Tor acara

Page 1

*** Sekarang aku kuliah, senang rasanya. Kampusku sangat luas sekali. Di kelas, dosenku selalu memegang secarik kertas dan ballpoint saat akan mulai menyapaku tiap pagi. Teman-temanku juga disapa semuanya. Suasana belajar di kelasku sangat nyaman –tidak seperti waktu di TK, temanku suka mengajak bermain padahal pelajaran masih berlangsung. Mungkin di sini semua temanku berpikiran sama denganku. Dosenku selalu bilang, belajarlah yang rajin biar nanti cepat jadi PNS. Banyak temanku yang ingin jadi PNS, tapi aku tidak. Aku punya cita-cita, setelah lulus kuliah nanti aku ingin bekerja di perusahaan Bohlam Munu’u di Rusia. Kata rektorku dulu pas pidato di acara OPAK, beliau bilang, “bagi 10 lulusan tercepat dan

terbaik akan mendapatkan kesempatan bekerja di 10 perusahaan terbesar sedunia,” nah salah satunya perusahaan yang aku sebutin tadi. Makannya, mumpung masih semester satu aku harus belajar dan belajar, masuk kelas yang rajin, lulus tercepat, nilai bagus, langsung dapat kerja deh di perusahaan yang terkenal itu. *** Memang kejelasan dan orientasi yang pasti membuat kemungkinan untuk berkata tidak akan mengurung. Siapapun itu (mungkin) janji akan kedudukan, kekuasaan akan dicapai apapun caranya. Mungkin karena takut terhadap kedudukan dan kekuasaan menjadikan harus mencapainya. Mungkin juga, dengan adanya rasa takut hal itu dijadikan alat oleh yang memiliki kepentingan. Entah untuk kepentingan apa. Rakyat kah? Pribadi kah atau kah? Menentukan sikap kiranya harus dipikirkan sejak awal, kelak akan memihak yang mana. Yang jelas, sikap “mahasiswa” kelak akan dipertanyakan.

TEATER ESKA, LPM ARENA dan semua yang telah ikut bantingan ng-print, bikin kopi, moto-kopi selebaran, yang membanting tulang dan juga yang beli teh, penjual es-nya juga, nanti kita minum bersama-sama.


Menempatkan panggung ditengah lalu-lalang mahasiswa. Tiap pengisi acara menafsir atas tema “untuk rakyat” dengan titik kritik “kita dididik untuk memihak yang mana?”. Diungkapkan dalam bentuk pertunjukkan. Terlepas dari apa anggapan pelalu-lalang. Keleluasaan untuk menafsir apa yang dipertunjukkan milik mereka. Ditengah acara berlangsung, beberapa relawan membagikan selebaran isu.

Di bawah Pohon Rindang, depan gedung Multipurpose UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

16:00 sampai dengan 21:15 WIB, Jum’at 19 September 2014

Rifai Asyhari dan Faksi Fahlevi

TEATER ESKA, LPM ARENA dan semua yang telah ikut bantingan ng-print, bikin kopi, moto-kopi selebaran, yang membanting tulang dan juga yang beli teh, penjual es-nya juga, nanti kita minum bersama-sama.


16:00 Imam Saefurrahman_ngecek kabel bilamana ada yang kusut 16:05 Seni Perlawanan Oleh Rakyat (SPOER)_gitaran 16:40 Roesly Khaeza_koar-koar 17:10 Habiburrahman_monolog 18:00 Selendang Sulaiman _gitaran 18:30 Rusli Baihaqi_gumaman 18:40 Shohifur Ridho Ilahi_musikalisasi puisi 19:10 Sisir Tanah_gitaran 19:50 Rimba_mendongeng 20:20 Harik_gitaran 20:50 Bikhu Miftah Farid Paulus_ngaboding 21:20 Zuhdi Sang_baladaan 22:00 nongkrong bareng sambil nge-teh dan menyemangati Oong yang sedang menggulung kabel

TEATER ESKA, LPM ARENA dan semua yang telah ikut bantingan ng-print, bikin kopi, moto-kopi selebaran, yang membanting tulang dan juga yang beli teh, penjual es-nya juga, nanti kita minum bersama-sama.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.