Profil Desa Tumba Kecamatan Sumalata Gorontalo

Page 1

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DIREKTORAT PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL DASAR GENERASI SEHAT CERDAS

DESA

: TUMBA

KECAMATAN : SUMALATA KABUPATEN : GORONTALO UTARA PROVINSI : GORONTALO TAHUN

: 2017


PROFIL DESA 1

GAMBARAN UMUM

a. SEJARAH PEMBENTUKAN DESA pada Sekitar tahun 1916 masehi ditempat /wilayah yang bernama lembah pobu loila ( desa Bulila Sekarang ) datanglah utusan kerajaan limboto yang diutus oleh rajannya untuk meninjau lokasi yang cocok dijadikan tempat pemukiman penduduk, setelah kembalinya para utusan raja tersebut maka tersebarlah berita bahwa disebelah barat daya kerajaan limboto terdapat beberapa lokasi yang memungkinkan untuk dijadikan tempat pemukiman penduduk.maka dari berita itulah ada empat orang ( dua pasang suami istri ) yang juga merupakan penduduk limboto masing-masing bernama : 1. Te maila ( Laki – laki ) 2. Te lona ( Laki-laki ) 3. Ti Uga ( Perempuan ) 4. Ti Puti ( Perempuan ) Datang kelokasi yang bernama lembah pobu loila tersebut.dua pasangan suami istri ini ketika datang ketempat yang dikenal dengan lembah pobu loila, menemukan bahwa tempat ini masih merupakan hutan belantara yang banyak dihuni binatang buas. Dan untuk menghindari ancaman binatang buas maka dua pasangan suami istri tersebut membuat rumah/pondok( bangga Le yango ) bahasa gorontalo diatas pohon kayu besi dengan beatapkan serta berdinding daun rumbia ( dungo Tumba bahasa gorontalo ) Untuk digunakan sebagai tempat beristrihat. Sebagaimana kepercayaan adat istiadat saat itu bahwa siapaun yang akan menempati suatu tempat / wilayah seperti lembah pobu loila terlebih dahulu harus melakukan persembahan ( MOLUBO) mahluk halus pada sore hari ( DULAHE TITI TIPA MOTA )


Begitulah seterusnya kedua pasangan suami istri bertempat tinggal dilembah pobu loila sampai ke empat orang tersebut meninggal akibat kesurupan. Te Maila dengan Ti Uga Meninggal ditumba Pakihu ( Rumbia Hutan ) sementara Telona denganTi Puti meninggal

ditempat

yang

bernama

Ota

Lo

Jini

(

Kota

Jin

)

(

Responden/Informan:Harun Monoarfa-Almarhum dan Abas Asiari, Mantan Kepala Desa Buloila-Almarhum). Itulah Asal mula kata tumba seingga tetap melekat pada nama dusun tumba masih saat bergabung dengan desa buloila.alhamdulillah setelah dusun tumba dimekarkan pada tahun 2009 dan dapat repon dari para wakil rakyat ( DPR ) 2010 diadakan veripikasi dan memenuhi standar persyaratan sehingga tahun 2011 dicetus bahwa dusun tumba menjadi desa difinitif( sah ) dan nama tumba karena sudah bermasyarakat dan sudah diketahui oleh orang banyak nama desa tetap dinamai Desa Tumba. MAP pada Tahun 2011 Berikut adalah silsilah Kepemimpinan Desa Tumba : Tabel 1.a Daftar Nama Kepala Desa Tumba

No

Nama

1

Iswan Dunggio

2

Mansur Mobilingo

Jabatan

Masa Kerja

Plh Kades

2011 s/d 2012

Kades Definitif

2012 s/d sekarang

b. Letak dan Kondisi Geografi Desa Tumba merupakan bagian integral dari wilayah Kabupaten Gorontalo Utara yang terdiri dari 123 (seratus dua puluh tiga) desa.


Desa Tumba memiliki wilayah

administratif terbagi dalam 4 (tiga) dusun

yaitu Dusun Limehu,Dusun Beringin Jaya,Dusun Ipilo dan Dusun Tubo. Desa Tumba terletak di sebelah Selatan Kecamatan Sumalata dengan batas-batas sebagai berikut : ● Sebelah Utara

: Desa Buloila

● Sebelah Timur

: Desa Desa Buloila

● Sebelah Selatan

: Desa Dulupi Kec. Paguyaman

● Sebelah Barat

: Desa Lelato

Dari segi orbitasi, jarak dari Desa Tumba ke Ibukota Kecamatan ± 29 kilometer dan ke Pusat Ibukota Kabupaten ± 92 kilometer Desa Tumba merupakan wilayah daratan yang sebagian besarnya adalah wilayah perbukitan rendah, dan dataran tinggi yang mencapai 900-200 M DPL serta didominasi oleh kemiringan 15 0 – 400 (60%-70%). Struktur utama geologi adalah patahan yang berpotensi menimbulkan gerakan tektonik sehingga dapat menyebabkan daerah ini rawan bencana alam seperti gempa bumi, gerakan tanah, erosi dan banjir.

2.1.3

Klimatologi

Iklim di Desa Tumba sebagian besar dipengaruhi oleh iklim daerah Kabupaten Gorontalo Utara yang termasuk dalam Type C dengan curah hujan rata-rata 120 mm/tahun dengan temperatur udara rata-rata 270-320C sebagai temperatur tertinggi di bulan Maret dan terendah di bulan Februari dengan temperatur 23.00 C.

2.1.4

Hidrologi

Desa

Tumba

dilalui

oleh

Sungai

Limehu. Keberadaan

sungai ini

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan pengairan sawah dan sebagai sumber air bersih yang di kelola oleh BLU SPAM Kabupaten Gorontalo Utara dalam memenuhi ketersediaan air bersih.


2.1.5

Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di desa Tumba selengkapnya dapat dilihat pada tabel II.3. Tabel II.3 Penggunaan Lahan di Desa Tumba Penggunaan Lahan Hutan Lindung Hutan Perkebunan Pertanian Lahan Kering Sawah Irigasi Sawah Non Irigasi Permukiman

Luas Lahan

Persentase

(Ha)

(%)

..... ‌‌ 110,50 .... 112 ... 3,25

Instansi Pemerintah

....

Jalan-jalan

.....

Sumber : Data Monografi Desa

2.2. Kondisi Demografi Berdasarkan data registrasi penduduk, tahun 2016 jumlah Kepala Keluarga sebanyak 248 KK, penduduk Desa Tumba sebanyak 948 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 502 jiwa dan perempuan 446 jiwa. Kepadatan penduduk terkonsentrasi di Dusun Tubo sebanyak 323 jiwa atau 30,62 %, Ipilo 245 jiwa atau 23,22 % dan Didusun Beringin Jaya 242 Jiwa atau 22,94% sedangkan di dusun Limehu hanya 138 jiwa atau 13,08%.


Sebagaimana struktur penduduk pada umumnya, struktur penduduk desa Tumba secara umum memiliki struktur dewasa dengan komposisi terbesar di usia produktif. Tabel II.4 menyajikan gambaran struktur penduduk Desa Tumba dimana struktur ini sangat menguntungkan karena jumlah usia produktif lebih besar dibanding dengan yang tidak produktif. Tabel II.4 Jumlah menurut Kelompok U mur Tahun 2016 Jumlah Penduduk

Kelompok Usia

Jumlah Total

(Tahun)

Laki-laki

Perempuan

0 – 14

154

178

332

6 – 14

334

255

589

> 65

14

13

27

Jumlah Jiwa

502

446

948

Sumber : Data Monografi Desa

2 Visi dan Misi Desa

Visi dan misi pembangunan Desa

Tumba

menyatu pada Visi dan Misi

Kabupaten Gorontalo Utara. Visi dan misi Pembangunan Desa Tumba sesuai dengan Masa Jabatan Kepala Desa berlaku mulai Tahun 2012 sampai dengan 2018, yaitu : Visi “ TERWUJUDNYA PELAYANAN MASYARAKAT YANG BERSIH, DEMI TERCIPTANNYA MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERTAQWA, SEJAHTERA DAN MANDIRI ” Misi: ➢ Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Desa. ➢ Menciptakan Rasa Keadilan Warga. ➢ Membuka Ruang Partisipasi, Transparansi disetiap pengambilan keputusan.


➢ Menumbuhkan kepedulian pemerintah dan masyarakat dalam menggalakan kegiatan sosial keagamaan. ➢ Pemdapatan/ekonomi warga melalui pemberian kemudahan mendapatkan akses permodalan. ➢ Mendorong warga dalam meningkatkan hasil produksi pertanian melalui kemudahan memperoleh bantuan bibitperalatan pertanian.

1. STUKTUR ORGANISASI 1.1

PEMERINTAH DESA Periode Pemerintahan Desa Tumba baru berjalan satu periode yang

pertama di jabat oleh Plh selam 1 Tahun dan selanjutnya di pimpin oleh kades defintif yang terpilih melalui PILKADES. Tabel SDM Aparatur Pemerintahan Desa NO

JABATAN

USIA

JABATAN

PENDIDIKAN

40 Tahun

Kepala Desa.Plh

SMA

1

Mansur Mobilingo

2

Lobde Ma’bud

38 Thn

Sekdes

SMA

3

Maspa Latif

40 Thn

Kaur Pemerintahan

SMA

4

Maryam D.Hantu

25 Thn

Kaur Pembangunan

SMA

6

Harianto Djama

39 Thn

Bendahara

SMA

7

Rosdiana Moodu

25 Thn

Kaur Umum

SMA

8

Suparto Pakaya

53 Thn

Kadus Limehu

SD

9

Samin Isa

61 Thn

Kadus Beringin jaya

SD

10

Dahlan Hubulo

63 Thn

Kadus Ipilo

SD

11

Ira Bilatula

63 Thn

Kadus Tubo

SD


STRUKTUR ORGANISASI DESA TUMBA

KEPALA DESA

SEKRETARIS DESA LOBDE MA’BUD

Keterangan : 1. Pemerintah Desa ➢ Kepala Desa

: Mansur Mobilingo

➢ Sekretaris Desa

: Lobde Ma’bud

➢ Kepala Urusan Umum & Perencanaan

: Rosdiana Moodu

➢ Kepala Urusan Keuangan

: Hariant Djama

➢ Kepala Seksi Kesejateraan & Pelayanan

: Mryam D.Hantu

➢ Kepala Seksi Pemerintahan

: Maspa Latif


2. Nama anggota BPD

3.

➢ Ketua

:

Kobi Yusuf

➢ Wakil Ketua

:

yahya Lobudu

➢ Anggota

:

Jelamina Mandiangang

➢ Anggota

:

Ismet Anggota

➢ Anggota

:

Ridin kamasi

➢ Ketua

:

.Hasan Djama

➢ Sekretaris

:

Ahmad Zees

➢ Bendahara

:

Leni Zees

➢ Anggota

:

Roni Kamasi

:

Harun Zees

Nama – anggota LPM

4. Nama Dusun dan Kepala Dusun ➢ Dusun Limehu

: Suparto Pakaya

➢ Dusun Beringin Jaya

: Samin Isa

➢ Dusun Ipilo

: Dahlan Hubulo

➢ Dusun Tubo

: Ira Bilatula

5. Unsur PKK ➢ Ketua

: Leni G. Salim

➢ Wakil Ketua

: -

➢ Sekretaris

: Endang Zees

➢ Bendahara

: Selpi Djama

➢ Anggota

: Seluruh Pengurus Pokja


2. KONDISI SOSIAL, EKONOMI MASYARAKAT a. Kondisi Sosial Keadaan

sosial masyarakat dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan

masyarakat dimana tingkat kesejahteraan ini merupakan implementasi dari hasil pelaksanaan pembangunan yang mencakup kesejahteraan sosial, pemerataan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu indikator untuk mengukur pencapaian kesejahteraan masyarakat adalah penduduk miskin. Indikator saat ini yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat adalah Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) karena dapat menginformasikan pendapatan dan daya beli, tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat. Ketiga aspek tersebut sangat mempengaruhi angka kemiskinan di Desa Tumba. Grafik II.1 dan tabel II.6 menyajikan data kemiskinan di Desa Tumba. Angka Kemiskinan Desa Tumba Tahun 2016

Desa Tumba Jumlah KK

KK Miskin

Jlh. Penduduk 948

323 138 40 10 Limehu

59

248

245

242 68

15

Beringin jaya

81

21 Ipilo

43 Tubo

89

Desa Tumba

Jumlah KK Miskin Desa Tumba Tahun 2016 Dusun

Jumlah KK

Jumlah Penduduk

Rumah Tangga

(Jiwa)

Miskin

Limehu

40

138

10

Beringin Jaya

59

242

15


Ipilo

68

245

21

Tubo

81

323

43

248

948

89

Jumlah

Sumber : Data Monografi Desa

Dari data tersebut diatas terlihat bahwa jumlah KK Miskin di Desa Tumba mencapai 22,07 % Tingginya angka kemiskinan di Desa Tumba dipengaruhi oleh kualitas SDM yang masih rendah juga dalam hal kepemilikan lahan pertanian yang hanya dalam sistem pinjam pakai untuk beberapa musim tanam. Keadaan ini diperparah oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan juga adanya kemarau panjang yang mengakibatkan pendapatan dan atau daya beli masyarakat menurun.

1. Pendidikan Pemerintah Desa Untuk mendukung kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah, maka perlu adanya sinergitas antara kebijakan diatasnya yaitu pemerintah daerah dan pemerintah dibawahnya yaitu pemerintah desa.untuk itu perlu adanya pendataan terhadap indikator-indikator untuk melihat kualitas pendidikan yang ada di desa sehingga pelaksanaan pembangunan khususnya di sektor pendidikan dapat dilaksanakan dengan efektif. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk melihat kualitas pendidikan di Desa Tumba antara lain jumlah buta huruf/aksara, angka melek huruf, angka partisipasi kasar, angka partisipasi murni, angka putus sekolah, angka partisipasi sekolah, serta ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan. Akses Layanan Pendidikan Layanan pendidikan di Desa Tumba di anggap cukup baik mulai dari sarana dan Prasarana yang tersedia dan yang bisa diakses oleh Masyarakat.Adapaun sarana prasarana yang tersedia dan akses ke sekolah SMP DAN SMU bisa di gambarkan dalam tabel di bawah ini:


Jumlah Fasilitas Pendidikan

INDIKATOR

Jumlah

Ket

Jarak

PAUD

1

Di bangun oleh Dikpora

100 Meter

SD

1

Di bangun oleh DIKPORA

500 Meter

SMP

0

Di Desa tetangga

650 Meter

SMA

0

Di Desa tetangga

700 Meter

Terdapat juga peran Program Generasi Sehat Cerdas dalam pendidikan di Desa Ini yang bisa di gambarkan dalam kegiatan GSC (terlampir).

2. Kesehatan Dalam pembangunan Desa kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran indeks pembangunan manusia, kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan. Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

dinyatakan

bahwa

pembangunan

kesehatan

bertujuan

untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Kondisi pembangunan bidang kesehatan dilihat melalui 2 (dua) indikator yaitu Derajat Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Akses Layanan Kesehatan Desa Tumba merupakan wilayah kerja puskesmas Buloila yang berjarak sekitar 750 meter dari pusat Desa.Kegiatan Kesehatan berbasis Masyarakat tidak epas dari peran program Generasi Sehat Cerdas yang memiliki indicator kesehatan sebanyak sepuluh indicator yang semuanya berhasil sampai di bulan November tahun 2016 ini.Untuk sarana kesehatan dan lembaga pendukung lainnya terkait kesehatan Di desa Tumba dapat di gambarkan dalam table di bawah ini:


Uraian

Jumlah

Satuan

- Posyandu

1

Unit

- Polindes/Poskesdes

1

Unit

- Orang Kurang Gizi

0

Orang

- Balita Kurang Gizi

0

Orang

- Balita Usia 0-4 Tahun

84

Orang

- Ibu Hamil Gizi Buruk

0

Orang

- Peserta KB Aktif

123

Orang

- Akseptor KB

123

Orang

- Pasangan Usia Subur (PUS)

133

Pasangan

- Pasangan Usia Subur ber-KB

123

Pasangan

12

Kali

12

Kali

- Bidan Desa

1

Orang

- Bidan Kampung/Dukun Bayi

2

Orang

- Angka Kematian Ibu (AKI)

0

Kasus

- Angka Kematian Bayi (AKB)

0

Kasus

- Angka Kematian Balita (AKABA)

0

Kasus

A. Sarana Kesehatan

B. Kesehatan Masyarakat

- Pelayanan Anak Balita - Pemberian Makanan Tambahan 624 Bulan C. Tenaga Kesehatan

D. Cakupan Penemuan Kasus Kesehatan

Secara umum akses ke pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dianggap cukup mudah diakses juga dukungan pelayanan puskesmas Buloila yang sudah terakreditas dan yang masih harus di perbaiki dan di dorong adalah kemandirian posyandu yang sampai hari ini masih dalam status purnama.aktivitas posyandu rutin

setiap

bulan

walaupun

Paud(Holistik Integratif).

belum

sepenuhnya

terintegrasi

dengan


b. Keagamaan Dalam bidang keagamaan, mayoritas penduduk di Desa Tumba adalah muslim dan hanya sebagian kecil saja penganut kepercayaan lain. Sedangkan untuk sarana tempat ibadah yaitu sebanyak 1 buah yang terletak di dusun Tubo. Namun kondisi sarana tempat ibadah ini masih kurang memadai terutama untuk pelaksanaan hari-hari besar agama. Kegiatan keagamaan dan hari besar tidak lepas dari kebiasaan dan budaya masyarakat yang sudah menjadi tradisi di masyarakat termasuk dalam penentuan jadwal penanaman masih ada saja yang berpatokan pada ilmu perbintangan terutama orang orang tua. c. Perumahan Perumahan merupakan kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan infrastruktur dan sarana lingkungan. Terdapat beberapa indikator analisis perumahan, diantaranya rumah tangga pengguna air bersih, rumah tangga pengguna listrik, rumah tangga bersanitasi, rumah layak huni dan rumah tidak layak huni. Persentase Perumahan di Desa Tumba

Uraian

Jumlah

RT Pengguna Air Bersih

212

RT Pengguna Listrik

198

RT Bersanitasi

Persentase

42

Rumah Layak Huni

213

Rumah Tidak Layak Huni

10

Berdasarkan tabel diatas, masih terdapat 10 Rumah Tidak Layak Huni yang terdapat di Desa Tumba. Permasalahan ini membtuhkan perhatian serius dari pemerintah

untuk

dalam upaya

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat

terutama masyarakat miskin melalui program bantuan peningkatan kualitas perumahan.


d. Ketenagakerjaan Peningkatan jumlah penduduk akan berdampak pada jumlah angkatan kerja. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas dirinci menurut Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Laki-

Uraian

Perempuan Jumlah

laki

A.Angkatan Kerja - Bekerja

207

76

243

- Pengangguran

23

27

50

230

63

293

99

121

220

179

179

166

141

307

446

502

948

- Jumlah Penduduk Angkatan Kerja B. Bukan Angkatan Kerja - Bersekolah - Mengurus Rumah Tangga - Jumlah Penduduk Bukan Anggkatan Kerja - Jumlah Penduduk Usia Kerja

Lapangan Pekerjaan Utama Desa Tumba

Dusun Jumlah

Lapangan Pekerjaan Limehu

Beringin Jaya

Ipilo

Tubo

Total

Pertanian

26

58

48

57

189

Perkebunan

36

89

52

61

238

Perikanan

0

6

4

5

15

Perdagangan Eceran

4

9

4

6

23


Perdagangan Rumah

0

2

1

0

3

Industri Kerajinan

0

1

1

1

3

Pertambangan

1

1

0

9

11

Bangunan

4

5

3

2

14

4

4

5

13

26

Makan

Jasa Kemasyarakatan

3. Kondisi Ekonomi 1. Sektor Pertanian dan Perkebunan Komoditas pangan utama Desa Tumba adalah padi dan jagung. Karena kedua komoditas ini mempunyai potensi yang ditunjang oleh luasan lahan cukup besar namun besarnya luasan lahan tidak dibarengi dengan produktivitas yang dihasilkan. Permasalahan produktivitas pertanian tidak saja bersumber dari ketersediaan lahan secara kuantitas namun juga kualitasnya. Pergeseran pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup menyebabkan menurunnya kualitas tanah, air dan sumber daya alam lainnya. Ini terjadi akibat dua hal, faktor manusia dan faktor alam.Faktor manusia yaitu karena masih rendahnya pengetahuan

masyarakat

maupun

pola

pikir

masyarakat

yang

masih

konvensional sehingga berpengaruh besar pada penurunan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Pada sisi sumber daya alam dan lingkungan hidup umumnya disebabkan oleh pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang tidak berwawasan lingkungan. Di subsektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura misalnya salah satu permasalahan dalam penurunan produktivitas pertanian adalah menurunnya tingkat kesuburan tanah atau berkurangnya unsur hara tanah.


Selain itu, produktivitas ini juga dipengaruhi oleh kesulitan petani dalam permodalan dan pengolahan hasil. Hal ini diakibatkan karena sebagian besar masyarakat petani di Desa Tumba adalah petani penggarap sehingga masyarakat sulit untuk menjaminkan lahan yang diolah untuk mendapatkan bantuan modal usaha. Untuk pegolahan hasil atau pasca panen disebabkan oleh minimnya alat pengolahan

pasca

panen

yang

dimiliki

oleh

masyarakat

sehingga

mengakibatkan berkurangnya kualitas dan kuantitas hasil pertanian masyarakat. Pemberian bantuan modal usaha dan alat teknologi pertanian oleh pemerintah daerahpun sepertinya belum mampu mengatasi permasalahan ini dikarenakan oleh jumlahnya yang masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah lahan yang telah dimanfaatkan. Turunnya produksi dan produktivitas ini juga karena dipengaruhi oleh adanya Faktor Musim. Komoditas hortikulturapun produksinya belum maksimal jika dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi masyarakat yang sangat tinggi, ini disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat untuk membudidayakan tanaman hortikultura. Untuk sektor perkebunan, komoditas utama hanya bertumpu pada tanaman kelapa yang produksinya menurun. Ini disebabkan oleh rata-rata usia tanaman kelapa yang sudah tidak produktif juga pengalihan fungsi lahan yang dilakukan oleh masyarakat pada tanaman jagung. Sementara untuk tanaman cengkeh, masyarakat sudah mulai banyak yang membudidayakannya selain nilai jual yang tinggi juga potensi lahan yang sangat besar.

2. Sektor Peternakan Sektor peternakan belum memberikan pengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat. Ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat terhadap sektor peternakan juga belum terbukanya peluang pasar menyebabkan sektor ini kurang diminati.


Jumlah Populasi Hewan Ternak di Desa Tumba

No

Jenis Ternak

Populasi

1

Sapi

33 Ekor

2

Kambing

3 Ekor

3

Ayam Ras

531 Ekor

3. Perdagangan dan Industri Kecil Sektor perdagangan masih didominasi oleh perdagangan kecil dan eceran kecil. Sebagaimana sifat usaha kecil, sebagian besar tidak berkaitan dengan cara menghasilkan produktivitas tinggi tetapi hanya sekedar menyambung kehidupan dan adanya kegiatan sehari-hari. Demikian juga pada sektor industri kecil yang belum mampu untuk menjadi usaha ekonomi bisnis. Industri kecil hanya bertumpu pada industri pembuatan kue sebanyak 20, industri pembuatan gula aren 2 buah dan industri meubel sebanyak 1 buah. Minimnya kinerja sektor industri ini disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat juga kurangnya modal untuk memulai sebuah industri.

4. Kondisi Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana Umum Kondisi Sarana dan prasarana yang ada di Desa Tumba diuraikan sebagai berikut : Jalan Perkembangan panjang jalan berdasarkan jalan di Desa Tumba disajikan dalam tabel di bawah ini Dari data yang dicantumkan terlihat bahwa masih terdapat jalan akses pertanian Rusak sepanjang 3 Km.


Perkembangan Panjang Jalan Desa Tumba Tahun 2016

No

Kondisi Jalan

1.

Kondisi Baik

2.

Kondisi Rusak Sedang

3.

Kondisi Rusak Berat

4.

Jalan Desa Keseluruhan

Panjang Jalan 4.750 M 500 M 1.500 M 5.450

Panjang Jalan Berdasarkan Jenis Permukaan Di Desa Tumba Tahun 2016

No

Jenis Jalan

Panjang Jalan

1.

Aspal

4.750 M

2.

Kerikil

3.000 M

3.

Berbatu

4.

Tanah

0M 200 M

Sektor Pertanian Lahan pertanian di Desa Tumba terdiri dari lahan tanaman jagung dan lahan persawahan. Lahan pertanian jagung seluas ± 22,5 Ha tersebar di Empat dusun dengan luasan terbesar terdapat di Dusun Tubo dengan luas ± 11 Ha, kemudian ± 10 Ha terdapat di Dusun Ipilo, dusun Beringin Jaya ± 0,3 Ha dan di Dusun Limehu hanya terdapat ± 0,1 Ha. Sedangkan lahan persawahan hanya terdapat di Dusun Tubo dengan luas ± 125 Ha. Dari segi pengairan atau jaringan irigasi, terdapat satu bendungan irigasi yang terletak di Dusun Tubo dengan kondisi yang sudah sangat memprihatinkan padahal keberadaan bendungan ini menjadi penyuplai air untuk lahan persawahan. Kerusakan ini terjadi akibat derasnya air sungai Tubo yang


menyebabkan jebolnya tanggul penahan bendungan. Sementara untuk saluran irigasi terdapat kerusakan-kerusakan kecil yang membutuhkan perbaikan sehingga air tidak merembes melalui lubang-lubang yang terdapat di setiap sisi saluran.

Sarana dan Prasarana Pemerintah Sarana dan prasarana pemerintah yang ada di Desa Tumba yaitu satu Kantor Desa Tumba.

PELAKU DAN KEGIATAN GENERASI SEHAT CERDAS 4.1

PELAKU GSC DESA

Pelaku Desa TPMD

Nama

Lama bekerja

Keterangan

1. Selvi Djama

2012-2016

Koordinator

2. Ririn pakaya

2013-2016

3. Siska Ingke

2013-2016

4. Herawati Zees

2014-2016

5. Zenab Zees

2015-2016

6. Serfin Hubulo

2013-2016

7. Karni Labdulah

2016-2016

8. Yanti Zees

2014-2016

9. Werli Esrek

2015-2016

10. .Ranting Yusuf

2014-2016

11. .Ramli Suna

2015-2016

.


KPMD

100%

PK

90%

1. Endang Zees

2012-2016

2. Merlin Yusuf

2014-2016

1. Maskur Usman

2013-2016

Ketua

2. .Sintia Sungo

2014-2016

Sekretaris

3. Lena Suna

2013-2016

Bendahara

30%

80%

42% 48%

70%

60%

41%

15%

50%

24% 40%

30% 43% 20% 29%

28%

10%

0% T.A 2014

T.A 2015

DUKUNGAN LAYANAN

T.A 2016

PENDIDIKAN

KESEHATAN


DANA GS C 3 T AHUN T ERAKHIR ( T .A 2014, 2015, & 2016 ) DES A T UMBA T .A 2014 NO

ALOKAS I

KES EHAT A N

BLM Kegiatan

P ENDIDIKA N

BLM Kegiatan

DUKUNGAN LAY ANAN

P engadaan pengadaan susu bagi balita B GM

14.234.100

pos gizi

10.411.500

S eragam dan perlengkapan sekolah bagi sisw a pengadaan alat tulis menulis

6.484.100

2.008.500

K ebun Gizi

3.632.600

S isw a N on U ser

P engadaan B iay a Transport K ader P osy andu

sisw a B iay a Transport

K E S E H A TA N

P elatihan tutor 5.744.700

pola asuh bay i balita kegiatan pola asuh anak

pengadaan biay a transport

319.200

B iay a P emondokan

pemeriksaan IH Resti

425.500

S isw a

untuk ibu-ibu y ang mempuny ai balita 0 s/d 2 tahun

1

62.062.900

pengadaan biay a transport ke dokter spesialis bagi IH y ang

konseling IH dan pasanganny a

319.200

mendapatkan rujukan dari P uskes pengadaan kelas ibu hamil

alat permainan

812.800

edukatif diposy andu P elatihan H oltikultura P E N DIDIK A N P eny uluhan bagi Orang tua sisw a tentang pentingny a pendidikan pelatihan guru inklusi bagi sisw a A B K

T otal

29.729.400

T otal

14.662.800

T otal

T otal Dana Desa

62.062.90

T .A 2015 NO

ALOKAS I

KES EHAT A N

BLM Kegiatan

P engadaan S usu bagi B ay i-B alita

15.489.800

B GM / Dan IH K urang Gizi P engadaan

54405400

P engadaan S eragam S isw a S D/S M P & P erlengakapa n S ekolah

BLM Kegiatan

8.840.400

P engadaan

Transport IH Resti B erasal dari RTM

2

P ENDIDIKA N

P engadaan biay a transport ke dokter bagi IH

383.000

212.800

y ang

Trasnport S isw a Jarak jauh RTM

P engadaan A lat Tulis S isw a

DUKUNGAN LAY ANAN

K E S E H A TA N

P engadaan 8.510.600

5.138.300

Transport K ader P osy andu

K elas Ibu H amil

S D/S M P

mendapat rujukan

PM T P osy andu P eny uluhan kesehatan P engasuhan B ay i-B alita P E N DIDIK A N P eny uluhan P endidikan B agi Orang Tua S isw a T otal

16.085.600

T otal

22.489.300

T otal

T otal Dana Desa

54.405.40

T .A 2016 NO

ALOKAS I

KES EHAT A

BLM

P ENDIDIKA

BLM

DUKUNGAN

N

Kegiatan

N

Kegiatan

LAY ANAN

3

17.244.900

P engadaan P M T S usu B agi IH K E K , B alita B GM Transport Rujukan IH

6.510.000

P engadaan A lat Tulis M enulis

2.593.500

K E S E H A TA N

S isw a S D / SM P P eny uluhan

755.600

K esehatan

RTM

P E N DIDIK A N P eny uluhan P endidikan T otal

7.265.600 T otal Dana Desa

T otal

2.593.500

T otal

17.244.90


4.2

KEGIATAN GENERASI SEHAT CERDAS KegiatanGenerasi Sehat Cerdas di Desa Tumba Kecamatan Sumalata di

Tiga (3 ) Tahun Anggaran terakhir bisa di uraikan sebagai berikut:

â–şKegiatan Kesehatan: a. Pengadaan PMT Pemulihan dan penyuluhan b. Transpor pemeriksaan IH c. Transport Rujukan IH Resti d. Kelas IH e. Penyuluhan Kesehatan f. Pola Pengasuhan g. Dukungan Keg Posyandu h. Konseling IH i.

Pengasuhan Bayi Balita

j.

Transpor Kader Posyandu

k. Penyuluhan kesehatan l.

Sosialisasi ASI Ekslusif

m. Pelatihan Mentor Pola Asuh n. APE Posyandu

Kegiatan Pendidikan: a. Seragam Sekolah dan perlengkapan siswa b. Alat Tulis menulis Siswa c. Transport Siswa d. Pelatihan pendidikan bagi orang tua e. Transport Guru pembimbing ABK f. Pelatihan Guru Inklusi bagi siswa ABK

Untuk kegiatan dan alokasi masing masing dapat di gambarkan dalam table dan diagram diatas.


4.3

DAMPAK GSC DI DESA

Pada Umumnya dampak Kehadiran program Generasi Sehat Cerdas tentu banyak membawa perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat Desa khususnya di Desa Tumba seperti: 1. Berhasilnya 12 indikator penilaian program 2. Pemerintah Desa merasa sangat terbantu dengan program GSC 3. Masyarakat miskin sangat merasakan manfaat dari program GSC 4. Walaupun belum semuanya ,Terjadinya perubahan pola pikir masyarakat akan pentingnya akses dan layanan Kesehatan dan pendidikan yang di advokasi dalam setiap pertemuan musyawarah di tingkat Desa dan dusun serta dalam setiap pelatihan masyarakat di tingkat desa dan kecamatan. 5. GSC membelajarkan masyarakat akan azas transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kegiatan di tingkat desa sehingga berakibat pada tingginya partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan program 6. Banyak kelompok sasaran dan pemanfaat yang sudah terbantu dalam pemenuhan akan layanan kesehatan dan pendidikan.

5. PENUTUP Demikian Profil Desa Tumba Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara ini di susun,Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Profil Desa ini,Untuk itu di mohonkan saran dan masukan demi kesempurnaan profil ini.Semoga apa yang disampaikan dalam Profil ini bisa memberikan informasi dan gambaran terkait Desa Tumba Kecamatan Sumalata.


LENSA DESA:

Jln Masuk Desa Tumba

Poskesdes Tumba

SDN 6 Sumalata

SDN TUMBA

Jln Akses Poskedes

Kantor Desa Tumba

Mejid Desa Tumba

Jln Desa

PAUD Desa Tumba


Kondisi Pemukiman warga

Tanaman Jagung

MCK PNPM Mandiri


PMT SUSU BAYI BGM DAN BUMIL KURANG GIZI

PENGASUHAN BAYI BALITA

BUMIL KURANG GIZI

KELAS BALITA PERELENGKAPAN SEKOLAH BAGI SISWA RTM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.