KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DIREKTORAT PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL DASAR GENERASI SEHAT CERDAS
DESA BULONTIO BARAT KECAMATAN SUMALATA KABUPATEN GORONTALO UTARA PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016
=================
1 GAMBARAN UMUM 1.1 SEJARAH DESA Konon kabarnya suatu ketika sejumlah rombongan suku buol dari daerah buol sulawesi tengah ingin melakukan silaturahmi dengan masyarakat ( saudara ) dikecamatan kwandang dengan menggunakan perahu layar. Mereka berangkat menuju kwandang dipimpin oloh sang raja ( UA ) dan suku buol berlabuh disungai yang dekat pelabuhan kewandang ( topi lohuwolo ). Hari berganti hari kerukunan dari kedua suku terjalin dengan harmonis. Suatu ketika “seperti pepatah mengatakan piring didalam lemari pun mengalami keretakan untuk kedua suku tersebut” demikian ibarat yang dapat dikatakan untuk kedua suku tersebut. Entah apa penyebabnya kerukunan dan keakraban yang telah terjalin tidak berlangsung lama. Tiba – tiba timbul konflik diantara keduanya, akhirnya suku buol yang dipimpin oleh raja Uwa diusir oleh rakyat Kwandang dan dengan perasaan sedih mereka meninggalkan topi lohuwolo karena telah diusir dari kwandang dalam bahasa gorontalo ( T UWA Yilanengo ) nama ini yang diambil asal usul nama kecamatan kwandang sekarang (bahasa daerah gorontalo Uwanengo). Dalam perjalanan dari kwandang suku buol yang dipimpin oleh raja Uwa menelusuri pantai utara laut sulawesi dan dalam perjalan itu, sampailah mereka disuatu tanjung yang ada diposisir bulontio (dulu belum ada nama) sekarang tanjung bunga. Bunga artinya sutu tempat atau ziarah yang pertama ditemui. Setelah pulih dari kecapean akibat perjalanan jauh, mereka meneruskan perjalan kedaerah asal (buol sulawesi tengah) dengan menelusuri pesisir laut bulontio (dulu belum ada nama) dalam perjalan itu, setelah sampai ditanjung potong ( botu lobundo ) mereka tiba – tiba melihat sekelompok orang yang sedang mencari kerang dan ikan – ikan kecil disaat air laut surut, dalam bahasa gorontalo momato atau moiyoti. Kerang dan ikan – ikan kecil tadi mereka tuwangkan kedalam tempat yang dipikul, tempat itu terbuat dari pinggulo dalam bahasa indonesia pelepah pinang, dalam bahasa daerah gorontalo disebut buano, serta dalam bahasa buol disebut buyontio, pada saat Mereka dalam perahu mau melanjutkan perjalanan diantara mereka saling bertanya satu dengan lainnya bahwa posisi perjalanan sudah berada dimana sekarang. Sejenak semua terdiam, lalu tiba – tiba raja buol berkata, berarti daerah ini belum ada nama sehingga saya mengusulkan daerah ini kita beri nama Buyonthio, nama diambil dari tempat yang mereka gunakan saat mengumpulkan kerang dan ikan – ikan kecil tadi. Kerena terpaan angin dalam perjalan, mereka singgah disalah satu muara sungai yang
ada dibulontio barat (dulu belum ada nama) setelah
ditempat persinggahan mereka bertemu dengan sekolompok warga yang kemudian terjadi
dialoh, dalam dialoh itu mereka memperoleh informasi
bahwa daerah ini belum ada nama, sehingga mereka memberi tahu bahwa daerah ini
kami telah berinama Buyonthio. Itulah asal usul
nama buyonthio yang sekarang dijadikan nama desa. Nama desa blontio timur, berawal dari tahun 1906 sejak bulontio dimekarkan menjadi
dua desa yakni : Bulontio Barat dan Bulontio Timur. (Sumber informasi : Indiu Maatiyala (almarhum), Kadir Unusa (almarhum) , Ali Jama (almarhum), Izrak
I. Koem (almarhum), sesepuh
desa (orang yang
dituakan, tokoh
masyarakat, tokoh adat ).
SEJARAH PEMERINTAHAN DESA BULONTIO BARAT Karena Desa Bulontio Barat terletak pada pusat pemerintahan kecamatan, maka sejarah Pemerintahan Desa Bulontio Barat
yang
sampai pada penyusunan laporan ini dapat digambarkan dalam daftar dibawah ini : NAMA – NAMA KEPALA DESA SETELAH BERDIRINYA DESA BULONTIO BARAT
NO
1
2
3
MASA JABATAN
ALAMAT
PENDIDIKAN
KET
HUTUNA MODANGGU
1900 S/d 1918
Desa Bulontio Barat
-
Kepala Desa
ABIDIN MONOARFA
1918 S/d 1958
Desa Bulontio Barat
1958 S/d 1961
Desa Bulontio Barat
NAMA
GANI AMARA
4
EDI ISMAIL
9 BULAN
5
UMAR DJAUHARI
1961 S/d 1969
6
YUSUF HASAN
4 BULAN
7
DANIAL ANTU
1970 S/d 1973
8
UMAR DJAUHARI
1974 S/d 1980
Desa Bulontio Barat Desa Bulontio Barat Desa Bulontio Barat Desa Bulontio Barat Desa Bulontio
Kepala Desa Pilihan Rakyat
PJS Pilihan Rakyat PJS Pilihan Rakyat Pilihan Rakyat
Barat ABD,KAHAR TOANA
1981 S/d 1983
10
AHMAD YUSUF UNUSA
1984 s/D 1995
11
ABD.RAJAK MOBILINGO
12
NURDIN LAMATENGGO
1996 S/d 1998
13
SYAFRUDIN MOPI
1998 S/d 2003
14
THAMRIN YUSUF,S.Pd
2003 S/d 2004
15
AHMAD YUSUF UNUSA
18
AGUS SAMAUNA
19
HAYUN TALUHUMALA
9
10 BULAN`
2004-2010 2010 2010 S/d sekarang
Desa Bulontio Barat Desa Bulontio Barat Desa Bulontio Barat Desa Bulontio Barat Desa Bulontio Barat Desa Bulontio Barat Desa Bulontio Barat Desa Bulontio Barat Desa Bulontio Barat
Pilihan Rakyat Pilahan Rakyat PJS PJS Pilihan Rakyat PJS Pilihan Rakyat PJS Pilihan Rakyat
1.2 KONDISI GEOGRAFIS, TOPOGRAFI DAN DEMOGRAFI DESA Desa Bulontio Barat terletak di pusat ibukota kecamatan dengan luas wilayah ± 6,12 Km² suhu rata-rata harian berkisar antara 270Cc sampai dengan 320Cc Curah hujan rata-rata ± 2000 / 3000 mm/tahun. Keadaan tipografi di dominasi oleh permukaan yang rata. Desa Bulontio Barat dibagi menjadi Tiga dusun yaitu dusun Suka maju , dusun Pantai,dusun tengah, Wilayah Desa Bulontio Barat di sebelah utara berbatasan dengan Laut Sulawesi sebelah timur dengan Desa bulontio timur dan disebelah selatan berbatasan dengan Desa Mebongo di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kasia.
Dari Segi orbitasi atau jarak Desa dengan pusat pemerintahan, jarak terjauh dengan kecamatan sumalata ± 0,6 Km, jarak dengan kabupaten gorontalo utara ± 98 Km, jarak dengan propinsi gorontalo ± 141 Km, kenderaan umum yang digunakan sebagai sarana angkutan ke pusat pemerintahan adalah kenderaan roda dua dan roda empat . a. Administrasi Kependudukan : Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak – anak dan lansia. Untuk lebih jelasnya data penduduk Desa Bulontio Barat pertahun 2015- 2016 adalah sebagai berikut : a. Jumlah Penduduk (Jiwa)
: 1715 Jiwa
b. Jumlah KK
:
530 KK
c. Jumlah Penduduk Laki-laki
: 869 Jiwa
d. Jumlah Penduduk Penduduk
: 846 Jiwa
e. Jumlah Penduduk Pendatang f.
: 19 Jiwa
Jumlah Penduduk berdasarkan usia - 0 – 1 Tahun
: 22 Jiwa
- 1-4 Tahun
: 132 Jiwa
- 5-15 Tahun
: 302 Jiwa
- 16-39 Tahun
: 1.066 Jiwa
- 65 Tahun ke
atas
: 193 Jiwa
VISI DAN MISI DESA Visi dan Misi Pembangunan Desa Desa Bulontio Barat menyatu pada Visi dan
Misi
induk
kabupaten
gorontalo
pembangunan desa Bulontio Barat
utara.
Visi
dan
misi
sesuai dengan masa jabatan
kepala desa berlaku mulai tahun 2011 sampai dengan 2017, yaitu : Visi
: Terwujudnya Desa Bulontio Barat Sebagai Kekuatan Utama Perekonomian
Misi
: 1. Mengembangkan Potensi Kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM) Desa Bulontio Barat
2. Menurunkan
Angka
Kemiskinan,
Pengangguran
dan
Ketertinggalan 3. Mengembangkan Sistem Perekonomian yang Tangguh Berbasis Kerakyatan. ( Gerbang Emas) 4.
Mengembangkan
Nilai-nilai
Religi
Dalam
Konteks
Keagamaan, Adat-istiadat dan Nilai-nilai Budaya. 5. Menciptakan Jaringan Kerja Ekonomi Dengan Menjalin Gorontalo Utara Sebagai Daerah Lintas Pengembangan Perekonomian Segitiga Emas.
Struktur Pemerintah Desa STRUKTUR ORGANISASI DESA BULONTIO BARAT
BPD
Keterangan : 1. Pemerintah Desa ďƒ˜ Kades
:
HAYUN TALUHUMALA
Sekdes
:
Kaur Pemerintah
:
Aripin Mopi
Kaur Pembangunan
:
Abd.Manan Podu
Kaur Umum
:
Bendahara Desa
Susanti Miolo
:
Iin Pakaya
Ketua
:
Irwan Talib S.Pd, M.Pd
Wakil Ketua
:
Rafik Madjham
Sekertaris
:
Mahani Datu
Anggota
:
Ridwan Samsi
Anggota
:
Urfin Sini
Anggota
:
Sulaman Daud
Anggota
:
Ahmad Badembe
Ketua
:
Iskandar Asiari
Wakil Ketua
:
Syahril Ismail
Sekretaris
:
Yulan Hantu
Anggota
:
Cintami Soga
Anggota
:
Firdaus Toana
2. Nama anggota
3.
Moh.Diva Ibrahim
BPD
Nama – anggota LPM
4. Nama Dusun dan Kepala Dusun Dusun Sukamaju
: Herlin Datu
Dusun Pantai
: Usman Libunelo
Dusun Tengah
: Maisara Lagautu
5. Unsur PKK Ketua
:
Carda Rahmola,S.Pd
Wakil Ketua
:
Harda Dunggio
Sekretaris
:
Nirawati Asiali
Bendahara
:
Nilda Antu
2.2. KONDISI SOSIAL ,EKONOMI DAN LINGKUNGAN 2.2.1 KONDISI SOSIAL a). Potensi dan masalah Pendidikan Sarana pendidikan di Desa Bulontio Barat terdiri dari : -
PAUD
: 2 unit
TK pembina
-
Sekolah Dasar
-
SMPN
: 1 Unit : 1 unit : 1 unit
Untuk akses ke sarana pendidikan tersebut sangat mudah karena jarak tempuh yang terjauh hanya sekitar 800 Meter yaitu menuju ke SMP,untuk sarana Sekolah Menengah Atas terdapat di desa tetangga (Bulontio Timur) yang jarak tempuh terjauh sekitar 900 Meter. Sebagaian besar penduduk Desa Bulontio Barat adalah tamatan Sekolah Menengah Pertama walaupun demikian masih terdapat 3 anak usia SD dan SMP yang putus sekolah dan belum bersekolah berdasarkan data di tahun 2015. Untuk ketersediaan guru sudah cukup dan sebagaian besar PNS dengan pendidikan Strata Satu bahkan ada beberapa guru yang sudah bersertifikasi.Untuk tenaga pendidik PAUD/TK masih di dominasi oleh Guru Honorer dengan pendidikan Strata satu dan juga masi hada yang sementara Kuliah.masih kurangnya sarana bermain anak (APE Luar ) di 2 buah PAUD di desa ini menjadi kendala dalam memaksimalkan kegiatan PAUD. Masalah lainnya adalah kegiatan perpustakaan Desa masih numpang di kantor Desa dan belum mempunyai bangunan perpustakaan Desa sendiri juga belum ada pusat pelatihan ketrampilan/kursus sebagai akses dan ruang dalam menambah pengetahuan warga masyarakat. b). Potensi dan Masalah Kesehatan Sarana dan Prasarana Kesehatan : - Posyandu : 3 Unit (1 sudah bangunan permanen) - Dokter umum (Praktek) : 1 org - Bidan di Desa: 2 org - Dukun bayi terlatih : 3 org - Kader Posyandu : 15 org
Adapun sarana Kesehatan terdekat yang selalu menjadi solusi bagi warga masyarakat umumnya dan pasien khususnya adalah Puskesmas Sumalata yang berada di Desa tetangga Bulontio Timur dengan jarak tempuh
terjauh
sekitar
950
Meter.Secara
Umum
sarana
prasarana
puskesmas di anggap cukup baik karena puskesmas ini memasuki kategori PKM ter Akreditasi dengan dukungan Rumah Tunggu Kelahiran di area puskesmas.Sarana kesehatan lainnya berupa Poskesdes dan polindes belum ada karena segala kebutuhan terkait kesehatan masih bisa di akses dan didapatkan di Puskesmas Sumalata. Kegiatan
pelayanan
kesehatan
lainnya
berbasis
masyarakat
yaitu
Posyandu,Kegiatan posyandu di laksanakan rutin setiap bulan di Tiga Dusun dengan jadwal yang sudah disepakati antara Masyarakat/Kader dengan pihak Puskesmas selaku penyedia layanan Teknis.partisipasi Warga masyarakat ke posyandu di bilang cukup baik tapi sangat di sayangkan kegiatan posyandu masih sebagian besar masih menjadi tanggung jawab Puskesmas,Belum
ada
pengelolaan
Posyandu
secara
mandiri
oleh
masyarakat termasuk pendanaan di Posyandu masih bersandar pada kegiatan Program GSC sampai saat ini termasuk pembayaran transport Kader Posyandu dan PMT. Hampir sebagian penduduk Desa sudah mendapatkan kartu jaminan kesehatan baik itu dari BPJS maupun dari Pemerintah Daerah. Untuk masalah atau kasus terkait Ibu dan Anak terdapat kematian bayi dalam kandungan di Tahun 2015 sebanyak satu kasus dan kematian Ibu melahirkan Alhamndulillah Tidak ada,di Samping itu ada kasus gizi buruk satu orang tapi bisa di tangani dengan baik.secara umum kejadian luar biasa yang berhubungan dengan wabah penyakit di anggap tidak ada. c). Modal Sosial Masyarakat Masyarakat Desa Bulontio barat yang sekitar 99 % adalah penganut Agama Islam dengan bahasa sehari hari adalah bahasa Gorontalo dan bahasa Indonesia dengan Ciri khas warga desa yang masih sangat terasa dimana dalam kegiatan bermasyarakat masih terlihat kepedulian antar sesama berupa saling membantu dan bergotong royong dalam kegiatan tertentu seperti pelaksanaan pesta perkawinan,kematian dan kegiatan ekonomi (bertani dan melaut).kegiatan ini tidak terlepas dari peran kelompok yang terdapat di masyarakat seperti karang taruna,PKK,Majelis Ta’lim,kelompok arisan,kelompok tani,nelayan yang masing masing memiliki rutinitas
kegiatan
dalam
masyarakat
yang
selalu
di
bahas
dalam
musyawarah warga dan kelompok.Suasana Kamtibmas sangat terjaga berkat dukungan warga serta adanya polsek dan Koramil yang ada di desa ini.
2.3. KONDISI EKONOMI DAN SDA. Desa Bulontio Barat yang merupakan desa yang berbatasan dengan Laut memiliki potensi yang cukup menjanjikan di sector perikanan,banyak usaha perekonomian warga yang sangat bergantung di laut walupun di akui usaha di sector ini tidak menjadi mata pencaharian semua penduduk Desa.karena potensi lautnya maka desa ini termasuk salah satu desa di Kecamatan
Sumalata
dalam
program
CCDP-
IFAD
atau
Program
Pembangunan Masyarakat Posisir.Di bidang pertanian sebenarnya desa ini tidak memiliki lahan pertanian basah,ada sekitar 3 Km area hutan di wilayah perbatasan desa yang ada kegiatan perkebunan ,itu pun tidak semua dapat di jadikan sebagai lahan perkebunan.Namun pun demikian sebagian besar penduduk Desa ini mendapatkan pendapatan berasal dari sector pertanian karena walaupun tidak di dukung dengan lahan tapi banyak warga yang memiliki dan mengelola lahan di Desa tetangga (Hutokalo,Bulontio
Timur,Mebongo,Hutokalo).juga
ada
kegiatan
usaha
perdagangan warga yang di dukung dengan adanya pasar desa yang permanen yang beroperasi setiap hari minggu sehingga secara keseluruhan kegiatan ekonomi warga hampir merata walaupun ada di sector yang berbeda.Kegiatan ekonomi di desa tidak lepas dari peran lembaga keuangan yang bisa di akses sebagai pemberi pinjaman modal usaha seperti BRI,UPK dan Koperasi.Untuk kegiatan BUMDES belum ada dan masih dalam persiapan dan pembentukan kelembagaan serta regulasi pendukung.Sarana Transportasi darat yang sudah sangat baik
juga sangat berperan karena
hasil Laut dan kebun serta lintas pasokan barang untuk kegiatan perdagangan warga segera dapat mengakses perkotaan sebagai tujuan pemasaran. 2.4 KONDISI LINGKUNGAN DESA Sekitar Dua Puluh Tahun Abrasi air laut pernah merusak lingkungan area pantai Desa Bulontio Barat,sekitar 5 km pemukiman penduduk hilang di landa abrasi inilah momen buruk yang di alami oleh warga sepanjang pantai.Alhamdulillah pemerintah sudah mengupayakan Tanggul penahan
ombak di sepanjang pantai sehingga sampai saat ini pemukiman warga terbebas dari ancaman abrasi air laut.Disamping itu juga sudah di bangun tanggul penahan air pasang yang jalur airnya sampai di pemukiman warga yang bersumber dari PNPM mandiri perdesaan dana Desa. Desa ini juga bebas dari banjir walaupun di puncak musim penghujan. Kebutuhan air minum cukup teratasi dengan air bersih yang bersumber dari SPAM yang di kelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten dengan iuran perbulan sesuai pemakaian air oleh KK Pemanfaat
juga ada air sumur
sebagai alternatif ketika air SPAM tidak berfungsi di samping itu masyarakat sudah dapat memperoleh air minum kemasan isi ulang dengan harga Rp 3000 per galon yang sudah tersedia di Desa.
4. PELAKU DAN KEGIATAN GENERASI SEHAT CERDAS 4.1
PELAKU GSC DESA
Pelaku Desa TPMD
KPMD PK
Nama
Lama bekerja
Keterangan
1. Rahma Hanapi
2012-2016
Koordinator
2. Ulan Pekengo
2013-2016
3. Elmi Uwente
2013-2016
4. Elya ahmad
2013-2016
5. Lili Unusa
2015-2016
6. Haini Atapa
2013-2016
7. Fitri Bobihu
2013-2016
8. Isti taki
2013-2016
9. Sartin abjul
2014-2016
Sarwin uwente
2015-2016
Yati Abdulla
2014-2016
1. Mahani Datu
2012-2016
2. Nur DArwin Sini
2015-2016
1. Erna Maku
2011-2016
Ketua
2. -
2013-2016
Sekretaris
3. Yanti Koem
2013-2016
Bendahara
T.A 2014 50% Axis Title
40% 30% 20% 10% 0%
KESEHATAN
PENDIDIKAN
DUKUNGAN LAYANAN
42%
27%
31%
T.A 2014
T.A 2015 50%
23.817.000 27%
40% 30%
35.166.500 40%
28.468.000 33%
20% 10% 0% KESEHATAN
T.A 2015 PENDIDIKAN DUKUNGAN LAYANAN T.A 2015
T.A 2016 50% 40% 30% 20% 10% 0% KESEHATAN
T.A 2016
KESEHATAN 49%
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN 31%
DUKUNGAN LAYANAN DUKUNGAN LAYANAN 21%
4.2
DAMPAK GSC DI DESA
1. Proses perencanaan yang melibatkan masyarakat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa di program GSC kegiataan di tentukan oleh masyarakat berdasarkan hasil pemetaan sosial,DTKS yang kemudian di rumuskan dan di prioritaskan bersama sehingga apa yang menjadi masalah dan kebutuhan kelompok sasaran bisa teratasi.
2. Pelaksanaan kegiatan dalam program GSC yang di laksnakan langsung oleh pelaku selaku warga masyarakat memberikan dampak dan pemahaman kepada masyarakat dan pemangku kepentingan bahwa pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan yang tidak bertanggungjawab justru memberikan kerugian kepada masyarakat Desa itu sendiri sehingga demi kepentingan bersama maka hal hal yang tidak di inginkan bisa terhindarkan. 3. Pengawasan bersama masyarakat dalam tahapan perencanaan dan pelaksanaan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa nilai dan prinsip dalam program begitu luar biasa dampaknya kepada warga masyarakat kalau di laksanakan sesuai aturan main/Juknis/PTO sehingga diakui program GSC berhasil membelajarkan masyarakat akan azas transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kegiatan di tingkat desa sehingga berakibat pada tingginya partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan program 4. Masyarakat umumnya dan kelompok sasaran khususnya sudah memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan dan pendidikan serta pentingnya mengakses layanan tersebut. 5. Banyak kelompok sasaran dan pemanfaat khusunya pemanfaat RTM dan Non User yang sudah terbantu dalam pemenuhan akan layanan kesehatan dan pendidikan 6. Berhasilnya 12 indikator di desa bulontio Barat merupakan bukti pendukung bahwa program sudah bisa memberikan perubahan kepada masyarakat desa Bulontio Barat. 7. Dinas layanan di kecamatan merasa mendapatkan mitra kerja yang luar biasa dalam pencapaian program kesehatan dan pendidikan karena program GSC sangat mendapat dukungan masyarakat.
5. Penutup Demikian profil desa ini di buat,untuk kesempernuaan profil desa kedepan mohon masukan dan sarannya. Untuk memperoleh gambaran kondisi desa dan kegiatan Program GSC Kami lampirkan Foto foto terkait Desa dan program GSC di desa Bulontio Barat Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara.