Profil Desa Sukapura Sumedang

Page 1

PROFIL DESA SUKAPURA KECAMATAN WADO KABUPATEN SUMEDANG DAMPAK INTERVENSI GSC DALAM PEMENUHAN PELAYANAN SOSIAL DASAR (PSD)

1. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Sukapura adalah salah satu desa di Kecamatan Wado yang mempunyai luas wilayah 617 Ha dan jumlah penduduk Desa Sukapura sebanyak 3.083 yang terdiri dari 1.560 laki-laki dan 1.523 perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 966 KK. Sedangkan Jumlah Keluarga Miskin (Gakin) 246 dengan persentase 30,1% dari jumlah keluarga yang ada di Desa Sukapura . Dengan Batas – Batas Administratif Pemerintah Desa Sukapura Kecamatan Wado Sebagai Berikut : Sebelah Utara

:

Desa Cisurat

Sebelah Selatan

:

Desa Cipasang

Sebelah Barat

:

Desa Rangon

Sebelah Timur

:

Desa Cikareo Utara dan Desa Sukapura

Dilihat dari topografi dan kontur tanah, Desa Sukapura Kecamatan Wado. secara umum berupa Dataran tinggi/pegunungan. Desa Sukapura dari 3 Dusun, 5 RW dan 15 RT. 2.

Demografi Perkembangan penduduk Desa Sukapura dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan tetapi dengan angka yang tidak terlalu signifikan, dan keadaan perkembangan penduduk tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :


Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Desa Sukapura Berdasarkan Struktur Usia Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Usia a. <1 tahun 35 jiwa b. 1-4 tahun 102 jiwa c. 5-14 tahun 656 jiwa d. 15-39 tahun 1.103 jiwa e. 40-64 tahun 1.000 jiwa f. 65 tahun ke atas 222 jiwa

Sedangkan keadaan jumlah penduduk berdasarkan agama adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Desa Sukapura Dirinci Menurut Agama yang Dianut Tahun No

Rata-rata Pertumbuhan (%)

Agama

1 Islam 2 Kristen 3 Katholik 4 Budha 5 Hindu 6 Kepercayaan Sumber: ………………………..

2015 3.078 jiwa 1 0 0 0 0

99.09 % 0.01

Keadaan Penduduk Desa Sukapura sebagian besar/ mayoritas adalah sebagai Petani dan buruh tani, dan keadaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Desa Sukapura Dirinci Menurut Pekerjaan Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan a. Petani b. Buruh Tani c. PNS d. Pegawai Swasta e. Wiraswasta/ pedagang

Laki-laki 199 jiwa 183 jiwa 18 jiwa 210 jiwa 551 jiwa

2.3 Keadaan Sosial Budaya Berdasarkan data yang ada di Desa tentang tersedianya pasilitas sarana dan prasarana di sekolah/Pendidikan Formal yang ada di Desa Sukapura adalah sebagai berikut :

Propil Desa Sukapura 2016

Bab II - Hal 5


Nama

Tabel 2.1.3.1 Jumlah Sarana Prasarana Pendidikan Formal Desa Sukapura Kepemilikan Jumlah Jumlah Peme Terakr Terd Tenaga siswa/ editasi aftar Pengaja Mahasis Swasta Desa rinta r wa h

1. Play Group 2. Paud 3. TK/RA 4. SD/sederajat 5. SMP/sederajat 6. SMA/sederajat 7. PTN 8. PTS 9. SLB 10. Lembaga Pendidikan Agama 11. Perpustakaan Desa 12. Taman Bacaan 13. .

1 3 1

ัต

4

ัต

26 11

3

9 1

Sedangkan data yang ada di Desa tentang tersedianya pasilitas sarana dan prasarana di sekolah/Pendidikan Non Formal yang ada di Desa Sukapura adalah sebagai berikut :

Nama 1. Komputer 2. Seni Musik 3. Montir 4. Menjahit 5. Drafter 6. Bahasa 7. Mesin 8. Satpam 9. Beladiri 10. Mengemudi 11. Kecantikan 12.

Tabel 2.1.3.2 Jumlah Sarana Pendidikan Non Formal Desa Sukapura Kepemilikan Jumlah Jumlah Terakreditasi Terdaftar (pemerintah, Tenaga siswa/ yayasan,dll) Pengajar Mahasiswa


Jumlah sarana prasarana sebagai penunjang pelayanan dibidang kesehatan yang ada di Desa Sukapura adalah sebagai berikut : Tabel 2.1.3.3 Jumlah Sarana Prasarana Kesehatan Desa Sukapura Jenis Sarana Prasarana 1. Rumah sakit umum 2. Puskesmas 3. Polindes 4. Poliklinik/balai pengobatan 5. Apotik 6. Posyandu 7. Toko obat 8. Balai pengobatan masyarakat yayasan/swasta 9. Gudang menyimpan obat 10. Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter 11. Rumah Bersalin 12. Balai Kesehatan Ibu dan Anak 13. Rumah Sakit Mata 14. Dokter umum 15. Dokter gigi 16. Dokter spesialis lainnya 17. Bidan 18. Sumber: ………………………..

Jumlah (Unit / Orang) 0 0 1 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Sarana prasarana ibadah yang telah ada di Desa Sukapura sampai saat ini adalah sebagai berikut : Tabel 2.1.3.4 Jumlah Sarana Ibadah Desa Sukapura No

Jenis Sarana

1. Jumlah Masjid 2. Jumlah Langgar/Surau/Mushola 3. Jumlah Gereja Kristen Protestan 4. Jumlah Gereja Katholik 5. Jumlah Wihara 6. Jumlah Pura 7. Jumlah Klenteng 8. Lainnya Sumber: ………………………..

Propil Desa Sukapura 2016

Jumlah (Buah) 3 6 0 0 0 0 0 0

Bab II - Hal 7


Keadaan sarana prasarana sebagai penunjang kegiatan olahraga yang ada di Desa Sukapura adalah sebagai berikut : Tabel 2.1.3.5 Jumlah Sarana Olahraga Desa Sukapura Jenis Prasarana 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Jumlah (Buah)

Lapangan sepak bola Lapangan bulu tangkis Meja pingpong Lapangan tenis Lapangan voli Lapangan golf Pacuan kuda Lapangan basket Pusat kebugaran Gelanggang Remaja Arum jeram ............................

1 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0

2.1.4 Keadaan Ekonomi Kondisi dan keadaan ekonomi di Desa Sukapura dengan saat ini adalah sebagai berikut : Tabel 2.1.4.1 Jumlah Lembaga Ekonomi dan Usaha Desa Sukapura No 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Jenis Lembaga Ekonomi Koperasi Unit Desa Koperasi Simpan Pinjam Perempuan Koperasi lainnya Bumdes

Jumlah /Unit

Jumlah Kegiatan

Jumlah pengurus dan Anggota

1

Jumlah Sedangkan keadaan jasa keuangan yang ada di wilayah Desa Sukapura adalah sebagai berikut :


Tabel 2.1.4.2 Jumlah Lembaga Keuangan Desa Sukapura No

Jenis Lembaga Keuangan

Jumlah /Unit 0

1.

Jasa Asuransi

2.

Lembaga Keuangan Non Bank

0

3.

Bank Perkreditan Rakyat

0

4.

Pegadaian

0

5.

Bank Pemerintah

0

6. Jumlah Sumber: ………………………..

Keadaan industri atau tempat usaha UMKM dan sejenisnya yang ada di Desa Sukapura pada saat ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1.4.3 Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)/Industri Desa Sukapura No

Jenis UMKM/Industri/Jasa UMKM/Industri

Jumlah /Unit 0

1.

Industri makanan

0

2.

Industri Alat rumah tangga

0

3.

Industri Material Bahan Bangunan

0

4.

Industri Alat Pertanian

0

5.

Industri Kerajinan

1

6.

Industri Farmasi

0

7.

Industri Caroseri/cat mobil

0

8.

Industri Pengolahan kayu

0

9.

Rumah makan dan restoran

1

10.

Lainnya

0 Jasa Perdagangan

11.

Pasar Tradisional

0

12.

Pasar Mingguan

0

13.

Pasar Bulanan

0

14.

Pasar Kaget/Pasar Khusus (mis. Psr Ternak, dll)

0

15.

Jumlah Usaha Toko/Kios/Warung

75

16.

Swalayan

0

17.

Usaha Peternakan

0

18.

Usaha Perikanan

0

Propil Desa Sukapura 2016

Bab II - Hal 9


19.

Usaha Perkebunan

0

20.

Usaha Minuman (kemasan, dll)

0

21.

Lainnya

0 Jasa Hiburan

22.

Group Musik/Band

0

23.

Lainnya

0 Jasa Gas, Listrik, BBM dan Air

24.

Usaha Penyewaan Tenaga Listrik

0

25.

SPBU

0

26.

Pangkalan Minyak Tanah

0

27.

Pengecer Gas dan Bahan Bakar Minyak

0

28.

Usaha air minum kemasan/isi ulang

0

29.

Jasa Lainnya

Sumber: ………………………..

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan desa akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan pemerintahan tersebut diikuti dengan penerimaan sumber-sumber pendapatan desa yang cukup dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan. Analisis pengelolaan keuangan desa pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan desa dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan desa.

Berikut ini adalah realisasi pendapatan desa dalam APB Desa Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2015, secara rinci perkembangan realisasi dan pendapatan desa dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel 2.1.4.4 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Desa Sukapura Tahun 2014-2015 No

Uraian 2015 Pendapatan

1

Pendapatan Asli Desa

1.1 Hasil Usaha  Bagi Hasil Keuntungan BUM Desa  Hasil Aset

Rata-rata Pertumbuhan

Tahun

Rp 13.392.000

2016


Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong Lain-lain Pendapatan Asli Desa 1.3 yang sah  Jasa Bank  Dst 2 Pendapatan Transfer 1.2

Rp. 281.313.000

2.1 Dana Desa 2.2

Rp.

Bagian dari hasil pajak dan retribusi daerah 

Bagian dari hasil pajak daerah

Bagian dari hasil retribusi daerah

2.3 Alokasi Dana Desa

Rp 15.099.000

Rp

Rp 145.020.000

Rp

Rp 5.000.000

Rp

2.4 Bantuan Keuangan  Bantuan Provinsi  Bantuan Keuangan Infrasutruktur Desa dan Tambahan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa  Dst 

Bantuan Kab.

 Pilkades  TPAPD  RT/RW  3 Pendapatan Lain-lain Hibah dan Sumbangan dari pihak 3.1 ke-3 yang tidak mengikat Lain-lain Pendapatan Desa yang 3.2 sah Sumber: ………………………..

Berikut ini adalah realisasi Belanja desa dalam APB Desa Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2016, secara rinci perkembangan realisasi dan belanja desa dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 2.1.4.5 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Desa Sukapura No

Uraian 2015

1 A

Rata-rata Pertumbuhan

Tahun 2016

Belanja Belanja Penyelenggaraan

Propil Desa Sukapura 2016

Bab II - Hal 11


Pemerintahan Desa B C D E

Belanja Pembangunan Desa Belanja Pembinaan Kemasyarakatan Desa Belanja Pemberdayaan Masyarakat Desa Belanja Tidak Terduga

Rp 196.919.000

Rp

Rp. 50.645.000

Rp. 0

Berikut ini adalah realisasi pembiayaan desa dalam APB Desa Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2016, secara rinci perkembangan realisasi pembiayaan desa dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel 2.1.4.6 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pembiayaan Desa Sukapura No

A

B

2.

Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan SILPA Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Bagian Laba dari Penyertaan Modal Pengeluaraan Pembiayaan Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Desa Pemberian Pinjaman Desa

Rata-rata Pertumbuhan

Tahun

Uraian

2015

2016

0

0

0

0

Kondisi Pemerintahan Desa

2.2.1 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Berdasarkan penjabaran dari Undang-undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan Penjabaran Peraturan kebawahnya, Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Wadomengalami perubahan dengan berdasarkan peraturan tersebut diatas, dan perubahan SOTK tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :


Gambar 2.2.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Sukapura

Kepala Desa DAHMAN RUKMANA BPD

Sekretaris Desa Y0GA SUPUDMA K KEPALA SEKSI KEPALA URUSAN Kasi Pemerintahan

Kasi Kesejahteraan

SUMIARSIH

ABDULLAH

Kaur EKBANG TATANG RUHIYAT

Kaur Keuangan JAJANG SUTARNA

Pelayanan/UMKasi UM ROHAEDIN

Kepala Dusun 1

Kepala Dusun 2

SAR’I

ATANG Kepala Dusun 3 CECEP SUTARDI

Propil Desa Sukapura 2016

Bab II - Hal 13



PROGRAM GENERASI SEHAT DAN CERDAS DESA SUKAPURA Penyedia Layanan Pendidikan dan Kesehatan

Jenis Layanan Yang Ada Taman Bermain/PAUD SD/MI Sederajat SMP/MTs Sederajai

Kondisi Layanan Pendidikan Kondisi Layanan Jumlah (Uraikan ketersediaan layanan setiap saat, kemudahan dijangkau dan kualitas layanan oleh tenaga kesehatan Kondisi layanan sangat baik dan representatif, mudah 1 dijangkau dengan jarak rata-rata terdekat 100 m Kondisi layanan sangat baik dan representatif, mudah 3 dijangkau dengan jarak rata-rata terdekat 100 m SMP terdekat dengan jarak 1000 m Kondisi cukup 1 baik.

Jumlah Tenaga Pengajar di Desa

Guru PNS 18

Guru Honorer 10

Kondisi Layanan Kesehatan Jenis Layanan Yang Ada

Kondisi Layanan Jumlah (Uraikan ketersediaan layanan setiap saat, kemudahan dijangkau dan kualitas layanan oleh tenaga kesehatan

Puskesmas/Pustu Polindes Posyandu Klinik Swasta Propil Desa Sukapura 2016

Mudah terletak ditengah desa, bidan siap layani masyarakat 1 setiap saat 3 mudah terletak ditengah yang mudah dijangkau masyarakat

Bab II - Hal 15


Bidan Praktek Dokter Praktek

Jumlah Tenaga Kesehatan di Desa

1 mudah dijangkau, jika malam hari bidan siaga penuh

Dokter

Bidan 1

Perawat

Tenaga Kesehatan Lainnya (Kader dll) 20

Jumlah posyandu di desa sUKAPURA berada di 3 lokasi. Kegiatan posyandu dilaksanakan 1 kali dalam 1 bulan. Kegiatan posyandu meliputi pendaftaran, penimbangan, konsultasi gizi, dan pemberian makanan tambahan kepada balita. Disamping itu pemberian makanan tambahan juga diberikan kepada balita dengan kondisi gizi kurang serta kondisi BGM (di bawah garis merah) Pemberian makanan tambahan dilakukan dengan pembiayaan bersumber dari BLM program Generasi Sehat. Kegiatan lain di posyandu adalah konseling dan penyuluhan terkait tumbuh kembang anak, perawatan bayi, PHBS, pola pemberian makanan sehat serta untuk kesehatan ibu hamil. Sosialisasi terkait pentingnya 1000 HPK diberikan agar masyarakat benar-benar memperhatikan kondisi bayi dan balita terutama memantau tumbuh kembang anak selama periode emas pertumbuhan anak. Adanya program Generasi Sehat dan Cerdas ini memberikan dampak pada kesadaran masyarkat untuk hadir di posyandu. Untuk memberikan suasana yang edukatif di


posyandu, disamping kegiatan penyuluhan juga disediakan alat permainan edukasi untuk anak-anak balita. Selama program ini berjalan di desa Sukapura semua posyandu telah mendapatkan bantuan pembelian APE untuk meningkatkan kualitas pelayanan di posyandu. Program Generasi juga memberikan perhatian kepada para kader posyandu, dengan memberikan insentif bulanan serta kegiatan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill dari kader posyandu. Manfaat program GSC sangat dirasakan masyarakat

Kader Posyandu Sukapura

Pelaku Program Generasi Desa Sukapura Program GSC di desa Sukapura telah berjalan selama 9 tahun sejak pertama kali program ini diluncurkan pada tahun 2008 oleh pemerintah dengan nama PNPM Generasi Sehat dan Cerdas, dan berganti nama menjadi Program Generasi Sehat dan Cerdas. Selama kurun waktu 9 tahun (hingga saat ini) pelaku program GSC mengalami beberapa kali pergantian di beberapa posisi. Hanya pelaku KPMD yang bertahan dari awal program hingga saat ini. Perubahan pelaku GSc lebih banyak tejadi pada TPMD dan PK karena berbagai alasan, misalnya kurangnya support dana untuk intensif mereka, karena kesibukan, ketidak cocokan dengan pelaku yang lain atau juga karena dampak pergantian kepala Desa. Berikut adalah nama pelaku kegiatan GSC di desa Sukapura pada TA 2015

Propil Desa Sukapura 2016

Bab II - Hal 17


No 1

Nama TIKA SITI

Lama

Jabatan

Alamat

KPMD

Dusun Kisepat

9

aktip

WARTIKA 2

AMIR KOSASIH

KPMD

Dusun Lamuniser

9

3

SURYADI

Ket PK

Dusun Nyalindung

9

4

JAJANG

Bend PK

Dusun kISEPAT

9

SUTARNA Kegiatan Program Generasi Sehat Dan Cerdas Dengan mengacu pada tujuan program ini desa Sukapura melakukan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan program. Tentu semua kegiatan itu berdasarkan kebutuhan dan permasalahan yang ada di desa dan penetapan kegiatan itu melalui serangkaian tahapan dari tingkat dusun (FGD) hingga ditetapkan dalam forum MAD di kecamatan. Kegiatan yang selama ini dilaksanakan di desa Sukapura diantaranya : a. Pemberian PMT untuk balita gizi kurang dan BGM b. Pemberian PMT untuk Ibu hamil Resiko tinggi c. Pemberian PMT untuk kegiatan posyandu d. Kelas Ibu hamil e. Konseling dan pengasuhan anak f. Bantuan Transport untuk Kader Posyandu g. Bantuan Pemenuhan kualitas Pelayanan Posyandu h. Bantuan Perlengkapan siswa (termasuk ABK) i. Bantuan beasiswa j. Pelatihan Kader posyandu dan BKB


Dampak Intervensi GSC dalam Pemenuhan PSD di Desa Sukapura Sukapura adalah salah satu desa dari 10 desa yang ada di wilayah kecamatan Wado Kabupaten Sumedang. Jarak Desa Sukapura dengan pusat Kabupaten Sumedang adalah sekitar 30 km, terbilang jauh, Tetapi akses ke desa tersebut mudah karena dilalui jalan propinsi. Angutan Umum 24 jam baik angkutan pedesaan maupun bus. Penduduknya mayoritas petani. Sebagian dari mereka hidup dibawah garis kemiskinan. Pada tahun 2015, sebanyak 3.083 yang terdiri dari 1.560. laki-laki dan 1.523 perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 966 KK. Sedangkan Jumlah Keluarga Miskin (Gakin) 246 dengan persentase 30,1% dari jumlah keluarga yang ada di Desa Sukapura.

Sampai dengan akhir Tahun 2015 di Desa Sukapura terdapat 3 SD/MI dengan 18 orang Guru PNS dan 10 orang guru Honorer. Jumlah Anak yang menikmati pendidikan di Sekolah Dasar (SD/MI) sejumlah 493 siswa sedangkan di SMP/MTs sejumlah 210 siswa. Sedangkan untuk prasarana bidang kesehatan terdapat 1 Poskesdes dan 5 Posyandu dengan 1 Bidan Desa 20 Kader Posyandu.

Program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) masuk di Kecamatan Wado dan Desa Sukapura pada tahun 2008 atau tahun kedua dibandingkan dengan 9 kecamatan lain di Kabupaten Sumedang yang telah mendapatkan Program GSC sejak Tahun 2007. Pemerintah Indonesia menambahkan program khusus untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan kesehatan bagi ibu dan anak dalam rangka peningkatan akses perolehan layanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat melalui pemberian dana Stimulan yang disebut dengan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Program GSC. Program ini sendiri adalah program pemberdayaan masyarakat, atau dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat sendiri. Adapun tujuan Program Generasi Sehat dan Cerdas adalah Mempermudah pemberian layanan kesehatan ibu dan anak terutama untuk intervensi periode 1000 hari pertama kehidupan khususnya kepada kelompok masyarakat miskin dan terpinggirkan. Mempermudah pemberian layanan pendidikan dasar termasuk bagi anak berkebutuhan khusus dan mendorong anak-anak putus sekolah serta yang belum sekolah untuk kembali sekolah minimal menyelesaikan pendidikan SMP atau yang sederajat.

Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 (tahun pertama adanya program) hingga saat ini meliputi kegiatan yang menunjang pencapaian 12 indikator keberhasilan program yang terdiri dari 10 indikator keberhasilan di bidang kesehatan dan 2 indikator keberhasilan di bidang pendidikan. Kegiatan di bidang kesehatan

Propil Desa Sukapura 2016

Bab II - Hal 19


meliputi : penanganan ibu hamil dan melahirkan, kegiatan posyandu dan bantuan peralatan posyandu. Sedangkan kegiatan di bidang pendidikan meliputi : kegiatan bantuan terhadap anak usia SD/MI serta anak usia SMP/MTs. Adapun jenis kegiatan yang telah dilaksanakan dan didanai program GSC TA. 2015 adalah sebagai berikut : 1) Bantuan biaya pemeriksaan Bumil Resti 2) PMT Bumil KEK 3) PMT Penyuluhan di Posyandu 4) PMT Pemulihan Balita Gizi Kurang 5) Bantuan peralatan di Posyandu dan poskesdes 6) Bantuan seragam dan Sepatu untuk Siswa SD/MI yang tidak mampu 7) Bantuan seragam dan Buku Tulis untuk Siswa SMP/MTs yang tidak mampu 8) Transport Kader Posyandu 9) Kegiatan Kelas Ibu Hamil 10) Kegiatan Kelas Pengasuhan Orang Tua Bayi dan Balita 11) Penyuluhan di Bidang Pendidikan

Melalui berbagai jenis kegiatan yang didanai melalui BLM GSC dalam rangka mendukung akses layanan kesehatan dan pendidikan dapat merubah kesadaran dan perilaku di masyarakat secara pelan-pelan dan bertahap terhadap stigma di masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan pendidikan bagi kualitas kehidupan mereka ke depannya. Diakui atau tidak, tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya layanan kesehatan dan pendidikan mampu membawa dampak yang cukup signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat perdesaan. Sebab tingkat pendidikan masyarakat akan mempengaruhi pola perilaku dan sikap dalam memandang sebuah konsep kehidupan terutama terkait dengan kesejahteraan keluarga. Untuk menggambarkan sejauh mana dampak Program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) dalam meningkatkan Pelayanan Sosial Dasar (PSD) di Desa Sukapura dapat dideskripsikan melalui hasil wawancara dan kunjungan lapangan dengan Bidan Desa Sukapura beserta tokoh masyarakat lainnya maupun dengan pelaku GSC di Desa. Perkembangan kondisi kesehatan masyarakat desa Sukapura sebagaimana yang dituturkan oleh Apong selaku Bidan Desa Sukapura Kecamatan WADO Kabupaten Sumedang mampu menggambarkan dampak intervensi Program GSC terhadap kesadaran masyarakat akan pentingnya pelayanan kesehatan. “Membangun kepercayaan


masyarakat itu sulit, apalagi awalnya disini daerah yang menggunakan jasa Dukun untuk melahirkan, adat masyarakat disini kurang mempercayai bidan� ujar Bidan kokomi saat ditemui di Poskesdes. Ketika mulai ditugaskan di Desa Sukapura pada tahun 1999 beliau harus melayani 3 dusun yang medannya cukup sulit. Hanya dibantu oleh 7 orang kader posyandu dengan jumlah Posyandu sebanyak 3 titik (masing-masing posyandu 7 orang kader) yang melayani 3 dusun di desa sedangkan kader semuanya sudah bisa melaksanakan tugas dan fungsinya karena sudah mendapatkan pelatihan. Disamping itu perlengkapan di Posyandu yang tersedia ketika itu hanya Timbangan Balita (Dacin). Tingkat kehadiran/partisipasi masyarakat di Posyandu dibawah 60% sehingga tingkat persalinan diluar tenaga kesehatan (dukun) cukup tinggi yakni berada pada kisaran 70% dari total persalinan. Praktis hanya sekitar 30% masyarakat yang melahirkan ditangani oleh Tenaga Kesehatan (Bidan Desa) itupun sebagian setelah ditangani oleh Dukun dan mengalami kesulitan akhirnya baru dibawa ke bidan desa. Pada kurun waktu sebelum adanya Program GSC (sebelum tahun 2007) tingkat pelayanan pendidikan juga masih relatif terbatas. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan juga masih minim. Masih ditemukan anak yang putus sekolah baik di SD/MI maupun MTs/SMP. Kondisi prasarana umum baik jalan maupun jembatan juga masih sangat minim, sehingga hal ini semakin mempengaruhi akses dan kendala masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan. Dapat dibayangkan betapa sulitnya kondisi yang dihadapi oleh Bidan Desa Sukapura dan bahkan mungkin sebagian besar Bidan Desa di Kabupaten Sumedang ketika itu sebelum adanya Program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC). Demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Desa Sukapura , berkali-kali ia mengusulkan penambahan alat dan prasarana pelayanan kesehatan. Hingga pada tahun 2009, beliau mengikuti Musyawarah Dusun (Musdus) yang dilaksanakan oleh Generasi Sehat dan Cerdas (GSC). Pelaku PNPM GSC tidak putus asa untuk mengusulkan pengadaan alat bantu Posyandu dan penambahan jumlah kader. Gayung pun bersambut, usulan tersebut masuk dalam kegiatan prioritas program GSC. Beliau bersyukur bahwa kegiatan tersebut dilirik oleh masyarakat sebagai salah satu kebutuhan mendesak untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di desanya. “Bantuan ini memudahkan kami melayani masyarakat, kami diberikan pelatihan kader untuk pelayanan Posyandu, penyuluhan dan bantuan PMT baik untuk Posyandu maupun untuk PMT Pemulihan. Selain itu Program GSC juga memfasilitasi transportasi pada ibu melahirkan�, terangnya. Dalam beberapa tahun belakangan ini Bidan Desa menyelenggarakan Posyandu keliling untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan. Selain itu juga inisiatif menggerakkan program Desa Siaga dari Dinas Kesehatan meliputi

Propil Desa Sukapura 2016

Bab II - Hal 21


kemitraan bidan dan dukun.. Tidak hanya itu, perlahan-lahan kepercayaan masyarakat sudah mulai bergeser untuk penanganan persalinan dari dukun beranak ke pelayanan di bidan desa. Diawali dengan program kemitraan bidan dan dukun pada tahun 2009 tidak berdampak cukup signifikan pada penurunan angka kematian ibu dan anak. Hingga pada akhirnya pemerintah mengeluarkan memorandum of understanding (MOU) yang difaslitasi langsung oleh Puskesmas wado bahwa persalinan harus merujuk penanganannya ke bidan desa, dukun dilarang menolong persalinan dan bahkan ketika ada masyarakat yang datang ke dukun untuk meminta bantuan maka dukun harus mengantarkan ke bidan desa. Setelah adanya program Kemitraan Bidan dan Dukun inilah tingkat persalinan di tenaga kesehatan mengalami kenaikan yang cukup signifikan serta mampu menekan angka kematian ibu melahirkan (AKI). Melalui Program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) dengan pendekatan Pemberdayaan Masyarakat maka analisis permasalahan yang dilakukan dan usulan yang dibiayai oleh program GSC sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, karena permasalahan dan usulan tersebut memang berasal dari masyarakat. Pada tahun 2012 Posyandu berhasil ditingkatkan menjadi 3 Posyandu dengan 20 kader (masing-masing posyandu 7 kader) dengan dukungan pembiayaan dari GSC baik PMT Posyandu maupun transport kadernya. Sampai dengan saat ini Kelas Ibu hamil di desa rutin berjalan setiap bulan sekali, sedangkan Kelas Ibu Bayi dan Balita dilakukan setelah kegiatan Posyandu selesai dilaksanakan.

Suasana kegiatan Penimbangan Bayi dan Balita di Posyandu Desa Sukapura


Suasana kegiatan Kelas Ibu Hamil orang Tua Bayi dan Balita di Desa Sukapura

Untuk mempermudah perbandingan kondisi pelayanan kesehatan dan pendidikan serta kondisi kesadaran masyarakat sebelum dan setelah adanya Program GSC dalam rangka mendukung Pelayanan Sosial Dasar (PSD) sebagaimana dalam tabel dibawah ini

NO. 1

2

3

4

Paramater

Sebelum Adanya GSC Kasus Gizi Persentase jumlah Buruk/Kurang Balita BGM berada pada kisaran 10-20 % dari total Balita Angka Kematian Terdapat 1 kasus Ibu (AKI) AKI pada tahun 2007 Angka Kematian Angka Kematian Balita (AKB) Bayi pada tahun 2006 terdapat 2 kasus karena bayi prematur dan kelainan bawaan pada bayi Pemeriksaan Tingkat Kehamilan pemeriksaan kehamilan berada pada kisaran 4060%

Propil Desa Sukapura 2016

Sesudah Adanya GSC Jumlah Balita BGM pada tahun 2015 sebanyak 6 anak atau 2 % dari total 195 balita Jumlah AKI = 0 pada tahun 2015 Jumlah AKB = 0 pada tahun 2015

Tingkat pemeriksaan kehamilan berada pada Tahun 2015 berapa pada kisaran 80-90% karena masyarakat sudah mulai memahami pentingnya pemeriksaan kehamilan dan semakin gencarnya kegiatan kelas ibu

Bab II - Hal 23


5

6

7

8

9

Penanganan Persalinan

Jumlah persalinan ditangani tenaga Kesehatan berada pada kisaran 30-40%, sehingga yang ditolong oleh dukun berada pada kisaran 60- 70% akibat faktor budaya di masyarakat selain faktor ekonomi juga Kehadiran di Persentase kehadiran di Posyandu posyandu kurang dari 40% jumlah bayi dan balita Perkembangan Jumlah Posyandu Posyandu sebelum adanya Program hanya 2 posyandu dengan jumlah kader masingmasing hanya 1-2 orang per posyandu Capaian Capaian Imunisasi pada Imunisasi bayi sekitar 50-60% dari total sasaran bayi dan kewajiban imunisasi standar Akses Masih ditemukan anak Pendidikan yang putus sekolah ataupun tidak sekolah sekitar 10% dari jumlah anak usia SD/MI dan SMP/MTs

hamil untuk menumbuhkan kesadaran kepada ibu hamil beserta suaminya Jumlah persalinan ditangani tenaga Kesehatan berada pada kisaran 75-85%, sebagai contoh pada Tahun 2015 terdapat 58 orang melahirkan, 46 orang (80%) ditangani oleh Bidan Desa/tenaga kesehatan, 12 orang masih melahirkan di dukun (20%) mengingat faktor ekonomi dan belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan Tahun 2015 Kehadiran di Posyandu 7085% dari jumlah bayi dan Balita terlebih ketika bulan Pemberian Vitamin A dapat mencapai 95% Pada Tahun 2015/2016 Jumlah Posyandu setelah adanya Program sebanyak 4 posyandu sesuai dengan jumlah dusun di desa dengan jumlah kader masing-masing posyandu 7 orang (lengkap) Pada Tahun 2015 Capaian Imunisasi pada bayi sekitar 90% dari total sasaran bayi dan kewajiban imunisasi standar

Pada Tahun 2015 dan 2016 tidak ditemukan kasus anak yang putus sekolah maupun belum bersekolah untuk jenjang SD/MI dan SMP/MTs hal ini juga didukung karena banyaknya lembaga pendidikan di Kecamatan Wado pada umumnya dan di Desa Sukapura pada Khususnya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.