DASAR HUKUM PEMBATASAN SUBSIDI BBM
2
Subsidi Energi 2011 di Luar Batas Kewajaran •
• • •
Target penghematan Premium pada tahun 2011 adalah 3,2 juta kiloliter (KL), setara Rp5,84 triliun (APBN 2011) Namun, Realisasi BBM tahun 2011 justru mencapai 41,7 juta kiloliter, 103,3% dari kuota APBN-P 2011. Realisasi ini terdiri atas 25,5 juta KL premium, 14,5 juta KL solar, 1,69 juta KL minyak tanah. Subsidi energi, BBM dan listrik, meningkat dua kali lipat dari Rp140 triliun menjadi Rp250 triliun, total Rp390 triliun dalam dua tahun. Proyeksi konservatif pengeluaran subsidi energi selama pemerintahan SBY adalah Rp700 triliun.
Subsidi Energi, Triliun Rupiah 300
160 140
250
120 200
100
150
80 60
100
40 50
20
0
0 2005
2006
2007
2008
2009
Subsidi BBM
Subsidi Listrik
CPI Low
CPI High
2010
2011
2012
CPI
Source: Ministry of Energy and Mineral Resources (2010) and APBN-P 2011.
3
Dasar Hukum Pembatasan BBM bersubsidi 2012 • Pemerintah akan menjalankan pembatasan BBM bersubsidi yang dimulai dari premium per 1 April 2012 sesuai amanat UU No 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012. Pasal 7 Ayat 4 UU APBN 2012 menyebutkan, pengendalian anggaran subsidi BBM tahun 2012 akan dilakukan melalui pengalokasiannya lebih tepat sasaran dan kebijakan pengendalian konsumsinya. • Lalu, penjelasan Ayat 4 pasal tersebut adalah pengalokasian BBM bersubsidi secara tepat sasaran dilakukan melalui pembatasan konsumsi premium untuk kendaraan roda empat milik pribadi di Jawa-Bali sejak 1 April 2012. 4
Dasar Hukum Pembatasan BBM bersubsidi 2012 UU Nomor 10 Tahun 2010 tentang APBN 2011
UU Nomor 20 Tahun 2011 tentang APBN 2012
• •
• •
•
PASAL 7: Dalam hal perkiraan harga rata-rata minyak mentah Indonesia dalam satu tahun rerata minyak mentah Indonesia dalam satu tahun mengalami kenaikan lebih dari 10% dari harga yang diasumsikan APBN 2011, Pemerintah diberi kewenangan untuk melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi. Kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi antara lain melalui: –
–
Melakukan kajian atas pembatasan kategori pengguna BBM bersubsidi serta pembatasan volume Pengendalian penggunaan BBM bersubsidi melalui sistem distribusi tertutup secara bertahap dan penyempurnaan regulasi
•
• •
PASAL 7: Subsidi bahan bakar minyak (BBM) …. dengan volume BBM jenis tertentu sebanyak 40 juta KL. Dari volume BBM jenis tertentu sebanyak 40 juta KL, sebanyak 2,5 juta KL BBM jenis premium tidak dicairkan anggarannya dan akan dievaluasi realisasinya dalam APBN Perubahan Tahun Anggaran 2012. Harga jual eceran BBM bersubsidi tidak mengalami kenaikan. Pasal 7 Ayat (4) Penjelasan –
Pengalokasian BBM bersubsidi secara tepat sasaran dilakukan melalui pembatasan konsumsi BBM jenis premium untuk kendaraan roda empat pribadi pada wilayah Jawa Bali sejak 1 April 2012. 5
Mulai 1 April mendatang, pembatasan BBM diberlakukan di wilayah Jabodetabek. Kebijakan pembatasan BBM bersubsidi itu pada tahap awal akan berlaku di Jawa dan Bali. Lalu, pada 2013 dan 2014, kebijakan itu diperluas ke Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. (11/1/2012) “Yang 1 April 2012 itu mungkin Jabodetabek dulu, yang lain nanti di bulanbulan berikutnya,” MESDM (9/1/2012)
“Kalau masyarakat pakai gas harganya Rp 4.100, lebih murah dari BBM bersubsidi, yakni Rp 4.500,” -- Hatta Rajasa (2/1/2012)
“Dengan waktu tinggal 3 bulan, kemungkinan pemerintah sulit untuk melakukan pembatasan serempak se Jawa-Bali,” MESDM (10/1/2012)
MESDM “Pemerintah, lanjutnya, juga berencana menaikkan harga CNG menjadi Rp4.100 per liter setara premium (LSP) dan LGV Rp5.600 per LSP atau terdapat subsidi Rp1.000 dari harga keekonomian LGV Rp6.600. Harga baru ini akan sesegera mungkin diberlakukan,“ (10/1/2012)
Hatta: Pengguna Pertamax Jangan Pindah ke LGV. Pemerintah berharap kepada masyarakat pengguna Pertamax tidak berpindah dan menggunakan Liquid Gas for Vehicle (LGV). Pasalnya, kandungan oktan antara Pertamax dan LGV sama. (10/1/2012)
Ada pembatasan BBM subsidi, Bappenas ramalkan inflasi 2012 lebih dari 5,3% (8/1/2012) Pembatasan BBM untuk kendaraan pribadi akan meningkatkan inflasi 0,72-0,94%. Perkiraan inflasi 2012 di kisaran 5,2-5,4% slama tahun 2012. (13/1/2012) Agar tidak terjadi lonjakan harga barang saat program pembatasan ini dilakukan, Hatta menganjurkan mobil distribusi logistik dengan pelat hitam berpindah ke pelat kuning. (10/1/2012)
Meneg BUMN: Untuk converter kit kuartal IV sudah siap produksi, sehingga tidak perlu impor (13/1/2012) 7
PEMBATASAN SUBSDI BBM: ASPEK EKONOMI DAN TEKNIS 8
ASPEK EKONOMI 9
SBY: “Pengurangan subsidi tidak harus dengan kenaikkan harga BBM” • Jumlah kendaraan pribadi mencapai Jawa Bali mencapai 8 juta. (Menteri ESDM) • Konsumsi premium Jawa-Bali mencapai 20 juta KL, 80% dari konsumsi premium nasional. • Konsumsi kendaraan pribadi mengkonsumsi 10,6 juta KL premium di tahun 2011. Apabila dipindahkan ke Pertamax, penghematannya kurang lebih mencapai Rp40 triliun dalam satu tahun atau Rp30 triliun di tahun 2012.
Mobil Pribadi, 53%
Konsumsi Premium Motor, 40%
Umum, 3%
Mobil Barang, 4%
10
Potensi Penghematan Subsidi BBM dengan Kebijakan 1 April 2012 • • • • •
Harga Premium keekonomian: Rp8.200/liter Harga Premium eceran di SPBU: Rp4.500/liter Subsidi Premium: Rp8.200 – Rp4.500 = Rp3.700/liter Potensi Penghematan subsidi premium: 10,6 juta KL Formula penghematan BBM: (Harga premium keekonomian – harga premium ecerean) X Konsumsi Premium (Rp8.200 – Rp4.500) X 10,6 juta KL Rp40 triliun Asumsi kebijakan mulai dari April 2012 (9 bulan hingga akhir tahun): 9/12 X Rp40 triliun = ±Rp30 triliun 11 11
Sensitivitas Konsumsi Pertamax terhadap Harga (2011) 80,000
8,000
75,000
7,800
70,000
7,600
65,000
7,400
60,000
7,200
55,000
7,000
50,000
6,800
45,000
6,600
40,000
6,400
35,000
6,200
30,000
6,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
volume (KL)
harga (Rp/lt)
• Perbedaan harga Pertamax dan Premium sebesar Rp2.500 mendorong pengguna Pertamax untuk kembali menggunakan Premium • Pada harga Pertamax di atas Rp7000/liter, konsumen mulai migrasi ke Premium. 12
OPSI 1 STUDI UGM, UI dan ITB
Premium naik menjadi 5.000 Rp/liter, cashback 500 Rp/liter kpd angkutan umum Cashback Kondisi Akhir Awal Cashback 500 Rp/liter Kend Umum/Plat Kuning Sepeda Motor
Premium Premium 4500 Rp/l 5000 Rp/l
Kend Umum/ Plat Kuning
Kend Pribadi
Kend Pribadi
Pertamax, tetap sesuai harga keekonomian
13
OPSI 2 STUDI UGM, UI dan ITB: Pengalihan Mobil Pribadi Konsumen Premium ke Pertamax dan LGV
Pengalihan mobil pribadi ke Pertamax Motor
Kend Umum Plat Kuning
Premium 4500 Rp/l
Dilarang Kend Pribadi
PTMX 8000 Rp/liter
LGV
CNG 5600 Rp/liter
4100 Rp/liter 14
OPSI 3 STUDI UGM, UI dan ITB
Premium naik menjadi 5.500 Rp/ltr, sistem jatah subsidi kpd angkutan umum dan sepeda motor Premium 4.500 Rp/ltr
Premium 5.500 Rp/ltr
RFID (Radio Frequency Identif.) Jatah volume tertentu dgn harga 4.500 Rp/liter
Melebihi jatah ďƒ bayar 5.500 Rp/liter
PTMX
Pertamax, tetap sesuai harga keekonomian
15
Timetable Mobil Pribadi Motor Angkutan Umum
Rp 4.500
Mobil Pribadi Motor
Rp 5.000
Rp 5.500
Cashback/ Transaksi
RFID/ Penjatahan
Pertamax dan BBG (Non-Subsidi)
Angkutan Umum
Saat itu
Mei 2011
Jan 2012
Mei 2012)
Opsi 1
Opsi 3
Opsi 2 16
Depot di Jawa dan Bali sudah Siap untuk Pertamax • Hasil Studi UGM, UI, dan ITB: • Kondisi 2011: ISC 100 %, Kilang 100%, Depo 90 %, Transporter 100 %, dan SPBU 95 %. 17
Dampak Negatif terhadap UMKM • •
•
Jumlah UMKM di Indonesia mencapai 52 juta Pengeluaran untuk bensin UKM terhadap total biaya produksi mencapai 21% (diolah dari Sensus Ekonomi, 2006) Studi Sinaga (2006) mengenai dampak kenaikan harga BBM terhadap strategi UMKM: – Pengeluaran bensin UMKM rerata per bulan mencapai 92 liter – Biaya produksi bulanan UMKM meningkat rerata 28% akibat kenaikan harga BBM.
•
Sinaga (2006) juga menjelaskan bahwa sebanyak 77% UMKM merespon dengan kenaikan harga. – 66% UMKM memutuskan untuk mengurangi keuntungan usaha jika ingin mempertahankan harga saat harga BBM naik.
•
Studi Suarja dan Syarif (2008) menjelaskan dampak kenaikan harga BBM 100%: – Laba UMKM per bulan turun 18% sedangkah penyerapan tenaga kerja oleh UMKM turun sebesar 2,5%.
18
Ancaman Kenaikan Harga Minyak Mentah di 2012 • Bottlenecking 20% supply minyak dunia akibat Penutupan Selat Hormuz berdampak negatif terhadap harga minyak dunia. • Harga Minyak dunia bahkan diperkirakan meningkat dari $100 ke $150 jika tidak ada solusi di Timur Tengah 19
ASPEK TEKNIS KONVERSI KE BBG 20
CNG Versus LGV? CNG (Bahan baku Gas Alam)
LGV (Turunan dari Minyak Bumi)
21
Konsekuensi Pengalihan Premium ke CNG Konsumsi BBM harian (liter)
Premium ke LGV Pertamax ke CNG
Pertamax ke LGV
10
10
10
10
41,000
26,000
47,000
32,000
264
264
264
264
2,640
2,640
2,640
2,640
Penghematan per tahun (A)
10,824,000
6,864,000
12,408,000
8,448,000
Investasi (Kit impor) (B)
15,000,000
15,000,000
15,000,000
15,000,000
-4,176,000
-8,136,000
-2,592,000
-6,552,000
Penghematan harian Satu tahun (1 bulan = 22 hari) Konsumsi BBM per tahun
Perbedaan (=A-B)
• Investasi Rp15 juta meliputi pembelian converter kit, modifikasi mobil, serta tabung penyimpanan gas. • Kerugian terkecil justru dinikmati oleh kalangan pengguna Pertamax yang mengalihkan ke CNG pada tahun pertama. 22
Aspek Teknis •
• •
• •
Belum ada kepastian penyediaan BBG yang meliputi CNG dan LGV di pasar. Terjadi dualisme dan ambivalensi penggunaan jenis BBG antara CNG dan LGV. Kebutuhan converter kit untuk tahun 2011 tidak mungkin disediakan dalam negeri. Hasil kajian UGM menunjukkan produksi converter kit dan pengujiannya membutuhkan waktu 1 tahun. Estimasi harga converter kit domestik di bawah Rp10 juta. Kesanggupan PT DI untuk menyediakan seluruh kebutuhan converter kit perlu dikonfirmasi ulang. Permasalahan hilangnya garansi mesin oleh ATPM jika memasang converter kit.
•
•
Stasiun CNG sejumlah 28 CNG tersedia di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Palembang. Diperlukan pembangunan SPBG besar-besaran di semua kota. Diperlukan infrastruktur penunjang penggunaan CNG dan LGV. – –
SPBG yang meliputi kanopi dan tangki penyimpanan Supply chain, termasuk armada distribusi, CNG dan LGV ke pasar.
23
Aspek Keamanan Penggunaan CNG dan LGV masih Terabaikan • Belum ada upaya dan sosialisasi mengenai safety education bagi pengguna. • Perlunya kajian mengenai penggunaan BBG dalam jangka waktu lama terhadap reliability dan kelayakan mesin. 24
Ringkasan Aspek Ekonomi • Kebijakan pengalihan BBM bersubsidi ke Pertamax dan BBG merupakan kebijakan yang tepat dalam rangka penghematan anggaran dan menciptakan kebijakan energi yang berkelanjutan • Pengalihan ke Pertamax pada 1 April 2012 berpotensi menimbulkan dampak buruk khususnya bagi UMKM dan daya saing produk domestik.
Aspek Teknis • Penggunaan CNG dan LGV menghadapi masalah penyediaan infrastruktur yaitu SPBG, converter kit, dan sosialisasi mengenai safety dan standardisasi. Garansi mesin ATPM tidak berlaku. 25
REKOMENDASI & USULAN TIMELINE
26
Implikasi Kebijakan Studi Penghapusan Subsidi BBM Pemerintah
UGM, UI, & ITB
Langsung, mulai April 2012
Berkala (gradual), mulai Maret 2011
Target penghematan
10,6 juta kiloliter, Rp30 triliun
3,2 juta kiloliter, Rp4,38 triliun
Harga untuk Kendaraan Pribadi
Rp9.000 (Premium); Rp4.100 & Rp6.600 untuk BBG
Rp5.000
Dampak Inflasi
Minimal 1%
0,5-0,6%
Strategi dan periode penerapan
Risiko
Risiko teknis dari pengalihan ke BBG dan risiko ekonomi khususnya ke UMKM
27
Rekomendasi •
Langkah untuk mengurangi dampak negatif kepada UMKM dengan cara: – – –
• •
•
Subsidi Pertamax sesuai dengan daya beli dengan menetapkan batas atas, atau Subsidi Premium dengan perubahan plat hitam ke kuning untuk mobil UMKM sampai dengan tersedia BBG. Insentif untuk UMKM dari penghematan subsidi
Meninjau ulang pelaksanaan kebijakan 1 April 2012 hingga terdapat kepastian mengenai target subsidi (lihat timeline). Penundaan ini dilaksanakan hingga administrasi target subsidi kepada UMKM terlaksana. Penundaan ini akan mengurangi penghematan anggaran sebesar Rp13 triliun. Namun, manfaat sosial ekonomi jangka panjang akan lebih baik. Regulasi untuk mengurangi potensi migrasi konsumsi bensin ke diesel dan pasar bebas premium
• • • • • • •
Menetapkan satu jenis BBG dengan kriteria kelayakan harga, teknis, dan safety. Melakukan perencanaan konversi BBM ke BBG secara gradual, dengan tahapan Melakukan importasi converter kit sesuai kebutuhan sementara Mempersiapkan industri converter kit domestik dengan bekerja sama dengan universitas dan lembaga penelitian lainnya. Melakukan safety education sebagai upaya menjamin keamanaan konsumen. Standardisasi komponen converter kit, instalasi, sertifikasi teknisi, perawatan, kualitas BBG Memastikan garansi ATPM tetap berlaku pasca modifikasi dengan converter kit.
Kebijakan mengenai pembatasan premium harus dikaitkan dengan kebijakan harga jangka panjang di bidang energi dan penyediaan transportasi publik 28
Timetable Mobil Pribadi Motor Angkutan Umum
Sosialisasi safety penggunaan BBG dan inisiasi pengembangan converter kit dalam negeri Saat ini
Peluncuran penggunaan BBG di Jabodetabek April 2012
Pertamax dan BBG (Non-Subsidi)
Pengalihan Pertamax setelah Sosialisasi dan mekanisme subsidi kepada UMKM
Sept 2012
Perluasan Penggunaan BBG hingga Jawa Bali dengan converter kit produksi domestik
April 2013 29
UGM & UI 2012