Melawan Penjajahan Perangkat Aplikasi Berbayar Bajakan Oleh Fredrick L.S, Cellestyle Teen Girls 6 September 2014 16:57
Fredrick L.S
Maraknya
perangkat lunak aplikasi berbayar (paid software) bajakan kian meningkat seiringnya budaya dan kebiasaan teknologi yang tidak sehat menyebabkan komputer terjangkit virus/malware yang sangat membahayakan. Pembajakan Software berbayar di Indonesia masih belum jera dan belum sadar akan peraturan UU Hak Cipta sampai sekarang, rata-rata Software berbayar bajakan digunakan untuk kepentingan komersial yang tidak bertanggung jawab.
Windows menjadi sistem operasi nomor satu dari segi bajakan, tarif jasa install Windows bajakan terbilang murah hanya 50 ribu dibandingkan dengan jasa install dengan lisensi yang asli (orisinil). Begitu pula Software buatan Adobe, Autodesk, dan Corel yang mengaktifkan lisensi dengan cara yang tidak wajar misalnya, Crack/Serial Number. Untuk menghindari dan mengurangi pembajakan software berbayar, gunakan software dan aplikasi berlisensi gratis dan terbuka (free open source) atau berbasis GNU Misalnya Linux, Android, Inkscape, GIMP, Audacity, dll. Untuk mendapatkan OS Linux hanya tinggal mendownload situs web, banyak pilihan distro-distro linux contohnya Ubuntu, Fedora, Debian, Clear OS, Mageia, dst. Open Source telah resmi di sekolah sebagai kurikulum SMK untuk meningkatkan potensi pengembangan pendidikan teknologi, informasi, dan komunikasi. Kita bisa mengedit foto dengan Aplikasi GIMP (Photoshopnya Linux), Inkscape (Corel Draw), Audacity (Adobe Audition), Google Web Designer (Dreamweaver), Libre Office atau Kingsoft Office (Microsoft Office), Blender (3ds Max) dll. Firefox Browser juga aplikasi browsing berbasis open source yang dibuat Mozilla.org dan Google Chrome yang didesain oleh Google.inc menjadi aplikasi browsing terbaik di dunia. Cina, negara kaya akan aplikasi yang berbasis open source, yakni Kingsoft Office yang dibuat oleh Zhuhai Kingsoft didesain kelebihan yang unggul dibandingkan Microsoft Office Buatan Microsoft Corporation. Meskipun Open Source belum selengkap fitur aplikasi berbayar, sayangnya masyarakat belum akrab dengan software gratisan berlisensi terbuka dan gratis. Dan beralih ke Software berbayar meskipun melanggar hak cipta. Sampai kapan kita belajar dan mengembangkan Open Source, Ingin Software bajakan atau Free Open Source? Tentukan pilihanmu (fredrick.leon1@gmail.com/frk).