Futures Monthly November 2011

Page 1



Pengantar Redaksi

FUTURESMONTHLY 57th Edition November 2011

What Inside ?

_ Editor Focus_________________________ 04 Mencari Solusi Krisis Hutang Eropa Forex Market Outlook_________________ 07 Rally Major Currencies Buka Peluang Jual Stock Index Market Outlook____________ 11 Alarm Perlambatan di 3 benua Gold Outlook________________________ 16 Risk Onrisk Off Opinion-Kontributor Tamu______________ 18 Equity Strategy Trading Strategy Pada “All Or Nothing Market” Commodity Focus____________________ 21 Minyak Berpotensi Melemah Multilateral Product___________________ 23 CPO Dibayangi Krisis Eropa CFD Strategy________________________ 25 Memetik Laba dari Buah ‘Apple’ Famous Person______________________ 28 Paul ‘The Flipper’ Rotter Scalping Trader Paling Sukses Highlight Indonesia___________________ 30 Performa Rupiah dalam Ancaman Trading Strategy______________________ 32 Support Resistance Penentu Strategi Trading Automated Trading___________________ 34 Trading 100% Otomatis Lebih Profitable? Invesment Clinic_____________________ 36 Trading dengan Elliott Wave Bagian 2 Pola-pola harga Fundamental Analysis_________________ 38 Existing Home Sales Penjualan Rumah Bekas Huni Central Bank Interest Rate Outlook______ 41 Global Economic Calendar_____________ 42 Mr. Smart Investment_________________ 44 Konsistensi

Anda mulai bosan dengan sentimen pasar dalam beberapa bulan terakhir? Bisa jadi demikian, mengingat topik yang dibahas masih melulu seputar masalah hutang Eropa. Redaksi Futures Monthly juga tidak punya banyak pilihan tema karena pelaku pasar global masih terus mencermati perkembangan krisis benua biru hingga detik ini. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, masalah tersebut memang berdampak global karena keterkaitannya dengan kinerja fiskal dan ekonomi negara lain. Tidak saja berlaku bagi sesama anggota Uni Eropa, tetapi efeknya meluas hingga ke luar wilayah ekonomi kawasan. Dalam hitungan bulan, minggu bahkan hingga hari ke hari, hutang Eropa konsisten menjadi ‘hot issue’ di pasar keuangan dunia. Untuk memahami lebih jauh tentang perkembangan kasus hutang terkini di Eropa silahkan baca ulasan menariknya di Editor Focus – Mencari Solusi Krisis Hutang Eropa Selain itu, masih banyak artikel yang dapat memperkaya wawasan investasi Anda. Terutama mengenai perkembangan terkini di pasar saham global, komoditi dan currencies. 1. Sentimen yang berasal dari komentar figur, hasil pertemuan maupun data ekonomi regional sangat mempengaruhi arah mata uang utama terhadap USD. Berita positif Eropa merupakan angin segar bagi euro dan valuta lain, demikian pula sebaliknya. Meski demikian, fundamental domestik sedikit banyak turut memberi pengaruh bagi dollar. Bagaimana prospek mata uang utama dunia terhadap USD? Fundamental dalam negeri apa saja yang perlu dicermati untuk menerka arah nilai tukar? Ulasan lengkapnya dapat dilihat pada: Forex Market Outlook – ‘Rally Major Currencies Buka Peluang Jual’ 2. Di tengah iklim ekonomi seperti sekarang, harga emas sangat bergantung pada perkembangan krisis Eropa. Pelaku pasar sangat cepat merespon berita-berita yang beredar di pasar. Ibarat saklar lampu, pelaku pasar bertindak sigap untuk menyalakan lampu dengan membeli aset beresiko. Namun ketika berita negatif muncul, mereka mematikan lampu dengan memburu aset lebih aman. Simak bagaimana strategi penggemar emas meraup laba dalam: Gold Outlook – ‘Risk On, Risk Off’. 3. Rupiah seperti sudah membentuk range nilai tukar baru untuk bergerak di area 8800-9000 per 1 dollar. Faktor eksternal dan performa mata uang regional masih akan menjadi motor penggerak bagi valuta Garuda. Namun IDR memiliki bekal fundamental solid yang mampu menarik minat investor. Jika demikian, bagaimana performa rupiah 1 bulan ke depan? Apakah BI konsisten dalam upaya pengendalian kurs? Temukan jawabannya di: Highlight Indonesia - ‘Indonesia Masih Bisa Kendalikan Rupiah’. 4. Elliot Wave adalah salah satu indikator trading yang lazim digunakan oleh traders. Masih banyak pula pelaku pasar yang belum memahami betul pola pergerakannya. Kali ini Futures Monthly kembali mencoba untuk melengkapi pemahaman Anda tentang Elliot Wave dalam: Investment Clinic – ‘Trading Dengan Elliot Wave’.

FuturesMonthly

DISCLAIMER Isi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi

3


4 FuturesMonthly


FuturesMonthly

5


Editor Focus Ariston Tjendra

Head of Research and Analyst Monex

Mencari Solusi Krisis Hutang Eropa Eropa tengah memasuki periode yang nyaris sama dengan apa yang pernah dialami Amerika Serikat (AS). Jika Amerika harus mem-bailout perusahaan-perusahaan besarnya pada 2008-2009 lalu, maka kini otoritas Eropa juga menghadapi kewajiban serupa. Perbedaan hanya terletak pada objeknya, mengingat pihak yang harus ditangani oleh Uni Eropa adalah sebuah negara. Dilema saat ini apakah negara yang terkena krisis hutang teramat parah harus dinyatakan bangkrut atau justru di-bailout sepenuhnya? 6 FuturesMonthly

M

asalah krisis hutang Eropa seakan dibiarkan berlarut-larut oleh para pemimpin dalam kawasan. Tidak ditemukannya kesepakatan yang komprehensif membuat masalah tersebut jadi terkatung-katung. Ada tarik ulur kepentingan dalam mencari solusi. Maklum saja, Uni Eropa bukan hanya satu negara, melainkan terdiri dari banyak negara dengan kepentingan yang berbeda-beda. Sehingga dibutuhkan waktu negosiasi yang panjang dan alot untuk menyatukan persepsi dan visi bersama. Persoalan hutang Eropa, yang sudah terjadi selama dua tahun terakhir, masih belum usai. Dari seluruh negara yang termasuk dalam akronim PIIGS, tinggal Spanyol dan Italia yang belum mendapat bailout.


Editor Focus

Solusi mengenai masalah Yunani semakin tidak pasti karena ketidaksepahaman antara dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di zona euro Akan tetapi kedua negara besar ini sudah mengalami penurunan peringkat hutang dan mulai kesulitan mendapat pinjaman dengan biaya murah. Jika terus dibiarkan, kedua negara dapat menyusul tiga rekannya yang sudah lebih dahulu mendapatkan bailout. Apabila skenario itu terbukti, tingkat destruktif bagi zona euro akan jauh lebih besar dibandingkan efek dari Yunani, Portugal dan Irlandia.

minggu terakhir, dimana harga naik turun tanpa tren jelas, menunjukkan bahwa pasar menunggu kepastian solusi dari zona euro. Uni Eropa juga sedang melakukan kompromi tentang rekapitalisasi perbankan. Bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, Uni Eropa meminta institusi perbankan di kawasan untuk menambah kecukupan modalnya. Bagi bank yang tidak bisa menaikkan jumlah modal sendiri, pemerintah atau pihak dari zona euro akan menyertakan modal di bank tersebut. Sama seperti rekapitalisasi yang dilakukan Amerika terhadap bank-bank besarnya.

Saat ini persoalan Eropa masih terkonsentrasi pada Yunani. Apakah status default akan diberikan pada Yunani atau tidak? Dari pembicaraan yang berkembang, wacana pemangkasan hutang kemungkinan besar akan disetujui. Adapun besaran yang dibebankan secara sukarela kepada pihak swasta adalah 21%. Namun gagasan ini segera terbantahkan kembali karena Jerman menginginkan partisipasi lebih dari pihak swasta, yakni sebesar 60%, sehingga negara tidak terlalu terbebani. Efek dari pemangkasan hutang Yunani akan sangat negatif bagi para kreditur Yunani, yaitu pihak perbankan dan institusi lainnya. Pihak kreditur akan kehilangan uang dan terkikis komponen permodalannya, sehingga turut membutuhkan injeksi modal baru. Sudah ada dua bank besar yang kelimpungan akibat krisis hutang Eropa, yaitu Dexia (bank asal Prancis dan Belgia) dan bank Erste dari Austria. Bukan tidak mungkin bankbank lain akan bernasib serupa, terutama bank-bank asal Prancis yang banyak memberikan kredit untuk Yunani. Jika benar adanya, maka perekonomian Prancis akan terguncang. Solusi mengenai masalah Yunani semakin tidak pasti karena ketidaksepahaman antara dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di zona euro. Perbedaan utama antara Jerman dan Prancis adalah soal jumlah pemangkasan hutang Yunani yang akan ditanggung oleh pihak swasta secara sukarela. Ketidakpastian bukanlah hal bagus bagi pasar keuangan. Pergerakan harga yang terjadi beberapa

Kini yang menjadi masalah adalah, dari mana asal dana rekapitalisasi? Berapa besar anggaran untuk itu? Dan siapa pihak penyelenggara rekapitalisasi serta apa kriteria bank yang patut di-rekapitalisasi? Menurut beberapa sumber, konsensus pasar melihat bahwa zona euro akan menganggarkan dana sebesar 200 miliar euro untuk program rekapitalisasi ini. Tetapi menurut analisa European Banking Authority (EBA), jumlah likuiditas kemungkinan berada di bawah level tersebut, yakni sekitar 80 miliar euro. Prancis

Masalah rekapitalisasi menjadi makin pelik karena beberapa bank besar, seperti Deutsche Bank, tidak menginginkan penyertaan modal dari pemerintah

FuturesMonthly

7


Editor Focus seluruh kawasan. EFSF telah diberi mandat baru untuk memberi suntikan modal bagi perbankan bermasalah sekaligus membeli surat hutang. Dengan dana yang dimiliki saat ini, yakni sebesar 440 miliar euro, EFSF dianggap tidak cukup mampu untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Apalagi dana yang ada sudah dipakai untuk mem-bailout Yunani, Irlandia dan Portugal sehingga kekuatan riilnya tinggal sekitar 250 miliar euro. Angka ini dianggap masih kurang untuk membailout negara besar seperti Spanyol dan Italia (bila keduanya ikut terseret krisis hutang) dan menenangkan ekonomi Eropa. Sebagian analis mengatakan bahwa EFSF idealnya membutuhkan dana sekitar 2000 miliar–3000 miliar euro.

meminta European Financial Stability Facility (EFSF) menjadi penyuntik modal pertama bagi bank-bank yang memerlukan. Negara ini enggan menggunakan dana negara. Sedangkan Jerman justru memunculkan ide sebaliknya sehingga memicu perdebatan. Masalah rekapitalisasi menjadi makin pelik karena beberapa bank besar, seperti Deutsche Bank, tidak menginginkan penyertaan modal dari pemerintah. Mereka lebih memilih untuk menjual aset atau menurunkan plafon kreditnya guna memenuhi syarat rasio permodalan. Namun hal ini akan membuat pelaku bisnis kesulitan mendapat pembiayaan untuk mengembangkan usahanya dan memperburuk perekonomian Eropa. Beberapa pihak di Eropa juga menghendaki penambahan dana, agar EFSF mampu berperan lebih besar dalam upaya penyelamatan negara-negara dengan krisis hutang. Ekspansi kapasitas EFSF bertujuan agar masalah tersebut tidak menyebar ke

Isu pelonggaran kuantitatif ke-3 (QE3) dari Federal Reserve AS (Fed) juga akan mempengaruhi fluktuasi harga

8 FuturesMonthly

Sampai tulisan ini dirilis, para petinggi Eropa masih berkompromi mencari solusi komprehensif dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Eropa. Banyak pihak skeptis jika hasil pertemuan kali ini benar-benar mampu menyelesaikan krisis hutang Eropa. Sementara bagi para pelaku pasar, solusi komprehensif yang dihasilkan KTT akan membangkitkan kembali minat terhadap aset beresiko. Namun bila yang terjadi sebaliknya, maka pasar akan kembali ke jalur konsolidasi alias masuk ‘wait and see mode’. Memasuki bulan November ini, bukan hanya masalah Eropa yang menjadi penggerak pasar. Isu pelonggaran kuantitatif ke-3 (QE3) dari Federal Reserve AS (Fed) juga akan mempengaruhi fluktuasi harga. Dari berbagai pidato dan pernyataan yang dilontarkan oleh petinggi the Fed sepanjang Oktober, otoritas berpotensi merilis pelonggaran kuantitatif untuk memulihkan perekonomian AS dalam waktu dekat. Isu tentang peluncuran QE3 akan menyemangati pelaku pasar untuk kembali pada instrumen-instrumen yang lebih beresiko dan ber-yield tinggi.


Forex Market Outlook Albertus Christian

Senior Research and Analyst Monex

Rally Major Currencies Buka Peluang Jual

V

olatilitas pasar global yang masih tinggi seharusnya membuat investor waspada terhadap peluang koreksi dollar AS pasca kenaikan mendadak secara tajam. Aset yang menjadi safe haven bulan lalu, mungkin bukan lagi safe haven bulan ini. Seperti apa yang terjadi pada franc Swiss yang kehilangan daya tarik sejak diintervensi oleh Swiss National Bank. Begitu pula dengan dollar AS, yang gagal rally panjang meskipun risk aversion mengalami kenaikan substansial.

USD: Outlook Bearish

Kami memperkirakan untuk jangka menengah, USD cukup tertekan oleh 3 faktor utama, yakni potensi pelonggaran moneter tambahan The Fed, berkurangnya minat asing terhadap aset AS dan defisit neraca negara yang cukup besar. Pemulihan pasar tenaga kerja Amerika yang lambat (grafik 1) memaksa bank sentral untuk menambah stimulus. Kebijakan the Fed senada dengan komentar dovish dari Presiden Fed regional, Bullard dan Evans, yang menyatakan kenaikan ekspektasi inflasi masih bersifat temporer (grafik 2). Apalagi laju pertumbuhan GDP AS juga masih di bawah rata-rata sejak tahun 1980, yakni pada level 2.67% (grafik 3). Meskipun dollar cukup banyak mendapat tekanan fundamental, mata uang lain juga masih bearish seiring perlambatan ekonomi global akibat stress kredit di Eropa. Skenario alternatifnya adalah pengurangan risk appetite secara drastis, sehingga memicu kenaikan dollar AS untuk jangka pendek selama bulan November.

EUR: Fundamental Makin Lemah

Program bailout Yunani masih rentan untuk mengalami kegagalan, karena kurangnya inisiatif sektor swasta untuk mereduksi hutang negara itu. Begitu pula dengan komitmen parlemen Eropa yang meragukan dalam

Kami memperkirakan untuk jangka menengah, USD cukup tertekan

FuturesMonthly

9


Forex Market Outlook

kemungkinan besar memangkas ECB rate sebanyak 25 basis point di akhir tahun. upaya penambahan dana Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). Likuiditas lebih besar dibutuhkan supaya pembelian obligasi dapat terlaksana dalam waktu dekat, sesuai kehendak pemerintah Jerman. Katalis negatif lainnya adalah peluang pelonggaran moneter Bank Sentral Eropa (ECB), terutama setelah indikator manufaktur PMI zona Eropa melemah. Atas

dasar itu, Kami mengekspektasikan bahwa ECB segera memotong prediksi inflasinya dan kemungkinan besar memangkas ECB rate sebanyak 25 basis point di akhir tahun. Studi Teknikal: Daily chart EURUSD menggambarkan peluang kenaikan jangka pendek, setelah terkoreksi secara penuh ke level Fibonacci 61.8% pada area 1.3145. Dengan asumsi bahwa koreksi ini telah selesai, maka pelemahan masih akan terbatas di area 1.3650, kemudian berlanjut dengan gelombang kenaikan menuju area objektif 1.4260 – 1.4420. Namun bila hal

10 FuturesMonthly

ini terjadi, maka akan memicu peluang swing trading jangka panjang ke bawah mengincar area 1.3145 long term, dengan perkiraan bottom di area 1.2870.

GBP: Netral

Masalah fiskal di kawasan Eropa masih berpotensi memacu permintaan Poundsterling sebagai devisa cadangan. Meski demikian, data ekonomi Inggris masih lemah setelah data PMI jatuh ke level terendah sejak April 2009 atau cukup konsisten dengan laju GDP rendah di Q3. Sentimen negatif datang dari peluang Quantitative Easing (QE) Bank of England bulan ini. QE akan mempersulit skema rally poundsterling yang kelihatannya melampaui kemampuan pound untuk menjadi reserve currency.

Studi Teknikal: GBPUSD cukup kuat untuk mempertahankan rally. Namun GBPUSD sering membentuk double top dan double bottom yang sering mengubah arah, sehingga kami perkirakan koreksi masih terbuka hingga ke area 1.5630–1.5490. Di samping itu, sudah hampir satu tahun GBPUSD

Masalah fiskal di kawasan Eropa masih berpotensi memacu permintaan Poundsterling sebagai devisa cadangan


Forex Market Outlook

diperdagangkan dalam range 1.6745–1.5925 sehingga area 1.5925 sulit untuk dipertahankan. Penembusan ke atas area tersebut berpotensi memicu momentum bullish untuk membawa GBPUSD terkoreksi ke level Fibonacci 50% & 61.8% di area 1.6010-1.6180. Di sisi bawah, level strong support terletak di area 1.5490, sekaligus menjadi penentu titik bearish bagi GBPUSD.

JPY: Penguatan mata uang yen Jepang kemungkinan berlanjut akibat kegagalan pemerintah Jepang untuk mengalirkan surplus current account yang mereka miliki. Fokus pasar pada stress kredit Eropa juga berpotensi mempengaruhi cross rate EURJPY maupun GBPJPY, terutama setelah adanya aksi SNB untuk membatasi plafon cross rate EURCHF. Hal ini menjadikan permintaan investor asing pada JPY

FuturesMonthly

11


Forex Market Outlook Overview Mata Uang Major

Bila terjadi penguatan Franc akibat masalah regional Eropa, pemerintah akan melakukan intervensi

sebagai alternative hedging menjadi cukup besar. Studi teknikal lihat gambar 1. CHF: Kewenangan SNB untuk terus mempertahankan plafon terendah nilai tukar EURCHF masih tak terbatas, dengan cara menjual mata uang franc Swiss. Bila terjadi penguatan Franc akibat masalah regional Eropa, pemerintah akan melakukan intervensi yang luar biasa untuk mencegah apresiasi lebih lanjut. Jika berhasil, hal ini akan mengembalikan kredibilitas SNB, bersamaan dengan tekanan inflasi yang terkontrol. Studi teknikal lihat gambar 2. AUD: Ketidakjelasan solusi krisis Eropa dan data ekonomi Amerika yang belum mengindikasikan recovery dapat membuat AUDUSD terkoreksi cukup tajam akibat terseret oleh bursa regional bulan ini. Namun pelemahan Aussie dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi seiring potensi pelonggaran moneter the Fed masih menjadi kunci penopang AUD. Terutama jika RBA masih mempertahankan tingkat suku bunganya. Proyeksi teknikal lihat gambar 3.

12 FuturesMonthly


Stock Index Market Outlook Daru Wibisono

Senior Research and Analyst Monex

Alarm Perlambatan di 3 benua Secercah harapan tampak di tengah momentum perbaikan sentimen Eropa bulan lalu. Pasar saham regional mulai bangkit setelah sempat terdegradasi. Rangkaian kabar positif satu per satu muncul ke permukaan guna memupus kecemasan hutang kawasan. Namun tiada jaminan penguatan bisa permanen karena sinyal perlambatan mengemuka dari tiga benua. FuturesMonthly

13


Stock Index Market Outlook

K

emajuan resolusi krisis Eropa membawa bursa Wall Street ke teritori positif di bulan Oktober. Indeks S&P 500 bahkan berhasil mencetak gain terbesar sejak Maret 2009. Sementara Dow Jones, yang sudah lama tertekan oleh berbagai sentimen negatif, akhirnya bisa kembali ke zona hijau. Namun kinerja saham Amerika Serikat (AS) masih terbilang rapuh. Momentum rally rawan memudar di kala sektor korporasi giat merilis laporan keuangan kuartal III. Pesimisme terhadap pendapatan sektoral mencuat setelah laporan keuangan JPMorgan Chase & Co (NYSE:JPM), Wells Fargo & Co (WFC), Goldman Sachs (GS), IBM (IBM), Apple Inc (AAPL) dan Alcoa (AA) gagal memenuhi harapan pasar. Di saat yang sama, surplus perdagangan China menciut pada bulan September, menandai penurunan

Wall Street akan terkendala oleh prospek laba perusahaan AS, perlambatan ekonomi China dan krisis hutang zona euro

selama dua bulan beruntun. Kinerja serupa ditunjukkan oleh rilis angka GDP China kuartal III, yang juga merosot dibanding triwulan sebelumnya. Fakta tersebut kian memperkuat indikasi perlambatan ekonomi dunia, khususnya menyangkut pelemahan tingkat permintaan barang/jasa domestik dan global. Catatan minus tersebut turut menambah kekhawatiran terhadap dampak perlambatan growth ekonomi terhadap perolehan laba korporasi. Oleh karena itu dalam rally-nya kelak, barometer bursa saham dunia itu harus menghadapi tiga tantangan berat. Wall Street akan terkendala oleh prospek laba perusahaan AS, perlambatan ekonomi China dan krisis hutang zona euro. Studi Teknikal: indeks Dow Jones masih memiliki

14 FuturesMonthly

tenaga untuk melanjutkan rally, setidaknya untuk mencapai 11820 hingga 12000. Mengingat tren Stochastic cukup bullish, bahkan bila nantinya indikator MACD terkonfirmasi uptrend untuk jangka panjang. Indeks dapat menapaki kenaikan ke 12250 hingga 12745. Namun jika tidak kuat rally ke atas 11820, koreksi akan membawa indeks menuju 11535 (Fibonacci 50%), kemudian ke 11250 (Fibo 38.2%) hingga 10895 atau bahkan sampai 10327. Nikkei : ‘Terkendala Dua Sentimen’ Optimisme bahwa Eropa akan memunculkan rencana konkrit guna menangani krisis hutang, membuat indeks Nikkei-Jepang berpeluang menjaga momentum rally. Optimisme kian bertambah setelah angka penjualan ritel AS melonjak tajam 1,1% di bulan September, penguatan tertinggi dalam 7 bulan terakhir. Hal ini sontak memacu kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan laba perusahaan (mulai rilis pekan terakhir Oktober), yang tengah berupaya pulih dari trauma pasca gempa dan tsunami. Namun kenaikan indeks bulan lalu terjadi dalam volume perdagangan yang relatif tipis sehingga tidak menjamin kinerja tren untuk jangka panjang. Rebound lebih didorong oleh short-covering karena investor mengoleksi saham untuk meraup profit, khususnya di tengah sentimen positif dari Eropa. Bencana banjir Thailand juga menjadi kendala tersendiri, mengingat aktifitas sejumlah pabrik milik perusahaan Jepang di negara tersebut harus terhenti. Bahkan raksasa bisnis seperti Honda Motors harus menanggung kerusakan pabriknya di Thailand karena banjir telah memutus rantai pasokan suku cadang.


Stock Index Market Outlook

Rally Nikkei akan terbentur oleh kondisi makroekonomi China dan Apresiasi Yen

Sementara itu saham eksportir, yang selama ini diuntungkan oleh optimisme penanganan krisis zona euro, kini tertekan oleh berita perlambatan ekonomi China pada kuartal III. Alhasil, rally Nikkei akan terbatasi oleh isu krusial tersebut. Lebih lanjut, tren penguatan nilai tukar yen turut membebani pergerakan saham Jepang, terutama bagi emiten yang berbasis ekspor. Studi Teknikal: mengacu pada indikator Stochastic yang uptrend, target rally pertama Nikkei adalah psikologis 9000. Bahkan jika nantinya MACD membentuk tren bullish yang tajam, Nikkei dapat melanjutkan rally ke 9275 (Fibo 38.2%) dan 9625 (Fibo 23.6%), hingga 10,000. Sementara bila level krusial 9000 sulit dijamah karena Moving Average terus mengarah bearish, indeks akan terkoreksi ke wilayah 8725 kemudian 8270 dan 8000.

bursa ekuitas. Pasca kebijakan itu, indeks ShanghaiChina langsung rebound, tidak terkecuali Hang Seng. Begitu tajamnya lonjakan indeks, sampai pola tren ‘bearish’ semakin pudar dan indeks utama Shanghai beranjak pulih. Dukungan bagi indeks juga datang dari indikator makroekonomi. Angka penjualan ritel China bulan September meningkat drastis (17,7%), sedangkan angka inflasi negara tersebut turun tipis di bulan yang sama (6.1% year-to-year). Jika fakta ini digabungkan dengan pelemahan ekspor China, maka otoritas moneter Beijing bisa dipaksa untuk melonggarkan aturan moneter sehingga Hang Seng berpeluang naik lagi di bulan November. Salah satu variabel yang patut diwaspadai Hang Seng adalah tekanan aksi jual, khususnya setelah angka GDP China muncul di angka 9.1%, sekaligus menandai penurunan selama 3 kuartal beruntun. Pelemahan kinerja GDP otomatis memperkuat indikasi perlambatan ekonomi global, mengingat peran China sebagai negara dengan kapitalisasi ekonomi terbesar ke-dua dunia. Studi Teknikal : dengan kondisi indikator Stochastic yang uptrend, indeks Hang Seng masih mampu rebound setidaknya ke area 18695 hingga 19000. Jika tembus kedua level tersebut maka dapat memacu rally lanjutan ke 19485 (Fibonacci 50%) dan 20280 (Fibo 61.8%). Namun tekanan bearish dari Moving Average berpotensi menggagalkan rally Hang Seng sehingga koreksi menuju 17715 (Fibo 23.6%) hingga 17000 atau

Tekanan jual merebak di Hong Kong setelah GDP China muncul sebesar 9,1%

Hang Seng : ‘Momentum untuk Rebound ‘ Secara umum, momentum rally Hang Seng akan berlanjut selama kuartal IV seiring sentimen positif dari zona Eropa. Investor di Hong Kong kian termotivasi setelah aliran dana kembali masuk ke pasar China secara bertahap. Arus likuiditas makin deras sejak badan investasi pemerintah, Central Huijin Investment, menambah kepemilikan saham pada empat bank utama China. Investor kian yakin bahwa pemerintah rela melakukan apa saja guna mendukung performa

FuturesMonthly

15


Stock Index Market Outlook

Investor mewaspadai pergerakan saham yang sensitif terhadap fluktuasi kurs mata uang won

bahkan 16135 (level terendah awal Oktober 2011). KOSPI : ‘Rawan Koreksi!’ Dengan berpedoman pada sentimen positif dari resolusi krisis zona euro, investor berani mengambil posisi pada komponen indeks KOSPI-Korea Selatan. Kecemasan badai resesi di Eropa dan Amerika sudah berlalu sehingga minat investor terhadap saham kembali kuat. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa sesungguhnya pasar ekuitas Korea kini sudah berada di level jenuh atas, terutama setelah kenaikan beruntun dalam beberapa pekan belakangan. Investor kini mewaspadai nilai saham yang sensitif terhadap nilai tukar, seperti sektor pertambangan dan refiners serta emiten berbasis transportasi. Kedua

16 FuturesMonthly

sektor rentan anjlok akibat pelemahan kurs mata uang won. Depresiasi won tidak hanya membuat biaya impor minyak mentah jadi lebih mahal, tetapi akan mengikis minat kunjungan turis mancanegara. Adapun kebijakan bank sentral untuk menahan suku bunga di kisaran rendah 3.25%, menunjukkan bahwa prospek ekonomi

terlihat lesu, baik di dalam negeri maupun secara global. Grafik KOSPI (sumber: Thomson Reuters) Studi Teknikal: meski terbatas, rally indeks Kospi (KSc1-futures) masih dapat berlanjut ke sejumlah resisten kuat dari tahanan Fibonacci Retracement. Indikator Stochastic yang uptrend akan menuntun indeks ke resisten pertama 242.50 kemudian 251.40 (Fibonacci 50%) hingga 260.35 (Fibo 61.8%). Sementara dengan Moving Average yang belum menunjukkan bullish reversal signifikan, membuat indeks mudah terkoreksi. Penurunan indeks Kospi akan menyeret harga ke support pertama 231.40 (Fibo 23.6%) kemudian merapat ke 222.35 dan hingga ke dasar 213.70 (level terendah awal Oktober).


FuturesMonthly

17


Gold Outlook Johannes Ginting Head of Education Monex

Risk on

RISK ON RISK OFF

Risk on adalah ketika pelaku pasar kembali berminat mengoleksi aset yang berbau resiko seperti transaksi saham, valuta dan komoditi. Ketiga produk ini memang mampu memberi keuntungan yang besar, namun besar pula resiko yang harus ditanggung oleh investor jika harga tidak bergerak sesuai harapan. Kapan pelaku pasar memburu aset yang mengandung resiko? Saat mereka mendapatkan berita positif di pasar keuangan. Rencana pemberian bantuan dana bagi Yunani dan rekapitalisasi perbankan Eropa adalah contoh berita positif di pasar keuangan. Rilis data ekonomi positif di sektor industri, pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran juga merupakan berita yang dapat mendorong pelaku pasar memburu aset beresiko. Kemudian apa dampak dari sentimen positif tersebut terhadap emas? Emas adalah salah satu komponen penting dari komoditi, sehingga kenaikan harga komoditi akan turut mendorong kenaikan emas. Harga logam mulia ini juga terkait erat dengan nilai tukar mata uang Paman Sam, US dollar. Saat investor memburu resiko, maka mereka akan melepas kepemilikan pada aset lindung nilai (safe haven) yang saat ini dimonopoli oleh dollar. Pelemahan kurs USD lazimnya berdampak pada kenaikan harga emas ( XAU/USD).

Risk Off Risk off adalah kebalikan dari Risk On. Pelaku pasar akan melepas aset yang berbau resiko dan memburu aset dengan tingkat kerugian paling minim. Untuk kondisi saat ini, USD merupakan produk paling menonjol

Dalam beberapa bulan terakhir, pelaku pasar pasti sering mendengar istilah “Risk on, Risk off�. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah tersebut? Apa hubungannya dengan harga komoditi emas? Kami akan mengulas seluk beluk tentang aset beresiko, sekaligus strategi untuk memanfaatkan peluang di tengah dinamika pasar.

18 FuturesMonthly

(Korelasi Emas dan Euro)


Gold Outlook setelah franc Swiss (CHF), yang juga merupakan salah satu mata uang safe haven favorit investor. Franc kehilangan pesonanya setelah dihantam intervensi kurs oleh pemerintah melalui Swiss National Bank (SNB) pada 6 September 2011 silam. Bank Sentral Swiss menginginkan nilai euro terhadap Swiss Franc di level 1.20. Investor akan risk off saat berita pasar negatif. Saat ini, berita yang dianggap negatif adalah soal ketidaksepakatan negara Eropa dalam penanganan masalah hutang Yunani. Sikap pemerintah Jerman dan Prancis menjadi kunci utama dalam hal ini. Perbedaan pendapatan antara kedua negara akan dipandang sebagai sentimen negatif sehingga pasar melakukan

risk off. Dampaknya terhadap emas? Investor akan mengoleksi USD sebagai langkah untuk mengamankan posisi dan melepas kepemilikan aset berbau resiko termasuk komoditi (emas). Dengan demikian, harga emas biasanya mengalami penurunan. Sejak terjadi panic selling (panik jual) di pasar pada tanggal 22 September 2011 akibat kekhawatiran resesi global, pelaku pasar berubah jadi sangat hati-hati. Mereka cenderung masuk posisi dalam jangka pendek seraya mengikuti perkembangan krisis Eropa sehingga emas bergerak ranging dalam kisaran $1600-$1700 per ons. Komoditi ini sulit menembus level $1700 karena sangat bergantung pada kondisi risk on dan risk off yang datang silih berganti dari minggu ke minggu. Adakah peluang yang bisa dimanfaatkan dalam kondisi pasar seperti ini? Pasti! Caranya adalah sebagai berikut:

1. Performa emas saat ini banyak bergantung pada pergerakan risk on dan risk off. Salah satu produk yang bisa dijadikan acuan adalah euro. Saat euro menguat, maka emas cenderung mengikuti performa euro tersebut. (lihat gambar : korelasi Emas dan Euro). 2. Pergerakan ranging produk emas memberi peluang untuk dua posisi, yakni ‘beli’ dan ‘jual’ di harga rendah dan harga puncak. Untuk saat ini, Harga rendah berada di atas $1600 per ons. Pelaku pasar kemungkinan besar menempatkan banyak posisi beli di dekat area ini dengan menetapkan target harga di antara $1620 dan $1650. Stop loss ditempatkan pada area $1593. Kemudian, posisi jual di tempatkan di dekat $1700. Sebagai informasi, titik tertinggi bulan Oktober adalah $1695 (hingga tulisan ini dibuat). Break di level $1700 merupakan indikasi perubahan tren.

Komoditi ini sulit menembus level $1700 karena sangat bergantung pada kondisi risk on dan risk off yang datang silih berganti dari minggu ke minggu

FuturesMonthly

19


Opinion-Kontributor Tamu Rowena Suryobroto

Head of Research Indonesia Finance Today

EQUITY STRATEGY

Trading Strategy Pada

“All Or Nothing Market”

Gara-gara kondisi Amerika dan Eropa yang menjadi concern para investor, pasar modal di seluruh dunia bergerak seperti orkestra. Apabila ada data buruk di Amerika, semua indeks tertekan. Kalau ada optimisme akan kesepakatan dana talangan bagi Yunani, semua indeks menguat. Tidak terkecuali di Indonesia, terutama sejak Maret 2011 Para pemain menyebutnya “All or Nothing Market”: bergerak bersama atau tidak bergerak sama sekali. 20 FuturesMonthly

B

agi sebagian besar pemain yang fundamentalis, ini merupakan periode yang membingungkan. Semua indikator fundamental bisa dikatakan tidak dapat diterapkan karena situasi yang selalu berubah-ubah. Perusahaan yang tampaknya mencatatkan pertumbuhan yang baik pun, tertekan ketika pasar Amerika down. Trading Strategy apa yang harus diterapkan pada pasar sedemikian rupa? Ada beberapa trading strategy yang sering diterapkan pada investasi ekuitas, walaupun tidak hanya terbatas yang dipaparkan disini. Pemilihan strategi ini biasanya terkait dengan apa tujuan investasi serta bagaimana toleransi risiko si investor.


Opinion-Kontributor Tamu LQ45 yang merupakan indeks untuk sahamsaham bluechip, bergerak dalam kisaran 569,46 sampai dengan 742,5, pada tahun 2011 ini sampai dengan 24 Oktober, dengan mean-variance 0,37. Mean variance berguna untuk mengukur besarnya fluktuasi; makin tinggi, makin fluktuatif. Di 2010, mean variance indeks berada di level 0,09 saja.

Keterangan gambar #1: Judul : IHSG dan Dow Jones Average – Bergerak Beriringan sejak Maret 2011, Sumber : Bloomberg

Pertama, investasi pada saham-saham bluechip. Saham-saham bluechip adalah saham yang kapitalisasi pasarnya sangat besar, likuid, serta memiliki kinerja fundamental baik. Strategi ini cukup aman karena dijamin kualitasnya pasti bagus dan mudah exit kalau sedang membutuhkan dana. Kedua, investasi di saham-saham bertumbuh (growth stocks) yaitu saham-saham yang perusahaannya sedang mencatatkan periode pertumbuhan pendapatan yang tinggi akibat industrinya memang menarik. Contoh adalah saham telekomunikasi di tahun 2000-an di mana belum banyak yang memiliki alat telekomunikasi seperti sekarang. Investor growth stocks biasanya mendapatkan return yang besar, namun risikonya pun cukup besar karena banyak saham yang belum memiliki track record yang cukup. Ketiga, investasi di saham-saham yang memiliki nilai intrinsik tinggi tapi terdiskon dalam (value stocks). Ini adalah strategi Warren Buffet yang mencari perusahaan yang bagus tapi harganya masih murah. Terakhir, investasi di saham-saham yang membagikan dividen yang stabil dan tinggi. Strategi keempat ini jarang diambil oleh investor minoritas –mereka yang tidak memiliki hak suara cukup untuk menentukan jumlah dividen. Tetapi ini adalah strategi teraman karena biasanya perusahaan dalam golongan ini memiliki kinerja dan track record yang baik. Bagi investor bluechip, mereka sedang melihat pergerakan yang sangat mendebarkan. Indeks

Sementara investor saham-saham bertumbuh di industri-industri yang juga bertumbuh seperti pertambangan dan perbankan melihat portofolio mereka juga kurang dapat diprediksi daripada sebelumnya. Indeks sektor pertambangan sempat turun tajam dari awal Agustus sampai dengan awal Oktober, padahal selama 6 bulan sebelumnya tak banyak perubahan berarti. Indeks sektor finansial yang didominasi oleh perbankan mean-variancenya naik tajam dari hanya 0,075 di 2010 menjadi 0,257 di 2011.

Keterangan gambar #2: Judul : Indeks LQ45 2010 – 2011: 2011 Fluktuatif Sumber : Bloomberg

Pertambangan dan perbankan merupakan sektor yang sedang tumbuh di pasar modal Indonesia. Kebutuhan akan produk tambang sangat tinggi di dunia karena pembangunan intensif di China dan India. Sementara banyaknya kebutuhan dana untuk investasi dan konsumsi menghasilkan profitabilitas tinggi bagi bank-bank Inodnesia. Investor yang mencari value stocks sebenarnya memiliki lahan yang luas di Indonesia. Banyak perusahaan-perusahaan memiliki kinerja baik dan pasar luas tapi harganya masih terdiskon. Sayangnya banyak dari saham ini tidak likuid, sehingga investor sering merasa terjebak. Apalagi biasanya saham-

FuturesMonthly

21


Opinion-Kontributor Tamu

Keterangan gambar #3: Judul : Indeks Sektor Pertambangan – Turun Tajam Sumber : Bloomberg

saham yang tidak likuid harganya akan lebih tertekan pada saat bearish tapi sulit rebound pada saat bullish. Apapun jenis trading strategy yang dianut oleh seorang investor, semua strategi ini masih tetap berguna di dalam ‘all or nothing market’. Tapi investor membutuhkan satu hal lagi untuk bertahan pada pasar ini, yaitu disiplin diri. Apabila suatu saham sudah cocok dengan kriteria investasi investor, maka investor perlu mempertahankan portofolionya pada kondisi apapun,

Keterangan gambar #4: Judul : Indeks Sektor Keuangan – 2011: Mean Variance naik lebih dari 2 kali Sumber : Bloomberg

“Pasar ‘All or Nothing’ ini membutuhkan ekstra disiplin dari investor”.

22 FuturesMonthly

kecuali kinerja perusahaan tersebut terganggu. ‘All or Nothing’ ataupun bukan, strategi pemilihan saham berdasarkan fundamental memang membutuhkan disiplin yang kuat untuk bertahan pada portofolio yang sudah dipilih. Tapi memang pasar ‘All or Nothing’ ini membutuhkan ekstra disiplin dari investor.






Commodity Focus Ariana Nur Akbar

Senior Research and Analyst Monex

MINYAK

BERPOTENSI MELEMAH Minyak ditutup melemah dalam 6 sesi terakhir di medio Oktober. Aksi profit taking marak jelang data persediaan mingguan Amerika Serikat (AS). Isu krisis Eropa sangat mempengaruhi pergerakan harga terkini. Rilis indikator ekonomi negara maju turut berperan penting.

M

inyak jatuh ke $84.58 per barel pada 13 Oktober di tengah aksi ambil untung pelaku pasar. Harga dipandang cukup tinggi karena melonjak sampai dalam 5 sesi sebelumnya. Alasannya karena angka persediaan mingguan Amerika Serikat (AS) diprediksi naik. Harga sempat mencapai $86 per barel saat Slovakia menentang proposal ekspansi Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). International Energy Association (IEA), memangkas perkiraan permintaan minyak mentah global, mengikuti proyeksi (OPEC) yang menurunkan perkiraannya di 11 Oktober 2011. Secara terpisah, Badan Administrasi Energi AS (EIA) menurunkan perkiraan permintaan minyak mentah tahun 2011, tetapi menaikkan perkiraannya untuk tahun 2012. Hal ini kemudian didukung oleh adanya laporan penurunan impor minyak mentah dari China sebesar 2,8% pada bulan Agustus. China melakukan impor sebesar 20,45 juta ton minyak mentah di bulan September, turun dari 21,04 juta ton pada bulan sebelumnya, menurut data dari China’s General Administration of Customs. Harga minyak mentah pun semakin menciut menjadi $84,40 per barel.

Sejalan dengan permintaan, persediaan menjadi naik. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Reuters, persediaan minyak mentah komersil AS sedikit naik terkait tingginya impor minggu lalu seiring meningkatnya impor dan operasional kilang yang turun. Survei yang dilakukan terhadap 14 analis memberikan proyeksi secara rata-rata bahwa persediaan minyak mentah akan naik sekitar 300.000 barel minggu ini. Sementara rilis data EIA menunjukkan adanya penurunan persediaan sebesar 4.86 juta barel di level 336.3 juta barel di minggu sebelumnya. “Persediaan minyak mentah diperkirakan naik signifikan terkait membaiknya impor yang kembali sekitar 9.4-9.5 juta barel per hari,� demikian dikatakan Jim Rittersbuch, pimpinan dari Ritterbusch & Associates. 14 Oktober 2011, kontrak minyak mentah AS turun dalam 2 hari terkait pelemahan data Producer Price Index (PPI). Rilis PPI menunjukkan angka aktual 6.5%, lebih rendah dari perkiraan di level 6.8%. Selain itu, data surplus perdagangan di China yang turun di bulan September menjadi 14,51 miliar, sebelumnya diperkirakan menjadi 16,30 miliar juga menambah kejatuhan harga minyak mentah, dimana impor harian minyak mentah China turun 12% di bulan September dari rekor tingginya setahun lalu, masih di bawah 5 juta barel per hari. Pada 18 Oktober, kontrak minyak mentah AS bergerak naik lebih dari 2% bersama bursa AS terkait laporan laba beberapa perusahaan, mengalahkan sentimen negatif pelambatan pertumbuhan ekonomi Cina dan

FuturesMonthly

27


Commodity Focus masalah hutang Eropa. Kemungkinan perubahan tekanan udara tingkat rendah di pesisir teluk Meksiko yang memiliki potensi untuk menjadi badai tropis menjadi lebih rendah menjadi 10%, dari sebelumnya 20%, yang menandakan bahwa potensi terganggunya produksi di kilang teluk Meksiko masih terkendali. Walau terjadi penurunan persediaan minyak mentah AS, tekanan harga komoditi minyak mentah masih memiliki potensi lanjutan. Hutang krisis Eropa, pelambatan ekonomi yang dialami China, lambatnya pemulihan perekonomian AS dan global memberikan gambaran pertumbuhan permintaan minyak mentah yang masih cenderung melemah. Secara garis besar, potensi lemahnya harga masih mungkin mendominasi pasar. Keputusan harga akan terlihat di akhir bulan Oktober atau awal bulan November, bersama rencana stimulus krisis hutang Eropa akan dibentuk dan dipublikasi. Sekalipun rencana untuk mengatasi krisis hutang di Eropa akan dikeluarkan dan menjadi berita positif di pasar, tetapi sepertinya hal itu sudah diperhitungkan banyak pihak, sehingga tidak terlalu mengejutkan bila hal itu terjadi. Studi Teknikal : Untuk pergerakan harga secara teknikal, sinyal bullish sepertinya masih akan mendominasi pasar. Hal ini bila melihat indikator Stochastics yang menunjukkan potensi untuk harga untuk terus

Sumber Grafik: Monex Trader

28 FuturesMonthly

Hutang krisis Eropa, pelambatan ekonomi yang dialami China, lambatnya pemulihan perekonomian AS dan global memberikan gambaran pertumbuhan permintaan minyak mentah yang masih cenderung melemah.

bergerak naik. Tetapi disini, menurut indikator SMA dan Parabolic SAR, potensi terjadinya profit-taking patut diwaspadai saat mencapai level R1, yaitu di harga sekitar $92 per barel. Sementara penembusan harga di atasnya, kemungkinan akan memicu harga untuk terus menjulang ke R2 di level Fibonacci 100%, di level harga $97 per barel, mendekati level psikologis $100 per barel. Untuk pergerakan turunnya, level support dapat dilihat di level S1, yaitu di angka $81 per barel. Sedangkan penembusan harga di bawah level tersebut, akan disambut oleh S2, dimana harga akan terlihat pada angka $72 per barel.


Multilateral Product Ariana Nur Akbar

Senior Research and Analyst Monex

CPO Dibayangi

Krisis Eropa

H

Harga CPO terus mengalami gejolak. Di antaranya adalah komitmen petinggi Eropa terhadap krisis hutang, data ekspor, persediaan dan suplai produk substitusi. Harga minyak sawit kehilangan lebih dari Âź porsi harga di awal tahun, sempat menyentuh level rendah RM2754 per ton. Kontrak CPO Malaysia akan kembali turun terkait kenaikan harga yangmasih rapuh. Batasan tertinggi adalah RM2828, seperti diutarakan Wang Tao, Analis teknikal komoditi dan energi.

ari Senin, 10 Oktober, kontrak minyak sawit Malaysia mengalami lonjakan berkat data ekspor Malaysia dan harapan penyelesaian krisis hutang di Eropa. Namun penguatan harga minyak sawit kemungkinan tertahan data Malaysian Palm Oil Board (MPOB), yang mengatakan bahwa persediaan melebihi ekspektasi pasar sebesar 12.4%. Kontrak CPO bulan Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 0.8% pada level RM2793 ($844) per ton. Data ekspor CPO Malaysia juga berkontribusi. Intertek Testing Services atau ITS melaporkan kenaikan ekspor sebesar 31.8%, sebuah lonjakan yang luar biasa. Sedangkan Societe de Generale juga melaporkan kenaikan ekspor minyak sawit sebanyak 25.1%. Beberapa analis juga mengatakan bahwa dukungan untuk harga minyak sawit berasal dari ekspor India dan China. Impor minyak sawit India semakin sulit dilakukan karena kenaikan harga. Terutama setelah Indonesia mengubah struktur pajak ekspornya. “Importir makin giat membeli minyak sawit menjelang pemberlakuan struktur baru pajak ekspor Indonesia. Sementara pelemahan harga minyak sawit mendorong impor untuk minyak kedelai,� dikatakan Prasoon Mathur, Analis Senior Religare Commodities. Sekitar 50% dari pemenuhan permintaan minyak sayuran berasal dari aktifitas impor. 12 Oktober 2011, harga CPO kembali terancam. Perkiraan harga kedelai kembali bebani CPO Malaysia yang sempat tertekan ke RM2846, sebelumnya RM2864, tetapi harga kembali ke RM2851, terkait kekhawatiran data panen biji-bijian di AS yang menipis. Kontrak CPO Desember di Bursa Malaysia Derivatives Echange naik 2.3% di RM2864 per ton, sebelumnya mencapai RM2879, level tertingginya sejak 30 September berkat data ekspor ITS. Dukungan aksi beli China di awal bulan Oktober dan India menjelang perayaan Diwali memberikan potensi kenaikan harga. 13

FuturesMonthly

29


Multilateral Product

Sumber Grafik: Thomson Reuters

Krisis hutang Eropa memberikan potensi kejatuhan harga terkait penurunan permintaan dari belahan negara-negara Eropa sendiri Oktober 2011, harga kembali merosot terkait persediaan komoditi biji-bijian global. Hal ini akibat aksi profit-taking yang dilakukan para pelaku pasar setelah departemen pertanian Amerika Serikat melakukan revisi yang cukup signifikan terkait persediaan komoditi biji-bijian global. Krisis hutang Eropa memberikan potensi kejatuhan harga terkait penurunan permintaan dari belahan negara-negara Eropa sendiri, ditambah adanya kesimpangsiuran mengenai QE3 dari AS yang masih menjadi spekulasi pasar, yang sebenarnya dapat memberikan potensi dukungan untuk menaikkan harga seluruh komoditi, terutama minyak sawit atau CPO. Selain itu, adanya kenyataan bahwa GDP China yang merosot dari tahun sebelumnya, yang awalnya ditandai menurunnya tingkat ekspor dan impor, semakin memperkuat prediksi bahwa harga minyak sawit masih akan terus melemah dalam beberapa pekan ke depan. Harapan kenaikan harga mungkin

30 FuturesMonthly

masih bertumpu pada harapan para pemimpin Eropa untuk mengatasi krisis hutang Eropa dalam waktu dekat, walau kemungkinannya masih sangat kecil. Perang harga yang terjadi dengan komoditi substitusi mungkin masih akan berlangsung. Studi Teknikal: pergerakan harga yang terlihat oleh 2 (dua) indikator, SMA dan Parabolic SAR, menunjukkan potensi sinyal bearish kuat. Area yang berwarna merah merupakan area potensi pergerakan harga yang cenderung turun dan bertahan. Untuk pergerakan naiknya, menurut indicator Fibonacci yang digunakan, resisten terdekat akan berada di level RM2.947 (61.8%), kemudian apabila harga terus mengalami pergerakan naik yang berarti, harga akan mencoba meraih level resisten berikutnya di level RM3.043 (72.8%) dan RM3.280 (100%). Sedangkan untuk pergerakan turunnya, harga diprediksi akan berada di kisaran RM2.600-2.800, dengan levellevel support RM2.742 (38.2%), RM2615 (23.6%) dan apabila harga terus turun, batasan terendah yang mungkin dicapai berada di level RM2.410 (0%).


CFD Strategy Vicky Amarnani Market Strategist Monex

Memetik Laba dari Buah

‘Apple’ Bursa saham global masih bergejolak. Pasar ekuitas tengah dipengaruhi oleh harapan bahwa Jerman dan Prancis segera merilis rencana komprehensif untuk membantu perbankan Eropa dan menambah kapasitas dana bantuan darurat. Secara umum, indeks saham Asia juga bertahan di teritori positif. Sedangkan pasar Amerika Serikat (AS) bergerak mixed saat laporan earnings kuartal III dipublikasikan beberapa perusahaan besar.

D

i Wall Street, Coca Cola (NYSE:CCE) merilis angka pendapatan yang solid, sedangkan earnings AT&T (T) dan Microsoft (MSFT) masih sesuai harapan. Namun untuk kali pertama dalam 2,5 tahun, penghasilan Apple Inc (AAPL) gagal memenuhi ekspektasi. Aset berbasis saham terus diperdagangkan pada valuasi atraktif tetapi pasar sangat membutuhkan sentimen positif kuat. Dukungan bisa datang dari berita makroekonomi, yang menunjukkan bahwa perlambatan saat ini hanya bersifat sementara. Atau kabar baik dari langkah konkrit pemerintah Eropa guna menyelesaikan krisis hutang kawasan. Salah satu strategi trading yang Kami rekomendasikan adalah dengan membeli saham blue chip, yang sedang berada pada periode pelemahan jangka pendek. Pilihlah saham dari perusahaan yang menjadi pemimpin dalam industrinya masing-masing dan tidak terburu-buru membeli pada level rally saat ini. Tabel 1 menunjukkan kinerja saham global, terutama saat Dow Jones Industrial Average (DJIA) masih naik 2% sepanjang tahun ini. Performa Dow berlawanan dengan

FuturesMonthly

31


CFD Strategy kinerja indeks Eropa dan Asia, yang kebanyakan terkoreksi hingga double-digit sejak awal tahun 2011. Tabel 1: Kinerja Indeks Saham Global

Portofolio Kelas Dunia yang Patut Dikoleksi: Apple Inc (AAPL) Apple adalah perusahaan multinasional Amerika yang memproduksi perangkat elektronik, termasuk Mac (Personal Computers), iPad (komputer tablet), iPhone (ponsel pintar) dan iPod (music player). Apple juga menjadi pemimpin dalam industri layanan musik digital dan pasar smartphone dengan produk andalan yang dirilis tahun 2007, iPhone. Produk Apple didistribusikan secara online maupun melalui gerai resmi dan mitra distributor. Majalah Fortune menobatkan Apple sebagai perusahaan paling dihormati di Amerika Serikat pada 2008 dan di dunia tahun 2008, 2009 hingga 2010. APPLE INC: Tinjauan Keuangan (valuasi, pertumbuhan dan kemampuan meraih laba) Perusahaan memiliki aset senilai US$28 miliar dalam bentuk tunai maupun investasi jangka pendek. Sedangkan US$48 miliar lainnya ditanamkan pada investasi jangka panjang, dan telah menghasilkan arus kas bebas hampir US$25 miliar sepanjang tiga kuartal pertama 2011. Patut dicatat bahwa ‘perusahaan

32 FuturesMonthly

tidak memiliki hutang’. Bank of Singapore menaksir estimasi ideal nilai saham Apple seharga US$530 per lembar. iPhone memiliki kontribusi pendapatan bagi perusahaan nyaris sebesar 50% dan diprediksi

menembus 65% tahun depan. Analis memperkirakan pangsa pasar smartphone mencapai 1 miliar unit pada 2015 mendatang, dan Apple menguasai 25% konsumen global. Tabel 1 (angka dalam juta) mengilustrasikan peringkat perusahaan dalam industri IT dan komunikasi. Apple memimpin di semua kategori, mulai dari nilai kapitalisasi pasar, penjualan hingga penghasilan bersih yang menyentuh US$23.6 miliar per tahun. Angka tersebut membuat Apple masih satu tingkat di atas Microsoft dalam hal pendapatan. Saham Apple Inc mencatat imbal hasil spektakuler dengan Return on Equity (ROE) 42% (rata-rata 5 tahun sebesar 29%) dan Return on Assets (ROA) 27.5% (rata-rata tahunan 17.4%). Persentase return tersebut bahkan jauh di atas perolehan rata-rata industri.

Majalah Fortune menobatkan Apple sebagai perusahaan paling dihormati di Amerika Serikat pada 2008 dan di dunia tahun 2008, 2009 hingga 2010.


CFD Strategy Tabel 2: Kinerja Perusahaan Besar dalam Industri IT & Komunikasi

Pelemahan Kinerja Kuartal III Memicu Peluang Beli Jelang Natal Apple melaporkan hasil pendapatan Q3 2011 di bawah harapan pasar. Angka penjualan memang naik menjadi US$28.27 miliar (+39% Year on Year), namun jumlah tersebut 4.8% di bawah ekspektasi. Sedangkan Earnings Per Share juga tumbuh ke angka US$7.05 (+51% Year on Year), tetapi masih 3.5% lebih rendah dibanding perkiraan. Alasan utama di balik penurunan itu adalah kinerja penjualan iPhone yang tidak memuaskan karena penundaan launching varian iPhone 4s. Tetapi respon konsumen terhadap iPhone 4S mencuat kemudian, dengan rekor pemesanan sampai 4 juta unit hanya dalam satu pekan. Angka penjualan kuartal IV diharapkan makin kuat karena

permintaan sepanjang musim natal nanti. Apple optimis terhadap kinerja kuartal selanjutnya dengan target penjualan US$37 miliar dan Earnings Per Share (EPS) sebesar US$9.30, yang sebenarnya bisa dibilang terlalu konservatif. Tabel 3 adalah ilustrasi performa mengesankan perusahaan dari tahun ke tahun. Berawal dari perusahaan dengan arus kas negatif, Apple berubah menjadi perusahaan paling menguntungkan di dunia. Terutama dengan tingkat pendapatan sekarang yang setara tiga kali lipat dibanding perolehan tiga tahun lalu, dan tanpa beban hutang satu sen pun. Laba kotornya juga terus naik dengan angka saat ini sebesar 39.8% dan revenue tahunan lebih dari US$100 miliar. Tabel 3: Data Keuangan Apple Inc. Secara keseluruhan, Apple berhasil mengeksekusi dua kewajiban utama dengan baik, yaitu perluasan pelanggan dan kesetiaan konsumen. Semua produk Apple terintegrasi sehingga pengguna iPhone 4S saat ini akan tetap menjadi pemakai iPhone 6 dan iPad 5 di masa depan. Investor disarankan membeli sahamnya antara harga US$$370 dan $390, kemudian menahannya hingga mencapai target harga, minimal $500 per lembar.

FuturesMonthly

33


Famous Person Vidi Yuliansyah

Research and Analyst Monex

Scalping Trader Paling Sukses Paul ‘The Flipper’ Rotter

Pada tahun 1996, bursa berjangka EUREX Jerman dihebohkan oleh sepak terjang seorang trader misterius yang dijuluki pasar sebagai ‘The Flipper’. Dengan gaya trading yang tidak biasa, The Flipper membalikkan ribuan order kontrak dari satu sisi penawaran ke sisi sebaliknya dalam waktu singkat. Keuntungan besar Ia dapat dari bursa obligasi berjangka ketika itu. Siapakah sesungguhnya sosok di balik nama ‘The Flipper’?

F

enomena The Flipper memaksa EUREX untuk mengubah regulasi pada bulan April, setelah membaca petisi dari pedagang bursa yang berisikan complaint terhadap aksi tersebut. Sosok The Flipper diduga adalah seorang trader yang berasal dari Dublin. Spesialisasinya terfokus pada perdagangan obligasi pemerintah Jerman tenor 2-tahun atau dikenal dengan Schatz. Adapun jumlah uang yang Ia hasilkan diprediksi mencapai $5,5 juta per bulan.

trader. Rotter berpindah dari Republik Ceko ke Jerman pada usia 9 tahun. Pengalaman pertamanya dalam dunia keuangan datang ketika Ia magang di sebuah bank Jerman. Di tempat itu, Rotter muda ditempatkan di sebuah meja eksekusi DTB (sekarang EUREX) selama beberapa pekan. Di saat bersamaan Rotter juga mencoba untuk trading memakai account pribadinya namun kehilangan uang cukup banyak.

Setelah beberapa tahun menjadi perdebatan di pasar, baru pada tahun 2001 identitas “The Flipper” yang kontroversial terungkap. Ia tak lain adalah Paulus Rotter, yang namanya kemudian terkenal luas di dunia perdagangan elektronik. Tidak ada peristiwa khusus yang mendorong Paul Rotter memilih karir sebagai

Paul Rotter kemudian hijrah dari tempatnya bekerja untuk bergabung dengan sebuah bank Jepang, Ajiasaka. Ia merasa sangat beruntung karena bank tersebut mengizinkannya untuk memperkaya pengetahuan dengan learning by doing, meski tanpa didampingi mentor. Saat itu, Kepala Trader Ajiasaka terkadang mengambil posisi berlawanan dengan apa

34 FuturesMonthly


Famous Person yang diprediksi oleh Rotter. Hal tersebut memberinya inspirasi untuk terus bertukar pikiran tentang psikologi pasar. Hal ini terbukti sangat membantu, terutama setelah Ia mengalami hari perdagangan yang buruk.

mencoba untuk terus termotivasi sepanjang waktu. Baginya trading tidak lebih dari sekedar tantangan dalam olahraga dan harus mengesampingkan pikiran tentang uang.

Sepak terjang Paul Rotter sebagai The Flipper sendiri dimulai bertepatan dengan kemunculan EUREX pada tahun 1996. Bursa berjangka elektronik Jerman-Swiss telah menjadi pelopor kebangkitan perdagangan derivatif internasional. Rotter sangat mahir memanfaatkan mentalitas para pelaku pasar guna meraup keuntungan. Ia mulai menempatkan order beli atau jual pada harga tertentu dengan volume yang besar, mendorong trader lainnya untuk mengikuti langkahnya. Ketika harga mulai mendekati level harga yang dipesan, dalam sekejap Ia menarik penawaran dan membalikkan posisi dari jual menjadi beli atau sebaliknya. Keuntungan yang didapatnya berasal dari fluktuasi harga akibat keterkejutan pasar. Dan hebatnya, Rotter tidak pernah menderita kerugian bulanan sepanjang 3 tahun pertama trading.

Pada Januari 1998, Rotter bersama beberapa rekan trader mendirikan Greenhouse Capital Management, perusahaan perdagangan berjangka yang berbasis di Dublin, Irlandia. Dengan modal awal $1,3 juta, Rotter membantu Greenhouse meraup $526.000 pada hari pertama perdagangannya dan berhasil mendulang sekitar $6,5 juta dalam waktu 3 bulan. “Paul terkadang melakukan tindakan yang kontroversial,” kata Kinski, rekannya di Greenhouse. Beberapa pedagang tidak menyukai strategi Rotter karena Ia mengubah posisi dengan begitu cepat.

Namun seperti bunyi pepatah investasi, “trader harus benar-benar menghancurkan account, setidaknya sekali sebelum mencapai kesuksesan”, Rotter juga mengalami masa-masa buruk selama magang di bank. Ia mengaku bahwa saat itu dirinya sama sekali tidak mengerti banyak hal seperti ‘manajemen resiko’. Ketika kehilangan sekitar $2,5 juta, Rotter sempat berpikir untuk berhenti karena kerugian 7 digit dipandangnya terlalu sulit untuk kembali. Setelah rehat selama 4 pekan, Rotter berhasil memulihkan motivasinya dan kembali ke lantai bursa. Kali ini Ia mampu mengembalikan kerugian dalam waktu yang relatif singkat. Pengalaman itu langsung mengubah pandangan Paul Rotter terhadap pasar. Ia tidak lagi terlalu mencemaskan kerugian karena akan selalu ada kesempatan lain untuk mengembalikan kerugian tersebut. Rotter juga menjadi lebih mudah meninggalkan screen saat ia tengah menderita kerugian, dan bukan memaksakan diri untuk menebusnya secara cepat. Dari sisi mental, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Rotter. Ia hanya

Anda harus segera mematikan platform trading ketika level kerugian yang Anda tetapkan sudah tercapai

Setelah identitasnya sebagai ‘The Flipper’ diketahui umum, Rotter mendirikan perusahaan sendiri, Rotter Invest di Zug, Swiss pada tahun 2001. Untuk ukuran trader individu, volume transaksi Rotter benar-benar menakjubkan. Dalam performa puncak, Ia bisa menyumbang volume perdagangan hingga 180.000 per hari atau mendekati $70 miliar, jauh melampaui kapitalisasi semua pedagang institusional terbesar. Rata-rata volume transaksinya per tahun mencapai 10% dari total volume perdagangan obligasi berjangka Jerman. Sampai tahun 2005, Paul Rotter diakui sebagai trader individu paling sukses di dunia. Keuntungan terbesarnya berasal dari transaksi obligasi di bursa EUREX dan indeks suku bunga berjangka Bobl dan Schatz. Yang membedakan Paul Rotter dengan traders lain adalah kemampuannya untuk bertindak lebih agresif ketika memperoleh momentum positif dengan mengambil resiko lebih besar. Ia juga membatasi kerugian saat momentum berbalik, suatu gaya yang sedikit bertentangan dengan sifat manusia. “Anda harus segera mematikan platform trading ketika level kerugian yang Anda tetapkan sudah tercapai,” kata Rotter dalam sebuah wawancara. Paulus Rotter menyarankan kepada siapapun yang tertarik dalam dunia perdagangan, bahwa segala sesuatu bisa terjadi sepanjang waktu. “Oleh karena itu akan lebih baik jika Anda menetapkan batas kerugian yang tidak terlampau jauh,” tuturnya. Kisah Rotter tadi bisa memberi inspirasi betapa trader kecil sekalipun bisa tumbuh sebagai spekulan terbesar yang pernah aktif di planet ini.

FuturesMonthly

35


Highlight Indonesia Zulfirman Basir

Senior Research and Analyst Monex

Performa

Rupiah dalam Ancaman

Rupiah bergejolak akibat faktor eksternal dalam satu bulan terakhir. Krisis hutang zona euro menguji ketangguhan ekonomi dalam negeri dan efektifitas kebijakan Bank Indonesia (BI). Di samping itu, nilai tukar mata uang domestik bisa terjaga karena kebijakan suku bunga rendah Federal Reserve Bank. Sampai kapan valuta Garuda mampu bertahan?

S

elama satu bulan terakhir rupiah menguntit kinerja negatif bursa saham Indonesia. Krisis hutang Eropa menjadi alasan perlambatan ekonomi global. Jika Yunani default, investor cemas bila penyebaran krisis kian merajalela. Sentimen memburuk setelah lembaga pemeringkat men-downgrade peringkat kredit Spanyol dan Italia. Fitch Rating juga tidak akan sungkan memangkas rating perusahaan besar seperti RBS, Barclays, Deutsche Bank hingga Goldman Sachs dan Morgan Stanley. Krisis hutang juga membuat IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk 2011, dari 4,3% menjadi 4%. Rupiah merespon sentimen negatif itu dengan pelemahan cukup signifikan. Namun bukan berarti koreksi nilai tukar akan terus terjadi sepanjang sisa tahun ini. Masih ada harapan akan munculnya resolusi krisis hutang Eropa. ECB sudah mengaktifkan

36 FuturesMonthly

kembali fasilitas likuiditas untuk 12 bulan ke depan serta konsisten membeli obligasi pemerintah Italia dan Spanyol. Pejabat tinggi kawasan juga tengah pertimbangkan cara untuk menambah kapasitas dana Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). IMF bahkan mengkaji pemberian fasilitas kredit bagi anggota zona euro yang belum mengalami krisis. Kebijakan Bank Indonesia Keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga sebanyak 25 bps menjadi 6,5% di bulan Oktober memang mengurangi daya tarik rupiah. Namun efek dari kebijakan itu hanya bersifat jangka pendek terhadap kurs valuta domestik. Yield investasi yang masih tinggi serta stabilitas politik Indonesia yang kondusif menjadi alasan positif bagi rupiah. Arus dana jangka pendek akan terus mengalir karena kebijakan fiskal Indonesia terbilang credible dan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Kebijakan BI sejalan dengan tren pelonggaran moneter di berbagai negara ekonomi penting. Federal Reserve mempertimbangkan aktivasi program Quantitative Easing sedangkan Bank of Japan membuka pintu penambahan stimulus moneter. Bank sentral Inggris sudah bertekad menambah program pembelian aset. Kebijakan longgar diambil banyak negara guna lindungi ekonomi domestik dari gejolak eksternal. BI berkomitmen menjaga stabilitas rupiah dengan berbekal cadangan devisa, yang tercatat sebesar


Highlight Indonesia

Sumber Grafik Rupiah: Monex Trader

$114,5 miliar hingga akhir September. Selain membeli obligasi dan intervensi pasar valas, BI masih punya variasi kebijakan yang bisa dirilis sewaktu-waktu. Salah satu langkah konkrit yang sudah diberlakukan adalah dengan mewajibkan pembeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk tetap menahan kepemilikannya minimum 6 bulan. Pemerintah bahkan mengharuskan eksportir dan perusahaan lokal untuk membawa pulang pendapatan dan hasil dari penerbitan obligasi luar negeri. Pembelian dollar oleh lembaga perbankan untuk tujuan spekulasi juga diharamkan. Bila itu belum cukup, otoritas punya fasilitas untuk menukarkan aset dollar dengan obligasi pemerintah yang dimiliki oleh perbankan lokal. Guna mendukung aksi bank sentral, kementrian keuangan melakukan program pembelian kembali (buyback) obligasi pemerintah serta meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk tidak menjual obligasi. BUMN bahkan harus berkoordinasi terlebih dahulu sebelum membeli dollar. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu meminta BUMN siapkan dana pembelian obligasi pemerintah jika diperlukan.

Tangguhnya performa ekonomi Indonesia tentu masih cerahkan outlook rupiah

BUMN juga diminta oleh regulator bursa untuk tidak panik dan ikut-ikutan menjual saham di bursa efek. Eskalasi ancaman terhadap perekonomian global memang berhasil memperkuat dollar dan mengikis kurs rupiah. Namun, penguatan USD hanya bersifat sementara karena kebijakan suku bunga rendah dan Quantitative Easing tentu akan menggerogoti performa dollar untuk jangka panjang. Tangguhnya performa ekonomi Indonesia tentu masih cerahkan outlook rupiah. Apalagi pertumbuhan Indonesia mencapai 6,49% di kuartal II 2011 dan ditargetkan tumbuh 6,6% untuk 2011. Studi Teknikal : Pada grafik mingguan, rupiah membentuk bullish channel setelah keluar dari bearish channel. Meski berhasil melewati Moving Average 50, namun mata uang Indonesia masih bertahan di bawah MA 100-200, harapan bagi penguatan rupiah di masa mendatang. Penurunan grafik stochastics juga mengisyaratkan potensi apresiasi mata uang Indonesia. Namun rupiah perlu menembus batas bawah bullish channel dan melewati MA 50 guna mengakhiri pelemahan. Level 9120 dan 9360 (harga tertinggi 26 dan 22 September 2011) merupakan resisten. Sedangkan 8750 dan 8600 (Moving Average 50 dan harga tertinggi 9 Agustus 2011) akan menjadi support.

FuturesMonthly

37


Trading Strategy Ariston Tjendra

Head of Research and Analyst Monex

Support Resistance

Penentu Strategi Trading Support dan resistance memegang peranan penting dalam analisa teknikal. Dapat dikatakan bahwa keduanya merupakan dasar dari analisa teknikal. Kita dapat mengambil keputusan transaksi hanya dengan mencari serta menggunakan support dan resistance.

S

upport dan resistance merupakan level-level tahanan. Saat harga menyentuh level-level tersebut, harga cenderung tertahan dan berbalik arah. Support dapat diasosiasikan dengan lantai dan Resistance dapat diasosiasikan dengan langit-langit. Support dan resistance dapat timbul karena adanya pertarungan antara pembeli dan penjual yang saling tarik menarik. Ilustrasinya adalah sebagai berikut: a Support Banyak penjual masuk ke pasar, sehingga harga terdorong turun. Ketika harga bergerak turun lebih rendah, muncul pembeli masuk ke pasar. Harga yang tadinya turun kemudian menjadi tertahan. Bila jumlah pembeli lebih besar dibanding penjual, maka berakibat penurunan harga tertahan dan kembali naik. Itu artinya harga telah menemukan level support di bawah. a Resistance Harga dalam tren naik, banyak pembeli masuk ke pasar sehingga harga terdorong terus ke atas. Namun ketika di atas, banyak penjual yang sudah menunggu untuk masuk ke pasar dan menjual barang. Kenaikan harga kemudian tertahan dan

38 FuturesMonthly

harga mulai bergerak turun. Ini berarti harga telah menemukan level resistance di atas. Kita dapat mengembangkan strategi trading dengan hanya mengetahui di level mana kemungkinan harga akan tertahan. Ada berbagai cara untuk menentukan level support dan resistance, antara lain: • Kalkulasi pivot point Pivot point merupakan level rata-rata dari 3 level penting harga (High, Low, Close) pada periode sebelumnya. • Garis moving average Trader sering menggunakan garis moving average sebagai patokan support-resistance.


Trading Strategy

Periode moving average yang biasa digunakan seperti periode 20, 50, 100 atau 200. • Garis tren Garis tren biasa digunakan untuk menghubungkan level-level atas atau levellevel bawah dari sekelompok harga. • Level Fibonacci Fibonacci biasa digunakan untuk menentukan level psikologis pasar. Level Fibo yang digunakan biasanya level 38,2%, 50% dan 61,8% • Pola harga (price pattern) Pola harga seperti pola bendera/flag, head and shoulder, double top/bottom dapat memberikan gambaran dimana harga akan tertahan. • Angka Bulat (round numbers) Biasanya angka bulat seperti 1.5000, 1.0000, 0.9000 sering dijadikan area support atau resistance psikologis. Area support dan resistance sangat membantu Kita dalam merancang strategi trading. Dengan

Kita dapat mengembangkan strategi trading dengan hanya mengetahui di level mana kemungkinan harga akan tertahan mengetahui dimana letak area support dan resistance, Kita dapat menentukan level untuk membuka posisi, mengambil untung atau justru membuang posisi rugi dan melakukan penambahan posisi. Contohnya adalah penggunaan strategi breakout dengan menentukan area support dan resistance. Bila harga sudah menembus ke atas level resistance, maka Kita akan membuka posisi beli. Dan sebaliknya, jika harga menembus ke bawah level support, Kita akan membuka posisi jual. Dalam melakukan transaksi dengan menggunakan metode atau strategi apapun, jangan lupa untuk memperhatikan berapa resiko yang dapat Kita terima. Mengingat semua metode atau strategi hanya memberi suatu kemungkinan atau probabilitas. Oleh karena itu, Kita harus bersiap menerima kemungkinan terburuk. Selamat bertransaksi!

FuturesMonthly

39


Automated Trading Albertus Christian

Senior Research and Analyst Monex

Robot trading sudah memiliki level stop dan target profit yang ditentukan berdasarkan model strategi yang diprogram. Robot juga bisa terus berevolusi dengan memasukkan modelling strategi yang baru untuk kondisi market tertentu. Oleh karena itu, tidak heran jika berbagai lembaga keuangan dunia mulai memperdalam Automated Trading. Bukan fund manager saja, bank sentral dan broker pun mulai terbiasa menggunakan Robot. Bahkan menurut survei terhadap 500 responden pelaku pasar finansial, sebanyak 63% lembaga keuangan terbukti melakukan eksekusi dengan bantuan algoritma untuk trading di indeks futures saham dan options. Urutan ke-dua ditempati oleh produk komoditi dengan 44% dan disusul oleh forex futures dan spot/forward (35%). Mengapa bisa demikian?

Trading 100% Otomatis

Lebih Profitable?

“Trading 100% full otomatis dengan Robot merupakan satu-satunya cara efisien untuk bertransaksi pada time frame jangka pendek di market.” Pernyataan Phillippe Bonnefoy, Fund Manager dari Eleuthera Capital AG, itu mungkin saja benar. Tetapi pertanyaannya sekarang, apakah situasi juga bisa berlaku sebaliknya? Apakah setiap peluang yang ada di market selalu dapat dieksekusi oleh Robot?

B

onnefoy murni menggunakan robot berbasis teknologi MT4 untuk trading. Masih banyak pelaku pasar lain di luar sana melakukan hal serupa. Automated trading adalah kemajuan metodologi investasi yang diciptakan dengan prinsip utama untuk menekan resiko. Sebelum melakukan suatu transaksi,

40 FuturesMonthly

Setelah menghabiskan lebih dari 20 tahun meneliti Algoritma Trading, Murat Atamer dari Credit Suisse menjawab, “Robot trading adalah sebuah strategi oportunistik dirancang untuk agresif menangkap likuiditas, di saat bersamaan menggunakan model/ analisa kuantitatif untuk meminimalisasi dampak pasar dan resiko.” Berdasarkan asumsi di atas, bisa dibilang kalau Automated Trading itu sudah pasti lebih efisien? Atau setidaknya lebih efisien dibandingkan trading secara manual? Jawabannya, tidak! Dikutip dari hasil penelitian Matthew Lynn bertitel Stock Gurus Aren’t What They Used to Be, tampak bahwa Algoritma trading dengan menggunakan pondasi analisa kuantitatif nyatanya kurang bisa menghasilkan profit secara konsisten. Seperti apa yang dihasilkan oleh bintang investasi seperti George Soros, Warren Buffet atau Julian Robertson dan John Paulson. Analisa kuantitatif berbasis teknikal, price action dan berpedoman pada data historikal. Sedangkan Stock Guru semacam George Soros biasanya mengandalkan observasi serta interpretasi fenomena di market, atau dengan kata lain lebih banyak menggunakan analisa kualitatif. Menurut Saya pribadi, kedua metode tidak bisa dilaksanakan secara terpisah sehingga perlu dikombinasi. Analisa kualitatif biasanya didapat dari pembelajaran fenomena secara


Automated Trading keseluruhan atau penyusunan teori. Teori itu diuji terlebih dahulu melalui riset kuantitatif yang memiliki prosedur pengujian scientific. Berikut adalah lima penjelasan mengenai hal tersebut: 1. Market sangat kompetitif. Salah satu keunggulan eksekusi Robot dengan analisa kuantitatif adalah kemampuan robot melakukan 5000 transaksi dalam hitungan detik (High Frequency Trading). Dengan melihat pada teknologi baru ini dan berdasarkan data survei pengguna automated trading, bisa disimpulkan bahwa kondisi trading telah berubah secara fundamental. Sentimen market jangka pendek bisa jadi hanya dipengaruhi oleh mesin yang agresif melakukan trading sehingga sulit bagi manusia biasa untuk memahami perubahan mendadak di market. Kunci utama dalam menghadapi hal seperti itu adalah adaptasi dengan situasi. 2. Market itu dusta Politik. Kondisi pasar keuangan terus dimanipulasi oleh faktor politik. Bank Sentral bisa mencetak uang atau pemerintah dapat menalangi beban bank, yang akhirnya menentukan harga aset, naik atau turun. Keputusan yang diambil oleh parlemen maupun Senat suatu negara maju bisa menyebabkan perubahan di market. Hanya sedikit orang pintar di dunia yang bisa memprediksi tren di pasar bebas. Hampir tidak mungkin Robot mampu menerka apa yang akan terjadi pada sistem politik, yang sangat tidak stabil dan unpredictable. 3. Market itu adiktif. Lebih tepatnya, trading itu mencandu. Sebagai manusia, Kita selalu butuh profit. Sekali saja kita merasakan nikmatnya profit, maka Kita selalu menginginkannya dan tidak bisa melewatkan satu peluang pun. Misalnya saat menit terakhir sesi perdagangan Eropa, yang notabene sama dengan jam 23.00 WIB dan penghujung sesi New York pukul 05.00 WIB dini hari. Jam-jam tersebut seharusnya adalah waktu istirahat untuk manusia. Dengan menggunakan robot, transaksi tetap bisa dilakukan meski sudah tidak terlalu agresif. 4. Market itu sangat Dinamis. Efek dari event tertentu pada market cenderung berubah-ubah sehingga strategi robot, yang berpondasi pada metode

Algoritma trading dengan menggunakan pondasi analisa kuantitatif nyatanya kurang bisa menghasilkan profit secara konsisten

kuantitatif, perlu terus memasukkan persamaan baru. Tentu berdasarkan volatilitas serta dinamika market pada periode tertentu. Namun secara keseluruhan, metode forecasting yang digunakan robot tidak ada yang 100% akurat. Kombinasi antara analisa kualitatif dan robot dapat meningkatkan akurasi dan mereduksi kemungkinan human error. 5. Market Bersifat Temporer. Hampir semua orang menyadari bahwa kinerja robot yang cemerlang juga memiliki batas kadaluarsa. Usia produktif suatu robot kurang lebih hanya 14 bulan. Oleh karena itu, semakin mendekati batas akhir, Robot biasanya mengalami drawdown semakin besar yang ditandai dengan consecutive losses atau transaksi terkena stop secara berturut-turut. Hanya manusia yang bisa menilai bahwa jadwal tayang robot tersebut sudah nyaris habis. Jadi, apakah trading 100% otomatis lebih efisien? Jawabannya jelas, Ya. Namun apakah hasilnya benar-benar konsisten profit? Melihat kelima poin di atas, mungkin saja Robot masih bisa profit pada kondisi market yang cocok dengan model yang sedang digunakan. Tetapi yang jelas, konsistensi profitnya belum tentu sedahsyat yang Kita pikir. Saat ini pelaku pasar keuangan modern memberi banyak sekali penekanan pada style trading 100% otomatis. Terutama untuk menghasilkan profit dahsyat dengan mengandalkan indikator history backtesting/ hasil profit di masa lampau saja. Saya harap setiap poin di atas membuka mata Anda tentang tekanan, kesulitan dan pergumulan yang juga dapat dialami oleh Robot Trading. Jadi jika Anda trading menggunakan Robot yang sedang dalam fase profit, berhentilah terkagum-kagum ataupun terlena karena manusia juga mempunyai peran untuk memberi masukan secara kualitatif ketika bertransaksi dengan sistem. Metode qualitative (trading manual) dan metode quantitative (Robot Trading) memiliki kelebihan dan kekuatan masing-masing. Praktik yang lebih umum biasanya menggunakan kedua metode tersebut untuk saling melengkapi. Robot trading bisa dimanfaatkan untuk memahami suatu model strategi, kemudian pengalaman Kita lah yang menentukan model strategi paling tepat untuk kondisi market terkini.

FuturesMonthly

41


Investment Clinic Iswardi Lingga

Senior Education Monex

Trading dengan Elliott Wave Bagian 2 Pola-pola harga

S

eperti sudah dibahas pada edisi terdahulu, secara garis besar Elliott Wave hanya mengenal 2 jenis pergerakan harga, yaitu motive wave dan corrective wave. Dalam beberapa edisi ke depan, fokus pembahasan secara lebih detil akan tertuju pada pola harga (pattern) yang terdapat pada motive dan corrective wave. Di dalamnya termasuk penjelasan tentang kondisi-kondisi yang membedakannya.

bagian wave dalam skala lebih kecil. Jika diteruskan, maka wave 1, 3 dan 5 yang membentuk wave (1) dari wave 1, juga terpecah dalam 5 wave dengan ukuran lebih kecil lagi, dan hal ini berlaku seterusnya. Demikian juga dengan wave 2, adalah corrective wave yang tersusun oleh 3 wave a,b dan c (label angka dengan tanda kurung), dimana (a) dan (c) tersusun dari

Pattern & Fractal

Price Pattern atau pola harga adalah bentuk atau formasi pergerakan harga yang terdapat dalam grafik. Pattern dapat diidentifikasi dan memiliki efek yang dapat diprediksi berdasarkan pengalamanpengalaman historis sebelumnya. Elliott Wave memiliki pola sendiri yang terkait erat dengan polapola harga dalam analisa teknikal lain. Anda mungkin menyadari bahwa pola Head and Shoulder terdapat dalam hampir setiap siklus lengkap Elliott Wave. Elliott Wave menggunakan prinsip yang sekarang dikenal dengan fractal. Penggunaan fractal dalam matematika pertama kali dikemukakan oleh Benoit Mandelbrot pada tahun 1975. Ia menyatakan bahwa setiap bentuk dapat dipecah dalam beberapa bagian lebih kecil dan setiap bagiannya memiliki bentuk sama dengan ukuran yang lebih besar. Elliott sendiri sudah menerapkan prinsip ini pada teorinya sejak 1930-an, jauh sebelum Mandelbrot. Intinya adalah setiap pergerakan harga yang membentuk gelombang motive wave adalah bagian dari motive wave yang lebih besar. Gambar 6 memberi ilustrasi jelas tentang konsep fractal pada Elliott Wave. Dimana wave 1 dan 2 merupakan wave dalam skala yang lebih besar. Wave 1 merupakan motive wave yang tersusun dari 5 wave yang lebih kecil; (1), (2) dan (3 . Masing-masing adalah motive wave dan juga tersusun dalam 5

42 FuturesMonthly

motive wave yang bergerak 5, dan (b) tersusun dari 3 wave yang lebih kecil.

Motive Waves

Terbentuknya motive wave bertujuan untuk menjamin keberlangsungan sebuah tren. Kondisi yang diilustrasikan oleh gambar 7 di bawah adalah syarat yang diperlukan agar pergerakan harga dapat disebut sebagai motive wave. 1. 5 wave: Setiap motive wave harus terdiri dari 5 wave yang lebih kecil dan diberi label 1,2,3,4 dan 5. 2. Wave 2 kurang dari 100% wave 1 (W2 < W1): Wave ke 2 dari motive wave tersebut, tidak boleh mengoreksi lebih dari 100% dari seluruh pergerakan wave 1. Sehingga, seperti pada ilustrasi 1 gambar


Investment Clinic

7, ketika wave 2 melebihi titik dasar wave 1, maka dengan sendirinya pergerakan tersebut bukanlah motive wave. 3. Wave 4 kurang dari 100% wave 3 (W4 < W3): Wave 4 tidak boleh mengoreksi wave 3 100% dan jika terjadi seperti pada ilustrasi 2 gambar 7, maka pergerakan tersebut tidak dapat dikatakan motive wave. 4. Wave 3 bukan wave terpendek: Wave 3 tidak boleh menjadi wave terpendek dari sisi range pergerakan harga. Biasanya wave 3 adalah wave terpanjang,

melebihi puncak wave 1, dengan kata lain, ketika harga membentuk downtrend wave 3 harus merupakan titik terendah baru setelah wave 1 dan harus merupakan titik tertinggi baru setelah wave 1 pada up trend. Pemberian label 1,2,3,4 dan 5 dalam sebuah motive wave hanya dapat dikatakan valid ketika memenuhi seluruh kondisi-kondisi di atas, seperti yang dicontohkan pada ilustrasi 4 gambar 7 di atas. W2 tidak mengoreksi W1 100%, W3 bukan yang terpendek dan bergerak lebih tinggi dari W1. Terdapat 2 jenis motive wave yang memiliki ciri tersendiri, impulse wave dan diagonal wave.

Impulse Waves

namun demikian, wave 1 atau wave 5 dapat menjadi yang terpanjang dalam beberapa kasus, namun wave 3 tidak dapat menjadi yang terpendek. Pemberian label W3 pada ilustrasi 3 gambar 7, adalah salah. 5. Wave 3 harus bergerak lebih dari wave 1 (W3>W1): Wave 3 ketika bergerak sesuai arah trend harus

Elliott Wave menggunakan prinsip yang sekarang dikenal dengan fractal.

Impulse adalah bentuk motive wave yang paling umum dan paling sering ditemui dalam pergerakan trend. Ciri penting wave ini adalah posisi wave 4 yang tidak menyentuh wave 1. Dengan kata lain, w 4 dan w2 tidak pernah saling berbagi area dalam satu siklus yang sama. Gambar 8 memberi tiga ilustrasi tentang aturan ini. Ilustrasi (1) memberi label impulse wave yang sesuai aturan, namun ilustrasi (2) tidak memenuhi kriteria. Ketika harga bergerak dengan pola tersebut, dan seluruh kriteria motive wave terpenuhi, pemberian label pada ilustrasi (3) adalah yang benar karena sesuai dengan prinsip-prinsip Elliott Wave.

Demikian ulasan singkat tentang trading dengan Elliott Wave. Kirimkan saran dan tanggapan Anda ke email: education@mifx.com

FuturesMonthly

43


Fundamental Analysis Azhar Fauzi Noor

Research and Analyst Monex Medan

EXISTING HOME SALES Penjualan Rumah Bekas Huni Penjualan rumah bekas huni memberi kontribusi 80% terhadap total pemasaran real estate di Amerika Serikat (AS). Artinya, sebanyak 8 dari 10 rumah yang terjual merupakan rumah yang pernah dihuni dan sisanya adalah bangunan baru. Oleh karena itu, data Existing Home Sales Amerika Serikat (AS) memiliki peran yang cukup penting bagi pelaku pasar dan pemerhati ekonomi.

44 FuturesMonthly

D

ampak dari hasil laporan Existing Home Sales memang tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan berita seputar pasar perumahan lain. Mengingat penjualan rumah bekas tidak mencakup adanya pembukaan lahan baru, sehingga tidak ada investasi berbentuk fisik. Transaksi antara penjual dan pembeli rumah merupakan proses peralihan aset semata. Jika memang perannya tidak terlalu penting, mengapa data Existing Home Sales dinantikan oleh investor/ trader? Alasannya karena data penjualan rumah bekas turut menstimulasi aktifitas ekonomi Amerika. Penjual akan memanfaatkan capital gain dari hasil penjualan rumah untuk membeli rumah yang lebih


Fundamental Analysis besar. Dalam hal ini, tingkat permintaan dan belanja perlengkapan rumah tangga juga ikut terangkat (rumah baru, perabotan baru). Sementara dari sudut pandang sebaliknya, seorang pembeli bisa saja menjual rumah karena ukurannya dipandang terlalu besar atau luas. Ia kemudian dapat beralih membeli rumah yang lebih kecil dibanding sebelumnya. Sisa uang hasil penjualan rumah terdahulu dapat dipakai untuk memenuhi keperluan penunjang di tempat baru. Perputaran modal tadi akan menghasilkan capital gain yang positif pula bagi tingkat penjualan barang-barang kebutuhan lain. Korelasi seperti inilah yang menjadi alasan mengapa data penjualan rumah bekas di AS patut untuk ditunggu. Institusi yang berwenang merilis data Existing Home Sales adalah National Association of Realtors (NAR), sebuah asosiasi penjual, agen dan broker yang menaungi 960.000 anggota. Patut digarisbawahi bahwa bahwa faktor musim sangat mempengaruhi harga jual sebuah rumah. Pada umumnya, permintaan tinggi terjadi pada musim semi dan akhir musim panas, kemudian turun secara bertahap hingga mencapai titik keseimbangan per tahunnya.

MARKET IMPACT

meredam inflasi dengan cara menaikkan tingkat suku bunga acuan. Aksi otoritas seperti itu akan menurunkan kinerja harga saham.

Dollar AS Investor asing memantau penjualan rumah karena laporan ini adalah salah satu indikator dominan belanja konsumen yang berpotensi mempengaruhi suku bunga. Lazimnya kurs dollar akan terapresiasi jika tingkat penjualan rumah bekas melonjak. Di sisi lain, penurunan angka penjualan akan memaksa bank menurunkan tingkat suku bunga. Pada kondisi seperti ini nilai tukar mata uang AS juga ikut melemah.

data penjualan rumah bekas turut menstimulasi aktifitas ekonomi Amerika Lazimnya kurs dollar akan terapresiasi jika tingkat penjualan rumah bekas melonjak

Obligasi Hasil penjualan rumah bekas tidak berpengaruh ke pasar obligasi, kecuali muncul tekanan dari laju inflasi terkini. Apabila data dirilis positif dengan kenaikan cukup tajam, maka pasar bisa tersentak sehingga harga obligasi turun. Sebaliknya jika angka penjualan rumah tangan ke-dua melemah, maka mengindikasikan perlambatan ekonomi pada periode tersebut. Kondisi seperti ini akan memacu minat pelaku pasar sehingga harga obligasi naik.

Saham Jika mengacu pada pengaruh data terhadap keuntungan perusahaan, maka investor tentu berharap angka Existing Home Sales naik. Mengingat kinerja sektor perumahan sangat erat kaitannya dengan bisnis lain. Dengan demikian, ketika angka Existing Home Sales positif, harga saham-saham sektor tertentu juga terseret naik. Begitu pula saat data dirilis negatif, beberapa saham terkait juga terkena imbas penurunan. Sekali lagi perlu diingat bahwa pertumbuhan sektor hunian secara cepat bisa menyebabkan ‘overheating’ dalam percepatan inflasi AS. Dalam kondisi seperti ini, bank sentral hampir dipastikan turun tangan untuk

Lembaga Penerbit Data: National Association of Realtors Waktu Rilis Data: per tanggal 25 setiap bulan, pukul 10.00 EST Frekuensi Rilis Data: Setiap Bulan Daftar pustaka : http://www.realtor.org/research/research/ehsdata

FuturesMonthly

45


Trading Rule

AUD/USD Product AUD/USD Specification Contract Size 100.000 Mata Uang Minimum Fluctuation 0.0001 MARGINS Necessary Margin US$1000 / Lot Fee $ 15 / Lot / Side Spread Market Price Trading Hours 05.00 WIB – 03.30 WIB (Summer), 05.00 WIB -04.30 WIB (Winter) Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000 Contoh transaksi Seorang nasabah membeli AUD/USD sebanyak 1 lot di harga 1.0100 1. Jika AUD/USD naik ke harga 1.0400 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot = (1.0400 – 1.0100) x 100.000 x 1 lot = US$ 3000,Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 30.000.000 2. Jika ternyata AUD/USD mengalami penurunan dan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 1.0020. Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot = (1.0020 – 1.0100) x 100.000 x 1 lot = - (US$ 800) Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp 8.000.000 *Perhitungan di atas tidak termasuk komisi.

National Holiday November 2011 3 Culture Day 6 Celebration of Haj 11 Veterans Day 23 Labour Thanksgiving Day 24 Thanksgiving Day 27 Moslem New Year

46 FuturesMonthly

Country: Japan Country: Indonesia Country: United States of America Country: Japan Country: United States of America Country: Indonesia


Central Bank Interest Rate Outlook Dwi Aviono P

Research and Analyst Monex Bandung

Central Bank

Last Meeting

11 Oktober 2011/changed (perubahan terakhir pada 11 Oktober 2011: 25 bps cut

Next Meeting

OutLook

10 November 2011

Penurunan ini dikarenakan BI masih meyakini inflasi berada di bawah 5%. Selama sasaran Inflasi yaitu 5%±1% pada tahun 2011 dan 4,5%±1% pada tahun 2012 tercapai, maka kenaikan suku bunga masih bisa di tahan. Inflasi IHK pada triwulan III-2011 tercatat sebesar 1,89% (qtq) atau 4,61% (yoy), lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) 6.5%

2 November 2011

6 Oktober 2011 / unchanged (perubahan terakhir pada 7 Juli ‘11: 25 bps cut)

3 November 2011

Jean-Claude Trichet memperkirakan inflasi masih berada tetap di bawah 2% selama beberapa bulan ke depan, oleh karena itu kemungkinan suku bunga tidak akan dinaikan

6 Oktober 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 5 Maret ‘09: 50 bps cut)

10 November 2011

Dalam 4 bulan ke depan dewan gubernur tetap akan mempertahankan suku bunga di level sekarang dengan cara menambahkan program pembelian asset sebesar £75 miliar menjadi total £275 miliar

15 September 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 11 Desember ‘08: 50 bps cut)

15 Desember 2011

SNB terus akan menargetkan tingkat suku bunga rendah, di samping menetapkan nilai tukar di kisaran 1.20 per Euro pada tgl 6 September 2011 lalu untuk menjaga kestabilan ekonomi nya.

3 Oktober 2011/ unchanged (perubahan terakhir pada 2 November ‘10,25 bps hike)

31 Oktober 2011

3 dari 21 ekonom yang di survei oleh Bloomberg, menyatakan RBA rate akan diturunkan menjadi 4.5% pada bulan depan, sementara 18 menyatakan tetap

6 Oktober 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 19 Desember ‘08: 20 bps cut)

26 Oktober 2011

Menurut 11 dari 14 Ekonom yang di survei oleh Bloomberg, menyatakan BOJ akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level sekarang hingga pertengahan 2013

7 September 2011 (perubahan terakhir pada 8 September 2010: 25 bps hike)

25 Oktober 2011

Kanada akan menaikkan suku bunga pada kuartal kedua, demikian menurut survei ekonom Bloomberg Sementara Inflasi 2.7%(Agustus) dan tingkat pertumbuhan -0.1% (Juni), yang menyebabkan Kanada masih tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level ini

14 September 2011/ /unchanged (perubahan terakhir pada 10 Maret 2011: 50 bps cut)

26 Oktober 2011

Ekonom Nick Tuffley memprediksi RBNZ kemungkinan besar akan menaikan suku bunganya pada bulan September dan kemudian dilanjutkan bulan Januari 2011

Federal Reserve (The Fed) 0.0%-0.25%

European Central Bank (ECB) 1.00%

Bank of England (BOE) 0.50%

Swiss National Bank (SNB) 0.25%

Reserve Bank of Australia (RBA) 4.75%

Bank of Japan (BOJ) 0.10%

Bank of Canada (BOC) 1%

Reserve Bank of New Zealand 2.5 %

FOMC akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah 0-0.25 minimal sampai dengan tahun 2013. Kebijakan Operation Twist sebesar $400 miliar dengan menukarkan hutang jangka pendek ke jangka hutang panjang semakin meneguhkan kebijakan ini.

21 September 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 16 Desember ‘08: 75 bps cut)

FuturesMonthly

47


Global Economic Calendar Adityawarman

Assistant Research & Education Monex Surabaya

November 2011 DATE

48 FuturesMonthly

TIME (WIB)

DATA

FORECAST

PREVIOUS


FuturesMonthly

49


Mr. Smart Invesment Johannes Ginting Head of Education Monex

Konsistensi

Kantor Cabang Monex Jakarta

Bandung

Bogor

Yogyakarta

Menara Ravindo Lt. 8 Jl. Kebon Sirih Kav. 75, Jakarta 10340 Ph : (021) 315 0607 Fax : (021) 391 8866 email : sales.ho@mifx.com

Jl. Ir. H. Juanda No. 70 Bandung 40132 Ph : (022) 250 5770 Fax : (022) 253 4519 email : sales.bdg@mifx.com

Jl. Raya Pajajaran No. 1 Ruko V - Point Blok ZL, Bogor Ph : (0251) 833 4847 Fax : (0251) 831 9610 email : sales.bgr@mifx.com

Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27 Kompleks Paskal Hyper Square No. B/42 Bandung Ph : (022) 860 61 000 Fax : (022) 860 61 002 email : sales.bdg@mifx.com

1st Floor Jl. Magelang km 6.2 Yogyakarta 55184 Ph : (0274) 623 168 Fax : (0274) 623 352 email : sales.jogja@mifx.com

Cirebon

Menara Ravindo Lt. 12 Jl. Kebon Sirih Kav. 75, Jakarta 10340 Ph : (021) 3190 2626 Fax : (021) 3190 3322 email : sales.hayamwuruk@mifx.com

Medan Uni Plaza Building West Tower, 2nd Floor Jl. Letjen MT. Haryono A1 Medan 20231 Ph : (061) 453 1015 Fax : (061) 453 1025 email : sales.medan@mifx.com

Surabaya Monex Bintaro Jl. Cut Mutia No. 38, Bintaro Jaya Sektor VII, Tangerang Selatan Ph : (021) 7486 2929 Fax : (021) 7486 1729 email : sales.bintaro@mifx.com

Gedung Graha Pena Lt.19 Jl. Ahmad Yani 88, Surabaya 60234 Ph : (031) 827 1188 Fax : (031) 827 1177 email : sales.surabaya@mifx.com

Pontianak

50 FuturesMonthly

Kompleks Pontianak Mall Blok D 9-10 Jl. Teuku Umar, Pontianak 78117 Ph : (0561) 765 333 Fax : (0561) 743 980 email : sales.pontianak@mifx.com

Jl. Kesambi Raya Ruko Kesambi KR.7, Cirebon 45134 Ph : (0231) 233 010 Fax : (0231) 207 786 email : sales.crb@mifx.com

Solo Jl. Slamet Riyadi No. 312 Solo 57112 Ph : (0271) 7650 777 Fax : (0271) 7651 555 email : sales.solo@mifx.com

Purwokerto

Semarang

Ruko Permata Hijau No. 10 Jl. Dr. Angka, Purwokerto Ph : (0281) 622 502 Fax : (0281) 628 011 email : sales.pwt@mifx.com

Candi Plaza Building Ground Floor Jl. Sultan Agung No. 90 - 90A Semarang 50252 Ph : (024) 850 2121 Fax : (024) 850 2112 email : sales.semarang@mifx.com

Tegal Kompleks Nirmala Square Blok C No. 6 Jl. Yos Sudarso, Tegal 52121 Ph : (0283) 320 750 Fax : (0283) 320 794 email : sales.tgl@mifx.com

Batam Jl. Pembangunan Ruko Penuin Blok RB No. 3, Batam Ph : (0778) 450 734, 450 735 Fax : (0778) 450 656 email : sales.btm@mifx.com

Denpasar Jl. Teuku Umar No. 188 Denpasar 80113 Ph : (0361) 223 000 Fax : (0361) 248 950 email : sales.denpasar@mifx.com




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.