ASTRA AGRO MENEGASKAN KEMBALI KOMITMEN UNTUK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

Jakarta (ANTARA) – Manajemen PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) telah menegaskan kembali komitmennya untuk perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, termasuk upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menghormati hak asasi manusia. “Hal ini disampaikan sebagai respon berita-berita di berbagai media massa terkait rencana Nestle SA meminta pemasoknya untuk tidak membeli minyak kelapa sawit dari tiga badan yang terkait dengan Astra Agro,” kata Wakil Presiden Senior Komunikasi dan Hubungan Publik Astra Agro, Tofan Mahdi dalam sebuah pernyataan di hari Minggu.

Menurut Tofan, Nestle SA bukan merupakan pembeli langsung minyak kelapa sawit dari anak usaha Astra Agro. Tofan mencatat informasi tentang rencana Nestle untuk memblokir pasokan diketahui melalui sebuah surat dari Nestle, perusahaan makanan asal Swiss tersebut kepada Friends of The Earth seperti yang dilansir oleh Bloomberg.

Rencana pemblokiran pasokan ke Nestle SA menyusul tekanan dari LSM lingkungan internasional, Friends of The Earth (FoE), yang menuduh Astra Agro telah merusak lingkungan, melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan perampasan lahan, tambah Tofan. Dia mengatakan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar dan tidak mencerminkan kondisi lapangan sesungguhnya. “Materi yang disampaikan oleh FoE sebagai dasar rencana Nestle, merupakan persoalan lama yang telah diklarifikasi pada tahun kejadian tersebut,” kata Tofan.

Manajemen Astra Agro juga menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengkriminalkan masyarakat, seperti yang dituduhkan oleh FoE. “Kami mengambil kebijakan Berkelanjutan kami dengan sangat serius,” katanya.

Dalam kasus penjarahan buah sawit di perkebunan perusahaan pada bulan Maret 2022, ketika harga minyak kelapa sawit sedang tinggi, yang menjadi tudingan FoE, Astra Agro menyerahkan proses hukum sepenuhnya terhadap pelaku kepada pihak berwenang berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku, tanpa ada campur tangan dari AAL maupun anak usahanya.

Astra Agro telah mengimplementasikan kebijakan keberlanjutan dengan prinsip tanpa deforestasi, konservasi lahan gambut, dan menghormati hak asasi manusia. Anak usahanya juga telah menerima sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) berdasarkan peraturan yang berlaku tentang keberlanjutan.