Futures Monthly May 2012- 62th Edition

Page 1



Pengantar Redaksi Memang menarik untuk memantau perkembangan keuangan dunia saat ini. Persoalan Eropa yang belum kunjung usai masih menjadi topik utama di lantai bursa. Setelah Yunani, kini Spanyol dan Italia menjadi sorotan. Mengapa kedua negara ini menjadi kekhawatiran para pelaku pasar global? Pembahasan lengkapnya dapat anda simak pada Editor Focus, yang membahas soal potensi krisis baru pasca kesepakatan bailout Yunani.

FUTURESMONTHLY 62 Edition May 2012 th

What Inside ?

_ Editor Focus________________________04 Spanyol-Italia, Headline Baru Setelah Yunani Forex Market Outlook_________________07 Gejolak Ekonomi Global Hadirkan Peluang Stock Index Market Outlook___________11 Antara Paranoia Hutang & Isu Perlambatan Gold Outlook________________________16 Time for Bargain Hunting! Opini Kontributor Tamu_______________16 Dividen Or No Dividen Commodity Focus____________________21 Harga Minyak Mencari Equilibrium Baru Multilateral Product__________________23 Momentum Penguatan Menanti CPO CFD Strategy________________________25 Google, Sang Mesin Pencari Profit Famous Person_____________________28 Boaz Weinstein Anak Emas Wall Street Highlight Indonesia__________________30 Rupiah Terjebak Kontroversi Harga BBM Trading Strategy_____________________32 Money Management (1) Cara Membaca Trade Terminal Automated Trading___________________34 Tips untuk Mengevaluasi Expert Advisors Invesment Clinic_____________________36 Prinsip Alternasi Gelombang Fundamental Analysis________________38 Producer Price Index (PPI) Central Bank Interest Rate Outlook_____41 Global Economic Calendar____________42 Mr. Smart Investment________________44 Transaksi Saham AS dengan CFD

Namun jika kita mencermati penguatan beberapa indeks utama, bursa saham dunia seakan tidak tersentuh oleh persoalan Eropa dan penguatan kurs mata uang Eropa seperti euro, poundsterling dan franc Swiss terhadap dollar Amerika Serikat. Seberapa jauh penguatan bursa saham akan berlanjut? Dan seberapa kuat dollar bisa menguat terhadap valuta Eropa di bulan Mei? Tim analis kami mengupas dinamika harga saham dan nilai tukar valuta disertai rekomendasi strategi untuk bulan Mei 2012. Forex Market Outlook Nilai tukar sebagian besar mata uang utama dunia diprediksi mulai lemah di bulan Mei 2012. Kombinasi antara faktor makroekonomi dan kebijakan domestik membuat pasar uang kembali bergejolak. Namun bukan berarti peluang untuk memperoleh profit otomatis tertutup. Telisik strategi terbaik untuk meraih keuntungan pada artikel ‘Gejolak Ekonomi Global Hadirkan Peluang’. Stock Index Market Outlook Masalah hutang masih menghinggapi pos anggaran beberapa negara Eropa. Kecemasan investor diperkuat oleh kelesuan ekonomi yang tengah dialami raksasa industri baru, seperti China. Sejauh mana kinerja negatif fundamental akan berimbas pada bursa saham regional? Simak proyeksi kinerja pasar ekuitas regional untuk satu bulan ke depan dalam ‘Antara Paranoia Hutang & Isu Perlambatan’. CFD Strategy Nama Google Inc tentu sudah tidak asing di telinga komunitas teknologi global. Namun sekarang investor juga harus familier dengan nama besar perusahaan situs mesin pencari ini. Selain mapan dalam industri internet, Google juga menawarkan return investasi menarik bagi para pemilik sahamnya. Kolom CFD Strategy kali ini akan mengupas potensi di balik saham ‘Google, Sang Mesin Pencari Profit’. Commodity Focus Pergerakan harga minyak mentah masih berkiblat ke 3 wilayah, yaitu Iran, Amerika Serikat dan China. Konflik politik dan militer di Timur Tengah memang mendukung kenaikan harga, namun lesunya permintaan dari emerging markets rentan membatasi penguatan. ‘Minyak Mencari Equilibrium Baru’ akan membantu anda dalam memutuskan opsi terbaik dalam bertransaksi komoditi crude oil.

Desain Iklan : Reza Agusta Desain & Tata Letak : Thinktank-creative

Percetakan : TEMPrint - Jakarta

DISCLAIMER Isi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi

FuturesMonthly

3


Wawancara Exclusive

S

antosa Doellah merupakan sosok pelopor inovasi batik di tanah Jawa. Sejak tahun 1967, ia membangun usaha batik skala kecil dengan hanya dibantu sekitar 20 orang karyawan. Usahanya mulai berbuah hasil dua tahun berselang setelah berhasil meluncurkan label bernama ‘Danar Hadi’. Santosa mulai merekrut ratusan pembatik dari berbagai wilayah pulau Jawa dan berani membuka cabang workshop di daerah Cirebon dan Pekalongan pada tahun 1975. Hasil produksinya kemudian dikirim ke pasar-pasar garmen ibukota untuk dijual kepada konsumen. Seiring berjalannya waktu, Santosa berinisiatif membuka rumah batik Danar Hadi di beberapa kota besar pulau Jawa, seperti Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta hingga Bali.

Dewanto Kusuma Wibowo

MEMBAWA WARISAN BUDAYA KE TINGKAT DUNIA Selama 45 tahun terakhir, nama Danar Hadi identik dengan karya orisinil batik tanah air bermutu tinggi. Penggemarnya tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun telah menjangkau penyuka seni budaya di negara lain, mulai dari wilayah Asia hingga Timur Tengah. Futures Monthly berkesempatan mengorek rahasia di balik kesuksesan Danar Hadi secara langsung dari generasi ke-dua sang pendiri, Dewanto Kusuma Wibowo. 4 FuturesMonthly

Kini Danar Hadi beralih tangan dan dikelola oleh ketiga anak Santosa Abdullah, yakni Diana Kusuma Dewati Hariyadi, Dewanto Kusuma Wibowo dan Dian Kusuma Hadi. Dari ketiga nama itu, Dewanto Kusuma Wibowo adalah sosok yang paling berperan dalam eksistensi usaha batik warisan sang bapak dalam industri garmen nasional. Selain menjadi Direktur PT Kusuma Hadi Santosa dan PT Batik Danar Hadi, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Propinsi API dan Dewan Pembina HIPMI Jawa Tengah. Berikut adalah cuplikan wawancara Futures Monthly dengan pria dua anak ini beberapa waktu lalu: Bagaimana mempertahankan reputasi batik Danar Hadi yang sudah berdiri selama 45 tahun terakhir? Kami selalu berupaya untuk mengikuti trend terbaru di pasar. Inovasi adalah kunci untuk bisa bersaing di industri garmen dan kerajinan Indonesia. Oleh karena itu, Danar Hadi terus memberi sentuhan-sentuhan baru dalam setiap produknya. Batik-batik yang kami buat biasanya menjadi acuan bagi produsen batik lainnya. Saat mereka membuat produk seperti bikinan Danar Hadi, kami sudah merancang disain baru yang siap dilepas ke pasaran. Apa ciri khas produk Danar Hadi yang tidak dimiliki oleh batik lain? Batik yang kami buat sudah memiliki pakem corak tersendiri yang eksklusif. Begitu konsumen melihat produk kami, mereka biasanya langsung tahu kalau itu adalah karya Danar Hadi. Ciri khas lainnya adalah warna-warna yang kami pilih, biasanya didominasi oleh warna lembut seperti krem. Tidak hanya itu, semua produk kami dipastikan memakai bahan yang berkualitas. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh


Wawancara Exclusive Danar Hadi dan berapa banyak outlet yang sudah berdiri di Indonesia? Kami selalu mempelajari tuntutan pasar dan serius menggeluti bisnis fashion. Apalagi seiring berjalannya waktu, trend batik mulai merambah ke produk pria dan wanita, mulai dari atasan, gaun sampai baju pesta dan lain sebagainya. Untuk mempromosikan produk, kami sering menggelar acara peragaan busana, tidak hanya di dalam negeri tetapi penyelenggaraannya sampai ke negeri tetangga seperti Singapura. Danar Hadi juga merangkul sejumlah disainer seperti Hari Darsono dalam acara fashion show. Untuk lebih serius menggarap bisnis ritel dan pakaian jadi, kami mulai membuka outlet sejak tahun 1975. Selain di Jl. Melawai Raya dan Wijaya I, outlet Danar Hadi terus berkembang ke kota-kota besar lain seperti Semarang, Yogyakarta, Medan, Surabaya, Bali dan wilayah lain. Kami bahkan berani membuka outlet di luar negeri, yaitu di Singapura dan Jeddah. Masyarakat juga bisa melihat revolusi corak batik dari masa ke masa di museum Danar Hadi, yang menampilkan sekitar 10 ribu lembar kain dengan berbagai macam corak. Dari situ kami berharap bisa memasyarakatkan batik sekaligus memasarkan produk kebanggaan kami. Santosa Doellah, pendiri Danar Hadi, baru saja dinobatkan sebagai empu seni batik oleh Institut Seni Indonesia(ISI) pada 29 Februari 2012. Bisa Anda ceritakan tentang itu? Gelar empu yang diberikan setara dengan titel doktor pada profesi spesialis. Bapak Santosa terlihat senang meski tidak merasa cukup pantas mendapatkan itu. Beliau dipandang oleh ISI sebagai sosok yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus di bidangnya. Buat bapak, batik adalah ilmu yang dinamis dan tidak statis dan beliau memang layak mendapatkan gelar itu karena kecintaannya terhadap batik Indonesia. Dengan inovasi dan ciri khas yang ia tanamkan, Danar Hadi bisa jadi seperti sekarang ini. Filosofi apa yang ditanamkan oleh Santosa Doellah kepada grup Danar Hadi? Pengelolaan batik tidak boleh lepas dari aspek seni budaya yang melatarbelakanginya. Produk asli Indonesia ini harus dikenal masyarakat banyak, kalau perlu sampai ke luar negeri. Bapak konsisten menerapkan sistem manajemen modern untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen kami. Aspek-aspek tersebut mungkin adalah resep di balik eksistensi Danar Hadi hingga saat ini.

Perjalanan Danar Hadi bisa dijadikan contoh tentang bagaimana suatu kecintaan terhadap warisan budaya bisa memberi kesejahteraan bagi orang yang melestarikannya. Tidak hanya itu, keberhasilan sebuah usaha bisa turut berdampak positif terhadap masyarakat banyak. Dengan berbekal bantuan puluhan pekerja saja, kini Danar Hadi telah menjelma jadi sebuah grup produsen batik kelas dunia yang merambah ke mancanegara. Di samping membuka akses bagi tenaga produktif, usaha berbasis keterampilan seni juga dapat memupuk rasa kebanggaan terhadap nilai-nilai leluhur. Apakah Bapak pernah mencoba investasi di saham, emas atau property ? Saham ya sedikit sedikit, emas belum pernah karena saya belum memahami bagaimana cara bertransaksinya dan harus belajar terlebih dahulu. Untuk property sepertinya cukup menarik karena memiliki keuntungan yang menjanjikan, dan dapat di nilai/di ukur dari waktu ke waktu. Bagaimana pendapat Bapak mengenai FM ? Bagus dan sangat segmented, artinya harus di baca terus oleh para pelaku pasar karena banyak sekali informasi yang membantu di dalamnya. Saran dari saya perbanyak distribusi di Solo. Pewawancara: Agustin Leonita K & Suci Rahmawati Copywriter: Dimas Reza

FuturesMonthly

5


Editor Focus Ariston Tjendra

Head of Research and Analyst Monex

Spanyol-Italia, Headline Baru Setelah Yunani

Berbicara soal krisis Eropa seolah tiada habisnya. Setelah persoalan bailout kedua Yunani berhasil diselesaikan dengan baik, kini Spanyol menjadi sorotan publik bersama dengan Italia. Adalah lonjakan imbal hasil obligasi kedua negara yang memicu kecemasan di pasar finansial.

M

emang, pelaku pasar keuangan global sudah lama memprediksi bahwa Spanyol dan Italia akan menjadi negara-negara berikutnya yang terlilit masalah hutang. Dan perkiraan itu kini menjadi kenyataan. Spanyol dan Italia mulai oleng meski belum bisa dikatakan sudah terbenam dalam krisis hutang. Pelaku pasar keuangan mulai khawatir dengan kondisi finansial Spanyol dan juga Italia. Kekhawatiran

Sumber: Bloomberg.com

6 FuturesMonthly

ini cukup beralasan jika melihat tingkat imbal hasil (yield) surat hutang kedua negara (tenor 10-tahun) yang sempat menembus 6% dan hampir mendekati ambang level psikologis 7%. Yield obligasi Italia bahkan pernah melampaui 7% jelang akhir tahun 2011 dan di awal 2012. Pemerhati pasar keuangan menilai sebuah negara akan sulit mendapatkan hutang lagi bila yield obligasi 10 tahun-nya sudah melampaui level 7%. Mengingat hal itu akan membahayakan kondisi keuangan nasional.


Editor Focus Kinerja ekonomi Spanyol dan Italia tampak datar-datar saja, bahkan cenderung menurun. Alasan ini yang membuat lembaga-lembaga pemeringkat surat hutang dunia seperti S&P, Moody’s dan Fitch, menurunkan rating hutang kedua negara tersebut. Keputusan agensi rating makin mendorong tingkat imbal hasil surat hutang Spanyol dan Italia ke level lebih tinggi. Moody’s terakhir kali menurunkan peringkat hutang jangka panjang Italia dan Spanyol pada pertengahan Februari 2012 lalu. Rating Italia diturunkan 1 tingkat oleh Moody’s, sementara Spanyol terpangkas 2 level ke peringkat yang sama, yaitu A1. S&P juga menurunkan peringkat hutang kedua negara masing-masing 2 tingkat pada medio Januari. Hanya saja peringkat hutang Spanyol (A) masih di atas Italia (BBB+). Fitch tidak mau ketinggalan memangkas peringkat jangka panjang hutang Italia dan Spanyol masing-masing 2 tingkat, sekitar akhir Januari lalu menjadi A- untuk Italia dan A untuk Spanyol. Bila kita bandingkan beberapa indikator ekonomi Spanyol dan Italia dengan negara yang memiliki bobot perekonomian terbesar di Eropa, yakni Jerman, maka posisi kedua negara tersebut memang tertinggal cukup

Kinerja ekonomi Spanyol dan Italia tampak datar-datar saja, bahkan cenderung menurun

jauh. Jerman masih mengalami pertumbuhan 1,5% di tahun 2012 sedangkan Italia mengalami penurunan 0,4% dan Spanyol hanya tumbuh kecil, 0,3%. Dengan level mencapai, 3,3%, tingkat inflasi Italia merupakan yang tertinggi di antara ketiganya. Di saat yang sama, tingkat pengangguran Spanyol terus meroket hingga 22,85% atau rasio tertinggi dibanding seluruh negara di kawasan Eropa. Dari sisi anggaran, defisit Spanyol melambung tinggi sampai 9,3% dan jauh di atas zona nyaman pada level 3%. Neraca berjalan (ekspor– impor) kedua negara menunjukkan angka minus, yang artinya volume impor lebih besar dibanding ekspor. Jika mengacu pada rasio hutang terhadap GDP, hutang Italia sudah melebihi 100%. Italia adalah penjual surat hutang terbesar ketiga dunia di bawah Amerika Serikat dan Jepang dengan

Sumber: Bloomberg.com

FuturesMonthly

7


Editor Focus

jika tingkat imbal hasil atau yield surat hutang sampai melampaui ambang psikologis 7%, kedua negara terancam gagal menerbitkan surat hutang yang baru karena tidak akan diminati pasar

Sumber: Bloomberg.com

total surat hutang sebesar $2,6 triliun. Negara ini juga memiliki kontribusi terbesar terhadap total hutang zona euro dengan rasio mencapai 23,2%. Tahun ini Italia akan menghadapi tenggat waktu pembayaran hutang sebesar $214,4 miliar sementara Spanyol senilai $105 miliar. Sumber pembayaran hutang sebagian besar diperoleh dari penerbitan surat hutang yang baru. Oleh karena itu, jika tingkat imbal hasil atau yield surat hutang sampai melampaui ambang psikologis 7%, kedua negara terancam gagal menerbitkan surat hutang yang baru karena tidak akan diminati pasar. Dan kewajibankewajiban yang ada nantinya tidak terbayarkan. Para pelaku pasar mungkin sedikit lega karena pemerintah Italia, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mario Monti, mulai terlihat menjalankan program pengetatan anggaran sesuai rencana sehingga turut memberi sentimen positif di pasar obligasi. Berbeda dengan Spanyol, yang sampai saat ini masih belum berhasil menerapkan efisiensi anggaran. Defisit anggaran Spanyol masih belum menunjukkan perubahan yang berarti. Pemerintahan yang baru saja menjabat bertekad menurunkan tingkat defisit hingga mencapai -5,3% tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, tentu diperlukan program penghematan anggaran yang super ketat dan berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi. Menteri keuangan Spanyol juga mengungkapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negaranya akan minus 1,7% tahun ini dan sudah memasuki resesi sejak kuartal pertama. Bisa dibayangkan betapa hebatnya nanti dampak negatif terhadap pasar keuangan dan ekonomi dunia bila Spanyol dan Italia membutuhkan bailout. Total kekuatan lembaga bentukan zona euro untuk menyiapkan dana bailout, EFSF (European Financial Stability Facility) dan ESM (European Stability Mechanism), adalah 500 miliar euro per Juli 2012 seiring dengan diaktifkannya ESM. Kemudian pada pertengahan 2013, kekuatannya bertambah menjadi 700 miliar euro atau sekitar $900 miliar. Secara matematis, jumlah sebesar itu tidak akan cukup untuk menalangi total hutang kedua negara yang sekitar $3,4 triliun.

8 FuturesMonthly

Fakta lain juga memperlihatkan bahwa bank-bank Spanyol dan Italia mengambil 62% dana pembiayaan murah dari fasilitas Long-term Refinancing Operation (LTRO) tahap dua ECB. Bank-bank Spanyol mengambil 36% bagian sementara porsi Italia adalah 26%. Ini menunjukkan bahwa perbankan dari kedua negara sedang mengalami kesulitan likuiditas yang cukup mengkhawatirkan. Sebagian dana dari LTRO tersebut bahkan digunakan pula untuk membeli obligasi pemerintah. Bila Italia dan Spanyol kesulitan memenuhi kewajibannya, otomatis sektor perbankan kedua negara juga terkena getahnya dan rawan menyebar ke lembaga perbankan di zona euro. Likuiditas dan modal perbankan akan terkikis sehingga bisa menyebabkan perekonomian riil terganggu karena ketiadaan pendanaan dari sektor perbankan. Tingkat imbal hasil surat hutang Spanyol dan Italia, terutama yang bertenor 10 tahun, akan tetap menjadi fokus perhatian para pelaku pasar dalam beberapa pekan mendatang. Level 7% menjadi ambang batasnya psikologis yang patut dicermati. Peralihan investasi dari instrumen-instrumen yang berisiko ke safe haven pasti akan terjadi bila tingkat imbal hasil 7% terlewati.

Sumber: Thomson Reuters


Forex Market Outlook Albertus Christian

Senior Research and Analyst Monex

Gejolak Ekonomi Global Hadirkan Peluang Ekonomi Global kembali bergejolak saat laju pertumbuhan negara berkembang melambat, Di saat yang sama, perekonomian Amerika terlihat kehilangan momentum-nya di kala kawasan Eropa masih rentan terhadap serangan sentimen negatif pelaku pasar.

M

ei 2012 akan menjadi periode pelemahan nilai tukar sebagian besar mata uang utama dunia, jika dibandingkan kinerja satu bulan sebelumnya. Hanya mata uang dollar Amerika Serikat yang masih menunjukkan perbaikan performa secara gradual akibat imbas dari rilis GDP, inflasi, leading indicators dan suku bunga. Beberapa data yang muncul terakhir, terutama indikator pasar tenaga kerja Amerika, memperlihatkan tanda-tanda perbaikan selama beberapa bulan belakangan. Namun masih ada perlambatan akselerasi pada pertumbuhan aktivitas ekonomi AS selama tahun 2012. Dengan demikian, proyeksi GDP AS tahun 2012 masih berpotensi melambat dibanding ekspektasi

sebelumnya, dari 2,25%, menjadi 2%. Pertumbuhan itu sebagian besar ditopang oleh potensi pertumbuhan ekspor yang lebih baik meski risiko permintaan global tengah lesu. The Fed tampaknya masih bersikap wait and see untuk sementara waktu seraya mempertimbangkan beberapa opsi kebijakan dalam beberapa bulan ke depan. Otoritas tentu berharap bahwa kondisi makroekonomi terus berkembang di tengah masih lemahnya pasar tenaga kerja. Berdasarkan hasil FOMC Meeting (Maret) yang terakhir , Ketua The Fed, Ben Bernanke telah memutuskan bahwa data makroekonomi yang dirilis terakhir belum cukup signifikan untuk memunculkan kebijakan QE3. Statement FOMC cenderung netral dan sedikit pesimis dan The Fed pada dasarnya akan berupaya menghindari QE3 sebisa mungkin, mengingat derasnya badai kritik serta keraguan yang timbul atas efektivitas QE1 dan QE2. Sementara itu negara-negara kawasan Eropa masih menghadapi pelemahan permintaan domestik maupun global. Padahal di saat bersamaan, mereka harus mengimplementasikan kebijakan fiskal ketat di tengah problem hutang beberapa negara, khususnya Eropa Selatan. Untungnya G20 dan IMF akan menyediakan dukungan untuk Eropa, khususnya jika terjadi skenario terburuk seperti Spanyol yang membutuhkan bailout.

Tabel 1. Fed Hawks vs Doves

Sumber: US Federal Reserve

FuturesMonthly

9


Forex Market Outlook Berdasarkan pernyataan gabungan Dana Moneter Internasional (IMF) dan G20 pada situs: http://www. imf.org, dana firewall yang disiapkan IMF-G20 telah bertambah hingga di atas $430 miliar. Likuiditas tersebut disediakan untuk seluruh anggota IMF, khususnya bagi negara di wilayah Eropa. Grafik 1. Klaim Tunjangan Pengangguran AS sejak tahun 2005

Dari sisi bank sentral, mulai terdapat perbedaan yang mencolok terkait kebijakan moneter di berbagai negara yang mengindikasikan akan adanya pergerakan fluktuatif pada kurs beberapa mata uang Grafik 2. GDP dan Angka Pengangguran Spanyol vs Bad Loan Perbankan Spanyol

Sumber: Thomson Reuters Datastream Dari sisi bank sentral, mulai terdapat perbedaan yang mencolok terkait kebijakan moneter di berbagai negara yang mengindikasikan akan adanya pergerakan fluktuatif pada kurs beberapa mata uang. Sepanjang bulan lalu, terlihat bahwa Bank Sentral Australia sudah siap memangkas suku bunga jika inflasi menurun secara moderat. Sebaliknya, Bank of Canada justru segera memulai pengetatan moneter. The Fed tentunya turut berperan besar terhadap arah nilai tukar USD terhadap mata uang AUD, CAD, GBP dan juga mata uang utama lainnya. Terlepas dari apapun kebijakan suku bunga AS pasca FOMC Meeting, data-data ekonomi seperti consumer confidence, new home sales, durable goods, PMI manufaktur, GDP dan non-farm payrolls juga berpotensi menggerakkan kurs dollar sepanjang bulan ini.

10 FuturesMonthly

Sumber: Thomson Reuters Datastream EURUSD: Pertumbuhan Masih Ada Harapan, Namun Bahaya Menghadang Outlook EURUSD secara keseluruhan masih bearish, krisis utang di Eropa masih jauh dari resolusi selain itu resiko pemilu Prancis dan Belanda turut membebani mata uang Euro. Berdasarkan data CFTC, terlihat bahwa spekulator masih menambah posisi jual euro sehingga menandakan bahwa alasan utama di balik apresiasi mata uang ini bukanlah karena optimisme soal penyelesaian krisis hutang Eropa dalam waktu dekat. Bahaya tekanan pada perbankan Eropa masih cukup tinggi terutama yang datang dari risiko kepemilikan obligasi pemerintah di tengah lemahnya pertumbuhan ekonomi Eropa.


Forex Market Outlook Grafik 3: Divergensi Produksi Industri AS vs Eurozone

Outlook EURUSD secara keseluruhan masih bearish, krisis utang di Eropa masih jauh dari resolusi selain itu resiko pemilu Prancis dan Belanda turut membebani mata uang Euro Studi Teknikal EURUSD •

EURUSD berpotensi untuk diperdagangkan dalam range trading lebar di 1.3000 – 1.3400, seperti karakter bulan lalu, dan ada peluang jatuh dibawah range.

Dibawah range teratas 1.3400, terdapat resisten kuat 1.3300 yang dapat menjadi resisten kunci untuk reli jangka pendek.

Level pivot terletak di area 1.3165, merupakan level support di Desember 2011 dan kini dapat menjadi resisten di Mei 2012.

Level psikologis dibawahnya tampak di area 1.3000, kegagalan menembus dibawah level ini dapat memicu teknikal rebound. Sebaliknya jika berhasil anjlok dibawah 1.3000, support selanjutnya tampak di area 1.2873 & 1.2760.

Sumber: Thomson Reuters Datastream Analisa terakhir menunjukkan bahwa perbankan besar Eropa rentan mengalami penyusutan neraca keuangan sebesar $2.6 triliun hingga akhir 2012 nanti. Efek dari deleveraging/penyusutan aset besarbesaran ini adalah ketidakpastian akibat penurunan jumlah pinjaman yang disalurkan pada perekonomian. Untuk mengatasi hal tersebut, pemangku kebijakan Eropa sudah bereaksi cukup tepat dengan mengambil keputusan untuk mengkombinasikan fasilitas European Stability Mechanism (ESM) dengan European Financial Stability Facility (EFSF), dibarengi dengan penambahan dana firewall dari IMF guna menjaga stabilitas jangka pendek. Namun untuk jangka panjang, Eropa masih membutuhkan kebijakan pengelolaan krisis, misalnya dengan pemberlakuan integrasi fiskal Eropa. Sayangnya integrasi aturan semacam ini masih menemui banyak hambatan. Dari sisi makroekonomi, mesin utama pertumbuhan kawasan Eropa, yakni Jerman bahkan secara mengejutkan mengalami penurunan sektor manufaktur PMI ke teritori resesi selama bulan April. Biasanya data PMI ini merupakan indikator yang cukup akurat untuk menggambarkan ekonomi riil aktual Jerman yang secara keseluruhan masih dalam resiko resesi.

GBP: Perubahan Arah Kebijakan BoE Berpotensi Topang Poundsterling Poundsterling kini lebih perkasa terhadap dollar berkat laporan consumer spending dan inflasi yang meningkat tajam. Gambaran ini memberi alasan kuat bagi Bank sentral Inggris untuk mengurangi stimulus moneter. FuturesMonthly

11


Forex Market Outlook Penjualan ritel Inggris juga naik pada laju tercepat bulanan selama satu tahun terakhir di bulan April lalu. Hasil data ini akan positif untuk pertumbuhan GDP Inggris Q1 2012. Menjelang Olimpiade musim panas mendatang, diharapkan terjadi penguatan pada tingkat pengeluaran dan belanja konsumen, khususnya jika harga bahan bakar telah stabil. Sementara pasar tenaga kerja Inggris mulai stabil seiring dengan pemulihan ekonomi domestik. Oleh karena itu, OECD memperkirakan laju GDP Inggris berekspansi 0.5% sebelum berkontraksi di teritori negatif. Faktor di atas memicu pergerakan yang cukup besar pada GBPUSD, setelah tembus di atas 1.6100,

setelah tembus di atas 1.6100, outlook GBPUSD condong bullish apalagi jika BoE mulai membuka peluang kenaikan suku bunga ketimbang menambah QE. outlook GBPUSD condong bullish apalagi jika BoE mulai membuka peluang kenaikan suku bunga ketimbang menambah QE. Studi Teknikal GBPUSD Setelah tembus di atas level 1.6000, resisten terkuat di atasnya 1.6617 masih menjadi tahanan yang kuat dan belum pernah ditembus sejak Mei 2011. Diikuti resisten di bawahnya di area 1.6570 & 1.6470 •

Selanjutnya level 1.6356 dapat menjadi resisten jangka pendek, diikuti tahanan 1.6265 yang berulang kali diuji pada Juli dan Agustus 2011.

1.6065 kini menjadi level support, diikuti level psikologis 1.6000, dimana level ini dapat ditembus lagi jika terjadi rebound dollar kemungkinan menguji area 1.5925.

Support selanjutnya terletak di area 1.5805 – 1.5750 – 1.5639.

Sumber : OECD

Sumber: Thomson Reuters Datastream

Pilihan Pasangan Mata Uang Dengan Target Harga 3 Bulan

12 FuturesMonthly


Stock Index Market Outlook Daru Wibisono

Senior Research and Analyst Monex

Antara Paranoia Hutang & Isu Perlambatan Kondisi pasar ekuitas regional sebenarnya sudah memasuki trend bullish di awal bulan lalu, sebelum digegerkan oleh pengumuman dari bank sentral negeri Paman Sam. The Fed belum tergoda untuk menambah dana stimulus ekonomi ke dalam sistem keuangan dalam waktu dekat. Sikap Ben S. Bernanke dan kolega langsung memicu koreksi di lantai bursa, yang justru sedang dilanda isu perlambatan.

B

ank Sentral Amerika Serikat (AS) enggan menyuntik stimulus baru karena serangkaian data fundamental makin memperlihatkan sinyal pemulihan ekonomi. Langkah the Fed yang cenderung wait-and-see langsung membuat investor kecewa. Saham dari sektor-sektor yang sebelumnya naik tinggi, sontak berjatuhan hingga menyeret pasar ke zona merah. Setali tiga uang, sentimen negatif juga datang dari Eropa akibat lonjakan yield obligasi Spanyol dan Italia pasca hasil lelang yang tidak memuaskan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru terhadap besarnya beban hutang pemerintah dan turut memicu dugaan bahwa Spanyol tidak akan mampu memenuhi target efisiensi anggaran.

Namun paranoid di kalangan investor hanya bersifat temporer. Pasar dunia kembali pulih berkat minat terhadap aset berisiko (risk appetite) yang kembali stabil menyusul kesuksesan lelang obligasi Spanyol tahap berikutnya. Selain itu, laporan penghasilan korporasi (earnings) dan rilis angka penjualan ritel AS muncul di atas ekspektasi, begitu pula halnya dengan indeks sentimen pada survei Jerman. Rangkaian alasan itu berhasil mengangkat keyakinan investor di New York. Maka tak ayal bila Wall Street akhirnya mampu mencetak rekor poin tertinggi di bulan April dengan menembus level penting 13.000. Tercatat sejumlah blue-chips seperti IBM, Intel dan Yahoo melaporkan kinerja pendapatan yang lebih baik dibanding perkiraan analis. Sementara laporan keuangan Coca-Cola, Goldman Sachs dan Johnson & Johnson juga melampaui harapan pasar. Sebanyak 74% laporan finansial dari 39 perusahaan komponen indeks S&P 500 berhasil mematahkan estimasi pasar di kuartal perdana 2012. Meski tidak semua emiten mencetak pendapatan di atas ekspektasi, rata-rata dari mereka mampu menghasilkan laba yang positif. Namun secara umum, kekhawatiran terhadap sektor finansial dan perbankan Spanyol masih akan memberi tekanan terhadap kinerja indeks saham sepanjang bulan ini. Namun secara umum, kekhawatiran terhadap sektor finansial dan perbankan Spanyol masih akan memberi tekanan terhadap kinerja indeks saham sepanjang bulan ini FuturesMonthly

13


Stock Index Market Outlook Studi Teknikal: kekuatan dari rally indeks Dow Jones mulai mengendur lantaran indikator Stochastic terkonfirmasi bearish dengan tajam. Selain itu, indikator Moving Average (MA-5, MA-25) juga tampak mulai membentuk kurva downtrend. Meskipun masih ada penguatan, sifatnya akan terbatas. Tahanan atas pertama (resisten I) diproyeksikan berada pada di 13240, yang merupakan level tertinggi bulan Maret lalu, kemudian menuju 13500 dan 13800. Sementara peluang koreksi akan membawa komponen Wall Street ini menuju 12868 guna lanjut ke support II di 12560, 12400 dan 12130 (Fibonacci 38.2%). Nikkei: ‘Sempat Roboh Under 10.000’ Kinerja bursa Jepang bulan ini akan banyak dipengaruhi oleh pergerakan Dow Jones dan fluktuasi yen. Kabar penundaan stimulus baru oleh the Fed sempat merobohkan indeks Nikkei hingga pecah ke

Grafik Dow Jones (sumber: MonexTrader) bawah level penting 10.000. Kondisi diperburuk oleh penguatan kurs yen akibat repatriasi di akhir tahun fiskal yang jatuh pada April lalu. Namun bila mengacu pada performa fundamental Amerika yang saat ini terbilang kokoh, maka investor seharusnya termotivasi untuk membeli aset saham di Wall Street maupun Tokyo. Sejumlah pelaku pasar optimis Nikkei mampu rally lagi setelah Dow Jones berhasil melewati level 13.000 medio April lalu. Sektor industri Jepang juga kian prospektif menyusul hasil data penjualan ritel Amerika bulan April yang naik 0.8%, atau

14 FuturesMonthly

Sektor industri Jepang juga kian prospektif menyusul hasil data penjualan ritel Amerika bulan April yang naik 0.8%, atau dua kali lipat di atas ekspektasi pasar

dua kali lipat di atas ekspektasi pasar (0.4%). Namun demikian, investor masih dihantui oleh tren penguatan yen dan krisis hutang Eropa sehingga Nikkei masih terbilang rentan. Studi Teknikal: Setelah merosot hingga pecah ke bawah psikologis 10.000, indeks Nikkei kemungkinan sulit untuk kembali mencapai level tersebut karena indikator Stochastic masih memperlihatkan pola bearish. Sementara dua Moving Average mulai berbelok arah (MA-13 & MA-26) dan menunjukkan bahwa Nikkei

rawan koreksi. Maka untuk mengantisipasi penurunan, terdapat beberapa tahanan support yang tersedia di antaranya 9295 (Fibo 38.2%), 9000 dan 8725 (level terendah Agustus 2010 dan bertepatan dengan Fibonacci 61.8%). Namun demikian, rally yang terbatas setidaknya mampu membawa indeks ke resisten 10000 dan 10195 (strong resistance) kemudian 10500 atau bahkan 10630. Hang Seng: ‘China Terdeteksi Soft Landing’ Pelaku pasar regional Asia, khususnya Hong Kong, merasa lega lantaran isu ‘hard landing’ negara China perlahan mulai terbantahkan. Namun bulan April


Stock Index Market Outlook lalu layak disebut sebagai periode koreksi karena isu krisis Eropa kembali mencuat ke permukaan sehingga memicu penurunan nilai sejumlah aset berisiko. Meski gejala perlambatan mulai memudar, perekonomian China masih kehilangan momentum sepanjang tahun 2012. Penurunan paling krusial terjadi pada data Gross Domestic Product (GDP) negara ini yang hanya tumbuh 8,1% di kuartal perdana dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka GDP kuartal I bahkan gagal menyamai catatan GDP triwulan sebelumnya, yang sebesar 8,9%. Namun demikian, ketakutan hard landing masih jauh dari kenyataan karena beberapa indikator lain masih cukup prima. Mulai dari data manufaktur PMI, inflasi (CPI), neraca

World Bank terbukti, maka isu ‘hard landing’ hanya ibarat paranoia sementara waktu. Studi Teknikal: Mengacu pada indikator Stochastic yang uptrend, dan bila indeks Hang Seng berhasil menembus ke atas channel, maka Hang Seng akan melanjutkan rally ke resisten terdekat 21400 kemudian ke area 21762 dan 22400 atau bahkan ke level 22840. Namun bila indeks tak mampu melanjutkan rally lantaran terbendung oleh Moving Average yang mulai bearish, Hang Seng akan terkoreksi setidaknya ke area 20400 (Fibo 23.6%), 20,000 hingga 19600 (Fibo 38.2%) atau bahkan ke kisaran 19000. KOSPI: ‘Ikuti Jejak Wall Street’

Grafik Nikkei (sumber: MonexTrader) perdagangan, industrial output hingga retail sales, semuanya muncul jauh di atas ekspektasi pasar. Bank Dunia memiliki pandangan cukup fair terkait kinerja ekonomi China sepanjang 2012. Lembaga kreditur ini menilai rangkaian faktor eksternal turut berperan dalam periode perlambatan China, mulai dari krisis Eropa hingga efek pemulihan Amerika Serikat (AS). Kontras dengan Beijing yang membidik target pertumbuhan 7,5% di tahun 2012, World Bank mengestimasi growth China sebesar 8,2% pada tahun ini sebelum kemudian rebound menjadi 8,6% di tahun 2013. Jika optimisme

Pelaku pasar regional Asia, khususnya Hong Kong, merasa lega lantaran isu ‘hard landing’ negara China perlahan mulai terbantahkan

Pada medio April lalu bursa Korea Selatan sempat diterpa koreksi akibat meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea pasca uji coba roket jarak jauh milik Korea Utara. Dari lini fundamental, munculnya sejumlah data yang tidak memuaskan turut memupuk kekhawatiran soal inflasi tinggi serta perlambatan ekonomi. Gain yang diperoleh indeks KOSPI terpangkas oleh kinerja GDP China yang negatif pada kuartal I serta laporan payrolls Amerika. Namun lambat laun KOSPI akhirnya pulih dan membuka peluang rally hingga bulan Mei. Selain akan ikut terbawa oleh tren penguatan indeks Dow Jones, KOSPI juga mendapat support dari kebijakan suku bunga yang diberlakukan oleh Bank of Korea. Level bunga acuan 3.25% sangat bersahabat dengan perusahaan yang gemar bermain di sektor ekspor. Secara domestik, FuturesMonthly

15


Stock Index Market Outlook bursa saham Korea Selatan memang tidak mempunyai kendala berarti untuk mencatat rally baru. Akan tetapi masih banyak isu eksternal yang rawan memicu koreksi, mulai dari penurunan kinerja ekspor China, resesi zona euro dan belum pulihnya sektor tenaga kerja di Amerika Serikat. Potensi sentimen tersebut akan menjadi kendala utama bagi indeks KOSPI di bulan Mei.

Selain akan ikut terbawa oleh tren penguatan indeks Dow Jones, KOSPI juga mendapat support dari kebijakan suku bunga yang diberlakukan oleh Bank of Korea.

Grafik Hang Seng (sumber: MonexTrader)

Grafik KOSPI (sumber: Thomson Reuters) Studi Teknikal: Tiga indikator yang melekat pada indeks KOSPI-Korea Selatan (KSc1) semuanya telah menunjukkan sinyal perubahan tren bearish. Maka bila Stochastic, Relative Strength Index (RSI) dan dua Moving Average-nya konstan melanjutkan tren tersebut, ini akan membatasi rally indeks selanjutnya dan berpeluang memicu koreksi. Beberapa level yang menjadi target penurunan adalah support 260.15 (Fibo 23.6%), 255.90 dan 251.30 (Fibo 38.2%). Sementara penguatan yang terbatas akan ditahan oleh resisten 270.00 kemudian 274.60 hingga 280.00.

16 FuturesMonthly


FuturesMonthly

17


Gold Outlook Johannes Ginting Head of Education Monex

Time for S Bargain Hunting!

emakin besar discount yang diberikan maka semakin tinggi pula minat masyarakat untuk membeli. Ahli strategi di bidang marketing biasanya menggunakan metode ini untuk mendorong tingkat penjualan produk yang mereka jual. Strategi discount bertahan lama karena terbukti berhasil menarik gairah belanja konsumen. Korelasi antara harga dan permintaan juga berlaku di pasar keuangan. Pelaku pasar selalu mencari level harga murah atau ter-discount sebelum memutuskan untuk masuk posisi. Harga sebuah aset dipandang menarik saat sedang mengalami koreksi, baik di pasar saham maupun bursa komoditi. Lalu bagaimana halnya dengan harga emas? Apakah pola yang sama juga berlaku untuk logam mulia ini?

Faktor ‘timing’ seringkali menentukan efisiensi pengeluaran rumah tangga konsumen. Tidak heran jika banyak orang cenderung mencari-cari momen yang tepat untuk berbelanja karena alasan tingkat harga. Namun kapan sesungguhnya waktu terbaik untuk berbelanja suatu barang atau produk? Momentum paling baik biasanya adalah ketika harga suatu produk discount, baik dalam persentase kecil maupun besar. Prinsip yang sama juga berlaku dalam dunia investasi. 18 FuturesMonthly

Untuk mengetahuinya, mari kita cermati pergerakan harga emas dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Selama April 2012, emas mencatat kenaikan tertinggi pada level $1680-an dan titik terendah di kisaran $1612. Namun belakangan ini harganya kesulitan menembus ke atas level $1700 karena pelaku pasar emas lebih cenderung mengikuti pergerakan harga komoditi, yang digerakkan oleh faktor risk on/risk off. Investor belum menemukan suatu ‘trigger’ atau pemicu baru yang dapat mendorong harga untuk melewati range. Berita seputar krisis Eropa, lelang surat hutang, tingkat pengangguran dan data mekroekonomi lainnya terus menjadi perhatian pelaku pasar. Di tengah upaya pemulihan ekonomi dunia, rilis data dan eventevent penting tadi juga menjadi tidak stabil dari waktu ke waktu. Alasan inilah yang membuat harga emas bergerak volatile atau naik–turun. Namun bukan berarti kita tidak bisa membidik


Gold Outlook

Saat terkoreksi mendekati titik rendah, pelaku pasar dengan cepat melakukan bargain hunting supaya mendapat emas di harga murah keuntungan dari gejolak harga di pasar. Bagaimana kita memperoleh peluang dari situasi seperti ini? ‘Bargain hunting’ atau memburu harga murah dapat menjadi salah satu opsi. Mengapa demikian? Hal itu dimungkinkan karena status emas sebagai safe haven (perlindungan nilai aset) belum tergantikan oleh produk investasi lainnya. Artinya, gold akan diburu saat harganya sudah dianggap cukup rendah seperti telah terbukti dalam banyak kesempatan. Salah satu contohnya adalah saat harga turun tajam ke level $1520-an pada akhir 2011 silam. Sesaat setelah mencapai level rendah itu, harga emas langsung berbalik melambung ke $1780-an. Kondisi serupa mulai tampak di pasar akhir-akhir ini. Saat terkoreksi mendekati titik rendah, pelaku pasar dengan cepat melakukan bargain hunting supaya mendapat emas di harga murah. Tidak hanya itu, investor tampaknya juga masih yakin bahwa harga emas akan tetap naik meski tengah mengalami koreksi. Proyeksi beberapa lembaga keuangan di bawah ini turut memperkuat keyakinan tersebut.

Berdasarkan proyeksi di atas, terlihat bahwa tidak ada satupun lembaga yang memprediksi adanya penurunan harga emas. Nyaris semua lembaga bahkan memperkirakan harga emas rata-rata naik di atas $2,000, kecuali BNP Paribas. Strategi Bargain Hunting Untuk jangka pendek, bargain hunting dilakukan saat harga-harga mendekati level terendah tahun ini yaitu di kisaran $1,612. Bahkan ada investor yang berani memilih untuk masuk posisi dari kisaran $1620 atau $1630 dan langsung keluar posisi saat harga menguat ke atas $1650-an. Jika dana yang dimiliki cukup besar, maka bisa dilakukan sistem averaging atau beli kembali saat harga turun lebih rendah. Langkah ini bisa mengakumulasi keuntungan hingga lebih besar dan tetap memangkas kerugian jika harga berbalik secara ekstrim. Untuk jangka panjang, lebih baik membeli pada level dekat titik rendahnya dengan stop loss yang tidak terlalu besar. Range untuk jangka pendek kemungkinan masih di kisaran $1600-1700.

Sumber Chart – MonexTrader

FuturesMonthly

19


Opini Kontributor Tamu Rowena Suyobroto

Head of Research Indonesia Finance Today

DIVIDEN OR NO DIVIDEN

20 FuturesMonthly

B

ulan April sampai dengan Juni adalah bulan-bulan yang dinantikan oleh investor terutama mengenai apakah saham yang dimilikinya akan membagikan dividen. PT Timah (Persero) Tbk sempat naik tinggi ketika Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sedang memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp 448,39 miliar. Harganya naik dari Rp 1.750 menjadi Rp 1.820. Tapi sebenarnya apakah perusahaan harus memberikan dividen?Kalau perusahaan tidak memberikan dividen, apa sebabnya dan apakah selalu berarti bahwa perusahaan itu buruk kinerjanya? Dividen itu sendiri tentunya adalah pembagian laba yang diperoleh perusahaan tahun lalu. Beberapa istilah yang sering digunakan terkait dengan dividen adalah (1) dividend payback ratio, yaitu jumlah dividen berbanding laba bersih, serta (2) dividend yield, yaitu jumlah dividen


Opini Kontributor Tamu Gambar 1: Harga TINS naik tajam ketika RUPS putuskan bagi dividen

Sumber: Yahoo! Finance per saham dibagi dengan harga saham. Indikator yang pertama, dividend payback ratio menunjukkan berapa bagian laba bersih yang dibagikan. Juga bisa diketahui berapa bagian yang ditahan, yaitu sisa dari dividend payback ratio tersebut. Indikator yang kedua, dividend yield menunjukkan berapa hasil investasi yang langsung dapat dinikmati oleh investor, dengan asumsi bahwa investasi awalnya adalah harga saham tersebut. Biasanya di Indonesia dividend yield kecil karena perusahaan Indonesia masih menghadapi potensi ekspansi yang besar. Kalau tidak dibagikan kepada pemegang saham, maka namanya menjadi Laba Ditahan (Retained Earnings). Laba Ditahan itu tetap merupakan hak dari pemegang saham yang diinvestasikan kembali kepada perusahaan dengan harapan akan menghasilkan imbal hasil yang sama bahkan lebih tinggi. Salah satu teori investasi yang tertua menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan (g) adalah perkalian antara plowback ratio (yaitu laba ditahan berbanding laba bersih) dengan return-on-equity (ROE). Di sini diasumsikan bahwa berapapun laba ditahan akan menghasilkan imbal hasil seperti sebelumnya.

Jadi dari deskripsi di atas kita dapat mengetahui 2 pokok penting di dalam keputusan pembagian dividen oleh perusahaan: 1. Dividen merupakan imbalan yang langsung dapat dinikmati oleh investor tanpa harus menjual asetnya. Ada beberapa investor, terutama investor yang memiliki porsi cukup tinggi di dalam sebuah perusahaan, yang memang memiliki fokus investasi untuk mendapatkan dividen yang tinggi. 2. Dividen tidak dibagikan apabila perusahaan masih melihat bahwa ada potensi yang dapat dikembangkan dan membutuhkan dana investasi. Jadi, daripada langsung memberikan dalam bentuk dividen, maka perusahaan ‘menawarkan’ di dalam RUPS untuk tidak membagikan dividen. Perusahaan kemudian akan menginvestasikan dana tersebut ke dalam investasi-investasi potensial. Jadi pahami satu hal penting yaitu perusahaan membagikan dividen tidak selalu berarti bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki kinerja yang baik; sebaliknya, bila perusahaan tidak membagikan dividen maka tidak berarti perusahaan tersebut tidak baik. Tips untuk melihat apakah suatu keputusan pembagian FuturesMonthly

21


Opini Kontributor Tamu

dividen itu baik atau tidak bagi investor adalah: 1. Lihat posisi kas dan arus kas perusahaan. Apabila perusahaan membagikan dividen dengan posisi kas yang besar dan arus kas operasional yang positif, maka perusahaan itu memang memiliki kekuatan untuk membagikan dividen. Sebaliknya bila posisi kas sudah sangat tipis dan arus kas negatif, maka investor perlu waspada, jangan-jangan perusahaan hanya bagi dividen untuk ‘sweetener’ atau sinyal bahwa kinerja perusahaan sehat. 2. Lihat tingkat utang perusahaan. Perusahaan yang utangnya terlalu tinggi namun masih membagikan dividen artinya memiliki risiko yang terlalu tinggi. Bagi investor yang tidak menyukai risiko yang berlebihan, maka sebaiknya menghindari perusahaan seperti ini. 3. Lihat belanja modal dan ROE perusahaan secara historikal. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu untuk membelanjakan modalnya dengan ROE yang paling tidak sama dengan sebelumnya dan bahkan lebih tinggi.

Dari tips-tips tersebut dapat diambil beberapa strategi investasi, yaitu: 1. Apabila Anda seorang investor yang memilih riskaverse (artinya tidak terekspos dengan risiko terlalu besar), maka pilihlah saham-saham yang memberikan dividen payback ratio dan dividend yield tinggi. Tapi Anda perlu waspada untuk memilih saham yang posisi kas dan arus kasnya baik seperti PT Unilever Indonesia, Tbk (UNVR) dan PT Astra International, Tbk (ASII). 2. Apabila Anda seorang investor yang memiliki toleransi terhadap risiko yang cukup tinggi dan memilih saham-saham yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, maka dividen merupakan opsi kedua. Carilah perusahaan yang tidak perlu memiliki dividen tinggi akan tetapi belanja modal yang besar disertai dengan ROE yang makin tinggi, misalnya PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP). 1. Semoga tips ini dapat membantu. Selamat Berinvestasi.

Gambar 2: Nilai wajar Perusahaan pembagi dividen dan non pembagi dividen

Sumber: Kalkulator Saham IFT

22 FuturesMonthly






Commodity Focus Vidi Yuliansyah

Research and Analyst Monex

Harga Minyak

Mencari Equilibrium Baru Penguatan harga minyak mentah dunia yang terlihat sejak akhir tahun 2011 kemungkinan mereda dalam waktu dekat, seiring pulihnya volume pasokan. Setelah terus dibombardir oleh isu pelepasan cadangan minyak strategis negara-negara maju sepanjang bulan Maret, prospek harga kian tertekan oleh menurunnya eskalasi konflik antara Iran dan negara Barat. Namun pola keseimbangan belum tercapai akibat tarik ulur sentimen fundamental.

S

inyal perlambatan industri China, perkembangan krisis Eropa dan kemajuan Ekonomi Amerika Serikat (AS) adalah beberapa aspek yang akan mempengaruhi kinerja harga ‘emas hitam’ ke depan. Sejauh ini, sentimen yang masih mendukung minyak mentah adalah laju roda ekonomi Amerika yang cukup

pesat serta kuatnya permintaan dari negara-negara berkembang. Fenomena lintas benua tersebut bahkan telah memaksa Arab Saudi untuk menambah kapasitas produksinya hingga ke level maksimal sebesar 10 juta barel per hari. Di samping itu, prospek soal kecukupan suplai juga belum jelas mengingat roda produksi di beberapa negara Afrika penghasil minyak mentah seperti Sudan, Suriah dan Yaman belum kembali normal. Konflik Iran Sebagai produsen minyak terbesar ke-2 OPEC dan eksportir terbesar ke-3 dunia, Iran jelas sangat diperhitungkan dalam kancah politik global. Meski sedang dihantam embargo negara barat, Presiden Mahmoud Ahmadinejad sesumbar bahwa kekuatan fiskal Iran masih mampu menopang anggaran negara, setidaknya hingga 2-3 tahun ke depan. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa perluasan sanksi telah mengikis volume ekspor minyak Iran hingga sebanyak 300.000 barel per hari atau sekitar 14% sepanjang bulan Maret. Penurunan tersebut diperkirakan berlanjut hingga mencapai 1 juta barel per hari pada akhir Juni nanti. Beberapa perusahaan penyulingan minyak asal Jepang bahkan telah memangkas volume permintaan dari republik Islam itu dan enggan memperbarui kontraknya. Teheran juga terpaksa memutus kontrak dengan perusahaan Eropa seperti Hellenic Petroleum, Motor Oil dan Royal Dutch Shell akibat masalah pembayaran. Di saat yang sama, pemerintah AS mulai mengajak negara-negara maju untuk melepas cadangan minyak strategis guna membendung penguatan harga crude oil, yang sudah menembus level tertinggi 2012 di $110.50 per barel. Apalagi belum ada kepastian apakah sikap pemerintah Iran akan melunak terkait program pengembangan nuklirnya. Meskipun belum terealisasi, sinyalemen pelepasan stok minyak AS dan sekutunya terbukti mampu meredam gejolak harga hingga perlahan merosot ke bawah $105.00 per barel akhir Maret lalu. FuturesMonthly

27


Commodity Focus Fundamental Solid AS Beberapa data ekonomi terakhir AS masih mengindikasikan berlanjutnya tren pemulihan ekonomi sehingga memicu optimisme soal volume permintaan dari negara konsumen terbesar dunia itu. Indeks kepercayaan konsumen melonjak ke level tertinggi 4-tahun, sementara rasio rata-rata pengangguran surut hingga 8,2%. Sementara lonjakan suplai minyak dalam negeri, yang sudah berlangsung sejak medio Maret, tampaknya akan berlanjut menyusul rencana penambahan kapasitas produksi oleh Enbridge Inc. dan Enterprise Products Partners. Kendati demikian, peningkatan suplai tetap akan diimbangi oleh kuatnya volume permintaan, terutama untuk kebutuhan bahan bakar AS yang naik sekitar 0,8% atau 8,87 juta barel per hari. Menurut laporan Departemen Energi, jumlah permintaan tersebut adalah yang terbesar sejak akhir Desember silam. Perlambatan China dan Eskalasi Krisis Eropa Rilis Gross Domestic Product (GDP) pertengahan April lalu menunjukkan bahwa ekonomi negara China ‘hanya’ tumbuh 8,1% pada kuartal pertama tahun ini. Akselerasi pertumbuhan tersebut adalah yang paling lambat dalam hampir 3 tahun terakhir. Penurunan kinerja produksi di negara dengan kapitalisasi ekonomi terbesar Asia ini tentu akan berdampak negatif terhadap demand untuk komoditas energi. Anjloknya volume permintaan juga tercermin dari neraca perdagangan terbaru China bulan Maret, yang memperlihatkan

28 FuturesMonthly

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa perluasan sanksi telah mengikis volume ekspor minyak Iran hingga sebanyak 300.000 barel per hari atau sekitar 14% sepanjang bulan Maret.

kenaikan surplus akibat penurunan volume impor minyak mentah sebesar 5,52 juta barel per hari (6%) dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun faktor lain yang berisiko menghambat prospek permintaan minyak adalah eskalasi penyebaran krisis hutang zona euro. Pusat perhatian tahun ini tertuju pada Spanyol, negara ekonomi terbesar ke4 di kawasan, yang imbal hasil obligasi bertenor 10-tahunnya sudah menembus level psikologis tinggi, 6%. Kondisi makin diperburuk oleh laporan terbaru, yang menunjukkan bahwa korporasi perbankan di negara itu juga mencatat rekor tertinggi untuk urusan berhutang pada European Central Bank (ECB). Studi Teknikal: faktor fundamental berpotensi menekan harga minyak menuju target bearish bulanan di sekitar $99.60 per barel. Resisten terdekat dapat dijumpai pada kisaran $105.00, yang apabila tertembus akan mengantarkan harga minyak untuk menguji titik tertinggi tahun 2012 di level $110.53. Secara umum, kami masih memiliki outlook bearish untuk pergerakan minyak di bulan Mei.


Multilateral Product Ariana Nur Akbar

Senior Research and Analyst Monex

Momentum Penguatan

Menanti CPO H

ingga 10 April 2012, persediaan minyak pangan CPO mengalami penurunan ke titik terendah dalam 7 bulan terakhir. Menurut Malaysian Palm Oil Board, penyebab utama dari penurunan itu adalah volume pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi ketimbang tingkat produksi. Jumlah persediaan Malaysia anjlok sekitar 5% menjadi 1.96 juta ton di bulan Maret, atau lebih rendah dibanding revisi satu bulan sebelumnya yang tercatat sekitar 2.1 juta ton (level terendah sejak September 2011). Perusahaan cargo surveyor seperti Intertek Testing Services dan Societe Generale de Surveillance juga melihat adanya kenaikan ekspor bulan lalu dibandingkan volume satu bulan sebelumnya, saat importir dari Eropa, China dan India menggenjot volume persediaannya. Fakta ini tentu akan memicu ekspektasi penguatan harga dalam beberapa pekan mendatang. “Kenaikan ekspor sudah diduga, dan disebabkan oleh penambahan impor dari China serta potensi permintaan bio-diesel dari Eropa,� ujar Alan Lim, Analis Kenanga Investment.

Crude Palm Oil (CPO) atau komoditi minyak pangan untuk industri konsumsi kembali meraih momentum positif berkat beberapa faktor. Di antaranya adalah kekhawatiran soal volume persediaan di salah satu negara bagian Amerika serta data ekspor, yang memberi potensi penguatan untuk 2 pekan ke depan. Rangkaian sentimen tersebut akan mempengaruhi besaran minat investor selama satu bulan ke depan.

Untuk kali pertama dalam beberapa bulan terakhir, stok minyak sawit turun sampai di bawah 2 juta ton. Tidak hanya itu, kinerja produksi biasanya akan melambat jelang bulan Juni meski masih merebak spekulasi penurunan volume ekspor dalam waktu dekat. Faktor fundamental itu mendukung kenaikan harga sehingga investor diyakini segera melancarkan aksi beli, dengan harapan harga menguat tidak lama lagi. Support terhadap harga juga datang dari India saat perusahaan BUMN energi, MMTC, mengeluarkan tender untuk pembelian sekitar 18.000 ton minyak pangan. Produk CPO tersebut kabarnya akan didatangkan dari Indonesia atau Malaysia. Terlepas dari negara mana yang memenangkan tender itu, rencana MMTC akan berdampak positif bagi harga CPO, walau efeknya belum terlihat dalam waktu dekat. Tenggat waktu yang ditetapkan adalah 23 April dan masa pengirimannya diperkirakan berlangsung sebelum atau antara 30 April dan 7 Mei 2012. Selama rentang waktu tersebut, harga berpeluang menapaki momentum positif. Secara umum, sektor ekspor minyak sawit masih dalam potensi bullish terutama bila dilihat dari frekuensi aksi beli. Akan tetapi, kembalinya kekhawatiran soal FuturesMonthly

29


Multilateral Product krisis hutang Eropa dapat menghambat laju harga sewaktu-waktu. Tingginya tingkat bunga obligasi beberapa negara bermasalah memberi dampak kurang menyenangkan bagi pasar komoditi. Meski signifikansinya bisa diperdebatkan, faktor krisis Eropa bisa saja mengikis minat beli investor terhadap CPO. Sebagai bukti, harga CPO sempat terkoreksi akibat kecemasan krisis benua biru pada 12 april silam. Potret fundamental memperlihatkan prospek pergerakan harga CPO masih positif. Hanya saja, aksi profit-taking ringan bisa terlihat sewaktu-waktu karena para trader selalu memburu titik jual, terutama sejak harga bergerak ke kisaran tinggi pertengahan bulan lalu di area RM3628. Lebih lanjut, dukungan lebih

Secara umum, sektor ekspor minyak sawit masih dalam potensi bullish terutama bila dilihat dari frekuensi aksi beli diharapkan muncul menjelang bulan suci Ramadhan. Saat itu, biasanya volume permintaan meningkat drastis meski ekonomi dunia masih penuh ketidakpastian. Faktor lain yang dapat mempengaruhi harga adalah ekspektasi kemunculan pelonggaran momneter di Amerika Serikat dan China. Bank sentral kedua negara berkepentingan melindungi performa ekonomi masingmasing dengan kebijakan baru yang bisa mempengaruhi dinamika harga komoditi.

Grafik Pergerakan CPO Kuartal I 2012

Sumber: Thomson Reuters

Studi Teknikal: harga CPO masih ditopang aksi beli, dengan mengacu pada tren kuat yang akan terbangun seperti diperlihatkan oleh indikator Guppy Multi Moving Average (GMMA). Walaupun sebenarnya koreksi ringan masih mungkin terjadi, jika mengacu pada indikator Stochastics Fast. Sementara itu, indikator MACD justru memperlihatkan peluang penguatan harga meski eskalasinya masih landai. Secara garis besar, gambaran indikatorindikator tadi lebih memperkuat peluang kenaikan harga dibanding penurunan dengan rasio sebesar 70:30. Untuk pergerakan naiknya, area level resistance saat ini kemungkinan berada di RM3636 dan RM3961. Sedangkan apabila harga mengalami koreksi, kisaran support-nya berpeluang terlihat di kisaran RM3504 dan RM3363. Waspadai level resistance RM3636, karena penguatan kuat ke atas RM3700 berpotensi terjadi.

30 FuturesMonthly


CFD Strategy Vicky Amarnani Market Strategist Monex

GOOGLE,

SANG MESIN PENCARI PROFIT

B

ursa saham Amerika Serikat melanjutkan fase konsolidasi di tengah kecemasan soal krisis keuangan Spanyol dan lonjakan bunga obligasi Italia. Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3.3% menjadi 3.5% di tahun 2012. IMF juga memprediksi pertumbuhan Amerika Serikat (AS) mencapai 2.1% dan ekonomi zona euro berkontraksi 0.2% tahun ini. Perusahaan anggota bursa juga mencetak pendapatan

di atas ekspektasi dalam laporan keuangan kuartal perdana masing-masing. Kinerja apik sektoral dipimpin oleh emiten-emiten besar seperti Alcoa, Google, Wells Fargo, Coca-Cola, Goldman Sachs dan Johnson & Johnson. Sebagai catatan, perekonomian China justru melambat dengan angka pertumbuhan yang ‘hanya’ 8.1% atau rasio growth terendah dalam hampir tiga tahun terakhir. FuturesMonthly

31


CFD Strategy Di tengah harapan akan kebijakan suku bunga rendah hingga 2014, investor masih akan mencari peluang di pasar saham. Namun pergerakan indeks diperkirakan tetap volatile selama fokus perhatian masih tertuju ke AS, China dan Eropa. Oleh karena itu, investor disarankan hanya berinvestasi pada perusahaan yang menjadi pemimpin dalam industrinya. Emiten yang dituju tentu harus memiliki neraca keuangan yang kuat, pangsa pasar di negara berkembang serta arus kas besar dan jumlah hutang yang terkendali. Salah satu saham yang layak dimasukkan ke dalam portofolio anda adalah Google. Perusahaan mesin pencari internet ini mampu meraup pendapatan dari bisnis pemasangan iklan yang di-klik oleh penggunanya. Lini periklanan terbukti mampu memberi kontribusi sebesar 80% dari total penghasilan Google. Sedangkan sisa pendapatan lainnya berasal dari penempatan iklan Google di situs web perusahaan lain, misalnya pada penyedia produk bisnis seperti email dan aplikasi penunjang aktivitas kantor. Di bawah ini adalah beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa Google layak ‘beli’: Jumlah pendapatan kuartal I (Q1) yang solid dan pengurangan biaya per klik: Google membukukan penghasilan pertumbuhan earnings Q1 yang prima. Pendapatan dari pemasangan iklan di situs Google naik 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka pendapatan Q1 tercatat sebesar US$10.08 per saham (di atas ekspektasi pasar, $9.64 per saham) dari total pemasukan $8.1 miliar. Perseroan juga melaporkan biaya per klik-nya turun 12% dibandingkan kuartal yang sama tahun 2011. Pangsa pasar di sektor periklanan online mencapai 65%: Dengan rasio pengguna jasa iklan sebesar itu, Google mendominasi pasar internet di Amerika dan sebagian besar wilayah dunia dengan prospek

32 FuturesMonthly

Pendapatan dari pemasangan iklan di situs Google naik 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu

pertumbuhan tinggi di negara-negara berkembang. Bahkan tidak ada pesaing lain yang mampu merebut porsi dalam industri iklan sebanyak 10% saat ini. Performa sektor periklanan memang bersifat musiman, namun Google akan mampu memperluas pangsa pasar di lini iklan bisnis online, yang mulai menggantikan peran metode iklan tradisional. Dengan demikian, ekspansi tersebut akan mampu mengimbangi pengaruh negatif dari potensi gejolak makroekonomi. Kenaikan anggaran untuk pemasaran online: mengacu pada begitu efektifnya metode periklanan terhadap kebutuhan branding, maka kami memprediksi adanya penambahan anggaran oleh perusahaanperusahaan untuk pemasangan iklan berbasis online. Jika demikian, maka Google sebagai pemimpin industri akan sangat diuntungkan oleh pergeseran trend tersebut Inovasi dan investasi: perusahaan terus melanjutkan inovasi dalam sistem pertukaran iklan double-click dengan menawarkan kepada para pemasang iklan suatu cara untuk menyatukan bidding secara real-time dan menargetkan pemirsa dengan demografis yang spesifik. Google juga mengumumkan rencana investasi tambahan senilai $100 juta ke dalam situs web ber-traffic tinggi miliknya, Youtube. Seiring trend pengunggahan video secara online, kami optimis terhadap nilai jual Youtube dan kemampuannya dalam mengelola konten.


CFD Strategy Grafik 1: Performa Saham Google pada Grafik Harian

Sumber: Monex Trader

Peran penting Android: sulit untuk mengatakan betapa besarnya peranan Android untuk Google, terutama di tengah pertumbuhan pesat pasar smartphone dan tablet PC. Android adalah sistem operasi open source mobile yang memudahkan penggunanya untuk mengakses aplikasi buatan pihak pengembang. Tidak heran jika pangsa pasar Google di sektor pencarian mobile melampaui 90% tahun lalu. Neraca keuangan yang sehat: dana ekivalen senilai $44 miliar membanjiri kas Google dengan jumlah hutang jangka pendek dan jangka panjang hanya sebesar $4.2 miliar. Valuasi: menurut analis saham Bank of Singapore, estimasi nilai fair untuk Google adalah $780 per saham. (harga saat ini masih di $607 per saham). Penghasilan Google diproyeksikan tumbuh pada rata-rata 12% dalam lima tahun ke depan. Namun demikian, saham Google sempat turun 3% pada 16 April lalu ke level $606.07 setelah perseroan mengakui adanya kesalahan dalam

menurut analis saham Bank of Singapore, estimasi nilai fair untuk Google adalah $780 per saham. (harga saat ini masih di $607 per saham).

cara pengumpulan data dari jutaan penggunanya. Namun Google sekarang sedang menyelesaikan masalah tersebut dengan pihak berwenang dan belum ada sanksi khusus. Grafik 1 memperlihatkan tren kenaikan harga saham pasca koreksi antara bulan September dan Oktober tahun lalu. Berdasarkan garis Exponential Moving Average (EMA) 200, support pertama bisa ditemui pada level $597, dengan support lebih kuat dan double bottom di $561 untuk investor jangka menengah dan panjang. Sementara target jangka pendek pertama berada di level $650 dengan target harga 12 bulan antara $750 dan $775. Meskipun Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencatat kenaikan lebih dari 5% tahun ini, saham Google masih terpantau di $609.61 (per April 2012) atau lebih rendah 8.5% (year to date). Harga terkini menyediakan peluang masuk yang sangat menarik bagi investor. Setelah membahas rangkaian faktor di atas, kami tetap optimis dengan prospek pertumbuhan jangka menengah Google. Apalagi sejauh ini harga saham tidak menggambarkan kinerja operasional Google yang sesungguhnya. Semoga berhasil, para investor dan trader!

FuturesMonthly

33


Famous Person Dian Mustikayani Research and Analyst Monex

Nama Boaz Weinstein dikenal sebagai trader derivatif dan hedge fund manager termuda yang pernah sukses di Wall Street. Bagaimana tidak, saat kolega sejawatnya baru mulai menapaki karir profesional, pria kelahiran tahun 1973 ini sudah berhasil menjadi Direktur Pelaksana Deutsche Bank di usia 27 tahun! Tetapi jika ditilik pada perjalanan hidupnya, DNA kesuksesan sesungguhnya sudah terlihat sejak Weinstein baru menginjak balita.

W

einstein kecil begitu menyukai permainan yang menggunakan intelijensi dan pikiran. Ketika beranjak 5 tahun, ia sangat gemar bermain catur dan bahkan mulai serius berlatih dengan mengikuti sebuah kelas. Ketekunan berbuah hasil saat Weinstein remaja berhasil meraih gelar master catur nasional di usia yang baru 16 tahun. Kesukaan pria keturunan Amerika Serikat-Israel ini akan segala jenis permainan turut mempengaruhi perjalanan karirnya di industri pasar modal.

Boaz Weinstein

Setelah menamatkan bangku kuliah di Universitas Michigan pada tahun 1995, Boaz Weinstein bekerja

Anak Emas Wall Street

34 FuturesMonthly


Famous Person untuk salah satu bank komersial terbesar Eropa, Deutsche Bank. Setelah 8 tahun berkecimpung di dunia perbankan, karirnya mulai menonjol saat divisi trading yang dipimpinnya mampu meraih laba bersih $1,5 miliar di tahun 2006-2007. Kinerja apik itu membuat petinggi Deutsche langsung menawarkan kursi direktur pelaksana meski ia sempat dinilai terlalu muda. Namun faktor pengalaman pula yang membuat jabatan Weinstein tidak bertahan lama. Divisi trading pimpinannya mencetak kerugian mencapai 18% dari total dana pengelolaan nasabah senilai $10 miliar di tahun 2008. Catatan kerugian tersebut menjadi rapor merah pertama bagi Weinstein sejak kiprahnya selama 11 tahun di dunia trading. Akan tetapi, takdir seakan mewajibkan pria yang mahir bermain poker dan blackjack ini untuk mengabdi di lantai bursa. Selepas dari Deutsche Bank, Weinstein memutuskan untuk membangun perusahaan trading sendiri yang dinamai Saba Capital Management. Sebanyak 15 anak buah diboyongnya dari Deutsche untuk memperkuat inti bisnis Saba yang berbasis hedge fund kredit. Adapun dana awal yang dikelola oleh perusahaan baru itu hanya sebesar $140 juta di bulan Agustus 2009. Namun belum genap dua tahun beroperasi, aset kelolaan Saba Capital melambung sampai $3,3 miliar. Di dalamnya termasuk produk bernama ‘tail hedge fund’ sebesar $400 juta, yang berfungsi untuk melindungi modal nasabah dari gejolak di pasar. Performa impresif Saba Capital cukup mengejutkan pengamat pasar investasi Amerika. Dengan pertumbuhan aset mencapai 293% pada tahun 2010, reputasi Weinstein sang pendiri perlahan mulai pulih. Saba Capital digadang sebagai perusahaan pengelola dana dengan pertumbuhan tercepat versi Majalah Absolute Return + Alpha. Sementara nama Weinstein terpampang dalam daftar orang-orang terkaya di bawah usia 40 tahun versi Fortune Magazine tahun 2010. Kiprah ‘Anak Cerdas Wall Street’ sudah sejak lama menarik perhatian investor-investor senior. Figur paling kaya di dunia tahun 2008, Warren Buffett, bahkan tergoda untuk mengundang Weinstein ke sebuah turnamen. Event yang dimaksud bukanlah acara adu tangkas para trader seperti yang diperkirakan khalayak, namun merupakan sebuah kompetisi permainan poker. Sekali lagi Weinstein membuktikan kelihaiannya mengolah kartu dan berhasil membawa pulang sebuah Boaz Weinstein dikenal publik sebagai trader berkarakter ‘risk taker’.

mobil Maserati. Boaz Weinstein sangat bangga dengan darah Israel yang mengalir dalam tubuhnya. “Saya adalah warga Amerika yang lahir di sini, tapi hati saya adalah Israel,” jawabnya setiap ditanya soal latar belakang keluarga. Fanatisme terhadap ideologi kebangsaan itu turut berpengaruh dalam karir Weinstein. Selama bekerja di Deutsche, ia mengaku lebih suka memilih anggota tim keturunan Israel. “Dari 200 orang yang saya pimpin, sekitar 7-8% adalah Israeli,” ucapnya. Untuk sebuah bank yang terafiliasi dengan negara Jerman, rasio tersebut cukup besar. Apalagi warga keturunan Israel dan Jerman masih mewarisi sentimen yang sudah diwariskan oleh para pendahulu sejak puluhan tahun silam. Metode Investasi Boaz Weinstein dikenal publik sebagai trader berkarakter ‘risk taker’. Saat kebanyakan investor muda termasuk ke dalam kategori ‘directional investor’ yang aktivitasnya sangat dipengaruhi oleh kinerja pasar, Weinstein justru bersikap sebaliknya. Sebagai ‘relative value investor’, ia cenderung memiliki proyeksi netral dan suka mengabaikan apa yang terjadi di pasar. “Yang kami lakukan adalah mengambil dua saham pilihan, misalnya Coca-Cola dan Pepsi. Lalu kami fokus pada delta untuk menentukan saham perusahaan mana yang sedang berada di atas atau di bawah harga pasar,” jelas Weinstein. Tim analis Saba Capital juga selalu mencari tahu apa alasan di balik valuasi kinerja harga saham tersebut dan menyesuaikannya dengan harga taksiran sendiri. Selain itu, pria 39 tahun ini juga giat mempelajari teori psikologi investasi modern. Ia tertarik mengupas soal komponen berbeda dalam sistem ekonomi, mulai dari analisa fundamental, perilaku pasar hingga kalkulasi dasar. “Tidak semua transaksi membutuhkan kombinasi dari ketiganya karena ada aspek lain yang tidak bisa diabaikan, misalnya latar belakang,” tuturnya bijak. Di tengah krisis keuangan dan ekonomi global, nyatanya masih ada figur yang berhasil meraih kesuksesan di pasar modal. Boaz Weinstein membuktikan diri mampu memanfaatkan peluang meski hanya berbekal pengalaman minim. Bersama dengan Mark Zuckerberg (Facebook) dan Sergey Brin (Google), ia didaulat sebagai salah satu tokoh muda paling menjanjikan di dunia bisnis Amerika. Entah berapa banyak julukan dan penghargaan yang akan didapat oleh Weinstein di masa depan, mengingat usianya sendiri saat ini belum genap menginjak 40 tahun. FuturesMonthly

35


Highlight Indonesia Zulfirman Basir

Senior Research and Analyst Monex

Rupiah

Terjebak Kontroversi Harga BBM Kombinasi antara ancaman inflasi domestik dan krisis hutang zona euro cukup menggerogoti performa rupiah. Namun optimisme seharusnya tetap eksis meski penundaan rencana kenaikan harga minyak bersubsidi telah memicu ketidakpastian. Komitmen penuh Bank Indonesia (BI) terhadap mata uangnya akan menjaga kurs tetap stabil dalam beberapa waktu ke depan.

N

ilai tukar rupiah cukup terguncang akibat sentimen negatif dari kekhawatiran publik terhadap krisis hutang zona euro. Investor cukup cemas mencermati kenaikan bunga obligasi pemerintah Spanyol dan mulai meragukan komitmen penyelesaian masalah hutang Eropa. Kedua negara masih berupaya memperbaiki sistem keuangan dan menyeimbangkan neraca anggaran masing-masing. Uni Eropa memang berkomitmen menuntaskan krisis negara anggotanya, namun niat pengendalian defisit itu dapat berubah seandainya Nicolas Sarkozy kalah dalam pemilihan umum bulan Mei. Sudah menjadi rahasia umum bahwa presiden Prancis ini merupakan sosok penting dalam program pemulihan ekonomi kawasan.

36 FuturesMonthly

Ancaman Inflasi Domestik Tidak bisa dipungkiri bahwa pergerakan nilai tukar rupiah bulan lalu lebih banyak dipengaruhi oleh faktor internal. Daya tarik valuta tanah air berkurang seiring meningkatnya ancaman inflasi domestik, meskipun pemerintah akhirnya menunda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Inflasi tumbuh 3,97% di bulan Maret atau lebih tinggi dibanding angka publikasi Februari, 3,56%. Penundaan dari kenaikan harga BBM memang dapat mengurangi tekanan inflasi. Akan tetapi, efeknya hanya sementara karena pemerintah bisa sewaktu-waktu menaikkan bahan bakar subsidi jika rata-rata harga minyak Indonesia di pasar internasional mencapai $121 dalam enam bulan terakhir. Hingga saat itu tiba, tekanan inflasi akan menguat akibat ketidakpastian rencana itu serta meningkatnya penjualan produk konsumen jelang bulan Ramadhan. Penundaan tersebut sepertinya cukup mempengaruhi penilaian Standard & Poor’s terhadap rating kredit tanah air. Lembaga pemeringkat itu men-delay pemberian label investment grade untuk Indonesia akibat terhambatnya respon kebijakan untuk mengatasi tekanan fiskal. Defisit anggaran kini berpotensi melampaui batas maksimum 3% dari GDP negara. Hal ini nantinya akan memaksa pemerintah untuk menerbitkan obligasi lebih banyak lagi guna memperoleh pendanaan baru. Minat Investasi dan Intervensi BI Kala investor kehilangan lahan penanaman modal di wilayah ekonomi bagian barat, Indonesia lazim dipilih sebagai alternatif arus dana jangka pendek. Sebagaimana terlihat dari kesuksesan lelang obligasi pemerintah di awal April. Pemerintah berhasil meraup dana Rp 9 triliun atau melampaui target yang hanya Rp 6 triliun. Investor masih percaya dengan kemampuan pemerintah untuk membayar hutangnya. Rasio hutang Indonesia sendiri juga terbilang rendah dengan rasio debt-to-GDP yang hanya berkisar 25% di tahun 2011


Highlight Indonesia atau lebih rendah dibanding catatan tahun 2010 (26%) dan kurang dari setengah total hutang 2004 (57%). Ancaman inflasi terhadap rupiah akan diimbangi oleh intervensi Bank Indonesia ke pasar valuta. Berbekal cadangan devisa $110,49 miliar bank sentral memiliki cukup amunisi untuk melindungi nilai tukar. Otoritas moneter bahkan menambah porsi valuta asing yang harus disimpan oleh bank-bank komersial di bank sentral menjadi 8% demi memperkuat cadangan devisa. Meski BI tanpak mengalihkan fokus kebijakan pada pengendalian inflasi saat pertemuan terakhir, sulit berharap adanya pengetatan agresif. Terutama di tengah laju inflasi yang masih berada dalam kisaran target 3,5% hingga 5,5%. Penundaan kenaikan harga BBM membuat BI tidak harus menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat dan level 5,75% masih akomodatif untuk dipertahankan hingga akhir tahun 2012. Pun jika akhirnya harga BBM naik pada semester II, bank sentral mungkin hanya akan menaikkan suku bunga fasilitas

Penundaan kenaikan harga BBM membuat BI tidak harus menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat dan level 5,75% masih akomodatif untuk dipertahankan hingga akhir tahun 2012

pinjaman simpanan BI (Fasbi) atau giro wajib minimum (GWM) perbankan untuk mengendalikan inflasi. Secara umum, outlook rupiah masih cerah untuk jangka panjang walaupun akan sedikit bergejolak dalam jangka pendek. Ketangguhan kinerja ekonomi tanah air akan menopang kinerja nilai tukar. Lini konsumsi masih akan menjadi mesin penggerak utama ekonomi. Prospeknya bahkan terbilang sangat bagus dengan jumlah penduduk mencapai 240 juta, dimana 66% di antaranya masuk dalam kategori usia produktif.

Sumber Grafik Rupiah: Monex Trader

Analisa Teknikal: Pada grafik mingguan, kinerja rupiah masih terjaga mengacu pada kurs USD/IDR yang terperangkap di dalam bullish channel dan berada di atas Moving Average 50 dan 100. Turunnya indikator stochastics akan meredam potensi depresiasi mata uang Indonesia. Namun, rupiah perlu menembus batas bawah bullish channel untuk meredam tekanan pelemahan. Level 9360 dan 9470 (harga tertinggi 22 September 2011 dan Moving Average 200) menjadi resisten. Level 8990 dan 8870 (harga terendah16 Desember 2011 dan 25 Januari 2012) ditetapkan sebagai support. FuturesMonthly

37


Trading Strategy Dwi Aviono P

Senior Research and Education Monex Bandung

Money Management (1)

Cara Membaca Trade Terminal

T

ransaksi di pasar derivatif terlihat sangat menggiurkan apabila dilihat dari sisi kecepatan dan tingkat keuntungan yang bisa diperoleh pelakunya. Namun terkadang investor lupa untuk mengawasi kecukupan modal sebelum melaksanakan transaksi dan hanya mengandalkan prediksi. Padahal sebagusbagusnya prediksi, tetap saja masih mengandung probabilitas kesalahan yang bisa merugikan. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian dalam mengukur kecukupan modal karena hal itu akan menentukan kesehatan account setiap nasabah.

38 FuturesMonthly

Platform MonexTrader sebenarnya sudah menyediakan tools yang bisa membantu investor dalam memantau perputaran modalnya. Caranya adalah sebagai berikut: pertama, silakan anda klik Terminal tab yang berada pada sisi atas tampilan platform seperti terlihat di bawah ini. Setelah itu, anda akan melihat sederetan kolom pada sisi bagian bawah, yang dimulai dengan kolom Trade, Account history, News, Alerts, Mailbox dan Journal. Jika anda klik kolom Trade, maka akan muncul tulisan bercetak tebal yang dapat didefinisikan sebagai berikut: • Balance

:

• Contoh

: dana deposit anda $50000, maka balance yang tertera adalah $50000.

• Equity

:

• Margin

: Dana yang dibutuhkan untuk dapat menjamin transaksi, yang tergantung pada besaran lot. Di Monex, untuk dapat bertransaksi 1 lot GBP/USD dibutuhkan modal $1000.

• Free Margin

: Ketika anda tidak mempunyai posisi transaksi maka tidak ada dana yang dipergunakan sebagai margin sehingga equity sama dengan margin. (Equity – Margin) = Free Margin

• Margin Level

: Perbandingan rasio equity terhadap margin. (Equity / Margin ) * 100 = Margin Level

Saldo awal menunjukkan dana awal anda jika tidak memiliki posisi trade.

Penjumlahan antara Balance dengan nilai floating posisi terbuka yang terjadi saat ini. Perhitungannya: (Balance + Floating Profit/Loss) = Equity


Trading Strategy Sebagai contoh, mari kita lihat perhitungan di bawah ini: 50.000 + (-50.00) = 49950.00 ---- Equity

Margin Level adalah faktor terpenting dalam mengukur kecukupan modal dalam bertransaksi

49950.00 – 1000 = 48950.00 --- Free Margin

(49950.00 / 1000) * 100 = 4995.00% --- Margin Level 50.000 + 0 = 50.000.00 ------ Equity 50000.00 – 1000 = 49000.00 --- Free Margin

(50000.00 / 1000) * 100 = 5000.00 % --- Margin Level 50.000 + 310 = 50.310.00 ---- Equity 50310.00 – 1000 = 49310.00 --- Free Margin (50310.00 / 1000) * 100 = 5031.00 % --- Margin Level

Margin Call

Stop Out Level

: batas level maksimum nasabah menambah posisi terbuka. Monex menetapkan batasan 80% atau Margin Level kurang atau sama dengan 80% (nasabah tidak dapat membuka posisi terbuka baru pada level ini) dan pihak perusahan akan menginformasikan jika nasabah mencapai level ini. : biasa dikenal dengan Company Cut adalah keputusan perusahaan untuk melikuidasi posisi terbuka. Monex menetapkan batasan 20% atau Margin Level sama dengan 20%. Jika ada lebih dari satu posisi terbuka, maka yang akan dilikuidasi adalah posisi yang mempunyai nilai floating loss terbesar atau hingga Margin Level di atas 20%.

Margin Level adalah faktor terpenting dalam mengukur kecukupan modal dalam bertransaksi. Dari contoh perhitungan di atas terlihat bahwa semakin tinggi nilai equity, maka semakin jauh dari margin call. Sebaliknya semakin rendah nilai equity maka semakin dekat pula dengan margin call. Cara terbaik dalam bertransaksi adalah dengan menjaga nilai equity tetap besar, dengan meningkatkan balance atau membatasi used margin dengan persentase kecil dari balance (510% dari balance) untuk setiap transaksinya. Dengan kata lain, batasi jumlah posisi terbuka agar nilai margin hanya 5-10% dari balance. Dari ulasan di atas, terlihat dengan jelas bahwa margin level dapat dijadikan indikator utama untuk menghitung skenario kecukupan modal.

FuturesMonthly

39


Automated Trading Albertus Christian

Senior Research and Analyst Monex

Tips untuk Mengevaluasi

Expert Advisors

A

utomatic trading yang sukses selalu disertai dengan metode empiris dan biasanya menggunakan prinsip-prinsip transaksi berlandaskan studi statistik yang serius. Meski sulit untuk mencari Expert Advisors aftermarket yang bagus, namun bukan berarti hal itu tidak mungkin dilakukan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mendeteksi potensi dari Expert Advisor, termasuk hal-hal apa yang perlu diharapkan dan harus dihindari. 1. Klaim Profit yang tidak realistis Terdapat penjual Expert Advisors yang menjanjikan ‘money back guarantee’ jika penggunanya gagal mendapat keuntungan besar. Return yang besar hanya bisa dicapai dengan mengekspos dana anda ke level risiko yang sangat tinggi dan tidak berkesinambungan. Lalu bagaimana sesungguhnya return yang realistis? Jika mengacu pada Indeks Trader Forex Barclays pada link ini: http://www.barclayhedge.com/ research/indices/cta/sub/curr.html Tingkat pengembalian tahunan majemuk para trader forex Hedge funds dalam 25 tahun terakhir

40 FuturesMonthly

sejauh ini berada di 7.33%. Menariknya, untuk mencapai return sebesar ini, mereka harus menempatkan modal di bawah ambang batas risiko, yang menyebabkan drawdown terburuk sebesar -15.26%. Korelasi antara return tahunan dan drawdown terburuk untuk trader profesional adalah sekitar 1 berbanding 2. Dengan kata lain, untuk mencapai return 1% saja, trader forex profesional harus menaruh risiko modal mereka pada drawdown terburuk jangka panjang sebesar 2 kali lipat dari nilai return yang diharapkan. Matematika sederhana mengatakan bahwa untuk meraih return tahunan sebesar 50%, trader bisa menghadapi potensi drawdown terburuk sebesar 100%, yang berarti dapat melenyapkan modal secara keseluruhan. Memang ada beberapa trader yang menggunakan automatic trading dan bisa mencapai rasio return tahunan historis dengan drawdown terburuk jadi 2 berbanding 1. Namun golongan ini termasuk elite trader, dimana untuk mendapatkan return 50%, mereka masih bisa mengalami kerugian terburuk sebesar 25%. Berdasarkan studi kasus tadi bisa disimpulkan jika ada yang mengklaim sistem robotnya bisa meraih return 200% setahun, berarti terbuka pula kemungkinan dana untuk ludes jika terjadi drawdown terburuk. Atau jika skenario drawdown tidak terjadi maka anda berharap mendapat keuntungan 4 kali lipat lebih besar dibanding ratarata profit trader professional. Sebuah hal yang tidak realistis. 2. Hasil Backtesting Kurang dari 10 Tahun Backtesting harus dilakukan cukup lama sehingga sistem automated trading teruji di semua kondisi pasar. Backtest selama 1, 2 dan 3 tahun kadang tidak cukup secara statistik mengingat kondisi pasar kerap berubah dalam waktu singkat. 3. Kurangnya Bukti Verifikasi Trading oleh Pihak Ketiga Live trading perlu ada. Perlu pembuktian pada rekening uang secara riil. Jika vendor sistem bisa mendemonstrasikan keberlangsungan sistem yang cukup panjang, maka seharusnya mereka


Automated Trading juga cukup percaya diri untuk mempertaruhkan uangnya dalam sistem tersebut. Verifikasi pihak ketiga, misalnya seperti MyFXBook, cukup baik untuk memastikan bahwa sang pemilik sistem memang menggunakan strategi Robot tersebut pada uangnya sendiri. Calon investor pun sebaiknya memiliki akses ke account tersebut demi menjaga azas transparansi penyedia layanan. 4. Penggunaan Prinsip-Prinsip Trading yang Tidak Sehat (Analisis Profit Curve) Sistem yang menggunakan ukuran posisi/lot secara progresif (Martingale) tidak boleh digunakan sama sekali karena akan selalu menghancurkan account anda. Sistem yang menggunakan teknik trading Grid juga kurang bagus karena dirancang berdasarkan

Berdasarkan studi kasus tadi bisa disimpulkan jika ada yang mengklaim sistem robotnya bisa meraih return 200% setahun, berarti terbuka pula kemungkinan dana untuk ludes jika terjadi drawdown terburuk asumsi mutlak tentang suatu kondisi pasar. Strategi Scalper sebaiknya juga dikesampingkan karena biasanya menggunakan rasio risk to reward yang tidak menguntungkan dan mengandalkan simulasi backtest yang tidak handal. Dengan melihat kurva keuntungan, kita akan cepat menyadari bahwa memang ada penawaran Expert Advisor, yang menggunakan beberapa jenis strategi yang tidak sehat seperti di atas :

Martingale

Scalper

Grid Traders

FuturesMonthly

41


Investment Clinic Iswardi Lingga Senior Education Monex

Prinsip Alternasi D Gelombang

alam pengertiannya, alternasi adalah aturan yang mengharuskan adanya ‘perbedaan’ koreksi yang terjadi pada setiap gelombang Elliott Wave. Misalnya jika wave 2 membentuk pola pergerakan ABC yang simple atau sederhana, maka wave 4 cenderung bergerak kompleks atau rumit. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tiga faktor, yang pertama adalah pola (pattern), ke-dua adalah panjang harga (price ratio) dan faktor yang ke-tiga adalah waktu (duration).

Prinsip alternasi merupakan aturan Alternasi Pola (Alternation of terakhir yang perlu dipahami dalam Pattern) pembahasan serial Aplikasi Trading Maksud dari alternasi pola adalah perbedaan pola Elliott Wave pada Futures Monthly. koreksi (Zigzag, Flat dan Triangle – telah dibahas pada Pemahaman tentang hal ini diperlukan edisi-edisi sebelumnya) yang terjadi pada 2 dan wave 4. Sebagai contoh, jika wave 2 membentuk pola zigzag, sebelum kita menuju ke pembahasan maka asumsikan wave 4 akan membentuk pola flat atau inti soal aplikasi praktis Elliott Wave, triangle. Selanjutnya jika wave 2 ternyata membentuk pola maka dapat diasumsikan wave 4 akan membentuk yang baru akan diulas pada edisi flat pola triangle atau zigzag, seperti diilustrasikan pada gambar 25.a dan 25.b. selanjutnya. 42 FuturesMonthly


Investment Clinic

alternasi adalah aturan yang mengharuskan adanya ‘perbedaan’ koreksi yang terjadi pada setiap gelombang Elliott Wave

Alternasi Harga & Waktu (Alternation of Ratio and Duration) Selain pada polanya, perbedaan juga bisa terjadi dari rasio panjang pergerakan harga. Misalnya jika wave 2 bergerak 50% (mengoreksi wave 1) maka dapat diasumsikan wave 4 akan bergerak minimum 61,8% (gambar 26.a), pada market normal. Namun pada trend yang sangat kuat, wave 4 dapat mengoreksi W3 kurang dari 50%.

Perbedaan pola juga dapat terjadi pada tingkat kerumitannya. Misalnya jika wave 2 membentuk pola zigzag dan wave 4 juga telah membentuk pola zigzag yang sama, maka berdasarkan prinsip alternasi dapat diasumsikan bahwa pola koreksi wave 4 tersebut cenderung membentuk pola yang lebih kompleks (lihat ilustrasi pada gambar 26). Sebagai tambahan, alternasi juga cenderung terjadi di dalam gelombang ABC, antara wave A dan wave B. Namun tidak terjadi pada wave C karena wave C dengan sendirinya adalah motive wave yang bergerak 5. Alternasi pola wave C hanya terjadi pada wave 2 dan 4 karena merupakan corrective wave. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah gelombang koreksi juga dapat dijadikan pembeda (alternation of duration). Misalnya jika wave 2 membutuhkan waktu yang pendek dalam mengoreksi wave 1, maka bisa diperkirakan bahwa wave 4 membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengoreksi wave 3 (gambar 26.b). Secara keseluruhan, prinsip dan aturan yang digunakan dalam teori Elliott Wave dapat memandu perkiraan arah harga di masa depan sehingga antisipasi tindakan dapat dipersiapkan sebelumnya.

FuturesMonthly

43


Fundamental Analysis Azhar Fauzi Noor

Senior Research and Analyst Monex Medan

PRODUCER PRICE INDEX (PPI) T

ekanan inflasi bisa disebut sebagai musuh nomor satu bagi pasar keuangan. Mengapa? Hal ini disebabkan karena inflasi akan meredupkan nilai obligasi, menekan harga saham dan mendongkrak tingkat suku bunga bank ke level lebih tinggi. Ketika mencermati tingkat inflasi berjalan, perhatian semua orang akan tertuju pada data Producer Price Index (PPI), yang berfungsi mengukur perubahan harga dari pihak produsen dan pedagang. Perubahan harga dalam PPI adalah jumlah uang yang harus dibayarkan untuk membiayai proses pembuatan barang jadi. PPI bukan nilai rata-rata (indeks) dari keseluruhan perubahan harga produksi. Perhitungannya mencakup nilai rata-rata dari 3 tahapan produksi, yaitu; barang mentah, barang setengah jadi dan barang jadi. Futures Monthly kali ini membahas seluk beluk dan fungsi dari laporan PPI terhadap pasar finansial.

44 FuturesMonthly


Fundamental Analysis PPI Crude Goods Indeks barang mentah mencakup biaya bahan baku sejak proses produksi pertama kali dimulai. Di dalamnya meliputi bahan pokok makanan seperti gandum, sapi, kedelai dan sebagainya serta bahan pokok mentah nonpangan seperti batubara, minyak mentah, pasir, kayu dan lain-lain. Perubahan harga komoditas umumnya dipengaruhi oleh perubahan volume pasokan, yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain musim kekeringan, penyakit hewan dan dinamika geopolitik. Jika terjadi lonjakan harga pada tahap awal ini, maka efeknya akan berlanjut pada tahapan selanjutnya. PPI Intermediate Goods Indeks barang setengah jadi mencerminkan biaya dalam pengolahan suatu komoditas pada proses transisi sebelum menjadi produk akhir. Di dalamnya termasuk produk seperti tepung, pakan ternak tertentu, kertas, suku cadang mobil, kulit, kain dan barang kelas setengah jadi lainnya. Sekali lagi, perubahan harga yang terjadi di sini juga akan mempengaruhi biaya pada tahapan berikutnya. PPI Finished Goods Indeks barang jadi adalah hasil perhitungan yang paling dicermati dalam setiap laporan PPI keseluruhan. Komponennya adalah produk yang berbentuk jadi dan siap dipasarkan seperti pakaian, mebel, mobil, daging, bensin dan bahan bakar minyak. Inflasi pada tahapan ini akan dianggap serius karena setiap produk akhir yang diecer dan dibayar oleh pembeli dapat mempengaruhi harga-harga berbagai barang di tingkat konsumen. Sebagai tambahan, komunitas investasi juga mempelajari satu komponen penting pada data PPI yang dikenal sebagai core-PPI. PPI inti tidak memasukkan kategori makanan dan energi karena angka inflasi rentan mendapat distorsi secara cepat dari perubahan pola cuaca maupun gangguan suplai minyak. Meski core-PPI bisa dikatakan lebih akurat untuk mengukur angka inflasi, peran dari komponen makanan dan energi tidak boleh diabaikan begitu saja. Karena dalam proses perhitungan dan proyeksi pertumbuhan ekonomi suatu negara, perubahan inflasi dari bulan ke bulan terhadap jumlah makanan dan energi yang di konsumsi juga harus dicermati. Dengan demikian, core-PPI dapat berfungsi sebagai proxy laju inflasi untuk jangka pendek, sedangkan PPI total berperan dalam menentukan perilaku harga konsumen dalam jangka panjang.

core-PPI dapat berfungsi sebagai proxy laju inflasi untuk jangka pendek, sedangkan PPI total berperan dalam menentukan perilaku harga konsumen dalam jangka panjang Dampak Terhadap Pasar Obligasi PPI barangkali bukan indikator utama yang ideal untuk melihat perilaku harga konsumen, tetapi sesungguhnya perubahan angka PPI bisa mempengaruhi reaksi pelaku pasar obligasi. Terdapat dua alasan yang melatarbelakangi hal ini, pertama: indikator ekonomi yang dirilis pemerintah setiap bulannya ini bisa menjadi faktor intuitif bagi investor fixed income. Mereka yakin bahwa tingginya angka PPI akan mempengaruhi inflasi harga konsumen untuk bergerak lebih tinggi di masa depan. Kedua, jika pada data PPI terdeteksi adanya kenaikan harga dalam perekonomian, maka harga obligasi akan tertekan di masa depan dan memicu kenaikan suku bunga acuan. Sebaliknya jika tidak ada perubahan atau terjadi penurunan angka PPI, maka hal ini dipandang baik oleh pemegang obligasi karena menunjukkan tidak adanya masalah inflasi. Saham Secara umum, bursa ekuitas juga merespon tinggi hasil data PPI layaknya pasar obligasi. Lonjakan angka PPI berarti bahwa biaya produksi perusahaan juga lebih tinggi sehingga keuntungan perusahaan itu sendiri rawan terkikis dan turut membahayakan nilai dividen. Di sisi lain, sebagian investor saham berpendapat bahwa inflasi rendah adalah hal yang baik karena memungkinkan produsen untuk menambah biaya produksi demi peningkatan angka pendapatan. Satu hal penting yang harus dimengerti adalah biasanya tekanan kenaikan inflasi cenderung berdampak negatif ketimbang memberi efek positif bagi pasar saham. Pasar Valuta Kenaikan angka PPI sulit diterima oleh trader pasar valuta asing. Biasanya keuntungan dari transaksi mata uang didapat dari inflasi normal karena sifatnya mendorong kenaikan suku bunga untuk jangka pendek. Dalam satu kasus di Amerika Serikat, lonjakan inflasi tidak terduga justru bisa menyakiti dollar karena akan membahayakan pertumbuhan ekonomi sehingga membuat bank sentral bersikap lebih agresif dalam meng-intervensi pasar. Pada umumnya jika kenaikan inflasi dipandang normal dan bertahap dengan disertai program pengetatan kebijakan moneter, kemungkinan besar nilai mata uangnya akan terapresiasi. FuturesMonthly

45


Trading Rule Crude Oil (CLSC) – Minyak Mentah Product Crude Oil - CLSC Specification Contract Size 1,000 barel Minimum Fluctuation 0.01 poin MARGINS Necessary Margin US$2,000 / Lot Fee $ 15 / Lot / Side Spread 5 pip (Market Normal) Trading Hours 05.00 WIB – 04.15 WIB (Summer), Terdapat masa rehat transaksi antara jam 04.15 WIB s/d jam 05.00 WIB (summer) Winter + 1 jam Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000

Contoh transaksi Seorang nasabah membeli Crude Oil (CLSC) sebanyak 1 lot di harga 102.00 1. Jika Crude Oil (CLSC) naik ke harga 104.00 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot = (104.00 – 102.00) x 1,000 barel x 1 lot = US$ 2,000 Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp.20.000.000 2. Jika ternyata Crude Oil (CLSC) mengalami pelemahan dan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 101.50 Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot = (101.50 – 102.00) x 1,000 barel x 1 lot = - (US$ 500) Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 5.000.000 *Perhitungan di atas tidak termasuk komisi

National Market/Public Holiday May 2012 2-4 Tomb-Sweeping Day Country: China 1 Labor Day Country: South Korea, China, Hong Kong, Germany, Swiss 4 Ching Ming Festival Country: Hong Kong 3 Constitution Memorial Day Country: JapanNew Zealand 5 Good Friday Eve Country: 4 Greenery Day Country: JapanHong Kong, Indonesia, Australia, 6 Good Friday Country: New Zealand, US, Canada, UK, Germany, France 7 Early May Bank Holiday Country: UK, Germany 9 Easter Monday Country: Hong Kong, 17 Ascension of Christ Country: Indonesia, Swiss Australia, New Zealand, UK, Germany, France 18 Assembly National Members Leave Country: Indonesia 11 Election Day Country: South Korea 21 Victoria Day Country: Canada 25 ANZAC Day Country: Australia, New Zealand 28 The Birthday of the Buddha Country: Whit Monday Country: SwissHong Kong 30 Substitute Holiday for Showa Day Country: 28 Memorial Day Country: US Japan 30 Labor Day Country: China 28 Buddha’s Birthday Country: South Korea

46 FuturesMonthly


Central Bank Interest Rate Outlook Dwi Aviono P

Senior Research and Education Monex Bandung

Central Bank

Last Meeting

Next Meeting

Outlook

12 April 2012/unhanged (perubahan terakhir pada 9 Februari 2012: 25 bps cut

10 Mei 2012

Ekonom Bank Mandiri, Destri Damayanti, menilai bank sentral tidak perlu menaikkan suku bunga acuan (BI rate) kendati inflasi melonjak setelah kenaikan harga BBM. “BI rate tidak perlu naik. Penyebab inflasi itu adalah administered price sementara BI rate lebih kepada core inflation,”

13 Maret 2012/unchanged (perubahan terakhir pada 16 fed esember ‘08: 75 bps cut)

20 Juni 2012

Fed tetap mempertahankan suku bunga tetap di zero interest rate policy (ZIRP) sampai dengan 2014.

4 April 2012 / unchanged (perubahan terakhir pada 8 Desemberr ‘11: 25 bps cut)

3 Mei 2012

HICP Inflation 2.6% berada di atas target inflasi 2% dan tingkat suku bunga berada di level rendahnya. Kebijakan moneter yang diambil saat ini lebih fokus di program stimulus dari Troika maupun ECB sendiri.

5 April 2012/unchanged (perubahan terakhir pada 5 Maret ‘09: 50 bps cut)

3 Mei 2012

Menurut Philip Shaw, kepala ekonom di Investec Securities di London, ”Kenaikan suku bunga paling tidak akan dilaksanakan pada bulan November yang akan datang”

14 Juni 2012

Perkirakan suku bunga akan tetap di bawah 0.25%, untuk mendorong sisi ekspor yang belakangan mengalami tekanan, sementara kebijakan untuk mempertahankan nilai tukar terhadap Euro di kisaran 1.2 masih akan berlangsung.

Bank Indonesia (BI) 5.75 %

Federal Reserve (The Fed) 0.0%-0.25%

European Central Bank (ECB) 1%

Bank of England (BOE) 0.50%

15 Maret 2012/unchanged (perubahan terakhir pada 11 Desember ‘08: 50 bps cut) Swiss National Bank (SNB) 0.25%

Reserve Bank of Australia (RBA) 4.25%

Bank of Japan (BOJ) 0.10%

Bank of Canada (BOC) 1%

Reserve Bank of New Zealand 2.5 %

3 April 2011/ unchanged (perubahan terakhir pada 31 Oktober ‘11,25 bps hike)

9 April 2012 /unchanged (perubahan terakhir pada 19 Desember ‘08: 20 bps cut)

17 April 2012 / unchanged (perubahan terakhir pada 8 September 2010: 25 bps hike)

26 April 2012/ unchanged (perubahan terakhir pada 10 Maret 2011: 50 bps cut)

1 Mei 2012

Beberapa ekonom percaya bahwa suku bunga Australia akan diturunkan pada bulan selanjutnya kecuali keadaan inflasi masih bisa ditangani oleh pemangku kebijakan.

23 Mei 2012

Saat ini jepang masih mampu mempertahankan tingkat inflasi di bawah 1% yaitu 0.3 %, sehingga kebijakan untuk menaikan tingkat suku bunga masih belum diperlukan. Namun program pembelian aset masih terus berjalan untuk mendongkrak pertumbuhan.

5 Juni 2012

Saat ini tingkat inflasi berada pada level atasnya yaitu 2.6%, namun tingkat pengangguran turun di 7.2% lebih rendah dari bulan sebelumnya sehingga suku bunga di level saat ini masih bisa dipertahankan sampai pertengahan 2013.

14 Juni 2012

Bank Sentral New Zealand memprediksi kenaikan akan terjadi paling cepat pada bulan Juni di kisaran 2%-4% hingga akhir tahun 2012.

FuturesMonthly

47


Global Economic Calendar Adityawarman

Research & Education Monex Surabaya

DATE

48 FuturesMonthly

TIME (WIB)

DATA

PREVIOUS



Mr. Smart Invesment Ariston Tjendra

Head of Research and Analyst Monex

Transaksi Saham AS dengan CFD

50 FuturesMonthly




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.