Detik 090

Page 1

misteri pembunuhan sisca i kepala skk migas ditangkap

ik pi m o k ok f tr gan n e b mon la

Balada

w.r.Supratman EDISI 90 | 19 - 25 agustus 2013


majalah detik Table of Contents

Favorite

Back

Share FB

Home

Table of Contents

Memutar ipad:

Untuk melihat majalah dalam tampilan horizontal atau vertikal

Rubrik:

Geser kekiri dan kekanan untuk melihat rubrik

Gunakan icon berikut sebagai petunjuk membaca majalah ini Kebawah

Galeri Image

Tap

Audio

Close

Video

Geser

360

3600 View

Artikel:

Geser keatas dan kebawah untuk membaca artikel

Putar

Info

Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload Pindah halaman lewat scroll

Menampilkan majalah yang sedang dibaca


DAFTAR ISI Edisi 90

19 - 25 agustus 2013

Tap Pada konten untuk membaca artikel

internasional Rabu Hitam di Rabiah

Penguasa militer Mesir membubarkan perkemahan pendukung Presiden Mesir yang digulingkan, Muhammad Mursi. Ratusan orang tewas.

Fokus

KOLOM E-BANKING

Lahir di Jatinegara demi Gengsi Saja

MUDAHNYA BAYAR TAGIHAN LISTRIK PLN

BII juga melayani pembayaran tagihan telepon, PAM, kartu kredit, isi ulang pulsa, uang sekolah, asuransi, tiket penerbangan dan kereta api, cicilan KTA/mobil/motor serta pembayaran service charge apartemen.

Sejumlah kontroversi menyelimuti W.R. Supratman. Soal tanah kelahiran misalnya, sampai dua kali dibawa ke Pengadilan Purworejo. Sempat disebut lahir di Jatinegara, tapi itu untuk gengsi-gengsian saja. Nasional Bukan Parodi Patrialis

interview Pengangkatan Patrialis Akbar sebagai hakim konstitusi digugat ke PTUN. Rapor merahnya semasa menjadi menteri disorot.

kriminal

Misteri Telepon Terakhir Sisca

hukum Mengendus Jejak di Medan Merdeka

ik kom rok

t s BenVersu FPI arga W

Ekonomi Tak Ada Diskon untuk Dasep Ekspor Sepatu Pun Tertunda Dua Pekan

bisnis Dulu Tiru Malaysia, Sekarang Ikuti Thailand Hantu ‘Black October’ di Bursa

lensa Semarak Kemerdekaan Cover: Kiagus Auliansyah Musik: Twilite Orchestra - Indonesia Raya ( Instrument )

Addie M.S.: Kesenian Harus Bebas Pajak

people

Mahfud MD, Astri Nurdin, Rexy Mainaky

Gaya Hidup Jadi, Semerah-putih Apa Loe? Napak Tilas Kemerdekaan Mengulang Masa Kanak-kanak

seni & hiburan Burgerkill dan Pekerjaan yang Telah Selesai Drama Sedap dari Skenario Tajam Film Pekan ini Agenda

sport May Mengejar Emas Rio de Janeiro

wkwkwk Biar Nomor Buntut Asal Ikut? @majalah_detik

majalah detik

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Habib Rifa’i, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Evi Tresnawati S, Bahtiar Rifai, Rahmayoga Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Faribi, Edi Wahyono Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya 23 - 29 APRIL 2012 @majalahdetik.com No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email:Majalah redaksidetik Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.


lensa

semarak kemerdekaan

Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR

sumber: detik FOTO

Hari kemerdekaan selalu disambut meriah di seantero Tanah Air. Berikut kemeriahan menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-68, di berbagai daerah.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri geladi bersih upacara peringatan Hari Kemerdekaan. Abror Rizki/Setpres


Pesawat tempur TNI AU menyemarakkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan di Istana Merdeka. DETIKFOTO/Grandy


Geladi bersih upacara peringatan Kemerdekaan RI ke-68 di Monas, Jakarta. DETIKFOTO/Grandy


Pedagang bendera menangguk untung setiap menjelang Hari Kemerdekaan. DETIKFOTO/Rengga


Lampion merah-putih menyemarakkan Kota Jakarta menjelang Hari Kemerdekaan. DETIKFOTO/ Grandy


Kolom E-Banking

MUDAHNYA BAYAR TAGIHAN LISTRIK PLN

Pak Laksono, Saya selalu membayar tagihan listrik PLN di kantor pos yang berada tidak jauh dari rumah. Tetapi saat pasca libur Lebaran, saya dan keluarga masih berada di kampung halaman untuk berlibur sehingga saya khawatir tidak dapat membayar tagihan listrik tepat waktu. Apakah pembayaran tagihan listrik tersebut dapat dilakukan melalui ATM? Pembayaran apa sajakah yang dapat dilakukan melalui ATM? Dinda, Surabaya


Kolom E-Banking

Hai Ibu Dinda, Semoga libur di tahun ini memberikan keceriaan bagi Anda dan keluarga. Saat ini BII memiliki lebih dari 1.400 BII ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan melayani lebih dari 100 jenis pembayaran bagi kemudahan para nasabahnya. Bebas repot karena melalui BII ATM, nasabah tidak perlu mengunjungi berbagai tempat untuk melakukan berbagai pembayaran. Untuk pembayaran PLN dapat dilakukan melalui BII ATM: • PLN post paid (abodemen bulanan) • PLN pre paid (isi ulang pulsa pra bayar) • PLN non tagihan listrik (penyambungan baru, penambahan daya, migrasi PLN post paid ke pre paid dan sebagainya) Demi memberikan kemudahan bagi Ibu untuk membayar tagihan PLN bulanan, Ibu dapat mengunjungi cabang kami yang terdekat agar dapat dilakukan pembayaran otomatis setiap bulan melalui BII Direct Debit. Dengan BII Direct Debit, Ibu tidak perlu antri untuk melakukan pembayaran karena BII yang akan melakukan pembayaran tsb sebelum jatuh tempo dengan cara melakukan pendebitan di rekening tabungan BII sehingga Ibu tidak perlu khawatir atas keterlambatan pembayaran dan dendanya.

BII juga melayani pembayaran tagihan telepon, PAM, kartu kredit, isi ulang pulsa, uang sekolah, asuransi, tiket penerbangan dan kereta api, cicilan KTA/mobil/ motor serta pembayaran service charge apartemen. Jika Ibu Dinda merupakan pelanggan Telkom, BII tidak hanya melayani pembayaran tagihan telepon rumah (fixed phone) tetapi juga layanan internet Speedy dan telepon Flexi Classy. Selain itu, BII juga melayani pembayaran tagihan air bersih, baik AETRA maupun PALYJA dan pembayaran tagihan TV berlangganan seperti, Indovision (Top TV, OkeVision, Tren), First Media, Yes TV dan AORA TV. Bahkan BII juga melayani pembayaran zakat dan donasi untuk Dompet Dhuafa Republika, Bazis Zakat & Infak, Baznas Zakat & Infak, Save A Teen serta BII Pundi Emas. Hampir semua layanan pembayaran tersedia di BII. BII terus meningkatkan dan melengkapi layanan pembayaran untuk makin memudahkan nasabahnya. Selamat menikmati kemudahan layanan pembayaran dari BII.


EDISIKHUSUS KHUSUSKEMERDEKAAN KEMERDEKAAN EDISI

BALADAW.R. W.R.SUPRATMAN SUPRATMAN BALADA

Lahir di Jatinegara demi Gengsi Saja

Sejumlah kontroversi menyelimuti W.R. Supratman. Soal tanah kelahiran misalnya, sampai dua kali dibawa ke Pengadilan Purworejo. Sempat disebut lahir di Jatinegara, tapi itu untuk gengsi-gengsian saja. Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Isfari Hikmat, M. Rizal, Irwan Nugroho | ilustrator: ki agus

Majalah Majalah detik detik 19 19 -- 25 25 agustus agustus 2013 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Bahtiar Rifai | majalah detik

P

atung Wage Rudolf Supratman berdiri tegak di perempatan Jalan Patok, Kota Purworejo, Jawa Tengah. Patung yang dibangun tahun 1983 itu berbalur cat warna emas. Tangan kirinya memegang biola, sedangkan tangan kanannya menunjuk ke depan, ke arah selatan. Seolah pencipta mahakarya lagu Indonesia Raya itu ingin menunjukkan tanah kelahirannya berada. Â Sekitar 13 kilometer ke arah selatan dari patung itu, terdapat sebuah dukuh atau kampung bernama Eleng Trembelang, Desa Somangari, Kecamatan Kaligesing. Somangari yang konon diambil dari nama prajurit Pangeran Diponegoro itu terletak di perbatasan JatengMajalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN DI Yogyakarta. Sangat terpencil. Perlu waktu satu jam perjalanan dari Purworejo dengan menumpang angkutan desa yang jumlahnya sedikit. Â Di Somangari-lah, pemerintah setempat membangun dua petilasan Supratman, yaitu rumah tempat lahir dan ari-arinya (plasenta). Rumah dengan dinding kayu itu berada 1 km dari jalan utama Somangari. Untuk mencapainya harus mendaki jalan setapak. Dikelilingi pohon-pohon besar, suasana di rumah yang menjadi saksi bisu kelahiran Supratman itu sejuk, juga hening. Â Rumah itu dahulu milik Suprono, kakak tertua ibunda Supratman, Siti Senen atau Mbok Senen. Lurah Somangari Subagyo yang menemani majalah detik menapak tilas awal Juli 2013 mengatakan, rumah itu terakhir dihuni oleh keturunan Suprono, Sumikem. Karena terkena longsor, bagian depan rumah joglo itu sempat diubah dari utara ke selatan. Setelah dipugar tahun 2007, Pemda mengembalikannya ke posisi semula. Sebagai memorial house, rumah itu lantas dilengkapi silsilah keluarga juga riwayat lahirnya Supratman di Purworejo. Â Supratman adalah anak dari pasangan Mbok Senen dan Sastrodiharjo alias Kartorejo, seorang Sersan Pelatih atau instruktur Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL), serdadu pribumi bentukan Belanda. Saudara kandung Supratman disebut berjumlah enam orang, tapi ada sumber lain yang menyebut delapan. Dari sekian itu, yang cukup jelas adalah tiga kakak Supratman, Roekijem Soepratijah, Roekinah Soepratinah, dan Ngadini Soepratini, serta seorang adik, Gijem Supratinah. Sastrodiharjo terakhir berdinas di tangsi Bataliyon 18 KNIL Jatinegara, sebelum menetap sampai akhir hayatnya di Cimahi, Jawa Barat. Tak ada sumber sejarah primer, misalnya akta kelahiran, yang bisa menjadi bukti keras di mana kelahiran Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN Supratman. Pada 1957, Sukarno sudah membentuk tim untuk menyelisik kelahiran Supratman. Tim sempat berkunjung ke Somangari, namun tidak mendapat hasil, karena warga tutup mulut. Mereka trauma dengan intimidasi Belanda saat mengulik informasi persembunyian Supratman di Somangari. Setahun berikutnya, terbit putusan perdata Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, yang mengadili tentang ahli waris Supratman. Sidang itu dimohonkan oleh keempat kakak dan adik kandung Supratman. Mereka geregetan dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai istri Supratman, Salamah. Padahal, sepengetahuan keluarga, semasa hidupnya, Supratman membujang. Di dalam putusan itu disebut Supratman lahir di Jatinegara tahun 1903, tanpa tanggal dan bulan. Literatur tentang Supratman terbit pertama kali pada tahun 1967. Buku berjudul Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan WR Supratman Penciptanya itu dikarang oleh Oerip Kasansengari. Kasansengari merupakan sahabat sekaligus kakak mimisan (ipar jauh) Supratman. Adiknya menikah dengan Gijem. Kasansengari juga berkawan dengan Rudolf van Eldik, suami Roekijem Soepratijah. Pasangan ini yang mengasuh Supratman di Makassar setelah Mbok Senen meninggal tahun 1910. Kasansengari menulis, Supratman lahir di Jatinegara pada Senin Wage 9 Maret 1903 pukul 11.00 WIB. Wage adalah salah satu hari dalam kalender Jawa. Anak Kasansengari, Oerip Soedarman Kasansengari, menegaskan, Supratman lahir di tangsi militer KNIL Jatinegara. Saat Sastrodiharjo ditugaskan ke Sumatera, Jakarta sedang dilanda epidemi penyakit kolera dan disentri. Demi kesehatan anak-anaknya, Mbok Senen lantas mengungsikan mereka ke Purworejo sebelum menyusul sang suami. “Jadi W.R. SuMajalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Bahtiar Rifai | majalah detik

pratman dibawa ke Purworejo saat masih bayi,� kata Soedarman saat ditemui majalah detik di Surabaya. Pemerintah RI kemungkinan memakai versi Kasansengari sebagai rujukan. Tempat dan tanggal lahir Supratman itu terkutip dalam buku berjudul Lagu Kebangsaan Indonesia Raya karangan Bondan Winarno, yang dipersembahkan untuk peringatan HUT ke-57 RI di Istana Merdeka. Presiden RI saat itu, Megawati Soekarnoputri, kemudian menisbatkan tanggal kelahiran sang komponis, 9 Maret, menjadi Hari Musik Nasional. Namun, menurut Subagyo, masyarakat dan Pemda Purworejo meyakini betul Supratman merupakan putra daerah Somangari. Ia lahir pada tanggal 19 Maret 1903, selisih 10 hari dari versi pemerintah. Warga Somangari rutin menggelar tirakatan memperingati hari kelahiran Supratman itu. Tanggal kelahiran Supratman itu diteguhkan Pemda Purworejo melalui pengadilan tahun 2007 lalu. Namun sebelum itu Pemda Purworejo sudah menempuh jalan cukup panjang. Sejak tahun 1976, mereka mengadakan penelitian dan seminar mengenai Supratman. Seminar digelar di Jakarta pada 28-29 Oktober 1977. Turut diundang Soeparjo, adik tiri SuMajalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN pratman. Ayah Supratman pernah menikah lagi dengan perempuan bernama Ujeg, ibu Soeparjo. Soeparjo mengatakan, tempat kelahiran W.R. Supratman di Jatinegara dimaksudkan untuk menjaga gengsi. Hal itu dia dengar langsung dari Roekijem Soepratinah, kakak sulung Supratman. “Tidak pas rasanya komponis kok lahirnya di Desa Somangari, desa pegunungan,” kata Soeparjo menirukan Roekijem. Adapun penelitian Pemda Purworejo mulai tahun 1976 mengandalkan sumber-sumber lisan para sesepuh Somangari yang masih hidup ketika itu, yakni Martowidjojo alias Tepok (96), dan Atmoredjo alias Kasoem (93). Ada juga riset Paguyuban Keluarga Somangari yang menyumbang satu saksi, Martodikromo (90), tetangga Suprono. Satu anggota kerabat Supratman juga diminta bahan informasi, yaitu Ranoepawiro, anak Suprono atau sepupu Supratman. Kecuali Martowidjojo, para saksi ini juga dihadirkan dalam sidang yang digelar Pengadilan Negeri Purworejo di pendopo Balai Desa Somangari tahun 1978. Dari risalah sidang yang diperoleh majalah detik, Kasoem mengetahui kepulangan Mbok Senen ke Somangari setelah Gunung Kelud Meletus (1901/1902). Perjalanan itu begitu berat, karena dilakukan dalam kondisi mengandung Supratman tujuh bulan. Saat tiba di Somangari, Mbok Senen mengundang kehebohan seantero kampung. Sebab, keadaan Mbok Senen sudah berubah dibandingkan ketika meninggalkan Somangari. Pakaian yang dikenakannya serbabagus. “Bahkan wajahnya saat itu lebih cantik daripada dahulu,” ucap Kasoem di depan hakim yang dipimpin Ismoen Abdulrochim. Kasoem yang saat itu berusia 17 tahun melanjutkan, Supratman lahir pada Kamis Wage, namun ia tidak ingat persis tanggalnya. Saat sedang lewat di depan rumah Suprono untuk menggembala kambing, ia Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN mendengar ribut-ribut dari dalam rumah. Penasaran, ia lalu bertanya kepada Suprono tentang apa yang terjadi. “Senen arep ngelahirake (Senen akan melahirkan),” jawab Suprono. Bayi laki-laki itu kemudian dinamai Wage. Tiga bulan kemudian, Wage dibawa ke Jakarta. Sama seperti Kasoem, Tepok tidak pernah melihat bayi Supratman. Saat akan ke rumah Supratman dilahirkan, Tepok dilarang oleh ibunya, karena malam Jumat banyak hantu yang berkeliaran. Tepok juga tidak ikut muyen (kenduri). Namun, warga Trembelang pada berdatangan ke rumah Suprono untuk kenduri, termasuk ayahnya sendiri. “Bapak saya pulang membawa berkat (makanan),” kata Tepok. Adapun Ranoeprawiro yang saat sidang berusia 67 tahun bersaksi, Supratman pernah berkunjung ke Somangari sebanyak dua kali pada tahun 1924 dan 1936. Kedatangan Supratman itu dalam rangka nglarah waris atau menelusuri keluarga yang masih hidup. Supratman datang bersama kakaknya Roekijem. Disebut-sebut, Supratman sempat menonton pertunjukan wayang kulit saat pulang kampung. Tak ada dokumen tentang putusan sidang tahun 1978 itu. Merasa belum memperoleh kepastian, Pemda Purworejo kembali membawa polemik kelahiran Supratman ke pengadilan pada tahun 2007. Beberapa saksi kerabat dihadirkan, antara lain Sastro Senjoyo dan Edi Sitinjak, cucu Ngadini Soepratini. Senjoyo menyaksikan kedatangan Supratman di Somangari tahun 1936 dengan naik andong. Sedangkan Sitinjak mengaku pernah bertanya kepada Roekijem dan dijawab Supratman lahir di Jawa. Selebihnya, sidang menghadirkan para penulis buku yang juga pernah wawancara langsung dengan Tepok dan Kasoem, yaitu Dwi Raharja dan Radix Penadi. Menggunakan kalender abadi 40 abjad karangan SuMajalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Tap/klik untuk berkomentar

hartono, ditemukan bahwa Kamis Wage tahun 1903 jatuh pada tanggal 19 Maret. Pendapat ini didukung oleh Radix. Pada 27 Maret 2007, hakim pun mengetukkan palu, mengamini pendapat itu. “Menyatakan bahwa Wage Rudolf Supratman lahir tanggal 19 Maret 1903 di Dukuh Trembelang, Desa Somangari,” kata hakim tunggal Prio Utomo. n

Jejak Sang Komposer Tersapu di Warung Contong Tidak banyak jejak yang tersisa di rumah bersejarah itu. Waktu telah mengaburkan sisa-sisa kenangan pada sang pahlawan, W.R. Supratman, yang pernah tinggal di rumah itu. Evi Tresnawati, Aryo Bhawono, Iin, Habib

R

umah bersejarah sang pencipta

lagu Indonesia Raya itu berdiri di Jalan Warung Contong Timur RT 01/RW 09, Kelurahan Setiamanah, Cimahi, Jawa Barat. Di ruang depan rumah itu, berserakan kain perca. Kini rumah itu menjadi milik Yuli, ahli waris rumah yang merupakan kerabat terdekat W.R. Supratman. Yuli yang tidak muda tampak lelah. Ia baru saja meninggalkan pekerjaan menjahit dan memilih duduk di dekat jendela. Perempuan ini terserang penyakit diabetes. Penyakit ini menjadi derita ketika usianya memasuki 53 tahun, sedikit lelah harus beristirahat. Untungnya, lalu-lalang kendaraan di depan rumah cukup membantunya mengusir rasa capai.

Rumah yang ditempati Yuli, dulu dibangun oleh ayah Supratman, Djoemeno Senen Sastrodihardjo. Rumah dibangun setelah Djoemeno Senen pensiun dari het Koninklijke Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) pada tahun 1910. Dulu Supratman datang dan pergi di rumah itu. Banyak kenangan yang ditinggalkan. Ibu Supratman, Siti Senen, meninggal ketika ia masih bocah di rumah itu. Supratman sangat dekat dengan ibunya. “Dulu waktu W.R. Supratman tinggal di sini, (rumah) masih bilik bambu,” ujar Yuli. Tahun 1914, Supratman meninggalkan rumah untuk ikut kakaknya, Roekijem Soepratinah, ke Makassar. Keluarga memanfaatkan nama suami Rukijem, W.M. Van Eldik, agar lolos masuk sekolah Belanda. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Maklum, zaman Hindia Belanda pribumi tak boleh sembarangan masuk ke sekolah Belanda. Makanya nama Rudolf terselip di tengah Wage Supratman, agar terlihat seperti peranakan Eropa. Supratman kembali lagi ke rumah itu ketika meniti karier di Jawa. Ia diterima sebagai wartawan di Surat Kabar Harian Bintang Timur yang berkantor di Bandung. Namun karier ini tak bertahan lama lantaran ia tak betah. Lantas, ia pun beralih profesi menjadi pemusik di gedung societet, tempat pertemuan orang Belanda, di Bandung. Jarak Cimahi-Bandung cukup dekat, Supratman tak perlu mengontrak rumah untuk menjalani karier. Tahun 1925, ia kembali meninggalkan rumah di Cimahi. Supratman diterima sebagai wartawan Surat Kabar Sin Po di Jakarta. Pada masa inilah W.R. Supratman menciptakan lagu Indonesia Raya. Tahun 1934, Supratman kembali ke rumah itu karena terus diteror oleh PID (Politieke Inlichtingen Dienst/polisi rahasia Belanda) pasca-Kongres Pemuda II pada 18 Oktober 1928 di Jakarta. Sakit jantung Supratman sering kambuh karena terus-terusan diteror oleh PID, makanya ia pergi ke Cimahi untuk menenangkan diri. Tiga tahun tinggal di Cimahi membuatnya kembali bergairah. Tahun 1937 ia sudah menjalani rutinitasnya untuk aktif dalam pergerakan nasional di Surabaya, tempat kakaknya. Namun prahara kembali terjadi, 7 Agustus 1938 Supratman tertangkap dalam penggerebekan di Studio Nirom, Surabaya. Sepuluh hari kemudian ia meninggal dunia. Jejak Supratman di rumah itu sudah tak tersisa. Keluarga merenovasi rumah itu dari tembok bedeng menjadi tembok bata. Tahun 2002-2009,

rumah itu disewa untuk menjadi minimarket. Kini rumah itu terbelah menjadi beberapa sekat. Ruang depan dipakai untuk usaha menjahit dan fotokopi, sedang ruang belakang dibiarkan kosong untuk keluarga. Yuli menempatinya berdesakan dengan dua anak, dua menantu, dan cucunya. Hubungan darah Yuli dengan W.R. Supratman pun jauh. Yuli adalah istri dari Ucok Supratman. Ucok ini adalah cucu dari kakak Supratman, Ngadini Soepratini. Tak ada yang tersisa dari W.R. Supratman, ia mati muda, miskin, dan kesepian. Jejak Supratman di rumah bapaknya pun tergilas waktu. n

Evi Tresnawati | majalah detik

Majalah detik 1919 - 25 agustus 2013 Majalah detik - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

W.M. Van Eldik

Berawal dari Biola Meneer hitam Karier musiknya bermula dari pesta pembesar Belanda. Mengarang lagu nasionalis setelah jadi wartawan.

Okta Wiguna foto: rovicky.wordpress.com | zevinblog.blogspot.com

D

olf kecewa berat karena namanya dicoret dari daftar siswa Europeesche Lagere 足School di Makassar. Pada 1914 itu ia dikeluarkan karena dianggap sebagai penyusup. Europeesche Lagere School adalah sekolah khusus buat orang Belanda dan pegawai tinggi pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan Dolf, begitu Wage Rudolf Supratman kerap disapa ketika remaja, bukan berdarah Eropa ataupun Indo. Ia londo jadi-jadian dari Purworejo, Jawa Tengah. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Supratman dikeluarkan dari sekolah Belanda karena ketahuan memalsukan status berdarah Eropa.

Nama Rudolf disisipkan oleh kakak iparnya, W.M. Van Eldik, saat mendaftar ke Europeesche Lagere ­School. Penulis biografi Supratman, Oerip Soedarman Kasansengari, bercerita Van Eldik memang memberi perhatian penuh pada adik iparnya itu. Van Eldik mengasuh adik iparnya itu setelah ibu Supratman, Siti Senen, meninggal. Van Eldik adalah orang Jawa berkulit gelap yang diangkat sebagai anak oleh keluarga Belanda dan diakui sebagai warga Negeri Oranye. Sayangnya, upaya memberi Supratman pendidikan Belanda gagal karena ketahuan dia bukan anak Van Eldik. Demi menghibur adik iparnya yang tengah terpukul itu, Van Eldik mengajaknya bermusik karena dia melihat Supratman punya bakat seni. Van Eldik disebutsebut paham karawitan dan musik Barat. Sepulang sekolah, Supratman diajari menggesek biola. “Dia anak yang sangat berbakat cepat, sebentar saja sudah pandai memainkan alat musik,â€? kata Oerip mengutip cerita Van Eldik, yang pernah ditemuinya. Oerip mengatakan, Supratman juga belajar memetik gitar. Namun pilihan jatuh ke alat gesek, apalagi Van Eldik mewariskan biolanya kepada Supratman. Namun perkenalan Supratman dengan musik sebenarnya jauh sebelum ia berada di Makassar. Supratman, yang merupakan anak sersan tentara Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL), terbiasa dengan lagu-lagu Barat. Lagu kebangsaan Belanda, Wilhelminus, sering berkumandang di tangsi Batalion 18 KNIL di Jatinegara, Jakarta. Di tempat Supratman dibesarkan oleh Sersan Jumeno itu juga dikenal lagu militer Vlaggelied. Anak-anak kolong seperti Supratman juga diperintahkan menyanyikan lagu-lagu negeri Belanda, salah satunya Onze Flag atau Bendera Kita, yang berisi pujapuji terhadap bendera merah-putih-biru. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Van Eldik (paling kiri) dan Supratman (kedua dari kiri) bersama personel Black & White Jazz Band. dokumen museum sumpah pemuda

Lagu-lagu ini, menurut Oerip, memberi pemahaman kepada Supratman bahwa lagu bisa bermuatan politik. Nantinya, kata dia, lagu-lagu itu bakal mendorongnya menggubah lagu kebangsaan. Â Â Gemblengan Van Eldik mengantar Supratman jadi violis andal. Dia akhirnya digaet Van Eldik menjadi pemain biola di kelompok musik yang dipimpinnya, Black and White Jazz Band. Â Nama band itu diambil dari seragam personelnya, yang berjumlah enam orang. Setiap manggung, mereka selalu tampil rapi jali dengan pantalon hitam dipadu jas putih yang membalut kemeja putih berdasi kupu-kupu hitam. Saat berusia sekitar 17 tahun, Supratman dan bandnya jadi langganan penghibur pesta dansa-dansi para pembesar di Makassar. Panitia resepsi pernikahan kaum berada juga kerap mendatangkan mereka. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Hampir tiap hari melihat foya-foya, lama-kelamaan hati Supratman sebal dan hampa.

Supratman kemudian meninggalkan dunia musik di Makassar. “Hampir tiap hari melihat foya-foya, lama-kelamaan hatinya sebal dan hampa,â€? kata Oerip Kasansengari. Supratman lantas menyeberang ke Surabaya lalu hijrah ke Bandung. Namun pulang ke Jawa tampaknya keputusan yang keliru jika menyangkut soal kantong. Paceklik duit membuat Supratman harus banting setir bekerja di koran. Namun ia tetap menyambi jadi pemain biola di ruang-ruang dansa kaum elite Belanda di Bandung. Profesi jurnalis membawa Supratman sering bertemu dengan aktivis pergerakan kemerdekaan. L ­ iputan demi liputan menginspirasinya menciptakan lagu nasionalis. Puncaknya, penciptaan lagu Indonesia Raya yang diperdengarkan di arena Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928. Setelah kongres itu, Supratman terus melahirkan lagu-lagu bersyair nasionalisme Indonesia. Bendera merah-putih sebagai simbol pergerakan juga diperkenalkan di arena kongres. Terbetiklah ide Supratman menulis ulang lagu Bendera Kita. Berbeda dengan Onze Flag, lagu ini diarahkan pada bendera merah-putih minus warna biru. Lagu-lagu ciptaan Supratman selanjutnya banyak terinspirasi oleh pidato politikus pribumi dan ruparupa peristiwa di kalangan aktivis kemerdekaan. Misalnya gaya pidato Sukarno yang kerap menyebut Nusantara sebagai Ibu Pertiwi. Supratman menjadikannya dasar gagasan buat menggubah Indonesia Ibuku. Begitu juga saat terbit buku kumpulan surat-surat Raden Ajeng Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang. Pada 1929, Supratman membuat lagu Ibu Kita Kartini. Peleburan kelompok penggagas Kongres Pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatra, dan Jong Ambon, ke Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN Perkumpulan Indonesia pun tak luput dari perhatiannya. Maka jadilah lagu Di Timur Matahari pada 1931. Supratman pun makin dikenal sebagai komponis. Mulailah ia mencipta lagu buat organisasi-organisasi yang d ­ iakrabinya. Pada September 1930, wartawan harian Sin Po ini meliput jambore Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) di Ambarwinangun, Yogyakarta. Supratman datang menemui Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan memberikan lagu ciptaannya itu. Sultan menyetujui lagu itu menjadi mars KBI. Supratman sendiri yang memainkan lagu itu untuk pertama kali memakai ­biolanya. Kelompok kepanduan lainnya, Suryawirana, juga ­dibuatkan mars. Supratman juga mencipta mars buat Partai Indonesia Raya. Namun, karena tak mengenyam pendidikan formal di bidang musik, lagu-lagu karya Supratman dipandang kurang nyeni. Setidaknya itu pendapat sesama komponis lagu nasional, Husein Mutahar. “Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Supratman dan lagu kebangsaan,” ujarnya, “saya harus mengatakan lagu Indonesia Subur ciptaan Mohammad Syafei lebih bernilai seni tinggi daripada Indonesia Raya,” ujarnya. Menurut Husein, lagu Indonesia Subur juga sempat diusulkan jadi lagu kebangsaan. Bahkan, hingga 1948, sebagian rakyat Sumatera masih menganggap lagu kebangsaan mereka adalah Indonesia Subur. Namun Panitia Lagu Kebangsaan justru menjatuhkan pilihan pada karya Supratman. Keputusan itu diambil dalam sidang yang dipimpin Sukarno serta diikuti beberapa musikus, seperti Kusbini, Cornel Simanjuntak, dan Bintang Sudibyo alias Ibu Sud. n Biola model Amatus milik W.R. Supratman isfari hikmat | detik foto

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Indonesia Raya Terhalang, Royalti pun Melayang

1

Seumur hidup, Wage Rudolf Supratman belum pernah melihat uang sebanyak itu. Ia diserahi uang royalti pamflet lagu Indonesia Raya sebesar 350 gulden.

2

Selepas Kongres Pemuda II, Supratman mencetak pamflet partitur lengkap dengan not angka dan syair Indonesia Raya. Pada sampul pamflet tertulis Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

3

Pamflet itu diterbitkan Sin Po, tempat Supratman bekerja sebagai wartawan. Sin Po mencetaknya 4.000 eksemplar, yang dibanderol 20 sen per pamflet.

4

Partitur cetakan itu pun langsung ludes. Sin Po, yang kebanjiran pesanan pamflet Indonesia Raya, langsung menggarap cetakan kedua, yang dibikin 10 ribu eksemplar.Â

5

Rupanya penjualan itu terendus oleh dinas intelijen politik Hindia Belanda, Politieke Inlichtingen Dienst (PID). Agenagen PID memang bergerak cepat mencegah kegiatan kaum pergerakan yang bisa menarik perhatian umum.

6

Mereka sebelumnya menggagalkan rencana pawai anggota kepanduan sambil membawa bendera merah-putih. Kali ini mereka menyita pamflet Supratman agar karyanya tak makin tersebar. n

Majalah Majalahdetik detik19 19- -25 25agustus agustus2013 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Hinaan Belanda di Balik Indonesia Raya Indonesia Raya dituding jiplakan lagu Belanda. Dipopulerkan sekaligus diotak-atik Sukarno. Pernah pula muncul tandingannya, judulnya Indonesia Subur. Monique Shintami, Irwan Nugroho, Okta | foto: berbagai sumber

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

P

ria berkacamata itu mendengarkan berkalikali lagu Indonesia Raya. Saat itu hampir 69 tahun sejak lelaki berkacamata lainnya, Wage Rudolf Supratman, untuk pertama kali memperdengarkannya. Addie Muljadi Sumaatmadja, atau lebih beken dengan nama Addie M.S., pada 1997 itu akan merekam ulang Indonesia Raya versi orkestra. Selain dipusingkan oleh adanya beberapa partitur, isu bahwa lagu kebangsaan itu merupakan hasil jiplakan dari lagu Belanda mengemuka. Addie mengatakan, Indonesia Raya versi pengubahan pada 1958, yang lebih lambat temponya, memang mirip dengan Pinda Pinda Lekka Lekka. Namun karya asli Supratman yang lebih dekat ke lagu mars justru jauh berbeda dengan tembang Belanda itu. “Setelah mendengar lagu Lekka Lekka, saya tidak sependapat Indonesia Raya itu jiplakan,” kata Addie. Isu sontekan dari lagu Belanda itu pertama kali diangkat oleh komponis Amir Pasaribu pada 1950-an. Penulis partitur Indonesia Raya versi piano itu juga menunjuk pada lagu Boola Boola di Amerika Serikat yang juga mirip. Budayawan Remy Sylado menjelaskan, lirik Pinda Pinda Lekka Lekka berisi enaknya (lekka) makan kacang goreng (pinda). “Tapi, di Belanda, lagu ditujukan buat Indonesia yang datang ke Belanda yang suka makan kacang goreng,” kata Remy. “Mereka menyindir primitifnya orang Indonesia.” Remy menduga, Supratman mendengar lagu itu di sekolah dan saat tinggal di tangsi karena ayahnya seorang sersan tentara Hindia Belanda, KNIL. Atau bisa juga Supratman mengenalnya saat jadi pemain biola

Indonesia Raya mirip lagu Pinda Pinda Lekka Lekka, yang dipakai buat menyindir kaum Bumiputera.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Diorama Kongres Sumpah Pemuda isfari hikmat | detik foto

di Black and White Jazz Band, yang menghibur di pesta-pesta pembesar Belanda di Makassar. Remy mengatakan, rekaman lagu Indonesia Raya tanpa lirik yang tertua pada 1926 menunjukkan kemiripan dengan Pinda Pinda. “Supratman memang hanya menulis lirik, bukan komponis yang bisa merangkai nada,” ujarnya. Bukan kali itu saja Supratman meminjam nada lagu lain lalu mengubah liriknya. Remy mencontohkan lagu Ibu Kita Kartini nadanya diambil dari lagu rakyat minahasa, O Ina Ni Keke. Remy menduga pada 1928 orang pun tahu itu lagu jiplakan. “Tapi berapa banyak Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN sih orang Indonesia yang bisa musik ketika itu?” ujarnya. “Jadi, saat ada yang datang bawa lagu nasionalis, ya langsung diterima.” Remy menyadari opini dia dan Amir Pasaribu banyak ditentang. Bagi dia, fakta kemiripan itu diterima saja. “Istilahnya reminiscenza atau dipengaruhi. Jadi Indonesia Raya nadanya diilhami oleh lagu Belanda itu.” Penulis biografi Supratman, Oerip Soedarman Kasansengari, mengatakan lagu-lagu Supratman memang banyak diinspirasi lagu yang didengarnya semasa kecil. Lagu kebangsaan Belanda, Wilhelminus, dan mars militer di tangsi KNIL itulah, kata Oerip, yang menginspirasinya menciptakan lagu kebangsaan dan lagu nasionalis lainnya.

Remy Sylado dok pribadi

“Kapan toh ada komponis kita yang bisa mencipta lagu kebangsaan yang bisa menggelorakan semangat rakyat?” Pertanyaan itu disampaikan dalam sebuah artikel majalah Timbul yang terbit di Solo pada 1927. Konon, artikel itulah yang membuat Supratman terpikir mencipta lagu Indonesia Raya. Ia makin mantap saat mendengar pidato Sukarno di Indonesische Studieclub, yang antara lain menyinggung perlunya lagu kebangsaan. Supratman, yang dekat dengan kalangan kepanduan, sempat mendiskusikan niatnya itu kepada Theo Pangemanan, komponis yang aktif di organisasi kepemudaan itu. Bondan Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN Winarno dalam buku Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, menulis, hasil obrolan itulah yang membuat ­Supratman memilih warna lagu Barat, bukan nadanada etnis Indonesia. Setelah lagu itu kelar, ia membawanya ke panitia Kongres Pemuda II, yakni Sugondo Joyopuspito, Arnold Mononutu, dan A. Sigit. Supratman melobi mereka agar karyanya boleh dinyanyikan di depan peserta kongres. Sugondo dan kawan-kawan sebenarnya berkeberatan. Mereka pun berpikir dua kali buat memberi izin memperdengarkan lagu berjudul Indones Indones itu. Masalahnya, lagu Supratman itu memuat kata-kata yang berbahaya mengingat ada banyak mata-mata kolonial di arena kongres. Akhirnya Sugondo memberi lampu hijau kepada ­Supratman. Namun ia cuma boleh memainkan melodi lagunya. Maka pada kongres di gedung Indonesische Clibgebouw, Kramat Raya 106, Menteng, Jakarta, itulah Indonesia Raya diperdengarkan pertama kali di muka umum. Munculnya Indonesia Raya disambut hangat berbagai organisasi pergerakan kemerdekaan. Peneliti sejarah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi Warman Adam, mengatakan organisasi-organisasi itu tengah mencari simbol-simbol nasionalisme. Misalnya saja Partai Nasional Indonesia (PNI), yang memakai gambar banteng dan warna merah putih sebagai lambangnya. Tak mengherankan jika lagu Indonesia Raya dengan cepat dijadikan lagu yang wajib dinyanyikan dalam rapat-rapat partai. Sukarno disebut-sebut sebagai tokoh yang menggagas agar kader partai berdiri saat menyanyikan Indonesia Raya. PNI, yang punya massa besar, ikut mendongkrak popularitas Indonesia Raya. “Saya tidak membantah jika ada yang menyebut Indonesia Raya Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN dipopulerkan Sukarno dan PNI,” kata Asvi. Makin seringnya Indonesia Raya dinyanyikan dalam organisasi antikolonial bikin gerah Gubernur Jenderal Jonkheer de Graeff. “Bagaimana bisa ada lagu kebangsaan buat bangsa yang tidak pernah ada,” kata De Graeff. Karena itu, Graeff melarang Indonesia Raya dinyanyikan sembari berdiri tegak layaknya menyanyikan lagu kebangsaan. “Indonesia Raya hanya lagu perkumpulan, bukan lagu kebangsaan,” ujarnya. Selain mencoba menurunkan statusnya, Graeff menyensor kata-kata dalam lagu itu. Supratman pun dipaksa menyetip kata “merdeka” dan menggantinya de­ngan “mulia”. Tekanan itu rupanya tidak menyurutkan pesona Indonesia Raya. Terbukti saat Supratman mencetak partitur Indonesia Raya, sekitar 4.000 pamflet cetakan pertama itu ludes. Saat edisi kedua sebanyak 10 ribu eksemplar kelar dicetak, pemerintah Hindia Belanda menyetopnya. Namun belakangan muncul versi rekaman piringan hitamnya. Graeff akhirnya memutuskan lagu Supratman itu tidak boleh dinyanyikan sama sekali. Keputusan itu malah makin membuat Indonesia Raya meroket. Pasalnya, lagu itu makin sering disebut-sebut di surat kabar dan Dewan Rakyat Volksraad. Indonesia Raya makin sering terdengar pada 1942, menjelang masuknya Jepang ke Indonesia. Radio

Indonesia Raya tak jadi dinyanyikan karena banyaknya mata-mata pemerintah kolonial.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN propaganda Jepang rajin memutarnya demi menarik hati orang Indonesia. Namun, setelah menduduki Indonesia, pemerintahan militer Nippon ujung-ujungnya juga melarang lagu itu dinyanyikan. Lagu Supratman itu baru mencuat lagi dalam rapat Panitia Lagu Kebangsaan pada 1944. Panitia yang dipimpin Sukarno itu beranggotakan 13 orang termasuk seniman dan juga tokoh pergerakan. Saat itu ada usulan agar lagu Indonesia Subur ciptaan Mohammad Syafei dijadikan lagu kebangsaan. Namun panitia akhirnya memilih Indonesia Raya dengan beberapa modifikasi kata. Hasilnya adalah lirik Indonesia Raya yang ada sekarang ini. Belakangan, pada 1958, Sukarno menginstruksikan lagi revisi terhadap Indonesia Raya. Lirik dan nada tak diotak-atik, tetapi tempo lagu diperlambat. Indonesia Raya awalnya diinginkan Supratman seperti lagu kebangsaan Belanda Wilhelminus, yang dinyanyikan tak terlalu cepat. Namun, oleh para aktivis pergerakan kemerdekaan yang kelewat bersemangat, lagi itu dinyanyikan cepat dengan irama seperti orang berbaris. Akhirnya Supratman mengubah temponya seperti lagu mars. Oleh Panitia Peninjauan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, temponya dikembalikan seperti niatan awal Supratman, yang memang juga pas dengan kemauan Sukarno. Lewat Peraturan Pemerintah tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Sukarno kembali menegaskan agar lagu Supratman itu dinyanyikan sama seperti yang pernah digagasnya semasa di PNI. Begitu lagu diperdengarkan, orang diwajibkan berdiri tegak. Dualisme lagu kebangsaan dengan Indonesia Subur yang banyak dikumandangkan di Sumatera pun diakhiri. Aturan yang diteken pada 26 Juni 1958 itu menyatakan lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya yang dibawakan Supratman pada Kongres Pemuda II. n Majalah Majalahdetik detik1919- 25 - 25agustus agustus2013 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Pria Perlente di Daerah Kumuh W.R. Supratman terbiasa tampil perlente. Namun ia sejatinya wartawan idealis, jomlo, dan miskin. Kalau makan sering numpang di rumah kerabat.

Bahtiar Rifai, Aryo Bhawono

foto: koleksi museum sumpah pemuda

W.R. Supratman muda Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

L Lagu kebangsaan harus dinyanyikan ­dengan sikap sempurna.

agu Indonesia Raya masih tercetak jelas dalam lembar kusam surat kabar Sin Po edisi Sabtoe, 10 November 1928. Isi cetakan itu lengkap dengan not balok ketukan 1/8. Wage Rudolf (W.R.) Supratman sengaja menuliskan “lagu kebangsaan” di bawah judul lagu. Lembar sebelahnya, berisi cara menyanyikan. Lagu kebangsaan harus dinyanyikan ­dengan sikap sempurna. “BERDIRI LEMPENG! NAFAS PANDJANG!” tulisnya. Lagu itu adalah puncak karya W.R. Supratman. Ia berhasil menciptakan lagu kebangsaan di tengah meniti karier sebagai wartawan lepas Melayu di surat kabar Sin Po. Proses karyanya melejit di tengah kepungan kemiskinan. Sin Po merupakan surat kabar yang menyebarkan naskah lagu Indonesia Raya melalui terbitannya. Sebagai pribumi, Supratman memiliki akses terbatas melakukan penulisan. Ia hanya boleh menulis berita terkait pribumi. Sin Po sendiri merupakan surat kabar Tionghoa. Supratman lebih sering menghabiskan waktunya untuk meliput peristiwa di pengadilan. Ada cerita ironi dalam penciptaan lagu Indonesia Raya. Sebelum berkecimpung di dunia jurnalistik, karier bermusik ­Supratman melejit. Bakat musiknya diasah ketika ikut kakaknya ke Makassar di tahun 1914. Kakak iparnya, W.M. Van Eldik, suka mengajarinya bermain biola. Kemampuan bermusiknya moncer. Tahun 1920, Supratman bergabung dengan grup musik Black and White Jazz. Mereka menjadi grup musik populer dengan dandanan perlente, celana hitam pekat, jas putih, dan dasi kupu-kupu. Saat itu, Supratman bekerja sebagai kerani di firma hukum Nedem. Gajinya berlebih dan selalu dikelilingi

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

oleh noni-noni karena kemampuannya menggesek biola. Supratman telah menjadi seorang bintang di Makassar. Namun dunia gemerlap rupanya bukan pilihan 足Supratman. Ia terus resah di tengah ketenarannya. Lantas ia pun memilih pulang ke Jawa. Awalnya, Supratman berlayar dari Makassar menuju Surabaya untuk tinggal di rumah kakaknya, Rukinah. Kakak iparnya adalah Kusnendar Kartodirejo, pegawai KPM, maskapai perkapalan Belanda. Di Surabaya, Supratman hanya hidup luntang-lantung tanpa pekerjaan. Ia lantas pindah dari Surabaya ke rumah bapaknya, Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, di Cimahi, Jawa Barat. Ia mendapat kabar gembira ketika lamarannya untuk menjadi wartawan dijawab oleh surat kabar harian Kaoem Muda di Bandung. Di harian inilah ia bersentuhan dengan tokoh pergerakan, seperti Suwardi Suryaningrat, Wignyadisastra, dan Abdul Muis. Namun karena kurang pengalaman dan upah cekak, ia tak dapat bertahan lama. Supratman lantas pindah profesi kembali menjadi musisi. Ia bekerja sebagai pemain biola di gedung Societet, tempat pertemuan orang Belanda, di Bandung. Alih profesi justru semakin merekatkannya ke dunia jurnalistik. Ia kemudian bertemu dengan Harun Harahap. Harun memiliki adik, Parada Harahap, seorang 足wartawan senior. Karier Parada di jurnalistik cukup mumpuni karena berhasil menerbitkan surat kabar harian Bintang Timur. Parada-lah yang memboyong Supratman untuk kembali menjadi wartawan. Supratman bergabung dengan kantor berita milik Harun dan Parada, Alpena (Algemene Pers en Nieuws Agentschap) di Jakarta. Sayang, kantor berita ini hanya bertahan selama satu Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Oerip Soedarman, kerabat Supratman

Meski punya kerjaan, Supratman pun tetap hidup miskin.

tahun. Lepas dari Alpena, ia kembali luntang-lantung. Supratman pindah kontrakan ke daerah Petojo Hilir. Warga kampung melihat Supratman sebagai orang aneh karena gaya pakaian yang perlente walau hidup di daerah kumuh. Untungnya ia segera mendapat pekerjaan sebagai wartawan lepas di surat kabar Sin Po. Kariernya di Sin Po tergolong cemerlang. Ia bergaul dengan tokohtokoh pergerakan nasional. Pemikiran Supratman semakin tajam. Tahun 1928, pasca-pemberontakan komunis, pergerakan nasional kian marak. Supratman memiliki keleluasaan untuk bertandang ke pertemuan PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) di Gedung Perkumpulan Indonesia, Gang Kramat (sekarang Jalan Kramat 106, JaMajalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Supratman itu bujang, wartawan, kalau makan sering ikut ke rumah ibu saya.

karta Pusat). Selain itu, ia kerap datang ke pertemuan pemuda nasionalis di Gang Kenari. Supratman mengakui sangat terpengaruh oleh dua tokoh pergerakan nasional, yakni Dr. A. Rivai melalui tulisannya, "Politik Kolonial" yang dibacanya melalui surat kabar Bintang Hindia, dan Sukarno. Tak ayal, nasionalisme Supratman ikut meledak-ledak. Ditambah lagi, ia adalah korban kolonial ketika dikeluarkan dari sekolah Belanda karena ketahuan bukan anak asli Van Eldik. Supratman juga korban penganiayaan. Tiga orang Belanda pernah melakukan pemukulan dan mengatai dia sebagai “inlander busuk”. Meski punya kerjaan, Supratman pun tetap hidup miskin. Upah sebagai w ­ artawan lepas tak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Seorang rekannya, Saerun, memberitahunya untuk kerja sampingan sebagai penulis roman. Saran ini diterimanya hingga menerbitkan tiga roman: Perempuan Desa, Darah Muda, dan Kaum Fanatik. Roman Perempuan Desa merupakan bentuk protesnya terhadap praktik pergundikan. Perempuan Desa merupakan korban brutalnya kota. Sayang, karena kerasnya ide, pemerintah Hindia Belanda melarang peredaran buku ini. Supratman harus merelakan penghasilannya lepas begitu saja. Padahal tulisan itu sudah dicetak oleh penerbit di Jakarta. Alhasil, Supratman tetap miskin. “Supratman itu bujang, wartawan, kalau makan sering ikut ke rumah ibu saya,” ungkap kerabat ­Supratman, Oerip Soedarman. Oerip merupakan salah satu ­ keponakan Supratman. Orang tua Oerip tinggal berdekatan dengan ­Supratman. Oerip-lah, salah satu ahli kerabat terdekat Supratman hingga saat ini. Lepas dari masalah kemiskinan, Supratman terus mengerjakan tugasnya untuk menulis. Kobaran naMajalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN sionalisme tidak menyeretnya untuk masuk dalam organisasi atau partai politik. Ia tetap mempertahankan objektivitasnya sebagai wartawan. Panggilan untuk mengabdikan bakatnya muncul ketika membaca artikel majalah Timbul yang terbit di Solo. Artikel tersebut meminta komponis pribumi untuk menciptakan lagu kebangsaan. Sukarno pun merasakan hal yang sama. Pidatonya juga meminta lagu kebangsaan untuk mengobarkan semangat kemerdekaan. Supratman melihat kesempatan ini. Ia memiliki kemampuan bermusik. Modalnya, biola pemberian Van Eldik yang ia manfaatkan untuk mulai menciptakan lagu Indonesia Raya. Ia butuh waktu tiga tahun untuk mencermati kebutuhan ini. Proses penciptaan justru dilakukannya di Gang Kenari dan Gedung Perkumpulan Pemuda. Lagu ini berhasil masuk dalam agenda Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Tiga panitia kongres pemuda: Sugondo Joyopuspito, Arnold Mononutu, dan A. Sigit, menyetujui untuk menampilkan lagu itu di tengah kongres. Lagu ini berhasil mengobarkan semangat pemuda. Indonesia Raya pula yang membawa nama Supratman melambung. Ia berulang kali diminta untuk memimpin menyanyikan lagu kebangsaan itu dalam berbagai pertemuan partai. Beken sebagai komponis, Supratman tetap menjadi wartawan. Tahun 1930, Supratman meliput acara jambore Kepanduan Bangsa Indonesia di Ambarwinangun, Yogyakarta. Ia juga tetap menjadi jurnalis yang independen. Supratman tercatat tidak pernah bergabung dengan organisasi atau partai politik. Hingga akhir hayatnya, ia tetap bertahan dengan profesinya sebagai wartawan meski hidup berkekurangan. n Majalah Majalahdetik detik19 19- 25 - 25agustus agustus2013 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Salamah (paling kiri) bersama Nyonya Tjiptomangunkusuma (paling kanan) seusai menerima Satya Lencana dari Presiden Sukarno pada 1961.

Mahir Gesek Biola, Tergagap Soal Asmara Salamah pernah disebut sebagai istri Supratman dan mewarisi Bintang Mahaputra. Tapi keluarga tak pernah mengakuinya. Sudrajat, Iin Yumiyanti

foto: Pak SIN (Dok.pribadi)

S

ecara lahir, penampilan Wage Supratman cukup perlente. Tubuhnya tinggi atletis, berkumis tipis, dan berkacamata minus. Ditopang bekal pendidikan cukup baik (sekolah guru), dan mahir bermain biola, seharusnya tidak sulit bagi dia untuk memikat para wanita. Apalagi dia kerap manggung bersama grup musik jazz Black and White yang biasa dihadiri noni-noni Belanda. Toh kenyataannya, hingga maut menjemput pada 17 Agustus 1938, Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN Supratman tetap melajang pada usia 35 tahun. “W.R. Supratman adalah seorang pencinta. Lelaki yang sering kasmaran tetapi selalu patah hati,” kata Bandung Mawardi, esais lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang mendalami ­ sejarah W.R. Supratman, saat dihubungi majalah detik, 25 Juli 2013. Sebagai anggota grup musik jazz, ­Supratman tentu biasa berpenampilan ala masyarakat Belanda. Namun dalam ekspresi pribadi, khususnya dalam berhubungan dengan perempuan, dia seperti tergagap. “Ada kendala ekspresi yang cuma dipahami dirinya sendiri,” ujar Bandung. Tidak ada cerita maupun catatan pasti gadis mana yang pernah ditaksir atau menolak cinta Supratman. Atau dia hanya sebatas menaksir tanpa pernah mengungkapkannya langsung. Tapi tahu-tahu dia mengaku sedang patah hati dan melampiaskannya dengan menulis dan menggubah lagu. “Dalam soal perempuan, dia sering merasa ­terasing dan minder.” Beberapa hari sebelum wafat, Supratman pernah mengungkapkan kegalauannya kepada karibnya sesama w ­ artawan, Imam Supardi, karena merasa gagal dalam urusan asmara. “Mengapa tidak bisa bahagia? Siapa wanita itu?” tanya pendiri dan pemimpin redaksi majalah bahasa Jawa Panjebar Semangat yang terbit di Surabaya itu. Namun menurut Oerip Kasansengari, keponakan Supratman, dalam buku Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya terbitan 1967, pamannya itu hanya diam seribu bahasa, tidak menjawabnya. Tapi pada 1951, mencuat nama Salamah yang meng-

Dalam ekspresi pribadi, khususnya dalam berhubungan dengan perempuan, dia seperti tergagap.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Dokumen salinan putusan PN Surabaya tentang ahli waris W.R. Supratman

aku sebagai janda Supratman. Hal itu mengemuka ketika pemerintah hendak mengurus royalti lagu Indonesia Raya sekaligus menganugerahkan Bintang Mahaputra Anumerta III kepada ahli warisnya. Kala itu Bupati Rembang R. Soekardji Mangoen­ koesoemo menyodorkan nama perempuan berusia 50 tahun itu yang mengklaim pernah ­berumah tangga dengan Supratman selama 17 tahun. Bersama anak gadis semata wayangnya, Salamah yang mengaku menikah setahun sebelum Bung Karno diinternir oleh Belanda, tinggal di Kampung Kesaran, Desa Tasikagung, Kota Rembang. Sehari-hari ia bekerja sebagai koki di Rumah Sakit Rembang dengan gaji Rp 90. “Perlu kiranya diterangkan, Ny. Salamah saban bulan (sejak Juli 1950) menerima sokongan dari Jawatan Sosial Rembang sebesar Rp 15,” tulis Soekardji kepada pemerintah pusat. Ihwal Salamah, beberapa pelaku sejarah seperti Yusuf Ronodipuro pernah mendengar kabar bahwa perempuan itu terlihat bersama Supratman saat tinggal di rumah kontrakan Rawamangun maupun di Kramat. Yusuf adalah wartawan yang mengabarkan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 melalui Hoso Kyoku Jakarta (Radio Militer Jepang di Jakarta) tempatnya bekerja. “Cuma orang-orang yang bercerita ke Pak Yusuf juga tak bisa memastikan apakah mereka menjadi suami-istri atau tidak,” kata wartawan senior Bondan Winarno yang menerbitkan buku Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pada 2003, saat dihubungi majalah detik, Kamis 1 Agustus 2013. “Saya tak punya informasi lebih dan tafsir lain selain yang telah ditulis di buku itu,” ujarnya menutup percakapan. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN Keluarga besar Supratman sendiri tegas menolak pengakuan Salamah. Sebab jika Salamah mengaku pernah 17 tahun menjadi istri Supratman yang wafat pada 1938, berarti mereka menikah pada 1921. Padahal Bung Karno diinternir pada 1926. Bukti lain, tulis Oerip, kala Supratman pindah dan tinggal bersama kakaknya di Bandung pada 1924, Salamah tidak ikut serta. Begitu pun ketika setahun kemudian pindah ke Jakarta, dan di Pemalang pada 1934-1935, perempuan itu tidak tampak. Bahkan ketika tinggal di Surabaya, 1937-1938, hingga wafat, ­Supratman tak pernah didampingi Salamah. Atas dasar itu, Nyonya Roekijem Soepartijah, kakak Supratman, mengajukan surat keberatan kepada Kementerian Pendidikan atas anugerah yang telah diserahkan kepada Salamah. Pengadilan Negeri Surabaya pada 12 Agustus 1958 menetapkan Roekijem bersama Roekinah Soepratirah, Ngadini Soepartini, dan Gijem Soepartinah sebagai ahli waris yang sah dari Supratman. Pada 29 November 1961, Salamah mengembalikan Bintang Mahaputra dan piagam yang diterimanya kepada pemerintah. Tiga hari sebelum meninggal dunia pada 14 Januari 1992, ia meminta maaf atas segala kekeliruan yang diperbuat. Selain Salamah, juga muncul nama Mujenah. Berbeda dengan Salamah, Mujenah tidak pernah muncul untuk mengklaim sebagai istri Supratman sehingga catatan tentangnya pun sangat minim. Sosok Mujenah cuma disebut sekelumit dalam buku Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Supratman dan Mujenah disebut menikah di Bandung saat sang komponis menjadi wartawan miskin di Bandung. Saking miskinnya, Mujenah yang tidak kuat lagi akhirnya memilih minggat meninggalkan Supratman. n

Majalah Majalahdetik detik19 19- -25 25agustus agustus2013 2013


EDISI EDISI KHUSUS KHUSUS KEMERDEKAAN KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Wafat Setelah Disiksa Aparat Terus dikuntit intelijen kolonial, W.R. Supratman sakit-sakitan dan kesulitan keuangan. Bahtiar Rifai, Okta Wiguna

Majalah Majalah detik detik 19 19 -- 25 25 agustus agustus 2013 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

T Supratman menulis kisah roman gadis desa yang dijadikan gundik pria kota.

embok yang menjulang sekitar lima meter membentengi bangunan keropos tanpa genting di baliknya. Kini kompleks seluas hampir dua kali lapangan sepak bola itu jadi tempat pemulung tidur dan menimbun rongsokan. Bangunan yang didirikan pada 1750 itu pada masa jayanya pernah dipakai buat menahan para aktivis pergerakan. Kini bangunan di belakang mal Jembatan Merah, Surabaya, itu jadi cagar budaya. “Penjaranya sudah lama dipindah ke Porong,” kata Udi, seorang tunawisma yang tinggal di bekas penjara itu. Sukarno pernah mencicipi sel di penjara itu. Kamar tahanan Kalisosok juga pernah dipakai dinas intelijen politik Hindia Belanda, Politieke Inlichtingen Dienst (PID), menahan Wage Rudolf Supratman. Ia ditangkap PID pada Minggu sore, 7 Agustus 1938. Supratman memang sudah lama masuk daftar pengawasan telik sandi pemerintah kolonial itu. Bermula saat ia mengarang Indonesia Raya dan memuat kata “merdeka” di dalamnya. Ia kembali berurusan dengan intelijen politik pada 1929. Kali ini gara-gara novel Perawan Desa yang dikarangnya. Novel itu ditulis Supratman saat menetap di bilangan Rawasari yang kini masuk daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Saat itu Supratman yang wartawan mesti berjualan buku bekas demi menyambung hidup. Prihatin melihat nasib kawannya itu, Saerun, wartawan yang lebih senior, ­ menyarankannya menulis buku. “Karanglah roman yang menggemparkan publik,” kata Saerun. Maka ditulislah kisah gadis lugu dari pedesaan yang mengadu nasib ke kota namun malah dijadikan gundik oleh pria kota. Menurut penulis biografi Supratman, Oerip Soedarman Kasansengari, novel itu menyoroti banyaknya perempuan desa yang diiming-imingi uang Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

geser untuk melihat foto

Penjara Kalisosok, Surabaya

dan akhirnya malah jadi budak. Novel yang ikut dimodali sendiri oleh Supratman dari tabungan dan menggadaikan harta milik akhirnya setuju diterbitkan oleh sebuah firma di Jakarta. Namun novel itu hanya seumur jagung. Belum juga populer, PID memberangusnya. Perawan Desa dianggap berisi hasutan. PID menilai cerita dalam Perawan Desa bisa memicu kebencian terhadap kebiasaan meneer Belanda yang mengambil gadis pribumi buat dijadikan istri 足simpanan. Nyai, begitu sebutan mereka kala itu. Meski terkena gunting sensor pemerintah kolonial, Supratman masih sempat menulis dua novel lagi, yakni Darah Muda dan Kaum Fanatik. Namun setelahnya ia kembali ke musik. Ia terus mencipta lagu meski kesehatan足nya terus memburuk. Pada 1934 ia kepayahan karena sakit paru-paru dan akhirnya mengungsi ke Cimahi, Jawa Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN Barat, untuk berobat. Oerip menceritakan, para pemesan lagu kerap mendatangi Supratman di Cimahi. “Itu membuat dia terus diintai pemerintah,” ujarnya. Supratman pindah lagi hingga akhirnya sampai ke rumah kakak tertuanya, Roekijem Soepratijah, di Surabaya. Di sana Supratman jadi dekat dengan aktivis kepanduan. Salah satu karibnya di gerakan kepanduan adalah Wijayadi atau biasa disapa Kak Doho. Dalam salah satu pertemuan mereka, Doho minta dibuatkan lagu untuk menyemangati anggota Kepanduan Bangsa Indonesia. Organisasi itu adalah cikal bakal Pramuka yang digagas antara lain oleh aktivis Jong Java. Sebelumnya Supratman juga mengarang lagu mars Kepanduan Bangsa Indonesia. Maka digubahlah Matahari Terbit. Judul itu diambil dari kalimat pertama dalam bait awal lagu itu.

Matahari sudah terbit, Putra Ibu lekas bangun, Lihat cahaya yang mulia, Lekas bangun, lekas bangun. Hai putraku yang berbudi, Putra Ibu yang sejati, Mari lihat cahaya mulia Indonesia tanah airku. Lagu itu dibawa Supratman bersama anggota gerakan kepanduan ke radio N ­ IROM (NederlandsIndische Radio Omroep Maatschappij). Dalam siaran cikal bakal Radio Republik Indonesia itu, ­Supratman mengenalkan Matahari Terbit kepada para pendengar. Tak disangkanya, agen-agen PID juga memantau Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Supratman yang sakit-sakitan itu dijeboloskan intel Belanda ke penjara tempat Sukarno pernah dibui.

siaran. Maka usai siaran, dua agen PID menyeruak masuk ke ruang siaran dan mencokok Supratman. Dia dituding sebagai antek Jepang dan tembangnya itu adalah sambutan buat tentara Nippon yang dikenal dengan bendera matahari terbitnya. Tahun-tahun menjelang Perang Dunia II itu, Jepang terus merangsek ke negara-negara di Asia Timur. Belakangan memang terbukti Matahari Terbit Supratman tak ada sangkut ­pautnya dengan Jepang. Ia pun dibebaskan. Namun penahanan itu membuat ­Supratman yang sakit-sakitan terpukul. Badannya pun remuk gara-gara interogasi dan pemenjaraan. Sepuluh hari setelah ditangkap, 17 Agustus 1938, Supratman meninggal dunia pada usia 35 tahun. “Dia meninggal terlalu muda,” kata ­peneliti sejarah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi Warman Adam. “Karena itu tak banyak yang kita tahu soal dia.” Jauh dari ingar-bingar karya musiknya, pemakaman Supratman cenderung sepi. Hanya sekitar 40 orang saja yang melayat dan mengantar jenazahnya dikuburkan di pemakaman umum Kapas di Jalan Kenjeran, Surabaya. Oerip Kasansengari menulis, sebelum meninggal, Supratman sempat menitipkan catatan lagu ciptaan terakhirnya kepada Imam Supardi. Syair lagu yang diberikan kepada pendiri majalah berbahasa Jawa, Panjebar Semangat, itu terkesan seperti salam perpisahan.

Selamat tinggal tanah airku Tanah tumpah darahku Indonesia tanah berseri Tanah yang aku sayangi. n

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Makam W.R. Supratman di jalan Kenjeran, Surabaya Bahtiar Rifai | majalah detik

Majalah detik - 25 agustus 2013 Majalah detik 1919 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Masjid Ahmadiyah di Petojo, Jakarta Pusat

Memulihkan Sepi Lewat Ahmadiyah

Banyak tokoh pergerakan bergaul dan mempelajari pemikiran Ahmadiyah. Lantas, benarkah W.R. Supratman anggota Ahmadiyah?

Isfari Hikmat, Sudrajat foto: isfahri hikmat | majalah detik

K

etika sejumlah pihak menyudutkannya sebagai aliran sesat yang tak layak hidup di Indonesia, kelompok Jemaat Ahmadiyah mencoba bertahan. Mereka dengan lantang menyebut punya saham besar dalam proses kemerdekaan Indonesia. ­ upratman) “Pencipta lagu Indonesia Raya (W.R. S itu seorang Ahmadiyah. Ini bukan main-main. Pelajari sejarah,” ungkap Amir Nasional Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Abdul Basit dalam rapat dengar pendapat umum di Komisi Agama DPR Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Ia menekuni ajaran sekte ini selama beberapa bulan dalam upaya mencari ketenangan batin dan mengisi jiwanya yang kesepian dan sakit yang dideritanya.

RI, 16 Februari 2011. Basit juga menyebut para mubalig Ahmadiyah ikut proaktif menyiarkan kemerdekaan Indonesia ke dunia internasional dalam bahasa Hindi dan India. Basit juga mengklaim Jemaat Ahmadiyah sudah eksis sejak 1925 dan berbentuk badan hukum sejak 1953 sesuai dengan keputusan Kementerian Kehakiman RI. Sejauh mana kebenaran klaim Basit tersebut? Juru bicara Ahmadiyah, Zafrullah Ahmad Pontoh, mengakui pihaknya tidak memiliki catatan resmi ihwal keterlibatan Supratman dalam Ahmadiyah. Sebab kala itu sistem keanggotaan memang belum dicatat formal seperti era sekarang. Ihwal keterkaitan Supratman dengan Ahmadiyah, kata Zafrullah, antara lain merujuk pada buku KenangKenangan 10 Tahun Kabupaten Madiun karya Soejono Tjiptomihardjo dan buku Lagu Kebangsaan Indonesia Raya karya wartawan senior Bondan Winarno. Dalam buku yang terbit pada Agustus 2003 itu, Bondan sekilas menyinggung tentang keterkaitan Supratman dengan Ahmadiyah. Pada 1934, tulis dia, pemain biola itu memang pernah bergabung dengan Ahmadiyah di Jakarta. “Ia menekuni ajaran sekte ini selama beberapa bulan dalam upaya mencari ketenangan batin dan mengisi jiwanya yang kesepian dan sakit yang dideritanya.” Saat dihubungi majalah detik, Kamis 1 Agustus 2013, Bondan buru-buru menegaskan dirinya tidak punya informasi lebih dari yang telah ditulis di buku tersebut. “Soal Ahmadiyah dan pernikahan kan memang yang menjadi kontroversi. Saya tidak mendapatkan informasi lain selain yang telah ditulis,” ujar Bondan. Mengenai lokasi pusat aktivitas Ahmadiyah kala itu, ­Zafrullah merujuk kawasan Petojo di Jakarta Pusat. “Tempat yang dulu didatangi W.R. Supratman itu adalah yang menjadi pusat pertama di Petojo. Sekarang nama jalannya Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Juru bicara Ahmadiyah, Zafrullah Ahmad Pontoh

berubah menjadi Jalan Balikpapan 1,” ujarnya. Sejarawan dari Universitas Indonesia, J.J. Rizal, mengaku tidak terlalu mendalami isu tersebut. Hanya saja, bisa dipahami bila ada tokoh pergerakan di era 1920-an yang bergaul dengan orang-orang ­Ahmadiyah. Sebab pada masa itu banyak tokoh pergerakan yang mempelajari pemikiran Ahmadiyah antara lain menyangkut soal kebangsaan. “Sukarno itu banyak belajar tentang Islam dari Ahmadiyah, lo. Tapi kalau Supratman menjadi anggotanya, saya enggak paham,” ujarnya. Bandung Mawardi, esais lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta, berpendapat senada. ­ Bahkan HOS Tjokroaminoto, mantan mertua Sukarno, pun pernah menjalin persahabatan dengan orang-orang Ahmadiyah. Ide-ide Ahmadiyah yang antikolonialisme tapi tidak melawannya secara frontal menggelitik banyak tokoh untuk mendalami dan mengaplikasikannya dalam perjuangan di era tersebut. Jadi kalau ada yang terpengaruh ya wajar saja. “Pak Tjokro itu malah pernah menerjemahkan buku karya intelektual Ahmadiyah dari bahasa Inggris ke Melayu. Seingat saya judulnya Dakwatul Islam atau Amal,” ujarnya. Karya lain Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme, menurut Syu’bah Asa dalam Tempo edisi 21 September 1974, banyak sekali mengutip pemikiran Presiden Ahmadiyah Lahore Maulana Muhammad Ali. SedangMajalah detik 19 - 25 agustus 2013


EDISI KHUSUS KEMERDEKAAN

BALADA W.R. SUPRATMAN

Sukarno banyak belajar tentang Islam dari Ahmadiyah, lo.

kan buku Tari Agama Islam boleh dibilang 95 persen merupakan adaptasi buku Muhammad Ali, Mohammad, The Prophet. Bahkan Moh. Natsir, murid ulama A. Hassan yang menjadi musuh Ahmadiyah Qadian, menggunakan banyak keterangan Muhammad Ali (Lahore) untuk catatan kaki sebuah bukunya tentang salat. Juga buku kecil Agus Salim tentang Isra Mikraj (dicetak kembali oleh Tintamas pada 1966) yang nyaris merupakan pindahan dari The Holy Qoeran Muhammad Ali untuk bagian yang sama, yakni jalan pikiran yang mengantarkan kepada kesimpulan bahwa Isra Mikraj itu peristiwa rohani dan bukan peristiwa fisik. n

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013 Majalah detik 19 - 25 agustus 2013



gaya hidup

Jadi,

Semerah-putih Apa Loe?

Nggak usah komplain melulu soal kondisi Indonesia. Coba berkarya untuk bikin terang Indonesia! Ken Yunita, Esti Utami | Foto-foto: thinkstock

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup

Y

a itulah Indonesia, gudangnya korupsi”. Gerutu Andri (23) mengomentari sebuah berita korupsi yang dimuat media online terkemuka. Ungkapan seperti itu akrab di telinga kita seharihari ya. Memang sih, korupsi di negeri tercinta ini bagaikan rasa asin di air laut. Merata! Tapi apa iya, kita harus terus-menerus menggerutu dan mengeluh soal kondisi ini? Sampai ­kapan, anak muda Indonesia malu pada negaranya sendiri? Hal inilah yang akhirnya menggugah semangat sejumlah anak muda dari berbagai latar belakang keahlian untuk menggalang semangat cinta Tanah Air. Gerakan itu dirumuskan dalam sebuah situs bertajuk PedemuNegeri.com. Seperti namanya, para penggagas berharap banyak anak muda bangga menjadi Indonesia. “Kenapa harus mikir negatif negara ini? Kenapa nggak kita bikin karya saja yang bisa bikin kita bangga dan PD (percaya diri) dengan negara sendiri?” ujar community manager PedemuNegeri, Shinta Dwi Destaria. PedemuNegeri berawal saat Kementerian Perdagangan ‘menantang’ sejumlah anak muda untuk membuat kegiatan nonprofit yang bisa menggugah anak muda untuk lebih mencintai Tanah Air. Akhirnya setelah dipikirkan berulang kali, sepakatlah dibuat sebuah wadah yang bisa menampung berbagai karya anak Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup

negeri. Mulai dari musik, foto, tulisan, hingga video. “Pokoknya semua member boleh meng-upload karyanya ke situs ini. Mau itu tulisan, lagu, atau apa saja,” ujar Shinta yang mulai bergabung ke PedemuNegeri sejak tahun 2011 ini. Saat ini, PedemuNegeri sudah memiliki lebih dari lima ribu member. Setiap harinya, para member aktif meng-upload karya ke situs ber-tagline “Apapun Pede Lo, yang Penting RI-nya Tebel” itu. Salah satu gerakan yang digagas PedemuNegeri adalah Penyair yang merupakan kependekan dari Pede Nyanyi Lagu Indonesia Raya. “Jadi itu kita bikin pada tahun 2012,” kata Shinta. Gerakan itu mengajak anak muda untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya pada setiap tanggal 17. Bukan hanya tanggal 17 Agustus saja. Ajakan itu disiarkan melalui Twitter dan Facebook. PedemuNegeri juga bekerja sama dengan sejumlah radio streaming di Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, dan Medan untuk memutar lagu Indonesia Raya setiap tanggal 17. Promo ‘Penyair’ juga kerap dilakukan PedemuNegeri saat mengikuti festival-festival media sosial. Misalnya dengan menyediakan iMac yang bisa merekam siapa saja yang menyanyi lagu Indonesia Raya. “Ternyata peminatnya banyak ya, banyak yang kepingin nyanyi Indonesia Raya termasuk penyanyi seperti Nina Tamam,” kata Shinta. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup

Lain lagi yang dilakukan Dito. Pemuda 25 tahun ini memilih mendukung Timnas Indonesia untuk mengekspresikan cinta Tanah Air. Kebetulan Dito memang seorang gibol alias penggila bola. Karena itulah, pria yang berdomisili di Jakarta ini sengaja membentuk komunitas pencinta Timnas Indonesia. “Saya nggak bisa bikin musik atau film, jadi saya ajak-ajak saja kawan-kawan buat ikut mendukung Timnas,” kata Dito. Bersama sekitar 10 temannya, Dito selalu memberi dukungan setiap kali Timnas bertanding, baik di dalam maupun di luar negeri. Setiap kali nonton, Dito dan teman-temannya selalu tampil total. Penuh atribut merah-putih dan lambang ‘Garuda’. Soal jadwal, tentu disesuaikan dengan aktivitas Dito di Jakarta. Kalau sedang tidak bisa cuti ya terpaksa tidak menonton Timnas bertanding. Kalau tidak bisa menonton langsung, Dito dan teman-temannya akan berusaha mengikuti lewat berbagai media. “Lewat akun kita masing-masing, kita selalu memberi komentar yang positif dan mendukung. Jangan malah menjelek-jelekkan dengan bilang ‘Timnas selalu kalah kan,’” ujar pria botak ini. Dito mengaku risih dengan komentar anak muda di Twitter yang sama sekali tidak menghargai usaha para penggawa Timnas. “Nggak ada gunanya juga mengata-ngatai, mending didukung supaya semakin hari semakin baik,” katanya. Kalau bukan kita, siapa lagi yang mencintai negeri ini? n Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup wisata

Napak Tilas

Kemerdekaan Ada banyak cara memperingati kemerdekaan. Salah satunya napak tilas ke sejumlah kota saksi bisu perang kemerdekaan. Ida Ayu Rostini, Ken Yunita, Habib Foto: inijakarta.com, jakartakita.com

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup wisata

M

endaki gunung atau menyelam ke dasar laut untuk mengibarkan Merah-Putih pada hari kemerdekaan memang heroik. Namun bukan hanya itu cara menunjukkan semangat patriotisme. Bagi Anda yang punya hobi traveling dan tertarik mendalami sejarah, ada aksi seru yang bisa dilakukan pada hari kemerdekaan ini: napak tilas ke tempat bersejarah. Siapa tahu dengan mengunjungi lokasi yang menjadi saksi bisu perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan ini bakal menggugah patriotisme. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan memang terjadi di hampir semua kota. Namun Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta bisa disebut sebagai kota penting pada masa kemerdekaan hingga Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada Desember 1949.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup wisata

Foto: istimewa

Jakarta Salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Dulu bangunan ini merupakan kediaman Laksamana Maeda, petinggi militer Jepang saat itu. Di tempat inilah berlangsung perdebatan mengenai rumusan naskah proklamasi. Bangunan bergaya Eropa ini masih dipertahankan sesuai dengan aslinya. Begitupun ruang dan selasar, yang menyimpan kisah detik-detik menjelang pembacaan naskah proklamasi. Ada ruang persiapan, perumusan, pengesahan, penandatanganan, dan pengetikan naskah proklamasi. Memasuki satu per satu ruang ini, kita bisa merasakan emosi dan semangat yang berkembang menjelang kemerdekaan. Sayang, tak semua barang yang ada di museum ini otentik. Sebagian besar merupakan replika karena benda-benda bersejarah itu menjadi sasaran Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup wisata

Foto: Istimewa

penjarahan pada 1945. Furnitur seperti meja dan kursi tamu, rak loker, dan piano dibuat ulang persis aslinya. Posisinya juga dibuat persis sama dengan saat rumah ini dipakai untuk mempersiapkan naskah proklamasi. Untuk membantu kita meresapi momen bersejarah tersebut, ada juga koleksi foto kejadian saat itu. Tujuan napak tilas kemerdekaan selanjutnya adalah Museum Joang ’45 di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat. Bangunan yang dikenal dengan Gedung Menteng 31 ini, pada awal kemerdekaan menjadi markas pendidikan politik bagi para pemuda. Sejumlah lukisan yang mengisahkan peristiwa seMajalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup wisata

Foto: Istimewa

putar proklamasi ada di sini. Ada pula diorama yang menggambarkan orasi Bung Karno di Lapangan Ikada, sebulan setelah proklamasi. Jangan beranjak dari sini sebelum berfoto di depan tiga mobil antik yang dulu menjadi kendaraan operasional presiden pertama Indonesia. Akhir napak tilas kemerdekaan ini adalah Tugu Proklamasi di Jalan Proklamasi, tak jauh dari Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Dulu lokasi ini adalah kediaman Sukarno dan Fatmawati, yang beralamat di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56. Di tempat inilah proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Sayang, rumah Bung Karno tak lagi bersisa. Yang ada hanyalah patung Sukarno dan Hatta. Naskah proklamasi diabadikan pada batu marmer berwarna hitam. Tempat ini menjadi pilihan masyarakat untuk merayakan detik-detik proklamasi. Selain upacara bendera, berbagai kegiatan digelar untuk menyemarakkan hari kemerdekaan. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup wisata

Foto: Istimewa

Surabaya Berbeda dengan Jakarta, yang banyak menyimpan sejarah detik-detik proklamasi, Surabaya merekam kisah perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Ibu kota Jawa Timur ini dikenal dengan kegigihan pemudanya dalam mempertahankan kemerdekaan. Itu sebabnya, Surabaya dijuluki Kota Pahlawan. Selain drama lakon sejarah yang digelar setiap 10 November, kisah heroik pemuda Surabaya terjejak di sejumlah bangunan bersejarah. Sebut saja Hotel Yamato, Gedung Monumen Pers Perjuangan, dan Tugu Pahlawan di pusat kota. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup wisata

Hotel Yamato, yang kini berganti nama menjadi Hotel Majapahit, adalah saksi penting aksi heroik perobekan bendera Belanda oleh arek Surabaya pada 19 September 1945. Bendera Belanda yang berkibar di Hotel Yamato membuat geram arek Surabaya. Bertaruh nyawa, mereka menurunkan bendera merah-putih-biru itu dan menyobek Bertaruh nyawa, mereka bagian berwarna biru hingga hanya memenurunkan bendera nyisakan warna merah dan putih, bendera merah-putih-biru itu Indonesia. Tak jauh dari Hotel Yamato, dan menyobek bagian berdiri Gedung Monumen Pers Perjuangberwarna biru hingga an Surabaya. Tempat ini dulunya markas hanya menyisakan awak media meliput pertempuran sengit warna merah dan di Surabaya. putih, bendera Napak tilas kemerdekaan di Surabaya tak Indonesia. lengkap jika tak berkunjung ke Tugu Pahlawan. Landmark itu dibangun untuk mengenang pertempuran 10 November 1945. Kala itu arek-arek Surabaya berjuang melawan Belanda, yang membonceng pasukan Sekutu untuk kembali menjajah Indonesia. Pilar-pilar bangunan yang hancur di sekelilingnya dibiarkan seperti aslinya, menjadi bukti dahsyatnya perlawanan warga Surabaya ketika itu. Berkunjung ke Tugu Pahlawan, sempatkan singgah ke Museum Sepuluh November. Di sini Anda bisa mendengarkan rekaman asli pidato Bung Tomo yang berapiapi membakar semangat para pejuang. Siapa tahu jiwa patriot Anda bakal terbakar. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup wisata

Foto: Istimewa

Yogyakarta Seperti Surabaya, Yogyakarta lebih banyak menyimpan kisah perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Saat Jakarta dikuasai Belanda dalam agresi militer pertama, ibu kota negara pernah dipindah ke Yogyakarta. Jejaknya bisa ditemukan di Gedung Agung, yang berada di ujung Jalan Malioboro. Juga ada Monumen Jogja Kembali, yang dibangun untuk mengenang Serangan 1 Maret 1949, yang dikomandoi Jenderal Sudirman dan Letkol Soeharto serta didukung Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Kembalinya Yogyakarta ke tangan TNI memaksa Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada Desember 1949. Pada 17 Desember 1949, Sukarno dikukuhkan sebagai Presiden RI di Siti Hinggil, Keraton Yogyakarta. Saat itu Sri Sultan juga menyerahkan cek senilai 6.000 gulden kepada Sukarno untuk menyelenggarakan pemerintah di Jakarta. Bagaimana, apakah rasa patriotisme Anda tergugah? n

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup

Mau makan sambil main ayunan? Atau sembari naik komidi putar? Bisa! Datang saja ke The Playground. Ken Yunita, Esti Utami | Foto-foto: Agung/detikfoto

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup

S

epintas, tempat ini sudah pasti

mengingatkan kita pada kenangan masa kecil. Ada ayunan, ada juga komidi putar dan vespa mini. Hanya perosotan saja yang tak ada. Tapi jangan salah. Tempat ini bukan taman bermain untuk anak-anak lo. Ini adalah tempat makan yang ada di salah satu mal di pusat kota Jakarta, Plaza Indonesia. Namanya The Playground. Sesuai namanya, restoran ini memang dikonsep mirip tempat bermain. Tentu bukan bermain dalam arti sebenarnya ya. Konsep ‘taman bermain’ terang-terangan diintegrasikan dengan desain interior tempat makan ini. Yang paling mencolok adalah dari kursi dan Majalah Majalah Majalah detik detik detik 19 5 - 11 25 17 agustus - 23 juni 2013


gaya hidup

meja tempat makannya. Di bagian depan, Anda akan menemukan kursi yang desainnya mengadopsi dari ayunan. Kursi ayunan itu terbuat dari kayu dengan tali panjang. Jadi kita bisa makan sambil bermain ayunan di sini. Di antara dua kursi ayunan, diletakkan satu meja makan, juga dari kayu berwarna cokelat. Tapi tentu saja, mejanya tidak ‘berayun’ seperti kursinya ya. Tempat ini menjadi favorit para pengunjung, karena tempat duduknya memang seperti ayunan yang sering dinaiki waktu kecil. Beda!

Tempat duduk favorit lainnya adalah meja komidi putar. Bentuknya mirip sekali dengan komidi putar, hanya saja di bagian tengahnya ditambahkan meja kecil untuk menyajikan makanan. Sambil menunggu makanan datang, para tamu sering memainkannya. Bahkan ada beberapa orang yang tak makan, iseng mencoba komidi putar ini. “Lucu ya kursinya, nyoba yuk!� kata salah satu perempuan yang lewat bersama teman laki-lakinya. Setelah itu

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup

mereka pergi lagi. Anda yang ingin tempat duduk yang normal, tak usah khawatir. Ada beberapa kursi ‘normal’ yang biasanya dipakai rombongan lebih dari enam orang. Sedangkan bagi mereka yang ingin suasana romantis, bisa memilih bangku-bangku ‘berpasangan’ di dekat jendela. Sambil makan, kita bisa melihat pemandangan di luar mal. Kontras dengan suasana main-main yang ada, tata lampu di ruang ini dibuat remang-remang. Untuk penerangan ekstra, hanya ditambahkan lilin di masing-masing meja. Makin romantis!

Menu

Tak cuma desain interiornya, pilihan menu serta penyajian makanan dan minuman di The Playground juga sengaja dihubungkan dengan masa kanak-kanak. Salah satu menu yang terkenal adalah mimi cucu. Kata ‘mimi cucu’ sering diucapkan anak kecil yang berarti minum susu. Isinya minuman yang disajikan dengan botol susu lengkap dengan dot-nya. Tapi ternyata dot itu hanya hiasan yang terbuat dari jeli. Bisa dimakan. Kalau mau minum, tersedia sedotan kok. Mimi cucu adalah susu kedelai yang dicampur baileys (sejenis alkohol). Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup

Tersedia dalam dua varian rasa yaitu vanilla dan cokelat. Kadar alkohol minuman ini lumayan nendang. Jadi Anda yang tidak biasa mengonsumsi minuman beralkohol, disarankan untuk tidak memesannya. Sebagai gantinya, ada minuman tanpa alkohol seperti Playground’s Punch, yang terdiri dari campuran green tea, tropical fruits (mangga dan nanas), serta soda. Anda juga bisa memilih Princess Punch yang mirip dengan Playground’s Punch. Hanya saja tampilannya lebih girly dengan warna kemerahmerahan dari buah stroberi dan peach. Atau kalau mau beda, cobalah Chili

Lime. Sesuai namanya, minuman berwarna merah dengan cita rasa pedas ini diramu dari campuran chili, lime, dan sirop. Sebagai garnis ditambahkan cabai berwarna merah ke-oranyean. Benarbenar tampak pedas. Dan memang, sekali teguk tenggorokan Anda akan disiram rasa pedas yang sedikit manis. Bukan minuman yang direkomendasikan untuk ‘mengobati’ haus, tapi tetap layak dicoba. Harga minuman di The Play­ground berkisar antara Rp 40 ribu sampai Rp 55 ribu. Minuman beralkohol macam mimi cucu dibanderol lebih mahal yakni Rp 105 ribu. Untuk makanan, meski menyediakan intercontinental foods The Playground juga banyak menawarkan kreasi baru. Legendary katsutti misalnya. Makanan berharga Rp 68 ribu ini merupakan kombinasi makanan Italia dan Jepang, yaitu kombinasi spageti dan chicken katsu yang dikolaborasikan dengan te-

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


gaya hidup

lur. Andalan lainnya adalah honey red wine salmon. Terdiri dari grilled salmon dengan bayam yang digoreng tepung. Tampilannya cantik dan rasanya yummy. Harganya Rp 105 ribu. Makanan yang juga direkomendasikan adalah mignon filet. Tenderloin dengan pilihan saus red wine, barbeque, atau lada hitam. Disajikan dengan kentang tumbuk. Harganya Rp 210

ribu per porsi. Tapi porsinya cukup besar, sehingga bisa disantap untuk berdua. Sebagai pembuka, ada beberapa yang bisa dicoba, salah satunya sosis dibalut tepung roti yang lembut dan disajikan seperti sate. Jadi kalau ingin makan enak dalam suasana yang tak terlalu serius, mampirlah ke The Playground. Selamat mencoba! n

Majalah Majalah detikdetik 19 - 25 13agustus - 19 mei 2013


Mahfud

MD

Angka 13 banyak dipercayai orang sebagai angka sial. Namun tidak bagi Mahfud MD.

Astri

Nurdin Banyak selebritas yang bangga mencangklong tas Hermes atau Louis Vuitton. Atau mengenakan baju bermerek, macam Chanel. Tapi tidak untuk Astri Nurdin.

Rexy

Mainaky Keberhasilan tim bulu tangkis Indonesia memboyong dua gelar Juara Dunia 2013 di Guangzhou, Cina menjadi kado manis menjelang kemerdekaan. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


people

Ken Yunita, Iin Yumiyanti |

Foto: AGUNG/DETIKFOTO

A

ngka 13 banyak dipercayai orang se­ bagai angka sial. Na­ mun tidak bagi Mahfud MD. Bagi mantan Ke­ tua Mahkamah Konstitusi (MK) ini, angka tersebut justru merupakan angka keberun­tungannya. “Saya lahir tanggal 13. Mei tanggal 13. Saya beruntung terus kok,” kata pria asal Madura yang namanya masuk dalam bursa calon presiden 2014. Mahfud pun tidak alergi menggunakan angka 13 untuk nama yayasannya. Awalnya yaya­san yang berkantor di Menteng, Jakarta itu diusulkan dinamai MMD, merujuk pada nama Mahfud. Namun Mahfud kemudian memutuskan nama yayasan adalah 135, merujuk pada tanggal kelahirannya. “Itu didirikan oleh teman-teman yang ingin menjadikan saya sebagai ikon perjuangan,” jelas pria yang bersedia membintangi iklan jamu itu karena honornya disumbangkan ke badan amil dan zakat. n

Majalah Majalah detikdetik 19 - 25 13agustus - 19 mei 2013


people

Astri Nurdin

Pilih Produk Lokal B Ken Yunita, Habib |

Foto: detikfoto

anyak selebritas yang bangga mencangklong tas Hermes atau Louis Vuitton. Atau mengenakan baju bermerek, macam Chanel. Tapi tidak untuk Astri Nurdin. Pemain film yang juga presenter ini mengaku lebih menyukai produk dalam negeri, khususnya yang dibuat langsung oleh perajin. “Aku lebih suka beli tas kulit ke perajinnya langsung. Enggak bermerek tapi kualitasnya bagus dan harganya sebenarnya juga enggak murah,” kata Astri saat berbincang dengan detikcom. Ibu satu anak ini dulu memang sangat menyukai barang-barang bermerek dari luar negeri. Tapi, belakangan, dia mulai suka membeli barang-barang asli dari Indonesia. “Baju juga gitu. Aku sekarang banyak beli kain khas daerahdaerah di Indonesia. Waktu itu pernah beli batik tulis, itu bagus banget,” ujar pemain film Tanah Merdeka ini. Menurut Astri, sekarang banyak anak muda yang mulai mencintai negerinya. Mereka lebih percaya diri mengenakan identitas Indonesia, bahkan saat di luar negeri. Padahal dulu banyak anak muda yang malu menunjukkan keindonesiaannya. “Sekarang sudah banyak yang pakai kaus Garuda atau merah-putih, lebih bagus, ya,” ujarnya. Artis kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1977, ini juga menularkan cinta negeri kepada anaknya, Indira. Ia sering mengajak Indira melancong ke berbagai tempat wisata di Indonesia. “Kita juga sering ngobrol soal kebudayaan yang diajarkan di sekolah. Saya juga tanamkan agar dia cinta kampung halamannya, Jakarta,” kata wanita berambut sebahu ini. n Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


people

Rexy Mainaky,

Novitasari Dewi Salusi, Esti Utami, Yoga |

Foto: detikfoto

K

eberhasilan tim bulu tangkis Indonesia memboyong dua gelar Juara Dunia 2013 di Guangzhou, Cina menjadi kado manis menjelang kemerdekaan. Dua gelar itu dipersembahkan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang mengantongi juara ganda campuran, dan pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di nomor ganda putra. Raihan ini menumbuhkan optimisme. Olahraga yang pernah menjadi andalan ini akan kembali bangkit dan mengharumkan nama bangsa. Kebangkitan ini tidak lepas dari tangan dingin Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan dan anggota kabinetnya, khususnya Rexy Mainaky selaku manajer tim yang bertanggung jawab atas prestasi para atlet. Namun mantan pasangan Ricky Subagja ini, malah tak mau muncul. Usai pengalungan medali, peraih emas Olimpiade 1996 ini tak buru-buru kembali ke Tanah Air. Ia langsung bertolak bersama keluarga ke London, Inggris. Namun ini tak berarti ia tak bangga dengan tim asuhannya. Menurutnya hasil ini melampaui target yang semula hanya dipatok satu gelar juara dari nomor ganda campuran atau ganda putra.
“Inilah yang bisa kami berikan kepada masyarakat. Kemungkinan kami dapat dua gelar memang ada, tapi kemarin realistisnya adalah satu gelar dari dua yang tampil di final hari ini� ujar Rexy, di situs resmi PBSI. n

Majalah Majalah detikdetik 19 - 25 13agustus - 19 mei 2013


interview

Addie M.S.:

Kesenian Harus Bebas Pajak Musik penting untuk membangkitkan semangat berkebangsaan. Jangan biarkan pembajakan. Monique Shintami, Ken Yunita, Sudrajat Ilustrator: Edi Wahyono

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


interview

BIODATA l Nama: Addie Muljadi Sumaatmadja l Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 7 Oktober 1959 l Istri: Meidyana Maimunah (Memes) l Anak: Kevin Aprilio dan Tristan Juliano Pendidikan: l Pernah kuliah di Jurusan Ekonomi Universitas Krisnadwipayana, Jakarta l Recording Engineering Workshop di Ohio, Amerika, 1984 l Conducting Workshop di American Symphony Orchestra League, Los Angeles, 1995 PENGHARGAAN l 3 Golden Trophy BASF Awards sebagai penata musik terbaik l 2 Golden Records untuk album Vina Panduwinata l 2 Silver Records untuk album Chrisye l Festival Film Bandung: “Musik Film Terpuji”, 2004, untuk musik film Biola Tak Berdawai l Yayasan Pendidikan Musik: “Golden Conductor Award” l De Beers: “Diamond Achievement Award” l Metronome Award, Nugraha Bhakti Musik Indonesia, sebagai Pengembang Musik Simfonik di Indonesia Iklan: l Susu Indomilk

K

etika delapan saudaranya yang lain memilih menjadi insinyur, Addie Muljadi Sumaatmadja menjerumuskan diri sepenuhnya di bidang musik. Ia mulai mengikuti les privat piano ketika sang bunda membelikan alat musik itu sebagai hadiah masuk sekolah menengah pertama. Pada 1979, Addie mulai dikenal sebagai arranger dan produser untuk album rekaman penyanyi-penyanyi pop, seperti Vina Panduwinata dan Chrisye. Lima tahun kemudian, ia meraih juara II pada festival lagu pop di Cile dengan membawakan lagu Titik Hamzah. Sejak itu, ia memutuskan berhenti kuliah dan total menjadi musikus, khususnya simfoni. Pada 1998, Addie bersama Youk Tanzil dan Victorian Philharmonic Orchestra membuat album rekaman Simfoni Negeriku di Australia. Di situ ia mengaransemen lagu-lagu nasional, termasuk lagu kebangsaan Indonesia Raya, secara simfonik. Dengan segala reputasinya itu, pada 2003 Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto mempercayakan kepada Addie untuk membuat Mars TNI, menggantikan lagu lama. Kenapa ia menekuni musik klasik dan tertarik mengaransemen lagu-lagu nasional? Apa pula obsesi dan harapannya terhadap pemerintah berkaitan dengan masa depan musik jenis ini? Berikut ini petikan perbincangan majalah detik dengan Addie M.S., yang tampil santai di kediamannya, Pondok Labu, Jakarta Selatan, 20 Juli sore lalu.

Apa arti musik bagi Anda? Saya memainkan musik tapi tidak pernah memikirkan artinya. Kalau harus diucapkan, buat saya mungkin arti musik adalah napas buat saya, oksigen jiwa. Anda banyak mengaransemen ulang lagu daerah dan nasional. Yakinkah hal semacam itu bisa membangkitkan patriotisme? Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


interview

rachman/detikfoto

Biasanya orang akan menjadi nasionalis dan patriotik pada saat bangsanya terancam. Kita hidup terlalu aman, nyaman, sudah lama enggak menghadapi ancaman atau serangan dari bangsa luar. Di bangsa lain ada program wajib militer, dan (warganya) siap diterjunkan di daerah-daerah tertentu yang berkonflik. Di situ dia merasakan bagaimana pentingnya membela bangsa dan negara. Kita juga perlu program seperti itu plus keteladanan dari para pemimpinnya. Berikutnya, musik selalu bisa memberikan dorongan seperti saat kita menonton film Hollywood. The Independence Day misalnya. Coba perhatikan, musiknya yang simfonik itu menggugah semangat kebangsaan dan sebagainya. Jadi musik dan aransemennya penting untuk membangkitkan semangat berkebangsaan tadi. Musik sangat berperan dalam perjuangan bangsa mana pun. Kalau dalam perjuangan nasional kita khususnya? Saya berkesempatan dekat dengan Pak (Husein) Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


interview

Dalam setiap karya pasti ada salah satu elemen yang tanpa disadari berasal dari tempat lain.

Mutahar (pencipta lagu Syukur dan Hari Merdeka). Beliau banyak bercerita, di masa lalu, musik sering jadi alat komunikasi. Pak Maladi (pencipta Di bawah Sinar Bulan Purnama) menyampaikan cerita senada. Di zaman perjuangan dulu, pada saat komunikasi tersendat untuk merancang kegiatan perjuangan, lagu dan musiklah yang (digunakan untuk) menyisipkan pesan-pesan di antara para pejuang. (Adolf) Hitler pun membangkitkan semangat para prajurit (Jerman) sebelum ke medan perang lewat musik. Untuk mengaransemen sebuah lagu, adakah kondisi khusus agar mendapat inspirasi? Pada saat muda, tanpa disadari kita menyerap berbagai elemen musik, dan itu tersimpan di laci-laci otak. Pada saat orang mencipta lagu, dia mengasosiasikan satu dengan yang lain, membuat relasi ini dengan itu, kemudian puzzling membuat kesatuan, menjadi satu kesatuan baru. Sebenarnya tidak ada karya yang benar-benar 100 persen orisinal. Dalam setiap karya pasti ada salah satu elemen yang tanpa disadari berasal dari tempat lain. Bersama Twilite Orchestra, Anda sudah tampil di banyak tempat bergengsi. Apa sebetulnya misi semua itu? Alhamdulillah, Twilite Orchestra dibantu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pak Sapta Nirwandar (Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) khususnya. Kami telah melanglang buana ke Vietnam, menjadi orkes simfoni Indonesia pertama yang tampil di Sydney Opera House (2009) serta di Bratislava, Berlin, Jerman, pada 12 dan 19 Juni 2012. Itu membanggakan sekali buat saya. Terima kasih, Kementerian dan kedutaan-kedutaan, yang telah membantu. Di situ bukan semata-mata kebanggaan sebagai seniman yang melanglang buana, tapi yang lebih Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


interview

Tap untuk melihat video detiktv

penting bagaimana menggunakan musik sebagai alat diplomasi budaya. Ada lagu-lagu khusus yang wajib dibawakan dalam setiap pertunjukan? Biasanya kita ada dua, satu internasional dan karya lokal, lagu tradisional, etnik, yang kita ubah secara simfonik. Ada komponis Amerika asal Kanada, Colin McPhee, yang membuat simfoni Tabuh-tabuhan karena kecintaannya pada Indonesia. Dia menulis itu saat tinggal di Bali. Komposisi itu antara lain yang kami mainkan sewaktu di Sydney dan Berlin, dan sambutannya luar biasa. Termasuk ketika memainkan lagu Janger yang saya buat. Itu standing ovation di Jerman, lo. Benarkah hampir semua negara maju memiliki orkes simfoni? Kecuali Indonesia, di negara mana pun mempunyai orkes simfoni yang dibina pemerintah. Singapura, Malaysia, Cina, Jepang, dan Korea, mereka sudah menjadi universal. Dengan orkes simfoni itu, sering kali ada manuver Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


interview

Bung Karno sering sekali, saat menuju Istana, mampir ke RRI hanya untuk melihat latihan.

diplomasi. Pada 1956, saat terjadi perang dingin Amerika dengan Rusia, pertama kalinya serombongan orang Amerika ke Moskow itu dari Boston Symphony Orchestra. Kemudian, pada 1973, Philadelphia masuk Beijing. Saat itu lagi tegang. Yang bikin enggak tegang orkes simfoni. Kemudian, pada 2008, waktu George Bush bilang Korea Utara itu poros setan, yang bisa nembus ke Korea Utara itu New York Philharmonic Orchestra. Anda berharap pemerintah kita juga melakukan hal serupa? Presiden Sukarno sangat mendukung kegiatan musik simfoni. Dulu orkes RRI, orkes simfoni Jakarta, itu kan kegiatannya di RRI, yang berdekatan dengan Istana Negara. Bung Karno sering sekali, saat menuju Istana, mampir ke RRI hanya untuk melihat latihan. Dia menikmati sekali latihan dan, atas perhatiannya, RRI mendapat pelatihan tunjangan. Saat itu dia memang cukup membanggakan orkes Indonesia. Saya kira, kalau pemerintah bisa kasih dana untuk pembinaan orkes simfoni, itu bagus, ideal. Tapi saya tidak berpikir itu. Sudahlah, dana yang ada untuk mengentaskan warga dari kemiskinan atau hal lain yang lebih urgen. Tapi (pemerintah) bisa memberikan satu kontribusi tanpa dana, melalui kebijakan. Misalnya memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan yang memberikan sponsorship untuk kegiatan kesenian. Berikan kebijakan tax deductable seperti di Malaysia dan India. Jadi, untuk tontonan yang sifatnya seni (karawitan atau musik klasik, yang sangat susah untuk survive), sering kali pajaknya nol. Kalau di kita sekarang ini, mau itu musik pop atau rock yang sudah jelas pelakunya kaya raya, disamakan dengan seni karawitan atau musik klasik yang sangat susah untuk survive. Harusnya tidak seperti itu. (Jadi)

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


interview

rachman/detikfoto

yang saya harapkan dari pemerintah lebih berupa policy. Seperti apa Anda melihat kondisi musik di Indonesia? Di setiap zaman, ada jenis atau genre yang berkembang. Kemudian musikusnya juga selalu muncul yang segar, baru, kreatif. Satu yang meresahkan saya dan musikus lainnya adalah bagaimana kita membiarkan pembajakan yang nyata-nyata di depan mata. Presiden kita seorang pencipta lagu, bikin beberapa album. Tapi bagaimana pembajakan bisa sampai sekarang dibiarkan? Kita sudah terkena imbas dari teknologi download dan sebagainya. Negara harus lebih memikirkan (cara) mengurangi kerugian si kreator itu dengan membereskan masalah pembajakan setuntas-tuntasnya. Dari pemerintahan satu ke yang lainnya, dibiarkan pembajakan itu. n

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013



NASIONAL

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat melantik Patrialis Akbar sebagai hakim konstitusi di Istana Negara, Jakarta, Selasa 13 Agustus lalu.

BUKAN PARODI PATRIALIS PENGANGKATAN PATRIALIS AKBAR SEBAGAI HAKIM KONSTITUSI DIGUGAT KE PTUN. RAPOR MERAHNYA SEMASA MENJADI MENTERI DISOROT. Dimas Adityo, Rina Atriana, Danu Damarjati, Yoga. FOTO: SETPRES

S

EBUAH parodi digelar di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kali­ bata, Jakarta Se­ latan, Minggu 11 Agustus lalu. Ada tiga tokoh yang diperankan dalam parodi “Patrik MAJALAH DETIK 19 - 25 AGUSTUS 2013


NASIONAL

Para aktivis ICW saat memainkan parodi, sebagai sindiran untuk Presiden SBY yang mengangkat Patrialis sebagai hakim konstitusi. FOTO: ANTARAFOTO/FANNY OCTAVIANUS

Alis Star” itu, yaitu Patrik Alis Star, Presiden Republik Imajinasi Si Barney Yoyo, dan seorang protokoler kepresidenan Republik Imajinasi. Mereka memainkan parodi dengan latar belakang papan bertuliskan “MK” atau Mahkamah Komedi. Namanya parodi, semua tokoh dan ceritanya cuma pelesetan. Adegan dan dialognya pun bergaya komedi. Para pegiat antikorupsi yang memainkan para tokoh itu juga memakai topeng berwajah jenaka. Patrik Alis Star adalah pelesetan untuk Patrialis Akbar, bekas politikus Partai Amanat Nasional (PAN), yang dua hari setelah itu, akan dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai hakim Mahkamah Konstitusi. Tokoh Si Barney Yoyo (SBY) adalah pelesetan dari Presiden Yudhoyono. Sedangkan Mahkamah Komedi adalah pelesetan untuk Mahkamah Konstitusi. Tokoh yang memerankan Presiden seolah-olah

MAJALAH DETIK 19 - 25 AGUSTUS 2013


NASIONAL

Prosesnya cacat hukum karena melanggar Pa­sal 19 UU Mahkamah Konstitusi.

sedang melantik Patrik Alis Star sebagai hakim MK. Parodi itu, tak lain untuk menyindir langkah Yudhoyono yang menunjuk Patrialis Akbar sebagai hakim konstitusi. “Memilih hakim MK jangan dibuat bercanda,” ujar aktivis ICW Emerson Yuntho, di kantornya. Karena itulah ICW, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam), dan sejumlah organisasi pegiat antikorupsi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan MK, Senin 12 Agustus lalu, menggugat Presiden Yudhoyono ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Koalisi menilai ada proses yang tidak dijalankan dengan benar dalam pengangkatan Patrialis sebagai hakim konstitusi. “Prosesnya cacat hukum karena melanggar Pa­sal 19 UU Mahkamah Konstitusi,” kata Ketua YLBHI, Alvon Kurnia Palma. Koalisi meminta Ma­­jelis Hakim PTUN mem­batalkan Ke­pu­tus­­an Presiden Nomor 87/P 22 Juli 2013, tentang pengangkatan Patrialis Akbar sebagai hakim ­konstitusi, dan meminta Presiden mencabut keputusan tersebut. Koalisi juga melayangkan somasi kepada Yudhoyono. Peneliti Elsam, Wahyudi Djafar menambahkan, Pasal 19 UU 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah K ­ onstitusi, yang telah diubah dengan UU Nomor 8/2011, menyatakan, pencalonan hakim MK dilakukan secara transparan dan partisipatif. Artinya, masyarakat semestinya dilibatkan untuk menjaga transparansi, seperti yang dilakukan sebelumnya oleh DPR. Undang-undang mengatur, sembilan hakim MK diajukan oleh tiga lembaga, yakni Mahkamah Agung, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Presiden. Tiga berasal dari MA, tiga dari DPR, dan tiga orang diajukan oleh Presiden. Seluruh hakim konstitusi ditetapkan oleh Presiden. MAJALAH DETIK 19 - 25 AGUSTUS 2013


NASIONAL

Sel mewah Artalyta Suryani alias Ayin di Rutan Pondok Bambu. FOTO : RAMADHIAN FADILAH/DETIKCOM

Dalam memilih hakim konst­itusi, pemerintah semestinya meng­ gunakan meka­nis­me panitia seleksi yang dibentuk Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Nah, mekanis­me itu tidak dilakukan dalam peng­ angkatan Patrialis. Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat saat akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), juga mengumumkan nama-nama calon hakim ­konstitusi. “Penggantian Mahfud MD (Ketua MK sebelumnya, yang diajukan DPR) lebih transparan dan akuntabel,” tutur Wahyudi. Sejatinya, gugatan koalisi tak cuma didasari langkah Presiden yang dianggap menabrak undang-undang. Di balik itu, Patrialis dinilai tidak layak menjadi hakim konstitusi. Menurut Alvon, Patrialis tidak memenuhi syarat dalam Pasal 15 UU MK, yang mengatur bahwa hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, dan menguasai ­konstitusi kenegaraan. Saat menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis kerap mengobral remisi kepada narapidana termasuk koruptor. Skandal sel mewah ­Artalyta Suryani di Rutan Pondok Bambu juga terjadi di era Patrialis. “Kalau tokoh yang pernah dapat rapor merah masuk ke MK, kita khawatir rapor MK ikut merah,” ucap Emerson. Patrialis juga pernah dua kali mengikuti seleksi calon hakim konstitusi dari unsur DPR, yakni pada 2009 MAJALAH DETIK 19 - 25 AGUSTUS 2013


NASIONAL

Berkas gugatan terhadap Keputusan Presiden yang mengangkat Patrialis. DOK. YLBHI

dan 2013. Pada 2009, ia masih menjadi anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi PAN. Saat itu ia gagal dalam seleksi. Pada awal 2013, ia kembali mendaftar sebagai calon hakim konstitusi untuk menggantikan Mahfud MD. Namun, Patrialis mundur saat seleksi berjalan. Menurut Emerson, sangat mengherankan jika orang yang sudah gagal dalam seleksi sebelumnya, malah ditunjuk menjadi hakim MK. “Artinya, (penunjukan Patrialis) tidak ada indikator jelas. Yang lebih berperan adalah relasi dan keterkaitan politik,” katanya. “Pengalaman” Patrialis di- reshuffle oleh Presiden Yudhoyono dari kabinetnya pada akhir 2011 juga turut menyumbang nilai minus. “Kalau dia baik, enggak mungkin diganti kan?” kata Direktur Advokasi YLBHI, Bahrain. Belum lagi latar belakang Patrialis dari partai politik, dikhawatirkan bakal memengaruhi independensi MK. Namun Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin menganggap tak ada persoalan hukum dalam pengangkatan Patrialis. Karena pemilihan dan pengajuan calon hakim konstitusi diatur oleh masing-masing MAJALAH DETIK 19 - 25 AGUSTUS 2013


NASIONAL

Presiden SBY berbincang dengan Patrialis Akbar usai melantiknya sebagai hakim konstitusi. FOTO : SETPRES

lembaga yang berwenang, yakni Presiden, DPR, dan MA. Berbeda dengan seleksi di DPR yang terbuka, pemilihan hakim konstitusi oleh pemerintah merupakan hak prerogatif Presiden. “Begitu juga dari MA, kebijakan Ketua MA,” tutur Amir. Patrialis sendiri menanggapi santai gugatan koalisi, meskipun ­keberatan dengan semua tudingan kepadanya. Bekas Komisaris Utama PT Bukit Asam itu mengklaim punya kapabilitas menjadi hakim konstitusi. Soal independensi, ia berjanji akan melepaskan diri dari segala kepen­tingan politik, maupun golongan. “MK itu tidak boleh memihak ke mana pun,” ujarnya. Gugatan koalisi masih berproses di PTUN. Adapun Presiden Yudhoyono, Selasa 13 Agustus lalu, tetap melantik Patrialis sebagai hakim konstitusi untuk menggantikan Ahmad Sodiki yang purnatugas. Presiden sekaligus melantik hakim konstitusi Akil Mochtar, kini Ketua MK, dan Maria Farida Indrati untuk masa jabatan kedua. Tentu saja, kali ini bukan parodi.

MAJALAH DETIK 19 - 25 AGUSTUS 2013


hukum

Kasus Suap Migas

Mengendus Jejak di Medan Merdeka Jero Wacik menolak korupsi di SKK Migas dikaitkan dengan konvensi Partai Demokrat. Dugaan keterlibatan pejabat lain ditelusuri. Deden Gunawan, M. Rizal, Evi Tresnawati, M. Iqbal, Dimas, Yoga. DETIKFOTO: lamhot aritonang

H

ari masih agak gelap, pukul 05.30 WIB, Kamis 15 Agustus lalu. Namun kesibukan tampak di lobi Gedung Wisma Mulia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Dua belas penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagian memanggul tas dan memakai rompi “KPK�, satu per satu

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


hukum

keluar dari pintu gedung. Mereka membawa sebuah dus besar berwarna cokelat. Setelah dus dimasukkan ke mobil, rombongan itu bergegas pergi menumpang tiga Toyota Innova berwarna silver. Para penyidik KPK itu baru menggeledah kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di gedung tersebut. Semalaman mereka menyisir empat lantai kantor SKK Migas, termasuk lantai 40, ruang kerja Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, yang ditangkap komisi antirasuah itu Selasa malam, 13 Agustus lalu. Mereka bekerja sejak Rabu malam pukul 21.30 WIB. Delapan jam menggeledah, masih belum selesai. Belasan penyidik, dari total 30 orang, masih mengubek-ubek kantor SKK Migas hingga Kamis malam. Namun upaya penyidik mengusut kasus dugaan suap mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu membuahkan hasil. KPK menemukan uang sebesar US$ 20 ribu, Sin$ 60 ribu, plus 180 gram emas dari brankas di ruangan Rudi. Uang yang disita dari kantor SKK Migas hampir mencapai Rp 700 juta. Jumlah yang lebih banyak ditemukan di ruangan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono ­ Karno di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, yakni sebesar US$ 200 ribu, atau sekitar Rp 2 miliar. Penyidik juga menyita uang US$ 320 ribu (Rp 3,2 miliar) dari kotak deposit Rudi di Bank Mandiri. “Tersangka R dibawa penyidik untuk mengambil deposit box-nya itu,â€? ujar Juru Bicara KPK, Johan Budi. Kantor Kernel Oil di kawasan bisnis SCBD, Sudirman, juga tak luput dari sasaran. Kantor Kernel digeledah setelah KPK menangkap Simon Gunawan Tanjaya, komisaris perusahaan minyak tersebut yang diduga

KPK menemukan uang sebesar US$ 20 ribu, Sin$ 60 ribu, plus 180 gram emas dari brankas di ruangan Rudi. Uang yang disita dari kantor SKK Migas hampir mencapai Rp 700 juta.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


hukum

detikfoto/rengga sancaya

menyuap Rudi terkait izin dan tender penjualan minyak dari SKK Migas. Simon, Rudi yang diduga menerima suap, dan Deviardi alias Ardi sebagai perantara, telah ditetapkan sebagai tersangka. Menurut Johan, kantor Sekjen Kementerian ESDM dikobok-kobok karena KPK mengendus jejak tersangka di kantor ini. “Kami menduga ada jejak-jejak tersangka di sana,” tutur Johan. Tidak hanya uang miliaran rupiah, KPK juga menyita sejumlah dokumen. Namun ia enggan menyebut apakah KPK sedang menyasar calon tersangka lain dalam kasus itu sekalipun ditemukan uang di ruangan Waryono. Begitu juga soal kemungkinan apakah ada dugaan keterlibatan Menteri ESDM Jero Wacik. “Saat ini belum ada jejak,” ujar Johan. Waryono membantah terlibat kasus yang menjerat Rudi. Adapun Jero merasa bersih. “Saya clear,” ucap Jero, seusai mengikuti pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat 16 Agustus. “Saya tidak pernah perintahkan jajaran saya untuk berbuat curang.” Jero juga menyangkal mengenal Kernel Oil. Ia mengaku tidak tahu-menahu soal uang sebesar US$ 200 ribu di ruang sekjen kementeriannya, yang kini disita KPK. Bekas Menteri Pariwisata ini menolak jika korupsi migas dikait-kaitkan dengan penyelenggaraan konvensi Partai Demokrat. “Tidak ada hubungan, kon-

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


hukum

vensi kan baru mulai,” katanya. Spekulasi itu mencuat karena posisi Jero sebagai Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, struktur tertinggi partai yang menggelar konvensi. Menurut Jero, penjaringan calon presiden yang digelar partainya itu memakai sumber-sumber dana yang sah dan halal. “Terus, katanya ada setoran untuk Partai Demokrat, saya yakin enggak ada,” ujarnya, seraya meminta publik untuk tidak berspekulasi. Rudi ditangkap Selasa malam, 13 Agustus lalu, setelah menerima uang sebesar US$ 400 ribu dari Simon, plus sepeda motor BMW bernomor polisi B 3946 FT, yang diserahkan melalui Ardi di rumah Rudi, Jalan Brawijaya VIII No. 30, Jakarta Selatan. Selain uang senilai Rp 4 miliar, dan motor mewah BMW, penyidik juga menemukan uang US$ 90 ribu plus Sin$ 127 ribu di rumah Rudi. Sementara dari rumah Ardi, yang berprofesi sebagai pelatih golf, di kawasan Pasar Minggu, KPK menyita uang US$ 200 ribu (Rp 2 miliar). Uang yang disita dari operasi tangkap tangan ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah komisi antikorupsi tersebut. Sumber di KPK menyebutkan, Rudi sudah diintai sepekan sebelum Idulfitri. Berdasarkan informasi yang diterima KPK, Guru Besar Perminyakan Institut Teknologi Bandung itu akan dikirimi uang tunjangan hari raya atau “THR” dalam jumlah jumbo. “Senin (5 Agustus) kita sudah mau nangkap. Tapi karena uang yang dikirim itu tidak langsung ke tangan pelaku (Rudi), penangkapan tidak jadi,” tutur sang sumber. Ketua KPK Abraham Samad malah menyebut Rudi sudah lebih lama masuk radar pengintaian KPK. “Sejak tiga bulan lalu,” katanya. Rudi dan Ardi dikenai Pasal 12 huruf a dan b atau Pa-

Senin (5 Agustus) kita sudah mau nangkap. Tapi karena uang yang dikirim itu tidak langsung ke tangan pelaku (Rudi), penangkapan tidak jadi.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


hukum

Rumah Rudi di Jalan Brawijaya VIII No. 30, Jakarta Selatan. DETIKFOTO/Hasan Alhabshy

sal 5 ayat 2 atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Sementara Simon dijerat Pasal 5 ayat 1 huruf a dan b atau Pasal 13 UU antikorupsi. Ketiganya kini mendekam di rumah tahanan KPK. Penangkapan Rudi memperkuat dugaan adanya praktik mafia migas. Itu sebabnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menegaskan pihaknya akan terus menelusuri pejabat-pejabat lain yang terlibat. “Kami seperti Anda, juga ingin tahu ke mana larinya,” ujar Bambang kepada majalah detik. “Sekarang kami fokus ke tiga tersangka itu.” Akankah KPK memeriksa Jero? Abraham membuka peluang. “Kalau hasil verifikasi dokumen klop dengan keterangan lain, tidak menutup kemungkinan (memeriksa Jero),” ucapnya. ■

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


hukum

Dosen Teladan Kini Tahanan Hans Henricus BS Aron, Rista Rama Dhany, Nur Khoiri

D

IBANDING para pejabat Indonesia lain, Rudi Rubiandini dikenal dekat dengan wartawan. Ia gampang sekali dikontak dan banyak sekali wartawan yang menyimpan nomor ponselnya. Di hari terakhir sebelum ditangkap dan masih menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), misalnya, kepada wartawan ia menuturkan pengalaman naik kereta api ekonomi rute Jakarta-Tasikmalaya, TasikmalayaBandung, Bandung-Tasikmalaya, kemudian Tasikmalaya-Jakarta selama libur Lebaran kemarin. Tasikmalaya, tempatnya wira-wiri, adalah kota tempatnya lahir pada 9 Februari 1962. Para wartawan banyak berhubungan dengan Rudi sejak kasus Lumpur Lapindo. Saat itu Rudi dikenal sebagai pakar pertambangan yang menentang teori bahwa lumpur itu muncul akibat gempa di Yogyakarta. Menurut Rudi, lumpur itu karena kesalahan pengeboran. Insinyur ini memulai kiprah di dunia pertambangan dengan kuliah

Rudi Rubiandini | ANTARA

di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menjadi sarjana perminyakan pada 1985. Ia kemudian menjadi dosen dan enam tahun berikutnya, ia meraih gelar doktor perminyakan dari Technische Universitaet Clausthal, Jerman. Saat kuliah pada 1984, ia meraih predikat mahasiswa terbaik III. Sepuluh tahun kemudian, setelah menjadi dosen, ia menjadi teladan ke-III tahun 1994 dan dosen teladan ke-II tahun 1998. Mahasiswa perminyakan memilihnya sebagai dosen “Ter-inspiring� tahun 2009. Rudi masuk dunia otoritas perminyakan dengan bergabung Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) sebelum lembaga itu berubah menjadi SKK Migas

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


hukum

lantaran dianggap cacat hukum oleh Mahkamah Konstitusi. Di sana, ia mengisi tiga posisi, yakni penasihat ahli Kepala BP Migas, Sekretaris BP Migas, dan Deputi Bidang Pengendalian Operasi BP Migas. Bulan Juni 2012, Rudi meninggalkan BP Migas karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Widjajono Partowidagdo yang wafat saat mendaki gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat. Tujuh ­ bulan kemudian, tepatnya 16 Januari 2013, Rudi dilantik sebagai Kepala SKK Migas. “Teman-teman di SKK Migas banyak yang mengucapkan selamat datang kembali anak yang hilang 7 bulan,” imbuh Rudi. Sayang, karier yang moncer serta torehan prestasi Rudi mesti tercoreng lantaran ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga pemburu koruptor itu menuding Rudi menerima suap dari perusahaan trading minyak mentah, Kernel Oil, berupa uang US$ 700 ribu. Kernel sendiri adalah satu dari sekitar 40 perusahaan yang biasa membeli minyak mentah dari Indonesia. Deputi Perencanaan Komersial SKK Migas, W ­ idhyawan Prawiraatmadja, mengatakan, “Kernel

terdaftar di kami sebagai salah satu trader yang bekerja sama dengan SKK Migas.” Situs resmi Kernel Oil menyebut perusahaan ini berdiri di Singapura pada tahun 2004. Bidang kegiatannya adalah perdagangan minyak mentah dan produk ­olahan dari minyak mentah. Kernel juga menjual minyak mentah hasil eksplorasi di kawasan Timur Tengah, Teluk Persia, kawasan Mediterania, dan Afrika Barat. Selain Singapura, Kernel Oil juga memiliki kantor perwakilan di Jakarta, Thailand, Dubai, Australia, dan Swiss. Kantor Kernel Oil di Jakarta beralamat di lantai 35 Equity Tower, kompleks SCBD, Jakarta Selatan. Trader semacam Kernel dipakai karena SKK Migas bukan perusahaan yang bisa menjual minyak secara langsung. “Ketika akan mau dijual itu ya kita lelang, siapa yang menang lelang maka dia yang bisa jual, jualnya ke luar negeri,” ujar ­Widhyawan. Indonesia menjual sebagian minyak mentah ke luar negeri karena kemampuan kilang Pertamina hanya sekitar 55-60 persen dari total produksi. Penjualan ke luar negeri setiap hari berkisar antara 200-400 ribu barel. ■

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


kriminal

kasus sisca yofie

Misteri Telepon Terakhir Dua pelaku berdalih hanya berniat menjambret. Masih banyak kejanggalan di balik kasus tewasnya wanita cantik itu. Deden Gunawan, Dimas, Yoga, Habib | ilustrator/edi wahyono

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


kriminal

“A

ku diikuti dua orang,” ujar Franceisca Yofie dengan nada ketakutan, saat menelepon seorang teman kerjanya, Senin malam, 5 Agustus lalu. Saat itu, Manajer PT Venera Multi Finance cabang Bandung itu tengah dalam perjalanan pulang dari kantor ke tempat kosnya, di Jalan Setra Indah, Cipedes, Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat. Itu ternyata menjadi telepon terakhir Franceisca. Karena, tak lama setelah itu, telepon genggamnya tak lagi bisa dihubungi. Belakangan, wanita berparas cantik yang akrab disapa Sisca Yofie itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tidak jauh dari tempat kosnya. Sisca pun tewas saat dibawa ke rumah sakit. “Informasi itu kami dapat dari rekan sekantor Sisca di Bandung,” kata sahabat Sisca, Fino J., yang juga karyawan PT Venera Multi Finance di Jakarta. Fino pun diutus oleh kantornya ke Bandung untuk mencari tahu kebenaran soal kematian sahabatnya itu. Rekan-rekan sekantor Sisca masih menganggap janggal keterangan polisi bahwa wanita berusia 34 tahun itu tewas karena aksi penjambretan. Apalagi sesaat sebelum kejadian, Sisca yang ketakutan sempat menelepon bahwa ia sedang dibuntuti dua orang. Kejanggalan tak hanya dirasakan teman kerja. Seorang warga yang tinggal di dekat rumah kos Sisca di Jalan Setra Indah juga merasakan hal serupa. Saat ditemui majalah detik, pria yang meminta namanya dirahasiakan itu pernah bertanya kepada seorang saksi yang hadir saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di tempat kos Sisca, sehari setelah kejadian. Saksi, yang menurut pria itu bernama Yadi, saat ke-

Informasi itu kami dapat dari rekan sekantor Sisca di Bandung

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


kriminal

Ekspos barang bukti di kantor Polrestabes Bandung. foto: dok. dETIKCOM

jadian sedang menunggu temannya mengambil nasi untuk berjualan. “Dia menunggu di ujung gang, tidak jauh dari kosan Sisca,” ujar warga itu. Yadi, yang usianya sekitar 20 tahunan itu, mengaku melihat Sisca setelah turun dari mobilnya, Nissan Livina X-Gear, dihampiri dua pria yang mengendarai sebuah sepeda motor. Keduanya sudah mengikuti Sisca dari belakang. Pengemudi motor kemudian menyerahkan sebilah golok kepada pria lainnya yang dibonceng. Nah, Yadi lalu melihat Sisca sempat terlibat adu mulut dengan pria tersebut, sebelum akhirnya sang pria yang mengenakan helm full face itu mengayunkan goloknya ke kepala Sisca. Pria yang belakangan diketahui bernama Wawan itu kemudian menjambak rambut Sisca. “Yadi lalu kabur ke dalam gang karena ketakutan,” ucap sang warga. Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Komisaris Besar Sutarno, saat dihubungi majalah detik,

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


kriminal

membenarkan ada seorang saksi kasus tewasnya Sisca bernama Yadi. Namun ia enggan menjelaskan soal pengakuan Yadi. “Untuk jelasnya kita lihat rekonstruksi. Dari situ kita lihat fakta sebenarnya, bukan berdasarkan ‘katanya-katanya’” tutur Sutarno, seraya menambahkan, penyidik bekerja berdasarkan fakta di lapangan dan keterangan pelaku. “Tidak ada yang ditutup-tutupi.” Sisca ditemukan warga dalam kondisi sekarat, bersimbah darah dengan luka bacokan di bagian kepala dan luka di sekujur tubuhnya di lapangan Abra, Jalan Cipedes Tengah, sekitar 500 meter dari tempat kosnya. Polisi, yang mendapat laporan warga, datang ke lokasi pada Senin malam, 5 Agustus, pukul 19.15 WIB. Namun nyawa Sisca tak tertolong saat dibawa ke unit gawat darurat RS Hasan Sadikin Bandung, sekitar 5 kilometer dari tempat kejadian. Tim Jatanras Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Polrestabes Kota Bandung segera bergerak memburu pelaku. Polisi juga mencokok sejumlah orang yang diduga melakukan jual-beli telepon seluler korban. Antara lain, K dan D, dua orang penemu ponsel Sisca di sekitar lokasi kejadian, perantara berinisial E, serta DR pemilik kios ponsel di ITC Bandung. Namun saat polisi masih menelusuri kasus ini, salah seorang pelaku, Ade (24) menyerahkan diri ke polisi. Lima hari setelah kejadian, warga Cipedes itu mendatangi kantor Kepolisian Sektor Sukajadi diantar kakeknya, Ahri (65). Dari mulut Ade pula meluncur nama pelaku lainnya, Wawan (39), yang tak lain adalah pamannya sendiri. Wawan adalah anak kedua Ahri, kakeknya. Ia pun dicokok saat tengah membonceng istrinya dengan

Untuk jelasnya kita lihat rekonstruksi. Dari situ kita lihat fakta sebenarnya, bukan berdasarkan ‘katanya-katanya’

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


kriminal

Jenazah Sisca saat dibawa ke rumah sakit. foto: dok. detikcom

Tap/klik untuk berkomentar

sepeda motor di wilayah Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ade kepada wartawan di Polrestabes Bandung, mengaku menyerahkan diri karena dihantui rasa takut. “Saya merasa diikuti arwahnya (korban) terus,” katanya. Ade pun berdalih ia dan pamannya cuma berniat merampas tas Sisca. Namun korban melawan hingga terjatuh. Sisca lalu terseret karena rambutnya tersangkut di gir motor Suzuki Satria bernomor polisi D 4174 CE yang dikemudikannya. Entah, bagaimana tubuh perempuan cantik itu bisa terseret hingga ratusan meter jauhnya dengan kondisi rambut terjerat gir motor. Pengakuan itu pun dirasa janggal oleh kriminolog Universitas Indonesia, Mulyana W. Kusumah. Menurut Mulyana, jika murni perampokan dengan kekerasan, maka pelaku tak akan mengambil risiko menyeret korban di jalanan yang bisa dilihat oleh banyak orang. Tewasnya Sisca, menurut dia bukan tergolong pembunuhan aksidental (accidental killing), melainkan bentuk torture murder, pembunuhan yang didahului penyiksaan fisik dengan kejam. “Ini bentuk penghukuman terhadap korban,” ujarnya. Benarkah Sisca tewas karena dijambret? Mengapa ia ketakutan dan menelepon rekannya sebelum tewas? Ini masih menyisakan misteri. ■

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


kriminal

Sisca Yofie | Facebook

Ada Dendam di Status Sisca Deden Gunawan, Indra Subagja

K

asus tewasnya Yofie alias Sisca Yofie mengundang berbagai pertanyaan. Benarkah ia cuma korban penjambretan? Ataukah sudah dijadikan target pembunuhan? Lantas, siapa yang menyuruh? Apakah Manajer PT Verena Multi Finance cabang Bandung itu punya musuh? Semua itu masih menyisakan misteri. Apalagi, sebelum tewas, Sisca seperti tengah memendam dendam kepada seseorang. Hal

itu terlihat dari status di akun Facebook miliknya. “Kurang Ajar! Selagi hidupnyapun pernah mengusirmu dan tidak mau melihatmu! Bahkan 2 minggu sebelum kepulangannya, mencurahkan rasa sakit hatinya padamu dan berpesan untuk tidak didatangi makamnya oleh bang*** seperti kau!!! Sekarang berani-beraninya menghadap ke makamnya!! Anj*** Biadab!!!� Begitu status yang ditulis Sisca pada 30 April lalu atau sekitar

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


kriminal

tiga bulan sebelum peristiwa sadis menimpanya. Status di Facebook itu kemudian menjadi salah satu bahan penyelidikan polisi. Pesan itu diduga dialamatkan kepada mantan kekasihnya, seorang perwira polisi yang bertugas di Kepolisian Daerah Jawa Barat. Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Komisaris Besar Sutarno memastikan oknum polisi yang menjalin hubungan dengan Sisca adalah anggota Polda Jawa Barat berinisial A dengan pangkat komisaris. Namun, kata Sutarno, Komisaris A masih membayangi kehidupan Sisca dengan menerjunkan anak buahnya menguntit gerak-gerik sang mantan kekasih. "Satpam di kompleks itu mengakui," ujar Sutarno di kantornya. Sisca diketahui berupaya menjauh dari A, yang sudah beristri. Sampai-sampai ia terpaksa pindah tempat indekos tiga kali untuk menghindar. Tapi sang perwira seperti tak mau kehilangan wanita cantik berkulit putih itu. Kedekatan Sisca dengan A juga tampak dari sejumlah foto yang ditemukan di kamar kosnya. “Orangnya putih, masih muda, dan ganteng,” kata Darma, anak pemilik tempat kos,

saat ditemui majalah detik. Lalu, di mana A saat Sisca dianiaya hingga tewas? Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul menuturkan, saat kejadian, A tengah bersama istrinya menginap di salah satu hotel di Bandung. Seorang sumber di kepolisian menyebutkan hotel itu adalah The Majesty di Jalan Surya Sumantri, Bandung, yang cuma berjarak sekitar 3 kilometer dari tempat kos Sisca. Namun Sutarno menegaskan, A—belakangan diketahui bernama Albertus Eko Budi—tidak punya keterkaitan dengan kematian Sisca. Alasannya, tidak ada barang bukti atau fakta yang mengarah pada keterlibatannya. Senada, Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Jawa Barat Komisaris Besar Sudrajat mengatakan A sudah diperiksa pada malam takbiran lalu. Ia diperiksa berkaitan dengan penemuan foto dan surat cinta di kamar kos Sisca. Saat itu polisi masih berusaha mengungkap pelaku. "(A) enggak terlibat," ucap Sudrajat. Alhasil, polisi kini “membatasi” kasus kematian Sisca dengan menetapkan Ade dan Wawan sebagai tersangka. ■

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


berita komik

Lagi, Bentrok

8 Agustus 2013, Desa Dengok, Paciran, Kabupaten Lamongan...

aku pakai chelsea ya!

FPI Vs Warga B

aku MU!!

Eko Sudjarwo, Nala Edwin, Norma Anggara, Dimas.

entrok warga dengan massa Front Pembela Islam (FPI) kembali terjadi. Kali ini di Lamongan, Jawa Timur, pada 12 Agustus lalu, padahal Masih lekat dalam ingatan, 18 Juli lalu massa FPI bentrok dengan warga di Kendal. namun kini, Tawuran massa FPI pimpinan Zainal Anshori dengan warga dipicu oleh penganiayaan sekelompok orang yang diduga berasal dari FPI, terhadap tiga warga yang sedang bermain PlayStation. 11 Agustus 2013, sekitar pukul 23.00 WIB. Tak terima dengan Warga tak terima, bentrokan pun pecah. perlakuan FPI, warga pun melakukan sweeping anggota FPI. Istri anggota FPI berinisial Y dianiaya warga.

tiba-tiba..!!

Mana orangnya?

BA

! ! K K U KK..B 12 Agustus 2013 dini hari, massa FPI balik mencari warga. Dua sepeda motor dibakar.

Warga Dengok balik mendatangi markas FPI di Desa Gowa.

Ayo serbuu...!!

Siapa tadi yang mencari kami?

Bentrokan pun pecah... Polisi datang mencegah tawuran lebih besar...

!! k k o o r p

! ! k k pra

!! k k o o r p

Polisi mengamankan 42 orang anggota FPI pimpinan Zainal Anshori, serta warga yang terlibat bentrokan.

Sekretaris DPD FPI Jawa Timur, Ustaz Haerudin.

Ayo jalan.!!

Tokoh FPI, Habib Selon, bilang FPI di Lamongan sudah tiga tahun dibekukan.

Ini bukan bentrokan FPI dan warga, tapi antara dua perguruan silat.

Pelaku penyebab Wakapolri Komisaris Jenderal Oegrokejadian, ber- seno mengakui masih ada kelompok mainisial Zen belum syarakat yang mamakai pola kekerasan. tertangkap.

Jadi, enggak ada itu FPI Lamongan.

Kita kembalikan ke jalan benar, ke arah surga. Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Awi Setiyono.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


wkwkwk

Biar Nomor Buntut Asal Ikut? Elvan Dany Sutrisno, Dimas | Ilustrator: Edi Wahyono

K

onvensi calon presiden yang akan digelar Partai Demokrat memang menggiurkan. Terutama bagi mereka yang berangan-angan menjadi orang nomor satu di negeri ini. Bagaimana tidak, peserta konvensi akan diberi panggung untuk mempromosikan diri, bahwa dialah yang layak memimpin negeri. Mereka yang terbanyak dipilih dalam survei, dijanjikan bakal diusung menjadi calon presiden oleh partai pemenang pemilihan umum 2004 dan 2009 itu, dalam pemilihan presiden tahun depan. Semakin menggiurkan lagi, peserta--katanya--tak perlu menyetor fulus. Semua biaya tetek-bengek konvensi ditanggung partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Karena itu wajar jika cukup banyak yang berminat ikut konvensi ini. Baik dari internal Demokrat, tokoh independen, sampai kader partai lain. Sebagian mengaku sudah diundang menjadi peserta konvensi. Dan tak sedikit pula yang mengaku berminat, tapi entah sudah diundang atau belum. Karena, konvensi-lagi-lagi katanya--hanya untuk mereka yang diundang. Nah, salah satu yang mengaku berminat ikut konvensi adalah kader partai sendiri, Ahmad Mubarok. Tak cuma menyatakan minat, anggota Dewan Pembina Demokrat ini bahkan mengaku sudah didukung tiga orang konglomerat untuk ikut konvensi. Nama Mubarok memang tidak diunggulkan. Apalagi namanya belum mengemuka dalam survei-survei untuk mengukur popularitas dan elektabilitas tokoh yang layak menjadi kandidat presiden. “Saya enggak memasang target menang,” ujarnya. Mubarok mungkin tak ingin sesumbar. Namun, seperti para kandidat lainnya, ia juga tampaknya ingin menjajal peruntungan. Jika kalah, dia berniat akan menjadi tim sukses sang pemenang konvensi. Tapi, “Kalau saya menang, ya itu panggilan sejarah,” kata politikus senior ini, Kamis, 15 Agustus lalu. Lantas, apa persiapannya? “Saya belum siap-siap. Saya berharap dapat nomor paling akhir saja,” kata Mubarok. Biar dapat nomor buntut, asalkan ikut, Pak? Pertanyaan berikutnya, ehm, sudah diundang belum? n

Majalah detikdetik 19 - 25 Majalah 20agustus - 26 MEI 2013


internasional

m a t i H u Rab

h a i b a di R Presiden g un uk nd pe an ah em rk pe an rk ba bu Penguasa militer Mesir mem g tewas. an or n sa tu Ra . si ur M ad m am uh M n, ka Mesir yang diguling MONIQUE SHINTAMI, SAPTO PRADITYO | WASHINGTON POST | AL-JAZEERA | NYTIMES | INDEPENDENT foto-foto: reuters

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


internasional

H Tak hanya menembakkan gas air mata, tentara Mesir juga menghamburkan peluru ke arah kerumunan.

ayam Hussein baru saja terlelap kembali sembari memeluk bayinya setelah menunaikan sembahyang subuh saat suara sirene di Bundaran Rabiah al-Adawiyah, Kairo, meraung-raung. Tabung-tabung gas air mata berjatuhan dan menyemburkan asap pekat. Letupan tembakan senapan berulang kali terdengar dari kejauhan. Ribuan orang yang sudah berpekan-pekan berkemah di tempat itu lari serabutan di tengah asap pekat memedihkan mata. Dengan memeluk bayinya eraterat, Hayam pontang-panting berlari ke arah Masjid Rabiah, mencari tempat berlindung. Walaupun sudah mempersiapkan diri menghadapi “serbuan” militer Mesir, Hayam, suaminya, dan ribuan pendukung Presiden Mesir terguling, Muhammad Mursi, tak menyangka bakal ada pembubaran dengan cara brutal seperti itu. “Aku tak tahan dengan semua darah yang aku saksikan,” kata Hayam sembari terisak Rabu pekan lalu. Dia terpisah dengan suaminya. Berulang kali dia mencoba menghubungi ponsel sang suami, tapi tak ada yang menjawab. Entah bagaimana nasib suaminya. Lewat fajar pada Rabu itu, penguasa militer Mesir mengerahkan alat-alat berat, kendaraan militer, dan ribuan tentara serta polisi bersenjata lengkap untuk membubarkan perkemahan pendukung Presiden Mursi di Bundaran Rabiah dan beberapa tempat lain. Tak hanya menembakkan gas air mata, tentara Mesir juga menghamburkan peluru ke arah kerumunan. Ratusan orang tumbang ke aspal. Tak ada angka pasti berapa ratus orang yang mati akibat serbuan tentara pada pagi hari itu. Seorang dokter di rumah sakit tak jauh dari Bundaran Rabiah mengatakan peristiwa “Rabu Hitam” itu lebih mengerikan ketimbang invasi Israel ke Gaza pada 2008. “Aku bekerja di sana saat itu. Tentara-tentara Yahudi Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


internasional

Pewangi ruangan disemprotkan di Masjid El Eyman, Kairo, tempat korban tewas disemayamkan. Balok es diletakkan di atas jenazah untuk mengawetkan jenazah sebelum dimakamkan. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

tersebut lebih manusiawi dibanding yang terjadi hari ini,� katanya. “Jumlah korban selama 12 hari serangan Israel jauh lebih sedikit ketimbang enam jam serangan tentara di sini.� Kementerian Kesehatan Mesir melansir angka 149 orang tewas pada Rabu Hitam di Bundaran Rabiah. Namun Hisham Ibrahim, kepala klinik lapangan di Bundaran Rabiah, meragukan angka tersebut. Menurut dia, jumlah korban jiwa jauh lebih banyak lagi. Kantor berita Mesir menulis 235 orang terbunuh hari itu. Suasana rumah sakit di sekitar Bundaran Rabiah sungguh mengenaskan. Korban luka berdesakan memenuhi lorong-lorong rumah sakit. Ruang jenazahnya tak mampu lagi menampung korban tewas. Darah berceceran di mana-mana. Suara erangan kesakitan bercampur aduk dengan ratapan tangis. “Ini saudaraMajalah detik 19 - 25 agustus 2013


internasional

Beberapa saat setelah darah tumpah di Bundaran Rabiah dan sejumlah tempat lain, wakil presiden sementara Mesir, Mohammed ElBaradei mengumumkan pengunduran dirinya.

ku,” Sayyed Tariq menunjuk satu mayat. Ada lubang peluru di kepalanya. Menurut Sayyed, saudaranya tewas tertembak di Bundaran Rabiah. “Ini sebuah genosida,” kata Yehia Makayyah, seorang dokter di Bundaran Rabiah. “Aku tak pernah membayangkan orang Mesir menembak orang Mesir lainnya dengan senjata-senjata itu.” Cara penguasa militer Mesir membubarkan demonstrasi dengan brutal itu kontan menuai hujan kecaman dari pemimpin pelbagai negara. Presiden Amerika Serikat Barack Obama memutuskan membatalkan latihan perang bersama Mesir bulan depan. “Kami menyesalkan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil,” ujar Presiden Obama. Beberapa saat setelah darah tumpah di Bundaran Rabiah dan sejumlah tempat lain, wakil presiden sementara Mesir, Mohammed ElBaradei mengumumkan pengunduran dirinya. “Semakin sulit bagiku untuk menanggung beban atas keputusan yang tak aku setujui. Aku tak sanggup lagi bertanggung jawab atas setiap darah yang menetes,” kata ElBaradei. lll

Tanda-tanda perdamaian di Mesir semakin tipis dan jauh. Sebulan lebih setelah Presiden Mursi dipaksa lengser dari kursinya, belum ada proposal damai yang bisa diterima penguasa militer, pemimpin Ikhwanul Muslimin yang menjadi penyokong utama Mursi, partai-partai Islam lain, maupun kelompok anti-Mursi. Bahkan mediasi perdamaian yang digagas ulama besar Al-Azhar, Syekh Ahmad al-Tayyib, pun tak mendapat sambutan. Para pemimpin Ikhwanul dan partaipartai Islam menyangsikan netralitas Syekh Ahmad karena dia pernah secara terbuka menyampaikan dukungan atas tindakan militer Mesir melengserkan Mursi. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


internasional

Polisi menyemprotkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa di dekat Universitas Kairo pada 14 Agustus 2013. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

Tap/klik untuk berkomentar

“Bagaimana Syekh Ahmad berani mengklaim netralitasnya dan menggagas rekonsiliasi, padahal dia terang-terangan mendukung militer menggulingkan Mursi,” ujar Hamdi Hassan, anggota Ikhwanul Muslimin. Sikap para pemimpin Ikhwanul ini dikritik Ibrahim Negm, penasihat Syekh Ahmad. Sikap keras kepala Ikhwanul, menurut dia, hanya akan membuat buntu dialog dan proses rekonsiliasi di Mesir. “Padahal dialoglah satu-satunya jalan menghindari pertumpahan darah,” kata Ibrahim. Syarat Ikhwanul untuk berdialog sampai detik ini belum bergeser, yakni mengembalikan konstitusi Mesir dan Mursi ke kursi presiden. “Bagaimana mungkin kamu bernegosiasi dengan orang ketika kamu malah memenjarakan mereka?” kata Hamdi. n Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


internasional

JALAN KETIGA UNTUK JENDERAL SISI

M

esir bukan hanya Jenderal Abdel Fattah al-Sisi dan Muhammad Mursi serta Ikhwanul Muslimin. Ketika Mesir terbelah menjadi dua kubu besar yang sulit berdamai, yakni militer yang dipimpin Jenderal Al-Sisi melawan presiden terguling Mesir, Mursi, beserta pendukungnya, Ikhwanul Muslimin, ada kelompok kecil yang menolak bergabung dengan dua kutub itu. Mereka menamakan diri Third Square. Mereka tak bergabung di Tahrir Square, juga tidak di Bundaran Rabiah al-Adawiyah. Third Square menolak Mursi, juga menolak militer berkuasa kembali di Mesir. “Kami tidak perlu memilih di antara dua hal setiap waktu,” ujar Shadi Galal, seorang arsitek sekaligus juru bicara Third Square, awal Agustus lalu. Lewat selebarannya, Third Square menyatakan, ”Rakyat Mesir tidak dan tidak akan menjadi salah satu blok. Rakyat Mesir adalah beragam, pluralistik, termasuk kelompok yang berbeda dan bertentangan.” Menurut Ahmad Alaa, salah satu

pendukung Third Square, mereka tak menghendaki Mursi kembali berkuasa. “Sebab, tak diragukan lagi, pemerintahannya telah menyalahgunakan kekuasaan berulang kali,” ujar Alaa. Tapi Third Square juga takut, Mesir bakal kembali dikuasai rezim militer seperti era Presiden Husni Mubarak. “Kami terjebak pada dua pilihan yang buruk: tentara yang membunuh rakyat tanpa alasan dan kelompok Islam yang menghendaki negara teokrasi,” ujar Tariq Ismaeli. Kelompok yang memilih “jalan ketiga” ini memang masih sangat kecil. Mereka tak punya pengaruh politik signifikan. “Aku pikir mereka tak akan menarik banyak dukungan. Mesir terlalu terpolarisasi. Ini sebuah zero sum game,” ujar Adel Abdul Ghafar, peneliti Mesir di Australian National University. “Mereka melawan militer yang punya monopoli kekerasan dan Ikhwanul Muslimin yang punya legitimasi religius... jadi pada dasarnya mereka melawan semua orang.” n Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


ekonomi

Tak Ada Diskon untuk Dasep Peraturan mobil murah dan ramah lingkungan melupakan mobil listrik. Dasep tidak bisa memproduksi karyanya secara massal. Hans Henricus B.S. Aron, Nur Khoiri, Habib | detik foto / Grandy Mesah

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


ekonomi

D Dasep sangat bangga karena karya yang sedang dibuat itu bakal dilihat, antara lain, Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

ASEP Ahmadi mengecek bus mini, city car, dan mobil serbaguna (MPV) bermesin listrik buah tangannya yang diproduksi karyawan perusahaan suku cadang mobil PT Sarimas Ahmadi Pratama miliknya di Jatimulya, Kampung Sawah, Depok, Jawa Barat. Ia berusaha memastikan mobil listrik itu segera siap sehingga, dua bulan lagi, bisa dipamerkan dan digunakan di depan para kepala negara serta pemerintahan yang berkumpul dalam hajatan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Bali. Dasep sangat bangga karena karya yang sedang dibuat itu bakal dilihat, antara lain, Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Tapi ia kecewa karena kategori mobil listrik seperti yang dia buat tidak mendapat diskon pajak dalam peraturan pemerintah terbaru tentang mobil murah dan ramah lingkungan. Niat Dasep memproduksi secara massal, yang diawali dengan membuat 2.000 mobil MPV listrik, pun kandas. ‘’Kalau regulasinya belum pasti, bagaimana (berinvestasi memproduksi massal)?� kata lulusan Institut Teknologi Bandung yang memiliki usaha membuat suku cadang untuk sejumlah pabrik perakitan mobil itu. Bulan lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan peraturan pemerintah tentang mobil murah dan ramah lingkungan. Menteri Perindustrian kemudian melansir petunjuk pelaksanaan peraturan tentang LCGC alias low cost and green car itu. Keluarnya peraturan ini mundur hampir setahun dan ditunggu masyarakat karena sejumlah produsen mobil Jepang sudah siap memproduksi kendaraan murah yang bisa mendapat potongan pajak tersebut. Tapi baik peraturan pemerintah maupun peraturan pelaksanaan dari Menteri Perindustrian tidak menyentuh mo-

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013

“


ekonomi

detik foto / Grandy Mesah

bil listrik, hanya merujuk pada mobil konvensional bermesin bakar dengan bahan bakar bensin, solar, atau gas. Padahal Dasep berusaha mati-matian agar mobil listrik karyanya mendapat insentif pajak dengan memperkenalkan kepada para menteri. Setahun silam, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan sempat “mencicipi” Evina dengan menyetir mobil listrik itu dari pabrik Dasep di Depok sampai kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Sedangkan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mencoba menaikinya, mengelilingi dua jalur jalan di halaman kantornya di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta. Awal tahun ini, Hatta dan Dahlan kembali menjajal ketangguhan Evina. Mereka sepakat mobil ini akan dipakai untuk mengangkut anggota delegasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Bali. Tapi, pada pertengahan tahun, saat peraturan LCGC keluar, pemerintah tidak melirik mobil listrik. Dahlan Iskan mengatakan Kementerian BUMN telah berupaya maksimal mendukung mobil listrik bikinan Dasep. ‘’Support kita melebihi insentif (pajak), kalau kita tidak support, mana bisa jadi,” ucap Dahlan. Sementara itu, insentif pajak, katanya, bukan ranah Kementerian BUMN, melainkan kantor Menteri Koordinator Perekonomian dan Kementerian Perindustrian. Dari Kementerian Koordinator Perekonomian, Deputi Bidang Perindustrian dan Perdagangan Edy Putra Irawady mengatakan mobil listrik tidak diatur dalam peraturan tentang LCGC karena belum ada

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


ekonomi

Sebagai perbandingan, mobil terlaris Indonesia, Toyota Avanza, terjual hampir 20 ribu setiap bulan.

permintaan dari produsen. Untuk bisa masuk dalam peraturan, mobil itu mesti bisa diproduksi secara massal. “Sampai sekarang mobil listrik itu baru pada taraf pengembangan yang terbatas untuk pameran atau penelitian,” kata Edy. Adapun Dasep sudah menyatakan, jika mobil listrik mendapat insentif LCGC, ia bisa memproduksi 5.000 hingga 10 ribu unit per tahun. Jumlah ini, dalam kalkulator para produsen mobil di Indonesia, sangat kecil. Sebagai perbandingan, mobil terlaris Indonesia, Toyota Avanza, terjual hampir 20 ribu setiap bulan, bukan tahun. Selain itu, kalaupun mobil listrik masuk dalam peraturan ini, Dasep terganjal peraturan soal harga jual maksimal. Dalam peraturan itu, harga paling mahal adalah Rp 95 juta. Sedangkan Dasep hanya bisa menjamin harga mobil MPV produksinya, yang oleh Dahlan Iskan diberi nama Electric Vehicle Indonesia alias Evina, dibanderol di bawah Rp 200 juta jika mendapat potongan pajak LCGC. “Tanpa insentif apa pun, harga jualnya bisa mencapai Rp 300 juta per unit,” kata Dasep. Edy mengatakan mobil listrik produksi Indonesia masih menggunakan komponen impor, seperti panel listrik dan baterai. Hal ini membuat mobil listrik mahal. “Jika bisa dibuat di dalam negeri, tentu harganya bisa ditekan,” katanya. Menyikapi situasi yang tak kunjung pasti ini, Dasep akan menyurati Hatta Rajasa untuk meminta kejelasan soal regulasi. Peluang berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian jauh lebih besar lantaran saat ini Dasep maju dalam pemilihan legislator di kursi Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Amanat Nasional pimpinan Hatta. “Saya mau membuat surat khusus ke Pak Hatta agar peraturannya cepat keluar,” kata Dasep. ■

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


ekonomi

Langsung Tiga Tipe

D

asep Ahmadi cukup ambisius dalam proyek mobil listriknya. Ia sudah mengembangkan tiga tipe mobil listrik. Mengikuti tren di pasar Indonesia, ia memproduksi MPV, city car, dan bus mini. Berikut ini produknya.

Evina Kategori: city car Kapasitas: 4 orang termasuk pengemudi Lama isi baterai: 30 menit (fast charging), 4-5 jam (normal) Kecepatan maksimal: 120 km/jam Jangkauan sekali isi baterai: 135 km Harga: di bawah Rp 200 juta (perkiraan) Produksi: Rencananya tahun pertama diproduksi 2.000 buah, berikutnya 5.000 hingga 10 ribu per tahun.

Gendhis Kategori: MPV besar (seukuran Nissan Elgrand atau Toyota Alphard) Kapasitas: 7 orang termasuk pengemudi Lama isi baterai: 45 menit (fast charging), 5 jam (normal) Kecepatan maksimal: 200 km/jam Jangkauan: 200 km Produksi: 8 buah (6 buah pesanan PT Pratama Mitra Sejati—anak perusahaan PT Pertamina, dan masingmasing 1 buah PT Bank Rakyat Indonesia serta PT Perusahaan Gas Negara)

Bus Mini Kategori: minibus Kapasitas: 17 orang Lama isi baterai: 45 menit (fast charging), 5 jam (normal) Kecepatan maksimal: 200 km/jam Jangkauan sekali isi baterai: 200 km Produksi: 8 buah (PT PGN dan PT Bank Rakyat Indonesia masing-masing 4 buah)

Majalah Majalah detik detik 29 19 juli- 25 - 4 agustus 2013


ekonomi

Ekspor Sepatu Pun Tertunda Dua Pekan Setahun lebih kebijakan devisa hasil ekspor harus diparkir di bank lokal. Eksportir merasa terganggu oleh kebijakan ini. Hans Henricus B.S. Aron, Nur Khoiri, Habib

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


ekonomi

E

KSPORTIR sepatu itu hanya bisa melihat produknya berada di dalam peti kemas dan tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, selama dua pekan. Sepatu yang seharusnya sudah bisa terkirim ke luar negeri itu terhambat karena eksportirnya tidak memiliki dokumen yang menyatakan dana hasil sisa ekspornya sudah dikirim kembali ke Indonesia. Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia Toto Dirgantoro mendapat keluhan eksportir sepatu itu pekan lalu. Toto memang terganggu oleh kebijakan yang memaksa uang hasil penjualan barang ekspor dikirim ke Indonesia dalam waktu tertentu. Ia malah menyebutkan sejumlah eksportir banting setir menjadi perusahaan importir. “Ini kan bahaya karena devisa bisa tergerus dan angka impor semakin besar,� katanya. Hampir dua tahun ini pemerintah memang “memaksa� eksportir mengirim kembali uang hasil penjualan ke bank-bank dalam negeri. Dalam kebijakan yang disebut mengatur devisa hasil ekspor itu, eksportir tidak bisa lagi menyimpan uang hasil penjualan furnitur, sepatu, atau produk apa pun di bank-bank luar negeri. Uang hasil penjualan itu mesti ditarik ke dalam negeri agar cadangan devisa di dalam negeri lebih kokoh. Sanksi bagi yang tidak mengirim kembali dananya ke dalam negeri adalah denda dan masuk daftar bermasalah Bea-Cukai saat mengirim barang berikutnya ke luar negeri. Pemerintah gerah karena banyak pengusaha yang mengendapkan dananya di luar negeri meski barangnya diproduksi di Indonesia. Adapun eksportir memiliki berbagai alasan dana-

Bank Indonesia optimistis kebijakan ini bisa menaikkan devisa hasil ekspor yang dikirim lagi ke Indonesia.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


ekonomi

foto: antara

nya tidak juga sampai ke Indonesia. Toto mengatakan salah satunya, sebagian pengusaha, terutama yang masih usaha kecil-menengah, tidak menggunakan sistem pembiayaan ekspor, seperti letter of credit (L/C) atau kredit modal kerja ekspor. Transaksi langsung menggunakan rupiah. “Contohnya para perajin mebel di Jepara,� katanya. Dalam standar ekspor yang lazim, misalnya, calon pembeli furnitur dari Inggris akan meminta bank di London menerbitkan L/C, dokumen yang menyatakan siap membayar mebel di Jepara. Pembeli di Inggris segera mengirim dokumen ini kepada perajin furnitur di Jepara. Perajin, melihat ada L/C, yang berarti dana pembelian sudah menunggu di bank, segera mengirim furnitur itu dan mendapatkan dokumen bernama bill

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


ekonomi

of lading. Perajin akan membawa bill of lading sebagai pelengkap untuk mencairkan L/C di bank di Jepara, yang menjadi rekanan bank dari London. Di Jepara, menurut Toto, banyak praktek ekspor yang tidak seperti itu, tanpa L/C. Para calon pembeli biasa datang ke Jepara dengan membawa uang muka rupiah. Setelah pesanan masuk peti kemas untuk dikirim, pembeli langsung melunasi dalam mata uang rupiah. Meski dana hasil ekspor ini 100 persen ada di dalam negeri, perajin furnitur jati dari Jepara tidak memiliki dokumen untuk membuktikannya. Alhasil, mereka bermasalah di BeaCukai. Masalah devisa hasil ekspor juga bermasalah karena banyak eksportir yang berkantor pusat di luar negeri, seperti Singapura. “Otomatis pembayaran letter of credit dan lainnya cair di Singapura,” katanya. Eksportir ini mungkin hanya mengirim biaya produksi ke Indonesia. “Sehingga devisa yang masuk ke Indonesia tidak maksimal.” Selain itu, banyak pengusaha yang tidak menggunakan jasa pembiayaan ekspor bank-bank lokal. Alasannya, bank di luar negeri jauh lebih murah mengenakan bunga. Di bank lokal, kata Toto, bunga kredit modal kerja ekspor sebesar 12-14 persen. “Sedangkan di bank luar negeri hanya 6-8 persen,” katanya. “Seberapa besar BI bisa membantu para eksportir dengan bunga yang bersaing dengan di luar negeri?” Ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Latif Adam, menambah daftar masalah dengan mengatakan

Banyak pengusaha yang tidak menggunakan jasa pembiayaan ekspor bank-bank lokal. Alasannya, bank di luar negeri jauh lebih murah mengenakan bunga.


ekonomi

foto: antara

bahwa pencairan letter of credit di dalam negeri membutuhkan waktu lama. “Sebaiknya BI juga gencar mendorong perbankan Indonesia meningkatkan performa mereka dalam menangani kegiatan ekspor sesuai dengan dinamika pasar global saat ini,” katanya. Meski diterpa berbagai masalah, Bank Indonesia optimistis kebijakan ini bisa menaikkan devisa hasil ekspor yang dikirim lagi ke Indonesia. Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan arus uang hasil ekspor yang masuk hingga kuartal kedua tahun ini telah mencapai 87 persen. Melihat pengalaman luar negeri, katanya, tidak mungkin menarik hasil ekspor ke dalam negeri itu hingga 100 persen. “Karena masih ada praktek-praktek transaksi yang memang pembayarannya terjadi di luar negeri,” katanya. Yang jelas, kebijakan ini terus menarik dana hasil ekspor. Pada 2011, baru 80 persen dana. Tapi sejak tahun lalu terus meningkat tiap kuartalnya. “Sebagian besar devisa hasil ekspor ini masuk lewat bank-bank pelat merah,” katanya. ■

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


bisnis

Dulu Tiru Malaysia, Sekarang Ikuti Thailand Hans Henricus B.S Aron, Nur Khoiri foto: www ndtv com

Pemerintah menggeser mazhab industri otomotif. Dahulu membuat mobil nasional, sekarang yang penting menggenjot produksi sebanyak-banyaknya. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


bisnis

P

ERTEMUAN chairman Suzuki Motor Corp, Osamu Suzuki, dengan Wakil Presiden Boediono terjadi hampir tiga tahun silam. Dalam pertemuan itu, bos Suzuki itu menjanjikan akan mengembangkan mobil ramah lingkungan dan berinvestasi triliunan di Indonesia. Namun janji itu tak kunjung terealisasi. Baru setelah Indonesia mengeluarkan peraturan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car atau LCGC) bulan lalu, Suzuki membuat berita lanjutannya: mereka menyatakan akan membangun pabrik baru di Indonesia dengan investasi 60 miliar yen (Rp 6,2 triliun). Davy Tuilan, Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales, menyatakan nilai investasi mencapai Rp 10 triliun yang tersebar beberapa tahun. Pengumuman pabrik ini lanjutan pertemuan pada akhir 2010. “Saat itu diumumkan (investasinya) Rp 7 triliun,” kata Davy. Suzuki pun mengikuti jejak sejumlah merek yang sudah membuka pabrik baru di Indonesia. Pabrik baru Toyota dan “saudaranya”, Daihatsu sudah siap memproduksi mobil murah Agya dan Ayla. Pabrik baru General Motor sudah memproduksi Chevrolet Spin. Sedang Nissan akan berinvestasi 25 miliar yen (Rp 2,6 triliun) untuk mengembangkan pabrik baru terutama bagi produk mobil murah Datsun. Program mobil murah agaknya cukup efektif menarik investasi. “Kan salah satu tujuan low cost green car untuk menarik investasi,” kata Davy Tuilan. LCGC dan deretan investasi pabrik ini muncul setelah Indonesia mengubah arah kebijakan industri otomotif

Kan salah satu tujuan low cost green car untuk menarik investasi

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


bisnis

Chairman Suzuki Motor Corp Osamu Suzuki foto: www maruticarsindia in

termasuk dengan program mobil murah dan ramah lingkungan. Johnny Darmawan, Presiden Direktur Toyota Astra Motor, mengatakan, “Sejak 2008-2009 (Indonesia) ganti haluan,� katanya. Sebelumnya Indonesia mencoba seperti Malaysia, membuat program mobil nasional. Program ini tidak hanya gagal menciptakan merek lokal Indonesia, tapi juga membuat investor tidak sesemangat berinvestasi seperti di Thailand. Sebaliknya Thailand lebih pragmatis, tanpa merek lokal, yang penting menjadi pusat industri otomotif. “Kelihatannya Thailand yang benar,� kata Johnny. Malaysia mulai mengembangkan merek lokal sejak sekitar tiga dekade silam. Mereka berhasil membuat Proton, satu-satunya merek mobil lokal yang cukup sukses di pasar. Malaysia juga memiliki merek lain, Perodua, tapi pada dasarnya mobil yang diproduksi pabrik kedua ini adalah Daihatsu. Indonesia sempat mengikuti langkah Malaysia dengan membuat program mobil nasional. Namun merek Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


bisnis

yang muncul di pasar, Timor, malah menjadi salah satu simbol korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) karena pemiliknya adalah Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra mendiang Soeharto yang saat itu menjadi presiden. Selain itu, Timor hanyalah sebuah Kia produksi Korea Selatan yang diganti capnya. Program mobil nasional itu pun gagal total. Celakanya, program ini juga membuat investor memilih negara lain, Thailand, sebagai pusat produksi mereka. “(Thailand) tidak ada cacat di mata investor asing,” kata Hadi Surjadipradja, Ketua Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor, asosiasi industri suku cadang otomotif. “Memang ada mobil nasional di sana?” Program mobil nasional tidak disukai investor asing karena selalu disertai peraturan diskriminatif. Merek mobil lokal akan diberi potongan pajak dan proteksi lain, sedang merek “asing” dibebani pajak. Akibatnya merek asing enggan berinvestasi di negara seperti Malaysia, yang memiliki Proton. “Ngapain kita invest di sana?” ungkap Hadi menirukan logika pabrik dari Jepang dan negara lain. Mereka pun memilih membuat pabrik di negara terdekat Malaysia yang dipandang tidak diskriminatif, Thailand. Apalagi, kata Hadi, “Kan sekarang sudah FTA (free trade area atau kawasan perdagangan bebas).” Maka produsen mobil bisa memasukkan mobil ke sesama negara Asia Tenggara tanpa dipusingkan

Merek mobil lokal akan diberi potongan pajak dan proteksi lain, sedang merek “asing” dibebani pajak. Akibatnya merek asing enggan berinvestasi di negara seperti Malaysia, yang memiliki Proton.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


bisnis

terlalu banyak bea masuk seperti sebelumnya. Langkah pragmatis itu membuat Thailand dijuluki “Detroit Asia”, karena menjadi pusat industri mobil untuk pasar ekspor yang besar. Meski tidak ada merek lokal, tapi produksi mobil Thailand hampir 2,5 juta unit tahun lalu. Jauh di atas Malaysia yang hanya di kisaran setengah juta unit atau Indonesia yang hanya sejuta lebih sedikit. Thailand menikmati devisa asing dalam jumlah besar dari pasar mobil dalam negeri mereka kira-kira sama dengan Indonesia, satu juta buah setahun. Jadi, 60 persen produk mereka ekspor, sedang Indonesia hanya untuk pasar lokal. Johnny Darmawan mengatakan sebenarnya industri mobil di Indonesia lebih dahulu dari Thailand. Pabrik Jepang, misalnya, sudah mulai membuka perakitan di Indonesia sejak awal 1970-an. “Tapi Indonesia memutuskan (membuat) program mobil nasional mengikuti Malaysia,” katanya. Indonesia baru mulai berubah setelah pada 2008 melansir Peraturan Presiden Nomor 28 tentang Kebijakan Industri Nasional. Isi peraturan ini, pemerintah bersedia memberi insentif pajak dan sebagiannya bagi sejumlah industri yang memenuhi kriteria mulai dari alih teknologi sampai menyerap banyak tenaga kerja. Peraturan ini menjadi salah satu dasar kebijakan pemotongan pajak untuk mobil murah dan ramah lingkungan. “Syarat LCGC, mobilnya harus dibuat di Indonesia dan komponennya juga dibuat di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi. Pemerintah berhitung bahwa dengan volume produksi mobil murah yang besar, industri otomotif akan tumbuh termasuk industri suku cadangnya. “Industri perakitan kan membutuhkan dukungan industri Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


bisnis

Chevrolet Spin foto: www solusimobil com

komponen,” kata Davy Tuilan. “Jadi sudah pasti akan tumbuh sangat pesat.” Kementerian Perindustrian mencatat tahun lalu masuk 40 perusahaan pembuat komponen otomotif ke Indonesia. “Tahun ini sampai bulan Juli masuk 40 industri komponen mobil,” kata Budi. “Kemungkinan sampai akhir tahun bisa bertambah menjadi antara 50 sampai 60 buah.” Banyaknya pabrik suku cadang akan membuat harga komponen semakin murah karena kompetisi menguat. “Agar bisa kompetitif, butuh volume (besar),” kata Hadi Surjadipradja yang organisasinya beranggotakan pabrik-pabrik suku cadang otomotif. Dengan semakin kompetitif, biaya membuat mobil di Indonesia akan semakin murah dan diharap investor semakin bersemangat termasuk pasar ekspor. Saat ini hanya 14 persen produk otomotif Indonesia untuk pasar ekspor. Pemerintah memasang target 20 persen produksi untuk ekspor. “Syukur-syukur, kalau sudah stabil pasokannya, untuk ekspor bisa sampai 30 persen,” kata Budi. n Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


bisnis

Hantu ‘Black October’ di Bursa

NUR KHOIRI, HABIB

foto: image stock

Bulan-bulan ini menjadi saat yang sulit bagi perusahaan untuk melepas saham perdana. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


bisnis

P

RESIDEN Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, beranjak ke panggung di pelataran parkir Arena Pekan Raya Jakarta, di depan puluhan ribu orang yang hendak naik bus gratis untuk mudik. Ia berjoget saat salah satu pemudik bernyanyi di panggung. Irwan sudah 24 kali melepas program mudik gratis, kegiatan yang kemudian banyak diikuti perusahaan lain di Jakarta. Sudah 210 ribu pemudik ia antar dengan gratis. Saat dia memulai program ini, omzet jamunya bukan yang terbesar, tapi sekarang bisa dibilang sebagai penguasa pasar jamu. Keberhasilan ini semakin jelas karena Sido Muncul bakal melepas saham di bursa pada separuh kedua tahun ini. Sido Muncul tetap melepas saham meski bursa saat ini tidak dalam kondisi terbaik. Tapi Irwan tetap bersemangat dengan rencana penjualan saham perdana ini. Ia mengatakan memang cukup cemas terhadap kondisi pasar yang sedang di bawah. Tapi, katanya di sela-sela konferensi pers mudik gratis, “Kalau investor kan enggak (takut). Mestinya, kalau (harga) lagi jatuh, investor beli.” Posisi bursa saat ini memang kurang menguntungkan. “Sekarang boleh dibilang timing-nya tidak ideal (untuk melakukan penjualan saham perdana),” kata Antony Kristanto, Presiden Direktur PT HD Capital Tbk. “Banyak ancaman di depan.” Setelah indeks saham mencapai 5.200, pada awal Juni harga saham berjatuhan. Indeks sempat naik

Sekarang boleh dibilang timingnya tidak ideal (untuk melakukan penjualan saham perdana).

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


bisnis

image stock

hingga 5.400-an. Saat ini kondisi belum sepenuhnya pulih dan indeks bursa saat ini berada di kisaran 4.600. Ambruknya harga saham ini membuat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, misalnya, memilih menunda penjualan saham perdana. Investor dicemaskan tidak akan bergairah membeli saham baru yang akan dijual Muamalat. “(Penjualan saham perdana ditunda) karena kondisi pasar modal yang bergejolak,” demikian pernyataan Muamalat akhir Juni lalu. Yang membuat indeks bursa tertekan saat ini adalah bursa di Amerika Serikat sedang bagus. “Ekspektasi pasar lebih tinggi terhadap pasar di Amerika Serikat,” kata Antony. Sejak awal Juli, harga saham di Amerika Serikat terus menguat. Hal ini membuat para investor kelas kakap memindahkan dana dari bursa di negara emerging, yang risikonya lebih besar, seperti Indonesia, ke bursa Amerika Serikat, yang dipandang jauh lebih aman. Selain itu, bursa memperhatikan ekonomi Cina agak melemah. “Pasar ke Cina berkurang,” katanya. Hal ini mempengaruhi pendapatan banyak perusahaan Indonesia karena Cina menjadi tujuan ekspor terbesar Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


bisnis

Indonesia. Pada semester pertama tahun ini, misalnya, ekspor ke Cina mencapai US$ 10 miliar, lebih tinggi daripada ke Jepang sebesar US$ 8 miliar atau ke Amerika Serikat sebanyak US$ 7,5 miliar. Guncangan di pasar terbesar akan membuat harga saham di sejumlah perusahaan anjlok. Selain soal perpindahan modal ke Amerika Serikat atau urusan ekspor ke Cina, sebagian investor terpengaruh oleh siklus bursa. Saat ini menjelang September dan Oktober, ketika harga saham cenderung jatuh. Bagi sebagian pemain bursa, separuh kedua menjadi saat-saat yang kurang baik. Sering kali September dan Oktober menjadi bulan ketika harga saham berjatuhan. Orang sering menyebutnya Black October. “Secara siklus umumnya seperti itu. Bulan September-Oktober, pasar akan kembali mengalami konsolidasi (turun),” kata Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities. Seringnya pada dua bulan itu kondisi bursa buruk membuat pelaku pasar terpengaruh. “Karena tercipta mindset tersebut, mereka mengurangi transaksi dan kemudian benar-benar terjadi.” Karena itu, menurut Reza, pelepasan saham perdana yang ideal dilakukan setelah laporan keuangan Maret-April keluar. “Begitu laporan keuangan, pasar berada pada tren positif,” katanya. Waktu lain adalah sekitar pergantian tahun. “Dari historical-nya, jarang yang September-Oktober.” Tapi ada hal lain yang membuat Reza lebih optimistis. Tahun ini sejumlah sentimen negatif sudah datang.

Kita perkirakan sentimensentimen negatif baru ada di pertengahan Juni, ternyata dari awal Mei sudah kelihatan.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


bisnis

antara

“Kita perkirakan sentimen-sentimen negatif baru ada di pertengahan Juni, ternyata dari awal Mei sudah kelihatan,” katanya. Ia pun berharap, kalaupun indeks Oktober turun, tidak akan terlalu dalam. Tapi tidak semua pemain pasar percaya pada tren September-Oktober selalu buruk. Antony, misalnya, mengatakan, “Tidak ada itu (Black October).” Jadi ia mengatakan, kalaupun hendak melepas saham ke bursa, yang penting adalah pertimbangan pasar. Sementara itu, bagi Sido Muncul, mereka tetap akan meluncurkan kurang dari 20 persen saham ke pasar pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini. “Harganya di bawah Rp 1.000 (per lembar),” kata Irwan. Ia mengincar dana Rp 1-1,5 triliun dari bursa. Dana itu, selain untuk memperluas pabrik di Semarang, akan digunakan untuk mencaplok perusahaan farmasi. Sedangkan soal bursa yang sedang turun, kata Irwan, “Ndak tahulah, pokoknya saya pasrah.” ¢

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


sport

May Mengejar Emas

Rio de Janeiro “Aku ingin menjadi pemain nomor satu dalam satu atau dua tahun lagi.� SAPTO PRADITYO, HABIB | BANGKOK POST | SCMP | WSJ REUTERS/Stringer

K

etika kok yang dipukul Li Xuerui melayang tipis di atas net dan jatuh di luar garis lapangan, Ratchanok Intanon langsung menengok ke arah hakim garis. Saat melihat sang hakim garis merentangkan kedua tangan, Intanon spontan memekik girang bukan kepalang. Kakinya tertekuk dan kedua tangan tertangkup di wajahnya. Berurai air mata. Ratchanok, genap berumur 18 tahun pada Fe-

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


sport

bruari lalu, menjadi juara dunia bulu tangkis termuda dalam sejarah. Di babak final BWF World Championships 2013 di Guangzhou, Cina, Ahad pekan lalu, pemain badminton dari Thailand yang menjadi unggulan keempat itu berhasil menaklukkan favorit juara, Li Xuerui, dalam pertarungan tiga game yang lumayan ketat, 22-20, 18-21, dan 21-14. Dalam lima kali pertemuan sebelumnya, Ratchanok hanya menang sekali. Dia selalu kesulitan menghadapi kecepatan Xuerui. Kalah postur dan kalah pengalaman—Xuerui, 22 tahun, merupakan juara Olimpiade London 2012 dan All England 2012—Intanon sering membuat kesalahan sendiri. Tapi, di Guangzhou kali ini, si underdog tampil kalem dan lebih tenang, bahkan saat ketinggalan angka sekalipun. Nong May, demikian dia biasa disapa, semakin pintar mengarahkan pukulan dan semakin berani menyerang balik. “Xuerui tak bermain seperti dirinya. Dia tampak nervous, sementara aku sangat santai,” kata May seusai pertandingan. “Sebelum pertandingan ini, aku tak pernah percaya diri saat berhadapan dengan pemain top lain. Tapi, setelah kejuaraan ini, tak ada masalah lagi. Aku semakin kuat sekarang.” Sejak 1995, hanya dua pemain tepok bulu perempuan di luar Cina yang berhasil merebut gelar juara itu, yakni Intanon dan Camilla Martin pada 1999. Ratchanok Intanon mempersembahkan kemenangan di Guangzhou itu untuk Ratu Thailand; ibunya, Kumpan Suvarasara; dan ibu angkatnya, Kamala Thongkorn. Setelah menaklukkan Xuerui, peringkat dunia Ratchanok naik satu tingkat. Di atasnya tinggal satu orang lagi, yakni Xuerui. Kini May mengincar posisi lebih ting-

Kami ambisius, tapi mungkin kami hanya akan berakhir di posisi ketiga atau keempat.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


sport

REUTERS/Stringer

gi lagi. “Aku ingin menjadi pemain nomor satu dalam satu atau dua tahun lagi dan merebut medali emas di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro,� kata May dengan percaya diri. Target itu tentu bukan sembarang sesumbar. Terbukti, hanya dalam dua tahun, dia bisa menembus posisi pemain bulu tangkis elite dunia. Lima atau sepuluh tahun lalu, pemain-pemain badminton Negeri Gajah Putih barangkali tak masuk hitungan dalam peta kekuatan dunia. Namun sekarang, Thailand, juga India, bisa jadi ancaman serius bagi Cina, Indonesia, Denmark, dan Korea Selatan, yang selama ini selalu merajai kejuaraan-kejuaraan tepok bulu dunia. Di nomor tunggal putri, Thailand punya Ratchanok Intanon, Sapsiree Taerattanachai, Nichaon Jindapon, Porntip Buranaprasertsuk, dan Busanan Ongbumrungpan, yang berada di kelompok 20 besar dunia.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


sport

Bandingkan, Indonesia hanya menempatkan Lindaweni Fanetri di barisan pebulu tangkis perempuan dunia. Di nomor tunggal putra, Thailand juga punya Boonsak Ponsana dan Tanongsak Saensoombonsuk di barisan elite dunia. Di kelompok ganda pun mereka tak kekurangan stok berbakat. *** Ratchanok “Nong May� Intanon lahir dari keluarga miskin. Kedua orang tuanya, Winutchai Intanon dan Kumpan Suvarasara, terpaksa meninggalkan Kota Yasothon di bagian utara Thailand untuk mencari pekerjaan di Bangkok. Keduanya bekerja sebagai buruh di pabrik thong yod, makanan khas Thailand yang terbuat dari karamel. Saat masih kanak-kanak, Ratchanok dan beberapa anak buruh pabrik itu biasa berkeliaran di lingkungan pabrik. Takut bocah-bocah itu kena tumpahan karamel mendidih, pemilik pabrik, Kamala Thongkorn, menggiring May dan teman-temannya ke lapangan bulu tangkis. Di klub milik Kamala itu, May bisa berlatih tanpa perlu keluar ongkos. “Aku suka bermain di tempat itu karena banyak teman,� May mengenang. Semula, Kamala membuat lapangan itu untuk ketiga anaknya. Dari hanya klub kecil-kecilan, pusat latihan badminton itu semakin banyak muridnya dan bersalin nama menjadi Sekolah Bulu Tangkis Banthongyod. Kamala menyulap klubnya menjadi sekolah bulu tangkis, lengkap dengan 18 lapangan yang nyaman, asrama, dan pertokoan alat-alat olahraga. Banthongyod menjelma menjadi sekolah tepok bulu nomor satu di Thailand.

Tak ada urusan dengan bakat, yang ada hanya kerja keras. Tak ada orang lain yang berlatih 365 hari dalam setahun seperti dia.

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


sport

REUTERS/Stringer

Sejak masih 6 tahun, May sudah biasa adu tepok bulu melawan pemain-pemain lebih tua. Keuletan membuat bakatnya cepat terasah. Dia memenangi turnamen pertamanya saat baru 7 tahun. Tujuh tahun kemudian, ketika umurnya baru lewat 14 tahun, May menjadi juara dunia bulu tangkis junior termuda dalam sejarah. Di babak final, May mengalahkan rekan senegaranya, Porntip Buranaprasertsuk. Tak cuma menjadi juara dunia junior termuda, dua kali berturut-turut dia mempertahankan gelar juara itu. Xie Zhihua, pelatihnya, mengatakan bukan bakat besar yang membuat prestasi May meroket. “Tak ada urusan dengan bakat, yang ada hanya kerja keras. Tak ada orang lain yang berlatih 365 hari dalam setahun seperti dia. May berlatih setiap hari, lama ataupun singkat,” kata Zhihua. Tak ada lagi lawan seimbang di kelas junior, tiga tahun lalu May mulai bertarung di turnamen senior. Seperti di kategori junior, prestasi May cepat melesat. Pada tahun pertamanya, dia menyabet gelar juara di Yonex Copenhagen Masters 2011 dengan mengalahkan pemain senior Denmark dan juara All England dua kali, Tine Baun. Peringkatnya pun cepat sekali menanjak. Kini, Nong May sudah menjadi bintang di dunia. Sang ibu, Kumpan, mengingatkan anaknya supaya tetap “menginjak tanah”. “Aku selalu mengingatkannya supaya selalu bersikap rendah hati, apalagi dia bukan anak keluarga kaya. Aku selalu memintanya bersikap sopan. Dia anak yang sangat disiplin, dan itulah yang membuatnya sampai pada tahap ini,” kata Kumpan beberapa hari lalu. ■

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


sport

Koleksi Gelar Juara Ratchanok Intanon 2009 • BWF World Junior Championships • Vietnam International Challenge

2010

2011

• BWF World Junior Championships • Vietnam Terbuka Grand Prix • Indonesia Terbuka Grand Prix

• BWF World Junior Championships • India Terbuka Grand Prix • Copenhagen Masters

2012 • Cina Terbuka Super Series (runner-up) • SCG Thailand Terbuka Grand Prix (runner-up)

2013

• BWF World Championships • SCG Thailand Terbuka Grand Prix • India Terbuka Super Series • All England (runner-up)

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013



seni hiburan musik

Burgerkill dan Pekerjaan yang Telah Selesai Ada pekerjaan yang sudah selesai dengan Golden Gods dalam genggaman. Pintu gerbang internasional pun terbuka bukan hanya untuk Burgerkill, tapi untuk seluruh musik ekstrem di Indonesia. Evi Tresnawati, Silvia | Foto: www.burgerkillofficial.com

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


seni hiburan musik

S

Tap untuk melihat video Burgerkill saat memenangi penghargaan Golden Gods

youtube

ejak kemunculan album Beyond Coma and Despair (2006), Burgerkill kerap mendapat review di Eropa. Band hardcore-metal asal Ujungberung, Bandung ini semakin dikenal luas. Puncaknya, nama Burgerkill menggema sebagai peraih penghargaan kategori Metal As Fu*k yang diselenggarakan majalah musik Inggris, Metal Hammer, di London pada 17 Juni 2013. Ini adalah kali kesembilan majalah musik yang menjadi kiblat informasi musisi metal dunia itu menggelar penghargaan musik metal benama Golden Gods. Metal As Fu*k menjadi kategori paling unik di dalamnya. Pasalnya band yang menjadi nominasi harus memiliki nilai yang membawa metal bukan hanya sebagai sebuah genre musik, tetapi sesuatu yang bisa membawa terang bagi budaya metal. Dengan memenangi Golden Gods, Burgerkill sah sebagai sebuah gerakan, pendobrak musik ekstrem di Indonesia, bukan sekadar band. Eben, gitaris sekaligus leader Burgerkill bercerita tentang ketidaktahuan Burgerkill memenangi ajang tersebut. “Kami hanya tahu dari sosial media satu bulan sebelum voting ditutup. Kita enggak nyangka bisa masuk nominasi dalam ajang sebesar itu apalagi untuk jadi pemenang.� Burgerkill beranggotakan Vicky, Eben, Agung, Andris, dan Ramdan. Band yang lahir pada Mei 1995 ini sudah menelurkan lima album: Dua Sisi (2000), Berkarat (2003), Dua Sisi Repacked (2005), Beyond Coma and Despair (2006), dan Venomous (2011). Keistimewaan Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


seni hiburan musik

Keduanya mengakui bahwa untuk menjalani sebuah band metal di Indonesia tidak semudah di Eropa atau Amerika yang industri, teknologi, serta kondisi sosial budaya lebih maju

band ini ada pada semangat brotherhood yang dipegang teguh. Film dokumenter We Will Bleed yang beredar di pasaran sejak Februari 2013 menjelaskan hal itu. We Will Bleed yang bercerita tentang perjuangan adalah single dalam album Beyond Coma And Despair. Berikut cuplikan liriknya: We will bleed for sure// For what we believe// We will set the fight// You can see the piece of lust// There’s no place to hide// This is reality. Saya menemui Eben di markas Burgerkill, Chronic Rock, Jalan Sawah Kurung No. 19, Bandung, Minggu 21 Juli 2013. Di ruang kerja BKTV (Burgerkill Televisi) yang koleksi piringan hitamnya segudang itu kami berbincang sambil menikmati suasana Bandung sore sehabis hujan. “Waktu Bandung Berisik 2012 dan 2013, jurnalis MetalHammer,DomLawson,datangkeacaraituuntuk liputan.Nahdarisitudiakasihtahukepemred(pemimpin redaksi)-nya, Alex, tentang scene metal di Indonesia,� cerita Eben sambil memutar pelat hitam The Beatles. Rupanya pertemuan tersebut membuat Dom dan Alex jatuh cinta pada scene metal di Indonesia. Keduanya mengakui, untuk menjalani sebuah band metal di Indonesia tidak semudah di Eropa atau Amerika yang industri, teknologi, serta kondisi sosial budayanya lebih maju. Untuk itulah sebagai penghargaan atas scene musik metal di Indonesia, Metal Hammer menobatkan Burgerkill sebagai nominasi dalam kategori Metal As Fu*k. Dari hasil voting yang masuk ke website Metal Hammer, Burgerkill unggul dengan menyingkirkan sejumlah nama besar seperti Jason Newsted (Metallica), Pussy Riot, Nergal, dan Sea Shepherd. Eben dan Vicky yang datang ke London menerima penghargaan tersebut. Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


seni hiburan musik

Saat menghadiri Golden Gods 2013, Burgerkill mendapat kesempatan besar. Metal Hammer secara khusus mengajak Eben dan Vicky untuk camping selama tiga hari pada 14-16 Juni di festival musik heavy metal bertaraf internasional, Down­load Festival di London. “Pintu sudah terbuka, bukan hanya untuk BK, tapi untuk musik ekstrem di Indonesia. Masih banyak yang berharap besar, oleh karena itu saya ke London bawa CD band anak-anak untuk bisa diperdengarkan di sana dan respons mereka luar biasa besar. Mereka bahkan tidak menyangka bahwa scene metal Indonesia bisa seproduktif itu, karena CD yang saya bawa itu banyak banget, titipan anak-anak semua,” ujar Eben antusias. Sepulang dari London, Vicky, Eben, Agung, Andris, dan Ramdan membuat “syukuran” dengan menggelar tur terpanjang Burgerkill sekaligus meet and greet, Spit The Venom di hampir 30 kota di Jawa. Dalam waktu dekat mereka juga akan berkolaborasi dengan Pure Saturday di satu album bergenre progressive rock. Selamat untuk Burgerkill, hell yeah untuk musik metal Indonesia! n Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


seni hiburan

FILM

Drama Sedap dari Skenario Tajam Emily membunuh suaminya setelah minum Ablixa, pil antidepresan yang baru dikeluarkan. Benarkah semata-mata efek samping pil? Silvia Galikano

Majalah detik 19 12 - 25 18 agustus 2013


seni hiburan

FILM

Judul: Side Effects Genre: Kriminal, drama, thriller Sutradara: Steven Soderbergh Skenario: Scott Z. Burns Produksi: Open Road Films Pemain: Rooney Mara, Channing Tatum, Jude Law Durasi: 1 jam 46 menit

E

mily (Rooney Mara) makin gelisah setelah suaminya, Martin (Channing Tatum), keluar dari penjara. Dua kali malah kepergok berusaha bunuh diri. Sekali waktu hendak membenturkan diri ke kereta yang melaju, tapi sempat ditarik oleh seorang petugas. Yang kedua ketika menabrakkan mobilnya ke dinding parkir. Nyawanya selamat, hanya luka fisik ringan. Seluruh perangkat keselamatan di mobil terpasang dan berfungsi baik. Kasus Emily ini menarik perhatian dr. Jonathan Banks (Jude Law), psikiater yang menanganinya di rumah sakit jiwa. Banks menyarankan Emily dirawat dulu di rumah sakit, tapi dia berkeras minta pulang demi menemani suami. Lagi pula dia merasa baik-baik saja. Dia hanya minta diresepkan obat antidepre足san. Setelah yakin dengan penjelasan Emily, dr. Banks memberikan resep Ablixa, pil antidepresan keluaran baru. Dr. Banks adalah psikiater ambisius yang bersedia bekerja dengan jam kerja panjang demi duit. Dia juga tidak segan-segan menerima uang dari perusahaan farmasi yang butuh pasien untuk mengetes obat baru. Dan ketika di depan mata ada Emily yang butuh antidepresan, tak ada yang lebih tepat untuk diresepkan selain Ablixa. Emily sudah langganan antidepresan sejak Martin masuk penjara, empat tahun lalu. Dr. Victoria Siebert (Catherine Zeta-Jones), terapisnya kala itu, adalah orang yang meresepkan. Namun obat-obat tersebut membuatnya kehilangan gairah seksual, mual, dan sakit kepala. Dr. Banks meresepkan Ablixa karena, menurut teori, efek sampingnya lebih lunak dibanding obat-obat sebelumnya yang dikonsumsi Emily. Yang tidak diketahui dr. Banks, sejak mengkonsumsi Ablixa, Emily kerap berjalan dalam tidur (sleepwalking). Pernah Martin Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


seni hiburan

FILM

terbangun karena suara radio yang diputar kencangkencang. Istrinya berada di ruang tengah menuangkan susu untuk sarapan, padahal saat itu tengah malam. Puncaknya ketika Martin pulang kerja, Emily sedang di dapur menyiapkan makan malam. Dia tak menyahut panggilan suaminya dan terus memotong paprika. Ketika Martin mendekat, Emily menikamkan pisau dapur ke perut suaminya berkali-kali. Tanpa perlawanan, Martin terhuyung-huyung berbalik hendak menjauh. Sekali lagi Emily menancapkan pisau dapur di punggung Martin. Martin tersungkur, tak lagi bergerak. Mungkin, jika dibesut sutradara lain, film ini bakal melelahkan, bahkan membosankan. Sebaliknya di tangan Steven Soderbergh, Side Effects adalah thriller provokatif yang twisty. Di saat kita berpikir arahnya ke

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


seni hiburan

FILM

Puncaknya ketika Martin pulang kerja, Emily sedang di dapur menyiapkan makan malam.

kanan, dengan santai ceritanya berbelok ke kiri. Di dalamnya ada permainan pikiran layaknya karya-karya Roman Polanski, Alfred Hitchcock, atau Brian De Palma. Selain sebagai sutradara, Soderbergh mengerjakan sendiri sinematografi dan editing de足 ngan nama samaran Peter Andrews dan Mary Ann Bernard. Sengatan penampilan Rooney Mara, Jude Law, Catherine Zeta-Jones, dan Channing Tatum menjadikan Side Effects salah satu film terbaik Soderbergh. Bisa jadi ini film terakhirnya. Soderbergh yang baru berumur 50 tahun itu berniat pensiun dan berencana akan melukis. Skenario yang ditulis Scott Z. Burns mengakar pada fakta medis dan berita di suratsurat kabar betapa penggunaan Zoloft, Prozac, dan Wellbutrin di masyarakat Amerika makin mengkhawatirkan. Otoritas medis, hukum, dan sosial mengungkapkan kekhawatiran zat-zat kimia kuat itu akan menciptakan zombi-zombi yang membahayakan. Dan ketika kita mengira Side Effects berfokus pada bahayanya obat, saat itulah ceritanya berbelok, hingga akhirnya tiap penonton punya pemikiran berbeda seusai menonton. Jude Law berakting sangat bagus, mendalam, dan tegas. Penampilannya didukung Rooney Mara yang secara natural memainkan karakter perempuan dengan sorot mata terluka. Kita bakal lupa, aktris inilah yang pada 2011 memainkan karakter Lisbeth Salander di Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


seni hiburan

FILM

The Girl with the Dragon Tattoo. Akting Catherine Zeta-Jones paling lemah dan monoton memainkan karakter dr. Siebert yang sinis. Seharusnya Zeta-Jones bisa lebih menggigit, mengingat dia pernah mengakui punya kecenderungan bipolar. Secara keseluruhan, Side Effects “menari” cerdas lintas genre, menyuguhkan melodrama keluarga, ketegangan ruang sidang, dan romantisme. Inilah cara Soderbergh menggarap film: cantik dengan ketegangan setajam silet. Sutradara langka yang bisa mengubah skenario “kagok” jadi sesuatu yang sedap. ■

Majalah detikdetik 19 - 25 Majalah Majalah detik 24 22agustus -- 30 28 juni juLI 2013


senihiburan & hiburanFilmfilm seni pekan ini

Tap pada gambar untuk melihat lebih jelas

ELYSIUM (IMAX 2D) PRODUSER Produksi Durasi

: Bill Block, Neill Blomkamp, Simon Kinberg : COLUMBIA PICTURES : 120 menit

Tahun 2154, ada dua kelompok manusia. Kelompok pertama adalah warga sangat kaya yang tinggal di Elysium, stasiun ruang angkasa buatan yang dibangun Armadyne Corporation. Kelompok kedua adalah mereka yang hidup di bumi yang padat dan sudah rusak. Menteri Pertahanan Rhodes (Jodie Foster) melakukan apa saja untuk menegakkan undang-undang antiimigrasi dan mempertahankan gaya hidup mewah warga Elysium. Bersamaan dengan itu seorang mantan narapidana di bumi, Max (Matt Damon), kembali beraksi. Ia melakukan misi menuju Elysium untuk menyelamatkan hidupnya dan menciptakan kesetaraan di dunia.

Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012 Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


senihiburan & hiburanFilmfilm seni pekan ini

Tap pada gambar untuk melihat lebih jelas

CHENNAI EXPRESS JENIS FILM PRODUSER Produksi SUTRADARA

: Drama : Gauri Khan, Ronnie Screwvala, Siddarth Roy Kapur : RED CHILLIES ENTERTAINMEN (2013) : Rohit Shetty

Chennai Express adalah film komedi romantis dengan bumbu laga. Rahul (Shah Rukh Khan) bermaksud melakukan perjalanan ke kota kecil di Tamil Nadu. Ia hendak memenuhi amanah kakeknya untuk menyebar abunya di sungai suci Rameshwaram. Dalam perjalanannya, Rahul bertemu perempuan dari keluarga yang sangat unik perangainya. Meena nama gadis itu. Rahul dan Meena merasa cocok, keduanya saling menyatakan cinta. Namun cinta Rahul tak semudah dibayangkan, Meena ternyata putri bos penjahat.

Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012 Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


senihiburan & hiburanFilmfilm seni pekan ini

Tap pada gambar untuk melihat lebih jelas

THE CALL JENIS FILM PRODUSER Produksi SUTRADARA Durasi

: Thriller : Jeff Graup, Michael J. Luisi, Robert L. Stein, Michael A. Helfant, Bradley Gallo : TRISTAR PICTURES AND STAGE 6 FILMS : Brad Anderson : 94 menit

Pekerjaan sebagai operator darurat 911, mewajibkan Jordan (Halle Berry) punya kesabaran ekstra menavigasi segala kesulitan untuk menyelamatkan jiwa. Namun laporan pencurian dari seorang wanita dan berakhir tragis, membuatnya terguncang. Dengan dukungan kekasihnya seorang polisi (Morris Chestnut), ia memutuskan untuk mundur, menikmati hidup dan mengajar orang lain tentang seluk-beluk profesinya.Â

Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012 Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


seni hiburan

agustus 18

agenda

Pameran Seni Rupa PAS BENER 80 Galeri Cipta III, Minggu s.d. Rabu, 18-28 Agustus 2013 Pukul 10.00 WIB s.d. 21.00 WIB Gratis dan terbuka untuk umum

agustus 20

Pameran Keramik Drupadi karya F. Widayanto 20-30 Agustus 2013 Galeri Nasional, Jakarta

agustus 23

KLa Project The Glamorous Electronic Journey 23 Aug 2013, 18.30 WIB Tennis Indoor Senayan Jakarta Promotor: Lian Mipro

Majalah detik 19 - 25 agustus 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.