FuturesMonthly
1
2 FuturesMonthly
FUTURESMONTHLY 65th Edition August 2012
PENDIRI
MONEX INVESTINDO FUTURES
Catatan Redaksi Dear pembaca Futures Monthly yang budiman,
PENASEHAT
Samuel Semarun PEMIMPIN UMUM
Ferhad Annas
PEMIMPIN REDAKSI
Johannes Ginting EDITOR
Ariston Tjendra COPYWRITER
Dimas Reza KONTRIBUTOR
Tim Research & Analyst and Tim Education KOORD PROMOSI
Evi Pane
MEDIA RELASI
Omegawati
DESIGN GRAFIS
Reza Agusta
SEKRETARIAT REDAKSI & SIRKULASI
Lanny Blankers Selviyani Putri ALAMAT REDAKSI
Menara Ravindo, Lt.8, Jl. Kebon Sirih Kav.75 Jakarta 10340, Phone : 021 - 315 0607 EMAIL
futuresmonthly@mifx.com TATA LETAK
thinktank creative Percetakan
TempPrint Jakarta
Memasuki paruh ke-dua tahun ini, perekonomian dunia masih tampak sakit dan tidak ada orang yang berani membantah fakta tersebut. Zona euro menjadi wilayah ekonomi yang memperlihatkan sinyal kemunduran terparah di antara kawasan lainnya. Bagaimana tidak? Sejauh ini sudah 5 negara pengguna mata uang tunggal saling bergantian meminta dana talangan. Padahal di sisi lain, performa ekonomi Amerika Serikat juga setali tiga uang. Negeri Paman Sam tengah berjuang untuk pulih dari penyakit kronis yang sudah dideritanya sejak tahun 2008 silam. Sektor lapangan kerja dan ritel sudah mencapai level kritis dan sulit untuk disembuhkan. Futures Monthly edisi Agustus kali ini menyoroti ekspektasi pelaku pasar akan munculnya sebuah kebijakan. Kebijakan yang tidak hanya mampu men-stimulasi pelaku bisnis dan dunia usaha, tetapi juga dapat memotivasi minat investasi pemilik modal yang mulai kendur. Sebagai investor, kita tentu berharap Washington mampu memunculkan suatu formula pelonggaran moneter yang pro-ekonomi, yaitu Quantitative Easing atau biasa kita sebut dengan istilah ‘QE’. Kebijakan tersebut sudah pernah dirilis sebanyak dua kali oleh Federal Reserve antara tahun 2008 dan 2011. Ya, kemunculan Quantitative Easing jilid 3 memang sangat dinantikan oleh banyak pihak, terutama mereka yang bergelut di tengah carut marut pasar aset-aset berisiko. QE3 dianggap senjata yang ampuh untuk mempercepat laju ekonomi, sehingga prospek kinerja bursa saham, emas, minyak dan mata uang non-dollar akan membaik dalam waktu singkat. Sayangnya, Ben S. Bernanke dan kolega belum juga memberi restu untuk peluncuran QE3 hingga akhir Juli lalu. Otoritas tampak gamang menyikapi hasil data-data ekonomi, yang inkonsisten; terkadang bagus, tidak jarang pula buruk. QE3 memang tidak akan mampu menumbuhkan optimisme dalam sekejap mata dan prospek jangka panjang tidak ditentukan oleh satu kebijakan saja. Namun terlepas dari seberapa jauh jarak menuju pemulihan ekonomi secara permanen, QE3 bisa berperan layaknya oasis di tengah padang pasir. Yakni sebagai pelepas dahaga di saat investor global haus akan berita menggembirakan. Tetapi sampai momen itu benar-benar tiba, mari kita tetap berinovasi menyiasati liarnya fluktuasi pasar. Melalui penggunaan strategi yang tepat, aliran profit sejatinya tidak akan terhalang oleh guncangan apapun.
Futures Monthly adalah majalah edukasi yang Salam, membahas industri bursa berjangka. Media Johannes Ginting bulanan ini diterbitkan secara mandiri oleh Pemimpin Redaksi Monex Investindo Futures yang mengulas perkembangan terkini pasar komoditi, indeks ............................................................................................................................... ........................................................................................ saham, valuta asing dan saham CFD serta artikel menarik lainnya disertai analisa yang tajam dan akurat.
Kantor Cabang Monex : Jakarta | Bogor | Bandung | Cirebon Purwokerto | Tegal | Yogyakarta | Solo ....................................................................................................................................................................................................................... Semarang | Surabaya | Denpasar | Pontianak DISCLAIMER Medan | Batam | Pekanbaru
Untuk Alamat Lengkap dapat dilihat pada website Monex :
www.mifx.com
Isi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi.
What inside ?
04
Editor Focus
QE 3 Yang Tak Kunjung Datang
Forex Market Outlook
Berlindung di Balik ‘Safe Haven’
Exclusive Interview
07
Dagadu, Mendulang Profit dari Industri Kreatif
18
11 | Stock Index Market Outlook
28 | Famous Person
40 | Trading Rule
Waspadai Wabah Risk Aversion!
Martin S. Schwartz ‘Kompetitor Ulung Wall Street’
CFD – Contract for Different
15 | Liputan Khusus Monex M.A.D
30 | Highlight Indonesia
41 | Central Bank Interest Outlook
Perpustakaan Keliling Penyebar Ilmu Pengetahuan Cikarang, Jawa Barat
Rupiah Terbentur Kinerja Ekspor
16 | Gold Outlook
32 | Trading Strategy
Emas Menunggu Q3
Trading Dengan Indikator TRIX
21 | Commodity Focus
34 | Automated Trading
44 | Mr. Smart Investment
Faktor Iran Tak Lagi Dominan
Indikator Tepat, Profit Berlipat!
Online Trading
23 | Multilateral Product
36 | Investment Clinic
Antara Kinerja Ekspor dan Faktor Musiman
Trade Every Wave
25 | CFD Strategy
38 | Fundamental Analysis
Peluang ‘Beli’ dari Raja Microchip Dunia
Data Ekonomi Jerman
42 | Global Economic Calendar
FuturesMonthly
5
Editor Focus Ariston Tjendra
Head of Research and Analyst Monex
QE 3 Yang Tak Kunjung Datang Sejak berakhirnya program pelonggaran kuantitatif ke-2 pada Juni 2011 lalu, pelaku pasar keuangan dunia kembali menantikan munculnya kebijakan suportif baru. Setiap pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat selalu dihiasi rumor dan ekspektasi tentang peluncuran Quantitative Easing 3. Namun penantian belum juga terwujud hingga memasuki paruh kedua 2012.
Q
uantitative Easing (QE) sudah dianggap sebagai doping untuk meningkatkan harga instrumen berisiko di pasar keuangan. Indeks saham dunia, harga komoditi dan kurs mata uang non-dollar AS selalu menguat setelah QE diluncurkan. Kita bisa mengambil contoh pada pergerakan indeks saham utama AS, Dow Jones, sepanjang perjalanan QE. Semasa aktivasi QE 1 di bulan Januari 2009 – Maret 2010, indeks Dow melesat sampai 21.7%. Sementara saat QE 2 diberlakukan pada periode November 2010 – Juni 2011, Dow mampu menguat hingga 10.11%. Federal Reserve Bank atau biasa disebut dengan The Fed tentunya tidak sembarangan merilis kebijakan
6 FuturesMonthly
pelonggaran moneter ini. Berbagai data dan situasi ekonomi terkini menjadi bahan pertimbangan utama bank sentral, mulai dari data pertumbuhan GDP, tingkat pengangguran, sektor perumahan, situasi ekonomi global, angka inflasi, konsumsi domestik dan lain sebagainya. Komite the Fed harus memastikan bahwa rangkaian data tersebut benar-benar dalam tren pelemahan sehingga diperlukan kebijakan yang luar biasa (non-konvensional) seperti pelonggaran kuantitatif untuk memulihkannya. QE ini berpotensi menjadikan tingkat inflasi meninggi dan tidak terkontrol serta berpotensi terciptanya gelembung harga pada perekonomian. Pada peluncuran QE 1, The Fed melihat masyarakat AS kesulitan mengakses kredit perumahan. Tingkat suku bunga kredit perumahan saat itu sangat tinggi dan ketersediaan dana pinjaman bank juga terbatas. Oleh karena itu, QE 1 terfokus pada pembelian aset-aset berbasis kredit perumahan dengan harapan kesulitan konsumen itu dapat teratasi. Namun setelah meninjau performa data-data ekonomi domestik yang belum juga naik signifikan, The Fed kembali merilis QE 2. Tujuannya kali ini adalah untuk membeli obligasi pemerintah bertenor 2 hingga 10 tahun agar suku bunga pinjaman jangka panjang menjadi rendah dan peredaran uang di masyarakat bertambah. Dengan demikian, tingkat inflasi inti bisa mencapai target 2%. Setelah QE 2 usai, ternyata pemulihan ekonomi AS masih juga tersendat. Tingkat pengangguran tetap tinggi di level 8,2%. Indeks PMI manufaktur dan jasa
Editor Focus
‘Mandat’ yang dimaksud adalah amanat undang-undang kepada Federal Reserve untuk mempromosikan peningkatan kesempatan kerja, stabilitas harga dan suku bunga jangka panjang yang moderat kesempatan kerja, stabilitas harga dan suku bunga jangka panjang yang moderat. Artinya The Fed akan selalu mempertimbangkan indikator ekonomi terutama data GDP, laporan tentang situasi tenaga kerja seperti data Non-farm Payrolls, klaim tunjangan pengangguran mingguan dan rata-rata pengangguran serta data inflasi seperti tingkat inflasi inti dan tingkat inflasi tahunan. Gambar 1. Pergerakan Dow Jones Selama Pelonggaran Moneter
mulai menurun grafiknya setelah QE 2 kadaluwarsa, sementara pertumbuhan GDP tahunan AS konsisten di bawah 2%. Tingkat inflasi mengalami penurunan dan berisiko masuk fase deflasi, yang ditakuti dapat menyebabkan stagnasi ekonomi seperti yang terjadi di Jepang saat ini. Melihat situasi tersebut, para pelaku pasar kembali memprediksi The Fed akan mengeluarkan program pelonggaran kuantitatif yang baru. Namun harapan tinggallah harapan, The Fed belum mau mengeluarkan QE tersebut, dan justru menggantinya dengan program swap obligasi yang dikenal dengan istilah operation twist. Melalui program ini, bank sentral membeli obligasi jangka panjang dan menjual obligasi jangka pendek yang dimilikinya. Tujuannya adalah untuk menjamin kelangsungan suku bunga rendah untuk jangka panjang. Suku bunga rendah ini akan membuat pinjaman perbankan semakin murah. Masalahnya, kebijakan itu dirilis saat perbankan AS tengah memperketat aturan pengeluaran kreditnya dan volume permintaan kredit masyarakat masih rendah. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kebijakan twist ini tidak terlalu mempengaruhi perekonomian AS. Dalam mengeluarkan sebuah kebijakan, The Fed selalu memakai alasan: ‘untuk memperkuat pemulihan ekonomi dan memastikan bahwa tingkat inflasi berada pada level yang konsisten dengan mandat-nya’. ‘Mandat’ yang dimaksud adalah amanat undang-undang kepada Federal Reserve untuk mempromosikan peningkatan
Tabel 1. Kebijakan Moneter Bank Sentral Amerika Serikat
Berdasarkan grafik data GDP baik yang dihitung secara kuartal maupun tahunan, tidak ada pertumbuhan signifikan yang terjadi. Pertumbuhan GDP masih tertahan di bawah angka 2% untuk kuartal pertama 2012. Namun tingkat pengangguran sudah menunjukan tren penurunan dari level puncak tahun 2009 lalu hingga ke level 8,2%, meski belum sesuai dengan harapan yaitu kembali ke angka 5%. Jumlah klaim tunjangan pengangguran mingguan pun sudah stabil di bawah 400.000. Data non-farm payrolls sudah konsisten pada level positif dibandingkan tahun 2009 silam, meski angkanya masih fluktuaktif antara 60.000-200.000. Sementara tingkat inflasi tahunan menunjukan tren penurunan dari catatan September 2011 (3,9%), hingga hanya 1,7% di bulan Juni 2012 atau masih di bawah target inflasi 2%. Penurunan tingkat inflasi ini membuka risiko ke arah deflasi yang tidak diharapkan oleh bank sentral. Meskipun data-data ekonomi masih lemah, namun sesungguhnya belum terlalu buruk. Bank sentral AS kelihatannya masih akan menunggu data-data ekonomi beberapa bulan ke depan untuk mengkonfirmasi pelemahan data tersebut, sebelum akhirnya merilis pelonggaran kuantitatif atau kebijakan lainnya. Federal Reserve dijadwalkan merilis kebijakan moneternya sepanjang sisa tahun 2012 pada tanggal 2 Agustus (dini hari WIB), 13 September, 25 Oktober (dini hari) dan 13 Desember (dini hari). Di samping itu, meski Bank Sentral AS adalah lembaga yang terbebas dari intervensi politik, tetap ada pertentangan di parlemen mengenai pengucuran stimulus besar-besaran dari The Fed. Penolakan keras berasal dari Partai Republik, apalagi menjelang pemilihan umum Presiden pada 6 November 2012. Republikan menganggap penggelontoran stimulus tidak akan menyentuh akar masalah. QE terdahulu tidak membuat data ekonomi membaik secara signifikan. FuturesMonthly
7
Editor Focus
Sumber : tradingeconomics.com
Hanya pasar keuangan yang terlihat diuntungkan dari kebijakan QE ini, terbukti dari penguatan indeks saham setelah QE diputuskan. BIla The Fed juga mempertimbangkan situasi politik maka QE kemungkinan tidak dirilis dalam waktu dekat, setidaknya hingga pemilu selesai. Kecuali jika kondisi lapangan kerja dan tingkat inflasi benar-benar mendesak. Walaupun demikian, para pelaku pasar belum berhenti mengharapkan kehadiran QE 3 ini. Setiap
8 FuturesMonthly
BIla The Fed juga mempertimbangkan situasi politik maka QE kemungkinan tidak dirilis dalam waktu dekat, setidaknya hingga pemilu selesai menjelang rapat kebijakan moneter bank sentral atau setiap data ekonomi AS dirilis memburuk, baik data tenaga kerja, inflasi maupun GDP, ekspektasi QE 3 akan tetap mengemuka. Nilai tukar dollar AS biasanya melemah karena mengantisipasi hal tersebut.
Forex Market Outlook Albertus Christian
Senior Research and Analyst Monex
Berlindung di Balik ‘Safe Haven’ Sepanjang bulan Juli 2012, kurs mata uang euro bergerak fluktuatif. Pairing EUR/USD sempat mengawali bulan dari level 1.2672, namun krisis Eropa justru sedang memulai babak barunya. Sikap Mahkamah Tinggi Jerman memunculkan persepsi di kalangan pelaku pasar bahwa krisis hutang masih jauh dari kata usai. Padahal hasil resolusi KTT Eropa sudah jauh lebih baik dibanding putusan forumforum terdahulu.
T
ingginya sentimen pengalihan risiko membuat dollar makin perkasa terhadap valuta ber-yield (imbal hasil) lebih tinggi. Perilaku market pada fase krisis pertama sejak 2008 kali ini memang cukup unik. Kemunculan bad news makroekonomi menjadi good
news bagi dollar, yang telah meroket ke level tertinggi sejak kuartal IV 2010. Meski perekonomian Amerika masih rapuh, kinerja indeks dollar (parameter kurs USD terhadap 6 mata uang utama dunia) justru makin kuat ke level tertinggi 83.82. Jadi, kesimpulan apa yang bisa diambil dari perilaku market di siklus krisis? Apakah fokus pemikiran pelaku pasar hanya terpusat pada ekspektasi kemunculan QE vs tidak ada QE? Quantitative Easing (QE) atau penyediaan stimulus ekonomi oleh bank sentral Amerika (The Fed) adalah salah satu katalis penggerak dollar. QE juga menjadi salah satu aspek yang mempengaruhi apresiasi maupun depresiasi harga produk komoditas seperti minyak mentah dan emas. Ketika isu QE mencuat di pasar keuangan, investor perlu mewaspadai aksi spekulan. Pihak hedge fund dan spekulan, yang biasa disebut ‘big boys’, memang sangat menyukai perbedaan yield antar valuta asing. Kepanikan pelaku pasar bulan Juli bermuara pada sikap The Fed satu bulan sebelumnya. Kala itu The Fed tidak melontarkan sinyal pengucuran program stimulus, meski berulangkali menegaskan ekonomi domestik berada dalam fase suram. Wajar bila investor bersikap panik kemudian membuang valas ber-yield tinggi karena dianggap mengandung risiko saat ekonomi tengah melambat. Target pengalihan dana tidak lain adalah valuta safe haven, seperti dollar dan yen Jepang. Kepanikan pelaku pasar bulan Juli bermuara pada sikap The Fed satu bulan sebelumnya. Kala itu The Fed tidak melontarkan sinyal pengucuran program stimulus FuturesMonthly
9
Forex Market Outlook
Potensi USD/JPY untuk melanjutkan momentum bearish, setidaknya mengincar area support kunci di kisaran 76.00 – 75.55 yang lebih baik dibandingkan ekspektasi pelaku pasar, misalnya terkait pembentukan lembaga pengawas bank. Namun bila sentimen positif itu terwujud, sepertinya belum akan mampu mengatasi akar permasalahan krisis struktural pemerintah Eropa. Instabilitas nilai tukar valas utama turut dipicu oleh kenaikan jumlah peminjaman antar perbankan, akumulasi cadangan devisa serta sirkulasi surat hutang (bank-notes dan obligasi) antara 17 anggota zona euro. Meski penurunan deposit rate mampu memutar aliran dana perbankan, di sisi lain kebijakan ini justru memicu keluarnya hot money dari euro ke safe haven USD dan JPY. Analis masih skeptis bila kondisi ini bisa berubah dalam waktu dekat. Rally mata uang berimbal hasil tinggi seperti AUD dan NZD bisa kacau, terutama jika skenario ‘Perfect Storm’ ala Nouriel Roubini benarbenar terbukti.
Mengingat dollar memiliki biaya pinjaman lebih rendah dibanding yen, maka nilai tukar USD/JPY konsisten tertekan. Kondisi kesehatan ekonomi global turut menambah sentimen negatif sehingga dollar dan yen mengalami penguatan. Berbeda halnya dengan nilai tukar Aussie, poundsterling dan euro yang sangat berkorelasi dengan iklim pertumbuhan ekonomi dunia. Dollar melibas mata uang lainnya hingga membentuk tren yang cukup solid sepanjang kuartal II (Q2) 2012. Kinerja positif USD kemungkinan berlanjut di Q3 akibat pemangkasan deposit rate European Central Bank (ECB) ke level nol persen. Pemberlakuan bunga simpanan 0% dari perbankan ke ECB tentu ikut mengubah peta pasar uang dunia. Dana perbankan sebesar 777 miliar euro ($1.03 triliun) yang terparkir di ECB terpaksa harus keluar dari sarangnya untuk mencari gain di pasar aset yang lain. Strategi pemangkasan suku bunga Mario Draghi, sang Presiden ECB, bisa jadi efektif karena biaya hutang obligasi beberapa negara bermasalah di euro-zone terus menjauh dari level bahaya. Selain itu, jumlah dana parkir perbankan di ECB berkurang drastis menjadi ‘hanya’ 325 miliar euro. Bukan suatu hal yang mengejutkan jika nantinya euro menguat kencang saat muncul resolusi krisis Eropa
10 FuturesMonthly
Grafik 1: Koreksi Indeks saham S&P500 dan history kebijakan yang diluncurkan The Fed
Laporan makroekonomi Amerika memastikan bahwa laju pertumbuhan GDP masih lemah akibat penurunan volume investasi, minimnya penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan income yang lambat. Sementara tingkat inflasi masih jauh di bawah target the Fed (2%). Di tengah potensi peningkatan angka pengangguran, harapan pelonggaran moneter masih terbuka lebar. Langkah easing The Fed kemungkinan besar terjadi di kuartal III, atau bahkan lebih cepat jika ketegangan Eropa kembali mencuat.
Forex Market Outlook Secara keseluruhan, rangkaian faktor di atas telah memicu aksi hindar dari aset berisiko ke instrumen yang lebih aman seperti Treasury, dollar, yen dan obligasi corporate berkualitas tinggi. Pola ini pernah terjadi sebelumnya saat Lehman Brothers divonis bangkrut 2008 silam. Kebijakan ZIRP (zero interest rate policy) yang diterapkan the Fed langsung memicu devaluasi USD/JPY hingga melampaui 32% dari level perdagangan yang tercatat sebelum krisis subprime mortgage muncul, sementara indeks saham S&P500 turut merosot tajam. Komoditas emas juga meraup gain lebih dari 20% satu tahun kemudian sehingga rasio indeks saham S&P terhadap emas pun anjlok ke level 7.96. Artinya, harga saham menjadi sangat murah saat harga emas melonjak tinggi.
bisa dilihat pada studi teknikal jangka menengah/ pendek yang masih bearish, baik untuk grafik EUR/USD maupun GBP/USD. EUR/USD Outlook Pairing EUR/USD kembali mencatat kinerja bulanan yang lemah setelah jatuh ke level yang belum pernah terlihat dalam 2 tahun terakhir. Jika pemimpin Eropa gagal meyakinkan pelaku pasar bahwa rencana ‘fiscal union’ berjalan sesuai rencana, maka potensi sell-off EUR/USD masih terbuka dengan ditandai penutupan di bawah area 1.2160. Sinyal awal breakout itu kemudian akan membuka jalan untuk menuju target support
Studi teknikal untuk pairing USD/JPY cukup menarik, terutama setelah terjadi penembusan ke bawah area 79.16 (MA200-hari). Potensi USD/JPY untuk melanjutkan momentum bearish, setidaknya mengincar area support kunci di kisaran 76.00 – 75.55, sebelum menuju area 72.00 dan 69.00 untuk jangka menengah/panjang. Apakah pergerakan dollar versus yen masih diwarnai ‘Bear Trap’ atau proses kelanjutan tren penurunan pada bulan Agustus ini? Struktur perekonomian Jepang, yang 40% komponennya berasal dari sektor ekspor seharusnya mempengaruhi kinerja yen. Ketika ekonomi global sedang baik, eksportir Jepang dapat memperoleh keuntungan karena 2 alasan berikut: Pertama, nilai jual produk ekspor mereka menjadi lebih murah sehingga lebih kompetitif di pasar luar negeri. Kedua, eksportir meraup keuntungan dari repatriasi mata uang, misalnya keuntungan dari mata uang euro, dari pelaku perdagangan eropa yang membeli lebih banyak yen.
Grafik 2 : Rasio value saham AS terhadap emas masih dalam siklus penurunan
Anda mungkin merasa eksportir Jepang akan terpukul dengan penguatan kurs yen terhadap USD seperti sekarang ini. Namun sesungguhnya eksportir Jepang masih bisa melakukan hedging dari risiko apresiasi yen. Korporasi besar seperti Toyota dan Honda tetap bisa mengunci net margin meskipun yen terus mengalami apresiasi terhadap dollar. Bagaimanapun, aksi hedging tidak dapat bertahan selamanya karena yen dapat melemah sewaktu-waktu. Apalagi dollar juga cenderung lebih kuat terhadap valas utama, seperti Jika pemimpin Eropa gagal meyakinkan pelaku pasar bahwa rencana ‘fiscal union’ berjalan sesuai rencana, maka potensi sell-off EUR/USD masih terbuka dengan ditandai penutupan di bawah area 1.2160
Grafik 3: Devaluasi USDJPY lebih dari 32% dalam 5 bearish candle monthly (July 07 – Maret 08).
FuturesMonthly
11
Forex Market Outlook
Untuk jangka pendek, indikator adaptive cyber cycle menunjukan pola bullish divergence yang artinya masih ada potensi penguatan untuk GBP/USD, setidaknya akan menguji area 1.5800 kuat di bawahnya masih di area 1.5400 – 1.5370, yang berhasil membatasi pelemahan poundsterling selama bulan Juni. Dekat area tersebut terdapat support kunci 1.5350, yang menjadi level S/R signifikan pada periode September 2010. Area ini sekaligus akan menjadi titik penentu bearish harga di jangka menengah/pendek untuk menuju area 1.5140 – 1.5000 atau bahkan lebih rendah. Grafik 4: Weekly Chart EURUSD
selanjutnya di kisaran 1.2055 dan level low pre-crisis di 1.1865. Sedangkan level 1.1700 merupakan harga ketika euro pertama kali diluncurkan pada tahun 1999.
Untuk jangka pendek, indikator adaptive cyber cycle menunjukan pola bullish divergence yang artinya masih ada potensi penguatan untuk GBP/USD, setidaknya akan menguji area 1.5800 sebelum melanjutkan tren penurunan jangka panjang ke bawah 1.5010.
Di sisi atasnya, fase penguatan jangka pendek kemungkinan terbatas di area 1.2300 – 1.2366. Tembus secara konsisten ke atas area ini seharusnya dapat membawa harga ke zona netral untuk jangka pendek, menguji area resistance kunci 1.2450 (Fibonacci retracement level 50% dari swing high Juni 12 ke swing low Juli 2012). GBP/USD Outlook Level teknikal dari top sampai ke bottom, diawali dengan resistance 1.6060. Di bawahnya terdapat resistance jangka pendek 1.5970 – 1.5800, yang pernah ditembus bulan Mei lalu sebelum merosot lebih dalam. Selanjutnya area 1.5650 menjadi level support yang kini berubah menjadi resistance terdekat. Support
Grafik 4: Weekly Chart GBPURUSD
Grafik 5: Weekly Chart GBPUSD Pilihan mata uang dengan target harga 3 bulan ke depan:
Euro/USD
GBP/USD
Swiss Franc/ USD
USD/Japanese Yen
Aussie/USD
Agustus
1.2200
1.4840
0.9840
78.80
1.0140
September
1.2120
1.4560
0.9900
76.50
1.0060
Oktober
1.2160
1.4290
0.9870
74.80
0.9950
Bulan 2012
.
12 FuturesMonthly
Stock Index Market Outlook Daru Wibisono
Senior Research and Analyst Monex
Waspadai Wabah Risk Aversion! Masalah perlambatan ekonomi kini kian santer diperbincangkan di seantero dunia. Kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan global makin menciutkan hasrat investor untuk berinvestasi pada aset berisiko, termasuk saham. Padahal sepanjang tahun ini pasar ekuitas belum pulih benar dari efek krisis hutang Eropa. Indikasi bahwa prospek bursa saham tidak lagi cemerlang?
S
entimen negatif terbesar bagi bursa saham global bulan lalu adalah pemangkasan suku bunga sejumlah otoritas moneter, mulai dari bank sentral Eropa, Brasil hingga China dan Korea Selatan. Lonjakan angka pengangguran di Australia turut memperkeruh suasana pasar. Investor kian pesimis dengan prospek ekonomi dunia setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan global tahun 2013 dari 4,1% (April) menjadi 3,9%. Hal serupa dilakukan oleh Federal Reserve Amerika dan Bank of Japan (BoJ) terhadap outlook ekonominya masing-masing. Skala penyebaran krisis hutang Eropa kian meluas hingga ke wilayah Amerika Serikat (AS), seperti terlihat dari penurunan indikator ekonomi negara itu. Sebut saja angka manufaktur ISM bulan Juni, yang merosot ke 49.7 dari catatan bulan sebelumnya, 53.5. Kemudian
Grafik Dow Jones (sumber: MonexTrader)
FuturesMonthly
13
Stock Index Market Outlook
Grafik Nikkei (sumber: MonexTrader)
disusul oleh data sektor non-manufaktur yang turun dari 53.7 ke 52.1 serta angka retail sales yang anjlok untuk bulan ketiga secara beruntun ke titik terendah sejak 2008 silam (-0.5%). Rilis Non-farm Payrolls bulan Juni juga hanya muncul di angka 80.000 atau lebih rendah dibanding perkiraan analis, 90.000.
indeks kembali berpotensi melanjutkan penurunan ke support berikutnya di 12160 (Fibonacci 38.2%) dan 11815 (Fibo 50%). Meskipun terbatas, kemungkinan rally the Dow memiliki resisten di 12868 (level tertinggi Mei 2011) kemudian 13000 dan 13280 (tertinggi 2012 pada bulan April).
Sederet data tersebut makin memperkuat sentimen risk aversion (hindar aset berisiko) di Wall Street. Kondisi ekonomi global yang kurang kondusif bisa memaksa perusahaan untuk memangkas estimasi pendapatannya. Meski sebagian besar emiten mencatat angka pendapatan bagus pada musim earnings kuartal II, prospek bisnis beberapa bulan ke depan mungkin tidak sebaik sekarang. Krisis hutang Eropa dan perlambatan ekonomi dalam negeri masih jadi kendala utama.
Nikkei: ‘Menjauhi Angka Keramat 9000’
Studi Teknikal: Mengacu pada indikator Stochastic mingguan yang bermanuver bearish, indeks Dow Jones berpeluang terkoreksi setidaknya ke support terdekat 12400. Bahkan jika melihat MACD dan Moving Average (MA-5 dan MA-25) yang akan membentuk tren bearish, Meski sebagian besar emiten mencatat angka pendapatan bagus pada musim earnings kuartal II, prospek bisnis beberapa bulan ke depan mungkin tidak sebaik sekarang.
14 FuturesMonthly
Sejak pecah ke bawah level psikologis 9000, indeks Nikkei Jepang sulit memulihkan diri. Investor menghindari aset berisiko karena mereka cemas dengan penurunan angka-angka laporan ekonomi di negara mitra dagang terbesar Jepang, yakni Amerika Serikat. Sinyalnya mulai jelas, surplus perdagangan negeri Samurai menyusut dari $333,8 miliar menjadi $215,1 miliar di bulan Juni. Demikian halnya dengan data pesanan sektor mesin (machinery orders), yang merosot tajam jadi -14.8% di bulan Mei dari catatan bulan sebelumnya, +5.7%. Bahkan indeks kepercayan konsumen justru anjlok ke level 40.4 sehingga memperlihatkan bertambahnya pesimisme masyarakat sepanjang bulan Juni. Aksi jual panik tidak dapat terelakkan sampai membuat Nikkei terlempar ke bawah psikologis 9000. Investor semakin kecewa setelah bank sentral hanya mengeluarkan kebijakan minimal dalam strategi pelonggarannya. BOJ menahan suku bunga tetap di rekor rendah kurang dari 0.10%, dan tidak mengubah
Stock Index Market Outlook
Grafik Hang Seng (sumber: MonexTrader) Sejak pecah ke bawah level psikologis 9000, indeks Nikkei Jepang sulit memulihkan diri jumlah pembelian aset dari rencana awal sebesar 70 triliun yen ($879 miliar). Otoritas mengklaim pesatnya permintaan domestik akan menjaga pemulihan ekonomi negara untuk tetap di jalur yang moderat. Studi Teknikal: Berdasarkan grafik teknikal berdurasi mingguan, indeks Nikkei (NK_JPK50) berpotensi mengalami koreksi karena indikator Stochastic tampak jelas bermanuver bearish. Kondisi tersebut turut ditopang oleh sinyal bearish MACD dan Moving Average (MA-13 dan MA-26) yang telah berpotongan ke bawah. Indeks akan terseret ke support 8400 kemudian 8105 hingga 8000 atau bahkan 7785 (level terendah Maret 2011). Minimnya topangan indikator untuk bullish membuat rally Nikkei akan terbatas, setidaknya ke resisten terdekat yaitu psikologis 9000. Sukses melewati level psikologis, Nikkei akan sambangi tahanan berikutnya di 9295 dan 9645, kendati secara teknis peluangnya sangat sulit. Hang Seng: ’Pesimis Menyikapi Earnings Korporasi’ Bulan lalu, indeks saham Hang Seng sempat mencatat kinerja mingguan terburuk dalam dua bulan terakhir lantaran terpukul oleh anjloknya data-
data ekonomi China. Pelemahan akvitas domestik ditunjukkan oleh lesunya volume impor dan aktivitas industri. Setali tiga uang, pelaku bisnis dan usaha juga cemas bila nantinya banyak perusahaan menjadi korban dari iklim perlambatan ekonomi dunia. Namun investor masih bisa berharap indeks Hang Seng maupun Shanghai pulih kembali seiring aksi pelonggaran moneter agresif pemerintah. Beijing diyakini bersedia melakukan hal apapun demi mempercepat laju ekonomi. Dalam kapasitasnya sebagai kepala pemerintahan, Perdana Menteri Wen Jiabao menyerukan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga pertumbuhan investasi yang wajar agar fundamental ekonomi negaranya lebih tahan guncangan. Beruntungnya, penurunan kinerja GDP China tidak seburuk perkiraan analis pasar sehingga kekhawatiran soal ‘hard landing’ ekonomi tidak lagi eksis. Kebangkitan bursa saham banyak disebabkan oleh optimisme adanya kebijakan penting pemerintah China untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi, yang sempat melambat ke angka 7,6% di kuartal II tahun ini. Beruntungnya, penurunan kinerja GDP China tidak seburuk perkiraan analis pasar sehingga kekhawatiran soal ‘hard landing’ ekonomi tidak lagi eksis. FuturesMonthly
15
Stock Index Market Outlook
Grafik KOSPI (sumber: Thomson Reuters)
Studi Teknikal: Dengan kondisi indikator Stochastic weekly yang bermanuver bearish, rally indeks Hang Seng tentunya akan terbatas. Bahkan dengan MACD yang berada di zona negatif serta Moving Average yang konsolidasi, indeks berpotensi terjungkal hingga pecah ke bawah 19000 hingga 18935 (Fibonacci 50%). Koreksi lanjutan akan membawa Hang Seng ke 18270 (Fibo 61.8%) dan 17855 (level terendah Juni 2012). Sementara untuk memantapkan rally, indeks harus berhasil tembus ke atas 20,000 sampai menyentuh resisten 20430 (Fibo 23.6%) hingga 21000. KOSPI: ‘Konsolidasi Rawan Koreksi’ Bulan lalu, indeks saham acuan Korea Selatan terpuruk ke bawah level 1800. Demikian pula dengan kontrak indeks Kospi-Seoul yang turut ambruk ke bawah area 240.00. Minimnya aksi dan resolusi krisis dari pemimpin zona euro membuat bursa kurang bergairah. Kondisi makin memprihatinkan saat lembaga pemeringkat Moody’s memangkas peringkat hutang negara Italia hingga sedikit di atas status ‘junk’, berikut dengan penurunan rating 10 bank ternama di negara tersebut.
16 FuturesMonthly
Di sisi lain, kombinasi antara perlambatan ekonomi China dan krisis hutang berkepanjangan di Eropa memaksa Bank of Korea (BoK) memangkas proyeksi GDP-nya. Otoritas moneter juga menurunkan suku bunga untuk kali pertama dalam tiga tahun terakhir, yakni sebesar 25 basis poin ke level 3%. BoK berupaya mengintegrasikan kebijakan dengan bank sentral Eropa, China dan Brazil, yang sudah terlebih dahulu memangkas suku bunganya masing-masing. Kini bank sentral memprediksi pertumbuhan di negara ekonomi terbesar ke-empat dunia ini berada pada level 3.0% dan consumer price index (inflasi) akan naik 2.7% sepanjang 2012. Studi Teknikal: Secara umum indeks Kospi – Korea Selatan (KSc1) nampak masih bearish lantaran indikator Stochastic dan Moving Average (MA-7 dan MA14) berkonsolidasi dengan potensi manuver downtrend. Ancaman koreksi tajam terjadi bila indeks tidak mampu rally ke atas kisaran 250.00 sehingga Kospi akan terjerumus ke level 237.00 (Fibonacci 61.8%). Bila level itu dengan mudah diterjang, indeks dapat membidik area 230.25 dan 225.00 atau bahkan hingga 220.00. Sementara peluang rally Kospi hanya akan terbatas pada resisten 244.15 kemudian 251.30 dan 260.15.
FuturesMonthly
17
Gold Outlook Johannes Ginting Head of Education Monex
Dalam enam pekan terakhir, harga emas nyaris tidak mengalami perubahan berarti. Logam mulia ini bergerak dalam range $1,540 sampai $1,640, bahkan pada pekan tertentu cenderung lebih flat atau terjebak dalam range sempit. Pelaku pasar enggan bersikap agresif mengambil posisi karena cemas dengan perkembangan situasi terbaru di Eropa dan Amerika Serikat. Saat mereka melihat kenaikan harga emas sudah cukup tinggi, maka profit taking segera dilakukan. Sebaliknya, saat emas bergerak turun mendekati level strong support, maka aksi beli mulai bermunculan. 18 FuturesMonthly
Emas
Menunggu Q3
T
idak ada yang salah dengan kondisi ini karena situasi memang memaksa investor untuk bermain jangka pendek. Eskalasi krisis euro-zone justru makin parah seiring munculnya berita tentang permintaan bantuan dari Spanyol serta proyeksi pertumbuhan negatif di negara tersebut. Kekhawatiran pasar tercemin dari nilai tukar euro yang melemah tajam terhadap dollar hingga menyentuh level terendah sejak tahun 2000. Emas, yang merupakan bagian dari komoditi, turut terkena dampaknya sehingga cenderung tertekan dan bergerak sempit. Sementara di Amerita Serikat (AS), keadaan juga tidak lebih baik karena melambatnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya tingkat penganguran.
Gold Outlook
Sumber Chart : MonexTrader
Sampai kapan harga emas akan bergerak flat dan apa yang bisa menjadi faktor pendorong kenaikan di masa depan? Jawabannya tergantung pada langkah kebijakan Bank Sentral AS. Mengapa demikian? Karena kebijakan dari Bank Sentral AS sedang ditunggu oleh pelaku pasar dan akan menjadi faktor penentu prospek nilai tukar dollar. Kebijakan Apakah itu? Quantitative Easing atau pelonggaran kuantitatif atau bahasa sederhananya adalah cetak uang. Bank sentral AS sudah mengambil kebijakan ini sebanyak dua kali, pada tahun 2008 hingga Juni 2011 dengan total pengucuran dana sebesar $2,3 triliun. Faktor inilah yang mendorong harga emas melambung tinggi sampai menyentuh level di atas $1,900-an. Tidak heran, pelaku pasar sangat menantikan cetak uang yang yang ke-3 untuk mendapatkan momentum beli emas. Indikasi mengenai cetak uang ini tentu saja mengarah pada testimoni Kepala Bank Sentral AS, Ben Bernanke. Setiap pidato yang disampaikan oleh Bernanke akan dicerna oleh pelaku pasar, apakah mengarah pada kebijakan pelonggaran atau tidak. Pada testimoni terakhirnya, Ben Bernanke hanya mengatakan siap memberi dukungan lebih bagi perekonomian AS yang sedang berjuang. Namun ia tidak menyebutkan secara spesifik langkah konkrit apa yang akan ditempuh. Tidak heran, pelaku pasar sangat menantikan cetak uang yang yang ke-3 untuk mendapatkan momentum beli emas
Sekali lagi, pasar sangat kecewa dan harga-harga aset investasi terseret turun termasuk harga emas. “Tidak ada hal baru yang diutarakan oleh Bernanke. Dan fakta bahwa ia enggan membeberkan langkah-langkah lanjutan yang lebih spesifik jelas mengindikasikan tidak adanya ekspansi pembelian aset atau stimulus baru pada bulan Agustus,� kata Kathy Lie, Direktur Manajemen BK Aset Management di New York. Berdasarkan perkembangan terbaru, kebijakan AS mengenai cetak uang tetap terbuka dan masih berada di atas meja mengingat kondisi ekonomi yang masih jauh dari pemulihan. Masalahnya adalah pemilihan waktu. Dan, inilah yang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar sampai saat ini. Selama belum ada indikasi mengenai kapan waktu kebijakan cetak uang terwujud, maka harga emas akan cenderung sama seperti bulanbulan sebelumnya. Emas akan tetap bergerak flat dan sulit untuk tetap berada di level tinggi. Data ekonomi akan menjadi faktor penggerak harga emas baik untuk kenaikan maupun penurunan. Rekomendasi : harga emas flat di range $1,540 -$1,640. Peluang beli dan jual di area tersebut. Level $1,540 menjadi strong support, terlihat beberapa kali di test dan harga kembali rebound. Demikian juga level $1,640 menjadi strong resistance. Jika lepas dari $1,640 maka, emas berpeluang masuk ke range baru di area dengan strong resistance di $1,680.
FuturesMonthly
19
Exclusive Interview
B
elum lengkap rasanya bila kita mengunjungi suatu objek wisata tanpa membawa buah tangan untuk kerabat terdekat. Ragam cinderamata memang sangat bervariasi untuk setiap tampat, tidak terkecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain kaya dengan warisan budaya leluhur, kota gudeg juga memiliki oleh-oleh khas berlabel ‘Dagadu’. Oblong kreatif ala anak muda ini digandrungi oleh turis domestik maupun mancanegara selama hampir dua dasawarsa. Bukannya makin pudar, popularitas Dagadu justru kian luas seiring penambahan variasi produknya. Futures Monthly mendapat kesempatan istimewa untuk berbincang dengan Ahmad Noor Arief, pendiri PT Aseli Dagadu Djokdja. Berikut adalah petikannya:
Dagadu,
Mendulang Profit dari Industri Kreatif 20 FuturesMonthly
1.
Bagaimana asal mula berdirinya Dagadu?
Semua berawal dari hobi saya dan beberapa teman semasa kuliah di Universitas Gajah Mada, yaitu membuat merchandise yang kebanyakan adalah kaos sablon. Tetapi bisnis sebenarnya baru dimulai waktu seorang dosen kami menawari ruang usaha di Malioboro Mal. Jadi, beliau terlibat langsung dengan proses perancangan mal itu sehingga bisa mengusahakan tempat usaha dengan sistem pembayaran lunak. Kami sempat bingung mau jualan apa, sebelum akhirnya sepakat untuk menjual hasil produk yang biasa kami buat, yaitu t-shirt atau oblong. Sebagai mahasiswa arsitektur, sedikit banyak kami menggeluti bidang perencanaan kota dan kawasan wisata. Tema itulah yang kami masukkan ke dalam konsep oblong. Mendekati pembukaan outlet pertama di Malioboro Mal kami belum juga punya nama merek. Sampai suatu waktu seorang teman nyeletuk ‘Dagadu!’. Istilah itu sebenarnya adalah umpatan canda untuk orang yang sudah benar-benar dekat dengan kita. Kami pikir kenapa nggak? Apalagi kata Dagadu identik dengan kota Jogja dan sesuai dengan konsep penjualan produk kita, yaitu sebagai oleh-oleh bagi orang-orang terdekat.
Exclusive Interview 2.
3.
Apa kunci kesuksesan Dagadu untuk bertahan selama hampir dua dasawarsa? Selama 18 tahun lebih, konsistensi Dagadu sebagai brand asli jogja terus kami jaga. Eksklusivitas itulah yang membuat kami bisa bertahan. Dagadu hanya bisa ditemui di Jogja dan temanya juga tentang Jogja. Terkadang tim kreatif juga mengangkat topik-topik yang populer di masyarakat umum maupun dunia internasional, seperti pelestarian lingkungan dan lainnya. Tetapi kami tetap memasukkan pendekatan khas jogja di dalamnya. Seiring waktu, reputasi brand semakin kuat sehingga orang juga makin penasaran dan mencari produk kami. Strategi pemasaran seperti apa yang Dagadu terapkan? Saya belajar bahwa ada dua cara untuk membangun brand, yaitu bisa dengan ‘menjadi yang pertama’ atau ‘menjadi yang paling berbeda’. Nah, Dagadu mengambil pendekatan yang ke-dua karena saya yakin sudah banyak orang yang memproduksi t-shirt dan membuat souvenir sebelumnya. Tetapi Dagadu adalah produk pertama yang menempatkan cinderamata ke dalam bentuk kaos. Untuk promosi, kami menyesuaikan dengan basis konsumen Dagadu sendiri yang 70-80% berasal dari luar Jogja. Makanya porsi iklan di luar Jogja lebih besar, baik melalui roadshow, talkshow serta spot di radio, surat kabar dan majalah. Sementara untuk Jogja sendiri, tujuan promosi kami lebih kepada networking. Kami ajak orang-orang Jogja untuk mempromosikan kota ini kepada rekan atau kerabatnya dari luar kota.
4.
Apakah ciri khas dagadu, terutama dibandingkan produk sejenis di pasaran?
Pertama adalah kualitas. Kami menjaga mutu produk, mulai dari kain, pengelolaan material sampai layanan after sales. Untuk konten desain, Dagadu punya tagline ‘smart, smile and jogja’. Artinya kurang lebih, desain yang kami sampaikan harus mudah ditangkap orang awam setidaknya dengan senyuman. Semua temanya harus identik dengan jogja, bisa tentang budaya, kehidupan, trend yang sedang in atau peninggalan arsitektur. Itulah ciri khas Dagadu. Untuk memastikan keaslian produk, silakan beli hanya di 4 outlet resmi, bukan tempat lain. Karyawan kami juga siap menampung semua masukan bahkan mengganti produk yang kurang sempurna, meski sebenarnya Quality Control Dagadu sudah sangat ketat.
Untuk konten desain, Dagadu punya tagline ‘smart, smile and jogja’. 5.
Bagaimana pertumbuhan laba Dagadu dari tahun ke tahun?
Secara omset, jelas ada peningkatan grafik dari tahun ke tahun meskipun ada kendala, seperti krisis moneter tahun 1998, gempa tahun 2006 dan bencana Merapi 2010 lalu. Ketika itu grafik penjualan cenderung mendatar. Apalagi bisnis Dagadu itu unik dan bersifat musiman. Peak season penjualan selalu terjadi saat libur sekolah, lebaran dan tahun baru.
6.
Bagaimana Dagadu menentukan segmentasi pasarnya?
Tadinya segmentasi Dagadu mencakup semua usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tapi kami sadar segmentasi itu terlalu luas sehingga kami membuat produk turunan seperti ‘Dagadu Bocah’, yang memang diperuntukkan bagi anak-anak dan konsep t-shirt serial bernama ‘oblongpedia’ atau serial ensiklopedia dalam format oblong. Kami punya tim kreatif beranggotakan 9 orang yang bertugas melahirkan ide konten dari pergaulan dan kehidupan sehari-hari, dari mana saja dan kapan saja, tentu dengan ciri khas Jogja.
7.
Sebagai pebisnis, anda tentu juga memiliki investasi lain. Investasi seperti apa saja yang sudah anda dan Dagadu lakukan selama ini?
Investasi Dagadu tidak jauh dari inti bisnisnya. Perusahaan memiliki investasi berupa lahan properti yang diperuntukkan sebagai gerai. Kami juga sedang mempelajari kemungkinan perluasan kerjasama dengan pebisnis lain, seperti pengusaha restoran dan usaha wisata lainnya. Tujuannya agar skala bisnis kami lebih luas dan mampu menyerap tenaga kerja lagi.
8.
Apa kesan dan pesan anda setelah membaca majalah Futures Monthly?
Bagus sekali untuk dibaca oleh investor pemula. Sebaiknya cakupan majalah ini lebih luas agar masyarakat umum bisa memahami jenis-jenis investasi di Indonesia. Sukses terus, Futures Monthly!
jika
Pewawancara: Ida Cahyani Copywriter: Dimas Reza
FuturesMonthly
21
22 FuturesMonthly
FuturesMonthly
23
24 FuturesMonthly
FuturesMonthly
25
26 FuturesMonthly
Commodity Focus Vidi Yuliansyah
Research and Analyst Monex
Faktor Iran Tak Lagi Dominan Setelah sempat tertekan hingga ke kisaran $77.27 di penghujung semester perdana 2012, harga minyak mentah berangsur bangkit ke area $90 per barel. Pemberlakuan sanksi secara penuh kepada Iran memicu lonjakan harga. Aksi mogok pekerja tambang minyak di Norwegia juga mempengaruhi performa harga bulan Juli lalu. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama menyusul intervensi pemerintah dalam penyelesaian sengketa dana pensiun.
D
ari sisi persediaan, Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) telah berupaya mengerem laju produksi negara anggotanya karena suplai sedang melimpah. Namun upaya tersebut belum memberi dampak maksimal. Keengganan Arab Saudi Arabi untuk menurunkan kuota produksi menjadi salah satu penyebabnya. Bagaimanapun, pemulihan harga ‘emas hitam’ kemungkinan masih terbatas mengingat gejala perlambatan ekonomi di sejumlah negara kian terasa. Kelesuan industri di zona euro, China dan Amerika Serikat (AS) dapat melukai prospek permintaan energi. Hanya respon kebijakan secara cepat yang mampu meminimalisasi risiko perlambatan ke arah yang lebih parah. Respon Kebijakan AS & China Dengan konsumsi masing-masing mencapai 19,5 juta barel dan 7,8 juta barel per hari, perlambatan ekonomi di Amerika dan China jelas berdampak negatif
bagi outlook permintaan minyak mentah. Prospek masih buram karena Bank Sentral Amerika belum menghendaki munculnya ‘Quantitative Easing’, yang diyakini bisa menggenjot roda ekonomi domestik. Sementara data GDP China hanya tumbuh 7,6% sepanjang kuartal II setelah sempat naik 8,1% pada kuartal sebelumnya. Dana Moneter Internasional (IMF) turut memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu menjadi 8,0% sepanjang tahun ini, lebih rendah dibanding estimasi bulan April (8,2%). Di lain pihak, angka pertumbuhan yang bertengger di level terendah 3-tahun ini dinilai sebagian kalangan tidak terlalu buruk. Apalagi Perdana Menteri Wen Jiabao telah berjanji untuk terus mengupayakan langkah pemulihan ekonomi di negara berpenduduk lebih dari 1,2 miliar jiwa ini. Pengaruh Konflik Iran Dialog nuklir terakhir Iran dengan 6 kekuatan utama dunia di Moskow selesai tanpa tercapainya solusi berarti. Pemerintah Mahmoud Ahmadinejad terus memperjuangkan hak pengayaan uranium dalam berbagai tingkatan, baik untuk saat ini maupun di masa depan, seraya mendesak penghentian embargo. Sebaliknya, pihak barat bersikeras memaksa Iran untuk menurunkan produksi uraniumnya hingga 20%, ambang batas aman sesuai standar internasional. Pemberlakuan embargo menyeluruh terhadap Iran pada awal Juli tidak lagi terlalu mempengaruhi sentimen pasokan minyak global. Hilangnya limpahan minyak dari Iran di pasaran juga telah ditutupi oleh kenaikan produksi minyak mentah Irak. Berdasarkan data terbaru OPEC, Irak berhasil memompa volume produksi hingga 2,984 juta barel atau melampaui produksi regular Irak yang sebesar 2,963 juta barel per hari. Ancaman Teheran untuk menutup selat Hormuz juga ditanggapi dingin oleh pasar. Meski begitu banyak armada perang barat telah menyesaki wilayah laut itu, investor tidak yakin jika Iran berani merealisasikan gertakannya. FuturesMonthly
27
Commodity Focus
Ancaman Teheran untuk menutup selat Hormuz juga ditanggapi dingin oleh pasar Langkah strategis beberapa produsen kelas kakap, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dengan membuka jaringan pipa baru untuk mengekspor minyak juga turut mengikis bobot tekanan soal Iran. Pembukaan saluran pipa baru memungkinkan kedua negara untuk mendistribusikan sekitar 6,5 juta barel minyak per hari atau sekitar 40% dari total minyak yang biasa dikirimkan melalui Selat Hormuz (17 juta barrel). Arab Saudi bahkan mengoperasikan kembali jalur pipa minyak yang dibangun oleh Baghdad semasa perang Irak-Iran tahun 1980.
Berbeda dengan penilaian OPEC, pemerintah Amerika Serikat melalui Energy Information Administration (EIA) justru melontarkan pandangan yang lebih optimis. EIA memperkirakan demand minyak akan rebound pada tahun 2013, dengan peningkatan sebesar 1 juta barel, dari catatan tahun 2012 yang hanya sebesar 0,8 juta barel per hari. Kendati demikian, tingkat permintaan mungkin belum akan menyentuh level yang tercapai sebelum krisis keuangan tahun 2008. Studi Teknikal: pada grafik mingguan, bullish harga minyak dari level terendah bulan Juni di 77.27 gagal berlanjut ke atas level retracement 50% dari rally 74.93-110.53. Stochastic yang mulai overbought juga mengindikasikan harga mulai kekurangan momentum. Sementara diperlukan penembusan hingga melewati MA 100-minggu yang saat ini terletak di sekitar 93.44
Sumber: Monex Trader
Krisis Eropa dan Tingkat Permintaan Risiko penurunan harga lain yang tidak kalah penting adalah kelanjutan krisis zona euro dan tingkat permintaan di Amerika. Dengan jumlah konsumsi sekitar 16% dari total permintaan minyak mentah dunia, resesi di 17-negara pengguna euro jelas berdampak negatif terhadap outlook permintaan global. Atas alasan itu pula OPEC kembali menurunkan proyeksi permintaan minyak dunia untuk tahun 2013 menjadi 820.000 barel per hari.
28 FuturesMonthly
untuk mengkonfirmasikan bullish minyak. Sebaliknya, penutupan candle mingguan di bawah area 88.50 mungkin akan mengembalikan tekanan bearish minyak untuk menguji kembali MA 200-minggu di sekitar 80.25 dalam jangka menengah.
Multilateral Product Ariana Nur Akbar
Senior Research and Analyst Monex
Antara Kinerja Ekspor dan Faktor Musiman Tekanan fundamental masih membayangi pergerakan harga Crude Palm Oil (CPO) di bulan Agustus. Faktor ekspor dari negara Malaysia akan membuat komoditi ini rawan aksi jual di tengah ekspektasi kenaikan harga di bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri. Sentimen kuat muncul dari 3 wilayah yaitu Asia, Eropa dan AS. Secara umum kondisi perekonomian global masih menjadi alasan mengapa harga CPO masih dibekap oleh gelombang negatif.
K
ontrak minyak sawit Malaysia merosot pada 10 Juli lalu saat volume ekspor negara itu terpantau turun. Hal ini mengindikasikan bahwa pihak konsumen sudah mulai menumpuk persediaan jelang bulan suci Ramadhan. Penurunan harga lebih dalam tertahan oleh iklim cuaca kering di Amerika, yang berpotensi mengganggu panen kedelai, komoditi substitusi minyak sawit. Sepanjang 10 hari pertama bulan Juli, kontrak CPO merosot sampai 13.5% dibandingkan bulan sebelumnya (data: Intertek Testing Services). Fakta ini sekaligus mematahkan ekspektasi peningkatan volume ekspor seiring lonjakan permintaan dari wilayah Asia. Banyak pelaku pasar masih berharap munculnya arus permintaan CPO dari negara konsumen yang masyarakatnya sedang menjalankan ibadah puasa. Tingkat konsumsi produk turunan minyak sawit biasanya meningkat pesat sampai hari raya Idul Fitri. Tradisi umat muslim di wilayah Asia berdampak baik terhadap prospek permintaan bahan pangan berbasis CPO. Sedangkan antara bulan September dan November, masyarakat China dan India juga akan memperingati hari besarnya masing-masing. Artinya, crude palm oil belum akan kehabisan sentimen dari kawasan Asia. Apabila ditinjau dari data yang dirilis oleh otoritas negara Malaysia, peluang kenaikan permintaan masih sangat terbuka bulan ini. Volume permintaan minyak sawit untuk produk pangan terpantau naik 17,4% pada bulan Juni dibandingkan periode yang sama tahun 2011. Laporan itu memberi secercah optimisme di kala FuturesMonthly
29
Multilateral Product
Sumber: Thomson Reuters
pelaku pasar mulai cemas dengan penurunan volume impor dari negara lain. Lonjakan volume permintaan dari wilayah China dalam beberapa bulan ke depan dapat mengurangi jumlah persediaan di Malaysia sebesar 4.9% hingga hanya menjadi 1.7 juta ton.
Bukan tidak mungkin dalam beberapa pekan mendatang harga minyak mampu menembus level tinggi lagi, atau paling tidak bertahan di atas RM3000
Sentimen penguatan juga datang dari kondisi sektor pertanian komoditi biji-bijian di Amerika. Penurunan suplai kedelai kemungkinan besar turut mendukung kenaikan harga minyak sawit di bulan Agustus. Tidak hanya itu, trader juga harus selalu update terhadap gejala badai El Nino, yang sewaktu-waktu dapat bergeser ke wilayah Asia Tenggara sehingga rentan mengganggu panen kelapa sawit.
cenderung bullish, pelaku pasar sepertinya tidak akan menanggapi,� ujar Ker Chung Yang, Analis Komoditi Philips Futures, Singapura. Di lain sisi, masih banyak pihak yang meyakini bahwa harga akan menguat di tengah suasana Ramadhan, Idul Fitri dan musim liburan di negara China dan India pada bulan SeptemberNovember mendatang.
Potensi penguatan sesungguhnya sudah mulai tampak memasuki paruh kedua bulan Juli, ketika harga CPO terpengaruh oleh kabar menipisnya volume suplai. Sentimen positif diperkuat oleh hasil data GDP China, yang ternyata tidak seburuk perkiraan pelaku pasar. Rapor ekonomi negeri tirai bambu begitu penting karena negara ini merupakan salah satu importir CPO terbesar dunia. Bukan tidak mungkin dalam beberapa pekan mendatang harga minyak mampu menembus level tinggi lagi, atau paling tidak bertahan di atas RM3000.
Studi teknikal: Harga CPO mulai menunjukkan perkembangan positif, seperti diperlihatkan oleh dua indikator utama, yaitu Guppy Multi Moving Average dan MACD. Potensi support kuat berada di sekitar level 2950. Prospek harga hingga awal Agustus cukup bagus dengan peluang penguatan terbuka lebar menuju level 3199, disusul oleh resistance berikutnya di 3270 dan 3350. Apabila harga mengalami kemorosotan, level support yang akan disentuh adalah 3095, 3038 sebelum akhirnya mencapai 2950.
Namun demikian bukan berarti koreksi harga mustahil terjadi karena secara mingguan harga CPO sudah turun 3.2% setelah menguat selama 3 pekan terakhir. “Walau data Malaysian Palm Oil Board (MPOB)
30 FuturesMonthly
CFD Strategy Vicky Amarnani Market Strategist Monex
Peluang ‘Beli’ dari Raja Microchip Dunia
Intel Corp. (Intel) adalah produsen chip terbesar dunia. Perusahaan ini merakit dan mengembangkan prosesor mikro dan solusi platform untuk pasar komputer personal. Perusahaan ini juga merupakan pelopor desain rancangan x86 untuk microprocessor.
Pada 17 Juli 2012 lalu, Intel mengumumkan hasil pendapatan kuartal II yang solid sekaligus membuktikan diri mampu bertahan di tengah ketidakpastian kondisi makroekonomi global, yang sudah berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan teknologi lainnya. Revenue kuartal terakhir adalah sebesar $13.5 miliar (naik 5%) dan sejalan dengan outlook pendapatan Intel bulan April lalu, yakni antara $13.1 miliar dan $14 miliar. Perusahaan masih berhasil meraup laba dari volume permintaan dari sector korporasi dan pasar negara berkembang. Pendapatan bersihnya mencapai $2.8 miliar dengan Earnings Per Share (EPS) sebesar $0.54. Intel terus menjaga reputasinya sebagai pemimpin di sektor teknologi Amerika. Berikut adalah 10 alasan yang membuat saham Intel layak ‘beli’: 1.
Intel adalah perusahaan semi-konduktor terbesar dunia, dan pihak manajemen berhasil menjaga reputasi sebagai pemimpin sektoral dengan cara investasi besar pada tujuan riset dan pengembangan. Seperti terlihat pada gambar 1, nilai investasi berbasis Research and Development Intel naik signifikan dengan jumlah belanja mencapai $8.4 miliar pada 2011.
2.
Intel menguasai 80% pangsa pasar microprocessor.
3.
Kondisi neraca keuangannya saat ini terbilang FuturesMonthly
31
CFD Strategy Gambar 1 : Anggaran Belanja untuk Research and Development (dalam US dollar)
Intel menguasai microprocessor
80%
pangsa
pasar
sebesar $0.90 per tahun dengan yield saat ini yang sebesar 3.43% (harga saham $26.21 per 18 Juli 2012). Produk saham Contract for Difference (CFD) menawarkan keuntungan lebih dari return tersebut melalui fasilitas leverage hingga 10 kali. Gambar 2 mengilustrasikan bagaimana Intel menaikkan nilai dividennya secara gradual, dari $0.45 per saham pada 2007 silam menjadi $0.78 untuk tahun 2011 dan $0.90 per saham di tahun 2012.
Sumber: www.intc.com
sangat apik. Di akhir 2011, perusahaan memiliki kas bebas dan investasi jangka pendek sebesar $10.2 miliar berbanding jumlah hutang $7.3 miliar. Kinerja keuangan yang sehat juga memungkinkan Intel melakukan buyback saham sewaktu-waktu. 4.
Tingkat keuntungan solid dengan Return on Equity sebesar 26.6% dan marjin laba bersih 23.2%.
5.
Intel memiliki dana belanja berlimpah sehingga leluasa untuk membuat terobosan dalam produksi teknologi semikonduktor.
6.
Intel mempunyai strategi platform dengan metode membungkus prosesor ke chipset, sehingga perusahaan bisa membenamkan lebih banyak fitur dalam produknya.
7.
Pada 2011, Intel meluncurkan chips Sandy Bridge, yang mengkombinasikan grafik komputer dan prosesor ke dalam silicon yang sama. Sandy Bridge juga mulai mendorong optimalisasi power envelope karena mampu menambah terobosan pada produksi chip berkapasitas 22 nanometernya itu.
8.
Intel telah mengakuisisi produsen software antivirus dan security, McAfee, dengan nilai transaksi $6.7 miliar (tunai) di 2011. Tujuannya adalah untuk menambah fitur solusi keamanan yang efektif pada produk chip dan perangkat keras Intel, dengan mengintegrasikannya dengan piranti lunak (software).
9.
Di tengah iklim suku bunga rendah yang diperkirakan berlanjut hingga 2015, investor berpeluang mendapat bunga dividen atraktif
32 FuturesMonthly
10. Saham Intel masih diperdagangkan 10% lebih rendah dari level tertinggi 52-pekan sehingga memberikan peluang yang bagus dengan rasio price to earnings yang hanya 10.8, dibandingkan rasio rata-rata 5 tahun terakhir sebesar 17.1. Berbagai faktor di atas membuka ruang bagi Intel untuk menambah performa prosesor dan menurunkan biaya pembuatan dengan lebih cepat dibanding kompetitornya, Advanced Micro Devices Inc (AMD). Tabel 1 di bawah jelas memperlihatkan komparasi antara Intel dan AMD dari aspek kapitalisasi pasar. Intel Gambar 2 : Dividen per saham yang sudah terbayarkan
Sumber: www.intc.com
mendominasi industri dengan perolehan laba bersih melampaui $12 miliar, jauh dibandingkan dengan AMD yang mengalami kerugian $609 juta. Risiko: Bisnis semi-konduktor cenderung musiman, sehingga karakteristik ini turut berpengaruh terhadap fluktuasi kinerja keuangan Intel. Perusahaan harus
CFD Strategy Tabel 1: Fakta Kompetisi Intel-AMD
Sumber: Bank of Singapore, Morning Star Report 17 Juli 2012
mempertahankan pengembangan teknologinya agar posisinya sebagai pemimpin pasar prosesor mikro tetap terjaga. Kegagalan dalam memperbarui teknologi akan membuat pangsa pasarnya diambil AMD. Peluang: Seperti sudah disebutkan, saham Intel diperdagangkan pada level price to earnings ratio yang hanya 10.8 dibandingkan rata-rata historis 5 tahun yang sebesar 17.1. Sahamnya sejauh ini juga ditransaksikan 10% lebih rendah dari level tertinggi 52-pekan, di saat Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 7% (year to date). Investor bisa mengambil keuntungan dari harga
saham sekarang yang terlampau murah (penutupan harga 17 Juli: $26.19) dengan target profit di dekat level tertinggi 52-pekan pada harga $29. Stop loss ditempatkan tepat di bawah $24, sehingga rasio risk to reward-nya cukup menarik. Investor jangka menengah juga bisa memegang saham Intel dengan target harga di $35 dan penempatan stop loss di $22 - $22.50 (gambar 3). Setelah mencermati ulasan tentang berbagai faktor di atas, kami tetap positif dalam memandang prospek
Gambar 3: Grafik Harian Intel
Sumber: Monex Trader Intel mendominasi industri dengan perolehan laba bersih melampaui $12 miliar, jauh dibandingkan dengan AMD yang mengalami kerugian $609 juta.
pertumbuhan jangka menengah Intel. Menurut kami, kinerja bisnis Intel belum tercermin secara penuh pada harga sahamnya saat ini. Salam sukses, Investors and Traders!
FuturesMonthly
33
Famous Person Dian Mustikayani Research and Analyst Monex
Martin S. Schwartz
‘Kompetitor Ulung Wall Street’
Dari sekian banyak trader ulung yang menginspirasi pelaku pasar Wall Street, nama ‘Buzzy’ adalah salah satunya. Julukan tersebut merujuk pada Martin S. Schwartz, pria asal Connecticut, Amerika Serikat, yang telah malang melintang di dunia trading selama 3 dekade. Namanya mulai melegenda setelah berhasil mencetak laba hingga $600,000 di tahun pertama melantai di bursa. Membukukan laba harian sebesar $70.000 bukanlah hal yang istimewa bagi pria asli Connecticut ini.
S
ebelum menapakkan kaki di lantai bursa saham, Martin S. Schwartz sempat mengikuti program wajib militer di kesatuan angkatan laut Amerika Serikat (AS). Berbekal ilmu yang didapat dari Amherst College dan Columbia University, Schwartz memberanikan diri bekerja sebagai analis keuangan untuk E.F. Hutton. Bakatnya sebagai trader ulung terlihat dari jumlah pemasukan yang didapatnya selama bekerja di perusahaan itu. Setelah berhasil mengumpulkan $100,000, Schwartz memutuskan mundur dari tempatnya bekerja untuk kemudian berkarir sebagai trader independen.
34 FuturesMonthly
Famous Person
Tidak butuh waktu lama bagi pria dua anak ini untuk berjaya di New York. Hanya dalam jangka waktu 12 bulan, Schwartz mampu membukukan laba sebesar $600.000 dari transaksi options, futures maupun saham. Jumlahnya bahkan terus bertambah seiring kemahiran Schwartz membaca pergerakan pasar ekuitas. Ia dapat menghasilkan keuntungan besar secara singkat karena tidak pernah menahan posisi dalam waktu lama. Reputasi Schwartz sebagai ‘day trader’ terbukti saat pria berusia 67 tahun ini berpartisipasi dalam event Trading Championship, yang diselenggarakan oleh Stanford University pada tahun 1984. Untuk memenangkan kompetisi, setiap kontestan harus mengumpulkan nilai pada sembilan kriteria utama dan Buzzy sukses meraih laba spektakuler sekaligus menjadi juara pada event bergengsi tersebut. Seperti trader pada umumnya, Buzzy juga pernah mengalami rintangan dalam kehidupan dan karir. Ia berulangkali mengalami kerugian dalam jumlah besar dari metode trading harian yang diterapkannya. Namun kegagalan demi kegagalan justru membuat Schwartz makin penasaran. Ia melakukan penelitian intensif di pasar sampai akhirnya menemukan formula trading yang benar-benar akurat. Kecintaan terhadap profesi terkadang membuat seorang manusia abai akan daya tahan fisiknya. Schwartz mengalami tekanan hebat selama trading hingga akhirnya harus terbaring di rumah sakit. Ia terpaksa melakukan operasi jantung supaya nyawanya bisa terselamatkan. Pasca operasi, Schwartz seakan mendapat pencerahan hidup dan menyadari kesalahannya di masa lampau. Ia kemudian memutuskan menjalani hidup baru bersama Audrey, istrinya di Florida, jauh dari keriuhan kota New York. Pengalaman Trading Semua kisah perjalanan karir Martin S. Schwartz tertuang dalam buku karangannya, ‘Pit Bull: Lessons from Wall Street’s Champion Day Trader’. Buzzy menceritakan seluruh kisah hidup, mulai dari karirnya sebagai analis perusahaan investasi Wall Street hingga menjalani kiprah sebagai trader independen. Di samping itu, ia juga mengulas hal-hal lucu dan unik selama berkecimpung di dunia trading, termasuk kekacauan yang pernah terjadi di bursa AMEX. Martin Schwartz memegang teguh filosofi ‘ikuti ke arah mana pasar bergerak’. Baginya, lantai bursa adalah arena dan trader di dalamnya adalah lawan abadi. Dinamika pasar membuat Schwartz tidak pernah
Martin Schwartz memegang teguh filosofi ‘ikuti ke arah mana pasar bergerak’ lelah melakukan analisa. Penyuka balapan kuda ini kerap mengkalkulasi strategi perdagangan sepulang kerja. Ia tidak ingin mengalami kerugian lagi. Sejak beralih menjadi seorang trader full-time pada 1979, Buzzy menghasilkan lebih banyak uang dibanding orang lain. Tidak hanya itu, nilai aset sahamnya tidak pernah turun lebih dari 3% per bulan. Alasan itu pula yang membuat banyak orang cenderung memilih trading secara independen, tanpa terikat kontrak dengan perusahaan keuangan. Aktivitas trading dapat dilakukan sepenuhnya di rumah dan profil sang trader tidak terekspos ke publik, tidak peduli seberapa besar keuntungan yang berhasil diraih. Salah satu cara Schwartz untuk mengukur kemampuannya adalah dengan mengikuti berbagai kompetisi trading, khususnya yang diadakan oleh Norm Zadeh, seorang Profesor Universitas Stanford. Turnamen seperti ini rutin digelar sebanyak satu kali dalam empat bulan dengan modal trading awal sebesar $400.000. Dalam 9 dari 10 kali keikutsertaannya dalam kontes ini, Buzzy selalu berhasil mengumpulkan uang lebih banyak ketimbang kontestan lain. Rata-rata laba yang diperolehnya dari 9 kompetisi bahkan menembus 210% dengan rekor keuntungan terbesar dalam satu kompetisi mencapai 781%. Meski memilih berkarir sebagai trader full-time, keikutsertaan Schwartz dalam banyak kontes adalah cara ia memberitahu dunia akan eksistensinya di dunia trading. Nama Martin S. Schwartz juga dikenal oleh penggemar olahraga berkuda. Pria kelahiran 23 Maret 1945 ini memiliki beberapa kuda dengan kategori ‘juara’ dalam istalnya. Kuda jagoan Schwatrz yang tampil impresif tahun lalu adalah ‘Stacelita’, jawara kejuaraan the Prix de Diane. Schwartz mulai membiakkan kuda balapan sejak 2001 silam dengan kuda asuhan pertama bernama ‘Bowman’s Band’. Bowman’s berhasil meraih piala Meadowlands pada 2003 sebelum akhirnya pensiun setelah mengumpulkan pundi-pundi uang sekitar $1,2 juta sepanjang kiprah balapnya. “Sejak kecil saya selalu menyukai pacuan kuda dan selalu menganggap olahraga ini spektakuler,” ujar Schwartz sang pemilik. Semangat untuk berkompetisi memang sudah tertanam dalam diri Martin S. Schwartz sejak kecil. Karakteristik itu yang membuatnya selalu Berjaya di manapun, baik di arena pacuan kuda maupun lantai bursa. FuturesMonthly
35
Highlight Indonesia Zulfirman Basir
Senior Research and Analyst Monex
Rupiah Terbentur Kinerja Ekspor
Performa nilai tukar rupiah masih terkendala isu perlambatan ekonomi dunia dan krisis hutang zona euro. Meski intervensi Bank Indonesia mampu menghadang pelemahan lebih lanjut, kinerja ekspor Indonesia yang negatif akan terus menggerogoti performa valuta domestik. Rangkaian sentimen boleh menghambat laju kurs sementara waktu, namun IDR justru mempunyai prospek lebih cerah untuk jangka panjang.
L
embaga internasional dan otoritas moneter negara maju beramai-ramai memangkas proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan estimasi pertumbuhan global tahun 2012. Sementara Federal Reserve dan Bank of Japan merevisi turun target ekonomi masing-masing di penghujung semester pertama. China bahkan lebih mengecewakan karena perekonomiannya melaju dalam akselerasi paling lambat dalam tiga tahun terakhir. Adapun fase kontraksi sudah dialami oleh Singapura, yang selama ini dianggap sebagai negara kuat. Kondisi serupa terjadi di dalam negeri saat Bank Indonesia (BI) menurunkan estimasi pertumbuhan Indonesia untuk tahun 2012 dari 6,3% - 6,7% menjadi hanya 6,1% - 6,5%. World Bank dan lembaga pemeringkat hutang Moody’s juga memberi perhatian khusus kepada Indonesia atas beberapa pertimbangan. Volume konsumsi dan investasi memang terhitung tinggi, namun prospek ekonomi negeri ini untuk jangka pendek sesungguhnya kurang menggembirakan. Kebijakan BI untuk menaikkan uang muka kredit
36 FuturesMonthly
perumahan dan otomotif berpotensi meredam minat konsumsi. Sedangkan iklim investasi sedang terkendala oleh stigma proteksionis, khususnya setelah pemerintah membatasi kepemilikan investor asing di perusahaan tambang dengan batasan modal maksimum 49%. Tidak tertutup kemungkinan otoritas akan menerapkan kebijakan serupa di sektor perbankan. Bank Indonesia tidak menutup peluang pelonggaran moneter pada pertemuannya Juli lalu. Jika langkah pelonggaran benar terbukti, maka akan menjadi sentimen negatif bagi kurs valuta domestik. Akan tetapi, bank sentral belum akan memangkas lagi suku bunga acuan tahun ini karena Darmin Nasution dan kolega tentu tidak ingin kinerja kurs jadi memburuk. Tekanan inflasi pasti bertambah seiring dimulainya bulan puasa dan hari raya, namun angka inflasi Juli yang sebesar 4,53% masih berada dalam kisaran target bank sentral. Atas pertimbangan itu, BI mungkin tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% dan tidak mengubah suku bunga fasilitas pinjaman simpanan BI (FASBI) maupun Giro Wajib Minimum (GWM) hingga akhir tahun. Untuk jangka pendek, outlook rupiah tetap diliputi ketidakpastian setidaknya sampai penghujung kuartal III. Patut diingat bahwa BI memiliki amunisi yang cukup untuk menjaga stabilitas nilai tukar berbekal cadangan devisa $106,5 miliar (data akhir Juni). Memang sulit untuk berharap rupiah bisa menguat dalam jangka panjang di tengah tren pelemahan sektor ekspor. Indonesia baru saja mencatat defisit perdagangan untuk bulan kedua secara beruntun Mei lalu akibat volume ekspor turun 8,55%, sekaligus melanjutkan penurunan 3,46% di bulan April. Penurunan harga komoditas global serta pemberlakuan pajak ekspor sebesar 20% untuk 65 produk mineral cukup memukul kinerja eksportir, yang didominasi oleh produk berbasis komoditas. Outlook ekspor di masa depan cukup suram seiring melambatnya aktivitas ekonomi AS, China, India,
Highlight Indonesia
Sumber Grafik Rupiah: Monex Trader
dan Eropa. Di saat yang sama, volume impor Indonesia justru naik 16,09% di bulan Mei setelah meningkat 11,65% satu bulan sebelumnya. Laju impor diprediksi tetap tinggi menyusul tren peningkatan permintaan domestik jelang perayaan Idul Fitri Agustus mendatang. Prospek Rupiah untuk Jangka Panjang Walaupun prospek rupiah dalam waktu dekat masih suram namun tidak demikian dengan prospek jangka panjangnya. Ketangguhan ekonomi tanah air cukup terjamin karena ditopang oleh tingginya potensi daya beli konsumsi dari populasi sebesar 240 juta jiwa, dengan 66% di antaranya adalah usia produktif. Kombinasi antara stabilitas politik, kebijakan fiskal serta moneter yang kredibel dan cerahnya prospek ekonomi akan mendorong perusahaan untuk menambah jumlah investasi. Iklim suku bunga rendah di AS, Eropa, Jepang, dan China makin menegaskan pesona imbal hasil yang ditawarkan oleh aset keuangan Indonesia. Atas pertimbangan itu, BI mungkin tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% dan tidak mengubah suku bunga fasilitas pinjaman simpanan BI (FASBI) maupun Giro Wajib Minimum (GWM) hingga akhir tahun
Status dollar Amerika sebagai aset safe haven kian kuat di tengah isu perlambatan ekonomi dunia. Namun peta pasar uang akan berubah pada kuartal IV mendatang karena fokus investor beralih ke masalah fiskal Amerika dan potensi pelonggaran moneter lanjutan oleh Federal Reserve. Solusi terkait ‘fiscal cliff’ kemungkinan belum tercapai menjelang pemilihan presiden November depan. The Fed berkepentingan merilis pelonggaran moneter, misalnya dengan merilis program Quantitative Easing III sebagai pengganti operation twist yang kadaluwarsa akhir 2012 nanti. Ekspektasi ini tentu bukan kabar yang baik bagi mata uang dollar untuk jangka panjang. Studi Teknikal: pada grafik mingguan, USD/IDR terperangkap di dalam bullish channel dan berada di atas Moving Average 50 dan 100. Moving Average 200 terlihat berupaya meredam koreksi lebih lanjut namun kenaikan indikator stochastics berpeluang menggerogoti kinerja mata uang Indonesia. Sulit mengharapkan adanya penguatan konsisten hingga rupiah berhasil menembus batas bawah bullish channel. Level 9850 dan 9660 (harga terendah Agustus 2009 dan tertinggi 31 Mei 2012) menjadi resistance. Sementara level 9235 dan 9090 (harga tertinggi 29 November 2011 dan terendah 5 April 2012) akan menjadi support.
FuturesMonthly
37
Trading Strategy Amrit Melwani
VP Monex Kelapa Gading
Trading Dengan
Indikator TRIX
A
gar bisa sukses dalam dunia trading, seseorang harus memiliki skill yang cukup untuk menyesuaikan diri dengan dinamika pasar valuta, serta mengambil keputusan stop dan take profit yang akurat. Terdapat beberapa strategi khusus yang hanya cocok diterapkan pada mata uang dan kondisi pasar tertentu. Tren pasar saat ini terbilang choppy dan fluktuatif, meskipun tampak bergerak dalam kisaran yang sangat luas. Potret pasar seperti ini rentan terhadap penurunan yang besar.
38 FuturesMonthly
Banyak cara dilakukan oleh para trader dalam pengelolaan strateginya, termasuk bagi trader yang suka melawan arah. ‘Swing Traders’ bisa saja memilih posisi beli saat harga tengah oversold atau mengambil posisi jual saat harga sedang overbought, dan mereka selalu mengantisipasi ayunan harga. Meskipun pola trading seperti ini bertujuan untuk menangkap peluang dari pergerakan tren yang ekstrim, potensi bencana yang dapat ditimbulkannya juga sangat besar. Sementara breakout trading mengantisipasi penembusan levellevel kunci tertentu yang menyediakan momentum ke dalam tren yang sudah kuat. Tujuannya tak lain agar dapat menangkap pergerakan harga yang sedang berakselerasi cepat dan berharap tren berlanjut. Breakout trading bekerja paling optimal pada valuta/ komoditi yang tidak terlalu volatile dan sensitif terhadap sentimen dan berita. Salah satu pasangan mata uang
Trading Strategy Ketika menggunakan TRIX, tetap gunakan stop loss dan target profit mengingat volatilitas pasar yang tinggi. Untuk menentukan stop loss pada posisi buy, kami lebih suka memakai double bottom (sebuah pola bullish reversal) dan double top untuk mengambil profit. Pada pergerakan naik pasca garis TRIX memecah garis tren penurunannya, harga berhasil menyentuh target profit yang ditempatkan pada area double top. Dalam hal ini, kita masuk posisi beli pada mata uang dolar Australia di level 1.0230, sampai kemudian mencapai target di 1.0305 (stop loss di area double bottom, 1.0160).
Gambar 1. Pergerakan naik AUDUSD
yang sangat sensitif terhadap berita saat ini adalah EUR/USD. Jika mengacu pada krisis Eropa, euro bisa bergerak liar ke atas mengingat sentimen di belakang kinerjanya sudah sangat buruk. Namun euro juga bisa melemah jika berkaca pada kecemasan penularan krisis ke wilayah negara lain. Sementara pasangan mata uang yang menurut kami lebih dipengaruhi oleh faktor teknikal adalah AUD/USD, karena aussie merespon dengan baik batas-batas support/resisten. AUD juga akan bergerak cukup panjang saat level support/ resisten kunci tertembus. Untuk mengidentifikasi support/resisten, kita tinggal membentuk garis di grafik. Patut dicatat bahwa garis horizontal memang baik, namun breakout garis diagonal adalah yang terbaik karena mengkonfirmasi suatu pergerakan besar. Di samping menggambar trendline konvensional pada grafik, kita juga memerlukan indikator tambahan untuk mengkonfirmasi breakout. Dibutuhkan trik khusus untuk menyiasati kondisi pasar yang tricky. kami menggunakan indikator TRIX untuk menentukan waktu masuk posisi. TRIX berperan memberi sinyal untuk posisi beli sebelum harga benar-benar menembus garis tren penurunan harga (lihat gambar 1).
TRIX (kependekan dari Triple Exponential Moving Average) adalah garis smoothed moving average yang dinamis yang dihitung dari harga penutupan. Tiga garis ini memberikan efek pengurangan volatilitas dan meminimalkan peluang terciptanya sinyal masuk yang salah. Banyak cara untuk menggunakan indikator TRIX ini. Sebagian trader menggunakannya dengan melihat indikasi divergen pada TRIX, menentukan posisi tertinggi (terendah) lalu melakukan aksi jual (beli) meski harga terus naik (turun) saat indikator TRIX dalam keadaan mendatar atau jatuh (naik). Namun dalam contoh ini, kita akan menggunakan TRIX bersama dengan garis tren yang digambar di atasnya. Kita mengharapkan tren naik (atau tren turun) yang panjang. Kita akan menggambar garis yang menghubungkan titik-titik terendah dari TRIX yang sedang naik, atau titik-titik tertinggi pada TRIX yang sedang turun. Paling tidak sekitar 2-3 titik harus dihubungkan. Setelah menggambar garis tersebut, kita hanya perlu menunggu sampai tren naik (tren turun) tembus. Seperti yang terlihat pada gambar 2, indikator TRIX telah menembus garis tren naiknya meski harga sedang turun namun belum menembus garis tren naiknya. Kita membuka posisi jual saat TRIX menembus garis tren naiknya. Sementara untuk menentukan stop loss atau target profit, kami merekomendasikan untuk menggunakan price action dibandingkan indikator lainnya. Contoh price action seperti pola double/triple top/bottom yang dapat dijadikan indikasi bahwa tren sudah jenuh. Pada contoh di atas, indikator TRIX dapat dinilai sebagai leading indicator karena pengaruh tiga garis smoothed MA yang membentuknya. Dengan TRIX, kita bisa melihat perubahan tren dengan cepat sehingga kita bisa lebih sukses memilih level atas (rendah) daripada kita hanya mereka-reka bahawa harga sudah tinggi atau harga sudah sangat rendah.
Gambar 2. Contoh Sinyal Jual dari TRIX
Untuk mendapatkan indikator TRIX, silakan kirim email ke: research_monex@mifx.com dengan subject: TRIX. FuturesMonthly
39
Automated Trading Albertus Christian
Senior Research and Analyst Monex
Indikator Tepat, Profit Berlipat!
Ketika hendak memproduksi suatu sistem trading forex otomatis, anda perlu memahami indikator mana yang cocok bagi strategi anda. Pada edisi kali ini kami akan mengulas seluk beluk beberapa kategori indikator yang terdapat di MetaTrader 4. Pilihan indikator yang tepat sangat berpengaruh terhadap efektifitas trading anda.
B
anyak sekali varian indikator yang terdapat dalam platform trading. Namun sesungguhnya indikator utama pada MetaTrader hanya terbagi dalam 5 jenis : Indikator untuk Penentuan Tren Tren market adalah kecenderungan pasar untuk bergerak menuju arah tertentu dari waktu ke waktu. Klasifikasi dari kecenderungan tersebut mengacu pada time frame tertentu, misalnya tren jangka panjang, diambil berdasarkan time frame besar. Adapun tren primer biasanya mengambil time frame medium dan tren sekunder mengambil time frame jangka pendek. Indikator yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
Jika anda perhatikan, divergence sering menjadi indikator yang cukup akurat untuk penentuan tren. Apakah yang dimaksud dengan divergence? Divergence
adalah ketidaksepakatan antara indikator dengan harga, biasa dikenal dengan istilah divergence & convergence. Indikator ini dapat menawarkan nilai prediktif berdasarkan analisis teknikal, karena trader dapat mengenali perubahan price action dengan oscillator. Contohnya, bullish forex divergence sering terjadi ketika Oscillator seperti MACD, Stochastic, RSI, Momentum, Bollinger Bands, RMI membentuk new highs sementara harga gagal membentuk new highs. Hal ini mengindikasikan akhir dari tren dan membuka potensi pembentukan tren baru. Sedangkan bearish forex divergence terjadi jika Oscillator membentuk new low sementara harga gagal membentuk new low. Prinsipnya cukup simple, ‘sell’ ketika terjadi bearish forex divergence atau ‘buy’ ketika terjadi bullish forex divergence.
-
HeikenAshi Multi TF
Indikator untuk Penentuan Momentum
-
ADX Divergence
-
MACD Divergence
-
CCI Divergence
-
Volume Divergence
Dalam dunia keuangan, momentum merupakan tendensi empiris untuk menunjukkan bahwa kenaikan/ penurunan harga suatu aset akan terus berlanjut. Di antaranya adalah True Strength Index, Stochastic, RSI, William Percent Range, Momentum indicator.
40 FuturesMonthly
Automated Trading Indikator momentum merupakan indikator lebih modern, menggunakan algoritma matematika yang cukup kompleks. Misalnya seperti rentang William Percent Range (WPR), adalah indikator teknikal dinamis yang dapat menentukan apakah pasar overbought/ oversold. WPR sangat mirip dengan Stochastic Oscillator, satu-satunya perbedaan adalah gerakan naik turun WPR lebih fluktuatif, sedangkan skala Stochastic lebih mulus. Indikator untuk Penentuan Volume Volume atau volume perdagangan adalah istilah di pasar modal yang mengacu pada jumlah saham atau kontrak yang diperdagangkan di bursa selama periode tertentu. Volume tinggi di forex merupakan indikasi peningkatan likuiditas, demikian pula sebaliknya. Indikator yang termasuk dalam kategori ini adalah:
divergence sering menjadi indikator yang cukup akurat untuk penentuan tren Indikator untuk Penentuan Volatilitas Dalam bahasa sehari-hari, volatility sama maknanya dengan ‘labil’. Namun di dunia keuangan, volatilitas adalah ukuran besarnya variasi fluktuasi harga selama beberapa periode. Volatilitas biasanya diukur berdasarkan historical atau berasal dari rangkaian pergerakan market beberapa waktu sebelumnya sehingga menghasilkan variasi range market yang tersirat dalam indikator. Indikator yang termasuk dalam kategori ini antara lain : Bollinger Band dan Average True Range (ATR)
-
Chaikin Money Flow Divergence
Indikator Pencari Pola & Geometris
-
Volume Price Trend
-
Force Index Divergence
Indikator yang terakhir adalah untuk mencari pola di market, contohnya Andrew Pitchfork, LR-Channels, Wolfe Wave, Support Resistance Levels Indicator.
Salah satu contohnya indikator Chaikin Money Flow yang dikembangkan Marc Chaikin. Berguna untuk mengukur jumlah volume arus uang selama periode tertentu, biasanya digunakan pada periode 20 atau 21 hari.
Andrew Pitchfork misalnya, indikator ini merupakan channel berdasarkan modelling harga rata-rata selama 2 hari dengan menghubungkan 2 line dari extreme low/ high beberapa hari sebelumnya. Sehingga nantinya terbentuk 2 garis paralel.
Dari hasil kalkukasi matematika nya, indikator ini akan berfluktuasi di antara line zero untuk mengidentifikasikan perubahan arus uang pada suatu instrumen mata uang. Chartist biasanya akan mencari peluang beli jika harga menembus ke atas line zero atau sebaliknya.
Demikian ulasan singkat tentang beberapa indikator utama yang terintegrasi pada MetaTrader. Silakan pilih indikator yang paling sesuai dengan strategi trading anda. Semoga berhasil!
FuturesMonthly
41
Investment Clinic Iswardi Lingga Senior Education Monex
Trade Every Wave
D
alam studi kasus Gold pada edisi sebelumnya, sudah kita bahas bagaimana pembacaan Elliott Wave diterapkan pada survival trading plan. Melalui studi tersebut, jika diamati sebenarnya terdapat peluang besar untuk trading pada setiap wave yang telah teridentifikasi. Namun tentunya risiko untuk memperdagangkan setiap wave tersebut turut meningkat karena critical point pada setiap wave selain wave 1 bisa menjadi sangat relatif. Sebelum membahas lebih lanjut tentang potensi trading pada setiap wave tersebut, silakan simak hasil pengaplikasian survival trading plan pada grafik euro time frame 1 jam.
sebesar 55 pips (105 pips - (80pips x 2 lot) yang terjadi pada awal bulan Juli. Selanjutnya pada pertengahan bulan Juli, euro kembali menyelesaikan 5 gelombang lanjutan yang bergerak ke bawah yang kita beri label 3 (dalam lingkaran). Maka akan menghasilkan total 105 pips, karena kedua posisi menghasilkan keuntungan tanpa menyentuh stop loss. Di bagian akhir pergerakan euro pada gambar dapat Anda ikuti sesuai dengan perkembangan pasar terkini. Kembali lagi pada topik, mungkinkah kita bertransaksi pada setiap wave yang dapat diidentifikasi? Jawabannya mungkin, namun karena keterbatasan ruang dan waktu, artikel ini hanya akan memberikan petunjuk bagi Anda dalam mengaplikasikan trading plan selanjutnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan; a) Survival trading plan fokus pada pencarian wave 5 dari sebuah trend besar, dan memulai transaksi
Dasar pengaplikasian dimulai sejak tanggal 20 Juni 12 lalu. Setelah membentuk 5 gelombang (dengan ekstensi pada wave 3) yang diakhiri dengan wave 5 dan pada puncaknya di beri label wave 1 (1 dalam lingkaran), euro kemudian mengoreksi pergerakannya dengan membentuk pola abc dengan ratio pergerakan wave c yang sangat ekstrim.
pada awal terbentuknya wave baru yang berlawanan arah dengan wave sebelumnya. Seiring waktu, penerapan trading plan tersebut akan membuat Anda terbiasa membaca dan memberi label wave pada setiap pergerakan pasar. Sehingga, dengan sendirinya pengalaman Anda pada kedua hal (membaca dan melabel) tersebut telah terbentuk.
Jika diasumsikan proses labeling dan pengaplikasian trading plan sesuai dengan cara sebelumnya, maka hasil akhir tetap positif bagi account dengan selisih
b) Trading plan “trade every wave� (yang menjadi topik bahasan kita kali ini) berusaha memanfaatkan peluang entry pada setiap wave yang telah Anda beri label. Titik fokus pada trading plan ini juga belum berubah, yaitu mencari wave 5 pada setiap wave. Mengapa demikian? Karena apapun wave yang sedang berjalan selalu diakhiri dengan wave 5 baik motive maupun corrective, terkecuali dalam triangle.
mungkinkah kita bertransaksi pada setiap wave yang dapat diidentifikasi? Jawabannya mungkin
42 FuturesMonthly
Investment Clinic
Kunci dalam trading plan ini adalah pengamatan pada pembentukan gelombang awal yang terjadi setelah 5 gelombang yang diidentifikasikan sebelumnya telah selesai. Ada dua kondisi yang penting untuk memahami hal ini; 1. Jika harga pasca wave 5 tersebut bergerak tiga (abc), maka positif pergerakan yang akan dibentuk selanjutnya adalah koreksi. Jika tidak membentuk triangle (3;3;3;3;3) maka akan membentuk koreksi flat (3;3;5)
melanjutkan penurunan setelah berhasil membentuk high dengan 5 gelombang Wave C pada tanggal 21 Juli. Penurunan tersebut dimulai dengan membentuk 3 gelombang awal, yang kemudian diikuti oleh 3 gelombang berlawanan arah, sehingga dapat kita beri label A dan B. Pada titik ini, kesimpulan kita adalah pasar akan melanjutkan penurunan untuk menyempurnakan pola koreksi dengan membentuk wave C dengan 5 gelombang.
2. Dan jika pasca wave 5 harga bergerak membentuk 5 gelombang, maka harga memiliki 2 kemungkinan; membentuk koreksi zig zag (5:3:5) atau membentuk motive wave yang lebih besar (5;3;5;3;5).
Pada awalnya wave c diperkirakan berakhir di titik I dengan aplikasi trading plan yang berhasil, namun ternyata harga melanjutkan penurunan membentuk wave C ekstensi (5 gelombang yang lebih besar). Aplikasi trading plan juga dapat berjalan dengan baik. Untuk mendapatkan kejelasan pada trading plan ini mohon perhatikan gambar 34 dan 35.
Gambar 35 di atas merupakan lanjutan pergerakan emas yang telah dibahas pada edisi Juli. Emas
Kirimkan tanggapan dan saran Anda ke: education@ mifx.com
FuturesMonthly
43
Fundamental Analysis Azhar Fauzi Noor
Senior Research and Analyst Monex Medan
DATA EKONOMI JERMAN
A
merika Serikat (AS) sudah lama dikenal sebagai negara dengan kapitalisasi ekonomi terbesar dunia. Status itu membuat pelaku pasar keuangan selalu memusatkan perhatian pada kondisi bisnis dan hasil produksi di negeri Paman Sam. Namun bukan berarti prospek ekonomi dunia hanya tergantung pada kinerja indikator asal Amerika. Sebagai salah satu negara industri terpenting dunia, Jerman juga merupakan motor penggerak ekonomi Eropa, Asia hingga Amerika. Oleh karena itu, pelaku pasar juga wajib mengantisipasi rilis data ekonomi Jerman, terutama yang berimbas langsung terhadap pergerakan aset investasi global. Futures Monthly bulan ini mengulas peranan 2 data penting, yang layak dijadikan acuan proyeksi investor maupun pelaku ekonomi .
Selain tercatat sebagai wilayah terpadat, Jerman juga merupakan negara paling kaya di wilayah Eropa. Angka Gross Domestic Product-nya menyumbang sepertiga total GDP kawasan Euroland atau 12 negara pengguna mata uang tunggal dengan kapitalisasi ekonomi terbesar. Tidak hanya di area Eropa, kinerja ekonomi Jerman turut mempengaruhi wilayah lain, seperti Amerika Serikat (AS) dan Asia. Negara pimpinan Angela Merkel ini adalah eksportir terbesar kedua dan produsen teknologi maju ketiga di dunia. Nilai perdagangan antara Jerman dan AS sekarang tercatat lebih dari $120 miliar. Angka tersebut sangat wajar mengingat AS adalah pembeli terbesar ketiga negara Jerman. Dari aspek investasi, perusahaan Jerman berkontribusi terhadap daya serap tenaga kerja negeri Paman Sam, dengan cakupan sekitar 850.000 jenis pekerjaan. Posisi Jerman begitu dominan dalam percaturan ekonomi regional. Jika pelaku pasar diminta memilah indikator mana yang paling berpengaruh terhadap performa pasar finansial, maka jawaban teratas adalah data produksi industri. Angka yang dirilis oleh Kantor Statistik Jerman bisa menggambarkan laju perekonomian makro serta korelasinya dengan perubahan GDP Euroland secara keseluruhan. Bagi investor atau pengamat ekonomi yang ingin melihat tanda-tanda awal penguatan maupun penurunan ekonomi Eropa, German Industrial Production adalah barometer yang ideal. 2. GERMAN IFO BUSINESS SURVEY Frekuensi : Bulanan Sumber Data : IFO Institut f端r Wirtschaftsforschung (IFO Institute for Economic Research) Situs Web
1. GERMAN INDUSTRIAL PRODUCTION Frekuensi
: Bulanan
Sumber Data : Federal Statistics Office, Germany (Statistisches Bundesamt, Deutschland) Situs Web
: w w w. d e s t a t i s . d e / i n d i c a t o r s / e / tkpi111x.htm
Keterangan : Angka hasil produksi sektor industri Jerman
44 FuturesMonthly
: www.ifo.de
w w w . c e s i f o - g r o u p . d e / p o r t a l / p a g e / p o r t a l / i fo H o m e / a - w i n fo / d1index/10indexgsk Keterangan : Pendapat pelaku bisnis terhadap iklim ekonomi terkini dan masa depan Dari sekian banyak indikator statistik ekonomi Eropa, salah satu yang paling diantisipasi adalah survei bisnis IFO atau Institut f端r Wirtschaftsforschung. Indikator ini layak dijadikan panduan untuk mengetahui kinerja ekonomi Jerman dalam beberapa pekan ke depan. Laporan IFO menjadi begitu penting karena dirilis tepat
Fundamental Analysis
waktu dan angkanya identik dengan kondisi bisnis pada saat sample survei tersebut diambil. Setiap bulan, sebanyak lebih dari 7.000 eksekutif bisnis Jerman dan manajer senior dari perusahaan sektor manufaktur, konstruksi, grosir, dan ritel diwawancarai dan diberi pertanyaan seputar perkembangan bisnis masing-masing. Semua responden juga diminta untuk menilai rapor bisnis Jerman saat ini dengan memilih tingkat situasi (baik/memuaskan/buruk) serta harapan mereka untuk enam bulan ke depan (lebih baik/sama/ lebih buruk). Jawaban dari mereka kemudian diolah sehingga menjadi dasar penilaian total Indeks Iklim Bisnis IFO dan dua komponen utamanya yaitu: indeks kondisi aktual (penilaian kondisi ekonomi saat ini) dan indeks ekspektasi (proyeksi kondisi bisnis Jerman untuk setengah tahun mendatang. Dari sekian banyak indikator statistik ekonomi Eropa, salah satu yang paling diantisipasi adalah survei bisnis IFO atau Institut f端r Wirtschaftsforschung
Melalui angka pada ketiga polling indeks yang dirilis oleh IFO, pelaku pasar keuangan Eropa dapat mengelola penilaiannya terhadap sentimen bisnis Jerman. Sejarah telah membuktikan bahwa pergerakan indeks ekspektasi cenderung searah dengan perubahan angka produksi industri Euroland untuk dua atau tiga bulan berikutnya. Jadi, jika IFO expectation pengukur muncul, kemungkinan besar akan segera diikuti oleh percepatan pada angka produksi pabrik di Jerman dan sebagian besar wilayah Eropa. Survei Bisnis IFO memiliki fungsi serupa dengan laporan ISM Manufacturing di Amerika. Kesamaan mekanisme dan hasil survei kedua data tersebut memperlihatkan bahwa jalinan ekonomi internasional memiliki persamaan dan keterkaitan. Dari situ, pelaku investasi dapat menentukan strategi terbaik untuk menjaga nilai asetnya, mulai saat ini hingga setidaknya beberapa bulan ke depan.
FuturesMonthly
45
Trading Rule CFD – Contract for Different Product CFD ( Contract for Different) Specification Contract Size Per lembar Minimum Fluctuation 0,01, untuk saham US dan Hong Kong, 1 poin untuk saham Jepang MARGINS Necessary Margin 10% Dari nilai awal transaksi Fee Min USD 25/Side, Max USD 250 Spread Silahkan Lihat list perusahaan Overnight US : Libor +3%, Tibor + 3%, Hibor +3% Trading Hours US : Senin – Jumat 20.30 WIB-03.00 WIB (Summer), Winter + 1 jam Jepang : Sesi I = Senin – Jumat 07.00 WIB – 09.00 WIB Sesi II = Senin – Jumat 10.30 WIB – 13.00 WIB Hong Kong : Sesi I = Senin-Jumat 08.30 WIB – 11.00 WIB Sesi II = Senin-Jumat 12.30 WIB – 15.00 WIB Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000 Contoh transaksi Seorang nasabah membeli sebanyak 500 Lembar saham Microsoft di harga 30.00 1 Jika saham Microsoft naik ke harga 33.00 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot = (33.00 – 30.00) x 500 lembar = US$ 1,500 Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp.15.000.000 2. Jika ternyata saham Microsoft mengalami pelemahan dan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 29.00 Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot = (29.00 –30.00) x 500 lembar = - (US$ 500) Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 5.000.000 *Perhitungan di atas tidak termasuk komisi
Public Holiday August 2012 Public Holiday June 2012 Public/Market Holiday August 2012 1 National Holiday 6 Civic Holiday 15 National Liberation Day 17 Independence Day 20 Idul Fitri Festival 21-22 National Leave
46 FuturesMonthly
Country: Swiss Country: Canada Country: South Korea Country: Indonesia Country: Indonesia Country: Indonesia
Central Bank Interest Rate Outlook Dwi Aviono P
Senior Research and Education Monex Bandung
Central Bank
Bank Indonesia (BI) 5.75 %
Last Meeting
Next Meeting
Outlook
12 Juli 2012/unchanged (perubahan terakhir pada 9 Februari 2012: 25 bps cut
9 Agustus 2012
Kalangan ekonom memang memperkirakan BI tak akan mengutak-atik suku bunga tahun ini, mengingat penurunan risiko inflasi. Level ini masih mendukung untukk target inflasi 20122013 yaitu 4,5% ± 1%.
20 Juni 2012/unchanged (perubahan terakhir pada 16 fed esember ‘08: 75 bps cut)
2 Agustus 2012
Kebijakan suku bunga FED diperkirakan masih tetap di level rendah hingga 2014. Kebijakan FED ditujukan untuk memperpanjang Operation Twist akhir Juni lalu, sebelum melangkah ke Quantitative Easing III
5 Juli 2012 / changed (perubahan terakhir pada 5 Juli 2012: 25 bps cut)
2 Agustus 2012
“Setelah pemotongan kali ini, diperkirakan Kebijakan lanjutannya adalah Quantitative Easing versi Eropa”, demikian dikatakan oleh para analis
Federal Reserve (The Fed) 0.0%-0.25%
European Central Bank (ECB) 0.75%
5 Juli 2012/unchanged (perubahan terakhir pada 5 Maret ‘09: 50 bps cut)
2 Agustus 2012
Bank of England (BOE) 0.50%
14 Juni 2012/unchanged (perubahan terakhir pada 11 Desember ‘08: 50 bps cut)
13 September 2012
Swiss National Bank (SNB) 0.25%
Reserve Bank of Australia (RBA) 3.50%
Bank of Japan (BOJ) 0.10%
Bank of Canada (BOC) 1.00%
Reserve Bank of New Zealand 2.50 %
3 Juli 2011/ changed (perubahan terakhir pada 5 Juni 2012:25 bps cut)
7 Agustus 2012
Tingkat suku bunga diperkirakan akan diturunkan hingga 0.25% sampai dengan akhir tahun 2012, menurut analisa Vicky Redwood dari Capital Economics. Sementara kebijakan yang diambil saat ini adalah menaikan Asset Purchase Programme £ 50 miliar menjadi £ 375 miliar.
Perkiraan inflasi -0.5% di 2012, 0.3% di 2013 dan 0.6% di 2014, sehingga tidak ada resiko inflasi dalam waktu dekat dan tingkat suku bunga masih dianggap wajar pada level 0.0.25% sepanjang 3 bulan ke depan.
Untuk saat ini RBA menutup kemungkinan perubahan tingkat suku bunga selama inflasi masih berada di bawah 2%. inflasi saat ini 1.6%
14 Juni 2012 /unchanged (perubahan terakhir pada 19 Desember ‘08: 20 bps cut)
9 Agustus 2012
Tingkat suku bunga 0.1% dianggap masih relevan untuk pertumbuhan ekonominya, sementara kebijakan diambil adalah penambahan 5 triliyun yen asset purchase fund menjadi 45 trilyun yen.
5 Juni 2012 / unchanged (perubahan terakhir pada 8 September 2010: 25 bps hike)
5 September 2012
Kebijakan suku bunga masih bisa dipertahankan di level ini sampai pertengahan 2013. Tingkat inflasi sekarang berada di 2% dan pengangguran di 7.3%
13 Juni 2012/ unchanged (perubahan terakhir pada 10 Maret 2011: 50 bps cut)
13 September 2012
Bank Sentral New Zealand memprediksi kenaikan akan terjadi paling cepat pada bulan Juni di kisaran 2%-4% hingga akhir tahun 2012. Inflasi saat ini 1.6%
FuturesMonthly
47
Global Economic Calendar
DATE
48 FuturesMonthly
TIME (WIB)
DATA
PREVIOUS
Mr. Smart Invesment
Online Trading
Johannes Ginting
50 FuturesMonthly
Head of Education Monex
FuturesMonthly
51
52 FuturesMonthly