Majalah Santuni Edisi 3 / 2014

Page 1

Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 Juli - Desember 2014

santuni www.baitulmal-acehbesar.org

Wadah Pelayanan Mustahiq

6.000 Warga Miskin Aceh Besar Terima Zakat


daftar isi Teks: Kepala Baitulmal Aceh besar, Menyerahkan bantuan BLT. Foto: Heri Suprianto

opini utama

4

Zakat, Dalam Tinjauan Syariat

PENGURUS: Pembina: Bupati Aceh Besar, Wakil Bupati Aceh Besar, Setda Aceh Besar Penanggung Jawab: Ketua Baitul Mal Aceh Besar

santuni

8-9

10-11

»»Baitul Mal Aceh Besar Santuni Korban Rumah Kebakaran. »»Wakil Bupati Aceh Besar Santuni Fakir Uzur. berita »» 20 Calon Hafiz Dikirim ke Thailand »» 6.000 Warga Miskin Aceh Besar Terima Zakat

opini

12 15

2

Faedah Zakat; Terhadap Muzakki dan Mustahiq Laporan

Laporan Penyaluran ZIS Baitul Mal Aceh Besar

santuni | Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014

REDAKSI: Dewan Redaksi: Dr. Jasafat, MA. , Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Besar Pimpinan Redaksi: Ekasaputra, S.Sos.I Sekretaris Redakasi: H. Zulkarnaini, SE,M.Kes Redaktur Pelaksana: Heri Suprianto Reporter: Emil Salim, SE Editor: Malik Ridwan, S.Sos.I Layouter: Zulfahmi Ismail Keuangan: Atia Era Kirana Distribusi: Hasnuri Sartika Dicetak oleh: aSOKA communications Alamat Redaksi: Jl. T. Bachtiar Panglima Polem No.1 Kota Jantho Telp. (0651) 92402 Hp: 08126992556, 08126912679 Email: baitulmalacehbesar@ymail.com Website: www.baitulmal-acehbesar.org Rekening Zakat : PT. Bank Aceh Cabang Kota Jantho 011 010 757 00020 Bank Syariah Mandiri KCP Kota Jantho 70200 88871 Bank Perkreditan Rakyat Syariah 1000 21000 40340


salam redaksi “Wahai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah dijalan Allah sebahagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan dari apa yang kami keluarkan dari bumi.” Sepenggal firman Allah SWT, yang tersebut di atas cukup kiranya menjadi motivasi kita dalam menunaikan kewajiban membayar Zakat. Mempermainkan zakat, sama halnya dengan mempermainkan kehidupan anda di dunia. Di edisi kedua ini, kami sengaja mengangkat sebuah tulisan yang menjelaskan secara gamblang, apa dan bagaimana zakat ditinjau dari sisi Syariah. Berbagai argumentasi tentu saja memiliki rujukan dan referensi yang tepat, sehingga seharusnya tidak menjadi alasan bagi siapa saja dalam melalaikan zakat. Selain itu, redaksi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh muzaqqi yang yang telah

membayarkan zakatnya ke Baitul Mal Aceh Besar, karena atas kesadarannyalah dalam membayar zakat, ada 6000 warga miskin di Aceh Besar yang menerima zakat, sedikitnya ada ratusan fakir uzur yang tak berdaya merasakan manisnya zakat, dan banyak lagi saudara seiman yang terbantukan dengan zakat anda. Edisi ini juga kami mengangkat sebuah tulisan bernas yang di tulis oleh Kepada Baitul Mal Aceh Besar, tentang Faedah Zakat. Tulisan ini menarik untuk dicermati, karena di ulas dengan sangat apik dari sisi muzakki dan mustahiq. Harapan kami tulisan tersebut bisa menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan manfaat zakat bagi Muzakki, juga Mustahiq. Akhirul kalam, kami selaku mengucapkan selamat membaca. []

redaksi

fakta zakat Mengapa Allah Memakai Emas dan Perak Sebagai Nishab Zakat “ALI bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata, “Saya mendengar penduduk bercerita tentang ’Urwah, bahwa Nabi saw. memberikan uang satu Dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau, lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu Dinar. Ia pulang membawa satu Dinar dan satu ekor kambing. Nabi saw. mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya ‘Urwah membeli tanahpun, ia pasti beruntung.” (H.R.Bukhari)

Inilah mengapa Allah memakai Emas dan Perak sebagai patokan Nishab Zakat. Bukan uang kertas. Allah dan RasulNya sudah memberi contoh pemakaian emas dan perak sebagai uang. Bukan uang kertas yang tiap tahun nilainya selalu turun dan sering terkena Krisis Keuangan. Emas dan Perak karena punya nilai riel dibanding kertas, lebih stabil dan lebih tahan terhadap inflasi. Contohnya, 1 dinar (4,25 gram emas 22 karat) pada zaman Nabi bisa dipakai untuk membeli 1-2 ekor kambing. Ada satu hadits yang merupakan bukti sejarah stabilitas uang dinar di Hadits Riwayat

Bukhari sebagai berikut: Saat ini pun dengan kurs 1 dinar=Rp 2,2 juta, kita bisa mendapat 1 kambing besar atau 2 ekor kambing kecil. Stabil bukan? Itu artinya nilai emas sejak zaman Rasulullah hingga sekarang cenderung stabil. Bandingkan dengan alat tukar uang kertas, harga kambing pada tahun 1990-an akan jauh sekali naik harganya pada tahuan 2000-an. “…Allah Tahu, sedang kamu tidak tahu!” [Al Baqarah:216].

Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014 |

santuni

3


opini utama

Zakat

dalam Tinjauan Syari’ah Oleh: Nurkhalis Mukhtar, Lc. MA.

D Zakat secara bahasa bermakna penyucian, pertumbuhan, dan pembersihan. Sedangkan menurut Istilah adalah “kepemilikan harta yang khusus bagi orang-orang yang berhak menerimanya dengan syarat yang khusus. “

4

ari defenisi tersebut, dapat kita pahami bahwasanya dalam pemberdayaan zakat membutuhkan menajemen atau aturan yang mengikat. Karena zakat merupakan kewajiban yang Allah tetapkan, dengan syarat dan ketentuan, yang didalamnya mengandung nilainilai ibadah. Allah mensyariatkan zakat, tentunya dengan berbagai alasan dari realita kehidupan manusia yang merupakan sunnatul hayah. Karena “Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam rezeki,” Sehingga manusia dituntut untuk saling membantu, dan berbagi. Zakat mengajarkan kita untuk saling empati antar sesama. Diantara

santuni | Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014

hikmah zakat yang paling utama ialah : 1) Zakat akan menjaga harta kita dari pencurian, perampokan, dan hal yang menimbulkan kecemburuan sosial. Sabda rasul “Bentengilah harta kalian dengan zakat dan obatilah orang yang sakit dengan sedekah, serta persiapkanlah untuk setiap musibah itu doa” (HR. Tabrani) 2) Zakat akan mencegah kelaparan, sebagaimana rasul bersabda “Sesungguhnya Allah mewajibkan (zakat) dalam harta mereka, demi membantu para fakir, dan tidak akan timbul kemelaratan dan kelaparan dikalangan para fakir melainkan sebab orang-orang kaya. Ingatlah! Allah akan menghisab


opini utama mereka dengan sedetilnya dan mengazab mereka dengan kepedihan.” (HR. Tabrani) 3) Zakat juga akan menghilangkan rasa pelit dan loba dalam diri manusia dan mengajarkannya untuk dermawan dengan menumbuhkan rasa berbagi. 4) Zakat juga merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan, maka sepatutnya hal itu ada dalam diri tiap hamba Allah.

Hukum Zakat dan Ancaman Bagi yang Tidak Berzakat Pelaksanaan Zakat, telah Allah wajibkan sebelum Rasulullah di utus kemuka bumi ini, misalnya; Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. “Dan dia (Nabi Ismail) memerintahkan keluarganya mengerjakan shalat dan menunaikan zakat, ia disukai disisi Tuhannya.” (Qs. Maryam: 5). Pada masa Nabi Isa (Qs. Maryam: 31), Bani Israil (Qs: Al-Maidah: 12). Sedangkan ketentuannya tidak ada penjelasannya. Sejak awal perjuangan dakwah rasul telah diwajibkan untuk berzakat, (QS. AlMukminun: 1-4, Hamim: 7, dan beberapa ayat lainnya). Hanya saja pada waktu itu belum ada jenis-jenis zakat, dan penerimanya hanya kaum fakir dan miskin saja. Setelah nabi Hijrah ke Madinah, barulah ditetapkan harta apa saja yang wajib dizakatkan. Siapa yang berhak menerima zakat masih tetap sama hingga tahun 9

hijriyah. Sehingga turun QS. At-Taubah: 60. Sedangkan bagi yang tidak membayar zakat, maka Allah akan mengazabnya di dunia dan akhirat dengan azab yang pedih. Sebagaimana friman Allah, “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, tidak menafkahkannya di jalan Allah maka gembirakan mereka dengan azab yang pedih.” (Qs. at-Taubah: 34). “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan bumi. Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Ali Imran: 180) Adapun hukuman di dunia bagi mereka yang enggan membayar zakat ialah ta’zir dan denda yaitu Imam (lembaga yang ditunjuk pemerintah) berhak mengambil secara paksa bagian zakat pada harta seseorang. Hal ini sebagaimana Matan yang terdapat dalam kitab Fathul Mu’in. Namun jika seseorang tidak membayar zakat karena ingkar (tidak mengakui kewajiban zakat),maka ia kafir dan diperlakukan sebagai murtad. Hal ini pernah tercatat dalam sejarah ketika rasul wafat, ada kelompok Bani Yarbu’ yang tidak membayar zakat. Pada waktu itu Khalifah Abu Bakar Shiddiq memerangi mereka, dalam hadits beliau mengungkapkan “Demi Allah! sesungguhnya saya akan

memerangi siapa saja yang memisahkan kewajiban shalat dan zakat, sebab di dalam zakat itu ada harta orang lain. Seandainya mereka membangkang dan tidak memberi anak kambing yang mereka tunaikan pada masa Rasulullah, niscaya aku perangi mereka dengan keengganannya itu” (Riwayat Bukhari). Para ulama di era modernkontemporer, seperti: Prof. Dr. Yusuf al Qardhawi (ulama Mesir), Prof. Dr. Wahbah Zuhaili (ulama Suriah), Syaikh Muhammad Ghazali (ulama Mesir), Syaikh Abu Zahrah (ulama Mesir) memandang bahwa banyak sektor baru yang seharusnya dikenakan wajib zakat. Sebagaimana firman Allah: “Wahai orangorang yang beriman, nafkahkanlah dijalan Allah sebahagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan dari apa yang kami keluarkan dari bumi.” Adapun Harta yang wajib dizakatkan beserta syaratnya, sebagai berikut:

A) Zakat Fitrah Zakat fitrah merupakan zakat yang diwajibkan bagi setiap muslim, tidak terkecuali kaya, miskin, besar, kecil,merdeka, maupun budak. Kewajiban ini wajib ditunaikan sekali dalam setahun menjelang Hari Raya Idul Fitri.Adapun kadar zakat yag harus dikeluaran setiap orang sebanyak satu sha’ (4 Mud = 2,5 Kg), sebagaimana sabda rasul: Dari Ibn Umar: “Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah 1 (satu) sha’ dari kurma atau gandum atas hamba (budak), orang

Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014 |

santuni

5


opini utama merdeka, laki-laki, perempuan, anak kecil, orang tua dari kaum muslimin. Dan beliau perintahkan supaya dikeluarkan zakat fitrah sebelum manusia melaksanakan shalat (Ied).” (HR. Bukhari). Dalam pandangan ulama Syafi’iyah, tidak diperkenankan menunaikan zakat fitrah dengan menggunakan Uang. Sedangkan ulama Hanafiyah diperbolehkan menggunakan uang dalam menunaikan zakat fitrah, mengingat pada kemaslahatan para fakir dan miskin pada hari raya, tentunya dengan kadar dan ukuran yang berbeda dengan ulama syafi’iyah.

B) Zakat Maal (Harta) Maal adalah segala sesuatu yang diinginkan untuk dimiliki atau dikuasai dan dapat dimanfaatkan. Zakat maal adalah zakat yang diwajibkan atas harta yang dimiliki seseorang atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan tertentu yang telah ditetapkan. Diantara harta yang dikenakan zakat menurut ketentuan syara’ adalah: 1. Zakat Pertanian buah-buahan

dan

Hasil pertanian dan buahbuahan yang bernilai ekonomis adalah; gandum, kurma, anggur, padi, dan sejenisnya. Sebagaimana firman Allah: : “Hai orang-orang yang beriman nafkahkanlah dari sebagian hasil usahamu yang baikbaik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi. ”

menjadi ketentuan dalam mengeluarannya, diantaranya:

2. Zakat Emas dan Perak (atsman, naqdan)

a. Merupakan bahan makanan, dapat disimpan dan ditanam. Biji-bijian, seperti; gandum, jagung, padi dan lain sebagainya. Buah-buahan: kurma, anggur, zabib. Tidak wajib zakat pada sayur-sayuran, buah apel, semangka, delima, tebu.

Emas dan perak baik yang berupa perhiasan maupun mata uang. Keduanya menjadi objek zakat, baik yang sudah menjadi uang, leburan logam, souvenir, ukiran dan lain sebagainya.

b. Sampai nishab yaitu 5 (lima wasaq) setara 653 kg, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Jabir dari Rasulullah saw, “tidak wajib membayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 wasaq.” (HR. Muslim). Jika hasil pertanian dialiri dengan air hujan, sungai atau pengairan alami adalah 10%, sedangkan jika menggunakan pengairan modern dikeluarkan zakat hanya 5%, sesuai dengan hadist Nabi saw; “yang diairi dengan air hujan dan mata air zakatnya adalah sepersepuluh (10%) sedangkan yang disirami dengan alat adalah seperduapuluh (5%)”. (HR. Muslim). c. Milik seseorang (individu). Tidak dikenakan zakat pada harta yang diwakafkan menurut pendapat yang shahih. Sesuai matan dalam Fath al-Mu’in yang berbunyi; Sedangkan bila pemiliknya jelas, maka wajib zakatnya.

Ada beberapa syarat yang

6

santuni | Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014

Segala bentuk simpanan uang, seperti tabungan, rekening koran, deposito, cek, atau surat berharga lainnya. Nisab dan zakatnya seukuran zakat emas yaitu sekitar 20 dinar mekkah (mitsqal), setara dengan 94 gram emas murni, atau setara dengan 200 dirham perak, setara dengan 595 gram perak murni (100%), maka besar zakatnya adalah 2,5% sesuai dengan hadist nabi saw, “apabila kamu sudah setahun memiliki 200 dirham (perak), berilah zakatnya 5 dirham (2,5%) dan kamu belum berkewajiban mengeluarkan zakat emas, sehingga kamu memiliki 20 dinar selama 1 ( satu) tahun. Maka bayarlah zakatnya ½ dinar (2,5%) selanjutnya jika lebih, maka perhitungkanlah seperti itu” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib). 3. Harta Perniagaan (Urudh Tijarah) Harta perniagaan adalah segala sesuatu yang diperdagangkan selain emas dan perak, diantaranya; pakaian, makanan, perhiasan, barang berharga, hewan, tumbuh-tumbuhan, rumah dan lainnya. Sebagaimana Rasulullah dalam hadistnya yang diriwayatkan Samurah bin Jundub, bahwasanya beliau memerintahkan kami untuk mengeluarkan zakat dalam harta yang kami niagakan (HR.


opini utama Abu Dawud). Cara menghitung, dengan menjumlahkan semua modal dan laba pada akhir tahun, setelah membayar semua hutang, barulah sipedagang menunaikan zakat 2,5%, jika perniagaan itu telah sampai nishab yaitu 94 gram emas. Penunaian zakat tersebut tidak dibenarkan dilakukan diluar tempat/wilayah dimana pedagang itu berdagang. 4. Zakat Barang Tambang dan Rikaz Barang tambang (ma’dan) adalah sesuatu yang diciptakan Allah, yang terdapat dalam bumi seperti emas, perak, gas, nikel, besi, dengan adanya usaha manusia dalam mengolahnya. Sedangkan rikaz dapat didefinisikan “simpanan kaum jahiliah yang ditanam” seperti harta karun/harta rikaz ini ditemukan dalam tanpa butuh usaha dan tenaga. Untuk mengetahui bahwa sesuatu itu rikaz, ulama memberi gambaran sebagai berikut: a.

Ditemukan dalam tanah yang tidak diketahui pemiliknya, ataupun pada negeri yang telah hancur, dan jalan yang tidak pernah dilalui manusia.

b. Apabila harta tersebut ditemukan pada tanahnya, maka rikaz tersebut menjadi miliknya. c.

Apabila ditemukan harta ditanah seorang muslim lainnya, maka harta

temuan tersebut menjadi milik pemilik tanah jika ia mengakuinya. Bila tidak, maka temuan itu milik orang yang memiliki tanah itu pada awalnya. 5. Zakat Peternakan Zakat hewan (mawasyi/ an’am), merupakan binatangbinatang bermanfaat bagi kehidupan manusia; unta, lembu, kerbau, kambing, biribiri. Begitu banyaknya manfaat hewan tersebut, hingga Allah mengabadikan beberapa ayat yang mengambarkan keangungan hewan ternak itu. “Apakah mereka tidak melihat bahwa kami menciptakan bagi mereka dari apa yang kami usahakan, yaitu hewan ternak yang mereka milikinya, (71) dan kami tundukan hewan-hewan tersebut bagi mereka, diantaranya ada yang dijadikan kendaraan, dan ada pula yang disembelih untuk dimakan, (72)dan bagi mereka juga didalam hewan tersebut, ada manfaat dan hikmah, apakah mereka enggan bersyukur. (Qs. Yaasin : 71-73) Mengenai kewajiban menzakatkan hewan ternak, Rasulullah pun bersabda dalam beberapa hadits : 1. “Setiap unta yang digembalakan zakatnya dan 40 ekor unta dizakat satu ekor unta betina ”. (HR. Ahmad Nasai, Abu Dawud). 2. Sapi/Kerbau: Nisab sapi disetarakan dengan nisab kerbau, yaitu 30 (tiga puluh) ekor. 3. Kambing/Domba : Nisab kambing/domba adalah 40

(empat puluh) ekor.

Zakat Profesi dan Jasa Zakat profesi dan jasa tidak termasuk dalam pembahasan kitab-kitab figh klasik. Namun termasuk dalam kajian figh era modern-kontemporer sekarang ini. Zakat profesi merupakan zakat yang dikeluarkan berdasarkan pendapatan seseorang. Pendapatan atau Gaji dalam kajian figh dinamakan “maal mustafad”. Dalam kajian mazhab yang empat, Gaji tidak wajib dizakatkan kecuali bila sampai nishab dan haul. Syaikh Yusuf al Qaralhawi gaji wajib di zakatkan bila telah memenuhi nisab tanpa adanya syarat haul dan hanya dizakatkan sekali dalam setahun. Syeikh Wahbah Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa adilatuhu sependapat dengan Syeikh Al-Qardhawi. Menurut para sahabat; Ibnu Abbas, Ibnu Masud, Mua’wiyah, dan sebagian tabiin (Az-Zuhri, Hasan Basri, Makhul) dan pendapat Umar bin Abdul Aziz, Al-Baqir, AlNasir (para imam ahl bait) dan Daud Zahiri. Jumlah yang wajib dizakatkan 2,5% sesuai nishab yang mewajibkan zakat pada mata uang (naqdan). Bila seseorang mengeluarkan zakat tersebut ketika ia mengambil gajinya maka ia tidak mengeluarkan zakat untuk kali kedua dalam tahun yang sama. Oleh karena itu, sama saja antara pegawai yang memiliki gaji dan petani dalam mengeluarkan zakatnya, yaitu ketika panen bagi para petani, dan gajian bagi pegawai. [~]

Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014 |

santuni

7


santuni

Baitul Mal Aceh Besar Santuni Korban Rumah Kebakaran iga unit rumah warga Gampong Ie Alang Mesjid, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Senin (29/9) bakda subuh, musnah terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, tapi kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Ketiga rumah milik warga yang rata dengan tanah itu, masing-masing rumah permanen milik Keuchik Ie Alang Mesjid, Sakdan (50). Lalu rumah panggung berkontruksi kayu, milik Zaimah (35) janda beranak tiga, serta satu rumah lainnya berkontruksi permanen milik mantan Keuchik Ie Alang Masjid, Musafir (43). Mengetahui hal tersebut,

T

8

tim Baitul Mal Aceh Besar langsung menuju ke lokasi kebakaran. Dalam musibah kebakaran yang terjadi di Kecamatan Kuta Cot Glie, sekitar pukul 06.00 WIB tersebut selain menghanguskan rumah, juga dua sepeda motor dan tujug sepeda dibengkel milik Keuchik Sakdan. Sementara Camat Kuta Cot Glie, Tajuddin SSos menyebutkan, para korban kebakaran dari tiga kepala keluarga itu kini ditampung sementara di tenda darurat, di samping ketiga rumah milik korban terbakar. “Para korban sebanyak 17 jiwa terdiri atas tiga kepala keluarga, kini ditampung sementara di tenda darurat, tepatnya

santuni | Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014

di samping rumah mereka yang terbakar. Sejauh ini untuk bantuan tanggap darurat telah mulai disalurkan oleh pemkab melalui Dinas Sosial Aceh Besar,� sebut Tajuddin. Ia menjelaskan Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah sudah meninjau langsung ke lokasi kejadian kebakaran. Begitu juga dengan Muspika Kuta Cot Glie.(mir) Dalam kesempatan ini, Baitul Mal Aceh Besar, yang dikoordinir oleh Dr. Jasafat, MA, juga menyerahkan bantuan sebesar Rp. 5.000.000 per kepala keluarga. Bantuan ini berasal dari dana zakat dan infaq yang selama ini dihimpun oleh Baitul Mal Aceh Besar. []


santuni

Wakil Bupati Aceh Besar Santuni Fakir Uzur Wakil Bupati Aceh Besar, Syamsul Rizal, melakukan safari ramadhan dengan memberikan santunan kepada Fakir Miskin dan Fakir Uzur di Kecamatan Darussalam dan Kecamatan Mesjid Raya.

Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014 |

santuni

9


berita

20 Calon Hafiz Dikirim ke Thailand

B

aitul Mal Aceh Besar melepas keberangkatan secara simbolis 20 santri yang akan dididik menjadi hafiz Alquran di Ma’had Yala, Thailand Selatan, dan 20 santri lainnya di Ma’had Al-Fatah Tombora, Jawa Timur, Sabtu (18/10). Pelepasan santri itu dilakukan Wakil Bupati (Wabup) Aceh Besar, Syamsulrizal di Masjid Lam Teungoh, Kecamatan Ingin Jaya. Pada kesempatan itu, Wabup Syamsulrizal mengatakan, ke 40 santri yang akan belajar menjadi hafiz Alquran di Ma’had Tombora Jawa Timur dan di Ma’had Yala Thailand Selatan selama empat tahun itu, merupakan santri binaan Baitul Mal Aceh Besar. Untuk biaya pendidikan selama empat tahun itu, tambah Syamsulrizal, sepenuhnya ditanggung Baitul Mal Aceh Besar. Biaya tersebut adalah bersumber dari Zakat infak dan Sadaqah (ZIS) yang disalurkan masyarakat Aceh Besar melalui Baitul Mal dari senif fisabilillah. Menurut Wabup Aceh Besar itu, semakin banyak masyarakat yang menyalurkan ZIS melalui Baitul Mal, maka semakin banyak pula kaum dhuafa yang

10

terbantu, baik dalam hal biaya pendidikan anak-anak fakir, dana rutin fakir uzur, serta rumah untuk kaum dhuafa. Kata Syamsulrizal, Baitul Mal Aceh Besar telah berbuat untuk mengumpulkan zakat, dan telah pula menyalurkan kepada yang berhak. “Karena itu saya mengharapkan semua lapisan masyarakat Aceh Besar agar menyalurkan ZIS melalui Baitul Mal, sehingga semakin banyak pula kaum fakir dan miskin yang terbantu,” ujar Syamsulrizal. Sebelumnya Kepala Badan Baitul Mal, Aceh Besar, Dr Jasafat melaporkan, para santri tersebut berasal dari keluarga tak mampu serta anak yatim. Mereka rata-rata sudah

santuni | Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014

mempunyai dasar sebagai hafiz dan fasih dalam membaca Alquran. “Mereka dididik untuk menjadi penghafal Quran, serta untuk menjadi kader ulama di masa depan,” kata Jasafat. Ditambahkan, semua biaya pendidikan mereka ditanggung Baitul Mal Aceh Besar. Khusus untuk santri yang akan mondok di Ma’had Al-Fatah Tombora sebanyak 20 orang, hari ini (kemarin-red) telah dijemput oleh Pimpinan Ma’had AlFatah, Ustaz Fachrurrazi dan akan berangkat ke Jawa Timur, Minggu (19/10) sore, melalui Bandara Blangbintang, Aceh Besar. Sedangkan 20 santri yang juga akan belajar selama 4 tahun di Thailand Selatan, saat ini masih dalam proses pengurusan paspor dan visa. “Kalau semua administrasinya sudah lengkap, mereka segera diberangkatkan,” ujar Jasafat. Kedua ma’had yang dipilih Baitul Mal Aceh Besar itu, kata Jasafat, adalah lembaga pendidikan agama Islam terkemuka di daerahnya masingmasing.(mis) [~]


berita

6.000 Warga Miskin Aceh Besar Terima Zakat * Diserahkan Secara Simbolis oleh Bupati

B

upati Aceh Besar Mukhlis Basyah SSos, Selasa (22/7) hari ini, dijadwalkan menyalurkan zakat tahun 2014 untuk 6.000 warga miskin di kabupaten tersebut. Penyerahan secara simbolis oleh bupati dilaksanakan di Masjid Al-Faizin Lampeuneuruet, Kecamatan Darul Imarah. Total zakat untuk ke 6.000 senif miskin ini berjumlah Rp 1,5 miliar. Kepala Baitul Mal Aceh Besar, Dr Jasafat MA menjelaskan, penyaluran zakat untuk senif miskin ini direncanakan berlangsung selama empat hari, mulai 22-24 Juli 2014. Pada 22 Juli 2014, kegiatan dipusatkan di Masjid Al-Faizin Lampeuneuruet, yang akan diserahkan oleh Bupati

Mukhlis Basyah. Selanjutnya, Sekdakab Aceh Besar Drs H Jailani Ahmad MM dijadwalkan menyalurkan zakat senif miskin di Kecamatan Kuta Malaka pada Rabu (23/7), dan selanjutnya Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syamsulrizal MKes akan menyalurkan zakat senif miskin di Kecamatan Darussalam, Kamis (24/7). Jasafat mengatakan, Pemkab Aceh Besar terus berkomitmen untuk membantu fakir miskin, dhuafa, fakir uzur, orang jompo, dan beberapa program lainnya untuk mendukung terwujudnya masyarakat madani, taat, dan patuh dalam menjalankan amal ibadah. “Kami berharap

penyaluran zakat ini bermanfaat bagi para mustahik/penerima zakat,� harap Jasafat. Ia menambahkan, tahun ini pihaknya juga menyalurkan bantuan lainnya, seperti untuk fakir uzur sebanyak 620 orang dan masing-masing menerima Rp 1,8 juta, untuk fakir sebanyak 100 orang masing-masing Rp 1,2 juta, program perbaikan/rehab/ bangunan untuk fakir miskin sebanyak 48 unit (bantuan untuk yang membangun rumah sebesar Rp 55 juta), bantuan untuk bencana sekitar Rp 4 - Rp 5 juta (tergantung tingkat kerusakan), serta untuk muallaf yang datang dan membutuhkan (insidentil). (Serambi Indonesia)

Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014 |

santuni

11


opini Oleh: DR. Jasafat, MA Kepala Baitul Mal Kab. Aceh Besar

FAEDAH ZAKAT;

Tinjauan Terhadap Muzakki dan Mustahiq

mmat Islam adalah umat yang mulia, umat yang dipilih Allah untuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat.Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tentram dan sejahtera dimanapun mereka berada. Karena itu umat Islam seharusnya menjadi rahmat bagi sekalian alam.

U

Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah penanggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah dalam arti seluasluasnya. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di zaman keemasan Islam. Padahal ummat Islam (Indonesia) sebenarnya memiliki potensi dana yang sangat besar.

12

santuni | Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014

Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga, selain itu zakat sebagai ibadah yang paling penting dan kerap dijelaskan dalam Al-Qur’an bahkan Allah menerangkan zakat beriringan dengan shalat.Terdapat delapan puluh dua kali Allah menyebut zakat beriringan dengan urusan shalat, ini menunjukan bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang erat. Dalam hal keutamaan shalat dipandang sebagai ibadah badaniyah sedangkan zakat dipandang sebagai ibadah maliyah. Mengeluarkan zakat hukumnya wajib bagi tiap-tiap muslim yang mempunyai harta benda menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh hukum Islam. Zakat menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu)


opini atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci berdasarkan AlQur’an dan As-Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia. Hikmah Zakat Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, trasendental dan horizontal. Oleh sebab itu zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan ummat manusia, terutama Islam. Zakat memiliki banyak hikmah, baik yang berkaitan dengan Allah s.w.t maupun hubungan sosial kemasyarakatan di antara manusia, karena pada zakat mengandung unsurunsur sebagai berikut: a. Menolong, membantu, membina dan membangun kaum dhuafa yang lemah papa dengan materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. b. Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang-orang di sekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah. Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa (menumbuhkan akhlaq mulia menjadi murah hati, peka terhadap rasa kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah. Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan

Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip: Ummatan Wahidan (umat yang satu), Musawah (persamaan derajat, dan dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan Takaful Ijti’ma (tanggung jawab bersama) c. Menjadi unsur penting dalam mewujudakan keseimbanagn dalam distribusi harta (social distribution), dan keseimbangan tanggungjawab individu dalam masyarakat d. Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah S.W.T dan juga merupakan perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusian dan keadilan, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persatuan ummat dan bangsa, sebagai pengikat bathin antara golongan kaya dengan yang miskin dan sebagai penimbun jurang yang menjadi pemisah antara golongan yang kuat dengan yang lemah. e. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, damai dan harmonis yang akhirnya dapat menciptakan situasi yang tentram, aman lahir bathin. Dalam masyarakat seperti itu takkan ada lagi kekhawatiran akan hidupnya kembali bahaya komunisme 9atheis) dan paham atau ajaran yang sesat dan

menyesatkan. Sebab dengan dimensi dan fungsi ganda zakat, persoalan yang dihadapi kapitalisme dan sosialisme dengan sendirinya sudah terjawab. Akhirnya sesuai dengan janji Allah S.W.T, akan terciptalah sebuah masyarakat yang makmur dalam kesejahteraan dan sejahtera dalam kemakmuran. Manfaat Zakat Dalam Kehidupan Peribadi dan Masyarakat Zakat bukan sekedar bantuan sewaktu-waktu kepada orang miskin untuk meringankan penderitaannya, tapi bertujuan untuk menaggulangi kemiskinan, agar orang miskin menjadi berkecukupan selama-lamanya, mencari pangkal penyebab kemiskinan itu dan mengusahakan agar orang miskin itu mampu memperbaiki sendiri kehidupan mereka. Berdasarkan sasaran-sasaran pengeluaran yang ditegaskan Quran dan Sunnah, zakat juga mencakup tujuan spiritual, moral, sosial dan politik, dimana zakat dikeluarkan buat orang-orang mualaf, budak-budak, orang yang berhutang, dan buat perjuangan, dan dengan demikian lebih luas dan lebih jauh jangkauannya daripada zakat dalam agama-agama lain. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka zakat jika ditinjau dari aspek sosial maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dapat menutupi kebutuhan orang-orang miskin yang merupakan mayoritas di sebagian besar neg-

Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014 |

santuni

13


opini ara. 2. Merupakan penguat bagi kaum muslimin dan pengangkat prestise mereka. Oleh karena itu salah satu penerima zakat adalah jihad fi sabilillah, 3. Dapat melenyapkan kedengkian dan iri hati yang terdapat di dada orangorang miskin dan orangorang tak punya.

Tujuan dan Dampak Zakat Bagi Muzakki a. Zakat Mensucikan Jiwa Dari Sifat Kikir. Zakat yang dikeluarkan karena ketaatan pada Allah akan mensucikannya jiwa (9:103) dari segala kotoran dan dosa, dan terutama kotornya sifat kikir. Penyakit kikir ini telah menjadi tabiat manusia (17:100; 70:19), yang juga diperingatkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam sebagai penyakit yang dapat merusak manusia (HR Thabrani), dan penyakit yang dapat memutuskan tali persaudaraan (HR Abu Daud dan Nasai). b. Zakat Mendidik Berinfak Dan Memberi. Berinfak dan memberi adalah suatu akhlaq yang sangat dipuji dalam Al Qur’an, yang selalu dikaitkan dengan keimanan dan ketaqwaan. Orang yang terdidik untuk siap menginfakan harta sebagai bukti kasih sayang kepada

14

saudaranya dalam rangka kemaslahatan ummat, tentunya akan sangat jauh sekali dari keinginan mengambil harta orang lain dengan merampas dan mencuri (juga korupsi). c. Berakhlaq Dengan Akhlaq Allah Apabila manusia telah suci dari kikir dan bakhil, dan sudah siap memberi dan berinfak, maka ia telah mendekatkan akhlaqnya dengan Akhlaq Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pemberi. Pengamalan zakat mendorong manusia untuk menghilangkan egoisme, menghilangkan kelemahan jiwanya, sebaliknya menimbulkan jiwa besar dan menyuburkan perasaan optimisme. d. Zakat Menarik Rasa Simpati/ Cinta. Zakat akan menimbulkan rasa cinta kasih orang-orang yang lemah dan miskin kepada orang yang kaya. Zakat melunturkan rasa iri dengki pada si miskin yang dapat mengancam si kaya dengan munculnya rasa simpati dan doa ikhlas si miskin atas si kaya. e. Zakat Mensucikan Harta Dari Bercampurnya Dengan Hak Orang Lain (Tapi zakat tidak bisa mensucikan harta yang diperoleh dengan jalan haram). f. Zakat Mengembangkan Dan Memberkahkan Harta. Allah akan menggantinya dengan berlipat ganda (34:39;

santuni | Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014

2:268; dll). Sehingga tidak ada rasa khawatir bahwa harta akan berkurang dengan zakat.

Tujuan dan dampak zakat bagi Mustahiq a. Zakat akan membebaskan si penerima dari kebutuhan, sehingga dapat merasa hidup tentram dan dapat meningkatkan khusyu ibadat kepada Tuhannya. Sesungguhnya Islam membenci kefakiran dan menghendaki manusia meningkat dari memikirkan kebutuhan materi saja kepada sesuatu yang lebih besar dan lebih pantas akan nilai-nilai kemanusiaan yang mulia sebagai khalifah Allah di muka bumi. b. Zakat menghilangkan sifat dengki dan benci. Sifat hasad dan dengki akan menghancurkan keseimbangan pribadi, jasamani dan ruhaniah seseorang. Sifat ini akan melemahkan bahkan memandulkan produktifitas. Islam tidak memerangi penyakit ini dengan sematamata nasihat dan petunjuk, akan tetapi mencoba mencabut akarnya dari masyarakat melalui mekanisme zakat, dan menggantikannya dengan persaudaraan yang saling memperhatikan satu sama lain. Dengan demikian jelas bahwa tujuan zakat sangat berdampak dalam kehidupan masyarakat. [~]


laporan

Laporan Penyaluran ZIS

Pada DPA.P Sekretariat Baitul Mal Kab. Aceh Besar Tahun Anggaran 2014*

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Uraian Penyaluran Senif Fakir Senif Miskin Senif Fisabilillah Senif Muallaf Senif Ibnu Sabil Senif Gharimin Senif Amil Infaq & Shadaqah JUMLAH

* Sesuai dengan Naskah Perjanjian Hibah Nomor 02/NPH/2014, Tentang Pemberian Hibah Uang Kepada Baitul Mal Aceh Besar Tahun 2014

Realisasi (Rp) (s/d Agustus 2014 ) 868.000.000,00 4.148.742.840,00 563.595.940,00 3.000.000,00 0 0 297.614.313,00 194.555.000,00 6.075.708.093,00

Persentase Penyaluran ZIS 8,39 % 40,11 % 5,45 % 0,03 % 0% 0% 2,88 % 1,88 % 58,74 %

Penyaluran Insentif Ustad/ Ustazah TPA/TPQ di Kawasan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014 Tipe A Sebanyak 50 TPA/TPQ mendapatkan bantuan Tipe B Sebanyak 50 TPA/TPQ mendapatkan bantuan Tipe C Sebanyak 10 TPA/TPQ mendapatkan Insentif

Rp. 4.200.000,- Per TPA/TPQ Rp. 3.000.000,- Per TPA/TPQ Rp. 1.800.000,- Per TPA/TPQ

zakat pembawa selamat Bayarkan zakat anda, melalui Baitul Mal Kab. Aceh Besar. 2,5% harta anda adalah hak dhuafa dan fakir miskin www.baitulmal-acehbesar.org

Edisi 3 | Vol. I | Tahun 2014 | Juli - Desember 2014 |

santuni

15



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.