperoleh memberikan perhatian yang kemampuan diri sendiri itu pengetahuan bisnis di lebih sebagai ibu dan istri . yang menyebabkan seorang lapangan, kenyataannya Menjalankan kegiatan bisnis pengusaha tidak berani usaha mereka tidak berhasil. tidak membuat perempuan mengambil melupakan resiko apapun, waktunya hal ini akan b e r s a m a m e n do r o n g nya k e lu a r g a Pada dasarnya semua orang sudah mengalami dikarena hal kegagalan. Terlalu yang dijalani ditakdirkan hidup dengan ‘business of percaya diri s ek a ra ng selling’, terlepas apakah ia pengusaha pun juga dapat semua itu menimbulkan hanya untuk atau pun orang biasa. Karena takdir masalah, karena k e lu a r g a menyebabkan itulah, maka sebagian hukum alam yang bukan untuk mereka lupa untuk dirinya pribadi. mengatur kehidupan ini adalah hukum Maka dari itu memperhatikan k e a d a a n perempuan untung rugi. Dalam menyikapi hukum kon su men nya, perempuan diperlukan kepemilikan sikap mental s e p e r t i yang tangguh melakukan riset lah yang pengusaha (the entrepreneurship pasar dan lain m a m p u lain. menjadi sosok mental attitude). F a k t o r sempurna selanjutnya yaitu dikeluarga dan Keterbatasan me n ja l a n k a n Dana atau d u n i a Modal. Pada awal pendirian Maka dari itu memulai bisnis bisnis yang meningkatkan usaha, seorang wirausaha tidaklah semudah perempuan perekonomian keluarga dan cenderung mengasumsikan bayangkan. Banyak resiko menunjang eksistensinya bahwa perusahaannya serta konsekwensi yang dalam kegiatan sosial akan memperoleh dana harus ditanggung perempuan kemasyarakatan. Perempuan yang cukup dari penjualan memulai berbisnis tetapi adalah sosok yang luar biasa. bulan pertama, namun semua itu tidak membuat Dibalik kelembutan dan kenyataannya dibutuhkan wanita-wanita indonesia kelemahan yang dimiliki, waktu untuk membangun dan menjadi takut dan pesimis dia adalah makhluk yang membesarkan suatu bisnis. karena setiap hal yang memberikan kenyamanan Lalu faktor kurangnya promosi dilakukan harus didasari baik untuk diri sendiri juga dapat menyebabkan dari kenyakinan hati yang maupun orang lain melalui perusahan itu mengalami kuat untuk sukses dan juga hal yang yang tanpa disadari kegagalan dalam usaha. Dan tindakan yang gesit sehingga mampu dia jalani. Didunia ini yang terakhir adalah seorang usaha atau bisnis yang di semua bisa dimanfaatkan bagi pengusaha kurangnya rintis dapat sukses. kehidupan. Karena alam telah pengetahuan manajemen Perempuan yang berbisnis menyediakan segala sesuatu pengelolaan bisnis atau juga tidak melupakan yang dibutuhkan manusia dan usahawan. Hal ini merupakan kodratnya sebagai ilmu pengetahuan sebagai alat penyebab utama dalam dunia perempuan yang juga untuk menjalankan kehidupan usaha. Seorang wirausaha mempunyai keluarga yang kedepan yang lebih baik. []
7
OPINI
Idealnya sebuah negara baru bisa maju bila minimal ada 2% penduduknya entrepreneur, demikian pernyataan McClelland sebagaimana disebutkan dalam makalah Dr. Sulaiman, SE.,MM berjudul problematik perekonomian Indonesia (peluang dan tantangan).
D
Ibnu Hajar Ibrahim
Guru SMP Negeri 1 Payabakong, Aceh Utara dan Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara
8
alam presentasi makalah yang berlangsung di sekretariat Sekolah Demokrasi Aceh Utara tersebut, Sulaiman menampilkan Singapura sebagai Negara maju dengan kisaran 3% penduduknya berprofesi sebagai entrepreneur. Kendati menjadi tetangga Singapura, Indonesia belum mampu berdiri sejajar dengan Negara tersebut. Kenyataan tersebut menurut Sulaiman antara lain disebabkan karena Negara yang kaya sumber daya alam ini hanya memiliki 0,17% penduduk yang berprofesi sebagai entrepreneur. Atas dasar
Rangkang Demokrasi | Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
OPINI
Membumikan Pendidikan Entepreneurship di Sekolah
asumsi tersebut, Indonesia akan berubah menjadi Negara maju bila jumlah entrepreneur meningkat. Ditinjau dari segi apa yang dimilikinya, entrepreneur atau pebisnis memang mampu membawa suatu daerah atau Negara menjadi lebih maju. Menurut Sulaiman, ada
delapan hal yang dimiliki oleh setiap pebisnis sukses. Kedelapan hal tersebut meliputi kejujuran, bertanggungjawab, menepati janji, disiplin, taat hukum, suka membantu, komitmen dan menghormati serta mengejar prestasi. Betapapun memiliki hubungan timbal balik dengan ranah politik, pebisnis memiliki potensi besar yang jarang dimiliki oleh profesi lain. Potensi tersebut misalnya kreatifitas, inovasi dan kekayaan ide. Pebisnis sukses juga teguh pendirian sekaligus tegar menghadapi goncangan. Usaha yang dijalankan tanpa subsidi Negara ditambah persaingan yang semakin ketat tentu saja mendidik dan menyeleksi pebisnis untuk sampai pada puncak kesuksesan. Peran pebisnis tidak hanya berhenti pada sektor ekonomi
semata. Partisipasi pebisnis dalam mewujudkan demokrasi di suatu Negara juga amat menentukan. Menurut suatu studi yang dilakukan oleh pulan, demokrasi hanya akan berjalan dengan baik jika pendapatan perkapita penduduknya sudah mencapai US$6.600. Sebagai profesi mandiri, pebisnis adalah profesi yang memiliki peluang besar untuk sampai pada angka tersebut. Bila diperhatikan lebih jauh, apa yang dimiliki pebisnis sukses merupakan modal yang juga harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin berikut jajarannya harus kreatif, inovatif serta memiliki ketulusan dan komitmen kuat untuk melayani dan membuat rakyat sejahtera. Semakin banyak individu semacam ini, semakin cepat kemajuan sebuah Negara
Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
| Rangkang Demokrasi
9
OPINI 10
dapat terwujud.
yang hanya mampu mencari dan bekerja pada lapangan pekerjaan yang telah ada. Mereka cenderung tidak mampu memperluas lapangan kerja yang telah ada apalagi berdiri sendiri secara mandiri. Semakin banyak lulusan semacam ini, semakin sempit lapangan pekerjaan yang tersedia. Akan lebih baik bila sejak kecil, para penerus bangsa ini mendapatkan pendidikan yang mengarah kepada bisnis. Sebagai langkah awal, sejumlah hal-hal kecil dapat dilakukan sebelum mereka mempelajari bisnis sebenarnya. Sebagai contoh, arahkan orientasi belajar kearah yang benar. Belajar bukan untuk mencari nilai apalagi memperoleh pekerjaan lalu menjadi kaya. Belajar berguna untuk mengubah pola pikir, mencari ilmu dan mengembangkannya. Selain orientasi, rasa ingin tahu pelajar juga perlu ditumbuhkembangkan. Para guru dan orangtua harus membangkitkan semangat penerus bangsa ini untuk bertanya dan bersikap kritis.
Sejak kecil para pelajar juga perlu dididik dan diarahkan Pendidikan Bisnis untuk tidak berperilaku Anak-anak hari ini adalah konsumtif. Memenuhi semua pemimpin hari esok. Dengan kebutuhan dan keinginannya melihat berbagai tingkat akan membuat anak manja kepemimpinan, pernyataan sekaligus kehilangan tersebut mengandung makna kreatifitas. yang tidak terbantahkan. Implementasi pendidikan Berpijak pada asumsi bisnis di sekolah bukan berarti sebelumnya, jumlah dan peran bahwa semua lulusan lembaga pebisnis dalam pemerintahan pendidikan dituntut untuk harus ditingkatkan agar menjadi pebisnis. Pendidikan kemajuan suatu daerah bahkan tersebut dimaksudkan agar Negara dapat terwujud. Agar pelajar kreatif dan dapat jumlah pebisnis meningkat, menciptakan lapangan pendidikan bisnis harus pekerjaan baru setelah diterapkan sejak dini. Hal mereka lulus. Pendidikan tersebut beralasan karena tersebut juga bertujuan untuk pemimpin hari esok adalah memperkenalkan sekaligus lulusan lembaga pendidikan menyiapkan para pelajar untuk hari ini. menghadapi kenyataan hidup Sejak kecil anak-anak telah sebenarnya yang akan dialami dididik dengan berbagai setelah lulus nantinya. disiplin ilmu. Sayangnya Hampir dalam setiap acara mereka juga dididik untuk wisuda, para wisudawan berperilaku konsumtif atau diharapkan untuk tidak menjadi pekerja. Robert mengandalkan dan mencari T. Kiyosaki (2007) dalam kerja pada lapangan pekerjaan bukunya Rich Dad Poor Dad yang telah ada. Mereka menggambarkan bahwa orang dituntut untuk membuat tua cenderung menuntut lapangan pekerjaan baru anaknya untuk giat belajar atau mengekspansi lapangan agar mendapat nilai tinggi dan pekerjaan yang telah ada. diterima bekerja di perusahaan Bila para pelajar dididik atau lembaga tertentu. untuk berperilaku “Belajarlah yang giat dan konsumtif sejak kecil, Implementasi pendidikan bisnis di bagaimana raihlah angka yang baik, harapan dan kamu akan mendapat sekolah bukan berarti bahwa semua tersebut dapat terwujud. pekerjaan yang berupah Agar para lulusan tinggi dengan tunjangan lulusan lembaga pendidikan dituntut lembaga pendidikan dan keuntungan yang untuk menjadi pebisnis. Pendidikan dapat menciptakan besar�, demikian nasehat lapangan kerja sekaligus tersebut dimaksudkan agar pelajar memajukan para orang tua kepada daerah anaknya. dan Negara, generasi kreatif dan dapat menciptakan Sebagai hasil dari penerus bangsa ini lapangan pekerjaan baru setelah pendidikan tersebut harus mendapatkan menurut Kiyosaki, pendidikan bisnis sejak mereka lulus. lahirlah para lulusan dini. []
Rangkang Demokrasi | Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
OPINI
Pertumbuhan Ekonomi di Tangan Pembisnis
Muntasir, S.Pd.I Pemerhati Masalah LIngkungan dan Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara
“Orang yang berbisnis dan ia tidak lupa shalat, zakat, selalu ingat pada hari akhir, Allah akan memberi balasan berupa rizki berlipat ganda terus-menerus�. (Qs. An-Nur Ayat 37-38)
B
erbisnis atau berdagang merupakan bagian dari kegiatan jual beli, praktek bisnis perkara yang sudah ada dari semenjak zaman Nabi hingga masa sekarang. Dan sebagian rakyat Indonesia yang beragama Islam lupa, dan tidak banyak yang mengetahui akan ajaran islam tentang pekerjaan dibidang bisnis. Padahal pernah Rasulullah SAW ditanya oleh para sahabat, Pekerjaan apakah yang paling baik ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, Seseorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih. (HR. Al-Bazzar). Jual beli
Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
| Rangkang Demokrasi
11
OPINI 12
yang bersih berarti sebagian dari kegiatan profesi bisnis. Dalam hadis lain Rasulullah juga bersabda, Pedagang yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama para Nabi, orang shadiqin, dan para syuhada. (HR. Tirmidzi dan Hakim). Kendati demikian, berdagang atau berbisnis harus dilandasi oleh kejujuran. Apabila orang berbisnis tidak jujur, maka tunggulah kehancurannya. Apabila ia jujur, maka ia akan mendapatkan keuntungan dari segala penjuru yang tidak ia duga dari mana datangnya, demikian menurut ajaran agama. Bisnis selama ini memang selalu dicurigai sebagai sebuah lembaga yang hanya bergerak karena adanya ketamakan untuk menghasilkan keuntungan. Padahal, dalam bisnis sesungguhnya, keuntungan justru merupakan biaya untuk melanjutkan dan menumbuhkan usaha baru yang menciptakan lapangan pekerjaan baru, atau dipakai untuk membayar deviden sebagai penghargaan terhadap orang yang telah menanamkan modalnya. Dalam buku Economics (2001) karangan Samuelson dan Nordhaus, ilmu ekonomi didefinisikan sebagai studi tentang bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan komoditas yang bernilai dan mendistribusikannya diantara orang-orang. Sudah barang tentu, setiap manusia pasti mempunyai
kebutuhan(need) dan keinginan(wish), tinggal manusia itu sendiri yang menentukan mana yang lebih penting, berbagai usaha dilakukan untuk memenuhi keinginan. Keinginan memang menjadi motivator atau cita-cita dalam hidup, berbeda dengan kebutuhan. Kebutuhan merupakan barang yang tidak bisa ditunda untuk tidak terpenuhi baik kebutuhan sandang, pangan dan papan. Jadi jelas kemauan untuk mewujudkan keinginan dan kebutuhan dapat menggerakkan motivasi untuk bekerja dengan sungguh-sunguh. Orang-orang atau bangsa yang berhasil ialah yang mau bekerja keras, tahan menderita, dan berjuang memperbaiki nasibnya. Seperti yang dikemukakan oleh David Mc Clelland dalam bukunya The Achieving Society (1961), bahwa dorongan untuk mencapai keberhasilan merupakan motif yang penting sekali, bukan saja untuk menentukan keberhasilan seorang, namun juga keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan. Kegagalan dan Keberhasilan Pembangunan ekonomi merupakan suatu pekerjaan yang besar, rumit, dan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Bahkan, pembangunan ekonomi merupakan bentuk proses antargenerasi. Dan diperparah lagi, untuk mencapai tujuan pembangunan, sampai saat
Rangkang Demokrasi | Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
ini pemerintah dihadapkan pada berbagai masalah dan tantangan ekonomi, contohnya pemberantasan kemiskinan yang tak kunjung usai. Apabila dilihat dari aspek kebutuhan pokok, kemiskinan terlihat dalam bentuk kekurangan gizi, air, fasilitas kesehatan, dan pendidikan. Dari aspek kebutuhan sekunder misalnya kekurangan informasi, pengetahuan, keterampilan, dan organisasi sosial. Dan juga dari segi pengangguran yang berdampak menurunkan produktivitas nasional, menurunkan daya beli masyarakat, menurunkan tingkat upah, menurunkan kesejahteraan masyarakat, semakin merebaknya sector informal, dan juga menurunkan penerimaan pajak. (Sumber: Ekonomi kelas XI, Penulis Nurcahyaningtyas, 2007) Jadi jelas pertumbuhan ekonomi juga sangat dipengaruhi oleh para pembisnis atau pedagang, karena tidak berarti sebuah Negara atau pun daerah yang mempunyai kekayaan alam (SDA) yang melimpah tanpa olahan sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatankegiatan yang produktif untuk diperjual belikan. Karena kekayaan alam merupakan salah satu unsur penting dalam membangun perekonomian suatu negara, terutama dalam proses pertumbuhan ekonomi untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Kita semua tahu, tanpa terasa bangsa
Publo Nanggroe
OPINI
Indonesia sudah merdeka selama 67 tahun dan juga semua orang tahu bagaimana kondisi perekonomian saat ini, permasalahan harga kebutuhan pokok tidak sebanding antara pendapatan dengan pengeluaran untuk memenuhi keperluan seharihari masih saja menjadi keluhan dalam masyarakat, sebenarnya apa sih yang terjadi!? Realitanya yang tampak saat ini adalah orang kaya semakin kaya, masyarakat marginal semakin miskin. Hal demikian perlu perhatian dari pihak mana pun baik pemerintah dan para pembisnis untuk membuat ladang usaha bagi masyarakat marginal membuka potensi bagi mereka misalnya dengan membuat suatu bentuk badan usaha yang sesuai dengan kekayaan alam atau hasil bumi yang bisa mereka olah. Meski kendala masih ada, penulis berharap agar pemerintah tetap berupaya selalu bergandengang tangan dengan para pembisnis, karena keduanya saling membutuhkan untuk mendorong terjadinya transparansi dan akuntabilitas, baik tata kelola pemerintahan (good governance) maupun tata kelola bisnis (good corporate governance) dengan harapan menuju pembisnis yang jujur. Semoga![]
M
Eka Saputra Staf Sekolah Demokrasi Aceh Utara
enjual negeri, m u n g k i n i t u l a h terjemahan bebas dari judul di atas. Terminologi Publo Nanggroe sering kali diucapkan oleh masyarakat Aceh ketika mereka menyatakan sesuatu kepada seseorang dengan nada marah ataupun benci, ketika
Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
| Rangkang Demokrasi
13
OPINI 14
orang yang dikatai tersebut melakukan suatu hal yang dinilai telah menjual harga diri bangsa Aceh. Tapi kali ini saya bukan mengajak anda untuk menjual harga diri bangsa, tapi lebih ingin menjual potensi bangsa Aceh yang menguntungkan bagi masyarakat Aceh. Lalu potensi apa yang bisa dijual..? Aceh memiliki sumberdaya alam seperti gas, minyak dan tambang. Akan tetapi sumberdaya alam tersebut merupakan sumberdaya energi yang tak terbarui, artinya suatu saat gas dan minyak bumi akan habis jika terus menurus di gali. Industri tambang relatif berdampak kecil pada kesejahteraan rakyat Aceh. Hal ini disebabkan oleh kepemilikan industri tambang tersebut yang dikendalikan oleh pihak asing. Walaupun industri perkebunan sempat juga menjadi primadona di Aceh, tetapi bencana ekologis kerap terjadi karena pembukaan lahan untuk industri perkebunan yang dilakukan tanpa mengindahkan keseimbangan alam. Belum lagi maraknya korupsi di Aceh membuat rakyat hampir tidak pernah merasakan kesejahteraan yang sebenarnya. Namun apa alternatif dari hal tersebut.? jawabannya adalah Industri Kreatif. Banyak sekali literatur yang membahas tentang industri kreatif. Namun di Indonesia, industri kreatif seringkali diartikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan
kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Selain sebutan Industri kreatif juga banyak dikenal dengan industri budaya atau ekonomi kreatif. Penekanan utama dalam industri ini adalah pada penggalian kreatifitas individu agar bisa bertahan hidup. Kreatifitas merupakan sumberdaya ekonomi utama bagi manusia dalam membentuk peradaban suatu bangsa. Dalam The Creative Economy: How People Make Money from Ideas, Howkins menjelaskan bahwa Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), software, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Video Games. Namun ekonomi kreatif tidak hanya terbatas pada pendapat Howkins di atas saja, namun lebih luas lagi, misalnya pada sektor pariwisata dan kuliner. Mari kita telisik negara tentangga, Singapura. Negara Singa ini tidak memiliki tambang satupun, bahkan mereka tidak punya industri perkebunan. Namun sektor pariwisata dan pendidikan dijadikan alat pemicu denyut nadi perokonomian Singapura. Negera ini mempersiapkan
Rangkang Demokrasi | Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
infrastruktur pariwisata yang sangat memadai, seperti transportasi, pusat layanan turis, menjaga kebersihan, dan fasilitas publik lainnya. Efeknya, ketika turis menjadikan Singapura sebagai tujuan visitasi, maka restoran dan hotel akan dapat menampung tenaga kerja. pemilik both di shoping center mendapatkan keuntungan, taxi tidak pernah kosong penumpang, guider selalu saja ada yang memberi tips, pedagang kecil di sangapura juga akan kebagian efek dari industri pariwisata. Sehingga pemerintah Singapura mendapatkan double income. Pertama dari pajak turis, kedua dari pajak perdagangan para pelaku bisnis dalam negerinya. Indonesia sendiri memiliki pusat-pusat ekonomi kreatif yang telah berkembang dengan baik. Salah satunya adalah kota Bandung dan Bali. Selain itu Kota Yogjakarta juga sedang mempersiapkan diri menuju kota industri kreatif. Kelompok industri kreatif yang saat ini sedang berkembang di Indonesia adalah fashion. Industri kreatif ini mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 4 juta orang. Dengan daya serap yang sangat tinggi tersebut, jika pemerintah serius menggarap industri kreatif ini, maka industri pertambangan dan perkebunan tidak diperlukan di Indonesia. Contohnya Inggris memiliki sektor industri kreatif terbesar di Eropa, yang secara langsung dan tidak
langsung mempekerjakan 1,5 juta orang dan menghasilkan nilai ekspor sebesar 8,9 milyar poundsterling dalam setahun. Negara ini sudah membuktikan bahwa industri kreatif dapat memberi peluang megentaskan kemiskinan jika dikelola dengan baik. Potensi Ekonomi Kreatif Aceh Jika mengacu pada pendapat Howkins, banyak sekali ekonomi kreatif yang bisa diciptakan di Aceh. Misalnya dalam hal pariwisata, kuliner, seni pertunjukan, kerajinan, desain, fashion, musik, dan periklanan. Mari kita jual satu persatu. Pariwisata: Banyak turis lokal yang mengatakan bahwa keindahan pantai Aceh melebihi Bali. Namun karena fasilitas dan pengemasan yang kurang menarik, banyak turis yang tidak mengetahuinya. Untuk itu, butuh kerja kreatif dari instansi pariwisata untuk mengemasnya lebih menarik. Kuliner: Kuah pliek, timphan, kue karah, mie Aceh, kopi Gayo, merupakan salah satu keunikan kuliner Aceh. Namun sejauh ini, banyak industri kreatif yang masih menggunakan metode konvensional dalam mengemasnya.
Seni pertunjukan dan Film: Ketika tari saman ditampilkan dinegara-negara Eropa, banyak penonton yang berdecak kagum dengan gerakan-gerakan dalam tarian tersebut, hal ini menjadi bukti bahwa seni pertunjukan Aceh diminati oleh negara laian. Lalu mengapa tidak kita memanfaatkannya sebagai upaya meningkatkan penghasilan daerah dan memperbaiki ekonomi masyarakat. Peran Pemuda Denyut nadi industri kreatif sangat bergantung pada kreatifitas dan inovasi. Dua hal ini merupakan produk intuisi dari para muda yang berwawasan luas dan terbuka. Untuk itu, jika ingin ekonomi kreatif berhasil di Aceh, maka keberanian pemuda dalam menciptakan ide-ide segar harus di beri ruang khusus. Banyak sekali pemuda Aceh yang memiliki ide-ide kreatif namun tidak berani diungkapkan dan dijadikan sebagai sebuah peluang bisnis. Untuk itu, perlu ada usaha dan komitmen pemerintah dalam mengembangkan skill dan stimulasi bisnis bagi para pemuda.
Dukungan Pemerintah Ketika Inggris menyatakan diri ingin mengembangkan ekonomi kreatif dinegaranya. Pemerintah Inggris mengelontorkan dana sebesar 15 juta ponsterling untuk memberikan stimulan kepada pelaku bisnis kreatif. Maka tidak heran jika Inggris menjadi negara dengan perkembangan bisnis kreatif terbesar di Eropa. Sebut saja misalnya pada sektor arsitektur, sektor pariwisata, sektor pertunjukan (terutama pertunjukan sepak bola) sektor pelayanan, sektor penciptaan software komputer, dan lainlain. Begitu pula dukungan pemerintah sangat penting dalam keberhasilan ekonomi kreatif Aceh. Untuk itu, kita berharap kepada doto Zaini agar, industri kreatif menjadi prioritas pembangunan ekonomi Aceh. Bukan hanya dukungan stimulan, namun juga dukungan regulasi serta peningkatan kapasitas bagi pelaku industri kreatif di Aceh. Sehingga kita berharap, jika industri ini berhasil, maka semua tambang tidak dibutuhkan dan hutan Aceh akan tetap terjaga.[]
Sehingga pemerintah Singapura mendapatkan double income. Pertama dari pajak turis, kedua dari pajak perdagangan para pelaku bisnis dalam negerinya. Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
| Rangkang Demokrasi
15
Resensi
Menjadi Marketer Kreatif dengan Otak Kanan
Mawaddah
Guru SMA Negeri 6 Lhokseumawe dan Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara
I
klim persaingan bisnis kini semakin kompetitif. Para pengusaha menempuh segala cara–mengikuti seminar atau pelatihan, membaca buku marketing,bahkan melakukan hal irrasional guna meraih keuntungan. Marketing sebagai instrumen bisnis merupakan organ vital bisnis atau usaha. Adalah hal yang wajar jika pengusaha menobatkan dirinya sebagai yang terbaik dan terdepan dalam strategi pemasaran. Hal ini pula yang mendasari Ippho Santosa, creative marketer nomor satu di Indonesia hadir menyuguhkan 88 trik kreatif senilai Rp 180 juta rupiah untuk mem-booming-kan profit melalui buku ini. Ippho memulai dengan sangat lugas dan tegas bahwa marketing hanyalah omong
16
kosong tanpa kreativitas. Definetely, marketing is bullshit without creativity. Kreativitas hanya dimiliki oleh orangorang yang dominan otak kanannya. Tak mengherankan jika perihal otak kiri hanya disebut-disebut sebagai pembanding kedahsyatan otak kanan. Mengapa harus otak kanan? Ippho berkeyakinan bahwa otak kanan merupakan kebutuhan. Berbanding terbaik dengan otak kiri yang kering, kaku, dan serba lurus, otak kanan itu hidup, supel, dan spontan. Karena sifat itulah, otak kanan dapat mencuatkan kreativitas, imajinasi, intuisi, dan spiritualitas – sesuatu yang mustahil dibersitkan oleh otak kiri. Alur pikiran golongan otak kanan (minoritas) yang sangat kreatif, intuitif, imajinatif,
Rangkang Demokrasi | Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
impulsif (tidak terencana), difus (tidak fokus), dan lateral (tidak runtut) jelas tidak nyambung dengan golongan otak kiri (mayoritas). Gemblengan pendidikan yang selalu dan terlalu banyak mencerdaskan otak kiri menjadikan mayoritas kuat otak kirinya. Ujungujungnya minoritas seringkali dicap “gila atau sinting� oleh golongan mayoritas. Pengusaha dan investor merupakan penghuni kuadran kanan yang gemilang otak kanannya. Sebaliknya, penghuni kuadran kiri seperti karyawan dan profesional cemerlang otak kirinya. Ujung-ujungnya, tentu saja yang kanan yang kaya Secara mendasar, segala aktivitas perusahaan dibedakan dua, yaitu efisiensi dan efektivitas.
Judul Marketing is Bullshit: Meledakkan Profit dengan Kreativitas dan Otak Kanan Penulis Ippho Santosa Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta, Cetakan ke-12, Mai 2011 ISBN 978-979-27-4339-5 vvii + 181 halaman
Admimistrasi, keuangan, produksi, dan purchasing dikategorikan sebagai fungsi yang sangat mengutamakan efisiensi dan berbasis otak kiri, sedangkan inovasi, pemasaran, permerekan, dan bussiness development sangat mengutamakan efektivitas dan otak kanan. sebuah fakta di sebuah International bestseller membuktikan bahwa pekerjaan-pekerjaan yang berbasis otak kanan dibayar lebih mahal, sangat sulit untuk diduplikasi, diotomasi, dan di-outsourching. Kebalikan dengan pekerjaan berbasis otak kiri. Sebagai sebuah buku pemasaran kreatif, buku ini
akan membungkam bullshit marketing. Pertama, hoki itu kebetulan. Ternyata hoki itu dapat diciptakan, bukan kebetulan belaka. Ini terkait dengan komunikasi tiga lapis. Komunikasi kepada diri sendiri, kepada sesama, dan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi, berhati-hatilah dengan ucapan Anda sendiri dan ucapan orang-orang di sekitar Anda karena ucapan itu akan masuk dan merasuk ke alam bawah sadar Anda. Bukankah Tuhan menurut persangkaan hamba-Nya? Thoughts become things sehingga pikiran dan perasaan positif sangat penting dalam dunia bisnis dan kehidupan sehari-hari. Menurut Stephen
Covey, ucapan akan bermuara pad a nasib. Tahukah Anda apa yang senantiasa diucapkan Yamaha dan Queens? “Semakin di depan!” seru Yamaha-lantang! “We are the champions!” seru Queensnyalang! Hasilnya? Apa yang mereka ucapkan, itu pua hasil yang mereka dapatkan. Terbukti Yamaha menjadi pemimpin dan Queens berhasil menjadi pujaan. Kedua, terobosan bukan keharusan. Tanpa terobosan publik akan bosan. Terobosan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya penamaan, penyajian produk, promosi yang greget, eksploitasi internet dan budaya pop.
Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
| Rangkang Demokrasi
17
Resensi Ketiga, “Bukan sekadarsekadar”. Tanpa pengecualian semua marketer ingin mencetak omzet miliaran. Intinya terletak pada “bukan sekadar-sekadar” yang maksudnya keyakinan buka sekadar keinginan, kecerdikan bukan sekadar kegigihan, kenekatan bukan sekadar keberanian, persiapan bukan sekadar pelayanan, penghasilan bukan sekadar penemuan, serta sisi laba bukan sekadar sisi liar. Keempat, Perlu metode untuk hasilkan ide. Faktanya tidak ada metode khusus untuk menghasilkan ide. Semua metode dapat menghasilkan ide bernilai miliaran rupiah. Di antaranya kondisi kepepe, santai, spesialis, generalis, krisis, merantau, atau muda. Kelima, segala sesuatu serba terbatas. Orang kreatis adalah orang tanpa batas (The infinitive). Menentang gagasan “segala sesuatu yang serba terbatas” hingga berhasil mengelola thoughts menjadi things, sakit jadi duit, sosial jadi komersial, konvensional jadi kontroversial. Keenam, laba adalah raja. Apa gunanya kreativitas tanpa profitabilitas? Apa gunanya profitabilitas tanpa integritas? Jelaslah laba bukan raja di raja. Sembari memutar roda bisnis, semestinya marketer juga mengumpulkan nilai tambah: build the integrity, self esteem, network, relationship, and benefits. Ippho mendeskripsikan secara detail keterkaitan dominansi antara
18
otak kanan dan kreativitas yang tentunya bermuara pada marketing yang meledakkan profit. Tak berlebihan jika seorang Ippho yang juga motivator, marketer, entrepreneur, adviser, penulis buku fiksi dan nonfiksi dapat menggarap bacaan multigenre ini. Pembaca akan mendapatkan nuansa yang berbeda ketika membaca buku ini. Bahkan tercipta kesan bahwa pembaca sedang berada dalam ruang seminarnya Ippho. Bahasa yang digunakan sangat komunikatif, mengalir tanpa istilah-istilah bisnis yang membuat dahi berkerut. Berbagi cerita, begitulah style penulis menggungkapkan gagasan dan pengalamannya secara apik. Buku ini sangat layak menjadi santapan wajib calon entrepreneur muda yang hendak sukses dan berani “gila” dengan otak kanan. Jika hanya melihat cover buku ini, kemungkinan pembaca tidak akan tertarik untuk menjamah isinya. Tampil dengan nuansa klasik dan berbingkai motif amplop potongan jajaran genjang biru dongker dan merah di setiap sisinya memberi kesan tak greget dan membosankan. Namun, ketika membuka halaman pertama, pembaca akan disuguhi endorsement dari orang-orang terkenal, pengusaha, penulis, juga artis tanah air dan hal ini cukup membuktikan bahwa buku ini sangat layak dijadikan sumber inspirasi dan koleksi bacaan Anda. []
Rangkang Demokrasi | Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
ETIKA BISNIS & Good Corperate Governance yang ditulis oleh Dr. John Pieris, SH, MS dan Dr. Nizam Jim, SH, MM adalah salah satu buku yang membahas masalah ekonomi bisnis. Buku ini patut di baca karena memberikan suatu gambaran tentang kejahatan di dunia bisnis pada era globalisasi sekarang beserta tata kelola yang harus di terapkan sehingga menjadi perusahaan yang baik (Good Corperate Governance). Persaingan usaha yang tidak sehat, monopoli dan konspirasi dalam kegiatan ekonomi acap justru disokong para penguasa Negara. Mekanisme pengawasan dan penegakan hukum terhadap kegiatan bisnis berskala internasional (MNCs) acap diabaikan, bahkan terlihat banyak oknum aparat pemerintah ikut melakukan konspirasi dan kolusi. Fenomena ini dapat dirasakan pada kasuskasus perbankan dan banyak kasus mega proyek. Sedikit NGO/LSM yang menaruh perhatian penuh dalam mengawasi tindak kejahatan bisnis. Akibat perkembangan ekonomi dan pengaruh globalisasi, dunia usaha (bisnis) akan semakin konflek dan bervariasi. Dewasa ini ada beberapa kejahatan bisnis yang sering kita jumpai, diantanya; 1. Kejahatan bisnis di bidang ekonomi, kejahatan yang sangat mengganngu kegiatan di bidang ini bisa di lihat dalam praktik pemberian
ETIKA BISNIS & GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Salbiah Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara
keterangan tidak benar yang dapat menimbulkan kerugian bagi satu pihak dan keuntungan bagi pihak lainnya (pelaku bisnis/ pengusaha). Dalam hal ini, seperti: pricing, under invoicing, over invoicing, window dressing. Modus operandi dari kejahatan ini akan berkembang terus mengikuti sistem ekonomi suata negara transfer,2. Kejahatan di bidang social budaya, yang meliputi: tidakan-tindakan yang merugikan pemegang hak cipta dan kurang memperhatikan keamanan serta kesehatan para pekerja, 2. Kejahatan bisnis yang menyangkut masyarakat luas, di antaranya dapat terjadi dalam lingkungan hidup, kejahatan terhadap konsumen dan juga terhadap investor. Selain itu, kejahatan
masyarakat luas juga ada dalam kejahatan maya (cyber crime) yang saat ini telah mengancam banyak negara, termasuk Indonesia. Pada masa mendatang,kejahatan jenis ini berpotensi merugikan banyak orang bahkan sangat meningkat jika tidak ditangani sesegera mungkin. Dari data Unit Teknologi Informasi dan Kejahatan Maya (Information Technology and cyber Crime) Badan Reserse Kriminal Mabes Polri mencatat, sepanjang tahun 2006 tercatat 278 laporan kejahatan maya dari berbagai belahan dunia masuk ke Polri. Namun, lebih dari 95 persen kasus itu tidak dapat diproses hukum. Inilah tindak kejahatan yang dilakukan oleh para pebisnis handal. Rupanya para pelaku bisnis kita harus belajar etika berbisnis, tak terkecuali
oknum pemerintah yang tidak malu-malu merampok uang rakyat dalam kegiatan ekonomi, perdagangan dan birokrasi karena kontrol lembaga legilatif (parlemen) yang sangat lemah. (jorgannya: kalau bisa diperlambat,kenapa harus dipercepat?). Untuk menanggulangi atau setidaknya mengurangi tingkat kejahatan binis, maka pengembangan etika binis harus menjadi sebuah program dan komitmen moral secara nasional untuk menegakkan serta menumbuh kembangkannya sebagai sebuah paradigm cultural (ada budaya malu, tidak mau berbuat jahat, curang, korupsi dsb). Karena itu, sudahnya prinsip-prinsip good corporate governance ditegakkan pada semua korporasi, baik milik asing,
Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
| Rangkang Demokrasi
19
pemerintah, maupun swasta lokal. Pada sisi lain, dalam era globalisasi dan persaingan dunia bisnis yang semakin terbuka dan kompetitif, perusahaan-perusahaan dituntut memiliki good corperate governance (GCG) yang memuat ketentuan bagaimana perusahaan dimaksud berperilaku dan bertindak dalam menghadapi persaingan. Adapun prinsip dasarnya meliputi: 1. Accountability (akuntabilitas) manjemen kepada perusahaan dan para pemegang saham, 2. Fairness (kewajaran) yaitu perlakuan yang sam terhadap pemegang saham, 3. Transparancy mengenai semua hal tapat pada waktunya, 4. Responsibility, yaitu tanggung jawab korporasi sebagai anggota masyarakat yang tunduk kepada hukum dan bertindak dengan memperhatikan kebutuhankebutuhan masyarakat sekitarnya. GCG bukanlah sematamata persoalan membentuk organ-organ perusahaan seperti komisaris independen dan komite audit, tapi GCG adalah bagaimana menciptakan pengelolaan perusahaan yang profesional melalui penerapan system akunting dan keuangan yang memenuhi standar serta bagaimana manajemen dilengkapi dengan system teknologi informasi yang mendukung operasional perusahaan. Komite Nasional Indonesia tentang Corperate Governance Policies pada bulan april 2001 telah
20
menerbitkan Indonesian Code for Good Corperate Governance bagi masyarakat bisnis di Indonesia. Ketentuan tersebut memuat beberapa petunjuk mengenai: pemegang hak saham dan hak mereka, fungsi Direksi, system audit, pemangku kepentingan (stakeholders), pengungkapan informasi secara transparan, kerahasiaan, etika bisnis dan korupsi serta perlindungan lingkungan hidup. Program pencegahan pencemaran lingkungan seyogyanya menuntun korporasi untuk mengambil langkah-langkah panjang, berupa: menghemat penggunaan bahan baku atau sumber-sumber alami yang terbatas (definite) atau tidak terbarukan (non-renewable ), mengurangi limbah yang menimbulkan pencemaran dan menggunakan system produksi dengan teknologi yang tidak merusak sumber daya serta lingkungan operional. Dengan demikian, negari ini akan terhidar dari keterpurukan berlarut-larut. Para pelaku bisnis/ ekonomi, para oknum birokrat serta para penegak hukum hendaknya menyadari, bahwa ditangan mereka martabat dan kemajuan bangsa dipertaruhkan. Buku bagus ini bisa didapatkan di Pustaka Sekolah Demokrasi Aceh Utara.[]
Rangkang Demokrasi | Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
Saifuddin Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe, Prodi Teknik Multimedia dan Jaringan Komputer.
Mencetak Sarjana Wirausaha
N
egara berkembang seperti Indonesia s e r i n g k a l i dihadapkan dengan tingginya angka pengangguran. Salah satu penyebabnya yaitu sempitnya lapangan pekerjaan dan tingginya jumlah penduduk. Problematika pengangguran tentu bukan hal baru lagi bagi masyarakat Indonesia. Bahkan menurut Badan Pusat Statistik, hingga Maret 2011 terdapat lebih dari 8,13 juta jiwa atau setara dengan 6,8 persen pengangguran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut menjadi salah satu bukti nyata
bahwa tingkat pengangguran di negara kaya sumber daya alam ini masih cukup tinggi. Tingginya angka pengangguran berpotensi menimbulkan berbagai tindak kriminal, gejolak sosial, politik dan kemiskinan. Tidak adanya pekerjaan menyebabkan orang tidak memiliki penghasilan sekaligus tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup. Disisi lain, setiap orang membutuhkan alat pemenuhan kebutuhan untuk mempertahankan dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Kenyataan kontradiktif tersebut tidak
jarang membuat orang gelap mata dan cenderung melakukan tindakan yang melampaui batas. Salah satu faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Negara Indonesia adalah banyaknya tenaga kerja yang mengarah menjadi orang upahan terutama di sektor formal. Tatkala kehilangan pekerjaan di sektor formal, mereka kesulitan untuk menciptakan pekerjaan sendiri di sektor informal. Minimnya daya serap tenaga kerja di Indonesia membuat kondisi penganguran belum dapat
Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
| Rangkang Demokrasi
21
diselesaikan secara tuntas oleh pemerintah maupun instansi terkait lainnya. Karena itu, dibutuhkan solusi tepat untuk mengurangi jumlah pengangguran yang setiap hari menunjukkan peningkatan. Salah satu solusi tersebut adalah mendorong laju pertumbuhan usaha kecil menengah di seluruh penjuru Indonesia. Dari data yang disajikan BPS pada 2009, terlihat sejumlah rincian keadaan penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia saat itu mencapai 231,83 juta orang dengan angkatan kerja sebanyak 113,83 juta orang. Jumlah mereka yang bekerja sebanyak 104,74 juta orang sedangkan yang masih belum bekerja atau menganggur sebanyak 8,96 juta orang atau sekitar 7,87% dari total angkatan kerja. Diantara pengangguran tersebut terdapat mereka yang berlatar belakang pendidikan formal di bangku perguruan tinggi dengan jumlah 626.621 orang. Seorang ahli ekonomi A. Mcclelland berpendapat bahwa suatu Negara yang maju dan sejahtera dapat diamati dari besaran jumlah entreprenuernya yaitu minimal 2% dari total penduduk secara keseluruhan.Bila penduduk Indonesia berjumlah 231,83 juta orang, maka idealnya Negara ini
memiliki 4,6 juta wirausaha. Kenyataannya, menurut Kementerian Perdagangan, Indonesia saat ini hanya memiliki 1.56% wirausaha dari total penduduk. Sebagai upaya menumbuhkembangkan dunia usaha, pemerintah telah membentuk aturan tentang pentingnya ilmu kewirausahaan. Hal tersebut direalisasikan melalui Inpres No.4 Tahun 1995 tangal 30 Juni 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan. Selain itu, sejak 2010 pemerinatah melalui Kementrian Koperasi dan UKM RI juga telah membentuk Program Penumbuhan dan Pengembangan Sarjana Wirausaha. Program sarjana wirausaha didasarkan pada pertimbangan bahwa para sarjana telah memiliki ilmu pengetahuan, pengalaman belajar selama kuliah serta kemampuan adaptasi terhadap kemajuan teknologi. Sarjana juga memiliki jaringan pertemanan yang cukup luas sehingga dapat memperluas jaringan usaha. Potensi tersebut merupakan modal dasar untuk menumbuhkembangkan u s a h a . Pemerintah berharap bahwa program tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Hal tersebut beralasan karena para pengusaha sukses adakalanya memulai usaha dengan gebrakan kecil yakni UKM. Munculnya UKM akan memberikan dampak positif bagi pendapatan masyarakat, membantu penyerapan tenaga kerja sekaligus mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Sejak tahun 2008 hingga 2011, tercatat sekitar 52,77 juta unit UKM di Indonesia telah memberikan lapangan pekerjaan cukup besar bagi masyarakat lokal yang ada di sekitar lokasi usaha. Kondisi tersebut tentu saja menjadi berita gembira bagi perekonomian Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari UKM yang berperan penting sebagai guru dan penyelamat perekonomian nasional sejak krisis ekonomi melanda Negara ini pada periode 1998-1999. Tumbuhnya UKM di Indonesia merupakan langkah awal bagi perbaikan ekonomi nasional. Melalui UKM, diharapakan target pemerintah menurunkan angka kemiskinan menjadi 8% di tahun 2014 bisa terwujud. Hal yang harus dilakukan sekarang adalah mencetak sarjana wirausaha sekaligus menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya, Maju terus sarjana wirausaha Indonesia. []
Redaksi Majalah Rangkang Demokrasi menerima naskah tulisan dari mahasiswa berupa Opini dan Feature dengan tema seputar masalah Politik dan Demokrasi. Dengan panjang tulisan antara 500 - 600 kata. Naskah dapat dikirimkan ke alamat email redaksi: rangkangdemokrasi@ sepakat.or.id dengan melampirkan foto diri dan KTM yang masih berlaku.
22
Rangkang Demokrasi | Edisi 10 | Tahun 2 | Oktober-November 2012
Foto Galery In Clas s (Ketua bersama Bpk Forum D Penelit r. Saleh Sjef e'i i Aceh)
galeri foto In Class bersama Bpk Roys Vahlevi (Sekjend Forum LSM Aceh)
Talksho
w Radio
Kegiatan Inisiasi Kelompok (Pelatihan Pemuda Gampong Transparan)
Talkshow TV
In Clas s dari Un bersama Bpk iversity D of Hels e Ronnie (P.h inky) D Ca
ndidat
e
AWASSS!!!
Kemiskinan Bertambah kriminal merambah
Aceh Sejahtera bukan dengan janji tapi lapangan kerja yang luas Disampaikan oleh: