Detik 113

Page 1

NOSTALGIA KAMEN RIDER

RISMA

MELAWAN RAJA BONBIN EDISI 113 | 27 JAN - 2 FEB 2014


DAFTAR ISI

Tap Pada konten untuk membaca artikel

Edisi 113 27 jan - 2 feb 2014

Fokus

Bila Bu Wali Masuk Kebun Binatang Maut Wali Kota Risma akhirnya mengelola penuh Kebun Binatang Surabaya. Cemas lahannya berubah jadi mal.

Nasional

Hukum

n Proyek Baru, Rencana Lama

n Hilang Sudah Pasal Karet Itu

n Putusan ‘Ajaib’ Pemilu Serentak

kriminal

internasional

n Mengail untung dari gas oplosan

ekonomi

n suriah mau ke mana

n Parasut Terakhir Merpati

n tak ada suami, sperma pun jadi

n Rupiah siap menanjak

interview

bisnis

n kepala bnpb syamsul maarif

n laris manis gedung tinggi n belajar jurus main saham

kolom n waspadai banjir, jangan paranoid

lensa

Media

n pilih gratis atau bayar?

n bersiap di tahun kuda kayu

wkwkwk

people

n saat ‘pak wapres’ datang

Seni hiburan

n DiCaprio dan Epic Wall Street n adaptasi baru spionase perang dingin

n Dian Sastrowardoyo n Bambang Susantono | Sebastian Gunawan

n film pekan ini n agenda

gaya hidup

Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah

n nostalgia bernama kamen rider @majalah_detik

majalah detik

n tokyo sophisticated city n nasi panggang idola dari yogya

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono, Fuad Hasim, Luthfy Syahban. Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.


surat dari buncit

Majalah Detik Kini Hadir di iPhone

P

embaca setia majalah detik, semoga ini menjadi kabar gembira bagi Anda. Memasuki 2014, Anda para pengguna iPhone bisa ikut menikmati majalah detik, majalah yang selalu menyajikan berita panas dengan investigasi mendalam. Sebelumnya, majalah detik hadir di iPad, tablet Android, dan versi PDF. Dengan ketiga versi itu, rasanya tidak afdal kalau majalah detik tidak hadir di iPhone. Perkembangan teknologi tentu harus kami imbangi dengan melakukan inovasi. Namun kami tidak mau asal hadir di iPhone. Maka kami membuat desain khusus untuk versi smartphone ini. Target kami, meski peranti canggih lebih kecil, pembaca tetap bisa nyaman saat menikmati berita yang kami sajikan. Prinsip kami, kualitas tidak boleh dikorbankan. Begitu kami yakin siap, dimulai edisi 112, 20-26 Januari 2014, de­ ngan kover “Rahasia Dapur Dahlanâ€?, kami hadirkan via iPhone. Tampilan versi iPhone sangat pas, jadi jangan cemas. Silakan dibuktikan, kenyamanan para pembaca sangat kami jaga. Semua fitur yang sudah ada di iPad dan tablet Android, yakni konvergensi media cetak, elektronik, radio dan televisi, dengan video, audio, dan animasi otomatis bisa Anda nikmati di iPhone dalam genggaman Anda. Dan ukurannya pun lebih ringan dibanding versi iPad dan Android sehingga Anda tidak perlu menunggu lama saat men-download-nya. Untuk dapat menikmati aplikasi majalah detik di iPhone, dibutuhkan spesifikasi standar iPhone 4 dengan iOS 6. Dengan iPhone di genggaman, tentu menyenangkan bisa membaca majalah detik dengan lebih santai, bisa sambil tiduran, jalan-jalan, ataupun saat duduk-duduk di sebuah kafe atau taman. Selamat menikmati, pembaca. Salam.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014




lensa

bersiap di tahun kuda kayu

Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR Pengujung bulan Januari, masyarakat dunia bakal merayakan tahun baru penanggalan Cina ke2565, yang bertepatan dengan Tahun Kuda Kayu. Dari pasar, industri kecil, pertokoan, hingga kelenteng sudah bersolek menyambutnya. Yuk, intip sebagian persiapan Imlek tahun ini. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


1

2

3

1. 2. 3. Keramaian mudik Imlek di Zhejiang, Cina, (18/1). Imlek menjadi libur nasional di berbagai negara. (REUTERS/Dtringer)


4

5

6

4: Persiapan Imlek di Kuala Lumpur, Malaysia (8/1). (REUTERS/Samsul Said) 5: Patung raksasa menyambut Imlek di Marina Bay, Singapura (12/1). (REUTERS/Edgar Su) 6. Pemain teater opera Cina dalam sebuah event menyambut Imlek (10/1). (REUTERS/Edgar Su)


7

8

7. 8. Perajin lampion Imlek di Solo, Jawa Tengah, menangguk rezeki (14/1). Lampion yang menampilkan 12 karakter tahun Cina tersebt bakal dipajang di tempat umum. (Getty Images /Robertus Pudyanto)


9

10

11

9, 10, 11. Perajin pernak-pernik khusus Imlek menyelesaikan pekerjaannya, di Malang, Jawa Timur, (18/). (Getty Images/Robertus Pudyanto)


12

13

14

12: Pengunjung di sebuah kelenteng di Jawa Timur(17/1). (Getty Images /Robertus Pudyanto) 13: Patung dewa dibersihkan di Kelenteng Xian Ma, Makassar, Sulawesi Selatan (23/1). (ANTARAFOTO/Ekho Ardiyanto) 14. Pengrajin barongsai di Tangerang, Banten (23/1). (ANTARAFOTO/Rivan Awal)


15

16

17

15. Lukisan kuda 3D di Beijing, Cina (19/1). (Getty Images/ Lintao Zhang) 16. Sembahyang Chou Kun Kong Sang Sin (dewa dapur) di Kelenteng Tek Hay Kiong, Tegal, Jawa Tengah (23/1). ( ANTARAFOTO/ Oky Lukmansyah) 17. Displai toko bertema Imlek di Makassar ((18/1). (ANTARAFOTO/Dewi Fajriani)



Andika Wahyu | ANTARA FOTO

nasional

Putusan ‘Ajaib’ Pemilu Serentak Putusan Mahkamah Konstitusi tentang pemilihan umum serentak baru dibacakan hampir setahun setelah diketok. Baru dilaksanakan pada Pemilu 2019. Pasal soal Presidential Threshold tidak dibatalkan.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

R Effendi Ghazali saat memberikan keterangan pers seusai sidang pengujian UU Pemilu Presiden, Kamis (23/1). Andika Wahyu | ANTARA FOTO

uang sidang Mahkamah Konstitusi, Kamis, 23 Januari 2014, mendadak gaduh, setelah lembaga penguji undang-undang tersebut mengeluarkan putusan soal UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden. Dalam putusannya, MK menyatakan pemilu presiden dilakukan serentak dengan pemilu legislatif. Mahkamah menilai pemilu presiden yang terpisah dengan pemilu legislatif bertentangan dengan konstitusi. Keriuhan itu terjadi saat puluhan jurnalis berebut hendak mewawancarai Effendi Ghazali, yang mengajukan uji materi undang-undang tersebut ke MK. Didampingi kuasa hukumnya, Ahmad Wakil Kamal, Kepala Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Moeloek, aktivis prodemokrasi Fadjroel Falakh, serta pengamat hukum dan tata negara Irman Putra Sidin, Effendi keluar dari ruang sidang untuk melayani pertanyaan wartawan. Dalam sidang yang dipimpin Ketua MK Hamdan Zoelva

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Simulasi pemilu legislatif yang diselenggarakan KPU pusat di TPS 14 Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, akhir tahun lalu. Yudhi Mahatma | ANTARA FOTO

itu, Mahkamah mengabulkan sebagian permohonan uji materi yang diajukan Effendi. Ketentuan yang dibatalkan adalah Pasal 3 Ayat (5), Pasal 12 Ayat (1) dan (2), Pasal 14 Ayat (2), serta Pasal 112. Sebaliknya, MK menolak membatalkan Pasal 9 UU Pemilu Presiden yang mengatur ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. “Saya bersyukur atas putusan MK yang mengabulkan permohonan saya, meski tak bisa dilaksanakan tahun ini,� kata Effendi, Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Serentak. Mahkamah memang menetapkan pemilu serentak dilakukan pada 2019, bukan 2014. Alasannya, seperti tertuang dalam salinan putusan MK Nomor 14/PUU-XI/2013, yang dirilis Jumat, 24 Januari lalu, MK menilai proses penyelenggaraan Pemilu 2014 telah berjalan dan mendekati waktu pelaksanaan. Jika harus dilaksanakan tahun ini, tahapan Pemilu 2014 yang sedang berjalan bisa terganggu. “Terutama karena kehilangan dasar hukum,� demikian bunyi putusan tersebut. Hal itu tidak dikehendaki MK karena akan bertentangan dengan UUD 1945. Selain itu, MK menilai perlu ada aturan mengenai pelaksanaan pemilu serentak pada 2019 setelah keluarnya putusan ini. Waktu untuk membuat aturan baru itu dinilai tidak cukup jika pemilu serentak harus dilaksanakan tahun ini. Mahkamah juga menyatakan, meski putusan dijatuhkan, penyelenggaraan Pemilu 2004 dan 2009 tetap sah dan konstitusional. Toh, putusan itu tetap dinilai aneh. Sebabnya, putusan dike-

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

luarkan pada 26 Maret 2013 dalam Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) yang dihadiri sembilan hakim konstitusi. Mereka di antaranya Mahfud Md. selaku ketua merangkap anggota, Achmad Sodiki, Akil Mochtar, Hamdan Zoelva, Muhammad Alim, Ahmad Fadil Sumadi, Maria Farida Indrati, Harjono, dan Anwar Usman. Namun entah mengapa pembacaan putusan uji materi yang diajukan sejak 23 Januari 2013 itu baru dibacakan hampir setahun kemudian. Padahal, seharusnya dua minggu setelah RPH, putusan sudah dibacakan. Mantan Ketua MK Mahfud Md., secara terpisah, mengakui putusan itu dijatuhkan sejak 26 Maret tahun lalu. Namun ia beralasan tidak bisa membacakan putusannya karena empat hari setelahnya ia pensiun. Pria yang digadang-gadang oleh Partai Kebangkitan Bangsa Saya saat itu juga untuk diusung dalam Pilpres 2014 ini menduga, menanyakan, penundaan pembacaan putusan karena para kenapa tidak segera hakim konstitusi tidak memiliki ketertarikan politik. dibacakan? Tapi, ya Selain itu, MK sedang banyak menyidangkan itu tadi dugaan saya. kasus pemilihan kepala daerah. Perkara pilkada Alasan jelasnya saya selama 14 hari harus segera diputus. Apalagi tidak tahu pasti. Mahkamah kemudian disibukkan dengan kasus Akil Mochtar, yang tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga menerima suap. “Saya saat itu juga menanyakan, kenapa tidak segera dibacakan? Tapi, ya itu tadi dugaan saya. Alasan jelasnya saya tidak tahu pasti,� ujar Mahfud. Namun mantan Ketua MK yang juga pakar hukum tata negara Jimly Asshiddiqie menganggap alasan Mahfud bahwa saat itu MK sedang banyak menyidangkan kasus pilkada tidak tepat. Sebab, selama dua atau tiga tahun terakhir justru tidak ada putusan MK sepenting putusan tentang pemilu serentak yang dibacakan Kamis lalu itu.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Pekerja menyelesaikan pembuatan baliho calon legislator di sebuah percetakan di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (20/1). Siswowidodo | ANTARA FOTO

“Putusan MK tentang pemilu serentak ini paling penting dan bersejarah dibanding putusan lainnya,” tutur Jimly saat dihubungi. Menurut Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu ini, MK tidak memiliki aturan khusus mengenai kapan putusan harus dibacakan setelah RPH. Selama ini, biasanya putusan dibacakan setelah RPH memutuskan. Saat menjabat Ketua MK, Jimly mengaku tak pernah menunda pembacaan putusan. Kendati begitu, ia mengapresiasi putusan tersebut. “Ini upaya penguatan sistem presidensial dengan menggelar pemilu serentak, meski baru dilaksanakan pada 2019,” ucapnya. Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra, Habiburokhman, menilai MK semestinya memposisikan diri sebagai “dewa konstitusi” yang mengatur perundang-undangan. Bukan justru mengkhawatirkan terjadinya kekacauan jika pemilu serentak dilakukan tahun ini. “Soal teknis kan dikerjakan lembaga lain, yaitu KPU (Komisi Pemilihan Umum). Kenapa MK mengesampingkan kon-

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Yusril Ihza Mahendra M Agung Rajasa | ANTARA FOTO

stitusi?” kata Direktur Pengacara Rakyat tersebut. Menurut dia, alasan MK bahwa jarak waktu pembacaan putusan dengan penyelenggaraan Pemilu 2014 terlalu mepet jika pemilu serentak dilakukan tahun ini merupakan alasan di luar logika. Begitu juga alasan MK yang mengkhawatirkan jika pemilu serentak dilakukan tahun ini dapat menyebabkan kekacauan karena tahapan pemilu sudah berjalan. Bekas Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra juga mempertanyakan putusan MK yang dibacakan beberapa bulan setelah RPH. Apalagi, tiga hakim konstitusi yang memutus sudah tak lagi bertugas, yakni Mahfud Md, Akil Mochtar, dan Ahmad Sodiki. “Pembacaan putusan seperti itu aneh bin ajaib. Harusnya MK sekarang bermusyawarah lagi, siapa tahu hakim yang baru pendapatnya berbeda,” kata Yusril dalam siaran persnya, Jumat, 24 Januari lalu. Akibat putusan itu, permohonan uji materi UU Pemilu Presiden yang diajukan Yusril, terutama soal presidential threshold, seperti kehilangan relevansinya. Bagi Yusril, MK tampak seperti dipaksa-paksa untuk membacakan putusan permohonan Effendi Ghazali dan kawan-kawan, yang dampak putusannya tidak seluas permohonan yang ia ajukan. “Saya mempertanyakan, apakah benar semua hakim MK itu adalah negarawan yang memahami konstitusi seperti dikatakan oleh UUD 1945?’ Jawaban saya, entahlah. Kenyataannya, seperti itulah MK,” ujarnya. ■ KUSTIAH, DEDEN G. | DIMAS

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Wahyu Putrol/antara foto

Proyek Baru,

Rencana Lama Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan daerah penyangga sepakat merealisasi rencana pembangunan dua waduk di Bogor dan sodetan Ciliwung. Dinilai tidak berpengaruh besar dalam menanggulangi banjir di Ibu Kota. Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


nasional

S Lokasi yang akan dijadikan waduk di Desa Sukamahi, Megamendung, Bogor. M. Rizal/Majalah Detik

ofyan masih hafal betul lokasi yang akan dijadikan bendungan di kampungnya, Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat majalah detik menyambangi desa itu, Kamis, 23 Januari 2014, pria berusia 65 tahun ini dengan piawai menunjukkan batas-batas yang akan dijadikan lokasi penampung air tersebut. Tangannya lalu menunjuk ke arah bangunan pondok pesantren kecil, yang rencananya bakal terkena proyek ini. Pesantren milik seorang kiai itu hanya berjarak 30 meter dari bibir Sungai Ciliwung, yang tengah berarus deras dan dikelilingi persawahan hijau. “Rencana itu (pembangunan bendungan) sudah lama sekali, kira-kira tahun 1990-an. Tapi belum jadi-jadi sampai sekarang,� kata Sofyan. Saat itu warga yang lahannya bakal terkena proyek banyak yang menolak lantaran cuma ditawari penggantian Rp 150 ribu per meter persegi. “Kalau sekarang ada (rencana itu) lagi, mungkin mah sudah Rp 2 jutaan,� ujarnya dengan logat Sunda yang kental.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Setelah “masuk laci” lebih dari 15 tahun, rencana pembangunan bendungan di Sukamahi kini kembali dilontarkan. Dalam rapat koordinasi penanggulangan banjir di Bendung Katulampa, Bogor, Senin, 20 Januari lalu, pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta sejumlah pemerintah daerah penyangga sepakat untuk merealisasi rencana tersebut. Sementara awalnya yang akan dibangun adalah bendungan seperti yang diketahui warga Sukamahi, saat ini yang disepakati adalah pembangunan waduk. Ada dua waduk yang akan dibangun, yakni di Sukamahi dan Waduk Ciawi, yang juga berada di Megamendung. Dua waduk itu diharapkan mampu menampung sebagian luapan air Ciliwung saat curah hujan di kawasan Puncak, Bogor, tinggi. Luapan air akibat tingginya curah hujan di kawasan wisata itu selama ini dituding sebagai salah satu penyebab banjir di Jakarta. “Penanganan banjir Jakarta harus dilakukan bersama-sama karena Jakarta adalah ibu kota negara, milik kita bersama,” tutur Bupati Bogor Rachmat Yasin seusai rapat. Pembangunan fisik kedua waduk itu akan dilakukan oleh pemerintah pusat, yakni Kementerian Pekerjaan Umum. Sedangkan pembebasan lahannya menjadi beban Pemprov DKI Jakarta. Total luas waduk yang akan dibangun adalah 161 hektare, yakni Waduk Ciawi seluas 119 hektare dan di Sukamahi 42 hektare. Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi, jika mengikuti prosedur yang ada, pembangunan waduk tersebut tak akan kunjung terealisasi. Karena itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan dalam mengalokasikan anggarannya.

Setelah “masuk laci” lebih dari 15 tahun, rencana pembangunan bendungan di Sukamahi kini kembali dilontarkan.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua dari kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai rapat di Bendung Katulampa, Senin (20/1). Jafkhairi | ANTARA FOTO

“Ini kan untuk kepentingan rakyat. Wong saya juga enggak ngambil uang atau korupsi dari dana itu, kok,� ucap Jokowi di tempat yang sama. Pihaknya akan mengalokasikan dana hibah sekitar Rp 1,2 triliun untuk pembebasan lahan. Sebagian anggaran diusahakan akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014, yaitu sebesar Rp 200 miliar. Selain Jokowi dan Rachmat, rapat di Katulampa dihadiri sejumlah pemimpin daerah. Mereka antara lain Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Wali Kota Bogor Diani Budiarto, Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad, Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja, dan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu. Hadir pula Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T. Iskandar serta Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Muhammad Hasan. Selain menyetujui pembangunan dua waduk, mereka sepakat merealisasi proyek pembangunan sodetan Sungai Ciliwung-Cisadane untuk penanggulangan banjir Jakarta. Saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu, 22 Januari Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Derasnya aliran Sungai Ciliwung di Desa Sukamahi, Megamendung. M. Rizal/Majalah Detik

lalu, Jokowi mengatakan pembebasan lahan untuk pembangunan waduk dan sodetan Ciliwung akan dimulai tahun ini. Sedangkan pembangunan fisiknya akan dimulai tahun depan, dan akan diselesaikan dua tahun kemudian. Adapun mengenai anggarannya akan dikoordinasikan dengan daerah penyangga. “Soal siapa saja pengguna anggarannya, bagi saya itu nomor dua. Yang penting (rencana itu) dimulai, dan diputuskan segera,� katanya. Jokowi hakulyakin, setelah sodetan dan waduk ini selesai dibuat, Jakarta tak lagi dirundung banjir setiap tahunnya. Sementara itu, Muhammad Hasan mengatakan rencana desain dan pembebasan lahan untuk sodetan Ciliwung-Cisadane saat ini sedang digarap. Kementerian juga menyerahkan urusan pembebasan lahan untuk sodetan ini kepada pemerintah daerah. Jika disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI, anggarannya ikut ditanggung oleh Pemprov DKI. “Kami akan menerbitkan peraturan Menteri Pekerjaan Umum yang memberi kewenangan kepada kabupaten dan Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Yayat Supriyatna ANTARA FOTO

kota untuk pengelolaan situ, pengerukan, dan pembersihannya serta pembebasan lahan,” ujar Hasan. Adapun pembangunan fisiknya akan didanai oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui APBN. Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, meminta pemerintah DKI memilih memprioritaskan pembuatan sodetan Ciliwung atau pembangunan waduk terlebih dulu. “Kalau waduk sudah positif (mencegah banjir), tidak perlu membuat sodetan. Begitu sebaliknya. Ini untuk efektivitas,” Yayat menuturkan. Ia juga menyarankan dilakukannya audit lingkungan. Selama ini, kata Yayat, Pemprov DKI Jakarta hanya sibuk dengan kondisi Sungai Ciliwung. Padahal Cisadane sama pentingnya dengan Ciliwung dalam menyangga air dari hulu. Peneliti studi teknik lingkungan dari Universitas Indonesia dan Direktur Jakarta Water Institute, Firdaus Ali, menilai rencana pembuatan sodetan Kali Ciliwung ke Cisadane memang signifikan mengatasi banjir. Tapi belum diketahui ke mana arah sodetan tersebut. “Di Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, atau Kota Tangerang. Ini masih dibicarakan,” ucapnya. Adapun rencana pembangunan dua waduk di Megamendung, menurut Firdaus, tak akan berpengaruh besar dalam menanggulangi banjir Jakarta. Tahun 1990-an, Waduk Ciawi dirancang bisa menampung 30 juta meter kubik air limpasan Ciliwung. Sedangkan yang akan dibangun nanti kapasitasnya cuma 8-9 juta meter kubik, dan Waduk Sukamahi 5 juta meter kubik saja. Apalagi beban air limpasan dari kawasan Puncak kini jauh lebih tinggi dibanding 20 tahun lalu akibat perubahan kondisi daerah hulu dan pertambahan populasi di daerah aliran Sungai Ciliwung. “Pada 2030, debit Ciliwung akan bertambah sekitar 50 persen,” ujarnya. n Dimas A., M. Rizal, Kustiah, Farhan Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Gubernur DKI Jakarta

Joko Widodo:

Sodetan Bukan untuk Pindahkan Banjir Rencana pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung ke Cisadane pernah ditolak warga Tangerang. Kini, rencana itu kembali digulirkan. Benarkah sodetan bakal membuat Tangerang banjir? Ini kata Jokowi.

S

alah satu keputusan penting yang dihasilkan dalam pertemuan di Bendung Katulampa, Senin, 20 Januari 2014, adalah merealisasi pembuatan sodetan untuk menanggulangi banjir. Sodetan untuk mengalihkan air dari Sungai Ciliwung ke Cisadane itu akan dibangun sepanjang 1,2 kilometer. Menurut Direktur Jenderal

Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Muhammad Hasan, kapasitas air di hilir Cisadane sebanyak 1.900 meter kubik air per detik. Sedangkan pada puncak banjir, Cisadane baru terisi 1.550 meter kubik per detiknya. Artinya, sungai yang melintas di kawa足 san Tangerang, Provinsi Banten, itu masih memiliki kapasitas lebih setidaknya

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

200-300 meter kubik per detik. Itulah alasan Cisadane dianggap masih bisa menampung kelebihan air di Ciliwung dan karena itulah sodetan akan dibuat. Rencananya, pembangunan fisik dimulai awal tahun depan. Namun pembebasan lahannya akan dimulai tahun ini. Tapi pembangunan sodetan yang sudah lama direncanakan ini sepertinya bakal menemui kendala. Rencana ini sebelumnya pernah ditolak warga Tangerang karena dikhawatirkan bisa membuat wilayah itu terkena banjir. Apalagi, dalam rapat di Katulampa, Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, dan Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah tidak ikut menyepakati rencana tersebut karena absen meskipun diundang. Nah, apakah rencana pembuatan sodetan itu bakal tertunda lagi dan berkasnya masuk laci meja? Benarkah, jika sodetan ini dibuat, wilayah Tangerang akan kebanjiran? Berikut ini kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi, kepada majalah detik yang menemuinya di Balai Kota DKI, Rabu, 22 Januari lalu. Bisa jelaskan rencana pembangunan sodetan yang disepakati di Katulampa? Nanti, saya sudah bikin agenda supaya bisa bikin pertemuan dengan pihak Ta-

ngerang. Saya yang akan temui. Secepatnya, biar semua menjadi terang dan jelas. Yang seperti ini keputusan politik. Nanti di sana akan diberi keyakinan (penjelasan) ke mereka. Pemprov DKI juga akan urun dana? Ya, terserah.... Kalau Kementerian Pekerjaan Umum siap dan ada dananya, ya lebih baik, kenapa tidak? Kalau tidak, ya ndak apa-apa (Pemprov ikut urun dana). Yang penting, (rencana sodetan) ini harus diputuskan. Berapa anggaran yang disiapkan DKI? Rp 1,9 triliun, kurang-lebih. Itu untuk pembangunan fisik? Iya, fisik. Paling ada (dana) pembebasan lahan, cuma sedikit saja, kok. Jadi bisa dibilang ini semuanya untuk fisik. Itu kan terowongannya di bawah tanah, jadi tidak terbuka. Dan itu sama saja kayak sodetan dari Ciliwung ke BKT (Kanal Banjir Timur). Jadi ini sama.... Yang jelas, ini bukan acara memindahkan banjir. Ini acara mengatasi banjir. Jadi warga Tangerang tidak perlu khawatir bakal kebanjiran? Logika sederhananya, kalau di Cisadane penuh, ya ndak mungkin dibuka dong pintunya. Gitu aja. n KUSTIAH, RAY JORDAN | DIMAS Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


hukum

Hilang Sudah

Pasal Karet Itu Mahkamah Konstitusi menghapus delik “perbuatan tidak menyenangkan� dari Pasal 335 ayat (1) KUHP. Disambut baik karena pelaku pelecehan seksual bisa dijerat dengan hukuman yang lebih berat.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


hukum

P

Hakim Konstitusi Harjono Rengga Sancaya/detik foto

aulus Irawan, atau akrab disapa Iwan Pangka, geram. Intonasi suara pria berusia 50 tahun itu sesekali meninggi saat menceritakan kasus kliennya, RW, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, yang beberapa waktu lalu melaporkan penyair Sitok Srengenge ke polisi. Ia geram karena polisi semestinya sudah bisa memeriksa Sitok sebagai terlapor. Apalagi korban dan delapan orang saksi sudah dimintai keterangan. Sejak awal, Iwan dan kuasa hukum RW lainnya kecewa lantaran pasal yang diterapkan untuk terlapor adalah Pasal 335 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang perbuatan tidak menyenangkan. Sudah dua bulan bergulir, kasus itu belum juga meningkat statusnya. Ia berharap, dengan keterangan para saksi dan korban, polisi segera menerapkan pasal dengan hukuman yang lebih berat. “Penggunaan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan atas kasus yang dialami RW tidak tepat,” kata Iwan saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu 22 Januari lalu. Iwan mengakui, sebenarnya yang menerapkan delik “perbuatan tidak menyenangkan” dalam kasus kliennya adalah kepolisian. Namun pihaknya menganggap pasal tersebut sumir dan tidak memiliki kepastian hukum. Ketentuan itu juga dinilai tidak memberikan jaminan rasa keadilan, khususnya bagi korban dugaan kekerasan seksual seperti kliennya. Namun Iwan dan para pembela RW kini bisa berharap banyak. Pasalnya, Mahkamah Konstitusi pada Kamis, 16 Januari lalu, menghapus frasa “sesuatu perbuatan lain maupun perbuatan yang tidak menyenangkan” di dalam

Majalah Majalahdetik detik27 27Januari Januari- 02 - 2 februari 2014


hukum

Pasal 335 Ayat (1) KUHP. MK tidak membatalkan seluruh Pasal 335 Ayat (1), melainkan hanya menghapus frasa tersebut. Setelah frasa itu dihapus, Pasal 335 KUHP Ayat (1) berubah menjadi: “Barang siapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan, atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain.” Putusan tersebut dibacakan dalam sidang terbuka yang dipimpin Ketua MK Hamdan Zoelva. Ketentuan soal perbuatan tidak menyenangkan itu dihapus karena dinilai oleh MK bisa menimbulkan ketidakpastian hukum. Menurut Hakim Konstitusi Harjono, yang ditemui secara terpisah, perbuatan tidak menyenangkan tidak dapat diukur secara obyektif. “Seandainya pun dapat diukur, ukuran tersebut sangatlah subyektif dan hanya berdasarkan penilaian korban, penyidik, dan penuntut umum semata,” ujarnya. Mahkamah juga menilai delik tersebut berpeluang digunakan penyidik maupun penuntut umum untuk berbuat sewenang-wenang terhadap orang lain berdasarkan suatu laporan. Karena itu, ketentuan tersebut dianggap bertentangan dengan konstitusi, yakni Pasal 28-D Ayat (1) UUD 1945. “Dengan demikian, Pasal 335 KUHP, yang sering dianggap pasal karet, kini lebih jelas dan mengikat hukum,” tutur Harjono. Ully Pangaribuan, staf Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH-APIK), mengatakan, penghilangan frasa “perbuatan tidak menyenangkan” perlu disambut sukacita. Kini polisi tak lagi bisa menerapkan pasal yang tidak bisa memberikan kepastian hukum, khususnya dalam kasus pelecehan seksual.

Dengan demikian, Pasal 335 KUHP, yang sering dianggap pasal karet, kini lebih jelas dan mengikat hukum.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


hukum

Pasal 335 di dalam KUHP Ari Saputra/detik FOTO

“Selain hukumannya tergolong ringan, penggunaan pasal ini seolah menganggap kasus pelecehan seksual bukan persoalan serius,” ucap Ully saat ditemui Selasa, 21 Januari lalu. Ia menilai kasus pelecehan seksual seharusnya dijerat dengan Pasal 285 dan 286 KUHP tentang perkosaan dan pencabulan, yang sifatnya mengikat dan lebih memiliki kepastian hukum. Bukan dengan Pasal 335 yang biasa digunakan penyidik untuk menjerat pelaku. Seperti dalam kasus mahasiswi RW. Sitok, sebagai terlapor, dikenai delik “perbuatan tidak menyenangkan” lantaran polisi menganggap pelaku tidak bertanggung jawab atas perbuatannya. Padahal dalam kasus itu, menurut Ully, polisi bisa menggunakan Pasal 286 tentang perkosaan dan pencabulan. “Jika ada laporan baru (dalam kasus RW), pasal yang memberatkan bisa ditingkatkan,” katanya. Pakar Hukum Pidana dari UI, Chudry Sitompul, juga menyambut baik putusan MK yang menyetip frasa “perbuatan tidak menyenangkan”, yang kerap disebut sebagai pasal karet. Ia menilai frasa itu memiliki makna luas sehingga, jika tetap ada di dalam Pasal 335 Ayat (1) KUHP, dikhawatirkan

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


hukum

Komisaris Besar Rikwanto ari saputra/detikfoto

bisa mengancam kebebasan warga negara. “Bayangkan, orang yang membuka kaus kaki di depan orang lain, dan jika ada orang yang tidak suka, orang itu bisa memidanakan orang yang membuka kaus kaki,” ujarnya, seraya menyebut putusan Mahkamah itu sebagai langkah maju. Adapun mengenai kasus pelecehan seksual yang sudah telanjur dikenai dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan, kata Chudry, bisa diganti dengan pasal yang lebih kuat. Yakni yang mengatur tindak kesusilaan atau pasal perkosaan dan pencabulan. Iwan Pangka juga berharap polisi menggunakan Pasal 285 KUHP tentang perkosaan, atau sekurang-kurangnya Pasal 294 tentang perbuatan cabul dalam perkara yang dialami kliennya. Sebelumnya, kepada majalah detik, Sitok membantah memerkosa atau melakukan pemaksaan apa pun kepada RW, meskipun ia mengakui melakukan hubungan intim dengan korban. Sementara itu, kepolisian belum mengambil sikap. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan pihaknya masih mempelajari putusan MK yang membatalkan delik “perbuatan tidak menyenangkan” tersebut. Polda Metro Jaya sering menerima laporan warga terkait pasal perbuatan tidak menyenangkan. Ada ribuan kasus yang dilaporkan selama setahun lalu, termasuk kasus RW yang melaporkan Sitok. “Saya belum bisa komentari. (Kasus) Yang sudah berjalan tetap berjalan, nanti diuji di pengadilan,” tutur dia. n Deden Gunawan, Kustiah, Moksa Hutasoit | Dimas

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


kriminal

ilustrasi: edi wahyono

Mengail Untung dari gas oplosan Polisi menggulung komplotan pengoplos elpiji. Mereka sudah lama menjalankan aksinya. Gas hasil oplosan dijual ke restoran, hotel, serta industri di wilayah Bogor.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


kriminal

K

Para tersangka pelaku Jafkhairi/antarafoto

enaikan harga elpiji tabung ukuran 12 kilogram dirasa berat bagi sebagian kalangan masyarakat. Namun, bagi Oka dan kawan-kawan, kenaikan itu justru menjadi keuntungan. Komplotan tersebut berhasil meraup laba dengan mengoplos elpiji dari tabung berukuran 3 kg, yang bersubsidi, ke tabung 12 kg, yang tidak bersubsidi. Selama berbulan-bulan mereka menjual elpiji hasil oplosan tersebut ke sejumlah restoran, hotel, serta industri. Uang ratusan juta rupiah pun mereka dapatkan. Komplotan ini tergolong lihai. Diduga, untuk mengelabui, sebuah gudang bekas pabrik tapioka di daerah Ciluar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pun dijadikan lokasi pengoplosan. Demi keamanan aksi mereka, enam unit kamera CCTV (closed-circuit television) dipasang di sejumlah sudut ruangan. Tapi aksi ilegal mereka akhirnya terungkap ketika petugas dari Kepolisian Resor Kota Bogor merazia sebuah truk pengangkut 20 tabung elpiji berukuran 50 kg pada Sabtu, 4 Januari 2014. Tabungtabung tersebut saat itu akan didistribusikan ke sejumlah hotel dan restoran di Kota Bogor. Nah, saat diperiksa itulah sang pengemudi truk mengaku gas yang dibawanya merupakan hasil oplosan dari tabung gas bersubsidi. Dari mulutnya pula diketahui tabung-tabung itu diambil dari salah satu agen di Jalan Mayor Oking, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, sedangkan lokasi pengoplosannya di sebuah bekas pabrik di Ciluar. “Mendengar pengakuan itu, kami berkoordinasi dan melakukan penggerebekan ke agen di Citeureup dan penyuplainya di Ciluar,� kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bogor Ajun Komisaris Condro Sasongko kepada majalah detik Selasa, Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


kriminal

21 Januari lalu. Penggerebekan lokasi pengoplosan dilakukan pada 12 Januari selepas magrib. Di tempat ini, polisi menemukan 4.900 tabung gas berbagai ukuran. Dari 3 kg, 12 kg, hingga 50 kg. Lima tersangka pelaku ditangkap, yakni Oka (pemilik gudang oplosan), TN (karyawan), BN (pemilik agen gas oplosan), IR (sopir), dan NN (kernet). “Ternyata mereka sudah lama beroperasi. Pengoplosan yang mereka lakukan menyebabkan kelangkaan gas 3 kg, karena (distribusi) mereka potong di tengah jalan,” ujar Condro. “Seharusnya dari agen langsung ke pengecer, tapi nyangkut dulu di para tersangka itu. Ini tangkapan terbesar kami,” dia menuturkan. Para tersangka meraup keuntungan Rp 150-200 ribu untuk setiap penjualan satu tabung elpiji isi 50 kg, yang di pasaran harganya mencapai Rp 700 ribu. Sedangkan untuk tabung elpiji 12 kg, mereka meraup untung Rp 40-50 ribu per tabungnya. “Di lokasi itulah pelaku mengoplos gas dari tabung 3 kg ke tabung 50 kg. Kemudian dijual dengan harga nonsubsidi ke restoran-restoran dan hotel di sekitar Bogor,” ucap Condro. Selain di Ciluar, polisi menangkap lima pelaku pengoplos gas di Perumahan Pajajaran Blok A2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Pelaku dengan modus yang sama dibekuk di wilayah Cileungsi dan Jonggol. Di situ, polisi menggerebek dua rumah di Desa Jati Sari, Kecamatan Cileungsi, dan Perumahan Citra Indah Bukit Agape, Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol. Di Cileungsi, polisi menangkap tujuh pelaku dan menyita setidaknya 900 tabung gas berukuran 3 kg dan 12 kg. Sejumlah barang bukti yang disita, antara lain slang regulator, segel, kulkas pendingin tabung gas, dan dua unit mobil. Salah seorang tersangka pelaku yang ditemui di Markas Polres Bogor, TS, berdalih rumahnya baru tiga bulan ini dijadikan

Pengoplosan yang mereka lakukan menyebabkan kelangkaan gas 3 kg, karena (distribusi) mereka potong di tengah jalan.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


kriminal

Petugas Polres Bogor saat mengamankan tabung elpiji berbagai ukuran dari tersangka pengoplos di Mapolres Bogor, Cibinong, Selasa (7/1). Jafkhairi/antarafoto

tempat pengoplosan elpiji. Di rumah itu, TS dan anak buahnya mengoplos elpiji bersubsidi ke tabung 12 kg menggunakan slang regulator. “Supaya tidak meledak karena slang bocor, kita tutup lubang di tabungnya dengan es batu,” katanya. TS mengaku mendapatkan tabung gas 3 kg bersubsidi dari Pertamina. Untuk mengisi tabung 12 kg, setidaknya dibutuhkan 4 tabung gas ukuran 3 kg. Kemudian gas ukuran 12 kg itu ia jual ke sejumlah pengusaha dan industri. Setidaknya ia mendapat keuntungan Rp 30 ribu dari setiap tabung gas ukuran 12 kg yang dijualnya. Sementara itu, AN, anak buah TS, mengaku ratusan tabung gas ukuran 12 kg yang disita polisi itu sedianya akan diedarkan di sekitar Cileungsi, Gunung Putri, Citeureup, sampai Cibarusah dan wilayah Bekasi. “Saya sudah kerja di situ 3 tahun. Tiap bulan terima gaji Rp 800 ribu dan uang makan Rp 20 ribu per hari,” ujar AN. Dalam sehari setidaknya ia mengangkut 150 tabung gas berukuran 12 kg untuk diedarkan. Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Asep Saprudin saat ditemui secara terpisah mengatakan operasi penangkapan terhadap para pengoplos gas bersubsidi mulai digalakkan setelah pemerintah menaikkan harga gas berukuran 12 kg awal Januari. Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


kriminal

Ali Mundakir Ari Saputra

“Setelah ada kabar kenaikan harga elpiji, kami langsung instruksikan semua polsek di wilayah Kabupaten Bogor melakukan pengawasan. Akhirnya kami temukan dua lokasi itu melakukan pengoplosan,” tutur Asep. Para pelaku akan dijerat Pasal 53 dan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, serta UU Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal. Para pelaku bisa dikenai hukuman 5 tahun penjara. Namun, kendati praktek pengoplosan elpiji bersubsidi marak, Vice President Communication PT Pertamina Ali Mundakir menolak jika pihaknya dianggap lemah dalam melakukan pengawasan. “Setahu saya, agen-agen resmi kami tidak berani mengoplos elpiji, apalagi yang bersubsidi. Kemarin saja, ketika harga kami naikkan, mereka enggak berani menumpuk barang atau menaikkan harga lebih,” ucap Ali. Ia menuding pengoplosan dilakukan para pengepul atau agen tak resmi. Meski demikian, Ali berjanji, jika ada agen resmi yang coba-coba berbuat curang, Pertamina akan menindak tegas. Sebagai antisipasi, Pertamina akan mengecek ke sejumlah agen resmi. Jika ada yang didapati bermain curang dengan mengoplos gas bersubsidi, hubungan kerja sama akan diputus. “Pengoplosan elpiji bersubsidi harus ditindak tegas. Karena tindakan itu melanggar hukum dan merugikan kita serta masyarakat sebagai konsumen,” kata Ali. n M. Rizal | Deden Gunawan

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014



Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Bila Bu Wali Masuk Kebun Binatang Maut Wali Kota Risma akhirnya mengelola penuh Kebun Binatang Surabaya. Cemas lahannya berubah jadi mal.

Kiagus Aulianshah / ilustrasi

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Rapat terbatas membahas kisruh Kebun Binatang Surabaya (KBS) di kantor presiden, Jakarta, Selasa (21/1). Pengelolaan KBS diputuskan dikelola oleh Pemkot Surabaya. Prasetyo Utomo | antara

S

urat dari Gland, Swiss, itu sampai ke meja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember 2013. Pengirimnya adalah Gerald Dick, Direktur Eksekutif Presiden Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium Dunia (WAZA), yang mendesak Yudhoyono turun tangan mengatasi kisruh di Kebun Binatang Surabaya. Dua kali Dick melayangkan surat protesnya dan agaknya Yudhoyono gerah. Apalagi sebelumnya media internasional bertubi-tubi memberitakan soal Kebun Binatang Surabaya. Puncaknya adalah berita kematian Michael, singa Afrika yang tewas tergantung di kandangnya. Saking parahnya kondisi satwa dan kandang di sana, predikat “kebun binatang terlengkap se-Asia” berubah jadi julukan “the zoo of death” alias kebun binatang maut. “Istri saya juga kebanjiran SMS sampai tidak bisa tidur,” kata Yudhoyono seperti ditirukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seusai rapat di kantor Presiden, Jakarta. “Intinya, SMS itu mengingatkan, luar negeri sudah tahu ada singa yang meninggal di kebun binatang.” Risma, begitu sapaan sang wali kota, diundang Presiden ke Istana bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya juga diajak membahas taman satwa yang berusia hampir seabad itu. Sengkarut yang dibahas di kantor Yudhoyono itu berawal dari konflik pengelola Kebun Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Zulkifli hasan

Mereka saling sikat. Kalau enggak bisa ngelawan, satwanya yang dibunuh.

Binatang Surabaya, yang dimulai sejak 1980-an. Faksi-faksi di dalam Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya sebagai pengelola kebun binatang saling menjatuhkan. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan para pengelola lebih sibuk berebut pendapatan kebun binatang daripada memikirkan kesejahteraan satwa. “Makanannya dicampur formalin, rumputnya dikasih ndak karu-karuan,� ujarnya. “Mereka saling sikat. Kalau enggak bisa ngelawan, satwanya yang dibunuh.� Zulkifli pun mengutus tim buat memeriksa salah urus kebun binatang itu. Akhirnya pada 2010 Zulkifli mencabut izin pengelolaan dari Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya. Sebagai gantinya, Zulkifli pada 20 Agustus 2010 membentuk Tim Pengelola Sementara, yang berisi orang kementeriannya serta utusan dari pemerintah Jawa Timur dan Kota Surabaya. Urusan sehari-hari diserahkan kepada perwakilan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), yakni Direktur Taman Safari Indonesia Tony Sumampau. Masuknya Tony tidak serta-merta membuat masalah selesai. Warisan masa lalu, seperti pakan yang tidak terurus, membuat korban terus berjatuhan. Salah satu korbannya Melanie, harimau Sumatera koleksi Kebun Binatang Surabaya, yang pencernaannya rusak karena bertahun-tahun diberi daging berformalin. Geringnya Melanie menjadi perhatian karena Panthera tigris sumatrae seperti dia termasuk kategori sangat terancam punah. Diungsikan ke klinik hewan Taman Safari di Cisarua, Bogor, hingga kini raja hutan Asia itu hanya bisa mengkonsumsi makanan kucing kalengan. Itu pun harus disuapi pengasuhnya di Taman Safari Indonesia Cisarua. Meski berangsur pulih, Melanie sesungguhnya hanya tinggal menunggu waktu menyusul Kliwon, jerapah yang mati dengan 20 kilogram plastik di perutnya pada 2012. Ada juga seekor cheetah yang mati stres karena kehilangan kaki lantaran dicaplok harimau putih tetangga kandangnya. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Selain mengurusi satwa dan kandangnya, Tim Pengelola Sementara ditugasi Menteri Zulkifli mencari pengelola baru dan investor. Tim sempat membahas pengambilalihan Kebun Binatang Surabaya dengan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono karena tanah kebun binatang itu memang tercatat milik Pemerintah Kota Surabaya. Namun, belum sempat Bambang menyelesaikan pembentukan badan usaha daerah buat mengurus kebun binatang, dia keburu digantikan Risma. Tim itu pun pada 2010 melobi Risma, tapi kala itu ditolak. “Aku ndak mau. Ngapain ngurusin binatang, ngurusin manusia saja durung iso (belum bisa),� kata Risma. Darori, yang saat itu menjabat Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan, bercerita, dia mengusulkan agar harga tiket masuk tidak dinaikkan. Agar Kebun Binatang Surabaya tidak bangkrut, Darori dan tim mengusulkan pembangunan tempat bisnis, seperti restoran, buat meMajalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Tony sumampau

Silakan lihat rekomendasi desain saya. Apakah ada hotel? Apakah ada mal? Kelihatan ya tidak ada.

nyubsidi tiket. Pakar satwa liar Institut Pertanian Bogor, Hadi S. Ali Kudra, membenarkan adanya usulan itu. Hadi, yang masuk Tim Evaluasi Kesehatan dan Pengelolaan Kebun Binatang Surabaya, mengatakan sempat ada usulan pendirian bisnis penunjang buat tambahan pemasukan. “Tapi kami usulkan itu ada di luar area kebun binatang,” ujarnya. Namun seorang sumber majalah detik yang mengetahui pertemuan itu menyebutkan versi yang berbeda. Para tetamu itu malah menyarankan kebun binatang ditutup saja karena hewannya banyak yang mati. Bahkan, kata dia, mereka menyatakan sudah ada investor yang masuk. “Katanya investornya pengusaha properti besar dari Jakarta,” ujarnya. Mendengar itu, kata dia, Risma pun berang. Sumber tadi bercerita Risma mencak-mencak kepada para tamunya. “Heh, Pak, ini untuk konservasi. Ndak, ndak bisa!” kata sumber itu menirukan ucapan Risma . “Kalau sudah ndak bisa, serahkan saja ke Pemkot, saya kelola!” Ketika dimintai konfirmasi, Risma membenarkan pernah marah seperti itu. “Saya ndak pernah semarah itu sebelumnya,” kata Risma. Risma mengatakan orang Surabaya tidak akan pernah lupa dengan upaya tukar guling tanah kebun binatang jadi pusat belanja. Pada 1996, pengusaha properti Ciputra berniat menukarnya dengan lahan mereka, Jurang Kuping, Surabaya. Namun usulan yang dibahas sampai tingkat menteri itu mental karena Pemerintah Provinsi Jawa Timur menolaknya. Tony membantah dia mengusulkan pembangunan mal. “Silakan lihat rekomendasi desain saya. Apakah ada hotel? Apakah ada mal? Kelihatan ya tidak ada,” kata Tony. Soal restoran, menurut dia, harus ada. Namun Tony meMajalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

risma

Kalau saya tidak lapor ke KPK, ini tidak akan berhenti-berhenti.

nyarankan agar tidak dikelola karyawan seperti warung tenda yang dulu dipegang keluarga pegawai. Menteri Zulkifli membela Tim Pengelola Sementara. “Tony justru kami taruh supaya mencegah itu jadi mal,” kata Zulkifli. Menurut Hadi, sejak pertemuan itu, Risma dan Tim Pengelola Sementara pecah kongsi. Hadi, yang mengenal Risma jauh sebelum menjabat wali kota, mencoba menjembatani kedua pihak namun gagal karena Risma keburu mutung. Risma bahkan sempat mengancam akan mengambil paksa tanah Kebun Binatang Surabaya kalau pengelolaan tidak diserahkan kepada Pemerintah Kota Surabaya. Namun Kementerian Kehutanan meminta Risma mengajukan proposal pengelolaan sesuai dengan prosedur jika ingin “memegang” Kebun Binatang Surabaya. Risma pun mulai mendirikan unit pelaksana teknis daerah sebagai badan pengelola kebun binatang. Namun unit pelaksana itu ditolak Kementerian karena minimal harus berbentuk badan usaha milik daerah. Risma tahu saat itu langkahnya diperlambat karena mendirikan perusahaan daerah mesti lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya. Tapi dia maju terus dan akhirnya semua pengurusan kelar dan izin pengelolaan terbit pada Juli 2013. Langsung Risma membawa anak buahnya masuk Kebun Binatang Surabaya. Sejak itulah polemik antara Risma dan Tony Sumampau makin kencang. Dualisme pengelolaan memang terjadi karena, meski memegang izin pengelolaan, Risma tidak bisa mengurusi he­ wan. Izin konservasi buat mengurusi satwa masih dipegang Kementerian Kehutanan, yang sehari-harinya dijalankan oleh Tony. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Surabaya, Widodo Suryantoro, ketika giliran piket menjaga KBS. Rachman Haryanto / detikfoto

Yang bikin Risma kesal, Tim Pengelola Sementara nyelonong mengangkut dua kudanil ke kebun binatang lain tanpa sepengetahuannya. Risma membawa masalah pemindahan hewan itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada Senin, 20 Januari 2014. “Ini kan ada kekuatan besar di baliknya,” kata Risma. “Kalau saya tidak lapor ke KPK, ini tidak akan berhenti-berhenti.” Risma punya senjata lain buat melancarkan masuknya Pemerintah Kota ke Kebun Binatang Surabaya. Ada rekomendasi BPK yang menyebut potensi kerugian negara jika Pemerintah Surabaya, sebagai pemilik lahan taman satwa, tak mengelola aset dan pendapatan dari sana. Ini menguatkan posisi tawar Risma di hadapan pemerintah pusat. Sehari setelahnya, Risma menemui Presiden Yudhoyono. Rapat di kantor Yudhoyono itu meluluskan permintaan Risma atas kuasa penuh di Kebun Binatang Surabaya. “Izin definitif dalam minggu ini akan kita serahkan kepada Wali Kota,” kata Menteri Zulkifli seusai rapat itu. Risma menegaskan pihaknya tidak mau mengambil apa-apa dari KBS. Kalaupun ada pemasukan, itu semua buat kesejahteraan hewan dan duitnya diputar lagi buat investasi dan pengembangan internal. “Kami berharap tempat itu kembali jadi kebanggaan Surabaya.”

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin Ke depan, masih ada tantangan yang harus dihadapi Risma. Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya tengah mengajukan gugatan agar bisa mengelola kembali kebun binatang. Risma juga harus menghadapi karyawan yang mungkin masih bersimpati terhadap pengurus lama. Namun Menteri Zulkifli menyatakan siap membantu Risma menghadapi gugatan. Pemerintah pusat juga mendorong Risma memutasi semua karyawan lama demi memutus rantai konflik. Satu poin kesepakatan lain di kantor Presiden adalah Risma harus memindahkan satwa yang jumlahnya berlebih. Zulkifli mengatakan, Risma juga diminta mengaudit satwa yang ada. “Kalau kelebihan, tua, dan sakit tentu akan dirawat atau dipindahkan ke lembaga konservasi yang punya izin,” kata Zulkifli. Kubu PKBSI sudah menanti satwa-satwa itu. Ketua Umum PKBSI Rahmat Shah mengatakan kebun binatang akan sulit berkembang tanpa organisasinya. PKBSI memang selalu dimintai rekomendasi ketika kebun binatang akan menambah koleksi atau menerima hibah dari tempat lain. “PKBSI ada hubungan dengan dunia, Asia, se-Indonesia, kami pun bisa ngasih satwa.” ■ Isfari Hikmat, Pasti Liberti M., Bahtiar Rifai, Tap/klik untuk berkomentar

Monique Shintami, Irwan Nugroho, Aryo Bhawono, Khairul Ikhwan | Okta Wiguna

Jalan Panjang Perseteruan KBS 1981-2001

KBS dikuasai Ketua Pengurus Pleno Perkumpulan Kebun Binatang Surabaya (KBS) Mohamad Said dengan Ketua Pengurus Harian Stany Soebakir.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

1997

Mulai terjadi konflik sehingga Stany mengundurkan diri.

2001

Said mengambil alih dan merangkap jabatan Ketua Pengurus Harian. Said menyerahkan aset tanah KBS ke Pemkot Surabaya.

2001-2003

Kamilo Kalim dan Komang Wiarsa Sardjana mengambil alih Perkumpulan KBS. Kamilo menjadi Ketua Dewan Pleno, sementara Komang Ketua Pengurus Harian. Keduanya dilengserkan dalam rapat umum anggota Perkumpulan. Komang diduga menjual satwa dan mengkorupsi dana kesejahteraan satwa.

2003-2006

Stany kembali mengambil alih melalui rapat umum anggota luar biasa. Kemudian terbentuk Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya (PTFSS), yang juga diketuai oleh Stany.

2006

Melalui rapat umum anggota, Stany resmi menjabat Ketua PTFSS dengan masa jabatan hingga 2011.

2009

Rapat umum anggota menolak laporan pertanggungjawaban tahunan Stany dan membentuk komisi verifikasi dengan anggota 9 orang. Rapat umum anggota luar biasa akhirnya mengambil alih serta menunjuk Basuki Rekso Wibowo sebagai Ketua PTFSS.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

2010

Stany kembali mengambil alih dan mengangkat Sadewo sebagai Ketua Dewan Pembina serta Soejatmiko sebagai Ketua Pengurus.

2010

Berlarut-larutnya konflik KBS membuat Kementerian Kehutanan mencabut izin konservasi PTFSS dan membentuk Tim Manajemen Sementara. Menteri kemudian membentuk Tim Pengelola Sementara (TPS) KBS tahap pertama dengan ketua Hadi Prasetyo, Asisten II Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur. Sekjen Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia Tony Sumampau, yang juga Direktur Taman Safari Indonesia, kemudian ditunjuk sebagai Ketua TPS tahap II.

2013

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengirimkan surat kepada Presiden dengan tembusan Kementerian Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pemeriksa Keuangan untuk meminta izin mengelola KBS. Kementerian Kehutanan menerbitkan surat keputusan bernomor S.387/MenhutIV/2013 yang ditandatangani Menteri Zulkifli Hasan pada 3 Juli 2013. Surat itu mengizinkan Pemkot mengelola kebun binatang tapi secara prinsip. Pemkot lantas membentuk Perusahaan Daerah Taman Satwa.

2014

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui pemberian izin pengelolaan dan konservasi definitif kepada Pemkot Surabaya. Dengan izin itu, Pemkot Surabaya dapat mengelola KBS berikut satwanya.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Demi Komodo, Beri Mobil, hingga Lobi Presiden Satwa surplus Kebun Binatang Surabaya menjadi incaran pengusaha kebun binatang. Ada yang menukarnya dengan mobil, ada pula yang menukarnya dengan bangunan museum. Kini pertukaran tersendat sampai ada yang nekat melobi presiden.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

P

Sekumpulan rusa milik KBS sedang makan di kandangnya. Rachman / detikfoto

uluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya hilir-mudik di Kebun Binatang Surabaya. Tidak ada hajatan khusus saat itu, tapi mereka berjaga di setiap sudut kebun binatang. Kebun binatang yang usianya sudah 100 tahun lebih itu dalam kondisi siaga. Pertengahan Juli 2013, ketegangan mengisi hari-hari di kebun binatang itu. Beberapa tamu hilir-mudik ke kantor Direktur Utama Ratna Achjuningrum. Mereka diperintah oleh Ketua Harian Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya Tony Sumampau untuk mengambil satwa di kandang belakang. Tamu-tamu ini sering kali pergi dengan tangan hampa. Ratna hanya kadang-kadang saja ada di belakang meja untuk memberikan izin. Konon, ia sengaja menghindar

T.B. Silalahi (bertopi) dan Dahlan Iskan memberikan pengarahan di Kantor Paguyuban Demi Indonesia Center Foto: dok Padepokan Demi Indonesia Centre

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Tony Sumampau menunjukkan koleksi harimau Sumatera di KBS. ANTARA

karena Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memintanya untuk menghentikan pengurangan satwa kebun binatang kota yang dipimpinnya. Meski begitu, sepanjang Juli 2013 itu, sebanyak 45 satwa tetap keluar dari kandang. “Sudah, kamu kalau takut keluar (dari kantor) saja, orang-orang itu enggak usah kamu jawab,â€? ujar sumber majalah detik menirukan perintah Risma kepada Ratna. Pada saat itu KBS memang dikelola dua pihak. Risma sebagai wali kota menguasai izin pengelolaan kebun binatang. Sementara Tony, yang menjadi Ketua Harian Tim Pengelola Sementara KBS, sejak 2010 menguasai izin pengelolaan satwa di situ. Mereka bersitegang. Ibu Wali tidak mau koleksi satwa kebun binatangnya terkuras. Tony ingin memindahkan satwa dengan alasan jumlah satwa sudah terlalu banyak. Ratna pun terjepit di tengahtengahnya. KBS sudah lama terpuruk gara-gara ketegangan antara pengelolanya. Pada 15 Mei 2012, Kementerian Kehutanan membentuk Tim Evaluasi Kesehatan dan Pengelolaan Kebun Binatang ini untuk memperbaiki kondisi satwa yang memprihatinkan. Kesejahteraan para satwa merosot karena salah urus oleh pengelola KBS sebelumnya. Tim yang diketuai Hadi Alikodra ini menilai keseimbangan satwa di kebun binatang itu sudah rusak. Beberapa satwa mengalami surplus, yakni meliputi 24 jenis mamalia, 13 jenis burung, dan 5 jenis reptilia. Juga terdapat overpopulasi satwa jomblo, yakni tenggiling, julang mas, Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Rumah Sakit Hewan Setail yang terletak di belakang KBS. Rachman / detikfoto

binturong, zebra, keledai, simpanse, kakatua raja, dan mambruk. Jumlah satwa yang dalam kondisi tidak tertolong mencapai 10 spesimen dari 9 jenis. Hadi merekomendasikan agar satwa surplus dikurangi dengan pertukaran antarlembaga konservasi. Berangkat dari rekomendasi inilah Tony menyuruh orang untuk mengangkut satwa KBS. Tim Pengelola Sementara KBS yang dipimpin Tony telah menandatangani enam perjanjian kerja sama pemindahan satwa. Tim akan menyalurkan satwa-satwa itu ke sejumlah raja kebun binatang. Hewan akan dipindahkan ke Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) milik Dr. Haji Rahmat Shah, yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia. Kemudian juga diberikan kepada Taman Satwa Lembah Hijau di Lampung milik pengusaha Lampung M. Ridwan Nasution. Lalu Taman Satwa Mirah Fantasia di Banyuwangi milik Zaenal Tayeb, yang dikenal sebagai mantan promotor petinju Chris John. Juga ke Batu Secret Zoo di Jatim Park 2, Batu, Malang, serta Maharani Zoo dan Goa di Lamongan milik pengusaha Paul Sastro Sendjojo. Juga dikirimkan ke Taman Safari II di Prigen, Pasuruan, milik Tony, yang kini juga menjadi Sekretaris Jenderal PKBSI

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Setiap malam, ada empat sampai lima kendaraan roda empat yang datang untuk mengangkut satwa dari KBS. Itu seperti perampok datang, terus menjarah.

dan aktif di berbagai asosiasi satwa. (detailnya lihat grafis Raja Kebun Binatang). Selain ditandatangani Tony, semua surat perjanjian pemindahan satwa itu juga ditandatangani Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur Ludvie Achmad. Dengan berbekal surat itu, orang-orang suruhan Tony langsung datang, menangkap satwa, lantas pergi secepatnya dari KBS. Pada April sampai Mei 2013, pemindahan hewan dilakukan secara besar-besaran, baik jenis maupun jumlahnya. Setiap malam, ada empat sampai lima kendaraan roda empat yang datang untuk mengangkut satwa. “Itu seperti perampok datang, terus menjarah,” kata Direktur Operasi dan Umum KBS drh. Liang Kapse. Tak ayal Risma curiga. Ia khawatir jika pemindahan satwa ini sengaja dilakukan untuk menguntungkan kelompok tertentu. Pasalnya, kejanggalan pemindahan satwa ini sudah terendus hingga ke Balai kota Surabaya. Awalnya, Risma mendapat kabar satwa KBS ditukar dengan mobil Toyota Kijang Innova bekas, sepeda motor, dan pembangunan museum edukasi satwa yang berisi spesimen satwa yang diawetkan (offset). Ia menganggap pertukaran satwa itu tidak fair. Risma lantas memutuskan untuk ikut mengelola kebun binatang yang dijuluki Daily Mail itu sebagai “the zoo of death” itu. Kabar pertukaran yang tidak fair tersebut ternyata benar. Dua perjanjian Tim Pengelola Sementara dengan Taman Hewan Pematang Siantar dan Taman Satwa Lembah Hijau ternyata menukar satwa dengan benda fisik. Dari Taman Pematang Siantar milik Tony, Ketua Harian Tim Pengelola Sementara, KBS mendapat kompensasi berupa pembangunan museum edukasi satwa dan 200 spesimen satwa yang diawetkan. Sementara, Taman Satwa Lembah Hijau memberikan kompensasi hibah satu unit Toyota Kijang Innova beserta Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

drh. Liang Kapse Rachman / detikfoto

biaya bensin selama satu tahun dan satu unit sepeda motor. Padahal dalam PP No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa, menyebutkan bahwa satwa hanya boleh ditukar satwa antarlembaga konservasi. Risma pun berang hingga ia menutup museum hasil pertukaran satwa. “Saya mau kembalikan Innova itu kalau memang itu juga mau diminta lagi,â€? tegasnya. Catatan pelanggaran lebih dari itu. Penelusuran yang dilakukan majalah detik menemukan Tony melakukan perjanjian secara sepihak untuk pertukaran satwa ini. PP Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar menyebutkan perjanjian kerja sama harus diawali dengan pembentukan tim penilai keseimbangan pertukaran satwa. Selain itu, Pasal 34 juga menyebutkan pertukaran satwa jenis tertentu antarlembaga konservasi harus mendapat persetujuan presiden. Satwa itu antara lain anoa, babirusa, badak Jawa, badak Sumatera, biawak, komodo, cenderawasih, elang Jawa, elang garuda, harimau Sumatera, lutung Mentawai, orangutan, dan owa Jawa. Beberapa jenis tersebut terdapat dalam pertukaran yang dilakukan tim yang dipimpin Tony tanpa seizin presiden. Surat perjanjian antara KBS dan enam lembaga konservasi yang didapatkan majalah detik menyebutkan KBS memberikan komodo dan babirusa ke Taman He­ wan Pematang Siantar. Lalu memberikan orangutan dan komodo ke Taman Satwa Mirah Fantasia. Orangutan, harimau Sumatera, babirusa, dan komodo ke Taman Satwa Lembah Hijau. Serta babirusa dan komodo ke Jawa Timur Park, komodo ke Maharani Zoo dan Goa, serta komodo ke Taman Safari II Prigen. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Ratna Achjuningrum rachman / Detikfoto

Padahal surat perjanjian tersebut hanya ditandatangani oleh tiga orang, yakni Tony Sumampau, pihak lembaga konservasi, dan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur Ludvie Achmad. Pemerhati satwa Singky Suwadji mencium bau tidak sedap atas perjanjian kerja sama ini. Faktanya, Tony merupakan Sekjen Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI). Sedangkan pemilik Taman Hewan Pematang Siantar, Rahmat Shah, merupakan ketua umum perhimpunan tersebut. Ia curiga perjanjian ini lebih mengedepankan unsur kedekatan dibandingkan kesejahteraan hewan. Selain perjanjian dengan Taman Hewan Pematang Siantar, Tony juga melakukan perjanjian dengan General Manager Taman Safari II Prigen Michael Sumampau. Michael merupakan anak Tony. Kecurigaan ini kian menjadi karena Tony melakukan perjanjian kerja sama pertukaran satwa dengan Taman Wisata Lembah Hijau dan Mirah Fantasia. Kedua Lembaga konservasi ini masih tergolong baru. “Tiga tahun adalah waktu yang cukup untuk membangun kroni baru sehingga mudah menjarah satwa KBS,� tudingnya. Namun kritik ini tidak membuat langkah Tony cs terhenti. Ia masih terus berupaya mengambil satwa yang belum dikirimkan sesuai perjanjian. Ratna terus mendapat tekanan untuk mengeluarkan satwa. Saking kuatnya tekanan itu, sampai-sampai Ratna ingin mengundurkan diri, tetapi dicegah oleh Risma. Risma pun masih ngotot hingga melaporkan polemik KBS kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hasilnya cukup menenangkan. Pada 21 Januari 2014, Risma Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Rahmat Shah Dok PKBSI

mengantongi izin lembaga konservasi dari presiden. Bekal ini cukup untuk mempertahankan satwa yang tersisa, yakni 201 spesies yang terdiri atas 3.456 ekor satwa. Tony cs sudah behasil memboyong sekitar 500 ekor spesies dari KBS untuk dilepas liar, ditukar, dan untuk penelitian. Tony cs tak tinggal diam. Ia membantah tudingan Risma. Prosedur pemindahan satwa surplus sudah memenuhi aturan. “Kita beda kacamata. Bu Risma pakai kacamata uang, saya pakai kacamata genetik,” tegasnya. Rahmat Shah tetap meminta satwa pokok, yakni bekantan dan komodo, tetap bisa dipindah ke Taman Hewan Pematang Siantar. Ia sudah memberi kompensasi, membangun museum sesuai isi perjanjian, dan mengisi koleksi dengan 200 spesimen. “Saya bingung, apa sih mau wali kota itu? Kita dengan Pemkot ini mau kasih kebaikan tanpa pamrih,” kata Rahmat Shah. Rahmat tak patah arang. Kamis 23 Januari 2014 lalu ia memacu mobilnya menuju Kabanjahe, Sumatera Utara, untuk bertemu Presiden Yudhoyono. Saat itu presiden tengah menjenguk pengungsi erupsi Gunung Sinabung. Ia merasa punya cukup modal untuk membujuk presiden agar mendapatkan sisa satwa yang belum dikirim. Rahmat sudah cukup lama malang-melintang di kalangan penguasa. Ia kini duduk sebagai anggota DPD dari Sumatera Utara. Toh, istri presiden, Ani Yudhoyono, duduk sebagai Ketua Dewan Pelindung di PKBSI. Selain itu, Yudhoyono pernah memberikan pengantar dalam buku Rahmat. ■ PASTI LIBERTI, KHAIRUL IKHWAN, BAHTIAR RIFAI, MONIQUE SHINTAMI, andi siahaan I ARYO BHAWONO Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Raja-raja Kebun Binatang Lima pengusaha menerima satwa pindahan dari Kebun Binatang Surabaya. Pemburu profesional, promotor tinju, hingga pengusaha properti merambah bisnis kebun binatang.

T

im Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya mengirim lebih dari 400 satwa koleksi ke enam kebun binatang. Rumahrumah baru hewan pindahan itu dimiliki oleh lima pengusaha. Kebun binatang tampaknya jadi primadona baru buat dipadukan dengan bisnis properti dan taman hiburan. Bahkan seorang pengusaha bisa memiliki lebih dari satu kebun binatang. Tak mengherankan jika pemohon izin konservasi hewan ke Kementerian Kehutanan dan jumlah anggota Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) terus bertambah. Namun, dari banyak pengelola itu, kelima pengusaha inilah yang giat menggenjot perkembangan kebun binatangnya.

1. Rahmat Shah Rahmat adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah periode 20092014 setelah pada 1999-2009 jadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Rahmat mengendalikan PKBSI sejak terpilih menjadi ketua dalam Musyawarah Nasional PKSBI pada 2005. Memulai karier bekerja di PT Ika Diesel milik Surya Paloh, Rahmat lantas berbisnis di bidang perkebunan dan aluminium. Selain berbisnis, dia dikenal di dunia sebagai pemburu profesional yang jadi anggota seumur hidup Safari Club International dan International Professional Hunters Association. Daftar riwayat hidupnya pun penuh dengan penghargaan di bidang perburuan serta jadi anggota dewan pembina berbagai organisasi olahraga dan sosial. Pada 1999, Rahmat mendirikan museum dan galeri satwa “Rahmat” di Medan, yang berisi hewan-hewan langka yang diawetkan. Pada 2011, koleksi museum itu mencapai 3.000 satwa spesies yang, menurut Rahmat, berasal dari hasil perburuan legal.

Kebun Binatang:

Taman Hewan Pematangsiantar Didirikan pada 27 November 1936, dan kini jadi taman satwa keempat tertua setelah di Surabaya, Bukit Tinggi, dan Bandung. Sejak 1 September 1996, Rahmat mengambil alih kebun binatang ini. Pada 13 November 2007, proyek pemugaran dan perluasan taman hewan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Taman Hewan Pematangsiantar mendapat kiriman lebih dari 100 hewan dari 34 spesies dari Kebun Binatang Surabaya. Sebagai balasannya, Rahmat membangun museum taksidermi.

2. Keluarga Manansang-Sumampau

Tjoa Kim Hian alias Hadi Manansang pada 1937 mengikuti rombongan akrobat dari Shanghai ke Indonesia. Ia tak pulang dan memilih berdagang kain, membuka warung Tegal, dan akhirnya mendirikan grup akrobat. Bisnis pertunjukan yang berubah jadi sirkus keliling itu akhirnya dibuat Hadi menetap di Cisarua, Bogor, pada 1984. Dia melengkapi pertunjukan sirkus dengan hotel serta kebun binatang yang kini menjadi Taman Safari Indonesia. Posisi Hadi, yang wafat pada 2003, diteruskan anggota keluarganya, Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau. Jansen pernah menjabat Presiden Asosiasi Kebun Binatang Asia Tenggara (SEAZA), sedangkan Tony kini Sekretaris Jenderal PKBSI dan aktif di berbagai asosiasi satwa. Bisnis kebun binatang keluarga ini terus berkembang dan masuk ke generasi ketiga. Taman Safari Prigen, misalnya, dipimpin Michael Sumampau sebagai general manager.

Kebun Binatang:

1. Taman Safari Indonesia I (Cisarua, Bogor, Jawa Barat) 2. Taman Safari Indonesia II (Pasuruan, Jawa Timur) Lahannya seluas 365 hektare dengan 230 hektare milik perusahaan pelat merah Perhutani. Taman safari di Desa Jatiarjo di Kecamatan Prigen, ini diresmikan pada 29 Desember 1991. Kebun Binatang Surabaya mengirim 90 satwa dari sembilan spesies ke Taman Safari Prigen, di antaranya komodo, ibis putih kepala hitam, dan babikutil. Sebaliknya, dari Prigen dikirim 15 satwa dari delapan spesies ke Surabaya, termasuk macan tutul Afrika, zebra, dan burung unta. 3. Bali Safari Marine Park (Gianyar, Bali) Luas lahannya 40 hektare. Ketika dibuka pada 2007, tempat ini memiliki 400 satwa dari 80 spesies. Dilengkapi akuarium air tawar, hotel, dan restoran. 4. Batang Dolphins Center (Batang, Jawa Tengah) Diresmikan pada 2010 di Pantai Sigadu, Batang. Menawarkan atraksi lumba-lumba, penangkaran reptil, akuarium air laut mini, serta menunggang unta dan kuda poni. Direncanakan perluasan lahan 1,5 hektare untuk kolam renang dan kebun binatang kecil. Bisnis Lain: Royal Safari Garden Resort & Convention

3. Keluarga Nasution Pengusaha Lampung, M. Ridwan Nasution, bersama istrinya, Maardalena, mendirikan Taman Wisata Lembah Hijau di Bandar Lampung pada 14 Agustus 2007. Kini taman hiburan ini dikelola bersama kedua anaknya, M. Irwan Nasution dan M. Erwin Nasution. Irwan Nasution adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lampung Sai, organisasi kemasyarakatan Lampung di mana Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. menjabat ketua DPP. Sementara itu, Erwin Nasution disebut media lokal sebagai tokoh sepak bola Lampung.

Kebun Binatang:

Taman Wisata Lembah Hijau (Bandar Lampung, Lampung) Keluarga Nasution mengajukan permohonan izin lembaga konservasi demi memiliki kebun binatang pada 2010, tapi tak lolos uji sertifikasi itu. Menurut Sekretaris Jenderal PKBSI Tony Sumampau, Lembah Hijau diberi waktu dua tahun buat memperbaiki diri dan akhirnya pada Desember 2012 izin tersebut diterbitkan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Lembah Hijau mendapat 33 satwa dari Kebun Binatang Surabaya, termasuk orangutan, banteng, kanguru tanah, dan pelikan kacamata. Mereka memberikan satu unit mobil Kijang Innova dan satu unit sepeda motor Honda kepada Kebun Binatang Surabaya.

4. Zaenal Tayeb Zaenal adalah pemilik Mirah Group. Pengusaha berambut panjang kelahiran Makassar ini lebih dikenal sebagai mantan promotor petinju Chris John. Dia memang pemilik sasana Mirah Boxing Camp Bali. Dia juga Ketua Komisi Tinju Indonesia Bali. Zaenal memelihara rusa dan buaya di rumahnya di Bali. Pebisnis hotel dan kerajinan perak ini berniat membangun taman hiburan di Takalar, Sulawesi Selatan. Juga arena wisata bahari di Pulau Sanrobengi dan Pulau Satanga seperti yang dibuatnya di Pulau Gili Trawangan.

Kebun Binatang:

1. Taman Satwa Mirah Fantasia (Banyuwangi, Jawa Timur) Diresmikan 2009 dengan luas lahan 6 hektare, yang awalnya hanya taman burung. Izin konservasi hewan keluar pada 16 Desember 2010. Taman satwa ini mendapat kiriman 67 satwa dari 13 spesies dari Kebun Binatang Surabaya. Termasuk delapan ekor jalak Bali, lima ekor bekantan, tiga ekor gajah sumatera, dua kudanil mini, dan dua orangutan. Imbalannya, Mirah Fantasia mengongkosi Rp 600 juta biaya angkut jerapah jantan dari Kebun Binatang Berlin dan pengurusan karantina. 2. Taman Burung di Gowa Discovery Park (Somba Opu, Makassar) Dibuka pada 15 Desember 2013, proyek taman hiburan senilai Rp 20 miliar ini sempat didemo karena pembangunannya dituding merusak situs Benteng Somba Opu.

5. Paul Sastro Sendjojo Sastro adalah pengusaha asal Malang, Jawa Timur, pemilik Jatim Park Group. Mendirikan taman hiburan Jatim Park 1 pada 2000 dengan nilai investasi Rp 30 miliar. Dia bermitra dengan pengusaha asal Malaysia dan pengusaha properti Enggartiasto Lukita. Sastro juga disebut-sebut berada di balik pembangunan taman hiburan Surabaya Carnival Night Market di daerah Waru.

Kebun Binatang:

1. Batu Secret Zoo di Jatim Park 2 (Batu, Jawa Timur) Kebun binatang seluas 14 hektare dengan koleksi hewan dari Asia dan Afrika ini beroperasi mulai Juni 2010. Ada kesepakatan Kebun Binatang Surabaya mengirim 18 satwa dari lima spesies, termasuk babirusa, bekantan, dan komodo. Sebaliknya, dari Malang dikirim empat satwa dan dijanjikan seekor wildebeest jantan dan satu waterbuck jantan. 2. Maharani Zoo and Goa (Lamongan, Jawa Timur) Dibangun di lokasi Gua Maharani, yang ditemukan pada 1992, dan dijadikan obyek wisata oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan sejak 1994. Dibuka pada 2007, kebun binatang seluas 3,5 hektare ini memiliki 560 binatang dari 130 spesies. Maharani mendapatkan 18 satwa dari enam spesies, seperti jalak Bali, bekantan, dan komodo. Sedangkan dari Lamongan diberikan empat satwa dari dua spesies dan bantuan renovasi kandang kambing gunung di Surabaya. Bisnis lainnya: 1. Malang l Jawa Timur Park 1 l Jawa Timur Park 2 (Museum Satwa Batu, Hotel Pohon Inn, Batu Secret Zoo) l Museum Angkut l Hotel dan Kafe Pondok Jatim Park l Klub Bunga Butik Resort l Taman hiburan Batu Night Spectacular l Eco Green Park 2. Lamongan l Wisata Bahari Lamongan l Tanjung Kodok Beach and Resort l Maharani Zoo & Goa Okta Wiguna

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014 Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Istri Muda di Kandang Unta KBS menyimpan sejumlah kisah salah urus. Dari istri muda si pawang yang tinggal di kandang unta hingga pegawai yang beternak di KBS. Akankah lebih baik di bawah pengelolaan Pemkot Surabaya?

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Akuarium di kompleks KBS. Rachman Haryanto | detikfoto

R

abu, 22 Januari 2014, adalah hari yang spesial bagi Aprilio Tristian Timothy, 2,5 tahun. Gadis kecil dari Bali itu diajak neneknya, Nike, bertamasya ke Kebun Binatang Surabaya (KBS). Nike membawa Aprilio ke area akuarium, yang terletak di bagian tengah KBS. Ia berharap cucunya itu riang melihat tingkah ikan-ikan koleksi akuarium. Namun raut wajah Aprilio malah menunjukkan sebaliknya. “Mungkin karena udaranya lembap di sini,” ujarnya ketika ditemui majalah detik. Kondisi gedung akuarium KBS itu memang memprihatinkan. Mesin penyejuk udara di ruangan menyala, tapi tidak terasa semburannya. Papan nama jenis ikan tidak terbaca. Dinding akuarium kusam dan cat warna birunya terkelupas di sana-sini. Plafon gedung bahkan jebol. Selintas, suasana yang terasa di ruang akuarium itu justru “menyeramkan”. Renovasi gedung akuarium itu tentu menjadi salah satu pekerjaan rumah Pemerintah Kota Surabaya. Sejumlah kandang satwa di KBS juga tidak layak huni. Misalnya kandang penyu hijau yang tidak terawat. Airnya pun kotor. Rusa-rusa KBS juga masih dikandangkan dengan pagar anyaman bambu. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan perbaikan Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Pengunjung KBS menyusuri kompleks kebun binatang, (23/1). Rachman Haryanto | detikfoto

fasilitas KBS merupakan prioritas. Namun hal itu belum bisa dia lakukan meski sejak enam bulan lalu Pemkot mengambil alih prinsip pengelolaan KBS. Ia merasa masih dihalanghalangi oleh pengelola lama, Tim Pengelola Sementara (TPS). “Saya enggak bisa ‘nyentuh’ itu, bagaimana mau memperbaiki kandang?” kata Risma saat ditemui majalah detik. Ke depan, setelah mengantongi izin pengelolaan dan konservasi secara definitif, Risma berharap bisa melakukan perbaikan. Selain merenovasi fasilitas KBS, ia berencana membangun pengolahan air bersih di dalam kebun binatang. Selama ini, pasokan air terlalu bergantung pada Perusahaan Daerah Air Minum. Agar terus terjangkau, harga tiket masuk KBS Rp 10 ribu tidak akan dinaikkan selama 23 tahun. Ia juga akan meminta bantuan Universitas Airlangga, Surabaya, untuk mengaudit satwa-satwa koleksi KBS. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kondisi obyektif satwa KBS, yang berjumlah sekitar 3.400 ekor. Dari situ akan diketahui tindakan apa yang harus diambil terhadap satwa KBS. “Umurnya berapa, kondisinya sakit apa enggak,” lanjut perempuan berjilbab ini. Namun Risma mengaku belum berani mengutak-atik keuangan pengurus KBS terdahulu, baik TPS maupun sebelumnya, Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya (PTFSS). Begitu mengambil alih KBS, ia menemukan sebuah brankas di kantor KBS yang digembok tiga pihak, termasuk oleh TPS. Brankas itu berisi uang Rp 3 miliar. “Saya ditanya, ‘Bu, itu gimana?’ ‘Yo ojo, itu barang panas (jangan, itu barang panas),’” katanya. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Yang kompeten dan mau bekerja fokus akan ditempatkan di level kepala seksi dan manajer. Ratna Achjuningrum

Untuk merehabilitasi KBS, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan dana sekitar Rp 50 miliar, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Dana itu akan dipakai untuk kegiatan operasional, makanan satwa, dan gaji pegawai. Dalam satu bulan, menurut Risma, kegiatan operasional KBS memakan dana sekitar Rp 1,2 miliar. “Antara lain untuk makanan satwa Rp 700 juta, pegawai Rp 400 juta, dan lain-lain,” ucapnya. Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Surabaya, Ratna Achjuningrum, menambahkan, pihaknya juga merombak pegawai KBS. Rekrutmen pegawai baru itu saat ini memasuki tahap kedua, yakni seleksi kompetensi. “Yang kompeten dan mau bekerja fokus akan ditempatkan di level kepala seksi dan manajer,” ucapnya kepada majalah detik. Perombakan pegawai itu merupakan salah satu hasil pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dengan Risma di Istana Negara, Selasa, 21 Januari 2014. Dua poin lainnya adalah perbaikan fasilitas serta pemberian izin pengelolaan plus konservasi kepada Pemkot. “Kalau syaratnya lengkap, minggu ini selesai,” tutur Zulkifli kepada majalah detik. Menurut dia, rotasi pegawai diharapkan mampu memutus rantai masalah di kebun binatang yang berdiri sejak zaman Belanda itu, yaitu matinya satwa secara terus-menerus serta buruknya tata kelola KBS. Persoalan tersebut diduga akibat dari perseteruan kubu Stany Soebakir dengan Basuki Rekso Wibowo di PTFSS. “Itu yang penting, lainnya baru mengikuti,” ujar Zulkifli. TPS, yang mulai bekerja pada 2010, menemukan banyak pegawai KBS tidak punya kemampuan mengurus kebun binatang. Bahkan sejumlah perilaku mereka justru merugikan KBS. Ketua Harian TPS Tony Sumampau memberikan beberapa contoh, pegawai KBS banyak yang menyambi berdagang di lingkungan KBS. Mereka juga menjadikan KBS sebagai tempat beternak itik dan ayam milik sendiri. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melaporkan pengelolaan KBS ke KPK di Jakarta, (20/1). Ari Saputra / detikfoto

Ketika menginjakkan kaki di KBS, Tony mendapati pawang unta membangun rumah di dalam kandang. Rumah itu juga dijadikan tempat tinggal istri kedua si pawang. Di kandang kudanil, ia menjumpai sebuah sekat yang dipakai untuk kegiatan perdukunan. Ia sudah meminta petugas keamanan menghentikan kegiatan itu, tapi gagal. “Kudanil itu saya angkat, tapi diprotes,” katanya kepada majalah detik. Menurut Tony, penyimpangan perilaku pegawai KBS itu terjadi karena mereka merasa memiliki “saham” di KBS. “Saham” itu didapatkan karena pegawai dimasukkan sebagai anggota perkumpulan oleh pengurus TPFSS. Itulah sebabnya, pegawai terseret dalam konflik di tingkat pengurus puncak TPFSS. Konflik itu terus terjadi meski izin pengelolaan TPFSS dicabut Kementerian Kehutanan pada tahun 2010. Tony menilai rencana mutasi pegawai KBS oleh Risma sebagai langkah tepat. Sebab, TPS tidak bisa berbuat banyak terhadap pegawai. Perombakan itu pernah diusulkan kepada Bambang D.H., Wali Kota Surabaya sebelum Risma, namun ditolak. “Malah merekrut (karyawan) kedua kubu. Akibatnya begini,” ujar pemilik Taman Safari Indonesia I Cisarua, Bogor, ini. Meski demikian, Tony, yang juga seteru Risma, meragukan pengetahuan Wali Kota dalam mengurus KBS. Sejumlah tindakan yang diambil Risma dan anak buahnya memperburuk KBS. Misalnya, seekor monyet mati akibat stres oleh suara berisik gergaji mesin petugas Satpol PP. Bunyi chainsaw juga membuat seekor satwa melahirkan bayi secara prematur. Bayi satwa itu akhirnya mati. “Saya sudah melatih ngecat warna hitam, tapi ini Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Petugas Pemkot Surabaya ronda malam (22/1) mengantisipasi hal-hal negatif akibat sengketa pengelola KBS. Rachman Haryanto | detikfoto

dicat putih. Apa bisa lihat hewan di dalam?” sindirnya sambil menunjukkan foto kandang KBS. Tony juga meragukan pengalaman dua pemimpin PDTS yang ditunjuk Risma, yaitu Ratna serta Direktur Operasional dan Umum Liang Kapse. Menurut World Association of Zoos and Aquariums, direktur minimal dijabat oleh orang yang pernah bekerja 3 tahun di kebun binatang. “Saya sudah mengabdi 30 tahun di KBS,” ujar Liang kepada majalah detik. Risma sendiri tak mempedulikan omongan Tony. Mengelola KBS merupakan tekadnya. Ia akan menghadapi kendala apa saja demi mengembalikan kejayaan KBS seperti pada 1970-an. Saat itu, KBS menjadi kebun binatang kebanggaan arek Suroboyo. “Doa masyarakat Surabaya itu kuat,” tutup Risma. ■ Pasti Liberti Mappapa, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Oktamandjaya Wiguna, Aryo Bhawono, Monique Shintami | Irwan Nugroho

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Siapa ‘Tuyul’ Penyebab Mati Michael? Wali Kota Tri Rismaharini manusia. Manusia tersebut sedikit menyesal. Setelah kemungkinan kuat adalah menahan diri, akhirnya orang dalam KBS, yang “Saya sudah ia membantah fototerkelompok-kelommengira begitu saya foto ngenes satwa pok karena mem­ ngomong, pasti binatang Kebun Binatang Superebutkan sumber saya diganggu. Betul, rabaya yang ditamekonomi. Dalam enggak sampai dua hari, pilkan surat kabar peristiwa-peristiwa saya dapat kabar Michael Inggris, Daily Mail. sebelumnya, kematidigantung.” Setelah itu, muncul an satwa selalu terjadi kematian tragis Michael, sesudah konflik KBS singa koleksi bonbin ini. Sememanas. lasa, 7 Januari 2014, singa afrika Kematian Michael, yang itu ditemukan tewas dalam berusia 17 bulan, itu jelas posisi gantung diri. kembali membuat malu. Menurut Risma, kemaSebab, terkesan orang tian Michael kemungIndonesia tidak mampu kinan besar akibat permenjaga satwa. Nama saingan di internal KBS. Indonesia ini kembali Konflik warisan pengurus jelek di mata dunia interlama KBS itu menyeret nasional. “Satwa mati satu para pegawai bonbin yang jelek semuanya. Itu gara-gara disingkat KBS itu ke dalam kubu‘tuyul-tuyul’ itu, lo,” ujar Zulkifli kubu yang saling bersitegang. “(Pegawai) geram. mereka akan kita tata kembali,” ujar RisLebih dari dua pekan sejak Michael ma kepada majalah detik. ditemukan tewas, polisi belum menemuMenteri Kehutanan Zulkifli Hasan juga kan titik terang penyebab kematian raja menduga hal yang sama. Baginya, tidak hutan itu. Sejumlah saksi sudah diperiksa, mungkin binatang mati gantung diri. di antaranya 2 orang keeper, sekuriti yang Itu berarti, Michael pasti mati dibunuh piket, serta dokter yang mengautopsi Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin Michael. Sementara ini, polisi menyimpulkan Michael mati karena kekurangan oksigen. Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polresta Surabaya AKP Ida Bagus Kadek mengatakan bahwa pihaknya menjumpai kendala dalam penyelidikan. Michael ditemukan mati pukul 05.30 WIB. Namun kasusnya baru dilaporkan pukul 12.00 WIB. Michael sudah diautopsi, dan TKP sudah dibersihkan. Jejak pun hilang. “Organ dalam singa itu dikirim ke Lab. Patologi UNAIR. Kami masih tunggu hasilnya,” kata Kadek. Duka kematian Michael masih dirasakan oleh keeper-nya, Supardi, dan

jajaran Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS), badan usaha milik Pemkot sebagai pengelola baru KBS. Ditemui majalah detik, Supardi masih terlihat murung. Ia pun enggan untuk dimintai keterangan. Menurut Direktur Utama PDTS Ratna Achjuningrum, Michael sangat disayang karena dia digadang-gadang menjadi pejantan baru, darah segar untuk dikawinkan. Namun satwa titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur itu mati secara tidak wajar. “Kematian Michael itu kesedihan yang luar biasa untuk kita,” ucap Ratna kepada majalah detik. ■ ISFARI HIKMAT, PASTI LIBERTI I IRWAN NUGROHO

Harimau Sumatera koleksi KBS Rachman Haryanto | detikfoto

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Tri Rismaharini:

Mengapa Rebutan KBS, Uangnya Gede Ternyata

Rachman Haryanto/detikfoto

Fokus Fokus Risma Risma Vs Vs Raja Raja Bonbin Bonbin

“Ini kan ada kekuatan besar pasti, saya tahu. Saya tidak mau tabrakan. Kemarin saya sudah kepepet sekali. Ya sudah, saya ke KPK.�

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

S

ebenarnya apa yang terjadi di Kebun Binatang Surabaya (KBS)? Mengapa ia mendapat julukan “the zoo of death” dari media asing, Daily Mail? Mengapa pula Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melaporkan Tim Pengelola Sementara KBS ke Komisi Pemberantasan Korupsi? Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan untuk mengatasi ribut-ribut KBS. Ia mempertemukan Risma dengan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Hasil pertemuan, Risma mendapat wewenang penuh untuk melakukan pengelolaan dan konservasi atas KBS. Risma mengambil alih KBS setelah banyak hewan di kebun binatang itu mati. Enam bulan dalam pengelolaan Risma, pendapatan KBS dari penjualan tiket saja Rp 10,243 miliar. Risma menduga kisruh KBS yang selama ini tidak kunjung selesai salah satunya dilatarbelakangi masalah uang. “Kenapa banyak orang pingin ke situ, uangnya gede ternyata,” kata Risma kepada majalah detik. Risma juga membeberkan adanya ancaman-ancaman terhadap dirinya setelah mengambil alih pengelolaan KBS. Berikut ini petikan wawancara Irwan Nugroho dari majalah detik dengan Risma di Bandara Soekarno-Hatta sesaat sebelum Risma kembali ke Surabaya setelah bertemu dengan Menteri Kehutanan dan Presiden pada Selasa, 21 Januari lalu.

Kenapa banyak orang pingin ke situ, uangnya gede ternyata.

Apa yang dibicarakan dalam pertemuan Anda dengan Menteri Kehutanan dan Presiden? Ya, tentang bagaimana KBS ke depan. Kita memang tidak bicara masa lalu. Sama Pak Menteri pun kita tidak bicara masa lalu. Saya lebih butuh bagaimana ke depannya. Kenapa saya lapor ke KPK, salah satunya terkait dengan bagaimana ke depannya. Saya butuh legalitas untuk menangani KBS ke depan. Agar manajemen tidak abu-abu, agar jelas siapa yang bertanggung jawab. Karena sebetulnya, secara kewenangan, Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin saya tidak berhak. Saya hanya punya izin prinsip pengelolaan, bukan konservasi binatangnya. Itu yang kemarin kami miliki setelah saya minta dengan paksa, dengan alasan tanah itu milik Pemerintah Kota (Surabaya). Karena waktu itu banyak satwa yang mati, banyak yang hilang. Nah, Pak Menteri memberikan izin ke Pemkot. Jadi, setelah Anda ketemu Presiden, izin konservasi akan diberikan? Diberikan. Nanti izin akan diberikan secara penuh, baik pengelolaan maupun konservasi. Dalam minggu ini katanya. Nanti lewat keputusan menteri. Kata Presiden, "Ya sudah, saya percaya pada Bu Risma. Silakan dikelola."

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) didampingi Ibu Ani Yudhoyono (dua kanan) berbincang dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) di Surabaya, Jatim, Sabtu (4/1). M Risyal Hidayat/ANTARA

Istilahnya, Pemkot mengambil alih, ya? Iya, atas izin Menteri Kehutanan. Jadi itu izin prinsip, tapi binatang tetap milik negara yang tidak bisa kami apa-apakan. Kami bisa memelihara binatang kalau kami mendapatkan izin konservasi. Kami belum punya itu. Begitu KBS diambil Pemkot, seharusnya Tim Pengelola Sementara bubar? Iya, sudah enggak ada. Katanya ada yang menuntut agar hewan-hewan dikeluarkan karena KBS sudah dikasih mobil? Saya kembalikan (mobil Toyota Kijang) Innova itu kalau memang mau diminta. Kemarin anak-anak bilang, "Itu kan butuh buat nganter duit." Saya bilang, “Halaah‌ nanti duit taruh di Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin bank, bank yang mau ambil duit di situ. Ngapain susah-susah." Kan ukurannya bukan kami punya Innova. Ukurannya adalah di situ ada binatang hidup yang harus kami lindungi. Mobil Pemkot banyak kok, bisa dipinjamkan untuk direksinya.

Unta-unta koleksi KBS yang terlihat kurus, (23/1). Rachman Haryanto/detikfoto

Binatang-binatang itu dikeluarkan dari KBS karena ada mafianya? He-he-he‌. Sudahlah, biarkan. Sudah saya sampaikan itu ke KPK. Malu saya, seolah-olah jadi bangsa kok ndak bisa ngelola. Ahli banyak di Surabaya. Kan, ada perguruan tinggi kedokteran hewan di Surabaya. Artinya, bangsa lain menilai kita ini bodoh. Nah, makanya saya tidak mau merusak suasana ini. Kami diberi izin ini kesannya seolah-olah saya yang menang. Saya enggak mau itu. Jadi saya jaga itu. Setelah ini saya juga diminta ketemu Pak Kepala Kejaksaan Tinggi besok. Saya kan bingung karena ini menyangkut nama bangsa, juga nama warga Surabaya. Saya bingung harus bagaimana. Ya sudah, saya lapor ke KPK. Kalau tidak, ini enggak selesai-selesai.

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin Sekarang bagaimana menjaga binatang-binatang supaya tidak diambil? Titik kritisnya nanti malam, makanya saya kerahkan semua. Kepala dinasku itu jaga di sana, lo. Karyawanku itu jaga 24 jam. Giliran. Sebetulnya apa yang dilaporkan ke KPK? Misalnya, direksi saya diminta terus melepas binatang, dikeluarin dari KBS. Kebetulan direksinya perempuan, Bu Ratna. Dia tak pernah menghadapi tekanan seperti itu, dia takut juga. Saya bilang, "Sudah, kalau kamu takut, enggak usah kamu jawab." Yang kedua, Bu Ratna bilang mau memperbaiki kandang, tapi dihalangi dan diancam akan dituntut.

Bapak, kalau ini enggak saya tangani... saya enggak bisa tegas terhadap yang di dalam itu. Saya tidak bisa memperbaiki.

Ada upaya pengambilan paksa saat Pemkot masuk KBS? Aku tahan terus lewat Bu Ratna. Dia sampai ketakutan, sempat mau mundur. Sebelum ribut-ribut ini, dia kirim surat mau mundur karena bingung, pegang ini enggak boleh, pegang itu enggak boleh.

Apakah orang-orang Tim Pengelola Sementara di dalam KBS banyak? Oh, banyak. Omong ke aku itu kasar sekali. Makanya aku kemudian ke KPK, nekat. Sempat cerita soal pelepasan satwa-satwa itu kepada Presiden? Enggak. Cuma saya tadi sempat cerita, "Bapak, kalau ini enggak saya tangani... saya enggak bisa tegas terhadap yang di dalam itu. Saya tidak bisa memperbaiki.� Karena apa? Kemarin itu saya sudah mengira. Saya ngomong sama Pak Presiden. Begitu teman-teman media minta saya ngomong soal media asing yang menulis itu, saya bilang, "Itu enggak benar, gajah dirantai itu enggak ada. Kapan foto itu dibuat?" Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin Sekarang tidak ada harimau begitu. Saya sudah menduga, begitu saya omong, nanti binatang saya diganggu. Betul, enggak sampai dua hari, saya dapat kabar Michael digantung. Binatang itu mati sendiri atau dibunuh? Kan aku ngomong begini, aku ditekan sama teman-teman media, begitu foto di-upload di media-media (asing) itu, teman-teman dorong aku bicara. Aku cuma ngitung, kalau aku bicara, satwaku yang terancam.

Petugas sedang memberi makanan gajah koleksi KBS. Pengelolaan yang buruk membuat KBS menjadi sorotan dari dunia internasional. Rachman Haryanto/detikfoto

Kepada KPK Anda menyebut nama? Di situ kan ada tim. Ceritanya, aku disuruh mengelola itu sama ahli WWF, siapa itu yang orang IPB. Habis itu, aku ngapain ngurusin binatang, ngurusin manusia saja durung iso (belum bisa). Waktu itu masih sekitar 2011. Aku ndak mau. Ternyata setelah itu banyak satwa mati atau hilang, kemudian ribut di koran, mereka datang ke tempatku, termasuk pejabat dulu yang sekarang dipenjara. Lobi soal KBS akan ditutup untuk dibangun mal itu berapa kali? Sekali, aku terus marah. Ndak mungkin dia berani lagi. Saya ndak pernah semarah itu sebelumnya. Itu marah betul aku. Kalau mau membangun hotel, ngapain harus di situ? Wong tanah di Surabaya masih luas. Itu tanah cuma 15 hektare kok, sudah pakai museum katanya, ndak cukup ruangannya. Kalau ndak cukup, kenapa bikin hotel? Ya, kan? Dia ngomong overpopulasi, tempatnya enggak cukup, ngapain dibangun hotel? Ya, enggak masuk akal. Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) mengisi formulir kunjungan di meja penerimaan tamu gedung KPK di Jakarta, Senin (20/1). Risma mendatangi KPK untuk melaporkan dugaan korupsi di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Widodo S. Jusuf/ANTARA FOTO

Sewaktu saya mau paksa ambil alih, dia masih nakut-nakutin, "Nanti itu ada utang bayar pegawai." Saya katakan, "Saya bayar pakai APBD." Yang mau bangun mal itu siapa? (Bicara pelan) Ya, Tony (Tony Sumampau, bekas Ketua Harian Tim Pengelola Sementara KBS). Tapi siapa di belakangnya, saya enggak tahu. Itu di tengah kota, strategis. Tega orangorang itu. Dia enggak tahu, orang Surabaya dibegitukan itu setengah mati. Kalau di tempat lain, ya sudah ribut sebentar. Kalau di Surabaya ndak, setengah mati diingat-ingat. Kelihatannya Anda sendirian? Ini kan ada kekuatan besar pasti, saya tahu. Saya tidak mau tabrakan. Kemarin saya sudah kepepet sekali. Ya sudah, saya ke KPK. Kalau enggak kepepet, saya enggak akan ke sana. Karena sebelumnya saya enggak mau. Untuk apa musuhan sama orang. Hidup sekali kok musuhan sama orang. Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin Selama enam bulan ini mengelola KBS, Pemkot dapat berapa? Rp 10,243 miliar. Gede, lo. Kenapa banyak orang pingin ke situ, uangnya gede ternyata. Sebulan Rp 700 juta untuk makanan, gaji pegawai Rp 400 juta. Satu koma sekian miliar rupiah. Masih untung. Itu belum reklame-reklame.

Kandang buaya di KBS tampak kurang terawat, (23/1). Rachman Haryanto/detikfoto

Setelah mengambil alih, Pemkot berhak mengaudit keuangan sebelumnya? Lo, aku juga ndak berani. Pak Menteri juga omong jangan. Sekarang itu ada brankas, masih digembok. Gemboknya ada tiga, saling menggembok. Jadi pengurus ini masuk kasih gembok, pengurus ini nggembok, terakhir Tim Pengelola Sementara yang gembok. Aku saja yang enggak gembok. Saya ditanya, "Bu, itu gimana?" "Yo ojo, itu barang panas, tegang." Itu di kantor KBS. Jadi gemboknya ada tiga. Setelah mendapat payung hukum, Anda akan melakukan apa? Saya paralel akan bangun pengolahan air sama memperbaiki kandang supaya binatangnya tak makan plastik lagi. Supaya binatang ini tidak tersakiti. Terus bangun kandang baru. Parkir rencana dipindah ke luar, untuk perluasan kandang. â– Irwan Nugroho

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Tony Sumampau:

Bu Risma Pakai Kacamata

Uang

“Kita beda kacamata. Bu Risma di kacamatanya dolar… dolar… dolar uang. Kalau kita lihat satwa ini genetik… genetik… genetik. Dua kacamata dipakai, pasti beda.”

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Orangutan koleksi Kebun Binatang Surabaya/KBS (23/1). Pemkot Surabaya mengambil pengelolaan KBS. Rachman Haryanto/detik foto

W

ali Kota Surabaya Tri Rismaharini melaporkan pengelola lama Kebun Binatang Surabaya ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Pengurus lama, Tim Pengelola Sementara (TPS), yang diketuai oleh Tony Sumampau, diduga melakukan pelanggaran karena membarter satwa dengan barang. Tony merasa tidak melakukan pelanggaran. Pembarteran ratusan satwa dari KBS ke sejumlah kebun binatang lainnya, termasuk ke Taman Safari milik Tony, selama kepengurusan dirinya sudah sesuai aturan yang ada. Ia menduga konflik dirinya dengan Risma disebabkan oleh perbedaan pandangan. “Bu Risma di kacamatanya dolar… dolar… dolar uang. Kalau kita lihat satwa ini genetik… genetik… genetik,” kata Tony kepada majalah detik, yang menemuinya saat berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan, Jakarta. Sekjen Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia ini menyebutkan Risma salah paham tentang konservasi. Ia mempertanyakan apa kerugian negara akibat pertukaran

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin satwa tersebut sehingga harus dilaporkan ke KPK. Tony siap menghadapi Risma. “Nanti bukti menjelaskan,” katanya. Saat diwawancarai majalah detik, Tony ditelepon seseorang yang mempertanyakan masalah KBS. Menjawab panggilan telepon itu, Tony antara lain berkata, “Siap… siap….” Berikut ini wawancara Okta Wiguna dan Monique Shintami dari majalah detik dengan Tony Sumampau.

Pengunjung KBS di depan kebun binatang tertua di Indonesia tersebut, (23/1). Rachman Haryanto/detik foto

Sebenarnya seperti apa permasalahan di KBS? Yang jadi perbedaan pendapat sekarang ini, kalau kita lihat undang-undang, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 Pasal 16 berbunyi (1) satwa liar dilindungi yang diperoleh dari habitat alam dinyatakan sebagai titipan negara. (2) Penetapan status mengenai purnapenangkaran anak-anaknya dan pengembalian ke habitat diatur lebih lanjut oleh menteri. Jadi jelas di sini bahwa menteri punya kewenangan, bukan wali kota. Jelas juga pada pasal ini bahwa (satwa) tetap milik negara. Tapi tetap ada izin, kebun binatang harus minta izin kepada menteri. Bukan berarti kita punya hewan, tidak menimbulkan hak kepemilikan terhadap satwa yang bersangkutan. Dengan demikian, status satwa tersebut dan penguasaan penangkaran adalah satwa titipan negara. Dia ada di Lampung, itu titipan negara, di KBS juga titipan negara. Jadi enggak ada masalah. Apa yang merugikan negara? Enggak, justru saya mau tanya, apa sih yang dirugikan? Di sana tercatat milik negara, di sini tercatat milik negara. Diputar-putar tetap milik negara. Bila butuh, negara bisa ambil, ada aturannya. Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Tap untuk melihat Video

Apakah ada uang dalam pertukaran he­wan dari KBS? Kami melihat dari kacamata nilai konservasi, bukan kacamata nilai jual. Kalau dengan uang, siapa yang bisa menetapkan harga, siapa penentunya. Kok bisa tahu Bu Risma? Pasti Bu Risma sering berdagang satwa, enggak, kan? Kok bisa tahu Rp 900 juta, angka itu, saya kira di seluruh dunia tidak akan ada yang tahu angka binatang itu, terutama di kebun binatang. Satwa liar diatur dalam CITES, Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora, di mana hewan langka tidak bisa diperjualbelikan. Indonesia ikut dalam konvensi itu sejak zaman Pak Harto. Di satu sisi kita beda kacamata. Bu Risma di kacamatanya dolar… dolar… dolar uang. Kalau kita lihat satwa ini genetik… genetik… genetik. Dua kacamata dipakai, pasti beda. Tapi saya senang sekali nanti bukti menjelaskan. Tentang pengiriman atau pemindahan hewan dari kebun binatang, aturannya seperti apa? Apakah untuk hewan tertentu harus ada izin dari presiden? Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin Ada yang bilang atas seizin presiden, orang-orang tersebut kurang paham tentang konservasi. Izin presiden itu kalau satwa dikirim ke luar negeri. Kalau kita menyita orangutan lalu kita lepas ke alam, apakah harus izin presiden? Enggak perlu. Kita perlu Kementerian Kehutanan, minimal Dirjen BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), nanti tercatat. Pindah jam berapa, ke mana, kondisinya gimana, di sana menginap atau enggak. Kalau enggak, pindah ke mana lagi. Besok pindah lagi, keluar lagi surat izin angkut dalam negeri. Jadi itu semua tercatat di Kementerian Kehutanan, apalagi sekarang sudah online. Hewan itu ke mana bisa dilihat.

Kalau dengan uang, siapa yang bisa menetapkan harga. Kok bisa tahu Bu Risma? Pasti Bu Risma sering berdagang satwa, enggak kan?

Wali Kota Risma menyebutkan tidak bisa satwa ditukar dengan barang. Aturannya seperti apa? Enggak ada aturannya, kalau pertukaran satwa iya, namanya animal exchange. Tapi di antara kebun binatang enggak ada namanya animal exchange, kasihlah. Sebab, kalau di lingkup lokal, kebun binatang saya enggak punya gajah, siapa yang bisa menilai, itu kan enggak mungkin. Itu kan hanya Bu Risma yang menilai. Ada aturannya untuk hibah dan lain sebagainya, tetap itu ada izin Dirjen BKSDA, ada dokumen penitipan satwa, ada izin angkut. Ada perjanjian TPS dengan kebun binatang tujuan? Ada, juga satwa kita serahkan ke balai kehutanan, dari kehutanan menyerahkan ke mereka. Apakah ada assessment dalam memilih kebun binatang yang akan mendapat limpahan satwa? Ada BAP, diperiksa nanti. Ada BAP di daerah bilang sanggup siap terima. Di sini diperiksa yang mana yang mau diangkut, di BAP dibuat surat izin angkut, tanggalnya ada. Kalau satu minggu di-arrange tapi satwa belum dipindah, izin hangus, harus dibuat lagi. Surat ini balik ke BKSDA. Tidak bisa lari, pemikiran Bu Risma, kan itu bisa main. Kalau yang mengelola kebun binatang, setiap tiga bulan ada laporan hewan itu dihiMajalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin tung, ada berapa jumlah hewan, yang mati berapa, namanya laporan triwulan, berapa anaknya, berapa yang mati, itu dihitung. Bahkan dunia pun bisa tahu karena itu terdaftar. Maaf, saya agak emosional kalau omong soal ini, karena saya juga dengar, kayaknya‌ apa sih. Anda pemilik Taman Safari. Apakah ada hewan KBS yang dikirim ke Taman Safari? Ada, saya cuma ambil rusa samba, rusa timorensis, komodo. Yang lain enggak. Tapi saya juga mengirim hewan ke KBS. Saya kirim bukan hewan yang jelek-jelek, saya kan punya reputasi, enggak mungkin kasih yang jelek. Sewaktu diserahkan ke KBS, statusnya apa? Hibah, kasih. Ngapain susah-susah, sesama teman, kok. Jadi janganlah dinilai dengan uang. Matilah kebun binatang itu kalau dinilai dengan uang. Bagaimana kita bisa hidup sendiri? Kayak Wali Kota kan hidup sendiri. Coba Wali Kota kalau kebakaran, dia ngurusin sendiri. Ini komandan kebakaran dididik puluhan tahun enggak dipakai dong. Perintah Wali Kota, sini semprot, sini semprot. Saya sih ketawa saja. Tergantung siapa pemimpinnya, dong. Maksud saya begini, serahkan kepada yang profesional. Yang profesional ini biar bicara. Saya pikir, yang enggak ngerti enggak usah bicaralah. Tri Rismaharini lamhot aritonang / detik foto

Apakah TPS memaksa Wali Kota agar mengeluarkan satwa dari KBS? Surat terakhir mungkin kata-katanya agak keras, agar (satwa) segera dikeluarkan, karena sampai sekarang kan sudah sangat lama, ya. Dari bulan Juli sampai sekarang kan lama. Kemarin katanya audit, sekarang sudah selesai dong audit. Katanya harus izin presiden, nah bagaimana ini? Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Pengunjung KBS menikmati suasana kebun binatang, (23/1) Rachman Haryanto/detik foto

Apakah TPS punya rencana membangun restoran di KBS? Kalau ini, saya tidak pernah sampaikan. Saya pernah tunjukin ke beberapa orang, termasuk orangnya Bu Risma, kopilah. Makanya, dalam beberapa presentasi, pernah ada mirip sedikit. Saya pernah mau bilang, tapi saya pikir, kalau orang ini bisa tiru desain saya, itu bagus, lo. Saya punya banyak desain seperti itu, ini waktu KBS saya desain. Apakah ada hotel? Apakah ada mal? Kelihatan, ya. Katanya sudah ada investor yang mau masuk untuk bangun mal, restoran? Dari mana? Coba tanya dari mana. Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus Risma Vs Raja Bonbin

Penjualan tiket di KBS, (23/1). Perputaran uang yang cukup tinggi membuat berbagai pihak saling berebut mengelola KBS.

Apakah dalam memberikan hewan didasari kompensasi? Ya, saya pikir wajar. Kita enggak ada yang bisa menilai, satwa hidup ditukar dengan satwa mati kan enggak bisa, ya.

Rachman Haryanto/detik foto

Kesannya jadi seperti tukar-menukar? Administrasi, si A menyerahkan ke B, si B menyerahkan ini, itu saya rasa bagus juga, ya. Kayak kendaraan hibah, bangunan hibah. Tapi kita tetap mengirim, transfer kan, memang di mana-mana transfer. â– Monique Shintami, Irwan Nugroho | Okta Wiguna

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014



gaya hidup

Nostalgia Bernama

Kamen Rider nostalgia masa kecil membuat para pencinta Kamen Rider mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan. Harga yang tak murah tak jadi penghalang.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

erubah!â€? Begitulah ucapan Kotaro Minami saat akan berubah menjadi Kesatria Baja Hitam. Kata-kata itu juga sering diucapkan anak-anak pada tahun 1990-an saat berpura-pura menjadi Kesatria Baja Hitam. Pada tahun-tahun itu, serial dengan judul asli Kamen Rider Black itu memang tengah hit di Indonesia. Tayangan ini sedikitnya ada 51 episode. Setiap hari Minggu, anak-anak, terutama laki-laki, setia menanti tayangan itu di RCTI. Kamen Rider Black merupakan seri ke-8 dari serangkaian cerita Kamen Rider buatan seniman manga Shotaro Ishinomori. Tidak semuanya tayang di Indonesia tentunya. Namun pesona Kesatria Baja Hitam ini begitu membekas di hati para penggemarnya. Imajinasi dan nostalgia masa kecil membuat pencinta Kamen Rider mewujudkan karya fiksi ini ke dalam dunia nyata. Para pencinta Kamen Rider itu antara lain bersatu dalam Komunitas Tokusatsu (Komutoku) . Tak cuma mengoleksi pernak-pernik Kamen Rider, mereka juga membuat kostum yang sangat mirip sang idola. Para Kamen Rider ini rela menghabiskan uang yang tidak sedikit untuk membuat kostum-kostum itu. Fauzan, yang menyukai Kamen Rider sejak kelas V SD, misalnya, rela merogoh Rp 2 juta dari kantongnya agar bisa memiliki kostum idolanya. Ini selain karena harga bahan yang mahal, ongkos jahitnya tidak murah. Selain itu, Fau­ zan harus ekstracerewet mengarahkan penjahit agar kostumnya benar-benar Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

sesuai harapan. Erik, yang juga anggota Komutoku, mengamini. Menurutnya, untuk membuat kostum yang standar saja diperlukan biaya Rp 500 ribuan. Semakin detail dan mirip de­ngan aslinya, harganya akan lebih mahal. Tapi, karena mereka sudah kadung cinta, harga bukan masalah. Mereka menabung untuk dapat tampil seperti idolanya.

Imajinasi dan nostalgia masa kecil membuat pencinta Kamen Rider mewujudkan karya fiksi ini ke dalam dunia nyata.

Belalang Tempur

Menjadi Kamen Rider rasanya tak lengkap jika tanpa sepeda motornya yang terkenal. Di Indonesia, tunggangan sang superhero itu dikenal dengan nama “Belalang Tempur”. Tak sedikit Kamen Rider yang mewujudkan sepeda motor ini. Salah satunya Bowo. Mahasiswa jurusan desain ini memodifikasi motornya menjadi Cyclone seperti milik Kamen Rider Ichigo dari serial Kamen Rider: The First. Demi menekan biaya dan agar hasilnya sesuai harapan, Bowo mengerjakan sendiri modifikasi sepeda motornya. Kebetulan, sejak di bangku SMA, Bowo memang gemar mengotak-atik otomotif. “Kira-kira habis Rp 3 jutaanlah, nabung dulu,” katanya tertawa saat berbincang dengan majalah detik. Sepeda motor itu kerap dipakai sehari-hari oleh Bowo karena desainnya yang tidak terlalu mencolok. Dan kini koleksi Bowo telah lengkap. Dia punya sepeda motor dan kostumnya. “Saya pingin serius. Jadi, kalau lagi ada acara cosplay, saya bisa tampil lengkap jadi Kamen Rider Ichigo,” ujarnya.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Jual-Beli Koleksi Jumlah pencinta Kamen Rider yang terus bertambah rupanya menjadi lapak baru untuk mendapatkan untung. Beberapa orang menjual pernak-pernik yang memang diburu oleh penyuka Kamen Rider. Kebanyakan jual-beli koleksi Kamen Rider dilakukan melalui online. Barang-barang yang ditawarkan, antara lain film, action figure, dan belt (sabuk), masih susah didapat karena kebanyakan impor. Jadi para pencinta Kamen Rider yang ingin melengkapi koleksinya harus sering melakukan pre-order. Itu pun harus berebut karena jumlah barang terbatas. Harganya tidak murah, lo. Action figure ukuran mini dibanderol Rp 200 ribuan, bahkan jutaan rupiah. Jual-beli koleksi juga dilakukan oleh para kolektor. Mereka kadang mau melepas barang koleksinya yang ditaksir tinggi oleh pencinta Kamen Rider lainnya. “Waktu itu saya punya koleksi topeng Kamen Rider, eh ada yang mau bayarin. Kebetulan saya mau ganti, lumayan kan?� ujar Rendi, salah satu kolektor Kamen Rider. Hmm... berminat buka lapak juga? n RACHEL VANNESYA | KEN YUNITA

Tap/klik untuk berkomentar

Majalah Majalah detikdetik 27 januari 16 - 22- 2Desember februari 2013 2014

agung pambudhy / detikfoto

gaya hidup


foto-foto: thinkstock

gaya hidup

Tokyo

Sophisticated City Tokyo memang salah satu kota paling metropolitan di dunia. Tapi tradisi dan kearifan lokalnya masih sangat terjaga. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

S

aya langsung terkesima saat tiba di Bandara Narita, Tokyo, Jepang. Bukan cuma oleh bangunannya yang sophisticated, tapi juga oleh kebersihan, ketertiban, dan kenyamanannya. Tiga hal itu masih terasa hingga saya meninggalkan bandara. Di jalan raya, mobil-mobil melaju dengan tertib. Saya tak pernah melihat kendaraan yang saling serobot. Saya pun sama sekali tak mendengar bunyi klakson, meski lalu lintas cukup padat. Para pejalan kaki juga tak kalah tertib. Tak ada orang yang menyeberang sembarangan di Tokyo, mereka selalu menyeberang di zebra cross, sehingga tidak membahayakan diri dan orang lain. Saya, yang sehari-hari berjibaku dengan semrawutnya lalu lintas Jakarta, langsung kesengsem. Hal lain yang membuat saya terkesan, meski telah tumbuh menjadi kota modern, Tokyo tetap punya ciri khas tersendiri. Kemajuan teknologi tidak benar-benar melumat tradisi dan kearifan lokalnya.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

Anda akan merasakan sapaan khas saat bertemu orang lokal. Dan, meskipun tidak sedang berada di kawasan wisata, warga Tokyo cukup ramah. Sayang, sulit menemukan orang yang bisa berbahasa asing, bahkan bahasa Inggris sekalipun. Tapi jangan khawatir karena Tokyo punya sistem transportasi publik yang canggih dan terintegrasi. Jadi, kalaupun tersesat, Anda akan dengan mudah kembali ke titik semula. Semua sistem transportasi terhubung dan terpusat di daerah Shinjuku dan Shibuya. Aktivitas bawah tanah di kawasan ini lebih ramai karena jalur keretanya. Meski begitu, aktivitas di permukaan tak kalah sibuk. Perempatan Shibuya dengan patung anjing Hachiko yang terkenal, contohnya. Kawasan yang dipakai syuting film Fast and Furious: Tokyo Drift ini terkenal akan keramaiannya. Jangan lupa juga mampir ke Tokyo Tower untuk mengamati “kesibukan� Kota Tokyo. Menara yang sedikit lebih tinggi dari Eiffel Tower di Paris ini menjadi pilihan asyik saat menghabiskan sore hari. Sambil menikmati teh atau kopi hangat tentunya. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

Dari sini, pengunjung bisa menikmati pemandangan Kota Tokyo. Di sisi utara ada Tokyo Skytree Tower. Di barat ada bentangan pusat Kota Tokyo. Kalau cuacanya sedang bagus, Anda bisa menyaksikan Gunung Fuji di sisi selatan. Dan, jika Anda berada di sisi timur, Kota Odaiba menjadi hiburan mata. Kuil Tertua di Jepang Asakusa adalah tujuan yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Tokyo. Di sini, kita bisa merasakan bagaimana masyarakat Jepang masih teguh menjaga tradisinya di tengah laju modernitas. Salah satunya terjejak lewat kuil kuno Buddha, Kuil Sensoji. Setiap hari, ribuan orang berkunjung ke kuil berusia 1.300 tahun ini. Saat Perang Dunia II, bangunan ini sempat porakporanda. Namun warga Tokyo membangunnya kembali. Mereka terinspirasi oleh sebatang pohon yang tetap berdiri kokoh meski dihantam bom. Pembangunan kuil ini seakan menjadi penanda kelahiran kembali masyarakat Jepang seusai perang. Hingga kini, wisatawan yang datang masih bisa menyaksikan pohon yang menjadi saksi pengeboman perang itu di halaman kuil. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

Bangunan yang paling banyak diminati pengunjung dari kuil ini adalah Hondo. Juga pagoda lima tingkat yang megah. Di langit-langit Hondo terdapat mural Buddha yang sedang melayang membawa bunga. Sedangkan di halaman utama, di tempat pembakaran dupa, peziarah biasanya mengusapkan asap ke kepala mereka sebagai ritual. Wangi dupa ini begitu khas, dipercaya baik untuk kesehatan. Ada juga mata air Sungai Sumida. Konon, jika minum air itu, orang akan kembali ke kuil ini suatu hari. Pengunjung remaja menyukai ramalan di tongkat kayu. Namun, untuk dapat diramal, pengunjung perlu membayar dulu. Menuju bangunan utama ini, para pengunjung harus berjalan cukup jauh. Tapi jangan khawatir karena di sepanjang jalan kita bisa cuci mata. Setidaknya ada 89 toko kecil yang menjual beragam dagangan, berjejer rapi di Jalan Nakamise sepanjang 250 meter ini. Selain makanan khas Jepang, wisatawan dapat mencari aneka cendera mata dan oleh-oleh di sini. Tapi harganya lumayan mahal jika dirupiahkan. Saya sempat melihat-lihat baju dan kaus-kaus dengan gambar khas Tokyo. Kalau dirupiahkan, harganya bisa mencapai Rp 400 ribu. Kualitasnya juga enggak bagus-bagus amat. Kalau lapar, ada banyak kedai yang menjual aneka makanan dan minuman. Tapi jangan pernah berpikir Anda bisa makan dan minum sambil berjalan, ya. Hal ini dilarang karena dianggap dapat mengotori lingkungan. Para pemilik kedai sudah menyediakan tempat duduk dan juga tong sampah. Kalau ngeyel, jangan marah kalau Anda ditegur petugas. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

Kota “Elektronik� Akihabara Banyak wisatawan menjadikan Akihabara sebagai destinasi wajib saat ke Tokyo. Terutama mereka yang menyukai barang-barang elektronik, seperti komputer, handphone, dan kamera. Kawasan ini dekat Stasiun Akihabara, jadi tak akan susah mencarinya. Tapi perlu seharian untuk menelusurinya. Jadi sebaiknya membawa peta khusus Akihabara, yang banyak disediakan gratis di stasiun-stasiun kereta. Untuk wisatawan yang menunjukkan paspornya, ada keringanan pajak. Lumayan! Banyak pedagang di sini yang fasih berbahasa Inggris sehingga Anda akan lebih mudah bertanya. Para pencinta Anime dan Gundam dijamin juga tak akan kecewa jika ke Akihabara. Tokyo Anime Center bisa menjadi pemuas batin bagi para penggemar Anime. Pada akhir pekan, kadang juga hari kerja, pemilik toko suka gila-gilaan memberikan potongan harga. Sampai 75 persen! Penggemar Gundam, silakan mampir ke Gundam Cafe. Kafe di dekat stasiun ini memiliki dekorasi simpel namun menarik. Di sini, kita bisa menonton tayangan khusus Gundam dan mendapatkan komik-komik asli Gundam. n ISFARI HIKMAT | KEN YUNITA

Majalah Majalah detikdetik 27 januari 16 - 22- 2Desember februari 2013 2014



kuliner

Tak banyak resto menyajikan menu baked rice, apalagi di Yogya. Tapi kini ada dan lagi hit, lo. foto-foto : Dok. twizel

Nasi Panggang Idola dari Yogya

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


kuliner

I

nilah yang selalu saya suka dari Kota Yogya. Selalu ada yang baru, terutama kulinernya. Kuliner Kota Gudeg ini makin beragam, jadi tak cuma kuliner tradisional. Salah satu yang saat ini sedang happen足 ing di kota pelajar itu adalah Twizel, restoran dengan menu utama baked rice atau nasi panggang. Lokasinya di Jalan Kledokan, tak jauh dari Ambarrukmo Plaza. Si empunya resto agaknya memang menyasar mahasiswa sebagai target market-nya. Selain lokasinya yang dekat dengan beberapa kampus, harga yang ditawarkan juga ramah dengan kantong pelajar. Tempat makan ini terdiri atas dua lantai. Tapi di lantai dasar hanya diisi meja kasir saja plus dua meja kurMajalah detik 27 januari - 2 februari 2014


kuliner

si untuk tamu. Sedangkan di lantai dua yang cukup luas, ada banyak meja kursi di area dalam dan beberapa di area teras. Didominasi warna merah, desain restoran berkapasitas 120 orang ini juga boleh dibilang anak muda banget. Makanya Twizel sering menjadi tempat bertemunya kelompok mahasiswa. Kebanyakan mereka makan dan minum sambil mengerjakan tugas kuliah. Maklum, di sini ada Wi-Fi gratis. Saya, yang waktu itu datang bertiga, langsung memilih tempat di lantai dua. Beberapa meja sudah terisi. Seorang pelayan langsung menyerahkan buku menu begitu kami duduk. Bentuknya unik, seperti talenan. Dari foto-foto yang terpampang di menu, makanannya tampak enak-enak. Saya jadi agak bingung mau memesan yang mana. Tapi, akhirnya saya memilih beef blackpepper baked rice seharga Rp 22 ribu. Saya juga memesan spicy tuna baked rice, yang dibanderol Rp 19 ribu. Saya sengaja memesan dua karena, dari gambarnya, porsi nasi panggang di sini agak kecil. Siapa tahu saya kurang kenyang. Dugaan saya ternyata benar. Porsinya memang ke足

Mereka makan dan minum sambil mengerjakan tugas kuliah. Maklum, di sini ada Wi-Fi gratis.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


kuliner

cil, nasinya hanya sedikit. Tapi tampilan kedua pesanan tadi boleh dibilang cantik. Keduanya disajikan dalam mangkuk porselen putih. Baked rice dengan topping tuna terlihat manis dengan kombinasi warna wortel dan lelehan keju mozzarella. Sementara smoked beef baked rice-nya juga tak kalah menarik. Yang paling mencolok dari menu ini adalah lelehan keju mozzarella yang nyaris menutupi seluruh permukaan baked rice-nya. Hmm.... Irisan daging sapi dan paprika yang samar-samar terlihat membuat tampilan nasi panggang ini makin menggiurkan. Saya pun tak sabar untuk mencicipi keduanya. Saya memilih menu sapi terlebih dulu. Dari sendokan pertama, saya harus mengakui nasi panggang ini enak. Nasinya sudah dibumbui sehingga rasanya gurih. Tapi tak berlebihan. Meski porsinya agak mini, tapi daging sapi black­ pepper-nya lumayan banyak, kok. Dan ternyata, saya cukup kenyang lo setelah menghabiskan satu porsi itu. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


kuliner

Tapi sepertinya perut saya masih bisa menampung menu tuna yang saya pesan. Toh saya bisa berbagi dengan teman-teman saya. Hmm... seperti namanya, menu tuna ini memang cocok untuk mereka pencinta pedas. Apalagi kalau memesan yang superpedas. Dijamin mandi keringat karena kepedasan. Oh iya, kalau mau porsi yang lebih besar bisa me足 milih menu biggie. Tapi harganya sedikit lebih mahal, yakni Rp 25 ribu. Porsi jumbo ini juga ada di beberapa menu lain, lo. Untuk minumannya, saya memilih naughty nutty. Selain namanya unik, tampilan minuman ini juga sangat menarik karena disajikan dalam gelas stoples yang lucu. Dan penampilannya memang sebanding dengan rasanya yang benarbenar nagih. Rasa kacangnya menjadikan minuman ini unik. Enak! Tapi buat yang alergi kacang, sebaiknya Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


kuliner

tidak mencoba minuman ini, ya. Porsinya cukup besar, jadi rasanya harga Rp 16 ribu cukup pantas untuk minuman berwarna cokelat muda ini. Sementara teman saya memilih lychee iced tea yang tampak menyegarkan. Saya sempat mencicipi dan ter足 nyata puas dengan rasanya. Rasa teh dan lychee-nya terasa. Anak saya, yang kebetulan ikut, juga tak mau kalah. Dia memilih peach croissant pudding dan smoked beef quiche. Porsinya pas untuk anak saya, tidak besar dan tidak kecil. Anak saya, yang agak susah makan, terlihat lahap saat memakan makanan ringan dari Twizel. Harga足 nya masing-masing Rp 10 ribu saja. Rasanya? Yummy, berkat kombinasi manis dan sedikit rasa asam dari buah peach. Sementara smoked beef quichenya juga tak kalah enak. Gurih dan pingin beli lagi. Yummy! n ken yunita

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014



interview

Kepala BNPB Syamsul Maarif:

Bencana, Seksi jadi Isu Politik

Di Sinabung, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan tenda tentara, bukan tenda mewah seharga miliaran rupiah. Kiagus Aulianshah | ilustrasi

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

ejak 1800 hingga 2013, tercatat terjadi sekitar 8.700 bencana di Tanah Air. Dari jumlah ini, 70 persen merupakan bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Sejak awal Januari 2014, sudah terjadi 106 bencana di berbagai wilayah. Dari jumlah itu, 75 kejadian merupakan banjir, 28 tanah longsor, serta tiga banjir longsor. Dari analisis para ahli, kondisi global turut berperan bagi terjadinya anomali cuaca yang mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi tersebut. Sayangnya, kehadiran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang bertugas membantu presiden mengkoordinasikan penanggulangan bencana, kerap kali tidak diterima begitu saja di daerah yang terkena bencana. Para korban pun merasa kurang mendapatkan penanganan yang memadai. Padahal alokasi anggaran penanggulangan bencana dalam APBN 2014 mencapai Rp 3 triliun, yang separuhnya bisa dicairkan sewaktu-waktu. “Itulah karakteristik masyarakat kita. Kita sudah memberikan obat-obatan, makanan, bahkan makan sudah tiga kali. Tapi, begitu datang media kemudian mereka ditanyai dan di-shoot kamera, (mereka) mengatakan bantuan belum ada,� kata Kepala BNPB Syamsul Maarif melalui telepon dari Sinabung, Rabu, 22 Januari siang. Semula, pensiunan jenderal bintang dua itu meluangkan waktu untuk menerima tim majalah detik di kantornya, Selasa. Namun, pada saat yang dijanjikan, dia harus mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau lokasi banjir di Karawang dan Bekasi. Lalu menuju Sinabung, Sumatera Utara, hingga Ahad, 26 Januari. Di sela kesibukannya mengkoordinasikan penanganan korban letusan Gunung Sinabung, Syamsul meladeni tiga kali wawancara melalui telepon. Berikut ini petikannya. Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) bersama sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara di posko pengungsian Kabanjahe, Sumatera Utara, Kamis (23/1). Abror/antara

Bencana Sinabung sudah sekitar dua bulan berlangsung, tapi Presiden baru kemarin berkunjung.... Satu hal yang harus diingat. Pada 2010, Presiden berkunjung ke daerah ini. Bahkan, sesaat setelah erupsi terjadi, beliau memerintahkan dan mengutus kami segera datang ke Sinabung. Apakah itu bukan bukti sikap kepedulian Presiden? Benarkah pengadaan tenda untuk presiden hingga miliaran rupiah? Saya heran dari mana informasi itu. Ini ada distorsi pemberitaan atau informasi. Karena tenda yang akan digunakan presiden itu tenda biasa seharga Rp 60 juta. Itu tenda tentara, masak harganya miliaran rupiah? Dari mana? Anda mensinyalir ada politisasi.... Saya tidak ingin berkomentar tentang itu. Yang ingin saya katakan hanya fakta. Sebab, saat ini yang kita butuhkan adalah membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

Sebenarnya, masyarakat mau saja direlokasi. Hanya, apakah sumber penghidupan mereka terjamin, Itu yang harus kita pikirkan.

Banyak kalangan yang meminta agar erupsi Sinabung dijadikan bencana nasional.... Ini hanya persoalan definisi, tetapi esensinya kan yang lebih penting. Penanganan bencana di Sinabung itu sudah dilakukan persis seperti penanganan bencana nasional seperti Merapi. Kami ada di sana, pendanaan kita berikan. Tapi bupati sebagai pemimpin daerahlah yang menjadi pemimpin dalam penanganannya. Undang-undang menyebutkan, selama pemerintah daerah masih mampu menanganinya, kenaikan status tersebut tidak perlu dilakukan. Bupatinya kan masih ada, begitupun dengan perangkat-perangkat lain, juga masih ada. Lalu apakah harus kita ambil alih? Kalau kurang mampu kita mampukan, kita bantu. Jadi, apa yang dikatakan beberapa kalangan itu kan masalah definisi saja, tetapi esensinya kan sudah kita lakukan. Esensi jauh lebih penting. Selain di Sinabung, apa saja yang dilakukan BNPB? Kalau Anda lihat, di kantor kami nyaris kosong. Kecuali petugas administrasi, semua turun ke wilayah-wilayah bencana. Itu hampir setiap hari. Namun alangkah lebih baik kita bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat dalam melakukan mitigasi. Banyak hal yang dapat dilakukan, seperti dalam rangka antisipasi banjir, pemerintah daerah dan masyarakat harus memperhatikan bangunan pengendali banjir, baik itu bendungan/dam atau sumur resapan, serta kondisi sungai. Untuk jangka pendek, dapat kita lakukan pengerukan dan/atau pelebaran sungai sebagai langkah antisipatif. Untuk mitigasi bencana, konkretnya seperti apa? Dalam mitigasi atau meminimalkan, bahkan meniadakan, korban atau kerugian, masyarakat merupakan ujung tombak. Dalam penanganan bencana, semestinya 80 persen merupakan masyarakat itu sendiri, dan sisanya ditangani Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

Memeriksa kesiapan peralatan untuk modifikasi cuaca di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/1). M Agung Rajasa / ANTARA

pihak luar masyarakat. Karena itu, berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas melalui garda depan penanggulangan bencana, seperti masyarakat, BPBD, LSM, dan perguruan tinggi, terus kami tingkatkan. Kami juga mengedukasi masyarakat agar memiliki kepedulian yang tinggi dengan filosofi menjauhkan masyarakat dari bencana, menjauhkan sumber potensi bencana, hidup berdampingan dan selaras dengan potensi bencana, serta memelihara kearifan lokal. Apakah mungkin menjauhkan masyarakat dari sumber dan potensi bencana? Kita jangan berpikir tidak mungkin. Menjauhkan sumber potensi bencana bukan berarti, misalnya, kita memindahkan gunungnya, tapi bagaimana menyiasati bila sewaktu-waktu terjadi erupsi. Nah, ini berkaitan dengan filosofi hidup berdampingan dengan sumber potensi bencana. Orang bisa berdampingan hidup dengan Sungai Barito, Kapuas, dan menjadikannya sumber penghidupan. Begitupun dengan banjir. Kita bikin biopori, memelihara area resapan, melebarMajalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

kan sungai, tidak membuang sampah sembarangan. Itu juga cara menjauhkan potensi sumber bencana. Kalaupun ada keengganan masyarakat untuk direlokasi dari daerah resapan, waduk, dan lain-lain, ya itu tantangan kita. Bagaimana memberikan penjelasan. Sebenarnya, masyarakat mau saja direlokasi. Hanya, yang menjadi masalah bagaimana dengan sumber penghidupan mereka, nafkah mereka. Apakah terjamin? Nah, itu yang harus kita pikirkan.

Mereka bilang, “Sudahlah, BNPB kembali saja.� Ketika kami ajak rapat, mereka enggan dengan dalih sibuk bekerja. Kan kita bisa rapat di area kejadian bencana.

Bagaimana mengkoordinasi pihak-pihak yang turut dalam penanganan bencana? Untuk koordinasi di tingkat pusat dengan lembaga-lembaga lain tidak ada masalah. Dengan TNI, misalnya, kita sudah ada MoU (nota kesepahaman). Begitupun dengan Polri dan beberapa lembaga atau kementerian. Tetapi, di tingkat daerah, kami sering kesulitan. Meskipun tidak secara eksplisit, sering kali menolak kehadiran BNPB. Dalam penanganan, kepala daerah silakan memimpin, tetapi juga biarkan personel kami ikut terjun langsung di lapangan. Sebab, dalam penanganan bencana, terutama yang memiliki skala dampak yang sangat besar, (harus) bahu-membahu antara pusat. Jadi, ini sebenarnya kolaborasi, bukan koordinasi. Sekarang ini disebut juga tahun politik. Anda melihat ada tendensi politik dari penolakan daerah? Saya tidak tahu persis dari niat orang per orang. Tetapi bencana alam memang sangat potensial untuk dimanfaatkan bagi kepentingan politik. Bencana alam bisa menjadi isu yang sangat seksi untuk digunakan sebagai amunisi politik. Orang bisa menggunakannya untuk meraih simpati dari konstituen. Dengan melakukan sesuatu di tengah bencana, mereka bisa membangun citra dari korban maupun masyarakat di sekitarnya. Tetapi, apa pun tendensinya, jangan melupakan tujuan yang paling utama, yaitu menyelamatkan para korban dan

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

mengamankan harta benda mereka. Merawat saat mereka dalam kondisi darurat. Itu yang paling utama. Penolakan itu terjadi di mana saja? Banyak daerah, tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Pernah dalam penanganan bencana di suatu daerah, kami ditanya, “Bapak dari mana?”. Kami jawab, “Dari BNPB”. Kemudian mereka mengatakan, “Sudahlah, Pak, BNPB kembali saja”. Ketika kami ajak rapat, mereka enggan dengan dalih sibuk bekerja. Kan kita bisa rapat di area kejadian bencana. Di mana saja kita bisa rapat, yang penting apa yang kita bicarakan itu efektif untuk mencari solusi. Sulawesi Utara dan Sumatera Barat, kepala daerahnya sangat positif merespons kehadiran kami. Bahkan, begitu bencana terjadi langsung mengontak kami. Para korban kerap mengeluhkan bantuan dari pemerintah terlambat. Sebenarnya apa yang terjadi? Itulah karakteristik masyarakat kita. Kita sudah memberikan obat-obatan, makanan, bahkan makan sudah tiga kali. Tapi, begitu datang media kemudian mereka ditanyai dan di-shoot kamera, (mereka) mengatakan bantuan belum ada. Ya, bolehlah mengetuk simpati masyarakat lainnya, tetapi jangan menganggap atau mengatakan bantuan lain tidak ada. Saya melihat juga mulai ada kecenderungan terdistorsinya kearifan lokal dan budaya yang telah diwariskan nenek moyang kita, yaitu gotong-

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

royong. Ada kecenderungan rasa gotong-royong itu pudar, masyarakat beranggapan biar saja apatis, toh nanti juga datang bantuan dari orang lain. Padahal, semestinya mereka juga harus aktif, baik saat antisipasi maupun saat penanggulangan bencana. n ARIF ARIANTO 
 BIODATA Nama: Syamsul Maarif Tempat/Tanggal Lahir: Kediri, 26 September 1950 Istri: Nanik Kadaryani Pendidikan: • Akademi Angkatan Bersenjata RI, 1973 • Sarjana (S-1) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 1995 • Pascasarjana Program Studi Sosiologi Universitas Indonesia, 2002 • Doktor Ilmu Sosiologi Militer, Universitas Indonesia, 2007

Penghargaan: • Nusa Reksa Pratama dari civitas akademika Universitas Gadjah Mada, 2010. • Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 2011. • Gelar Sangsako, Yang Dipertuan Raja Maulana Pagar Alam dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau, dari Padang Pariaman dan Kota Pariaman, 2012.

Pekerjaan: • Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sejak 2008 sampai sekarang. • Asisten Teritorial Kepala Staf Umum TNI, 2004. • Asisten Komunikasi Sosial Kepala Staf Umum TNI, 2003. • Anggota DPR-RI Fraksi TNI/Polri, 2001. • Gubernur Akademi Militer, 1999. • Kepala Pusat Penerangan ABRI, 1998. Rengga Sancaya | detikfoto

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


KOLOM

Waspadai Banjir, Jangan Paranoid

Oleh: Dr. Tri Handoko Seto

Awan yang melewati menara ground-based generator tidak akan menjadi hujan karena dipersulit alat tersebut. Biodata Nama:

Tri Handoko Seto

Tempat/Tanggal Lahir:

Banyuwangi, Januari 1972

Pendidikan:

n SSi, Jurusan Fisika

Universitas Brawijaya, Malang, 1991-1995 (cum laude) n MSc, Departemen Geofisika Universitas Kyoto, Jepang, 20022004 n PhD, Departemen Geofisika Universitas Kyoto, Jepang, 20042009

PEKERJAAN:

Pegawai negeri sipil di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Jabatan:

Peneliti Madya (golongan IV/A) bidang Teknologi Modifikasi Cuaca Jabatan Ad Hoc Saat Ini: n Ketua Tim Marketing UPT Hujan Buatan BPPT n Program Director, Program Quick Win BPPT: Peningkatan Kualitas Proses Bisnis Teknologi Modifikasi Cuaca (dalam rangka reformasi birokrasi di BPPT) n Chief Engineer, Program Pelayanan Teknologi Modifikasi Cuaca n Leader, Work Package Prediksi Iklim Program Global Warming BPPT n Staf ahli bidang meteorologi, diperbantukan pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Organisasi:

n Wakil Ketua Persatuan

Pelajar Indonesia (PPI) Provinsi Kyoto, Jepang, 2002-2003 n Wakil Ketua PPI Wilayah Kansai (Jepang Barat), Jepang, 2003-2004 n Ketua Dewan Pimpinan Nasional Peradah Indonesia, 2006-2009 n Aktif sebagai penasihat dan promotor berbagai kegiatan di Paguyuban Majapahid

Karya Tulis:

Menulis puluhan jurnal dan artikel untuk forum seminar internasional di berbagai negara. Juga menulis artikel populer di media cetak nasional, seperti Kompas, Gatra, dan Jawa Pos.

B

anjir kembali menerjang beberapa wilayah di Tanah Air. Selain Jakarta yang terendam banjir hingga lebih dari sepekan, Manado, Sulawesi Utara, disapu banjir bandang pada 15 Januari lalu. Banjir yang menerjang ibu kota Bumi Nyiur Melambai itu merupakan yang terbesar dalam 14 tahun terakhir. Ketinggian air mencapai 3-4 meter atau tiga kali lebih tinggi dibanding bah yang melanda kota itu pada 2010. Lantas, mengapa curah hujan di Jakarta dan Manado menjadi ekstrem sehingga terjadi banjir bandang di Manado dan banjir terus menggelontor di Jakarta? Itu tak lepas dari monsun di Australia. Monsun merupakan angin yang bertiup sepanjang tahun dan berganti arah dua kali dalam setahun. Umumnya, pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering, dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Kuatnya monsun di Australia (atau AUSMI-Australian Monsoon Index) telah mengakibatkan kuatnya aktivitas pembentukan awan di beberapa wilayah Indonesia, terutama di wilayah yang berpola hu­jan monsunal. Terlebih, di samping pola Indeks Monsun Australia itu, pola distribusi tekanan rendah di wilayah Indonesia dan sekitarnya juga memberikan andil yang signifikan bagi proses pembentukan awan dan hujan di wilayah Indonesia. Begitupun dengan curah hujan tinggi yang terjadi di Jakarta, tak lepas dari pola tekanan rendah—yang kemudian membentuk konvergensi sangat kuat—yang terjadi di sebelah barat Jakarta hingga Jawa Tengah. Pola serupa terjadi di Manado. Curah hujan yang tinggi di kota itu disebabkan distribusi pola tekanan rendah di Indonesia dan sekitarnya. Apalagi wilayah Sulawesi Utara merupakan daerah pertemuan udara dari barat laut dan dari barat daya. Alhasil, udara di wilayah ini lembap dan sangat mudah naik, kemudian membentuk awan hujan. Pertanyaannya, mengapa di kedua wilayah terjadi pola tekanan rendah udara? Hal itu tidak lain karena adanya dua pusat tekanan rendah udara yang berdekatan dengan Indonesia. Keduanya adalah wilayah selatan Filipina dan Australia bagian utara. Karena berdekatan, Indonesia pun mudah terpapar oleh apa yang terjadi di kedua wilayah tersebut. Tekanan rendah di Filipina menjadi siklon tropis LingLing dan di Australia menjadi siklon tropis June. Pola angin, baik di Filipina maupun Australia—di Australia disebut monsun—mengarah ke Indonesia. Sehingga terjadilah curah hujan dengan intensitas tinggi, banjir pun terjadi. Secara umum, rata-rata curah hujan bulanan di wilayah Indonesia berpola monsunal, meski ada beberapa wilayah yang berpola anti-monsunal dan ekuatorial. Dalam pola monsunal, puncak musim hujan terjadi sekitar Januari dan Februari dalam rentang November hingga April. Sedangkan di wilayah dengan pola antimonsunal, puncak curah hujan terjadi sekitar Juli-Agustus. Adapun wilayah yang berpola ekuatorial, puncak hujan terjadi dua kali, yakni sekitar April dan Oktober. Jakarta termasuk wilayah dengan pola monsunal. Karena itu, sepanjang Januari hingga Februari akan mengalami puncak musim hujan. Jika pada puncak musim hujan terjadi fenomena La Nina—yang ditandai suhu permukaan laut di Pasifik Tengah dan Timur meninggi— aktivitas pembentukan awan dan hujan di Jakarta dan sekitarnya akan menjadi semakin intensif. Namun beruntung, pada Januari ini diketahui tidak terjadi fenomena La Nina.

Kendati begitu, yang patut dipertimbangkan adalah puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia yang terjadi pada Januari dan Februari. Karena itu, perlu terus-menerus diwaspadai ancaman bencana hidrometeorologi musim hujan, yakni berupa banjir, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Tetapi tidak perlu ada ketakutan berlebihan, apalagi sampai paranoid. Yang paling penting adalah kesiapsiagaan semua komponen bangsa, mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga riset, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, sampai masyarakat sendiri. Perlu peningkatan kesadaran bahwa bencana bisa datang kapan saja, terlebih apabila perilaku kita tidak bersahabat dengan alam. Pemerintah sendiri sudah berupaya melakukan pencegahan banjir dengan cara-cara yang patut kita apresiasi. Salah satunya, melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), menggunakan teknik modifikasi cuaca yang baru untuk menanggulangi efek banjir di wilayah DKI Jakarta. Teknologi modifikasi cuaca diperkirakan mampu mengurangi curah hujan di Jakarta lebih dari 30 persen. Selain menyemai garam dengan campuran kalsium klorida dan urea, BPPT menempatkan ground-based generator di 20 titik yang diprediksi rawan banjir. Fungsinya untuk mempersulit proses terjadinya hujan jika awan telanjur mencapai wilayah Jabodetabek. Sehingga, begitu terjadi awan dan awan itu melewati menara, maka tidak akan menjadi hujan karena dipersulit alat tersebut. n

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


foto - foto: grandyos zafna | rengga sancaya | detikfoto | detikhot

people

Sebastian Gunawan Bambang Susantono

Dian Sastrowardoyo

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


people

detikhot

Dian Sastrowardoyo

S

ejak menikah dengan Indraguna Sutowo, Dian Sastrowardoyo memang makin jarang tampil di layar perak. Namun ini bukan karena sang suami membatasi aktivitas artis yang antara lain bermain dalam film Pasir Berbisik dan Ada Apa dengan Cinta? ini. Bahkan, menurut Dian, sang suami sangat mendukungnya untuk maju dan terus berkarya. “Dia senang kalau saya sekolah lagi, dia jadi lebih nyambung dengan saya. Hubungan kita jadi makin dekat,” paparnya. Bersekolah lagi juga membuat perempuan 31 tahun ini merasa makin lengkap sebagai perempuan. Tak hanya cantik,

tapi juga berilmu. Meski begitu, kesibukan kuliah membuat Dian tak bisa memberikan ASI eksklusif bagi putrinya, Ishana Ariandra Nariratana Sutowo, yang kini berumur tujuh bulan. Makanya ia ingin segera menyelesaikan program Magister Management yang sedang diambilnya agar punya lebih banyak waktu bagi kedua anaknya. “Kini sedang menghadapi screening kedua,” ujarnya. Tapi duta sebuah produk kecantikan ini juga ingin terus berkiprah di dunia film nasional. Walau mungkin bukan sebagai pemain. “Dunia film itu tak melulu jadi pemain, bisa saja saya berkontribusi menjadi sutradara atau menjadi produser,” pungkasnya. n Esti Utami Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


people

grandyos zafna | detikfoto

Sebastian Gunawan

M

embuat perempuan tampil cantik itu memang pekerjaan sehari-hari Sebastian Gunawan. Saat tampil di panggung, ia juga lebih sering tampil resmi dengan jas lengkap berdasi. Tapi, kalau mau berterus terang, sebenarnya pria yang akrab dipanggil Seba ini lebih nyaman mengenakan pakaian kasual-elegan. Untuk bahan ia juga suka yang nyaman dipakai, seperti katun. “Tapi bukan kaus oblong, ya. Saya suka kemeja kasual dengan kerah agak tinggi,� ujarnya di sela acara pergelaran karyanya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Pakaian ini juga cukup sopan sehingga bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan. Untuk acara resmi, baju berkerah tinggi ini tinggal dipadu dengan jas. Tak ada alasan khusus mengapa maestro Adi Busana ini menyukai kemeja berkerah tinggi. Ia hanya merasa lebih percaya diri, selain nyaman tentunya. “Suka aja,� cetusnya di sela pergelaran busana karyanya di Jakarta pekan lalu. Tapi kemeja berkerah tinggi kesukaan Seba ini tampaknya belum bisa dinikmati kaum adam. Pasalnya, Seba belum berencana untuk mengeluarkan koleksi busana untuk pria. n Esti Utami Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


people

rengga sancaya | detikfoto

Bambang Susantono

B

ermain musik tampaknya sudah menjadi hobi bersama bagi keluarga Bambang Susantono. Istri Bambang, Lusie Indrawati, serta dua putrinya, Nurul Parameswari dan Diannisa Paramita, juga menggemari musik. Klop sudah. “Kalau ada pertunjukan jazz, kami sekeluarga tidak pernah absen,� ujar pria yang sejak 2010 menjabat Wakil Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu II ini. Di kediamannya di kawasan Bintaro, bahkan Bambang menyediakan ruangan khusus untuk bermain musik, lengkap dengan alat musiknya. Kepiawaian Bambang memainkan musik tak disia-siakan putri sulungnya, Nurul Parameswari. Kebetulan, sang anak juga menjadi music

director. Sebagai orang yang bertanggung jawab layak-tidaknya sebuah lagu diputar di sebuah pertunjukan atau di stasiun radio, dia harus tahu betul lagu-lagu itu. Mencoba adalah cara yang terbaik untuk mengetes lagu itu. Walhasil, bila Nurul mengaransemen sebuah lagu baru, Bambang diajak mempraktekkan lagulagu itu. Jadilah Bambang sebagai kelinci percobaan. Dia menjadi pemain musik dan vokalis sekaligus. “Tapi asyik-asyik saja. Menyenangkan sekali meskipun enggak ada bayarannya,� kata doktor perencanaan infrastruktur lulusan Berkeley University, Amerika Serikat, itu sambil terbahak. n ARIF ARIANTO Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Suriah Mau ke Mana Hak memimpin satu negara tak bisa diperoleh dengan cara menganiaya, menebar bom barel, maupun misil Scud.

REUTERS/Thaer Al Khalidiya

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

S Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon (kanan) dan Presiden Swiss Didier Burkhalter berpidato sebelum makan siang dalam Perundingan Jenewa II di Montreux, 22 Januari 2014. Ed Wray/Getty Images

uhu udara di Kota Montreux, kota kecil di kaki Pegunungan Alpen, Swiss, pekan lalu tak pernah beranjak dari sekitar titik beku. Pada siang hari temperatur udara berkisar 3 derajat Celsius, tapi pada malam hari bisa anjlok hingga jadi minus 6 derajat Celsius. Tanpa baju penghangat memadai, kita bisa membeku di jalan kota di tepi Danau Jenewa itu. Namun di satu ruangan di Hotel Montreux Palace, dinginnya udara Kota Montreux tak mampu mendinginkan panasnya persamuhan. Pada Rabu, 22 Januari 2014, perwakilan pemerintah Suriah bertemu dengan sejumlah faksi oposisi di hotel itu untuk mencari jalan menuju perdamaian. Seusai acara pembukaan di Kota Montreux, negosiasi perdamaian dilanjutkan ke Kota Jenewa selama dua hari. Pidato Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon membuka persamuhan Jenewa II ini. “Kita akan menemui jalan yang sulit di depan, tapi ini bisa dituntaskan dan harus

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon (kiri), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. REUTERS/Gary Cameron

tuntas,” kata Ban Ki-moon, Rabu itu. “Cukup sudah... sekarang waktunya bernegosiasi.” Suasana pertemuan itu mulai panas ketika giliran Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John F. Kerry berbicara. Tanpa banyak basa-basi, Kerry langsung menusuk posisi Presiden Suriah Bashar al-Assad. Menurut Kerry, tak ada lagi tempat bagi Presiden Assad di Suriah. “Kita harus melihat kenyataan.... Sungguh tak terbayangkan, orang yang bertanggung jawab atas tindakan brutal terhadap rakyatnya sendiri bisa memiliki legitimasi untuk memerintah,” kata Kerry. “Hak memimpin satu negara tak bisa diperoleh dengan cara menganiaya, menebar bom barel, maupun misil Scud.” Pernyataan tajam Kerry langsung dibalas Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem, yang mendapat giliran bicara di belakangnya. Walid mengatakan tak ada negara lain yang punya hak memaksa turun presiden mereka. “Negara-negara yang ada di sini juga datang dengan tangan bernoda darah,” kata Walid, keras. Dia juga mengecam negara-negara tetangga Suriah, juga negara-negara Barat—dia tak menyebut nama—yang memasok uang dan menyelundupkan senjata kepada milisi antipemerintah. “Negara-negara Barat selalu mengklaim melawan terorisme di muka umum, tapi mereka menghidupi para te­ roris itu diam-diam,” katanya berapi-api. ”Semua orang Suriah Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Anak-anak Yordania turut dalam demonstrasi menentang Perundingan Jenewa II di depan kantor Kedutaan Suriah di Amman, 22 Januari 2014. REUTERS/Muhammad Hamed

di ruangan ini turut berpartisipasi atas apa yang terjadi di Suriah, memfasilitasi pertumpahan darah di atas penderitaan rakyat Suriah yang mereka klaim mereka wakili di sini.” Walid al-Moallem terus mencerocos sekalipun jatah waktu bicaranya telah habis. Dia menolak turun dari podium, bahkan balas menghardik, saat diminta oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon. “Kamu tinggal di New York, aku hidup di Suriah. Aku punya hak menyampaikan versi rakyat Suriah di forum ini. Setelah semua penderitaan selama tiga tahun terakhir, ini menjadi hakku,” Walid menyergah marah. Posisi Bashar al-Assad menjadi problem pelik yang sulit dicari titik temunya. Mundurnya Presiden Bashar, menurut Ahmad Jarba, Pemimpin Koalisi Nasional Suriah—salah satu kelompok oposisi utama di Suriah—merupakan satu hal yang tak bisa ditawar lagi. Tak ada negosiasi tanpa kesepakatan terlebih dulu atas satu masalah itu. “Rezim ini sudah tamat, sudah mati,” kata Jarba. Dia malah balas menuding Assad dan sekutunya sebagai “teroris”. “Sekarang, siapa yang lebih kalian percaya?” Jarba bertanya kepada peserta pertemuan, dari atas podium. Runyam. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

lll

“Jangan berharap apa pun dari Jenewa II. Tidak Jenewa II, tidak pula Jenewa III, atau Jenewa X sekalipun.”

Tiga tahun perang saudara di Suriah, lebih dari 130 ribu orang tewas dan jutaan orang terusir dari rumahnya menjadi pengungsi. Baik tentara rezim Assad maupun milisi-milisi anti-Assad sama-sama punya catatan buruk di Suriah. Kedua pihak sama-sama brutal, bahkan di antara milisi anti-Assad sekalipun. Situasi di Suriah memang runyam, demikian pula negosiasi di Jenewa pekan lalu. Majalah The Economist menulis satu artikel dengan nada sinis. Menurut majalah itu, konferensi di Jenewa yang dimulai dengan satu “dagelan” ini bakal berakhir menjadi tragedi. Inilah “dagelan” itu. Pada Senin, 20 Januari, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyampaikan undangan kepada pemerintah Iran untuk hadir di Montreux. Iran bersama Rusia merupakan sekutu utama Presiden Assad. Kedua negara ini memasok senjata, bahkan mengirimkan prajuritnya, ke Suriah untuk membantu Assad mempertahankan kursinya. Tanpa sokongan kedua negara ini, Assad mungkin sudah tumbang jauh-jauh hari. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, menurut Ban, telah memberikan jaminan bahwa Teheran akan berpe­ ran “konstruktif dan positif” jika diundang ke Swiss. “Seperti aku sampaikan berulang kali, Iran harus menjadi bagian dari solusi di Suriah,” kata Ban Ki-moon. Namun undangan ke Teheran ini rupanya tak disukai Koalisi Nasional Suriah, lawan utama Presiden Assad. Koalisi Nasional mengancam akan menarik diri dari perundingan Montreux seandainya perwakilan Iran hadir di sana. Tanpa kehadiran Koalisi Nasional, bakal sia-sialah pertemuan yang disponsori PBB tersebut. Kurang dari 24 jam setelah undangan itu disampaikan ke Teheran, Ban memutuskan menarik kembali undangannya. “Kami pikir PBB sudah mengambil keputusan yang tepat,” Monzer Akbik, Kepala Staf Presiden Koalisi Nasional, memuji. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Pengawal Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem REUTERS/ Jamal Saidi

Di pihak seberang, Iran dan Rusia kecewa berat atas penarikan undangan itu. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menilai Ban Ki-moon telah membuat kesalahan. Tanpa kehadiran Iran, menurut Lavrov, kemungkinan keberhasilan perundingan Montreux-Jenewa semakin tipis. Pesimistis. Sejak sebelum para delegasi terbang ke Swiss, pihak-pihak yang hari ini masih terus bertempur di Suriah sebenarnya sudah ragu perundingan di Montreux bakal membawa hasil. “Tak ada untungnya dengan perundingan Jenewa II,” kata Hisham Marwa, anggota Koalisi Nasional Suriah. “Semua percaya itu. Rezim Assad maupun sekutu mereka, Rusia dan Iran, tak ada yang serius memikirkan langkah untuk masa depan negara ini.” Koalisi Nasional menghendaki dibentuknya pemerintahan transisi di Suriah tanpa melibatkan Presiden Assad dan para menterinya. Proposal yang dianggap kubu Assad sebagai lelucon belaka. Bashar al-Assad beserta pembantunya juga tak menunjukkan sinyal bersedia mundur walaupun hanya sejengkal. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

“Seseorang harus ‘berani menggigit peluru’ dan mengatakan Assad tetap dipertahankan.”

Simak saja pernyataan keras Ali Haidar, Menteri Rekonsiliasi Nasional Suriah. “Jangan berharap apa pun dari Jenewa II. Tidak Jenewa II, tidak pula Jenewa III, atau Jenewa X sekalipun yang akan memecahkan masalah di Suriah,” kata Ali, seperti dikutip media lokal. Menurut Ali, bukan kata-kata, tapi senjata yang akan menuntaskan perang saudara di Suriah. “Solusi itu dimulai, dan akan dicapai lewat keunggulan militer.” Masalahnya, perimbangan militer di Suriah membuktikan kemenangan salah satu pihak tak akan mungkin dicapai dalam jangka pendek. “Tak ada satu pihak pun, baik internal maupun eksternal, yang cukup kuat untuk menang, tapi juga tak ada pihak yang lemah yang mungkin bakal segera tumbang,” kata David Miliband, mantan Menteri Luar Negeri Inggris. Sejumlah analis dan diplomat senior bahkan “menyarankan” supaya negara-negara Arab dan Barat yang menginginkan Suriah tanpa Assad mulai mempertimbangkan pilihan pahit, yakni menerima kehadiran Assad. Ryan C. Crocker, mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Suriah, Afganistan, Irak, Kuwait, dan Pakistan, menulis di New York Times, dengan semua mesin perang yang dimilikinya, Assad mungkin bakal bisa merebut kembali wilayah Irak sejengkal demi sejengkal. Masalahnya, jika negara-negara Barat dan Arab terus menekan Assad, apalagi jika sampai dia tumbang, ada kemungkinan wilayah utara Suriah bakal jatuh ke tangan milisi-milisi garis keras, seperti Jabhat al-Nusra dan Negara Islam Suriah. Keduanya punya hubungan kuat dengan Al-Qaidah. “Assad mungkin (pilihan) buruk, tapi ada yang lebih buruk lagi,” Crocker menulis. Joshua Landis, Direktur Centre of ­Middle Eastern Studies di Universitas Oklahoma, sepakat dengan Crocker. “Seseorang harus ‘berani menggigit peluru’ dan mengatakan Assad tetap dipertahankan,” kata Landis. Assad benar-benar menjadi buah simalakama. n SAPTO PRADITYO | BBC | GUARDIAN | ECONOMIST | REUTERS

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Tak ada Suami,

Sperma pun Jadi “Muhannad adalah hadiah dari Tuhan.�

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

K Ilustrasi getty images

etika tentara Israel menggeruduk rumah Tamer al-Zaanin dan menggelandang Tamer beserta dua saudaranya pada 2006, Hana, istri Tamer, masih berkuliah di Jurusan Syariah, Universitas Islam di Kota Gaza, Palestina. Tamer dihukum 12 tahun penjara oleh Pengadilan Israel karena terlibat dalam organisasi “teroris�, Jihad Islam. Tak punya anak dan punya banyak waktu luang, Hana kembali ke bangku kuliah setelah lulus sarjana syariah. Kali ini dia belajar matematika. Tapi, mulai sekarang, Hana tak akan punya lagi ba-

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

nyak waktu tersisa. Dua pekan lalu, dia melahirkan seorang bayi laki-laki seberat 3,1 kilogram di satu rumah sakit di Beit Hanoun, Gaza. Hana memberi nama anaknya, Hassan al-Zaanin. “Aku tak bisa menggambarkan betapa bahagianya aku,” kata Hana, 28 tahun, sembari memeluk bayinya. Kerabatnya mengerubung di samping tempat tidur. Hana pantas berbunga-bunga, karena bayi itu tak diperolehnya dengan jalan gampang. Suaminya masih berada di dalam penjara di Israel, dan pasangan suami-istri ini tak diperkenankan “bermesraan” saat jam besuk. Tamer baru akan bebas pada 2016. Lalu, bagaimana Hana bisa hamil? Perlu jalan berliku hingga akhirnya Tamer dan Hana bisa punya anak. Hana hamil lewat metode bayi tabung dengan sperma suaminya. Perjalanan sperma itulah yang berliku, mulai balik terali penjara hingga ke rahim Hana. Hana mendapatkan ide soal bayi tabung ini dari Internet. Suatu kali, dia membaca berita soal seorang perempuan dari Nablus yang hamil lewat metode bayi tabung dengan sperma “selundupan” dari suaminya. Sang suami masih menginap di hotel prodeo Israel. Walaupun sempat bimbang, dia tertarik hamil dengan jalan serupa. “Selama beberapa minggu aku terus memikirkannya... bagaimana reaksi keluargaku,” kata Hana. “Terutama aku memikirkan bagaimana kira-kira reaksi Tamer saat mendengar usulku.... Aku tak tahu apakah dia bakal senang atau justru marah kepadaku.” Semangat Hana semakin tinggi setelah keluarganya dan keluarga mertuanya tak berkeberatan dengan ide “gila” itu. “Tinggal apakah Tamer setuju atau menolak ide itu,” Hana menuturkan pengalamannya. Kesempatan menyampaikan ide itu kepada Tamer datang setahun lalu. Untuk pertama

Aku tak tahu apakah dia bakal senang atau justru marah kepadaku.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Hana al-Zanen, 26 tahun, memangku bayi yang baru dilahirkannya di rumah sakit di Gaza. Ayah bayi itu, Tamer al-Zanen, masih mendekam di penjara. Israel. afp

kalinya, setelah tujuh tahun, Hana diperkenankan menemui suaminya. Dia harus menguatkan tekadnya untuk menyampaikan ide itu kepada Tamer. “Jantungku sempat berhenti saat dia diam sejenak, tapi aku lega setelah melihat senyumnya,� kata Hana. Di balik kaca pemisah, Tamer mengangguk dengan antusias. Tapi urusan berikutnya tak serta-merta semudah membalik telapak tangan. Tahanan Israel tak diperbolehkan melakukan kontak fisik dengan keluarganya. Masalah lainnya, bagaimana mempertahankan kualitas sperma itu tetap prima selama enam jam, waktu yang dibutuhkan dari penjara Israel hingga melintasi perbatasan Gaza. Namun mereka menemukan jalan lain. Setiap tahanan diperkenankan bertemu dan memeluk anaknya yang berumur kurang dari delapan tahun. Kebetulan, saudara Tamer, Farid, punya anak yang masih kecil. Lewat anak itulah, dengan diselipkan di jaketnya, botol sperma Tamer diselundupkan keluar dari penjara. Di perbatasan Gaza-Israel di Erez, Hana menanti sperma suaminya dengan harap-harap cemas. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Kebahagiaanku tak lengkap tanpa suami di sampingku.

Untunglah, saat botol sperma itu tiba di Gaza dan dibawa ke Pusat Bayi Tabung Basma, kondisi sperma itu masih sangat bagus. Proses pembuahan hingga “menanam” janin itu di rahim Hana berlangsung mulus, hingga melahirkan. Di dalam penjara, Tamer hanya bisa mendengar tangisan anaknya lewat telepon. Saat Tamer bebas tiga tahun lagi, anaknya sudah bisa berlari. “Kami senang berhasil membawa kebahagiaan kepada keluarga Al-Zaanin,” kata Dr. Abdel-Kareem Hindawi, dokter spesialis kandungan di Basma. Menurut Hindawi, di kliniknya ada empat perempuan lain yang tengah hamil dari sperma suaminya yang masih dibui. ●●● Muhannad Ziben sepertinya tak akan pernah bersua de­ ngan bapaknya seumur hidupnya. Saat dia lahir, satu setengah tahun lalu di satu rumah sakit di Nablus, Tepi Barat, Palestina, sang ayah, Ammar Ziben, juga tak mendampingi istrinya, Dallal Ziben. Ammar mendekam di penjara Israel sejak 1999. Dia dihukum penjara 32 kali seumur hidup oleh Pengadilan Militer Israel setelah terbukti terlibat dalam serangan bom mematikan di Yerusalem, enam belas tahun silam. “Muhannad adalah hadiah dari Tuhan,” kata Dallal, setahun lalu. “Tapi kebahagiaanku tak lengkap tanpa suami di sampingku.” Seperti juga Hana al-Zaanin, Dallal hamil lewat teknik bayi tabung dengan sperma selundupan suaminya. Ada belasan, mungkin puluhan, perempuan Palestina yang suaminya mendekam di penjara Israel, hamil dengan cara serupa. “Sejujurnya, aku tak tahu bagaimana mereka melakukannya, dan aku tak ingin tahu caranya,” kata Salem Abu Khaizaran, dokter kandungan di Tepi Barat, yang membantu pembuahan tanpa hubungan suami-istri itu. “Aku hanya ingin membantu mereka. Semua orang menaruh perhatian terhadap para tahanMajalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Suasana salah satu penjara di Israel. getty images

an, tapi perempuan-perempuan ini juga sangat menderita.” Dia hanya bersedia menolong perempuan yang suaminya dihukum penjara sangat lama dan belum punya anak. Menurut Salem, perempuan itu membawa sperma selundupan dari penjara Israel itu dengan rupa-rupa cara dan wadah. Ada yang membawanya dalam botol, tapi ada pula yang cuma menaruhnya di cangkir plastik. Tak jarang, dia harus meminta perempuan itu membawa kembali sperma suaminya karena sudah rusak. Untuk menghindari pergunjingan tak sedap di kemudian hari dan memastikan sperma yang diberikan benar-benar berasal dari sang suami, Salem selalu meminta kehadiran saksi keluarga. Pihak pemerintah Israel sendiri sepertinya tak mau terlalu ambil pusing soal “penyelundupan” sperma narapidana ini. “Kita tak bisa bilang itu tak terjadi. Tapi sulit dipercaya penyelundupan itu terjadi, karena proses pengamanan saat narapidana bertemu keluarganya sangat ketat,” kata Sivan Weizman, juru bicara Lembaga Pelayanan Penjara Israel. ■ SAPTO PRADITYO | AL-JAZEERA | BBC | HAREETZ

Majalah Majalah detik detik 27 27 januari januari -- 2 2 februari februari 2014 2014


media

free download

Pilih Gratis atau Bayar? “Memasang paywall hanya akan menunda kematian saja.�

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


media

U Surat kabar tak bisa lagi hanya memotong ongkos untuk bertahan hidup.

ang milik keluarga Desmarais barangkali memang tak ada habisnya. Ketika perusahaan-perusahaan surat kabar dan majalah di seluruh dunia berlomba mengencangkan “ikat pinggang"-nya, La Presse milik keluarga Desmarais malah berinvestasi hingga US$ 40 juta atau sekitar Rp 485 miliar. Surat kabar berbahasa Prancis di Montreal, Kanada, itu membelanjakan duit sebanyak itu untuk membuat koran La Presse+. Harian ini hanya bisa dinikmati lewat tablet: Apple iPad atau yang berbasis Android. Yang membedakan La ­Presse+ dengan koran versi cetaknya bukan cuma desain halamannya yang sama sekali tak menyerupai koran kertas, tapi koran digital ini juga bisa dinikmati gratis. “Aku yakin, benar-benar yakin, dengan model seperti ini, akan terus tumbuh pembaca baru, demikian juga pendapatan perusahaan,” kata Guy Crevier, Pemimpin Redaksi La Presse, beberapa bulan lalu. Keluarga Desmarais punya duit bertumpuk di brankasnya. Keluarga imigran dari Prancis ini merupakan keluarga terkaya keenam di Kanada. Tapi Paul Desmarais, Jr. tentu tak bermaksud “membakar” uang dengan berinvestasi di koran digital gratis La Presse+. Dengan investasi hampir setengah triliun rupiah, koran digital ini hanya akan hidup bersandar pada pendapatan iklan. Setahun lalu, pemilik gergasi media News Corporation, Ruper Murdoch, terpaksa mengambil keputusan pahit. Kurang dari dua tahun setelah koran digital khusus tablet iPad, The Daily, diluncurkan, Murdoch akhirnya “membunuh”-nya. Menurut Murdoch, The Daily kelewat lamban merebut pembaca. “Sehingga bisa meyakinkan kami bahwa model bisnis ini bisa bertahan dalam jangka panjang,” kata Murdoch, kala itu. Hingga tutup buku, The Daily memiliki sekitar 100 ribu pelanggan, yang rela membayar US$ 0,99 per minggu atau US$ 39,99 per tahun.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


media

washingtonpost

Model bisnis La Presse+ memang tak sama dengan The Daily. Koran digital dari Montreal itu tak cuma dapat dibaca lewat iPad, tapi rencananya juga bisa melalui tablet Android. Crevier dan timnya juga membebaskan pembaca menikmati korannya tanpa perlu bayar. Crevier percaya model bisnis koran gratis ini bisa bertahan lama dan bisa ditiru media lain. “Surat kabar tak bisa lagi hanya memotong ongkos untuk bertahan hidup,� kata Crevier. Dia juga tak percaya, model koran digital berbayar seperti yang diterapkan sejumlah surat kabar besar, seperti New York Times, Los Angeles Times, Boston Globe, dan Financial Times, merupakan penyelamat bisnis koran yang tengah lesu kurang darah. “Memasang paywall hanya akan menunda kematian saja.� Seperti ini kalkulator Crevier berhitung. Selama periode 2006 hingga 2011, menurut Crevier, industri surat kabar di Amerika Utara kehilangan pendapatan dari iklan senilai US$ 25 miliar atau Rp 303 triliun, sementara pendapatan baru dari pelanggan digital berbayar hingga akhir 2012 hanya secuil, yakni US$ 600 juta atau Rp 727 miliar. Dengan membuat La Presse+ gratis, Crevier berharap akan terjadi migrasi pembaca besar-besaran dari pelanggan koran cetak ke koran digital. Sirkulasi koran cetak La Presse+ saat ini hanya berkisar 215 ribu per hari. Untuk mencetak koran, La

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


media

Memasang harga di koran digital sama saja mengucap­­kan ‘sayonara’ ke pembaca muda.

Presse+ mengeluarkan ongkos US$ 90 juta atau Rp 1,1 triliun per tahun. Dengan “menjual” gratis La Presse+, Crevier berharap dalam setahun pertama mereka bisa menggaet 400 ribu pengunduh per pekan, terutama dari kalangan pembaca muda. Sepertinya target itu bakal gampang dicapai. Hanya dalam enam bulan, aplikasi mereka telah terpasang di 250 ribu pemilik iPad. Menurut Crevier, pembaca berusia 25-40 tahun sudah terbiasa mendapatkan berita secara gratis. Mereka—kebanyakan memiliki tablet—berkeberatan mendapatkan berita dengan cara membayar. “Memasang harga di koran digital sama saja mengucapkan ‘sayonara’ ke pembaca muda,” kata Crevier. Padahal mereka inilah yang akan menghidupi koran di masa depan. Semakin banyak pemilik tablet, semakin banyak pembaca La Presse+, semakin banyak pula perusahaan yang memasang iklan di halamannya, dus semakin kencang duit yang me­ngucur ke kantong perusahaan. Ada puluhan perusahaan yang sudah siap memasang iklan di koran digital gratis tersebut. “Aku tak tahu apakah model bisnis ini akan jadi penyelamat industri koran. Tapi, paling tidak, model bisnis ini akan memberi kesempatan perusahaan media untuk maju ke depan,” kata Pierre-Elliott Levasseur, Wakil Presiden La Presse+. Kirakira sampai kapan koran cetak mereka bakal bertahan? “Berapa banyak pembaca di akhir tahun, dua tahun, atau tiga tahun lagi? Pembaca yang akan menentukan,” kata Crevier. Paywall maupun model koran gratis seperti Le Presse+ memang belum terbukti bisa menghidupi surat kabar. Model koran atau konten digital berbayar semakin populer setelah New York Times sukses besar dengan model bisnis ini sejak dua tahun lalu. Hingga November 2013, New York Times memiliki 727 ribu pelanggan digital berbayar. Pendapatan dari

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


media

geeksancom

langganan mereka sudah hampir melampaui pendapatan iklan. Saat ini, hampir separuh perusahaan media di Amerika Serikat dan Kanada mengkopi model bisnis New York Times. Supermiliuner Warren Buffett pun—dia memiliki puluhan surat kabar lokal—juga percaya dengan model koran digital dan konten berbayar. Menurut Buffett, sungguh tak masuk akal membuat koran digital gratis, sementara pada saat bersamaan, mereka juga menjual koran cetak. “Itu seperti kalian berkompetisi dengan diri sendiri,” kata Buffett. Koran digital gratis otomatis akan “mengkanibal” versi cetaknya. Paywall, untuk sementara, mungkin bisa mendongkrak pendapatan perusahaan media. Tapi John Paton, bos Digital First Media, salah satu perusahaan surat kabar terbesar di Amerika Serikat, berpendapat koran digital berbayar bukanlah model bisnis masa depan. Dia sudah mencoba ruparupa model langganan berbayar di 75 koran milik Digital First. “Model berbayar tradisional gagal mendatangkan penghasilan signifikan,” katanya. Namun, untuk saat ini, untuk menutup penurunan pendapatan dari koran cetak sembari menunggu model bisnis yang benar-benar mangkus menyelamatkan masa depan koran, konten berbayar bisa menjadi pilihan. “Kita tak bisa menyelamatkan bisnis ini dengan mengoprek model lama... kita harus membangun sesuatu yang baru.” ■ SAPTO PRADITYO | IBTIMES | FORBES | POYNTER | NIEMANLABS

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


sisi lain capres

Saat 'Pak Wapres' Datang Jusuf Kalla diteriaki “Pak Wapres� saat menyambangi korban banjir bandang Manado. Ditanya apakah akan maju dalam pilpres, JK hanya tertawa. Ilustrator: Edi Wahyono

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


sisi lain capres

K

etua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla sudah hampir lima tahun tak lagi menjabat wakil presiden (wapres), meskipun status “mantan wapres” melekat padanya. Tapi, siapa nyana, saat blusukan menemui korban banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara, masih ada warga yang spontan meneriakinya “Pak Wapres”. “Pak Wapres datang!” ujar seorang warga, saat JK, panggilan akrab Jusuf Kalla, menyambangi korban banjir bandang di Kampung Kanaan, Rano Tana Weru, Wanea, Senin, 20 Januari lalu. Entah apakah warga tersebut lupa JK sudah tak lagi menjabat sebagai wapres atau bekas Ketua Umum Partai Golkar itu memang diinginkan warga kembali menjabat wapres. Yang jelas, JK cuma tersenyum saat diteriaki warga. Seperti biasa saat mengunjungi korban bencana, JK langsung menghampiri masyarakat di sana dan menanyakan kondisi mereka. “Bagaimana kabarnya? Sehat? Tabah, ya...,” kata JK. Warga pun sigap menjawab. “Alhamdulillah, Pak. Tapi sudah tidak ada apa-apa lagi... Air bersih susah,” ucap seorang warga, setengah mengeluh. Mendengar jawaban itu, Jusuf Kalla langsung memerintahkan PMI Manado memberikan bantuan langsung ke kampungkampung. Kanaan sendiri adalah salah satu

kampung yang cukup parah terkena dampak bencana. Permukiman padat penduduk ini berada di tepi sungai yang dialiri air dari daerah aliran Sungai Tondano. Kedatangan JK di saat hujan mengguyur Manado seperti kejutan bagi warga Kanaan. Mereka terkejut, tak menyangka, di tengah derita, seorang tokoh nasional datang memberi perhatian. JK, yang kini juga menjabat Ketua De­wan Masjid Indonesia, tiba-tiba datang ke Kanaan dengan mengenakan jaket berwarna oranye, dan dipayungi stafnya. Ia berjalan menyusuri lumpur tebal dengan mengenakan sepatu kets biasa. Maka, tak mengherankan jika kedatangan JK “disambut” layaknya seorang pemimpin. Bahkan masih diteriaki “Pak Wapres”. “Ini baru pemimpin, langsung turun melihat warganya,” seorang warga lain ikut berteriak. Jusuf Kalla adalah salah satu tokoh yang digadang-gadang bakal diusung dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2014. Namun pria kelahiran Bone, Sulawesi Sela­ tan, itu belum terang-terangan apakah dia masih berniat maju. “Ha-ha-ha... masih panjang waktu,” tuturnya, saat mengunjungi kantor PMI Manado, Jalan Malayang, Kota Manado. “Politik dinamis, kita akan lihat belakang hari,” ujarnya. Masih panjang waktu, atau tunggu tanggal mainnya, Pak? n MULYA NURBILKIS | DIMAS

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014 Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Parasut Terakhir

Merpati Merpati membuat anak usaha maskapai baru. Nasib utang Rp 6 triliun Merpati belum jelas. Pemerintah sudah memberi ultimatum.

rois jazeli/detikfot0

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

A

Dahlan Iskan ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

SEP Ekanugraha mungkin bisa menarik napas sedikit lega. Setidaknya posisinya sebagai Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines aman untuk sementara waktu. Ia nyaris saja digusur dari kursi yang baru tujuh bulan diduduki. Bahkan calon pengganti sudah mulai menjalani uji kepatutan dan kelayakan. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, yang tahun lalu memecat Rudy Setyopurnomo meski pendahulu Asep ini baru bekerja sekitar setahun, sudah gatal ingin mengganti pemimpin Merpati. Dahlan sempat tidak puas karena direktur maskapai penerbangan itu dipandang lambat menjalankan rencana penyelamatan perusahaan negara yang dibelit utang lebih dari Rp 6 triliun tersebut. Tapi kemudian rencana roadmap alias tahap-tahap penyelamatan Merpati dijalankan Asep. “Sekarang tidak jadi (menggantinya) karena roadmap-nya telah dijalankan,� ujar Dahlan. Pembatalan ini dilakukan setelah Asep membuat anak usaha baru, sebuah maskapai penerbangan dengan nama PT Merpati Aviation Service. Sebaliknya, Merpati Nusantara melepas dua anak usaha sebelumnya, Merpati Maintenance Facilities dan Merpati Training Centre, kembali ke pemerintah via PT Perusahaan Pengelola Aset. Para anggota direksi Merpati memang mesti bekerja keras dalam bulan-bulan terakhir ini karena posisinya di ujung tanduk. PT Perusahaan Pengelola Aset sudah merekomendasikan kepada pemerintah untuk menutup maskapai itu. Kondisi Merpati memang berat. Desember tahun lalu, misalnya, perusahaan leasing menarik dua pesawat Boeing 737 karena Merpati Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Pusat pelatihan Merpati rois jazeli/detikfot0

tidak bisa membayar cicilannya. Praktis, sekarang maskapai itu hanya memiliki 15 pesawat, termasuk dua pesawat mungil Twin Otter. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa akhir bulan lalu juga sudah memberi ultimatum. “Manajemen Merpati saya beri waktu satu bulan untuk menyusun dan menyampaikan business plan-nya. Kalau masuk akal, jalan,� ucapnya waktu itu. Rencana ini kemudian terwujud dengan terbentuknya maskapai baru, Merpati Aviation Service. Mirip PT Garuda Indonesia, yang membentuk anak usaha baru, Citilink, untuk bersaing di pasar penerbangan murah. Maskapai baru ini akan bekerja sama dengan swasta. Untuk melayani rute wilayah barat Indonesia, Merpati menggandeng PT Bentang Persada Gemilang, sedangkan untuk

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Asep Ekanugraha detikfoto

kawasan timur menjalin kerja sama dengan PT Amagedon Indonesia. Meski demikian, belum jelas perinciannya seperti apa. Berapa banyak dana yang mesti digelontorkan Merpati untuk anak usaha ini, misalnya, belum jelas. Direktur utama dan sekretaris perusahaan Merpati tidak memberi tanggapan atas pertanyaan majalah detik. Sedangkan Dahlan hanya mengatakan Merpati dan dua mitranya itu sedang menyusun rencana cara mendapatkan modal kerja sampai mendatangkan pesawat. “Saya bilang perusahaan apa saja, terserah mereka (direksi Merpati),” ujar Dahlan. Jika maskapai baru ini berjalan, belum tentu Merpati langsung lepas dari persoalan. Soalnya, penyebab utama masalah Merpati, yakni persoalan utang, belum beres. Bekas Komisaris Utama Merpati, Muhammad Said Didu, menyebutkan masalah Merpati berawal saat perusahaan itu dipisah dari Garuda pada 1996. Saat itu Garuda mengambil Fokker F28 dari Merpati tapi meninggalkan utangnya. Said pun menyalahkan pemerintah karena kurang melindungi maskapai ini. Misalnya ketika Merpati mengoperasikan pesawat pada sebuah rute perintis. “Saat penumpangnya mulai banyak, rute itu langsung dibuka untuk maskapai lain, matilah Merpati,” tuturnya. Said sendiri lebih menyukai agar utang Merpati diubah menjadi saham. Tapi pemerintah tidak bersemangat dengan pilihan mengubah utang menjadi saham ini. “Mengubah utang jadi saham itu tidak gampang,” kata Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. n Hans Henricus B.S. Aron Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Beda Nasib

MESKI sama-sama maskapai penerbangan milik pemerintah, PT Merpati Nusantara Airlines dan PT Garuda Indonesia berbeda nasib. Garuda terus terbang tinggi, terus menambah pesawat, dan mendapat sejumlah penghargaan, bahkan sekarang sudah menjual saham di bursa. Sedangkan Merpati dibelit utang dan sejumlah masalah yang belum jelas akan selesai atau malah bakal ditutup.

UTANG Persoalan paling pelik Merpati adalah utang Rp 6,48 triliun. Nyaris separuhnya, Rp 2,97 triliun, merupakan pembayaran pembelian pesawat buatan Cina, MA-60. Jumlah hampir sama, Rp 2,5 triliun, adalah utang kepada rekan-rekan perusahaan pemerintah lain, seperti untuk pembelian bahan bakar ke Pertamina.

KONFLIK INTERNAL Persoalan di Merpati bukan hanya masalah utang. Di dalamnya, organisasi yang mestinya semuanya kompak, menyatukan

langkah, malah ada konflik internal. Forum Pegawai Merpati sudah meminta agar direktur yang sekarang diganti. Sebelumnya, mereka pernah dikabarkan menyegel kantor direktur utama yang lama.

SALAH URUS Merpati juga mendapat masalah karena dipandang salah taktik dan strategi dalam berbisnis. Misalnya saja, mereka pernah memiliki rute Jakarta-Bandung, dua kota yang hanya dipisah perjalanan 2 atau 3 jam perjalanan mobil. Rute ini nyaris tanpa penumpang tapi dipelihara juga. Naskah: Nur Khoiri Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Rupiah Siap Menanjak

Rupiah diperkirakan menjadi jagoan mata uang negara berkembang tahun ini. Sebagian kalangan di Indonesia belum yakin. Hasil pemilihan presiden bakal berpengaruh besar.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

A

Suasana pembangunan jalan tol Tanjung Priok di Jakarta. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

DE Sudrajat tidak yakin dengan ramalan bahwa rupiah bakal menguat tahun ini, perkiraan yang banyak dimuat di koran Indonesia. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia itu tidak percaya perhi­ tungan dua lembaga top yang biasanya akurat memperkira­ kan nilai tukar di negara berkembang, yakni Lloyds Banking Group Plc dan Societe Generale SA. “Harus ada kebijakan yang riil sesuai dengan konteks dan produnia usaha, barulah rupiah kita mengalami tren positif,” katanya. Bisnis tekstilnya memang tertekan sejumlah kebi­ jakan pemerintah, mulai upah buruh sampai tarif listrik. Pe­ nguatan dolar ikut memukul karena bahan baku utama teks­ til, yaitu kapas, masih seluruhnya impor. Perkiraan rupiah itu, yang dilansir salah satu kantor berita ekonomi dan dikutip di mana-mana, menyebutkan kinerja rupiah bakal bagus—bahkan paling bagus di antara negara berkembang lain. Societe Generale SA, misalnya, memperki­ rakan rupiah bakal kembali ke angka Rp 10.250. Namun, kata Ade, “(Itu) tak berdasar sama sekali.”

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

detikfoto/rachman

Saat ini rupiah memang belum membaik. Nilainya masih di atas Rp 12 ribu per dolar, melejit dari Rp 9.000-an setahun silam. Mood karena Amerika Serikat mengurangi (tapering) stimulus ekonominya masih terasa. Selain itu, Indonesia menghadapi pemilihan presiden dan legislator tahun ini. Tapi berita ramalan itu seperti menjadi angin segar. Apalagi sejumlah isyarat bagus mulai muncul, seperti mulai kembali­ nya modal asing ke bursa saham. Penjualan surat utang pe­ merintah juga laris manis sehingga lelang pada pertengahan Januari ini berhasil meraih Rp 15 triliun dari target indikatif Rp 10 triliun. Jika modal asing masuk, mereka akan membeli rupiah, dan mata uang Indonesia ini bakal menguat. Bahkan kantor berita Reuters menyebut Indonesia—bersama India dan Brasil—sudah berhasil menstabilkan mata uangnya. Sedangkan dua negara berkembang lain yang juga terpuruk mata uangnya, Turki dan Afrika Selatan, masih terpuruk. Meski rupiah sudah stabil, seperti Ade, Direktur Utama Bond Research Institute Tumpal Sihombing tidak yakin ru­ piah bakal menguat signifikan tahun ini. “Fakta yang mereka

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Sejumlah pengunjung pasar melihat maskot KPU dalam sosialisasi tahapan pemilu di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

sodorkan apa? Sampai saat ini saya belum melihat fakta yang melatari statement mereka itu,” ucapnya. Ia memang mengakui obligasi pemerintah mulai diserbu pembeli. Tapi, katanya, pembelinya masih mengandalkan pada imbal hasil tinggi saja sebagai motivator investasi di ob­ ligasi. “Padahal yield (imbal hasil) itu seperti pedang bermata dua,” ucapnya. Risikonya, jika investor tiba-tiba meninggalkan Indonesia, rupiah langsung terpuruk. “Untung saja saat ini kita dalam ranking investment grade (layak diinvestasi), maka asing masih tetap percaya membawa uangnya ke sini,” ucapnya. Sedangkan Kepala Ekonom PT Samuel Sekuritas Indone­ sia, Lana Soelistianingsih, mengatakan kemungkinan rupiah menguat bisa saja terbukti. Ini karena pemerintah dan swas­ ta berhasil mengurangi utang US$ 25 miliar. Selain itu, kuota impor bahan bakar minyak bersubsidi dibatasi hanya 50 juta kiloliter. “Kalau kita melihat permintaan migas cenderung turun, permintaan dolar juga cenderung turun,” katanya. Yang belum ketahuan, menurut Lana, adalah keuntungan Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

detikfoto/rachman

modal asing. Rata-rata, setiap tiga bulan sekali, investor asing di pasar keuangan membawa keluar keuntungan mereka mulai imbal hasil obligasi sampai laba jual-beli senilai US$ 6-8 miliar. Jika saja pemerintah cepat menerapkan kebijakan menahan semua keuntungan portofolio asing dan berhasil mendorong­ nya menjadi modal baru bagi pasar keuangan Indonesia, bu­ kan tak mungkin rupiah tahun ini akan terus menguat. “Tapi pemerintah belum memiliki kebijakan ini,” ucapnya. Meski begitu, ia memandang perkiraan rupiah bisa kembali menyentuh Rp 10.250 itu terlalu optimistis. “(Saya) belum mendapat konfirmasi yang sangat kuat bila mengacu datadata saat ini,” katanya. Yang bisa mendorong drastis nilai rupiah, katanya, adalah jika hasil pemilihan umum dipandang diterima pasar. “Jadi, faktor siapa presiden Indonesia itu sangat penting,” katanya. “Jadi kita masih menunggu sampai April untuk mengetahui siapa yang akan memimpin nanti.” n BUDI ALIMUDDIN Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Indikator Andal Para ekonom berusaha mencari indikator terbaik yang bisa mengisyaratkan jika bakal terjadi krisis, dan salah satu indikator terbaik disebut transaksi berjalan. Jika defisit, negara itu dalam posisi rentan.

6 4 2 0 -2 -4 -6 Jan/92

Jan/96

Jan/98

Jan/00

Jan/08

Jan/12

Jan/13

1996

1998

2008

2013

Defisit transaksi ber­ jalan sangat besar, mendekati 4 persen. Saat ekonomi inter­ nasional bermasalah, Indonesia guncang. Krisis ekonomi terburuk dalam seperempat abad pun terjadi.

Transaksi berjalan surplus sebagai proses alami saat krisis. Ini karena negara yang krisis tidak lagi bisa mengimpor barang.

Transaksi berjalan surplus. Sebagian besar ekonom memandang faktor ini yang membuat Indo­ nesia relatif kebal dari krisis global.

Transaksi berjalan defisit lewat 4 per­ sen saat investor diperkirakan bakal menarik dana dari Indonesia. Akibat­ nya, pasar panik dan rupiah ambruk sampai sekarang.

Naskah: Nur Khoiri | Sumber: tradingeconomics.com | berbagai sumber Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

Laris Manis Gedung Tinggi Meski pertumbuhannya sangat cepat, gedung perkantoran di Jakarta laris terjual. Harga pun naik cepat, dua tahun lalu Rp 32 juta, tapi sekarang Rp 50 juta per meter persegi.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

“D Direktur PT Ciputra Property Artadinata Djangkar

UK, duk, duk....� Dentuman palu membentur tembok beton itu terdengar cukup keras dari lobi DBS Bank Tower di kompleks Ciputra World 1, kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan. Gedung 46 lantai yang resmi digunakan sejak setengah tahun lalu tersebut memang belum sepenuhnya beroperasi. Banyak penyewa atau pemilik ruangan yang masih sibuk membenahi kantor baru mereka, dan ketukan palu para tukang sesekali terdengar menyambut siapa pun yang datang ke gedung yang masih sangat baru itu. Penghuni baru gedung itu mungkin akan berdatangan karena masih ada ruang yang kosong. “Saat ini ruang yang belum terjual atau disewa hanya 15 persen,� kata Arya (Chorie) Arland, Manajer Komunikasi Pemasaran Ciputra World, pekan lalu. Di kawasan ini, Ciputra sedang membangun tiga superblok besar. Gedung perkantoran DBS Tower itu bersanding-

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

an dengan hotel dan apartemen di Ciputra World 1. Tidak jauh dari sana, dibangun Ciputra World 2 dan Ciputra World 3. Tapi gedung perkantoran baru Jakarta tidak hanya dipasok Ciputra. Di kawasan Kasablanka itu berderet sejumlah perkantoran baru. Di Mega Kuningan, tahun lalu berdiri Menara Prima II dengan 27 lantai bertengger di dalamnya. Di koridor Gatot Subroto, gedung baru bermunculan, begitu pula di wilayah sekitar Jalan T.B. Simatupang. Pertumbuhan ruangan untuk kantor memang sangat cepat selepas tahun 2000-an. Pada 2001, ruang kantor yang tersedia baru sekitar 3 juta meter persegi. Sembilan tahun berikutnya, luas ruang kantor total mencapai sekitar 4 juta meter persegi. Tapi, sampai akhir tahun lalu, pertumbuhan semakin cepat sehingga mencapai angka sekitar 5 juta persegi. “Tahun 2016 diperkirakan ruang kantor Gedung yang belum menjadi 5,5 juta meter persegi,” kata sepenuhnya bisa dipakai Arya. Kompleks Ciputra 1 menyumbang sekitar 70 ribu meter persegi. itu sudah terjual 75 persen. Meski pertumbuhan ruang kantor cepat, permintaan pasar tidak kalah kencang. Ciputra 1 tinggal menyisakan sekitar 15 persen ruang yang belum disewa atau terjual. Bahkan di Ciputra World 2, yang masih dibangun, sudah laris dipesan orang. “Ruang kantor ini sudah hampir semuanya terjual di tahun 2012 dan 2013,” ucapnya. Permintaan ruang kantor yang kencang juga dinikmati para pengembang yang membuat perkantoran di kawasan pinggiran Jakarta, seperti PT Lestari Kirana Persada, pemilik gedung setinggi 100 meter Graha Kirana Megah Tower. General Manager Graha Kirana, Jonathan Sugeng Nugroho, mengatakan gedung yang belum sepenuhnya bisa dipakai itu sudah terjual 75 persen. “Tapi kami yakin ruang kantor kami akan ludes terserap oleh industri,” kata pengelola gedung 22 lantai itu. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

Jalan T.B. Simatupang, tempat gedung itu berada, termasuk cepat pertumbuhannya di Jakarta. “Ada 12 gedung perkantoran baru tahun lalu,” kata Anton Sitorus, kepala peneliti konsultan properti Jones Lang LaSalle Indonesia. Penyerapan ruangan di kawasan sepanjang pinggir Jalan Tol Lingkar Luar itu, menurutnya, juga sangat tinggi, mencapai 90 persen, tidak berbeda dengan di kawasan Mega Kuningan Central Business District, tempat Menara Prima II berdiri, bersebelahan dengan Hotel JW Marriott dan RitzCarlton, dan tidak jauh dari kompleks Ciputra World. Dengan permintaan pasar yang begitu besar, kenaikan harga ruangan pun sangat besar. Direktur PT Ciputra Property, Artadinata Djangkar, mengungkapkan tahun ini para pembeli ruang di DBS Tower mesti membayar Rp 50 juta per meter persegi. Jika mereka membeli tahun lalu, harganya masih Rp 42 juta, sedangkan pada tahun 2012 malah cuma Rp 32 juta per meter persegi. Namun pihaknya sangat berhati-hati meski harga sudah mencapai Rp 50 juta per meter persegi. “Permintaan akan berkurang (tahun ini),” ujarnya memperkirakan. Melemahnya pasar ini akibat menguatnya dolar, pemilihan umum, sampai kemungkinan mandeknya industri asuransi dan perbankan. “Indonesia memasuki fase stagnasi pertumbuhan penjualan dan penyewaan ruang kantor serta komersial dua atau empat tahun mendatang,” kata Artadinata. ¢ BUDI ALIMUDDIN

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

Belajar Jurus Main Saham Sejumlah perusahaan menggelar pelatihan berinvestasi di saham. Ada yang gratis, ada pula yang biayanya mencapai Rp 18 juta.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

Bursa Efek Indonesia di perdagangan awal tahun. Andika Wahyu | ANTARA FOTO

T

IGA baris meja panjang dilengkapi kursi telah disiapkan di salah satu ruangan kantor Asia Charts, pusat pelatihan investasi saham di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Proyektor yang tersambung komputer lengkap dengan layarnya sudah menempel pada dinding ruangan pada Kamis pagi, 23 Januari 2014. Ruangan itu disiapkan bagi para peserta pelatihan sesi live chat alias praktek lapangan alias menggunakan kemampuan dan teknologi yang disiapkan Asia Charts untuk jual-beli saham betulan di Bursa Efek Jakarta. Mereka akan mengikuti sesi perdagangan kedua pada hari itu dan rupiah mereka akan benar-benar berkurang jika salah. “Kita bimbing murid-murid pakai real account dan real money milik mereka yang tersimpan di perusahaan sekuritas,” kata Darwin Teh, Chief Executive Consultant and Trainer perusahaan pelatihan dari Singapura itu. “(Ini) untuk menggali keberanian, mentalitas, dan pola pikir mereka sehingga skill trading lebih terasah.” Asia Charts bukan satu-satunya lembaga yang memberi pelatihan berinvestasi saham di Indonesia. Jika Anda mengeklik “pelatihan saham” di Google, misalnya, akan muncul Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

sederet nama yang siap memberi pendidikan soal investasi di pasar modal. Meski masyarakat awam tahu dan sering mendengar bahwa saham memberi janji keuntungan besar bagi para investor dan sering mendengar relasi atau kenalan yang sukses menanam modal di bursa, banyak yang memandang dunia ini menakutkan. Sebagian investor, misalnya, memulai dunia saham ini dari berinvestasi di reksa dana. Setelah mulai sedikit memahami dunia reksa dana, mereka mencoba mencicipi bursa saham. Jika mereka masuk saat krisis berada di titik terburuk, mereka beruntung karena harga saham rata-rata akan terus naik. Kesalahan-kesalahan saat pembelian akan tertutupi oleh kenaikan harga saham di pasar. “Beli saham apa pun pasti naik,” kata seorang investor kecil yang mulai jadi investor saham saat bursa Indonesia amDengan biaya gratis itu, bruk akibat krisis global 2008. Menjelang Bursa Efek memberi krisis, harga saham semua turun. Namun, begitu krisis sudah berada di titik terbupendidikan mulai ruk, harga saham semua naik. “Enak saat pengenalan pasar modal itu belajar saham,” katanya, mengenang sampai obligasi. awal mulai bermain di bursa. Pilihan lain bagi calon investor, tentu saja, mengikuti pelatihan agar tidak tersesat di dunia pasar modal yang risikonya tinggi itu, meski selepas pelatihan belum tentu terjun ke saham. Dewi Kusuma, misalnya. Pegawai swasta ini ingin tahu soal pasar modal, jadi ia mengikuti sebuah pelatihan yang digelar lembaga keuangan asing di Jakarta. Selesai pelatihan, ia tidak menjadi investor saham. Ia memilih cara “aman”, yakni reksa dana. Ini ibaratnya seperti punya mobil tapi disopiri, bukan nyetir sendiri. “Aku pilihnya reksa dana saham karena aku tujuannya untuk investasi,” kata Dewi. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

Tidak hanya swasta, seperti Asia Charts, yang menggelar pelatihan saham ini. Bursa Efek Indonesia, misalnya, secara teratur menggelar pelatihan berinvestasi di saham. Pesertanya tentu banyak yang awam soal pasar modal, malah banyak ibu rumah tangga yang ikut pelatihan di Bursa Efek Indonesia. “(Mereka) selama ini ingin mengelola keuangan dengan tidak hanya menabung,” kata Deri Yustria, staf edukasi Divisi Pemasaran Bursa LUCAS JACKSON

Efek Indonesia. Yang menarik dari pelatihan versi Bursa Efek Indonesia adalah biayanya. Peserta sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis. Bursa Efek Indonesia—yang berkepentingan menarik orang sebanyak-banyaknya agar menjadi investor dan lantai bursa ramai—bekerja sama dengan sejumlah perusahaan pialang saham untuk pelatihan ini. Dengan biaya gratis itu, Bursa Efek memberi pendidikan mulai pengenalan pasar modal sampai kemudian berinvestasi di tempat lain di pasar modal selain saham, seperti obligasi. “Tujuannya agar jangan sampai menaruh telur di dalam satu keranjang,” ujar Deri, menjelaskan konsep investasi yang dipegang sebagian besar investor, yakni menyebar investasi di banyak titik. Tapi, untuk lembaga pendidikan swasta, tentu saja tidak bisa gratis seperti di Bursa Efek Indonesia. Biasanya bervariasi. Di Asia Charts malah mencapai Rp 18 juta meski bisa dicicil selama setahun. Berbeda dengan yang gratis seperti di Bursa Efek, di Asia Charts para peserta langsung diberi aplikasi perdagangan saham untuk dipasang di komputer atau tablet.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

Harga saham di Bursa Tokyo terpantul di kaca. Bursa asing ikut mempengaruhi harga saham di Jepang. Toru Hanai | REUTERS

Asia Charts memang mengandalkan pendekatan teknikal dalam berinvestasi saham. Pendekatan ini, secara kasar, hanya melihat pola naik-turunnya harga saham. Mereka tidak melihat apakah perusahaannya sedang untung atau rugi, bisnisnya buruk atau baik, dan sebagainya. Dari pola itu dicoba diramalkan kemungkinan harganya bakal naik atau turun. Aplikasi yang dipasang Asia Charts ini sudah menghitung dan memberi rekomendasi saham-saham yang mungkin bisa diincar. Dalam kursus itu, para siswa akan diajari perhitungan teknikal sehingga saham-saham itu masuk daftar. “Murid-murid kami tetap harus tahu mengapa, misalnya, mereka harus membeli saham-saham energi dan dari mana perhitungannya,� kata Darwin. Sedangkan Bursa Efek Indonesia mengajarkan teknik lengkap, mulai teknik fundamental hingga teknikal. Fundamental itu mencoba meramalkan harga saham dengan melihat kinerja perusahaan, untung-rugi, sampai perubahan manajemen. ■HANS HENRICUS B.S. ARON

Tap/klik untuk berkomentar

Majalah Majalah detikdetik 27 januari 16 - 22- 2Desember februari 2013 2014


seni hiburan seni hiburan FILM

DiCaprio t ee r t S l l a W c i p E n a d ari d a l u m r e b i in s a it kur

Perusahaan se apa u h a t k a id t n a k h a b nol, pialangnya , a m a l u g g n u n e m k a itu saham. Namun, t lesat, hingga me Stratton Oakmont an FBI. a ig r u c e k g n a d n u g n me

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


seni hiburan

lf of Wall Judul: The Wo Street phy | Drama Genre: Biogra tin Scorsese r a M : a r a d a r Sut , ence Winter Skenario: Ter

rt Jordan Belfo s mount Studio a r a P : ksi u Prod DiCaprio, o d r a n o Le : Pemain rgot Robbie a M , l il H h a n Jo 59 menit Durasi: 2 jam

J

ordan Belfort (Leonardo DiCaprio) muda turun dari bus di pusat Kota Manhattan, berjalan di antara lautan manusia, menuju kantor bank investasi L.F. Rothschild. Ini hari pertamanya bekerja sebagai pialang. Masih lugu. Masih terkaget-kaget dengan sekitarnya yang saling berteriak menumpahkan sumpah serapah. Dia pun kena semprot supervisornya lantaran terlalu lama bengong dan tak juga menelepon investor. Bos departemennya, Mark Hanna (Matthew McConaughey), yang melihat potensi anak muda ini, mengajak Belfort makan siang di restoran dekat kantor. Sekali lagi, dia dibuat kaget karena menu makan siang Hanna adalah kokain dan martini. Kekagetan Belfort, pria muda beristri, berlanjut sewaktu mendapat pertanyaan berikut ini: Kau masturbasi? Berapa kali seminggu? Hanya segitu? Nanti harus lebih sering. Pekerjaan pialang akrab dengan stres, dan itulah cara Hanna melepas stres. Kokain dan martini membuatnya relaks tapi tetap punya fokus. Obrolan siang itu adalah ruang kuliah paling menentukan untuk harihari berikutnya dalam kehidupan

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


seni hiburan

Belfort. Dia cepat belajar. Terlebih setelah mendapat lisensi sebagai pialang, Belfort menggila. Pada usia 26 tahun, dia berhasil meraup US$ 49 juta, hingga dijuluki Serigala (Wolf). Hingga tiba peristiwa Senin Hitam (Black Monday), 19 Oktober 1987. Pasar saham ambruk di seluruh dunia. The Dow Jones anjlok 508 poin pada hari itu. Rothschild, yang sudah berdiri selama hampir 90 tahun, menyusul runtuh, menyebabkan Belfort dan banyak pialang lain dipecat. Atas dorongan istri, Teresa Petrillo (Cristin Milioti), Belfort memulai peruntungan baru di perusahaan sekuritas kecil di Long Island. Sekali lagi dia dengan mudah mendapatkan investor untuk saham-saham kecil yang ditawarkan. Penghasilannya mencapai rata-rata US$ 72 ribu per pekan. Sebentar saja Belfort berada di perusahaan sekuritas itu. Dia kemudian membangun perusahaan sendiri dengan merekrut kawan-kawan lama yang nol pengalaman di bidang keuangan tapi punya semangat maju perang dan berpikir taktis. Perusahaannya diberi nama Stratton Oakmont. Tetangganya di Long Island, Donnie Azoff (Jonah Hill), yang sebelumnya pengusaha alat-alat sekolah, dijadikan orang kepercayaan. Anggota timnya dia latih satu per satu sekeras

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


seni hiburan

Pokoknya, apa pun yang bisa dibeli pakai duit, dia beli tanpa rasa bersalah.

dulu Mark Hanna melatihnya. Alhasil, Stratton Oakmont berhasil menangani saham kecil, saham blue chip, hingga saham perdana perusahaan. Karyawannya makin banyak. Kantor Stratton Oakmont dari hanya gudang sewaan kini menempati satu lantai seluas lapangan sepak bola di gedung tinggi. Penghasilan Belfort makin besar, “hobi” baru pun muncul. Sejumlah besar uangnya dibelanjakan kokain, heroin, morfin, Quaaludes, pekerja seks, helikopter, dan mainan mahal lainnya. Pokoknya, apa pun yang bisa dibeli pakai duit, dia beli tanpa rasa bersalah. Teresa tak kenal lagi suaminya. Sementara itu, FBI dan SEC (Komisi Bursa dan Sekuritas Amerika Serikat) mulai curiga terhadap meroketnya Stratton Oakmont. Perusahaan di Long Island ini diduga melakukan penipuan dan pencucian uang. Belfort sama sekali tidak sadar sedang diawasi. Bersiaplah untuk tiga jam yang penuh caci maki, sumpah serapah, perilaku buruk, narkoba, minuman keras, hingga pesta liar, yang kata Belford, “Because it’s awesome.” Itu pun sudah ada bagian yang kena gunting sensor. The Wolf of Wall Street diangkat dari memoar berjudul sama, terbit pada 2007, ditulis Jordan Belfort, mantan pialang yang sekarang jadi motivator. Scorsese bukan hanya mengadopsi, tapi juga menyuntikkan “racun” ke dalamnya, sehingga film ini menyengat dari awal hingga akhir. Tiga jam yang berjalan cepat.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


seni hiburan

Baru kali ini, setelah Goodfellas (1990), Scorsese melangkah percaya diri masuk ke sebuah cerita, nyaris sempurna menggabungkannya dengan cue musik, dan menyelipkan komedi yang lucunya memabukkan. Setelah lebih dari 20 tahun, The Wolf of Wall Street seakan mengisi ulang energi sutradara berusia 71 tahun itu dan menjadi karyanya yang paling “kurang ajar� serta provokatif. Scorsese tidak dengan cepat mengutuk gaya hidup rusak Belfort, melainkan menikmati dulu kebobrokan itu dengan berlama-lama di balik kamera. Penonton dibawa ke sarang kejahatannya, Stratton Oakmont, dan melihat bagaimana taktik licik lahir. Prostitusi, blow job, bahkan main lempar orang cebol berulang-ulang dimunculkan. Bisa dibayangkan pusingnya editor Thelma Schoonmaker menentukan bagian mana yang mesti dipotong. Ditambah lagi karena akting emas seluruh pemain. Jordan Belfort sebenarnya bukanlah karakter kompleks. Tapi, di tangan DiCaprio, Belfort tak ubahnya monster, bahkan kita dibuat yakin orang ini terlahir serakah dan sombong. Namun, ketika dia berpamitan di depan seluruh kolega dan MajalahMajalah detik 27detik Januari 20 - 2 26februari januari 2014


seni hiburan

karyawan karena akan meninggalkan dunia sekuritas untuk mencoba hal lain, kesan baru muncul, bahwa orang satu ini jenius bukan buatan. Jonah Hill tampil menonjol sebagai Donnie yang menyebalkan. Giginya yang putih besar-besar, kecenderungan seksualnya yang ganjil, dan lebih raja tega ketimbang Belford, Donnie sebenarnya lebih parah dibanding si Serigala. Adegan klimaks film ini adalah saat Belford dan Donnie berkelahi dalam keadaan sama-sama nyaris koma akibat Quaalude. Dengan lidah pelo, badan sulit tegak, air liur mengucur, keduanya berebut telepon dan sama-sama terlilit kabel telepon. Brilian. Singkatnya, menghabiskan tiga jam di The Wolf of Wall Street, Scorsese semakin menguatkan ucapan Gordon Gekko dalam Wall Street (1987), “Greed is not good, it’s great!” ■ SILVIA GALIKANO

Majalah detik 27 27januari Januari- -22februari februari 2014


seni hiburan

FILM

Adaptasi Baru Spionase Perang Dingin

Karakter Jack Ryan kini dikeluarkan dari cerita Tom Clancy. Chris Pine tampak pede menggantikan Ben Affleck. Majalah Majalahdetik detik27 27januari januari- -22februari februari 2014


seni hiburan

FILM

dow Recruit a h S : n a y R k c Ja Judul: a | Thriller m ra D | n o ti c A : Genre Branagh th e n n e K : a r a d Sutra zad, David o C m a d A : io r a Sken Koepp

mount Produksi: Para Pictures Pine, Kevin s ri h C : in a m e P nightley Costner, Keira K 6 menit 4 m ja 1 i: s a r u D

J

ack (Chris Pine) tertatih-tatih berjalan dari ujung ke ujung ruang rehabilitasi rumah sakit militer. Satu lengan menopang pada kruk, satu lengan lagi dilingkarkan di bahu Cathy (Keira Knightley), mahasiswa kedokteran yang sedang magang di bagian rehabilitasi. Cathy sama sekali tidak melunak walau Jack sudah kesakitan luar biasa dan minta diambilkan minum. Jack harus menuntaskan program hari ini, bisa berjalan agak jauh. Hari itu hari terakhir Cathy bertugas di bagian rehabilitasi. Mulai besok dia pindah ke bagian lain. Untuk merayakan keberhasilan Jack sekaligus perpisahan mereka, Jack mengajak Cathy minum kopi di kafe dekat rumah sakit. Ini jawaban Cathy: "Kalau kau bisa ke sini dengan berlari, kita ngopi bareng. Bayar sendiri-sendiri." Serangan 11 September 2001 mengubah kehidupan tenang Jack sebagai mahasiswa PhD di London School of Economics Majalah Majalah Majalah detik detikdetik 27 27januari januari 23 - 29 - -22desember februari februari 2013 2014


seni hiburan

FILM

di Inggris. Dia memutuskan pulang ke Amerika, meninggalkan kuliah yang setengah jalan, dan bergabung dengan militer. Jack diberi tugas ke Afganistan. Dia menonjol di sana karena sangat pintar. Rekannya berkomentar Jack lebih pas berada di belakang meja, mengatur strategi, ketimbang di garis depan peperangan. Peristiwa nahas terjadi ketika helikopter yang ditumpanginya ditembak rudal. Heli hancur. Jack ditemukan terluka parah dengan dua ruas tulang belakang patah. Setelah dioperasi di rumah sakit darurat di Afganistan, Jack diterbangkan ke Amerika untuk melanjutkan terapi. Di sini dia mengenal Cathy. Saat kondisinya hampir pulih, Jack ditemui Harper (Kevin Costner), seorang intel senior CIA. Harper, yang sudah menyelidiki latar belakang Jack, memintanya merampungkan kuliah dengan disponsori pemerintah, lalu dia akan direkrut sebagai anggota Unit Intelijen Keuangan CIA untuk ditempatkan di Wall Street. Jabatan resmi Jack di Wall Street adalah Majalah detik 9 - 15 Majalah Majalah detik detik27 27 januari januari - -22desember februari februari 2013 2014


seni hiburan

FILM

, n a y R k c a J , a y in t ja Se ter k a r a k n a k a p u r e m g yan el rekaan spesialis nloavncy, mata-mata Tom C Perang berakar pada era Dingin.

analis, tapi tugas khususnya menyelidiki aliran uang dari dan kepada teroris. Jack menemukan pembukuan janggal sebuah perusahaan Rusia yang jadi rekanan perusahaan di Amerika. Ribuan transaksinya tidak dapat diakses. Jalan satu-satunya, Jack harus ke Rusia, menemui pemilik perusahaan itu, Viktor Cherevin (Kenneth Branagh). Jalan bagi Jack tak mulus. Setiba di Rusia, baru saja masuk kamar hotel, dia sudah disambut tembakan membabibuta oleh sopir perusahaan yang tadi menjemputnya, yang sebelumnya mengatakan bakal jadi pengawalnya selama di negara itu. Belum lagi hilang kebingungannya, Cathy, yang

kini jadi kekasih Jack, membuat kejutan dengan muncul di kamar hotel, padahal seharusnya sedang liburan di Paris. Harper, yang selalu muncul di saat yang tepat, kali ini membekali Jack dengan pistol, senjata yang tidak pernah dia gunakan—dan butuhkan—sebagai analis keuangan. “You’re operational now,” ujar Harper sambil meletakkan pistol dalam genggaman Jack. Resmilah kini Jack bukan lagi sekadar analis Wall Street dalam balutan jas rapi yang bekerja dengan angkaangka, tapi mata-mata penuh yang diterjunkan di Moskow. Sejatinya, Jack Ryan, yang merupakan karakter rekaan spesialis novel mata-mata Tom Clancy, berakar pada era Perang Dingin. Namun, ketika dibawa ke era sekarang, ketika Rusia dan Amerika tetap berseteru dalam bentuk berbeda, cerita tipikal James Bond ini tetap saja aktual. Majalah Majalahdetik detik27 27januari januari- -22februari februari 2014


seni hiburan

FILM

Shadow Recruit menandai kembalinya Jack Ryan setelah 14 tahun lalu Ben Affleck memerankan sang mata-mata dalam The Sum of All Fears. Karakter Jack Ryan di layar lebar pertama kali muncul dalam The Hunt for Red October (1990), yang diperankan Alec Baldwin. Lalu berturut-turut dalam Patriot Games (1992) dan Clear and Present Danger (1994) oleh Harrison Ford. Bedanya, baru kali ini karakter Jack ditarik keluar dari cerita Tom Clancy, dan dibuatkan cerita baru. Skenario ditulis dengan baik oleh David Koepp (Premium Rush, Mission: Impossible) dan pendatang baru Adam Cozad. Dialognya cepat dan tajam. Yang suka film spionase bakal senang melihat adegan kerja cepat memindahkan dompet dari tangan ke tangan. Ada pula adegan pertukaran amplop berisi data di dalam bioskop yang memutar film klasik Sorry, Wrong Number (1948). Chris Pine tampak mantap masuk dalam posisi yang sebelumnya diduduki dengan nyaman oleh Baldwin, Ford, dan Affleck. Bisa jadi pemeran Jack Ryan bakal tetap di tangan Majalah Majalahdetik detik27 27januari januari- -22februari februari 2014


seni hiburan

FILM

Pine jika film ini dibuat lanjutannya. Aktris Inggris, Keira Knightley, kali ini berusaha keras beraksen Amerika sebagai Cathy, mahasiswa kedokteran yang bicara tanpa basa-basi hingga kemudian terjebak dalam aksi mata-mata Jack. Dan jangan dilupakan Mikhail Baryshnikov, penari balet asal Rusia yang membelot ke Barat lalu menjadi aktor. Di film ini, dia tampil sebagai kameo, memerankan bos gembong mafia Rusia, penentu hidup-matinya Cherevin. Kevin Costner sedikit-banyak mengingatkan kita pada perannya sebagai Frank Farmer di The Bodyguard (1992). Dua puluh dua tahun lalu, dia membuat perempuan sedunia berfantasi gila tentang karakter sang bodyguard yang tampan dan tenang. Sekarang, pada usia 59 tahun, Costner tak berkurang daya pukaunya, bahkan makin kuat. Sutradara Kenneth Branagh, yang juga berperan sebagai oligarch Viktor Cherevin, sebenarnya tak hilang fokus walau berperan ganda. Dua tugas itu dia lakukan sepenuh yakin, stylish, dan mulus. Hanya, Branagh lebih pas memerankan Majalah Majalahdetik detik27 27januari januari- -22februari februari 2014


seni hiburan

FILM

tipe birokrat kaku (atau tipe sombong seperti di My Week with Marilyn) dibanding sebagai mafia besar Rusia di film mata-mata begini. Skenario yang aslinya untuk peran yang berdiri sendiri kemudian diadaptasi untuk karakter Jack Ryan. Konsekuensinya, kita kehilangan keajaiban cerita-cerita Tom Clancy yang mudah dicerna, teknologinya detail, dan memperhatikan benar kedalaman karakter. Akibatnya, Shadow Recruit kurang hidup dibanding brand Tom Clancy lainnya. Film ini semata-mata menggelegarkan action, tapi gagal mendekati kecerdasan si protagonis yang cerdas. Ditambah lagi, mulai di sepertiga terakhir film, subplotnya lemah, yakni sewaktu Cathy, si kekasih jagoan itu, diculik penjahat. Maka masuklah Shadow Recruit dalam jebakan standar cerita film action. Anda bisa tebaklah apa yang terjadi selanjutnya. â– Silvia Galikano

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014 Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


seni hiburan

Film pekan ini

DEVIL’S DUE

S

Jenis Film: Horor Produser: John Davis Produksi: 20th Century Fox Sutradara: Matt Bettinelliolpin, Tyler Gillett Durasi: 89 menit

etelah kejadian mis­terius di ma­­­lam bulan madu mereka, pasangan pe-

ngantin baru, Zach McCall (Zach Gilford) dan istrinya, Samantha McCall (Allison Miller), harus menghadapi kehamilan lebih awal dari yang direncanakan. Sementara menyambut ke­­ba­ha­gian dengan men­dokumen­tasikan kegiatan sang istri, Zach merasakan ada yang berbeda dari tingkah laku istrinya. Beberapa bulan berlalu, perubahan semakin jelas pada tubuh Samantha. Ada sesuatu dalam tubuh sang istri yang gelap dan jahat, dan mulai mengambil alih pikiran wanita yang dicintainya itu.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


seni hiburan

J

Film pekan ini

ohn

(Scott Adkins) terbangun dari koma, me­nemukan istri dan putrinya telah dibunuh dalam sebuah serangan. Dihantui oleh gambar dari penyerangnya, John bersumpah untuk membalas dendam kepada orang yang telah menghancurkan keluarganya. Di tempat lain, Luc Deveraux (Jean-Claude Van Damme) dan Andrew Scott (Dolph Lundgren) mempersiapkan diri untuk melawan teror. Mereka membangun pasukan baru tanpa sepengetahuan pemerintah. Saat John semakin dekat dengan Luc, dia menemukan lebih banyak informasi tentang dirinya yang selama ini tidak diketahuinya.

UNIVERSAL SOLDIER: DAY OF RECKONING Jenis Film: Action Produser: Craig Baumgarten, Moshe Diamant, Allen Shapiro Produksi: Signature Pictures Sutradara: John Hyams Durasi: 114 menit

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


seni seni hiburan hiburan Film Film pekan pekan ini ini

KAU & AKU CINTA INDONESIA

S

ekelompok

anak SMP bertemu dan saling berbeda. Te足足足tapi sebentuk nyanyian akan mem足persatukan mereka, sembari mengenal diri sendiri, lingkungan mereka, serta tanah pusaka tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan: Indonesia.

Jenis Film: Drama Produser: Mohamad Adning, Risdi Sulaeman, Yan Setiawan Produksi: Qasthalani Citra Film Sutradara: Dirmawan Hatta Durasi: 104 menit

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


seni hiburan

agenda

januari

Pemutaran film

"Sulit jadi Dewata” 29 Januari 2014 pukul 17.00 WIB

Film A. German berdasarkan roman Saudara Strugatski., Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia, Jl. Diponegoro 12, Menteng, Jakarta. jan

29

jan

26

Touch and Taste China at Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Hotel Indonesia Kempinski Jakarta’s charitable Chinese New Year celebration 26 Januari s.d. 2 Februari 2014

jan

Jl. MH Thamrin No. 1 Jakarta Selama festival, pengunjung juga didorong untuk mendukung program amal 'Donate Your Luck' untuk mendukung Yayasan Sekolah Kartini, di Mangga Besar. Pemesanan : 021 2358 3898

27

DIA FRAMPTON Live at Hard Rock Cafe Bali 30 Januari 2014, 22.00 WIB

Hard Rock Cafe Bali Jl. Pantai Kuta - Banjar Pande Mas Kuta, Denpasar, Bali, Promotor: Hard Rock Cafe

jan

30

Diskusi dengan Arkhimandrite Daniel

27 Januari 2014 pukul 16.00 WIB,

Sejarah munculnya gedung ibadah Kristen, arsitektur basilika, gedung berbentuk palang berkubah, gereja sebagai perlambang arsitektur dunia rohani, Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia, Jl. Diponegoro 12, Menteng, Jakarta.

The Devil Wears Prada Live di Hollow Fest Januari 2014

30 Januari 2014

Parkir Timur Kolam Renang Senayan, Jakarta Harga tiket masuk: Early Birds: Rp 300.000 (sangat terbatas) Presale: Rp 375.000 jan

30 jan

28

Workshop “Peri Jahit”

Dunia desain perhiasan unik dari kain untuk rumah. Guru: Lana., 28 Januari pukul 11.00-13.00 WIB, Registrasi 021-31935290, Biaya partisipasi Rp 180.000, Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia, Jl. Diponegoro 12, Menteng, Jakarta.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4 Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. @majalah_detik

majalah detik

Tap untuk kembali ke cover


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.