3 minute read
Confirmation Bias
from REDEFINE - 6th ISSUE
by FAVOR OF GOD
Seperti contoh: jika kita memiliki kepercayaan bahwa orang yang menggunakan tato adalah orang yang sifatnya buruk, maka ketika terungkap berita kontroversial kepada orang yang bertato, ia akan berkata “Tuh kan!” dan merasa kepercayaannya terkonfirmasi.
Ketika kita berbicara tentang “Brokenness to Breaktrough”, salah satu elemen yang dapat menghalangi kita untuk mengalami breaktrough adalah diri kita sendiri. Tanpa sadar, kita dapat menyabotase diri sendiri untuk terus menerus menetap dalam kondisi broken.
Advertisement
Dalam Psikologi kita mengenal istilah
Confirmation Bias. Confirmation Bias adalah sebuah kecacatan berpikir ketika seseorang memiliki kecenderungan untuk memilih dan menerima informasi yang menegaskan kepercayaan yang sudah ia yakini sebelumnya. Dan di saat yang bersamaan, seseorang yang mengalami Confirmation Bias akan bersikap “masa bodoh” dengan bukti-bukti yang berlawanan dengan keyakinannya.
Padahal, pada kenyataannya banyak juga kok orang-orang bertato yang memiliki sifat yang baik, mencintai Tuhan, dan mengasihi sesama. Namun karena biasnya, ia tidak memedulikan bukti-bukti tersebut.
Mengapa saya angkat tentang
Confirmation Bias ini? Karena
Confirmation Bias juga dapat kita kenakan kepada diri kita sendiri. Jika kamu melihat dan percaya bahwa dirimu adalah orang yang gagal, yang sudah rusak, yang tidak dapat lagi diperbaiki dan pantas untuk dibuang, kamu akan memiliki kecenderungan untuk mencari bukti-bukti yang mengonfirmasi kepercayaan tersebut. Ketika kamu gagal dalam pekerjaanmu, kamu akan bilang “Tuh kan! Saya memang orang yang gagal.”. Ketika kamu gagal dalam hubunganmu, kamu akan bilang “Tuh kan! Saya tidak dicintai dan memang pantas untuk dibuang.”
Yuk, mulai mengenali kepercayaan-kepercayaan yang ada di dalam diri kita. Jangan-jangan, apa yang kamu percayai tentang dirimu yang menghalangimu untuk mengalami breaktrough. Semoga kita dapat melihat diri kita tidak hanya melalui sudut pandang diri sendiri, melainkan juga bagaimana Tuhan melihat kita.
Source:
Satya-Murti, S., & Lockhart, J. (2015). Recognizing and reducing cognitive bias in clinical and forensic neurology. Neurol Clin Pract, 5(5), 389-396; https://doi.org/10.1212/CPJ.0000000000000181 a place where you can take a quick break
Memiliki waktu khusus dengan Tuhan
Rajin pergi ke gereja
Membaca Alkitab setiap hari
Mengalami perubahan dalam Kristus
Memiliki ayat favorite
Percaya bahwa rencana Tuhan yang terbaik
Bergabung dengan komunitas sel
Percaya pada setiap proses yang Tuhan berikan
Diselamatkan oleh kasih-Nya
Mendengarkan lagu rohani
Mengucap syukur
Mengaku setiap dosa kepada Tuhan
Berdoa setiap hari
Percaya Tuhan bersama saya di setiap waktu
Membaca renungan
Mengasihi sesama
Melayani Tuhan
Senang memuji Tuhan
Memprioritas -kan Tuhan
Memaafkan dan menerima diri sendiri
Merenungkan firman Tuhan
Percaya
Tuhan adalah
Tuhan yang luar biasa
Berbagi dengan sesama
Aktif dalam pelayanan di
Gereja
Menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap harinya
Age Restriction : 10+ IMDb : 6.7/10
Rotten Tomatoes : 100% PLOTRID : 8.4/10
Film yang berdasarkan dari kisah nyata ini menceritakan tentang perjuangan seorang atlet Paralimpiade di Hongkong bernama So Wai Wai. So Wai Wai harus berjuang di tengah keterbatasan karena mengidap penyakit Anemia Hemolotik (Kesulitan Berjalan) sejak lahir.
Ibunda So Wai Wai dengan sepenuh hati tidak pernah berhenti untuk mengajari So Wai Wai agar ia bisa berjalan karena jika So Wai Wai tidak melawan rasa sakit untuk bisa berjalan, dia akan lumpuh permanen. Dengan perjuangan yang keras dari ibunda dan juga So Wai Wai, akhirnya So Wai Wai memiliki kemampuan bukan hanya untuk berjalan namun untuk berlari. Mulai dari sinilah timbul tekad dari So Wai Wai untuk menjadi atlet paralympic.
“A bad start doesn’t matter, if you know the finish line” adalah sebuah quote yang diucapkan So Wai Wai ketika dirinya berhasil menjadi juara dan memberikan medali emas untuk negaranya. Namun, tidak berhenti disitu, bahkan setelah menjadi juara, So Wai Wai harus mengalami banyak masalah seperti masalah finansial yang membuat dirinya sulit mempertahankan bakatnya menjadi seorang atlet.
Dream High (2011) 1 season 16 episode
Age Restriction : 12+
IMDb : 7.6/10
Rakuten Viki : 9.4/10
PLOTRID : 9/10
Serial dari Korea ini bercerita tentang 6 orang dengan latar belakang yang berbeda memperjuangkan hidup mereka untuk menjadi bintang (idola) dalam dunia musik dan dance. Dengan banyaknya masalah yang di alami setiap pribadi membuat mereka menjadi broken (rapuh) dalam mengejar mimpi mereka untuk menjadi idola.
Tapi, dalam kehancuran mereka ada orang di sekitar dan juga keadaan mereka yang menyadarkan dan mengingatkan mereka untuk tetap tegar dalam mengejar mimpi mereka meskipun mereka harus melewati jalan yang begitu sulit.
Serial yang dikemas dengan komedi dan juga drama ini akan membawa kita untuk tertawa bahkan bisa sampai menangis juga loh. Perubahan karakter dari negatif ke arah positif pun membawa dan menanamkan vibes positif buat kita para penonton dari serial ini.