Showtime Babak 2 by Fauzi Rahman

EDISI 2 | JANUARI 2014

COVER

Redaksi Fauzi Rahman Fredy Siswanto MK Dandi Budi Kusno Ebit Jatayu Liling Sampurna

Contributor Deasy Fathmasari Eva Hanipah M Risky Kurnia Untung Prasetyo Yogi Surya Adam Aditya Satya Agung Berbudi Ahmad Kurnia Aisah Zuraidah Akira Bero Ardian Ardy Joseph Arief Suranto Bagus Mahendra Bintang Adisurya Dawam R Dk Sand Erza Abrianto Eva Ayudhanarta Fadhlul Baqi Haidar Wening Harel Hari Purnomoaji J Jourichi Mahdi Albart Nova Carter Pande Suastama Prayoga Hadi Rizki Kurniawan San Jonas Vebrio Kusti Viki Bella Wendi Ighnatius Yujin Sick Pameran Candu

showtimezine@gmail.com

MALAM PERTAMA

KEPING KE-12 Ditempat yang sama setiap kali malam ini datang kita selalu disini. Hingar bingar dunia kota membuat ku selalu menikmati kebersamaan berdua denganmu di atas balkon, seperti sekarang. "Kau tahu apa yang sedang ku fikirkan" aku menggeleng pelan ditanya seperti itu. "Aku sedang berfikir, andai Tuhan masih memberi umur, aku ingin selalu seperti ini setiap tahun" Entah apa yang dia katakan, tapi kata-katanya cukup untuk membuatku berfikir, bisakah kita setiap tahun seperti ini. Malam itu berakhir dengan memandang langit yang berawan, namun sejuk. Aku pun harus menerima kenyataan kalau dia harus kembali menjalani LDR. Berat rasanya, tapi aku percaya dia selalu kembali. Bulan pertama aku dikirimi 1 keping DVD dengan pembungkus nan cantik, dicash nya tertulis aku harus membuka DVD itu satu bulan kemudian. Dibulan kedua, aku dikirimi 1 keping dvd baru lagi, begitu seterusnya, ia selalu mengirimi DVD itu selama 12 bulan. Dibulan ke 12 tertulis kata the end, hatiku sudah tak menentu, berat rasanya untuk membuka, tapi aku percaya isi didalamnya seperti dvd-dvd sebelumnya, yang berkisah tentang segala kekonyolannya selama sebulan. Dari mulai ayam tetangga yang berkokok tepat dikupingnya setiap pagi, ke kampus pake sendal jepit, sampai dikejar banci karena dikira mau mangkal juga. Memang dia selalu saja membuatku tertawa, dan aku yakin keping ke 12 ini tak kalah gilanya. Sudah siap didepan laptop, ku tekan tombol play. Benar saja, dia bertingkah konyol lagi dengan dandanan ala tahun baru, bunyi-bunyian menderu dari speker, ia meniupnya begitu kencang ia tertawa seperti biasanya. Tapi, ada yang berbeda darinya. Wajahnya pucat, bibirnya kering, badannya kurus. "Hai sayang" sapanya di sebrang video. "Seperti biasanya ditahun baru ini pasti kau sedang di atas balkon kan?" Aku mengangguk girang. "Maaf, karna aku tidak disana, mungkin setelah ini kamu akan mendengar berita tak enak, namun jangan murung ya?". Aku mulai tak mengerti dengan perkataannya. Dia mulai mengambil gitar. "Aku punya lagu tahun baru untukmu.." Dia mulai memainkan lagu karangannya

showtimezine@gmail.com

Tahun ini aku dan kamu berada dalam jarak Mungkin saja sang waktu belum mengizinkan untuk kita berada dijalur waktu Jika nanti saatnya tiba, kuingin selalu menghabiskan tahun-tahun ada dalam kehangatan dekapanmu, sayang Malam itu aku menangis tak henti, memutar video itu berkali-kali. Suara gempita tahun baru, kembang api, suara-suara keceriaan, beradu dengan kepedihan. Paginya aku mendapatkan kabar yang begitu memilukan, jika aku bisa protes pada tuhan, aku hanya ingin mengatakan, Tuhan kenapa kau ambil dia bahkan disaat aku tak bisa bertemu dengannya? apakah memang kita tidak pernah diizinkan untuk bersama. menggeruta hanya akan semakin menyakitkan hati. Aku mulai mengeti, arti the end di keping ke-12, bahwa itu keping terakhir yang bisa ia kirimkan. "sayang, kamu mungkin bertanya kenapa setiap bulan aku mengirimkan video ini. kini kamu harus siap bahwa suatu saat aku bisa saja dipanggil Tuhan. tapi, karena penyakitku ini aku mungkin akan mempercepat bertemu Tuhan dilangit. aku tidak pernah menyesal akan penyakitku ini. karena aku punya kamu, yang selalu yakin kalau langit dan bumi itu dekan dan suatu saat orang dibumi akan bisa ke langit. mungkin benar dan aku orangnya yang akan kesana. jangan menangis, kamu bukan orang lemah dengan semua tangisan. tahun baru yang lalu aku bisa disampingmu, tapi entah tahun baru ini aku masih bisa menyaksikannya diatas balkon seperti yang sering kita lewati bersama. tapi, ingat ini. aku akan ada disetiap harimu. dilangit memandang ke bumi, dan bersukacita dari langit setiap tahun baru bersamamu. ketahuilah aku sangat mencintaimu, jangan bersedih, senyumlah kamu indah dengan senyuman itu. pergilah keluar lakukan apapun yang kamu senangi, bahagialah bersama-sama. jangan jadi penakut. selamat tahun baru sayang, aku mencintaimu lebih dari yang engkau tahu" Aku harus merelakan tahun-tahun berikutnya tanpanya lagi. Selamat jalan raditya darmawan tenanglah disana. Setiap tahun baru aku selalu disini, menatap ke atas, menyampaikan bunyi cinta suara tahun baru untukmu, i always loving you, walaupun aku dengan yang lain, kamu selalu utama disetiap tahunku.

Story by : Eva Hanipah | @e_hanipah evfta.blogspot.com | evfta.tumblr.com facebook/evahanipa | evahanipah9@gmail.com

showtimezine@gmail.com

Cerita Menunggu Pelukan Oleh : vebrio kusti Coba kalian cari di penulusuran internet dengan kata kunci â&#x20AC;&#x153;malam pertamaâ&#x20AC;? setelah beberapa detik maka muncul tulisan-tulisan seperti tips dan cara malam pertama yang menyenangkan, posisi seks agar tidak sakit di malam pertama, belum juga video-video porno gaya seks dan caranya masing-masing yang mereka anggap apik. Masih ingat dipikiran juga dengan Malam pertama di sekitar tahun 2003, yakni sinetron dengan judul Malam Pertama yang ditayangkan di salah satu stasiun tv swasta, sinetron ini bercerita tentang seorang penyiar radio yang membawakan programnya dengan judul yang sama yakni malam pertama, sang penyiar radio mendapatkan pegalaman hidup dari berbagai kisah anak muda yang menceritakan kisahnya pada program radio tersebut. Itu hanya introduksi pada cerita ini, dan tak akan ada pengalaman yang didapatkan oleh tokoh selain menungu kapan datangnya malam pertama ituâ&#x20AC;Ś Musim kedua, Amir berlari dari ujung pantai dan menghampiri sahabatnya yang berada di dekat pohon cemara di tepi pantai, Amir akan menyudahi bermainnya dipantai karena hari mau gelap, dia takut dimarahi ibunya. Sebelum pulang sahabatnya menanyakan kepada Amir â&#x20AC;&#x153;bukannya kamu lebih suka dengan pantai dari pada marahan ibumu yang selalu menyalahkanmu akibat ulah suaminya, yang pamitnya mencari kesuksesan di kota namun malah sukses menjadi suami dari istri orang dan tetap melarat hidupnyaâ&#x20AC;?. Amir menyudahi mendengar ocehan dari sahabatnya dan berlari pulang kerumahnya. Desember 2007 setelah tiga bulan duduk di bangku SMA, selepas pulang sekolah Amir dan sahabatnya selalu mengakhiri sorenya di pantai yang tak jauh dari rumahnya, sebatas menggemgam pasir dan melempar karangkarang kecil di tepi pantai adalah rutinitas mereka sebelum adzan magrib berkumandang. Sore itu sahabatnya bertanya kepada Amir kamu mau menciumku? Amir hanya memandangi mata sahabatnya, kedua kalinya sahabatnya bertanya â&#x20AC;&#x153;kamu mau menciumku? Tanpa basa-basi Amirmencium pipi sebelah kanan sahabatnya, sahabatnya terkejut. â&#x20AC;&#x153;aku melihat orangorang biasanya berciuman dengan bibir, kenapa kamu mencium pipiku? Amir

showtimezine@gmail.com

dengan lembut menjawab keluhan sahabatnya “aku suka pipimu dari pada bibirmu”, lagi pula biar aku tau baumu, agar nanti ketika kita tak bersama lagi aku tetap ingat baumu”, memangnya bauku gimana?” Kecut” jawab Amir, lepas tawa mereka berdua di tepi pantai itu. Di sebuah warung milik ibu Amir, ibu-ibu biasa mengobrol yang awalnya pamit pada suaminya untuk membeli bumbu masakan siap saji sebentar tapi ketika ada ajakan obrolan oleh ibu-ibu lain bisa berjam-jam tak kembali hanya untuk asik bergosip membicarakan aib orang lain maupun aibnya sendiri. Membincangkan tentang topik malam pertama karena ada gadis yang baru menikah di desa yang riang itu, gadis itu pengantin baru yang kebetulan membeli pembalut di warung sederhana yang telah menjadi pendengar sejati akan obrolan ibu-ibu tentang rahasia-rahasia yang mereka umbar. Seorang anak kecil bertanya pada ibunya “malam pertama itu ngapain bu?” ibunya tak menjawab melainkan menertawakannya bersama ibu-ibu yang lain, mungkin terdengar geli pertanyaan anaknya itu. Salah satu ibu-ibu “adek malam pertama itu malam yang indah, kalau saja tidak ada malam pertama tidak akan ada kamu disini” tawa lepas kembali terdengar di warung tersebut. Malam itu Amir hanya memikirkan tentang ciuman yang mendarat dipipi kanan sahabatnya, 2008 berlalu, 2009 menghilang dan 2010 hadir. Lulus dari SMA Amir dan sahabatnya dipisahkan oleh niat sahabatnya yang memilih meneruskan kuliahnya di kota, sedangkan Amir lebih memilih menjadi asisten guru SD di kampung, maklum di kampung Amir dianggap pintar dan kebetulan di SD tersebut membutuhkan seorang tenaga pengajar. Amir merindukan sahabatnya yang tak ada kabar di minggu-minggu terakhir ini, biasanya mereka saling berbalas email selain sms dan telpon, sebab mereka berdua senang membuat cerita lalu saling memberi komentar pada cerita-cerita yang meraka buat. Sering pula cerita mereka dimuat di Koran. Gelapnya langit dan mulai terangnya jalan-jalan kampungdi malam yang sunyi,serta kehidupan malam haritentangsepasang manusia yang terpisahkan jarak dan waktu serta janjiyang akan terus bersama bahagia disisa hidupnyaadalah potongan cerita yang dimuat di Koran ternama karya sahabat Amir itu. Sempat kontrofersi cerita karangan sahabatnya itu, sebab yang diceritakan mengenai cinta terlarang yang dengan kondisi Indonesia yang penuh

showtimezine@gmail.com

ARTWORK Lunarwhale

Aditya Satya Putra Email Facebook Twitter Portofolio

:additionaladdict@gmail.com : : :

showtimezine@gmail.com

ARTWORK Place of Peace

Ayu Aisah Zuraidah Email Facebook Twitter Portofolio

: :facebook.com/ichiisaaichii :twitter.com/Aishazuraidah :

showtimezine@gmail.com

ARTWORK Sarasvati

Ayu Aisah Zuraidah Email Facebook Twitter Portofolio

: :facebook.com/ichiisaaichii :twitter.com/Aishazuraidah :

showtimezine@gmail.com

ARTWORK Malam Pertama

Ardiansyah Joseph Email Facebook Twitter Portofolio

: : :@ardiansyahjosph :ardiansyahjoseph.tumblr.com showtimezine@gmail.com ardiansyahjoseph.deviantart.com

ARTWORK tematik 'malam pertama

Bagus Mahendra Email Facebook Twitter Portofolio

: :Bagus Mahendra :@McBagoos :

showtimezine@gmail.com

ARTWORK

Muhammad Bintang Adisurya Email Facebook Twitter Portofolio

: :Bintang Ady Surya :@bintangsuraya :bintangadisurya.tumblr.com

showtimezine@gmail.com

ARTWORK SIREN digital painting

Dawam R. Email Facebook Twitter Portofolio

: :facebook.com/blackrosechain : : showtimezine@gmail.com black-rose-chain.deviantart.com

ARTWORK

Dk Sand Email Facebook Twitter Portofolio

: :facebook.com/dk.sand.9 :@dk_s4nd :dksand.deviantart.com ngomik.com/dk_sand

showtimezine@gmail.com

ARTWORK what happen in the last night? water color on paper

Fadhlul Baqi Email Facebook Twitter Portofolio

: :fadhlul baqi uki :@uki_zeat11 :kreavi: @ukizeat11

showtimezine@gmail.com

ARTWORK malam pertama, kedua,ketiga sama saja pen on paper

Haidar 'emen' Wening Email Facebook Twitter Portofolio

:haidar.wening@yahoo.com :Wening Haidar : :

showtimezine@gmail.com

ARTWORK don't be afraid to stand alone Drawing pen on paper

Email Facebook Twitter Portofolio

: :albusserium@gmail.com :@harry_luce :

showtimezine@gmail.com

ARTWORK Malam Pertama Ronnda

Launaito Email Facebook Twitter Portofolio

: :facebook.com/launaito : :meowyea.blogspot.com

showtimezine@gmail.com

KOMIK Malam Tahun Baru 2014 Drawing Pen on Paper

Ebit Jatayu Email Facebook Twitter Portofolio