PROGRAM GENERASI SEHAT DAN CERDAS TAHUNG ANGGARAN 2016
PROFIL DESA ARGOTIRTO KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN
DAMPAK INTERVENSI GSC DALAM PEMENUHAN PSD
15 NOPEMBER 2016
PROFIL DESA ARGOTIRTO 1. Kondisi Desa 1.1. Sejarah Desa
Berdiri sejak tahun 1947 dengan Kepala Desa pertama Bp. D. Soeprayitno adapun wilayah adalah bekas tanah perkebunan ESTETE Tlogorejo Afdeling Gunung Sari. Setelah berdirinya Desa tersebut dinamakan Argotirto yang artinya Argo : Gunung dan Tirto : Banyu / Air. Yang memberi nama saat itu seorang Asisten Wedono atau Camat saat ini, yang kemudian dibagi menjadi 3 pedukuhan yakni : Dukuh Krajan, Dukuh Sumber Bende dan Dukuh Wonorejo. Pada tahun 1950 Kepala Desa mengundurkan diri dan diadakan pilihan Kepala Desa dengan calon 4 orang yang terpilih adalah Bp. CORNOT alias P. Siti dan menjabat hingga tahun 1955 setelah masa jabatan habis diadakan pilihan Kepala Desa kembali dengan calon 3 orang yang terpilih Bp. GUMER. Untuk pembayaran pajak pada masa kepemimpinan Kepala Desa ke I dan ke II berupa setor hasil bumi. Untuk Kepala Desa ke III sampai dengan tahun 1967 pemungutan pajak mulai mengikuti peraturan pemerintah. Setelah P. Gumer meninggal dunia tahun 1976 di PJ oleh Carik saat itu yang bernama Bp. S. Pawiro Redjo, pada tahun 1977 diadakan pilihan Kepala Desa dengan calon 3 orang yang terpilih adalah H. Imam Kocak sampai dengan tahun 1998 setelah itu jabatan di PJ oleh Sekdes Bp. Suparno sampai dengan tahun 2000. Diadakan pilihan Kepala Desa kembali dengan calon 2 orang yang terpilih Bp. Fudloli sampai dengan tahun 2007. pada tanggal 25 November 2007 tepatnya hari Minggu diadakan pemilihan kepala desa dengan 2 orang calon yang terpilih H.M. Ikhwan Sukadi tahun 2007 sampai TAHUN 2013, dan pada bulan Nopember 2013 dilaksanakan pemilihan kepala desa dengan 2 orang calon, dan yang terpilih adalah H. Ali Muchsin sampai saat ini sudah kurang lebih 3 tahun.
1.2 Demografi Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2016, jumlah penduduk Desa Argotirto adalah terdiri dari 2.010 KK, dengan jumlah total 7.726 jiwa, dengan rincian 3.763 laki-laki dan 3.963 perempuan sebagaimana tertera dalam Tabel 4.
Tabel 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia No
Usia
Jumlah
1
0-1
138
2
1-5
842
3
5-14
1345
4
15-39
3792
5
20-24
650
6
40-64
1063
7
>65
546 7726
Jumlah Total
Tingkat kemiskinan di Desa Argotirto tidak terlalu tinggi. Dari jumlah 2.010 KK di atas, sejumlah 473 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 395 KK tercatat Keluarga Sejahtera I; 784 KK tercatat Keluarga Sejahtera II; 156 KK tercatat Keluarga Sejahtera III; 23 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih 42.3 % KK Desa Argotirto adalah keluarga miskin. Secara geografis Desa Argotirto terletak di dataran tinggi. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 531 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Malang tahun 2011, selama tahun 2011 curah hujan di Desa Argotirto rata-rata mencapai 2.400 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 405,04 mm yang merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2004-2011. Secara
administratif,
Desa
Argotirto
terletak
di
wilayah
Kecamatan
Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desadesa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sumbermanjing Kecamatan Sumbermanjing Wetan Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ringinsari Kecamatan Sumbermanjing Wetan Di sisi Selatan Desa Ringinsari Kecamatan Sumbermanjing
Wetan sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Harjokuncaran dan Ringinkembar Kecamatan Sumbermanjing Wetan Jarak tempuh Desa Argotirto ke ibu kota kecamatan adalah 0.5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 45 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam.
1.2.1 Pendidikan Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Pada tahun 2006 atau sebelum ada program Generasi Sehat dan Cerdas, Pelayanan Sosial Dasar terkait pelayanan pendidikan dapat dilihat perbandingannya dengan tahun 2016 atau setelah adanya Intervensi Program Generasi Sehat dan Cerdas dalam tabel berikut:
No
Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Lembaga PAUD Jumlah Guru PAUD Jumlah Murid PAUD Jumlah SD/MI Jumlah Guru SD/MI Jumlah Siswa SD/MI Jumlah SMP/MTs Jumlah Guru SMP/MTs Jumlah Siswa SMP/MTs Jumlah anak usia SD/MI yang putus/tidak sekolah Jumlah anak usia SMP/MTs yang putus/tidak sekolah Jumlah ABK
11 12
Th 2006/ Sebelum Ada GSC
Th 2016 / Setelah Ada GSC
5 9 132 5 43 461 2 16 278
6 16 179 5 49 654 2 19 310
16
0
24
3
4
1
Rendahnya kualitas tingkat pendidikan di Desa Argotirto tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di Desa Argotirto tersedia tingkat pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP). Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Argotirto yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Argotirto Bahkan beberapa lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang pernah ada tidak bisa berkembang. Program Generasi Sehat dan Cerdas pada tahun 2008 desa Argotirto membantu anak yang bernama Mujahid, dia seorang siswa kelas 6 SD yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, anak pertama dari 6 bersaudara orang tuanya adalah
penjaga
kebun
dan
rumahnyapun
menyewa dari tetangga. Dia terancam putus sekolah karena kekurangan biaya untuk sekolah yang akhirnya mendapat bantuan berupa seragam seragam sekolah sehingga bisa melanjutkan sekolah sampai lulus SD. Di tahun 2010 dia juga mendapatkan bantuan berupa transport ke sekolah karena jarak yang jauh dari tempat tingggalnya sampai dia lulus sekolah MTs. Seiring berjalannnya waktu dia melanjutkan sekolah dan mendapat beasiswa. Selama sekolah dia tidak berada ditempat kost atau pondok pesantren tapi tinggal di cungkup (tempat menaruh keranda jenazah di kuburan). Dan dengan kegigihannya sekarang dia berhasil menjadi anggota TNI AU.
2.1.2 Kesehatan Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan. Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Dari data yang ada menunjukkan adanya jumlah masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi. Adapun penyakit yang sering diderita antara lain lambung, flu dan stroke. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat tidak terlalu berat dan memiliki durasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranrya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat Desa Argotirto secara umum. Sedangkan data orang cacat mental dan fisik tidak terlalu tinggi jumlahnya. Tercatat penderita bibir sumbing 3 orang, tuna wicara 4 orang, tuna rungu 7 orang, tuna netra 5 orang dan lumpuh 18 orang. Data ini menunjukkan kualitas hidup sehat di Desa relative baik. Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2010 di Desa Argotirto 1159 berjumlah 2318 pasangan usia subur. Sedangkan jumlah bayi yang diimunisasikan dengan Polio dan DPT-1 berjumlah 683 bayi. Tingkat partisipasi demikian ini relatif tinggi walaupun masih bisa dimaksimalkan mengingat cukup tersedianya fasilitas kesehatan berupa Polindes di Desa Argotirto Maka wajar jika ketersediaan fasilitas kesehatan yang relatif lengkap ini berdampak pada kualitas kelahiran bagi bayi lahir. Dari 94 kasus bayi lahir pada tahun 2010 , hanya 2 bayi yang tidak tertolong. Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita. Dalam hal ini, dari jumlah 490 balita di tahun 2010, masih terdapat 4 balita bergizi kurang dan lainnya sedang dan baik. Hal inilah kiranya yang perlu ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa Argotirto ke depan lebih baik.
Pada tahun 2006 atau sebelum ada program Generasi Sehat dan Cerdas, Pelayanan Sosial Dasar terkait pelayanan Kesehatan dapat dilihat perbandingannya dengan tahun 2016 atau setelah adanya Intervensi Program Generasi Sehat dan Cerdas dalam tabel berikut:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Uraian Jumlah Posyandu Jumlah Kader Posyandu Posyandu Mandiri Jumlah Polindes Jumlah Nakes Jumlah Balita BGM Jumlah Ibu Hamil KEK Jumlah Persalinan ke Dukun Pelatihan Kader Posyandu Pelatihan Nakes Jumlah ABK Pemberian PMT Posyandu Penyuluhan Ibu Hamil
Th 2006/ Sebelum Ada GSC
Th 2016 / Setelah Ada GSC
5 15 0 0 1 8 2
7 35 2 2 2 0 0
3
0
Tidak ada 0 0 Tidak rutin Tidak ada
Ada tiap tahun 1 2 Rutin tiap bulan Ada tiap tahun
Pembangunan polindes di desa Argotirto pada tahun 2008, dimulai pada saat kegiatan posyandu dan polindes menumpang di rumah P. Matuki, karena sarana tersebut menumpang di rumah orang sehingga kegiatan tersebut sangat tidak leluasa disamping banyak pasien yang kadang datang di malam hari ataupun pagi hari sehingga mengganggu pemilik rumah. Bidanpun juga hanya datang seminggu 3 kali, maka dari itu warga masyarkaat yang sangat membutuhkan sarana polindes dan posyandu maka Ketika Musdus dan FGD diusulkan untuk pembangunan sarana tersebut. Ibu Sumriyeh yang berbesar hati untuk menghibahkan tanahnya untuk pembangunan polindes dan posyandu tersebut sehingga pada saat prioritas usulan bangunan tersebut bisa terlaksana.
Penanganan balita BGM di desa Argotirto selalu berkoordinasi dengan bidan untuk menentukan makanan dan seberapa banyak porsi yang harus diberikan. Biasanya untuk balita BGM pemberian makanan tambahan awalnya berupa susu dan vitamin tapi setelah beberapa tahun ini pemberian makanan tambahan adalah makanan lokal yang didapat dari sekitar rumah. 2.1.3 Keadaan Sosial Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Argotirto, hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pemillukada, dan pemilugub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum. Khusus untuk pemilihan Kepala Desa Argotirto, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut pulung dalam tradisi jawa bagi keluarga-keluarga tersebut. Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap. Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan Kepala Desa pada tahun 2007 Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 91%. Tercatat ada dua kandidat
kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Argotirto seperti acara perayaan desa. Pada bulan Juli dan Nopember 2008 ini masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur putaran I dan II secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan kepala Desa, namun hampir 70 % daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup signifikan di Desa Argotirto Pada bulan Agustus 2010 ini masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Bupati Malang secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan kepala Desa, namun hampir 77 % daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup signifikan di desa Argotirto Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong. Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Argotirto
mengedepankan pola
kepemimpinan yang demokratis. Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Argotirto mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Argotirto kurang mempunyai greget, terutama yang
berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung. Berkaitan dengan letaknya yang berada selatan Kabupaten Malang suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Argotirto Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa. Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Argotirto. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Argotirto. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial. Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Argotirto Isu-isu terkait tema ini, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang membahayakan masyarakat dan sosial.
2.1.4 Keadaan Ekonomi Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Argotirto Rp. 650.000,- Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Argotirto dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 1086 orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 138 orang, yang bekerja di sektor industri 18 orang, yang bekerja di sektor perdagangan 158 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 2416 orang.
Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 3836 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian. Tabel 6 Mata Pencaharian dan Jumlahnya
No
Mata Pencaharian
Jumlah
1 2
Pertanian Buruh tani/nelayan
1803 orang
3
Buruh pabrik
70 orang
4
PNS
47 0rang
5
Pegawai swasta
77 orang
6
Pedagang
623 orang
1631 orang
Jumlah
2.2.1
4251 orang
PEMBAGIAN WILAYAH DESA Wilayah Desa Argotirto terdiri dari 3 Dusun yaitu : Argotirto Krajan I, Sumberbende II, Wonorejo III, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa .Argotirto dari kedua dusun tersebut terbagi menjadi 18 Rukun Warga (RW) dan 41 Rukun Tetangga (RT). Secara detil seperti tabel 7 di bawah ini
Tabel 6 Dusun dan Pembagian RT-RW
No 1 2 3
Nama Dusun
Argotirto Krajan Sumberbende Wonorejo Jumlah
Jumlah RT
Jumlah RW
17 10 13 40
8 4 6 18
2.2.2. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Argotirto memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk. Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Argotirto tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Bagan I Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Argotirto BPD
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Staf Urusan Pemerintahan
Seksi Pembangunan
Kasun
Modin
Kasun
Staf Urusan Umum
Staf Urusan Keuangan
Kepetengan
Kasun
Tabel 7 Nama Pejabat Pemerintah Desa Argotirto No
Nama Lengkap
Alamat, Dusun RT RW
Jabatan
1
H. Ali Muchsin
Krajan Rt. 15 Rw.07
Kepala Desa
2
Aning Puji Rahayu
Krajan Rt. 14 Rw.07
Sekretaris Desa
3
Chusnul Chotimah
Krajan Rt. 12 Rw. 06
Kaur Umum
4
Anwar Sarwoto
Sumberbende Rt. 21 Rw.10
5
Asmad
Krajan Rt. 03 Rw. 02
Seksi Pembangunan
6
Muhammad Sulhan
Krajan Rt. 07 Rw. 03
Modin
7
Abdul Kholiq
Wonorejo Rt. 33 Rw. 12
8
Agus Salim
Krajan Rt. 07 Rw. 03
Kepetengan
9
Suparman
Krajan Rt. 09 Rw. 04
Kasun Krajan
10
Ngadimin
Sumberbende Rt. 26 Rw. 12
11
Achmad Sholeh, SH.
Wonorejo Rt. 31 Rw.13
Kaur Keuangan
Kebayan
Kasun Sumberbende Kasun Wonorejo
Tabel 8 Nama Badan Permusyawaratan Desa Argotirto No
Nama Lengkap
1
Sholihin Ars, S.Pd.
2
Alamat, Dusun RT RW
Jabatan
Dodik Wahyono
Wonorejo Rt. 34 Rw.14 Krajan Rt. 14 Rw. 07
Ketua Sekretaris
3
Imanunnah
Krajan Rt. 01 Rw. 01
Bendahara
4
Sueb Rizal
Krajan Rt. 03 Rw. 02
Anggota
5
Ponimin
Sumberbende Rt. 23 Rw. 12
Anggota
6
Edi Santoso
Sumberbende Rt. 19 Rw. 09
Anggota
7
Saturi
Wonorejo Rt. 35 Rw. 17
Anggota
Tabel 9 Nama-nama LPMD Desa Argotirto
No
Nama Lengkap
Alamat, Dusun RT RW
Jabatan
1
Nurul Mufida
Krajan Rt. 08 Rw. 04
Ketua
2
Sudig
Krajan Rt. 15 Rw. 07
Sekretaris
3
Srinaningsih
Krajan Rt. 09 Rw. 04
Bendahara
4
Eswanto
Krajan Rt. 04 Rw. 02
Anggota
5
Totok Jatmiko
Krajan Rt. 10 Rw. 05
Anggota
6
Suwanti
Krajan Rt. 12 Rw. 06
Anggota
7
Yaminah
Krajan Rt. 12 Rw. 06
Anggota
8
Ngadi
Sbrbende Rt. 20 Rw. 10
Anggota
9
Yulaikah Fitria
Sbrbende Rt. 26 Rw. 12
Anggota
10
Rupikatun
Wonorejo Rt. 39 Rw. 18
Anggota
11
Arik Wahyu
Wonorejo Rt. 30 Rw. 13
Anggota
12
Slamet Iman Prabawa
Krajan Rt. 10 Rw. 05
Anggota
Tabel 10 Tim Penggerak PKK Desa Argotirto No
Nama Lengkap
Alamat, Dusun RT RW
Jabatan
1
Hj. Ocha Ali Muchsin
Krajan Rt. 15 Rw.07
Ketua
2
Mesiyem
Krajan Rt. 07 Rw. 04
Sekretaris
3
Emi Yuni Astutik
Krajan Rt. 15 Rw.07
Bendahara
4
Marsani
Wonorejo Rt. 30 Rw. 18
Pokja 1
5
Yaminah
Krajan Rt. 02 Rw. 01
Pokja 2
6
Sunanik
Pokja 3
7
Suwanti
Krajan Rt. 15 Rw. 07 Krajan Rt. 12 Rw. 06
8
Nur Ma’rifah
Wonorejo Rt. 14 Rw. 07
Anggota
9
Kusiati
Anggota
10
Sulimah
Krajan Rt. 09 Rw. 04 Sbrbende Rt. 18 Rw. 09
11
Supiani
Wonorejo Rt. 40 Rw. 18
Anggota
Pokja 4
Anggota
Secara umum pelayanan pemerintahan Desa Argotirto kepada masyarakat cukup memuaskan dan kelembagaan yang ada berjalan sesuai tugas dan fungsinya masingmasing.
Beberapa dokumentasi desa Argotirto
Jalan akses menuju ke sekolah 2008
Posyandu mandiri Dusun Krajan th 2010
Pelatihan Klas IH
Pelatihan Kader
Bantuan transport siswa