4th Issue

Page 1

OCTOBER/NOVEMBER 2009

DKI JAKARTA RP27,500.(LUAR DKI JAKARTA RP32,500.-)

SOCIAL BREW PENGGOYANG LIDAH

by Emilia Natarina RED NOSE CIRCUS SATU LANGKAH PERBAIKAN SUMPAH KU, SETIAKU

ARTWORK BUNCH EKO NUGROHO - KEMAL

REZA GIBRAN - RITCHIE NED HANSEL - ARYA MAULARAMA WASTU WIDYAWAN - ARIAN 13

IN MY BAND

ALEXA

Person of the Month ZARA ZETTIRA Wanita di balik hampir semua budaya pop

1


2 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


SOEMPAH PEMOEDA kami poetra poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia kami poetra poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia kami poetra poetri Indonesia menjoenjoeng bahasa persatuan, bahasa Indonesia

3


content PERSON OF THE MONTH ZARA ZETTIRA

ARTWORK BUNCH EKO NUGROHO KEMAL REZA GIBRAN RITCHIE NED HANSEL ARYA MULARAMA WASTU WIDYAWAN ARIAN ARIFIN

FEATURES NATION ON A MISSION PUTRI DASKIAN SAPTA HUDAYA

UPCOMING YOUNG ANIMAL insync FAIRYTALE mishap

SOCIAL BREW

EVENT

RED NOSE CIRCUS

PAMERAN KONVERSI BATIK

PENGGOYANG LIDAH by Emilia Natarina

SATU LANGKAH PERBAIKAN

LINTASAN SAUJANA JIWA

KHURUKSETRA

SUMPAH KU, SETIAKU

HOLD THE CHILDREN WITH CARE

HOT SPOT

FAR THINGS

BIN 17 VELVET

RANT EDS LETTER CONTRIBUTORS

FOREIGN EXCHANGE

BACK TO MIDDLE EARTH QUEENSTOWN NEW ZEALAND

IN MY BAND ALEXA

LUCKY NO. 7

SPOT YOUR DARKNESS

STREET SHOUT

BRIGHTSPOT MARKET SECOND EDITION

r o t u b i r t n co SAPTA HUDAYA

PUTRI DASKIAN

Remaja wanita yang baru saja menyelesaikan studinya dibidang arsitektur disalah satu perguruan tinggi swasta ini mengakui bahwa dirinya sangat suka dengan traveling dan segala hal yang berhubungan dengan seni dan desain. Selama kuliah ia sering sekali mengambil cuti untuk bepergian dan mencoba segala hal yang baru demi pengalaman hidupnya. Saat ini ia sedang mengerjakan proyek buku anak-anak, disela kesibukannya ia masih sempat meluangkan waktunya untuk bermain dengan kamera lomonya dan bisa dinikmati di rubrik Nation On a Mission. 4 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009

“Menjadi kontributor dianggap sebagai sebuah tantangan dan juga menambah pengalaman bagi dirinya”, hal ini diungkapkan oleh seorang Sapta Hudaya yang sempat merasakan pendidikan di Antara. Setelah mendapat gelar SSN di Institut Kesenian Jakarta ia menyibukan dirinya dengan kegiatan yang tidak jauh dari seni, seperti fotografi dan desain. Saat ini ia sedang bereksperimen dengan menggunakan lomo, beberapa hasil “bidikannnya” dapat di lihat dirubrik Nation On a Mission.

ISSUE 4 COVER

Photographed by RUMAH KREATIF PEJATEN 17 EDITOR

ADE KURNIA BUNGAWATI RACHMAT ABDILLAH

ART DIRECTOR

DYANE BRATAKUSUMAH

GRAPHIC DESIGNER NUR ANIS SETIAWAN

FASHION EDITOR ZIA BAAGIL

ACCOUNT EXECUTIVE/ PUBLIC RELATION ADITYA GERHARD ANASTASIA RENI

INTERN

PUTRI REINE WIJAYANI

FINANCIAL ADVISOR EDDY SUHERRY

CIRCULATION/ DISTRIBUTION

RADITYA ERLANGGA

PUBLISHER

PT FARABI CENTAUR CHIRON 7 WARNA


editor’s note Surrealist menurut saya adalah gabungan antara seni dan kebudayaan yang ditunjukan melalui visual dalam persepsi imaginatif yang menyerupai makhluk hidup. Memang hal ini tergantung pemikiran satu individu,terkadang seni surrealist ini vulgar, dalam arti mengejutkan berbeda orang. Surrealist pun adalah salah satu art style yang saya sukai. Karena style surrealist berbicara melalui objective statement

Dari rasa kekaguman terhadap surrealist ini mengingatkan saya akan kejadian yang pernah saya alami kira - kira lebih dari 10 tahun yang lalu. Waktu itu saya dan kakak - kakak saya sedang bersepeda di halaman rumah. Dengan perbedaan umur dan gender, mereka meninggalkan saya yang terjatuh dibelakang. Bercampur rasa takut karena ditinggal dan sendirian di halaman rumah, dengan susah payah saya mencoba kembali menaiki sepeda. Pada saat itulah saya menengok ke bawah sepeda saya dan melihat ada jambu merah yang benyek karena terlindas. Jambu tersebut dalam posisi terbalik dimana empat ruas bawah jambu itu terlihat. Hal yang membuat saya teringat - ingat dan mungkin menjadi salah satu faktor kesukaan saya dengan surrealist, dari jambu tersebut, ditengah 4 ruas pantat jambu, terdapat bola mata berwarna biru melihat ke arah saya. Di edisi ke 4 Far Magazine ini saya mau mengajak para pembaca untuk menikmati salah satu yang saya gemari. Diantaranya pun adalah, Hak asasi hewan, Sumpah Pemoeda dan para Pengajar kita.

Rani Tachril Chief Editor

5


6 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


person of the month

ZARA ZETTIRA Wanita di balik hampir semua budaya pop

P

ada tahun 1989, penikmat film Indonesia dibuat takjub dengan hadirnya seorang tokoh utama di sebuah film yang baru saja rilis. kala itu Pria tampan, anak orang kaya, rajin beribadah, jagoan lagipula pintar, sudah ingat? Entah siapa nama panjangnya, tapi sosok iconic itu biasanya dipanggil ‘Boy’. Diperankan oleh Onky Alexander, film Catatan Si Boy -orang-orang dulu menyingkatnya dengan sebutan, Caboy- itu adalah film yang paling inspiratif dan nikmat untuk ditonton bahkan sampai hari ini jika masih ada stasiun teve yang mau menayangkannya kembali. Film yang meiliki 4 sekuel itu jenius karena bisa merepresentasikan apa yang menjadi impian anak muda sebenarnya, utamanya kaum pria yang berkeinginan memiliki banyak teman setia saat berkelahi melawan geng dari mulai preman kelas pasar sampai geng Harley Davidson di Los Angeles sana, punya pacar paling sexy dan kaya se-Jakarta, serta lulus dari perguruan tinggi terkenal di luar negeri. Semua berhasil dipotret dan dijabarkan dengan sangat baik sehingga memuaskan hasrat penonton dulu dan menjadi dokumentasi masa lalu bagi generasi sekarang.

Jika Onky Alexander dan film serta tokoh yang diperankannya itu menjadi sangat fenomenal, yang jadi pertanyaan sekarang adalah: ‘Siapakah orang dibalik layar yang menciptakan karakter, jalan cerita dan segala konfliknya itu?’ FAR mencari jawabannya untuk Anda. Di suatu siang yang cerah, FAR berkunjung ke sebuah apartement di daerah Kebon Kacang, Jakarta Pusat untuk menemui salah satu dari dua orang yang berhasil menjalani proses panjang penciptaan film Catatan Si Boy. Dia adalah Zara Zettira, perempuan berusia 40 tahun yang masih terlihat muda ini dengan ramah menyambut kedatangan kami di kamar apartemennya yang sejuk sambil membeberkan banyak hal tentang kenapa ia lebih memilih menjadi penulis novel daripada psikolog, bahwa sebenarnya tokoh-tokoh yang ia ceritakan pada setiap novelnya termasuk Boy dalam catatan Boy itu nyata, alasan tidak mau menulis skenario sinetron jaman sekarang, menghindari pengkotak-kotakkan seni serta dirinya yang sudah dekat dengan kematian.

7


person of the month

K

abarnya Anda sempat kuliah psikologi di Universtas Indonesia. Tapi memutuskan berhenti karena lebih memilih menjadi penulis? Saya memang dari dulu bercita-cita jadi penulis. Tapi ternyata setelah masuk kuliah, saya belajar psikologi, ternyata ada prinsip-prinsip ilmunya yang tidak sesuai dengan hati nurani saya. Saya itu orang yang sangat tidak ingin men-judge apapun, memberi label ke setiap orang. Sedangkan psikologi itu menganalisa orang, yang langsung memberi label bahwa orang ini IQ-nya sekian, dia itu psikopat, bipolar, atau autis. Saya tuh paling gak suka kayak gitu. Kalau ada pasien yang punya problem, harusnya kita selesaikan dan jangan malah dikategorikan orangnya seperti apa. Karena itu saya keluar waktu mau penjurusan, sekaligus sebelum saya di DO juga dari kampus(tertawa).

A

dakah kegunaannya ilmu psikologi dengan pekerjaan Anda sebagai penulis? Memang niat awal ambil psikologi untuk belajar karakter orang lain, dan ilmu seperti itu adanya di psikologi. Jadi memang mendukung sekali hobby nulis saya itu.

B

agaimana proses awal yang Anda jalani sebelum menulis novel? Saya melakukan riset itu duluan. Kebalikan dari orang-orang yang misalnya dia mau nulis tentang Manado, lalu dia pergi ke Manado. Kalau saya nggak, awalnya saya mesti tertarik dulu sama satu hal, lalu mempelajarinya. Misalnya, saya ketemu teman, terus ngobrol, dengerin masalah dia. Nanti sampai dirumah, masalah teman saya yang tadi saya pikirin terus bahkan bisa sampai sebulan saya mikirin. Nah, ilmu psikologi itu pentingnya pada saat saya merangkai cerita sampai menjadi solusi. Makanya, di akhir cerita novel-novel saya itu, biasanya sambil lalu berisi pengarahan-pengarahan supaya masalah, baik itu masalah teman saya dan karakter di cerita selesai. Di semua buku atau tulisan saya, itu karakter-karakternya berdasarkan kisah nyata lho.

K

alau begitu, karakter Boy yang sangat sempurna dalam Catatan Si Boy itu ada orangnya? Nyata! Itu ada orangnya.

S

iapa orangnya? Teman Anda? Ada deh! Ya dikira-kira aja sendirilah (tertawa). Teman saya itu sih sebenernya nggak sempurna juga. Jadi gini, waktu bikin Catatan Si Boy, ide saya itu menciptakan karakter yang sempurna, jadi saya tambahin kesempuranaan teman saya itu sampai orang-orang yang nonton bilang ‘Gila, ini cowo ideal banget!.

S

ukses menulis novel, Anda kemudian menjadi penulis skenario untuk sinetron-sinetron yang sukses sehingga sinetron pun mengalami masa keemasannya pada media 90an. Komentarnya? Saya tuh suka banget nonton film, dan kalau saya nonton film tuh udah

8 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009

seperti orang menghafal. Film-film yang dulu-dulu kayak Bamby, Sleepless in Seattle, When Harry Met Sally, dan lain-lain itu masih suka saya tonton ulang sampai sekarang. Selain itu juga karena saya bergaulnya sama artisartis kayak Onky(Alexander), Paramitha(Rusady), Ayu Azhari, jadi mau gak mau bergaulnya sama produser. Akhirnya ada produser bilang begini ke saya: ‘Zara, kamu kan penulis, tulis skenario aja. Skenario sinetron aja deh karena film Indonesia lagi down.’

B

isa dibilang, Anda terlibat dalam maraknya industri sinetron di Indonesia. Kalau melihat sinetron sekarang apa komentar Anda? Sebenernya prihatin. Tapi gapapa karena ini adalah proses. Hancur dulu baru nanti bangkit lagi. Proses itu selalu begitu. Cuma saya memilih untuk tidak terlibat dalam proses kehancurannya. Gak lucu donk kalau saya nanti dikenangnya pas lagi jatuh gitu.

P

erbedaan sinetron dulu dan sinetron sekarang? Dulu sinetron itu dramanya bagus. Sinetron sekarang semuanya serba stripping, artis-artisnya yang main itu mukanya semua sama. Saya sampai nggak bisa bedain, yang cowok rambutnya semua sama, yang cewek gaya make upnya sama. Jadi gak ada karakter. Pemain-pemainnya juga gitu, kemarin dia foto model, besok dia maen sinetron. Kan kita jadi timbul pertanyaan, ‘emang bisa?’ Kalau kita lihat jaman dulu, semua pemain punya karakter sendiri. Sophia Latjuba wajahnya beda dengan Ayu Azhari, Paramitha Rusady karakternya beda dengan Lulu Tobing. Semuanya itu cantik, tapi mereka nggak sama.

K

enapa kemunduran ini bisa terjadi? Stasiun teve sekarang patokannya hanya rating. Kalau ada stasiun teve yang bilang, ‘misi kami adalah bla..bla..bla’ itu omong kosong, karena semua rating. Sedangkan rating itu kejam kalau menurut saya karena dihitungnya per menit. Disitu nanti kelihatan, di menit segini kok ratingnya turun ya? Setelah di teliti ternyata karena si artis A muncul, didata, terus Si A ini dibuang aja. Itu kan namanya dikebiri. Kalau saya lihat, dunia film ini kan sebenarnya seni, ada sutradara, aktor, penulis, pemain watak. Semuanya seniman, jadi kan gak bisa diukur dengan rating. Udah gitu sekarang semuanya stripping yang sebenarnya itu adalah telenovela. Jadi sudah bukan serial teve lagi tapi telenovela. Saya memutuskan untuk mundur karena saya merasa gak bisa nafas kalau harus nulis stripping, sadar diri aja. Saya pernah minta berhenti dari MD entertainment tahun 2006, tapi karena masih diminta untuk tetep nulis, akhirnya saya bilang oke saya mau ngerjain tapi saya cuma mau ngerjain khusus Ramadhan. Ramadhan itu kan ada misi jadi yang sadis-sadis nggak boleh karena ada batasan-batasannya. Jadi masih ada ruang untuk kebaikan disitu.


person of the month

J

adi yang salah dari rating itu penontonnya atau produsernya? Sekarang sudah jadi lingkaran setan. Tinggal nunggu ambruk deh. Kayak film Indonesia aja. Kita itu bangsa yang tidak pernah belajar. Dulu kan musim Ratu Pantai Selatan, tibatiba semua bikin yang ada Suzzana, Cliff Sangra, sampai akhirnya bosan pasarnya. Keluar lagi yang temanya sex, semua bikin sex. Drop juga sampai akhirnya film hilang. Berapa tahun itu semua hilang sampai kita nggak punya FFI, karena ya nggak punya film. Sekarang mulai lagi seperti itu, komedi semua, horror semua. Kita tinggal tunggu aja nanti juga jatuh terus akan bangkit lagi.

T

ahun 1998, Anda pindah ke Kanada. Apa projek terakhir di Indonesia? FTV. Di Indonesia ini, yang pertama itu mengeluarkan dan bikin konsep FTV itu sebenarnya saya dan suami saya. Kita waktu itu benderanya Primavisi. Sinetron waktu itu saya rasa sudah mulai jenuh. Jadi saya berpikir kenapa nggak bikin film saja tapi untuk televisi. Industri film bioskop juga belum bangkit waktu itu. Karena untuk televisi jadi kan formatnya digital jadi murah. Akhirnya sehari sebelum kita berangkat ke Kanada, kita berhasil sign kontrak untuk 200 episode. Saya nulis skenario dari sana(Kanada), dan tinggal Phnya aja yang ngerjain.

L

ebih enak mana nulis novel atau skenario? Novel, tapi yang lebih enak lagi tuh sebenarnya skenario film. Yang paling tidak enak sinetron(tertawa). Film paling menyenangkan karena kita kan membuatnya dari nol, dari gak ada jadi tulisan, dan jadi visual, sehingga kepuasannya lebih besar.

A

nda mengatakan bahwa di Kanada sana Anda menemukan makna kehidupan. Apa artinya? Kalau kita di Indonesia nih karena setiap hari tinggal, jadi banyak hal kecil yang kita lewatkan. Istilahnya take it for granted, yang kelihatan tuh jelekjeleknya aja. Dan kita selalu berorientasi ‘gue pingin sekolah ke Amerika, pengen tinggal di Australia’. Pada saat saya ke Kanada, waduh saya senang dong. Tapi sampai disana baru saya sadar bahwa semua itu persepsi yang salah. Baru saya lihat bagusnya negara Indonesia karena berbagai hal disana kayak suhu -20 derajat, nyetir juga bahaya, karena gak ada supir, musim yang berubah-ubah. Hidup tuh jadi suatu yang rutin. Setelah itu karena kangennya saya sama makanan indonesia, saya sampai gak bisa makan. Jadi saya kemana-mana bawa kecap sama sambel dari indonesia. Makan spaghetti, burger sambelnya pakai dari Indonesia. Inti dari semua itu adalah manusia itu baru akan appreciate kalau sudah merasa kehilangan.

H

ampir semua karya yang Anda buat bertema cinta. Kenapa? Cinta adalah alasan kenapa manusia itu ada. Kalau Tuhan itu tidak cinta sama kita, kita itu nggak akan ada. Cinta itu ibarat sumur yang kalau digali dari berbagai sisi nggak akan habis. Sampai detik ini pun belum ada orang yang benar-benar menemukan apa sih cinta itu sebenarnya. Memang karena kita tidak mampu, otak kita itu nggak di program untuk mampu memahami cinta yang sejati itu apa karena memang cuma Dia yang punya. Dan saya memanfaatkan itu, sambil saya nulis saya juga mencari dan belajar cinta sejati sama Tuhan.

J

adi karena proses mencari cinta sejati dengan Tuhan tadi yang akhirnya menginspirasi Anda untuk menulis novel berjudul Samsara? Iya, sebenarnya sejak Cinta Dalam Keheningan, Samsara, sampai nanti yang akan keluar Sarira. Itu sudah menunjukkan Zara yang beda. Kalau dulu kan Caboy(catatan si Boy), sekarang Zara usia 40 tahun. Sudah yang mau dekat ke Atas nih. Bukan berarti saya takabur bahwa saya sudah lebih dekat sama Tuhan, nggak, saya sudah lebih dekat dengan kematian. Mati kan artinya Pulang ke Tuhan, berarti lebih dekat karena saya telah menjalani proses hidup yang begitu panjang selama 40 tahun. Titik baliknya juga karena usia itu. Jadi kalau kita ngomongin mati jangan seperti sesuatu yang ekstrim atau sedih. Samsara itu adalah karena kedekatan hubungan saya dengan Tuhan yang lebih daripada kedekatan saya sama dunia.

S

udah membuat novel tentang cinta kepada Tuhan. Apa ini berarti proses penggalian Anda sudah mau selesai? Menggali itu nggak ada habisnya buat manusia, kecuali Nabi Muhammad ya. Maksud saya nulis itu karena itu kan hasil proses 40 tahun kehidupan seorang manusia, saya cocok-cocokkan bahasanya supaya yang masih muda usia 20an juga ikut belajar, bisa sharing dan mengerti. Nah kalau pemahaman saya yang proses 40 tahun dibaca sama orang yang 20 tahun itu, alangkah bahagianya dia. Gak perlu nunggu sampai 20 tahun lagi buat tahu hal-hal itu.

P

ernah menghadapi writers block? Nggak ya. Karena saya tuh gak pernah punya jadwal mau nulis apa kecuali nulis buat sinetron ya, karena belum sempat writers block sudah mesti kelar tuh tulisan. Kalau nulis buku, 3 atau 4 hari saya bisa nulis 500 halaman. Suami saya sampai bilang saya udah kayak orang kesurupan.

A

nda sepertinya peduli sekali dengan penulis-penulis muda. Saya mesti berterimakasih sama facebook. Satu-satunya interaksi saya sama keluarga, temen, penggemar di Indonesia waktu saya di Kanada ya lewat internet/ facebook. Saya menemukan pribadi-pribadi yang menarik ya lewat situ. Sayang kalau penulis-penulis muda nggak di kasih kesempatan, jadi jalan yang bisa saya lakukan ya mereka kadang kasih manuskripnya ke saya, nanti saya baca terus kasih pandangan-pandangan saya kalau perlu, kalau gak ada mereka biasanya minta testimonial saya, itu bentuk support saya ke mereka. Pernah ada tulisan-tulisan penulis muda yang bagus itu saya kumpulin jadi sebuah buku saya yang judulnya Teman Minum Kopi.

B

anyak penulis besar yang menyarankan agar penulis muda ini membuat komunitas saja. Komentar anda? Semua itu pasti positif selama yang bergabung itu menjaga kebaikannya. Tapi ada negatifnya juga menurut saya kalau ada orang-orang yang nantinya mengkotak-kotakan, yang merasa tulisan kami itu lebih tinggi dari pada penulis-penulis lain. Penulis ya penulis aja nggak usahlah buku dikategorikan atau digkotak-kotakan sebagai sastra. Contohnya, dulu karya-karya saya dibilang pop, tapi sekarang orang-orang bilang ini masuk kategori sastra tahun 80-an. Saya sendiri juga nggak tahu kenapa. Apa karena penulisnya sekarang sudah berumur? Apa karena buku-bukunya sudah tua? Tebel? Sehingga dianggap menjadi sastra.

S

astra menurut Anda? Saya juga tidak tahu batasan-batasan agar menjadi sastra itu seperti apa. Karena waktu jaman saya dulu kan, sastra itu Sutan Takdir Alisjahbana, Layar terkembang, yang gaya nulisnya seperti itu karena orang-orang pada jaman itu bicaranya seperti itu. Seni itu kan terus berkembang dan saya selalu percaya segala sesuatu itu berputar. Contohnya fashion, sastra pun begitu. Makanya saya paling gak suka mengkotak-kotakkan tulisan, ini tulisan pop, ini yang kacangan, ini koran kuning, ini koran berbobot, kalau saya semua saya baca. Karena seni itu gak ada yang salah gak ada yang benar, semua itu ekspresi. Ekspresi gak bisa dikategorikan apakah karena bahasanya yang jelimet lalu masuk kategori sastra, belum tentu. Kalau ceritanya jelek gimana? Saya lebih setuju kalau sastra itu adalah tanda zaman yang menceritakan apa yang terjadi pada zaman itu. Masanya layar terkembang, suasana jaman itu memang seperti itu, bahasanya seperti itu, tatanan masyarakatnya seperti itu. sastra itu harus mewakili jamannya, menjadi saksi sejarah dan catatan apa yang terjadi jaman itu. Saya pikir semua tulisan punya hak untuk dibilang sastra. Kayak tahun ini, blogger bentuk tulisannya kan sama tuh, bisa aja 10, 20 atau 30 tahun itu dianggap sastra. Karena menceritakan apa yang terjadi sekarang.

W

aktu kecil, apa bacaan apa yang Anda beli atas inisiatif sendiri? Orang tua dulu berlangganan bobo, dan sebagainya untuk saya. Dan karena waktu kecil saya nggak punya uang, jadi saya kalau mau baca tuh lari aja ke tukang majalah, minjem, karena keseringan minjem, bacanya lama, dikenain biaya 50 perak (tertawa). Saya paling suka baca kitab suci, Qur’an, Weda, Bible. Weda itu bagus sekali kalau kamu mau baca, kaya pantun. Ada ceritanya, Weda kan cerita Arjuna mau berbicara sama Krisna. Karena imagenya kitab suci kadang orang males. Saya saja sampe dimarahin sama nenek saya karena baca gitu-gituan. Abis baca bobo juga dulu 10 menit udah kelar sih.

P

esan untuk penulis dan anak-anak muda? Harus banyak-banyak baca buku. Karena buku sebagai jendela dunia itu sangat benar, terbukti buat saya. Kita bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama proses belajar ya dengan membaca.

9


artwork bunch

a z e r l a m Ke an Gibr Pencinta sepeda Lowrider

Sejak kecil, pria yang akrab disapa Gibran ini sudah memiliki ketertarikan terhadap dunia seni. Ayahnya yang seorang seniman rupanya mengalirkan bakat seni itu kepada Gibran kecil yang terbawanya hingga kini. Selalu berkarya mungkin ini yang akan dilakukannya, mengingat berkarya telah menjadi suatu kebutuhan untuknya. Gibran tidak merasa memiliki ciri khusus untuk setiap karyanya, takut kretifitasnya terbatasi oleh sebuah ciri khas ia lebih memilih mengembalikan kepada khalayak sebagai penilainya. Pecinta sepeda lowrider ini memenuhi harinya dengan sejumlah aktifitas mulai dari mendesain pakaian, desain grafis, hingga merampungkan studi akhirnya di Institut Kesenian Jakarta. Tidak penting dari dalam ataupun luar negeri, siapapun seniman yang mampu merealisasikan gagasannya akan menjadi motivatornya dalam berkarya. Mengenai perkembangan dunia seni Indonesia Gibran memiliki pendapatnya sendiri. “Sekarang dunia seni sudah demokratis, walaupun masih dibayangi oleh semangat komersialisasi yang mengancam demokratisasi itu sendiri�, jelas pria kelahiran Jakarta 17 Agustus 1985 ini. www.gibranosworkspace.blogspot.com

10 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


artwork bunch

eko roho nug

Kecerdasan Yang Nakal, Kucing Beol dan Semangat Nama Eko Nugroho saat ini sudah seperti sebuah merek di dunia seni. Apalagi ketika disebut nama dagingtumbuh, niscaya bayangan masyarakat langsung berkelana ke sebuah kota dimana ia tumbuh besar dan berkarya, Jogjakarta. Termin ‘daging tumbuh’ yang amat melekat pada diri seorang jebolan seni lukis Institut Seni Indonesia ini awalnya adalah bakal calon nama band yang ia bentuk bersama teman-temannya di tahun 1997. Anehnya tak berapa lama setelah ia menawarkan konsep musik dan nama daging tumbuh tadi, band itu langsung bubar karena menurut beberapa personilnya band itu ternyata terlalu absurd. Daging tumbuh itu kini menjelma menjadi sebuah art project berwujud toko di Jogjakarta yang dikenal sebagai DGTMB Shop. “Ada interaksi secara sosial dan secara ekonomi meskipun hitungannya dalam sekala kecil,” kata seniman yang sekarang menjadi residence artis untuk Veduta Project di Perancis ini. “Kita lebih banyak membangun jaringan kreatif yang sehat dan tidak membosankan,” lanjutnya. Project DGTMB Shop mengundang seniman individu, kelompok maupun group band yang independent untuk berkarya dan memproduksi merchandise, dimana merchandise dari seniman atau group band akan mempererat tali komunikasi dan silaturahmi dengan orang lain maupun penggemarnya. “ Mengacu pada lokal power yang alhamdulillah baik dan indie. Berpenampilan beda memang bisa mahal tetapi, berpenampilan kreatif tidak harus mahal, kecuali memang berduit.” katanya. Kalau masalah absurditas dalam berkarya, pria ini sudah tidak diragukan lagi keanehannya. “Apa sih inspirasi anda?” tanya saya. “Televisi, koran nasional dan daerah, ngobrol dengan tetangga, bercanda dengan keluarga, memarahi kucing yang beol sembarangan, tidur di siang hari, beol sambil baca buku tebak tebakan , hal-hal yang biasa aja sebenarnya yang menjadi inspirasi penting saya,” jawabnya. www.ekonugroho.or.id

11


artwork bunch

aryaarama mul

(GOGOPOREN) ‘I Can’t Write, So I Just Draw’

Berantakan dan tidak rapi terkadang absurd adalah cara pemuda yang memiliki panggilan Rama ini mendeskripsikan semua gambar-gambar yang dihasilkannya. Jebolan Universitas Indonesia jurusan periklanan ini terbiasa menggunakan wacom dan drawing pen untuk membuat karyanya yang kebanyakan menyinggung urban art hingga surreal. “Sebenernya nggak ngerti juga yg urban art itu kayak gimana. Gue cuma doyan gambar aja.” katanya. Sebagai seorang art director di sebuah agensi periklanan, tak jarang situasi rapat yang melelahkan justru menjadi waktu yang paling tepat dalam melampiaskan nafsu menggambarnya. “Biasanya cuma corat-coret pas meeting, bengong , bosen dan tangan gatel pingin gambar yang aneh-aneh karena sehari-hari lihatnya hal-hal biasa aja” tambah pemuda yang mengaku tidak pernah memikirkan konsep di hampir semua karyanya itu. www.gogoporen.com

12 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


artwork bunch

u t s a W yawan wid maputra pra Pelukis dari Desain grafis

Keseharian pria 23 tahun ini dipenuhi dengan kesibukan mempersiapkan tugas akhirnya di FSRD ITB. Wastu seorang pelukis muda berbakat yang mengakui ketertarikannya terhadap dunia seni lukis sedikit terlambat. “Awalnya gw masuk desain grafis tapi setelah dijalanin ternyata yang gw pingin justru seni lukis�, kenang pria yang juga mahir dalam urusan fotografi ini. Karya lukisnya telah mampir disejumlah pameran, salah satunya Cloak and Dagger pameran yang diselenggarakan sejumlah mahasiswa ITB yang berlangsung dipertengahan Mei lalu. Wastu yang menggagumi karya lukis Godiex, Richard Phillips dan Will Cotton ini menjelaskan dalam setiap karya ia selalu menonjolkan ciri khasnya seperti warna yang cenderung gelap dan keindahan kaum hawa yang menjadi objeknya. Perkembangan seni lukis Indonesia yang sangat maju memberikan semangat tersendiri baginya. “Sekarang seniman Indonesia hebat-hebat, masyarakat juga banyak yang antusias dengan sejumlah pameran�. Jujur, apa adanya tapi bertanggungjawab menjadi sebuah aturan sendiri bagi Wastu dalam berkarya. Hingga kini besar harapan seorang Wastu untuk dapat menggelar sejumlah pameran baik tunggal maupun kelompok. Selama keluarga dan orang-orang terdekat punya dukungan untuknya, Wastu akan terus berkarya meramaikan dunia seni Indonesia. www.wastuwidyawan.carbonmade.com

13


artwork bunch

n a i r a in f i r a

Tengkorak, gagak dan serigala Publik lebih mengenalnya sebagai Arian 13, vokalis dari sebuah band rock oktan tinggi Seringai. Selain sebagai seorang vokalis, pria kelahiran tahun 1974 ini juga menekuni bidang gambar yang sudah disukainya sejak berusia masih sangat muda yaitu dua tahun. Dengan mengunakan media pensil HB dan 2 tinta, rapidograph, kertas berukuran A3 terkadang kanvas, dan cat akrilik, terciptalah suatu karya yang identik dengan dengan kultur heavy metal seperti tengkorak, burung gagak dan serigala. Pria lulusan seni rupa ITB ini mengakui bahwa ia terpengaruh oleh seniman seperti Mucha, Jim Phillips, Dan Seagrave, Jeff Gaither, Brian ‘Pushead’ Schroeder, John Yates, Ivan Bilibin, dan masih banyak lagi. Pria yang saat ini sedang disibukkan dengan persiapan rilis DVD Seringai “Generasi Menolak Tua”, menulis artikel musik untuk beberapa media dan mengurus merchandise ditoko Howling Wolf ini mengaku bahwa ia belum pernah melakukan pameran tunggal, beberapa waktu lalu ia menggelar pameran bersama Soleh Solihun, akan tetapi kalau mengerjakan proyek jumlahnya cukup banyak. Terakhir ia mengerjakan sebuah gambar di tangki bensin motor untuk KickAss Choppers. “Turned out pretty good, I think,” katanya.

14 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


artwork bunch

e i h c rit ned sel han Bergerak dan berinovasi

“Pemuda itu seharusnya penuh respect dan tidak berhenti berkarya�, Pernyataan tersebut terlontar dari mulut seorang Ritchie Ned Hansel ketika ditanya seperti apakah seharusnya seorang pemuda dalam bersikap. Hal ini dibuktikan dengan segudang pengalamannya, seperti seminar, workshop, exhibisi, pembicara, mengajar, menjadi juri, desain cover album, majalah dan juga bermain musik. Pria yang mengenyam pendidikan di Institut Kesenian Jakarta Fakultas Seni Rupa angkatan 2000 jurusan Desain Komunikasi Visual ini mengaku dalam setiap karyanya ia tidak begitu memikirkan membuat karya beraliran apa, dibiarkan mengalir saja membuat arusnya sendiri, biar orang lain yang menilai. Begitu juga dalam hal karakter untuk desain grafis, karyanya lebih eksperimen, jadi bisa ada bermacam-macam gaya dalam karyanya. Hal ini disebabkan karena ia terpengaruh oleh banyak seniman, terutama seniman pionir yang mewakili eranya. Pria yang saat ini menjadi gitaris dari sebuah band pop bernama The Modest ini memiliki pesan terhadap generasi berikut untuk terus bergerak dan berinovasi dalam hal berkarya. www.artkelsoinlimbovogue.org 15


nation on a mission Foto : Putri Daskian

THROUGH MY EYES AND YOURS

16 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


17


18 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


19


20 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


21


22 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


23


nation on a mission Foto : Sapta Hudaya

DOMESTIC ROUTE

24 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


25


26 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


27


28 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


29


30 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


upcoming young

TARITA AURORA

S

eorang gadis kelahiran Bandung 10 april 1986 bernama Tarita Aurora atau biasa dipanggil tita mengaku menyukai seni tata rias karena menurutnya tata rias merupakan suatu media lain yang digunakan dalam hal berkarya. Seperti yang ia lihat di film-film science fiction, Ia mengaku sedari kecil menyukai efek khusus seperti di film Dark Crystal dan The Labyrinth. Impian masa kecil untuk membuat makhluk-mahluk asing itu sendiri masih membekas hingga dewasa, dan ia menyadari kurangnya pengetahuan tentang seni tata rias maka setelah lulus SMA ia memutuskan untuk mengambil sekolah seni jurusan make up artistry di 3Arts Makeup Technology College Sydney. Setelah lulus, ia memiliki waktu luang yang cukup banyak untuk berkarya. Saat ini ia sedang freelance di Jakarta dan menghabiskan hari-harinya untuk mencari inspirasi, mengumpulkan materi dan mengembangkan dirinya selain make up artist seperti menggambar, membuat sketsa, tato, foto editing, melukis di kanvas dan juga tidak ketingalan hang out dengan teman-teman, menjalin pertemanan dengan orang-orang baru dan berkolaborasi dengan para seniman lainnya. Beruntungnya ia memiliki cukup banyak teman yang kreatif, sehingga ia banyak menerima masukan dan ide-ide segar dari temannya ketika mereka saling berbagi. Salah satu hasil kolaborasinya dapat dilihat dimajalah FAR MAGAZINE edisi pertama, dimana dia bersama seorang fotografer bernama Nicky Yusuf Saputra berhasil memberikan tampilan seorang Nicholas Saputra berbeda dari biasanya dan terlihat sangat gore. “Semua karya yang saya hasilkan itu berdasarkan cinta dan intuisi”, ujarnya maka dari itu ia menganggap segala elemen itu bisa menjadi bagian dari seni bahkan sampah sekalipun. Saat ini wanita yang memiliki obsesi selalu berubah-ubah ini sedang tergila-gila dengan tato, baginya merajam tubuh seseorang itu merupakan suatu kegiatan yang memiliki tingkat spiritualitas yang sangat tinggi, sama halnya dengan ritual. Maka sulit rasanya untuk tidak mengalami ketergantungan dengan tato setelah melihat hasilnya dan kepuasan yang terpancar dari wajah si pemilik tubuh yang ia tato, “To become a tattoo artist is really in my heart and blood, but I haven’t achieved to become a true tattoo artist, But one day I will.” 31


32 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


hit’n’miss

THE I-DECK Kita semua merindukan artwork dari cover album artis favorit kita, walaupun di I-Pod kita terdapat gambar digitalnya tapi terlalu kecil, Michael Kennedy seorang disainer berkebangsaan inggris berhasil membuat teknologi dimana sesuatu yang retro bisa di mix dengan sesuatu yang modern. I-Deck ialah touch screen musik player yang mengembalikan art work suatu album rekaman yang hilang di format mp3. Hanya dengan memasukan player anda kedalam alat ini, pilih lagu yang ingin anda dengarkan, dan anda bisa menikmati lagi favorit dari artis anda sambil minum teh hangat dan memandangi art work dari album apapun, baik itu Madona sampai Nirvana sekali pun tanpa anda harus membeli fisik dari album tersebut. www.thecoolhunter.net

FRANCOIS NELLY Francois Nelly, seorang seniman yang lahir di Marseille dan dibesarkan di Cannes dan sekarang memilih untuk menetap di Paris. Lukisan yang penuh dengan warna warni menurutnya sebagai sesuatu yang sangat indah untuk dilihat. Diatas canvas sebesar 78x25 Inchi, dengan modal foto hitam putih ia memulai kreasinya dengan memadukan warnawarna terang yang berani dan kemampuan untuk menafsirkan cahaya, bayangan maka terciptalah karya yang indah. www.thecoolhunter.net

SPORTS CENTER @ PARIS BY KOZ Tidak perlu diragukan lagi bahwa mainan dan masa kanak-kanak menjadi inspirasi dalam pembuatan pusat rekreasi dan sport center di Saint Cloud yang terletak di wilayah metropolitan Paris, sekitar 6 kilometer dari pusat kota. Dengan perpaduan warna dan desain yang menarik telah mengubah gedung ini menjadi favorit anak-anak, orang tua dan guru, sebagai fasilitas yang direncanakan dan warna liar yang digunakan dalam cara-cara tertentu yang menumbuhkan fungsi yang dimaksud - bermain dan olahraga. Di desain oleh Koz, arsitek yang berbasis di paris yang terbentuk pada tahun 1999 oleh Christophe Ouhayoun dan Nicholas Ziesel. www.thecoolhunter.net

IPHONE/BLACKBERRY CLUTCH Jika anda membawa Blackberry, iPod atau iPhone apakah anda harus terlihat seperti anda tidak memiliki gaya sama sekali? Tentu saja anda masih bisa bergaya. Sekarang sudah ada tas kecil yang lucu sekali untuk membungkus Blackberry, iPod atau iPhone anda. tas buatan tangan dari Spanyol ini dengan lapisan dalam satin dan pilihan warna emas dengan motif kulit ular. www.thecoolhunter.net 33


heat’n’beat DVD BOY David Bayu Danang Joyo ialah seorang vokalis dari sebuah band pop retro jebolan kampus 24 jam, Naif. Ditahun 2009 ini, pria yang selalu tampil energik ini merilis album solo perdananya yang diberi title sama dengan namanya yaitu “DVDBOY” yang diambil dari nama lengkapnya. Tidak jauh berbeda dengan band aslinya yang mengusung musik retro, tapi kali ini lebih kental dengan nuansa tahun 80 era Culture Club, A-Ha, ABBA dan Duran-Duran dimana new wave sedang berjaya. Dalam pengerjaan album tersebut, semua lagu ditulis dan diaransemen sendiri oleh david dan dibantu oleh Krisna Prameswara yang merupakan additional keyboard dari Naif. Delapan buah lagu bernuansa pop elektronik nan easy listening pun tercipta seperti “dirimu (putih salju)”, “say say say”, “dansa selingkuh” yang bernuansa disko, dan sedikit memasukan unsur hip-hop dengan menghadirkan berry dari Saint Loco pada “I Wanna Be Your Man”. Kehadiran album ini cukup menghibur sebagai obat penawar rindu akan era 80an.

KAGUM RENDRA Haru, Tawa Menyeringai, dan Satir dalam Mengenang Sang Maestro. Semasa hidupnya WS Rendra adalah salah seorang budayawan besar yang pernah dimiliki Indonesia. “Rendra adalah kehormatan,” ucap Arswendo Atmowiloto saat ditanya tentang sosok penyair yang dijuluki si Burung Merak itu. Karya-karyanya yang fenomenal, terutama dalam drama dan puisi terasa menggetarkan bukan saja bagi rakyat jelata, tetapi juga para pengambil keputusan di negeri ini. Karakter WS Rendra yang istimewa, sepenuhnya berpangkal dari sikap teguh dan konfrontatif sehingga menginspirasi banyak orang. Ia tidak mudah menyerah, tidak mudah goyah, konsisten, anti kekerasan dan kejahatan. Butet Kertaredjasa sempat mengemukakan betapa sosok Rendra bisa menjadi seorang guru meski hanya dengan melihat penampilannya saja. Wahyu Sulaeman Rendra lahir sebagai Willibrodus Surendra Broto Rendra di Solo, 7 November 1935, memang memiliki segenap talenta yang sulit ditiru budayawan dan pekerja seni lainnya. Kharisma Rendra dalam menyampaikan pikirannya memang khas, melalui pidato, drama, puisi, tulisan opini di media massa dan sebagainya. Terinspirasi oleh kebesaran almarhum sekaligus memperingati 40 hari wafatnya WS Rendra, Komunitas sastra The Royal Springhill menyelenggarakan acara yang bertajuk Kagum Rendra yang diantaranya diisi dengan pembacaan puisi-puisi karya Rendra serta penuturan pengalaman pribadi mereka bersama almarhum oleh Putu Wijaya, Butet Kertaredjasa, Djajang C Noer, Niniek L Karim, Slamet Rahardjo, Ratna Riantiarno, Adi Kurdi, Harry Tjahjono, Djenar Maesa Ayu dan Arswendo Atmowiloto sebagai moderatornya. Drama pendek karya Rendra, pemutaran film terakhir yang belum sempat almarhum selesaikan dan diskusi ihwal tokoh besar yang acap disapa Burung Merak menjadi sajian penutup acara yang membahagiakan itu.

DIBAWAH LANGIT YANG SAMA Film berdurasi 120 menit ini menggemas cerita sejarah dengan menarik. Mengangkat satu cerita sejarah yang terlupakan dimana antara Indonesia dan Australia terjalin hubungan saat relokasi tahanan politikus Indonesia dari Boven Digoel, Papua timur selatan ke Australia pada Perang Dunia ke II. Film yang mengambil setting di Australia ini cukup menghibur dengan kombinasi cerita drama, komedi juga kisah percintaan yang menyelipkan cerita sejarah didalamnya. Dalam cerita ini tokoh-tokoh didalamnya digambarkan memiliki latar belakang yang saling berbeda tapi dipersatukan dengan sebuah persahabatan dan hubungan yang baik yang mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Film ini dibuat dengan harapan dapat menginspirasi bangsa Indonesia dan dpat meninggalkan kesan positif yang mendalam di hati para penontonnya. Film indie garapan Andara Fembriarto ini menambah satu lagi karya anak bangsa yang unik dan patut didukung. 34 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009

DVD EAST SIDE METAL Satu lagi persembahan dari “East Side Record” kepada metal head Indonesia, yaitu sebuah kompilasi dari beberapa band metal yang berdomisili dipulau Jawa&Bali dengan title “East Side Metal”. Masing-masing kota yang dikenal memiliki akar metal yang cukup kuat berkumpul dalam kompilasi ini. Sesuatu yang beda coba ditampilkan oleh East Side Record dimana biasanya album kompilasi itu hanya menampilkan audionya saja dengan format cd atau kaset, tapi kali ini East Side Record mencoba menggabungkan antara audio dan visual dengan format dvd. Masing-masing band mencoba menampilkan materi video klip terbaik mereka. Selain video klip juga ada pendapat dari masing-masing band mengenai eksistensi scene metal kedepannya. Band-band yang tergabung dalam dvd ini seperti, Siksa Kubur, Straight out, Disagree, Hard To Kill, KillFor, Panic Disorder (Jakarta), Death Vomit, Cranial Incisored, Hands Upon Salvation (Jogjakarta), Parau (Bali), Morbiddust (Semarang), Down For Life (Solo). Jika anda tertarik untuk melengkapi dvd koleksi anda hubungi: Korek - 021.91462837. http://www.myspace.com/eastsidesindo


heat’n’beat

TIKA AND THE DISSIDENTS Lama tidak terdengar setelah merilis album “Frozen Love Songs” di tahun 2005, Kartika Jahja yang lebih dikenal dengan Tika kembali hadir meramaikan industri musik Indonesia ditahun 2009 ini dengan merilis ”The Headless Songstress”. Dengan perubahan nama menjadi Tika and The Dissidents, dibantu oleh orang-orang piawai seperti Susan Agiwitanto (bass), Okky Rahman Oktavian (drum) dan Luky Annash (piano) dan di produseri oleh Iman Fattah dan Nikita Dompas. Yang menarik dari album ini ialah dari segi packagingnya yaitu berupa tas kecil yang menurut info setiap kelipatan seribunya memiliki motif dan bahan yang berbeda sehingga kemungkinan kecil anda menemukan tas tersebut dengan desain yang sama, dan didalam tas tersebut terdapat sebuah notebook kecil yang berisi lirik yang dikemas dengan artwork yang menurut saya keren sekali dan lembaran kertas kosong yang bisa anda gunakan sebagai buku harian anda. Dari segi lirik tidak segalau album sebelumnya, di album ini ia lebih banyak bermain di kritik sosial dengan sindiran yang nakal dan tajam, dari segi musik, adanya unsur jazz, rock, blues, hingga tango dan waltz membuat album ini sulit dikotakkan. Track dimulai “tentang Tirani” dengan nada yang menyayat hati, dan diakhiri oleh “Clausmophobia” dengan nuansa blues. Track favorit saya di album ini “May Day” dan “Oi Dirty Bastard” dimana seorang Anda turut hadir untuk berduet. Dengan rilisnya album ini menambah daftar album terbaik di tahun ini. Akan tetapi siapkah pasar Indonesia dengan musik seperti ini?

SERINGAI ARTWORK & PHOTOGRAPHY EXHIBITION Sebuah pameran yang diadakan dari tanggal 11 September hingga 11 Oktober 2009. Di pameran ini dipajang artwork karya Arian Arifin yang merupakan vokalis dari band rock oktan tinggi Seringai seperti artwork yang digunakan dalam cover album seringai, merchandise seperti kaos, bandana dan flyer showcase dari Seringai. Selain itu juga ada beberapa foto hasil “jepretan” seorang Soleh Solihun yang bertanggung jawab dalam mendokumentasikan setiap aksi panggung Seringai dan beberapa foto yang digunakan untuk artikel sebuah majalah dan album seringai. Ada sebuah foto yang menurut saya menarik dimana mereka berdandan ala band punk rock legend Ramones, lengkap dengan jaket kulit dan rambut palsunya. Pameran ini diadakan disebuah toko merchandise bernama Howling Wolf yang merupakan kepunyaan arian13 dan sang bassist yaitu Sammy. Jadi selain menikmati hasil karya artwork dan fotografi kita juga menikmati merchandise yang ada berupa topi, kaos band lokal maupun import, cd band local maupun import, buku hasil karya para musisi independent. Saya dan rekan saya pun keluar dari pameran tersebut dengan membawa “tentengan” plastik yang berisi beberapa kaos dan sebuah buku.

AUTHORITY Terbentuk di Bandung pada tahun 1995, pada awal perjalanan mereka secara musical terpengaruh oleh bandband tipikal New York Hardcore seperti Madball, Sick Of It All, dll. Setelah 9 tahun berdiri pada Tahun 2004, Authority mengeluarkan album pertamanya yang diberi judul “ALMARHUM” dan dirilis oleh Riotic Records (record indie Bandung). Tepat setelah 11 tahun berdiri, pada tahun 2006 Authority memutuskan untuk merubah konsep musik. Perubahan itu berupa penambahan instrumen gamelan dalam musik Authority. Hal tersebut adalah bentuk progress mereka untuk dapat terus bereksplorasi dalam musik hardcore yang cenderung tipikal. “Ya, kami membentuk karakter baru dengan “Rock ala Authority”. Semoga membuka pemikiran-pemikiran dan wacana baru di scene independent khususnya. http://www.myspace.com/authoritybandunghardcore

JIRAPAH Awal mulanya Jirapah merupakan sebuh proyek tunggal milik seorang pria bernama Ken Jenie dalam eksperimen bermusik. Karena kebutuhan dari band tersebut untuk live performance, sejak 2008 akhir ia mengajak temantemannya untuk bergabung. Line up mereka saat ini terdiri dari Mar Galo (bass), Danur (Drum), Naldi (gitar), dan tentunya Ken Jenie sebagai vocal. Walaupun Ken Jenie sebagai otak dari hampir keseluruhan materi musik mereka tapi masing-masing personel memberikan kontribusi yang cukup besar. Secara garis besar mereka menyebut musik mereka rock-universe yang dipengaruhi oleh Velvet Underground, Os Mutantes, Yura-Yura Teikoku, OOIOO, Bob Dylan dan Sonic Youth sehingga terdapat unsur-unsur experimental noise sedikit sentuhan shoegaze. http://www.myspace.com/jirapah 35


heat’n’beat

Dengan konsep minimalis hanya dengan gitar dan bass secara akustik sepasang kekasih Endah Widiastuti dan Rhesa Aditya, membulatkan tekad mereka dengan segala idealis yang mereka punya untuk ikut bertarung dikerasnya Industri musik Indonesia. Demi mengejar kebahagiaan bagi mereka berdua dalam bermain musik, mereka hadir ditengah-tengah kita sebagai alternatif di saat industri musik indonesia yang menurut saya pribadi saat ini sedang dalam keadaan yang membosankan. Dengan rasa ingin tahu yang sangat besar mengenai mereka saya pun mencari tahu tentang mereka dan akhirnya saya diberi kesempatan untuk melihat live performance mereka dan bercengkerama dengan mereka sambil menikmati santap malam, berikut hasil pembicaraan saya dengan Endah N Rhesa . Awal mulanya terbentuk Endah N Rhesa tahun berapa? Endah(E): Terbentuknya Endah N Rhesa itu sejak tahun 2004, awalnya kita berdua tergabung dalam sebuah band yang memainkan musik rock tapi lebih ke blues seperti Lenny Kravitz dan Alanis Morissete, karena kesibukan individu didalamnya sehingga mengakibatkan band tersebut tidak aktif lagi. Kebetulan kita berdua memang sering diskusi & sharing tentang musik, kita merasa ada kesamaan selera musik, maka akhirnya kita memutuskan untuk jalan berdua. Music rock itu cenderung penuh distorsi, apa karena bosan dengan distorsi makanya kalian memainkan akustik? Resha(R): Tujuan kita awalnya membuat musik untuk dimainkan berdua. Bagaimana kita bisa membuat musik untuk dimainkan berdua dan bagaimana men-serve musik yang kita mainkan ini. Karena kebutuhannya sejauh ini akustik maka untuk saat ini kita eksplorasi di akustik. Tapi tidak menutup kemungkinan jika di album kedua nanti kita menggunakan gitar elektrik, tergantung kebutuhannya dan eksplorasi dari masing-masing kita. Kenapa hanya mengandalkan format gitar dan bass secara akustik tidak format band? E: Awalnya kita berniat untuk mencari orang ketiga & keempat sebagai personel dengan format band, tapi agak sedikit sulit dan juga seiring waktu komunikasi kita berdua secara musikal sudah sangat baik dan chemistry yang ada sudah sangat kuat. Hingga suatu hari kami melihat penampilan yang sangat inspiring dari Bonita dibantu dengan teman-teman dari Cozy Street Corner, dengan format vokal diiringi dua gitar, dan jimbe musik mereka sudah hidup. Setelah melihat penampilan mereka akhirnya kita memantapkan tekad kita untuk bermain dengan format akustik. Berarti Cozy Street Corner merupakan local heroes bagi kalian berdua? Bagaimana dengan musisi luar yang mempengaruhi kalian secara pribadi? E: Musisi yang membentuk format Endah N Rhesa itu memang Cozy Street Cor36 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009

ner. Tapi kami pribadi ada musisi yang mempengaruhi, buat saya ada 4 John yang mempengaruhi saya secara pribadi John Frusciante dari Red Hot Chilli Peppers, John Mayer, John Scofield itu gitaris Jazz, john butler itu musisi indie terbesar di Australia. R: kalau saya pribadi itu terpengaruh oleh dave Mathews Band, Peter Wooten seorang bassis, dan saya main bass karena Bondan Prakoso. No Where To Go itu merupakan rilisan pertama kalian? E: Bukan. “ Nowhere To Go” itu rilisan ke empat, sebelumnya kita pernah merilis EP dengan bermodalkan nekat dengan kualitas yang masih jauh dari kesan sempurna kita perbanyak cd sendiri trus jualnya juga hand by hand, memanfaatkan dunia maya tadi, seperti Facebook, Myspace, lagunya beberapa ada di album “Nowhere To Go”, tapi dengan kualitas rekaman dan segi permainan yang jauh berbeda. Dalam proses pembuatan album “Nowhere To Go” ini Siapa saja musisi yang membantu? E: Dalam pembuatan album ini kita dibantu oleh beberapa sahabat kita seperti Andre Harihandoyo bermain gitar di lagu “take me home”, Yandri Krisanto dan Benino sebagai brass section di lagu “ baby its you”, Yusak kosasih bermain piano di “catch the windows”, Yessi Kristianto memainkan sinthetyszer di “take me home”dan “catch the windows”, dan Rendi Raditya Backing vocal di “I don’t remember”, Adyhtya Abandika backing vocal hampir di setiap lagu. Bisa ceritakan tentang tokoh Shane Harden? R: Shane Harden merupakan anagram dari Endah dan Rhesa yang merupakan tokoh yang memang sengaja kami buat untuk eksperimentasi musik kami, serta perjalanannya di pulau keheningan, ‘silence island’ yang terapung di Samudra Tak Berujung. Shane menginginkan pertemuan-pertemuannya dan perjalanan ini disuarakan dalam bahasa musik melalui medium bernama Femalezone. Medium yang membantu Shane mengaburkan identitas dan menyembunyikan


heat’n’beat orang-orang yang kisahnya tertuang melalui lagu-lagu di album ini. Kemudian Shane mencoba membangun kontak liniear antara pulau Nowhere dengan dunia nyata melalui (i-dea), identification and data express aread dan dari sanalah semuanya mengalir keluar. Secara keseluruhan kalian menyebut jenis musik yang kalian mainkan itu apa? R: Kita memainkan Ballads, karena saya baca dikamus kalau ballad itu music yang bercerita, Sedangkan kita memainkan music yang bercerita. Apapun musiknya itu yang penting bercerita, memang kita memasukkan banyak unsur seperti jazz, rock n roll , country dan masih banyak lagi. Dinegara kita bisa dibilang tidak umum dengan konsep yang kalian tawarkan, ada kesulitan dalam memainkan dan mempromosikan Endah N Rhesa? E: Dari segi konsep musik, kita selalu percaya bahwa sesuatu yang tidak biasa itu akan memiliki pasar sendiri, kita tidak pernah khawatir dengan ketidak laziman format ini baik dr segi musik dan formasi kita. Untuk mempromosikan, dari awal kita tidak pernah melihat industri musik Indonesia secara global, di negara kita strategi yang umumnya digunakan oleh para musisi setelah rilis album harus bikin video klip untuk single pertama, sedangkan kita tidak mempunyai budget besar untuk membuat video klip. Satu strategi yang dari awal kita gunakan ialah digital campaigne seperti Facebook, Jauh sebelum rilis album kita sudah rajin invite orang untuk join ke grup dan fanpage kita, dengan begitu memudahkan kita untuk memberikan informasi kepada member kita tersebut. Tidak ada jalan lain, karena radio juga pasti bingung mau memutar lagu kita diprogam apa. Jika di masukkan ke chart Indonesia, lagu kita bukan bahasa Indonesia, masuk ke chart top 40 kita gak sekelas dengan mereka, paling ke chart Indie. Kita tidak memaksa mereka (radio) untuk memutar lagu kita dan kita sangat respect dengan keputusan tersebut. Menurut kita yang lebih penting ialah menguatkan fan base kita sendiri. Orang suka atau tidak dengan apa yang kita mainkan itu kita kembalikan kepada mereka, kita sama sekali tidak memaksa. Jadi tujuan utama Endah N Rhesa bukan popularitas? E: Tujuan utama kita, kebahagiaan. Kepuasan batin kita dalam memainkan musik. Kondisi apapun selama kita bahagia lahir dan bathin. Apa ada hal yang lebih berharga dalam hidup selain kebahagian? R: Jadi kalau kita bahagia dan populer, Alhamdulillah. Kita bahagia, populer dan banyak uang lebih bagus lagi. Kalau kita populer dan banyak uang tapi tidak bahagia buat apa? Hal Itu yang seringkali dilupakan orang yaitu kebahagiaan.

Baiklah bukan melayu, dengan jenis musik lainnya yang bertolak belakang dengan musik Endah dan Rhesa saat ini? E: Selama tidak ada paksaan untuk merubah musik, kita tidak masalah. Kita berdua adalah orang yang memiliki bargain position yang kuat, ketika major menginginkan kami untuk bergabung dengan, mereka mau tak mau harus menerima konsep yang kita punya. Intinya selama proses kreativitas kita tidak diganggu tidak masalah. Intinya kita tidak mengharamkan Major Label Seberapa penting idealisme dalam bermusik bagi kalian? R: Idealisme buat gue itu kesenangan dalam bermain musik. Kalau kita gak mendapatkan kesenangan tersebut berarti kita tidak idealis. E: Mengutip perkataan seorang teman, setiap orang pasti mempunyai idealisme dan secara tidak sadar ketika kita berbagi idealisme tersebut, ada orang lain dibelahan bumi lain yang membutuhkan idealism kita tersebut. Kita pasti akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki idealisme yang sama. Oleh karena itu kami tidak pernah khawatir dengan apa yang sudah kita ciptakan, kami menyadari apa yang kami ciptakan itu sangat tidak umum. Seperti tadi ada satu teman kita yang mendukung kami dan menghargai kami. Bukan karena dia meminta tanda tangan kepada kami tapi justru lebih kepada apresiasi yang ditunjukkan kepada kita karena kita dan dia memiliki idealisme yang sama. Harapan Endah N Rhesa terhadap industri musik Indonesia R: Harapan gue kedepannya buat industri musik Indonesia ini ditujukan kepada 3 pihak yaitu pihak pertama label dan media, band yang terekspos jangan band major saja, maksudnya jangan hanya tersegmentasi disitu saja. Masih banyak band bagus yang belum tereskspos. Buat para para musisi jangan takut untuk bikin sesuatu yang unik dan berbeda. Sekarang semuanya sama, dan berkesan seragam. Sesuatu yang unik itu akan lebih dilihat walaupun tidak sepopuler dengan band dengan jenis musik seragam. Dan buat para pendengar, jangan mendengarkan musik yang itu-itu saja. E: Setuju dengan endah, kalau harapan saya lebih kepada para pendengar supaya lebih kritis. karena Itu juga menjadi suatu tantangan dan motivasi bagi kita untuk menghadirkan hal yang baru, jika para pendengar kita itu kritis tentunya akan semakin merangsang hasrat kita dalam berkarya. Obsesi atau keinginan terbesar dari Endah N Rhesa? E&R: Simple, Kebahagiaan. karena musik itu untuk bahagia.

Aktivitas kalian selain bermain music? R: Kita full time musician. Selain itu kita memang ada aktivitas lain seperti Endah menjadi instruktur musik, kalau saya bikin website dan instruktur sound engineer. Kalian merupakan sepasang kekasih, apakah mengganggu akivitas kalian dalam bermusik? R: Tentu tidak. Kita tidak pernah ada masalah pribadi, jadi masalah kita adalah musik. Kalau lagi perform tiba-tiba Endah lupa lirik atau tempo nya “ngaco�, atau perbedaan konsep dalam bikin lagu itu baru jadi masalah. Kalo kata Dedi vokalis Andra and The Backbone, kita itu mencampurbaurkan cinta dan pekerjaan, 90 % pekerjaan dan cinta 10 %. Jika suatu saat kalian mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Major Label dengan syarat pindah haluan musik menjadi melayu bagaimana? E: Oh my god, Jelas gak mau, harga diri itu. Walaupun dengan iming-iming duit 1 milyar pun gak mungkin. 37


ANIMAL INSYNC Photographed by ANTON JHONSEN Styled by ZIA BAAGIL

38 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


Semua busana koleksi Zen Achmad dan stylist Gelang cuff koleksi Tasha D. Gionelli. Sepatu milik model

39


Gelang koleksi Elizabeth Wahyu 40 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


41


Kalung yang dikenakan sebagi hiasan kepala koleksi Tasha D. Gionelli

42 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


43


Kalung dan gelang koleksi Tasha D. Gionelli

44 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


Anting chandelier koleksi Tasha D. Gionelli

Model: Paula Verhoven – NC Management Drina – JIM Make-Up & Hair Do by NYX TEAM

45


46 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


FAIRYTALE MISSHAP Photographed by GRACE GUNAWAN Hair & Make up by TARITA KOWARA Styled by ZIA BAAGIL

47


48 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


49


50 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


51


Model : Tatiana – JIM , Arthur, Canti 52 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


d r a o odb

Mo N y o k c u L Foto

7

n erFashio lby Pap e S e h T :

Kingdom

of Style

53


Canvas Pillow with Coliseums Print Toi.Moi Rp. 150.000

Devil Moi Moped semes Toi.Moi Rp. 50.000

Arrival, (ak.’sa.ra) Rp. 220.000

Vlieger & Vandom Black Camee – Moustache Bag Fab.e Rp. 3.529.000

Propaganda Glass (H2O + Glass) Toi.Moi Rp. 100.000 @ each

Canvas Notebook, Toi.Moi Rp. 150.000 Canvas Living Tote Bag with Zebra Print Toi.Moi Rp. 180.000

WEAPON OF CHOICE Styled by ZIA BAAGIL Photograph by RUMAH KREATIF PEJATEN 17

Studded & Zipper Headband, RyuMyu Rp. 159.000 @ each

54 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


Obesity And Speed Born To Die Tank Tribute Rp. 875.000

Studded Vest RyuMyu Rp. 299.000 Obey Black Fly Away Hat Tribute Rp. 615.000

Dr. Denim Mouser Ash Grey Denim Tribute Rp. 818.000

Ghost Girl, (ak.’sa.ra) Rp. 208.000

Dani B Miru Flat Shoes Mee.To Rp. 747.000

BLACK INFLUENCE

Obesity And Speed Born To Die Tank Tribute Rp. 875.000

Studded Vest RyuMyu Rp. 299.000

55


Malmo Psycho Dad Full Zip Knit Black & White Cardi Fab.e Rp. 1.299.000

Stardust Bruce Lee Tee Fab.e Rp. 379.000

Malcom X : A Graphic Biography (ak.’sa.ra) Rp. 176.000

Le Foot Ball High Top Boots Mee.To Rp. 1.365.000

Chronicles of Never Shoes fab.e Rp. 1.959.000 Dr. Denim Black Snap Denim Tribute Rp. 818.000

WILD KNIGHT

Obey Grey Tyrant Boot Tee Tribute Rp. 425.000

Obey Grey Tyrant Boot Tee Tribute Rp. 425.000

Stardust Bruce Lee Tee Fab.e Rp. 379.000

56 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


Waltz with Bashir : A Lebanon war Story (ak.’sa.ra) Rp. 198.000

Nikicio Unisex Black Sequins Tank Tribute Rp. 399.000

Carr High Heals Sandal, Mee.To Rp. 1.125.000

Love Thy Footwear Black Lace Up Open Heals Tribute Rp. 1.048.000

White Off the Shoulder Zipper Embellish Tee RyuMyu Rp. 245.000

Black Ruffles Skirt RyuMyu Rp. 274.000

Swen Black & White Checked Pants Fab.e Rp. 2.000.000

STRAPED IN THE DARK

Swen Black & White Checked Pants Fab.e Rp. 2.000.000

57


t o p s your IDE KS DAR Jil, Garance

Foto : Jak&

Dore

Get this cool mobile phone, just a click away

58 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


59


social brew Teks : V. Dhamayanti

“You are what you eat” --- Istilah tersebut mensugestikan bahwa kamu adalah apa yang kamu makan. Oleh karena itu, sebuah makanan bisa dikatakan menjadi lambang yang merepresentasikan diri kamu. Dalam konteks budaya, makanan bisa dijadikan ciri khas dari sebuah budaya atau negara tertentu, tidak terkecuali Indonesia yang terkenal dengan makanannya yang berbau rempah-rempah dan sangat khas. RESEP LELUHUR Selain sederet tarian, bahasa dan budaya Indonesia lainnya yang bisa sangat kita banggakan, nenek moyang kita juga mewarisi yang konon katanya berjumlah 1,001 jenis makanan Indonesia yang bisa kita eksplorasi dan tidak ditemukan di negara lainnya. Kalau ada yang menyebut makanan pempek, pasti yang terlintas saat itu adalah Palembang. Sedangkan makanan gudeg selalu mengingatkan kita kepada Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan representasi makanan ini terhadap daerahnya sudah dikenal sejak dulu kala. Daftar makanan daerah lainnya yang membuat orang Indonesia bangga masih banyak tentunya, seperti mie kocok Bandung, Mie Aceh, kerak telor Jakarta, rendang Padang dan masih banyak lagi. Belum lagi daftar minumannya yang menggugah selera, seperti es pisang ijo ala Makassar dan bajigur Bandung. Sluuurrppp… Satu hal yang sangat bisa dibanggakana dari kuliner Indonesia adalah setiap daerah atau provinsi mempunyai makanan ciri khasnya masing-masing. Tetapi tau gak kalau ternyata makanan Indonesia juga sudah tercampur dengan unsur budaya luar? Sejarah Indonesia yang pernah dijajah oleh negara-negara Eropa dan Asia seperti Jepang serta sudah terjalinnya transaksi perdagangan antara para nenek moyang kita dengan negara-negara para penjajah dan Timur Tengah mengingatkan kita kalau sejarah masuknya agama Islam, Kristen, Hindu dan Budha ke negara ini juga disertai dengan masuknya pengaruh budaya luar, tak terkecuali makanan. Memang pada Abad ke-13, Maluku terkenal sebagai pusat rempah-rempah dan cengkehnya yang tidak pernah absen sebagai bumbu-bumbu masakan khas Indonesia. Tetapi sejarah mengutarakan kalau bangsa Melayu, India, Timur Tengah, Tionghoa dan Eropa, yang awalnya datang ke Indonesia untuk mengambil rempah-rempah kita, ternyata juga membawa banyak bumbu, bahan makanan dan tehnik memasak yang berimbas pada makanan Indonesia yang ada sekarang. INTEGRASI RESEP Siapa sech yang gak kenal sama kue mochi? Kue kenyal-kenyal ini dikenal sebagai cemilannya Bandung. Eiittss… ternyata mochi berasal dari Jepang loh, yang dibuat dari beras khusus yaitu mochigome. Sedangkan mochi-mochi yang bisa ditemukan di negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia, terbuat dari tepung beras ketan putih. Makanan lainnya yang sudah meng-Indonesia seperti siomay, ternyata ada pengaruh dari Cina. Lalu lumpia yang mempunyai nama belakang Semarang ternyata aslinya juga dari Cina, termasuk makanan-makanan Indonesia lainnya yang mengandung unsure mie, dipastikan dipengaruhi oleh Cina. Kemudian bitterbalen dan kroket adalah makanan blasteran Indonesia dan Belanda. Sekarang kamu tahu! 60 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009

GESEKAN DENGAN NEGARA TETANGGA Konflik klaim Tari Pendet Bali oleh negara Malaysia pada iklan promo wisatanya yang ditayangkan oleh the Discovery Channel ternyata gak berhenti sampai disitu saja. Beberapa kuliner yang selama ini dikenal di Indonesia dikabarkan sudah diekspor secara internasional dengan merek Malaysia. Makanan seperti daging rendang khas Padang, mie kocok, otak-otak khas Palembang, laksa dan rempeyek sukses diedarkan sebagai komoditas ekspor Malaysia ke pasaran internasional, termasuk supermarket produk Indonesia di luar negeri. Gak hanya disitu, tetapi menteri pariwisata Malaysia, Ng Yen Yen mengutarakan niat Malaysia untuk mengajukan hak paten atas makanan seperti ‘laksa’, nasi yang dimasak dengan santan yang terkenal dengan nama ‘nasi lemak’, nasi ayam Hainan, dan sup herbal iga babi yang disebut ‘bak kut teh’. Makanan tersebut memang sangat terkenal di negara-negara Asia, seperti Singapore dan Indonesia. Namun, nasi lemak dan laksa juga dikenal sebagai masakan khas Sumatera. Sekilas memang cuplikan berita diatas bikin sedikit emosi. Tetapi sebelum kamu kebakaran jenggot, mari jangan lupakan sedikit fakta bahwa Indonesia dan Malaysia mempunyai kedekatan geografis negara dan kemiripan rumpun bangsa. Apalagi kedua negara sama-sama kena pengaruh dari negara Cina dan India membuat kemiripan dalam hal makanan tidak bisa dihindari. Seorang pembaca FAR Magazine, Wirawan, mengutarakan pendapatnya bahwa sebenarnya hak paten atas sebuah makanan sulit untuk didapat mengingat sudah banyaknya campuran bumbu-bumbu dan pengaruh dari negara-negara yang pernah singgah di Indonesia sejak jaman penjajahan. Ingat saja contohnya lumpia dan mochi. JADI APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA? Gak perlu heboh ada issue pengakuan makanan Indonesia oleh negara luar baru kita heboh makan makanan Indonesia. Sebenarnya dengan kita sering makan masakan Indonesia itu sendiri bisa membantu mempatenkan itu sebagai makanan bangsa loh. PATUT BERBANGGA HATI Sebuah blog www.knowyourmoney.co.uk dari Inggris membuat sebuah daftar berisi 10 Makanan Termahal di Dunia dan hebatnya, dua dari 10 makanan termahal di dunia adalah sup sarang burung dan kopi Luwak, yang berturut-turut berada di urutan ke empat dan ke tujuh. Sup sarang burung memang bukan hak paten Indonesia, mengingat masih ada Malaysia dan Cina yang memproduksi sarang burung. Tetapi, Indonesia menjadi negara eksportir 80-100 ton sarang burung ke Hongkong tiap tahun loh. Sedangkan kopi luwak memang hanya ditemukan di Indonesia dan fakta ini sudah diketahui oleh para pecinta kopi di seluruh dunia.


Rifa

“Makanan Indonesia yang…”

“Makanan Indonesia yang selalu bikin gue ngiler adalah asinan soalnya gue emang suka yang spicy – spicy dan pengen banget bisa belajar masak makanan Jakarta karena kita tinggal di Jakarta,”

Vicky

“Pecel ayam selalu bikin gw craving karena I just like chicken and sambal,”

Ajeng

“Gue pengen bisa belajar masakan Padang karena menurut gue susah aja bikin makanan yang bersantansantan gitu, seperti sayur nangka dan gulai. Sedangkan kalau ada tamu yang datang dari luar negeri, seperti Obama misalnya, gue pengen suguhin dia gudeg sama bebek betutu dari Bali karena di luar negeri gak ada aja makanan kaya gitu,”

Wira

“Makanan Indonesia yang selalu bikin gue ngiler itu karedok karena ada manis-manisnya, ada pedes2nya. Ibaratnya salad-nya Indonesia. Dan yang biking gue bangga dari makanan Indonesia adalah it’s all natural and ethnic mix,”

Ardian

“Gue sech pengennya kalau ada pameran budaya di luar negeri, makanan Indonesia juga diikutsertakan biar terkenal juga,” 61


SATU LANGKAH PERBAIKAN

H

ari Cinta Puspa dan Cinta Satwa yang biasanya diperingati pada tanggal 5 November ini tentunya bukan hanyalah ceremony seadanya. Tapi jauh dari itu, makna dari hari itu seharusnya bisa kita lakukan di hari-hari selanjutnya. Guna memajukan negara ini agar keanekaragaman hayati yang kita miliki terjaga dan tidak punah. Indonesia belum menyelesaikan tangisnya, secara bergantian bencana terjadi di negara yang belum lama ini genap berusia 64 tahun. Terhitung tahun 2009 ini bencana gempa, banjir, kekeringan hingga kemiskinan memenuhi lembar-lembar berita baik di Ibu kota Jakarta maupun luar daerah. Runtutan kejadian ini tentunya merugikan banyak masyarakat tidak memilih tingkat sosial manapun, siapa saja tidak ada yang bisa menghindari bencana tersebut. Tapi tentunya kita tidak bisa berlama-lama masuk dalam kesedihan itu, bangkit dan memulai lagi dari awal pasti akan membawa bangsa ini kembali berjaya. Indonesia negara yang kaya akan sumber daya alam, tidak perlu takut kehabisan bahan makanan dan minuman Indonesia punya semua itu tidak hanya untuk saat ini tapi hingga anak cucu kita mendatang. Tetapi itu akan terjadi hanya bila kita sebagai penghuni bangsa ini mau menjaga dan memelihara keseimbangan bumi dimulai saat ini. Sama halnya dengan Satwa yang ada di Indonesia, negara ini merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan satwa liat yang begitu banyak. Menurut catatan dari ProFauna diperkirakan ada sebanyak 300.000 jenis satwa liar terdapat di Indonesia. Selain itu dipenuhi lebih dari 500 jenis hwan mamalia, dan merupakan habibat untuk 1539 jenis burung. Keindahan laut Indonesia karna dipenuhi warna-warni terumbu karang hingga berbagai jenis ikan yang hampir 45%ikan di dunia dimiliki oleh Indonesia. Hal ini cukup membuktikan Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah. SATWA INDONESIA Indonesia negara yang terdiri dari ribuan pulau dan dipenuhi oleh banyak kekayaan alam. Berada pada iklim tropis Indonesia memiliki beragam jenis flora dan fauna yang terdapat di dunia. Dari 8 jenis harimau di dunia, 3 jenis itu berasal dari Indonesia. Namun sayangnya 2 jenis diantaranya harimau Jawa dan Bali telah dinyatakan punah sejak lama, kini yang tersisa tinggalah Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae). Harimau yang terdapat di daerah sumatera ini kini pun telah dinyatakan masuk dalam kategori hewan yang dilindungi karea terancam punah. Jumlahnya yang hanya mencapai sekitar 400 ekor tentunya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan juga organisasi WWF Indonesia. Sebagai predator utama Harimau Sumatera memiliki tinggi yang dapat mencapai 60 cm dan panjang badan sekitar 250 cm. Dalam catatan WWF diperkirakan dari tahun 1998 hingga 2002 sedikitnya 50 harimau Sumatera menjadi korban perburuan liar. Sehingga tidak salah bila populasinya tiap tahun semakin berkurang. Selain harimau, hewan lucu yang satu ini juga terancam kepunahan. Dengan postur tubuh hampir menyerupai manusia, dipenuhi bulu berwarna coklat kemerahan yang menutupi hampir seluruh tubuhnya serta memiliki tingkat kecerdasan di atas satwa lainnya. Pongo abelii atau yang lebih dikenal dengan Orangutan Sumatera ini kini tengah menjadi sorotan publik. Populasinya yang mengalami penurunan setiap tahun, tentunya memerlukan perhatian kritis dari pemerintah dan juga masyarakat. Menurut lembaga konservasi dunia IUCN sekitar 1.000 orangutan dinyatakan hilang per tahun dan selama 75 tahun terakhir populasinya turun hingga 80%. Cerita yang lebih miris lagi bahwa setiap pengambilan paksa seekor bayi orangutan kemungkinan besar telah membunuh satu ekor induk dari bayi orangutan tersebut.

62 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009

Perawakannya yang lucu memang menjadi daya tarik banyak orang tidak hanya melihatnya saja tapi juga ingin memilikinya dengan alasan mencintai hewan yang gemar akan buah leci, mangga, nangka hingga durian sebagai santapan sehari-harinya. Permasalahan kedua hewan ini hanya sebagian dari beberapa satwa liar Indonesia yang masuk dalam kategori critically endangered atau satwa kritis yang terancam kepunahan. Masih ada Badak bercula satu, gajah, burung elang, cenderawasih dan beragam jenis lainnya yang memerlukan perhatian dari pemerintah dan tindakan lanjut untuk melestarikan keanekaragaman hayati satwa Indonesia. SATU LANGKAH PERBAIKAN Berkesempatan mengunjungi kantor WWF Indonesia yang bertempat di Mega Kuningan Jakarta, tim Far Magazine tidak menyia-nyiakan waktu. WWF organisasi dunia yang fokus pada konservasi alam beserta isinya ini, kami anggap sebagai salah satu narasumber yang berkompeten untuk berbagi informasi mengenai satwa liar Indonesia. Sederet pertanyaan telah menunggu jawaban pagi itu, bertemu langsung dengan Bapak Khairul saleh yang merupakan salah satu staff WWF di bagian Khusus Spesies dan Kehutanan, Kami memulai perbincangan ringan yang cukup dalam tentang isu-isu satwa di Indonesia. Apa saja isu yang sedang berkembang saat ini berkaitan dengan satwa Indonesia? Saat ini beberapa satwa Indonesia telah masuk daftar kategori satwa langka yang hampir punah. Menurut lembaga konservasi dunia beberapa diantaranya: harimau Sumatera, Orangutan, Gajah, Badak bercula satu dan kini menjadi fokus perhatian kami. Apa penyebab terjadinya kelangkaan beberapa satwa tersebut? Ancaman terbesar memang datangnya dari manusia baik secara langsung ataupun tidak. Penduduk lokal yang hidup berdampingan dengan habitat satwa-satwa sering menggunakan satwa tersebut untuk kebutuhan hidup, bagian tubuh satwa biasanya dipercayai memiliki khasiat untuk pengobatan seperti tulang harimau yang dibuat untuk pengobatan. Atau tradisi yang sering menjadikan satwa ciri khas daerah setempat sebagai cendramata yang diperjualbelikan atau diberikan kepada


social brew Foto : Courtesy WWF

pendatang yang dianggap penting seperti pejabat pemerintahan. Lebih dari itu perusakkan habitat satwa yang menjadikan hutan sebagai perkebuana sawit, pertambangan, ilegal logging, kebakaran hutan hingga perburuan untuk keuntungan beberapa pihak. Apa saja yang menjadi hak dari setiap satwa? Tentunya setiap satwa memiliki hak hidup secara aman, dalam arti mereka berada pada habitat yang sesungguhnya, dapat berkembangbiak secara alami, melalui proses hidup ssemestinya dan keselamatan mereka tidak terancam. Bagaimana sosialisasi yang dilakukan WWF kepada masyarakat mengenai satwa yang dilindungi? Dimulai dari pengenalan masyarakat lokal daerah tempat habitatnya satwa yang harus diberikan edukasi mengenai apa yang boleh dan tidak untuk dilakukan serta dampak yang akan dihadapi bila tidak menjaga keutuhan alam dan kelestarian satwa. Kemudian memberikan edukasi kepada masyarakat secara luas bahwa menyayangi satwa liar seperti orangutan, harimau dan sebagainya bukan berarti harus memeliharanya dan merampasnya dari habitat sebenarnya. Dampak apa saja yang akan terjadi bila kerusakan alam yang mengancam kepunahan satwa tidak segera di perbaiki? Pertama, bila tetap dilakukan ilegal logging, perubahan fungsi hutan menjadi kebun sawit, perumahan, pertambangan dan sebagainya yang dilakukan secara berlebihan maka tentu akan mengancam penurunan tingkat populasi dari satwa, selain itu juga akan terjadinya satwa-satwa liar yang kan memasuki pemukiman warga karena hutan tempat mereka tinggal yang mulai menggecil. Keseimbangan ekosistem pasti terganggu dan bila tidak ada tindakan untuk memperbaiki maka mungkin saja dalam kurun waktu yang panjang anak cucu kita tidak bisa melihat langsung satwasatwa liar yang kini dikategorikan satwa langka.

MUTUALISME Sejak awal terciptanya manusia tidak pernah dibiarkan sendiri , Tuhan menciptakan pasangannya, memberikan alam beserta isinya mulai dari hewan, tumbuhan, hingga sumber daya alam. Ketergantungan antara satu dengan yang lainnya sudah terjalin sejak lama, sebuah hubungan yang saling membutuhkan dan seharusnya saling menjaga. sebagai manusia, mahkluk yang paling mulia dan pintar diantara yang lain kita diberikan kenikmatan lebih untuk bisa memanfaatkan semua karunia ini dengan cara yang mulia juga tentunya. Tapi kenyataan itu kian hari kian menjauh, manusialah yang merusak alam, mengeksploitasi kekayaan alam, yang tanpa ataupun disadari merusak habitat dan ini bukan hanya habitat manusia tetapi juga satwa-satwa yang hidup di alam Indonesia. Sudah saatnya kini, semua aspek mulai dari pemerintah, masyarakat dan lembaga-lembaga yang berkaitan untuk Peduli dan mulai pergerakan untuk melindungi dan melestarikan alam beserta isinya. Peringatan harihari besar lingkungan dan satwa bukan hanya dijadikan acara simbolik kemudian hilang dan tidak berarti apa-apa. Tapi lebih dari itu, bahwa negara yang kaya ini harus dijaga bukan oleh orang lain tapi oleh pemilik dan penghuninya sendiri yaitu masyarakat Indonesia. Keseimbangan alam,berkurangnya kemiskinan dan adannya hidup yang selaras akan tercipta bila kita mau memulai berpikir bukan hanya untuk hari ini tapi juga untuk hari ke depan dan juga untuk kebaikan banyak pihak. www.wwf.or.id www.profauna.org

Apakah ada hukum negara yang melindungi hak satwa liar dan melarang perburuan liar? Tentunya ada seperti pada UU No.5 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya terutama pada Pasal 21 yang mengatur bahwa tumbuhan dan satwa yang dilindungi oleh Negara dan pada Pasal 40 yang mengatur mengenai sanksi dan hukuman bagi siapa saja yang melanggar peraturan tersebut. Tapi sepertinya UU yang berlaku sejak lama ini belum banyak membuat jengah para pemburu liar hingga para kolektor ataupun pembeli dari satwa-satwa liar karena penegakan hukum yang kurang tegas hingga saat ini. Apa saja kegiatan rutin WWF untuk mengkampanyekan satwa liar? Kegiatan rutin kami diantaranya: menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat yang dimulai dari anak-anak untuk memberikan edukasi dan informasi mengenai keanekaragaman hayati. Kemudian kegiatan lainnya WWF biasanya membuka stan di mal atau tempat umum. Dan acara-acar besar pada saat tanggal dan hari khusus satwa. Sejauh ini bagaimana tanggapan masyarakat pada program-program WWF? Antusias masyarakat sangat baik, ini bisa dilihat dari semakin menambahnya supporter dan volentir dari masyarakat yang bergabung untuk melindungi dan melestarikan satwa Indonesia setiap tahunnya. Selain itu berkat sosialisasi dan edukasi yang dilakukan dengan pendekatan kepada masyarakat lokal yang hidup berdampingan dengan habitat para pemburu liar banyak yang telah sadar dan meninggalkan pekerjaannya itu. Kini mereka justru beralih menjadi volentir untuk tim WWF. Pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat khususnya mengenai satwa liar Indonesia? Pertama, himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan kepedulian mereka terhadap lingkungan dan satwa Indonesia. Kedua, Himbauan kepada masyarakat untuk merubah persepsi bahwa menyayangi binatang bukan berarti memeliharanya terutama binantang yang dilindungi negara. Karena dengan cara itu sama saja merampas hak hidup satwa, dan bila anantinya dikembalikan ke habitat sesunguhnya akan memakan waktu yang lama, karna binatang tersebut sudah kehilangan proses hidupnya di alam dan diperlukan rehabilitasi yang akan memakan waktu serta biaya yang cukup banyak. Dengan kesadaran tersebut maka demand yang selama ini membuat peburuan liar akan menurun dan menghilang secara perlahan dan satwa liar Indonesai tidak lagi terancam kepunahan.

63


RED NOSE CIRCUS “To make a difference in the world, it has to be with the kids, right? We’re old, I mean not really old but, we can change, we can teach…” - Dan Roberts -

C

ilincing, Jakarta Utara, Jumat pukul 10, pagi-pagi terpanas dipenghujung bulan Ramadhan kemarin. Di sebuah rumah paling besar yang berdiri menghadap laut, seorang pria berkebangsaan Amerika terlihat bersama belasan anak lokal usia sekolah dasar sedang duduk bersila membentuk lingkaran. Sudah menjadi hal yang rutin dilakukan sebelum latihan sirkus dimulai, Dan Roberts, nama lengkap pria tadi melakukan sebuah diskusi tentang beberapa topik seputar kemajuan yang telah diraih anak-anak didiknya. Ia terdengar sudah lancar sekali berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, tidak mengherankan karena selama 13 tahun lebih ia pernah tinggal di Indonesia sebagai pelajar di Jakarta International School (JIS). “Kemarin syutingnya gimana?” tanya Dan kepada anak-anak. Jawabannya seragam, ada yang malu, gugup, menyenangkan, hingga kepingin syuting lagi. Seketika keriuhan serta gelak tawa pun semakin menjadi-jadi di rumah itu. Senin sebelumnya, rombongan sirkus Hidung Merah Cilincing ini tampil memenuhi undangan di acara Ceriwis Trans TV. “Wah, sudah meningkat banget” jawab Dan ketika ditanya tentang perbedaan anak-anak Cilincing ini sebelum dan sesudah mereka bergabung di Red Nose Circus. “Waktu kelas pertama kali dimulai dulu, anak-anak perempuan cuma berdiri dipinggir dan gak mungkin berani tampil di depan anak laki-laki, takut diketawain dan digodain,” tambahnya. “Rasa malu mereka sekarang sudah hilang. Pertunjukkan kita yang pertama, total ada 25 murid, tapi cuma 5 murid yang datang ke pertunjukan, yang lain malu terus kabur semua(tertawa). Sekarang sudah bisa tampil di teve, ditonton sekitar 600-an orang kampung dan sudah gak malu lagi.” Red Nose Circus (RNC) atau Sirkus Hidung Merah adalah sebuah proyek kemanusiaan yang diprakarsai oleh Dan Roberts seorang diri pada Januari 2008. Setelah Dan merampungkan sekolahnya di JIS, ia lalu melanjutkan kuliah di kampus Roosevelt, Chicago mengambil kelas akting. Di Chicago, pria berambut gondrong ini bergabung dalam sebuah yayasan sirkus sosial bernama Clown Without Borders (CWB), yayasan yang misinya menghibur masyarakat seluruh dunia di atas bar-bar yang telah hancur dan sempat mendanai kegiatan pertama Red Nose Circus di Cilincing ini. Namun karena perbedaan visi yang cukup signifikan antara keduanya, Red Nose Circus pun akhirnya harus berjalan sendiri mulai Januari 2009 yang lalu. “They (Clown Without Borders) still helpful, but now it’s

64 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009

my own thing!” kata Dan dengan mantap. “Kalau saya bergerak sendiri, saya bisa pilih kami mau jadi apa dan misinya seperti apa. Saya pribadi ingin ngajar anakanak bahasa Inggris, ngajar sirkus dan musik.” Dan Roberts memang peduli dengan anak-anak, alasan ini mendorongnya ketika ia secara sengaja menemani seorang teman yang telah terlebih dulu memiliki proyek pembuatan saluran pembuangan air di Cilincing. Pemuda berhidung mancung itu kemudian melakukan riset dan berkeliling kampung mengamati kegiatan anak-anak setempat meski tiba-tiba timbul perasaan kurang nyaman saat itu. “Biasalah, ketika warga melihat bule jalan sendirian, mereka langsung meneriaki saya ‘hei bule, mister-mister bule!’ Waktu itu rasanya agak beda dan gak nyaman banget, saya merasa sepertinya mereka gak mau saya disini,” kenangnya. “ Kemudian saya balik ke mobil, pakai hidung merah (hidung badut) dan sepatu badut, kembali lagi ke perkampungan dan orang-orang yang tadi kasar tiba-tiba histeris dan berteriak kegirangan ‘heeeiii... hidung meraaahh!!!’ Dari pengalaman itu saya menyimpulkan kalau saya pakai hidung merah, kamu pakai hidung merah, orang gak akan bilang saya orang bule atau kamu orang Indonesia. Mereka bilang ini badut, kita semua sama.” Setelah kejadian itu apakah semua berjalan lancar? tanya saya. “Saya menjadi satu-satunya bule yang paling sering datang kesini yaitu sebanyak 4 kali seminggu, melakukan tiga kali pertunjukkan sederhana yang maksimal.” jawab Dan. “Penampilan saya yang pertama di Cilincing diadakan di rumah yang kecil sekali, tapi ditonton sekitar 150 orang,” ujar Dan. “Tujuan saya awalnya adalah hanya untuk membuat mereka tertawa. Lalu anak-anak ini yang minta diajarkan, itu kemauan mereka sendiri.” Saat ini tugas dan tujuan Red Nose Circus semakin lebar. “Disini (RNC), anak-anak diajarkan percaya diri, kerja keras, kerjasama, karena di sekolah mereka tidak mendapat hal seperti ini. Hidup mereka itu disini keras, ‘I don’t wanna get beat up out there’, itu yang harus mereka pelajari, sementara di luar sana anak-anak lain mungkin bisa bilang ‘Oh I wanna feel good about myself’. Selain itu, saya mau kasih mereka pelajaran yang bisa bantu hidup mereka. Kalau sudah bisa bahasa Inggris, pilihan mereka untuk hidup jadi lebih banyak.” kata Dan dengan logat bule nya yang khas.


social brew

Foto : Courtesy Red Nose

Melihat bagaimana cara Dan mengajarkan anak-anak perkampungan Cilincing itu sangat mengagumkan. Sama seperti jika kita melihat bagaimana metode pengajaran yang diterapkan di sekolah-sekolah swasta dari luar negeri, demokratis dan tanpa perlu menyisipkan hal-hal yang sifatnya memaksa menjadikan anak-anak itu berani dan lebih kreatif. Semua bebas berpendapat mengenai jadwal latihan dan alat sirkus apa yang ingin dipelajari lebih mendalam. Caranya mendekatkan diri pada anak-anak didiknya itu terkadang menyentil rasa empati baik bagi anak-anak maupun orang-orang yang sekedar melihat mereka berinteraksi. Saat pemuda berusia 25 tahun itu mengajak salah satu anak memutar piring diatas sebatang kayu, sampai akhirnya aksi itu sukses, Dan memberi contoh untuk berterimakasih sambil membungkuk ke arah penonton. Sang anak pun ikut membungkuk, kemudian berlari seraya tertawa kegirangan karena Dan sempat menendang si anak dengan lembut. “Lihat lah bagaimana mereka menemukan triknya sendiri,” kata Dan sambil menunjuk seorang anak bernama Gino yang sedang bermain yo-yo Cina. “Saya tidak pernah mengajarkan dan mengatakan ‘mari lakukan seperti ini’, karena itu tidak akan berhasil, that’s the trick! Biarkan mereka menemukannya sendiri dan memperbaiki trik-trik yang sudah mereka ciptakan.” Dengan ditemani Dan, saya menyusuri jalan-jalan sempit antara rumah yang satu dengan rumah disebelahnya dan dipenuhi timbunan jutaan kulit kerang hijau diatasnya. Menjadi pengupas kulit kerang dengan upah 8-12 ribu rupiah seharian penuh adalah sumber mata pencaharian hampir semua masyarakat di kampung itu. Keadaan seperti ini mungkin saja membuat penduduknya sedikit terisolir. Entahlah, tapi saat Dan menceritakan hari dimana ia tampil di sebuah mall dan mengajak anak-anak didiknya serta beberapa orang tua, ada seorang ibu yang berkata seperti ini padanya: “Dan, usia saya 39 tahun dan selama itu pula saya sudah tinggal di Jakarta. Tapi sekalipun saya belum pernah datang ke tempat yang indah seperti ini (mall). Ini tempat yang luar biasa.” “Orang-orang banyak yang salah paham ketika awal kedatangan Dan ke daerah ini,” kata ibu Ella, salah seorang penduduk yang paling sering berurusan dengan Red Nose Circus. “Pasti lah ada segelintir masyarakat yang bertanya ngapain Dan kesini. Kita ibu-ibu yang dekat dan yang anaknya ikut latihan di Hidung Merah perlu menjelaskan kalau mereka tidak bersangkutan dengan apa-apa, agama atau apa. Mereka hanya mengajarkan sirkus.” tambah bu Ella. Dan menceritakan pada saya bahwa perkembangan pola pikir anak-anak sekarang sudah sampai pada tahap yang membanggakan. “Saat ini mereka sadar kalau sesuatu yang sulit jangan pernah bilang ‘aku gak bisa’ tapi ‘aku belum bisa’, dan dari situ mereka sadar kalau apapun mereka bisa kalau mau belajar.” ujarnya. Tiba-tiba telpon selular Dan berbunyi, ia keluar ruangan sebentar dan kembali lagi sambil sumringah dan berkata. “Barusan ada majalah lagi yang ingin meliput Red Nose Circus” kata Dan. “Wah, bagus kalau begitu!” kata saya. “Iya, tapi saya harus balik ke Amerika 4 hari lagi, jadi tidak jadi.” sambungnya dengan nada yang datar. Selama dua tahun sejak Red Nose Circus didirikan, seingat Dan sudah ada sekitar 25 media yang meliput kegiatannya baik dari media cetak maupun elektronik. Ia menyukai hal tersebut karena ternyata publisitas organisasinya sudah menyebar dengan sangat cepat, namun publisitas juga bukan tujuan utama Dan. Tujuan utamanya adalah mencari donatur yang mau membiayai anak-anak Cilincing ini agar bisa terus bersekolah. “Sampai di titik ini, kami baru memiliki 2 sponsor dengan sekian banyak liputan dari media. Tapi gapapa lah biar terkenal..”, imbuh pecinta band asal Seattle, Pearl Jam ini. Beberapa hari menjelang kepulangannya ke Amerika untuk waktu yang cukup lama agar bisa kembali lagi ke Indonesia, Dan sempat berpamitan pada siapa saja yang ia temui di sekitaran tempat latihan sirkus. “Besok saya pulang kampung ya”, katanya ramah. Tak satupun dari warga mengacuhkan perkataan pria dengan senyum yang menyenangkan itu, sebaliknya malah memperlihatkan keterikatan yang cair diantara keduanya. Dan Roberts sudah menjadi bagian dari masyarakat serta lingkungan penjemuran ikan Cilincing yang bisa dibilang -maaf- kumuh tersebut. Masyarakat sudah mengenalnya sebagai seseorang yang paling peduli, sehingga tak perlu lagi khawatir apakah ia akan kembali kesini lagi atau tidak. Karena para orang tua yakin anak-anaknya akan tumbuh dengan hati dan jiwa yang tulus seperti guru sirkus mereka.

65


social brew

SUMPAHKU, SETIAKU Terlupakan tapi mengalir dalam darah kita...

Ketika pertama kali anda membaca tulisan diatas apa yang ada didalam pikiran anda?hanyalah sekedar statement biasa?apakah menggugah nasionalisme anda?apakah mengingatkan anda dengan sebuah peristiwa bersejarah di Negara kita?kata-kata diatas bukan omong kosong dan bukan pekerjaan dalam waktu singkat, dan juga bukan hasil usaha dari beberapa gelintir orang saja. Sedikit bernostalgia dengan masa kecil anda ketika anda masih memakai seragam putih merah, dimana anda masih duduk di bangku sekolah dasar. Saya masih mengingat dengan jelas betapa semangatnya guru saya ketika itu memberikan penjelasan mengenai moment tersebut. Walapun usia beliau saat itu bisa dikatakan tidak lagi muda, akan tetapi dengan pembahasan tersebut beliau seperti kembali muda. Ya, moment tersebut ialah Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 oktober 1928. Suatu peristiwa dimana para pemuda Indonesia bersatu. Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Sebelum ada peritiwa sumpah pemuda, pemuda Indonesia dianggap “laksheid”, oleh para penguasa kolonial yang artinya pemalas, tidak bersatu dan saling bermusuhan. Dengan adanya moment tersebut membuktikan bahwa anggapan tersebut tdak benar. Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang anggotanya terdiri dari pelajar seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Soegondo Djojopuspito dalam sambutannya sebagai ketua PPI mengutarakan harapannya dengan diadakannya kongres ini semoga memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan oleh Moehammad Yamin dengan uraian tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan. Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, dibahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, memiliki pendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan selain itu harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan. Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu ”Indonesia Raya” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia. 66 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009

Dengan adanya moment sumpah pemuda, para pemuda indonesia seperti di tanamkan arti penting dari suatu kesatuan pemuda. Semangat sebagai seorang pemuda. Sumpah Setia tersebut bukan hanya untuk pemuda-pemudi di tahun tersebut, tapi untuk pemuda-pemudi Indonesia selama Republik ini masih berdiri tegak. Moment tersebut terjadi di tahun 1928, bagaimana dengan pemuda kita di tahun 2009 ini apakah semangat sumpah setia para pemuda di tahun 1928 masih mengalir deras dalam darah kita?Dan apakah yang telah di hasilkan oleh generasi kita sebelumnya ini memiliki arti dalam dalam hidup kita saat ini?masing-masing individu tentunya punya pendapat yang berbeda mengenai moment sumpah pemuda, ada yang beranggapan bahwa moment sumpah pemuda itu biasa saja, seperti yang diucapkan oleh salah satu vokalis band rock ibu kota yang saya sengaja saya samarkan identitasnya ini, ”pada jamannya mungkin memang berpengaruh dan memiliki arti penting, di masa sekarang hanya sebuah event biasa, tapi bukan berarti melupakan”. Dalam hal ini ia beranggapan bahwa moment sumpah pemuda bagi dirinya tidak menjadi panutan atau inspirasi. Begitulah pendapat pemuda tersebut, tapi dia mengakui walaupun bagi dia moment sumpah pemuda tidak memberikan kesan istimewa bagi dirinya akan tetapi sebagai seorang pemuda selalu memiliki semangat membangun, sekalipun tidak pernah ada moment sumpah pemuda di Negara kita. Jika ada statement seperti yang tertulis diatas, mungkin saja diluar sana ada yang berpikiran sama dan menyetujui adanya statement tersebut. Lain halnya dengan sepasang kekasih yang tergabung dalam grup akustik yang diambil dari nama mereka masing, bagi mereka moment sumpah pemuda itu moment yang tepat bagi para pemuda merefleksikan kembali, sudah sejauh mana mereka melakukan hal yg positif , tidak perlu untuk negara setidaknya untuk diri sendiri. Karena banyak pengaruh negative yang masuk kedalam kehidupan kita. Melihat dari sejarah kita, yang membawa perubahan besar itu para pemuda, dari peristiwa rengasdengklok sampe peristiwa reformasi sehingga seharusnya para pemuda di jaman sekarang lebih kritis lagi mau dibawa kemana identitas Negara kita. Dan kita sebagai pemuda seharusnya juga menyadari hak-hak kita sebagai seorang pemuda, kita memiliki peranan untuk mengontrol apa yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah. Jadi moment sumpah pemuda lebih ke cerminan diri kita sebagai pemuda untuk introspeksi diri. Dan perihal sumpah setia seorang pemuda itu sebenarnya sudah mengalir dalam darah kita sebagai putra – putri yang lahir di Negara Indonesia tercinta ini.


social brew

Begitu juga pendapat dari seorang ibu dari tiga anak yang saat ini sudah berusia sekitar 60 tahun yang sedang menikmati masa tuanya. Beliau masih ingat betul masa mudanya di kota Padang. Di masa kuliahnya tidak sedikitpun waktunya terbuang hanya untuk sekedar bermain-main bersama temannya. Beliau dimasa kuliah aktif sebagai seorang atlit olah raga cabang panah. Tidak hanya itu, beliau juga aktif di kampusnya sebagai seksi keputrian senat mahasiswa. Hal tersebut dilakukan beliau karena beliau tidak menginginkan masa mudanya berlalu begitu saja. Menurut beliau sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa mengingat dan menghargai apa yang sudah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Pada hakekatnya usia muda memang merupakan usia dimana kita

menentukan jalan hidup kita, mencari jati diri kita. Identitas sebuah bangsa juga dipengaruhi oleh pemuda-pemudinya. Dalam banyak kasus peran kaum muda amat menentukan arah kehidupan bangsanya. Secara ideologis, mereka adalah golongan yang kritis adaptif serta sanggup melahirkan ide-ide baru yang dibutuhkan masyarakatnya. Sementara secara kultural, mereka adalah produk sistem nilai yang mengalami proses pembentukan kesadaran dan pematangan identitas dirinya sebagai faktor penting perubahan. Dari hal tersebut saya melihat kesamaan antar generasi tesebut bahwa bahwa kita sebagai seorang pemuda itu memang memiliki semangat membangun dan berkarya. Kita sebagai pemuda memang memiliki hasrat untuk melakukan sesuatu, semangat membangun dan sudah seharusnya sesuatu yang saya maksud itu sesuatu yang positif. Positif disini ialah sesuatu yang bertanggung jawab bagi diri sendiri dan tidak merugikan orang lain. Masing-masing individu bebas berekspresi dan mengeluarkan pendapatnya, tanpa maksud menyinggung perasaan orang lain tapi memang begitulah realita yang ada dalam kehidupan kita. Selama kita sebagai pemuda bertanggung jawab bagi diri kita masing-masing. Satu pertanyaan saya kepada generasi sebelumnya, apakah pernah terlintas oleh mereka bahwa kita generasi penerusnya akan menghargai apa yang mereka lakukan atau justru mengacuhkan dan melupakan apa yang sudah mereka lakukan?

67


ALEXA

Grup band yang digawangi oleh Aqi (vokalis), Rizki (gitar), Satrio (gitar), Jmono (bass), dan Fajar (drummer) ini terbentuk pada tahun 2008 silam. Mengambil aliran musik pop rock dengan mengambil tema cinta hampir di setiap lagu, menjadikan Alexa memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Walaupun terbilang baru jangan pernah meragukan kualitas dari band asal Jakarta ini, karena kelima personil Alexa bukan orang baru dikanca musik Indonesia. Satrio pada gitar yang merupakan mantan gitaris dari Maliq & D’essentialsd, sedangkan JMono adalah ex-sessionist dari Parkdrive, Aqi adalah vokalis ex-Tiket, Rizki tergabung dalam Manis Sedap Songwritting Team dan Fajar masih dengan Stepforward band Hardcorenya. Band asal Jakarta ini kini makin disibukkan oleh jadwal show baik dalam dan luar kota. Disela-sela kesibukan mereka menyelipkan waktu untuk menjalankan hobi dan koleksi mereka. Bertempat di bilangan Menteng Jakarta tim Far berkesempatan untuk melihat beberapa koleksi dari setiap personil Alexa.

RIZKI

Pecinta Skateboard ini bergabung dengan grup band Alexa sejak 2008 lalu. Menyukai skateboard dari umur 10 tahun, dari beberapa teman dan televisi ia mulai mengenal skateboard. Hingga akhirnya ia mencoba memainkan skateboard milik kakaknya hingga bisa belajar meluncur. Butuh waktu yang tidak sedikit untuk Rizki mempelajarinya. Chris Haslam salah seorang skater yang menjadi idolanya. Hingga kini Rizki kadang menyempatkan waktu untuk datang ke acara-acara skate yang ada. Dengan 5 papan skate yang kini ia miliki, salah satu yang special untuknya adalah papan dengan tulisan Girl. Rizki mengaku influence terbesarnya dalam bermusik beberapa diantaranya ialah Micheal Jackson, Bon Jovi, Chrisye, dan Gita Gutawa.

68 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


FAJAR

in my band

Vespa sebuah motor skuter telah menjadi barang koleksinya sejak masih duduk dibangku kuliah. Dulu untuk membeli sebuah vespa bukan hal yang mudah untuknya. Fajar rela menjual mobilnya untuk bisa membeli sebuah vespa pertamanya. Piaggio Liberty menjadinya koleksi vespa pertamanya. Hingga kini Vespa tetap menjadi andalannya sebagai alat transportasi. “ Karena Jakarta macet jadi hampir 60% saya menggunakan vespa untuk sehari-hari” jelas pria kelahiran Jakarta 2 Agustus 1982 ini. Pria yang juga memiliki hobi memasak ini kini telah memiliki 3 buah vespa yang menjadi andalannya. selain motor vespa ia juga mengoleksi merchandise vespa seperti kaos, miniatur vespa, dan beberapa buku mengenai vespa.

SATRIO

Pria yang mengaku menguasai hampir semua jenis alat musik ini merupakan salah satu pencetus terbenuknya band Alexa. Kesehariaanya yang tengah disibukkan oleh jadwal show menuntutnya untuk selalu berpenampilan baik. Aksesories yang tidak pernah ditinggalkan Satrio dalam setiap penampilan salah satunya adalah kacamata. “Sebenernya mata gw ga ada min sama sekali tapi emang ciri khas gw pake kacamata”. Tidak heran kalau koleksi kacamatanya cukup banyak. Saat jalan-jalan ke luar negeri Satrio tidak pernah absent untuk membeli kacamata untuk menambah koleksinya. Berbagai merek mulai dari CK, Y3, Populo Giorgio Armani menjadi beberapa merek andalan untuk Satrio. Pria yang juga memproduseri beberapa band baru ini selain mengoleksi kacamata ia juga mempunyai koleksi gitar danjuga mobil.

JMONO

Telah bermusik sejak duduk dibangku SMA, Jmono memulai karirnya dari kafe yang satu ke kafe lainnya. Minat besarnya mengantarkannya pada grup band Alexa yang membesarkan namanya. Sekitar setahun yang lalu pria yang akrab disapa Jmono ini mulai menyenangi miniatur kendaraan yang kini menjadi koleksinya. Miniatur sepeda, motor dan mobil memiliki tempat tersendiri setiap sudut ruang tamunya. Namun Jmono tidak pernah memiliki budget khusus untuk koleksinya. “ Gw beli klo pas lagi ktmu aja, ga pernah di niatin banget”, jelas pria yang juga mengidolakan NKOTB ini. Selain miniatur kendaraan Jmono juga mengoleksi kaos dari beberapa band salah satunya Miles Davis.

AQI

Sebagai pemusik pria 28 tahun sangat mengagumi The Beatles grup band asal Inggris yang tenar di era 50an ini. Tidak hanya sebatas itu, ia juga mengoleksi barang-barang yang berhubungan dengan The Beatles. Mulai dari kaos, poster, buku, cd, hingga action fihure pun ada. Demi mendapatkan koleksinya Aqi rela hingga ahrus berkutat di pasar loak. Barang-barang limited edition juga menjadi incarannya seperti kaos Hard days night yang ia dapatkan di London. Budget yang ia keluarkan memang tidak sedikit untuk setiap koleksinya tapi ia penah membeli kaos seharga Rp40.000 di Thailand. Pria lulusan dari Komunikasi UI ini hingga kini masih terus berniat menambahkan jumlah barang koleksinya. 69


hotspot

T E V L E V .00

-Minggu 11.00-18

Jam Buka : Senin

Anda sedang mencari t-shirt ataupun merchandise orisinil band luar dari genre metal, hardcore, punk bahkan pop tempat yang satu ini bisa jadi salah satu rekomendasinya. Velvet sebuah toko mungil yang terletak persis di seberang Taman Puring ini menjual beragam barang yang mungkin anda butuhkan. Mulai dari t-shirt, cd lokal, kaset, topi, celana, sampai piringan hitam (plat) juga tersedia di tempat ini. Tidak hanya barang yang baru tapi juga barang-barang second menjadi magnet tersendiri buat para pelanggan dari Velvet. Pelanggan biasanya dari anak-anak band hingga umum, buat para penggila The doors, Michael Jackson, The Beatles, metallica, Radio head, Arch enemy, bisa mencari merchandisenya ditempat ini. Velvet yang berdiri sejak tahun 2005 ini mempunyai beragam barang dari tahun 1980 hingga yang terkini. Biasanya bagi para kolektor toko ini bisa menjadi sarana mencari beragam merchandise dari band-band luar negeri. Harga yang ditawarkan ditempat ini pun beragam untuk kaos baru mulai dari Rp. 220.000-500.000 harga biasanya disesuaikan dengan kurs dolar sedangkan untuk kaos second Rp.100.000-150.000 dilihat dari kondisi dan tahun pembuatan. Uniknya lagi barang-barang di sini rata-rata limited edition sehingga kecil kemungkinannya anda mendapatkan barang yang sama. Velvet toko kecil yang punya segudang barang unik buat tambahan koleksi anda saat ini.Â

70 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


71


hotspot

Alamat : Menara DEA Ground Floor, Jl. Mega Kuningan Barat IX Kav. E.4.3 No.1 Jakarta 12950 Buka : Weekdays (08.00 – 24.00) Weekend (08.00 – 02.00), minggu tutup

W

ine house terbaru yang sedang happening di Jakarta saat ini. Berada di bilangan Mega Kuningan, Bin 17 menjadi tempat yang cocok buat anda untuk makan, mencicipi lebih dari 200 jenis wine yang ada di dunia hingga menghabiskan waktu untuk hang out bersama rekanan, teman ataupun pasangan. Bin yang berarti rak penyimpanan wine dan 17 yang lebih kepada semangat di usia 17 memang pas untuk anda yang berjiwa muda. Memasuki Bin 17 anda dapat langsung melihat deretan wine yang berjajar rapi pada rak coklat dan desain interior modern tempat ini memiliki kapasitas mencapai 200 pengunjung. Tempat ini memiliki dua area outdoor dan indoor. Dimana pada outdoor anda bisa menikmati suasana nyaman yang menyegarkan dengan hamparan kolam dan sejumlah pohon palem hijau yang menyejukkan. Dilanjutkan area indoor yang di desain dengan warna-warna natural yang hangat. Dilengkapi sejumah sofa empuk dengan temaram lampu indah yang mengesankan untuk acara makan malam anda. Bin 17 sengaja diperuntukkan bagi anda yang senang menikmati wine dengan harga yang variatif dimulai dari Rp. 265.000,- hingga Rp. 7.800.000 dengan kualitas yang sangat baik. Suasana cozy ditemani alunan musik hingga fasilitas free wi-fi yang akan membuat anda betah berlama-lama ditempat ini. Selain wine anda juga bisa mencicipi berbagai menu andalan 72 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009

muali dari appetizer, main course hingga dessert yang akan memanjakan lidah anda dengan kenikmatan yang pas. Bin 17 memiliki makanan dengan cita rasa yang bervariatif dari Indonesia, Italia, dan China yang bisa menjadi pilihan anda. Untuk taste Indonesia anda bisa mencoba 3 jenis sop (sop buntut kuah, sop buntut baker balado, dan sop buntut goreng),atau soto tangkar dengan sewuiran daging dan kuah santan yang gurih. Sedangkan untuk taste Internasional anda dapat akan ketagihan memakan grilled chicken breast with rosemary and mushroom cream sauce, pan fried john dory with mustard and potato dan oriental style all time favourite (beef black pepper) dan beragam pilihan lainnya dengan porsi dan harga yang pas untuk anda. Untuk anda yang menyukai kopi, Bin 17 menyediakan racikan kopi yang akan jadi favorit anda seperti ice brew(caramel coffee, hazelnut, vanilla, strawberry dan coklat) atau espresso ditambah dengan menu dessert yang mengugah selera seperti variety of slice cake (opera cake, double chocolate, tiramisu, blueberry cheese dan avocado moussee). “Bin 17� tempat anda untuk makan, ngopi, dan minum berbagai jenis wine kesukaan anda.


Sop Buntut Kuah Rp 60.000,-

Strawberry Latte Rp 25.000,-

Caramel Coffee Rp 33.000,-

Hazelnut Candy Rp 33.000,-

Pollo Alla Parmagiana Rp 47.000,-

Pepper Crusted Grilled Tendwerloin Steak Rp 85.000,-

Caramel Ice Brew Rp 33.000,-

73


Program Oktober 2009 Kamis, 01 Oktober 2009, 19:00 WIB

15-30 Oktober 2009, 10:00 – 19:00 WIB

Pembacaan Karya & Diskusi bersama Hari Kunzru “multi-iDentitas & raDiKalisme”

Pameran seni rupa “utan Kayu literary biennale 2009 – traVersinG” 17 Perupa indonesia

moderator: laksmi Pamuntjak di Serambi Salihara GRATIS

Pembukaan pameran: Kamis 15 oktober 2009, 19:00 wib di Galeri Salihara GRATIS

02-09 Oktober 2009, 10:00 – 19:00 WIB

Jumat-Sabtu, 16-17 Oktober 2009, 20:00 WIB

Pameran Fotografi & peluncuran buku “lintasan saujana jiwa” (soulscaPe roaD)

tari “in/out” (worlD Premiere)

oscar motuloh Pembukaan pameran dan peluncuran buku: Jumat 02 Oktober 2009, 19:00 WIB di Galeri Salihara GRATIS

Sabtu, 03 Oktober 2009, 20:00 WIB jazz “tree oF liFe”

Kayon (indra lesmana, Pra b. Dharma, Gilang ramadhan) di Teater Salihara HTM Rp 50.000,Pelajar/Mahasiswa Rp 25.000,- (tempat terbatas)

Rabu, 07 Oktober 2009, 14:00 WIB seminar “PenGenalan eFeK Visual & GraFiK KomPuter” issei oda (jepang) & Harris reggy (indonesia) di Serambi Salihara GRATIS

Minggu, 11 Oktober 2009, 20:00 WIB jazz “emPat oranG”

Donny Koeswinarno, rayendra, indra Perkasa & erik sondhy di Teater Salihara HTM Rp 50.000,Pelajar/Mahasiswa Rp 25.000,- (tempat terbatas)

74 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009

Koreografer: Hartati Penari: siti ajeng soeleman, andara Firman moeis, nur Hasanah di Teater Salihara HTM Rp 50.000,Pelajar/Mahasiswa Rp 25.000,- (tempat terbatas)

Senin, 19 Oktober 2009 DisKusi 2 buKu Puisi

16:00 WIB “teman-temanku dari atap bahasa” karya afrizal malna Pembicara: wicaksono adi & bramantyo Prijosusilo 19:00 WIB “jantung lebah ratu” karya nirwan Dewanto Pembicara: bagus takwin & zen Hae di Serambi Salihara GRATIS

Rabu-Sabtu, 21-24 Oktober 2009 utan Kayu literary biennale 2009 “traVersinG” (meranDai) 30 sastrawan dari dalam dan luar negeri di Teater Salihara & Kafe Atap Salihara GRATIS

Sabtu, 31 Oktober 2009, 20:00 WIB Konser musiK rocK ProGresiF

Kadri jimmo the Prinzes oF rHytHm & Keenan nasution Feat. Fariz rm di Teater Salihara HTM Rp 150.000,bonus CD KJP untuk 200 pembeli pertama


event

LINTASAN SAUJANA

jiwa

Acara pembukaan Pameran Foto dan Launching Buku dari Oscar Motuloh. Pada Jumat 2 Oktober 2009, yang bertempat di Galeri Salihara, Jakarta. Karya-karya fotografi yang ditampilkan kali ini sebagian besar mengambil tema tragedi Tsunami Aceh serta kawasan lumpur Lapindo di Jawa Timur. Mengawali dunia fotografi secara otodidak, kini jam terbang yang sudah tinggi membuat setiap tangkapan gambar dari pria berambut panjang ini tidak perlu diragukan lagi. Jadi tidak heran pada acara malam itu ruangan lantai dua Galeri Salihara terlihat cukup padat pengunjung. Oscar yang kini menjabat sebagai pemimpin kantor foto Antara ini memiliki jumlah karya fotografi yang sudah tidak bisa dihitung oleh jari. Berbicara melalui simbolik yang kuat, Oscar memberikan arti yang mendalam untuk setiap karyanya. Peristiwa tsunami di akhir tahun 2004 silam menyeret naluri seorang Oscar Motuloh untuk mengabadikan setiap momen yang mencengangkan seluruh dunia Internasional tersebut. Ironi yang terjadi pada saat kejadian seolah dapat dirasakan siapapun yang melihat karyanya kali ini yang berjudul “Soulscape Road�. Setiap foto membuat kita mengenang dan memutar ulang semua ingatan akan bencana yang meluluh lantahkan kota yang dijuluki Serambi Mekkah ini. Rangkaian acara malam itu tidak berhenti sampai di situ, tapi dilanjutkan dengan after party gigs pada pukul 22:00 menampilkan Gugun & The Blues Shelter. Pameran ini akan berlangsung hingga 9 Oktober 2009.

75


76 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


Pameran Konversi Batik

event

Sehubungan dengan penetapan Batik Indonesia sebagai The World Cultural Heritage (warisan budaya dunia) oleh UNESCO yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Fakultas Seni Rupa IKJ, sebagai salah satu Pendidikan Seni yang terdapat di kota Jakarta dan memiliki program studi Kriya Tekstil mengadakan kegiatan dalam rangka merayakan moment yang sangat bersejarah tersebut. Dengan mengambil tema “Konversi Batik”, yang diadakan pada tanggal 30 September – 2 Oktober di Ruang Pamer Fakultas Seni Rupa IKJ. pameran ini mencoba membuka adanya peluang dimana batik bisa di eksplorasi ke berbagai media seni lain sehinga batik tidak hanya menjadi bagian dari mode busana saja akan tetapi hadir dalam berbagai hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan mengumpulkan para mahasiswa antar disiplin ilmu yang berbeda maka terciptalah batik dengan media yang berbeda-beda seperti komik strip, instalasi gantung dengan motif batik “mega mendung”, topeng dari bahan dasar keramik dengan motif batik, lukisan, bakiak dengan bagian dasar batik sehingga dalam setiap langkahnya akan mencetak motif batik. Dengan mempertahankan nilai tradisi berarti memperkuat karakter manusia serta budaya asli Indonesia di tengah globalisasi yang secara tidak langsung menuntut kita menjadi manusia global yang artinya tanpa sejarah, tanpa tradisi dan tanpa karakter.

khuruksetra

bliss, plague,damnation

Sabtu malam tanggal 12 September 2009 teater Salihara mengadakan sebuah event musik dan pentas visual dari sekelompok artist noise yang terdiri dari Danif Pradana, Mikael Mirdad, Andra Fembriarto, Enrico Gobel dan mereka menamakan diri mereka ”Khuruksetra” dengan tema Bliss, Plague, Damnation. Dalam pementasan ini mereka dibantu oleh dua teman mereka Laire Siwi Mentari dan Rizka Ragil Masyitoh. Dari awal pertunjukkan mereka saya sudah cukup terkesima dengan “alunan nada” yang mereka mainkan dan ditengah pertunjukan terdapat aksi teatrikal yang dilakukan oleh salah satu performance dimana dia bertingkah seperti seseorang yang sedang dirasuki setan dan mulai menggeliatkan tubuhnya kesana sini dan mulai menarik kain-kain putih yang menutupi performance lainnya sambil berteriak sehingga para audience bisa melihat samar-samar apa yang mereka lakukan dalam keadaan gelap. Mereka memperlakukan gitar tidak sebagaimana umumnya, yaitu menggesek-gesekan golok dan alat-alat lainnya sehingga menimbulkan bunyian bising yang mereka sebut derau. Pertunjukkan sepanjang 45 menit ini terbagi menjadi 3 bagian. Pada bagian pertama, Bliss karakter kesatuan dalam pertunjukkan ini memiliki kehidupan yang lengkap, penuh kedamaian dan kebahagian. Dalam bagian kedua, Plague audience akan dibawa untuk mengalami wabah yang menghancurkan kesatuan. Unsur dramatik akan meningkat di bagian ini, dengan menyajikan kemarahan, kesakitan dan pikiran yang psychedelic. Bagian ketiga, Damnation akan mengambarkan kutukan yang membuat gambaran keutuhan sia-sia belaka. Bagian ini juga memperlihatkan dimana purifikasi abadi berlangsung. Pentas ini hendak membawa audience kepada kebahagiaan dan kepedihan secara pribadi untuk menjawab pertanyaan, “siapakah aku” dan “dimanakah aku?”

Hold The Children With Care Telefikom Fotografi yang merupakan wadah kegiatan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof.DR.Moestopo (Beragama) menyelengarakan acara Fashion show yang mengambil tema “Hold The Children With Care”. Acara yang berlangsung sejak tanggal 4-7 September 2009 ini bertepatan dengan bulan Ramadhan sehingga rangkaian acaranya pun turut mengundang anak yatim piatu untuk buka puasa bersama. Acara ini juga menampilkan tiga desainer muda berbakat diantaranya: Dian Pelangi, Intan Maharani dan Vikarich, lomba rally foto, studio foto model, pameran mobil offroad & motor Harley Davidson, hingga pameran sejumlah reptil. Kreatifitas mahasiswa UPDMB yang selalu ingin berkembang menjadikan acara ini sebagai salah satu cara untuk mengasahnya. Serta persiapan untuk nantinya menuju dunia kerja yang lebih profesional tapi juga diimbangi dengan acara amal untuk para anak yatim piatu. Penampilan dari DJ Tio dan Ar-Q, recycle dancer, marawis dan juga tari saman menambah daya tarik dari acara yang bertempat di dalam area kampus UPDMB dibilangan Hanglekir, Jakarta Selatan.

77


street shout

Brightspot Market 2nd Edition Satu lagi event bergengsi yang ditunggu-tunggu kawula muda akhirnya berlangsung di bulan September lalu. Brightspot Market kembali hadir dengan magnet yang menarik minat para pengunjung untuk sekedar datang hingga shopping. Bertempat di Grand Indonesia lantai 5, acara ini berlangsung selama tiga hari terhitung sejak 11-13 September 2009. Acara ini memang sudah tidak asing lagi untuk para kawula muda Jakarta, di tempat ini anda bisa mendapatkan barang-barang diantaranya: fashion items, aksesories, jeans, t-shirt, sepatu, sneakers, buku, hingga beragam cemian yang menggugah selera. Acara yang buka mulai dari pukul 12.00 hingga 22.00 malam ini terbilang sangat sukses. Dilihat dari antusias para pengunjung yang tidak pernah surut memadati area Brightspot Market ini. Hal ini selain karena barang-barang yang dijual sangat menarik dilengkapi dengan alunan musik yang turut menghadirkan Ras Muhammad & Lion Rock, Space system, Quirk it, Agriculture yang diiringi penampilan dari sejumlah dj dari Javabass, Future 10 dan masih banyak lagi. Yang tidak kalah unik penampilan dari sebagian besar pengunjung sangat fashionable and fresh. Jadi, tidak salah Brightspot Market kali ini memang memancing hasrat kawula muda untuk shopping hingga tampil all out.

pameran konversi batik

Seni dan budaya tidak akan pernah bisa direbut atau dipaksa hak kepemilikannya dipindahkan, karena secara ritus masa ke masa telah menjadi nafas dan akar suatu masyarakat. Sebagai sebuah penghargaan terhadap maestro batik atas dedikasinya dalam menciptakan kebanggaan pada generasi kini dan mendatang, maka diadakan sebuah event dengan mengambil tema “Pameran Konversi Batik� yang diadakan pada tanggal 30 September – 2 Oktober di Ruang Pamer FSR IKJ. Pada event ini, para seniman di berikan kebebasan dalam membuat kesenian batik dengan media sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka. Selain itu para undangan yang hadir pun tidak terlihat ada rasa malu dengan mengenakan batik, justru dengan penuh bangganya mereka memakai batik dipadupadankan dengan karakter fashion mereka sehari-hari.

78 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


foreign exchange

QUEENSTOWN,

SELANDIA BARU IBUKOTA PETUALANGAN DUNIA! Dari skydiving, bungee jumping, arung jeram dan perahu bermesin jet hingga menikmati pemandangan dari atas dengan helikopter, pencicipan anggur, wisata off-road Milford Sound di kawasan Lord of the Rings. Queenstown akan memuaskan bathin Anda bahkan jika Anda adalah orang yang paling rakus petualangan dan keindahan estetis sekalipun. Queenstown berada di sebelah barat daya dari pulau selatan Selandia Baru. Silahkan lihat di Google Maps untuk mencari tahu di mana Queenstown Selandia Baru sebenarnya.

VUDU

RESTAURANT

23 Beach St Phone: 03 442 5357

Ini adalah restoran Perancis dengan harga terjangkau. Terletak di pusat kota Queenstown. Tempat yang pas untuk makan siang. Tersedia banyak pilihan seperti sayuran, makanan organik, dan daging. Kopi yang berkualitas dan tart lemon yang lezat juga disajikan disini. Di sebuah kawasan luar ruangan yang kecil, dan terdapat sebuah ruang sederhana tepat disebelahnya dengan sofa, mainan bayi dan baby gate untuk menjaga anak-anak kecil tetap aman.

KAPA DESIGN GALLERY Buka setiap hari dari pukul sepuluh pagi sampai enam sore.Toko galeri yang dipenuhi dengan karya seni New Zealander. 79 FAR JUNE/JULY 2009

79


CASINO TRATTON HOUSE SKYLINE Jam buka: 12pm-4am setiap hari Buka setiap hari Dress code : Berpakaian santai. Gratis Action Card oyalty member.

EICHARDT’S PRIVATE HOTEL Eichardt’s Private Hotel Marine Parade Telepon: 64 3 441 0450 Fax: 64 3 441 0440 Email: enquiries@eichardtshotel.co.nz Salah satu tempat paling historis di Eichardt’s Private Hotel menyediakan akomodasi bintang lima Hotel Suites dan Cottage Suites bintang 4 yang menghadap ke danau. Terletak di distrik bersejarah di jantung kota Queenstown’s, café dan restoran terkemuka di kota ini menyediakan beberapa merek-merek internasional terbaik sehingga Anda tidak perlu mencarinya jauh-jauh. Hotel ini merefleksikan budaya kontemporer daerah yang elegan, modern dalam keselarasan dengan barang antik dan perabot yang mewah khas Selandia Baru.

Casino Tratton House Skyline terletak di jantung kota Queenstown, lantai kedua Stratton House. Queenstown terkenal karena ketersediaan daerah dan fasilitas wisata yang dapat memompa adrenalin serta yang bisa membuat kita terpesona. Pada Queenstown Sky City Casino, anda akan menemukan kombinasi yang sempurna dari keduanya. Queenstown SkyCity Casino dibuka untuk umum pada bulan Desember 2000 dan menawarkan butik permainan dan tempat hiburan. Di dalamnya, terburai dinding panel kayu dan batu perapian laminasi yang menawarkan suasana penginapan daerah pegunungan. Di bagian luarnya, tembok-tembok bangunan di kompleks tersebut menyempurnakan suasana jalan-jalan di kota yang terkenal dengan pegunungan Alpen-nya.

PRIME RESTAURANT AND BAR

Lantai 2 Res. Street, di Central Queenstown, bersebelahan dengan Sunglass Hut. Buka setiap hari dari pukul 5 sore – larut malam. T 64 3 442 5288 | F 64 3 442 6820 email Ada juga tangga yang terhubung dari daerah khusus pejalan kaki di seberang Main Town Pier. Terdapat 2 pintu masuk: Yang pertama berada di lantai atas, 2 Rees Street (di atas Sunglass Hut), atau di tepi danau, di seberang dermaga, Queenstown. Terletak di tepi kota Queenstown Bay, Prime Waterfront Restoran & Bar mengkhususkan hidangannya pada aneka macam steak yang inovatif, game serta makanan laut, yang tidak jauh dari cita rasa masakan tradisional Selandia Baru. Dengan pemandangan luar biasa danau Wakatipu dan pemandangan gunung yang mengitari mulai dari lantai ke langitlangit kaca jendela, tamu kami akan mendapatkan suasana hangat layaknya duduk diatas kursi kulit di dekat perapian. Panggung di salah satu ujung restoran sangat ideal untuk hiburan live, ruang rapat atau untuk resepsi pernikahan. Selain menawarkan tempat yang stylish untuk makan malam yang intim, Prime juga merupakan tempat yang sempurna untuk hal-hal yang bersifat privasi. Kami memiliki kapasitas 170 kursi untuk makan malam hingga 250 orang untuk minum-minum dan santap makanan ringan. Kami memiliki berbagai pilihan menu dan finger food serta pilihan minuman yang fantastis.

SHOTOVER CANYON SWING

37 Shotover St Queenstown 9300, Selandia Baru Mereka membangun sebuah arena di sebuah tepi jurang di atas Sungai Shotover dengan ketinggian 109 meter. Di arena ini Anda didudukkan di sebuah kursi dengan pengaman di bagian dada yang terhubung dengan tali untuk melompat. Tangan dan kaki kita tetap dapat bebas bergerak dengan aman, mencoba gerakan apapun yang dapat Anda bayangkan, meskipun tetap terhubung dengan alat ini. Melompatlah dan biarkan gravitasi bekerja.Di Swing Shotover Canyon tidak ada yang mendorong Anda dengan kecepatan yang berbahaya. Setiap ‘perjalanan’ terbatas untuk 11 penumpang (termasuk ruang untuk penonton) tidak ada kata terburu-buru dan berdesak-desakan. Nikmati waktu Anda untuk menikmanti pemandangan sekitar -salah satu yang paling spektakuler di kawasan lembah; mengobrol dengan pengemudi - yang juga akan bertindak sebagai host sepanjang perjalanan dan bersenang-senang tanpa pressure. Jumpmaster dengan lihainya akan “mengelola” fear factor Anda sambil memastikan kesenangannya. Takut atau tidak, mereka akan memastikan bahwa Anda benar-benar bersenang-senang. 80 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009

FERGBURGER Telepon: 64 3 441 1232, 64 3 441 3528 email: admin@fergburger.com Harga: NZ $ 10,00-13,00


TATLER RESTAURANT AND BAR www.tatler.co.nz telephon: 64 3 442 8372 F 64 3 442 6820 email: dine@tatler.co.nz

IRLANDIA MAHONES PG BAR

14 Rees Street Queenstown, Selandia Baru P +64 (0) 3 442 5382 F +64 (0) 3 442 5921 E queenstown@pogmahones.co.nz

Tatler terletak di antara National Bank dan Untouched World Clothing dalam area pejalan kaki terkemuka di Queenstown yang dikenal sebagai The Mall, hanya 60 meter dari danau Wakatipu. Tatler adalah restaurant bebas asap rokok tapi mereka juga menyediakan ruangan outdoor untuk para perokok. Buka setiap hari dari pukul sepuluh, ruangan indoor dan outdoor yang stylish ini cocok untuk sarapan, makan siang atau makan malam dengan berbagai pilihan wine yang cocok dengan segala suasana.Tatler Restaurant & Bar dilengkapi wi-fi sehingga Anda dapat membawa laptop dan menikmati akses broadband gratis sembari menikmati makanan pilihan Anda. Spectator Room di lantai atas dilengkapi dengan perapian, bar dan balkon dengan pemandangan danau yang terkenal untuk private dinner atau acara pribadi lain. Dua tempat lain yang mungkin Anda juga tertarik mengunjungi yaitu 12Bar dan Prime.

Pogs berlokasi di depan danau di jantung kota Queenstown pada tahun 1998 dan dengan waktu yang singkat menjadi ikon Queenstown. Pemilik The Kiwi & Irlandia (www.frenzigroup.co.nz) memiliki pub yang dirancang & dibangun di Irlandia, kemudian dikirim ke New Zealand. Di Pogs, Anda dapat menikmati campuran budaya modern & musik Celtic (termasuk sesi trad biasa), layanan yang ramah, & perapian terbuka di kedua bar, taman-taman yang menyenangkan dan cerah untuk minum bir & balkon dimana Anda dapat dirasuki sebagian pemandangan pegunungan alpen NZ yang paling menakjubkan!

TANDEM SKYDIVE QUEENSTOWN NZONE HAMILLS RESTAURANT, FRANKTON Queenstown, New Zealand Remarkables Park Shopping Centre Frankton, Queenstown Phone +64 (0) 3 451 0086 fax 03-451-0086 Buka 7 hari seminggu pukul 09:00-hingga larut. Berlokasi tepat di tengah-tengah taman pusat perbelanjaan yang luar biasa, Hamills terbuka dari pukul 09:00 sampai larut, 7 hari seminggu. Mendekap di bawah jajaran gunung-gunung tinggi yang mempesona dan sun-bathing sepanjang hari minggu, Hamills adalah tempat sempurna untuk bersantai dan menikmati pemandangan. Dengan menggunakan helikopter, pesawat dan terbang layang di udara, adalah cara terbaik lainnya jika Anda mulai bosan berada dibawah. . Sore-sore/malam hari di musim panas adalah saat bagi Anda untuk menghabiskan hari sambil duduk-duduk di geladaknya, minum anggur yang dipetik dengan tangan adalah cara sempurna lainnya untuk menghabiskan hari. Hammils terkenal dan populer dimata wisatawan dan penduduk setempat karena penyajian sarapan dan makan siang terbaiknya di atas basil. Jika ingin bersantai sambil menunggu jadwal penerbangan pesawat Anda, disinilah tempatnya.

Nomad’s Queenstown 5 - 11 Church Street, 9300 Queenstown Telpon : +612 9280 4110 Fax : +612 9280 4114 Email : bookings@nomadworld.com Nomad’s Queenstown Backpackers terletak di jantung kota Queenstown, Selandia Baru. 
Dirancang dengan harga yang terjangkau untuk para backpacker, keunggulan ini terlihat dari harga kamarnya yang bervariasi, dengan layanan yang mewah atau tidak, sampai kamar yang eksklusif dengan teve layar datar besarnya.
Semua kamar asrama di Queenstown Nomads Backpackers memiliki loker penyimpanan dan ruang jemuran. Dari 78 kamar yang disediakan, banyak diantara kamar tersebut memiliki balkon dengan pemandangan pegunungan atau danau Wakatipu. Nomad’s Queenstown diakui dapat memberikan anda atmosfir backpacking yang ideal, perlakuan/layanan yang memuaskan serta detail-detail kecil yang sayang jika dilewatkan dari Selandia Baru.

81


x e d n i BUKU

BOUTIQUE & DESIGNER

LOCATION

(ak.’sa.ra) Jl. Kemang Raya No. 8B Jakarta 12730 Telp. 021 7199288

Fab.e Jl. Benda Raya No. 35-37b Kemang, Jakarta Selatan 12560 Telp. 021 7892402 www.fab-e.com

Teras Photography Jl. Ragunan Raya No. B2, Jati Padang Pasar Minggu, Jakarta Selatan Telp. 021 7288434 Ifo.teras@gmail.com

INTERIOR Toi.Moi Jl. Kemang Raya No. 27 Jakarta 12730 – Indonesia Telp. 021 7198371 www.toimoi.co.id

ACCESSORIES Elizabeth Wahyu Jl. Kemang Selatan VIII No. 51B Jakarta 12370, Indonesia Telp. 021 70624154 www.elizabethwahyu.com Mee.To Pondok Indah Mall I Lt.1 Unit. 117 Jl. Metro Duta, Jakarta Selatan Telp. 021 7512420, 7692342 Tasha D. Gionelli Roemah Roepa Jl. Kemang Selatan VIII No. 55 Unit F Jakarta Selatan 12150 Telp. 021 71793971

RyuMyu Pondok Indal Mall 2 Lt. 1 North Skywalk No. N101A Jl. Metro Duta , Jakarta Selatan Telp. 021 75920881

PHOTOGRAPHER Anton Jhonsen Telp. 0878 81577004

Tribute Jl. Wijaya IX No. 23 Jakarta Selatan Telp. 021 7392909

Grace Gunawan Telp. 0818 08818158 gracegunwan@gmail.com

Zen Achmad Telp. 021 99447222

Rumah Kreatif Pejaten 17 Jl. Pejaten Raya Kav. 17 Jakarta Selatan Telp. 0838 888 1717

HAIR & MAKE UP Nyx NYX Studio eX Plaza, Lt .1 # 19 Jl. MH. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta, Indonesia Telp. 021 83703545, 83703487 Tarita Telp. 0815 8290000

subscribe

Bagi ingin berlangganan silahkan mengisi formulir dibawah ini: Nama

:

Tempat/Tangal lahir : Alamat kirim : Kota : Telepon/HP : Pekerjaan : Email : a/n PT. DUTA MATA RAMA : Bank Capital, Jakarta, a/c 15.00.00.00999.6

BULAN

6 Bulan Rp 150.000,-

12 Bulan Rp 300.000,-

KIRIM FOMULIR LANGGANAN KE FAR MAGAZINE JL. WAHID HASYIM NO. 92 MENTENG, JAKARTA 10340 ATAU FAX (021) 3161072

82 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


83


84 FAR OCTOBER/NOVEMBER 2009


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.