FuturesMonthly
1
FuturesMonthly
1
Pengantar Redaksi Bencana bisa datang kapan saja dan membawa dampak tak terduga. Seperti yang terjadi 11 Maret lalu, saat gempa 8,9 skala Richter disertai tsunami menenggelamkan wilayah timur laut Jepang. Bursa saham Jepang sontak terbenam hingga merugi nyaris sebanyak 15% dalam hitungan hari. Arus tsunami juga merusak reaktor nuklir sehingga efek radiasinya dikhawatirkan berdampak sangat panjang.
FUTURESMONTHLY 50 th Edition April 2011
What Inside ?
_ Editor Focus________________________04 Raih Profit Dari Ketakutan Pasar Forex Market Outlook________________07 Dollar Kembali Digoyang Stock Index Market Outlook___________11 Optimisme Pasca Bencana Gold Outlook_______________________16 Lagi, Buy On Dips! Commodity Focus___________________21 Minyak Mentah - Tarik Ulur Sentimen Antar Benua Multilateral Product__________________23 Kehilangan Arah CPO CFD Strategy_______________________25 Portofolio Strategis Di Tengah “Bullish” Famous Person_____________________28 Richard Dennis - Learning By Trading Highlight Indonesia__________________30 Garuda Tampil Beda Trading Strategy_____________________32 Jelas, Mudah & Akurat Automated Trading__________________34 Deteksi Reparasi Error Lebih Dini Invesment Clinic____________________36 Ichimoku Kinko Hyo - Kumo Breakout Fundamental Analysis________________38 Penjualan Ritel - Retail Sales Central Bank Interest Rate Outlook_____41 Global Economic Calendar____________42 Mr. Smart Investment________________44 Strategi Trading Indeks
Fenomena alam itu kian menambah beban pasar finansial global yang tengah dibayangi krisis Timur Tengah dan Afrika Utara. Ketidakpastian politik Libya juga masih menghiasi headline media jagad raya. Sebagai salah satu produsen minyak strategis, konflik Libya bisa mendorong harga minyak mentah ke level yang sulit diterima akal. Guncangan pasar minyak rentan merusak tatanan ekonomi dunia pasca resesi. Sikap investor dewasa ini memang jauh lebih tenang dibandingkan pada krisis-krisis terdahulu. Namun, hingga berapa lama optimisme investor dapat dipertahankan? Simak pembahasannya dalam ‘Optimisme Pasca Bencana’ pada Futures Monthly 50th edition, April 2011.
Artikel lain yang menarik untuk dibaca: 1. Editor Focus Meski situasi pasar keuangan sering memicu ketakutan, namun selalu saja ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk meraup laba. Bagaimana cara supaya investor bisa mendapat peluang tersebut? Temukan jawabannya pada artikel ‘Raih Profit dari Ketakutan Pasar” 2. Forex Market Outlook Ekspektasi kenaikan bunga ECB makin memperkuat kurs EUR terhadap USD. Patut diingat bahwa pelaku pasar masih harus menunggu kepastian dari Bank Sentral Eropa mengenai hal tersebut. Apakah ECB akan menaikkan bunga di tengah kelesuan ekonomi negara-negara Eropa? Jika benar terjadi, kapan waktu yang tepat bagi kenaikan suku bunga? Simak pula tren USD dan GBP di masa depan beserta kendala yang dihadapi pasar valuta dalam ‘Dollar Kembali Digoyang’. 3. Gold Outlook Emas kembali mundur dari level tingginya hingga terkoreksi cukup dalam. Apakah emas anjlok karena sudah jenuh beli? Ataukah trend ini hanya koreksi sesaat? Pastikan Anda membaca ‘Lagi, Buy On Dips!’ untuk meng-update prospek masa depan emas. 4. Highlight Indonesia Tidak adil rasanya jika mengulas aset investasi global tanpa mengupas prospek mata uang negeri sendiri. Apalagi valuta Rupiah menawarkan prospek menjanjikan sepanjang 2011. Untuk mengetahui sejauh mana sepak terjang valuta domestik, cermati kolom ‘Garuda Tampil Beda’.
FuturesMonthly
DISCLAIMER Isi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi
1
2 FuturesMonthly
FuturesMonthly
3
Editor Focus Ariston Tjendra
Head of Research and Analyst Monex
Raih Profit dari
KETAKUTAN PASAR Bulan Maret lalu, para pelaku pasar dihadapkan pada beberapa peristiwa yang menimbulkan gejolak di sektor keuangan dunia, antara lain: krisis Timur Tengah, penurunan peringkat hutang negara zona euro, dan yang teranyar adalah gempa bumi dan tsunami di Jepang. Berita-berita yang menghiasi media itu digunakan investor sebagai bahan pertimbangan dalam berinvestasi.
M
asalah Timur Tengah yang berawal pada pertengahan Januari lalu di Tunisia masih terus berjalan hingga saat ini. Setelah krisis Mesir usai, yang ditandai dengan turunnya Presiden Hosni Mubarak, ketegangan merembet ke Libya, Bahrain dan Yaman. Bahkan mulai muncul benihbenih konflik di Arab Saudi dan Iran. Rangkaian demonstrasi berisi penolakan terhadap rezim yang telah lama berkuasa membuat kestabilan politik terganggu sehingga roda
4 FuturesMonthly
ekonomi di negara bersangkutan terancam. Kekhawatiran paling jelas merebak di pasar minyak mentah dunia. Di tengah ketakutan akan terhambatnya suplai global, harga minyak mentah terus meroket hingga ke level $106 per barel. Sementara di Eropa, masalah hutang masih jadi momok yang mengkhawatirkan bagi para pejabat pemerintah di dalam kawasan maupun pelaku pasar dunia. Berita teranyar menyebut bahwa Moody’s, salah satu lembaga pemeringkat hutang dunia, menurunkan rating kredit Spanyol
Editor Focus
Grafik Harga Minyak Mentah dan EUR/USD
dan Portugal. Peringkat Spanyol diturunkan satu grade menjadi Aa2, sementara rating Portugal turun dua peringkat dari A1 ke A3. Sentimen tersebut menimbulkan spekulasi bahwa terbuka kemungkinan akan adanya bail out baru, terutama untuk Portugal. Situasi ini mengafirmasi kerisauan bahwa jeratan hutang di zona euro masih belum usai. Mata uang tunggal langsung merosot 0,6% ke 1.3820 pasca diumumkannya d e g r a d a s i peringkat Spanyol. Indeks saham di Eropa pun terjungkal, dengan indeks saham Stoxx Europe 600 dan IBEX 35 di Spanyol terjerembab 1,2% pada penutupan hari itu. Sementara setelah Portugal di-downgrade, euro turun sekitar 100 pip hingga ke 1.3866. Indeks saham Eropa pun turut jatuh berguguran, FTSE 100 turun 1,7%, DAX Frankfurt minus 2,01%, CAC-40 Paris anjlok 2,23% dan IBEX Madrid kehilangan2,3%.
Dari seluruh peristiwa penting, bencana alam Jepang mendapat perhatian terbesar dari pelaku ekonomi global. Gempa bumi 8,9 Skala Richter yang disertai tsunami 11 Maret lalu, telah meluluhlantakkan infrastruktur di bagian Timur laut Jepang.
dollar AS pada hari kelam tersebut. Tidak hanya di Jepang, bencana alam juga menenggelamkan bursa saham dunia, termasuk indeks saham di Amerika Serikat (AS), Eropa, Hong Kong, China, Australia, Korea Selatan, Malaysia, Thailand bahkan Indonesia.
Perekonomian negara dengan kapitalisasi terbesar ke-dua Asia ini dipastikan akan terganggu akibat bencana tersebut. Seluruh
Setelah gempa dan tsunami mereda, Jepang masih menyisakan bahaya. Reaktor Nuklir yang dipakai untuk menghasilkan energi listrik
daya upaya akan dicurahkan pemerintah, khususnya untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak. Apalagi banyak pabrik terhenti pengoperasiannya karena ketiadaan suplai energi.
bagi kawasan Utara dan Timur di Fukushima dikhawatirkan bocor. Alat-alat pendingin reaktor tidak berfungsi dan timbul ledakan hebat pada beberapa reaktor, meski belum terkena inti nuklirnya. Masyarakat dunia khawatir dapat terjadi peristiwa yang sama dengan kebocoran pembangkit nuklir di Chernobyl, Ukraina.
Kekhawatiran kian merebak di pasar keuangan, indeks Nikkei langsung terperosok 1,72% dan yen langsung menguat 100 pip terhadap
FuturesMonthly
5
Editor Focus
Sektor finansial merespon kabar itu dengan cepat, Indeks Nikkei langsung anjlok ke bawah 10000 dan terus terperosok hingga 11%. Indeks Nikkei Futures bahkan memecah level 7700, titik yang belum pernah disentuh sejak Maret 2009. Yen tidak ketinggalan menguat hingga 77 per dollar AS, sebelum akhirnya diintervensi oleh G7. Ketiga kejadian tersebut di atas mempunyai persamaan, yaitu mampu memberi rasa takut dan kekhawatiran. Patut diingat bahwa, dampak psikologis yang ditunjukkan pelaku pasar amat menentukan pergerakan instrumen investasi. Ada dua reaksi emosional yang memengaruhi keputusan investasi yaitu rasa takut dan serakah. Meski sama-sama berpengaruh, rasa takut lebih banyak mengendalikan pergerakan harga dibandingkan
6 FuturesMonthly
sikap rakus. Saat kepanikan menghinggapi pasar, indeks saham bisa langsung turun lebih dari 20% dalam satu hari saja. Dari kacamata trader, situasi seperti ini bisa dijadikan peluang untuk meraih untung. Pada trading konvensional, investor memang hanya bisa mengambil profit dari posisi yang telah kita beli dan bukan dari tren penurunan. Misalnya, investor membeli saham di bursa melalui sekuritas. Pada
saat pasar dalam tren koreksi, pemodal pasti merugi karena telah membeli di harga tinggi. Bagaimana cara menyiasatinya? Para trader bisa menggunakan fasilitas margin trading untuk melakukan short selling di bursa saham. Atau dengan menggunakan
perdagangan derivatif indeks saham untuk mengambil peluang saat harga saham rontok. Dengan sistem margin trading, investor bisa mengikuti momentum penurunan indeks saat itu juga. Namun traders juga perlu berhatihati mengingat pergerakan akibat kepanikan biasanya tidak berlangsung lama. Koreksi dalam waktu yang singkat atau sebaliknya, seringkali dibalas dengan rebound/ koreksi yang cepat pula. Oleh karena itu, perlu diterapkan trailing stop yang ketat untuk berjaga-jaga seandainya harga kembali naik dan profit di depan mata tidak tergerus. Pada dasarnya, semua pergerakan di pasar keuangan dapat menjadi peluang untuk meraih profit. Investor hanya harus menerapkan strategi trading yang terencana.
Forex Market Outlook Albertus Christian
Senior Research and Analyst Monex
Dollar
Kembali Digoyang
Investor di bursa valuta asing memiliki sejumlah alasan dalam transaksi pembelian dollar Amerika Serikat (AS) bulan lalu. Beberapa di antaranya giat mencari perbedaan imbal hasil yang lebih menarik. Sebagian lagi memilih pengalihan resiko (risk aversion) setelah beberapa member Uni Eropa (EU) mengalami downgrade peringkat hutang, seraya melihat harga saham-saham kolaps. Terlepas dari apa motivasi para investor, dollar kembali digoyang oleh sentimen positif dari perubahan ekspektasi suku bunga AS, yang menyeret the greenback kembali terkoreksi ke support psikologis.
B
erikut ini adalah beberapa alasan bagi pengamat ekonomi makro agar lebih optimis dalam mencermati arah trend dollar AS: Ekspektasi Fed Rate, Konsumsi dan Inflasi: 1. Meski kebijakan suku bunga dekat level nol persen masih dipertahankan oleh Federal Reserve Bank (the Fed), namun pertumbuhan ekonomi AS tahun 2011 diprediksi bisa melampaui growth tahunan 2,8%. Terutama jika mengacu pada laporan data GDP Q1, dimana stimulus pada sektor konsumsi dan investasi berperan penting. 2. Konsumsi pribadi yang stabil, didukung oleh turunnya angka pengangguran serta kenaikan indeks kepercayaan konsumen dapat mengimbangi efek negatif dari data perumahan. Laporan sektor hunian tercatat turun pada bulan Januari dan Februari tahun ini. 3. Sektor ritel dan otomotif mendapat momentum positif sejak Q4 2010 hingga bulan Februari kemarin. Walau harga minyak sudah berada di level tinggi, angka penjualan kedua sektor ini membuktikan bahwa konsumsi dan daya beli perlahan pulih. 4. Indikator Inflasi mengalami kenaikan bulanan tertinggi sejak Oktober 2009. Idealnya, hal ini akan di-offset oleh posisi dollar AS yang lebih kuat dibandingkan sebelumnya. 5. Diperkirakan, bila laju inflasi hanya kembali naik secara moderat (core CPI Januari naik 2.03% laju tahunan–Maret 2.10%), maka ekspektasi pasar terhadap revisi kebijakan pada Fed Meeting tanggal 27 April nanti, akan menahan kenaikan rate lagi, setidaknya hingga kuartal 1 2012. Lalu bagaimana performa major currencies di bulan April ini? Simak strategi berikut, baik berdasarkan analisa makroekonomi maupun studi teknikal: FuturesMonthly
7
Forex Market Outlook EUR/USD
Mata uang tunggal berhasil meraih level tertinggi baru dalam 4 bulan terakhir versus mata uang rival, antara lain: poundsterling, dollar, dan yen. Penguatan terjadi seiring komentar Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Jean-Claude Trichet, yang memberi sinyal bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Pasar mendiskon kenaikan ECB rate sebesar 25 basis poin, setidaknya pada meeting ECB 9 Juni 2011 nanti. Sentimen negatif dari penurunan peringkat hutang Moody’s bagi anggota eurozone menyebabkan fokus pasar beralih ke paket bail out Eropa melalui EFSF (European Facility Stability Fund). Namun rintangan terbesar adalah hasil uji kelayakan perbankan Eropa selanjutnya. Ekspektasi kenaikan ECB rate adalah sebesar 50bp di akhir tahun dan 75bp pada Q1 2012. S t u d i Teknikal: Harga berbentuk formasi triangle pattern mengindikasikan fase konsolidasi EUR sebelum mendapat arah yang
8 FuturesMonthly
lebih clear. Pada jangka pendek, kenaikan harga akan terbatas di 1.4280, kecuali jika ada kejutan baru dari rapat suku bunga ECB di luar perkiraan. Sinyal uptrend keluar dari fase konsolidasi akan terpicu jika harga tembus ke atas area 1.4280, lalu mengincar target resisten kunci berikutnya di 1.4415 (strong resistance), sebelum menuju area 1.5140. Sebaliknya, penutupan
di bawah triangle pattern 1.4035, akan membuat EUR/USD terkoreksi dengan downtrend hingga area 1.3425–1.3100. Secara keseluruhan, Kami rekomendasikan posisi jual jika terjadi penguatan (sell on rally) karena ekspektasi kenaikan ECB rate sudah terdiskon.
GBP/USD
Membaiknya selera beresiko investor (risk appetite) telah membantu kolektor Sterling melupakan data ekonomi di bawah ekspektasi untuk sementara waktu. Di antara data tersebut adalah tingkat keyakinan Konsumen Inggris, yang anjlok ke rekor terendah pada bulan Februari. Pendapatan riil juga stagnan, sementara ketidakpastian ekonomi membatasi konsumsi dan pengeluaran modal. Kelesuan terjadi akibat beredar ekspektasi bahwa suku bunga Bank of England (BoE) akan naik sebesar 25bp pada meeting 4 Agustus 2011. Ekspektasi rasio kenaikan bunga turun signifikan dibanding harapan sebelumnya (75bp), bila demikian yield di Inggris termasuk paling rendah dibandingkan Eropa, Australia maupun Kanada.
Forex Market Outlook Studi Teknikal: Secara umum, GBP/ USD masih terjebak dalam range trading/konsolidasi di kisaran 1.6420–1.4235 sejak bulan Maret 2009. Jika harga tembus ke atas 1.6345, maka mengindikasikan breakout dari formasi triangle untuk melanjutkan u p t r e n d , setidaknya ke 1.6420 sebagai resisten kunci sebelum mengincar area 1.7040. Sebaliknya, jika gagal tembus ke atas area 1.6420–1.6345, Kami masih rekomendasikan jual jika terjadi penguatan (sell on rally). Terutama untuk antisipasi penurunan, setidaknya ke area 1.5850 - 1.5750, yang berperan
sebagai level support kunci. Anjlok lagi ke bawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut ke area 1.5345.
AUD/USD
Kelangsungan ekonomi Australia a k a n bergantung pada suplai hasil bumi serta bangkitnya permintaan k o m o d i t i dari Asia.b Surplus neraca masih solid meski terjadi penurunan ekspor batubara sebesar 40% m/m. Outlook masih positif, sejalan peralihan energi pada berbagai negara pasca bencana Jepang, dari tenaga nuklir ke batubara.
Sejauh ini, tidak ada ekspektasi kenaikan bunga Reserve Bank of Australia (RBA) hingga Desember 2011. Sebelumnya kenaikan rate diperkirakan sebesar 25bp. Studi Teknikal: Aussie masih dalam uptrend channel yang solid, apalagi didukung oleh formasi Ascending Triangle pada grafik Daily, yang biasanya terbentuk sebagai pola continuation dalam fase uptrend kuat. Jika terjadi penutupan di atas 1.0255 secara mingguan, maka jalan uptrend menuju level psikologis 1.1075 kian terbuka. Secara teknikal, terjadi cross buy dari stochastic crossover untuk melanjutkan rebound dari support 50-days MA di 1.0000 dengan target pertama di area 1.0370. Support: 1.0000–0.9750– 0.9535. USD/JPY.
FuturesMonthly
9
Forex Market Outlook
Gempa bumi dahsyat bulan lalu akan mendorong Jepang ke jurang resesi double dip. Skala kerusakan jelas menyiratkan periode pemulihan lebih lama dibanding gempa Kobe tahun 1995. Meski demikian, bencana yang terjadi justru dapat memicu kapasitas produksi lebih besar dibanding sebelumnya, pengeluaran jangka panjang (komponen utama GDP) untuk kebutuhan rekonstruksi akan
jauh lebih tinggi. Bencana alam juga kembali mendorong kebijakan fiskal dan moneter lebih longgar. Inflasi masih terjaga walau terjadi
“Bencana alam juga kembali mendorong kebijakan fiskal dan moneter lebih longgar.�
intervensi oleh negara G7, yang bertujuan untuk melemahkan yen. Studi Teknikal: Meski terjadi penurunan harga secara dramatis ke bawah 80.25, namun yen berhasil pulih ke atas 79.00. Choppy trading masih akan terjadi di antara 80.25 dan. 84.80. Tembus ke atas area 84.80, rally USD/JPY akan terpicu hingga ke area 94.95 pada jangka menengah-panjang.
Rekomendasi Major Currencies & Target Price 1-bulan:
Pair
Rekomendasi
TP 1 bln
Volatility 1 bln
EUR/USD
Sell on Rally
1.3960
126 pips - 0.89%
GBP/USD
Sell on Rally
1.6155
133 pips - 0.82%
AUD/USD
Buy on Weakness
1.0200
114 pips - 1.13%
USD/JPY
Buy on Weakness
83.30
105 pips - 1.30%
10 FuturesMonthly
Stock Index Market Outlook Daru Wibisono
Senior Research and Analyst Monex
Optimisme
Pasca Bencana Maret lalu adalah bulan penuh duka bagi sejumlah lantai bursa ekuitas dunia. Mayoritas indeks saham global mengalami keterpurukan. Belum surut kekhawatiran mengenai geopolitik Timur Tengah, investor harus bersabar mengamati pemulihan Jepang.
B
ursa saham Asia anjlok paling tajam setelah merespon kondisi buruk negara Jepang pasca gempa, tsunami dan kebocoran pembangkit listrik nuklirnya. Situasi serupa terjadi di luar negeri saat saham-saham yang berhubungan dengan negeri sakura langsung melemah. Di Wall Street, indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat kinerja minus untuk kali pertama sepanjang perdagangan tahun 2011 ini. Indeks Dow Jones bahkan sempat mendekati level penutupan tahun 2010. Investor melakukan aksi jual hebat karena khawatir krisis nuklir Jepang bisa berkepanjangan. Volatilitas indeks yang tajam menggambarkan adanya potensi pelemahan lebih lanjut dalam jangka pendek. Penurunan indeks sempat diperparah oleh pernyataan komisi energi Uni Eropa yang menyebut adanya kemungkinan bencana lebih hebat lagi di kepulauan Jepang. Ketidakpastian krisis nuklir juga menggiring investor ke tempat investasi yang aman. Sentimen bencana masih akan memberi dampak negatif, tidak hanya ke indeks saham Nikkei namun juga bagi bursa saham mitra bisnis strategis Jepang. FuturesMonthly
11
Stock Index Market Outlook Analisa Teknikal:
Secara teknikal, indikator MACD dan stochastic masih menunjukkan pola tren bearish sehingga mengindikasikan rebound the Dow akan terbatas. Resisten terdekat berada di level 12100, 12378 (kisaran tertinggi Februari 2011) dan 12600. Sementara tren bearish yang didukung oleh MACD dan stochastic akan menyeret indeks ke support 11700 (Fibonacci 23.6%), kisaran 11550 (level terendah Maret 2011) dan 11275 (Fibonacci 38.2%).
Indeks Nikkei – Jepang
Perekonomian Jepang saat ini menghadapi cobaan berat menyusul bencana alam serta kebocoran pada reaktor nuklir. Kemungkinan tercepat yang akan dihadapi negara ini adalah terjadinya stagflasi. Pertumbuhan ekonomi sejatinya akan berbalik negatif, sementara harga-harga kian meroket karena ketatnya pasokan bahan pangan dan material untuk kepentingan rekonstruksi. Nikkei sendiri langsung terpuruk sekitar 17% pasca rentetan
konfirmasi bencana terungkap. Sementara itu, mata uang yen justru menguat tajam hingga rekor tertinggi sepanjang sejarah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), yakni pada level 76.25. Performa yen terangkat oleh langkah repatriasi, dimana kalangan investor dan korporasi (khususnya perusahaan asuransi) menjual aset-aset mereka di luar negeri guna membayar biaya perbaikan dan klaim ganti rugi. Namun kinerja apik yen hanya bertahan satu hari karena kelompok negara maju G-7 bersama dengan Bank Sentral Jepang sepakat melakukan intervensi gabungan. Dengan demikian, nilai tukar valuta Jepang kembali stabil. Jadi, secara umum ketakutan terjadinya gempa susulan dan efek radiasi nuklir akan terus membuat investor ekstra hati-hati sehingga pasar terbebani. Namun seiring niat intervensi yen dari pemerintah Jepang dan anggota G-7, Nikkei tetap berpeluang pulih ke kondisi sedia kala.
Analisa Teknikal:
Setelah anjlok ke level 7785 hanya dalam sepekan, indeks Nikkeifutures (NK_JPK50) langsung pulih
hampir 50% dari total kerugiannya. Secara teknikal meski indeks masih berpotensi pulih, penguatannya akan terbatas mengingat indikator MACD dan stochastic masih dalam tren bearish. Sementara selama pergerakan masih dibawah tren moving average dan trend-channel, Nikkei terperangkap di zona bearish. Bullish Nikkei akan terbatas
“Seiring niat intervensi yen dari pemerintah Jepang dan anggota G-7, Nikkei tetap berpeluang pulih ke kondisi sedia kala.� di resisten terdekatnya 9700 (Fibonacci 61.8%), tahanan berikutnya di area 10150 yang merupakan area transisi tren ke dua moving average. Lepas dari area ini memicu indeks meneruskan rebound-nya ke puncak tertinggi 2011 di 10895. Sementara Nikkei yang masih tertekan di zona bearish, masih rawan jatuh kembali ke 8970 (Fibo 38.2%) dan 8725 (terendah Agustus 2010). Pecah level ini, Nikkei akan melanjutkan bearish-nya ke 8515 (Fibo 23.6%) atau bahkan hingga 7785.
Indeks Hang Seng – Hong Kong
Gambaran umum menunjukkan indeks Hang Seng masih akan bergerak waspada bersama dengan multi-sentimen dari Jepang. Adapun ketegangan di Timur Tengah (Libya, Bahrain dan Yaman) kemungkinan turut menahan investor untuk mengambil posisi besar di pasar.
Grafik Indeks Dow Jones (sumber: MonexTrader)
12 FuturesMonthly
Lebih jauh, beredar kecemasan di pasar Asia bahwa pihak Bank Sentral China (PBOC) akan terus menyalurkan dana segar dari sistem finansial. Indeks Shanghai diperkirakan terbebani oleh hal
Stock Index Market Outlook support 21935 (Fibonacci 50%) dan 21225 (Fibo 61.8%) hingga akan terbatasi oleh level kuat psikologis 20000.
Indeks KOSPI – Korea Selatan
KOSPI bisa dibilang sebagai indeks saham yang paling cepat pulih dari trauma gempa dan tsunami Jepang. Dalam satu pekan, indeks KOSPI bahkan telah melewati kisaran saat gempa terjadi untuk kembali stabil di area sebelum bencana.
Grafik Indeks Nikkei (sumber: MonexTrader)
ini sehingga pergerakan Hang Seng berpotensi terkikis. Apalagi sekarang terlihat sinyal bahwa China sudah mulai menghidupkan kembali operasi pasar terbuka setelah bertahan sekitar empat bulan. Otoritas juga siap menaikkan suku bunga acuan, setidaknya pada kuartal II tahun ini.
Penguatan indeks akan terbatas pada resisten terdekat pertama di 23100 dan 23520 (Fibo 23.6%). Kedua resisten ini masih berada di di bawah garis bearish trend channel. Tembus ke atas level ini akan memicu bullish lanjutan menuju 23900 dan 24460. Sementara pelemahan Hang Seng akan membawa indeks menuju titik
Pemulihan super-cepat KOSPI terbantu oleh rebound pada saham sektor teknologi dan otomotif, menyusul kabar potensi gangguan produksi di Jepang. Ekspektasi menyebut pangsa pasar negeri Sakura dapat diambil alih oleh produsen asal Korea Selatan. Namun di sektor wisata, angkutan perkapalan dan asuransi jelas ikut terpukul di tengah minimnya permintaan Jepang. Untuk tren KOSPI selanjutnya, kemerosotan yang tajam kemungkinan akan terbatasi. Permintaan terhadap saham-saham sektor penyulingan minyak, baja dan
Kunci utama bagi pergerakan pasar satu bulan ke depan adalah kepastian bagi investor. Seandainya pemerintah China tidak mengumumkan langkah pengetatan moneter, indeks dapat kembali rebound. Hang Seng dapat berontak mematahkan semua resistennya bila indeks Nikkei turut mengalami pemulihan hingga ke level pra-bencana.
Analisa teknikal:
indikator MACD dan stochastic mengindikasikan bias masih bearish bagi indeks Hang Seng futures (HK_ HKK50), kondisi ini turut diperkuat dengan dua moving average-nya yang terlihat down-trend (MA-7 dan MA-14 berpotongan turun). Grafik Indeks Hang Seng (sumber: MonexTrader)
FuturesMonthly
13
Stock Index Market Outlook
Grafik Indeks KOSPI (sumber: Thomson Reuters)
semen diprediksi meningkat akibat pembangunan dan perbaikan setelah gempa. Gelombang aksi beli di level bawah (buy on dips) turut mewarnai perdagangan sehingga indeks KOSPI berpeluang melanjutkan rally-nya.
Analisa teknikal:
pemulihan indeks KOSPI akan terus berlanjut seiring indikator stochastic masih dalam kondisi bullish. Resisten terdekat yang pertama akan dihampirinya berada di level 272.00, kemudian berikutnya di level tertinggi tahun 2011 ini (bulan Januari) pada 280.45. Sukses mengganyang tahanan terkuat ini, HSI akan melanjutkan reboundnya ke area 288.00. Sementara untuk koreksi turun, indeks akan
14 FuturesMonthly
sambangi support pertama 261.90 (Fibonacci 23.6%) kemudian ke 250.40 (Fibonacci 38.2%) yang merupakan level kisaran terendah tahun 2011 ini. Namun bila level ini terus diterjang, tahanan support berikutnya berada di 241.15 (Fibo 50%) dan 231.90 (Fibo 61.8%).
“Hang Seng dapat berontak mematahkan semua resistennya bila indeks Nikkei turut mengalami pemulihan hingga ke level prabencana.�
FuturesMonthly
15
Gold Outlook Johannes Ginting Head of Education Monex
Lagi, Buy on
Dips! Nyaris tidak ada analis yang memberi proyeksi negatif terhadap pergerakan harga emas di masa mendatang. Lembagalembaga ternama seperti Goldman Sachs, BofAMerrill Lynch, Credit Suisse, UBS, Barclays dan HSBC, memprediksi ‘si logam kuning’ masih mampu mencetak rekor baru. Seluruh institusi tersebut meyakini emas akan nyaman bertengger di kisaran $1450-$1550 hingga akhir 2011. Jika melihat penurunan harga akhir-akhir ini, apakah prediksi tersebut berlebihan? 16 FuturesMonthly
S
ebagai catatan, harga emas kembali mencatat rekor baru pada tanggal 7 Maret 2011 di level $1444 per troy ons. Namun, emas kehilangan tenaga dan perlahan turun, bahkan tertekan lebih dalam akibat sebuah force majeure bernama bencana alam. Gempa dan tsunami tidak saja merendam sebagian wilayah Jepang, tapi juga menenggelamkan harga saham dan komoditi. Untuk dapat menjawab pertanyaan di awal pembahasan, mari Kita telusuri dinamika isu global terkini.
utama negara Jepang. Selain itu, faktor ekstra yang memicu pelemahan nilai emas adalah melonjaknya kebutuhan akan uang tunai. Pelaku pasar melikuidasi posisi yang menguntungkan pada instrumen emas, dan menutup kerugian pada portfolio lain seperti saham dan berbagai produk komoditi. Kondisi seperti ini biasanya tidak berlangsung lama.
Bencana Alam Jepang dan Dampaknya Meski bencana Tsunami kali ini merupakan yang terparah dalam sejarah negara Jepang, pemerintah sepertinya sanggup mengendalikan situasi. Gempa dan tsunami tampaknya tidak akan menggerus pertumbuhan ekonomi Jepang terlalu jauh, diperkirakan hanya sebesar 6%-7% dari Gross Domestic Product (GDP). Gairah ekonomi Jepang sepertinya akan cepat pulih, sehingga permintaan ke luar negeri bisa kembali normal. Terutama produk komoditi yang merupakan komponen impor
Timur Tengah & Libya Untuk sementara waktu, pelaku pasar mengalihkan perhatian dari masalah politik di Timur Tengah, khususnya Libya. Mengingat belum ada perkembangan signifikan dari wilayah tersebut. Padahal beberapa waktu lalu, emas menjadi target safe haven para investor yang mencemaskan stabilitas ekonomi politik middle-east. Patut dicatat bahwa gejolak di timur tengah sudah mengerek harga emas dari $1320 ke level $1430-an pada bulan Februari. Situasi kawasan bisa saja lebih buruk sewaktuwaktu sehingga investor dipastikan
Gambar di bawah menunjukkan volume pengiriman negara-negara eksportir komoditi ke Jepang:
FuturesMonthly
17
Gold Outlook bagian utara masih dalam tanda tanya besar. Dengan demikian, pelaku pasar akan cenderung memilih investasi yang lebih aman. Sementara tingkat inflasi tetap menjadi faktor yang diperhitungkan investor dalam memilih portofolio. Maka sesuai dengan judul di atas, Lagi,buy on dips! Semakin rendah harga emas, semakin terbuka pula peluang untuk membeli serta meraup keuntungan lebih besar.
Sumber : Credit Suisse
kembali mengoleksi emas sebagai sarana aman berinvestasi. Tingkat Inflasi Inflasi tinggi merupakan musuh besar bagi investor karena tingginya harga konsumen sama dengan ancaman bagi nilai aset. Di Amerika Serikat (AS), tingkat inflasi mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Harga produsen (PPI) terkini menunjukkan angka 1,6% atau naik dua kali lipat dibandingkan catatan sebelumnya (0,8%). Angka tersebut juga menandai kenaikan harga produsen AS selama empat bulan terakhir. Sedangkan di Eropa, inflasi bulan lalu jauh berada di atas target ECB (2%), yakni sebesar 2,4%. Situasi serupa juga dialami Inggris yang mencatat tingkat inflasi tinggi hingga 4,0% di bulan Januari, atau naik dibanding rilis data bulan terdahulu, 3,7%. Sementara dari Asia dikabarkan bahwa China sedang berencana terus memperketat kebijakan moneter demi membendung laju inflasi. Tingginya ancaman inflasi sejatinya akan mengalihkan minat investor ke aset kebal inflasi utama, emas. Nah, dari pembahasan tersebut, Kita sudah bisa menjawab pertanyaan di
18 FuturesMonthly
“Gairah ekonomi Jepang sepertinya akan cepat pulih, sehingga permintaan ke luar negeri bisa kembali normal.�
Chart Gold : MonexTrader
awal artikel ini. Dapat disimpulkan bahwa ekspektasi kenaikan harga emas lebih tinggi tidaklah berlebihan. Bencana alam dan krisis nuklir di Jepang akan bersifat sementara. Sebagai sebuah negara mapan, Jepang kemungkinan besar mampu mengantisipasi situasi pelik yang terjadi. Adapun penyelesaian konflik di Timur Tengah dan Afrika
Rekomendasi - Buy On Dips : Emas mengalami reversal atau melemah dari titik tingginya. Berdasarkan hitungan Fibonacci Retracement, pelemahan Emas akan tertahan di area 50%. Level $1375 akan menjadi support pertama dan level $1.359 sebagai support kedua (lihat chart). Posisi beli di harga rendah bisa dilakukan
pada kedua area tersebut karena Emas memiliki potensi untuk rebound. Emas bisa kembali mencapai target ke level $1430 sampai $1440-an. Stop loss bisa ditempatkan pada level di bawah $1320 atau di bawah $1300 sebagai support paling kuat untuk Emas.
FuturesMonthly
19
Trading Rule
Trading Fact Product
GOLDGR
Description
GOLDGR MMYY 9999 Purity
Quality Specifications
Gold delivered must bear a serial number and identifying stamp of a refiner approved and listed by the Exchange. Delivery must be made from a depository licensed by the Exchange.
Specification Contract Size Tick Size Trading Months Trading Period Trading Hours Last Trading Day Exchange Delivery Settlement Price Daily Price Limit Position Limit
100 gr (1 Lot) Rp. 100 per gram (Rp. 10,000 per Lot) Jan, Feb, Mar, Apr, May, Jun, Jul, Aug, Sept, Oct, Nov, Dec Monday - Friday 09:30AM . 05:00PM Jakarta Time 12:00 PM on the Last Business Day of the Spot Month Settlement Price on the Last Trading Day. 3% 2,000 Lots for all Contract Months Combined 1,500 Lots for any individual Contract Month 500 Lots net long or net short for the Spot Month
MARGINS Initial Margin Spot Margin Call Margin Additional Margin Auto Cut Position Extra Margin DELIVERY RELATED INFORMATION Minimum Deliverable Size If the seller offer delivery of 995 Purity Point of Delivery
Rp. 2,500,000 (subject to change) Rp. 15,000,000 (subject to change) Account Equity equal 100% of Initial Margin or Spot Margin When moving from futures to spot month, additional margin should be added latest by 5.00 PM , 1 working day before first day of spot month Account Equity equal or below than 20% of Initial Margin or Spot Margin In case of additional volatility, a special margin of such other percentage, as deemed fit by the Exchange, will be imposed immediately in respect of all outstanding positions 1 lot (100 gr) The price of gold is on the basis of 9999 purity. The sale proceeds will be calculated by way of (delivery settlement price *9950/9999) PT. Antam Tbk, UBPP Logam Mulia
Contoh transaksi Seorang nasabah membeli GOLDGR kontrak Juni sebanyak 5 lot pada awal bulan April di harga Rp. 400.000,-. 1. Jika GOLDGR mengalami kenaikan ke harga Rp. 450.000,- katakan saja pada pertengahan bulan Mei, dan nasabah tersebut berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = Harga Jual-harga Beli x kontrak x lot = (Rp.450.000 – Rp.400.000) x 100 gram x 5 lot = Rp. 50.000 x 500 = Rp. 25.000.000,Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 25 juta. 2.
20
Jika ternyata GOLDGR mengalami penurunan ke harga Rp. 350.000,maka nasabah akan mengalami kerugian yang sama dengan jumlah di atas. Namun demikian nasabah tersebut tidak perlu khawatir karena produk GOLDGR adalah produk emas fisik. Setiap satu lotnya sama dengan 100 gram fisik emas batangan dengan kualitas kemurnian mencapai 99,99% distandarisasi oleh ANTAM dan diakui oleh dunia internasional. Nasabah dapat menyimpan emas yang telah dibelinya melalui bursa sebagai investasi “safe haven asset”, dan dapat menjualnya kembali ke bursa pada saat harga telah mengalami kenaikan. Futures Monthly
National Holiday Schedule April 2011
Monday, April 04, 2011
Tomb-Sweeping Day Country : China
Tuesday, April 05, 2011 Tomb-Sweeping Day Country : China Friday, April 22, 2011
Good Friday/Easter Country : Indonesia, Hong Kong, US, German, UK, Swiss
Monday, April 25, 2011
Easter Monday Country : Hong Kong, German, UK, Swiss
Friday, April 29, 2011
Showa Day Country: Japan
Friday, April 29, 2011
Royal Wedding Country: UK, German
Commodity Focus Ariana Nur Akbar
Senior Research and Analyst Monex
MINYAK MENTAH
Tarik Ulur Sentimen Antar Benua Cobaan maha berat sedang menghadang komoditi minyak dalam beberapa pekan terakhir. Setelah sempat mengecap manisnya tren penguatan, harga crude oil konsisten menyurut. Sempat perkasa di level $107 per barel, sentimen dari luar Timur Tengah membatasi kenaikan lebih lanjut. Bukan isu politik dan ekonomi dan politik yang menjadi kendala, namun fenomena bumi bernama bencana alam.
D
i awal bulan ke-tiga 2011, minyak sesungguhnya menuai penguatan signifikan hingga ke dekat level tertinggi dalam 2,5 tahun terakhir. Ketika itu, panasnya pergolakan Libya membuat harga crude oil nyaman di $106.93 per barel. Sikap keras kepala Muammar Khadafi kian mencerminkan buramnya prospek politik di negara tersebut. Atensi pasar komoditi tentunya terpusat pada penutupan fasilitas kilang dan saluran minyak terbesar Libya. Potret perkembangan harga minyak yang mencemaskan (bagi sebagian orang) juga tidak mampu mendorong OPEC untuk menggelar pertemuan darurat. Padahal harga minyak melonjak drastis dalam waktu relatif cepat. Koreksi kecil sempat terjadi saat Arab Saudi mengeluarkan statement untuk
menambah kuota pasokan. Pasar merespon komitmen eksportir terbesar dunia dengan pelemahan hingga $104 per barel. Belum terhenti sampai di situ, hambatan berikutnya datang dari penguatan mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Krisis hutang Eropa kembali mengemuka sehingga USD mendapat angin segar. Meski demikian, faktor tersebut belum mampu menutupi sentimen Libya sehingga harga minyak ‘hanya’ tergerus sampai level rendah $100.62 per barel. “Kekhawatiran krisis hutang eurozone kembali mencuat setelah Moody’s menurunkan peringkat kredit Spanyol sehingga mata uang Euro runtuh dan dollar AS menguat,” ungkap Carsten Fritsch, analis dari Commerzbank. Namun Fritsch melihat bahwa koreksi
kemungkinan bersifat sementara karena tren harga masih positif, menyusul potensi gangguan pasokan dari Libya dan dinamika politik Timur Tengah. Dari Amerika Serikat, presiden Barack Obama pada medio Maret mengatakan bahwa pihaknya siap menggenjot cadangan minyak. Langkah ini bertujuan untuk menangkal kenaikan harga bahan bakar bensin. Dalam pernyataan resminya, Obama berjanji lebih giat menggenjot produksi jika suplai terganggu. “Negara produsen lain bersedia mengisi berkurangnya persediaan dan terus berkoordinasi dengan mitra internasional,” tegas Obama. Bahkan presiden AS berjanji pada warga bahwa pihaknya siap mengeksplorasi cadangan minyak dalam jumlah besar apabila diperlukan. Meski FuturesMonthly
21
Commodity Focus
Grafik Mingguan (Maret 2011)
masyarakat sudah terbiasa menghadapi fluktuasi harga bahan bakar, namun saat ini adalah waktu yang tepat bagi pemerintah untuk lebih serius menangani kendala klasik tersebut.
Prospek Minyak Mentah
Koreksi harga lebih dalam bisa saja datang dari Jepang yang baru dilanda gempa dan tsunami. Seperti telah diketahui, bencana dahsyat di ‘negeri sakura’ sudah menyeret harga minyak hingga ke bawah $100 per barel, tepatnya ke $99.55. Perusahaan-perusahaan besar seperti Sony Corp dan Toyota Motor Corp terpaksa menghentikan aktifitas pabrik masing-masing. Kendala bagi sektor industri bukan hanya terletak pada kerusakan fasilitas produksi, namun termasuk masalah pemadaman aliran listrik. Belum usai sampai di situ,
22 FuturesMonthly
kebocoran nuklir kian menambah berat pekerjaan rumah bagi pemerintah. Dari sektor keuangan, beredar wacana penutupan bursa jika indeks saham anjlok hingga level 7,000. Rangkaian faktor negatif tersebut bisa menggambarkan betapa buruknya potret perekonomian Jepang. Akan tetapi, pelaku pasar bisa mendapat s u n t i k a n motivasi dari ketegangan politik Timur T e n g a h . Te r u t a m a setelah dewan keamanan PBB terus melancarkan aksi militer terhadap Libya, sehingga volume suplai dari negara tersebut makin rawan. Kondisi politik di negara tetangga pun tampak serupa. Eskalasi konflik di Bahrain serta instabilitas Arab Saudi dapat membantu kenaikan harga minyak dunia. Seiring meredanya kekhawatiran terhadap Jepang, harga minyak mentah mulai kuat bertahan di level
$103 per barel (21 Maret). Apabila situasi perekonomian beberapa konsumen utama mulai membaik, bukan tidak mungkin harga bisa bergerak ke atas $105 dalam satu bulan ke depan..
Analisa Teknikal:
Secara mingguan, Pergerakan harga minyak mentah pada bulan Maret memperlihatkan adanya potensi ke atas. Sebagaimana ditunjukkan oleh indikator Parabolic SAR yang bergerak dari atas ke bawah, bersama dengan gerakan MA-15 ke arah atas. Grafik tersebut memberi efek bias bullish sebagai dasar peluang kenaikan. Hal serupa juga tampak pada indikator MACD dan Stochastic yang menunjukkan potensi penguatan. Dapat disimpulkan bahwa harga sangat berpeluang naik, dimana pergerakan harga diprediksi akan menemui level R1 ($108) dan R2 ($116), bila penguatan tidak terbendung. Sementara jika harga berbalik turun, minyak harus melalui S1 ($97) dan S2 ($90), untuk mengkonfirmasi penurunan.
FuturesMonthly
23
24 FuturesMonthly
FuturesMonthly
25
26 FuturesMonthly
Multilateral Product Ariana Nur Akbar
Senior Research and Analyst Monex
Kehilangan Arah, CPO? Gempa Jepang menimbulkan keresahan di pasar finansial dunia, baik transaksi mata uang, bursa saham maupun sektor komoditi. Harga beberapa produk investasi unggulan anjlok seketika, sehingga turut membebani pergerakan harga komoditi, terutama minyak sawit atau CPO. Walau dampak bencana bagi CPO tidak sebesar imbasnya terhadap minyak mentah, prospek harga sawit mulai dipertanyakan.
S
alah satu faktor paling berpengaruh bagi pergerakan harga CPO adalah pasar minyak mentah. Pasca bencana Jepang, harga crude oil perlahan namun pasti kembali turun ke bawah $100 per barel, tepatnya di $99.96. Minyak mentah diperhitungkan sebagai salah satu faktor pendukung penguatan maupun pelamahan harga CPO. Jepang bukanlah salah satu importir utama komoditi minyak sawit, sehingga bencana di sana tidak berdampak signifikan terhadap volume permintaan global. Sebagai perbandingan, impor CPO Jepang per tahun hanya sekitar 500.000 ton. Sangat jauh jika dibandingkan dengan produksi minyak sawit dunia yang mencapai 45 juta ton (tahun 2010). “Gempa mengganggu
bumi kinerja
belum impor
minyak sawit Jepang�, ujar trader sebuah pialang komoditi Jepang di Malaysia. Ia memandang fenomena tersebut disebabkan oleh pengapalan CPO yang terpusat di terminal wilayah selatan Jepang, bukan area yang tertimpa tsunami. Terminal angkutan Tokyo dan pelabuhan di pesisir selatan lainnya bahkan sudah beroperasi normal 3 hari pasca gempa (Senin 14 Maret 2011). Dua hari berselang, indeks kontrak minyak sawit Jepang turun 3%, mengikuti pergerakan harga komoditi lainnya. Krisis Jepang membuat investor beralih ke asetaset pelindung nilai. Padahal satu hari sebelumnya, harga CPO sempat berayun ke area positif, bersamaan dengan pulihnya volume permintaan. Indeks kontrak CPO untuk bulan Mei 2011 di Bursa Malaysia FuturesMonthly
23
Multilateral Product Derivatives naik 1.5% ke RM3.385 per ton, lalu mencapai level tinggi RM3.420. “Harga sedikit mengalami kondisi oversold,” ulas seorang analis CPO. “Segalanya belum pasti, masih ada beberapa penambahan di negara-negara konsumen,” tutupnya. Tampak masih adanya kemungkinan aksi jual di masa mendatang. Setelah itu, barulah pasar bisa melihat tahap pemulihan yang berkesinambungan. Saat ini bukanlah momen yang tepat bagi
minyak sawit,” ujar seorang analis minyak yang berbasis di propinsi Heilongjiang. Hingga pekan kedua Maret, kontrak minyak sawit kembali turun lebih dari 1% ke RM3.325 per ton. Dampak bencana bagi perekonomian Jepang turut menghalangi kenaikan harga. Adapun harga CPO yang dialokasikan untuk industri makanan, kosmetik, ban dan bahan bakar biofuel sempat menyentuh level terendah dalam 4 bulan terakhir (RM3.250).
Chart : Thomson Reuters
harga untuk turun ke bawah 3.000, apalagi di tengah defisit suplai serta stagnasi produksi. Asumsi tersebut cukup logis bila berkaca pada nilai kontrak CPO Malaysia bulan Mei yang anjlok 3.2% ke RM3.268 atau setara dengan $1,066 per ton. Sementara di Dalian Commodity Exchange, China, kontrak bulan September turun 0.6% menyusul proyeksi persediaan minyak sayur global yang masih tinggi. Potensi kenaikan inflasi juga masih membayangi mekanisme harga. “Setelah konferensi CPO selama 3 hari di Malaysia, para investor merasa yakin dengan prospek
24 FuturesMonthly
“Perdagangan berlangsung dalam kisaran ketat,” ulas seorang
kisaran 3.300 sampai 3.350 bulan lalu. Volume perdagangan di Malaysia bertahan sebanyak 4.344 lot untuk setiap 25 ton, atau kian menjauh dari rekor pekan ke-dua Maret. Ketika itu, CPO mencatat volume transaksi tertinggi 3-pekan sebesar 25.206 lot. Salah satu komoditi yang tidak boleh lepas dari perhatian investor CPO adalah minyak kedelai. Harga soybean Amerika Serikat (AS) untuk bulan Mei turun 1.9% di sesi perdagangan Asia setelah estimasi panen kedelai Brazil dirilis. Stok kedelai AS sendiri diperkirakan tidak berubah dalam waktu dekat sebagaimana dipaparkan oleh Departemen Pertanian AS. Analisa Teknikal: Secara umum, indikator Moving Average Simple menunjukkan adanya potensi pelemahan. Area inti pada grafik di atas memberi indikasi apakah harga akan bergerak naik atau turun. Sementara itu, grafik MACD mengindikasikan harga CPO cenderung bergerak naik. Walaupun apabila diamati pada pergerakan menjelang akhir garis, pergerakan harga kemungkinan masih melandai, atau menandakan harga berada dalam kisaran inti. Untuk mengkonfirmasi kenaikan, maka harga harus menembus R1 di level RM3,600, kemudian memecah R2 di level RM3,900. Namun bila didera tekanan, harga kemungkinan menyentuh level S1 di RM3,100, kemudian ke RM2,900.
trader. Ia melihat bahwa apapun yang terjadi dengan Jepang, maka imbasnya akan langsung terasa pada perekonomian global, termasuk bursa saham. CPO sempat diperdagangkan dalam
CFD Strategy Vicky Amarnani Market Strategist Monex
Pasar Ekuitas dunia terguncang oleh gempa bumi dan tsunami terbesar dalam sejarah Jepang pada 11 Maret 2011. Bursa saham global turun 2.5% dan volatilitas mencapai level tertinggi sejak Juli 2010. Bank of Japan (BOJ) sampai harus menyuntik dana triliunan yen dalam upaya intervensi. Bersama negara-negara G7, otoritas berjuang menstabilkan pasar finansial.
Portofolio Strategis di Tengah ‘Bullish’ Sentimen Pasar yang Positif Barclays Capital men-survei 1047 nasabah untuk meminta pendapat mereka tentang aset dengan kinerja terbaik pasca bencana Jepang. Pada gambar 1 terlihat sebanyak 41% nasabah memilih komoditi (terutama emas dan minyak) sebagai aset terbaik, sementara 31% lainnya memilih saham. Artinya sentimen pasar terhadap instrumen ekuitas masih positif (risk: ‘on’). Gambar 1: Aset dengan Prospek Kinerja Terbaik dalam 3 Bulan ke Depan.
Dampak Bencana terhadap Jepang & Pasar Global Jepang adalah negara dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga dunia. Kerusakan ekonomi akibat gempa di bagian timur laut tidak akan berdampak masif bagi perekonomian karena wilayah tersebut hanya memberi kontribusi 6-7% bagi GDP Jepang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga meyakini penyebaran radiasi dari reaktor nuklir Jepang tetap bersifat lokal dan tidak akan mengancam kesehatan manusia. International Monetary Fund (IMF) menyebut kontribusi Jepang untuk GDP global sebesar 8.7% pada tahun 2010. Pasca gempa dan tsunami, IMF memprediksi pertumbuhan GDP sebesar 1.5% pada tahun ini. Jika memakai skenario terburuk, dimana growth Jepang adalah 0% untuk tahun 2011, maka GDP global diestimasikan turun 0.1% ke 4.2%. Dampaknya ke Amerika Serikat (AS) juga akan terbatas, mengingat volume impor Jepang dari AS hanya sebesar 5%.
Sumber: www.barcap.com (Barclays Global Macro Survey)
Gambar 2 di bawah ini juga menampilkan ekspektasi kenaikan nilai saham negara maju di tahun 2011. Menurut 55% investor, saham-saham negara mapan akan meningkat 5-10%, sedangkan 27% responden melihat potensi kenaikan di atas 10%. Sekali lagi, fakta tersebut bisa mewakili tingkat optimisme investor global. Gambar 2: Ekspektasi Pergerakan Pasar Ekuitas Negara Maju
Sumber: www.barcap.com (Barclays Global Macro Survey)
Ekuitas AS - Overweight Tim edukasi Monex memilih Amerika Serikat sebagai wilayah investasi terbaik karena tiga alasan utama: 1. Data makro konsisten menguat: Rangkaian indikator ekonomi AS positif, mulai dari data ritel hingga indeks manufaktur. 2. Pemulihan Tenaga Kerja: Tingkat Pengangguran turun ke level terendah dalam dua tahun terakhir pada level 8.9%. FuturesMonthly
25
CFD Strategy 3. Merger dan Akuisisi berlanjut: Melalui merger dan akuisisi, pendapatan perusahaan akan ekspansif. Lembaga dengan dana melimpah dan investor seperti Warren Buffet akan mengakumulasi posisi pada perusahaan yang sejatinya besar dari merger dan akuisisi. Caterpillar – ‘Beli’ karena prospek permintaan mesin tinggi Saham yang dipilih untuk “overweight” bulan ini adalah Caterpillar Inc. (CATERPILLAR).
Perusahaan ini adalah manufaktur dan pemasar alat konstruksi terbesar dunia. Selain itu, ‘CAT’ juga produsen utama mesin diesel dan turbin yang digunakan pada sarana transportasi dan industri. Tingkat Pendapatan: Pendapatan kuartal IV Caterpillar melambung karena volume permintaan pulih dari level rendah tahun lalu. Angka pendapatan melampaui ekspektasi sehingga harga saham terdongkrak 2.8% menjadi 98.45 di akhir Januari 2011. CATERPILLAR mencatat laba sebesar $968 juta atau $1.47 per
26 FuturesMonthly
saham, naik dibanding catatan tahun lalu ($232 juta atau 36 sen per saham). Tingkat penjualan melonjak 62% ke angka $12.81 milyar dengan kontribusi signifikan dari lini permintaan mesin-mesin. Potensi Perusahaan : Memiliki kekuatan besar untuk meningkatkan kinerja bisnis CATERPILLAR adalah perusahaan diversifikasi dengan pengaruh global cukup kuat. Dengan jaringan diler yang luas, tidak sulit bagi perusahaan untuk
tumbuh. Terutama berkat dukungan dari prospek pemulihan ekonomi yang cerah serta sektor belanja konstruksi. Ekspansi dan Akuisisi Mendukung Tingkat Penjualan Belanja infrastruktur berakselerasi di negara berkembang, sehingga tercipta momentum bagus bagi bisnis permesinan. Credit Suisse memperkirakan total penjualan tumbuh 8,1% di semester pertama 2011. Gambar 3 menampilkan penjualan mesin dari Caterpillar yang terus naik sejak Agustus 2009.
Gambar 3: Tingkat Penjualan Mesin (2002 – 2011)
CFD Strategy Gambar 4: Saham CATERPILLAR Cetak Rekor Tinggi Baru
Sumber: Monex Trader
Sahamnya meraih keuntungan hampir 2% pada hari Jumat (18/03) karena Februari adalah bulan dimana penjualan peralatan tambang dan konstruksi melonjak. Alhasil, penjualan global naik 59% dibandingkan Februari tahun lalu. Saham Caterpillar berpeluang mencetak rekor tertinggi baru sehingga investor bisa mengambil kesempatan dari potensi ini. Caterpillar telah melakukan beberapa akuisisi penting tahun 2010, termasuk kesepakatan $7.6 miliar dengan produsen alat pertambangan Bucyrus International Inc di bulan November 2010. Akuisisi tersebut sangat strategis untuk mendongkrak pertumbuhan laba dari sektor pertambangan. Resiko Utama: Investor hendaknya mencermati dampak dari pertumbuhan ekonomi Jepang, khususnya jika yen melemah secara dramatis terhadap USD. Lazimnya, pelemahan yen dan penguatan USD berimbas negatif bagi Caterpillar karena investor melihat posisi Caterpillar seperti Komatsu di arena Internasional. Saham Cetak Level Tinggi Baru:
“CATERPILLAR mencatat laba sebesar $968 juta atau $1.47 per saham, naik dibanding catatan tahun lalu ($232 juta atau 36 sen per saham).� Saham Caterpillar mencetak level tinggi baru pada tanggal 21 Maret 2011 pada level $107.58. Menurut analis dari UBS, Citigroup dan Merrill Lynch, saham ini akan memperlihatkan kinerja baik dalam 30 hari ke depan dengan target harga $120.00 untuk
kuartal II 2011. Investor yang lebih konservatif dapat menunggu koreksi, tetapi support Moving Average 100 dan support psikologis terletak pada level $100 per saham.
FuturesMonthly
27
Famous Person Adi Nugroho
Research and Analyst Monex Yogyakarta
RICHARD J. DENNIS “Learning by Trading”
Dunia perdagangan komoditi bukanlah bidang yang asing bagi sosok berjuluk ‘Prince of the Pit’ ini. Tidak sulit mengukur kredibilitas Richard J. Dennis sebagai seorang trader ulung. Hanya dengan melihat track record-nya, siapapun tidak akan menyangkal bahwa pria ini adalah salah satu mesin pencetak laba yang handal. 28 FuturesMonthly
N
ama Richard J. Dennis mencuat ketika sebuah laporan memaparkan kemampuannya dalam menyulap modal $1600 menjadi profit sebesar $200 juta. Dan semua itu dilakukan dalam waktu 10 tahun saja! Meski demikian, bukan berarti Dennis tidak pernah merasakan masa sulit yang lazim dialami seorang trader. Ia merupakan salah satu korban dari tragedi ‘crash’ bursa saha pada tahun 1987.
Famous Person Perjalanan karir Richard J. Dennis bermula ketika usia 17 tahun. Pada saat itu, Ia hanyalah seorang pekerja biasa dengan tugas menyampaikan order di Chicago Mercantile Exchange. Karena begitu tertarik dengan dunia trading, Dennis membuka sebuah kontrak mini di Mid-America Commodities Exchange. Padahal usianya waktu itu belum memenuhi persyaratan pasar komoditi yang menetapkan umur minimal investor 21 tahun. Namun, peraturan tersebut tidak membuatnya berhenti, Dennis meminjam nama ayahnya demi menuntaskan keinginan berinvestasi. Hasrat untuk trading tidak membuat Dennis melupakan kebutuhan akademis. Ia berhasil meraih gelar sarjana jurusan filosofi dari Universitas DePaul. Bahkan Ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi di Tulane University. Namun, panggilan jiwa menyeretnya kembali ke dunia trading, tepatnya di pasar komoditi. Kisah fenomenal Dennis berawal dari uang $1600 yang ia pinjam dari keluarganya. Jumlah tersebut sempat menyusut jadi hanya tinggal $400, setelah merugi sampai $1200 di Mid-American Exchange. Hanya dalam 4 tahun, nilai asetnya berkembang jadi $500.000, sehingga Dennis menyandang predikat jutawan muda saat belum genap 21 tahun (1974). Keberhasilan ini Ia raih berkat ketekunannya menggeluti perdagangan di sektor komoditi kacang kedelai. Keuntungan terbesar diraup Dennis saat terjadi inflasi besarbesaran pada tahun 1970.
Kombinasi antara musibah gagal panen dan skandal pembelian gandum oleh agen Rusia justru membawa Dennis kembali melaba. Kondisi pada masa itu tampak bersahabat bagi investor, mengingat skandal ‘Great Russian Grain Robbery’ tahun 1972 justru melambungkan harga komoditas secara tajam dalam beberapa tahun. Berbeda dengan trader pada umumnya, yang lebih senang melakukan trading dengan cepat atau metode scalping, Dennis termasuk tipe trader yang menahan posisi dalam jangka waktu relatif lebih lama. Kemudian Ia mengambil beberapa posisi untuk jangka pendek dengan berpedoman pada metode piramida. D e n n i s m e y a k i n i bahwa menjadi seorang trader sukses bukan berlandaskan pada bakat, namun melalui pembelajaran. Untuk membuktikan pendapat ini, Dennis sempat berdebat dengan William Eckhard, seorang teman dan rekan sesama trader. Untuk membuktikan argumennya, Dennis merekrut dan melatih 21 laki-laki serta 2 perempuan, kemudian membaginya ke dalam dua kelompok belajar. Satu kelompok memulai belajar pada Bulan Desember 1983, sedangkan kelompok lain mengawalinya pada Bulan Desember 1984. Dennis memperkenalkan suatu sistem yang dikenal dengan nama ‘Turtles’ hanya dalam dua minggu. Termasuk di dalamnya adalah cara mengikuti suatu tren dan trading pada sektor komoditas, mata uang serta
obligasi. Dennis juga mengajarkan kapan waktu Buy ketika harga bergerak naik menembus suatu tahanan. Berikut dengan kiat melakukan Sell saat harga turun menembus suatu support. Tidak hanya itu, mereka juga memperoleh skill untuk melikuidasi posisi yang salah dan penerapan prinsip pyramid secara agresif. Kemudian Dennis memberi modal, masing-masing sebesar $1 juta, untuk dikelola selama lima tahun. Setelah masa percobaan tersebut berakhir, setiap kelompok secara total berhasil mendapat keuntungan sebesar $175 juta. Sistem trading ciptaan Dennis telah dipublikasikan dalam dua buah buku, termasuk di dalamnya adalah hasil dari back test system tersebut. Kini Dennis lebih sering mengisi kolom trading di berbagai media nasional seperti New York Times, Wall Street Journal maupun Chicago Tribune. Di penghujung karirnya, Dennis masih tercatat sebagai pimpinan di perusahaan miliknya sendiri, Dennis Trading Group Inc. Namanya tercantum pada posisi wakil ketua C & D Commodities. Untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya, Dennis mengabdikan diri dalam jajaran dewan penasehat di Drug Policy Alliance. Ketekunan untuk belajar sejak dini merupakan kunci sukses Richard J. Dennis dalam dunia trading komoditi. Perjalanan karirnya bisa menjadi teladan bagi pebisnis muda dan traders pemula. Ia memberikan inspirasi baru; betapa faktor usia tidak mampu membendung hasrat investasi manusia.
FuturesMonthly
29
Highlight Indonesia Zulfirman Basir
Downgrade ketiga negara itu memicu kecemasan terhadap krisis hutang kawasan. Minat beresiko investor kian menyurut jika berkaca pada situasi politik Timur Tengah dan dampak bencana alam Jepang. Meski diperkuat berbagai landasan, ketakutan investor sepertinya berlebihan. Mengingat rangkaian indikator domestik masih menegaskan ketangguhan ekonomi Indonesia.
Senior Research and Analyst Monex
Kondisi makro ekonomi
GARUDA Tampil Beda Rupiah melanjutkan penguatan meski dunia tengah diterpa krisis hutang eurozone, masalah politik Afrika dan Timur Tengah serta krisis nuklir Jepang. Cemerlangnya performa ekonomi Indonesia terlihat dari volume modal asing masuk ke dalam negeri, Di lain pihak, program pembelian obligasi the Fed dan sinyal kenaikan interest rate beberapa bank sentral makin menyinari outlook rupiah.
M
ata uang nasional sempat tertekan di tengah penurunan kinerja bursa saham Indonesia akibat sentimen global memburuk. Kabar ekonomi antar benua meruntuhkan kepercayaan pelaku pasar regional. Dari Eropa dilaporkan, agensi rating kembali memangkas peringkat kredit Portugal, Spanyol, dan Yunani.
30 FuturesMonthly
Investor harus ingat bahwa fundamental ekonomi tanah air sedang berada di puncak. Salah satu tolok ukur perekonomian domestik yang masih cemerlang adalah angka Produk Domestik Bruto (PDB), yang tumbuh 6,9% pada laporan kuartal IV 2010 atau rekor tertinggi dalam enam tahun terakhir. Bank Indonesia (BI) memprediksi PDB akan kuat setelah laporan triwulan I 2011 menunjukkan growth 6,6%. Kesinambungan restrukturisasi ekonomi masih sejalan dengan target rerata growth tahunan 6,6% hingga 2014 versi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Demi memperlancar aktivitas dunia usaha dan mendorong investasi sektor swasta, pemerintah menargetkan kenaikan budget belanja infrastruktur sebesar 2 kali lipat menjadi $140 miliar.
Ekspansi Perusahaan dan Penyaluran Kredit
Dari sisi korporasi, optimisme juga terlihat dari rencana strategis beberapa perusahaan besar tanah air. PT Angkasa Pura I tengah bekerjasama dengan GVK Power & Infrastructure untuk membangun bandar udara internasional di Jawa dan Bali. Nilai investasi bagi proyek ini dikabarkan mencapai sekitar $3-5 miliar. Sementara PT Indocement Tunggal Perkasa berencana menambah kapasitas
Highlight Indonesia produksi semennya hingga 18,6 juta ton tahun ini. Salah satu konglomerasi multi-sektor, Para Group, segera mendirikan 20 taman bermain di seluruh nusantara. Dari lini sumber daya, PT Aneka Tambang akan membangun pabrik ferronickel di Maluku Utara. Raksasa perbankan, PT Bank Mandiri, berniat mengakuisisi perusahaan asuransi di kuartal III. Sementara raja properti, PT Summarecon Agung, telah mengalokasikan IDR500-600 miliar untuk mengambil 300 hektar lahan di Jakarta dan Bandung. Tidak terhenti sampai di situ, aktifitas ekonomi tentu makin menggeliat seiring langkah perbankan untuk menyalurkan lebih banyak kredit usaha. Saat ini, BI memberlakukan target minimum penyaluran kredit sebesar 78% dari total deposito. Data Bloomberg
“Cadangan devisa Indonesia kini sudah mencapai $102 miliar atau tertinggi sepanjang sejarah.� menunjukkan sebanyak 30% kreditur masih menerapkan rasio kredit di bawah ketentuan yang akan berlaku. Dengan loan-todeposit ratio bagi perbankan Indonesia yang mencapai 76,8%, lebih banyak kredit akan mengalir untuk kepentingan konsumsi maupun pengembangan dunia usaha.
Kinerja Ekspor
Prospek sektor ekspor tahun ini juga masih cerah, walau perekonomian regional tengah diguncang gempa Jepang. Volume pengiriman ke negara tersebut tentu akan terkikis seiring lesunya aktifitas produksi. Namun, perusahaan Jepang umumnya bertaraf internasional
dengan penyebaran pabrik di berbagai negara. Jika aktifitas pabrik belum dapat beroperasi normal, mereka tentu segera mengalihkan produksi ke negara lain. Di sisi lain, ekspor komoditi juga akan meningkat, karena Jepang mulai me-rekonstruksi perekonomian serta mencari energi alternatif pengganti nuklir. Salah satu emiten favorit investor, PT Bumi Resources, bahkan melirik potensi lonjakan demand batubara pasca gempa.
Prospek Rupiah
Dalam beberapa waktu ke depan, penampilan prima rupiah masih akan bertahan. Bukan hanya karena faktor aliran dana asing, cadangan devisa Indonesia kini sudah mencapai $102 miliar atau tertinggi sepanjang sejarah. Investor asing sepertinya optimis dengan masa depan investasi di negara terbesar ASEAN. Apalagi peringkat kredit Indonesia tinggal selangkah lagi menuju ‘investment grade’. Alhasil, Kementerian Keuangan tidak kesulitan dalam menjual obligasi negara. Hal ini bisa terjadi karena pilihan investasi cukup beragam dengan yield yang variatif pula. Pemerintah terus membuka inovasi dalam instrumen hutangnya, antara lain dengan menerbitkan T-bills berdurasi 3 bulan serta term deposit bertenor 9 bulan dan 12 bulan di 2011.
masuk bagi komponen pangan. BI masih enggan menaikkan suku bunga dan lebih memilih rupiah terapresiasi agar harga barang impor stabil. Meski demikian, pada akhirnya BI tetap akan mengangkat suku bunga acuan demi menjaga target inflasi inti 5%. Pemerintah juga harus waspada dengan lonjakan harga minyak yang sudah tembus $100 per barel. Sementara dari luar negeri, rupiah bisa mengandalkan pelemahan USD sebagai stimulus positif. Apalagi outlook dollar masih buram di tengah program pembelian obligasi the Fed.
Analisa Teknikal:
Pada grafik mingguan, penguatan rupiah masih terjaga karena harga masih diperdagangkan dalam channel bearish, serta di bawah Moving Average 50-100200. Namun, indikator stochastics dan RSI berada di area oversold, mengisyaratkan koreksi untuk sementara waktu. Level 8880 dan 8990 (harga terendah 11 November 2010 dan Moving Average 50) adalah titik resisten. Sementara 8640 dan 8500 (harga terendah Juli 2007 dan level Fibonacci 161.8% (puncak 11 Januari 2011 - lembah 15 Maret 2011) akan menjadi support.
Beban inflasi memang masih jadi hambatan laju investasi Indonesia. Sejauh ini, langkah terbaik otoritas untuk meredam harga adalah dengan membuka kran impor serta penurunan tarif FuturesMonthly
31
Trading Strategy Wisnu Dewojati
Research and Education Monex Bogor
Dalam bertransaksi secara online, tentu Kita membutuhkan bantuan indikator teknikal untuk mengamati dan menganalisa pergerakan harga. Dengan demikian, Kita bisa menentukan timing entry market dan exit market secara tepat. Pada platform Metatrader 4, sudah terdapat beberapa indikator teknikal yang dapat digunakan, baik standar maupun custom. Di samping itu, makin banyak indikator teknikal custom yang bisa didapat secara gratis melalui berbagai forum trader di dunia maya. 32 FuturesMonthly
INDIKATOR PIVOT ESAZ DAY
Jelas,
Mudah dan Akurat P
ada edisi kali ini, Kami akan membahas suatu indikator teknikal yang diperoleh dari hasil bertukar pikiran di sebuah pada website www.forex-tsd.com. Nama indikator tersebut adalah Pivot_ ESAZ_Day.
garis-garis yang membentuk batas bottom channel dan upper channel. Rangkaian garis tersebut menghubungkan garis pivot dengan support dan resistance, sehingga memudahkan trader mengambil keputusan untuk bertransaksi.
Tampilan indikator ini sangat sederhana, terutama pada bentuk dan pemberian sinyal-sinyal transaksi. Metode di dalamnya bersifat level breakout dengan bantuan garis-garis pivot, support dan resistance. Tidak hanya itu, indikator ini juga memuat objek channel yang bisa memberi masukan untuk level breakout, sebagaimana ditunjukkan oleh
Gambar 1 menunjukkan level support dan resistance yang terdiri dari 4 tingkatan support dan 4 tingkatan resistance. Indikator ini memaparkan petunjuk lebih lengkap dibanding pencarian level support dan resistance secara manual. Pada gambar di atas terlihat garis merah yang memperlihatkan level resistance dan garis biru
Trading Strategy taking profit di area sekitar garis resistance 1. Tentu Kita juga harus menentukan stop loss minimal di area perpotongan garis channel yang berada di antara garis pivot dan support 1. Sedangkan pada gambar 2 sebelah kanan (memakai chart mata uang CHF), pengambilan posisi sell harus menunggu saat harga berada di bawah garis pivot dan sudah melewati atau berada di area bottom channel dengan target taking profit di area garis support 1. Kita juga dapat memasang stop loss di area perpotongan garis channel yang berada di antara garis pivot dan resistance 1. Gambar 1
yang menunjukkan level support. Adapun garis kuning mewakili pivot harian yang tertera secara otomatis. Selain itu, terdapat garis-garis berwarna hijau yang menunjukkan channel yang terbentuk dan menghubungkan level support, pivot dan resistance dari pergerakan harga dalam timeframe 30 menit. Indikator ini menggabungkan antara sinyal pada ruang-ruang yang terbentuk oleh channel dengan sinyal yang ditunjukkan oleh garis pivot, support dan resistance. Mekanisme analisa teknikalnya terletak pada metode breakout level, baik level support dan resistance maupun upper dan bottom channel yang terbentuk, sehingga Kita dapat menentukan level target maupun level stop dari setiap posisi transaksi. Dengan memakai chart dari mata uang euro, pada gambar 2 sebelah kiri terlihat bahwa Kita dapat mengambil posisi buy pada saat harga berada di atas garis pivot dan melewati atau berada di area upper channel yang menghubungkan
garis pivot dan resistance 1. Jika harga sudah confirmed berada di area tersebut, maka Kita dapat mengambil posisi buy dengan target
“Karena semakin sederhana suatu indikator teknikal, sinyal yang didapat juga lebih terlihat jelas.�
Cukup sederhana bukan? Indikator Pivot_ESAZ_Day memang dibuat untuk membantu para trader dengan metode sangat sederhana. Karena semakin sederhana suatu indikator teknikal, sinyal yang didapat juga lebih terlihat jelas. Dengan demikian, trader dapat menentukan pengambilan posisi ideal dalam bertransaksi.
Gambar 2
FuturesMonthly
33
Automated Trading Albertus Christian
Senior Research and Analyst Monex
Deteksi & Reparasi
“ERROR” Lebih Dini
Perkembangan dalam bahasa pemrograman robot (MQL4) harus dilihat dengan beberapa sudut pandang. Penerapannya pun tidak mudah karena beberapa pertimbangan; pertama, algoritma pada sistem trading relatif sulit serta berpotensi menimbulkan problem. Begitu banyak detail dan karakter algoritma robot yang perlu disesuaikan dengan lingkup Metatrader 4. Ke-dua, menerjemahkan algoritma tersebut ke dalam bahasa programming MQL4. Fasilitas ‘compiler’ memang memudahkan Kita ketika menulis EA. Hanya dengan klik ‘Compile’, maka semua laporan kesalahan sintaks pada kode Kita akan tampil seketika. Namun permasalahannya adalah jika Kita berurusan dengan persepsi logika suatu robot, kesalahan yang muncul hanya bisa ditemukan melalui pengoperasian robot tersebut. 34 FuturesMonthly
Bentuk Error Fungsi Robot
M
ari Kita coba menganalisa error yang umum terjadi pada program robot (Expert Advisor) di Metatrader. Misalnya error pada fungsi operasi, akan sangat krusial efeknya terhadap EA. Berikut ini adalah tipikal error suatu EA yang tampak pada MQL4: 1. Error 130 –ERR_INVALID_STOPS 2. Error 146 –ERR_TRADE_CONTEXT BUSY Kasus pada error pertama terjadi saat EA berupaya menempatkan pending order yang terlampau dekat dengan harga di market. Situasi ini rentan merusak karakteristik EA. Misalnya sebagai berikut: setelah membuka posisi yang menguntungkan, EA akan menutup profit setiap 150 poin. Namun jika pada percobaan selanjutnya terjadi ‘error 130’, kemudian harga berbalik ke level stop loss berikutnya, maka potensi
Automated Trading profit Anda akan sirna seketika. Walaupun kemungkinan seperti itu terbuka, error jenis ini dapat dieliminasi sejak awal. Caranya dengan memasukkan suatu fungsi tambahan ke code robot yang akan memperhitungkan jarak minimal antara harga yang diterima dengan level stop/taking profit. Sedangkan pada error jenis ke-dua, ‘Trade context is busy’, kesalahan tidak bisa sepenuhnya dieliminasi. Contoh kasus: Ketika beberapa EA beroperasi dalam satu terminal pada proses trading, maka Kita mungkin berhadapan dengan situasi dimana 1 robot sudah akan membuka posisi, sementara robot ke-dua hendak open posisi di saat bersamaan. Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan memproses ulang semua error dengan memakai fungsi tambahan yang disebut dengan LogError. Parameter fungsi logError ini dapat mendeteksi kapan Error terjadi. Jika EA sedang memanggil fungsi OrderSend (misalnya di level harga tertentu), maka Kita memiliki peluang untuk menentukan secara tepat, kapan error itu terjadi. Parameter selanjutnya a d a l a h deskripsi bentuk error dengan lebih detil, misalnya berbentuk keterangan ‘Open Long Trade – Could not open order’. Tujuan dari memasukkan fungsi tambahan ini adalah untuk
mendapat semua informasi lebih dini, yang diperlukan untuk menganalisa situasi, contohnya sebagai berikut: ERROR: in openLongTrade() ERROR: could not open order ERROR: code=138 - requote Dengan demikian, didapat kejelasan mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. Error terjadi pada fungsi tertentu dari robot (contoh di atas terjadi saat melakukan posisi Buy). 2. Error yang terjadi merujuk pada pembukaan/penutupan posisi. 3. Deskripsi error yang muncul. Jika Kita sudah bisa mendeteksi error, maka langkah yang harus dilakukan adalah mengirimkan
analisis situasi pada saat pengoperasian robot tersebut ke dalam Log File. File tersebut bisa berbentuk file dokumen excel. S e l a n j u t ny a , Kita proses file tersebut sehingga bisa diputuskan apakah harus Kita abaikan atau terapkan improvisasi lebih lanjut pada code robot. Adapun diagnosa yang lebih rumit harus dilakukan saat terjadi error logika, seperti fungsi OrderSend, OrderModify dan OrderClose. Demi
efisiensi waktu dan tenaga dalam mendeteksi error logika, Kita dapat menggunakan script tambahan untuk merekam keseluruhan error yang terjadi ketika pengujian robot. Tugas fungsi deteksi error ini dapat diprogram dalam bentuk script yang bisa dikonversi ke file excel sehingga tugas deteksi error robot dapat dituntaskan dengan cara yang elegan. Kami sarankan Anda untuk menjalankan EA pada strategy tester/fasilitas pengujian di Metatrader terlebih dahulu, dengan penggunaan periode yang cukup panjang. Kemudian analisa log file yang dihasilkan oleh script dengan memakai metode yang dijelaskan di atas. Hal ini memungkinkan Kita untuk mendeteksi sebagian besar kesalahan sedini mungkin, sebelum EA dijalankan pada akun demo. Fungsi tambahan berupa script dan metode tadi dapat menyederhanakan proses deteksi Error dan pemulihan kode EA/ Robot, yang ditulis dalam bahasa pemrograman MQL4. Untuk kenyamanan Anda, fungsi yang dijelaskan di atas dapat anda miliki dengan mengirimkan email research_monex@mifx.com dengan subject : REQUEST Debug.MQH. Cara penggunaan script mudah, cukup dengan menambahkan file tersebut ke EA Kita sendiri. Dengan men-download file yang dikirimkan dari email ke dalam folder: Expert/ Include. Semoga melalui metode yang dideskripsikan, kekhawatiran trader terhadap error pada robot bisa diantisipasi. Selamat Mencoba!
FuturesMonthly
35
Investment Clinic Iswardi Lingga
Senior Education Monex
Ichimoku Kinko Hyo Kumo Breakout A
nda dapat menemukan istilah Kumo Trading atau Kumo Breakout Trading pada banyak artikel di internet. Istilah tersebut umumnya merujuk pada keberhasilan harga melewati area Kumo.
• Pergerakan harga yang berhasil melewati ke area atas Kumo dengan konfirmasi penutupan (closed), dapat dijadikan sebagai sinyal buy. • Sebaliknya harga yang berhasil menembus bagian bawah Kumo dengan konfirmasi closing price, dapat dijadikan sinyal sell. Walaupun breakout Kumo dapat berdiri sendiri dalam sebuah sistem trading, namun tentu diperlukan beberapa ‘kondisi’ yang setidaknya mampu meminimalisasi terjadinya false breakout. Beruntungnya, beberapa dari ‘kondisi’ tersebut juga tersedia dalam indikator Ichimoku. Masih ingatkah Anda dengan konsep up dan down Kumo? Sebagai catatan, konsep tersebut sudah Kami ulas pada bagian kedua
36 FuturesMonthly
Sinyal Breakout
Kumo memiliki peran sangat penting dalam penggunaan indikator Ichimoku Kinko Hyo. Pada artikel terdahulu, telah diulas fungsi Kumo sebagai pengenal trend, penyedia support-resisten serta pengukur volatilitas. Di samping itu, Kumo bisa menjadi sinyal transaksi seperti halnya sinyal transaksi lain, dengan menggunakan konsep breakout.
serial artikel ini. Sinyal breakout Kumo dapat disaring memakai konsep tersebut dengan kondisi:
mengindikasikan hal yang sama (down Kumo), maka sinyal sell yang dihasilkan semakin baik.
Jika breakout Kumo bullish (buy) dan terjadi pada saat leading Kumo (ditempatkan 26 periode ke depan) berbentuk up dan menukik ke atas, maka indikasi sinyal buy yang dihasilkan semakin baik. Sebaliknya, jika breakout bearish muncul dan leading Kumo
Selain itu, filter juga dapat diperoleh dari flat atau tidaknya bagian terbawah atau teratas Kumo. Yang kita perlukan hanyalah flat pada bagian bawah Up Kumo dan flat pada bagian teratas down Kumo (terbentuk hanya dari garis Senkou Span B). Agar lebih
Investment Clinic
mempermudah, sebut saja sebagai flat resisten dan flat support. Tentu masih banyak tersedia filter lain yang mudah ditemukan melalui observasi pada indikator ini.
weak buy (poin b); cross antara Tenkan Sen dan Kijun Sen namun terjadi di bawah Kumo. Pada poin 3, sinyal strong sell muncul karena terbentuk di bawah Kumo.
Studi Kasus
Jika Anda memutuskan mengambil posisi sell pada poin 2, maka stop yang baik dan perlu Anda pertimbangkan adalah yang mewakili tingkat fluktuasi harga, dalam hal ini lebarnya Kumo antara poin 2 dan a, atau sekitar 60-70 pips. Dan jika Anda memutuskan mengambil posisi tambahan pada poin 3, stop yang perlu Anda pertimbangkan adalah high pada saat sinyal weak buy (b) sebelumnya terbentuk. Atau dapat juga menggunakan poin 2 sebagai stop dari pengambilan posisi pada poin 4. Poin c adalah exit yang perlu Anda pertimbangkan, 2 kali besar dari lebar Kumo 2 dan a.
Selanjutnya, untuk menutup bagian akhir dari serial ini kita akan melakukan studi kasus pada mata uang Euro (EUR/USD) time frame 1 Jam, sebagai panduan Anda mengaplikasikan Ichimoku Kinko Hyo dalam aktifitas trading. Kasus ideal untuk posisi sell dapat ditemukan pada gambar 3, Euro H1, periode 7-11 Maret 2011. Sinyal sell (weak) telah dibentuk pada tanggal 7 (poin 1), dan satu hari setelahnya harga berhasil menembus ke bagian bawah Kumo (poin 2). Setelah mengalami penurunan harga melakukan konsolidasi dan membentuk sinyal
Pada gambar 4, Anda dapat melakukan observasi lebih pada sinyal-sinyal Ichimoku, disini karena keterbatasan tempat kita hanya akan membahasnya sekilas. Poin 1 sinyal weak buy terbentuk didahului oleh failure pada sinyal strong sell. Poin 2, harga berhasil menembus Kumo sebagai konfirmasi buy namun masih dibayangi oleh down leading Kumo, dan harga sempat menguat 130 pips sebelum membentuk sinyal weak sell pada poin 3 dan failure menembus Kumo. Harga kemudian berlanjut menguat, namun kembali melemah dan membentuk sinyal weak sell dan diikuti oleh
keberhasilan harga menembus Kumo pada poin 5. Namun kali ini bereakout Kumo terjadi pada saat leading Kumo masih up. Selanjutnya pada poin 6, sinyal weak buy terbentuk dan di ikuti oleh breakout Kumo yang sangat ideal (poin 7) dengan dukungan leading Kumo yang juga up (garis panah kanan) bersamaan dengan garis Chikou Span yang berhasil melakukan cross up (garis panah kiri). Anda dapat mengembangkan banyak ide trading sistem dari indikator ini, dan pembahasan serial Ichimoku Kinko Hyo selesai pada edisi ini. Saran dan tanggapan dapat dikirimkan ke email : education@mifx.com.
FuturesMonthly
37
Fundamental Analysis Azhar Fauzi Noor
Research and Analyst Monex Medan
Dalam kamus investasi, retail sales dapat didefinisikan sebagai: “Suatu ukuran ratarata dari nilai penjualan barang-barang ritel seluruh negara pada waktu tertentu dengan mengukur contoh data penjualan dan meramalkannya dalam kesatuan angka seluruh negara. Data yang disajikan mewakili pertumbuhan bulan sebelumnya dan dirilis sekitar dua minggu setelah akhir bulan. Perbandingan angka yang diperolah mencakup gambaran perkembangan tahunan.” 38 FuturesMonthly
PENJUALAN RITEL RETAIL SALES
Salam trader! Apabila Anda membuka website google.com kemudian memasukkan kata kunci ‘retail sales’, maka akan keluar banyak penjelasan dari dua kata tersebut di layar monitor. Bagi seorang trader, makna di balik keyword tersebut tidak hanya bersifat definitif, tapi lebih kepada efek dari kata-kata tadi terhadap keputusan ‘buy’ atau ‘sell’ pada portofolionya. Pada edisi terdahulu, Futures Monthly telah mengulas tentang laporan Personal Income & Spending. Pada kesempatan ini, pokok pembahasan akan terfokus pada data Retail Sales Amerika Serikat (AS). Patut diingat bahwa dua indikator ekonomi tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain dalam proses analisa pasar.
T
erdapat beberapa kategori yang diukur pada data ritel, mulai dari makanan, minuman, pakaian, alatalat rumah tangga, otomotif hingga produk obat-obatan dan kesehatan. Tingkat kompleksitas data serta
jenis benda yang dijual tidak akan memberikan angka pasti, jika persentase penjualan ritel naik maka kondisi perekonomian juga akan naik. Para investor atau trader sering terjebak pada angka
Fundamental Analysis forecast dari previous data yang disajikan. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena semua angka retail sales diukur dan dikalkulasi berdasarkan data umum dari jumlah populasi peritel. Pendekatan logis secara statistik bisa dipakai jika Anda mengukurnya dalam termin waktu yang lebih panjang. Misalnya memakai data rata-rata per tiga bulan, tentu dengan membandingkan datadata tiga bulan sebelumnya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengamatan yang terukur sebelum memastikan apakah imbas dari laporan tersebut positif atau negatif. Agar mendapathasil analisa yang akurat, perlu dilakukan beberapa komparasi dengan variabel-variabel yang
terkait dengan data retail sales. Caranya adalah dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut: 1. Apakah tingkat persentase penjualan bisa dikatakan sebagai faktor penyebab kenaikan inflasi? Berdasarkan ukuran uang yang dihabiskan, berapa banyak orang yang belanja dalam beberapa minggu terakhir? Siapapun tentu tidak mau gegabah dalam menginterpretasikan data yang dirilis setiap bulan.
Apabila nilai rata-rata pada data ritel yang disajikan
meningkat, semua pihak bisa berharap pertumbuhan ekonomi (GDP) juga akan bagus. Sebab secara faktual, nilai riil GDP memiliki korelasi signifikan terhadap perubahan data retail sales. 2. Pertanyaan berikut bisa mewakili bagaimana sulitnya menerjemahkan data ini, seperti: berapa besar total uang publik yang dibelanjakan pada periode tertentu? Pada segmen mana saja dana tersebut dibelanjakan? Apakah pada produk pangan, perabot, kebutuhan transportasi dan lain sebagainya? Tentu berbeda hasil perhitungannya jika alokasi belanja lebih banyak tertuju pada produk primer dibanding sekunder. Atas pertimbangan itu, otoritas terkait merumuskan laporan dengan memakai kategori yang dikenal dengan ‘Total Retail Sales, excluding motor vehicle and parts’. Pembedaan tersebut diperlukan untuk menentukan arah pengeluaran konsumen dalam membelanjakan pendapatannya. 3. Kondisi geopolitik dan kebutuhan sektor energi juga bisa dijadikan tolok ukur perhitungan retail sales. Dalam pengukurannya, permintaan ritel pada komponen energi dijelaskan secara terpisah. Dengan demikian, bisa disimpulkan apakah volume permintaan bahan bakar rumah tangga bisa berjalan selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Volume demand dari sektor energi ritel juga bisa memicu pergolakan harga energi itu sendiri, sehingga FuturesMonthly
39
Fundamental Analysis tingkat produksi minyak juga harus disesuaikan. Mekanisme pengelolaan seperti ini dapat mempengaruhi harga jual akhir kepada publik. Melonjaknya harga energi sejatinya berdampak pada kenaikan harga-harga barang dan jasa.
Market Impact
Meski data penjualan ritel tidak dapat menjadi acuan baku untuk mengetahui arah fundamental ekonomi, namun data tersebut mampu memberi efek fluktuatif di pasar keuangan. Ulasan berikut ini bisa jadi bahan pertimbangan dalam penentuan posisi portofolio Anda:
ketidakpastian akan berlanjut? Pada akhirnya, sikap pesimisme pasar pasti turut menekan harga saham-saham yang relevan.
Dollar AS
Pelaku pasar mata uang juga sulit menganalisa permasalahan dari data penjualan ritel. Ketika angka retail sales AS dirilis naik signifikan, investor USD cenderung memilih penempatan dana di AS. Kenaikan data penjualan ritel lazimnya berdampak pada pelemahan nilai tukar dollar akibat bertambahnya permintaan terhadap barang impor. Saat defisit pada neraca perdagangan AS terlampau besar, pembayaran segala produk dari luar negeri dilakukan memakai mata uang non-dollar. Dengan demikian, valuta USD akan melemah di hadapan satuan tukar lainnya. Untuk menangani hal ini, regulator perekonomian dapat menaikkan suku bunga demi kepentingan stabilitas ekonomi.
Silakan simak ilustrasi pada data Retail Sales AS :
Obligasi
Manajer keuangan di pasar obligasi akan bereaksi negatif ketika data ritel meningkat. Kenaikan angka penjualan ritel memberi sinyal bahwa suasana hati konsumen sedang baik. Daya beli warga yang positif mencerminkan adanya pertumbuhan ekonomi. Gambaran seperti ini dapat menyebabkan turunnya harga obligasi sehingga pihak penerbit obligasi akan berlomba menaikkan persentase yield guna menarik minat investor. Sebaliknya, turunnya angka penjualan ritel akan melambungkan harga obligasi serta mengurangi yield di masa mendatang.
Stock / Saham
Para pedagang dan spekulator bursa ekuitas kerap memantau aktivitas penjualan ritel. Kenaikan angka pada data ini cenderung mendongkrak pendapatan perusahaan. Jika demikian adanya, beberapa saham sektor ritel semakin menarik untuk dikoleksi. Sebaliknya, penurunan nilai rata-rata persentase retail sales akan menciptakan asumsi negatif. Apakah bisnis masih bisa dipertahankan? Atau berapa lama
40 FuturesMonthly
Trading Tips : 1. Perhatikan pola Hi & Lo terakhir untuk menentukan entry point dari retrace singkat yang terjadi dan tentukan Stop Loss (SL) di dua titik harga Hi/Lo yang terbentuk. Tempatkan SL di Hi jika retail sales negatif dan pada Lo jika retail sales positif 2. Pattern akan terbentuk setelah 4 s/d 8 candle di Timeframe H1. Artinya butuh waktu 4-8 jam untuk strike on price, pilihan pending order lebih optimal untuk mengantisipasi gejolak fake signal.
Central Bank Interest Rate Outlook Dwi Aviono P
Research and Analyst Monex Bandung
Central Bank
Last Meeting
Next Meeting
12 April 2011
Bank Indonesia meyakini dapat menjaga tingkat inflasi 5% ±1% untuk 2011 dan 4,5% ± 1% di 2012.sementara saat ini inflasi 0,89% (mtm) atau 7,02% (yoy)-Indeks Harga Konsumen. Ketentuan GWM Valas dan LDR per 1 Maret 2011,membantu untuk mendukung kebijakan suku bunga acuan di kisaran 6.75%
27 April 2011
FOMC akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah 0-0.25 dalam jangka waktu yang panjang,untuk membantu perbaikan yg lebih signifikan terhadap pasar tenaga kerja yang membaik
3 Maret 2011 /unchanged (perubahan terakhir pada 7 Mei ‘09 : 25 bps cut)
7 April 2011
Dari survei Bloomberg,para ekonom memperkirakan ECB akan menaikkan suku bunga pada kuartal keempat tahun ini.. Inflasi terdata menjadi 2,4 persen bulan lalu, melewati batas 2 persen yang di tentukan oleh ECB.
10 Maret 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 5 Maret ‘09 : 50 bps cut)
7 April 2011
Menurut mantan pembuat kebijakan Deanne Julius dan Kate Barker Otoritas moneter Inggris akan menaikan tingkat suku bunga pada bulan Juni untuk membendung laju tingkat inflasi
17 Maret 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 11 Desember ‘08 : 50 bps cut)
16 Juni 2011
Swiss National Bank, telah menargetkan suku bunga rendah 0.25% sejak Maret, dan diperkirakan tidak akan merubah batas bawah di 0.25% dari range 0-0.75%. Kebijakan ini tidak akan dipertahankan jika inflasi mulai naik
28 Februari 2011/25 bps hike (perubahan terakhir pada 2 November ‘10,25 bps hike)
5 April 2011
18 dari 25 ekonom yang disurvei Bloomberg News memperkirakan Australia akan menaikkan suku bunga acuan pada kuartal kedua.
4 Maret 2011/25 bps hike (perubahan terakhir pada 5 Agustus ‘09 : 25 bps cut) Bank Indonesia (BI) 6.75%
Federal Reserve (The Fed) 0.0%-0.25%
OutLook
15 Maret 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 17 Desember ‘08 : 75 bps cut)
European Central Bank (ECB) 1.00%
Bank of England (BOE) 0.50%
Swiss National Bank (SNB) 0.25%
Reserve Bank of Australia (RBA) 4.75%
13 Maret 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 19 Desember ‘08 : 20 bps cut)
6 April 2011
Bank of Japan (BOJ) 0.10%
BOJ diperkirakan akan terus mempertahankan kebijakan suku bunga rendah,terlebih utuk mengatasi keadaan ekonomi saat ini yang sedang dalam masa rekonstruksi kembali setelah terjadinya gempa dan tsunami
1 Maret 11/unchanged (perubahan terakhir pada 8 September 2010 : 25 bps hike)
12 April 2011
Kanada akan menaikkan suku bunga pada kuartal kedua,demikian menurut survei ekonom Bloomberg
10 Maret 2011/Unchanged (perubahan terakhir pada 10 Maret 2011: 50 bps Reduce)
27 April 2011
10 dari 14 ekonom yang di survey Bloomberg news memmperkirakan suku bunga akan tetap dipertahankan sampai Quarter tahun depan.
Bank of Canada (BOC) 1%
Reserve Bank of New Zealand 2.5 %
FuturesMonthly
41
Global Economic Calendar Adityawarman
Assistant Research & Education Monex Surabaya
April 2011 DATE
TIME (WIB)
DATA
FORECAST
PREVIOUS
01 APRIL 08.00 14.00
CNY Manufacturing PMI EUR German Retail Sales m/m
n/a n/a
52.2 1.4%
Tentative 16.30 17.00 19.30 20.30 21.00
GBP Halifax HPI m/m GBP Manufacturing PMI EUR Unemployment Rate USD Non-Farm Employment Change USD Unemployment Rate USD ISM Manufacturing PMI
n/a n/a n/a n/a n/a n/a
-0.9% 61.5 9.9% 192K 8.9% 59.7
04 APRIL
15.30
GBP Construction PMI
n/a
56.5
05 APRIL
08.30 11.30 14.15 16.30 17.00 22.00
AUD Trade Balance AUD Cash Rate CHF CPI m/m GBP Services PMI EUR Retail Sales m/m USD ISM Non-Manufacturing PMI
n/a n/a n/a n/a n/a n/a
1.88B 4.75% 0.4% 52.6 0.4% 59.7
06 APRIL
16.30 17.00 22.00
GBP Manufacturing Production m/m EUR German Factory Orders m/m USD Factory Orders m/m
n/a n/a n/a
1.0% 2.9% n/a
07 APRIL
01.00 07.30 07.30 18.00 18.00 18.45
USD FOMC Meeting Minutes AUD Employment Change AUD Unemployment Rate GBP Asset Purchase Facility GBP Official Bank Rate EUR Minimum Bid Rate
n/a n/a n/a n/a n/a
-10.1K 5.0% 200B 0.5% 1.00%
08 APRIL
07.30 15.30
AUD Home Loans m/m GBP PPI Input m/m
n/a n/a
-4.5% 1.1%
12 APRIL
07.01 07.01 09.00 09.00 14.15 15.30 16.00 19.30
GBP BRC Retail Sales Monitor y/y GBP ICS House Price Balance CNY CPI y/y CNY Industrial Production y/y CHF Retail Sales y/y GBP CPI y/y EUR German ZEW Economic Sentiment USD Trade Balance
n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a
-0.4% -26% 4.9% 14.1% -2.6% n/a 14.1 -46.3B
13 APRIL
Tentative 06.50 16.30 15.30 20.30 20.30 21.00
GBP Nationwide Consumer Confidence JPY Core Machinery Orders m/m GBP Claimant Count Change GBP Trade Balance USD Core Retail Sales m/m USD Retail Sales m/m USD Business Inventories m/m
n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a
n/a 4.2% n/a -7.1B 0.7% 1.0% 0.9%
14 APRIL
01.00 15.00 17.00 19.30 19.30
USD Beige Book EUR ECB Monthly Bulletin CHF ZEW Economic Expectations n/a n/a USD PPI m/mn/a n/a USD ore PPI m/m n/a n/a
15 APRIL
16.00 20.30 20.30 20.00
EUR CPI y/y USD Core CPI m/m USD CPI m/m USD TIC Long-Term Purchases
n/a n/a n/a n/a
n/a n/a n/a n/a
18 APRIL
07.01
GBP Rightmove HPI m/m
n/a
n/a
19 APRIL
16.00 17.00 19.30
EUR German Ifo Business Climate GBP CBI Industrial Order Expectations USD Building Permits
n/a n/a n/a
n/a n/a n/a
20 APRIL
15.30 22.00
GBP MPC Meeting Minutes USD Existing Home Sales
n/a n/a
n/a n/a
21 APRIL
13.15 21.00
CHF Trade Balance USD Philly Fed Manufacturing Index
n/a n/a
n/a n/a
22 APRIL
09.30 20.15
CNY GDP q/y USD Industrial Production m/m
n/a n/a
n/a -0.1%
25 APRIL
17.30 21.00
CHF KOF Economic Barometer USD New Home Sales
n/a n/a
n/a n/a
26 APRIL
17.00 21.00
GBP CBI Realized Sales USD CB Consumer Confidence
n/a n/a
n/a n/a
27 APRIL
Tentative 15.30 19.30 20.30
GBP Nationwide HPI m/m GBP Prelim GDP q/q USD Core Durable Goods Orders m/m USD Durable Goods Orders m/m
n/a n/a n/a n/a
n/a n/a n/a n/a
28 APRIL
01.15 TentativeJPY 14.55 19.30 21.00
USD Federal Funds Rate n/a n/a BOJ Press Conference EUR German Unemployment Change n/a n/a USD Advance GDP q/q n/a n/a USD Pending Home Sales m/m n/a n/a
29 APRIL
06.01 19.30 20.45 23.30
GBP GfK Consumer Confidence n/a n/a USD Personal Spending m/m n/a n/a USD Chicago PMI n/a n/a USD Fed Chairman Bernanke Speaks
42 FuturesMonthly
FuturesMonthly
43
Mr. Smart Invesment Johannes Ginting Head of Education Monex
Strategi Trading Indeks
Kantor Cabang Monex Jakarta
Bandung
Bogor
Yogyakarta
Menara Ravindo Lt. 8 Jl. Kebon Sirih Kav. 75, Jakarta 10340 Ph : (021) 315 0607 Fax : (021) 391 8866 email : sales.ho@mifx.com
Jl. Ir. H. Juanda No. 70 Bandung 40132 Ph : (022) 250 5770 Fax : (022) 253 4519 email : sales.bdg@mifx.com
Jl. Raya Pajajaran No. 1 Ruko V - Point Blok ZL, Bogor Ph : (0251) 833 4847 Fax : (0251) 831 9610 email : sales.bgr@mifx.com
Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27 Kompleks Paskal Hyper Square No. B/42 Bandung Ph : (022) 860 61 000 Fax : (022) 860 61 002 email : sales.bdg@mifx.com
1st Floor Jl. Magelang km 6.2 Yogyakarta 55184 Ph : (0274) 623 168 Fax : (0274) 623 352 email : sales.jogja@mifx.com
Cirebon
Menara Ravindo Lt. 12 Jl. Kebon Sirih Kav. 75, Jakarta 10340 : (021) 3190 2626 Ph Fax : (021) 3190 3322 email : sales.hayamwuruk@mifx.com Wisma Kyoei Prince Lt. 9 & Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 3/4 Jakarta 10220 : (021) 572 4377, 572 2345 Ph Fax : (021) 572 4366, 572 4066 email : sales.kyoei@mifx.com Monex Cikini Jl. Cikini I No. 5 Jakarta Pusat 1033 Ph : (021) 3900 561 Fax : (021) 3900 743 email : sales.cikini@mifx.com Monex Bintaro Jl. Cut Mutia No. 38, Bintaro Jaya Sektor VII, Tangerang Selatan Ph : (021) 7486 2929 Fax : (021) 7486 1729 email : sales.bintaro@mifx.com
Medan Uni Plaza Building West Tower, 2nd Floor Jl. Letjen MT. Haryono A1 Medan 20231 Ph : (061) 453 1015 Fax : (061) 453 1025 email : sales.medan@mifx.com
Surabaya Gedung Graha Pena Lt.19 Jl. Ahmad Yani 88, Surabaya 60234 Ph : (031) 827 1188 Fax : (031) 827 1177 email : sales.surabaya@mifx.com
Pontianak
44 FuturesMonthly
Kompleks Pontianak Mall Blok D 9-10 Jl. Teuku Umar, Pontianak 78117 Ph : (0561) 765 333 Fax : (0561) 743 980 email : sales.pontianak@mifx.com
Solo
Jl. Kesambi Raya Ruko Kesambi KR.7, Cirebon 45134 Ph : (0231) 233 010 Fax : (0231) 207 786 email : sales.crb@mifx.com
Jl. Slamet Riyadi No. 312 Solo 57112 Ph : (0271) 7650 777 Fax : (0271) 7651 555 email : sales.solo@mifx.com
Purwokerto
Semarang
Ruko Permata Hijau No. 10 Jl. Dr. Angka, Purwokerto Ph : (0281) 622 502 Fax : (0281) 628 011 email : sales.pwt@mifx.com
Candi Plaza Building Ground Floor Jl. Sultan Agung No. 90 - 90A Semarang 50252 Ph : (024) 850 2121 Fax : (024) 850 2112 email : sales.semarang@mifx.com
Tegal Kompleks Nirmala Square Blok C No. 6 Jl. Yos Sudarso, Tegal 52121 Ph : (0283) 320 750 Fax : (0283) 320 794 email : sales.tgl@mifx.com
Batam Jl. Pembangunan Ruko Penuin Blok RB No. 3, Batam Ph : (0778) 450 734, 450 735 Fax : (0778) 450 656 email : sales.btm@mifx.com
Denpasar Jl. Teuku Umar No. 188 Denpasar 80113 Ph : (0361) 223 000 Fax : (0361) 248 950 email : sales.denpasar@mifx.com