15 minute read

SOSNGSONG HARI JADI PACIAN

SONGSONG HARI JADI PACITAN

Cerita mengenai asal mula Pacitan ini terdapat dalam buku Legenda Rakyat Pacitan dan babad tanah Pacitan, yang mengatakan bahwa Pacitan berasal dari Pacewetan. Pace adalah nama buah, atau dikatakan adalah mengkudu yang memberi kekuatan, sedangkan wetan adalah timur.

Advertisement

Kota pacitan adalah sebuah kota yang berada di pulau jawa. Pacitan adalah sebuah kota yang berada di karesidenan madiun pada abad ke XV di pacitan telah berkembang agama hindu dan Budha yang berkiblat kepada Kerajaaan Majapahit yang dipimpin oleh Ki Ageng Buwono Keling yang bertempat tinggal di Jati Kecamatan Kebonagung (Drs. Ronggosaputro;1980). Sedangkan Islam dipacitan dibawa oleh Ki Ageng Petung (Kyai Siti Geseng) bersama Syeh Maulana Magribi dan Kyai Ampok Boyo (Kyai Ageng Posong) dibantu Kyai Menaksopal dari Trenggalek.

Wilayah Wengker Kidul diklaim sebagai wilayah yang dikuasai oleh Ki Buwono Keling. Dia mengaku, telah menempati wilayah tersebut sejak akhir abad ke-12 atas titah kerajaan Majapahit. Ki Ageng Petung yang juga dikenal sebagai Sunan Siti Geseng lantas merangkul Buwono untuk masuk ke dalam Islam.

Buwono Keling menolak, dia pun memerangi Ki Ageng Petung. Saat itu, Ki Ageng Petung mendapat bala bantuan dari beberapa rekan seperguruannya di Demak, seperti Ki Ageng Posong dan Syekh Maulana Maghribi. Selain itu, ia juga mendapat bantuan sejumlah pasukan dari Adipati Ponorogo.

Singkat cerita, pertarungan antara para mahasakti itu dimenangkan Ki Ageng Petung dan rekan. Kemenangan ini lalu ditahbiskan Ki Ageng Petung. Dia menancapkan sebuah bambu di tengah Wengker Kidul sebagai tonggak awal baru peradaban yang lebih mulia di tanah lereng perbukitan Gunung Sewu.

Beberapa prasasti juga ditemukan prasasti jawa kuno yang memperkuat asumsi bahwa Ki Ageng Buwono Keling merupakan penguasa di Wengker Kidul.

PRASASTI JAWA KUNO JA PURA PURAKSARA ERESTHA BHUWANA KELING ABHIYANA JUWANA SIDDHIM SAMAGANAYA BHIJNA TABHA MINIGVAZAH RATNA KARA PRAMANANTU

Artinya : dahulu ada seorang pendekar ternama bernama Buwono Keling yang telah mencapai kesempurnaan, dalam ilmu kebathinan dan kekebalan. Seorang guru diantara orang bijaksana dan beliau inilah yang menjadi perintis dan pemakrarsa daerah sekitarnya.

Negeri buwana Keling terletak di (Jati Kec. Kebonagung) ± 7 km dari ibukota Pacitan sekarang yang disebut daerah wengker kidul atau daerah pesisir selatan.

Perkembangan sejarah Wengker Wetan dari jaman hindu budha kemudian masuknya Islam ke bumi nusantara serta disertai dengan sejarah kolonial belanda, Pacitan kemudian memasuki sejarah barunya.

Seperti didaerah lainnya di bumi nusantara, Pacitan juga memiliki sejarah pada masa penjajahan kolonial belanda. Dan ketika dalam perang gerilya 1747-1749 (Perang Palihan Nagari (1746-1755) ) melawan VOC Belanda inilah kemudian nama Pacitan pertama kali muncul dan dipakai sampai sekarang.

Perang ini terjadi di Pacitan saat Pangeran Mangkubumi dari keraton Surakarta dalam peperangannya itu sampai ke wilayah pesisir selatan di

Fakta Sejarah Pacitan

Makam Buwono Keling Di Dusun Jati Desa Purwoasri Kebonagung Pacitan

SONGSONG HARI JADI PACITAN

Makam Setraketipa

Pacitan. Saat itu sedang terjadi perang gerilya 1747-1749 (Perang Palihan Nagari (1746-1755) ) melawan VOC Belanda, Pangeran Mangkubumi mengalami kekalahan, beliau disertai 12 orang pengikutnya mundur ke arah selatan sambil mencari dukungan untuk membantu perjuangan perang tersebut.

Dalam pertempuran tersebut, Pangeran Mangkubumi mengalami kekalahan dan terpukul mundur, sehingga beliau beserta pasukan yang tersisa menggunakan strategi melarikan diri ke dalam hutan dengan kondisi tubuh lelah, lemah dan lesu akibat dari perbekalan yang mereka bawa habis. Tanggal 25 Desember 1749 rombongan tersebut lemah lunglai, dan terus terdesak sampai ke hutan (Sekarang Desa Nanggungan). Namun pada akhirnya kekuatan Pangeran menjadi pulih berkat pertolongan abdinya bernama Setraketipa.

Setraketipa memberikan buah mengkudu, atau yang kemudian disebut Pace kepada pangeran. Beliau diberi sebuah minuman yaitu buah pace yang telah direndam dengan legen buah kelapa, dan seketika itu juga kekuatan Pangeran Mangkubumi pulih kembali. Daerah itu kemudian diingat dengan pace sapengetan dan dalam pembicaraan keseharian sering disingkat dengan pace-tan lalu menjadilah sebuah nama menjadi kabupaten Pacitan .

Setelah Pangeran Mangkubumi menjadi Hamenku Buwono I beliau memenuhi janjinya kepada para pengikutnya yang ketika itu ikut bergerilya. Setroketipo diangkat menjadi Bupati Pacitan ke-2 setelah sebelumnya dijabat oleh Raden Ngabehi Tumenggung Notopoero . Raden Ngabehi Tumenggung Notopoero sebelumnya diangkat juga oleh Pangeran Mangkubumi pada tanggal 17 Januari 1750 setelah beliau banyak membantu Pangeran Mangkubumi ketika bergerilya didaerah Pacitan. Ketika itu Ngabehi Suromarto menjabat demang Nanggungan dan ketika diangkat bupati bergelar Raden Ngabehi Notopoero.

Lokasi Sumur Njero Yang Berada Di Desa Sukoharjo Pacitan

Ngrejoso, Desa Sukoharjo dan Desa Nanggungan Cikal Bakal Kabupaten Pacitan

Setraketipa memberikan minuman dari buah Pace ini dikenal dengan nama desa Nanggungan. Desa Nanggungan sendiri dulunya adalah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Tumenggung Setroketipo dan Desa Sukoharjo dipimpin oleh Tumenggung Notopuro. Menurut sejarah Tumenggung Notopuro adalah bupati pertama yang diangkat langsung oleh Kesultanan Solo dan Tumenggung Setroketipo adalah tumenggung kedua yang diangkat langsung oleh Kesultanan Yogyakarta.

SONGSONG HARI JADI PACITAN

Berbeda dengan Desa Sukoharjo, di sana diadakan ritual pengambilan air di sumur njero yang biasa disebut Ritual Tirtowening. Sumur njero adalah sumur peninggalan Tumenggung Notopuro yang selalu digunakan dalam hari jadi Pacitan, sumur ini digunakan hanya setahun sekali, setiap diadakan Ritual Tirtowening tersebut.

Sumur Njero terletak di dusun Ngerjoso desa Sukoharjo, Sumur Njero merupakan salah satu peninggalan sejarah yang masih tersisa hingga saat ini. Sumur Njero juga merupakan peninggalan Tumenggungan atau Kabupaten Pacitan pertama. Dinamakan Sumur Njero karena Sumur tersebut berada didalam lingkup Kabupaten.

Menurut istilah arti dari Tumenggung adalah Kabupaten. Tumenggung Notopoero saat itu berada di Dusun Ngrejoso atau Nerjoso di Desa Sukoharjo. Namun makam Notopoero ini terletak di OMPAK yang merupakan bekas salah satu bangunan dari kabupaten yang masih tersisa sampai sekarang,

Dusun Prambon. Sampai saat ini dikedua dusun ini, Prambon dan Ngrejoso masih dapat kita jumpai bukti sejarah bahwa dulu pernah ada sebuah tumenggungan di lokasi ini. Salah satunya selain makam Notoepoero adalah ompak yang merupakan bekas salah satu bangunan dari kabupaten yang masih tersisa. Ompak ini berada tak jauh dari Sumur Njero yaitu di dusun Ngerjoso desa Sukoharjo Ompak bisa disebut dengan penyangga suatu tiang atau soko istilah jawanya.

AGENDA HAJATAN 275 HARI JADI KE-275 KABUPATEN PACITAN TAHUN 2020

9Feb 06.00 Sepeda Onthel Start Pendopo

10-25

Feb 08.00 Bazar Buku Murah Halaman Dinas Perpustakaan

11 Feb 08.00 Bola Voli FKKD GOR Pacitan 13 Feb 08.00 Workshop Pengembangan Literasi dan Pameran Produk Unggulan SMK, PKLK, dan SMA Double Track Gasibu dan Pendopo 13.00 Pengukuhan JAWARA (Penjaringan Wirausaha Muda Sejatera) dan Grand Opening Shelter Kuliner PLUT 15 Feb 03.00 Qiyamul Lail dan Sholat Subuh Berjamaah Masjid Agung Darul Falah 08.00 Seminar Kebudayaan, Narasumber: K.H. Agus Sanyoto, M.Pd. Pendopo

16 Feb 06.00 Pacitan MTB Enduro Seri 3 (Start Pendopo)

14 Feb 07.00 Pertandingan Hadang (Gobak Sodor) antar perwakilan kecamatan dan Desa/Kelurahan se- Kec.Pacitan (Stadion Pacitan) 17 Feb 08.00 Pentasyarufan Dana Baznas, Istiqotsah dan doa bersama Ruang Rapat Bupati

16-23 Feb

07.00 - GEMAR (Gerakan Menutup Aurat) - Hijab Fest - Seminar Al-Qur’an Tribun Alun-Alun dan Gedung Karya Dharma

18 Feb 07.00 Ziarah Makam Cikal Bakal Bupati Pacitan Makam Notopuro, Setroketipo, Kanjeng Jimat 07.00 Khotmil Al-Qur’an (Halking) 19.00 Sholat Hajat, Sujud Syukur, Istiqotsah (Masjid Agung Darul Fallah dan serentak di semua Masjid/ Mushola se Kab. Pacitan) 19 Feb 06.30 Upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pacitan Seluruh Sekolah/ Madrasah / Perguruan Tinggi 07.30 Prosesi HAJATAN 275 Nanggungan, Sukoharjo, Pendopo 19.30 Pagelaran Wayang Kulit 12 Kecamatan

20 Feb 07.00 Geguritan PAUD (Pendopo)

Daftar nama Bupati Pacitan selengkapnya

Nama-nama Bupati Pacitan :

1745-1750 : R.T. Notopoero 1750-1757 : R.T. Notopoero 1757-1757 : R.T.Soerjonegoro I 1757-1812 : R.T.Setrowidjojo II 1812-1812 : R.T.Setrowidjojo III 1812-1826 : M.T.Djogokarjo I 1826-1826 : M.T.Djogokarjo II 1826-1850 : M.T.Djogokarjo III 1866-1879 : R.Adipati Martohadinegoro 1879-1906 : R.Adipati Harjo Tjokronegoro I 1906-1933 : R.Adipati Tjokroegoro II 1937-1942 : R.T.Soerjo Hadijokro 1943-1944 : Soekardiman 1944-1945 : MR. Soesanto Tirtoprodjo 1945-1946 : R.Soetomo 1946-1948 : R.Soetomo 1948-1950 : Soebekti Poesponoto 1950-1956 : R.Anggris Joedoediprodjo 1956-1961 : R. Soekijoen Sastro Hadisewojo(bupati) 1957-1958 : R.Broto Miseno (Kepala Daerah Swantara II) 1958-1960 : Ali Moertadlo (Kepala Daerah) 1961-1964 : R.Katamsi Pringgodigdo 1964-1969 : R.S. Tedjo Soemarto 1969-1980 : R.Moch Koesnan 1980-1985 : Imam Hanafi 1985-1990 : H.Mochtar Abdul Kadir 1990-1995 : H. Soedjito 1995-2000 : Sutjipto. Hs 2000-2005 : H. Soetrisno 2005-2010 : H. Sujono 2010-2011 : G. Sudibyo 2011-2016 : Indartato 2016-2020 : Indartato

21-23 Feb

08.00 Pacitan Akik Reborn 2020 (Aula Hotel Srikandi) 21 Feb 06.00 Jalan Sehat dan Senam SKJ (Alun-Alun)

22 Feb 19.00 Pemilihan Duta Genre (Generasi Berencana) (Pendopo)

22-23 Feb

08.00 Tenis Meja Open (Gasibu) 23 Feb 07.00 Mujahadah Qubro Majelis Dzikir Jamaah Al Khidmah (Pendopo) 08.00 Latber Kambing PE Lokal Pacitan Lapangan Desa Bolosingo

24-25 Feb

07.00 Festival Karawitan Antar Pelajar (Pendopo)

25 Feb 19.30 Wayang Kulit Dalang Ki Seno Nugroho (Alun-Alun) 27 Feb 19.30 Tablig Akbar, Ustadz Wijayanto (Alun-Alun) 26-29 Feb

08.00 Bola Voli Liga Osis SMAN 1 Pacitan (GOR Pacitan)

29 Feb 19.00 Pentas Seni DalamRangka Pemilukada Pacitan 2020 (Halaman Kantor KPU Pacitan) 1 Maret 06.00 Senam Aerozumba (Pantai Teleng Ria)

3-8 Maret 08.00 Kejuaraan Bulu Tangkis SeKabupaten Pacitan (Gasibu)

7-14 Maret 09.00 Kontes Pameran Bonsai dan Lomba Burung Berkicau (Tribun Alun-Alun) 7 Maret 08.00 Festival Teatrikal Dolanan Anak Pacitan (Pendopo)

12-15 Maret

09.00 Futsal Antar Desa Se-Kabupaten Pacitan (GOR Pacitan)

*) Jadwal masih dimungkinkan ada perubahan. Setiap perubahan jadwal akan segera diumumkan

WISATA KITA Kunjungan Wisata 2019 Over Target

Nampaknya kerja keras Pemerintah Kabupaten Pacitan di bidang andalan yakni pariwisata membuahkan hasil manis, lantaran target kunjungan wisata yang ditentukan kembali tercapai, dengan total kunjungan Rp. 13,059 Milyar dari Rp. 12,5 Milyar target yang disepakati tahun 2019 atau 107 persen.

Tren positif yang ditunjukkan dari tahun ketahun tersebut menunjukkan bahwa pariwisata Pacitan memang layak menjadi andalan minimal di kancah regional, nasional, bahkan mancanegara. Hal tersebut tentu tidak berlebihan lantaran didukung dengan pembenahan di berbagai lini serta update dengan berbagai perkembangan zaman.

“Kerjasama itu berkaitan dengan link. Menghadirkan journey travel agent se Jawa-Bali ternyata dampaknya luar biasa,” kata T. Andi Faliandra Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparora) Pacitan, Senin (13/01/2020).

Menghadapi tahun 2020, Disparpora ternyata telah menyiapkan gebrakan cerdas untuk memancing wisatawan betah berlama-lama tinggal di Pacitan. Ini tidak sulit, kondisinya yang aman, masyarakatnya yang ramah serta segala kebutuhan yang terjangkau membuat rencana tersebut akan direalisasikan Andi dan jajarannya dalam waktu dekat. “Target kita tamu berkunjung minimal 2 hari 1 malam,” terangnya.

Terlebih kabar beredar menunjukkan target kunjungan akan kembali dinaikkan menjadi 2.650.000 kunjungan atau Rp. 16,6 Miliar, pada tahun ini rata-rata para tamu didominasi wisatawan Jawa Tengah dan Yogyakarta sebesar 70 persen, dan sisanya 30 persen Jawa Timur dan mancanegara.

Masalah sarana dan prasarana tetap menjadi perhatian apalagi karakter Andi yang tidak gampang puas dengan hasil kerja, didukung Disparpora sangat berkomitmen membuat nyaman seluruh tamu. Pembangunan dan perawatan selanjutnya akan didukung dengan peningkatan kapasitas SDM pelaku wisata di Pacitan dengan berbagai pertemuan dan pelatihan.

“Termasuk semua lembaga dan instansi yang terlibat disana kita akan beri pelatihan,” lanjut Andi. Dikabarkan berbagai kegiatan akan menghiasi destinasi dengan bermacam-macam festival sepanjang 10 bulan dalam satu tahun.

Menarik jika mengingat program lama tinggal yang akan digalakkan, ditambah puluhan warisan kekayaan seni budaya Pacitan sangat beraneka ragam dan layak untuk dipertontonkan kepada tamu yang datang, ini tentu berimbas langsung kepada masyarakat. (DiskominfoPacitan).

RONA PACITAN

Bupati Indartato dan rombongan

meninjau SDN 1 Padi. Dilembaga pendidikan itu bupati meninjau tanah amblas dibelakang gedung sekolah. Akibat adanya lubang yang berdekatan dengan ruang kelas itu untuk sementara kegiatan belajar mengajar dialihkan ke ruang lain. Bupati Indartato memberikan motivasi kepada para santri pondok pesantren Addin As-Shiddeq Desa Padi Kecamatan Tulakan untuk semangat dalam menimba ilmu.

Kunjungi Beberapa Sekolah,

Bupati Beri Motivasi Siswa

Bupati Indartato beri motivasi kepada para santri pondok pesantren Addin AsShiddeq Desa Padi Kecamatan Tulakan untuk semangat dalam menimba ilmu. Apapun dan dimanapun kata bupati, belajar merupakan hak dasar untuk semua anak. Melalui pendidikan pondok pesantren tidak hanya kepandaian umum yg diperoleh tapi juga akhlak mulia dan budi pekerti. "Semoga dari pondok pesantren ini akan lahir pemimpin pemimpin masa depan Pacitan" kata bupati, Rabu (29/01/20).

Usai bersilaturahmi dengan para pengurus dan para pengajar pondok, bupati dan rombongan melanjutkan agenda menuju SDN 1 Padi. Dilembaga pendidikan itu bupati meninjau tanah amblas dibelakang gedung sekolah. Akibat adanya lubang yang berdekatan dengan ruang kelas itu untuk sementara kegiatan belajar mengajar dialihkan ke ruang lain. "Nanti kita datangkan ahli untuk melihat dan menganalisa penyebab adanya lubang" ujar bupati.

Guna antisipasi keselamatan siswa untuk sementara lubang ditimbun tanah oleh pengelola sekolah. Mengakhiri rangkaian agenda orang nomor satu di Pacitan itu mengunjungi SDN 3 Pagerejo dan SMPN 4 Ngadirojo. Kebetulan dua lembaga pendidikan tersebut berdampingan.

Turut mendampingi bupati, para staf ahli, kepala Dinas PUPR Edi Junan Ahmadi, Kepala Dinas PMD Sanyoto, serta tim Bappeda Kabupaten Pacitan.

(Rizky/Luky/Arif/HumasPacitan)

RONA PACITAN

Wujudkan Rumah Subsidi Berkualitas

Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk, kebutuhan akan rumah tempat tinggal juga semakin meningkat. Guna memenuhi kebutuhan dasar tersebut, pemerintah berupaya memberi kemudahan kepada masyarakat. Yakni, memiliki hunian yang representatif juga terjangkau. “saya sampaikan terima kasih kepada para penyedia perumahan yang telah membantu terwujudnya konsep perumahan subsidi berkualitas di Pacitan” ungkap Wakil Bupati Yudi Sumbogo membacakan sambutan Bupati Pacitan dalam acara Launching Rumah Subsidi Berkualitas di Desa Sedeng Kecamatan Pacitan, Rabu (15/01/20).

Baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, telah banyak meluncurkan program bantuan perumahan baik untuk masyarakat umum maupun ASN. Semisal, stimulan perumahan swadaya, dana alokasi khusus bidang perumahan maupun KPR bersubsidi.

Dengan kemampuan yang ada lanjut Wakil Bupati, pemerintah akan terus membangun perumahan- perumahan rakyat . Harapannya, masyarakat yang belum memiliki tempat hunian akan segera mendapatkan tempat tinggal layak dalam lingkungan yang baik dan sehat. Dengan demikian akan terwujud kehidupan sejahtera lahir batin. “Saya minta dalam membangun perumahan mempertimbangkan area resapan yang baik agar lebih ramah lingkungan” katanya.

Yudi Sumbogo berpesan agar dalam pembangunan fasilitas hunian memikirkan kemampuan daya beli masyarakat. Meskipun sederhana namun harus terjaga kebersihan kerapian dan keindahan. Dan yang paling utama tersedia prasrana dasar seperti akses jalan, listrik, air bersih fasilitas ibadah dan fasilitas umum lainnya. (Rizky/Luky/Arif/Danang/

Humas Pacitan)

Bupati Harapkan Peran Perguruan Tinggi Dalam Percepatan Pembangunan

Universitas Merdeka (Unmer) Madiun menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pacitan. Kerjasama tersebut meliputi bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) berlangsung diruang rapat bupati Selasa, (21/01/20) antara Rektor Universitas Merdeka Madiun Dr. Ir. Luluk Sulistyo Budi, MP dengan Bupati Pacitan Indartato. Turut menyaksikan, jajaran Universitas serta pejabat lingkup pemerintah daerah. " Saya sangat berharap kerjasama ini segera ada tindak lanjut" kata bupati Indartato.

Menurut bupati, dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, Universitas Merdeka Madiun dapat mengambil peran serta berkontribusi bagi percepatan pembangunan di kota Seribu Satu Gua. Demikian pula dengan OPD agar bisa memanfaatkan kerjasama ini sebaik baiknya. " Selain taat hukum kita juga butuh terobosan-terobosan yg inovatif yang intinya demi kesejahteraan rakyat" lanjut bupati.

Rektor Universitas Merdeka Madiun Luluk Sulistyo Budi menuturkan kerjasama ini merupakan pengulangan. Sebelumnya sudah terjalin kesepahaman antara Unmer dan Pemkab Pacitan. Namun karena suatu alasan kerjasama tersebut urung berlanjut. "Ini merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi salah satunya nanti adalah pengabdian masyarakat" ungkapnya.

Dengan ditandatanganinya kesepahaman kerjasama ini lanjut Luluk Sulistyo, Unmer Madiun siap membantu Kabupaten Pacitan jika dibutuhkan. Tahun ini pula, pengabdian masyarakat mahasiswa Unmer mulai dirintis. Puluhan mahasiswa telah melakukan KKN di Wilayah Pacitan. (Rizky/Luky/Arif/

Danang/Humas Pacitan)

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, menciptakan masyarakat sehat, pandai dan berdaya beli tinggi merupakan tugas utama Pemerintah Kabupaten Pacitan. Tiga pilar inilah yang menjadi kunci utama dalam mewujudkan masyarakat sejahtera.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Bupati Yudi Sumbogo membacakan sambutan Bupati Pacitan saat menerima Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta di Kabupaten Pacitan, Selasa (14/01/20). Dalam mewujudkannya lanjut Wabup, tentu tidak mudah. Mengingat Kabupaten di ujung selatan Jawa Timur ini bukan daerah surplus. “Kemampuan APBD kita terbatas sehingga butuh upaya keras mencari sumber pembiayaan lainnya” kata Yudi Sumbogo.

Salah satu yang jadi perhatian lebih adalah masalah penanggulangan kemiskinan. Masalah yang satu ini sangat krusial dan membutuhkan penanganan yang komprehensif. Tidak hanya terpaku dalam satu sektor namun harus ada analisa serta upaya multi sektor agar penanganan lebih efisien, optimal serta tepat sasaran. “Saya minta pak Kades dan adik-adik dapat duduk bersama berdiskusi untuk kemajuan desa” pungkasnya.

Senada disampaikan Guru Besar UNS Prof. Dr. Pranoto, M.Sc. saat mendampingi para mahasiswa. Menurutnya, ini menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk pengabdian kepada masyarakat. Mereka akan berbaur dengan masyarakat sekaligus diharapkan mampu mengembangkan potensi wilayah setempat.

KKN Mahasiswa UNS kali ini merupakan yang ke-12 dalam 6 tahun terakhir. KKN bertempat di wilayah Kecamatan Tegalombo. Sebanyak 80 mahasiswa akan berbaur di 8 desa yakni, Desa Kebondalem, Gedangan, Gemaharjo, Pucangombo, Tahunan Lama, Tahunan Baru, Ngreco dan Desa Tegalombo. (Rizky/luky/arif/

danang/humas pacitan)

RONA PACITAN

Tiga Pilar Wujudkan Masyarakat Sejahtera, Sehat, Pandai dan Daya beli Tinggi

RONA PACITAN

Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pacitan mengikuti doa bersama bertajuk istighotsah untuk keselamatan Kabupaten

Pacitan, di Pendopo kabupaten.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut

Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo,

Forkopimda, Sekretaris Daerah serta pimpinan pondok pesantren.

Lantunan doa, dzikir serta kalimat toyibah menggema diantara para jamaah yang hadir. Dengan khusuk mereka mengikuti rangkaian istighotsah yang dipimpin oleh KH

Abdullah Sajad. Menurut Asisten

Pemerintahan dan Kesejahteraan

Rakyat Mahmud, doa bersama ini untuk memohon keselamatan kepada Allah SWT agar Kabupaten Pacitan diberi keselamatan. Pasalnya, Sesuai laporan BMKG Indonesia termasuk Pacitan rawan bencana. “ Ini ikhtiar kita bermunajat kepada Allah SWT jikalau sesuai ketetapan-Nya semoga bencana yang terjadi yang memberi keberkahan” Katanya, Kamis (17/01/20). Selain doa memohon keselamatan lanjut Mahmud, Istighotsah ini juga bentuk syukur kepada Allah SWT atas prestasi yang diraih Kabupaten Pacitan selama setahun terakhir. Selain itu Kabupaten Pacitan juga berhasil menggelar pemilihan kepala desa serentak

This article is from: