2 minute read
Pandangan Arsitek Muda Terhadap Youth Lifestyle
from SEARCH vol. 12
I N T E R V I E W
Franciskus Raymond Halim ANTI Architecture @fraymondh | @antiarchitecture
Advertisement
PENULIS EDWIN HARIADI EDITOR BENYAMIN KEVIN
Seperti yang kita ketahui, arsitektur selalu berkembang tiap waktu. Arsitektur juga dipengaruhi oleh banyak hal termasuk gaya hidup seseorang. Saat ini, gaya hidup anak muda sedang boomingnya. Menurut pandangan Pak Raymond, semua gaya hidup tentu dapat diterapkan di dalam arsitektur, dan Pak Raymond yakin tiap individual memiliki gaya hidup yang berbeda-beda juga. Kalau berbicara tentang generasi muda sekarang, mungkin yang paling mudah kita lihat adalah kedekatan mereka dengan social media, dan layar kecilnya di tangan. Eksistensi terhadap ruang banyak tergeserkan dengan eksistensi pada Instagram. Di sisi lain, arsitektur menghasilkan pengalaman ruang yang tidak dapat tergantikan dengan visual di layar kecil. Sehingga tentunya gaya hidup seperti ini tidak dapat serta merta diterapkan di dunia arsitektur. Sebaliknya banyak gaya hidup lain yang dapat kita
gunakan dalam mengembangkan dunia arstitektur itu sendiri seperti kemudahan dalam mengakses dan bertukar informasi. Harapannya semangat untuk mengembangkan dan menguji imajinasi dalam berkarya akan menjadi lebih baik.
Sebagai arsitek muda, menurutnya selama ini gaya hidup anak muda belum banyak mempengaruhi caranya dalam mendesain. Beliau masih banyak mengeksplor ide-ide dan ekspresi baru yang mungkin nantinya akan terasa lebih exciting bagi anakanak muda. Kemudian dalam mendesain suatu bangunan, menurut beliau inspirasi datang dengan spontan ketika kita dengan kritis melihat konteks dan memahami kebutuhan pengguna. Menambah banyak wawasan tentang desain arsitektur dan cabang kesenian lainnya sedikit banyak akan mempengaruhi pengetahuan dan vocabulary dalam mendesain. Beliau mengagumi banyak arsitek dan karyakarya mereka seperti Andra Matin, Steven Holl, VTN architect, Frank Gehry, Peter Zumthor, dan masih banyak lagi. “Mungkin yang lebih mempengaruhi saya bukan dari desain mereka, namun terlebih mengagumi cara mereka menghadirkan bahasa arsitektur yang menurut saya sangat distingtif.”, ujar Raymond Jika dilihat dari dampak yang akan datang, menurutnya gaya hidup tentu akan menjadi pertimbangan dalam mendesain , tetapi tidak mutlak menjadi satu-satunya alasan dibalik sebuah desain. Dibutuhkan banyak pertimbangan dan pertanyaan dibalik sebuah gaya hidup dan trend. Sebaliknya selain mengikuti gaya hidup, arsitektur sendiri juga dapat membentuk gaya hidup seseorang atau sekelompok penggunanya.
Sebagai bagian dari generasi muda, Raymond melihat perkembangan arsitektur khususnya di Indonesia sedang berkembang dengan baik dimana banyak muncul arsitek-arsitek muda yang tidak takut untuk membawa kebaharuan di dalam karya-karya mereka. Raymond berharap semangat untuk teruk mengeksplorasi halhal baru dan tidak terjebak ke satu hal atau trend akan terus ada.
Pesan Raymond bagi mahasiswa arsitektur, proses belajar arsitektur merupakan proses panjang yang tidak berhenti di kuliah atau di ruang studio, banyak hal-hal keseharian di luar kampus yang akan menjadi bekal dalam memahami dunia arsitektur. Kerja keras, ketulusan, dan kekritisan dalam berkarya menjadi bekal yang baik untuk dapat terus bertahan. “Kita tidak dapat menyebut diri kita seorang arsitek kalau kita tidak menjadi idealis.”, tegasnya.
Kopi Mumu, Surabaya Sumber: Instagram/fraymondh