Detik 127

Page 1

gan n i l e s

da n e g le

GENG

PAEDOFIL

JIS

EDISI 127 | 5 - 11 mei 2014


DAFTAR ISI Edisi 127

Tap Pada konten untuk membaca artikel

5 - 11 mei 2014

Fokus

Horor Geng Predator JIS Korban komplotan predator anak di JIS diduga masih banyak. Sayang, sekolah terkesan tak mendukung investigasi polisi. Orang tua murid pun setali tiga uang.

Nasional

kriminal

n Mengalah atau Di Ujung Tanduk

n Impian Dimas Kandas di Tangan Senior

n mereka terempas dari senayan

hukum

internasional

n pungli berjemaah di jembatan timbang

ekonomi

n Robohnya Ukraina Kami n jika barat jadi barang haram n korea utara dalam sepotong burger

interview

n Selamat Datang, Gas Amerika n rezeki gas dari indonesia n potensi besar, biaya kurang

bisnis

n yayuk basuki

n mainan baru pt pegadaian n sayonara, layanan suara

kolom

sains

n wajah baru, kelakuan lama

n monster van untuk kira

sisi lain capres

lensa

n naik di sayap biar gratis

selingan

n Pengantin Tebu Madukismo ko e s p

lu s & p o l i t i k

people

Seni hiburan

n Wahyu Suci Gelung Drupadi

n beyonce | luis suarez | Linda Gumelar

n spider-man sekuel yang menyengat

gaya hidup

n film pekan ini n agenda n nongkrong asyik di dapur jiwa

Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah @majalah_detik

n taman penuh cinta majalah detik

n “i love you” setiap hari

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono, Fuad Hasim, Luthfy Syahban. Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.


lensa

Pengantin Tebu Madukismo

Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR

Foto-foto: Ulet Ifansanti/Getty

Petani tebu di Madukismo, Yogyakarta, merayakan musim panen gula tebu dengan pesta Cembengan. Tradisi rakyat yang telah dilakukan berpuluh-puluh tahun lalu itu merupakan upacara pernikahan tebu laki-laki dan perempuan. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


lensa

Pasangan pengantin tebu Nyai Manis dan Kiai Dhito diarak keliling Pabrik Gula Madukismo, Sabtu (26/4).


lensa

Menurut sejarah, Cembengan berasal dari tradisi Tionghoa (cing bing-an), yakni ziarah warga Tionghoa yang bekerja di pabrik gula tersebut. Tradisi itu kemudian diadopsi oleh masyarakat setempat dengan memasukkan unsur lokal, seperti kepala kerbau dan ayam, sebagai bagian dari upacara.


Ritual Cembengan digelar dengan harapan musim tanam berikutnya menghasilkan panen yang lebih baik. Ritual ini juga dilakukan di berbagai daerah yang menggantungkan hidup pada lahan perkebunan tebu.


lensa

Petani tebu berparade dalam upacara Cembengan. Kemeriahan Cembengan menjadi salah satu atraksi wisata yang menarik.


lensa

Tentara Keraton Yogyakarta terlibat dalam prosesi ini. Di Madukismo, Cembengan mulai dilakukan sejak Pabrik Gula Madukismo berdiri pada 1955.


lensa

Sebagian petani berdandan ala karakter tokoh Punakawan, yakni Gareng, Petruk, Bagong, dan Semar, dalam Cembengan. Saat ini, Cembengan bukan hanya merupakan ritual yang digelar petani, tapi juga menjadi pesta rakyat yang meriah.



nasional

Mengalah atau Di Ujung Tanduk Pengusungan Aburizal Bakrie sebagai capres Golkar belum aman. Belum mendapat teman koalisi dan “digoyang� di kalangan internal partai.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


nasional

K Fadel Muhammad memberi keterangan pers setiba di kediaman Aburizal Bakrie, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/4). Andika Wahyu/ANTARA FOTO

ediaman Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Jalan Mangunsarkoro, kawasan elite Menteng, Jakarta Pusat, Senin malam, 28 April lalu, kedatangan banyak tamu. Selepas magrib, puluhan mobil mewah mulai merapat ke rumah megah tersebut. Sebagian tamu yang datang menggunakan kendaraan pribadi berpelat nomor daerah, seperti BD (Bengkulu) dan DT (Sulawesi Tenggara).

Malam itu sang tuan rumah mengundang para ketua dewan pimpinan daerah I Golkar. Namun, dari 33 DPD I, hanya perwakilan 21 DPD yang menandatangani daftar hadir. Pertemuan juga dihadiri sejumlah pengurus dewan pimpinan pusat, seperti Wakil Ketua Umum Fadel Muhammad, Bendahara Umum Setya Novanto, dan Ketua Bidang Penggalangan Opini Publik Fuad Asamansyur. Menurut Setya, pertemuan tertutup itu digelar untuk menjelaskan strategi DPP ke depan setelah melihat hasil pemilihan umum legislatif 2014 kepada para pengurus DPD I. Setya menuturkan, Aburizal atau yang biasa disapa dengan sebutan Ical juga meminta masukan dari para pengurus daerah untuk menghadapi pemilu presiden 9 Juli mendatang. “Juga soal usulan koalisi, masukan dari DPD akan didengarkan,� kata Setya saat itu. Pertemuan itu, kata Fadel Muhammad, tidak membahas evaluasi pengusungan Ical sebagai calon presiden. Mantan Gubernur Gorontalo ini tegas menyatakan tidak ada pihak di lingkup internal partai yang meminta posisi Ical sebagai capres Golkar dievaluasi. Senada, Fuad Majalah detik 5 - 11 mei 2014


nasional

Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (tengah) menyapa simpatisan partai saat berkampanye di gedung Jatim Expo, Surabaya, Sabtu (5/4). Adhitya Hendra/ANTARA FOTO

Asamansyur menuturkan pencalonan Ical sudah final. “Tidak ada yang berpikir seperti itu (mengevaluasi pengusungan Ical),” ujarnya. “Itu kan kalian (media) yang bilang.” Namun sumber majalah detik menyebutkan, dalam pertemuan itu, ada perwakilan DPD I yang meminta Ical legowo melepas posisi capres, dan “turun” menjadi calon wakil presiden. Diminta legowo, Aburizal balik bertanya. “Kenapa saya tidak boleh maju terus sebagai capres, apa kesalahan saya?” tutur sumber yang ikut

dalam pertemuan tersebut menirukan perkataan Ical. Aburizal, atau yang juga akrab dengan sapaan ARB, menurut sumber yang enggan disebut namanya itu, kemudian merujuk pada pengusungan Jusuf Kalla sebagai calon presiden pada pemilu presiden 2009. Saat itu JK— panggilan Jusuf Kalla—tetap didukung partai sebagai capres berpasangan dengan Wiranto meskipun pada pemilu legislatif 2009 Golkar kalah suara dari Partai Demokrat. Sejatinya, bukan saat itu saja kalangan internal meminta pencalonan Aburizal dievaluasi. Beberapa hari setelah pemilu legislatif digelar 9 April lalu, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung melontarkan wacana ini. Pertimbangannya, perolehan suara Golkar berdasarkan hitung cepat hanya berkisar 14-15 persen, sehingga Partai Beringin harus berkoalisi untuk mengusung capres dan cawapres. Tapi, masalahnya, hingga saat ini Golkar belum mendapat teman seiring untuk berkoalisi mengusung Aburizal sebagai capres. Beberapa partai memilih merapat ke poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang Majalah detik 5 - 11 mei 2014


nasional

Artis Della Puspita menghibur simpatisan Partai Golkar di Lapangan Bumi Tamalanrea Permai, Makassar, Selasa (1/4). Sahrul Manda Tikupadang/ANTARA FOTO

mengusung capres Joko Widodo atau Jokowi, atau poros Partai Gerindra, yang mengusung Prabowo Subianto. Masalah lain buat Ical, selain dua poros itu, Partai Demokrat, yang sampai saat ini belum mengusung capres, diprediksi sejumlah kalangan bakal membuat poros sendiri dengan menggandeng beberapa partai yang tersisa. Apalagi sinyal untuk membentuk poros Demokrat sudah dilontarkan sejumlah petinggi partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Dengan belum adanya partai yang berkoalisi dengan Golkar, pencalonan Aburizal pun terancam gagal.

“Bisa dibilang nasib pencalonan ARB sedang di ujung tanduk,� ucap politikus senior Golkar, Zaenal Bintang, kepada majalah detik. Menurut Zaenal, pengusungan Aburizal sebagai capres bermasalah sejak awal. Ada prokontra terkait elektabilitas Ical yang rendah dibanding sejumlah kandidat partai lain. Kini, kata dia, bukan hanya nasib pencalonan Ical, jabatan sebagai Ketua Umum Golkar juga terancam karena target perolehan suara Golkar yang dipatok Aburizal meleset jauh. “Perolehan suara Golkar hasil pemilihan legislatif 9 April hanya 14,5 persen. Meleset jauh dari target ARB, yaitu minimal 20 persen dan maksimal 30 persen,� kata Zaenal. Melesetnya target itu kemudian berujung pada tuntutan sejumlah kader partai untuk menganulir pencalonan ARB serta permintaan agar Golkar berkoalisi dengan salah satu poros, PDIP atau Gerindra. Selanjutnya, beberapa kader mendesak agar dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar, yang digelar awal Mei ini, juga dibahas nama cawapres untuk disandingkan dengan capres Jokowi atau Prabowo. Kader yang sempat digadang-gadang untuk Majalah detik 5 - 11 mei 2014


nasional

Aburizal dan Prabowo melakukan salam komando setelah bertemu di kediaman Ical, Selasa (29/4). hasan/detikfoto

dijadikan cawapres antara lain Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Priyo Budi Santoso, dan Luhut Binsar Panjaitan. Di antara nama-nama itu, menurut Zaenal, Priyo-lah yang masuk kriteria karena usianya masih tergolong muda, sehingga cocok dengan harapan masyarakat yang menginginkan pemimpin muda. Namun, hingga saat ini, belum ada sinyal

Aburizal rela partainya mendukung capres dari partai lain. Kendati begitu, Golkar sudah mulai menjajaki kemungkinan berkoalisi dengan Gerindra melalui pertemuan Aburizal dengan Prabowo di rumah Ical pada Selasa, 29 April lalu. Jika berkoalisi dengan Gerindra saja―yang memperoleh 11-12 persen suara―posisi Golkar sebenarnya sudah aman untuk menghadapi Majalah detik 5 - 11 mei 2014


nasional

Hajriyanto (kiri) dan Nurul Arifin Puspa Perwitasari, Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO

pemilu presiden. Tetapi, menurut Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y. Thohari, meski peluang koalisi Golkar dengan Gerindra sangat terbuka, masih perlu dirumuskan soal siapa yang harus mengalah menjadi cawapres, Aburizal atau Prabowo. Pedomannya adalah perolehan suara pada pemilu legislatif dan hasil survei capres. Jika

mengacu pada hasil pemilu, Aburizal-lah yang pantas menjadi capres. “Kalau pedomannya pemilihan legislatif, suara Golkar di atas Gerindra. Artinya, Pak ARB (jadi capres). Tapi, kalau pedomannya survei, bisa Prabowo (jadi capres),” ujar Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini. Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Nurul Arifin menyebut pertemuan Ical dan Prabowo layaknya pertemuan kakak dengan adik. Menurut dia, bisa saja Aburizal atau Prabowo yang menjadi cawapres jika kedua partai itu berkoalisi. “Ada kalanya kakak berkorban untuk adiknya atau adik mengalah kepada kakaknya,” tuturnya secara terpisah. Namun Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyebut pertemuan Prabowo dengan Ical belum mengarah pada capres-cawapres, sekalipun pembicaraan kedua tokoh tersebut sudah mengarah ke koalisi. Ini artinya, seperti kata Zaenal Bintang, pencalonan Aburizal di ujung tanduk. ■ Deden Gunawan, Ahmad Toriq, Edward Febriyarti K. | Dimas

Majalah Majalah detik detik 75 - 13 - 11 april mei 2014


nasional

Mereka Terempas

dari Senayan Sejumlah pimpinan dan anggota DPR incumbent terancam gagal kembali ke Senayan. Namun ada caleg yang lolos meski tidak punya nama beken dan bermodal cekak.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


nasional

W

Taufik Kurniawan (kanan) mendampingi Ketua Umum PAN Hatta Rajasa saat berkampanye di Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (16/3). detikfoto

akil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Taufik Kurniawan kini bisa bernapas lega. Calon anggota legislatif Partai Amanat Nasional dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah VII, yang sebelumnya dikabarkan gagal kembali ke Sena­yan, ternyata lolos dari “lubang jarum”. Dari hasil rapat pleno penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah, Sekretaris Jenderal PAN itu mendapat 59.495 suara. Hampir dipastikan, Taufik bisa kembali

duduk di Dewan bersama tiga calon anggota Dewan incumbent lainnya di dapil yang sama. Dukungan terbanyak diperoleh dari Kabupaten Banjarnegara, yakni mencapai 31.984 suara, dan sisanya dari Kebumen dan Purbalingga. Perolehan suara Taufik bahkan melampaui suara untuk PAN di dapil Jawa Tengah VII, yakni 36.332 suara. “(Pemilu) 2009 (Taufik) juga (mendapat suara) tertinggi di Banjarnegara karena banyak relawan dan merupakan basis PAN,” kata R. Yanto, anggota Tim Pemenangan PAN Jawa Tengah, di Semarang, Ahad, 27 April lalu. Namun keberuntungan Taufik rupanya tak dirasakan beberapa pimpinan DPR lainnya yang jadi caleg, bahkan oleh Ketua DPR Marzuki Alie. Marzuki, caleg Partai Demokrat dengan nomor urut 1 dari dapil DKI Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu), diperkirakan tak bisa melenggang kembali ke parlemen. Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu hanya mendapat 25.897 suara. Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, juga dikabarkan gagal ke Senayan. Priyo, dari dapil Jawa Timur I (SurabayaMajalah detik 5 - 11 mei 2014


nasional

Melani Leimena (tengah) saat menjadi juru kampanye Partai Demokrat di Lapangan Blok S, Jakarta, Minggu (30/3). Yudhi Mahatma/antarafoto

Sidoarjo), hanya meraih 24.367 suara. Ketua De­wan Pimpinan Pusat Golkar itu keok dari rekan separtainya, Adies Kadir Mapong, Ketua Dewan Pimpinan Daerah II Golkar Surabaya, yang mendapat 30.090 suara. Pemilihan umum legislatif 2014 menjadi ajang penyaringan ketat bagi calon anggota Dewan incumbent. Banyak dari mereka yang terancam terempas dari kursi anggota Dewan. Bukan hanya Marzuki dan Priyo—petinggi partai yang menduduki kursi pimpinan DPR—sederet nama legislator yang dikenal aktif dan vokal, maupun yang namanya sudah dikenal publik, juga terancam gagal kembali ke Senayan. Di antara mereka ada Hajriyanto Y. Thohari,

yang menjabat Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Politikus senior Golkar itu memperoleh 42 ribu suara dari dapil Jawa Tengah IV. Tapi posisinya belum aman lantaran ada caleg lain yang mengungguli perolehan suaranya. Wakil Ketua MPR lainnya, Melani Leimena, juga terancam tak lolos. Caleg Demokrat dari dapil Jakarta II ini cuma mendapat sekitar 6.000 suara, kalah jauh dari tokoh lain yang bertarung di dapil ini, seperti Hidayat Nur Wahid (Partai Keadilan Sejahtera), yang mendapat 26.778 suara, atau Eriko Sotarduga (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) dengan 22.197 suara. Bukan hanya partai yang perolehan suaraMajalah detik 5 - 11 mei 2014


nasional

Nurul Arifin dalam kampanye terbuka Partai Golkar di Stadion Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat, Minggu (30/3). M.Ali Khumaini/antarafoto

nya jeblok dibanding Pemilu 2009, seperti Demokrat, yang tokohnya banyak tidak lolos. Meski partainya menang dalam Pemilu 2014, politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari, terancam gagal berkiprah lagi di Dewan. Anggota Komisi Hukum DPR ini adalah caleg dari dapil Jawa Timur VI. Nasib yang sama dialami politikus Golkar, Nurul Arifin. Meski partainya menduduki posisi kedua perolehan suara nasional, caleg dari dapil Jawa Barat VII ini hampir dipastikan tidak lolos.

Baik Eva maupun Nurul, yang dikenal sebagai aktivis di DPR, berpendapat senada. Kegagalan mereka disebabkan maraknya politik uang dalam pemilu kali ini. Menurut Nurul, kecurangan yang terjadi antara lain kongkalikong caleg de­ ngan oknum penyelenggara pemilu, formulir C-6 yang diperjualbelikan, dan “bom uang” yang ditebar sebelum pencoblosan. “Hal ini diduga terjadi secara masif,” ujar Wakil Sekjen Golkar itu, Rabu, 30 April lalu. Nurul juga melihat pertarungan di dapilnya bak perang saudara separtai. “Seperti di Suriah. Pedang itu seperti uang, yang membabat habis saudaranya sendiri,” tuturnya. Sedangkan Eva, yang mendapat 43 ribu suara, menilai pemilu kali ini vulgar dan absurd. “Sistem pileg harus diperbaiki,” ucap Eva. Ketua MPR Sidarto Danusubroto menilai, politik uang terjadi karena didukung oleh sistem pemilihan anggota DPR yang berdasarkan suara terbanyak, bukan nomor urut. Hal ini mendorong pemilih menjadi sangat pragmatis. “Ada serangan fajar, magrib, subuh,” kata Sidarto, yang diprediksi gagal menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah dari dapil Provinsi Majalah detik 5 - 11 mei 2014


nasional

Arbi Sanit ari saputra/detikfoto

Tap/klik untuk berkomentar

Yogyakarta. “Pemilu seperti ajang transaksional,” ujarnya. Sementara itu, Marzuki Alie mengatakan tak bisa membayangkan bagaimana wajah DPR yang akan datang jika praktek politik uang dan ongkos politik yang begitu besar mewarnai pemilu kali ini. Namun tudingan adanya kecurangan dan politik uang seperti yang dilontarkan sejumlah caleg petahana tidak sepenuhnya benar. Nyatanya, masih ada caleg yang lolos ke Senayan meski mengaku bermodal cekak dan tidak punya nama beken seperti para calon anggota DPR incumbent. Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa dari dapil Jawa Barat III, Eem Marhamah Zulfa Hiz, misalnya. KPU Jawa Barat mengumumkan, ia mendapat 12.839 suara dari 89.234 suara total yang diperoleh partainya. Caleg nomor urut 3 itu bahkan mengalahkan dua rekan separtai dengan nomor urut di atasnya.

“Saya senang dan terharu. Masyarakat ternyata tak goyah memilih caleg bermodal besar,” ujar wanita berusia 35 tahun ini saat dihubungi majalah detik. Menurut peneliti dari Universitas Indonesia, Reni Suwarso, dari hasil pengamatannya terhadap pemilu 9 April, setidaknya ada tiga hal yang mengantar caleg lolos ke Senayan. Pertama, punya pemilih loyal. Jadi, meski tanpa uang, ia tetap bisa terpilih. Kedua, caleg punya program, dan ketiga, memiliki uang. Reni mengakui pemilu kali ini marak kasus jual-beli suara. “Transaksi antara caleg dan pemilih, caleg dengan caleg, dan caleg dengan partai,” tuturnya. Adapun pengamat politik Arbi Sanit beranggapan, partai politiklah biang kerok rusaknya demokrasi. Menurut dia, selama ini parpol tidak bertanggung jawab terhadap kader-kadernya, seperti tidak memberikan pendidikan politik, tidak mengawasi, dan tidak memberikan punishment ketika kader melanggar undang-undang. “Akibatnya, kader yang dicomot-comot itu ugalugalan. Ingin cepat kaya, dan apa pun dilakukan untuk menang,” ucapnya. n KUSTIAH, RAMDHAN M., ANGLING ADHITYA P. | DIMAS

Majalah Majalah detik detik 75 - 13 - 11 april mei 2014


hukum

Pungli Berjemaah di Jembatan Timbang Ganjar Pranowo mengamuk karena memergoki petugas Dinas Perhubungan menerima “setoran� dari para sopir truk. Aturan retribusi di jembatan timbang dinilai bertentangan dengan undang-undang.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


hukum

Ganjar Pranowo saat memergoki petugas Dinas Perhubungan menerima setoran dari supir truk. dok.detikcom

E

mosi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seketika memuncak begitu tahu ada pungutan liar (pungli) di jembatan timbang Subah, Batang, Jawa Tengah. Minggu malam, 27 April lalu, dalam perjalanan menuju Semarang setelah melakukan kunjungan kerja ke Cilacap, Banyumas,

dan Tegal, Ganjar beserta rombongan mampir ke jembatan timbang Subah. Saat itulah Ganjar melihat sendiri para kernet truk meletakkan uang di meja petugas. Awalnya, inspeksi mendadak itu berlangsung santai. Ganjar bertanya-tanya kepada petugas Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Jawa Tengah di dalam pos. “Kalau (truk) melebihi muatan, gimana?� Yang ditanya lalu menjelaskan peraturan soal denda jika muatan truk melebihi batas maksimal beban yang diperbolehkan. Ganjar, yang berkemeja putih lengan pendek, pun manggut-manggut. Sementara itu, di luar kantor, truk-truk besar silih berganti menimbang muatan. Nah, saat gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu sedang berbincang, tiba-tiba seorang kernet masuk ruangan. Pria berkaus abu-abu itu meletakkan uang Rp 10 ribu di atas meja petugas, lalu buru-buru keluar. Amarah Ganjar sontak tersulut. “Iki arep mbok kek-ke sopo (Duit ini mau diberikan ke siapa)?� ujarnya sembari menunjuk uang di meja. Sang kernet sempat kebingungan sebelum Majalah detik 5 - 11 mei 2014


hukum

akhirnya menjawab bahwa truknya melebihi tonase yang diperbolehkan sehingga harus membayar denda. Tapi ia mengaku biasa tidak meminta struk. Beberapa sopir dan kernet truk yang hendak memberi uang kepada petugas pun menjadi sasaran kemarahan Ganjar. Mereka lalu digiring ke dalam ruangan. “Siapa yang tanggung jawab ini?! Siapa?!” Ganjar berteriak. Seorang petugas mengaku bertanggung jawab. Ganjar lalu memerintahkan semua laci meja dibuka. Benar saja, saat membuka salah satu laci, Ganjar menemukan dua amplop berisi lembaranlembaran uang. Amplop itu pun dibantingnya. “Ini apa?” ucapnya dengan mata terbelalak. “Kurang ajar! Ini yang bikin jalan rusak.” Petugas tersebut mengakui aktivitas seperti itu biasa dilakukan. Sopir atau kernet truk meninggalkan uang Rp 10-20 ribu di meja sebagai “denda”. Padahal, berdasarkan

Ganjar lalu memerintahkan semua laci meja dibuka. Benar saja, saat membuka salah satu laci, Ganjar menemukan dua amplop berisi lembaranlembaran uang.

aturan, sanksi denda yang harus dibayar jauh lebih besar. Pembayaran denda pun disertai kuitansi sebagai tanda bukti, dan uangnya masuk ke kas negara. Namun, faktanya, pengemudi atau kernet truk yang muatannya melebihi batas tonase sering kali menyetor uang kepada petugas tanpa mendapatkan struk. Setoran yang jumlahnya bervariasi itu tak bisa dipertanggungjawabkan dan rawan diselewengkan. Praktek di jembatan timbang Subah itu ditengarai juga terjadi di sejumlah jembatan timbang lainnya. Majalah detik melakukan penelusuran di jalur Pantai Utara Jawa Barat pertengahan tahun lalu. Praktek ngemel― sebutan memberi “uang rokok” kepada petugas—lazim dilakukan para pengemudi truk yang muatannya berlebih. Tak jarang truk-truk bermuatan di atas 10 ton—beban maksimal kendaraan yang diperbolehkan di jalur Pantura―bahkan 25 ton, melenggang di jalur tersebut setelah membayar sejumlah uang kepada petugas di beberapa titik (baca “Akal-akalan demi Lebihan”, majalah detik edisi 87). Majalah detik 5 - 11 mei 2014


hukum

Ketua Komisi V DPR Laurens Bahang Dama. antara

Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Laurens Bahang Dama prihatin dengan praktek ini. Pasalnya, truk yang muatannya melebihi batas tonase membuat infrastruktur jalan cepat rusak. Truk-truk itu bisa lolos setelah menyogok petugas. Menurut Laurens, pos jembatan timbang semestinya berperan melakukan pencegahan. “JT (jembatan timbang) ini untuk menimbang, apakah ada kelebihan muatan yang dibawa truk dan ditarik retribusi. Kalau tidak bayar retribusi (denda), ya barang harus diturunkan, bukan dengan cara sogok-sogokan,” kata politikus Partai Amanat Nasional ini. Denda atau retribusi di jembatan timbang diatur melalui peraturan daerah. Pemasukan dari jembatan timbang juga menjadi pendapatan asli daerah (PAD) setempat. Jalan negara seperti jalur Pantura, kata Laurens, tak akan cepat rusak seandainya kepala daerah benar-benar menerapkan aturan hukum dan sanksinya. “JT juga menyumbang PAD. Jika itu dikelola dengan baik, saya yakin jalan tak akan cepat rusak dan PAD-nya bisa untuk kemakmuran

rakyat,” ujarnya, seraya mengapresiasi aksi Ganjar memergoki praktek sogok-menyogok tersebut. Namun pakar transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, menilai peraturan daerah retribusi di jembatan timbang menyisakan masalah. Kesalahan pengelolaan di jembatan timbang juga tak serta-merta bisa ditimpakan kepada petugas di lapangan. Sebab, kata dia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah memang tidak mengatur soal retribusi di jembatan timbang. Karena itu, memungut retribusi di jembatan timbang merupakan kegiatan ilegal. “JT berfungsi mengawasi muatan lebih, bukan memberi sanksi dengan membayar denda, yang kemudian menjadi PAD,” tuturnya. “Pungli berjemaah telah terjadi di jembatan timbang.” Djoko menuturkan, awalnya keberadaan jembatan timbang dimaksudkan untuk mendata arus barang. Kini jembatan timbang dioperasikan di jalan nasional tapi retribusinya ditarik daerah, dan bukan untuk memperbaiki jalan Majalah detik 5 - 11 mei 2014


hukum

nasional. “Yang lebih parah, ada target PAD dari pengelolaan JT,” ucap Djoko.

Ribuan truk setiap hari melalui jalur Pantura Jawa. Seperti terlihat di perbatasan Kudus-Demak, Jawa Tengah. Andreas Fitri Atmoko/antarafoto

batan timbang Subah. Mantan anggota DPR ini meminta bawahannya tersebut menindak tegas praktek pungli itu. Ia mengaku menerima informasi mengenai pungli tersebut dua pekan *** sebelumnya. “Setelah saya cek, ternyata seperti Ganjar menelepon Kepala Dinas Perhubung- yang saya bayangkan (terjadi pungli). Confirmed an, Komunikasi, dan Informatika Jawa Tengah itu,” katanya. Setelah amuk Ganjar malam-malam itu, jemUrip Sihabudin sebelum meninggalkan jembatan timbang Subah sempat berhenti beroperasi pada Selasa, 29 April. Menurut Urip, penutupan dilakukan beberapa jam karena seluruh petugas di pos itu dipanggil menghadap ke kantor Dinas Perhubungan. “Petugas dievaluasi dan diberi briefing,” kata Urip saat dihubungi melalui telepon. Belum jelas sanksi apa yang dijatuhkan. Menurut Ganjar, sejumlah oknum petugas mengaku ikut menikmati setoran dari para sopir dan kernet tersebut. Setiap petugas bisa mendapat “jatah” Rp 100-350 ribu per hari. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang menelusuri ke mana saja aliran duit pungli itu mengalir. ■ Kustiah, Angling Adhitya. P, Deden. G | Dimas

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kriminal

ilustrasi: edi wahyono

Impian Dimas Kandas di Tangan Senior Seorang taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, Jakarta, tewas dianiaya para seniornya. Menteri Nuh geram dengan budaya kekerasan di sekolah calon pelaut itu.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kriminal

M Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran di Cilincing, Jakarta Utara. dok. stipjakarta

enjadi pelaut adalah impian Dimas Dikita Handoko, sulung dari tiga bersaudara pasangan Budi Handoko dan Rukita Hanayaki. Sejak bersekolah di SMA Negeri 3 Medan, Sumatera Utara, keinginan itu sering diungkap Dimas kepada teman-temannya. Karena keinginan yang kuat itulah pemuda berusia 20 tahun tersebut berusaha tabah meski sering “dikerjai” para seniornya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Cilincing, Jakarta Utara. Penyebab perlakuan kasar itu bisa beragam.

Jika terlambat, penampilan tidak rapi, sampai hal sepele. Namun semua perlakuan para senior itu cuma ia ceritakan kepada bekas teman sekolahnya di Medan, itu pun dalam beberapa kesempatan via telepon. “Sejak kuliah di STIP, Dimas mengaku sering dianiaya seniornya,” kata Tria Harahap, salah satu teman SMA Dimas, saat ditemui di rumah duka, Jalan Selebes, Gang 9, Belawan, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 29 April lalu. Juli Raehan (42), menuturkan, keluarga sudah banting tulang untuk memuluskan impian Dimas. Itu sebabnya mereka sangat bersyukur saat Dikita diterima di STIP tahun lalu. Setidaknya, kata Juli, separuh cita-citanya menjadi pelaut sudah terlaksana. Namun siapa menyangka, baru setahun kuliah di sekolah milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu, takdir berkata lain. Dimas tewas di tangan para seniornya. “Dimas bercita-cita ingin bekerja di dunia pelayaran. Tapi para senior tega menghancurkan cita-cita itu,” ujar Juli, yang juga kerabat Dimas. Saat ini, polisi sudah menahan tujuh tersangka. Mereka adalah taruna tingkat II STIP, yakni Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kriminal

Ibunda korban Dimas Dikita Handoko. detikFOTO

Fachry, Adnan, Angga, Satria, Widi, Dewa, dan Arif. Namun hanya tiga pelaku yang diduga memukul korban, yakni Fachry, Adnan, dan Angga. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan, para pelaku tidak senang dengan korban, yang dianggap tidak hormat dengan senior. Mereka juga beralasan ada komplain dari para senior di tingkat IV. Itu sebabnya mereka memanggil Dimas dan teman-temannya ke tempat indekos Angga di Kebon Baru, RT 017 RW 12, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, pada Jumat, 25 April lalu. Kamar yang dihuni Angga berada di lantai dua. Di sana terdapat kamar mandi dan satu ruang agak besar. Sedangkan lantai bawah dihuni pemilik pemondokan. Para pelaku meminta 14 taruna tingkat I, termasuk Dimas, datang ke sana. Namun yang datang hanya 7 orang, yakni Marvin Jonatan, Sidik Permana, Deni Hutabarat, Fahrurozi Siregar, Arif Permana, Imanza Marpaung, dan Dimas, yang datang terakhir. Awalnya, Dimas dan kawan-kawannya diceramahi. Selanjutnya, satu per satu dari mereka diminta masuk ke Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kriminal

(Kiri ke kanan): Kepala STIP Rudiana Mukhlis, Kepala BPSDM Perhubungan Santoso Eddy Wibowo, dan Kepala Puskom Kemenhub Barata, memberikan keterangan pers, Senin (28/4). Ari Saputra/detikFOTO

dalam ruangan secara bergantian. Di sanalah mereka dipukuli di bagian perut, dada, dan ulu hati. “Para korban juga ditendang di perut, kaki, dan digampari,� tutur Rikwanto. Nah, saat dianiaya Angga, Fachry, dan Adnan, kata Rikwanto, Dimas sempat mengerang kesakitan. Tapi Fachry dan Adnan tetap memu-

kulinya hingga ia terjatuh dan tak sadarkan diri. Para pelaku pun panik. Mereka lalu mencoba memberikan minyak angin supaya Dikita siuman, bahkan menciprati wajahnya dengan air. Namun ia tetap tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia. Kepala STIP Rudiana Mukhlis, dalam jumpa pers di Kemenhub, Senin, 28 April lalu, menjelaskan, Dimas tak sadarkan diri pada Jumat malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Baru tiga jam kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB, para seniornya membawanya ke Rumah Sakit Pelabuhan, Tanjung Priok. Kabar masuknya Dimas ke rumah sakit diketahui Supendi, perwira jaga STIP, pada Sabtu, sekitar pukul 01.50 WIB. Saat itu, seorang warga bernama Yanto memberi tahu bahwa ada seorang taruna dilarikan ke rumah sakit. Supendi dan instruktur STIP, Marianto, lalu bergegas ke rumah sakit untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Setibanya di sana, ternyata sudah ada anggota Kepolisian Sektor Cilincing. Dari keterangan seorang taruna tingkat II, dipastikan korban sudah meninggal. Di tubuh dan wajah Dimas terdapat luka memar Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kriminal

yang membiru. Untuk memastikan penyebab tewasnya Dimas, polisi kemudian membawanya ke RS Polri Kramat Jati untuk melakukan autopsi. Dari hasil sementara yang diterima Kepolisian Resor Jakarta Utara diketahui, Dimas tewas karena pukulan benda-benda keras dan tumpul. Sedikitnya ada 6 luka di bagian dada dan wajahnya. Kematian Dimas jelas membuat keluarga terpukul. Bahkan Rukita, ibunda korban, memilih tetap berada di Jakarta untuk mengawal kasus penganiayaan anaknya sampai masuk ke pengadilan. “Ibu Dimas tidak mau pulang ke Medan sampai para pelaku dihukum berat,� ucap Juli,

Itu sama sekali tidak dibenarkan, menyimpan kegiatankegiatan yang mengarah pada kekerasan anarkistis, yang ujungnya sampai meninggal dunia. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh Ari Saputra/detikfoto

yang ikut mendampingi ke Ibu Kota. Desakan agar pelaku dihukum berat juga dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Mohammad Nuh. Ia meminta pihak sekolah tak ragu-ragu mengeluarkan para pelaku. “Dan diberi sanksi seberat-beratnya. Itu sama sekali tidak dibenarkan, menyimpan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada kekerasan anarkistis, yang ujungnya sampai meninggal dunia,� katanya. Nuh tidak menyalahkan sistem semimiliter yang biasa digunakan dalam sekolah-sekolah kedinasan di bawah kementerian. Namun ia meminta sekolah-sekolah tersebut tetap mengacu pada nilai-nilai akademis. Aksi kekerasan senior terhadap junior di STIP bukan kali ini saja terjadi. Pada 2010, sekolah yang berdiri sejak 1957 itu sempat membuat geger setelah beredar video kekerasan yang diduga terjadi di sekolah tersebut. Video itu memperlihatkan tiga mahasiswa junior STIP yang menjadi bulan-bulanan seniornya. Menteri Perhubungan saat itu, Freddy Numberi, bereaksi keras. Ia pun menjamin tidak akan ada lagi kekerasan serupa di STIP, di masa yang akan datang. Tapi nyatanya, kejadian serupa

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kriminal

Para calon taruna STIP. dok. stipjakarta

kembali terulang. Bahkan seorang taruna harus meregang nyawa karena aksi kekerasan para senior. Ketujuh pelaku sudah dipecat dari STIP dan kini ditahan di Polres Jakarta Utara. Mereka terancam dijerat Pasal 353 dan Pasal 351 ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penganiayaan, yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. Ancaman hukuman maksi-

malnya 9 tahun penjara. Budaya kekerasan di STIP membuat geram Menteri Nuh. Ia mendesak selain para pelaku dipecat dari STIP dan diproses secara hukum, penyelenggara sekolah pelat merah tersebut juga harus ikut bertanggung jawab. “Kalau dia (pengelola STIP) tidak mau tanggung jawab, ya sekolahannya ditutup saja,” ujar Nuh. ■ DEDEN GUNAWAN, ROPESTA SITORUS, KHAIRUL IKHWAN (MEDAN)

Majalah Majalah detik detik 20 - 26 5 januari - 11 mei 2014


Kolom

Wajah Baru, Kelakuan Lama? Oleh: Zainal Arifin Mochtar

Partai-partai kita lebih banyak berbenah akibat tuntutan kekuasaan dibanding berbenah untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

H

asil pemilu legislatif memang belum final. Belum ada penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal partai dan kandidat pemenang. Tetapi, sebaran perkiraan, analisis, dan perolehan suara sudah mendeteksi sekian banyak fakta menarik di kitaran pemilu tersebut. Cukup banyak wajah lama yang tersingkir, wajah baru banyak bermunculan meskipun ada juga wajah lama yang mampu bertahan. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


Kolom

Biodata Nama:

Zainal Arifin Mochtar

Pendidikan:

Master Hukum dari Northwestern University, Amerika Serikat, Juli 2006

Profesi:

n Pengajar di Fakultas Hukum

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta n Pengajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta n Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta

Pendidikan:

n Master ilmu hukum dari

Universitas Northwestern, Amerika Serikat, Juli 2005 - Juli 2006 n Tesis : The Dusk Of Human Rights Civil Rights Beyond Privatisation in Indonesia n Fakultas Hukum UGM, Indonesia, September 1997 Agustus 2003

Menariknya, cukup banyak wajah lama yang bersimbah persoalan hukum yang terlempar. Persoalan hukum, terkhusus antikorupsi, yang dapat dimaknai secara lebih lebar, yakni bukan hanya tersebut namanya dalam proses hukum bermasalah antikorupsi, tetapi juga karena tidak menunjukkan pemihakan yang kuat pada agenda antikorupsi, termasuk sering berseberangan diametral dengan paradigma pemberantasan korupsi. Tetapi, ada pula yang masih bertahan. Tentu sulit untuk menyebutkan nama. Namun beberapa di antaranya telah diberitakan media masih tetap sanggup bertahan di Senayan. Gejala ini tentu saja menarik. Di satu sisi, terlihat adanya penghukuman terhadap partai maupun kandidat yang dianggap bermasalah. Tentu ini gejala sehat dalam demokrasi. Pemilu sebagai alat penghukuman. Partai dan kandidat yang bermasalah dipukul mundur dengan menggunakan suara. Tak mengherankan jika sering kali pemilu diidentikkan de­ngan “kudeta yang paling konstitusional”. Mereka yang bermasalah dan tidak serius harus digantikan dengan orang yang menurut pemilih “lebih baik” dibandingkan yang ada. Di lain sisi, sekian banyak yang bermasalah juga tetap bertahan. Hal yang bisa jadi menunjukkan bahwa kesadaran pemilih belum mencapai titik optimum. Pemilu belum secara optimal mengejawantahkan penghukuman kepada partai dan kandidat yang bermasalah. Luar biasanya lagi, masih terdapat adanya orang baru tetapi telah menjadi tersangka korupsi dan malah menjadi pemilik suara yang sangat besar serta hampir pasti menduduki satu kursi di senayan.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


Kolom

Pengalaman:

n Kepala Divisi di Lembaga

Swadaya Masyarakat "Destruktive Fishing Watch" Jakarta, sejak 2009 n Dosen di Gakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sejak 2007 n Direktur Advokasi Pusat kajian Anti Korupsi, FH UGM, sejak 2006 n Peneliti Pusat Studi Hak Asasi manusia (PUSHAM) UII Yogyakarta, sejak 2001

Karena itu—tanpa bermaksud mendahului hasil pemilu legislatif—pemilu kali ini mendatangkan rasa yang anakronistis. Satu pihak cukup membanggakan karena adanya penghukuman terhadap wajah-wajah nakal, dan pada pihak yang lain tetap saja ada pembiaran publik atas wajah nakal yang mampu bertahan. Tetapi, apa pun itu, para wajah baru yang ada akan melahirkan pertanyaan besar, yakni apakah akan mengubah konstelasi wajah senayan?

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


Kolom

Menakar Wajah Senayan Wajah baru tentu saja sangat berpeluang mendatangkan hal baru. Tetapi ada beberapa faktor penentu penting untuk mendorong perubahan kelakuan Senayan melalui wajah-wajah baru ini. Pertama, kondisi dan konstelasi partai yang mendorong mereka ke Senayan. Kemampuan partai untuk mengubah mengikuti kehendak perubahan zaman dan keinginan konstituen, secara teoretis akan mendorong kemungkinan adanya kelakuan baru yang baik bagi negeri ini. Jika partainya berubah dan baik, kerja partai melalui wakil-wakil di Senayan akan mempengaruhi kadar kerja dan wajah Senayan. Sayangnya, melihat iritabilitas partai-partai kita dalam mengadopsi perubahan melalui tuntutan zaman selama ini, maka sulit kita prediksi adanya aroma baru melalui faktor ini. Partai punya indra-indra yang peka jika berkaitan de­ngan kekuasaan, tetapi tumpul ketika berbicara perbaikan dan perubahan. Partai-partai kita lebih banyak berbenah akibat tuntutan kekuasaan dibanding berbenah untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Koalisi menjadi hal yang jauh lebih banyak menyita perhatian mereka dibanding cita mereka yang terpilih serta bangunan yang akan mereka tawarkan di Senayan. Wajah baru yang memasuki Senayan dari konstelasi partai macam ini tidak akan mampu membuat perubahan berarti. Mereka hanya akan menghadapi masalah yang sama dengan masalah pendahulunya di Senayan. Soal pendanaan partai, misalnya, mereka hanya akan “diperahâ€? lagi oleh partai sehingga mereka akan sangat mungkin kembali melanjutkan kebiasaan lama, yakni memerah negara melalui kekuasaan Majalah detik 5 - 11 mei 2014


Kolom

mereka atas anggaran negara. Siklus koruptif pun berlangsung. Mereka akan menggunakan kekuasaan yang mereka miliki untuk menambal pendanaan partai sekaligus memperkaya diri sendiri untuk kembali menyiapkan diri di kontestasi lima tahun akan datang. Kedua, bukan hanya kondisi partai, tetapi juga karena godaan kekuasaan. Kekuasaan parlemen hampir masuk ke semua jenis kekuasaan di negeri ini. Sayangnya, bangunan kekuasaan besar ini tidak mendapatkan kontrol yang cukup kuat. Biasanya, dalam kondisi parlemen dua kamar, salah satu sistem pengawasannya adalah harus membangun sistem checks and balances dengan kamar kedua, antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Dalam term membangun model checks and balances, maka penting menyeimbangkan kewenangan antarkedua lembaga ini. Dengan harapan, ada yang mengawasi penggunaan kewenangan yang akan menentukan aroma masing-masing kamar. Kalau sistem saling kontrol berjalan antara DPR dan DPD tercipta, punya peluang mendorong ke pelaksanaan fungsi legislasi, anggaran, maupun pengawasan yang lebih baik. Jika tidak, wajah baru di Senayan hanya akan melanjutkan tradisi nikmat akibat besarnya kewenangan. Seperti yang ada saat ini, DPR menepikan kekuasaan DPD dan itulah penyumbang besar tidak sehatnya sistem parlemen dan gagalnya kita mendapatkan kerja-kerja parlemen yang lebih baik. Ketiga, kondisi model-model aturan yang ada. Salah satu sumber gagalnya bangunan perbaikan sistem adalah gagalnya membentuk aturan inti yang lebih baik. Sehingga aturan tersebut merupakan manifestasi dari keinginan kelompok lama. Dalam konteks parlemen, maka Tata Tertib sangat sering Majalah detik 5 - 11 mei 2014


Kolom

mendistorsi perbaikan dan perubahan yang diinginkan negeri ini. Ada banyak aturan yang seharusnya menjadi muatan UU, kemudian hanya disepakati sepihak di dalam Tata Tertib. Jangan dilupakan faktor keempat yang juga sangat penting, yakni apakah para aktor baru ini punya kemampuan dan kemauan untuk melakukan perubahan. Jika punya, akan sangat mungkin mengubah tiga kondisi di atas, yakni menjadi pengubah kebiasaan buruk partai di parlemen, memperbaiki nasib kamar kedua di parlemen, plus melakukan upaya memperbaiki aturan yang ada. Kemampuan dan kemauan ini akan mudah terlacak jika sedari awal mereka sudah mulai mendengungkan bangunan yang meminimalisasi konflik kepentingan atau tidak. Kemampuan dan kemauan mereka membangun sistem yang tidak memungkinkan adanya konflik kepentingan antara bangsa dan mereka pribadi ataupun partai mereka. Misalnya, hasrat menaikkan pendapatan sendiri karena memiliki kewenangan di bidang anggaran harus ditutupi dengan model kenaikan pendapatan yang akan diberlakukan setelah pemilu berikutnya akan menutup gairah dan hasrat anggota parlemen yang sangat gemar menaikkan gaji dan tunjangan mereka. Jika yang begini ada, maka harapan besar akan timbul. n

Majalah Majalah detik detik 5 - 11 mei 5 - 11 2014 mei 2014


sisi lain capres

Naik di Sayap Biar Gratis

Peserta konvensi capres Partai Demokrat, Marzuki Alie, selalu memasang wajah serius meski sedang melucu. Seperti saat menyuruh istrinya naik di sayap pesawat. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


K

sisi lain capres

etua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie tergolong orang yang menganggap apa saja secara serius. Bukan hanya yang terkait dengan pekerjaan, tapi juga dalam menghadapi persoalan di keluarga. Tak mengherankan jika pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, ini dulu selalu “ditakuti” oleh para kekasih adikadiknya, yang kebanyakan perempuan. Suatu hari, pacar salah satu adik perempuannya ketika masih muda datang ke rumah untuk ngapel. Siapa saja laki-laki yang datang, jantungnya selalu berdebardebar jika mengetahui Marzuki ada di rumah. Sebabnya, Marzuki selalu ikut nimbrung dengan mereka yang tengah berpacaran. Hal ini diakui salah satu adik Marzuki. “Jelas takutlah. Baru tiga kali datang ke rumah, (pacar) sudah langsung ditanya, mau serius dengan adik saya atau tidak. Kalau serius, segera saja menikah,” kata sang adik mengenang masa mudanya saat menyambut Marzuki dan rombong-

an berkunjung ke rumah orang tua mereka di Palembang beberapa waktu lalu. Marzuki punya jawaban soal kebiasaannya itu. Pria yang kini berusia 58 tahun ini mengatakan tindakannya menanyakan kepada pacar adik-adiknya bukan bermaksud mengekang atau melarang adiknya berpacaran, melainkan melindungi mereka. “Saat itu isu pemerkosaan sedang marak di Palembang. Jadi saya sangat khawatir terhadap adik-adik saya, yang mayoritas perempuan,” ujar Marzuki saat itu seperti dituturkan stafnya, Ronald Tanamas. Keseriusan Marzuki ini juga terbawa meskipun ia sedang melempar canda. Kendati bermaksud melucu, Marzuki tetap memasang muka serius. Seperti saat berada di Bali setelah melakukan sosialisasi Undang-Undang Pertanian dan Ketahanan Pangan. Saat itu, salah satu kandidat calon presiden konvensi Partai Demokrat ini hendak kembali ke Jakarta. Setiba di Bandara, Marzuki sempat

ditanya oleh stafnya apakah akan menggunakan jalur VIP atau jalur biasa. Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini pun memilih jalur biasa. Alasannya, ia dan rombongan masih memiliki banyak waktu. Tapi, konsekuensinya, Marzuki dan rombongan, termasuk sang istri, Asmawati, harus ikut antre naik bus bersama puluhan penumpang lainnya untuk diantar ke pesawat. Hal ini membuat Marzuki dikomplain istrinya, mengapa tak memilih menggunakan mobil VIP supaya tidak perlu antre. Toh, fasilitas tersebut gratis. Mendengar pernyataan sang istri, Marzuki pun berkelakar. “Mama apa-apa maunya gratis saja. Nanti, sampai di pesawat, Mama duduk di sayap pesawat saja, pasti gratis. Di sana tidak dikenai biaya,” tutur Marzuki. Tentu saja, meski memasang raut muka serius, Marzuki tidak bermaksud serius menyuruh istrinya naik di sayap pesawat.n KUSTIAH

Majalah detik 5 - 11 mei 2014



paedofil di jis

Horor

Geng

Predator

JIS

Korban komplotan predator anak di JIS diduga masih banyak. Sayang, sekolah terkesan tak mendukung investigasi polisi. Orang tua murid pun setali tiga uang.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

B

ocah TK itu akan dibawa ke Amerika Serikat. Juni bulan depan. Keputusan sudah bulat, si bocah akan pindah ke sekolah negeri adidaya itu. Kepindahan itu dinilai sebagai solusi mujarab untuk memulihkan trauma si kecil itu dari kekerasan seksual mengerikan, yang dialaminya di Jakarta International School (JIS). Hingga kini, trauma itu masih membelenggu AK, korban geng paedofil di JIS itu. Bocah 5 tahun tersebut kerap mengigau ketakutan ketika tidur. Ia pun gampang sekali marah. “Kalau marah, mainan dibuang dan membanting barang-barang,” ujar Bunda (bukan nama sebenarnya), ibunda AK. Trauma AK paling cepat timbul bila melihat petugas kebersihan (cleaning service). Maklumlah, petugas cleaning service di JIS menjadi pelaku kejahatan keji terhadap bocah itu. Dan pelaku tidak cuma satu orang, melainkan tujuh orang. Salah satu anggota geng paedofil di JIS itu seorang perempuan. Enam tersangka jaringan geng predator anak

Selasar toilet juga selalu ramai oleh guru dan murid. Ini sejujurnya sulit dimengerti.

ini sudah ditahan Polda Metro Jaya. Mereka antara lain Agun Iskandar, Virgiawan Amin alias Awan, Syahrial, Zainal Abidin, Afrischa Setyani, dan Azwar. Sedangkan satu pelaku, yang belum dibuka identitasnya, masih buron. “Sampai sekarang, kami tidak habis mengerti mengapa kejadian ini bisa terjadi,” ujar Kepala JIS Timothy Carr kepada majalah detik. Sebagai sekolah bertaraf internasional, JIS menerapkan sistem pengamanan yang superketat. Setiap siswa atau tamu yang masuk ke kampus JIS di Jalan Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan, harus melalui pemeriksaan secara berlapis. Untuk masuk ke gedung sekolah, siswa pun dilengkapi kartu akses. Tim Carr masih belum percaya pihaknya kebobolan. Sebab, JIS adalah tempat yang sibuk saban harinya. Banyak ruangan kelas yang berdinding kaca, sehingga orang bisa melihat ke luar. “Selasar toilet juga selalu ramai oleh guru dan murid. Ini sejujurnya sulit dimengerti,” tandas Tim Carr. ●●●

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Tap untuk melihat Video

TK JIS dibuka sejak beberapa tahun yang lalu. JIS, yang berdiri sejak 1951, juga mengelola pendidikan SD, SMP, hingga SMA. Ada 300 guru dan 2.600 murid di sekolah tersebut, yang berasal dari 63 negara. Porsi terbesar murid JIS adalah warga negara Indonesia, yakni sebanyak 15 persen. TK yang kini dibekukan Kementerian Pendi-

dikan dan Kebudayaan itu menempati gedung E, yang bernama Kamboja. Gedung itu berada di bagian selatan kompleks JIS. TK JIS terdiri atas empat kelas dengan masing-masing kelas berisi sekitar 18 murid. Sejak 1997, JIS bekerja sama dengan PT ISS Indonesia untuk mengurus pemeliharaan bangunan, kebersihan, serta pembasmian hama dan tikus. Saat ini ada 135 karyawan ISS yang ditugaskan di dua kampus JIS: Jl. Terogong dan Jl. Pattimura. Tidak disangka, justru karyawan ISS, mitra yang sudah lama dipercaya itulah yang membobol keamanan superketat JIS. Keenam tersangka pencabulan bocah TK adalah petugas kebersihan yang disewa JIS dari PT ISS. Carr mengatakan toilet selalu ramai. Namun, faktanya, suasana toilet di gedung Anggrek yang menjadi salah satu tempat kejadian perkara (TKP) justru sebaliknya. Toilet yang berjarak 25 meter dari ruang kelas itu sepi dan tidak ada CCTV. Setidaknya itulah yang dilihat oleh Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Erlinda, yang sempat mendatangi TK JIS pascakejadian. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Tersangka kasus pelecehan seksual di JIS saat digelandang di Polda Metro Jaya, (26/4). Rengga Sencaya/detikcom

"Depannya kan taman, tapi enggak ada yang nongkrong-nongkrong. Ibu-ibu yang mengantar anaknya enggak boleh menunggu di situ," kata dia kepada majalah detik. Sedangkan TKP yang kedua, yaitu toilet gedung Gym, jaraknya sangat jauh dari ruang kelas anak-anak TK JIS. Sekitar 75-100 meter. Sebenar-

nya di lantai 2 gedung Kamboja yang dijadikan ruang playgroup ada toilet. Namun anak-anak TK jarang memanfaatkannya. “Mungkin anakanak malas harus naik,� kata Erlinda. Bocah-bocah TK biasa ke toilet bila jam istirahat siang tiba. Rutinitas itu dihafal oleh Afrischa. Perempuan itu kebetulan satu-satunya petugas Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Zainal mengenali saat disodorkan foto Vahey. Katanya, ia dibujuk masuk ke mobil orang asing saat berada di bundaran Pondok Indah.

cleaning service yang bertugas di bagian toilet JIS. Saat ada “mangsa” yang potensial masuk toilet Anggrek atau Gym, Afrischa menghubungi teman-temannya melalui telepon. “Ada nih. Mau ‘dikerjain’ enggak?” ujarnya. Bila geng sepakat beraksi, mereka mulai membagi peran. Sambil menunggu yang lain datang, ada yang membujuk korban dengan kalimat-kalimat yang mengundang rasa penasaran anak kecil. Misalnya dengan peragaan “pensil pink”, yang dapat mengeluarkan semut. Lantas, pelaku berganti peran. Ada yang melepas celana korban, mencabuli, memegangi, dan mengawasi situasi. Aksi para predator anak itu semakin mudah lantaran didukung oleh letak toilet. Jarak toilet yang jauh memungkinkan pelaku menenangkan korban yang menangis sebelum kembali ke kelas. “Jarak 25 meter itu sudah cukup jauh bagi seorang anak TK,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto. Komnas Perlindungan Anak juga menilai toilet yang jauh itu merupakan kelalaian JIS. “Bayangkan, anak dibiarkan berlama-lama di toilet yang berjarak 25 meter itu. Tidak dicek

oleh gurunya. Itu kelalaian,” kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait. Bagaimana enam petugas cleaning service dari ISS itu membentuk geng predator anak? Hingga kini polisi masih menyelidikinya. Temuan polisi, anggota komplotan sama-sama mempunyai orientasi seksual yang menyimpang. Zainal dan Awan merupakan pasangan sesama jenis. Perilaku seks menyimpang para pelaku itu juga dibuktikan dari hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Polri Dr. Soekanto. Bentuk dubur para tersangka sudah tidak normal lagi. “Dari hasil pemeriksaan, maaf nih, dubur mereka sudah pada ‘dol’,” ungkap kuasa hukum para pelaku, Djarot Widodo, kepada majalah detik. Zainal mengaku punya latar belakang kelam saat kecil. Saat berusia lima tahun, warga Pondok Pinang, Jakarta Selatan, itu disodomi. Bahkan, pada usia 14 tahun, atau sekitar tahun 2000—usia Zainal kini 28 tahun—ia disodomi buronan FBI dalam kasus paedofilia lintas negara. Buron itu, William James Vahey, mengajar di JIS sangat lama, 10 tahun, dari 1992-2002. Namun, anehnya, perilaku menyimpang Vahey sama sekali tidak terendus. Vahey bunuh diri Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Suasana di salah satu sudut JIS Oktamandjaya Wiguna/majalah detik

di rumahnya di Minessota, AS, 21 Maret 2014, berbarengan dengan terbongkarnya kasus JIS. Kemudian, salah seorang tersangka, Azwar, juga mengikuti jejak Vahey, yaitu dengan menenggak cairan pembersih toilet di tahanan. “Zainal mengenali saat disodorkan foto Vahey. Katanya, ia dibujuk masuk ke mobil orang asing saat berada di bundaran Pondok Indah,”

kata Rikwanto. Di mobil itulah Zainal mengaku “dikerjai” Vahey dan lantas dibayar Rp 20 ribu. Teman-teman sekampung Zainal tidak percaya tersangka kejahatan seksual pada bocah TK JIS itu pernah menjadi korban kekerasan seksual waktu kecil. Karena Zainal belum bisa berjalan sampai umur 4 tahun. Namun, ketika sudah dewasa, Zainal punya fantasi seks yang Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis berlebihan. Lalu perilakunya mulai terlihat mirip-mirip perempuan. “Dia itu klenyer,� kata teman Zainal, yang menolak namanya disebut. Dari keterangan para tersangka, polisi menemukan fakta, setidaknya tujuh kali aksi pencabulan itu dilakukan sepanjang Februari hingga Maret 2014. Mereka juga mengaku tidak hanya melakukan kekerasan seksual pada satu anak. Namun polisi susah melacaknya karena tidak mengenal nama-nama korban. Polisi sudah meminta pihak JIS agar meminjamkan foto-foto murid TK untuk ditunjukkan ke pelaku. Namun permintaan itu belum ditanggapi oleh pihak JIS.

Menurut Erlinda, korban kedua juga murid TK, namun berbeda kelas dengan korban pertama. Sekjen KPAI Erlinda detikfoto

Tim Carr dan beberapa guru JIS sudah dimintai keterangan pada Sabtu, 26 April 2014. Namun Rikwanto menyesalkan tidak adanya dukungan penuh dari pihak JIS untuk membongkar kejahatan seksual tersebut. JIS seolah-olah terbuka, tapi, “input yang bagus untuk mengungkap

kasus ini tidak kelihatan,� sesalnya. JIS bahkan mengubah bentuk asli TKP pascakasus ini terungkap. Hal itu juga dilihat Erlinda saat melakukan kunjungan kedua dan ketiga ke JIS. "Dindingnya ada yang ditinggikan," katanya. Sedangkan sumber majalah detik menyebut, penyidik juga perlu menunggu lama untuk bisa memasang police line di toilet Anggrek dan Gym. Minggu, 27 April 2014, satu korban lagi melapor ke KPAI. Menurut Erlinda, korban kedua juga murid TK, namun berbeda kelas dengan korban pertama. Korban kedua juga mengalami kekerasan seksual lebih lama, yaitu sejak Desember 2013. Jika tidak ada aral melintang, rencananya, orang tuanya akan melapor ke Polda Metro Jaya pekan ini. Sejak kasus sodomi terungkap, KPAI aktif menghubungi para orang tua yang menyekolahkan anaknya di JIS. Yang mengejutkan, para orang tua itu banyak yang mengaku anaknya menjadi korban kekerasan seksual. Bahkan pelaku tak hanya petugas cleaning service, tetapi juga staf-staf pengajar di JIS. Menurut para orang tua murid, kasus kekeMajalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Para jurnalis saat melakukan peliputan di depan JIS. Ari Saputra/majalah detik

Tap/klik untuk berkomentar

rasan seksual di JIS sudah sejak lama hendak meledak ke publik. Namun, begitu kasus itu mulai keluar dari “dinding” JIS, pihak sekolah selalu bisa meredamnya. Namun sayang, begitu kasus JIS terbongkar, masih sedikit orang tua yang menunjukkan keberanian untuk melaporkannya ke polisi. Alasannya, ingin menyimpan

aib untuk keluarga. Bahkan, sekarang ini ada sebagian orang tua yang berpihak kepada JIS dengan cara mempengaruhi opini. “Mereka bilang agar jangan percaya dengan omongan ibu ini, ibu itu,” kata Erlinda. ■ BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, PASTI LIBERTI MAPPAPA, MONIQUE SHINTAMI I IRWAN NUGROHO

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

dua toilet

paedofil B

A

H

asil penyelidikan terhadap komplotan paedofil di Jakarta International School menemukan ada dua lokasi toilet tempat mereka melakukan kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak. Toilet pertama di Gedung Anggrek dan yang kedua di Gedung Gym. Dari 12 toilet di area pendidikan dasar dan taman kanak-kanak itu, dua toilet itulah yang menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, jadi tempat terjadinya kekerasan seksual.

Jakarta International School Kampus Pondok Indah Area pendidikan dasar dan taman kanak-kanak

D C

A C Lokasi toilet tempat kejadian kekerasan seksual Gedung Anggrek (A) dan Gym (C)

D

Kantor tata usaha / staf sekolah

B Gedung Kamboja Lantai 1 taman kanak-kanak (ruang kelas korban) Lantai 2 playgroup

Jarak B-A: Âą 25 meter Jarak B-C: Âą 100 meter

infografis: Mindra purnomo Sumber: Polda Metro Jaya | JIS

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Tragedi di TK Internasional 1

Jumat, 21 Maret 2014 Bunda AK, murid TK JIS, shock begitu mengetahui anaknya menjadi korban kekerasan seksual di toilet JIS. Pelaku diduga petugas cleaning service JIS.

Sabtu, 22 Maret 2014

7

Terungkap pelaku paedofilia yang menjadi buronan FBI, William James Vahey, yang pernah menjadi guru di JIS. Vahey mengajar SMP JIS selama 10 tahun dari 1992-2002. Vahey bunuh diri pada Maret 2014. Korban diduga berjumlah 90 bocah.

2

Orang tua AK melapor ke JIS. Satpam sekolah membantu mengidentifikasi pelaku dengan menunjukkan foto-foto petugas cleaning service kepada korban. Setelah pelaku dikenali, kasus dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Kamis, 3 April 2014 Polisi menangkap 2 petugas cleaning service PT ISS Indonesia yang bekerja di JIS, yaitu Agun Iskandar dan Virgiawan Amin alias Awan. Hasil uji lab menunjukkan pasangan sejenis ini punya bakteri yang sama dengan yang ditemukan di anus korban. JIS menyebarkan email ke orang tua murid ada kasus kekerasan seksual di sekolah tanpa menyebut siapa korbannya dan memberi tahu bahwa pelakunya adalah karyawan kontrak.

Senin, 14 April 2014 Agun dan Awan menjadi tersangka. Dari pengakuan keduanya, penyidik menetapkan 4 rekan mereka sebagai tersangka. Mereka antara lain Afrischa Setyani, Syahrial, Zainal Abidin, dan Azwar. Setidaknya, sebanyak 7 kali kekerasan seksual dilakukan komplotan ini.

Jumat, 18 April 2014

3

4

5

8

Ibu korban memohon perlindungan ke LPSK. Ia banyak menerima ancaman melalui telepon genggam.

6

Sabtu, 26 April 2014 Azwar bunuh diri di sela-sela interogasi. Mayatnya ditemukan terkapar di toilet Polda Metro Jaya. Ia diduga menenggak cairan pembersih toilet.

9

Sabtu, 26 April 2014

10

Kamis, 24 April 2014

11

Rabu, 30 April 2014

Kemendikbud menutup sementara TK JIS. Alasannya, JIS, yang sudah berdiri sejak 1951, tidak mengantongi izin pendirian dan penyelenggaraan pendidikan tingkat kanak-kanak.

Selasa, 22 April 2014

Rabu, 23 April 2014

Kepala Sekolah JIS Timothy Carr bersama guru-guru diperiksa polisi.

Bocah WNA, korban baru kekerasan seksual di JIS, melapor ke KPAI. Pelaku diduga bukan komplotan petugas cleaning service karena ciricirinya berambut pirang.

JIS memutus kontrak dengan PT ISS Indonesia. ISS memecat karyawan yang terlibat pencabulan di JIS.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Tersandung Masalah Di Sepanjang Sejarah

foto-foto: okta wiguna/majalah detik

Kampus JIS makin besar berkat bantuan kakak Prabowo Subianto dan mantan bos Pertamina, Ibnu Sutowo. Pernah terbakar, berkali-kali jadi target teroris. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

K Dia mau semua bos perusahaan minyak asing menetap di Jakarta. Jadi dibuatkan sekolah buat anak-anak mereka.

ain-kain biru dililitkan pada pohon yang menjulang di depan gedung Fine Arts Theater Jakarta International School (JIS), Jakarta. Pita-pita biru, warna khas JIS, yang digantung di dahannya menjulur hingga ke tanah dengan plastik mika bening diikatkan di sana. “Pohon Harapan” itu jadi tempat siswa dan orang tua murid menyatakan simpati kepada korban kekerasan seksual di JIS. Mereka juga menyatakan dukungan kepada JIS. “Kami mendengar ada banyak komentar minta JIS ditutup,” kata Maya, orang tua murid, saat ditemui majalah detik di kampus JIS pada Rabu, 30 April 2014. Sepanjang sejarahnya, JIS memang berkalikali dirundung masalah. Namun baru kali ini sekolah itu terbelit kasus kekerasan seksual terhadap murid dan dipermasalahkan izinnya. JIS, yang kini punya tiga kampus, berawal dari sekolah dengan hanya tiga murid di markas Komisi Tiga Negara di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Pendirinya pasangan warga negara Amerika Serikat, Joseph dan Antoinette Stepanek.

Saat ditugasi memimpin misi industri Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Komisi Tiga Negara mengawasi peralihan kekuasaan dari Belanda ke Indonesia, Joseph kesulitan mencari sekolah buat anaknya: Joseph, James, dan Tonilou Stepanek. “Yang ada hanya sekolah Belanda dan Indonesia, yang bahasanya sulit buat kami,” kata Antoinette. Berbekal kursi, meja, dan papan tulis yang dibuat oleh narapidana di penjara terdekat, rumah di Jalan Kebon Sirih itu makin mirip ruang kelas. Akhirnya, pada September 1951, Jakarta International School resmi beroperasi dengan Antoinette dan orang Indonesia yang mampu berbahasa Inggris sebagai gurunya. Karena siswa terus bertambah, sekolah ini mencari lokasi baru di daerah Kebayoran pada 1952. Dibantu anak Menteri Keuangan Soemitro Djojohadikoesoemo, yakni Bianti Sumitro, dan mantan Menteri Luar Negeri Agus Salim, mereka berhasil melobi pemerintah sehingga mendapat tanah yang sekarang berada di Jalan Pattimura, Jakarta Selatan. Pada 1960, Presiden Sukarno mengharuskan semua sekolah internasional berafiliasi dengan Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Mantan Menteri Keuangan Soemitro Djojohadikoesoemo. Putri sang menteri, Bianti Sumitro, membantu JIS mendapatkan tanah buat kampus baru yang kini ada di Jalan Pattimura, Jakarta Selatan. soedoetpandang.wordpress.com

kedutaan. Maka sekolah ini pun jadi Joint Embassy School (JES) di bawah Kedutaan Besar Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Yugoslavia. Arsitek yang membangun kampus Pattimura itu, Arthur Thomas Pope, bercerita, pada 1963 sekolah sudah menerima siswa Indonesia. Berencana membuka sekolah menengah atas, mereka kembali mencari tanah.

Namun ide itu baru terwujud setelah kekuasaan pindah ke tangan Presiden Soeharto. Menurut Pope, ide membuat kampus di kawasan Terogong, Pondok Indah, itu awalnya datang dari Presiden Direktur Pertamina Ibnu Sutowo. “Dia mau semua bos perusahaan minyak asing yang tinggal di Singapura menetap di Jakarta,” kata Pope. “Tapi, untuk itu, dibutuhkan sekolah menengah atas buat anak-anak mereka.” Ibnu Sutowo bahkan siap membantu membelikan tanah jika ada lokasi yang cocok. Setelah memilih lokasi di Cilandak, Ibnu memerintahkan Direktur Keuangan Pertamina Tirto Utomo, yang keturunan Tionghoa, menawar kepada sekitar 40 pemilik tanah. Berhari-hari Tirto duduk di bawah pohon di lahan itu sambil tawar-menawar dengan pemilik tanah. Tirto mematok harga Rp 8.000 per meter persegi pada 1969 itu. Tapi pemilik tanah meminta lebih tinggi. Tawar-menawar yang berlangsung alot itu akhirnya berbuah kesepakatan beli. Gilanya, membeli tanah ternyata tak termasuk pohon di atasnya. Saat penggusuran pun Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil paedofil di di jis jis

Para petugas keamanan berjaga di depan kompleks Jakarta International School (JIS), Jakarta Selatan. Keamanan JIS diperketat setelah jadi target teroris pada 2002 dan 2003. Ari Saputra/detikfoto

mereka harus merogoh kantong lagi buat membayari pohon yang ditebang. Setelah transaksi itu, Pertamina menyewakan tanah tersebut kepada sekolah seharga US$ 1 per tahun. Tiga tahun setelah kampus Cilandak itu diresmikan Ibu Negara Siti Hartinah “Tienâ€? ­Soeharto, JES diultimatum pemerintah memilih antara status sekolah kedutaan atau sekolah internasional. Karena banyak siswa Indonesia, akhirnya mereka memilih status sekolah internasional dan pada 1977 berganti nama lagi jadi

Jakarta International School. Desain kampus Terogong itu terbukti bermasalah pada 5 April 1981. Hari itu api melalap lima gedung di kampus tersebut. Api menjalar cepat melewati koridor-koridor berbahan kayu. Mobil pemadam kebakaran tidak bisa mendekati lokasi kebakaran karena tidak ada jalan ke sana. Sejak kebakaran itu, JIS mulai menyusun rencana keamanan darurat. Pada 1996, Wakil Kepala Sekolah Jean K. Vahey memimpin reMajalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Mantan Wakil Kepala JIS, Jean K. Vahey (kiri), dan suaminya yang bekas guru JIS, William James Vahey (kanan). FBI menduga William Vahey melakukan kejahatan seksual di semua sekolah yang pernah diajarnya. dailymail

visinya. Rencana yang di dalamnya ada prosedur menyelamatkan murid itu terpakai saat kerusuhan Mei 1998 mulai mendekat ke Terogong. Jean Vahey bercerita, pada 15 Mei 1998 ada perintah dari Kedutaan agar sekolah itu ditutup dan kalangan ekspatriat pun melakukan eksodus dari Indonesia. Ketika akhirnya sekolah itu dibuka lagi pada Agustus 1998, jumlah muridnya melorot dari 3.000 jadi kurang dari 800 siswa. JIS mulai memperketat keamanan di pintu masuk dan membangun pagar setinggi 3 meter setelah tragedi Bom Bali I pada 2002. Saat itu informasi intelijen Amerika Serikat menyatakan JIS jadi salah satu target utama teroris. Saat memburu otak teror bom bunuh diri, Dr Azahari dan Noor Din M. Top, di Bandung, polisi

menemukan daftar target di rumah kontrakan yang ditinggalkan keduanya. JIS kembali masuk jadi salah satu target utama dalam daftar itu. Berkali-kali JIS masuk daftar target teroris, pemerintah Amerika Serikat memberikan bantuan dana peningkatan pengamanan pada 2004. Menurut Kepala Australian International School ketika itu, Penny Robertson, JIS menerima kucuran dana hingga US$ 2 juta atau sekitar Rp 23 miliar. Australian International School pun meminta Australia meniru sikap Amerika, yang serius memperhatikan JIS. Berkat pengamanan ketat mulai pintu masuk itu, hingga saat ini JIS belum pernah ditembus teroris. Namun, siapa sangka, ternyata keamanan ekstraketat itu malah ditembus oleh paedofil. Predator anak William James Vahey, suami Wakil Kepala Sekolah Jean K. Vahey, pernah mengajar di sana. Pada 3 April 2014, terungkap adanya sekelompok petugas kebersihan yang melakukan kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak. n Okta Wiguna

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofildijis

r o t a d e Pr Anak di Kampus Naga Biru Mantan guru JIS, William Vahey, adalah predator anak dengan korban terbanyak dan waktu kejahatan terlama sepanjang sejarah FBI. Istrinya, Jean Vahey, 7 tahun menjadi wakil kepala sekolah di JIS.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofildijis

Gerbang Countrywoods Residence di Ciputat, Tangerang Selatan. Predator anak William James Vahey pernah menyewa rumah di kompleks hunian ekspatriat ini. Isfari hikmat

D

eretan pohon besar di dalam kompleks seluas 22 hektare di Jalan W.R. Supratman, Pondok Ranji, Tangerang Selatan, itu membuatnya lebih hijau dari sekitarnya. Dinamai Countrywoods Residence, kompleks itu sejak 1990-an menjadi favorit kalangan ekspatriat buat menyewa rumah dan apartemen.

Salah satu penyewa rumah di sana pada 1992 adalah William “Bill” James Vahey dan istrinya, Jean K. Vahey. Mereka tinggal bersama kedua anaknya. Manajemen Countrywoods mengenal mereka sebagai guru Jakarta International School (JIS). “Mereka pernah di sini sekitar delapan tahunan, sejak 1992 sampai 2000,” kata Budi, staf manajemen Countrywoods Residence. “Setelah itu pindah ke Pondok Indah, katanya sih apartemen punya sekolahan.” Menurut seorang petugas keamanan Countrywoods, rata-rata guru JIS pindah ke Apartemen Kristal di Terogong, Cilandak, tidak jauh dari sekolah. Namun dia tidak tahu apakah keluarga Vahey pindah ke sana. Budi mengaku kaget saat membaca berita Bill Vahey, yang disebut FBI sebagai predator anak dengan puluhan remaja yang menjadi korban kejahatan seksualnya. “Orangnya baik, sopan, istrinya juga baik, makanya kita kaget,” kata Budi. Istri Bill Vahey, Jean K. Vahey, bercerita dia tinggal di Countrywoods saat kerusuhan yang melanda Jakarta pada Mei 1998. Jean bercerita, pada 14 Mei 1998, hari kedua kerusuhan itu, dia Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofildijis pulang pukul 02.00 menunggu jalanan kosong. “Saat itu, saya tinggal di Countrywoods Estate,” kata Jean seperti dikutip buku Jakarta International School: The First Fifty Years. “Saya pulang dari sekolah lewat jalan belakang dan sampai di rumah dengan selamat.” Bill dan Jean Vahey masuk ke JIS pada 1992. Sebelumnya, mereka bekerja di Saudi Aramco Schools, Dhahran, Arab Saudi. Bill dan Jean memang selalu berpindah negara buat bekerja di sekolah internasional. Pada 1970-an, mereka sama-sama mengajar di American School of Madrid di Spanyol. Di berbagai sekolah yang pernah disinggahinya, mulai Iran hingga Yunani, Bill tercatat mengajar ilmu pengetahuan sosial, sejarah dunia, dan geografi. Bill juga menjadi pelatih rupa-rupa olahraga, pembina organisasi siswa, dan guru pendamping darmawisata. Sedangkan Jean, selain guru, berkarier sebagai konselor perguruan tinggi. Dia membantu siswa

Baru kali ini saya bertemu kasus di mana pelakunya bisa mencabuli anak sebanyak itu dalam periode waktu yang sangat panjang.

sekolah menengah atas dalam memilih universitas yang pas buat melanjutkan studi. Tiga tahun di JIS, karier Jean meroket jadi Wakil Kepala JIS. Pada 1996, dia berperan menyusun rencana keamanan darurat JIS, termasuk menyiapkan stok makanan jika muridnya terjebak di sekolah. Rencana keamanan darurat itu terpakai ketika kerusuhan Mei 1998. Dia mengurusi pemulangan mendadak seluruh warga sekolah dan mengatur rute-rute mobil pengantar murid. Jean juga mengomandani pembangunan gedung-gedung tambahan dengan menggandeng biro arsitek dan perencanaan H2L2 Architects dari Philadelphia, Amerika Serikat. Hasil proyek tersebut antara lain bangunan sekolah dasar dan taman kanak-kanak JIS. Jean mati-matian membangun gimnasium di area pendidikan dasar itu agar selesai pada peringatan 50 tahun JIS. Menjadi ketua panitia perayaan 50 tahun sekolah yang bermaskot naga biru itu, impian Jean tercapai saat memotong tumpeng peresmian gimnasium itu pada 2001. Ironisnya, menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofildijis

American Nicaraguan School di Managua, Nikaragua. Di sekolah inilah rahasia paedofilia William Vahey terbongkar. DAILYMAIL

toilet di gimnasium itu menjadi salah satu lokasi terjadinya kekerasan seksual oleh petugas kebersihan. Desain toilet di kompleks pendidikan dasar dan usia dini itu juga dianggap memungkinkan kekerasan seksual itu terjadi. Bill dan Jean Vahey pada 2002 pindah ke Caracas, Venezuela. Jean menjabat Superintendent Escuela Campo Alegre, sedangkan Bill mengajar ilmu pengetahuan sosial dan sejarah

di sekolah internasional itu. Pada 2009, pasangan ini pindah ke London, Inggris. Jean mendapat tawaran menjabat Direktur Eksekutif Dewan Sekolah Internasional Eropa (ECIS), yang memberikan layanan standardisasi sekolah-sekolah yang terafiliasi dengan lembaga tersebut. Pada saat bersamaan, Bill Vahey mengajar di Southbank International School. Empat tahun kemudian, untuk pertama kaliMajalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofildijis nya, Bill Vahey berpisah jalan dengan istrinya dan mengajar di American Nicaraguan School (ANS), Managua, Nikaragua. Dia mendahului Jean, yang kontraknya masih berjalan hingga Juli 2014. Namun Jean kerap ke Nikaragua, bahkan mereka membeli satu unit properti di The Sea­ gate Condominium. Kondominium itu berada di Rancho Santana, kawasan perbukitan di tepi Samudra Pasifik. Jean dan William Vahey, seperti dikutip situs konsultan investasi properti Pathfinder, mengatakan terkesan dengan Rancho Santana. “Jelas ini surga yang sudah kami cari-cari selama bertahun-tahun.” Ketika di Nikaragua inilah jati diri Bill Vahey sebagai paedofil terungkap. Semua berawal dari pembantu rumah tangga di rumah Bill, yang ketahuan mencuri flashdisk. Pembantu perempuan yang dipecat Bill itu membawa flash­disk ke staf ANS. Saat di­periksa, ternyata isinya foto-foto remaja lelaki tanpa busana yang diduga jadi korban kejahatan seksual Bill. Direktur Jenderal ANS, Gloria Doll, mengkonfrontasi temuan itu kepada Bill, yang mengakui sudah berkali-kali mencabuli anak.

Doll memecat Bill dan memerintahkannya keluar dari Nikaragua. Doll juga melaporkan Bill ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nikaragua dan ke FBI. Menurut agen khusus FBI, Patrick Fransen, di dalam flashdisk itu setidaknya ada foto 90 korban. Semuanya diatur ke dalam folder berdasarkan lokasi darmawisata sekolah yang dipimpin Bill. Menurut FBI, modus Bill adalah mengajak muridnya berdarmawisata, lalu membius mereka dengan makanan yang dicampur obat tidur. Saat korbannya tak sadarkan diri itulah dia menjalankan aksi bejatnya. Fransen, yang spesialis kejahatan terhadap anak, mengatakan tanggal foto itu dimulai pada 2008. Namun FBI mencurigai kejahatan seksual itu sudah berlangsung sejak awal karier Bill. “Baru kali ini saya bertemu kasus di mana pelakunya bisa mencabuli anak sebanyak itu dalam periode waktu yang sangat panjang,” kata Fransen seperti dikutip situs resmi FBI. Pada 21 Maret 2014, Bill berangkat ke tempat tinggal kakaknya di Luverne Minnesota. Menginap di Grandstay Hotel, Vahey malah ditemukan tewas di motel Quality Inn. FBI Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofildijis

Kepala JIS, Timothy Carr, memberi keterangan soal kasus kekerasan seksual di sekolahnya. Carr mengatakan FBI menelusuri kemungkinan adanya korban William Vahey di JIS. Grandyos Zafna / detikfoto

menduga Vahey bunuh diri. Meninggalnya Bill membuat FBI pada 22 April 2014 memajang foto Bill di situsnya dengan harapan menemukan korban-korban lainnya. FBI juga mengontak JIS. Kepala JIS, Timothy Carr, mengatakan pihaknya diminta membongkar dokumen soal guru, karyawan, dan murid yang berada di sekolah

itu ketika Bill mengajar. Carr mengatakan, FBI memintanya memberikan kuesioner rahasia dan nomor kontak dari FBI kepada mereka. “Jadi komunikasinya langsung ke FBI dan tidak melewati kami,” kata Carr kepada majalah detik. Carr juga menggelar rapat mendadak di JIS. Ia mengumpulkan guru dan staf sekolah yang bekerja pada 1992-2002. “Ada beberapa yang masih bekerja di sini,” ujarnya. Carr, yang baru empat tahun di JIS, menanyakan soal Bill Vahey. “Mereka bilang dia pria yang baik, guru yang dihormati, jadi sama sekali tidak menyangka,” kata Carr. “Tapi memang paedofil itu kan sangat pandai menyembunyikan diri.” Namun, seperti juga sekolah internasional lainnya, Bill lolos dari pemeriksaan rekam jejak JIS. Padahal dia pernah dipenjara 90 hari pada 1969 saat masih kuliah di jurusan ilmu pendidikan di California, Amerika Serikat. Bill terbukti mencabuli murid laki-laki di tempatnya bekerja sebagai instruktur renang. Bill diperintahkan mendaftarkan diri sebagai pelaku kejahatan seksual terhadap anak, status yang akan melekat padanya seumur hidup. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofildijis

Para petugas keamanan berjaga di depan kompleks Jakarta International School, Jakarta Selatan, Rabu (16/4). Sistem keamanan sekolah ini setidaknya dua kali ditembus oleh para paedofil. ari saputra / detikfoto

Anehnya, dia berhasil menghindari pencatatan yang seharusnya dibuat saat dia lulus kuliah pada 1972. Tahu-tahu, pada 1972 itu dia sudah berada di Iran dan mengajar di Tehran American School. Carr mengatakan, JIS menyeleksi guru-gurunya de­ngan ketat dan memeriksa rekam jejak

mereka. “Tapi, setahu saya, tidak ada tes psikologis yang bisa mendeteksi kecenderungan paedofilia,” kata Carr. Kepolisian RI menduga Bill juga mencari korban di luar sekolah. Komisaris Besar Rikwanto mengatakan Zainal, tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap siswa JIS, mengaku pernah disodomi oleh Bill Vahey. Menurut Rikwanto, Zainal mengatakan menjadi korban Vahey pada 2002. Saat itu Zainal, yang besar di daerah Kedaung, Pamulang, baru berusia 14 tahun. Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Mabes Polri Komisaris Besar Tony Hermanto menjelaskan, kepolisian masih menelusuri informasi soal Bill Vahey yang didapat dari FBI. Tony mengatakan, Polri dan FBI akan bertemu pada Senin, 5 Mei 2014, untuk membahas kasus ini. Selain FBI, Tony mengatakan Kepolisian Federal Australia (AFP) juga sudah mendatangi mereka. “AFP datang karena ini ada kaitannya dengan guru dan murid-murid Australia di sana (JIS),” kata Tony. ■ BAHTIAR RIVAI, ISFARI HIKMAT, MONIQUE SHINTAMI | OKTA WIGUNA

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Di Sana Berpesta, Di Sini Waspada “Sekarang, melihat seragam ISS, anak-anak pada teriak, ‘Awas, ada ISS.’”

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Aula Kantor Pusat ISS Indonesia di Bintaro Jaya, Tangerang Selatan. Bahtiar Rifai/detikcom

“I

SS! ISS! ISS!� teriakan itu berkalikali membahana di aula lantai 5 Graha ISS, Jalan Jenderal Sudirman Blok J Nomor 3, Bintaro Jaya,

Jakarta. Rabu siang, 30 April 2014, itu, sekitar 500 karyawan ISS memadati aula. Hari itu perusahaan jasa outsourcing ini menggelar penganugerahan karyawan berprestasi yang ke-66. Mereka yang berprestasi berhak mendapatkan hadiah jalan-jalan selama tiga hari dua

malam ke Singapura. Dari panggung, pembawa acara mengumumkan 16 nama karyawan berprestasi, yang langsung disambut teriakan girang para karyawan. Semua bergembira. Yang tidak mendapatkan award diberi hiburan dengan pembagian undian berhadiah televisi. Acara makin meriah oleh entakan musik grup band J-Rock. Bertepatan dengan hari meriah itu, sesungguhnya ada berita pahit. Kontrak kerja ISS diputus oleh salah satu klien yang sudah menjadi Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Harinuan Dongoran, Senior Vice President ISS Indonesia. (Director of Human Resources Management and Corporate Affairs) Bahtiar Rifai/detikcom

langganannya selama 17 tahun, Jakarta International School (JIS). “Sudah kami putus kontraknya,” kata Kepala Jakarta International School Timothy Carr kepada majalah detik. JIS memutus kontrak setelah enam pekerja asal ISS yang bertugas di JIS ditahan polisi karena ditetapkan sebagai tersangka kasus kejahatan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak di sekolah internasional itu. “Saya juga tahu dari media massa soal pemutusan itu,” ujar Senior Vice President PT ISS Harinuan. Vice President Freya Purwanti menganggap tindak pidana yang dilakukan oleh enam tersangka tidak ada kaitannya dengan PT ISS. Enam orang itu, yakni Afrischa Setyani, Syahrial, Zainal Abidin, Agun Iskandar, Virziawan Amin alias Awan, dan Azwar (yang kemudian mati bunuh diri), menjadi tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya.

PT ISS memecat para tersangka yang membentuk geng paedofil di JIS itu. “Kalau mereka kriminal, kami tidak pekerjakan. Jadi mereka sudah putus. Segala sesuatu mengenai mereka tidak bisa kami jawab,” kata Freya. lll ISS didirikan pada 1901 di Kopenhagen, Denmark. Saat ini ISS mempunyai perusahaan di 50 negara, yang tersebar di Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, serta Asia-Pasifik dengan karyawan lebih dari 530 ribu orang. ISS Indonesia berdiri pada 1996 dengan jumlah karyawan lebih dari 57 ribu orang. Sedangkan kliennya berjumlah lebih dari 3.000 pelanggan di 135 kota. Adapun JIS mempekerjakan 135 pekerja ISS. Mereka mengurusi pekerjaan kebersihan, kontrol hama dan serangga di taman, serta untuk angkat-angkat. “Kalau untuk sekuriti tidak,” kata Freya. Meski enam pekerjanya di JIS ditetapkan sebagai tersangka kasus kejahatan seksual, ISS meyakini tidak ada yang salah dengan sistem mereka selama ini. Menurut Freya, ISS Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Grup band J-Rock saat memeriahkan acara pemberian penghargaan karyawan di ISS, pekan lalu. restu dwi andika/detikcom

menerapkan sistem terbaik dalam rekrutmen, pelatihan, hingga pengawasan. Rekrutmen karyawan dipusatkan di lantai dasar Graha ISS. Sistem rekrutmen terbagi berdasarkan pendidikan akhir pelamar. Lulusan SD untuk posisi gardener, yang mengurusi taman; lulusan SMP untuk cleaner, yang bertugas menangani masalah kebersihan; dan lulusan SMA untuk keamanan. ISS juga memberikan pelatihan untuk masing-masing spesifikasi pekerjaan. Pelatihan secara umum meliputi perilaku, keahlian, dan pengetahuan. ISS mengklaim menerapkan pengaturan kerja secara ketat. Petugas kebersihan, misalnya, memiliki wilayah kerja dengan radius 100 meter.

Jika tingkat kesulitan area yang ditangani cukup berat, wilayah kerjanya cukup hanya radius 50 meter. Masing-masing petugas memiliki area yang mesti dibersihkan. “Sehingga antarkaryawan tidak bertemu,� kata Freya. Namun, toh, dalam kasus paedofil di JIS, aturan kerja itu hanya pajangan. Nyatanya, petugas kebersihan PT ISS berkumpul di toilet untuk melancarkan tindakan bejat mereka. Geng Afrischa itu membagi kerja ketika menyekap murid TK JIS yang menjadi korban. Satu orang mengawasi di pintu toilet, yang lainnya memegang dan membekap korban. Afrischa, menurut Harinuan, cukup lama ditempatkan di perusahaan lain sebelum dipindahkan ke JIS. Sedangkan tersangka lain ada Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Warga mengadakan aksi simpati di Solo, Jateng, Selasa (29/4). Mereka mengutuk segala aksi kejahatan paedofilia dan menyerukan pengawasan lebih ketat terhadap anak oleh orang tua. Andika Betha/ANTARA FOTO

yang ditempatkan di JIS mulai Mei 2013 dan Oktober 2013. “Ada yang masuk Mei 2013, saya lupa namanya. Ada juga yang masuk bulan Oktober 2013, tapi saya lupa namanya,” tutur Harinuan. Harinuan tidak mau ambil pusing dengan tragedi di JIS. Ia menyatakan selama ini perusahaannya sudah maksimal dalam mengawasi karyawan ISS. “Nah, kalau dibilang mungkin ada kesalahan, itu sangat mungkin. Tapi kan tidak bisa digeneralisasi,” kata Freya. ISS kini menyerahkan kasus kejahatan seksu-

al terhadap bocah TK di JIS kepada kepolisian. Perusahaan ini merasa belum perlu melakukan penyelidikan internal. “Kami tidak mau mencampuradukkan masalah. Biar polisi dulu,” Harinuan menegaskan. Polisi sudah memeriksa 28 karyawan ISS. Karyawan tersebut juga dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diperiksa apakah ada ciri-ciri yang sama dengan penyakit yang diderita bocah TK korban tindakan bejat petugas kebersihan ISS. “Diambil cairan tubuh tertentunya,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada majalah detik. ISS bisa saja seolah-olah santai menghadapi kasus aksi bejat pekerjanya yang membentuk geng paedofil di JIS. Namun, tidak bisa dimungkiri, kini muncul antipati terhadap ISS. Para siswa JIS ketakutan bila melihat petugas ISS. Bukan cuma JIS, sekolah lain yang memakai jasa ISS juga tengah mempertimbangkan untuk memutus kontrak kerja. Salah seorang pemilik sekolah di Jakarta berkisah, “Sekarang, melihat seragam ISS, anak-anak pada teriak, ‘Awas, ada ISS.’” ■ Bahtiar Rifai, Okta Wiguna | Aryo Bhawono

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Kepala JIS Timothy Carr:

Kejadian Ini Benar-benar Mengerikan “Saya masih tidak mengerti mengapa ini bisa terjadi. Seluruh kasus ini benar-benar sulit dipercaya.�

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

K

epala Jakarta International School Timothy Carr masih tidak bisa mengerti mengapa kekerasan seksual yang sangat mengerikan sampai terjadi di taman kanak-kanak yang dipimpinnya. “Itulah reaksi awal ketika mendengarnya dan masih jadi tanda tanya saya sampai sekarang,� kata Timothy Carr saat ditemui majalah detik di kampus JIS, 30 Maret 2014. Menurut Carr, JIS sudah menerapkan keamanan dengan standar tinggi. Baginya, tidak masuk akal para tersangka bisa memanfaatkan celah waktu yang sangat sempit antara jam istirahat dan bel masuk pelajaran untuk melakukan tindakan bejat itu di toilet. “Ini benar-benar kejadian yang mengerikan,� kata Carr. Meski begitu, Carr mengakui predator anak yang menjadi buron FBI, William James Vahey, pernah menjadi guru selama 10 tahun di JIS. Bagaimana Vahey bisa menjadi guru di JIS? Mengapa JIS bisa kecolongan memasukkan

Mereka bilang Vahey pria yang baik, guru yang dihormati, jadi sama sekali tidak menyangka.

predator? Seperti apa pengamanan JIS? Berikut ini wawancara Okta Wiguna dan Aryo Bhawono dari majalah detik dengan Kepala JIS Timothy Carr. Bagaimana JIS menghadapi kasus kekerasan seksual yang sangat mengerikan sehingga mendapat perhatian luas dari banyak pihak? Kejadian ini benar-benar mengerikan. Ada tiga prioritas kami. Melindungi si anak dan keluarganya. Bekerja sama dengan kepolisian dalam penyelidikan dan menegakkan keadilan. Yang ketiga, membuat kampus kami seaman mungkin. Jadi itu tiga prioritas yang kami kerjakan bersama orang tua. Kami juga mendapat masukan dari konsultan keamanan. Kami akan melakukan audit eksternal terhadap proses keamanan kami demi memastikan keamanan. Kami ingin memastikan ini tidak terjadi lagi. Kami juga ingin membantu sekolah lain agar lebih aman. Karena kejadian seperti ini bisa terjadi di mana saja.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Timothy Carr detikfoto

Kami mendapat informasi, sekolah menambah konselor. Apakah benar? Kami punya staf konselor di setiap kampus kami, tapi kami juga menambah dengan orang eksternal, terutama buat siswa taman kanakkanak dan sekolah dasar. Juga buat seluruh siswa yang terkena dampaknya. Tragedi ini telah menyakiti semua siswa kami, semua 2.600 siswa kami. Mereka prihatin terhadap korban dan takut pada dampak kejadian ini terhadap sekolah kami. Ada dua terapis dari universitas di Bandung yang datang dan memberikan konseling sehari

penuh. Mereka berbicara kepada murid dan orang tua. Kepada orang tua dibahas cara menyampaikan masalah ini kepada anak-anak, bahasa seperti apa yang harus dipakai. Para terapis tidak akan permanen, tapi akan berada di sini selama dibutuhkan. Sebab, seperti saya katakan tadi, komunitas kami sangat terpengaruh. Mereka cemas terhadap murid dan anak mereka sendiri. Mereka butuh bantuan dan ingin tahu bagaimana caranya bisa membantu. Bagaimana awalnya Anda mengetahui kasus kekerasan seksual ini? Kami ditelepon pada 21 Maret malam oleh keluarga korban. Sepulang sekolah, mereka menyadari ada yang berbeda pada anaknya. Jadi mereka menanyakan kepada anak itu apa yang terjadi dan mendapat cerita soal semuanya. Mereka sangat gusar terhadap apa yang mereka dengar, jadi mereka menelepon wakil kepala sekolah. Lalu wakil kepala sekolah menelepon saya, dan kami mengatur pertemuan keesokan harinya. Saya bertemu dengan ayah korban esok Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis membantu penyelidikan. Bisa dibilang dia bersama mereka setiap hari sebagai perwakilan kami. Dia juga mendapat kepercayaan si anak, jadi kami meneruskan penyelidikan. Tapi kemudian keluarga mengambil langkah berbeda. Kami terkejut dengan langkah itu. Kami sedang berfokus pada tiga hal tadi, berbicara dengan polisi dan komunitas, sehingga kami tidak bereaksi dengan baik menghadapi situasi itu. Kami seharusnya memberi lebih banyak informasi kepada orang tua dan publik. Kami menyadari itu sekarang bahwa kami salah dan kami meminta maaf.

Para tersangka kasus kekerasan seksual di TK Jakarta International School (JIS) dihadirkan di Polda Metro Jaya, Jaksel, Sabtu (26/4). Muhammad Adimaja/ANTARA

paginya di sekolah. Kami bicara banyak hal, apa yang terjadi, lalu apa yang bisa kami bantu secara medis dan psikologis. Juga bagaimana kami akan menyelidikinya. Kami berbicara bagaimana kami bisa melindungi privasi mereka. Kami menugasi asisten kepala keamanan kami, David, buat menjaga kontak dengan mereka. Dia bertemu dengan keluarga itu dan

Keamanan di sini sangat ketat dan pengawasan terhadap murid sangat ketat. Bagaimana kasus ini bisa terjadi? Sejujurnya sulit dimengerti karena tempat di mana ini diduga terjadi adalah salah satu tempat tersibuk di sini. Ada banyak ruangan kelas yang dindingnya kaca dan bisa melihat keluar ke halaman. Ada banyak guru dan orang dewasa di selasar tempat toilet itu berada, dan tidak masuk akal itu bisa terjadi karena ada begitu banyak orang di sana. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Kami menyadari bahwa kami salah dan kami meminta maaf.

Itulah reaksi awal ketika mendengarnya dan masih jadi tanda tanya saya sampai sekarang. Sulit kami mengerti karena celah waktu (antara istirahat dan bel masuk pelajaran) sangat sempit. Saya masih tak mengerti mengapa ini bisa terjadi. Benar-benar sulit dipercaya bahwa kasus ini bisa terjadi. Tapi kami harus mempercayainya. Dan karena anak ini sudah disakiti, fokus kami adalah menolongnya. Tapi, kalau bisa terjadi di tempat publik seperti itu, (kekerasan seksual) itu bisa terjadi di mana saja di luar sekolah. Tentu saja kami akan meningkatkan keamanan, bahkan kami sudah meningkatkannya. Tapi ini pelajaran buat kita semua bahwa kita tidak boleh lengah karena menganggap kondisi keamanannya sudah benar-benar sempurna. Bagaimana soal taman kanak-kanak JIS yang tidak punya izin? Kementerian Pendidikan menyampaikan kepada kami bahwa izin kami harus dimutak足 hirkan dan kami harus melakukannya secepat mungkin atau pada Agustus nanti kami tidak

bisa menerima murid baru. Seperti apa penyelidikan FBI terhadap William Vahey di JIS? Yang sudah kami lakukan adalah menuruti instruksi FBI. Mereka meminta kami meneruskan informasi dari FBI kepada keluarga yang ada pada saat itu dan juga alumni serta memberikan kepada mereka nomor kontak FBI sehingga mereka bisa berhubungan langsung. Itu yang terjadi. Jadi penyelidikannya langsung kepada mereka, tidak melewati kami. Karena ini terjadi 12 tahun yang lalu, sudah lama sekali. Apakah ada guru seangkatan dengan Vahey yang masih mengajar di sini? Ada. Kami mengadakan pertemuan dengan mereka dan membahas kasus itu bersama serta mendukung mereka menghadapi kasus itu, menyampaikan informasi dari FBI kepada mereka supaya mereka juga bisa mengontak langsung. Jadi guru, orang tua, dan anak mereka bisa ditolong. Apa kata mereka soal Vahey? Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

JIS memutus kontrak tenaga kebersihan alih daya dari ISS setelah beberapa dari mereka menjadi tersangka kasus kekerasan seksual. Orang tua murid diberitahu mulai 1 Mei 2014, JIS akan mempekerjakan tenaga kebersihan yang direkrut langsung oleh sekolah. Freya Ingrid Morales/Getty Images

Mereka bilang Vahey pria yang baik, guru yang dihormati, jadi sama sekali tidak menyangka. Tapi memang paedofil itu kan sangat pandai menyembunyikan diri. Itu yang saya pelajari selama bertahun-tahun tentang mereka. Adakah psikotes buat calon guru? Setahu saya, tidak ada tes yang mendiagnosis apakah seseorang itu paedofil atau tidak. Tapi tentu saja kami sangat ketat dalam menyaring

calon guru, mengecek referensi, melakukan tes kesehatan. Jadi standarnya sangat tinggi. Tapi memang tidak full proof, jadi memang harus tetap hati-hati. Apakah ada penyaringan seketat itu juga buat pekerja alih daya? Kami mengandalkan mereka sepenuhnya soal itu. Tapi kami mengingatkan kepada semua mitra outsourcing kami bahwa standar mereka Majalah detik 5 - 11 mei 2014


paedofil di jis

Para petugas keamanan berjaga di depan kompleks Jakarta International School (JIS), Jakarta Selatan, Rabu (16/4). Pascakasus kekerasan seksual terhadap siswanya, Kepala Sekolah Timothy Carr mengatakan akan ada audit oleh pihak eksternal terhadap sistem keamanan mereka. ari saputra/detikcom

haruslah setinggi kami. ISS bagaimana? Sudah kami putus kontraknya. Ada korban lain yang mengatakan pelakunya berambut pirang?

Memang ada keluarga lain yang melapor kepada kami dan mereka tidak tahu pasti apakah itu benar atau tidak, tapi mereka ingin menyelidikinya. Jadi memang belum terkonfirmasi itu betul ada. Jadi kami membantu mereka buat memastikannya. â– Aryo Bhawono | Okta Wiguna

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


gaya hidup

"I Love You" Setiap Hari foto-foto: thinkstock

bukan cuma manusia, anjing juga butuh cinta. Jadi katakan “I love you� setiap hari pada anjing peliharaanmu.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


A

gresif. Mungkin itu salah satu perilaku anjing yang kerap dikeluhkan. Bukan cuma oleh pemiliknya, tapi juga oleh orang-orang yang tinggal di sekitarnya. Maka, tak mengherankan jika banyak orang yang akhirnya jadi membenci anjing karena dirasa nakal, bandel, dan susah menurut. Kalau ada anjing, banyak orang bakal menyingkir. Para pemilik anjing biasanya tidak tahu cara mengatasinya. Jangankan mencari solusi, bisa jadi mereka tidak tahu apa penyebab anjingnya agresif. Pakar perilaku anjing asal Amerika Serikat, Cesar Millan, menyebut perilaku agresif memang masalah paling umum yang dikeluhkan. Sampai-sampai banyak orang menyangka anjing memang dilahirkan “nakal”. Padahal, menurut pemandu acara Dog Whisperer itu, tidak ada anjing yang dilahirkan dengan karakter agresif. “Bagaimana anjing bersikap biasanya mencerminkan perlakuan si pemilik kepadanya,” ujarnya. Cesar mengatakan, anjing bersikap

nakal ketika ma­jikannya tidak mengerti dan tak memenuhi kebutuhannya. Akibatnya, anjing menjadi tidak bahagia dan frustrasi. Jika mengalami hal itu, anjing akan bertindak sangat agresif, seperti menyalak dan berulah. Dan, jika sudah begini, orang-orang akan menyebut anjingnya “crazy”. “Anjing yang begitu sama sekali tidak ‘crazy’, mereka frustrasi,” ujar Cesar berbagi tip. Menurutnya, ada tiga hal yang wajib dilakukan para pemilik untuk mendidik dan melatih anjingnya. Latihan, disiplin, dan yang terakhir: kasih sayang. Ketiganya wajib diberikan, jadi tidak boleh hanya Majalah detik 5 - 11 mei 2014

detikfoto

gaya hidup


detikfoto

gaya hidup

disiplin dan latihan tanpa kasih sayang maupun sebaliknya. Kasih sayang saja juga tidak baik untuk perkembangan anjing. “Kalau Anda memberinya kasih sayang saja, anjing jadi agresif juga karena dia tidak mengenal disiplin,” ujar pemilik 20 ekor anjing ini saat melakukan show di Jakarta beberapa waktu lalu. Ini sama saja dengan orang tua yang hanya

memberi apa saja keinginan anak-anaknya tanpa memberi mereka pelajaran kedisiplinan. “Mereka jadi tidak sopan dan kurang menghargai, kan,” ujarnya. Karena itu, Cesar menyarankan pemilik anjing mulai menerapkan latihan disiplin terlebih dulu. Namun bukan berarti melupakan kasih sayang dengan mengatakan “I love you” setiap hari. “Kalau dia bandel, jangan diberi hukuman, tapi mulailah ciptakan aturan dan batasan yang jelas untuk mendisiplinkan anjing,” kata ayah beranak satu ini. Anjing juga mirip manusia. Mereka membutuhkan re­freshing dan melihat dunia luar. Karena itu, menurut Cesar, jalan-jalan bersama anjing adalah salah satu latihan yang sangat penting. Jangan sampai anjing-anjing merasa terkekang di dalam rumah dan akhirnya bersikap agresif. “Ubah lingkungan di sekitar anjing agar lebih ramah dan nyaman, ajak jalan-jalan,” ujar pria asal Meksiko ini.

Kenali Gonggongan Orang-orang sering merasa takut saat anjing Majalah detik 5 - 11 mei 2014


gaya hidup

menggonggong. Padahal setiap gonggongan anjing memiliki arti. Tidak semua gonggongan berarti anjing itu akan menyerang. Cesar mengatakan, anjing dapat merasakan, melihat, dan mencium energi manusia. Jika manusia takut, anjing akan dengan mudah mengetahuinya melalui mimik muka dan bau tubuh. Saat panik, tubuh akan mengeluarkan semacam bau khas secara alami. Nah, bau kimiawi

inilah yang tercium oleh anjing. Meski begitu, anjing tidak akan serta-merta menyerang. Biasanya, anjing hanya akan mengelilingi orang sambil mengendus-endus. “Dia baru akan menyerang kalau orang bergerak atau lari,� ujar penulis tiga buku paling laris versi New York Times ini. Cesar juga berbagi tip tentang bagaimana mendekati anjing baru. Terkadang, orang terlalu terburu-buru untuk menyentuh anjing yang baru ditemuinya. Maksudnya agar terlihat ramah. Namun cara ini ternyata kurang benar. Menurut Cesar, sebaiknya biarkan anjing mengenal lebih dulu. Anjing biasanya akan mengendus dan mengamati gerak-gerik seseorang. Sentuhan baru bisa dilakukan saat anjing mulai menggerak-gerakkan ekornya dan memasang wajah ramah. “Itu tanda dia sudah percaya kepada kita. Kalau dia belum melakukan itu, mereka sudah pasti akan menghindar, bahkan galak, saat kita berusaha menyentuhnya,� ujar Cesar. n KEN YUNITA

Majalah Majalah detik detik 2 - 8 Desember 5 - 11 mei 2014 2013


wisata

Taman Penuh

Cinta Ini bukan taman biasa. Ada banyak sekali patung dengan pose erotis nan menggoda. Turis dewasa wajib mampir.

Majalah Majalah Majalah detik detik detik 17 14- 5 23 - 20 - 11 maret april mei 2014


wisata

atahari hampir tenggelam saat saya dan rombongan tiba di taman nan cantik ini. Kami memang tidak dijadwalkan mengunjungi taman di Pulau Jeju, Korea Selatan, ini. Tapi, karena ada salah satu destinasi yang dicoret, akhirnya kami ditawari tempat wisata lain sebagai pengganti. Salah satunya Love Land yang fenomenal. Kami, yang sebelumnya kecewa karena Love Land tidak masuk list destinasi, langsung ber-

semangat. Mumpung ke Jeju, kapan lagi, kan? Dan di sinilah saya beserta rombongan akhirnya berada. Dari jauh, Love Land terlihat seperti taman kebanyakan, rindang dengan banyak pohon besar kehijauan. Lampu-lampu kecil yang belum menyala dililitkan pada beberapa pohon. Kalau lampu tersebut sudah menyala, suasana di taman ini pasti jauh lebih romantis. Selain membeli tiket, ada syarat lain yang harus dipenuhi pengunjung Love Land. Pengunjung harus berusia di atas 18 tahun. Jika petugas tiket ragu-ragu, mereka akan menanyakan kartu identitas diri, lo. Yak, benar sekali, taman seluas 16 ribu meter persegi ini memang dikhususkan bagi mereka

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


wisata

yang sudah dewasa, minimal 18 tahun. Jadi, untuk yang masih remaja, jangan coba-coba, ya. Jeju Love Land dibuka pada 2004. Pembukaan taman ini bertujuan memberi informasi dan pendidikan seks kepada orang dewasa. Tak jarang, Love Land mengadakan event. Paling sering adalah ajang pencarian jodoh, yang sangat diminati. Bahkan banyak peserta yang datang dari luar negeri demi mengikuti acara ini. Sayang, saat saya dan rombongan datang, tidak ada event apa pun. Taman seluas sekitar dua kali lapangan sepak bola ini juga sepi pengunjung karena bukan akhir pekan. Setidaknya ada 140 patung berpose erotis tersebar di berbagai penjuru taman. Patung-patung itu merupakan karya seni para mahasiswa Hongik University di Seoul, Korea Selatan.

Kebanyakan pengunjung Love Land adalah pasangan muda. Tapi ada juga rombongan seperti kami. Ekspresi pengunjung begitu memasuki taman biasanya seragam. Ngakak! Ada pengunjung yang cekikikan malu-malu, tapi ada juga yang “gila”. Salah satu rekan saya adalah tipe pengunjung “gila” ini. Dia nekat berpose dengan patung-patung erotis. Misalnya ada patung yang berdiri sendirian, dia pun berfoto seolah-olah menjadi pasangan patung itu. “Dia kan sendirian, saya temani, deh,” ujarnya spontan tanpa malu-malu. Polah teman saya ini memancing gelak tawa pengunjung lain. Saya sendiri terpingkal-pingkal sambil terus menjepretkan kamera saya ke aksi gilanya. Beberapa pengunjung ternyata menonton aksi teman saya itu. Mereka bahkan ikut-ikutan Majalah detik 5 - 11 mei 2014


wisata

Tap/klik untuk berkomentar

menjepret aksi gila teman saya itu. Ada pula yang meniru posenya. Setelah puas melihat patung, kami bergeser ke sebuah bangunan bertingkat di bagian belakang taman. Bangunan ini ternyata sebuah toko, tepatnya sex shop. Banyak benda terkait seks yang lucu dan unik. Jika sedang mencari sesuatu, misalnya alat bantu seksual, pengunjung bisa mencari dan membelinya di toko ini. Kami menduga lantai atas bangunan ini juga bagian dari sex shop. Namun, ternyata, saat naik,

kami menemukan banyak sekali diorama mini. Uniknya, diorama ini menggambarkan posepose hubungan seks. Meski erotis, ada beberapa gambaran lucu tentang kehidupan seks orang kebanyakan. Karena hari mulai gelap, kami pun buru-buru melanjutkan perjalanan. Dari jauh, kami melihat bangunan kecil yang mirip kafe. Kami pun memutuskan mampir untuk membeli minuman. Lagi-lagi saya tertawa begitu tiba di “warung� yang berada di tengah-tengah taman itu. Bukan menertawakan warung atau penjaganya, lo. Saya tertawa karena melihat yang dijual di sini. Saya melihat kue-kue berbentuk tak biasa. Ya, kue-kue di sini berbentuk penis. Dengan 2.000 won atau sekitar Rp 20 ribu, pengunjung bisa mendapatkan tiga kue penis. Saya pun tak mau ketinggalan mencicipi. “Aduh, makannya jadi gimana gitu,� kata Desy, teman saya, saat memegang kue penis sepanjang 10 sentimeter itu. Bentuknya memang menggemaskan, tapi rasanya sebenarnya biasa saja. Mirip kue pukis yang biasa dijual abang-abang di pasar-pasar tradisional di Indonesia. n KEN YUNITA Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kuliner

pi. a r a t a t r a te y n at t p u m b i e r t t e a f i a a ag nk b a r k e k. n i b i y a n s l a a e d n m i r , o l m t e a g. Di: gjrandyos zafna | detikfoto Sepedaemro, ini bukan bengk nongkron foto-foto n e b , i p Ta Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kuliner

pa? Lagu The Doors? Begitu pikir saya begitu mendengar kata “soul kitchen”. Oh, bukan, saya salah. Ternyata itu adalah nama sebuah kafe yang relatif baru di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Dan sore itu, saya mampir ke kafe di Jalan Kemang Raya tersebut. Desain luar, kafe ini didominasi warna

hitam dengan penerangan remang-remang. Eh, tapi ini jelas bukan kafe remang-remang plus-plus, lo. Begitu masuk, saya langsung disuguhi pemandangan unik. Tepat di pojok kanan, saya melihat dua sepeda motor, Honda CX650 (1985) dan Vespa Sprint S (1967). Ada juga sepeda balap yang digantung. “Ini bukan bengkel kan, ya,” tanya saya kepada Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kuliner

salah satu waiter berkacamata. Dia langsung terbahak sambil mengibaskan tangan tanda “bukan” ke arah saya. Menurut dia, kafe ini dimiliki delapan orang yang salah satunya memang punya hobi sepeda motor. Ada juga pemilik yang punya hobi sepeda, fotografi, musik, sushi, film, dan desain. “Jadi ya desain kafenya jadi unik begini,”

ujarnya. Dia lalu menawari saya, yang sore itu datang bertiga, tempat duduk. Ada dua area yang dipisahkan oleh lantai. Lantai satu untuk mereka yang ingin ketenangan dan tidak merokok. Sedangkan lantai dua untuk tamu yang ingin lebih “ingar-bingar” dengan balkon penuh meja dan tempat duduk. Dindingnya dipenuhi poster film lawas. Di pojok ruangan ada seperangkat alat band akustik. “Yang suka akustikan bisa main di situ,” kata pelayan tadi sambil menunjuk ke arah alat-alat musik itu berada. Selain tempat nongkrong, kafe ini kerap dijadikan tempat menggelar acara. Misalnya acara nonton Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kuliner

Tepat di pojok kanan, saya melihat dua sepeda motor, Honda CX650 (1985) dan Vespa Sprint S (1967).

bareng MotoGP atau sekadar kopi darat para pencinta sepeda motor. Pengunjung tak perlu khawatir karena Soul Kitchen punya area parkir cukup luas. Setelah enak duduk, saya segera membolak-balik buku menu. Dari menu yang tersedia, agaknya makanan di sini cukup beragam. Ada makanan Western, Italia, dan Meksiko. Waiter tadi merekomendasikan Fish Cutlet,

berupa daging ikan dori digoreng garing, dengan kentang goreng dan saus. Harga per porsinya Rp 59.090 sebelum pajak. Dan untuk camilan sampingan, kami memesan Soul Platters, berupa chicken wings, nugget, dan onion ring. Satu piring besar menu ini seharga Rp 50 ribu. Camilan Brokoli N Cheese, yang gambarnya di buku menu sangat menggiurkan, juga kami pesan. Menu ini terdiri atas kentang dengan taburan brokoli dipadu lelehan keju mozzarella yang gurih-gurih asin. Tak lama, salah satu pesanan kami tiba di meja. Masakan yang pertama kali muncul adalah Fish Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kuliner

Cutlet. Ternyata porsinya cukup besar, bisa dinikmati berdua. Ikan dorinya sangat lembut dan sama sekali tidak amis. Kentang gorengnya juga renyah, tapi menurut saya terlalu asin. Secara umum, menu ini cukup nikmat. Soul Platters menyusul mendarat di meja. Menu yang katanya snack ini cukup banyak. Kami memakannya bertiga, dan membuat perut kami lumayan “penuh�.

Dari semua snack yang ada, hanya satu yang menurut saya kurang enak. Chicken wing. Terlalu asin. Chicken wing, yang hanya tiga biji, tidak kami habiskan karena rasanya terlalu “aneh�. Untung saja, lidah kami diselamatkan oleh Brokoli N Cheese, yang datang tak lama kemudian. Perpaduan kentang, brokoli, dan kejunya benar-benar membuat lidah saya serasa tak ingin berhenti mengunyah. Harganya Rp 31.818. Saking asyiknya makan, kami sampai lupa memesan minuman. Saya segera memanggil salah satu waiter. Dari hasil obrolan saya dengan si waiter, akhirnya saya memesan tiga minuman. Mocha Soul, Blues Mocha, dan Orange Sunrise. Ketiganya, kata si waiter, adalah minuman paling Majalah detik 5 - 11 mei 2014


kuliner

enak dan paling disukai pengunjung Soul Kitchen. Wajib dicoba, dong! Mocha Soul adalah pesanan saya. Konon, minuman ini menjadi salah satu yang tak cuma enak, tapi juga khas kafe ini. Harganya Rp 34.545. Dan benar saja, rasa minuman ini memang enak dan berasa banget mocha-nya. Awalnya saya merasa minuman ini kurang manis. Tapi, setelah beberapa sedotan, baru terasa manisnya. Oh, iya, jangan lupa diaduk sebelum diminum. Minuman pesanan teman saya, Blues Mocha, datang tak lama kemudian. Berupa satu cangkir besar minuman mocha dipadu es krim vanila. Tampilannya terlihat cantik dan menggoda.

Saya pun kepingin mencicipi minuman seharga Rp 31.818 itu. Dan, hmmm, rasa mocha serta vanila ternyata bisa berpadu dengan baik dan menghasilkan rasa yang “khas�. Enak! Minuman terakhir yang mampir ke meja adalah Orange Sunrise seharga Rp 31.818. Rasanya? Asam-asam segar. “Pas diminum setelah makan banyak,� kata seorang teman saya. Berminat mencoba? n KEN YUNITA

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


im ty get ty

get ges ima

luis suarez

ng /d et

ikf

ot

o

Linda Gumelar

ag u

s age

beyonce

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


people

Paling Berpengaruh

Christopher Polk/Getty Images

T

ak cuma populer, Beyonce juga berpengaruh untuk dunia. Buktinya, penyanyi 32 tahun ini masuk jajaran The Most Influential People versi majalah Time. Istri Jay-Z ini ditempatkan di posisi teratas dan menjadi model sampul Time edisi 5-12 Mei 2014. “Dia bersuara di panggung dan di luar panggung untuk mendorong kaum perempuan,” ujar eksekutif Facebook, Sheryl Sandberg. Selama ini, Beyonce memang kerap menyuarakan dan mendorong kaum perempuan lebih independen dan memimpin. Dalam bukunya berjudul Lean In, Sand­berg menyebut ibu satu anak ini sebagai The Boss. Beyonce juga dipuji karena dinilai telah “menghancurkan peraturan industri musik dan penjualan album” saat merilis album kejutannya pada Desember tahun lalu. Selain sukses di dunia tarik suara, Beyonce menjadi role model seorang ibu yang perhatian kepada buah hatinya. Rahasia Beyonce adalah kerja keras, kejujuran, dan otentik. Good job, Beyonce! n Ken Yunita

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


people

Pemain Terbaik

Michael Regan/Getty Images

L

uis Suarez tak bisa menutupi kebahagiaannya. Striker Liverpool ini dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Premier League 2013/2014 versi Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA). Penyerang asal Uruguay ini mengalahkan lima pesepak bola lain, yakni Steven Gerrard, Daniel Sturridge, Eden Hazard, Adam Lallana, dan Yaya Toure. “Terima kasih kepada semua pemain yang memilih saya,” ujar pencetak 30 gol dalam 31 pertandingan liga ini. Suarez membantu The Reds memuncaki klasemen sementara. Kecemerlangan Suarez diakui sejumlah pemain Liga Inggris. Gelandang Arsenal, Aaron Ramsey, bahkan memuji aksi bapak dua anak ini saat berlaga di lapangan hijau. “Setiap orang bisa melihat kualitasnya. Dia benar-benar pemain yang luar biasa,” begitu pujian Ramsey untuk pemain 27 tahun ini. Suarez menjadi pemain Liverpool pertama yang menerima penghargaan ini sejak Steven Gerrard terakhir kali menerimanya pada musim 2005/2006. Musim lalu gelar ini jatuh ke tangan Gareth Bale dari Tottenham Hotspur. Wah, selamat ya, Suarez! n Ken Yunita

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


people

Linda Gumelar

Jabatan dan Selendang

agung/detikfoto

P

ost power syndrome. Begitu yang biasa terjadi pada seseorang yang baru saja pensiun dari jabatannya. Tapi Linda Gumelar yakin dirinya tak akan mengalami masalah psikologis itu. “Buat saya, jabatan itu bagaikan selendang, yang suatu hari bisa kita pakai dan suatu hari bisa kita lepas. Jadi, semoga saya enggak kena post power syndrome, ya,” ujar istri Agum Gumelar ini. Sebentar lagi jabatan Linda sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan berakhir. Sekitar empat tahun lalu, Linda dipilih menjadi salah satu menteri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Linda tak ingin berspekulasi tentang posisi menteri yang mungkin akan kembali ditawarkan oleh pemerintahan baru kepadanya. Perempuan kelahiran Bandung, 15 November 1951, ini merasa tak akan ada partai yang meliriknya. “Wah, saya enggak mikirin itu, ya. Rasanya enggak ada partai yang melirik saya, ha-ha-ha...,” canda perempuan bernama lengkap Linda Amalia Sari ini. Lalu, apa yang akan dilakukan Linda setelah pensiun? “Saya akan kembali ke habitat saya ya, saya kan aktivis perempuan. Selama menjadi menteri, saya juga tetap aktif dan saya akan terus melanjutkan itu,” katanya. n Ken Yunita

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


interview

Yayuk Basuki

Tak sudi

Olahraga Dikorupsi Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


interview

Setelah 26 tahun mengabdi di dunia tenis, yayuk basuki terjun ke dunia politik. apa saja yang akan diperjuangkannya?

ri Rahayu (Yayuk) Basuki menjadi salah satu atlet berkaliber internasional yang dipastikan bakal melenggang menjadi politikus di Senayan periode 20142019. Hasil penghitungan suara yang dibacakan KPU Provinsi Jawa Tengah, Selasa malam lalu, ia meraih 25.656 suara. Menyimak perjalanan karier dan pengabdiannya selama ini, ia terjun ke dunia politik bukan sekadar mencari rezeki. Penghasilannya sebagai pelatih di sejumlah negara tentu lebih besar ketimbang menjadi anggota DPR. Adalah keprihatinannya terhadap dunia olahraga yang membuatnya ingin berjuang memperbaiki keadaan lewat jalur politik. “Dunia olahraga yang semakin terpuruk, dan masa depan pembentukan karakter anak-

anaklah yang menjadi panggilan saya,” tuturnya kepada majalah detik, yang menemuinya di sebuah kafe di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, 30 April lalu. Tidakkah ia khawatir akan tergelincir ke dalam praktek korupsi seperti yang menimpa anggota parlemen periode sebelumnya? Bagaimana dia bakal menjawab keraguan masyarakat terhadap kemampuan anggota parlemen dari kalangan atlet dan artis? Berikut ini petikan perbincangan dengan Yayuk. Apa motivasi Anda terjun ke dunia politik? Begini, pada awalnya, 10 atau 15 tahun yang lalu, saya sama sekali tidak tertarik untuk terjun Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


interview

lagi berada di dalam kurikulum sekolah, dianggap tak penting. Itu yang membuat saya prihatin. Kalau saya menyoroti, saya tidak pernah didengar karena berada di luar sistem. Karena saya berada di Indonesia Olympian Association. Dari situ banyak teman yang meminta saya terjun. Saya pun terpanggil. Kemudian saya dirangkul Partai Amanat Nasional (PAN).

ke politik. Saya hanya berdiri di luar politik. Namun, pada sisi lain, saya melihat perkembangan dunia olahraga di Tanah Air terus terpuruk. Olahraga, yang merupakan sarana pembentuk karakter dan kepedulian anak-anak, kini tidak

Anda tidak takut terseret praktek korupsi yang juga terjadi di dunia olahraga? Justru itulah‌ karena saat ini dunia olahraga juga dijadikan lahan korupsi, membuat saya tidak tahan untuk tidak terjun langsung. Kasus Hambalang atau PON 2012 dan SEA Games 2011 misalnya. Saya tidak mau itu terulang lagi, bidang olahraga dikorupsi. Apakah mereka yang mengurus (olahraga) itu memiliki kompetensi? Barangkali, ya maafmaaf saja, yang ada keinginan memperkaya diri sendiri. Memang, saya terpilih (menjadi anggota

Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


interview

DPR) bukan semata-mata karena dipilih oleh rakyat, tetapi juga karena Allah SWT. Saya melangkah dengan niatan yang baik.

Apakah mereka yang mengurus (olahraga) itu memiliki kompetensi? Barangkali, ya maaf-maaf saja, yang ada keinginan memperkaya diri sendiri.

Grandyos Zafna / detikfoto

Kenapa Anda memilih PAN? Saya mulai bergabung pada Maret 2013. Awalnya, yang memperkenalkan itu Pak Zulkifli Hasan (Menteri Kehutanan). Saya sendiri merasa mempunyai visi dan misi yang sama ngan partai ini. Saya langsung “klik” dan de­ langsung dipertemukan dengan Pak Hatta (Rajasa). Saya ngobrol dengan beliau yang low profile dan memiliki visi untuk membangkitkan negara ini. Saya pun terpikat. Sehingga oke kalau diberi kepercayaan, diberi amanah. Partai ini telah menjadi partai majemuk, partai nasionalis. Saya mengetahui persis ternyata Pak Hatta juga memiliki komitmen mendukung para atlet. Apa strategi Anda sehingga bisa meraup suara cukup signifikan? Sejak awal, saya sangat menyadari bahwa Jawa Tengah merupakan basis Banteng (PDIP).

Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


interview

Yayuk Basuki setelah memberikan suara pada pemilu legislatif Foto: yayukbasuki.com

Bahkan, dalam beberapa waktu setelah era Pak Alvin Lie (politikus PAN), PAN tidak mendapatkan suara yang signifikan di situ. Ya, selain faktor figur, ada pendekatan lain yang saya laku­kan. Saya tidak memberikan janji-janji. Saya berangkat dengan niat baik. Saya mendekati masyarakat bukan dengan janji,

melainkan memaparkan visi saya. Ternyata rakyat mempercayai saya, ya mungkin dengan pengalaman 26 tahun di bidang olahraga dan beberapa kali menjadi juara dianggap cukup teruji oleh masyarakat. Habis berapa untuk membiayai kampanye? Kalau ditanya soal cost untuk politik ini, sekitar Rp 1,3 miliar. Itu termasuk kecil. Perlu dicatat, itu bukan untuk money politics, tetapi untuk dana operasional pembuatan berbagai alat peraga kampanye, untuk kunjungan ke daerah pemilihan. Tentu untuk pertemuan dengan warga itu kan perlu konsumsi dan lainlain. Tetapi itu pun saya dibantu oleh partai. Sempat menghadapi kampanye negatif dari pesaing-pesaing Anda? Tentu ada, dan saya sangat menyadari itu. Tetapi, bagi saya, itu sudah menjadi hal yang biasa. Saya, sebelum-sebelumnya, juga sering menghadapi isu seperti itu. Jadi sudah tidak kaget lagi. Bagi saya, yang penting niatan saya baik dan apa yang saya lakukan selama ini juga Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


interview

baik. Mengapa mesti takut? Dan alhamdulillah, atas seizin Allah saya bisa lolos. Dari pengalaman sebelumnya, banyak yang meragukan kemampuan anggota legislatif yang berlatar artis dan atlet... Bagi saya, itu tergantung pada individu anggota legislatif yang bersangkutan. Mau dari latar belakang apa pun dan sepintar apa pun,

Bagaimana generasi muda tertarik terhadap olahraga kalau jaminan masa depan tidak ada. Tidak ada penghargaan. Grandyos Zafna / detikfoto

kalau tidak ada komitmen, kemauan, serta kompetensi di bidangnya, ya tentu saja hanya akan menjadi pelengkap. Kita buktikan saja nanti seperti apa. Jika kelak komitmen Anda berlawanan

dengan keinginan partai? Saya yakin partai yang saya pilih sekarang memiliki komitmen yang kuat terhadap kepentingan rakyat. Jadi saya percaya dan yakin tidak akan terjadi benturan kepentingan. Terkait isu kenaikan harga BBM yang biasa ditolak masyarakat, bagaimana Anda menyikapinya? Dalam kasus kenaikan harga BBM, kita harus berpikir dengan kerangka kepentingan yang lebih luas. Seperti apa subsidi BBM itu? Siapa yang menikmati? Apakah rakyat banyak atau hanya sekelompok rakyat tertentu yang ternyata orang mampu? Kemudian, berapa beban subsidi yang harus ditanggung negara? Apakah tidak sebaiknya beban ratusan triliunan rupiah itu dialihkan untuk kepentingan rakyat yang lebih luas? Jadi, kalau bicara rakyat, ya rakyat yang mana dulu? Negara ini mau maju atau sebaliknya, sinking, tenggelam? Kalau berkoalisi, sikap PAN juga harus menyesuaikan dengan keputusan bersa-

Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


interview

Bersama suami dan anak seusai latihan rutin Foto: yayukbasuki.com

ma‌ Betul. Saya kira, kalau perbedaan pendapat itu wajar-wajar saja. Apalagi dalam sebuah kemitraan dengan partai-partai lain yang di dalamnya juga ada banyak pendapat. Tetapi kita kan berangkat dari prinsip demokrasi, artinya

suara mayoritaslah yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan dan sikap. Ya kita berjuang di sana. Artinya, apa pun keputusannya, dasarnya adalah harus untuk kepentingan rakyat banyak, kepentingan bangsa dan negara. Menurut Anda, sebaiknya siapa yang terbaik untuk menjadi mitra PAN? Kita tidak bisa mendikotomikan partai Islam dan partai nasionalis. Yang menjadi patokan kita adalah visinya terhadap bangsa dan kebangsaan. Seperti apa komitmennya terhadap rakyat, bangsa, dan negara. Jadi, sejauh mana manfaatnya (koalisi) itu bagi rakyat, itu yang utama. Sejauh ini, seperti apa perhatian pemerintah terhadap atlet dan dunia olahraga? Saya rasakan masih kurang, meskipun ada bonus-bonus bagi atlet yang menjadi juara. Tapi itu kan bersifat instan, tidak bersifat jangka panjang. Bahkan bisa menjadi bumerang. Itu bukan solusi. Tetapi, harus diakui, itu masih lebih baik ketimbang zaman saya dulu. Boroboro bonus, paling hanya ucapan terima kasih Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


interview

dan surat penghargaan. Bagaimanapun minat generasi muda terhadap olahraga harus dibangkitkan. La, bagaimana mereka bisa tertarik kalau jaminan masa depan tidak ada. Tidak ada penghargaan.

Pemerintah tidak peduli dengan kondisi saya, bahkan seperti pepatah, ‘habis manis sepah dibuang’. Akhirnya saya memilih berkarier di luar negeri. Grandyos Zafna / detikfoto

Jadi, apa saja yang seharusnya dibenahi pemerintah? Rata-rata para atlet kita memiliki pendidikan yang rendah. Katakanlah seorang juara SEA Games pendidikannya cuma sampai sekolah lanjutan atas. Coba Anda bayangkan, dengan pendidikan yang rendah, bisa dipastikan akan banyak atlet yang nasibnya tragis setelah mereka tidak lagi aktif. Sudah seharusnya negara atau pemerintah peduli dengan memberikan beasiswa hingga perguruan tinggi. Tetapi si atlet yang bersangkutan juga harus memiliki tekad dan kemauan yang kuat untuk berjuang. Anda mengalami ketidakpedulian itu? Selama 26 tahun saya dedikasikan hidup saya untuk olahraga, tenis, saya tidak mendapatkan

Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


interview

Bersama murid Yayuk Basuki Tennis School Foto: yayukbasuki.com

dukungan. Bahkan, untuk sebuah kejuaraan di luar negeri, saya pun harus membiayai sendiri. Tanpa embel-embel memikirkan tanda jasa atau balas budi. Tapi apa yang saya terima? Tidak ada. Pemerintah juga tidak peduli dengan kondisi saya, bahkan seperti pepatah, “habis manis sepah dibuangâ€?. Akhirnya saya memilih berkarier di luar negeri, menjadi pelatih pro-

fesional di Amerika, Hong Kong, Kanada, dan lainnya. Hasilnya bisa sepuluh kali lipat dari yang diterima di Indonesia. Di sini justru impor pelatih, ironis kan? Dukungan keluarga sendiri seperti apa? Suami saya adalah orang yang sangat pengertian. Apa yang saya lakukan dan bersifat Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


interview

positif, dia sangat mendukung. Terlebih anak saya, satu-satunya, sekarang sudah kelas tiga SMP, dia sudah mengerti. Sehingga kami se-

ring diskusi. Dan, ketika saya mengatakan untuk memutuskan berkarier di politik, mereka sangat mendukung. n ARIF ARIANTO

BIODATA

Nama: Sri Rahayu Basuki Julukan: The Jaguar of Asia Tempat/tanggal lahir: Yogyakarta/30 November 1970 Ayah: Budi Basuki Ibu: Sutinipun Suami: Suharyadi Anak: Yarynara Pendidikan: • SD Yogyakarta 1983 • SMP Ragunan Jakarta 1986 • SMA Ragunan Jakarta 1989 Prestasi:

• Juara 2 Birmingham

Inggris 1987 • Juara Futures Bangkok 1989 • Juara Futures Jakarta (Januari dan Agustus) 1990 • Juara Futures Jakarta 1991 • Juara Corel WTA Tour Pattaya Muangthai 1991, Kuala Kumpur 1992, Beijing 1994 • Medali emas Asian Games Bangkok 1998 Ganda: • Juara 2 Corel WTA Tour Nashville AS 1992 (bersama Caroline Vis) • Juara 2 Corel WTA Tour Tokyo/Nicherei 1992 (bersama Nana Miyagi) • Juara Corel WTA Tour

Taipei 1993 (bersama Nana Miyagi) • Juara Corel WTA Tour Sapporo Jepang 1993 (bersama Nana Miyagi) • Juara Corel WTA Tour Surabaya 1994 (bersama Romana Tedjakusuma) • Juara 2 Jepang Terbuka 1994 (bersama Nana Miyagi) • Juara 2 Corel WTA Tour Pattaya Muangthai 1994 (bersama Nana Miyagi) • Juara Corel WTA Tour Strasbourg Prancis 1996 (bersama Nicole Bradtke) • Juara Corel WTA Tour Hobart 1996 (bersama Kyoko Nagatsuka) • Juara Kanada Terbuka 1997 (bersama Caroline Vis) Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


interview

• Juara Corel WTA Tour Los

Angeles AS 1997 (bersama Caroline Vis) • Juara 2 Corel WTA Tour Leipzig 1997 (bersama Helena Sukova) • Juara 2 Corel WTA Tour Moscow 1997 (bersama Helena Sukova) • Juara 2 Corel WTA Tour Strasbourg Prancis 1998 (bersama Caroline Vis) • Juara 2 Kanada Terbuka 1998 (bersama Caroline Vis) • Juara Corel WTA Tour Pattaya Muangthai 2000 (bersama Caroline Vis) • Juara Corel WTA Tour Dubai UAE 2001 (bersama Caroline Vis)

Grandyos Zafna / detikfoto

• Atlet terbaik versi SIWO

PWI Jaya, 1995 • Nominated for 1991 WTA Tour Most Impressive Newcomer Award • Special award from President Soeharto of Indonesia in 1991 for outstanding contribution to sports

Penghargaan: • WTA Sportsmanship Award, 1996 dan 1998 • TENNIS Magazine/Rolex Female Rookie of the Year, 1991 • Indonesian Athlete of the Year (voted on by media and public), 1991 Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


internasional

Robohnya Ukraina Kami “Pertama, Viktor Yanukovych, mantan Presiden Ukraina, mengkhianati kami. Sekarang Turchynov yang berkhianat.�

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

B Ratusan warga pro-Rusia di Kota Luhansk berkumpul di luar markas kepolisian pekan lalu. Vasily Fedosenko/Reuters

ak rumah kartu, wilayah timur Ukraina “roboh” beruntun dengan sangat cepat. Pemerintah sementara di Kiev, yang baru berumur beberapa bulan, tak berkutik melawan “berandal-berandal” proRusia di sejumlah kota di wilayah timur negeri itu. Sungguh ironis, presiden sementara Ukraina, Oleksandr Turchynov, yang disokong Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, malah memberikan sinyal loyo. Turchynov seolah-olah

telah mengerek bendera putih tinggi-tinggi, jauh sebelum pertempuran sebenarnya terjadi. Kepada para gubernur pelbagai provinsi di Ukraina, Turchynov mengeluh soal sejumlah prajurit Ukraina pro-Eropa yang membelot ke kubu seberang. “Terus terang, hari ini personel keamanan tak lagi sanggup mengendalikan situasi di Donetsk. Kota Luhansk juga cepat sekali jatuh,” kata Presiden Turchynov pada Rabu, 30 April lalu. Pemerintah di Kiev, menurut dia, praktis sudah kehilangan kendali atas wilayah timur Ukraina. Beberapa saat sebelumnya, aktivis dan milisi pro-Rusia di Kota Luhansk merebut dan menduduki sejumlah gedung pemerintah. Petugas keamanan setempat tak berdaya mempertahankannya. Hingga Kamis pekan lalu, hanya tinggal markas kepolisian Luhansk yang masih berada dalam kendali pihak Ukraina pro-Eropa. Sikap Presiden Turchynov yang helpless itu terang membuat pendukung mereka di Luhansk gundah, juga sekaligus berang. “Kami masih ada di sini. Kami tak menyerah, tapi Kiev sudah mengkhianati kami,” kata Tatiana

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Pogukay sembari berurai air mata. Dia pantas berduka dan marah besar. Malam sebelumnya, bersama puluhan aktivis pro-Kiev dan polisi lainnya, mereka mati-matian mempertahankan markas kepolisian Luhansk dari serbuan milisi pro-Rusia. “Aku tidur di lantai.” Mereka menembakkan gas air mata ke arah milisi pro-Rusia dan membakar ruparupa barang untuk menghadang kelompok pro-Moskow itu. Dia marah besar saat mendengar pernyataan Presiden Turchynov yang menyebut polisi dan tentara Ukraina di wilayah timur sebagai pengkhianat. “Kami tak menyerah dan tak menyerahkan senjata kami. Kami mempertahankan tempat ini dengan penuh kehormatan,” kata Pogukay, kolonel polisi, dengan berapi-api. Tapi, dengan dukungan Kiev yang hanya setengah hati, en-

Kami tak menyerah, tapi Kiev sudah mengkhianati kami.”

tah sampai kapan Kolonel Tatiana Pogukay dan kawan-kawannya sanggup mempertahankan markasnya. Fakta di lapangan terang-benderang. Tanpa sokongan prajurit dari Kiev, mustahil Tatiana dan aktivis pro-Ukraina di Luhansk sanggup mempertahankan wilayah itu agar tak jatuh seratus persen di bawah kendali milisi pro-Rusia. Mereka kalah segalanya: kalah senjata dan kalah jumlah. “Aku pikir sangat gamblang, semua ini tak akan terjadi tanpa keterlibatan Rusia,” Daniel Baer, Duta Besar Amerika Serikat untuk Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE), menuding ke arah Kremlin. Nasib sejumlah kota di bagian timur Ukraina tak jauh berbeda. Di Donetsk, di Gorlovka, di Slaviyansk, di Horlivka, di Alchevsk, pengaruh pemerintah di Kiev hampir tak berbekas. Alih-alih berusaha merebut kembali otoritas atas kota-kota itu, Presiden Turchynov malah mengatakan mereka akan memfokuskan pasukannya untuk mempertahankan Kharkiv dan Odessa. Kini, di sebagian besar gedung pemerintah, bukan lagi bendera Ukraina yang berkibar, melainkan bendera Rusia. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Milisi pro-Rusia bersiaga di luar markas kepolisian di Kota Luhansk, Ukraina, pekan lalu. Vasily Fedosenko/Reuters

“Pertama, Viktor Yanukovych, mantan Presiden Ukraina, mengkhianati kami. Sekarang Turchynov yang berkhianat,� kata Kolonel Tatiana Pogukay, geram. Bukan cuma tak ada satu pun tank yang dikirim ke Luhansk, tapi juga hanya Wakil Menteri Dalam Negeri yang menyampaikan dukungan kepada Tatiana dan teman-temannya lewat telepon. Berulang kali

kabar dikirim ke Kiev oleh Tatiana, tapi tak bersambut sama sekali. “Seolah-olah Luhansk dan kepolisian Luhansk tak pernah ada.� Jam terus berputar semakin mendekati saatsaat penentuan. Pada 11 Mei akhir pekan ini, sejumlah daerah di Ukraina Timur akan menggelar referendum untuk menentukan nasib wilayah itu: tetap bersama Ukraina, mengikuti jejak Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Crimea bergabung dengan Rusia, atau menjadi negara merdeka. Jika referendum terlaksana, bakal semakin sulit bagi pemerintah di Kiev untuk memutar balik arah jarum jam dan merebut kembali wilayahnya. “Kami bukan pengkhianat seperti Turchynov. Kami akan bertahan hingga napas terakhir,” kata Kolonel Tatiana. lll

Senjata barangkali hanya bisa dilawan dengan senjata. Tapi di Ukraina Timur tak ada yang mengulurkan bantuan senjata bagi Tatiana Pogukay dan kawankawannya. Tidak dari Kiev, tak pula dari sekutu-sekutu pemerintah Ukraina, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Solusi militer, menurut Kanselir Jerman Angela Merkel, tak masuk hitungan mereka. “Tidakkah 100 tahun setelah Perang Dunia I dan 75 tahun setelah Perang Dunia II kita belajar sesuatu jika menggunakan metode serupa?”

Seolah-olah Luhansk dan kepolisian Luhansk tak pernah ada.”

kata Kanselir Merkel. Solusi diplomasi menjadi satu-satunya pilihan. “Kami akan membantu Ukraina melewati masa-masa sulit ini dan kami juga ingin mempertahankan hubungan baik dengan Rusia.” Sejauh ini, hanya perang retorika dan sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan Uni Eropa kepada sejumlah pihak di sekeliling Presiden Rusia Vladimir Putin, juga beberapa tokoh utama pro-Rusia di Ukraina. Pekan lalu, Presiden Barack Obama menambahkan 17 perusahaan dan 15 pendukung Presiden Putin dalam daftar sanksi pembekuan aset. Satu di antaranya Igor Sechin, bos perusahaan minyak Rosneft dan sekutu dekat Kremlin. “Targetnya bukan Presiden Putin langsung, melainkan mengubah kalkulus kebijakannya di Ukraina,” kata Presiden Obama. Selain dari Amerika dan Uni Eropa, sanksi kepada Rusia dijatuhkan oleh Jepang. Sanksi dari Negeri Matahari Terbit membuat Kremlin sewot. “Langkah tak bijak ini terang diambil karena tekanan dari luar dan berlawanan dengan niat Tokyo membangun hubungan baik dengan Rusia.... Kami tekankan, sangat tidak produktif Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Ratusan warga pro-Rusia di Kota Luhansk menyerbu gedung pemerintah di kota itu pekan lalu. Vasily Fedosenko/Reuters

berbicara dengan kami lewat bahasa sanksi,� Alexander Lukashevich, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, memperingatkan. Sebenarnya, sengkarut di Ukraina Timur ini tak menguntungkan siapa pun. Jika Luhansk, Donetsk, dan sebagainya bergabung dengan Rusia, beban Kremlin bakal semakin berat.

Padahal, menurut Dana Moneter Internasional (IMF), perekonomian Negeri Beruang Merah juga sedang lesu, bahkan menuju jurang resesi. Tahun ini, diperkirakan lebih dari US$ 100 miliar modal asing bakal kabur dari Rusia garagara ketidakpastian masalah Ukraina. Jika urusan Ukraina ini segera tuntas, menurut Antonio Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Polisi berusaha melerai bentrokan antara massa pro-Ukraina dan pro-Rusia di Kota Donetsk pekan lalu. Baz Ratner/Reuters

Spilimbergo, Kepala Misi IMF untuk Rusia, beban di pundak ekonomi Rusia bakal terangkat. Pemerintah Rusia sendiri tampak tak tertarik meladeni sank­si dari Amerika dan sekutunya. “Kami tak akan bertindak, melakukan sesuatu yang bodoh.... Kami akan memberikan waktu kepada mitra-mitra kami untuk menenangkan diri,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei

Lavrov. Tapi mereka tak akan berdiam diri jika sanksi itu terus berkelanjutan. “Kami akan terus mempelajari situasinya.... Kami tak pernah bertindak atas dasar tekanan pihak lain. Kami selalu bertindak atas nama kepentingan nasional dan hukum internasional,” kata Lavrov. n SAPTO PRADITYO | GUARDIAN | REUTERS | BBC | NYTIMES

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Jika Barat

jadi Barang Haram “Semoga Tuhan mengutuk mereka yang gagal membebaskan anak-anak kami.�

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Orang-orang berkerumun menyaksikan sisa-sisa pengeboman di Terminal Nyayan, Abuja, 14 April lalu. Lebih dari 70 orang tewas. Pelakunya diduga Boko Haram. Afolabi Sotunde/Reuters

L

ewat dua pekan sudah Samson Dawah terus menyimpan setitik harapan keponakannya, Saratu, segera pulang. Pensiunan guru di Desa Chibok, Negara Bagian Borno, wilayah timur laut Nigeria, terus mencari kabar di mana sang keponakan. Dan Senin pekan lalu, dia menerima kabar yang

sungguh pahit. Samson segera mengumpulkan seluruh kerabatnya. Dia meminta para sesepuh keluarga tak ikut menyimak kabar itu, takut mereka tak kuat mendengar kabar menyakitkan itu. “Aku sudah mendengar kabar dari orang-orang yang tinggal di hutan, ke mana mereka membawa anak-anak perempuan itu. Mereka mengatakan anak-anak itu sudah dinikahi dan dibagi-bagikan sebagai istri untuk anggota milisi Boko Haram,� kata Samson kepada keluarganya pekan lalu. Pogo Bitrus, tetua Kampung Chibok, mengatakan gadis-gadis remaja itu dijual kepada anggota milisi Boko Haram di Cad dan Kamerun seharga 2.000 naira atau hanya Rp 130 ribu per orang. Menerima kabar perih itu, ayah Saratu kontan ambruk. Dia segera dilarikan ke rumah sakit. Bagi para ibu-ibu keluarga Saratu, semua makanan yang mereka telan menjadi terasa pahit. “Istriku terus bertanya mengapa pemerintah tak mengerahkan segala upaya untuk mencari mereka,� kata Samson. Pada 15 April lalu, ratusan murid sekolah negeri khusus perempuan di Desa Chibok

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

tengah bersiap diri menghadapi ujian akhir sekolah, saat sekelompok milisi Boko Haram datang menyerbu. Mereka menembak penjaga sekolah dan menggiring anak-anak gadis itu ke beberapa truk yang sudah menanti. Sejak saat

Istriku terus bertanya mengapa pemerintah tak mengerahkan segala upaya untuk mencari mereka.”

itu, jejak 234 anak gadis itu semakin simpangsiur. Yakubu Ubalala kehilangan dua putrinya, Maimuna, 18 tahun, dan Kulu, 17 tahun. Kabar bahwa dua putrinya yang masih remaja diperistri dengan paksa oleh anggota milisi Boko Haram sungguh tak tertahankan. “Istriku me-

nangis sepanjang hari,” kata Yakubu. Menurut kesaksian tiga gadis yang berhasil melarikan diri, anak-anak perempuan itu dibagi menjadi tiga rombongan. Sebagian dibawa lari bersembunyi di hutan Sambisa, basis pertahanan Boko Haram. Hutan itu menjadi perlindungan yang sempurna bagi mereka. Beberapa orang tua tak mau hanya berdiam diri, menunggu kabar tanpa kepastian. Dengan menunggangi sepeda motor, mereka bersamasama mengejar Boko Haram ke hutan Sambisa. “Kami bertemu dengan warga kampung di pinggir hutan Sambisa. Mereka mengatakan kamp Boko Haram masih jauh di dalam hutan. Mereka memperingatkan, kami mungkin tak akan kembali hidup-hidup,” kata ayah Shettima Haruna. Tapi mereka tak jeri. Hujan deras dan medan beratlah yang memaksa mereka balik kanan. Folly Teika, 53 tahun, yang kehilangan dua anak gadisnya, Aisha dan Hima, selama berharihari menelusuri jejak milisi penculik hingga tiba di Desa Bale. “Aku mendapat cerita, beberapa hari sebelumnya beberapa anak perempuan mengambil air di desa itu,” kata Folly. Warga Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Keluarga korban penculikan berkumpul di Desa Chibok, Borno, menyimak penjelasan pemerintah dua pekan lalu. Afolabi Sotunde/ Reuters

Kampung Bale yakin, para penculik tak seberapa jauh dari desa mereka. “Tapi mereka memperingatkan kami supaya tak mengejar karena kami tak bersenjata.” Sekian lama tanpa kabar, para orang tua anakanak gadis itu mulai hilang kesabaran. Pekan lalu, sembari menenteng rupa-rupa poster, mereka menggeruduk gedung parlemen Nigeria.

Mereka merasa pemerintah tak benar-benar serius mencari dan membebaskan anak-anak perempuan itu. “Jika lebih dari 230 anak perempuan hilang sekian lama dan tak ada yang tahu bagaimana menemukan mereka, ada yang salah dengan negara ini,” Tokumbo Adebanjo, 45 tahun, berteriak kencang. Enoch Mark—dia kehilangMajalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Orang-orang mendukung mereka karena pemerintah telah mencurangi warganya.”

an putri dan dua keponakan—menumpahkan amarahnya. “Semoga Tu­han mengutuk mereka yang gagal membebaskan anak-anak kami.” Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengatakan mereka sudah mengerahkan pasukan untuk membebaskan gadis-gadis remaja itu. Selain medan yang berat yang menghadang pencarian, seorang prajurit curiga ada petinggi pemerintah yang membocorkan operasi mereka. “Kami tahu di mana posisi gadis-gadis itu disekap. Tapi, setiap kali kami menyergap, hasilnya selalu mengecewakan,” katanya. ●●● Pada suatu siang yang gerah, dua lakilaki dengan kain melilit kepala memperkenalkan diri dengan santai di kantor pengurus masjid di Negara Bagian Kano, Nigeria. Keduanya anggota milisi Boko Haram—bahasa Hausa, artinya kurang-lebih “pendidikan ala Barat itu

haram”. Tak ada yang menaruh perhatian kepada mereka berdua. Anak-anak berlari dan bermain tanpa takut. “Bukan rakyat Nigeria yang memusuhi kami, hanya polisi dan tentara pemerintah yang melawan kami,” salah satu anggota Boko Haram itu mengklaim. “Jutaan orang di Negara Bagian Kano mendukung kami.” Entah atas dasar apa dia mengatakan hal itu. Padahal, sejak 2009, ribuan orang tewas akibat ulah brutal mereka. Sebagian warga beragama Kristen, tapi tak sedikit pula warga muslim yang menjadi korban. Sepanjang 2014 saja, menurut catatan Amnesty International, lebih dari 1.500 orang terbunuh. Resminya, mereka menamakan diri “Jamā'at ahl as-sunnah li-d-da'wa wa-l-jihād”. Penduduk Maiduguri, ibu kota Negara Bagian Borno, tempat gerakan ini bermula, memberinya nama Boko Haram. Pendiri gerakan ini adalah Mohammad Yusuf pada 2002. Menurut penelitian Ahmad Murtada dari Universitas Bayero di Kano, Yusuf punya hubungan erat dengan Ikhwanul Muslimin di Nigeria. Yusuf meyakini, pendidikan ala Barat akan Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Afolabi Sotunde/Reuters

menggerus keyakinan terhadap doktrin Satu Tuhan dan bertentangan dengan ajaran Islam. “Seperti hujan, misalnya. Kita meyakini bahwa hujan merupakan ciptaan Tuhan ketimbang itu merupakan hasil penguapan yang mengalami pengembunan,” kata Yusuf kepada BBC beberapa tahun lalu. “Itu seperti halnya mengatakan bahwa bumi ini bulat. Kami menentang semua hal yang berlawanan dengan ajaran Tuhan. Kami juga menentang teori Darwin.”

Setelah Yusuf tewas pada 2009, kursi nomor satu Boko Haram diambil alih oleh wakilnya, Abubakar Muhammad Shekau. Sang wakil rupanya punya pendapat lebih keras ketimbang Yusuf. “Dia jarang bicara, tapi tak punya takut,” ujar Ahmad Shalkida, wartawan Nigeria, yang punya hubungan erat dengan Boko Haram. “Shekau percaya, mereka tak pantang mengorbankan apa pun demi keyakinannya.” Sejak Shekau jadi pemimpin, Boko Haram semakin galak. Kekuatannya semakin besar. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Afolabi Sotunde/ Reuters

“Orang-orang mendukung mereka karena pemerintah telah mencurangi warganya,” ujar Mohammad Ghali, imam masjid di Kano. Abdullahi Garba, seorang penjual permen, mengaku tertarik bergabung dengan Boko Haram. “Kapan saja aku siap bergabung untuk melawan ketidakadilan di negara ini.” Owoye Azazi, penasihat keamanan pemerintah Nigeria, mengatakan semakin meng-

gelembungnya Boko Haram merupakan buah dari pelbagai persoalan. “Ada masalah agama, ada soal pemerintahan, tapi juga politik,” kata Azazi. Menurut Theodor Orji, Gubernur Negara Bagian Abia, Boko Haram bukanlah perang agama. “Baik muslim maupun Kristen mereka bunuh. Ini bukan perang agama, orang-orang jangan salah menilai,” kata Orji. ■ SAPTO PRADITYO | REUTERS | BBC | GUARDIAN

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Korea Utara dalam Sepotong Burger “Ini sesuatu yang baru bagi mereka, sama seperti saat McDonald’s buka pertama kali di Singapura.�

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Biliar di Korea Utara GETTYIMAGE

K

orea Utara seperti satu dunia lain di mata sebagian orang. Dari rupa-rupa kabar yang berembus dari negara komunis di Semenanjung Korea itu, ada kesan mengerikan, misterius, tapi sekaligus eksotis. Bagi Will Phillips, penulis di majalah That’s Beijing di Tiongkok, “pesona” Korea Utara terlalu sayang dilewatkan.

Maka, ketika ada yang mengundangnya ikut dalam lomba lari maraton Mangyongdae atau Pyongyang Marathon pertengahan April lalu, dengan senang hati dia segera angkat koper ke Pyongyang. Lomba lari lebih dari 42 kilometer merupakan bagian dari perayaan kelahiran pemimpin besar Korea Utara, Kim Il-sung. Seperti yang dia sangka, Korea Utara memang lain dari yang lain. Begitu mendarat, Phillips dan rombongannya sudah kena hardik seorang tentara saat mereka nekat mengambil foto pesawat di Bandara Pyongyang. Lebih ganjil lagi aturan saat lomba: tak boleh ada bendera Amerika Serikat dan Jepang pada kostum yang dikenakan. Juga tak diperkenankan rupa-rupa logo merek produk olahraga. Satu peserta, gara-gara logo pada kostumnya kelewat besar, terpaksa berlari dengan celana jins. Peserta—ada 225 pelari asing turut serta— juga tak diperkenankan berkemih di pinggir jalan. Mereka hanya boleh buang air kecil di toilet restoran atau gedung di sepanjang lintasan. Padahal lokasi toiletnya kadang ada di lantai dua gedung dan berjarak lebih dari 50 meter Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

dari jalan. Demi menjaga cara hidup warganya selaras dengan ideologi komunisme, ada rupa-rupa “peraturan” di negeri ini—kadang tertulis, tapi lebih sering lagi tak tertulis—mulai urusan berpakaian hingga gaya rambut. Segala hal yang berbau Amerika Serikat dan kapitalistis jadi barang haram. Jadi, jangan berharap kita bisa melihat Kentucky Fried Chicken, McDonald’s, atau Burger King buka gerai di Pyongyang. Sejak pemimpin muda Kim Jong-un berkuasa menggantikan ayahnya, Kim Jong-il, yang meninggal dua setengah tahun lalu, angin perubahan sepoi-sepoi bertiup di Pyongyang. Kini, warga Pyongyang sudah bisa menikmati makanan cepat saji ala McDonald’s. Beberapa tahun lalu, Patrick Soh, pengusaha asal Singapura, membuka restoran cepat saji Samtaesong—bahasa Korea, artinya Tiga Bintang Besar, menggambarkan sosok Kim Il-sung,

Warga Korea Utara menyukai burger, wafel, dan ayam goreng.”

Kim Jong-il, dan Kim Jong-un. Pada jam-jam tertentu, antrean pembeli di Samtaesong mengular panjang. Bahkan, untuk sekadar mendapatkan tempat duduk sebelum pukul 11 pagi, mereka harus memesan bangku sehari sebelumnya. Pemimpin besar Kim Jongun pun sempat mampir ke Samtaesong pertengahan Juni tahun lalu. Dia, tentu saja, tak perlu memesan bangku terlebih dulu. “Warga Korea Utara menyukai burger, wafel, dan ayam goreng.... Ini sesuatu yang baru bagi mereka, sama seperti saat McDonald’s buka pertama kali di Singapura,” Patrick Soh, 56 tahun, menjelaskan menu favorit di restoran miliknya. Bedanya, Soh menambahkan lebih banyak sayur di menu-menunya. “Mereka tak suka junk food, jadi kami tawarkan menu yang lebih sehat.” Lucunya, karena nama hamburger dilarang di negeri itu, tak ada “burger” di daftar menu. Alih-alih mereka menggunakan nama lokal yang kurang-lebih artinya “daging sapi dengan roti”. Harga menu “daging sapi dengan roti” termurah di Samtaesong 1,3 euro atau Rp 21 ribu. Lumayan mahal bagi warga Korea Utara, yang Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Restoran fast food di Korea Utara KCNA

tak putus dirundung bencana kelaparan itu. Ajaibnya lagi, semua transaksi di Resto­ ran Tiga Bintang Besar dilakukan dalam mata uang euro, dolar Amerika Serikat, atau yuan. Menurut seorang sumber yang dikutip Radio

Free Asia, Samtaesong bisa melenggang masuk Pyongyang karena disokong oleh Kim Kyonghui, saudara perempuan sang pemimpin tertinggi, Kim Jong-un. “Tiga kali makan hamburger, kalian mulai bisa merasakan enaknya. Tapi, setelah yang kelima kalinya, kalian akan mulai kecanduan rasanya,� ujar seorang warga Pyongyang. Ada satu cerita lucu soal burger ini. Entah Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

apakah buah dari mesin propaganda penguasa, warga Pyongyang meyakini bahwa hamburger merupakan ciptaan Kim Jong-il. “Ya, dia menciptakannya pada tahun 2009,” kata Nona Kim, mahasiswa kajian bahasa asing di Universitas Pyongyang. Dia sama sekali tak tampak sedang bercanda. ●●● Sama seperti burger, di mata penguasa komunis di Pyongyang, jins merupakan lambang budaya kapitalis, dus terlarang di negeri itu. Kacamata hitam juga barang sangat langka di Korea Utara. Menurut Ji Woo, seorang pelarian dari utara, hanya Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un, yang selalu mengenakan kacamata hitam. Kapan pun dan di mana pun. Dia menduga, kacamata hitam itu merupakan lambang kekuasaan bagi Kim Jong-il dan bagi sejumlah petinggi negara itu.

Tiga kali makan hamburger, kalian mulai bisa merasakan enaknya.”

Bagi mereka yang nekat mengenakan celana jins atau kacamata hitam, siap-siap saja menghadapi masalah. Memang jarang ada peraturan tertulis soal rupa-rupa urusan remehtemeh itu, tapi selalu ada “polisi fashion” yang rajin menegakkan gaya hidup sosialis ala Korea Utara. “Polisi gaya hidup” ini tak dibayar, tapi mereka punya kekuasaan. Mereka adalah Liga Pemuda Sosialis Korea Utara. Song Eun-byul, bukan nama sebenarnya, punya pengalaman berurusan dengan para pemuda sosialis itu. Suatu kali, Song tak bisa lagi menahan hasratnya. Hitam, hak tinggi dengan ritsleting di sampingnya. Harga sepatu bot di kota yang tak jauh dari perbatasan dengan Tiongkok itu sebenarnya jauh dari murah untuk ukuran kantong Song. Modelnya yang tak umum bagi perempuan Korea Utara, juga bisa mendatangkan bahaya. Tapi hati Song sudah telanjur “meleleh”. “Sepatu itu cantik dan baru, semua orang menaruh perhatian,” kata Song pertengahan April lalu. Hanya beberapa hari setelah dia memamerkan sepatunya, anggota Liga Pemuda mencegatnya di jalan. Untung Song sudah Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Salon di Korea Utara Uritours

mengarang cerita bohong. Dia mengatakan sepatu itu akan dipakai untuk pernikahannya. Beruntung pula para “polisi fashion” partikelir itu percaya pada cerita bohongnya. Sejak enam bulan lalu, Song memilih lari ke Tiongkok sehingga tak perlu lagi takut bakal ditangkap “polisi fashion” Korea Utara. Han Myong-hee, pelarian Korea Utara di Tiongkok, juga bukan nama sebenarnya, mengatakan rezim komunis di Korea Utara matimatian menghadang invasi “budaya asing”. Se-

mua hal yang berbau dan tampak asing bakal mengundang syak dari petugas pemerintah atau Liga Pemuda Sosialis. “Tapi kalian tak pernah tahu apa ukuran ‘asing’ itu,” Han mengeluh. Karena tak jelas panduannya, aturan di Provinsi Ryanggang bisa tak berlaku di Provinsi Hamgyong. Dahulu, perempuan tak diperbolehkan mengenakan celana panjang. Sekarang, perempuan bebas memakai celana panjang sepanjang modelnya tak ketat menempel ke kaki. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


internasional

Gaya busana warga Korea Utara FLICKR

Suatu kali, potongan rambut perempuan yang kelewat pendek bisa jadi masalah. Tapi band perempuan Moranbong, yang anggotanya dipilih langsung oleh Kim Jong-un, ratarata berpotongan rambut pendek. “Biasanya kami mengikuti apa yang ada di televisi, tapi

aku baru tahu bahwa rambut pendek sekarang diperbolehkan,” Han terheran-heran. Bahkan stasiun televisi pemerintah berulang kali menayangkan serial acara Cara Memotong Rambut Mengikuti Gaya Sosialis. ■ SAPTO PRADITYO | GUARDIAN | DAILY MAIL | NYDAILY | STRAIT TIMES

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


sains

Monster Van

untuk Kira Mampu menempuh jarak lebih dari 3.000 kilometer tanpa menambah bahan bakar.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


sains

Sistem Pemantau

Radar laser dan microwave, kamera kualitas HD, dan ultrasonic range finder

Tangki Bahan Bakar kapasitasnya 170 galon dengan lapisan pemanas untuk medan bersalju. Mampu dipakai menempuh jarak 3200 kilometer di medan datar.

Ban

Ban standar militer dengan diameter 46 inchi, dilapisi kevlar untuk menghadapi medan berbatu.

Sistem Keamanan Pelacak berbasis GPS dan pemancar sinyal darurat.

Sistem Komunikasi

Lewat transmisi radio maupun satelit Pengolah limbah Limbah buangan langsung dibakar dengan insinerator menyisakan abu tak beracun.

Mesin Mercedes Benz enam silinder, mampu menghasilkan 260 tenaga kuda.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


sains

Dunia di luar sana besar sekali dan aku baru melihat sebagian kecil. BRAN FERREN YOUTUBe

K

etika baru berumur 9 tahun, orang tua Bran Ferren mengajaknya berwisata ke Kuil Pantheon di Roma, Italia. Bocah kecil itu terpesona melihat kuil yang sudah berumur hampir 2.000 tahun itu. Pada Pantheon, Ferren menyaksikan kedahsyatan ilmu pengetahuan dan teknologi saat dikombinasikan dengan seni. Sejak kecil, dunia Ferren sudah dikelilingi barang-barang seni dan teknologi. Usia 16 tahun, Ferren yang jenius diterima di kampus teknik prestisius, Massachusetts Institute of Technology (MIT). Tapi MIT kelewat membosankan bagi Ferren. Dia hanya betah bertahan satu tahun di kampus itu. Ferren memilih keluar dan mengembangkan bakatnya. Dengan mengkombinasikan sains dan seni, Bran mendirikan Associates & Ferren saat baru berumur 25 tahun. Semangat perusahaan itu adalah mengkombinasikan sains dengan seni. Dasar otaknya memang brilian, Ferren dipercaya mengerjakan efek dan pencahayaan sejumlah film, seperti The Untouchables, Star Trek V: The Final Frontier, dan Dirty Rotten Scoundrels. Saat manggung, Paul McCartney dan

Pink Floyd juga menyerahkan urusan efek-efek panggungnya kepada Ferren. Saat perusahaannya dibeli oleh Walt Disney Company pada 1993, Bran dipercaya mengepalai grup Teknologi Kreatif di Disney. Tugasnya, menurut Michael Eisner, mantan bosnya di Disney, antara lain, ”Membuat lift yang bisa jatuh lebih cepat ketimbang kecepatan gravitasi.” Pada tahun 2000, bersama seorang karibnya, Bran mendirikan Applied Minds. Dia menggambarkan perusahaannya itu sebagai “Willy Wonka and The Chocolate Factory” bagi para geek seperti dia. Perusahaan itu menyediakan jasa konsultasi dan desain untuk pelbagai hal, mulai perangkat ekspedisi antariksa, kendaraan tempur, hingga mainan anak-anak. Kliennya berderet, mulai Angkatan Udara Amerika Serikat, perusahaan pembuat prosesor Intel Corp, hingga General Motors. Walaupun Bran Ferren hanya setahun menginjak bangku kuliah, paten dan gelar yang disandangnya tak kalah dari profesor di kampus mana pun. Dalam hal sains, teknologi, maupun seni, Bran sama jagonya. Otak kiri dan otak kanan sama hebatnya. Kalau ada satu urusan yang dia Majalah detik 5 - 11 mei 2014


sains

Kira Van APPLIED MINDS

sama sekali tak jago, itu adalah menjadi orang tua. Bran, kini 61 tahun, baru mulai memikirkan memiliki anak lima-enam tahun lalu. Sekarang Kira Ferren, anak hasil hubungannya dengan pasangannya, Robyn Low, telah berumur 4 tahun. Butuh waktu bagi Bran untuk

beradaptasi dengan kehadiran bayi dan bocah kecil dalam hidupnya. Dia mulai mengurangi hobi-hobinya yang berbahaya, seperti menerbangkan helikopter dan ngebut. “Tapi semua pengorbanan itu sepadan.... Orang mengatakan, ‘Kamu tak akan pernah merasakan cinta Majalah detik 5 - 11 mei 2014


sains

Kira Van WIRED

seperti ini sebelumnya,’” kata Bran beberapa pekan lalu. “Mereka sepenuhnya benar.” Bocah perempuan kecil itu mengubah hidup Bran. Kini di seluruh penjuru rumah Bran bertebaran rupa-rupa barang yang dia persiapkan untuk Kira. Di studionya, Bran merekam wawancaranya dengan sejumlah seniman, desainer, dan ilmuwan. Dia berharap suatu

Kalian mungkin berpikir merancang pesawat jet lebih sulit ketimbang mendesain mobil off-road.

ketika Kira bisa belajar dari mereka. Bran juga berhasrat mengajak Kira bertualang, melihat pelbagai hasil karya hebat di dunia. Suatu ketika nanti, dia membayangkan mengajak anaknya berkeliling dunia. “Aku suka melihat anakku belajar sesuatu.... Dunia di luar sana besar sekali dan aku baru melihat sebagian kecil,” kata Bran. Sejak Kira masih bayi, Bran mulai merancang mobil keluarga yang bisa dia pakai bertualang ke mana pun bersama Kira dan Robyn. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


sains

Kira Van BRAN FERREN

Mobil petualang bagi Bran Ferren tentu bukan sekadar mobil penjelajah biasa. Dia harus bisa bertahan di lingkungan yang sangat panas, juga sebaliknya. Dia juga harus bisa dipakai menempuh medan-medan ekstrem. “Kalian

mungkin berpikir merancang pesawat jet lebih sulit ketimbang mendesain mobil off-road. Kalian bisa salah,� kata Bran. Soal duit dan ide, tak ada masalah bagi Bran Ferren. Bran memikirkan semua hal, dari urusan material, mesin, sistem keamanan, sistem komunikasi, navigasi, kelistrikan, sampai sistem pengolahan limbah. Bran berkonsultasi dengan ahli-ahli pertambangan dan perminyakan bagaimana peralatan-peralatan mereka bisa bertahan di lingkungan ekstrem. Hasilnya adalah Kira Van, monster van untuk Kira. Mobil bongsor itu bisa melaju sejauh lebih dari 3.000 kilometer tanpa perlu menambah bahan bakar. Dia juga sanggup mendaki hingga kemiringan 45 derajat tanpa banyak kesulitan. Bran juga menghendaki, kapan pun dan di mana pun mobilnya bisa berkomunikasi dengan satelit, bahkan jika kondisi darurat, bisa berhubungan dengan pesawat terdekat. Walaupun tampilannya sangar, di dalam Kira Van sangat nyaman: syarat mutlak bertualang bersama bocah kecil seperti Kira. Bran menghendaki mobil petualangnya benar-benar sempurna. Tangguh dan nyaman. Bahkan, untuk Majalah detik 5 - 11 mei 2014


sains

Kira Van KIRAVANNET

kursi anaknya saja, Bran perlu memesan khusus supaya bangku itu bisa benar-benar meredam getaran dan guncangan. Tak mengherankan jika proses pembuatannya makan waktu. Dia terus-menerus mengubah pelbagai hal karena masih belum puas.

“So are you gonna drive the big truck?” Ferren bertanya kepada Kira. “No, ’cause I’m a little kid,” kata si kecil Kira. “OK, then I guess we’ll wait for you to be a big kid.” ■ SAPTO PRADITYO | WIRED | TELEGRAPH | PC MAG

Majalah detik 5 - 11 mei 2014



impor gas

Selamat Datang , Gas Amerika Meski kaya gas, Indonesia mengimpor dari Amerika Serikat. Harga murah menjadi salah satu penyebab. think stock

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

D

IREKTUR Pemasaran dan Niaga Pertamina menengok galangan kapal Hyundai di Ulsan, Korea Selatan, bu­ lan lalu. Ia tidak hanya ingin melihat dua kapal raksasa pengangkut elpiji yang dipe­ san Pertamina di pabrik itu. Tapi ia juga diberi tugas tambahan untuk mengkaji kemungkinan mereka menambah pesanan lagi, yakni dua kapal pengangkut LNG. Pertamina masih belum menentukan dari mana me­ reka akan membeli dua kapal raksasa pengangkut LNG. Mereka masih menimbangnimbang apakah tidak sebaik­ nya memilih kapal buatan Jepang dan Tiongkok, bukan Korea. Mereka juga belum menentukan ukuran kapal­ nya. “Kemungkinan 140-170 ribu meter kubik, kapal kelas very large (raksasa),” kata Hanung. Meski Indonesia kaya gas dan puluhan tahun menjadi pengekspor LNG terbesar dunia—baru belakangan ini posisinya digeser Qatar—kapal itu bukan untuk kepentingan ekspor. Justru

Indonesia, negeri yang kaya gas, memang akan mengimpor gas dari luar negeri.

sebaliknya. Kapal itu akan dipakai untuk meng­ impor gas dari Amerika Serikat mulai sekitar 2018 dengan kontrak 20 tahun. Ya, Indonesia, negeri yang kaya gas, memang akan mengimpor gas dari luar negeri. Alas­ annya? Ekspor dari ladang-ladang gas dalam negeri tidak bisa dikurangi. “Karena terikat kon­ trak jangka panjang,” ujar Hanung. Memang, meski produksi gas begitu besar, mayoritas memang untuk diekspor. Ini terutama untuk ladang gas yang mulai produksi sebelum 2004. “Karena gas saat itu belum terlalu dibu­ tuhkan domestik,” kata anggota Komisi Energi DPR, Bobby Adhityo Rizaldi. Kebutuhan gas dalam negeri mulai naik sejak 2004, bersamaan dengan meroketnya harga minyak dunia. Apalagi, produksi minyak dalam negeri terus turun. Saat itu, Indonesia mulai memutar otak untuk mengubah kebijakan energi, sehingga bahan bakar minyak mulai diganti gas. “Maka gas alam Indonesia, dalam semua bentuk, diperlukan,” kata Bobby. Gas dari terminal ekspor di Corpus Christi, Texas, itu bakal dikirim ke terminal impor di Ci­ lacap, Jawa Tengah, dan Arun, Aceh. Vice Presi­ Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

Pembangunan pipa gas Arun di Belawan. Untuk kebutuhan dalam negeri, semula Indonesia hanya mengandalkan jaringan pipa sehingga gas tidak perlu diubah jadi LNG. antara

dent Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir, mengatakan terminal penerima ini berkapasitas sekitar 3 juta ton gas per tahun. “Ini untuk memasok kebutuhan gas bagi sektor ketenagalistrikan dan industri,” katanya. Dari kapasitas sebesar itu, sekitar 800 ribu ton gas per tahun akan dipasok dari Amerika Serikat. Terminal ini tidak sepenuhnya dipasok dalam negeri karena Satuan Kerja Sementara Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memang tidak berani memberi jatah terlalu banyak. Kepala SKK Migas,

Johanes Widjonarko, menuding salah satu alas­ annya adalah dua terminal penerima itu tidak juga selesai. “Tidak mungkin dikasih banyak, tapi tidak bisa menerima,” katanya. Saat ini dua terminal impor ini belum selesai dibuat. Di Arun, terminal impor memanfaatkan terminal ekspor yang bertahun-tahun meng­ ubah gas menjadi gas alam cair (LNG) untuk dikirim ke Jepang. Sedangkan di Cilacap sedang disiapkan terminal impor penerima gas ter­ apung. Urusan terminal penerima gas ini me­ mang ribet. Meski Indonesia kaya gas dan menjadi raja ekspor, untuk konsumsi dalam negeri malah di­ hambat urusan teknis. Sebelumnya, gas untuk konsumsi dalam negeri disalurkan dengan pipa. Tambang-tambang gas di Sumatera, misalnya, disalurkan ke Jawa lewat jalur-jalur pipa. Pipa Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

Hanung Budya (Atas), Ali Mundakir ANTARA | ari saputra | detik foto

ini terentang di sekitar Jakarta, memasok ke­ butuhan gas untuk industri, pembangkit listrik, sampai sejumlah perumahan. Tapi, yang menjadi masalah, banyak tambang gas di Indonesia yang wilayahnya terpencil. Sa­ ngat sulit untuk dijangkau dengan pipa. Pilihan satu-satunya adalah mengirim dalam bentuk cair alias LNG. Cuma, mengubah gas menjadi LNG itu membutuhkan teknologi tinggi yang mahal. Untuk terminal pengiriman atau ekspor, yang mengubah gas menjadi cair, sejauh ini memang tidak masalah. Terminal ini menyatu dengan kompleks tambang gas. Kapal-kapal pembawa LNG biasa mengambil gas di Bontang, Arun, atau Tangguh untuk dikirim ke Jepang, Tiong­ kok, atau Korea. Tapi untuk terminal penerima atau impor— yang mengubah LNG menjadi gas kembali— posisi Indonesia berkebalikan. Indonesia tidak memilikinya. Akhirnya diputuskan membuat sejumlah terminal impor atau penerima LNG di sejumlah tempat Indonesia. Terminal ini, seperti di Arun, dimodifikasi dari terminal pengiriman. Namun terminal lainnya dibuat dalam bentuk

terapung dan sering disebut dengan FSRU, singkatan dari jargon teknis floating storage and regasification unit. Terminal terapung pertama beroperasi sekitar setahun ini di Teluk Jakarta, dan sudah mendapat kontrak pengiriman gas selama 11 tahun dari lapangan gas di Bontang, Kalimantan Timur. Terminal terapung lain adalah milik PT Peru­ sahaan Gas Negara. Terminal buatan Hyundai, Korea Selatan, ini sudah dalam pengiriman untuk ditempatkan di Lampung. Diperkirakan, pada Mei mendatang, terminal terapung ini su­ dah bisa ditambatkan di lepas pantai Lampung. Sedangkan di Banten masih dalam pembuatan. Selain soal hasil tambang gas yang telanjur dikontrak untuk dijual ke asing serta ketidakbe­ ranian SKK Migas menjatah terminal penerima dalam jumlah banyak, impor dilakukan karena harga di Amerika Serikat sangat murah. Harga gas di Amerika anjlok karena hadir­ nya shale gas, jenis gas yang semula susah ditambang tapi sekarang sudah bisa dan murah ditambang. Gas jenis ini, sejak 10 tahun lalu, banyak ditambang Amerika Serikat. Akibatnya, harga gas di sana anjlok gila-gilaan dan pasokan Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

Salah satu stasiun gas di Indonesia. antara

menjadi berlimpah. Harga gas murah di Amerika ini berkebalikan dengan situasi di Indonesia. Menambang gas di Indonesia sangat mahal karena kebanyakan berada di laut dalam seperti di Natuna. “Lokasi terpencar-pencar, sehingga butuh biaya pro­ duksi yang tinggi,” ucapnya. Saat ini, harga pasar gas alam di Asia adalah

US$ 10-11 per MMBTU (juta British termal unit). Di Amerika Serikat, harganya hanya US$ 2-3 per MMBTU. “Biaya di dalam negeri itu selalu dihitung sesuai dengan harga yang berlaku di pasar Asia, yang sudah tinggi,” ujar anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, Ibrahim Hasyim. Meski biaya pengiriman gas dari Amerika ke Indonesia mahal, kalau dihitung-hitung, tetap di bawah US$ 10 per MMBTU saat gas itu sampai di Indonesia. Lebih murah dari harga pasar, asal jangan dibandingkan dengan harga gas dari Tangguh, Papua, yang dijual ke Tiongkok. Indonesia menjual gas ke Tiongkok cuma US$ 3,35 per MMBTU. n HANS HENRICUS B.S. ARON, RISTA RAMA DHANY, BUDI ALIMUDDIN | Nur Khoiri

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

Rezeki Gas dari Indonesia Cheniere sukses mempertaruhkan dana untuk membuat terminal ekspor gas dari Amerika Serikat. ANTARA

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

A

Salah satu rezeki untuk Souki datang dari Indonesia.

NDA pernah mendengar nama Charif Souki? Nama ini muncul pekan-pekan belakangan di sejumlah media bisnis Amerika Serikat. Penyebabnya? Ia menjadi presiden direktur dengan bayaran tertinggi pada tahun lalu. Sepanjang 2013, ia mengantongi gaji dan sejumlah bonus dengan total mencapai US$ 142 juta (Rp 1,6 triliun). Pendapatan sebesar ini lima kali bayaran untuk CEO ExxonMobil, salah satu raksasa minyak dunia. Perusahaan yang dipimpin Souki memang tidak terlalu ngetop namanya, apalagi di Indonesia. Cheniere Energy Inc namanya. Penemuan shale gas—gas yang terperangkap dalam batuan keras—yang murah membuat Amerika mulai banyak mengekspor gas. Cheniere, yang mengoperasikan terminal ekspor, ikut ketiban pulung. Salah satu rezeki untuk Souki datang dari Indonesia. Akhir tahun lalu, salah satu terminal perusahaan ini yang sedang dibangun di wilayah

Corpus Christi, Amerika Serikat, mendapatkan pembeli, yakni PT Pertamina Gas. Begitu beroperasi, pada 2018, sekitar 0,8 juta ton gas per tahun akan dimasukkan ke kapal Pertamina dan dibawa ke Indonesia. Pertamina membeli langsung gas itu ke Cheniere, tidak lewat perantara. “Ini business-to-business, tidak ada perantara di antara Pertamina dan penjual gas dari Amerika itu,� ucap Direktur Utama PT Pertamina Gas Hendra Jaya. Souki bisa mendapat bonus berlimpah karena berhasil membawa Cheniere sukses besar terkait dengan shale gas, meski sebelumnya rugi banyak. Awalnya, Souki berhitung bahwa Amerika bakal mengimpor banyak gas. Karena itu, ia membangun terminal impor gas. Ia bahkan berhasil membuat Chevron dan Total, dua raksasa minyak dan gas dunia, menyewa terminal dalam jangka panjang. Keberhasilan ini membuat saham Cheniere melompat 10 kali lipat dari 2002 ke 2005. Tapi, sialnya, saat proyek terminal belum selesai, pada 2005 muncul shale gas di pasar. Pasokan gas Amerika Serikat aman karena kehadiran shale gas dan tidak perlu lagi mengimpor. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

Surono (kiri), Johanes Widjonarko antara foto | Grandy | detik foto

Harga gas pun anjlok di Amerika Serikat. Pada 2008, harga gas mencapai lebih dari US$ 12 per juta unit termal Inggris (BTU). Tapi, sejak 2012, harganya di bawah US$ 3 per juta BTU. Kehadiran shale gas yang berlimpah dan murah ini membuat Souki gelisah. Mereka sudah membuat satu terminal impor tapi tidak bisa terpakai. Padahal, seperti dikutip New York Times, biaya untuk membuat terminal impor ini mencapai US$ 1,4 miliar (sekitar Rp 15 triliun). Harga saham, yang sempat mencapai US$ 40

per lembar, anjlok menjadi hanya US$ 2 per lembar. Tapi Souki tidak patah semangat. Melihat shale gas yang berlimpah ruah, ia mendapat ide untuk mengubah terminal impor ini menjadi ekspor. Terminal gas untuk ekspor, atau impor, sangat mahal, tidak seperti untuk minyak. Di terminal ekspor, gas harus didinginkan sampai suhu minus 162 Celsius. Pada suhu ini, gas berubah menjadi cair, dan nama LNG— gas alam cair—muncul dari proses ini. Proses pengembunan ini dilakukan agar pengiriman dengan kapal lebih ringkas karena, dalam bentuk cair, volumenya sekitar 1/600 dibanding Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

antara

bentuk gas. Sebaliknya, di terminal impor, LNG akan diubah menjadi gas. Souki kemudian menyuntik Cheniere dengan dana sekitar US$ 3 miliar (lebih dari Rp 30 triliun) untuk membuat terminal ekspor gas. Ini terminal ekspor kedua Amerika Serikat selain di Alaska. Negara ini memang tidak pernah mengekspor gas. Perhitungan Cheniere sederhana: Amerika

bisa mengekspor limpahan gas produksi dalam negeri ke Eropa dan Asia. Penyebabnya, harga gas di Eropa dan Asia bisa dua kali lipat dibanding di Amerika Serikat setelah ada shale gas. Perjudian Cheniere berhasil. Perusahaan ini mulai mendapat calon pembeli gas dari terminal ekspor yang mereka bangun. Pelanggannya termasuk PT Pertamina Gas dari Indonesia. n Budi Alimuddin

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

Potensi Besar, Biaya Kurang Potensi gas Indonesia sangat besar, terutama untuk shale gas. Tapi biaya eksplorasi dan produksi di sini sangat tinggi. antara

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

I

NDONESIA mungkin miskin produksi gas untuk memasak alias miskin elpiji. Gas yang dijual dalam tabung-tabung itu sedikit yang merupakan hasil tambang di negeri sendiri. Gas itu lebih banyak didatangkan dari luar negeri, seperti Qatar. Kepala Satuan Kerja Sementara Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Johanes Widjonarko, mengatakan sekitar 60 persen kebutuhan elpiji masih diimpor. “Kalau elpiji itu kan ekstrak, ya,” katanya. “Dan tidak setiap kandungan elpiji,

Jumlah ini, jika disetarakan dengan minyak, kira-kira hampir 1,5 juta barel per hari. yakni C-3 dan C-4, ada di dalam gas alam.” Maka sudah bertahun-tahun Indonesia mengimpor elpiji dari Qatar. Tapi untuk urusan gas alam di luar elpiji, Indonesia sangat kaya. Bahkan bertahun-tahun

negeri ini menjadi pengekspor LNG—gas bentuk cair—terbesar di dunia. Kementerian ESDM mencatat potensi gas bumi yang dimiliki Indonesia mencapai 170 triliun kaki kubik (TSCF). Jumlah sebesar ini, dalam perhitungan pemerintah, bisa dipanen sampai 59 tahun ke depan, tidak seperti minyak bumi, yang tinggal belasan tahun mendatang usianya. “Gas alam cair Indonesia berlimpah dan untuk pasokan dalam negeri itu sangat-sangat cukup,” kata Widjonarko. Saat ini produksi gas per hari Indonesia mencapai 8.400 juta kaki kubik (MMSCF) per hari. Jumlah ini, jika disetarakan dengan minyak menurut kalkulator Selena Oil & Gas, kirakira hampir 1,5 juta barel per hari. Jumlah yang spektakuler karena produksi minyak kita hanya di kisaran 900 ribu barel per hari. Produksi ini akan terus bertambah. Dalam dua tahun ini saja produksi rata-rata naik 200 MMSCF per hari. Pada 2018 nanti, pemerintah memperkirakan puncak dari produksi gas nasional mencapai 10 ribu MMSCF per hari. Tambahan ini datang karena tahun depan, misalnya, Lapangan Donggi Senoro dengan cadangan 2,8 TSCF akan berproduksi. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

Salah satu fasilitas Cheniere, perusahaan yang mengekspor gas dari Amerika Serikat ke Indonesia. getty images

Pada 2017, Lapangan Jangkrik di Selat Makassar dengan cadangan 3,4 TSCF mulai berproduksi 550 MMSCF per hari. Tahun berikutnya, Lapangan Masela dengan cadangan 9,18 TSCF dan Lapangan Tangguh Train 3 dengan cadangan gas sekitar 8 TSCF mulai berproduksi. Itu baru cadangan gas konvensional. Dua tipe gas lain, coal bed methane (CBM) dan shale gas, juga mulai dikembangkan. Kedua jenis gas ini masih belum banyak dikembangkan dunia karena soal teknologi. Menurut catatan peme-

rintah, potensi cadangan shale gas di Indonesia mencapai 574 TSCF dan CBM sebanyak 453,3 TSCF, jauh lebih banyak dibanding cadangan gas konvensional. Namun potensi kandungan yang besar itu tidak berbanding lurus dengan kemampuan untuk eksplorasi dan biaya. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono, mengatakan, untuk mengeksplorasi potensi CBM dan shale gas di Indonesia, yang butuh biaya besar, belum didukung dengan infrastruktur yang memadai Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

Sharif Souki, bos Cheniere dan menjadi CEO dengan bayaran termahal di Amerika Serikat. getty images

serta kemampuan pendanaan. Contohnya untuk mengeksplorasi shale gas, yang saat ini menjadi primadona di Amerika Serikat. Di Negeri Abang Sam biaya untuk satu kali pengeboran diperkirakan sekitar US$ 3 juta. Sedangkan untuk ongkos produksinya sebesar US$ 2 per juta unit termal Inggris (MMBTU) dengan harga jual ke domestik sebesar US$ 3 per MMBTU. Apabila pengeboran dilakukan di Indonesia, ongkosnya diperkirakan bisa mencapai tiga atau empat kali lipatnya. “Di Indonesia, lokasinya tersebar dan eksplorasi biasanya akan ber-

singgungan dengan tanah orang, permukiman, perkebunan, yang tidak mudah untuk diselesaikan dan belum lagi butuh teknologi tinggi,� imbuh Surono. Selain masalah biaya dan infrastruktur, menurut Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, kendala lainnya dalam mengeksplorasi gas nonkonvensional adalah kekurangan tenaga kerja terdidik dan terlatih untuk mengoperasikan peralatan rig atau anjungan tambang. “Tenaga kerja sebenarnya banyak, namun tidak banyak yang terdidik dan terlatih mengoperasikan rig,� katanya. n HANS HENRICUS B.S. ARON

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


impor gas

I

ndonesia negeri yang sangat kaya gas alam. Baru beberapa tahun ini posisi peringkat pertama negara pengekspor gas diserahkan kepada Qatar. Tapi, meski produksinya berlimpah, Indonesia malah nekat mengimpor gas.

Produksi dan Konsumsi Gas Alam Indonesia 100 90

73.8 80

65.9 63.3

70 60

setara juta ton minyak

68.3 63.2 64.1

Produksi

62.7 64.7

60.9

64

50 40

31.5

20

28.2

29.9

30

29

33.6

29.9

33.5 36.3

30

Konsumsi 32.2

10 0 2002

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

tahun Sumber: BP Statistical Review of Energy 2013

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


bisnis

Mainan Baru

PT Pegadaian

PT Pegadaian langsung jadi juragan hotel. Perusahaan ini membangun banyak hotel di lahan-lahan menganggurnya. Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


bisnis

Salah satu kantor pelayanan PT Pegadaian. Perusahaan ini mulai mencoba mendapatkan pemasukan tambahan dari lahan yang menganggur. Grandyos Zafna Manase Mesah/ detik FOTO

L

AHAN seluas 1,1 hektare di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur, itu biasanya telantar dan berisi semak belukar. Sangat disayangkan lahan itu tidak dipakai, padahal lokasinya sangat strategis, di pinggir Jalan DI Panjaitan yang selalu ramai. Di lahan seluas itu, hanya ada kantor Pegadaian kecil beserta tiga gudang yang berisi 36 mobil dan ratusan sepeda motor yang jadi jaminan para nasabah. Lahan itu sekarang sudah dibersihkan dari

semak belukar dan dipasang paving block. Pemiliknya, PT Pegadaian, agaknya sudah gatal ingin mengeruk duit dari lahan menganggur di lokasi bagus itu. Perusahaan ini sedang mempertimbangkan berbagai pilihan: menjadikannya sebagai pusat kerajinan, bursa mobil bekas, atau diisi warung-warung untuk wisata kuliner. “Sekarang lagi difinalisasi,� ujar Direktur Utama Pegadaian Suwhono. Perusahaan jasa keuangan yang akrab dengan masyarakat bawah ini memang sedang Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


bisnis

Rancangan salah satu hotel bintang tiga yang dibangun PT Pegadaian. Mohamad Hamzah/ANTARA FOTO

gencar memutar otak untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Salah satu idenya adalah memanfaatkan lahan-lahan kosong. Apalagi Pegadaian memiliki lebih dari 800 petak lahan. Sebagian sudah diisi, tapi banyak juga yang kosong seperti di Kebon Nanas ini. Pemanfaatan lahan di Kebon Nanas ini me-

rupakan bagian dari program optimalisasi asetaset Pegadaian dan ini proyek kecil. Proyek besarnya, Pegadaian sedang dan akan membangun hotel bintang tiga di beberapa daerah. Pegadaian memberi nama hotelnya Pesonna— dengan dua huruf “n” karena merupakan singkatan dari Pegadaian. Proses konstruksi sedang berjalan di Pekanbaru, Surabaya, dan Makassar. Hotel ini diharapkan bisa beroperasi mulai triwulan keempat tahun ini. Di Yogyakarta baru saja mendapat izin mendirikan bangunan dan rencananya akan dimulai pembangunannya pertengahan tahun ini. Sementara itu, di Tegal, Pekalongan, Semarang, Lamongan, dan Gresik, Pegadaian sedang menunggu keluarnya izin bangunan. Direktur Bisnis Bidang Arsitektur dan Logistik PT Pegadaian Ferry Febrianto mengatakan perusahaannya mengincar segmen hotel bintang tiga karena pasarnya gemuk. Selain itu, masyarakat kelas menengah sedang tumbuh. Hotel-hotel ini akan didirikan di wilayah bisnis dan industri. “Kami lebih memilih hotel bisnis, yang laku saat weekdays, bukan pleasure hotel, yang cuma laku Sabtu dan Minggu,” ujar Ferry. Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


bisnis

Rancangan Hotel Pesonna milik Pegadaian. Mohamad Hamzah/ANTARA FOTO

Namun bukan berarti Pegadaian enggan mendirikan hotel di kawasan wisata. Pegadaian juga mencari lokasi dengan kombinasi imbang antara bisnis dan wisata. Pilihannya jatuh di Yogyakarta. Dua hotel akan dibangun masingmasing di kawasan Malioboro dekat Gedung Agung dan di kawasan Kulon Tugu. Menurut Ferry, Pegadaian mendirikan dua hotel karena memandang Yogyakarta sebagai kota wisata sekaligus kota bisnis, sehingga hari kerja pun laku, bukan cuma pada akhir pekan. Pegadaian merogoh kocek hingga Rp 600 miliar untuk membiayai proyek hotel ini. Sumber dananya berasal dari belanja modal 2014 sebesar Rp 1,1 triliun. Investasi satu hotel, yang jumlah kamarnya 130-140 unit, menelan biaya Rp 70-75 miliar dengan target balik modal de-

lapan tahun. Pegadaian akan mendirikan anak usaha untuk mengelola bisnis hotel ini, yang rencananya akan bernama Pesonna Indonesia. Nama anak usaha ini masih menunggu pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ferry enggan menyebut tarif kamar hotelnya. Tapi Direktur Eksekutif Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Cyprianus Aoer mengatakan, “Hotel bintang tiga biasanya memiliki rate Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.” Meski serius di hotel, bukan berarti Pegadaian melupakan bisnis lama di bidang keuangan. “Prinsip optimalisasi aset di Pegadaian ini harus bisa menjadi pendukung core business, itu prinsip dasarnya,” Ferry menambahkan. ■ Hans Henricus B.S. Aron

Majalah detik 5 - 11 mei Mei 2014


bisnis

Munculnya aplikasi sosial, seperti WhatsApp, KakaoTalk, dan Line, mengancam bisnis layanan suara dan SMS operator seluler. Operator seluler mulai mencari cara meraih pendapatan lain. Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


bisnis

Direktur Utama PT Kereta Commuter Jabodetabek Tri Handoyo saat berbicara dengan bos XL Axiata Hasnul Suhaimi dan CEO Indosat Alexander Rusli. Dua operator itu melayani isi ulang tiket komuter. Wahyu Putro A/ANTARA FOTO

A

RIE Haryanto memungut sebotol air mineral di rak dan membawanya ke kasir salah satu warung modern Alfamart di Serang, Banten. Pemandangannya bakal tidak ada yang aneh jika ia membayar minuman itu dengan uang. Tidak pula aneh jika ia menyodorkan kartu kredit atau kartu debit. Tapi ia menyodorkan ponsel dengan layar yang menyala. Kasir kemudian memasukkan beberapa angka di layar dan, wussss, transaksi yang dibayar

menggunakan ponsel itu pun selesai dalam sekejap. Transaksi yang masih tergolong ganjil di Indonesia ini sering dilakukan Arie. “Aku sering pakai XL Tunai kalau beli makanan atau minuman di Alfamart,� ucap Arie. Layanan seluler XL, yang dimiliki oleh PT XL Axiata, memang bukan hanya soal data atau suara. Operator-operator seluler, seperti XL dan Telkomsel, memang mati-matian berusaha mendapatkan tambahan pemasukan di luar layanan standar, seperti memberi layanan Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


bisnis

Operator seluler memamerkan luas jaringan mereka beberapa waktu lalu. Meski jaringan luas, tapi penekanan bisnis bergeser tak lagi di layanan suara dan SMS. Andika Wahyu/ANTARA FOTO

jaringan Internet atau telekomunikasi suara. Penyebabnya sederhana: operator seluler ini sudah berhitung, layanan suara dan SMS, yang menjadi tulang punggung pendapatan saat ini, bakal berkurang banyak. “Semua operator seluler akan berlomba-lomba memasuki layanan digital ini guna menghindari kemunduran pendapatan via voice dan SMS,” kata Adita Irawati, Vice President Corporate Communication Telkomsel. Layanan ini berkurang karena diserang sejumlah aplikasi yang memungkinkan pengguna

hanya membayar layanan digital yang murah untuk sekadar bertelepon atau berkirim pesan. Aplikasi ini mulai WhatsApp, Line, KakaoTalk, sampai BBM. Karena memang untuk “masa depan”, para operator belum mendapatkan pemasukan bagus dari layanan-layanan nonsuara dan data ini. XL, misalnya, mengucurkan US$ 2 juta (lebih dari Rp 20 miliar) untuk layanan XL Tunai seperti yang dipakai Arie membayar air mineral. Tapi pemasukan masih sedikit. Meski begitu, Vice President Digital Service Delivery XL Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


bisnis

Tiket elektronik kereta komuter pun bisa diisi lewat ponsel. Petugas kereta api memperlihatkan tiket dan aplikasi isi ulangnya. Wahyu Putro A/ANTARA FOTO

Axiata, Yessie D. Yosetya, mengatakan, “Kami optimistis dalam waktu 5 tahun mendapatkan nilai tambah dari sini.” Jumlah yang relatif kecil juga diungkapkan oleh Telkomsel. Adita mengatakan layanan bicara masih menyumbang 51 persen pendapatan dan SMS memberi 21 persen pendapatan. “(28 persen) sisanya lain-lain, di antaranya digital service, seperti e-banking dan T-Cash,” katanya.

Ia memasang target tahun depan porsi pendapatan di luar layanan suara dan data itu meningkat menjadi 30 persen. Karena itu, mereka mesti menambah jumlah pengguna layanan e-money dan digital mereka, yang masih di bawah 10 juta orang. Telkomsel memang cukup agresif menggali pendapatan di luar bisnis utama mereka. Mereka membagi layanannya menjadi tiga. Pertama sektor gaya hidup, yang membuat Telkomsel mendapat pendapatan jika ada yang mengunduh musik atau berlangganan nada dering. “Ini masuk layanan digital gaya hidup,” ucapnya. Telkomsel juga mulai agresif di bidang per­ iklanan. Saat berada di mal, misalnya, pelanggan akan mendapatkan iklan dari rumah makan yang ada di lokasi itu. “Jadi mal-mal sekarang tidak perlu lagi banyak memasang iklan di dinding gedung atau banner di dekat pintu masuk gedung,” ucapnya. Layanan lain adalah pembayaran dan perbankan. Layanan ini mulai T-Cash, SMS banking, sampai layanan M-Pos. Di XL, layanan ini diberi cap XL Tunai. Dalam Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


bisnis

Salah satu ponsel dipamerkan di "South Pacific Intouch Cooperation Summit". Ponsel cerdas ini bakal memotong pendapatan SMS operator seluler. Paramayuda/ANTARA FOTO

layanan ini, pelanggan akan mendaftarkan dan mengisi “nomor” XL mereka dengan uang. Saat membayar transaksi, uang itu ditransfer oleh XL masuk rekening Alfamart—atau rekanan lain, termasuk sejumlah situs perdagangan Internet, seperti Disdus.com. Layanan e-banking memiliki harapan cerah karena lebih efisien. Ini seperti diungkapkan

Asosiasi Penyedia Konten Seluler dan Internet atau Indonesian Mobile and Online Content Provider Association (Imoca). Sekretaris Jenderal Imoca, Ferrij Lumoring, mengatakan transaksi lewat mobile banking hanya butuh Rp 1.000 per transaksi. Sedangkan via ATM butuh Rp 3.000 per transaksi. “Operator penyedia layanan data juga bisa menjangkau unbankable people (orang yang tak memiliki rekening) dari seluruh kelas sosial,” katanya. Tapi sejumlah masalah masih menghadang. XL menyatakan kendala utama layanan SMS banking, Internet banking, dan XL Tunai adalah kuatnya pengaruh uang tunai untuk transaksi di Indonesia. Tapi rupanya masalah bukan hanya itu. Arie, misalnya, tidak selalu membayar tran­ saksi menggunakan XL Tunai. Pertama, karena sinyal kadang buruk. Transaksi ini memang membutuhkan sinyal seluler yang stabil. Selain itu, tidak semua kasir mafhum dengan teknologi pembayaran baru ini. “Sejumlah pegawai Alfamart belum tahu ada layanan ini,” ucapnya. ■ BUDI ALIMUDDIN

Majalah Majalahdetik detik 5 - 11 mei Mei 2014


selingan

& s & u & p l o p l s i t e ik o k

Bukan cuma olahraga, musik pun bisa menjadi alat diplomasi politik. Kelompok musik Koes Plus pernah mengalaminya di dua rezim: Bung Karno dan Soeharto. Pemenjaraan Koes Plus pada 1965 ternyata dimaksudkan agar Koes Plus bisa masuk ke Malaysia, yang tengah berkonfrontasi dengan Indonesia. Menjelang integrasi Timor Timur, Koes Plus sengaja dikirim untuk manggung di Dili. Lewat konser mereka terdeteksi seberapa kuat masyarakat yang pro-integrasi.

Majalah detik 5 - 11 Mei 2014


selingan

Alat Politik Bung Karno dan Soeharto Rezim Orde Lama sengaja memenjarakan mereka untuk disusupkan ke Malaysia. Orde Baru mengirim ke Dili menjelang Timor Timur berintegrasi.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan

Soedarsono alias Dipo Rangga sudrajat/majalah detik

D

i salah satu sudut Rolling Stone Cafe, Jakarta, Soedarsono alias Dipo Rangga, 65 tahun, menjajakan aneka kaus bergambar sampul album Koes Plus, Minggu, 27 April. Kaus-kaus itu ia sablon sendiri dengan foto-foto eksklusif koleksi pribadinya. Dari sekitar 200 pengunjung yang menghadiri acara peluncuran buku Koes Plus—Kisah dari Hati di kafe tersebut, terlihat Ais Suhana sedang memilih-milih dagangan Dipo. “Bungkusin dua ya, nanti saya bayar,” ujar Ais, yang

direspons dengan sigap oleh Dipo. Tak lama berselang, beberapa pentolan grup musik rock God Bless, seperti Achmad Albar, Ian Antono, dan Donny Fatah, serta para kru Koes Plus Junior, pun menyalami Dipo dengan hangat. Rupanya ia memang bukan sekadar pedagang kaki lima. Dipo punya pertalian emosi cukup kuat dengan Koes Plus. “Saya penata suara Koes Plus sejak awal 1970. Ke mana pun Koes Plus manggung, saya pasti ikut,” ujarnya. “Saya salah satu saksi kunci misi kesenian ke Timor Portugis,” katanya seraya merujuk halaman 30 buku Koes Plus—Kisah dari Hati. Pada November 1974, Koes Plus, yang amat terkenal kala itu, oleh rezim Orde Baru sengaja dikirim untuk konser di Dili. Turut bersama mereka adalah penyanyi Ernie Djohan. Mereka mendarat di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada 6 November. Dari situ perjalanan dilanjutkan ke Dili dengan pesawat TAP (Timor Aero Transporte). “Yang nugasin ke sana Ali Moertopo (asisten khusus Presiden Soeharto),” ungkap Koesjono alias Yon Koeswoyo, vokalis Koes Plus, Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan saat berbincang dengan majalah detik di kediamannya, kawasan Pamulang, 30 April. Salah satu tujuan utamanya, ia melanjutkan, adalah mendeteksi berapa banyak warga dan tokoh di sana yang benar-benar ingin bergabung dengan Indonesia. Konser digelar di markas tentara Portugis di Dili. Lagu yang dibawakan antara lain Layanglayang dan Hidup yang Sepi. “Meski sepertinya enggak ngerti syairnya, mereka kelihatan seneng banget. Bener-bener dahsyat lagu-lagu Koes Plus itu,” kata Yon. Meski cuma menggelar satu kali konser, karena pengiriman Koes Plus juga dimaksudkan sebagai bagian operasi intelijen, mereka tinggal di sana selama sepekan. Seusai konser, para

personel Koes Plus, yang didampingi beberapa perwira intelijen, seperti Mayor Surojo, melakukan berbagai pertemuan dengan sejumlah tokoh Timor Portugis. “Kami antara lain bertemu Gubernur Timor Portugis (Fernando Alves Aldeia). Dia bilang ke Mas Tonny (pimpinan Koes Plus), ‘Kamu ke sini jangan bawa bom, ya. Main musik saja', ha-haha...,” tutur Yon. Sedangkan Yok Koeswoyo dalam buku Koes Plus—Kisah dari Hati, yang ditulis Ais Suhana, mengungkapkan, seusai konser mereka diundang makan siang dan makan malam ke sanakemari. “Kami seperti orang penting,” kata Yok. Bukan hanya pertunjukan mereka yang mendapat sambutan hangat, ketika kembali ke Hotel Turismo tempat menginap, orang-orang di sana menggedor-gedor pintu mobil sambil berteriak-teriak, “Koes Plus bom grupo de musica” dan “Viva Presidente Soeharto,” kata Yok. Kembali dari Dili pada 13 November 1974, Koes Plus disambut Menteri Luar Negeri Adam Malik dan Ali Moertopo begitu tiba di Jakarta. Paspor mereka diminta dan tidak dikembalikan. Sedangkan Dipo, yang pulang dengan pesawat Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan lain yang mengangkut peralatan, paspornya tak sempat disita. “Mungkin pemerintah lupa atau enggak menganggap penting peran saya,” kata Dipo diiringi tawa. lll Pelibatan Koes Plus dalam kancah politik juga dilakukan rezim Orde Baru di awal kekuasaannya. Dalam Pemilu 1971, kata Dipo, Koes Plus menjadi ujung tombak kampanye Golkar (Golongan karya). Mulai dari Mei sampai Juni 1971, bersama para penyanyi dan pelawak, mereka berkeliling daerah. Orde Baru sendiri menyebut pemilu sebagai “pesta demokrasi”. Mungkin karena ada kata “pesta”, aspek hiburan menjadi lebih dominan ketimbang pesan-pesan politik. “Kami pentas sampai kabupaten-kabupaten di Bali, Lombok, Bima, Kupang, dan daerah lainnya,” ujar Dipo. Sebagai peserta pemilu pendatang baru, gaya kampanye yang

dijalankan Golkar kala itu terbukti ampuh dan mampu mengungguli para pesaingnya, seperti PNI, Partai NU, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Partai Persatuan Tarbiyah Islam (Perti), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, dan Partai Murba. Semua artis top, pelawak, penari, dimonopoli sama Golkar lewat “Tim Kesenian Safari Golkar”. Namun, mulai pemilu kedua, menurut Yon, Tonny Koeswoyo sebagai pimpinan Koes Plus menolak turut serta dalam kampanye. Meski banyak pengurus Golkar yang membujuk dengan iming-iming bayaran yang luma­ yan, Tonny tetap pada pendiriannya. “Koes Plus milik semua lapisan masyarakat, enggak boleh dimonopoli salah satu pihak,” kata Yon, menirukan kalimat Tonny kala itu. Memasuki era reformasi, sikap para personel Koes Plus tak berubah meski Tonny telah lama tiada. Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berniat melibatkan para musikus Koes Plus yang tersisa, ternyata tawaran itu ditolak. Ajakan Yudhoyono itu disampaikan lewat Ishadi S.K. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan ketika masa kampanye sudah selesai, he-hehe...,” kata Ais.

Abadi Soesman, istri Tonny Koeswoyo, putra Nomo Koeswoyo, Ais Suhana, Ishadi, Rico Murry, Djon dan Yon Koeswoyo, serta Bens Leo. sudrajat/majalah detik

“Pak SBY sejak taruna menggemari lagu-lagu Koes Plus. Dia ingin menghidupkan kembali kejayaan Koes Plus,” kata Ishadi. Hanya, ketika ia menyampaikan niat baik tersebut melalui Ais Suhana, yang pernah menjadi promotor sekaligus manajer Koes Plus, ternyata salah satu personelnya menolak. “Iya, Mas Yok akhirnya menyampaikan penolakan lewat SMS

lll Sebelum Orde Baru, Presiden Sukarno sebagai Panglima Besar Revolusi pun rupanya pernah berniat menjadikan Koes Plus sebagai alat kontra-intelijen. Khususnya ketika Sukarno melakukan konfrontasi dengan Malaysia. Sejak 1961, Sukarno menganggap Malaysia sebagai boneka Inggris. Karena kebetulan anak-anak Koeswoyo yang tergabung ke dalam Koes Bersaudara gemar memainkan lagu-lagu milik The Beatles asal Liverpool, Inggris, Sukarno pun berniat memanfaatkan mereka. Setelah tampil di kediaman Kolonel Koesno di Jalan Djati Petamburan II A pada 24 Juni 1965, keesokan paginya mereka dijemput jaksa dan dijebloskan ke penjara di kawasan Glodok. Selama tiga bulan mereka mendekam di sana tanpa proses pengadilan. Orang tua mereka tentu amat terpukul. Mereka tak habis pikir dengan kebijakan semena-mena penguasa kala itu. “Bocah ora salah apa-apa kok dibui. Bung Karno kelewatan iki,” Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan

Paspor Soedarsono alias Dipo Rengga saat berkunjung ke Timor Portugis, November 1974. sudrajat/majalah detik

ungkap Djon Koeswoyo, 82 tahun, menirukan kekesalan ayah mereka. Djon adalah putra sulung Koeswoyo. Dia pernah menjadi salah satu personel Koes Bersaudara, tapi cuma di album pertama. Selanjutnya ia keluar dan lebih banyak memberikan dukungan logistik bagi adik-adiknya yang bermusik. Setiap Senin dan Kamis ia mengirimi adikadiknya makanan. “Saya nasihati mereka supaya jangan bersedih, karena pasti ada sesuatu rencana lebih besar dari Tu­han. Ada blessing in disguise,” ujar Djon. Ternyata benar, salah satu yang membuat

Koes Bersaudara dan Koes Plus dianggap fenomenal dan menjadi legenda adalah karena pernah dipenjara tanpa proses hukum. Belakangan terungkap, Koes Bersaudara sengaja dimasukkan ke penjara di Glodok karena rezim Sukarno, yang tengah menjalankan politik konfrontasi terhadap Malaysia, berencana mengirim mereka ke negara itu. Tujuannya untuk mengintip atau mengintai langsung apakah orang Indonesia yang berada di sana atau orang Malaysia sendiri antipati kepada Indonesia. “Karena waktu itu kita (rezim Bung Karno) kurang sreg dengan berdirinya Malaysia, yang sebelumnya bernama Malaya,” ungkap Yok. Koes Bersaudara sengaja dimasukkan ke penjara untuk memberi kesan grup itu tak disukai pemerintah Indonesia dan diharapkan tak dicurigai kalau dikirim untuk manggung di Malaysia. Jika tidak terjadi peristiwa Gerakan 30 September 1965, Koes Bersaudara hampir pasti dikirim ke Malaysia melaksanakan misi negara. ■ SUDRAJAT

Majalah detik 5 - 11 mei 2014 Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan

Bermusik sampai

foto: grandy/detikfoto

mati

Pada usia 74 tahun, Yon Koeswoyo masih aktif bernyanyi. Menjadi ikon industri kelapa dan masih mencipta lagu.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan

Beraksi di Rolling Stone Cafe, Minggu, 27 April 2014. sudrajat/majalah detik

S

elepas Kasmuri (Murry) berpulang pada awal Februari lalu, praktis personel Koes Plus tinggal kakak-adik Koesyono alias Yon Koeswoyo dan Koesroyo (Yok). Tapi yang masih aktif bermusik cuma Yon. Pada usia 74 tahun, prajurit terakhir Koes Plus itu masih energetik. Ketika sudah di atas panggung, dia betul-betul “egois”. Bila belum genap satu jam berjingkrak-jingkrak, dia tak akan rela turun dari panggung.

Setidaknya itu diperlihatkan Yon di Rolling Stone Cafe, Jakarta, Minggu, 27 April lalu. Ketika Ais Suhana, penulis buku Koes Plus—Kisah dari Hati, membujuknya agar bergantian dengan God Bless, yang juga hendak tampil, lelaki kelahiran Tuban, Jawa Timur, 27 September 1940, itu menolaknya. “Iki ngawur, lagi enak nyanyi kok mau diselang-seling. God Bless nanti saja,” sergah Yon disambut tawa dan tepuk tangan sekitar 200 Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan

pengunjung. Achmad Albar, Ian Antono, Donny Fatah, dan Teddy Sujaya cuma senyum-senyum maklum. Saat majalah detik menemui di kediamannya, Jalan Salak, Pamulang, Yon dengan semangat langsung memencet tuts piano merek Kohler&Campbell. “Mau Beatles, Queen, atau lagu-lagu Koes Plus?” ia menawarkan lagu yang hendak dimainkannya. “Saya mau terus bermusik sampai akhir hayat, selama masih kuat,” ujar pria yang akrab disapa Babeh itu.

Kabarnya Babeh sedang mengerjakan album baru.... Bukan album... saya diminta jadi ikon kampanye VCO (virgin coconut oil). Ini proyek swasta bersama Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Minyak kelapa di luar negeri kan digembar-gemborkan seolah mendatangkan penyakit jantung. Padahal sakit jantung itu kan akibat fast food, enggak olahraga. Kalau VCO itu bagus. Dari dulu nenek moyang kita menggoreng makanan ya pakai minyak kelapa. Kasihan petani kelapa kita di desa-desa itu kalau enggak dibantu. Saya kemarin ke Palu, Mamuju (Sulawesi Barat), waduh, pohon kelapa ada di mana-mana. Itu aset. Luar negeri melirik kelapa karena mengandung asam laurat, yang biasa terdapat di ASI. Itu merupakan antibakteri, antivirus, dan antijamur. Bagaimana ceritanya kok mereka melibatkan Babeh? Ya, mungkin mereka melihat saya dan lagulagu Koes Plus, seperti Nusantara, Kolam Susu. Di Koes Plus kan tinggal saya yang aktif ngamen Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan

Bersama isteri, Bonita Angelia, Bela Aron, dan Kenas Berton. repro: grandy/detikfoto

ke mana-mana. Genjrang-genjreng. Indonesia ini kan sebetulnya kaya bener, cuma kok ya jadi begini. Babeh tidak tertarik membuat lagu atau album baru? Oh, saya baru bikin lagu, judulnya Curiga. Ceritanya ya tentang hubungan dengan pacar

atau suami-istri. Itu nanti yang nyanyikan IDP (Indah Dewi Pertiwi). Dia datang ke sini sama manajernya, agennya. Kau salah duga penilaianmu kepadaku // kau membayangkan perbuatanku kepadamu // kau marah selalu, risau di hatimu // akankah selalu kau curiga kepadaku // aku tak tahu harus apa kukatakan // kau tetap saja tak percaya kepadaku // mengapa begitu, aku pun tak tahu // karena cintaku selalu saja kepadamu // Kuselalu sayang, kau selalu saja marah // kau balas aku dengan sikapmu, membenciku... Dahsyat, kan! Itu lagu pengalaman orang lain atau Babeh sendiri? Iya, saya sendiri dengan istri saya yang pertama, Bu Susi. Juga sama istri yang sekarang, Bonita (Angelia). Dia juga sering curiga sama saya, ha-ha-ha‌. Dia masih muda banget. Saya bersyukur karena dia orangnya pintar, cerdas, me-manage saya dan Koes Plus. Dia berani bernegosiasi langsung untuk urusan show ke daerah sampai ke luar negeri. Ya, dia masih muda, godaan pasti ada. Wajar saja. Tapi saya percaya, enggak mungkinlah dia mengkhianati Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan saya. Babeh suka cemburu? Karena saya orang ngetop, cemburunya disimpan. Saya sudah tua, apa gunanya. Bisa rusak batin saya. Ora tak pikirin, mending santai sajalah. Hati bersih, pikiran bersih, dan perbuatan bersih, itu yang bikin saya seperti ini. Kalau enggak, ya sudah mati, sakit-sakitan, ha-ha-ha…. Sampai kapan Babeh akan menyanyi? Ya, sampai akhir hayat, sampai enggak kuat. Hidup dan mati saya ya di musik. Itu anak-anak muda yang mengiringi saya nyanyi juga pernah tanya, “Babeh mau sampai kapan nyanyi? Sampai umur 80 tahun saja, Beh.” Buset, ha-ha-ha…. Bagaimana Babeh bisa main bareng mereka? Itu karena ada kontrak nyanyi di mana gitu saya lupa, tahunnya juga lupa. Nah, terus harus nyanyi medley Nusantara. Wah, itu kan harus ada Murry dan Jack Kasbi. Tapi mereka enggak mau. Memboikot saya. Seolah-seolah mau bilang, silakan saja saya nyanyi, apa bisa tanpa

Silakan saja kalau mereka mau hidup dari lagu-lagu Koes Plus. Saya ikut senang saja.

mereka. Eh, malamnya datang anak-anak itu ke sini. Terus saya ajak latihan, dan ternyata luma­ yan. Akhirnya saya manggung sama anak-anak itu. Jadi bukan salah saya kok kalau ninggalin Murry dan lainnya. Saya kan vokalis Koes Plus, ya salah dong kalau ditinggalin. Kecuali kalau pemain drumnya atau pemain gitarnya yang ditinggalin. Tapi kalau vokalis, susah. Suara Babeh kok sepertinya enggak berubah ya dari muda sampai sekarang…. Iya, itu semua anugerah Tuhan. Juga karena hati dan pikiran kita bersih. Saya bangun pagi sekitar pukul 5, terus olahraga, renang, main piano, atau main gitar. Saya makan enggak ada pantangan. Apa saja bisa. Di warteg sebelah rumah ini juga bisa, Rp 15 ribu cukup buat beli lauk. Saya merokok, ngopi juga tapi cuma secangkir sehari. Kalau lebih, nanti kayak Mbah Surip. Sate kambing, durian, saya makan. Enggak ada urusan saya, wong sewaktu kecil saya enggak pernah makan daging, ha-ha-ha…. Tahunya cuma sayur bening, tempe, telur satu buat rame-rame. Sebagai prajurit terakhir Koes Plus, Babeh enggak bikin kader? Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan

Selain memahat, melukis menjadi aktivitas Yon sehari-hari. grandy/detikfoto

Lo, itu yang main bareng saya anak muda semua. Enggak perlu disuruh, mereka sudah pada pinter sendiri. Hafal semua lagu Koes Plus dan bisa mainkan musiknya dengan bagus. Seluruh Indonesia itu sudah mengkaderkan sendiri, kok. Ada juga Koes Plus junior. Belum lagi ada komunitas-komunitas di banyak daerah. Kalau mereka mau bikin acara, perwakilannya datang ke sini. Ya, saya berterima kasih kepada mereka karena ikut melestarikan lagu-lagu Koes Plus. Silakan saja kalau mereka mau hidup dari lagulagu Koes Plus. Saya ikut senang saja.

Tak dapat royalti? Dulu (mengeluarkan) satu volume dikasih duit sebesar ini. Tanda tangan, oke ya. Volume I-VII itu saya dibayar pakai motor Honda 90, Gelatik. Terus, kalau mau dapat uang lumayan, ya dari show ke mana-mana. Saya bisa beli Fiat 100, mobil paling keren zaman itu. Kalau grup band sekarang, album sekali meledak, wow... dahsyat, beli Alphard. Setelah muncul kaset pada 1974, baru bisa beli tanah. Cicil tanah tetangga. Nabung di sana-sini. Kalau seniman enggak bisa manage penghasilannya, ya nesMajalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan

Kaus produksi Dipo Rengga, mantan teknisi Koes Plus. grandy/detikfoto

tapa di masa tuanya. Apa yang membuat Koes Plus berkiblat pada The Beatles? Dulu awalnya yang terkenal kan The Everly Brothers, cuma lama-lama bosan. Terus keluar kelompok anak-anak muda yang nyanyi pakai suara satu, suara dua, sambil jingkrak-jingkrak. Nah, Beatles itu campuran Elvis Presley dan The Everly Brothers. Tapi kan hukum alam ber-

laku juga. Beatles kemudian terlindas oleh Bee Gees, Queen. Koes Plus juga begitu. Terlindas oleh zaman penyanyi-penyanyi cewek, Ebiet G. Ade, Chrisye. Tapi, anehnya, lagu-lagu Koes Plus itu abadi. Nah, itu apa resepnya? Apa ya... mungkin karena saya, Mas Tonny, bikin lagu dengan jujur. Dari pengalaman pribadi, apa yang kita rasakan dan lihat seharihari. Sebetulnya lagunya juga banyak yang berlandaskan nilai-nilai Indonesia, bukan nyontek luar negeri. Pada dasarnya, enggak munafik, kita niru lagu Barat. Tapi kemudian jadi punya identitas sendiri. Koes Plus pernah membuat album rohani, juga kasidah. Seperti apa sebetulnya keberagamaan di keluarga Koeswoyo? Leluhur kami sih semuanya Islam. Saya, Yok, Islam. Bagi kami, sikap beragama itu bukan melulu cuma ritual. Tapi bagaimana menjaga harmoni di antara sesama, kasih sayang, menjaga perdamaian. Kalau orang Islam menghayati betul doa pembukaan sebelum Al-Fatihah, pasti dahsyat. Enggak bakal ada teroris. n ARIF ARIANTO | SUDRAJAT Majalah detik 5 - 11 mei 2014 Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan

D i p e n ja r a LALU

M E L EG E N DA

B

erbeda dengan beberapa musikus di era sekarang yang umumnya dipenjara karena kasus narkoba atau asusila, Koes Bersaudara harus mendekam di terali besi selama tiga bulan murni karena musik yang mereka mainkan. “Musik ngak-ngek-ngok,” begitu Bung Karno menyebut lagu-lagu Barat, seperti The Beatles, yang pernah dimainkan Koes Bersaudara. Lepas dari penjara di Glodok pada 29 September 1965, popularitas Koes Bersaudara justru melejit. Ratusan lagu karya mereka hampir semuanya menjadi hit dan digemari masyarakat, bahkan hingga generasi sekarang ini. Vokalis God Bless menyebut mereka sebagai “Super Legend”. l Koes Bersaudara terbentuk pada 1960 dengan personel John Koeswoyo (Koesdjono) yang memainkan bas betot; Tonny Koeswoyo (Koestono), lead guitar; Nomo Koeswoyo (Koesnomo), drum; Yon Koeswoyo (Koesjono), vokal, rhythm guitar; Yok Koeswoyo (Koesrojo), vokal, bass guitar.

l Pada 1969, Koes Bersaudara berganti nama menjadi Koes Plus. Nomo, yang sibuk berbisnis, digantikan Kasmuri (Murry). l Kehadiran Koes Plus antara lain terinspirasi oleh Everly Brothers, The Beatles, The Bee Gees. Koes Plus sempat dijuluki “The Bee Gees Jawa”. l Tonny Koeswoyo sangat mengidolakan John Lennon dari The Beatles. Koes Bersaudara merekam lagu-lagu l pertama mereka pada 1962 di studio rekaman Irama di Jalan Theresia (belakang Sarinah). l Koes Bersaudara dan Koes Plus total merilis 93 album dan 900 lagu. l Lagu Diana terinspirasi dari sosok gadis Portugis putri petani di Timor Timur. Lagu Diana, yang semula direkam di piringan hitam, kemudian diproduksi oleh lebih dari 20 perusahaan rekaman dalam bentuk kaset, CD, VCD, dan DVD. l Lagu Diana lahir ketika Koes Plus pindah dari perusahaan rekaman Dimita ke Remaco (Republic Manufacturing Company Limited) pada 1972. l Lagu Tul Jaenak, yang diciptakan Yok Koeswoyo, syairnya tersirat fenomena tamatnya PKI di Indonesia seiring Gerakan 30 September 1965. “PKI kan lambangnya merah, dan banyak muka palsu, yang sebelumnya pro sekarang berbalik benci,” ujar Yon. l Lagu Nusantara tercipta dari hasil pengamatan dan perjalanan Koes Plus ke berbagai pelosok Tanah Air. “Dari atas pesawat kan pemandangan di bawah itu dahsyat banget. Lautnya, gunungnya, pohon kelapanya, macem-macem,” ujar Yon. l Lagu Andaikan Kau Datang Kembali diciptakan Tonny untuk Yon yang telah menikah, sedangkan kekasih sebelumnya, (Susy Nander, personel Dara Puspita) yang telah tiga tahun berkelana ke Eropa, akan kembali ke Jakarta. l Di bawah bendera Remaco pimpinan Eugene Timothy, Koes Plus merajai pasar industri musik rekaman dan panggung. l Remaco menjadikan Koes Plus sebagai grup musik paling produktif. Remaco pula yang membuat Koes Plus menjadi satusatunya grup musik pop yang memiliki karya lagu keroncong, lagu rohani, kasidah, pop Jawa, dan Melayu.

l Selain dalam bahasa Indonesia, Jawa, Batak, dan Inggris, ada lagu berbahasa Prancis berjudul Vivre Heureux. Lagu ini diciptakan Yok Koeswoyo pada 1978, dan masuk dalam album Koes Plus ’78: “Melati Biru”. l Lagu-lagu Koes Bersaudara maupun Koes Plus cuma mengandalkan tiga kunci: C, F, dan G. Namun resep “simple but beautiful” yang dilakukan Tonny Koeswoyo justru amat digemari masyarakat karena mudah didengarkan. l Tonny mengaku membaca sejumlah buku, seperti Bhagavad Gita, Gitanjali karya Rabindranath Tagore, serta karyakarya William Shakespeare dan Yasunari Kawabata, peraih Nobel Sastra asal Jepang, dan karya Chairil Anwar. l Untuk melengkapi bakat, pengetahuan, dan pengalamannya dalam bermusik, Tonny belajar not balok kepada Nick Manolov. Ia juga belajar memetik gitar de­ ngan plectrum, dan memperoleh sistem five fingers dari gitaris kelahiran Spanyol, Carcasi, dan Tjio Bun Tek, guru gitar klasik di Jakarta. l Lagu Why Do You Love Me semula akan dibawakan dengan ritme nada agak cepat. Tapi Yon sebagai vokalis membawakannya dengan perasaannya sendiri, syahdu, slow beat, dan melankolis. Lagu ini pernah ngetop di Australia selama beberapa pekan pada 1970-an. l Masyarakat Belu, Nusa Tenggara Timur, menilai lagu Kolam Susu terinspirasi dari salah satu obyek wisata di Kabupaten Belu yang bernama “Kolam Susuk”. Padahal sebetulnya, menurut Yon Koeswoyo, lagu itu terinspirasi dari seorang turis Jerman yang mengatakan kepadanya bahwa negara Indonesia, terutama perairannya, seperti kolam susu yang kaya hasil lautnya dan indah pemandangannya karena dihiasi pulau-pulau. “Itu dikatakan oleh orang Jerman pada 1960-an.” l Pada 1973, Koes Plus menjadi bintang iklan produk mobil Toyota Kijang dengan jingle iklan lagu Pelangi ciptaan Murry. Mereka juga membintangi iklan produk minuman F&N Soda Pop. Yon Koeswoyo juga pernah membintangi iklan rokok Wismilak dengan jingle lagu Buat Apa Susah.

Sumber: Kisah dari Hati Koes Plus (April 2014) | Yon Koeswoyo Autobiografi (Mei, 2013)

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


ga an sseellii nn g

God Bless Bicara Koes Plus Para personel grup musik rock God Bless ternyata masing-masing punya pengalaman, kenangan, dan apresiasi tersendiri terhadap Koes Plus. Hal itu terungkap saat mereka menghadiri acara peluncuran buku Koes Plus—Kisah dari Hati di Rolling Stone Cafe, Jakarta, Minggu, 26 April. Meski siang itu hujan deras mengguyur, mereka datang untuk berbagi cerita tentang Koes Plus. Berikut ini di antaranya. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan

Legenda Super

Bagi saya pribadi, Koes Plus tak cuma legenda, tapi Super Legend. Salah satu kekuatan yang membuat Koes Plus fenomenal adalah lirik dan musiknya yang harmonis. Tak mengherankan kalau lagu-lagu Koes Plus tetap eksis sampai sekarang. Ada lagu Kolam Susu, Nusantara, misalnya. Kami, saya, dan God Bless

Achmad Albar Vokalis God Bless

Pada 1992-1993, saya diminta Ais Suhana (Direktur PT Metrobiz Indoswara, penulis buku Koes Plus—Kisah dari Hati) untuk menghidupkan lagi Koes Plus. Waduh… gimana, ya? Waktu itu kan saya lagi gencar-gencarnya bawain lagu-lagu The Beatles. Tapi memang diam-diam saya juga prihatin, grup musik asing bebas manggung di sini. Bahkan dari Malaysia ada Search, yang terkenal dengan lagu Isabella. Wah, grup band Indonesia pada ke mana, nih? Akhirnya saya terima deh untuk bantu menghidupkan Koes Plus. Saya menemui Mas Yon dan dia antusias menyambutnya. Tapi syaratnya, Mas Yok harus ikutan juga. “Kalau dia oke, saya siap saja,” kata Mas Yon. Saya pun menemui Mas Yok. Ternyata susah. Dia menampik

pernah tampil bareng di Istora Senayan, kalau tidak salah pada 1963 atau 1964. Tentu saya berharap di antara personel Koes Plus maupun Koes Bersaudara yang tersisa bisa rujuk. Dan, kalau Koes Plus sudah dibuatkan beberapa buku, tinggal God Bless nih yang belum, ha-ha-ha.... n

Enggak Butuh Duit

dengan alasan sedang tak butuh duit. Berkali-kali saya harus membujuknya, sampai-sampai saya harus nemenin dia seharian mancing. Tiap ketemu, obrolannya misuhmisuh (marah-marah) terus. “Aku sudah main band dari zaman Jepang. Apa enggak blenek (mual) ngeband terus?” begitu Mas Yon berkilah. Tapi akhirnya kami jadi main di News Cafe. Sambutan penonton dan media massa luar biasa. n

Abadi Soesman Gitaris Bharata Band

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


selingan

Manggung Bareng

Gak tahu kenapa, meski saya lebih banyak menangani lagu berirama rock, tapi pernah dipercaya untuk mengaransemen lagu-lagu buat Koes Plus. Ya, mungkin sekitar enam atau delapan lagu yang diaransemen. Terakhir itu lagu Burung Dara pada 2002. Lagu itu ciptaan Pak Koes-

Koes Plus

Ian Antono Gitaris God Bless

Koes Plus itu legenda musik Indonesia. Saya punya koleksi lagu-lagunya, baik dalam bentuk piringan hitam, CD, maupun DVD. Salah satu lagu yang paling saya suka adalah Ke Jakarta Aku Kan Kembali. TVRI Yogyakarta pernah membuat festival lagu-lagu Koes Plus, dan ternyata sambutannya luar biasa. Bayangkan, sampai 200-an grup yang mendaftar. Sampai butuh lima hari bagi panitia untuk menyeleksinya. Salah satu indikasi lain kebesaran Koes Plus itu komunitasnya tersebar hampir di seluruh pelosok Tanah Air. Yang saya tahu,

woyo. Nada dasarnya sebetulnya keroncong. Kebayang kan gimana saya yang biasa bikin lagu untuk irama jingkrak-jingkrak harus memolesnya. Lagu lainnya apa ya? Penyesalan. Lupa yang lainnya. Harapan buat Koes Plus apa ya, saya ingin banget main bareng. Mudah-mudahan suatu hari nanti bisa. n

Antre Iklan di TPI

cuma Rhoma Irama yang bisa menyainginya. Sewaktu saya memimpin TPI, juga pernah menyiarkan secara live konser Koes Plus di Ancol. Dan sambutan pemirsa memang luar biasa. Pemasang iklan pun antre untuk menampilkan produk-produk mereka di acara itu. n SUDRAJAT Dr. Ishadi Soetopo Kartosapoetro, M.Sc (Komisaris Trans Media)

Majalah detik 5 - 11 mei 2014 Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

teater

Wahyu Suci Gelung Drupadi Ada kekuatan sekeras baja di balik kelembutan dan kecantikan parasnya. Drupadi, sang ibu bumi dengan keluhuran pribadi, jadi perempuan spesial sepanjang masa.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

teater

D

rupadi berputarputar. Jaritnya ditarik terus dan terus oleh Dursasana di atas meja judi. Perempuan ini dipermalukan habis-habisan. Suaminya sendiri, Yudistira,-lah yang menjadikan istrinya sebagai bahan taruhan judi dadu.

“Sewu real minangka botohanipun…Paman! (Seribu real sebagai taruhannya… Paman!),” Duryudana, kakak sulung Dursasana dari keluarga Kurawa, sesumbar sebelum dadu diputar Sengkuni. Tanpa dikira sama sekali oleh Yudistira, sulung keluarga Pandawa itu kalah. Dan kini, setelah hartanya habis, istrinya dia serahkan kepada lawan judinya. Adegan tersebut merupakan klimaks cerita drama tari musikal Pulung Gelung Drupadi oleh Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

teater

Suksma Budaya di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, 25-26 April 2014. Klimaks cerita diikuti klimaks tata panggung berikut pencahayaan yang dramatis. Pementasan ini menyuguhkan tampilan unik dengan dua penari berperan sebagai Drupadi, yakni Via, penari alumnus Institut Seni Indonesia Surakarta, dan Nungki Kusumastuti. Tak jarang keduanya berada di panggung secara bersamaan memerankan dua “wajah� Drupadi, yakni sebagai ibu yang agung dan sebagai perempuan yang disia-siakan suaminya.

Pulung Gelung Drupadi disampaikan dalam bahasa Jawa, kecuali monolog Drupadi, yang diucapkan dalam bahasa Indonesia. Ada empat inti pembabakan pergelaran yang masingmasing diiringi tembang-tembang magis, yakni Kelahiran, Rambut Tergelung, Terlepasnya Gelung, dan Rambut Tergelung Kembali dengan Pensucian. Tentu di sana ada peran besar Gandung Bondowoso sebagai pengarah drama, Sri Astari Rasjid sebagai produser dan artistik, serta Mitu M. Prie sebagai pengarah kreatif dan esensi naskah. Mereka menjadikan drama tari ini menarik selain dapat dicerna. Dalam kisah pewayangan Jawa, Drupadi lahir dari api suci. Sosoknya anggun, berparas cantik, dan bersifat rendah hati serta welas asih. Perempuan yang kemudian diperistri Yudistira itu memiliki kekuatan sebagai pengimbang sekaligus pengayom kelima Pandawa, terutama pada masa menyedihkan dalam perjalanan hidup mereka bersama. Namun, di balik ketenangannya, Drupadi mampu mengubah sejarah. Dialah penyebab perang besar Baratayuda antara keluarga Pandawa dan keluarga Kurawa, setelah dirinya jadi barang taruhan judi suaminya. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

teater

Kainnya dilucuti, hendak ditelanjangi Dursasana, tapi tidak pernah bisa. Lilitan kain di tubuhnya tak habis-habis. Maka terucaplah sumpah Drupadi bahwa dia tidak akan pernah menggelung rambutnya sebelum dicuci dengan darah Dursasana, karena gelung ibarat garbha (kerahiman) suci, yang juga berarti kehormatan perempuan yang sakral. Dan ketika sumpahnya terlaksana, panggung berubah jadi merah “mengerikan� dengan sua-

ra gemercik darah yang mengucur dari rambut Drupadi. Perempuan itu duduk menghadap bokor berisi darah Dursasana. Dengan tangan dia menciduk, lalu membawanya ke kepala dan mengusapkan ke rambut, berulang-ulang hingga darah dalam bokor habis, hingga merah tanah di sekitarnya makin luas. Drama tari musikal Pulung Gelung Drupadi menyuguhkan kekuatan dan kedalaman sosok Drupadi sebagai salah satu poros budaya adiluhung.

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

teater

Dia berani jadi sesaji demi menjaga harkat saudara-saudaranya Pandawa yang kalah judi dadu. Inilah bentuk “suksma Drupadi�, sebuah sisi spiritual yang tidak banyak dikenal. Figur kehalusan spiritualnya memancarkan kehormatan seorang perempuan, ibu, dan kekasih. Drupadi dalam refleksi alam semesta adalah ibu bumi, ibu pertiwi. Wujud kasih sayang mendalam yang tak terhingga di tengah pergulatan kehidupan beragam moral manusia. ■Silvia Galikano

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

FILM

Sekuel yang Menyengat Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

FILM

Tap untuk melihat Video

Spider-Man 2 g n zi a m A e h T l: u Jud dventure | Genre: Action | A Fantasy ebb Sutradara: Marc W an, rtzm Skenario: Alex Ku Roberto Orc

bia Distributor: Colum arfield, Pemain: Andrew G oxx ie F Emma Stone, Jam enit Durasi: 2 jam 22 m

Manusia-manusia mutan jadi musuh terbaru Spider-Man. Hubungan asmaranya dengan Gwen pun makin rumit.

A

da gangguan listrik di perusahaan raksasa bioengineering, OsCorp, tepat jam bubar kantor. Max Dillon (Jamie Foxx), satu-satunya teknisi yang tidak setergesa-gesa koleganya menyerbu lift, jadi orang yang ditugasi mengecek sumber kerusakan. Sebenarnya ini bukan lagi tugasnya karena Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

FILM

jam kerjanya sudah selesai. Tapi demikianlah Max, teknisi jujur dan lugu, rajin, tapi tidak pernah dianggap oleh penyelianya yang angkuh. Max kini memanjat tiang-tiang di ruang kendali yang minim pengaman. Satu kesalahan dia temukan, yakni adanya kabel yang terputus. Namun, ketika sedikit lagi pekerjaannya selesai, pria ini terpeleset, jatuh dari

ketinggian, tercebur ke akuarium berisi belut listrik. Segera Max jadi sasaran serbuan belut listrik dan berkali-kali terkena sengatan listrik ribuan watt. Hidupnya berakhir di kamar mayat. Max adalah pengagum berat Spider-Man. Dia pernah diselamatkan superhero itu saat nyaris ditabrak truk. “Kenapa kau selamatkan aku?� Max, yang masih tak percaya pada kejadian barusan, bertanya kepada Spider-Man. “Karena kau orang penting. Aku akan membutuhkanmu.� Tengah malam, ketika semua lampu di kamar mayat dimatikan, jenazah Max di atas brankar bergetar hebat, membuat lumpur kering yang membungkus tubuhnya rontok. Max, yang dinyatakan sudah tewas, ternyata masih hidup dan malah kini bermutasi jadi manusia listrik, Electro. Electro mendapat kekuatan dengan menyedot listrik seantero kota, sehingga kehadirannya bisa menggelapkan New York City. Kekuatan mahadahsyatnya didorong oleh kemarahan yang dia sendiri tak tahu dari mana asalnya. Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

FILM

Max, yang dulu mengagumi Spider-Man, kini berbalik jadi musuhnya. Sementara itu, Peter Parker/Spider-Man (Andrew Garfield), yang sedang beradaptasi dengan kehidupan kampus, makin galau dengan kehidupan asmaranya. Dia tidak ingin menempatkan kekasihnya, Gwen Stacy (Emma Stone), dalam bahaya, sesuai pesan mendiang ayah Emma sebelum meninggal. Padahal tanggung jawab Peter sebagai SpiderMan selalu menyerempet bahaya. Misi Spider-Man kali ini tak kurang berbahayanya. Dia menghadapi perusahaan raksasa OsCorp. Bos barunya, Harry Osborn (Dane DeHaan), tak lain teman sekolah Peter dulu. Harry baru saja

Sejak Spider-Man masih dalam bentuk komik, penggemarnya sudah sangat tahu pertempuran paling besar Spider-Man adalah melawan dirinya sendiri.

mewarisi perusahaan ini dari ayahnya, yang meninggal akibat penyakit genetis. Penyakit itu sekarang juga mulai dirasakan Harry. Dia terobsesi mencari satu-satunya penawar penyakitnya, yakni darah Spider-Man. Harry lalu bekerja sama dengan Max. Sejak Spider-Man masih dalam bentuk komik, penggemarnya sudah sangat tahu pertempuran paling besar Spider-Man adalah melawan dirinya sendiri. Pertempurannya abadi antara kewajiban sebagai Peter Parker yang warga negara biasa dan tanggung jawab yang tidak biasa sebagai Spider-Man. Namun, dalam The Amazing Spider-Man 2, Peter Parker menemukan konflik yang lebih besar. Dia terpaksa berhadapan dengan musuh yang lebih kuat, Electro, yang sebelumnya merupakan pengagum berat Spider-Man. Di lapis berikutnya, musuh Spider-Man tak lain kawan lamanya saat sekolah, Harry Osborn. Keduanya berpangkal pada satu hal, yakni OsCorp, perusahaan yang di basement-nya menyimpan

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

FILM

banyak mutan hasil olah genetika. The Amazing Spider-Man 2 adalah reboot kedua sutradara Marc Webb setelah The Amazing Spider-Man (2012). Dia menerapkan siasat jitu, dan terbilang berhasil, menghadirkan chemistry antara Andrew Garfield dan Emma Stone tanpa perlu berpayah-payah. Keduanya adalah pasangan kekasih di luar layar sejak tiga tahun lalu. Tak beda dengan Tobey Maguire

dan Kirsten Dunst, yang sempat berpacaran saat membintangi Spider-Man 2 (2004) yang disutradarai Sam Raimi. Selebihnya, film superhero berbujet besar (lebih dari US$ 200 juta) ini terasa berpanjangpanjang dengan drama percintaan Peter dengan Gwen dan kurang bobot action-nya. Alhasil, banyak adegan action yang lewat saja dengan hambar. Yang long-shot kurang menggigit, yang close-up tidak jelas apa maksudnya. Meski demikian, penampilan juara Sally Field sebagai Bibi May dapat mengimbangi segala kekecewaan tadi. Kita bisa temui adegan-adegan emosional Bibi, yang sekarang menjanda, dengan keponakan tersayangnya. Ambil contoh dialog berikut ini saat keduanya berebut mesin cuci: “Aku saja yang mencuci pakaian. Sejak kau kecil, aku juga yang mencuci pakaianmu.” “Tolong, Bibi, aku sudah besar. Biarkan aku yang mencuci pakaian dalamku.” “Aku saja. Terakhir kau mencuci, semua pakaian luntur jadi biru dan merah.” Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

FILM

Juga Foxx, yang kali ini lebih meyakinkan sebagai penjahat ketimbang jadi ilmuwan. Emma Stone memancarkan pesona yang manis meski lumayan sulit menerima karakternya sebagai pelajar SMA (usianya 25 tahun, sedangkan Garfield 30). Andrew Garfield berhasil menghadirkan paduan unik kecerdasan dan kecerobohan pada sosok Peter Par-

ker. Sosok sensitif Peter Parker memang perekat yang pas dengan karakter lain. Dalam adeganadegan romantisnya dengan Gwen, sejenak kita dibuat lupa bahwa ini film action semua umur, bukan film komedi-romantis. Semoga tak lama lagi ada yang membuatkan genre komedi-romantis untuk keduanya. â– Silvia Galikano

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

Film Pekan Ini

S

The Other Women etelah

mengetahui bahwa kekasihnya, Mark (Nikolaj Coster-Waldau), telah menikah, Carly (Cameron Diaz) mencoba menata kembali hidupnya. Namun, ketika tanpa sengaja dia bertemu istri kekasihnya, Kate (Leslie Mann), ia menemukan banyak kesamaan di antara mereka. Keduanya pun menjadi kawan. Tidak cukup satu, Mark ternyata punya kekasih gelap lainnya, Amber (Kate Upton), yang lebih muda dan seksi. Kate dan Carly yang mengetahui hal ini akhirnya mencoba mendekati Amber dan membagi cerita. Ketiganya pun akhirnya sepakat untuk membalas dendam kepada Mark. Genre: Komedi Distributor: 20th Century Fox Produser: Julie Yorn Sutradara: Nick Cassavetes Skenario: Melissa Stack Pemain: Cameron Diaz, Leslie Mann, Kate Upton, Nikolaj Coster-waldau, Nicki Minaj

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

Film Pekan Ini

Transcendence

D

r.

Will Caster (Johnny Depp) memiliki impian men­ ciptakan sebuah teknologi komputer supercanggih yang ke­ mampuannya akan lebih besar dari ke­ pintaran kolektif semua manusia yang pernahada.Saatusahanyahampirberhasil, ia ditembak kelompok yang menyebut diri mereka sebagai “gerakan antiteknologi”.

Dalam keadaan sekarat, sang istri, Evelyn (Rebecca Hall), dan sahabatnya, Max (Paul Bettany), berusaha menolong Will dengan menghubungkan isi otak Will ke dalam teknologi komputer yang sedang dikembangkannya. Usaha ini ternyata membawa bencana bagi dunia, yang mengancam kelangsungan umat manusia di bumi.

Genre: Action Distributor: Alcon Entertainment Produser: Kate Cohen, Broderick Johnson, Andrew A. Kosove Sutradara: Wally Pfister Skenario: Jack Paglen Pemain: Johnny Depp, Kate Mara, Morgan Freeman, Rebecca Hall, Cillian Murphy, Paul Bettany Durasi: 119 menit

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


seni hiburan

P

Film Pekan Ini

The Iceman ada DinastiMing,adaempat

anak yatim: Ying, Yuanlong, Sao, dan Niehu, yang dibesarkan di Taoyuan Village sebagai empat saudara dekat. Senibeladiriyangluarbiasamemungkinkan mereka mencapai peringkat tertinggi di antara para penjaga kekaisaran. Mereka menerima perintah untuk membunuh pemimpin pasukan Jepang, dan

kembalidalamkemenangan.Kaisarkemudian memerintahkan Ying untuk mengawal Golden Wheel of Time dari India kembali ke ibu kota. Golden Wheel ini dipercaya memiliki kekuatan waktu perjalanan dan meramalkan masa depan. Dalam perjalanan mengawal, Ying diatur oleh saudara-saudaranya dan dia memilih untuk melawan mereka. Duel pun mengguncang bumi.

Genre: Action Distributor: China 3d Digital Entertainment Produser: Huang Jianxin Sutradara: Law Wing-cheong Skenario: Mark Wu, Lam Fung, Shum Shek-yin Pemain: Donnie Yen, Simon Yam, Wang Baoqiang, Eva Huang, Yu Kang, Gregory Wong, Ava Liu Durasi: 105 menit

Majalah Majalah detik -- 10 5 - 11 mei 2014 2013 Majalah detik 4 4detik 10 november november 2013


seni hiburan

agenda

agenda MEI The 7th Jakarta International Jewellery Fair 2014 (JIJF) Indonesia Jewellery Fair 2014

Kartika Expo Center & Rafflesia Grand Ballroom, Balai Kartini, Jakarta.

8 Mei, Pukul 19.00 wib Kuliah Umum: Seni & Politik dalam Sejarah

Penceramah: Goenawan Mohamad

Serambi Salihara

9-12 Mei

1 1 8

MEI

10 Mei, Pukul 19.00 wib May’n Live in Jakarta

Promotor: Marygops and SOZO

Upper Room Jakarta 11-12th Floor, Annex Building, Wisma Nusantara Complex, Jakarta

8-11 Mei

Pameran Pangan dan Obyek Wisata

Djarum Black Auto black through

Bima Hall A, Jogja Expo Center, Yogyakarta

Bima Hall BC & Outdoor Area, Jogja Expo Center, Yogyakarta

Oleh PT Fery Agung Corindotama (Feraco)

Oleh CV Ratu Prabu Wijaya

Majalah detik 5 - 11 mei 2014


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4 Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. @majalah_detik

majalah detik

Tap untuk kembali ke cover


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.