Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Manyarakat Desa Direktorat Pelayanan Sosial Dasar Generasi Sehat dan Cerdas
Desa Bantur Kecamatan Bantur Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur Tahun 2016
PROFIL DESA A. Sejarah singkat kehadiran desa Sejarah Desa Bantur tidak terlepas dari sejarah Masyarakat sekitar tahun 1830 an. Saat itu masih hutan belukar yang belum bernama, tokoh yang membuka hutan dikenak dengan nama Kyai Radimani. Beliau seorang Muslim yang taat sekaligus seorang tentara Pengran Diponogoro yang sangat mungkin bersembunyi dari kejaran kompeni setelah pangeran Diponogoro tertangkap setelah dipancing dari persembunyian oleh kompeni dengan cara diajak berunding. Makam Kyai Radiman sampai sekarang masih ada di Jl Kyai Radiman. Daerah itu termasuk dusun Krajan Desa Bantur. Sedangkan Nama Bantur sendiri berasal dari nama Banturono ( Mbah Bantur ) anak dari Kyai Radiman.
B. Demografi Desa
Secara Struktural Desa Bantur merupakan Ibu Kota Kecamatan Bantur. Secara Geografis Desa Bantur terletak ditengah-tengah pedesaan di wilayah kecamatan Bantur, memiliki potensi strategisdengan luas wilayah 2.243 Ha yang terbagi menjadi 5 Dusun Yakni Dusun Krajan, Dusun Tunjungsari. Dusun Bantur Timur, Dusun Jubel serta dusun Durmo dengan perbatasan Wilayah sebagai berikut : Utara
: Desa Pringgodani dan Desa Rejosari
Barat
: Desa Sumbermanjing
Selatan
: Desa Wonorejo dan Desa Srigonco
Timur
: Desa Tumpakrejo Kecamatan Gedangan
Desa Bantur Berada di 8'18'36.2844 LU dan 112'34'48.9936 LS
Luas Wilayah Desa Bantur adalah 2.243 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain. Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 268 Ha. Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 330 Ha. Luas lahan untuk ladang tegalan dan perkebunan adalah 402,740 Ha. Luas lahan untuk Hutan Produksi adalah 583,351 Ha. Sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut: untuk perkantoran 1.250 Ha, sekolah 2,750 Ha, olahraga 3 Ha, dan tempat pemakaman umum 5 Ha. Berdasarkan data yang masuk tanaman palawija seperti kedelai, kacang tanah, kacang panjang, jagung, dan ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman buah seperti mangga, pepaya, melon dan pisang juga mampu menjadi sumber pemasukan (income) yang cukup handal bagi penduduk desa ini. Untuk tanaman perkebunan, jenis tanaman tebu merupakan tanaman handalan. Sedangkan keberadaan testur tanah hitam yang lembek dan bergerak juga mengakibatkan jalan-jalan cepat rusak. Karenannya, pilihan teknologi untuk membangun jalan dari bahan-bahan yang relatif bertahan lama menjadi pilihan utama.
C. Status Desa Desa Bantur dari penilain IDM terakir masuk ke dalam desa berkembang di mana masih Ada beberapa fasilitas da sarana pelayanan Puplik belum maksimal, mengingat luasnya wilayah desa bantur
D. Administrasi dan Pemerintahan
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2016, jumlah penduduk Desa Bantur adalah 13.906 jiwa, dengan rincian 6.967 laki-laki dan 6.939 perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 4.657 KK. Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Bulan Madu maka perlu diidentifikasi jumlah penduduk dengan menitikberatkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh informasi ini maka perlulah dibuat tabel sebagai berikut:
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia No
Usia
Jumlah
1
<1 tahun
219
2
1-4 tahun
651
3
5-14 tahun
1.846
4
15-39 tahun
4.469
5
40-64 tahun
4.722
6
65 tahun ke atas
1.484
Jumlah Total
13.906
Prosentase
Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun Desa Bantur sekitar 6.803 atau hampir 45%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM. Tingkat kemiskinan di Desa Bantur termasuk tinggi. Dari jumlah 4.657 KK di atas, sejumlah 1.108 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 1.053 KK tercatat Keluarga Sejahtera I, 1.189 KK tercatat Keluarga Sejahtera II, 1.047 KK tercatat Keluarga Sejahtera III dan 260 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih 50% KK Desa Bantur adalah keluarga miskin.
E. Visi dan Misi Desa Visi Proses penyusunan RPJM Desa Bantur sebagai pedoman program kerja pemerintah Desa Bantur ini dilakukan oleh lembaga-lembaga tingkat Desa dan seluruh warga masyarakat Bantur maupun para pihak yang berkepentingan. RPJM Desa adalah pedoman program kerja untuk masa lima tahun yang merupakan turunan dari sebuah cita-cita yang ingin dicapai di masa depan oleh segenap warga masyarakat Desa Bantur. Cita-cita masa depan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin diraih Desa Bantur merupakan arah kebijakan dari RPJM Desa yang dirumuskan setiap lima tahun sekali. Cita-cita masa depan Desa Bantur disebut juga sebagai Visi Desa Bantur. Walaupun visi Desa Bantur secara normatif menjadi tanggung jawab kepala Desa, namun dalam penyusunannya melibatkan segenap warga Bantur melalui rangkaian panjang diskusi-diskusi formal dan informal. Visi Desa Bantur semakin mendapatkan bentuknya bersamaan dengan terlaksananya rangkaian kegiatan dan musyawarah yang dilakukan untuk penyusunan RPJM Desa tahun 2011-2015. Dalam momentum inilah visi Desa Bantur yang merupakan harapan dan doa semakin mendekatkan dengan kenyataan yang ada di Desa dan masyarakat. Kenyataan
dimaksud merupakan potensi, permasalahan, maupun hambatan yang ada di Desa dan masyarakatnya, yang ada pada saat ini maupun ke depan. Bersamaan dengan penetapan RPJM Desa Bantur, dirumuskan dan ditetapkan juga Visi Desa Bantur sebagai berikut:
Terwujudnya Masyarakat Desa Bantur Yang Sejahtera, agamis, dan Demokratis Menuju Masyarakat Desa Bantur yang lebih Berkwalitas Keberadaan Visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju di masa mendatang oleh segenap warga Desa Bantur. Dengan visi ini diharapkan akan terwujud masyarakat Desa Bantur yang maju dalam bidang pertanian sehingga bisa mengantarkan kehidupan yang rukun dan makmur. Di samping itu, diharapkan juga akan terjadi inovasi pembangunan desa di dalam berbagai bidang utamanya pertanian, perkebunan, peternakan, pertukangan, dan kebudayaan yang ditopang oleh nilai-nilai keagamaan.
Misi Hakekat Misi Desa Bantur merupakan turunan dari Visi Desa Bantur. Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain Misi Desa Bantur merupakan penjabaran (break down) lebih operatif dari Visi. Penjabaran dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap terjadinya perubahan situasi dan kondisi lingkungan di masa yang akan datang dari usaha-usaha mencapai Visi Desa Bantur. Untuk meraih Visi Desa Bantur seperti yang sudah dijabarkan di atas, dengan mempertimbangan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal, maka disusunlah Misi Desa Bantur sebagai berikut: I.
MISI BIDANG PELAYANAN 1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada Masyarakat yang efesien, demokratis, adil dan merata. 2. Memantapkan administrasi kependudukan dan data keluarga miskin. 3. Meningkatkan kualitas aparatus desa melalui pelatihan-pelatihan.
II.
MISI BIDANG PEMBERDAYAAN 1. Mengutamakan
peran
serta
masyarakat
melalui
lembaga/organisasi
kemasyarakatan baik yang bergerak dibidang ekonomi, sosial budaya, politik dalam rangka mendoromg kemandirian masyarakat. 2. Pemberdayaan kelompok ekonomi komsumtif menjadi kelompok ekonomi produktif. 3. Mengembangkan industri kecil 4. Mengembangkan program padat karya. III.
MISI BIDANG PEMBANGUNAN 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi disektor pertanian, perdagangan dan jasa. 2. Meningkatkan kehidupan masyarakat yang semakin layak, adil dan merata serta memberi perhatian utama pada kebutuhan dasar dan terpenuhinya sarana prasarana umum. 3. Mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.
Kebijakan Pembangunan Arah Kebijakan Pembangunan Desa Pembangunan di desa Bantur untuk 5 ( lima ) tahun ke depan dititikberatkan dari prioritas kebutuhan masyarakat yang telah dilakukan mulai dari penggalian gagasan sampai dengan tersusunnya urutan prioritas usulan di dalam Musyawarah Desa Perencanaan berbarengan dengan Musrenbangdes. Selain itu mengacu pada dokumen RPjMDes.
Potensi dan Masalah Potensi yang ada di desa Bantur dilihat dari sudut sumber daya alam (SDM) dan sumber daya manusia (SDM), antara lain : SDA (bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, industri rumah tangga dan penambangan pasir) dan SDA (pengangguran, siklus dan ritme kehidupan warga masyarakat yang dari masa ke masa relatif teratur dan terjaga adatnya, perangkat, besarnya penduduk
usia produktif disertai etos kerja masyarakat yang tinggi, cukup tingginya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan monev pembangunan desa, tradisi gotong royong dan kerja bakti masyarakat dan sumber daya perempuan usia produktif,, swadaya, kebiasaan bertani, kader kesehatan dan penduduk yang bisa membuat mebel). Sedangkan masalah yang di desa Bantur adalah yang utama pengangguran, hasil pertanian, perikanan, peternakan rendah). Dengan melihat potensi dan permasalahan yang maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belum maksimalnya potensi di desa Bulan Madu sehingga masih banyak rakyat miskin.
Program Pembangunan Desa Prioritas pertama di desa Bantur lebih difokuskan pada peningkatan ekonomi dengan memperbaiki pola tanam pertanian, mengatasi kelangkaan pupuk dengan menggunakan pupuk organik, penambahan modal usaha melalui koperasi atau UKM dan pembagian ternak gratis serta mengoptimalkan sumber daya alam yang ada. Untuk memperlancar perekonomian dengan membangun sarana prasarana (perbaikan akses jalan menuju lahan pertanian dan penyuluhan) yang berorientasi peningkatan pendapatan masyarakat. Selain itu untuk peningkatan pelayanan kesehatan dengan cara : pembangunan polindes, peningkatan ibu dan anak serta lansia, untuk mencegah wabah demam berdarah dengan foging, perbaikan sarana MCK dan penyediaan air bersih melalui).
Strategi Pencapaian Dalam merencanakan suatu pembangunan baik di tingkat pusat sampai di tingkat desa membutuhkan suatu perencanaan yang matang dengan menggunakan strategi yang bisa dikembangkan ke arah pembangunan yang lebih baik terutama mengenai pembangunan mental masyarakat yang masih berpandangan kerdil akan pembangunan di desa. Strategi yang dilakukan membutuhkan indikator guna mencapai sasaran program secara maksimal, kebijakan yang diambil harus berwawasan untuk kebutuhan orang banyak dan perlu direncanakan secara matang dan berkesinambungan.
f. Struktur Organisasi Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Bantur memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan
kepentingan
masyarakat
wilayah
tersebut,
terutama
terkait
hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk Wilayah Desa Bantur terbagi di dalam 14 Rukun Warga (RW) dan 73 RT yang tergabung di dalam 5 Dusun yaitu: Krajan , Tunjungsari, Bantur Timur, Jubel, Durmo yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini. Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Bantur tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Bantur
Kepala Desa
BPD
Sekretaris Desa
Staf Urusan Pemerintahan
Seksi Pembangunan
Kasun
Staf Urusan Keuangan
Staf Urusan Umum
Modin
Kasun
Uceng
Kasun
Kasun
Nama Pejabat Pemerintah Desa Bantur No
Nama
Jabatan
1
Suwoko
Kepala Desa
2
Nanang kosim
3
Hendrik Dwi P
Kaur umumj
4
M.Al Mahmud
Modin
5
David andi
6
Yudi irwanto
7
Suradi
Kuwowo
8
Ponidi
Kamituwo
9
Sumarlan
Kamituwo
10
M.Ariyanto
Kamituwo
11
Muckhis
Kamituwo
12
Sameri
Kamituwo
13
Misenan
Staf Desa
14
Faktur roji
15
Aswar
16
Sutoyo
17
Ulima Yosep
Sekretaris Desa
Kepetengan Bayan
Kasun
18
Achmad Nur
19
Marlin
20
Mukri
21
Deki
22
Aziz
Nama Badan Permusyawaratan Desa Bantur No
Nama
Jabatan
1
Drs.Sonhadji
Ketua
2
Iwan Widodo
Sekretaris
3
Djuma,in
Bendahara
4
Edi Winarno
Anggota
5
Sri Wahyudi
Anggota
6
Poyo
Anggota
7
Sudarmanto
Anggota
8
Lestaryanto
Anggota
9
Sunardi
Anggota
10
Buari
Anggota
Nama-nama LPMD Desa Bantur No
Nama
Jabatan
1
Widjianto S,Pd
Ketua
2
Mursid
Sekretaris
3
Maulan
Bendahara
4
Nolik
Anggota
5
Turiwin
Anggota
Secara umum pelayanan pemerintahan desa Bantur kepada masyarakat sangat memuaskan. Beberapa warga menyatakan bahwa pelayanan umum seperti pembuatan
kartu tanda penduduk (KTP) dapat dikerjakan dengan cepat dalam waktu 24 jam. Begitu pula untuk pengurusan surat-surat penting lainnya seperti akti kenal lahir dan akte kematian, sehingga secara umum masyarakat merasa terlayani secara baik.
g. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Bantur dapat teridentifikasi ke dalam beberap sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 1.114 orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 300 orang, yang bekerja di sektor industri 125 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 2.125 orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 3.664 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
Macam-macam Pekerjaan dan Jumlahnya No
Macam Pekerjaan
Jumlah
1
PNS
408 orang
2.
TNI / POLRI
28 Orang
3.
Penjahit
49 Orang
3
Montir
32 orang
4
Sopir
159 orang
5.
Pramuwisma
179 Orang
6.
Tani
7.
Karyawan Swasta
8.
Kontraktor
9.
Pertukangan Kayu
180 Orang
10
Pertukangan Batu
213 Orang
11
Buruh tani
12
Guru Swasta
1.529 Orang 292 Orang 7 Orang
1.337 Orang 94 Orang
Prosentase
Jumlah
4. 507 orang
Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Bantur masih cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia 15-55 yang belum bekerja berjumlah 275 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 1.615 orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Bantur.
h. Penyediaan Layanan Pendidikan dan Kesehatan
A. Pendidikan
Eksistensi pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi yang lebih maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan tingkat ratarata pendidikan warga Desa Bantur.
Tamatan Sekolah Masyarakat No
Keterangan
Jumlah
1
Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas
80
2
Tidak Tamat SD
657
3
Tamat Sekolah SD
4.678
Prosentase
4
Tamat Sekolah SMP
4.860
5
Tamat Sekolah SMA
3.152
6
Tamat Sekolah PT/ Akademi Jumlah Total
479 13.906
Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Bantur hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang akan berimplikasi pada penciptaan kebaikan kehidupan. Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Bantur, tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di Desa Bantur baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP), sementara akses ke pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain yang relatif jauh. Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Bantur yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Bantur. Bahkan beberapa lembaga binbel dan pelatihan yang pernah ada malah gulung tikar. Mungkin dorongnan dari pemerintah dan masyarakat lemah. Inilah yang menjadi pekerjaan dasar pemerintahan Desa Bantur sekarang ini. B. Kesehatan
Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan aset yang amat penting bagi masa depan bangsa secara umum. Masyarakat yang produktif adalah masyarakat yang sehat fisik dam mentalnya. Salah satu cara untuk
mengukur
status kesehatan masyarakat adalah mencermati
banyaknya
masyarakat yang terserang penyakit. Laporan warga menunjukkan adanya gejala masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi, yang antara lain disebabkan oleh infeksi pernapasan akut bagian atas, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan berdurasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat Desa Bantur secara umum.
i. Pelaku Generasi Sehat dan Cerdas
KPMD : 1. Khoirul 2. Sri Mulyati TPMD : 1.
Riyanti
2. Nuriati. 3. Ika 4. Setyowati 5. Novi 6. Sunarmi 7. Kusmiati 8. Kusnul 9. Reni 10.
Affandi
11.
Intan
PK : 1. Esti Purweni 2. Siti Muamanah 3. Gitun Rahmad
j. Kondisi Sebelum dan Sesudah Generasi Sehat dan Cerdas
Ada GSC
Belum Ada GSC
Peningkatan kunjungna posyandu di Masnyarakat hanya sedikit yang ke desa
Hampir
posyandui
semua
anak
bersekolah PAUD
usia
dini Hanya sebagian kecil yang bersekolah PAUD
Penanganan BGM lebih cepat dan Penanganan lambat karena hanya dari akurat
dinas kesehtan
Adanya TPMD desa yang peduli Tidak
adanya
tim
yang
dari
berkaitan monitoring kesehtan dan masnyarakat desa untuk monitoring pendidikan di desa
kesehatan dan pendidikan desa
Dalam pelaksanaan PAD desa dan berkunjung ke pemanfaat program banyak sekali komentar atau tanggapan dari pemanfaat yaitu, bantuan sesuai dengan yang di butuhkan pemanfaat desa, sementara untuk tanggapan dari pelaku desa, GSC merupakan program yang sangat efektif dalam penanganan Masalah kesehatn ibudan anak dan pendidikan karena di laksanakan oleh masnyarakat desa sendiri yang tahu kondisi desa. Kepala desa bantur berharap adanya kelanjutan GSC di desa.
k. Kegiatan Generasi Sehat dan Cerdas Kegiatan GSC tahun 2015 PMT Pemulihan BGM Transport melahirkan resti Transport periksa bumil PMT Penyuluhan Peralatan posyandu Bantuan monitoring bulanan Pembinaan kader ABK SD sekolah ABK tidak sekolah ABK SMP tidak sekolah Beasiswa SD Beasiswa SMP Subsidi try out SMP
Kegiatan GSC tahun 2016 PAUD PMT Bumil kek PMT BGM PMT penyuluhan Vitamin balita BKB insentif kader Penyuluhan Buteki APE posyandu
l. Foto-foto