Edisi Juni 2021
Laporan Utama
Info KBM
Vaksinasi Covid-19: Hoaks Meruak Kecemasan Meluas
Sarasehan Eksternal PMPA Vagus FK UNS
Turn Back Hoax Aku dan Kau, Vaksinasi atau Tidak?
Opini Mahasiswa Vaksinasi Covid-19: Hoaks Meruak Kecemasan Masyarakat Meluas
TURN BACK HOAX
SALAM REDAKSI Assalamu’alaikum wr.wb. Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayah-Nya buletin Erythro Bulan Juni ini dapat diterbitkan di tengah kesibukan sebagai mahasiswa tanpa adanya halangan. Kami mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang
sudah membantu dalam proses pembuatan buletin pada edisi ini. Pada buletin bulan ini, kamu mengangat tema mengenai hoax seputar pandemic covid-19 Dalam edisi kali ini kami mengangkat beberapa hal yang berhubungan dengan hoax seputar pandemic covid-19, dan beberapa konten lainnya yang kami harap dapat membuat para pembaca mendapat informasi yang bermanfaat. Selamat membaca!
SUSUNAN REDAKSI Pembina
:
Dian Nugroho, dr., MMed
Pelindung
:
Dr. Reviono, dr., Sp.P(K)
Pemimpin Redaksi
:
Fatimah Mutia
Penanggung jawab Konten
:
Nabilah Putri Nabinghah
Penanggung Jawab layout
:
Rifdah Hanifah Kushapsari
Kontributor
:
Anggia Maghfirah, Fatiah Zahra Adinda,, Maulina Ratih Kusuma Wardani
Reporter
:
Kenzi Naufaldi Muhammad, Latifah Mutiara Puspitarini, Syahida Asma Amanina, Ghania Bilqistiyani Syakila
Editor
:
Fatimah Mutia, Galuh Nurfairuz Salsabila, Nabilah Putri Nabinghah
Layouter
:
Sarah Raihan Septiana Afifah
2
14
SEKILAS
Halo Pembaca Setia! Buletin Erythro kembali hadir! Kali ini kami akan membawakan tema yang berkaitan dengan isu yang sangat meresahkan apabila dibiarkan, yaitu isu terkait hoaks seputar pandemi Covid-19. Sebenarnya apa sih Hoaks itu? hoaks adalah berita bohong atau berita tidak bersumber. Hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Nah penyebaran hoaks ini sangat meresahkan terutama di era pandemi Covid-19 seperti saat ini, karenanya kita sebagai masyarakat harus lebih cerdas dalam memilah dan memilih berita yang akan kita baca. Tema ini diangkat karena melihat urgensi yang sangat besar yaitu memahamkan masyarakat terkait bahaya hoaks terutama hoaks mengenai pandemi yang jika dibiarkan akan membuat masyarakat semakin resah. Lewat buletin edisi ini kami ingin mengajak teman-teman pembaca untuk bersamasama menangkal bahaya berita bohong terkait pandemi Covid-19.
STOP HOAKS!
14 3
LIPUTAN UTAMA
Vaksinasi Covid-19: Hoaks Meruak Kecemasan Masyarakat Meluas Oleh: Latifah Mutiara - Kenzi Naufal Perkembangan virus corona semakin berdampak pada segala sektor di dunia. Banyak negara bersama seluruh tenaga kesehatannya terus berusaha mencegah perluasan covid-19 dengan mengembangkan vaksin sebagai langkah pencegahan penularan virus corona. Saat ini, Indonesia telah memasuki fase vaksinasi kepada sebagian lapisan masyarakat. Proses vaksin akan terus bergulir dan berangsur-angsur diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Suatu perbuatan dapat menimbulkan dampak apapun, baik positif maupun negatif, besar ataupun kecil. Termasuk adanya vaksinasi covid-19 di Indonesia. Pandemi covid-19 sudah menginjak lebih dari setahun, tetapi hoaks terkait vaksin covid-19 masih merajalela hingga kini. Maraknya media sosial dan sumber-sumber lain di masyarakat membuat segala bentuk berita mudah untuk diakses, meskipun kebenaran berita masih belum terbukti. Beredarnya berita bohong (hoaks) di kalangan masyarakat membuat pesan urgensi vaksinasi covid-19 sebagai upaya pencegahan perluasan virus menjadi tidak dapat dipahami dan terima oleh masyarakat.
4
14
Berbagai berita hoaks dari mulut ke mulut membuat masyarakat gelisah dan merasa cemas terhadap program vaksinasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Sebagian masyarakat masih merasa khawatir mengenai vaksin yang beredar saat ini. Kami telah melakukan wawancara singkat kepada beberapa narasumber, didapatkan N (20, Mahasiswa) mengatakan bahwa dirinya masih 50 : 50 untuk menyikapi hal ini karena efek dari vaksin yang membuat dirinya merasa takut dan khawatir. Adapun R (18, Mahasiswa) mengatakan bahwa kekhawatiran di masyarakat dapat dikarenakan berita tentang kematian seseorang setelah suntik vaksin yang mana belum ditelusuri lebih lanjut penyebabnya, tetapi masyarakat sudah memercayai bahwa itu benar karena efek vaksinasi. R melanjutkan bahwa seharusnya setelah divaksin, tenaga kesehatan tetap memberikan pemantauan perkembangan namun terkadang masyarakat yang cenderung tidak kooperatif. Hoaks terkait vaksin dapat berpengaruh besar terhadap orang yang akan divaksin, terutama orang-orang yang tidak menerima berita selain dari televisi dan pembicaraan orang-orang, seperti orangorang lanjut usia di sekitar rumah (J, 20, Mahasiswa).
LIPUTAN UTAMA dan
Untuk mengatasi kecemasan akibat
intensitas terpapar berita bohong yang
Kurangnya
beredarnya hoaks atau berita bohong kita
tinggi dapat menimbulkan kecemasan
dapat melakukan hal-hal berikut seperti :
yang dapat disertai dengan keluhan fisik
mengenali sebab kecemasan, membatasi
sebagai efek psikosomatis seperti sakit
interaksi dengan berita buruk di sosial
kepala, pusing, mual, lemas, dan lainnya.
media selama beberapa saat (social
Banyaknya berita hoaks dapat menjadi
media
stressor bagi sebagian orang. Untuk
informasi
mengatasi melubernya berita yang tidak
komunikasi antar sesama, melakukan hal
benar kita juga dapat bertindak untuk
yang disenangi, serta melaksanakan pola
lingkungan di sekitar kita. Untuk kebaikan
hidup sehat dan tetap menjaga protokol
diri,
setelah
sebaiknya
informasi
distancing), yang
mencari
valid,
tetap
sumber menjalin
mendapatkan
berita
kesehatan dan juga stay positive, berpikir
langsung
ditelan
yang positif terhadap kebijakan yang
tetapi
harus
dikeluarkan oleh pemerintah, serta selalu
tidak
mentah-mentah,
memastikan kebenaran dengan mencari
mendukung
informasi lain dari sumber yang valid (N,
kebaikan masyarakat Indonesia.
proses
vaksinasi
untuk
20, Mahasiswa). J (20, Mahasiswa) juga mengatakan hal serupa dan sebagai mahasiswa, tugas kita adalah untuk mengedukasi tentang lingkungan kita terkait
penyebaran
berita
mengenai
vaksinasi covid-19, mulai dari keluarga sampai lingkungan luar di sekitarnya. Untuk mengedukasi kepada masyarakat memang membutuhkan usaha yang lebih besar, terkadang ada penolakan dan perdebatan yang terjadi, namun bagi R (18, Mahasiswa) hal ini bukan menjadi suatu
halangan
untuk
kita
sebagai
mahasiswa untuk saling mengingatkan demi kebaikan bersama.
Sumber: https://www.nanggroe.net/opini/kecemasan-berlebihan-akibat-beritahoaks-vaksin-covid-19/ 14 5
TURN BACK HOAX
Aku dan Kau, Vaksinasi atau Tidak? Oleh: Anggia Maghfirah
Tak terasa sudah setahun hingga kini
antibodinya belum terbentuk sempurna dan
pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.
masih memiliki risiko terinfeksi yang sama
Banyak kasus yang terjadi seharusnya
dengan orang yang belum divaksin. Ia juga
sudah menjadi bukti bahwa ganasnya virus
menegaskan,
kecil dan tak terlihat ini bagi kesehatan.
mencegah penularan, tetapi mencegah
Namun, tak jarang ditemui banyak orang
seseorang jatuh sakit atau sakit berat
yang tak mampu mengalahkan rasa jenuh
sehingga penerapan protokol kesehatan
dan
bosannya
tidak
abai.
masih tetap harus dilakukan. Orang yang sudah divaksinasi, bukan berarti 100%
Banyak langkah yang sudah diambil oleh
terhindar dari virus, hanya saja tindakan ini
pemerintah dalam rangka memutus mata
merupakan bentuk preventif agar tercipta
rantai penyebaran virus COVID-19 ini, salah
kekebalan kelompok.
dengan
dilaksanakan
vaksinasi
pada
awal
menjadi
vaksin
Terlihat sedikit redam bukan berarti padam.
satunya
sehingga
bahwa
yang
mulai
tahun
2021.
Namun, banyak informasi simpang siur yang
beredar di masyarakat mengenai vaksinasi Covid-19 ini.
Mudahnya
menaruh
rasa percaya pada berita yang lewat di linimasa media sosialnya tanpa mencari kebenaran mengenai berita tersebut pada sumber
Salah satu hoax yang berkembang
masyarakat
yang
terpercaya
dan
valid,
mungkin disebabkan oleh rasa malas dan
pada awal pelaksanaan vaksinasi adalah
minimnya
beredarnya
sehingga mereka menelan mentah-mentah
jika
unggahan yang mengatakan
seseorang
lebih
mudah
terinfeksi
minat
membagikannya
masyarakat awam menjadi resah dan takut.
media
Hal ini dibantah oleh Juru Bicara Vaksinasi
informasi
COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti
dengan cepat.
bahwa seseorang yang sudah divaksin,
6
14
masyarakat
informasi apapun yang didapat dan malah
setelah vaksinasi yang berhasil membuat
Nadia Tarmizi, M.Epid yang menjelaskan
literasi
kembali
sosialnya tersebut
dan
melalui
akun
menyebabkan
semakin
tersebar
TURN BACK HOAX
LIPUTAN UTAMA Sifat
tersebut
sudah
Di
sepatutnya
sisi
lain,
kita
juga
perlu
dihilangkan agar tidak merugikan diri
memberi dukungan penuh terhadap
sendiri maupun orang lain. Sebelum
tindakan preventif yang dilaksanakan
percaya pada informasi tersebut, kita
Pemerintah berupa vaksinasi ini. Karena
seharusnya
tanpa
membaca,
mempelajari,
dukungan
dari
seluruh
dan mencari fakta-fakta dari sumber
masyarakat Indonesia, program ini pasti
yang bisa dipercaya. Langkah kecil ini
tidak akan berjalan sesuai dengan yang
bisa dimulai dari diri kita sendiri sebagai
diharapkan. Selain itu, kita tidak perlu
pemutus penyebaran hoaks-hoaks di
gelisah dan was-was terkait vaksin ini
era dunia digital.
karena apabila sudah menjadi kebijakan dari Pemerintah tentunya hal tersebut sudah melewati berbagai pertimbangan
dan persiapan yang matang. Jika kita telah memenuhi syarat, jangan ragu untuk
melakukan
kekebalan
kelompok
vaksinasi dapat
agar segera
terwujud. Dengan harapan, pandemi ini segera berakhir dan kita bisa kembali
melakukan aktivitas seperti biasanya.
Sumber: https://covid19.go.id/p/hoax-buster/awas-disinformasi-vaksin-covid-19-sinovac-ilegalkarena-tak-bersertifikasi-who https://covid19.go.id/p/hoax-buster/awas-hoaks-vaksin-sinovac-kadaluwarsa-25-maret2021-dan-dibuat-sebelum-pandemi https://covid19.go.id/p/hoax-buster/awas-hoaks-lebih-mudah-terinfeksi-covid-19setelah-divaksin 14 7
OPINI MAHASISWA
Lawan Informasi Palsu agar Tidak Menjadi Pengabdi Hoaks Oleh: Rangga Pangestu Adji
World
Menurut
Pandemi Covid-19 di Indonesia
Health
telah menyebar ke seluruh pelosok
Organisation
negeri selama kurun waktu 1 tahun
disinfodemi/hoaks
terakhir ini. Tidak hanya virusnya
berbahaya dengan pandemi virusnya.
saja, tetapi juga berbagai informasi
Berdasarkan sumber dari Kementrian
yang
Komunikasi
menyertainya.
Beragam
(WHO), corona
dan
sama
Informatika
dan
(Kemenkominfo) Republik Indonesia
akan
(RI), dalam periode 23 Januari 2020 –
menimbulkan berbagai reaksi dari
24 Mei 2021 terdapat 1.606 temuan isu
masyarakat.
hoaks
informasi
yang
diproduksi
disebarluaskan
tentu
Media
informasi
di
Covid-19
dimana
113
mau
diantaranya
telah
dilakukan
dituntut untuk selalu memberikan
penegakkan
hukum.
Masyarakat
informasi
peristiwa
indonesia tentu tidak asing dengan
seputar Covid-19. Informasi palsu
hoaks-hoaks populer seperti hoaks
ataupun pemberitaan yang keliru
di
thermal gun yang merusak otak; hoaks pemasangan barcode vaksin Covid-19
masyarakat.
yang dipasangkan ke tubuh manusia;
Kegaduhan yang mungkin terjadi
hoaks vaksin covid dapat mengubah
tentu akan berimbas pada tingkat
DNA; hoaks vaksin Pzifer beracun dan
kepecayaan
mematikan; dan masih banyak lagi.
Indonesia
akan
juga
mau
valid
terkait
menciptakan
kegaduhan
tengah-tengah
media
masyarakat
informasi.
kepercayaan
tidak
terhadap
Apabila
publik
tingkat
menurun,
dikhawatirkan masyarakat menjadi terdorong untuk mencari sumber informasi lain yang belum tentu memiliki kredibilitas yang baik dalam memproduksi suatu informasi. Hal seperti ini tentu dapat meningkatkan penyebaran informasi yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan. 8
14
Telah banyak informasi yang
dikonformasi
sebagai
hoaks
oleh
Kemenkominfo. Contohnya saja hoaks
thermal
gun
yang
merusak
otak.
Padahal faktanya, termometer tembak untuk
ukur
suhu
tubuh
manusia
tidaklah berbahaya bagi otak ataupun bagian tubuh lainnya. Penggunaan alat
ini aman untuk mengukur temperatur tubuh manusia, dari berbagai usia.
OPINI MAHASISWA “Thermal gun tidak menggunakan sinar
Peneliti
laser, radioaktif semacam x-ray, hanya
Cornell, Mark Lynas juga menyatakan tidak
infra
ada kandungan dari vaksin yang dapat
(menggunakan)
red.
Informasi
mengenai thermal gun merusak otak ini
and
Pengendalian
unggahan
akun
Penyakit
dalam
resmi
Kemenkominfo pada 22 Juli 2020.
dibiarkan. Terdapat banyak dampak negatif atas tersebarnya hoaks di masyarakat. Menyikapi hal tersebut, terdapat berbagai hoaks. Pemerintah Indonesia memberikan fasilitas
sebuah berita yang menyebutkan bahwa
menyediakan
barcode
virus
dipasangkan
pada
Covid-19 tubuh
Universitas
Fenomena hoaks ini tentu tidak boleh
beredar di media sosial dan terdapat vaksin
Sains
cara mudah untuk mencegah penyebaran
Hoaks lain mengenai narasi yang
pada
Aliansi
mengubah DNA.
adalah statement yang salah” jelas dr. Achmad Yurianto selaku Dirjen Pencegahan
dari
akan
manusia.
bagi
masyarakat
informasi
Covid-19.
mengunjungi
valid
untuk mengenai
Masyarakat
dapat
laman
resmi
Faktanya narasi tersebut salah. Dikutip dari
www.infeksiemerging.kemkes.go.id
unggahan
hotline Emergency Operation Center (EOC)
akun
resmi
Kemenkominfo pada 29 Desember 2020,
melalui (021) 5210411 dan 08121213119.
berdasarkan penelusuran ANTARA, tidak ada barcode maupun microchip yang akan dipasangkan di tubuh. Melainkan barcode pada
botol
keasliannya
vaksin dan
untuk
menjamin
mencegah
peredaran
vaksin palsu.
atau
Dalam unggahan akun instagram resmi Kemenkominfo pada 21 April 2020, juga memberikan 5 jurus lawan hoaks Covid-19. Pertama, cek sumber informasi valid
tentang
Corona
melalui
laman
www.covid19.go.id. Kedua, berpikir jernih,
Beredar juga unggahan di media
tidak langsung percaya forward message.
sosial yang mengklaim bahwa penggunaan
Ketiga, jangan terpancing dengan judul
vaksin
dapat
provokatif, perlu untuk cek dan recek
mengubah DNA. Faktanya, berdasarkan
terlebih dahulu. Keempat, pastikan keaslian
unggahan
dan kredibilitas situs yang kita baca.
Covid-19 akun
dalam
tubuh
resmi
Kemenkominfo pada 31 Januari 2021,
Terakhir,
bersumber dari WHO, vaksin berfungsi
apabila menemukan hoaks atau laporkan ke
untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh
laman www.aduankonten.id.
dapat
langsung
menghapus
sehingga tubuh manusia dapat mengenali virus. Sumber: https://www.instagram.com/p/B8IxYymgUps/?utm_source=ig_web_copy_link https://www.instagram.com/p/B_Ol5RAgIoc/?utm_source=ig_web_copy_link
14 9
INFO KBM
SARASEHAN E K S T E R N A L P MPA VAGUS F K UNS Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam Vagus (PMPA Vagus) Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan sarasehan eskternal pada Jumat, 21 Mei 2021 mulai pukul 19.00 WIB. Sarasehan eksternal diadakan dalam rangka perayaan ulang tahun PMPA VAGUS ke38 dan untuk menjaga silaturahmi antara Organisasi Pecinta Alam (OPA) SeSoloraya dan Tim Bantuan Medis (TBM) Se-Wilayah 3, serta ormawa internal FK UNS. Akibat pandemi COVID 19, PMPA Vagus FK UNS mengadakan acara perayaan ulang tahun berupa Sarasehan Eksternal secara daring dengan media video conference. Sarasehan Eksternal PMPA VAGUS yang mengusung tagline “Hari baru teman baru semangat baru” dihadiri oleh sejumlah anggota PMPA Vagus FK UNS, OPA, TBM, dan perwakilan ormawa di FK UNS.
Di mana setiap ruangan masingmasing diisi oleh organisasi pecinta alam (OPA) Se-Solo raya dan Tim Bantuan Medis (TBM) sewilayah tiga. Sesi breakout room diadakan guna melakukan sharing ilmu secara bersilangan. Pada breakout room OPA diisi dengan sharing ilmu dari TBM dengan materi mengenai enviromental injury yang dibawakan oleh Mbak Diza S.Ked, Vagus angkatan diksar 26. Sedangkan pada breakout room TBM, diisi dengan sharing ilmu dari OPA mengenai materi survival: Rule of Third yang dibawakan oleh Mas Tegar S.Ked PMPA Vagus diksar 26.
Sarasehan Eksternal berjalan dengan lancar dan cukup asik meskipun diadakan pada malam hari. Dalam keberlangsungan acara diselingi dengan ice breaking serta diadakan sesi games tebak emoji di mana pemenang akan pada akhir acara. Rangkaian acara Sarasehan Eksternal diumumkan (AMA/GHANIA) diawali dengan pembukaan dan doa. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua pelaksana dan pembina dari PMPA Vagus FK UNS. Pada inti acara, peserta dibawa menuju breakout room Zoom yang berjumlah dua ruangan.
10
14
KOLOM PRODI
Masuk Sebagai Prioritas dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Tahun 2021, Rancangan Undang-Undang (RUU) Praktik Psikologi siap Disahkan! Oleh: Sherly Rachma Andreina Sebelum menindaklanjuti pembahasan terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Praktik Psikologi, Komisi X DPR RI melakukan upaya serap aspirasi dari berbagai stakeholder, tepatnya pada Senin, 5 April 2021 di Balai Senat UGM, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Rancangan Undang-Undang (RUU) Praktik Psikologi ini dinilai penting, mengingat psikologi menjadi salah satu persoalan dan isu krusial salah satunya di media sosial. Maraknya pengakuan sebagai psikolog tanpa memiliki latar belakang pendidikan psikologi yang sesuai merupakan sorotan utama yang menandai adanya desakan untuk segera disahkannya RUU ini.
Beberapa pihak yang turut serta dalam penyampaian aspirasi terkait RUU Praktik Psikologi diantaranya Dengan hadirnya RUU Praktik adalah Rektor Universitas Gadjah Psikologi ini, akan menciptakan Mada (UGM), Wakil Rektor Bidang perlindungan terhadap konsumen Pendidikan UGM, Pengajaran dan (masyarakat) terkait kebutuhan atas Kemahasiswaan UGM, Dekan Fakultas layanan psikologi. Selain itu, psikolog Psikologi UGM, Dirjen Pendidikan yang berpraktik turut mendapat Tinggi Kemendikbud RI dan Perwakilan perlindungan dan diberikannya Kampus Swasta. Selanjutnya, aspirasi kepastian hukum bagi organisasi yang telah ditampung akan profesi yang berwenang dalam ditindaklanjuti dalam pembahasan penyelenggaraan praktik psikologi. Rancangan Undang-Undang (RUU) Adanya undang-undang yang Praktik Psikologi oleh Tim Panja RUU memiliki kekuatan hukum tentu Praktik Psikologi bersama pemerintah, dapat memberikan jaminan akan yang meliputi Kementerian Pendidikan kualitas layanan, sehingga praktik dan Kebudayaan, Kementerian psikologi lebih kuat dan mantap. Kesehatan, Kementerian Sosial, serta Kementerian Hukum dan HAM. Sumber: https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/32485/t/Panja+RUU+Praktik+Psikologi+Se rap+Aspirasi+di+UGM+Yogyakarta 14 11
HIBURAN
Main
Mendatar 1. Tindakan mengunci akses masuk dan keluar pada suatu wilayah atau negara yang dilakukan untuk mencegah penyebaran dan peningkatan COVID-19. 2. Kekebalan kelompok yang tercapai bila Sebagian besar orang dalam kelompok tahan dan memiliki kekebalan terhadap serangan virus. 3. Jika seseorang memiliki gejala atau tanda penyakit ISPA dan pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di RS atau memiliki Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19, maka dikategorikan sebagai ... 4. Kebijakan pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19 dengan mengurangi aktivitas di tempat umum, keagamaan, sosial, dan budaya, serta berbagai moda transportasi. 5. Mengacu pada penularan atau infeksi penyakit dalam skala yang luas, tidak lagi hanya berada di satu atau beberapa wilayah tertentu. 6. Metode pemeriksaan cepat untuk mendeteksi virus corona.
12
14
,yuk!
Menurun 3. Pemeriksaan medis untuk mengetahui adanya virus corona dengan mengambil sampel lendir di saluran pernapasan, misal hidung dan tenggorokan. 4. Istilah yang berarti penyakit sudah menyebar ke seluruh dunia hingga sulit dikendalikan. 7. Tindakan memisahkan orang yang terkena COVID19 dengan orang lain, biasanya dilakukan dalam ruang khusus di rumah sakit untuk memudahkan pemantauan dan penerapan tindakan medis secepatnya. 8. Jika seseorang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19, maka dikategorikan sebagai...
HARI TEMATIK
Pentingnya Har i Lahir Pancasila Oleh: Vivianora Diva Tentu kita tahu bahwa tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Istilah Pancasila sendiri pertama kali dicetuskan oleh Ir.Soekarno dalam perumusan dasar negara pada sidang pertama BPUPKI bersama dua tokoh lainnya, yaitu Moh.Yamin dan Soepomo. Rumusan Pancasila yang dikemukakan Ir.Soekarno mengandung lima butir, yakni 1) kebangsaan Indonesia atau nasionalisme, 2) internasionalisme atau peri kemanusiaan, 3) mufakat atau demokrasi, 4) kesejahteraan sosial, dan 5) keTuhanan. Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya disahkan pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Selanjutnya, pancasila dicantumkan dalam pembukaan UndangUndang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
Bahkan di era pandemi saat ini, 1 juni hanya sebatas hari libur biasa. Masyarakat seakan lupa bahwa 76 tahun yang lalu, para tokoh bangsa bersama-sama merumuskan dasar negara pancasila untuk pemersatu bangsa. Harapan para tokoh bangsa, khususnya Soekarno, untuk menjadikan pancasila sebagai identitas rakyat Indonesia. Perlu diingat bahwa pancasila bukanlah sekedar lima poin yang dibaca saat upacara bendera saja. Poin-poin pancasila mengandung nilai luhur yang dapat diaplikasikan rakyat Indonesia. Pancasila seharusnya tidak hanya tertanam di otak saja, namun juga tumbuh di dalam hati.
1 Juni 2021 akan diperingati sebagai hari lahirnya pancasila yang ke-76.
N am un, apak ah esensi dar i peringatan ini? Apakah esensinya masih tetap sama hingga kini? Seiring bertambahnya tahun, nampaknya esensi dari tanggal 1 juni ini hanya sebatas upacara bendera saja. Upacara yang dilakukan tanpa adanya hati di dalamnya, hanya sekedar untuk melaksanakan kewajiban saja. EDISI 14
13
INFOGRAFIS
14
14